Laporan Eldas 4

15
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR UNIT IV OSILATOR GESER FASE Nama : Herlambang SJ No. Mhs : 36690 Hari : Jum’at Tanggal : 13 Mei 2011 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

description

penguatan elektronika

Transcript of Laporan Eldas 4

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASARUNIT IVOSILATOR GESER FASE

Nama: Herlambang SJNo. Mhs: 36690Hari : JumatTanggal: 13 Mei 2011

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT UGMYOGYAKARTA2011

I. Pendahuluan

1. Tujuan PraktikumPada praktikum kali ini diadakan perangkaian dan pengujian osilatir geser fase. Nilai dari hasil perangkaian dan pengujian akan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan.

2. Landasan TeoriOscilator ini terdiri dari rangkaian RC sebagai rangkaian feedbacknya. Rangkaian feedback adalah rangkaian yang menggabungkan beberapa outputnya dengan inputnya. Penguat menggunakan inverting amplifier, maka ada beberapa sinyal yang diproses terbalik (invert) dengan beda 180 ke output. Yang membuat perbedaan 180 ke output itu adalah rangkaian RC sebagai rangkaian feedback.

II. Alat dan Bahan

1. Alat Multimeter Osiloskop Breadboard Papan Power Supply 445 AFG2. Komponen Resistor R1: 68 k R2: 12 k RC: 3300 RE: 270 R: 1 k R: 1 k Kapasitor C1: 0,05 F C2: 0,05 F C3: 0,05 F CE: 47 F/25 V Transistor Fcs 9013 Hfe =kali

III. Gambar Rangkaian dan Analisis Rangkaian

1. Pengujian Tegangan DC dan Bentuk Gelombang Osilator Geser Fase

Gambar Rangkaian :

Analisis Rangkaian :

Sebelum perhitungan dimulai, langkah awal yang dikerjakan yaitu menghubungkan 1 dihubungkan pada CRO, kemudian ground di CRO dihubungkan dengan kutub negatif pada rangkaian. Kemudian untuk menghasilkan gelombang sinus yang bagus, pada power supply diatur agar tegangan sebesar 6-8 V. Tegangan ini yang dinamakan .

Setelah rangkaian dirangkai dan diatur, maka perhitungan siap dilakukan. Perhitungan pertama yaitu menghitung . yaitu tegangan DC pada power supply yang telah diatur 6-8 V. Pada pengujian ini didapatkan nilai sebesar 7,14 V. Kemudian untuk pengukuran yaitu besar antara nilai sebelum RC dengan ground pada rangkaian. Kemudian untuk yaitu besar antara kaki base pada transistor dengan ground pada rangkaian. Untuk nilai VC, diukur dengan cara kaki collector pada transistor dengan ground pada rangkaian. Yang terakhir nilai VE diukur antara besar kaki emitter pada transistor dengan ground pada rangkaian. Pengukuran-pengukuran ini diukur menggunakan multimeter.

Kemudian pengukuran selanjutnya yaitu dengan CRO yang kemudian gelombangnya digambar dan dianalisis. Pada pengukuran pertama yaitu mengukur 1 dengan cara menempatkan channel pada CRO ke 1 pada osilator. Setelah 1, pengukuran dilanjutkan ke 2 dengan menempatkan channel CRO ke 2 pada rangkaian. Begitu juga dengan pengukuran pada 3, yaitu menempatkan channel CRO ke 3. Yang terakhir pengukuran 4 sama caranya dengan pengukuran sebelumnya, menenmpatkan channel CRO pada 4 di rangkaian. Hasil yang didapat yaitu nilai dari 1 sampai 4 semakin mengecil nilai yang kemudian akan mempengaruhi amplitude gelombangnya..

2. Pengujian Lissayous Osilator Geser Fase

Gambar Rangkaian :

Analisis Rangkaian :

Pada pengujian ini, rangkaian dan komponen tidak diubah dari pengujian pertama. Yang diubah hanya penempatan channel pada CRO dan ditambah alat AFG untuk membangkitkan gelombang dengan frekuensi.

Channel yang digunakan pada pengujian ini sebanyak 2 channel, dimana channel 1 pada CRO dihubungkan dengan AFG, lalu dari AFG dihubungkan ke ground pada CRO juga dihubungkan ke kutub negatif pada rangkaian. Kemudian channel 2 pada CRO dihubungkan dengan 1. Setelah itu frekuensi pada AFG diatur sedemikian rupa sehingga didapat gambar gelombang seperti berikut :

1 banding 1 1 banding 3

2 banding 3 3 banding 4

3. Pengujian Beda Fase Osilator Geser Fase

Gambar Rangkaian :

Analisis Rangkaian :

Pada pengujian ke-4 ini masih sama skema rangkaiannya, namun AFG sudah tidak dipakai lagi. Channel pada CRO juga masih sama yaitu menggunakan 2 channel yang dimana channel 2 dihubungkan pada 1, 2, 3, dan 4. Kemudian ground pada CRO dihubungkan dengan kutub negatif pada rangkaian, dan channel 1 CRO dihubungkan dengan 1. Penghubungan ini akan menghasilkan bentuk gelombang dan nilai dan dapat diukur.

IV. Hasil Pengujian

1. Pengujian Tegangan DC dan Bentuk Gelombang Osilator Geser Fase

a. Pengujian Tegangan DC Osilator Geser Fase dengan Multimeter

= 7,14 V- VC= 2,8 V = 6,16 V- VE= 0,32 V = 0,94 V

b. Pengujian Tegangan DC Osilator Geser Fase dengan CRO

1 = 6 - 3= 0,24 2= 1,2 - 4= 74

c. Gambar Gelombang

1

2

3

4

2. Pengujian Lissayous Osilator Geser Fase

Frekuensi Osilator yang dipakai yaitu 49 Hz

No.Gambar dan PerbandinganFrekuensi AFG

1

1 banding 151,1 Hz

2

1 banding 317 Hz

3

2 banding 333,3 Hz

4

3 banding 434,3 Hz

3. Pengujian Beda Fase Osilator Geser Fase

Gambar 1-1 Gambar 1-2

= 0 = 3 = 40 = 4

Gambar 1-3

= 0,6 = -0,8

V. Analisis

1. Pengujian Tegangan DC dan Bentuk Gelombang Osilator Geser Fase

Pada pengukuran didapatkan sebesar 7,14 V. Kemudian setelah mendapat , maka dapat dicari dengan rumus :

= = = V

Hasil perhitungan tidak jauh beda dengan hasil pengukuran yaitu 6,16 V.

Setelah mendapat maka dapat dicari dengan rumus :

= = = V

Hasil pengukuran didapat sebesar 0,94 V, tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan.

Untuk nilai VC didapat dengan rumus . Untuk menentukan yaitu:

Didapat sebesar 3,55 V. Tidak jauh beda dengan pengukuran yaitu 2,8 V

Kemudian menghitung VE dengan cara:

Tidak berbeda jauh dengan hasil pengukuran yaitu 0,32 V.

Kemudian untuk gambar gelombang, terlihat bahwa dari - gelombang yang dihasilkan semakin mengecil. Gejala ini diakibatkan karena adanya konfigurasi . Hasil gelombang dari , akan kembali masuk ke kaki basis-collector pada transistor untuk dikuatkan lagi gelombangnya sehingga gelombang yang dihasilkan akan kembali ke asal lagi. Proses ini dilakukan secara terus menerus.

2. Pengujian Lissayous Osilator Geser Fase

Pengujian ini menggunakan alat AFG.

Untuk pengujian frekuensi yang dibuat ialah 49 Hz. Untuk gelombang dengan perbandingan 1:1 didapat 51,1 Hz.

Untuk gelombang dengan perbandingan 1:3 dapat dihitung dengan perhitungan :

Kemudian untuk gelombang 2:3 dapat dilakukan dengan perhitungan :

Untuk gelombang dengan perbandingan 3:4 yaitu :

Jika dilihat dari hasil pengukuran, terlihat perbedaan yang jelas, ini disebabkan kesalahan pada pengukuran.

3. Pengujian Beda Fase Osilator Geser Fase

Pada gambar , nilai dan dapat dihitung menggunakan :

Karena channel 1 dan channel 2 pada CRO masih dipasang pada awal rangkaian RC dan juga belum ada arus yang masuk, sehingga tidak ada pergeseran fase yang terjadi.

Kemudian pada gambar , dihitung dengan :

Terdapat pergeseran fase sebesar 48,6, ini disebabkan karena arus sudah mengalir melalui kapasitor C1. Dan gembar gelombang pun sudah mengalami perubahan.

Untuk gambar , dihitung dengan :

Terlihat lagi pergeseran fase sebesar 97,2. Ini disebabkan karena arus yang sudah mengalir di C1, sudah mengalir lagi melewati C2 dan adanya arus yang terbagi memasuki R.

VI. Kesimpulan

Osilator ialah alat yang dapat menimbulkan sinyal ac output tanpa diberikan sinyal input ac. Osilator juga dapat menimbulkan pergeseran fase karena adanya konfigurasi dari komponen utama osilator yaitu Resistor dan Kapasitor. Resistor dan Kapasitor juga menentukan besar dan kecilnya frekuensi osilasi.

Rumus dari frekuensi osilasi yaitu :

VII. Jawaban Pertanyaan

1. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pada osilator yaitu nilai resistansi resistor dan kapasitansi kapasitor.

2. Jenis-jenis osilator yaitu :- Osilator Geser Fase- Osilator Jembatan Wien- Osilator Colpitts- Osilator Hartley - Osilator Kristal- Osilator Unijunction

3. Komponen yang dapat menimbulkan frekuensi yaitu Kapasitor dan Induktor

4. Osilator dengan frekuensi 1500 Hz :

1250 k

Page | 3