Laporan Diskusi Night Guard Ujian

15
STATUS PERIODONSIA DISKUSI KASUS NIGHTGUARD ERICK ENDRAWAN 1601 1210 0589

Transcript of Laporan Diskusi Night Guard Ujian

Page 1: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

STATUS PERIODONSIA

DISKUSI KASUS NIGHTGUARD

ERICK ENDRAWAN

1601 1210 0589

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2013

Page 2: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

LAPORAN DISKUSI PERIODONSIAKASUS NIGHT GUARD

Nama Pasien : Revanti RamadhaniPekerjaan : MahasiswaAlamat : CikutraAgama : IslamMenikah/Belum : Belum MenikahTgl Pemeriksaan : 31 Mei 2012Umur : 23 tahunJenis kelamin : PerempuanNo. RM : 2012-07384Mahasiswa : Erick EndrawanNPM : 160112100589

KELUHAN UTAMAPasien datang dengan keluhan gigi terasa ngilu saat minum dingin dan sendi sebelah kiri terasa pegal, terutama saat pagi hari (bangun tidur). Dari keterangan keluarga, pasien terdengar menggeretakkan giginya saat sedang tidur. Pasien ingin dirawat.

PENGAMATAN DATA PERIODONTIK1. Riwayat perawatan gigi lalu

a. Tanggal terakhir : 1 tahun lalub. Jenis perawatan terakhir : Penambalanc. Frekwensi perawatan rutin : -

2. Alasan hilangnya gigia. Berlubang (karies) : -b. Trauma : -c. Gangguan/tidak erupsi : -d. Terlepas sendiri (karena goyang) : -e. Alasan tidak diganti : -

3. Pengetahuan tentang penyakit periodontal yang dideritaa. Permulaan terasa ada kelainan : 6 bulan yang lalub. Daerah yang terganggu : Posterior rahang bawahc. Derajat keparahan kelainan dihubungkan dengan

Jenis makanan tertentu : - Siklus menstruasi : - Frek dan tek menyikat gigi : -

d. Keluhan pada Gusi (sensitif, membengkak) : - Perdarahan gusi (spontan/trauma): - ANUG/ kelaianan mukosa : -

Page 3: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

Kebiasaan buruk (oral) : Bruxism Impaksi makanan : -

4. Perawatan periodontal yang lalua. Tanggal terakhir : 2 tahun lalub. Jenis perawatan : Skelingc. Dirawat oleh ahli/bukan : Koas

5. Pemeliharaan oral hygienea. Frek menyikat gigi perhari : 2x seharib. Jenis sikat gigi yang dipakai : Tangkai : lurus.

Bulu : soft. Ujung kepala sikat : membulat.

Metode : BassPasta gigi : Pepsodent.

c. Alat bantu yang lain : -6. Riwayat pemeriksaan medis

a. Tanggal terakhir : -b. Jenis perawatan : -c. Dirawat oleh ahli/ bukan : -

7. Evaluasi Kelainan/ kondisi sistemik dan pengetahuan tentang kesehatan gigi1. Pasien tidak memiliki kelainan sistemik.2. Pengetahuan tentang kesehatan gigi baik.

8. Pemeriksaan ekstra dan intra orala. Keadaan ekstra oral

Mata : Konjungtiva non anemis, sklera non ikterik Leher : Normal, KGB tidak teraba Bibir : Normal TMJ : Kliking kiri

b. Keadaan intra oral Mukosa : Normal Gingiva

Bentuk : oedema gusi anterior rahang bawah Warna : merah tua pada gusi anterior rahang bawah Konsistensi : lunak pada gigi anterior rahang bawah Pitting test : + Stippling : - Permukaan : licin pada gusi anterior rahang bawah Resesi : - Interdental papil : Membulat di regio anterior RB Stillman’s cleft : - Mc. Call’s festoon : -

Frenulum : Normal Eksudat sulkus : - Perkusi : - Mobility : -

Page 4: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

9. Oklusia. Kontak prematur : -b. Faset permukaan

Atrisi : 13, 12, 22, 23, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44 Abrasi : - Erosi : -

c. Geligi tidak beraturan : -10. Gambaran Radiografik

a. Bentuk resorbsi tulang alveolar Vertikal : 37, 45, 47 Horizontal : - Kawah : -

b. Luas resorbsi : -c. Banyaknya resorbsi

Hebat : - Sedang : - Sedikit : 37, 45, 47

d. Keterlibatan daerah furkasi: -e. Perbandingan mahkota dengan akar: -f. Karies : -g. Kelainan periapikal : -h. Lain-lain : -i. Prognosis menyeluruh : -

11. Evaluasi oral hygienea. Nilai plak : baik/ sedang/buruk/buruk sekalib. Kalkulus : Supragingival/subgingival/mukogingival

Banyak/sedang/sedikit Terlokalisasi pada posterior rahang bawah.

12. Model studi : Rahang atas dan rahang bawah13. Evaluasi pra perawatan

a. Diagnosa : Gingivitis marginalis kronis lokalisata regio anterior rahang bawah disertai Trauma Oklusi et causa Kebiasaan Parafungsional (Bruxism).

b. Etiologi : Bakteri, plak, impaksi makanan, diastema, bruxism.c. Sikap pasien : Kooperatif.d. Prognosa : Baik.

14. Tahapan perawatan gigi (menyeluruh)a. Fase Pendahuluan : -b. Fase Initial : OHI.

Plak score.

Page 5: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

Home care.Skeling RA dan RB.Profilaksis RA dan RB.Kontrol 1 minggu dan 1 bulan.Pro Night Guard.Pro Orthodontik.

c. Fase bedah : -d. Fase restorative : -e. Fase pemeliharaan : Recall 6 bulan.

15. Rujukan (keluar bidang kedokteran gigi): -

Page 6: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

NILAI PLAK

Kunjungan ITanggal : 31 Mei 2013Persentase : 14,6 %

Kunjungan IITanggal : 10 Juni 2013Persentase : 10,42%

Kunjungan IIITanggal : 15 Juli 2012Persentase : 8,33%

Kunjungan IVTanggal : 20 Agustus 2013Persentase 8,33%

Kunjungan VTanggalPersentase

Kunjungan VITanggalPersentase

Kunjungan VIITanggalPersentase

Kunjungan VIIITanggalPersentase

CATATAN KEADAAN INTRAORAL

Gigi 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

Fasial - 222 212 221 - 222 212 211 121 122 222 - 222 211 212 -

Palatal - 222 212 221 - 323 212 211 121 122 323 - 222 212 222 -

Mobility - - - - - - - - - - - - - - - -

BOP - - - - - - - - - - - - - - - -

Gigi 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Fasial - 223 222 222 - 222 212 222 222 222 222 - 221 222 212 -

Palatal - 223 222 323 - 323 322 233 233 323 323 - 122 222 232 -

Mobility - - - - - - - - - - - - - - - -

BOP - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 7: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

BRUXISM DAN NIGHTGUARD (OCCLUSAL SPLINT)

Aktivitas parafungsional merupakan suatu keadaan aktifnya otot-otot secara fisiologis

sehingga menghasilkan kebiasaan-kebiasaan tanpa tujuan fungsional dan biasanya berpotensi

menyebabkan kerusakan. Contoh kebiasaan parafungsional adalah bruxism (grinding &

clenching), menghisap ibu jari, dan posisi rahang yang tidak benar.

Bruxism merupakan salah satu aktivitas parafungsional oklusal, yaitu pergerakan

oromandibular secara involunter berupa tooth grinding atau clenching yang terjadi pada saat

tidur (sleep bruxism) atau tidak (awake bruxism). Hal ini ditandai dengan :

1. Terjadinya kerusakan jaringan keras gigi (tooth wear) berupa atrisi, abrasi, dan pit

oklusal, sehingga menyebabkan hipersensitivitas pada gigi (dapat berlanjut hingga

terjadinya kelainan pulpa)

2. Kerusakan jaringan periodontal, kegoyangan gigi, terbentuknya bony ridges, iritasi pada

mukosa bukal, dan adanya penampakan scalloped tongue

3. Perubahan dimensi vertikal oklusi

4. Nyeri pada otot-otot sistem pengunyahan, hipertrofi otot masseter dua sisi (pada bruxers

kronis), hingga terjadinya sakit kepala / temporal headache (terutama saat bangun tidur)

5. Kelainan pada sendi Temporomandibula (TMJ), seperti pembukaan mulut terbatas,

kliking, krepitasi, dan locking pada rahang.

6. Dapat merusak protesa cekat ataupun restorasi lainnya di dalam mulut.

Adapun beberapa etiologi atau faktor penyebab terjadinya bruxism adalah stres

emosional atau psikologis, ketidakharmonisan oklusi (adanya gigi hilang yang tidak diganti

atau restorasi berlebih / overhang atau jenis restorasi keramik / porselen), dan adanya

kelainan pada sendi TMJ.

Nightguard (Occlusal Splint) didefinisikan sebagai suatu splint akrilik, baik pada

rahang atas atau bawah, yang membantu kondilus rahang untuk mencapai posisi paling

anterior superior dalam fossanya (keadaan relasi sentrik), sehingga otot-otot masseter berada

dalam keadaan relaksasi. Alat ini juga dinamakan splint relasi sentrik dan orthotik.

Nightguard berfungsi dalam menanggulangi pola aktivitas otot yang abnormal,

melindungi gigi dari kerusakan, melindungi otot-otot pengunyahan, serta dapat

mempertahankan dimensi vertikal.

Page 8: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

Pertimbangan dalam membuat nightguard rahang atas atau rahang bawah :

Keadaan / Hal Rahang Atas Rahang Bawah

Jumlah / banyaknya gigi yang mengalami atrisi -

Crowding minimal -

Lengkung gigi ideal -

Adanya gigi hilang yang tidak diganti - -

Plak score minimal -

Pilihan Nightguard -

Desain pembuatan nightguard f(jenis Michigan Splint):

1. Dimulai dari distal 17 hingga distal 27

2. Ketebalan oklusal dan incisal tidak melebihi 2 mm (free way space)

3. Perluasan sayap palatal hingga rugae palatina ke-2, sayap fasial hingga 1/3 incisal pada

gigi anterior, dan sayap bukal hingga 1/3 oklusal pada gigi posterior.

4. Permukaan incisal dan oklusal mengikuti kontur gigi untuk gigi I dan P, sedangkan untuk

gigi M rata dan halus

5. Menggunakan artikulator

Cara pemeriksaan :

1. Oklusi : dimensi vertikal sebelum dan sesudah pemakaian nightguard

2. Stabilisasi : nightguard tidak terangkat pada salah satu sisi jika sisi berlawanannya

ditekan

3. Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal/oklusal gigi

4. Retensi : bila ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas

Pemeriksaan saat uji coba pola lilin:

1. Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang menekan jaringan,

semua permukaan nightguard menyentuh permukaan incisal/oklusal gigi.

2. Dimensi vertikal : adalah ukuran vertikal antara RA dan RB

DV = FRP – 2 mm; NG = DV + 2 mm

3. Oklusi : tidak melebihi batas freeway space

Page 9: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

Pemeriksaan saat insersi:

1. Adaptasi : beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang tajam/menekan

jaringan, semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi, permukaan

halus, mengkilap dan licin.

2. Retensi : tidak terlepas pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik. Jika

nightguard ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.

3. Stabilisasi : tidak goyang pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik. Jika

nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul, maka sisi lawannya

tidak terangkat.

4. Oklusi : tidak melebihi batas freeway space dan tidak terdapat prematur kontak.

5. Dimensi vertikal

DV = FRP - FWS

FWS = FRP – DV

Pemeriksaan saat kontrol:

1. Keluhan pasien

2. Kondisi jaringan sekitar

3. OHI

4. Adaptasi : semua permukaan nightguard menyentuh incisal dan oklusal gigi

5. Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.

6. Stabilisasi : jika nightguard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul, maka

sisi lawannya tidak terangkat.

7. Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard

Penggunaan :

Tidak boleh digunakan selama lebih dari 4-6 minggu, untuk menghindari risiko

irreversible perubahan oklusal.

Page 10: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

RENCANA PERAWATAN NIGHTGUARD (MICHIGAN SPLINT)

Menyetujui,

(….………..…………..)

Page 11: Laporan Diskusi Night Guard Ujian

TAHAPAN PEKERJAAN PEMBUATAN NIGHTGUARD

(MICHIGAN SPLINT)

Nama Mahasiswa : Erick Endrawan

NPM : 1601 1210 0589

No. Tanggal Pekerjaan / Tahap Paraf

1 Diskusi Kasus Nightguard

2 Pola Lilin

3 Uji Coba Pola Lilin

4 Pemolesan

5 Insersi

6 Kontrol 1 Minggu

7 Kontrol 1 Bulan