Laporan Cnc TU 3A.docx

20
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN CNC TU-3A Dosen Pengampu : Bambang Tjahyono, S.T, M.T Disusun Oleh: Nama : Choirul AnamMuhammad Kelas : MS 2B NIM : 4.21.13.1.15 No. Absen : 15 PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN

Transcript of Laporan Cnc TU 3A.docx

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN CNC TU-3ADosen Pengampu : Bambang Tjahyono, S.T, M.T

Disusun Oleh:Nama

: Choirul AnamMuhammadKelas

: MS 2B

NIM

: 4.21.13.1.15No. Absen

: 15PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATANJURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2014/2015KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga Laporan Praktikum CNC TU-3A dapat selesai tepat pada waktunya.

Perlu disadari, bahwa penyusunan laporan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan oleh beberapa pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati disampaikan terima kasih lepada :

1. Dosen/Instruktur penganpu praktek CNC TU-3A, Bapak Bambang Tjahtjono yang telah memberikan pelajaran yang berhubungan dengan laporan ini.

2. Teman satu kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini

3. Semua teman-teman serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuannya dalam menyusun laporan ini.

Semoga amal baik semua pihak, mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memenuhi tugas yang diberikan Dosen/Instruktur.

Semarang, 23 Oktober 2014

Penyusun 1. PENDAHULUAN1.1. TopikPengoperasian Mesin Milling CNC TU-3A1.2. Latar Belakangsaat ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat, peralihan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri membuat sebagian orang agak kebingungan untuk bekerja di industri. Politeknik Negeri Semarang sebagai pusat pendidikan yang mempersiapkan tenaga kerja siap pakai untuk industri, jurusan Teknik Mesin mempersiapkan mahasiswanya berupa praktek bengkel untuk melatih skill mahasiwa guna bersaing di ranah industri setelah lulus.Awal lahirnyamesin CNC (Computer Numerically Controlled)bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini.

Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.

Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.1.3. Tujuan PraktekTujuan Intruksional Umum

Setelah praktikum mahasiswa diharapkan memahami prinsip kerja dan dapat membuat benda kerja dengan mesin freis CNC TU 3A

Tujuan Intruksional Khusus

Setelah praktikum mahasiswa :

a. Dapat menetapkan kedudukan cutter sebelum operasi progam di mulaib. Dapat membedakan informasi penjalan cutter dengan informasi gerakan mesin dan fungsi tambahanc. Dapat menyelesaikan pembuatan benda kerja pada bidang XY dengan gerakan cutter lurusd. Dapat menyelesaikan pembuatan benda kerja pada bidang XY dengan gerakan cutter melingkar (membuat radius)e. Mengetahui pemrograman mesin CNC f. Mengoperasikan mesin CNC.2. DASAR TEORI2.1. Pengertian Mesin CNCMesin CNC (Computer Numerically Controlled) TU3Aadalah salah satu mesin perkakas dengan teknik pengerjaan secara otomatis yang di kontrol dengan komputer, yaitu melalui instruksi secara numerical yang dinyatakan dalam suatu kode atau program, program harus dipersiapkan terlebih dahulu. Progam kemudian direkam dengan memasukannya melalui tombol-tombol pada papan penampil dengan tiga sumbu utama yaitu : sumbu x, y dan z, yang kemudian tersimpan dalam memori.2.2. Spesifikasi Mesin Frais CNC TU 3A

Gambar 01 : Mesin CNC TU 3A (CNC Frais F1)Spesifikasi mesin ini adalah sebagai berikut :

a. Daerah kerja putaran spindel antara 50 - 3200 rpmb. Kecepatan gerak pahat arah longitudinal atau melintang Kecepatan penuh ( tidak boleh memotong) : 700 mm/mnt Kecepatan secara manual (mode manual) : 5-400 mm/mnt Kecepatan secara otomatis (mode CNC) : 5-499 mm/mntc. Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) : 0,01 mmd. Daerah kerja memanjang, melintang dan vertikal : 300 mme. Kapasitas cengkam ragum : 60 mm x 60 mmf. Gaya pemakanan maksimum yang dibolehkan : 1000 N2.3. Bagian-Bagian Mesin CNC TU 3Aa. Monitor

Pada mesin CNCFraisEMCO TU-3A monitor berfungsi untuk menampilkan informasi program yang sedang berjalan pada mesin.

Gambar 02 : Monitor Mesin CNC TU-3Ab. RagumFungsi dari ragumadalah untuk mencekam benda kerja.

Gambar 03 : Ragumc. ArborArbor berfungsiuntuk mencekampahatfrais.

Gambar 04 : Arbord. Motor listrikMotor listrik pada mesin CNC berfungsi menjalankan pahat serta memutar pahat .

Gambar 05 : Motor Listrike. Tempat pahatTempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis pahat yang hendak digunakan untuk melakukan eksekusi benda kerja.

Gambar 06 : Tempat pahat2.4. Tombol-Tombol untuk Mengoperasikan MesinGambardibawah menunjukkan konfigurasi dan tombol-tombol atau bagian-bagian untuk mengoperasikan mesin frais CNC TU-3A, yang terdiri dari:

Gambar 07 : Konfigurasi tombol operasi pada TU-3AKeterangan :1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/mematikan mesin.2. Lampu ontrolr, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam keadaan hidup.3. Emergency Stop Button,merupakan saklar darurat.4. Tombol untuk memilih satuan yang dipakai dan jenis penggunaan frais (horizontal atau vertikal)5. Saklar untuk rnenghidupkan spindel ( untuk saklar menunjuk angka 0 spindel mati, angka I spindel hidup untuk pelayanan manual, CNC spindel hidup untuk pelayanan CNC/otomatis).6. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian arus diharapkan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran.7. Tempat kaset untuk menyimpan program.8. TombolH/Cyang berfungsi untuk pergantian mode (pelayanan), dan mode manual ke CNC atau sebaliknya.9. Lampu indikator untuk mode CNC.10. TombolSTARTyang berfungsi untuk menjalankan program.11. Tombol untuk memasukkan program, yaitu tombol-tombol angka, tombolINP + DELdan sebagainya, yang letaknya berdekatanFungsi dan masing-masing tombol ini akan dijelaskan kemudian.12. Display nilai-nilai atau huruf dari program CNC yang ditunjuk.13. Lampu kontrol untuk kode-kode program CNC.14. Pengatur kecepatan spindel.Selain itu juga ada tombol-tombol untukgerak manual arah +X, -X, +Y, Y, +Z dan Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode CNC).2.5. Sistem Persumbuan Mesin Frais CNC TU 3AMesin CNC TU 3A adalah mesin Training Unit yang menggunakan 3 Axis atau sumbu. Pada sistem persumbuan ini, letak atau posisi dari sumbu mengacu kepada posisi tegak lurus kepala tegak dengan meja mesin, ketika terjadi pergeseran posisi kepala tegak, maka letak posisi persumbuan akan mengikuti ke arah mana kepala tegak tersebut bergeser.

Gambar 08 : Sistem Persumbuan Mesin Frais Tegak dan Datar

Gambar 09 : Sistem Persumbuan Mesin Frais2.6. Mode Inkremental daN Mode AbsolutMode Inkremental : setiap titik adalah titik referensi dari titik tujuan berikutnya

Mode Absolut : informasi titik tujuan selalu diukur dari titik nol

Mode inkremental

Mode Absolut

2.7. PemrogramanPemrograman adalah memberikan data kepada komputer dengan bahasa yang dipahaminya. Data tersebut harus disusun dalam urutan yang teratur dan menggunakan pengkodean yang benar.a. Lembar pemrogramanLembar pemrograman adalah tulisan yang berisi semua data yang diperlukan dalam rangka untuk memerikan informasi dan instruksi kepada komputer agar dapat diproses kemudian disampaikan kepada mesin untuk dilaksanakan.Contoh format lembar program :No.G

(M)X

(I) (S)Y

(J) (S)Z

(K)F

(T) ((L)

(H)Keterangan

0092-10000000Penentuan titik referensi

Mode absolut

01M 06D 300S 100000T01Informasi cutter

02M 03Cutter berputar searah jarum jam

03GXYZ

04GXYZ

05M 05Cutter berhenti

06M 30Program selesai

Adres NN adalah nomor blok (nomor instruksi) pada kolom ini diisi angka (3 angka) yang menunjukkan urutan pelaksanaan intruksi. Adres GPada kolom ini dimasukkan fungsi G, terdiri dari 2 angka.

Adres X, Y dan ZPada kolom ini dimasukkan titik tujuan pisau frais, ditulis X, Y, Z dalam satuan 1/100 mm atau 1/1000 inchi, terdiri dari 5 angka.

Adres FPada kolom ini dimasukkan nilai asutan (pemakanan), terdiri dari 3 angka.

Adres MM adalah fungsi bantu yang ditulis pada kolom yang sama dengan kolom G, terdiri dari 2 angka.

Adres DD (radius pisau) ditulis pada kolom yang sama dengan kolom X, terdiri dari 3 angka.

Adres SS (kecepatan) ditulis pada kolom yang sama dengan kolom, terdiri dari 4 angka.

Adres T

T (nomor pisau) ditulis pada kolom yang sama dengan kolom F, terdiri dari 3 angka.

Adres I, J, dan K

I, J, K (parameter lingkaran) masing-masing ditulis pada kolom yang sama dengan kolom X, Y, Z, terdiri dari 2 angka.

Adres L

L (perintah lompat) ditulis pada kolom yang sama dengan kolom F, terdiri dari 3 angka.

Adres H

H (dengan M26) ditulis pada kolom yang sama dengan kolom F, terdiri dari 3 angka.b. Kecepatan Putaran Cutter dan Feeding Kecepatan putar cutter :S= Dimana Vs=Kecepatan potong

=44 untuk aluminium (torradur B)

=35 untuk baja lunak,plastok lunak

=25 untuk baja perkakas,plastik keras

D=Diameter cutter [mm]

Kecepatan Asutan (feeding)

Gambar 10 : Diagram kecepatan Asutanc. Fungsi-fungsi penyiapan G kode dan M kodeG00Gerakan cepatV:N3/G00/X5/Y4/Z5

H:N3/G00/X4/Y5/Z5

G01Interpolasi lurusV:N3/G01/X5/Y4/Z5/F3

H:N3/G01/X4/Y5/Z5/F3

G02Interpolasi melingkar searah jarum lamV:N3/G02/X5/Y4/Z5/F3

H:N3/G02/X4/Y5/Z5/F3

N3/M99/J2/K2 (Lingkaran sebagian)

G03Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam

V:N3/G03/X5/Y4/Z5/F3

H:N3/G03/X4/Y5/Z5/F3

N3/M99/J2/K2 (lingkaran sebagian)

G04Lamanya tinggal diamN3/G04/X5

G21Blok kosongN3/G21

G25Memanggil sub progam

N3/G25/L3

G27Intruksi melompat

N3/G27/L3

G40Kompensasi radius pisau hapus

N3/G40

G45Penambahan radius pisau

N3/G45

G46Pengurangan radius pisau

N3/G46

G47Penambahab radius pisau dua kali

N3/G47

G48Pengurangan radius pisau dua kali

N3/G48

G64Motor asutan tanpa arus(fungsi penyetelan)

N3/G64

G65Pelayanan pita magnit

N3/G65

G66Pelayanan antar aparat dengan RS 232

N3/G66

G72Siklus pengefreisan kantong

V:N3/G72/X5/Y4/Z5/F3

H:N3/G72/X4/Y5/F3

G73Siklus pemutusan tatal

N3/G73/Z5/F3

G81Siklus penggurdian tetap

N3/G81/Z5/F3

G82Suklus penggurdian tetap dengan tinggal diam

N3/G82/Z5/F3

G83Siklus penggurdian tetap dengan pembuangan tatal

N3/G83/Z5/F3

G85Siklus mereamer tetap

N3/G85/Z5/F3

G89Siklu mereamer tetap dengan tinggal diam

N3/G89/Z5/F3

G90Pemrogaman mode absolut

N3/G90

G91Pemrogaman mode inkrimental

N3/G91

G92 Penggeseran titik referensi

V:N3/G01/X5/Y4/Z5

H:N3/G01/X4/Y5/Z5

1.5.4. fungsi-fungsi penyetelan

M00Diam

N3/M00

M03Porosfreis berputar searah jarum jam

N3/M03

M05Poros freis berhenti berputar

N3/M05

M06Penggantian alat,perhitungan (data) radius pisau freis

N3/M06/D5/S4/Z5/T3

M17Kembali ke progam pokok

N3/M17

M30Progam berakhir

N3/M30

M99Parameter interpolasi melingkar (berhubungan dengan G02/G03)

N3/M99/J3/K3

PROGRAM LAPORAN CNC TU 3A

NG/MXYZ/HF/T

0G92X - 2000Y 500Z 50T0

1M06D 300S 1000H 0T 01

2M03

3G00X 500Y 500Z 0

4G01X 500Y 500Z 50F 25

5G01X 500Y 500Z -60F 25

6G00X 500Y 4500Z 50

7G01X 500Y 4500Z -60F 25

8G01X 500Y 4500Z 50F 25

9G00X 4500Y 4500Z 50

10G01X 4500X 4500Z - 60F 25

11G01X 4500X 4500Z 50F 25

12G00X 4500Y 500Z 50

13G01X 4500Y 500Z -60F 25

14G02X 4500Y 500Z -60F 25

16G00X 0Y 500

17G25L25

18G25L25

19G00X 0Y 0Z 110

20G92X 0Y 500Z 10

21G00X -2000Y 500Z 10

22G00X -2000Y 500Z 10

23M05

24M30

25G91

26G01X0Y0Z - 50F 50

27G02X 500Y 500Z 0F 50

28G03X 750Y 750Z 0F 50

29G03X -750Y 750Z 0F 50

30G03X 750Y 750Z 0F 50

31G03X -750Y 750Z 0F 50

32G02X -500Y 500Z 0F 50

33G02X 500Y 500Z 0F 50

34G02X 500Y -500Z 0F 50

35G03X 750Y -750Z 0F 50

36G03X 750Y 750Z 0F 50

37G03X 750Y -750Z 0F 50

38G03X 750Y 750Z 0F 50

39G02X 500Y 500Z 0F 50

40G02X 500Y -500Z 0F 50

41G02X -500Y -500Z 0F 50

42G03X -750X -750Z 0F 50

43G03X 750X -750Z 0F 50

44G03X -750X -750Z 0F 50

45G03X 750X -750Z 0F 50

46G02X 500Y -500Z 0F 50

47G02X 500Y -500Z 0F 50

48G02X -500Y 500Z 0F 50

49G03X -750Y 750Z 0F 50

50G03X -750Y -750Z 0F 50

51G03X -750Y 750Z 0F 50

52G03X -750Y -750Z 0F 50

53G02X -750Y -750Z 0F 50

54G02X -500Y -500Z 0F 50

55M17