laporan biopestisida

4
Latar belakang Penggunaan zat-zat kimia untuk keperluan penanggulangan penyakit pada waktu sekarang telah banyak dipergunakan di berbagai negara. Tergantung dari macamnya patogen, maka senyawa kimia tersebut dapat digolongkan kedalam fungisida, bakterisida atau virisida. Tetapi walaupun demikian ada pula yang dapat digunakan untuk lebih dari satu golongan patogen atau hanya spesifik untuk patogen-patogen tertentu. Diantara ketiga macam golongan senyawa kimia tersebut, yang banyak digunakan hingga sekarang ialah golongan fungisida, dan jumlah tersebut hingga sekarang terus bertambah. Dengan diketemukannya fungisida yang baru, maka adakalanya fungisida lainnya tidak dapat digunakan lagi, karena dianggap kurang memenuhi syarat untuk penanggulangan penyakit tumbuhan. Mekanisme fungisida yang digunakan untuk penanggulangan penyakit pada umumnya adalah menghambat perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangbiakan atau sekaligus membunuh patogen. Kebanyakan dari fungisida ini digunakan untuk mengatasi penyakit daun dan bagian-bagian tanaman lainnya di atas tanah. Sedangkan ada pula yang digunakan untuk mendesinfestasi dan melindungi benih atau umbi dari serangan patogen. Beberapa fungisida dapat digunakan untuk mendesinfestasi tanah atau tempat penyimpanan untuk melindungi luka, dan sebagainya. Sebagian besar dari fungisida yang digunakan tersebut hanya dapat melindungi tanaman dari serangan patogen yang datang kemudian tapi tidak dapat digunakan untuk memberitahukan atau menyembuhkan infeksi yang telah terjadi. Dengan demikian senyawa kimia ini hanya efektif pada bagian tanaman dimana zat tersebut diberikan dan tidak dapat diserap atau disalurkan ke tempat lain. Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.

description

laporan biopestisida aa

Transcript of laporan biopestisida

Page 1: laporan biopestisida

Latar belakang

Penggunaan zat-zat kimia untuk keperluan penanggulangan penyakit pada waktu sekarang telah banyak dipergunakan di berbagai negara. Tergantung dari macamnya patogen, maka senyawa kimia tersebut dapat digolongkan kedalam fungisida, bakterisida atau virisida. Tetapi walaupun demikian ada pula yang dapat digunakan untuk lebih dari satu golongan patogen atau hanya spesifik untuk patogen-patogen tertentu. Diantara ketiga macam golongan senyawa kimia tersebut, yang banyak digunakan hingga sekarang ialah golongan fungisida, dan jumlah tersebut hingga sekarang terus bertambah. Dengan diketemukannya fungisida yang baru, maka adakalanya fungisida lainnya tidak dapat digunakan lagi, karena dianggap kurang memenuhi syarat untuk penanggulangan penyakit tumbuhan.

Mekanisme fungisida yang digunakan untuk penanggulangan penyakit pada umumnya adalah menghambat perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangbiakan atau sekaligus membunuh patogen. Kebanyakan dari fungisida ini digunakan untuk mengatasi penyakit daun dan bagian-bagian tanaman lainnya di atas tanah. Sedangkan ada pula yang digunakan untuk mendesinfestasi dan melindungi benih atau umbi dari serangan patogen. Beberapa fungisida dapat digunakan untuk mendesinfestasi tanah atau tempat penyimpanan untuk melindungi luka, dan sebagainya. Sebagian besar dari fungisida yang digunakan tersebut hanya dapat melindungi tanaman dari serangan patogen yang datang kemudian tapi tidak dapat digunakan untuk memberitahukan atau menyembuhkan infeksi yang telah terjadi. Dengan demikian senyawa kimia ini hanya efektif pada bagian tanaman dimana zat tersebut diberikan dan tidak dapat diserap atau disalurkan ke tempat lain.

Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.

Tipus

Dalam pengendalian cendawan patogen di gunakan senyawa kimia fungisida.Fungisida adalah zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan cendawan (fungi). Fungisida umumnya dibagi menurut cara kerjanya di dalam tubuh tanaman sasaran yang diaplikasi, yakni fungisida nonsistemik, sistemik, dan sistemik local. Pada fungisida, terutama fungisida sistemik dan non sistemik, pembagian ini erat hubungannya dengan sifat dan aktifitas fungisida terhadap jasad sasarannya (George W. 1997).

Pada umumnya cendawan berbentuk seperti benang halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, kumpulan dari benang halus ini yang disebut mycelium bisa dilihat dengan jelas. Miselium ini bisa tumbuh diatas atau dalam tubuh inang. Warna meselium ini ada yang putih, cokelat, hitam dan lain-lain. Cendawan akan berkembang pesat bila kondisi sekitarnya

Page 2: laporan biopestisida

sangat lembab, tanah asan dan selalu basah dengansuhu sekitar 25-30 C. Selain merusak tanaman yang masih hidup cendawan juga mengahancurkan kayu bangunan (Hasriadi. 2006).

Cendawan merusak tanaman dengan berbagai cara. Misalnya sproranya masuk kedalam bagian tanaman lalu mengadakan pembelahan dengan cara pembesaran sel yang tidak teratur sehingga menimbulkan bisul-bisul. Pertumbuhan yang tidak teratur ini mengakibatkan system kerja jaringan pengangkut air menjadi terganggu sehingga kehidupan tanaman menjadi merana. Sebagi contoh kasus ini adalah penyakit akar gada pada kubis yang disebabkan oleh plasmodiophora brassiceae Wor ( Haryono. 1993).

Fungisida sistemik dapat di aplikasikan ke satu bagian tanaman, dan dapat di translokasikan ke bagian – bagian tanaman yang lain. Pada umumnya fungisida yang ada di pasaran baik fungisida sistemik maupun fungisida non sistemik, banyak yang dalam bentuk Wettable Powder ( WP ) yaitu tepung yang dapat terbasahkan, sehingga pengaplikasiannya dapat di lakukan dengan penyemprotan.Untuk keperluan aplikasi di lapang, perlu di perhatikan dosis dan konsentrasi yang di perlukan. Dosis adalah banyaknya fungisida atau bahan aktif yang di gunakan per satu satuan luas lahan. Konsentrasi adalah banyaknya fungisida atau bahan aktif yang di gunakan pada satuan volume tertentu (Djafarudin. 2001)

Djafaruddin (2000) menyebutkan bahwabeberapa formula belerang anorganik telahterbukti sangat baik sebagai fungisida dandigunakan untuk mengendalikan beberapapenyakit tanaman. Unsur belerang dapat dipakaisebagai embusan, berupa tepung yang dapat larut( ), pasta atau cairan yang banyakdigunakan untuk memberantas penyakit embuntepung ( ), tetapi juga efektifB. Persentase penghambatan pertumbuhankarat tumorterhadap penyakit karat tertentu, bercak daun( ) dan busuk buah. Belerang dipakaisebagai fungisida karena sifat fitotoksisitasnya,artinya kerusakan/keracunan terhadap tanamanyang lebih rendah daripada logam berat.Sedangkan menurut Triharso (2004), tepungbelerang (umumnya digunakan dalam bentukserbuk dengan partikel yang halus) dipakaisebagai fungisida untuk pemberantasan penyakittepung. Dalam mengatasi terjadinya gumpalanpada pengembusan biasanya ditambah denganbahan karier seperti kaolin atau bentonit.Fitotoksisitas belerang lebih rendah daripadalogam berat dan dapat membunuh jamur denganjarak waktu tertentu dengan lebih dulumembentuk gas. Oleh karena itu belerang bekerjabaik bila suhu rata-rata lebih tinggi dari 20 C. GasS0 yang terjadi akan berubah menjadi SO dan

Page 3: laporan biopestisida

H SO di dalam air.Dalam keadaan tertentu belerang dapatjuga menyebabkan fitotoksis pada daun,pertumbuhan terhambat dan gugur misal padadaun melon ( L.) yang sangat peka.Sulfur atau belerang bekerja mengganggutranspor elektron sepanjang sitokrom jamur dankemudian direduksi menjadi hidrogen sulfida(H S) yang beracun terhadap sebagian besarprotein selular. Selain itu campuran kapur danbelerang dengan perbandingan 1 : 1 juga dapatmenekan serangan penyakit karat tumor (Agrios,2005). Campuran kapur-belerang () yang lebih dikenal dengan sebutan, dapat digunakan sebagaisemprotan untuk pohon buah-buahan yang dalamkeadaan istirahat ( ), guna memberantaspenyakit bercak ( ) atau antraknosa( ), embun tepung atau kudis ( ),bercak coklat ( ) pada buah berbijikeras atau batu, penyakit daun pada (). Bubur California selain sebagai fungisidajuga mempunyai pengaruh sebagai insektisida(Djafaruddin, 2000).

Dapus

Agrios, George W. 1997. Plant Pathology Fourth Edition.New York: AcademicPress.

Akin, Hasriadi Mat. 2006. Virologi Tumbuhan. Yogyakarta: KanisiusDjafarudin. 2001. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (Umum). Jakarta : Bumi

Aksara.Semangun, Haryono. 1993. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Triharso, 2004. Dasar-dasar PerlindunganTanaman. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta

Hriday Chaube, V.S. Pundhir (2006).  Crop Diseases and Their Management.

Prentice-Hall of India Pvt.Ltd.  ISBN 978-81-203-2674-3.  Page.292-3