Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

11
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pertambangan, kita tidak hanya selalu dihadapkan dengan metode-metode penambangan tambang terbuka saja, dimana seluruh kegiatannya berhubungan langsung dengan atmosfer, akan tetapi kita juga akan dihadapkan pada metode- metode penambangan bawah tanah (Underground) dimana kita harus mengetahui bagaimana membuat sebuah lubang bukaan untuk menghubungkan permukaan menuju tambang bawah tanah tersebut, oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari hal-hal tersebut, terutama dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan lubang bukaan. 1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum 1.2.1 Maksud Praktikum kali ini dilaksanakan dengan maksud agar praktikan dapat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan lubang bukaan baik jenis-jenis maupun metode pengukuran lubang bukaan tersebut. 1.2.2 Tujuan Praktikan dapat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan lubang bukaan, terutama pengukuran suatu lubang bukaan. 1

Transcript of Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

Page 1: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pertambangan, kita tidak hanya selalu dihadapkan dengan

metode-metode penambangan tambang terbuka saja, dimana seluruh

kegiatannya berhubungan langsung dengan atmosfer, akan tetapi kita juga akan

dihadapkan pada metode-metode penambangan bawah tanah (Underground)

dimana kita harus mengetahui bagaimana membuat sebuah lubang bukaan

untuk menghubungkan permukaan menuju tambang bawah tanah tersebut, oleh

karena itu penting bagi kita untuk mempelajari hal-hal tersebut, terutama dalam

mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan lubang bukaan.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

1.2.1 Maksud

Praktikum kali ini dilaksanakan dengan maksud agar praktikan dapat

mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan lubang bukaan baik

jenis-jenis maupun metode pengukuran lubang bukaan tersebut.

1.2.2 Tujuan

Praktikan dapat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan

dengan lubang bukaan, terutama pengukuran suatu lubang bukaan.

Praktikan dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis dari lubang

bukaan tersebut.

1

Page 2: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengukuran Lubang Bukaan (Tambang Bawah Tanah)

Dalam melakukan pengukuran dalam sebuah lubang bukaan kita tidaklah

boleh sembarangan dalam melakukannya, karena dapat membahayakan dan

merugikan banyak pihak, oleh karena itu kita harus mengetahui langkah-langkah

yang harus dilakukan untuk mengukur suatu lubang bukaan dalam tambang

bawah tanah, agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tidak membahaykan

serta tidak merugikan banyak pihak. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam

melakukan sebuah pengukuran lubang bukaan :

Penomoran Patok

Penomoran angka ditiap level untuk memberi informasi masing-masing

level itu.Misalnya kedalaman 100 ft, penentuan patok menjadi 101, 102,

103, dan seterusnya. Padakedalaman 200 ft dengan nomor 201, 202, 203,

dan seterusnya yakni setiap 100 ft leveldinomori. Bila beberapa level

pertama diawali pada kedalaman 400 ft, maka level itu tetap400 ft dan

patok menjadi 401, 402, 403, dan seterusnyaPembuatan patok

seharusnya dikerjakan hanya pada pengukuran utama. Crosscut-crosscut

dan drift-drift sekunder biasanya diberi nomor atau nama menurut

letaknya. Denganmenenpatkan arah sebagai awalnya, patok-patok

dimulai dari angka 1 dan berlanjut seterusnya menurut urutannya.

Biasanya hanya mencapai beberapa patok, misalnya sampai

9Crosscut.Patok pertama dari persimpangan ditandai dengan XC9-1.Titik

polygon bawah tanah dapat dipasang secara permanen maupun

sementara.Pemilihan lokasi titik polygon harus selain dapat dilihat dari

jarak sejauh mungkin. Patok titik polygon permanen dipasang pada langit-

langit terowongan atau dilantai dari jalan atau lorongutama, pada dasar

lubang galian, pada simpangan atau tempat lain yang dianggap perlu. Titik

permanen dipasang paling sedikit tiga buah dengan posisi berseberangan

dan interval jarak titik-titik permanen antara 300-500 m.

2

Page 3: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

3

Penempatan Instrumen

Penempatan instrumen pada tambang bawah tanah adalah lain dengan di

permukaantanah, secara praktis penempatan instrumen terletak di bawah

titik yang berada diatasnya.Mula-mula instrumen cukup terletak 3 – 4 inch

di bawah bobs, kemudian kaki statif diatur agar instrumen tepat dibawah

bobs. Setelah instrumen Horisontal, kaki-kaki statif dikunci kembali, nivo

diseimbangkan dan baru mulai pembacaan.Untuk pemakaian bawah

tanah, theodolit dapat distel atau ditempatkan diatas statif atau

digantungkan pada lengan penggantung atau cantilever.Pada umumnya

lebih disukai dengan statif, namun pada lorong-lorong padat denganlalu

lintas kerja penggunaan cantilever ini lebih menguntungkan. Pada kondisi

yang demikianmaka pemasangan teodolit digantung pada lengan

penggantung atau cantilever yangdilengkapi dengan klem dari logam

yang cukup kuat.

Pemilihan Lokasi Patok

Dalam pemilihan lokasi patok, diusahan agar titik patok terletak secara

permanen,dengan maksud bila ada getaran titik tersebut tidak berubah,

hal ini untuk menghindarikesalahan pembacaan sudut.

Pengukuran Sudut dan jarak Miring

Yang perlu diperhatikan disini yaitu penerangan/lampu dan alat pembesar

bacaansudut yang diukur (magnifying glass atau loupe), karena dengan

mata biasa pembacaan akankurang teliti jika sampai menit ataupun detik.

Pengukuran sudut sebaiknya dilakukan secarabiasa (kedudukan nivo

dibawah teropong) dan luar biasa (nivo diatas teropong), denganmaksud

untuk memperkecil kesalahan dengan cara diambil rata-ratanya. Demikian

juga untuk pembacaan sudut vertikal.

Itu adalah penjelasan secara rinci tentang bagaimana langkah-langkah

pengukuran suatu lubang bukaan (Underground), dan berikut ini adalah langkah-

langkah atau prosedur yang baik untuk pengukuran dibawah tanah secara

ringkas ialah :

Pasangan alat (instrumen)

Catat tinggi instrumen (HI = Height of Instrumen)

Catat jarak kanan dan kiri instrument

Atur instrumen termasuk penyeimbangan nivo

3

Page 4: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

4

Mulai pada 0 dan mengambil BS dengan jarak perlahan-lahan

Lepaskan penggerak atas dan bidik FS

Baca dan catat HA; lepaskan penggerak bagian bawah dan putar

lingkaran vertikalkedapan operator ; dan baca VA.

Arahkan teleskop ke BS dengan menggerakkan penggerak bagian bawah

Lepaskan penggerak bagian atas dan bidik FS

Baca HA dan VA; pada sudut datar pembacaan VA untuk kedua kalinya

tidak perlu.Jika HA dibaca doubel, ulangi proses setelah posisi 0 dan

tempatkan teleskop dalamposisi langsung.

Setelah semua pengukuran reguler lengkap, pembantu membawa ujung 0

dari pita kepatok FS dan diukur SD. Sebelum memulai pengukuran

instrumen harus ditetapkankearah patok FS.

Gerakkan ke patok FS dan catat HS.

2.2 Jenis-Jenis Lubang Bukaan

Klasifikasi lubang bukaan berdasarkan arah kedudukannya terhadap

sumbu vertikal dan horizontal dapat dibagi menjadi :

1. Lubang Bukaan Vertikal

Lubang bukaan vertikal atau hampir vertikal ini dibuat baik di luar badan

bijih maupun pada badan bijih. Jenis lubang bukaan ini terbagi menjadi :

Vertikal Shaft

Vertikal shaft adalah jalan masuk vertikal yang terletak di antara

terowongan dan permukaan tanah. Jalan masuk vertikal ini adalah

pekerjaan utama yang harus dilakukan pada pekerjaan penggalian

terowongan. Shaft juga dapat dikategorikan sebagai lubang bukaan

utama.

Raise

Raise adalah lubang bukaan vertikal atau hampir vertikal yang dibuat pada

badan bijih untuk menghubungkan level bawah ke level di atasnya.

Penggaliannya dimulai dari level bawah menuju ke level yang lebih atas.

Raise letaknya pada level, termasuk secondary opening.

Fungsi dari raise ini adalah, sebagai manway (jalan untuk pekerja),

sebagai sarana ventilasi, sebagai jalur material yang akan dibawa ke

stope.

4

Page 5: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

5

Winze

Winze adalah lubang bukaan vertikal atau hampir vertikal yang

menghubungkan antara level atas dengan level dibawahnya. Winze pada

dasarnya sama dengan raise, hanya cara pembuatan yang

membedakannya. Raise dibuat dengan menggali dari level bawah

menembus ke level diatasnya, sedangkan pada winze penggalian dimulai

dari level atas menuju ke level di bawahnya. Prinsip pembuatan winze

hampir sama dengan pembuatan vertikal shaft. Hanya dimensinya yang

biasanya lebih kecil dari vertikal shaft.

2. Lubang Bukaan Horiizontal

Lubang bukaan horizontal atau hampir horizontal ini dibuat baik sebagai

jalan masuk utama ataupun sebagai lubang penghubung antara bukaan-

bukaan di bawah tanah dengan orebody. Jenis-jenis dari Lubang Bukaan

Horisontal adalah :

Adit

Adit adalah jalan masuk horizontal yang tidak menembus sampai ke sisi

lain dari bukit yang diterobos (lubang buntu). Adit hanya memiliki satu

lubang masuk yang berhubungan dengan udara luar. Adit merupakan juga

lubang bukaan primer dari suatu mekanisme penambangan bawah tanah.

Tunnel

Tunnel adalah lubang bukaan horizontal atau hampir horizontal yang bias

dibuat dekat atau pada badan bijih dan mempunyai 2 lubang yang

keduanya berhubungan dengan udara luar.Lubang bukaan ini pada

dasarnya adalah adit. Apabila adit merupakan lubang buntu, pada tunnel

ditembuskan ke sisi lain dari bukit yang ditembus.

Drift

Drift adalah lubang bukaan horizontal yang dibuat pada badan bijih atau

didekat badan bijih searah strike dari badan bijih. Kegunaan dari lubang

bukaan ini adalah, penghubung dari shaft ke stope, sebagai lubang

bukaan untuk transport pekerja, sebagai lubang bukaan untuk udara

ventilasi, sebagai lubang bukaan untuk pengangkutan ore

5

Page 6: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

6

Cross Cut

Cross cut adalah lubang bukaan yang dibuat menembus badan bijih.

Biasanya dibuat untuk menghubungkan shaft ataupun drift dengan badan

bijih.

6

Page 7: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

7

BAB III

KESIMPULAN

Dalam laporan awal ini kita dapat mengeatahui dan memahami hal-hal

yang berkaitan dengan lubang bukaan terutama tentang pengukuran lubang

bukaan tambang bawah tanah, dimana ada beberapa prosedur yang yang harus

kita jalani untuk melakukan suatu pengukuran lubang bukaan, agar hasil yang

kita dapatkan dapat maksimal.

Selain itu juga kita dapat mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis

dari lubang bukaan tambang bawah tanah itu sendiri, dimana lubang bukaan itu

terdiri dari dua jenis yaitu lubang bukaan vertikal dan juga lubang bukaan

horisontal, dimana setiap jenis lubang bukaan memiliki fungsi dan ciri khas nya

masing-masing.

7

Page 8: Laporan Awal Pengukuran Lubang Bukaan

8

DAFTAR PUSTAKA

Baginda, 2011, Pengukuran Tambang Bawah Tanah, Scribd, Diakses pada

tanggal 26 April 2013, Pukul 22.00 WIB

Purnama, Yudi, 2012, Jenis Lubang Bukaan, Bloggers, Diakses pada tanggal

26 April 2013, Pukul 22.10 WIB

8