laporan awal

11
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologik dan fungsi yang sama. Jaringan tersusun atas komponen selular dan komponen interselular. Jaringan tubuh Vertebrata dapat dibedakan menjadi empat jenis jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Cain 1995: 11). Empat jaringan dasar tersebut, di dalam tubuh tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan, bergabung dengan perbandingan beragam, dan bekerjasama membentuk berbagai organ (antara lain mata, hepar, ginjal) dan sistem organ di dalam tubuh, seperti sistem pencernaan makanan, sistem respirasi, sistem sirkulasi, sistem reproduksi dan sistem koordinasi (Reece 1999: 11).

description

apo

Transcript of laporan awal

Page 1: laporan awal

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang

mempunyai sifat-sifat morfologik dan fungsi yang sama. Jaringan tersusun

atas komponen selular dan komponen interselular. Jaringan tubuh Vertebrata

dapat dibedakan menjadi empat jenis jaringan dasar, yaitu jaringan epitel,

jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Cain 1995: 11).

Empat jaringan dasar tersebut, di dalam tubuh tidak berdiri sendiri,

melainkan saling berhubungan, bergabung dengan perbandingan beragam, dan

bekerjasama membentuk berbagai organ (antara lain mata, hepar, ginjal) dan

sistem organ di dalam tubuh, seperti sistem pencernaan makanan, sistem

respirasi, sistem sirkulasi, sistem reproduksi dan sistem koordinasi

(Reece 1999: 11).

Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang

mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus

memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-

otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya.

Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi. Ilmu

yang mempelajari jaringan disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan

mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan

pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh

(jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan

Page 2: laporan awal

lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe

khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan

kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis)

menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat,

jaringan otot, dan jaringan saraf (Urry 1999: 10).

Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi

permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal

dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Jaringan ikat berfungsi untuk

menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri

atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi,

jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang

memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya

molekul miofibril. Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan

penyampaian rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan

ektoderm (Reece 1999: 58).

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengenal dan mengetahui berbagai macam

bentuk serta fungsi dari jaringan dasar pada hewan.

Page 3: laporan awal

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi

permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal

dari lap=isan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini

membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan

epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan

bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu (1) epithelium satu lapis (simple

epithelium). Epithel ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris

(batang). Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel

pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan

pembuluh darah (Campbell 1999: 14).

Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel

dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam

matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan

mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang

tertanam di dalamnya. Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi (1) jaringan ikat

longgar dan (2) jaringan ikat padat, (3) jaringan lemak, (4) jaringan darah, (5)

kartilago, dan (6) tulang (Reece 1995: 14).

Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak

ditemukan di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya

sedikit ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen.

Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan

Page 4: laporan awal

sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit

membatasi dengan otot (Reece 1999: 11).

Jaringan ikat serat, yang tersusun atas protein, terdiri dari tiga macam:

kolagen, elastik, dan retikular. Serat berkolagen memberikan kekuatan sekaligus

fleksibilitas. Serat ini tersusun dari kolagen, yang mungkin merupakan protein

paling melimpah dalam kingdom hewan. Serat berkolagen tidak elastis dan tidak

mudah robek ketika ditarik memanjang. Serat elastik mudah terentang namun juga

liat, melesat kembali ke panjang semula ketika regangan dilepaskan. Serat elastik,

yang berbentuk benang panjang terbuat dari protein yang disebut elastin

(Campbell 1999: 11).

Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan

rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan

kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka

mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita

isotrop) (Urry 1999: 13).

Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot

ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan

kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan

rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke

sel lainnya selama denyut jantung (Reece 1999: 11).

Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat

dibandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih

lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos

Page 5: laporan awal

ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh

darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya

disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma

yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron

(Cain 1995: 14).

Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian

rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan

ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada

sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung

(sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut.

Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima

sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf

yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari

badan sel ke neuron lainnya (Campbell 1999: 14).

Page 6: laporan awal

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada Jumat, tanggal 21 Februari 2014, pukul

13.15 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Bertempat dilaboratorium Zoologi,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Sriwijaya, Indralaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, buku kerja,

mikroskop cahaya. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah preparat awetan.

3.3 Cara Kerja

1. Mengamati Jaringan Epitel

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Preparat awetan jaringan

epitel pada hewan diletakkan di meja mikroskop yang telah disiapkan. Preparat

awetan di amati mulai dari resolusi yang paling rendah (kecil). Gambar hasil yang

di dapat digambar dan diberi keterangan.

2. Mengamati Jaringan Ikat

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Preparat awetan jaringan

ikat pada hewan diletakkan di meja mikroskop yang telah disiapkan. Preparat

awetan di amati mulai dari resolusi yang paling rendah (kecil). Gambar hasil yang

di dapat digambar dan diberi keterangan.

Page 7: laporan awal

3. Mengamati Jaringan Otot

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Preparat awetan

jaringan otot pada hewan diletakkan di meja mikroskop yang telah disiapkan.

Preparat awetan di amati mulai dari resolusi yang paling rendah (kecil). Gambar

hasil yang di dapat digambar dan diberi keterangan.

4. Mengamati Jaringan Saraf

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Preparat awetan jaringan

saraf pada hewan diletakkan di meja mikroskop yang telah disiapkan. Preparat

awetan di amati mulai dari resolusi yang paling rendah (kecil). Gambar hasil yang

di dapat digambar dan diberi keterangan.