laporan aseptis

12
VI. METODE ASEPTIS A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Cara yang digunakan untuk menghancurkan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menyingkirkan mikroorganisme berbeda-beda tergantung spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini pun berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah. Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan cara untuk menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan tujuan dari yang melaksanakannya, sebab tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan-kenyataan dasar yang dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan. Teknik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja (praktek) yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan.

description

laporan teknik laboraturium aseptis

Transcript of laporan aseptis

Page 1: laporan aseptis

VI. METODE ASEPTIS

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah

pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan

menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Cara yang digunakan untuk

menghancurkan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan

menyingkirkan mikroorganisme berbeda-beda tergantung spesies yang

dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini pun berbeda-beda

misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah. Hal tersebut

juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan cara

untuk menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung pada

pengetahuan, keterampilan dan tujuan dari yang melaksanakannya, sebab

tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan-kenyataan dasar yang

dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan. Teknik

aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja (praktek) yang menjaga

sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk

mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan.

Tindakan untuk membebaskan alat atau media dari mikroba adalah

dengan sterilisasi. Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan dengan cara

mekanik, fisik dan kimia. Teknik aseptis dibutuhkan untuk mencegah

ataupun mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan. Mikroba

memiliki karakteristik serta ciri yang berbeda dalam persyaratan

pertumbuhannya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah

yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan

mikroba. Dalam melakukan kegiatan tersebut diperlukan keahlian dan

keterampilan khusus.

2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum acara VI. Metode Aseptis adalah :

a. Mengetahui dan mampu melakukan teknik transfer aseptis.

Page 2: laporan aseptis

3. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum acara I. Asam Basa ini dilaksanakan pada hari Rabu,

WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan dan Hasil

Pertanian Fakultas Pertanian Sebelas Maret Surakarta.

B. Tinjauan Pustaka

Dalam sistem pengemasan aseptis, sterlisasi yang dilakukan terhadap wadah

lebih bervariasi tergantung dari jenis wadahnya. Beberapa contoh cara sterilisasi

terhadap berbagai wadah yang digunakan dalam pengemasan aseptis. Misalnya

untuk wadah yang terbuat dari metal digunakan uap panas atau udara panas.

Untuk wadah yang terbuat dari plastik dapat digunakan etilen oksida, hidrogen

peroksida atau dengan cara radiasi. Wadah gelas dapat digunakan etilen oksida.

Masing-masing cara sterilisasi tersebut mempunyai keuntungan dan kelemahan.

Sterilisasi dengan uap panas dan udara panas akan menghasilkan suhu tinggi pada

Waktu (detik) tekanan atmosfir, tetapi mempunyai kelemahan karena

mikroorganisme lebih tahan di dalam uap/udara panas daripada di dalam uap

jenuh. Sterilisasi wadah menggunakan hidrogen peroksida mempunyai

keuntungan karena prosesnya cepat dan efisien, sedangkan radiasi dapat

digunakan untuk sterilisasi wadah yang terbuat dari plastik yang sensitif terhadap

panas, tetapi mempunyai kelemahan karena biayanya yang mahal dan lokasinya

terbatas. Pada proses aseptis yang tradisional, peroksida diaplikasikan ke bahan

kemasan dengan cara menyemprot atau mengkondensasikan gas H2O2 pada

permukaan bahan kemasan. Konsentrasi peroksida yang digunakan biasanya

sekitar 2% dengan waktu 2-4 detik. Bahan kemasan yang masih basah dan

mengandung H2O2 kemudian diberi sinar UV, kemudian kemasan dikeringkan

dengan udara panas untuk menghilangkan sisa H2O2. Saat ini kombinasi antara

peroksida dan UV, dimana sinar UV diberikan setelah kemasan dikeringkan

dengan udara panas. Sinar UV lebih efektif untuk membunuh mikroorgansime

patogen dalam keadaan kering daripada dalam keadaan basah.(

C. Alat, Bahan, dan cara Kerja

1. Alat

Page 3: laporan aseptis

a. Memindahkan kultur dari tabung ke tabung

1). Tabung reaksi

2). Ose

3). Rak tabung reaksi

4). Incubator

5). Kapas

6). Spirtus

b. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan ose

1). Ose

2). Tabung reaksi

3). Kapas

4). Rak tabung reaksi

5). Cawan Petri

6). Incubator

7). Spirtus

c. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan pipet

1). Cawan Petri

2). Pipet

3). Tabung reaksi

4). Incubator

5). Spirtus

2. Bahan

a. Memindahkan kultur dari tabung ke tabung

1). Kultur

2). Media

b. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan ose

1). Kultur

Page 4: laporan aseptis

2). Media agar

c. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan pipet

1). Kultur

2). Media agar

3. Cara Kerja

a. Memindahkan kultur dari tabung ke tabung

Disiapkan

tabung dan ose

Dipegang ose

Dipijarkan ose di atas

api spiritus

Dibakar mulut tabung

dengan api spiritus

Dibiarkan ose menjadi

dingin

Dimasukkan ose dan

diambil satu kultur

tabung

Dibakar mulut tabung

dan tutup dengan kapas

Diletakkan kembali

ke rak

Dipanaskan ose

setelah dipakai

Diinkubasi tabung

setelah direaksi yang

sudah diinokulasi

Page 5: laporan aseptis

Dipijarkan ose di atas api membara

Dibiarkan ose dingin

Dimasukkan ose dan diambil satu kultur yang

sudah tumbuh

Dibakar mulut tabung dan tutup dengan kapas

Digoreskan ose pada media agar dan tutup kembali cawan petri

Dibuka cawan petri

Diinkubasi cawan petri di inkubator

Dibakar mulut tabung dengan api spiritus

b. Memindahkan kultur dari tabung ke cawan petri dengan ose

Page 6: laporan aseptis

c. Memindahkan Kultur dari Tabung ke Cawan Petri dengan pipet

Diambil pipet steril dengan

ditutup lubang atas dengan

jari

Didekatkan dengan api

Dibakar mulut tabung

dengan api spiritus

Dimasukkan pipet dan

diambil 1 ml kultur dari

tabung

Dibakar mulut tabung

dan tutup dengan kapas

Dibakar cawan petri

Dikeluarkan kultur dari

pipet ke cawan petri dan

tutup kembali

Dituang media agar ke

cawan petri dan tutup

kembali

Dibuat gerakan

menyerupai angka

delapan

Diinkubasi pada

incubator dengan cara

dibalik

Page 7: laporan aseptis

D. Hasil Percobaan

E. Pembahasan

Teknik aseptis yaitu suatu metode atau teknik didalam

memindahkan atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat satu

ketempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba

kedalam kultur.

Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang

memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus

selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan. Populasi mikroba di alam

sekitar kita sangat besar dan komplek.

Peralatan yang dibutuhkan untuk melekukan teknik aseptis yaitu :

1. Tabung reaksi

2. Api spiritus

3. Cawan petri

4. Pipet steril

5. Kertas pembungkus

6. Erlenmeyer

7. Ose

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada saat melakukan

teknik aseptis memindahkan kultur dari tabung ke tabung yaitu :

1. Sterilisasi alat,bahan dan tempat praktikum

2. Lakukan kerja selalu dekan dengan api sepiritus.

3. Sebelum membuka/menutup mulut tabung bakar terlebih dahulu

dengan api sepiritus.

Hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan teknik aseptis

memindahkan kultur dari tabung kecawan petri ose yaitu :

Page 8: laporan aseptis

1. Saat membuka/menutup tutup kapas tabung reaksi yang terisi

kultur/media agar-agar harus didekatkan kenyala api spiritus saat

membuka/menutup dan diputar pelan-pelan.

2. Saat memasukkan kultur dan media agar-agar pada cawan petri

diaseptiskan dengan cara didekatkan pada nyala api spiritus, buka

cawsan petri jangan terlalu lebar.

3. Saat menggerakkan cawan petri membentuk angka 8 harus secara

perlahan dan sebelumnya menaruh cawan petri harus dari pinggir

meja secara perlahan/

4. Sterilkan semua peralatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan teknik aseptis

memindahkan kultur dari tabung kecawan petri dengan pipet yaitu :

1. Pastikan alat dan tempat seteril

2. Cawan petri jangan dibuka terlalu lebar mencegah adanya bakteri

masuk.

3. Pindahkan kultur secara cepat

4. Lakukan kerja selalu dekat dengan api

Dalam praktikum yang dilakukan, terdapat mikroba yang tumbuh

didalam media agar tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Pada saat praktikum ruangan tidak steril/ tidak tertutup rapat.

2. Pada saat praktikum peralatan kurang maksimum dalam

pengaseptisan.

3. Pada saat praktikum ada cara kerja yang kurang tepat.

Dalam industri pangan teknik aseptis sangat penting digunakan karena

dalam pengemasn makanan atau minuman kebersihan dan seterilisasi sangat

penting agar nilai gizi tidak berubah dan tidak memberikan sumber penyakit

pada konsumen.

F. Kesimpulan

Page 9: laporan aseptis

Dari percobaan acara IV kali ini dapat disimpulkan:

1. Pada media agar miring di dalam tabung tidak ditumbuhi jamur

2. Pada media agar di dalam cawan petri ditumbuhi jamur.

3. Faktor-faktor media agar ditumbuhi jamur antara lain peralatan tidak

steril, percobaan tidak sesuai dengan prosedur (tidak sesuai dengan

petunjuk praktikum), keadaan praktikan dan tempat yang kurang bersih

saaat praktikum.