laporan antidiabet
Transcript of laporan antidiabet
-
7/30/2019 laporan antidiabet
1/5
Diabetes dapat dibagi menjadi dua berdasarkan kebutuhan insulin yaitu: ( 2 )
1. Diabetes tipe I ( diabetes tergantung insulin )
Penyebab diabetes tipe I yaitu ledakan sekresi insulin pada kadaan normal terjadi
satelah menelan makanan sebagai respon terhadap peningkatan sekilas kadar glukosa
dan asam amino yang bersirkulasi.
Pengobatan diabetes tipe I yaitu diabetes tipe I harus tergantung pada insulin
eksogen (suntikan ) untuk mengontrol hiperglikemia, memelihara kadar hemoglobin
glikosilat (HbA) yang dapat diterima dan mencegah ketoasidosis.
2. Diabetes tipe II ( tidak tergantung insulin / NIDDM )
Penyebab tipe II yaitu pankreas masi mempunyai beberapa funsi sel-, yang
menyebabkan kadar insulin bervariasi yang tidak cukup untuk memelihara.
Pengobatan tipe II yaitu memelihara konsentrasi glukosa darah dalam batas normal
dan untuk mencegah perkembangan komplikasi penyakit jangka lama.
Penggolongan obat hipoglikemik yaitu : ( 2 )
1. Sulfonilurea
Mekanisme kerjanya yaitu :
Merangsang pelepasan insulin dari sel- pankreas
Mengurangi kadar glukosa dalam serum
Meningkatkan pengikatan insulin pada jaringan target dan reseptor
2. Biguanida
Mekanisme kerja: mengurangi pengeluaran glukosa hati, sebagian besar dengan
menghambat glukoneogenesis.
Glibenklamin (ISO, 2006), (Hardjasaputra, 2002)
Nama paten : Renabetic, Glukovance, Daonil, Euglucon, Glukonik, Abenon, Aldiab,
Amaryl, Glamega, Condiabet, Diabenese, Diacell, Diamicron,Fimediab.
-
7/30/2019 laporan antidiabet
2/5
Farmakodinamik : Glibenklamid mempunyai efek farmakologi jangka panjang dan
pendek seperti golongan sulfonilurea pada umumnya. Selama pengobatan jangka pendek,ia
meningkatkan sekresi insulin dari sel beta pulau langerhans,sedangkan pada pengobatan jangka
panajang efek utamanya adalah meningkatkan efek insulin terhadap jaringan perifer dan
penurunan pengeluaran glukosa dari hati (efek ekstra pankreatik)
Farmakokinetik : obat ini terikat pada protein serum, dimetabolisme oleh hati dan
diekskresikan oleh hati atu ginjal
Sebelum perlakuan mencit dipuasakan terlebih dahulu dipuasakan untuk menghilangkan
faktor makanan. Walaupun demikian faktor variasi biologis dari hewan tidak dapat dihilangkan
sehingga faktor ini relatif dapat mempengaruhi hasil.
Sebelum pemberian obat antidiabetes hewan uji terlebih dahulu diinduksi dengan glukosa
10 % hal ini bertujuan agar kadar glukosa hewan uji meningkat sehingga mudah diuji dengan
obat-obat antidiabetes dan dapat dilihat efek terapi dari obat obat antidiabetik oral yang
digunakan.
Mekanisme kerja obat-obat hipoglikemik oral secara umum ada 4 yaitu:
1. Menurunkan absorbsi karbohidrat yaitu golongan biguanid Metformin, dan Akarbose dari
golongan glikooksidase inhibitor.
2. Menurunkan sekresi insulin yaitu golongan sulfonilurea generasi kedua dan Miglitinid.
3. Menurunkan ambilan glukosa dihati yaitu golongan Biguanid.
4. Meningkatkan ambilan glukosa dijaringan periver yaitu golongan sulfonil urea generasi kedua
tiasolidindion dan biguanid.
Mekanisme kerja dari golongan sulfonilurea yaitu mengontrol glukosa tanpa
meningkatkan insulin, golongan ini biasa digunakan untuk pengobatan DM tipe I. Golongan
-
7/30/2019 laporan antidiabet
3/5
Biguanid memproduksi glukosa dihati tanpa menurunkan absorbsi karbohidrat, dan melakukan
glukogenolisis dihati atau penguraian glukosa. Golongan glukosidase inhibitor mekanisme
kerjanya menghambat enzim glukosidase yang merombak karbohidrat menjadi gula yang
terdapat diusus halus, golongan ini biasa digunakan untuk pengobatan DM tipe II. Golongan
miglitinid mekanisme kerjanya yaitu merangsang sekresi insulin, sedangkan golongan
Tiazolidindion mengurangi resistensi insulin dan golongan ini cocok untuk pengobatan DM tipe
II.
Obat hipoglikemik oral dari golongan sulfonylurea yang digunakan yaitu Glibenklamin
dengan mekanisme kerja meningkatkan sekresi insulin dari sel beta pulau langerhans,sedangkan
pada pengobatan jangka panajang efek utamanya adalah meningkatkan efek insulin terhadap
jaringan perifer dan penurunan pengeluaran glukosa dari hati (efek ekstra pankreatik)
Sedangkan Obat Hipoglikemik Oral dari golongan Biguanid yang digunakan adalah
Metformin dengan mekanisme kerja menurunkan glukosa darah tidak tergantung pada adanya
fungsi pankreatik sel-sel B. Glukosa tidak menurun pada subjek normal setelah puasa satu
malam,tetapi kadar glukosa darah pasca prandial mereka menurun selama pemberian biguanid.
Mekanisme kerja yang diusulkan adalah stimulasi glikolisis secara langsung dalam jaringan
dengan peningkatan eliminasi glukosa dari darah, penurunan glukoneogenesis hati, melambatkan
absorbsi glukosa dari saluran cerna dengan peningkatan perubahan glukosa menjadi laktat oleh
enterosit dan penurunan kadar glukagon plasma.
Percobaan ini digunakan alat glukometer, dengan alasan bahwa alat glikometer
merupakan alat yang otometik memudahkan dalam memperoleh hasil glokosa darah, periksaan
dengan menggunakan alat ini memerlukan waktu yang reltif singkat, akurat, waktu tesnya
minimal 30 detik. Adapun cara penggunaan dari alat glukometer tersebut yaitu penyaiapan alat
-
7/30/2019 laporan antidiabet
4/5
dan strip glukotest, masukka strip glukotest kedalam bagian ujung glukometer, teteskan darah
pada tempat reagen strip glukotest, kemudian dibaca kadar gula yang tertera pada layar
glukometer, dimana mekanisme kerja dari alat glukometer yaitu dalam strip terdapat enzim
glukooksigenase yang mana jika sampel darah mengenai strip maka akan langsung terbaca oleh
glukometer.
Pada percobaan kali ini dilakukan dengan membandingkan efek dari obat-obat anti
diabetes melitus golongan sulfonylurea yaitu Glibenklamin, golongan biguanid yaitu Metformin,
dan Glukovan serta herba teh hijau dengan konsentrasi 5 %, tetapi karena ada factor kesalahan
jadi Cumana obat metformin dan infuse the hijau yang diuji cobakan
Adapun hasil dari % penurunan setelah induksi pada obat metformin yaitu sebesar 44,64
% sedangkan pada infuse the hijau yang diberikan dengan 2 perbandingan antara infuse teh hijau
pertama dan infuse teh hijau kedua didapat hasil % penurunan setelah induksi sebesar 21,18 %
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa obat golongan biguanide memberikan
efek yang lebih cepat bila dibandingkan dengan infuse the hijau. Hal ini dapat dilihat dari
penurunan kadar glukosa darah mencit dari pengukuran setelah dipuasakan,kadar setelah induksi
hingga menit ke 90 setelah pemberian obat. Kadar glukosa mencit menurun dan mendekati kadar
glukosa normal yaitu 79 mg/dl. Dimana Kadar glukosa normal manusia adalah 70 mg - 120
mg/dl sedangkan pada mencit 62-175 mg/dl.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa penurunan kadar glukosa darah
yang terjadi setelah pemberian sulfonilurea disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin
dipankreas. Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa, karena ternyata
pada saat hiperglikemia gagal merangsang sekresi insulin dalam jumlah yang mencukupi, obat-
obat tersebut masih mampu merangsang sekresi insulin. Itulah sebabnya mengapa obat-obat ini
-
7/30/2019 laporan antidiabet
5/5
sangat bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang pankreasnya masih mampu
memproduksi insulin.
Beberapa faktor kesalahan yang mungkin mempengaruhi data yang diperoleh yaitu,
kurangnya mencit jantan yang diujikan sehingga praktikum tidak efesien, kurangnya waktu
puasa mencit, kurangnya ketelitian praktikan dalam menimbang mencit sehingga akan
berpengaruh pada volume pemberian pada mencit dan tidak sempurnanya suatu obat masuk
kedalam tubuh mencit akibat cara perlakuan pemberian yang salah.