LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i...

89
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR : LAKIP-016/PW23/6/2017 TANGGAL : 13 JANUARI 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

NOMOR : LAKIP-016/PW23/6/2017

TANGGAL : 13 JANUARI 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lapo

Nusa

pela

diatu

Refo

Pene

Seda

perta

Pem

Targ

dan

pad

penc

reali

perb

targ

ump

Kine

bahw

10 i

renta

dala

Indik

dala

dipe

leve

diseb

BA

oran Akun

a Tengga

aksanaan

ur dalam

ormasi Biro

etapan K

angkan

anggungja

merintah Pro

et-target d

dipertang

a sasaran

capaian s

sasi capai

bedaan (p

et yang d

pan balik d

rja Perwak

wa rata-ra

ndikator k

ang nilai 94

am katego

kator “Ma

am katego

eroleh dari

l 3 sebany

babkan ka

DAN PENGPERWAK

tabilitas Ki

ra Barat

penetapa

Peraturan

okrasi No

Kinerja da

bagi sta

awaban a

ovinsi/ Kab

dalam Pen

ggungjawa

n dan tuju

asaran da

an diband

performanc

ditetapkan

dalam pere

kilan BPKP

ata capaia

kinerja, 9

4% sampa

ri cukup be

turitas SPI

ori cukup

i realisasi t

yak 2 dar

arena masi

GAWASANKILAN PRO

KAT

inerja Insta

Tahun 20

an kinerja

Menteri N

omor 29

n Pelapo

akeholders

atas peran

bupaten/Ko

netapan K

abkan. Tar

uan organ

an tujuan t

dingkan de

ce gap) ya

n maka p

encanaan

P Provinsi N

an outcom

indikator

i dengan 2

erhasil.

P Pemerin

berhasil d

tingkat ma

ri target se

ih kurang e

N KEUANGOVINSI NUS

TA PENG

ansi Peme

016 merup

(Tapkin)

Negara Pe

Tahun 20

oran Akun

s lainnya

nnya seba

ota di wila

Kinerja (Ta

rget-target

nisasi. Unt

tersebut, m

engan targ

ang secar

erlu diber

berikutnya

Nusa Teng

me sudah s

kinerja dia

200%. Seda

ntah Kabu

dengan c

aturitas SP

ebanyak 3

efektifnya

GAN DAN SA TENGG

GANTAR

rintah (LAK

pakan be

yang tela

endayagu

010 tenta

ntabilitas K

a, LAKIP

gai mitra

yah Provin

pkin) sifatn

t tersebut

tuk dapat

maka perlu

get yang d

ra signifika

rikan penje

a.

ggara Bara

angat ber

antaranya

angkan sa

upaten/kot

capaian se

PIP Pemerin

3 pemerin

satgas SPIP

PEMBANGGARA BAR

KIP) Perwa

entuk per

ah disepa

naan Apa

ang Pedo

Kinerja Ins

ini m

kerja Pem

nsi Nusa Te

nya meng

secara ku

mengeta

u dilakukan

ditetapkan

an kurang

elasan sec

at tahun 2

hasil. Hal i

a memiliki

tu indikato

ta (level

ebesar 66

ntah Kabu

tah kabup

P yang tela

GUNAN RAT

akilan BPKP

tanggungj

kati sebag

aratur Neg

oman Pen

stansi Pem

erupakan

merintah Pu

nggara Ba

gikat untuk

umulatif m

ahui sejau

n penguku

. Apabila

atau mele

cukupnya

2016 men

ni terlihat d

capaian

or lainnya m

3)” masih

6,67%. Cap

upaten/Ko

paten/kota

ah terbent

i

P Provinsi

jawaban

gaimana

gara dan

nyusunan

merintah.

wujud

usat dan

arat.

k dicapai

mengarah

uh mana

uran atas

terdapat

ebihi dari

sebagai

unjukkan

dari total

dengan

masuk ke

berada

paian ini

ota pada

a. Hal ini

tuk .

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada
Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

  iii 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ...................................................... 1

B. Aspek Strategis Organisasi ................................................................................. 4

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ...................................................... 6

D. Struktur Organisasi ............................................................................................... 7

E. Sistematika Penyajian ........................................................................................ 10

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ......................................................................... 11

1. Pernyataan Visi ............................................................................................ 11

2. Pernyataan Misi ........................................................................................... 19

3. Tujuan Strategis ............................................................................................ 27

4. Sasaran Strategis ......................................................................................... 28

5. Indikator Kinerja Utama .............................................................................. 28

6. Program dan Kegiatan ............................................................................... 30

B. Perjanjian Kinerja 2015 ....................................................................................... 33

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja .................................................................................................. 37

B. Analisis Capaian Kinerja .................................................................................... 41

1. Sasaran Program 1 ...................................................................................... 40

2. Sasaran Program 2 ...................................................................................... 48

3. Sasaran Program 3 ...................................................................................... 57

4. Sasaran Program 4 ...................................................................................... 59

C. Realisasi Keuangan ............................................................................................ 63

BAB IV PENUTUP A. Simpulan Umum .................................................................................................. 65

B. Simpulan Capaian Kinerja ................................................................................. 67

C. Rencana Tindak .................................................................................................. 69

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

  iv 

LAMPIRAN 1. Capaian Indikator Kinerja Outcome dan Output Tahun 2016

LAMPIRAN 2. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015

LAMPIRAN 3. Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda di Wilayah Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

LAMPIRAN 4. Daftar Opini atas LK BUMD/PDAM Tahun Buku 2015

LAMPIRAN 5. Daftar Nilai Maturitas SPIP Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

LAMPIRAN 6. Daftar Kinerja PDAM Tahun 2015

LAMPIRAN 7. Daftar Kinerja BLUD/RSUD Tahun Buku 2015 yang Dibina Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

LAMPIRAN 8. Daftar Tingkat Kapabilitas APIP se-Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

v

RINGKASAN EKSEKUTIF

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang memuat visi, misi, tujuan,

sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang

akan dicapai serta rencana pendanaan dalam Tahun 2015-2019, yang

selanjutnya menjadi acuan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

dalam menyusun Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat 2015-

2019, termasuk rencana pendanaan sekaligus sebagai acuan dalam

melaksanakan kinerjanya.

Dalam Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat telah

merumuskan empat sasaran program. Perumusan sasaran program diikuti

dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai dasar pengukuran

capaian sasaran program.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 ini merupakan salah satu media yang

menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk

mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja Tahun 2016. LAKIP ini

juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju

terwujudnya akuntabilitas keuangan Negara yang berkualitas.

Keberhasilan capaian sasaran program diukur dengan IKU yang

menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam

memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja

sasaran program meliputi pengukuran atas realisasi 10 IKU outcome dan 7

indikator kinerja output yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2016. Rata-rata capaian IKU yang mendukung

empat sasaran program Tahun 2016 diuraikan sebagai berikut:

1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara/Korporasi

Rata-rata capaian IKU guna mendukung sasaran program “Perbaikan

Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan

Negara/Korporasi” dari 3 (tiga) IKU adalah sebesar 116,79%, dengan rincian

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

vi

sebagai berikut:

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

Terdapat 37 tindak lanjut atas 86 rekomendasi yang dihasilkan terkait

tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan

program nasional. Sehingga realisasi capaian adalah sebesar 43,02%.

Jika dibandingkan dengan target IKU sebesar 45,00%, maka capaian IKU

Tahun 2016 adalah sebesar 95,60% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

b. Tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi

Terdapat 34 tindak lanjut dari total 34 rekomendasi yang dihasilkan terkait

tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi. Sehingga realisasi capaian adalah sebesar 100,00%. Jika

dibandingkan dengan target IKU sebesar 100,00%, maka capaian IKU

Tahun 2016 adalah sebesar 100,00% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak

hukum

Terdapat 13 hasil pengawasan dari total 14 hasil pengawasan

keinvestigasian yang diserahkan kepada aparat penegak hukum.

Sehingga realisasi capaian adalah sebesar 92,86%. Jika dibandingkan

dengan target IKU sebesar 60,00%, maka capaian IKU Tahun 2016 adalah

sebesar 154,76% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

Rata-rata capaian IKU guna mendukung sasaran program “Meningkatnya

Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi” dari 3 (tiga) IKU adalah sebesar

127,55% dengan rincian sebagai berikut:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

Terdapat 2 dari 10 pemerintah kabupaten/kota yang mencapai level 3.

Sehingga realisasi capaiannya adalah sebesar 20,00%. Jika dibandingan

dengan target IKU sebesar 30,00%, maka capaian IKU Tahun 2016 adalah

sebesar 66,67% dengan kategori “Cukup Berhasil”.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

vii

b. BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

Terdapat 3 dari 8 BUMD yang dibina, dalam hal ini PDAM, yang

kinerjanya minimal berpredikat baik. Sehingga realisasi capaiannya

adalah sebesar 37,50%. Jika dibandingan dengan target IKU sebesar

40,00%, maka capaian IKU Tahun 2016 adalah sebesar 94,00% dengan

kategori “Sangat Berhasil”.

c. BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

Terdapat 2 dari 3 BLUD yang dibina, dalam hal ini RSUD/RSJ, yang

kinerjanya minimal baik. Sehingga realisasi capaiannya adalah sebesar

66,67%. Jika dibandingan dengan target IKU sebesar 30,00%, maka

capaian IKU Tahun 2016 adalah sebesar 222,23% atau diakui maksimal

sebesar 200,00% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Rata-rata capaian IKU guna mendukung sasaran program “Meningkatnya

kapabilitas pengawasan intern Pemda” dari 3 (tiga) IKU adalah sebesar

100,00% dengan rincian sebagai berikut:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

Terdapat 2 dari 10 pemerintah kabupaten/kota yang tingkat

kapabilitasnya mencapai level 3. Sehingga realisasi capaiannya adalah

sebesar 20%. Jika dibandingan dengan target IKU sebesar 20%, maka

capaian IKU Tahun 2016 adalah sebesar 100,00% dengan kategori

“Sangat Berhasil”.

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi telah mecapai level 2, sehingga

realisasi capaiannya adalah sebesar 100,00%. Jika dibandingan dengan

target IKU sebesar 100,00%, maka capaian IKU Tahun 2016 adalah

sebesar 100,00% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

Terdapat 8 dari 10 pemerintah kabupaten/kota yang tingkat

kapabilitasnya mencapai level 2, sehingga realisasi capaiannya adalah

sebesar 80,00%. Jika dibandingan dengan target IKU sebesar 80,00%,

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

viii

maka capaian IKU Tahun 2016 adalah sebesar 100% dengan kategori

“Sangat Berhasil”.

4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan

IKU guna mendukung sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan

dukungan teknis dalam pengawasan” adalah Persepsi kepuasan layanan

kesesmaan dengan capaian sebesar 101,63% dengan kategori “Sangat

Berhasil”.

Capaian ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan dengan metode

kuesioner kepada pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat terkait kepuasan pada aspek layanan keuangan,

kepegawaian, umum (sarana prasarana) dan program dan pelaporan. Hasil

pengolahan data dengan tabulasi menunjukkan tigkat kepuasan pegawai

atas keempat aspek tersebut mencapai 8,13 pada skala Likert 1-10, atau

mencapai 101,63% dari target sebesar 8 pada skala Likert.

Capaian IKU ini didukung dengan terealisasinya 80 laporan dukungan

manajemen BPKP dan selesainya pembangunan gedung Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Barat pada Tahun 2016 menggunakan dana sebesar Rp25.814.829.554,00 dari

anggaran sebesar Rp26.457.014.000,00 atau tercapai 97,57%.

Selain keberhasilan capaian sasaran program, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat juga mempunyai prestasi/penghargaan sebagai berikut:

1) Perwakilan BPKP Terbaik II dalam Peningkatan Kapabilitas APIP Pemerintah

Daerah

2) Perwakilan BPKP Terbaik II dalam Pembinaan Kapabilitas APIP Pemerintah

Daerah

3) Perwakilan BPKP Terbaik III dalam Pengawalan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

ix

Secara umum, seluruh sasaran program yang didukung dengan capaian output

Tahun 2016 telah tercapai sesuai dengan targetnya. Namun demikian, terdapat

capaian outcome yang masih belum mencapai target.

Untuk meraih hasil yang lebih optimal di tahun selanjutnya, Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat akan melakukan langkah-langkah perbaikan kinerja

yaitu dengan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah/

BUMN/BUMD/BLU untuk pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi yang

diberikan, meningkatkan pelayanan berupa pembinaan penyelenggaraan SPIP

secara intensif bagi K/L/Pemda/Korporasi, peningkatan kapasitas aparat

pemerintah daerah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat serta peningkatan

kompetensi SDM Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui PKS,

workshop dan diklat.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

1

BAB I

PENDAHULUAN

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan

Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dengan tugas utama membantu

Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara

dan pembangunan nasional agar sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sekaligus memberi masukan bagi

penyusunan kebijakan terkait.

Tugas, fungsi dan wewenang Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

(NTB), aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk BPKP, struktur

organisasi dan komposisi pegawai, serta sistematika penyajian Laporan

Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2016 diuraikan sebagai berikut:

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Bab I Pasal 2 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

menyatakan bahwa “BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/ daerah dan

pembangunan nasional”. Selanjutnya, dalam melaksanakan tugasnya, BPKP

menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan

yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara

berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum

Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban

akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran

keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan

lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran

negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

2

yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain

dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah serta akuntabilitas

pembiayaan keuangan negara/ daerah;

3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan

aset negara/daerah;

4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian

intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan

program/ kebijakan pemerintah yang strategis;

5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit isvestigatif terhadap berbagai kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit

penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan

ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

6. Pengoordinasian dan pensinergian penyelenggaraan pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan

nasional bersama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah

pusat;

8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan

sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah

daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan

keuangan atau kepentingan lain dari pemerintah pusat dan/atau

pemerintah daerah;

9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah

sesuai peraturan perundang-undangan;

10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi

jabatan fungsional auditor;

11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di

bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi

hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara

kementerian/lembaga dan pemerintah daerah;

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

3

13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di

BPKP; dan

14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan

umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan

rumah tangga.

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BPKP mempunyai kewenangan :

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan;

3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

4. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang

meliputi bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi di bidangnya;

5. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi

tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya;

6. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, yaitu :

a. memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat

penimbunan, dan sebagainya;

b. meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan,

surat-surat bukti, notulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei

laporan-laporan pengelolaan, dan surat-surat lainnya yang diperlukan

dalam pengawasan;

c. pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persediaan dan lain-lain;

d. meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan, baik hasil

pengawasan BPKP sendiri maupun hasil pengawasan Badan Pemeriksa

Keuangan, dan lembaga pengawasan lainnya.

Selain itu, BPKP bertugas sebagai auditor intern pemerintah yang bertanggung-

jawab kepada presiden sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah RI

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Tugas

BPKP tersebut untuk mendukung akuntabilitas presiden dalam pelaksanaan

pengelolaan keuangan negara melalui fungsi:

1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan

tertentu yang meliputi:

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

4

a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam

pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian

negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan

pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah kementerian

negara/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan

kewenangan.

b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh

menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam

rangka pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan

umum Negara, menteri keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang

terkait dengan instansi pemerintah lainnya.

c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

2. Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.

3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan

Menteri Keuangan RI kepada Presiden RI.

4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional (dari hasil

pengawasan BPKP dan APIP lainnya).

Secara khusus, kedudukan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

merupakan instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Terkait kedudukan tersebut,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan

akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

B. Aspek Strategis Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 tanggal 15 Agustus 2011

merupakan salah satu unit kerja BPKP. Sebagai unit kerja BPKP berarti Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat juga adalah auditor intern pemerintah yang

memiliki dua peran, yaitu assurance dan consulting. Assurance meminta para

auditor intern untuk memberikan pendapatnya tentang kesesuaian

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

5

penyelenggaraan control, risk management dan governance process dengan

kualitas yang ditetapkan dengan kebijakan manajemen, standar atau norma

lainnya yang diberlakukan untuk praktik dimaksud. Peran consulting diarahkan

untuk memberikan rekomendasi terhadap praktik yang telah dilaksanakan oleh

manajemen. Kendati praktik sudah sesuai dengan kualitas (kebijakan

manajemen, standar atau norma lain), auditor intern, melalui peran consulting

masih dituntut untuk memberi rekomendasi yang dapat meningkatkan efisiensi

atau efektivitas kegiatan dimaksud. Perlu diperhatikan bahwa peran pemberian

jasa assurance dan jasa consultancy, berkonsentrasi pada tiga hal pokok: risk,

control dan governance process.

Berdasarkan uraian ringkas di atas, tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat sebagai unit kerja BPKP memiliki dua area dalam

melaksanakan perannya, yaitu pengawasan intern dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP. Pengawasan intern meliputi assurance dan consulting

yang independen dan obyektif untuk menambah nilai dan meningkatkan

operasi Instansi/Satker Kementerian/Lembaga di daerah, BUMN/BUMD, serta

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Peran assurance tersebut bertujuan

memberikan keyakinan yang memadai tentang efektivitas proses governance

dan pengendalian serta manajemen risiko instansi pemerintah. Sedangkan

peran consulting memberikan saran dan masukan dan perbaikan dalam proses

governance dan pengendalian serta manajemen risiko instansi pemerintah.

Peran assurance dan consulting tersebut memberikan gambaran bahwa

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu unit kerja BPKP

merupakan bagian dari pemerintah yang senantiasa berusaha memberikan

pelayanan yang profesional di bidang pengawasan dalam rangka mendukung

upaya pemerintah mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan,

akuntabel, dan partisipatif.

Peran pengawasan yang dijabarkan dalam kegiatan konsultatif dan assurance

tersebut merupakan dasar pengukuran capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

NTB. Keberhasilan capaian kinerja ditentukan juga oleh kinerja pihak-pihak yang

difasilitasi terkait dengan kegiatan konsultatif dan pihak-pihak yang dibantu,

serta penugasan audit keuangan maupun audit investigasi.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

6

C. Kegiatan dan Produk Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam melaksanakan tugas, fungsi

dan kewenangannya melaksanakan berbagai kegiatan, yaitu: audit; konsultasi,

asistensi, dan evaluasi; pemberantasan KKN; serta pendidikan dan pelatihan

pengawasan.

1. Audit

Kegiatan audit mencakup:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

b. Laporan Keuangan dan Kinerja BUMN/D/Badan Usaha Lainnya.

c. Pemanfaatan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri.

d. Peningkatan Penerimaan Negara, termasuk Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP).

e. Audit Tindak Lanjut atas Temuan-temuan Pemeriksaan.

f. Audit Khusus (Audit Investigasi) untuk mengungkapkan adanya indikasi

praktik Tindak Pidana Korupsi (TPK).

g. Audit lainnya yang menurut pemerintah bersifat perlu dan urgent untuk

segera dilakukan.

2. Konsultasi, asistensi, dan evaluasi

Di bidang konsultasi, asistensi, dan evaluasi; Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat berperan sebagai konsultan bagi para stakeholders menuju

tata pemerintahan yang baik (good governance), yang mencakup:

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (SAKD), Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

serta Pembinaan Peningkatan Kapabilitas APIP.

3. Pemberantasan Korupsi

Di bidang perbantuan pemberantasan korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat membantu pemerintah memerangi praktik korupsi,

kolusi dan nepotisme dengan membentuk gugus tugas anti korupsi dengan

keahlian audit forensik. Dalam rangka penegakan hukum dan

pemberantasan KKN di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat telah kerjasama dengan Kejaksaan Agung dan

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

7

Kepolisian RI. BPKP juga bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) yang tergabung dalam Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi

(Korsupgah).

4. Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan

Di bidang pendidikan dan pelatihan pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat menjadi instansi pembina untuk mengembangkan

Jabatan Fungsional Auditor (JFA) di lingkungan Aparat Pengawasan Instansi

Pemerintah (APIP) di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat juga sebagai kepanjangan tangan dari Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP dan Pusat

Pembinaan (Pusbin) JFA dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan, sertifikasi, dan pembinaan seluruh auditor APIP di Provinsi NTB.

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat yang baru

ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun 2014 tanggal

16 Agustus 2014 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP

Nomor 20 Tahun 2014 tanggal 23 September 2014 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Perwakilan BPKP Tipe A. Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan instansi vertikal BPKP di daerah

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP.

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat dipimpin oleh seorang Kepala

Perwakilan, yaitu Dr. Bonardo Hutauruk, Ak., M.M., berdasarkan Keputusan

Kepala BPKP Nomor KEP-108/K/SU/2015 tanggal 3 Juni 2015. Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat beralamat di Jalan Majapahit Nomor 23 A,

Mataram.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

 

Sum

me

Be

Ba

SD

jab

dib

be

Pe

Pe

Pe

lai

Laporan Ak

Struk

mber day

erupakan f

rikut inform

rat per 31

M Perwak

batan se

bandingka

eberapa pe

ejabat Stru

ejabat Fun

ejabat Fun

innya

kuntabilitas

ktur Organi

ya manusia

faktor pene

masi terkai

Desember

SDM Pe

kilan BPKP

cara kua

n tahun

egawai ya

Jabatan

ktural

gsional Au

gsional Um

Jumlah

Kinerja Perw

isasi Perwa

a (SDM) P

entu dalam

it dengan

r 2016:

rwakilan B

Ber

P Provinsi

antitatif p

2015, ant

ang melanj

n

uditor (PFA)

mum dan

h

wakilan BPK

Gambar

akilan BPKP

Perwakilan

m mencap

SDM Perw

Tabel 1

PKP Provin

rdasarkan

Nusa Ten

pada ta

tara lain

jutkan stud

O

)

KP Provinsi N

1.1.

P Provinsi N

n BPKP Pro

pai keberh

wakilan BP

.1.

nsi Nusa Te

Jabatan

nggara Ba

hun 2016

karena p

di ke jenjan

Tahun 20

Orang

5

49

7

61

Nusa Tengga

Nusa Tengg

ovinsi Nusa

asilan orga

PKP Provin

nggara Ba

arat berda

6 menga

ada tahu

ng yang leb

016

% O

8,20

80,33

11,47

100,00

ara Barat Ta

gara Barat

a Tenggar

anisasi.

nsi Nusa Te

arat

asarkan ko

alami pen

un 2016 te

bih tinggi.

Tahun 2

Orang

5

54

7

66

ahun 2016

8

ra Barat

enggara

omposisi

nurunan

erdapat

2015

%

7,58

81,82

10,61

100,00

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

 

Be

diri

Laporan Ak

rdasarkan

inci ke dal

S3

S2

S1/DIV

DIII

SMA

kuntabilitas

SDM Pe

golongan

am tabel 1

SDM Pe

Golon

IV/d

IV/c

IV/

IV/a

III/d

III/c

III/b

III/a

II/d

II/c

Juml

0

1

6

4

2%

10%

64%

18%

7%

Kinerja Perw

rwakilan B

Berdasa

n, keseluru

1.2 berikut

rwakilan B

Berd

ngan

d

c

b

a

d

c

b

a

d

c

lah

10

11

wakilan BPK

Gambar

PKP Provin

arkan Strata

han pega

ini:

Tabel 1

PKP Provin

dasarkan G

Or

2

6

20

KP Provinsi N

1.2.

nsi Nusa Te

a Pendidik

awai yang

.2.

nsi Nusa Te

Golongan

rang

1

4

4

5

9

3

7

23

2

3

61

30

Nusa Tengga

nggara Ba

kan

berjumlah

nggara Ba

%

1,64

6,56

6,56

8,20

14,75

4,92

11,48

37,70

3,28

4,92

100,0

40

39

ara Barat Ta

arat

h 61 orang

arat

5

8

0

0

Prosentas

JUMLAH

PENDIDIKA

ahun 2016

9

g dapat

se

H

AN

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

10

E. Sistematika Penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan penetapan kinerja (Tapkin) yang telah disepakati sebagaimana

diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tugas, fungsi, dan wewenang organisasi, aspek strategis

organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan

sistematika penyajian.

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam bab ini berisi uraian tentang rencana strategis Tahun 2015-2019 dan

perjanjian kinerja 2015.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai capaian kinerja dan analisis kinerja.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini akan diuraikan secara ringkas akuntabilitas, perbaikan rencana,

pengukuran dan evaluasi kinerja, capaian sasaran strategis dari IKU beserta

hambatan pencapaiannya.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

11

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan dalam satu

tahun anggaran. Penyusunan rencana kinerja tidak terlepas dari rencana

strategis yang telah ditetapkan selama lima tahun ke depan. Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu unit kerja BPKP memiliki

program beserta kegiatan-kegiatannya yang mendukung pencapaian

perencanaan strategis BPKP secara keseluruhan.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) memosisikan BPKP sebagai pembina SPIP yang telah

dijabarkan dalam Renstra BPKP Tahun 2015-2019 dan diturunkan dengan

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Nua Tenggara Barat Tahun 2015-2019. Selain itu,

selaku auditor Presiden, BPKP mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan

intern terhadap Akuntabilitas Keuangan Negara. Strategi Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Renstra Tahun 2015–2019 juga menjadi

strategi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam rangka mencapai

tujuan BPKP.

A. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

2015-2019

Keberadaan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terpanggil untuk mampu menjadi yang

terdepan bagi pembaruan manajemen pemerintahan, serta mendorong

kelancaran dan keberhasilan tugas-tugas pemerintah dalam mewujudkan

pemerintahan yang baik, bersih dan bebas dari KKN. Terbitnya mandat sesuai

dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 menegaskan jati diri BPKP

sebagai Auditor Presiden yang mampu memberikan informasi dan solusi bagi

Presiden berdasarkan hasil-hasil pengawasan yang dilakukan.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

12

1. Pernyataan Visi

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di

Wilayah Nusa Tenggara Barat”

Pernyataan Visi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat disusun seiring

dengan reformasi penyelenggaraan negara, adanya perubahan-

perubahan di berbagai lingkungan strategis, dan perubahan paradigma

baru di lingkungan BPKP. Mewujudkan visi tersebut merupakan tantangan

yang harus dihadapi oleh segenap personil Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat selaku

pelaksana kegiatan BPKP di daerah, sepenuhnya menyelaraskan visi, misi,

tujuan dan sasaran yang ditetapkan BPKP sebagai landasan dalam

menyusun Renstra Perwakilan untuk menjalankan aktivitasnya.

Komitmen yang terkandung dalam pernyataan visi tersebut mempunyai

beberapa kata kunci, yaitu:

a. Auditor Internal Pemerintah

Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal pemerintah yaitu

audit intern dan auditor pemerintah.

1) Audit Intern

Audit intern atau pengawasan intern yang diadopsi oleh BPKP

mengacu pada definisi Institute of Internal Auditor (IIA) tentang internal

auditing yaitu “an independent, objective assurance and consulting

activity designed to add value and improve an organization’s

operations. It helps an organization accomplish its objectives by

bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve

the effectiveness of risk management, control, and governance

processes”.

Sesuai definisi tersebut, dua sifat aktifitas peran Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam melaksanakan pengawasan

intern yaitu sebagai pemberi jasa assurance dan pemberi jasa

consultancy. Melihat pendekatannya, pengawasan intern dimaksud

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

13

menuntut jasa assurance dan consultancy yang diperoleh dengan

pendekatan yang sistematis dan metodologis untuk mengevaluasi

dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan

proses governance. Lebih spesifik lagi, untuk program atau kebijakan

pembangunan nasional, pengawasan intern Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat menuntut penerapan pendekatan evaluasi (riset

sosial) untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan atas ketiga hal

tersebut.

2) Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah mengacu kepada posisi Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat sebagai aparat pengawasan intern pemerintah

yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI sebagai

pemegang kekuasaan Pemerintah dalam bingkai Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Sebagai Auditor Pemerintah, Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan mata dan telinga Presiden RI

yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung

fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance

melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi

akuntabilitas di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Menteri atau Kepala Lembaga atau Kepala Daerah atau pada

tataran tertentu, Direktur Utama BUMN, adalah pembantu presiden

atau delegatee kekuasaan presiden. Demi kepentingan presiden,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat juga berfungsi sebagai

mitra strategis KLPK dalam hal pemberian jasa consultancy. Jika

informasi assurance di atas menunjukkan adanya risiko terhadap

pencapaian tujuan program pemerintah, maka Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat berfungsi memberikan rekomendasi

perbaikan untuk memitigasi risiko, dan memastikan tujuan program

pemerintah, dalam hal ini sasaran pembangunan nasional, dapat

tercapai.

Dalam posisi sebagai auditor presiden, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat mengemban amanah dan tanggung jawab yang

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

14

besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai potensi,

kelemahan maupun penyimpangan di bidang keuangan negara.

Dalam konteks tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

harus konsekuen untuk meyakini bahwa alasan keberadaannya

terutama bukan hanya untuk melaksanakan fungsi atestasi terhadap

asersi manajemen, tetapi juga menekankan upaya perbaikan

manajemen risiko, sistem pengendalian dan proses governance.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Auditor

Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka

meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in

appearance terhadap semua instansi di bawah presiden yaitu

kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi.

Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan

pengawasan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

diharapkan bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh

pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi.

b. Auditor Berkelas Dunia

Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat sebagai auditor internal berkelas dunia yaitu aspek

SDM, aspek organisasi dan aspek produk.

1) Profesionalisme Sumber Daya Manusia

Sumber daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Barat wajib menerapkan due professional care dalam setiap

pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib memenuhi

persyaratan minimal. Kedua persyaratan tersebut biasanya ditetapkan

dalam standar pengawasan yang berlaku bagi Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai organisasi profesi.

SDM Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memiliki

kompetensi minimal dalam bidang pengawasan, diarahkan menjadi

personel yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan dan sasaran

strategis Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kompetensi

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

15

yang memungkinkan kemahiran profesional dalam pelaksanaan

pengawasan intern, berdasarkan standard operating procedure (SOP)

yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI atau IIA,

dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas

proses pelaksanaan pengawasan. Pemilihan obyek pengawasan

dilakukan sejak perencanaan stratejik sampai dengan perencanaan

tahunan dengan memperhatikan risiko (risk based planning). Demikian

juga, pelaksanaan pengawasannya tetap memperhatikan risiko

pengawasan (audit risk) untuk melindungi timbulnya gugatan pihak

ketiga.

2) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi

Kewenangan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam

pengawasan program lintas di kementerian, lembaga dan pemerintah

daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang independen dan

obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam sertifikasi

profesi pengawasan. Setiap auditor Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam

melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya

organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di samping itu, Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat selalu mengusahakan peningkatan kompetensi

dalam berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan kemampuan

dalam mengidentifikasi masalah dan solusinya serta memahami

perubahan peraturan terkait dan standar baru di bidang

pengawasan.

Pengelolaan sumber daya manusia Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan

pengawasan dalam mencapai pengelolaan risiko, proses governance

yang efektif dan efisien serta tercapainya tujuan dan sasaran. Laporan

yang disampaikan kepada Menteri, Kepala Lembaga atau Kepala

Daerah yang bertanggung jawab langsung terhadap keberhasilan

program, diarahkan agar dapat memenuhi harapan Presiden sebagai

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

16

Kepala Pemerintahan RI terkait dengan kebijakan stratejik yang perlu

diperbaiki dari pelaksanaan program pembangunan nasional.

Pelaksanaan peran pengawasan intern tersebut telah dinyatakan

dalam audit charter yang telah mendefinisikan kewenangan, ruang

lingkup dan tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Barat. Pelaksanaan peran tersebut telah disetujui Presiden

sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan yang mendukung

peran Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat serta menjadi

landasan dan pedoman pelaksanaan peran pengawasan intern.

Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu

dilakukan reviu dan melakukan pembelajaran dari proses

pengawasan yang berlangsung di negara-negara lain (best practices

benchmarking) melalui studi literatur maupun studi ke organisasi

internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan yang

terus-menerus tersebut, diharapkan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat dapat menjadi pembina yang lebih kompeten bagi

aparat pengawasan pemerintah lainnya.

Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat diarahkan pada

kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan target

minimal kapabilitas pada level 3 pada tahun 2019, dengan

karakteristik sebagai berikut:

a) Peran dan jasa pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat saat ini berupa jasa assurance & consulting

diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan

(Service and Role of Internal Audit Element).

b) Pengelolaan SDM Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

diarahkan untuk membangun pegawai yang profesional,

meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan

kerjasama tim (People Management Element).

c) Pengawasan intern Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

dalam rencana strategi pengawasan berfokus pada kebutuhan

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

17

stakeholder dengan memperhatikan fokus prioritas dan risiko.

Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan perbaikan

proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan

(Professional Practices Element).

d) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi

maupun individu, melalui SIM HP dan IPMS untuk kepentingan

manajemen hasil pengawasan maupun untuk manajemen sumber

daya pengawasan (Performance Management and

Accountability Element).

e) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya

dalam melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra

pemerintah dalam tindak lanjut perbaikan manajemen hasil

pemeriksaan BPK RI. Sementara itu, hasil pengawasan Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat berupa rekomendasi kepada

Presiden dan pimpinan daerah dalam rangka mewujudkan

hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja

(Organizational Relationship and Culture Element).

f) Dalam kedudukannya sebagai auditor presiden, Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan pengawasan secara

independen dengan kewenangan dan kekuasaan mandiri

walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat aktif untuk melakukan pengawasan dalam

rangka meningkatkan pengendalian intern dalam memitigasi risiko,

meningkatkan kepatuhan dan mendorong tercapainya tujuan

organisasi (Governance Structure Element).

Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat senantiasa dilakukan

dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk

memberi keyakinan bahwa tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat dapat tercapai. Penerapan sistem pengendalian

intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan

kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas

penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada padal level 3, dengan

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

18

karakteristik bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk

semua kegiatan pokoknya, sebagai media pengendalian (control

design). Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan

keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional telah mulai

dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten.

3) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan

Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat berupa informasi assurance

dan/atau consultancy. Informasi assurance memberikan jaminan

kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola pemerintahan

atas seluruh program prioritas pembangunan telah dijalankan sesuai

dengan standar, aturan, kebijakan atau instrumen operasional

manajemen risiko dan governance lainnya. Informasi consultancy

berwujud rekomendasi tentang perbaikan manajemen risiko,

aktivitas pengendalian dan proses governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan.

Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis tersebut harus

sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit (leverage) yang

cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan

program pembangunan.

c. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan

fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan

intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan

kebijakan fiskal. Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Barat dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada

pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

19

masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran

strategis.

Dengan kualitas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

diharapkan dapat menjadi mitra srategis pemerintah daerah dalam

menyukseskan pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai penjabaran Visi

BPKP yaitu “Auditor Internal Pemerintah Berkelas Dunia untuk Meningkatkan

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah

Provinsi Nusa Tenggara Barat” sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional

Tahun 2015 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya persinggungan

antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas Pembangunan

Nasional (NAWACITA) antara lain agenda kedua yang isinya adalah

membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam

lingkup yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis

serta tugas dan fungsi yang dilaksanakannya, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat mengambil peran penting yang mengerucut sebagai

“Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun Tata

Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya”.

2. Pernyataan Misi

Misi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan

pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan

perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern

sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014,

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam

Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun

1997. Rumusan misi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat yang

merupakan turunan dari misi BPKP adalah:

1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

20

Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah

Nusa Tenggara Barat;

2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang

Efektif di Wilayah Nusa Tenggara Barat; dan

3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten di Wilayah Nusa Tenggara Barat.

Misi dan penjelasannya masing-masing diuraikan sebagai berikut:

1) Misi Pertama dan Penjelasannya

Misi pertama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu

“Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung

Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah

Nusa Tenggara Barat”. Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan

fungsi serta manfaat Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tugas

dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu

“mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan

efektif”.

a. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan

Akuntabilitas

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan dalam misi ini akan bermuara pada pemberian

informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan

pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder

lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya

yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

21

Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192

Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang

fungsi pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

menjadi mitra kerja Kepala KLPK melalui jasa assurance dan

consultancy. Jasa assurance mencakup pemberian informasi kepada

Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para mitra kerja

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut. Sedangkan

jasa consultancy berwujud rekomendasi yang mempunyai daya

ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK sebagai mitra kerja Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat. Perwujudan peran pengawasan

intern tersebut sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang

memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan,

efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas

dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional.

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat harus berperan aktif

dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya

penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan

kurang memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan

pemerintahan dan risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan

Nasional dalam RPJMN 2015 2019.

Jasa assurance dan consultancy dihasilkan melalui pelaksanaan

kegiatan assurance dan konsultansi. Kegiatan dimaksud dapat

mengacu kepada PP 60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192

Tahun 2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2014. PP 60/2008

memberi batasan pengawasan intern sebagai seluruh proses kegiatan

audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain

terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka

memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah

dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan

tata pemerintahan yang baik.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

22

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden,

BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam periode

sebelumnya fokus pengawasannya banyak diarahkan pada aspek

pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan,

kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada

periode Tahun 2015 2019, sesuai misi ini, sasaran program

pengawasan intern BPKP termasuk mengawal dan mendorong

bagaimana program pembangunan nasional dapat mencapai

tujuannya dengan efektif dan efisien.

Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan mengikuti

kerangka APBN. Dalam hal pengelolaan keuangan, pengawasan

intern Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat akan berupaya

meningkatkan kualitas akuntabilitas Presiden sebagai pemegang

kekuasaan pemerintahan tertinggi di bidang keuangan dan atau

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan, Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong mitra kerjanya untuk

memenuhi persyaratan minimal kualitas laporan keuangan (LK) yang

direpresentasikan oleh opini WTP dari audit BPK atas LK KLPK. Kegiatan

pengawasan intern ini akan diarahkan bagi KLPK yang LK-nya belum

mendapatkan opini WTP dari BPK.

Pengawasan intern atas kualitas kebijakan fiskal diarahkan baik

kepada penerimaan negara dan belanja negara termasuk kebijakan

yang diterapkan untuk mengalokasikan belanja negara dan kebijakan

pembiayaan. Dalam kaitan ini pengawasan intern diarahkan untuk

menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan Kebendaharaan

Umum Negara baik dari substansi formulasi maupun implementasi

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

23

kebijakan pengelolaan keuangan negara/ daerah termasuk

korporasinya. Kegiatan pengawasan atas pengelolaan keuangan

negara/daerah ini akan mencakup antara lain kebijakan:

(1) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah

untuk meningkatkan ruang fiscal;

(2) Kebijakan Alokasi Anggaran (transfer) daerah;

(3) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan Kekayaan

Negara/Daerah;

(4) Pengelolaan Hutang;

(5) Pengelolaan Subsidi; dan

(6) Pengelolaan Korporasi.

Pengelolaan Pembangunan Nasional

Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan

secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan

negara, namun terfokus pada implementasi strategi pembangunan

nasional. Strategi pembangunan nasional membedakan tiga dimensi

pembangunan, yaitu:

(1) dimensi pembangunan manusia yang sifatnya wajib;

(2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas; dan

(3) dimensi pemerataan dan kewilayahan.

Untuk melaksanakan strategi ini perlu menciptakan kondisi pendukung

sebagai prasyarat minimal yang harus terpenuhi. Indikator

pencapaian sasaran strategi pembangunan tersebut dituangkan

dalam Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN Tahun 2015 2019.

Dalam APBN Tahun 2015, maupun RPJMN Tahun 2015-2019 terdapat

beberapa program lintas bidang dimana sasaran pokok program

pembangunan tersebut dirancang dilaksanakan oleh satu atau lebih

KLPK. Dalam hal ini, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

akan memastikan sejauh mana program lintas bidang tersebut

dijalankan secara terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan dari

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

24

program lintas bidang tersebut. Arah Pengawasan Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah melaksanakan

pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis bersama APIP KLPK

untuk mengawal pencapaian Sasaran Program yang bersifat program

lintas bidang dalam RPJMN.

Dengan kebijakan ini, pengawasan nasional pemerintah di daerah

diarahkan untuk melakukan pengawasan keuangan negara,

keuangan daerah dan pembangunan nasional secara komprehensif,

sinergis dan integratif. Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

bekerjasama dengan APIP daerah terkait pengawalan pencapaian

sasaran pembangunan lintas sektor dalam RPJMN, APIP mengawal

pencapaian sasaran pembangunan terkait pemerintah daerahnya

masing-masing, sedangkan BPKP meningkatkan kapabilitas

pengawasan intern APIP daerah.

Pengawasan intern terhadap tahapan penyelenggaraan kegiatan

pembangunan juga mengikuti fungsi manajerial, mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan

pertanggungjawaban. Pengawasan intern diarahkan untuk

memastikan bahwa pengendalian intern sebagai proses yang integral

dengan kegiatan utama. Tindakan manajemen dalam tahapan ini

harus dirancang dan dilakukan secara memadai yang melibatkan

semua pihak untuk mencapai tujuan kegiatan, dalam kerangka

pengelolaan keuangan negara melalui pelaksanaan kegiatan secara

efisien dan efektif. Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

berupaya memberi kepastian bahwa penyelenggaraan

pembangunan di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah

memenuhi aspek ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas

dalam mencapai Sasaran Pokok Pembangunan dalam RPJMN Tahun

2015 2019.

Fokus pengawasan pada sasaran pembangunan nasional harus

konsisten dan sejalan dengan amanah pengawasan yang ditugaskan

kepada BPKP yaitu program atau kegiatan yang bersifat lintas sektor.

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

25

Dengan melakukan pengawasan intern terfokus pada pembangunan

nasional dan yang menjadi prioritas dan perhatian pemerintah,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat berkontribusi pada

pencapaian tujuan pemerintah dan pembangunan yaitu peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Tiga Strategi Pembangunan Nasional, Sembilan Agenda Prioritas

(Nawacita) dan Enam Sasaran Pokok Pembangunan merupakan

sarana untuk mewujudkan tujuan pemerintah. Dalam program ini

terdapat dua atau lebih KLPK yang bertanggung jawab mengelola

keuangan untuk pembangunan nasional. Masing-masing dibebankan

tanggung jawab untuk menyukseskan tujuan pembangunan nasional.

Tanggung jawab ini mengikuti struktur dan birokrasi KLPK sesuai

dengan kewenangan masing-masing. Pelaksanaan kewenangan ini

sering menghambat sinergisitas yang pada akhirnya menghambat

pencapaian tujuan semula. Kehadiran peran pengawasan intern yang

berkualitas dari BPKP diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi

untuk peningkatan kinerja program pembangunan pusat, daerah dan

korporasi, termasuk rekomendasi perbaikan untuk mengatasi

hambatan kelancaran pembangunan.

b. Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan

dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola

pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi.

Pengawasan intern Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Wilayah

Provinsi Nusa Tenggara Barat telah berjalan secara partisipatif,

akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur

organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam

menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan

pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang

cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

26

pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang

memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan

pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka

transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk

menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi

kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan

pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas

pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga partisipasi

masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan

tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan

efektif.

2) Misi Kedua dan Penjelasannya

Misi kedua Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu “Membina

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di

Wilayah Nusa Tenggara Barat”. Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu.

Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah

dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi

pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem

pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa

kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan

yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap

peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem

yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan

mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Pada periode Tahun 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP

diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan

hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional.

Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP,

tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai pembina

penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP

diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar

pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

27

pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama

dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan

membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua

personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang

dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP).

Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan

dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan

personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan

pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan

implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK.

Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait

langsung dengan Misi Satu yaitu pengawasan intern terhadap

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna

mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan

efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya.

Misi Satu menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk

penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan

(pengawasan fungsional), sedangkan Misi Dua menyangkut penggunaan

sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu

sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian

intern, dalam sejarahnya adalah bentuk lanjutan dari pengawasan

melekat.

3) Misi Ketiga dan Penjelasannya

Misi ketiga Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu

“Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten di wilayah Nusa Tenggara Barat”. Misi ini juga

terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu

Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi

pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian

yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan

budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan

budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

28

aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk

mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan

kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

3. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah

ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan

merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima

tahun.

Tujuan strategis yang ditetapkan mencakup :

1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Barat;

2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat; dan

3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan

mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah

ditetapkan.

Sasaran strategis yang ditetapkan mencakup:

1) Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Nusa Tenggara Barat;

2) Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah

Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di

Wilayah Nusa Tenggara Barat; dan

3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada

Pemerintah Daerah di Wilayah Nusa Tenggara Barat.

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

29

6. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi

stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat dalam pengawasan akuntabilitas keuangan Negara,

pembinaan penyelenggaraan SPIP dan pembinaan APIP di Provinsi Nusa

Tenggara Barat.

Indikator kinerja utama merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan

sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat. IKU terbagi

menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu

perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan

peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam

pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang

menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal Perwakilan BPKP Provinsi

NTB. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan

sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis.

Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis,

sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator

keluaran (output).

Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

No Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

(1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

30

No Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

(2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko

dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

(3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum

Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP

Pemda/korporasi

(1) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)

(2) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina

(3) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina

Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

(1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

(2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

(3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

Selain ketiga indikator kinerja utama (IKU) tersebut, terdapat juga indikator

kinerja yang bersifat dukungan manajemen, yaitu Persepsi Kepuasan Layanan

Kesesmaan yang diukur dengan skala likert 1-10, dengan 2 sasaran kegiatan

dengan masing-masing Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) seperti yang tertuang

dalam Tabel 2.2.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

31

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis

dalam Pengawasan BPKP

IKU : (1) Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan

Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan

IKK : (1) Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Sasaran Kegiatan 2: Termanfaatkannya Aset secara Optimal

IKK : (2) Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung

7. Program dan Kegiatan

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai unit kerja BPKP

melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program dan

kegiatan dalam lima tahun mendatang didasarkan pada mandat yang

diperoleh dari Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014, Peraturan

Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan lain

seperti Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 25

Januari 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun

2014, dan Peraturan Presiden RI Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi

Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun

2012-2025.

Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih

kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan

serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang

dikoordinasikan oleh K/L. Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

menetapkan satu program teknis dan dua program generik dengan

mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

32

bahwa setiap LPND menggunakan satu program teknis yang spesifik dan

satu atau beberapa program generik dengan nilai anggaran total sebesar

Rp26.457.014,000 yaitu:

1) Program Teknis

Program Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional, Pembinaan

Penyelenggaraan SPIP dan Pengembangan Kapabilitas APIP dengan

anggaran sebesar Rp2.766.335.000.

2) Program Generik, terdiri atas:

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

dengan anggaran sebesar Rp23.690.679.000

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai unit eselon II yang

bersifat memberikan pelayanan eksternal menggunakan satu program teknis

yang sama. Anggaran untuk kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai

sasaran yang sama kemudian dialokasikan menurut indikator kinerja utama.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung

sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3.

Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

No Kegiatan

Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

(1) Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL

(2) Bimtek/asistensi penyusunan LKPD

(3) Pengawasan atas proyek PHLN

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

33

No Kegiatan

Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

(4) Pengawasan atas kegiatan lintas sektoral

(5) Pengawasan atas permintaan presiden

(6) Pengawasan atas permintaan stakeholders

(7) Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LK BUMD

(8) Pengawasan penerimaan negara

(9) Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara

(10) Pengawasan atas kinerja BUMD

(11) Sosialisasi masalah korupsi

(12) Bimtek/asistensi implementasi FCP

(13) Audit investigasi atas hambatan kelancaran pembangunan,

eskalasi dan klaim

(14) Audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian

keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik

(15) Audit investigasi atas permintaan instansi lainnya

Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi

(1) Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang keuangan daerah

(2) Pembinaan penyelenggaraan SPIP K/L

(3) Pembinaan penyelenggaraan SPI Korporasi

(4) Evaluasi dan penilaian tingkat maturitas SPIP

Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

(1) Bimbingan teknis peningkatan kapabilitas APIP

(2) Pendampingan SA IACM peningkatan kapabilitas APIP

(3) Monitoring rencana tindak peningkatan kapabilitas APIP

(4) Penyelenggaraan diklat pembentukan dan ujian sertifikasi

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

34

No Kegiatan

Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

Prgoram 4: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

(1) Pembangunan gedung Perwakilan BPKP

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang

mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta

target kinerja dan anggaran merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/

kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja, antara BPKP Pusat dengan Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat. Target kinerja menunjukkan komitmen dari

pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan

dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang telah ditetapkan.

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4.

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 45

2 Tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi

% 100

3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian

kepada aparat penegak hukum

% 60

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

35

Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 30

2 BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina % 40

3 BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina % 30

Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 3) % 20

2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 2) % 80

Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis

dalam Pengawasan

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan skala 8

Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

1 Rekomendasi (rks) Pengawasan Perwakilan BPKP Rks 100

2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Nawacita Rks 31

3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang

Otonomi Daerah Nawacita Rks 4

4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP 27 27

5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemda 3 3

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016

36

Sasaran Kegiatan 2: Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan

BPKP Laporan 80

Sasaran Kegiatan 3: Termanfaatkannya Aset Secara Optimal

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

1 Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung M2 2250

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 37 

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai unit kerja BPKP telah

merumuskan sasaran program dengan keberhasilan kinerja diukur dengan

membandingkan antara realisasi kinerja outcome dengan target yang

diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja Tahun 2016. Perwakilan

BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan program dan kegiatan

yang mendukung sasaran strategis BPKP Pusat dengan empat sasaran

program yang didukung tiga sasaran kegiatan beserta indikator kinerja dan

targetnya. 

Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase pencapaian target

indikator kinerja adalah sebagai berikut:

Capaian kinerja sasaran program mencerminkan manfaat dari output yang

dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Selanjutnya

dilakukan analisis terhadap capaian yang tidak mencapai target untuk

mengetahui faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi

peningkatan kinerja pada Tahun 2017 dan atau tahun-tahun selanjutnya.

Kategori pengukuran capaian kinerja program secara keseluruhan dilakukan

berdasarkan skala ordinal pengukuran kinerja, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kategori Pengukuran Capaian Kinerja

No Rentang Capaian Kategori Capaian

1 85% ≤ capaian ≤100% Sangat Berhasil

2 70% ≤ capaian < 85% Berhasil

3 55% ≤ capaian <70% Cukup Berhasil

4 Capaian < 55% Tidak Berhasil

% Capaian IKU = Realisasi X 100% Rencana

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 38 

Dengan menggunakan metode pengukuran di atas, diperoleh 9 indikator

dengan kategori kinerja “Sangat Berhasil” dan 1 indikator lainnya dengan

kategori kinerja “Cukup Berhasil”.

Indikator dengan kategori Sangat Berhasil adalah :

1. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional.

2. Tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi.

3. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak

hukum.

4. BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina.

5. BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina.

6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).

7. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2).

8. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2).

9. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan.

Indikator dengan kategori Cukup Berhasil adalah Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/kota (level 3).

Tabel 3.2

Capaian Outcome Tahun 2016

Sasaran Program 1:

Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

1

Perbaikan tatakelola, manajemen

risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

% 45 43,02 95,60

2

Tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan

korporasi

% 100 26,47 26,47

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 39 

Keberhasilan kinerja sasaran program di atas tidak terlepas dari keberhasilan

pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan output rekomendasi dalam PKPT

Tahun 2016 serta output dukungan lainnya, yaitu sebagai berikut:

3

Penyerahan hasil pengawasan

keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum

% 60 92,86 154,76

Sasaran Program 2:

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 30 20 66,67

2 BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 40 37,5 94

3 BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % 30 66,67 200

Sasaran Program 3:

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

% 20 20 100

2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

% 100 100 100

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)

% 80 80 100

Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan

1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan

skala 8 8,13 101,63

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 40 

Tabel 3.3

Capaian Output Tahun 2016

Secara keseluruhan capaian kinerja output berada pada kategori “Sangat

Berhasil”, dengan penggunaan dana sebesar Rp25.814.829.554 atau

mencapai 97,57% dari anggaran sebesar Rp26.457.014.000 sehingga dapat

dikategorikan efisien. Sementara itu sisi penggunaan SDM mencapai 14.080

OH atau mencapai 143,37% dari target yang direncanakan sebesar 9.821

Sasaran Kegiatan 1:

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian

1 Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP Rks 100 100 100

2 Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP Nawacita Rks  31 31 100

3 Rekomendasi Pengawasan

Regional Bidang Otonomi Daerah

Nawacita

Rks  4 4 100

4 Rekomendasi Perbaikan

Penyelenggaraan SPIP Rks  27 27 100

5 Rekomendasi Pembinaan

Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemda

Rks  3 3 100

Sasaran Kegiatan 2:

Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam

Mencapai Kepuasan Layanan

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian

1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 80 80 100

Sasaran Kegiatan 3: Termanfaatkannya Aset secara Optimal

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian

1 Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung

M2 2250 2250 100

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 41 

OH. Tingginya capaian penggunaan sumber daya manusia dikarenakan

banyaknya penugasan pengawasan yang tidak direncanakan (nonPKPT)

yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

selama Tahun 2016.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA 2016 Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran

program, terutama terhadap indikator kinerja pada tiap-tiap sasaran

program. Indikator kinerja untuk tiap sasaran program terdiri dari indikator

kinerja outcome dan indikator kinerja output.

Secara rinci capaian kinerja masing-masing sasaran program dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi terkait dengan tujuan pertama

BPKP yang dirujuk oleh perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam

Rencana Strategis Tahun 2015-2019 yaitu Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif.

Sasaran program ini diindikasikan oleh tiga IKU yaitu (1) Persentase perbaikan

tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan

program nasional; (2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi; (3)

Persentase penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada Aparat

Penegak Hukum (APH). Pengukuran capaian untuk dua indikator pertama

dilakukan dengan menghitung persentase perbaikan/tindak lanjut yang

telah dilaksanakan berdasarkan rekomendasi hasil pengawasan yang

disampaikan BPKP. Pengukuran capaian untuk indikator ketiga adalah

dengan menghitung presentase jumlah hasil pengawasan BPKP yang

Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi Sasaran Program 1

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 42 

diserahkan kepada APH yang dibandingan dengan target pada penetapan

kinerja Tahun 2016.

Sasaran Program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” dalam Tahun 2016

dilaksanakaan dengan 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian 2 (dua)

indikator kinerja “Sangat Berhasil”, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4

Capaian Indikator Sasaran Program 1

Capaian rata-rata atas 3 indikator tersebut adalah sebesar 116,79%.

Keberhasilan pelaksanaan indikator atas sasaran program tersebut tidak

terlepas dari penggunaan dana sebesar Rp1.853.206.393,00 atau sebesar

90,30% dari target sebesar Rp2.052.316.000,00 sehingga dapat dipastikan

pelaksanaan kegiatan tersebut dari sisi pendanaan telah efisien. Sementara

itu, penggunaan SDM untuk melaksanakan indikator tersebut adalah

sebanyak 10.462 OH atau 151,27% dari rencana sebanyak 10.462 OH.

Uraian masing-masing capaian IKU atas sasaran program “Perbaikan

pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan

negara/korporasi” adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

1

Perbaikan tatakelola, manajemen

risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

45% 43,02% 95,60%

2

Tindak lanjut rekomendasi tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian

intern pengelolaan korporasi

100% 100,00% 100,00%

3

Penyerahan hasil pengawasan

keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum

60% 92,86% 154,76%

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 43 

1. Perbaikan Tatakelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Program Nasional.

Indikator ini diukur dengan cara membandingkan jumlah tindak lanjut

atas 3 jenis rekomendasi yaitu:

(1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP;

(2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita; dan

(3) Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah

Nawacita, yang dilaksanakan oleh bidang IPP dan APD.

Jumlah output (rekomendasi) yang dihasilkan oleh Bidang IPP dan APD

atas 3 jenis rekomendasi ini sebanyak 86. Dari 86 rekomendasi ini yang

telah ditindaklanjuti sampai dengan akhir Desember 2016 sebanyak 37

atau mencapai 43,02%, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.5

Rincian Rekomendasi Tatakelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Program Nasional

No Jenis Rekomendasi Jumlah Output Tindak Lanjut (TL) % TL

1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

a Bidang IPP 32 16 50,00

b Bidang APD 24 13 54,17

2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita

a Bidang IPP 9 3 33,33

b Bidang APD 17 5 29,41

3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita

a Bidang IPP 0 0 ~

b Bidang APD 4 0 0,00

Jumlah 86 37 43,02

Realisasi tindak lanjut atas 86 rekomendasi yang mendukung indikator

kinerja Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional adalah sebanyak 37 rekomendasi atau

43,02%. Dibandingkan dengan target dalam Perjanjian Kinerja sebesar

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 44 

45%, maka capaian kinerja indikator ini sebesar 95,60% dengan kategori

“Sangat Berhasil”.

Realisasi Tahun 2016 sebesar 43,02% mengalami peningkatan sebesar

2,36% dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 sebesar 40,66%,

sedangkan capaian kinerja sebesar 95,60% mengalami penurunan

sebesar 6,05% dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 sebesar

101,65%.

Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional yang terjadi di Tahun 2015, di antaranya

adalah:

(1) Kepala Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat

(Dana Tugas Pembantuan Ditjen SDA) berkoordinasi dengan

pemerintah daerah dan KPKNL untuk mentransfer aset-aset yang

berasal dari program WRMP.

(2) Kepala BPMP2T mengusulkan kepada Bupati untuk segera

mengeluarkan Perbup mengenai pendelegasian wewenang Bupati

di Bidang Perizinan dan Non Perizinan kepada BPMP2T sebagai akses

masuk program SPIPISE.

(3) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bima telah

menyurat kepada Bank penyalur tunjangan khusus agar diberi

tembusan atau laporan terkait penyaluran tunjangan khusus guru.

(4) Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Dompu menginstruksikan Ketua

Kelompok Tani untuk segera melaksanakan kegiatan percepatan

realisasi perluasan areal perkebunan sehingga per tanggal 20

Februari 2016 diharapkan sudah terealisasi 100%.

(5) Kepala BPMPD Kabupaten Lombok Barat menginstruksikan kepada

PPK untuk memerintahkan PK Desa Lembar Selatan untuk merevisi

pengadaan bibit ayam, pakan dan obat-obatan menjadi bibit ayam

yang tersedia/mudah diperoleh dengan usia yang tidak rawan mati

(usia sekitar 40 hari) dan segera melaksanakan kegiatan kebun gizi

dengan pemeliharaan ayam.

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 45 

(6) Bupati Lombok Barat menginstruksikan kepada Kepala DPPKD agar

memberikan bimbingan teknis yang berkelanjutan terkait

pengelolaan keuangan daerah, mulai dari tahap perencanaan

sampai dengan tahap pelaporan kepada SDM pengelola keuangan

daerah, sehingga dapat meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah.

(7) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Bupati Lombok Barat dan Bupati

Lombok Utara berkomitmen untuk meningkatkan jumlah SDM yang

memiliki kompetensi dalam pengadaan barang dan jasa melalui

pelatihan sertifikasi pengadaan barang dan jasa sehingga dapat

menunjang kelancaran dalam proses pengadaan barang dan jasa

melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP).

(8) Bupati Lombok Utara melakukan pendekatan kepada masyarakat

agar bersedia melepaskan hak milik atas tanahnya untuk

pelaksanaan pembangunan.

(9) Bupati Lombok Timur menginstruksikan kepada seluruh jajarannya

agar memperbaiki perumusan sasaran beserta indikator penetapan

target kinerjanya sehingga sesuai dengan kriteria indikator kinerja

yang baik.

(10) Kepala Desa Jagaraga Indah Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok

Barat mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES).

2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola, Manajemen Risiko

dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi

Indikator ini diukur dengan cara membandingkan jumlah tindak lanjut

atas 3 jenis rekomendasi yang dilaksanakan oleh bidang Akuntan Negara

yaitu:

(1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP;

(2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita; dan

(3) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP.

Jumlah output (rekomendasi) yang dihasilkan dari 2 kelompok

rekomendasi pada Bidang Akuntan Negara sebanyak 34. Dari 34

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 46 

rekomendasi ini yang telah ditindak lanjuti sampai dengan akhir

Desember 2016 sebanyak 34 atau mencapai 100,00% dengan kategori

“Sangat Berhasil”, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.6

Rincian Rekomendasi Tatakelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Korporasi

No Jenis Rekomendasi Output Tindak Lanjut (TL)

% TL

1 Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP 16 16 100,00

2 Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP Nawacita 4 4 100,00

3 Rekomendasi Perbaikan

Penyelenggaraan SPIP 14 14 100,00

Jumlah 34 34 100,00

Beberapa perbaikan atas tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi yang terjadi di Tahun 2016

adalah:

(1) Direktur RSUD Direksi PDAM Kabupaten Lombok Tengah melakukan

sosialisasi Prosedur Operasi Standar (SOP), Rencana Organisasi dan

Uraian Tugas.

(2) Mengupayakan penambahan jumlah dokter spesialis untuk

mempercepat pemberian pelayanan rawat jalan, dan

melaksanakan program rumah sakit berseri.

(3) Manajemen PD BPR NTB Lombok Barat melakukan Focus Group

Discussion (FGD) yang melibatkan seluruh bagian di BPR sebagai

sarana diskusi untuk mensosialisasikan isi pedoman dan manfaat

penerapan GCG di BPR.

(4) Kepala Dinas Kesehatan menyusun Rencana Strategis Dinas

Kesehatan periode 2016-2020 sehingga dapat dijadikan acuan oleh

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 47 

Puskesmas dalam menyusun rencana strategis untuk lima tahun ke

depan.

(5) Kepala Dinas Kesehatan menetapkan target pencapaian Standar

Pelayanan Minimum untuk periode 2016-2020.

3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian Kepada APH

Indikator ini diukur dengan cara membandingkan jumlah penyerahan

hasil pengawasan keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum

(APH).

Target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja sebanyak 60%. Dari 14

hasil pengawasan keinvestigasian, 13 hasil pengawasan diserahkan ke

APH atau sebesar 92,86%. Apabila dibandingkan dengan target sebesar

60%, capaian kinerja untuk indikator tersebut telah mencapai 154,76%

dengan kategori “Sangat Berhasil”.

Hasil pengawasan keinvestigasian yang diserahkan kepada APH adalah:

(1) Audit Investigatif atas Pengadaan Alat Peraga Sumber Belajar

Berbasis IT pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga;

(2) Audit PKKN atas kasus dugaan TPK Proyek Pembangunan Landscape

Kantor Bupati Lombok Utara TA 2013;

(3) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM)

Tahun Anggaran 2012, Rintisan BOS (R-BOS) Tahun Anggaran

2012/2013, dan BOS Tahun Anggaran 2013/2014, serta Bantuan Siswa

Miskin (BSM) Tahun Anggaran 2013/2014 pada SMAN 1 Tambora

Kabupaten Bima;

(4) Audit Investigasi atas Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi

Pengadaan Alat Kesehatan dan Jaringannya pada Dinas Kesehatan

Kota Mataram Tahun Anggaran 2014;

(5) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Dalam Proyek Pembangunan Rumah Adat di

Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014 pada Dinas Pendidikan

Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat;

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 48 

(6) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Kegiatan

Penyelamatan Sapi Betina Produktif pada Kelompok Tani Ternak

Dasan Tawar Mandiri Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten

Lombok Barat Tahun Anggaran 2010;

(7) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Penggelapan Beras Miskin, Penyimpangan

Dana ADD, dan Honorarium/Tunjangan Anggota BPD Tahun

Anggaran 2014 di Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Kabupaten

Lombok Tengah;

(8) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Pembangunan Rumah Potong Hewan di Desa

Barabali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Tahun

Anggaran 2014;

(9) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Pekerjaan Belanja Modal Pengadaan Instalasi

Biogas di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun Anggaran 2013;

(10) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan Pengelolaan Anggaran pada

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2014;

(11) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

TPK pada Kegiatan Pengadaan Sandang dan Pangan untuk

Kesejahteraan Sosial Tahap II Kabupaten Lombok Timur TA 2014;

(12) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Dugaan

TPK dalam Pengadaan Baju Kaos Seragam BBGRM Kabupaten Bima

pada BPMDes Kabupaten Bima TA 2014;

(13) Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara PKKN atas Kasus

Dugaan TPK Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori II menjadi CPNS

daerah Kabupaten Dompu Tahun 2013/2014.

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 49 

Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-

masing pimpinan lembaga, gubernur dan bupati/walikota. Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai unit kerja BPKP sesuai PP Nomor 60

Tahun 2008 bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pada prinsipnya

pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat

menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan.

Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah

Daerah/Korporasi dalam Tahun 2016 dilaksanakan dengan tiga indikator

kinerja utama yaitu:

(1) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3);

(2) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina; dan

(3) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina,

dengan hasil capaian sebagai berikut:

Tabel 3.7

Capaian Indikator Sasaran Program 2

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

1 Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/kota (level 3) 30% 20% 66,67%

2

Persentase BUMD yang kinerjanya

minimal berpredikat baik dari BUMD yang

dibina

40% 37,5% 94%

3 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal

baik dari BLUD yang dibina 30% 66,67% 200%

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi Sasaran Program 2

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 50 

Capaian rata-rata atas 3 indikator tersebut adalah sebesar 120,22%.

Keberhasilan pelaksanaan indikator atas sasaran program tersebut tidak

terlepas dari penggunaan dana sebesar Rp457.232.245,00 atau sebesar

88,04% dari target sebesar Rp  519.339.000,00 sehingga dapat dipastikan

pelaksanaan kegiatan tersebut dari sisi pendanaan telah efisien. Sementara

itu, penggunaan SDM untuk melaksanakan indikator tersebut adalah

sebanyak 853 OH atau 112,98% dari rencana sebanyak 755 OH.

Uraian masing-masing capaian IKU atas sasaran Program Meningkatnya

Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi adalah sebagai berikut:

1. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)

Tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki target

atas capaian tingkat maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang

mencapai level 3 sebanyak 30%.

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melaksanakan

evaluasi/penilaian tingkat maturitas SPIP pada seluruh pemerintah

kabupaten/kota di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan hasil

penilaian tingkat maturitas sebagai berikut:

Tabel 3.7

Capaian Nilai Maturitas SPIP Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat

No Kabupaten/Kota Nilai Kategori

1 Kota Mataram 1,93 Rintisan

2 Kabupaten Lombok Barat 3,11 Terdefinisi

3 Kabupaten Lombok Lengah 3,04 Terdefinisi

4 Kabupaten Lombok Timur 1,90 Rintisan

5 Kabupaten Lombok Utara 1,87 Rintisan

6 Kabupaten Sumbawa 2,21 Berkembang

7 Kabupaten Sumbawa Barat 1,96 Rintisan

8 Kabupaten Dompu 1,72 Rintisan

9 Kota Bima 2,28 Berkembang

10 Kabupaten Bima 2,12 Berkembang

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 51 

Berdasarkan hasil evaluasi tingkat maturitas SPIP, hanya 2 pemerintah

daerah kabupaten/kota yang mencapai level 3 (terdefinisi) atau baru

mencapai 20% dari keseluruhan kabupaten/kota. Dibandingkan dengan

target sebesar 30% maka capaian kinerja ini sebesar 66,67% dengan

kategori “Cukup Berhasil”.

Kurang maksimalnya pencapaian kinerja maturitas SPIP Kabupaten/Kota

level 3 disebabkan oleh:

(1) Belum seluruh SKPD memiliki Satgas Penyelenggaraan SPIP;

(2) Satgas Penyelenggara SPIP yang telah dibentuk, belum melaksanakan

tugas penyelenggaraan SPIP karena ketidaktahuan apa yang harus

dikerjakan;

(3) Belum seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota mendokumentasikan

penyelenggaraan SPIP secara memadai;

(4) Belum seluruh pemerintah daerah memahami dan menyusun penilaian

risiko

Strategi dan rencana tindak penyelenggaraan SPIP untuk mencapai target

nilai maturitas Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

(1) Melakukan sosialisasi tentang pentingnya SPIP pada tingkat SKPD;

(2) Menyelenggarakan bimbingan teknis penyusunan penilaian risiko;

(3) Menyelenggarakan bimbingan teknis terkait strategi peningkatan level

maturitas SPIP;

(4) Melakukan penilaian maturitas.

Meskipun kinerja indikator maturitas SPIP kabupaten/kota level 3 belum

mencapai 100% target, namun keberhasilan penerapan SPIP dapat terlihat

dengan adanya peningkatan Governance System yang di antaranya

adalah:

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 52 

a. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah

Salah satu peran BPKP di daerah adalah berupaya meningkatkan kualitas

akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah. Indikator kualitas

akuntabilitas keuangan salah satunya ditunjukkan dari opini auditor

eksternal (BPK) atas penyajian laporan keuangan. Perkembangan opini

atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di lingkungan Pemerintah

Provinsi Nusa Tenggara Barat dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2015

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.8

Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Prov.NTB

No Pemerintah Daerah Opini Laporan Keuangan

2014 2015

1 Provinsi NTB WTP WTP

2 Kota Mataram WTP WTP

3 Kota Bima WTP WTP

4 Kabupaten Lombok Barat WTP WTP

5 Kabupaten Lombok Utara WTP WTP

6 Kabupaten Lombok Tengah WTP WTP

7 Kabupaten Lombok Timur WDP WDP

8 Kabupaten Sumbawa Barat WTP WTP

9 Kabupaten Sumbawa WTP WTP

10 Kabupaten Dompu WTP WTP

11 Kabupaten Bima WDP WTP

Kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan

opini LKPD adalah dengan:

(1) Melakukan pendampingan penyusunan/reviu LKPD pada 9 (sembilan)

Pemda yaitu Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara,

Lombok Timur, Kota Mataram, Kota Bima, Kab. Sumbawa Barat, Kab.

Sumbawa, Kab. Dompu dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 53 

(2) Mengadakan Evaluasi Implementasi Akrual, dan Bimbingan Teknis

Penyusunan Laporan Keuangan Akrual TA 2015 pada 1 (satu) pemda

yaitu, Pemerintah Kota Mataram.

(3) Mengadakan Bimbingan Teknis dan Asistensi SIMDA Berbasis Akrual

pada 3 (tiga) pemda yaitu, Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok

Utara, dan Kota Mataram

(4) Mengadakan Bimbingan Teknis Reviu LKPD dalam Rangka

Peningkatan Mutu APIP Tahun 2016 pada 4 (empat) pemda yaitu,

Provinsi NTB, Kota Bima, Kabupaten Lombok Tengah,dan Kabupaten

Lombok Timur

(5) Melakukan pendampingan SIMDA BMD dan Integrasi SIMDA

Keuangan pada 2 (dua) pemda yaitu, Kabupaten Lombok Barat dan

Bima.

b. Peningkatan Kualitas LAKIP Pemerintah Daerah

Laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai

tujuan/sasaran streategis instansi. Penilaian LAKIP dilakukan oleh

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Rata-rata capaian nilai LAKIP Pemerintah Daerah di Provinsi Nusa

Tenggara Barat dalam kategori “cukup baik”.

Berikut capaian nilai LAKIP Pemerintah Daerah untuk Tahun 2014 dan 2015.

Tabel 3.9

Nilai LAKIP Pemerintah Daerah Prov.NTB

No Pemerintah Daerah LAKIP 2014 LAKIP 2015

Nilai Kategori Nilai Kategori

1 Provinsi NTB 58,65 CC 58,65 CC

2 Kota Mataram 60,00 CC 58,72 CC

3 Kota Bima 45,54 C 51,51 CC

4 Kabupaten Lombok Barat 50,02 CC 46,47 C

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 54 

No Pemerintah Daerah LAKIP 2014 LAKIP 2015

Nilai Kategori Nilai Kategori

5 Kabupaten Lombok Tengah 47,88 C 50,07 CC

6 Kabupaten Lombok Utara 23,80 D 30,04 C

7 Kabupaten Lombok Timur 50,02 CC 50,01 CC

8 Kabupaten Sumbawa Barat 16,88 D 20,12 D

9 Kabupaten Sumbawa 54,01 CC 50,60 CC

10 Kabupaten Dompu Tidak

dievaluasi - 30,40 C

11 Kabupaten Bima 55,69 CC 52,72 C

c. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Laporan Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (LKPPD)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) merupakan

laporan yang harus diselenggarakan pemerintah daerah dikarenakan

mendapatkan desentralisasi dan otonomi dari pemerintah pusat yang

bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. LPPD berisi

mengenai kinerja pemerintah daerah selama 1 tahun dan dievaluasi oleh

Kementerian Dalam Negeri.

Capaian nilai evaluasi LPPD Kabupaten/Kota se Provinsi Nusa Tenggara

Barat rata-rat “sangat tinggi”. Berikut capaian nilai LPPD Kabupaten/Kota

se-Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2014 dan 2015.

Tabel 3.10

Nilai LPPD Pemerintah Daerah Prov.NTB

No Pemerintah Daerah LPPD 2014 LPPD 2015

Nilai Kategori Nilai Kategori

1 Provinsi NTB 2,7782 Tinggi

2 Kota Mataram 2,8285 Tinggi 3,3878 Sangat tinggi

3 Kota Bima 2,8716 Tinggi 3,4498 Sangat tinggi

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 55 

No Pemerintah Daerah LPPD 2014 LPPD 2015

Nilai Kategori Nilai Kategori

4 Kabupaten Lombok Barat 3,0844 Sangat Tinggi 3,6007 Sangat tinggi

5 Kabupaten Lombok Tengah 3,0166 Sangat Tinggi 3,4382 Sangat tinggi

6 Kabupaten Lombok Timur 2,9223 Tinggi 3,1870 Sangat tinggi

7 Kabupaten Lombok Utara 3,2144 Sangat Tinggi 3,3990 Sangat tinggi

8 Kabupaten Sumbawa 2,9223 Tinggi 3,5581 Sangat tinggi

9 Kabupaten Sumbawa Barat 2,7525 Tinggi 3,3288 Sangat tinggi

10 Kabupaten Bima 2,8843 Tinggi 3,2687 Sangat tinggi

11 Kabupaten Dompu 2,7475 Tinggi 3,1492 Sangat tinggi

2. BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina

Indikator ini diukur dari hasil evaluasi kinerja BUMD berpredikat baik atas

BUMD yang dibina dan dilakukan evaluasi kinerja selama Tahun 2016.

Indikator ini menjadi tanggungjawab Bidang Akuntan Negara dan dalam

Tahun 2016 telah diperoleh informasi kinerja atas 8 PDAM Kabupaten

dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 3.11

Ringkasan Hasil Evaluasi Kinerja PDAM Daerah Prov.NTB

No Nama PDAM

Capaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri

Nomor 47 Tahun 1999

Tingkat Kesehatan berdasarkan

BPPSPAM

Nilai Predikat Nilai Kategori

1 PDAM Giri Menang 66,53 Baik 3,85 Sehat

2 PDAM Kab. Lombok

Tengah 54,66 Cukup 3,06 Sehat

3 PDAM Kab. Lombok

Utara 60,82 Baik 3,80 Sehat

4 PDAM Kab. Lombok

Timur 55,47 Cukup 3,36 Sehat

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 56 

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kinerja PDAM minimal

berpredikat baik hanya 3 PDAM yaitu PDAM Giri Menang, PDAM

Kabupaten Lombok Utara dan PDAM Kabupaten Sumbawa atau 37,5%

dari keseluruhan PDAM yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dibandingkan dengan target di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016

sebesar 40% maka capaian kinerja IKU tersebut yaitu 94% dengan

kategori “Sangat Berhasil”.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pada seluruh PDAM yang dibina dapat

dirangkum langkah perbaikan kinerja berupa rekomendasi yang harus

dilakukan untuk masa yang akan datang berupa :

(1) Menyusun kebijakan dan SOP rekruitmen pegawai sesuai

Permendagri Nomor 2 Tahun 2007;

(2) Menyusun corporate plan 5 (lima) tahunan yang disahkan oleh

Bupati dan menyusun Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan yang

disampaikan ke Bupati;

(3) Meningkatkan cakupan pelayanan dengan penambahan jaringan

pipa distribusi dan pipa tersier serta program promosi/sosialisasi

pemasangan sambungan baru;

(4) Melakukan penyesuaian jumlah pegawai sesuai ketentuan;

(5) Mengusulkan kepada Bupati terkait untuk mengangkat Badan

Pengawas sesuai Permendagri No 2 Tahun 2007.

(6) Mengusulkan kepada Bupati terkait tentang perubahan struktur

organisasi dan struktur direksi PDAM sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

(7) Menekan tingkat kehilangan air dengan mengganti water meter

pelanggan yang rusak, melakukan inspeksi untuk mendeteksi

5 PDAM Kab. Sumbawa 61,99 Baik 3,24 Sehat

6 PDAM Kab. Sumbawa

Barat 47,10 Cukup 2,64

Kurang

Sehat

7 PDAM Kab. Dompu 46,79 Cukup 2,52 Kurang

Sehat

8 PDAM Kab. Bima 38,39 Kurang 1,78 Sakit

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 57 

kebocoran pipa, menghindari pembacaan meter air dengan

metode taksiran dan meminimalisir terjadinya pencurian air.

3. BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina

Indikator ini diukur dari hasil evaluasi kinerja BLUD berpredikat minimal

baik atas BLUD yang dibina untuk kinerja Tahun 2015 sesuai dengan

jumlah penugasan pengawasan yang tercantum dalam PKPT Tahun

2016. Indikator ini menjadi tanggungjawab Bidang Akuntan Negara dan

dalam Tahun 2016 dilaksanakan evaluasi kinerja atas 3 (tiga) BLUD yaitu

evaluasi kinerja BLUD RSUD Dr. R. Soedjono Selong, RSUD Patuh Patut

Patju, dan RSJ Mutiara Sukma dengan hasil sebagai berikut : 

Tabel 3.12

Evaluasi Kinerja BLUD yang Dibina Tahun 2015

No Nama BLUD Nilai Kategori

1 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 54,91 Sedang (BBB)

2 RSUD Patuh Patut Patju 69,65 Baik (A)

3 RSJ Mutiara Sukma 67,59 Baik (A)

 

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 3 BLUD RSUD yang

dilakukan evaluasi kinerja, 2 diantaranya atau 66,67% memliki nilai

dengan kategori Baik. Realisasi ini dibandingkan dengan target di dalam

Perjanjian Kinerja Tahun 2016 (revisi) sebesar 30% maka capaian kinerja

indikator Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina adalah sebesar 222,23% atau diakui maksimal sebesar 200%

dengan kategori “Sangat Berhasil”.

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 58 

 

Tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern sesuai

dengan PP 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP

melalui peningkatan kapasitas organisasi dan kompetensi auditor APIP.

Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen

kapabilitas APIP yaitu (I) Peran dan Layanan Pengawasan Intern; (II)

Pengelolaan SDM; (III)Praktik Professional; (IV) Manajemen dan Akuntabilitas

Kinerja; (V) Hubungan dan Buadaya Organisasi; dan (VI) Struktur Tata Kelola

yang diukur dengan menggunakan kerangka penilaian Internal Audit

Capability Model (IA-CM).

Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

Daerah diindikasikan oleh tiga indikator kinerja utama yaitu (1) Kapabilitas

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3); (2) Kapabilitas APIP Pemerintah

Provinsi (Level 2); (3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2).

Uraian masing-masing capaian IKU atas sasaran program tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

Indikator ini dihitung berdasarkan hasil penilaian atas Tata Kelola APIP

pada Inspektorat Kabupaten/Kota yang mencapai level 3 dibandingkan

dengan target rencana dalam perjanjian kinerja Tahun 2016 sebesar 20%

dari 10 Pemerintah Kabupaten/Kota.

Berdasarkan penilaian tingkat kapabilitas APIP yang telah dilakukan pada

11 Inspektorat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2016

diperoleh hasil sebagai berikut:

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah Sasaran Program 3

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 59 

Tabel 3.13

Tingkat Kapabilitas APIP Tahun 2016

No Inspektorat Kabupaten/Kota Level Kapabilitas

1 Provinsi Nusa Tenggara Barat 2

2 Kota Mataram 2

3 Kabupaten Lombok Barat 3 dengan catatan

4 Kabupaten Lombok Tengah 3 dengan catatan

5 Kabupaten Lombok Utara 2

6 Kabupaten Lombok Timur 2

7 Kabupaten Sumbawa 2

8 Kabupaten Sumbawa Barat 2

9 Kabupaten Dompu 2

10 Kabupaten Bima 2

11 Kota Bima 2

Berdasarkan hasil penilaian tersebut terlihat bahwa dari 10 pemerintah

kabupaten/kota, 2 diantaranya telah mencapai level 3 atau realisasinya

mencapai 20%. Realisasi ini sesuai dengan dengan target di dalam

Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebesar 20% yang berarti capaian kinerja

indikator “kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” adalah

sebesar 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

Dalam rangka meningkatkan level kapabilitas APIP menuju ke level yang

lebih tinggi, pada Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara

Barat telah melakukan Pembinaan Kapabilitas APIP di semua Inspektorat

di wilayah Provinsi NTB.

2. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Indikator ini dihitung berdasarkan hasil penilaian tingkat kapabilitas APIP

pada Inspektorat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang ditargetkan dalam

perjanjian kinerja Tahun 2016 mencapai level 2.

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 60 

Hasil penilaian tingkat kapabilitas APIP Tahun 2016 menunjukkan

Inspektorat Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah berada di level 2,

sehingga capaian kinerja indikator “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(level 2)” adalah 100% dengan kategori “Sangat Berhasil”.

3. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)

Indikator ini dihitung berdasarkan hasil penilaian atas Tata Kelola APIP

pada Inspektorat Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat yang

mencapai level 2 dibandingkan dengan target rencana dalam perjanjian

kinerja tahun 2016 sebesar 80%.

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kapabilitas APIP terlihat bahwa dari 10

pemerintah kabupaten/kota, 8 diantaranya telah mencapai level 2 atau

realisasinya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja

Tahun 2016 yaitu 80%. Sehingga capaian indikator “Kapabilitas APIP

Pemerintah Kabupaten/Kota” adalah 100% dengan kategori “Sangat

Berhasil”.

Target capaian kinerja untuk sasaran Program Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Dukungan Teknis Dalam Pengawasan BPKP di Tahun 2016 adalah

sebesar 8,00 dari skala likert 1-10. Capaian kinerja outcome ini menunjukkan

tingkat kepuasan atas pelayanan ketatausahaan. IKU ini diukur dari tingkat

kepuasan terhadap layanan dukungan teknis pengawasan yang dberikan

dari ketatausahaan.

Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung pada suatu

keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan

tersebut dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan

diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan dengan metode

skala Likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan Bagian

Ketatausahaan dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Dalam Pengawasan Bpkp 

Sasaran Program 4

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 61 

uji petik kepada para pegawai di unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat.

Dari survei atas persepsi penerima layanan Tahun 2016, capaian IKU atas

layanan dukungan teknis pengawasan adalah sebesar 8,13 dari skala Likert

1-10 atau mencapai 100,25% dari target.

Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah kesiapan

sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan SDM pelaksana dan

peningkatan kompetensi SDM pengelola secara berkesinambungan.

Persepsi kepuasan terhadap layanan tersebut meliputi :

(1) Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Kepegawaian

(2) Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Keuangan

(3) Persepsi kepuasan terhadap layanan Subbag Umum

(4) Persepsi kepuasan terhadap layanan Program dan Pelaporan dari

Bidang P3A

Capaian untuk sasaran program ini menyerap dana sebesar

Rp23.330.154.388 atau 98,48% dari anggaran sebesar Rp23.690.679.000 dan

SDM sebanyak 390 OH atau 108,33% dari rencana sebanyak 360 OH.

Dari sisi penggunaan dana, IKU Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan

Teknis Pengawasan sudah efisien. Kondisi ini tampak dari capaian IKU

sebesar 100,25% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian penggunaan

dana sebesar 97,53%.

Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKU Meningkatnya Kualitas

Layanan Dukungan Teknis Pengawasan masih belum efisien. Kondisi ini

tampak dari capaian IKU sebesar 100,25% lebih rendah dibandingan

capaian OH sebesar 152,54%. Tingginya capaian penggunaan sumber daya

manusia dikarenakan banyaknya penugasan pengawasan yang tidak

direncanakan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat selama Tahun 2016.

Untuk mendukung capaian sasaran meningkatnya kualitas layanan

dukungan teknis pengawasan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat menghasilkan output berupa :

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 62 

1. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Jumlah laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat selama Tahun 2016 adalah sebanyak 80 laporan atau

100% dari target sebanyak 80 laporan. Laporan yang dihasilkan di

antaranya adalah:

a. Laporan Bulanan RKT

b. Laporan Bulanan GDN

c. Laporan Bulanan SimHP

d. Laporan Bulanan dan Semesteran Keuangan

e. Laporan Triwulanan Lapkin

f. Laporan Triwulanan Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP 39

g. Laporan Triwulanan Kearsipan

h. Laporan Triwulanan Kehumasan

i. Laporan Triwulanan Penyelenggaraan SPIP

j. Laporan Triwulanan PKS

k. Laporan Semesteran Hasil Pengawasan

l. Laporan Semesteran Budaya Kerja

m. Laporan Semesteran dan Tahunan BMN

n. Laporan Tahunan LAKIP

2. Terlaksananya Pembangunan Konstruksi Gedung

Indikator kinerja “Terlaksananya pembangunan konstruksi gedung” diukur

dengan realisasi pembangunan gedung Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Pembangunan gedung kantor perwakilan BPKP Provinsi

NTB tahap II yang dimulai sejak tanggal 6 April 2016 sampai dengan

tanggal 3 Oktober 2016 telah mencapai realisasi kemajuan fisik sebesar

100%.

Pembangunan konstruksi gedung ini menyerap dana sebesar

RP12.648.501.900 atau 99,58% dari anggaran sebesar Rp12.702.215.000

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 63 

C. Realisasi Keuangan Anggaran Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 sebesar

Rp26.457.014.000,00 dengan realisasi sebesar Rp25.814.829.554,00 atau

97,57%. Rincian per program dan per jenis belanja dapat dilihat pada Tabel

3.14 dan Tabel 3.15.

Tabel 3.14

Anggaran dan Realisasi Keuangan Per Program

Kode Program Program Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp) %

01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

23.690.679.000 23.330.154.388 98,48

06 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

2.766.335.000 2.484.675.166 89,82

Jumlah 26.457.014.000 25.814.829.554 97,57

Dari tabel 3.14 menunjukkan realisasi anggaran untuk Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksana Tugas Teknis Lainnya sebesar Rp23.330.154.388,00

dari rencana sebesar Rp23.690.679.000,00 atau tercapai 98,48%, dan

program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

sebesar Rp2.484.675.166,00 dari rencana sebesar Rp2.766.335.000,00 atau

tercapai 89,82%. Terdapat anggaran yang tidak terealisasi pada program

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sebesar

Rp281.659.834,00 atau 10,18% disebabkan self blocking anggaran karena

adanya pemotongan anggaran.

   

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

 

 64 

Tabel 3.15

Anggaran dan Realisasi Keuangan Per Jenis Belanja

No. Jenis Belanja Anggaran Realisasi %

1 Belanja Pegawai 9.265.596.000 9.103.103.294 98,25

2 Belanja Barang 4.489.203.000 4.063.224.360 90,51

3 Belanja Modal 12.702.215.000 12.648.501.900 99,58

Jumlah 26.457.014.000 25.814.829.554 97,57

Tabel 3.8 menunjukkan realisasi belanja pegawai sebesar Rp9.103.103.294,00

dari rencana sebesar Rp9.265.596.000,00, realisasi barang sebesar

Rp4.063.224.360,00 dari rencana sebesar Rp4.489.203.000, dan realisasi

belanja modal sebesar Rp12.648.501.900,00 dari rencana sebesar

Rp12.702.215.000,00.

Untuk biaya penugasan beban pihak ketiga (dana mitra), Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara menerbitkan 120 penugasan dengan dana sebesar

Rp1.048.231.678,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.16

Biaya Penugasan Beban Dana Mitra

No. Bidang Jumlah PP Dana Mitra (Rp)

1 IPP 36 Rp509.793.623

2 APD 72 Rp447.942.555

3 P3A 12 Rp90.495.500

Jumlah 120 Rp1.048.231.678

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

65

BAB IV PENUTUP

Sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor

192 Tahun 2015 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat selaku unit kerja BPKP melakukan

pembinaan SPIP, pembinaan kapabilitas APIP dan pengawasan intern terhadap

kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum, dan kegiatan lain atas

penugasan Presiden. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan

audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.

Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Presiden,

Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota dalam rangka

memperkuat efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern, pembinaan SPIP dan

pembinaan APIP disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang

telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

merupakan pertanggungjawaban kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran

strategis serta sasaran kegiatan Tahun 2016 dan mencerminkan sejauh mana

Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah

dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan

kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat menggunakan acuan Rencana

Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015-2019

dan Dokumen Indikator Kinerja Utama Perwakilan yang diselaraskan dengan

Renstra 2015-2019 dan Indikator Kinerja Utama BPKP Pusat sebagai bahan dalam

penyusunan perencanaan, perjanjian, dan pelaporan kinerjanya.

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat telah memperbaiki pelaporan

realisasi kinerja Tahun 2016 berdasarkan indikator hasil (outcome) dan bukan

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

66

hanya indikator keluaran dari proses/kegiatan (output). Hanya saja,

pembandingan realisasi pencapaian kinerja Tahun 2016 dengan realisasi

pencapaian tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan secara keseluruhan

dikarenakan perbedaan sasaran program/kegiatan dan indikator kinerja

utama/kegiatan.

A. Simpulan Umum

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa:

1. Renstra Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat Tahun 2015-2019 memiliki

sasaran program beserta IKU dengan maksud agar dapat dilakukan

penilaian terhadap pencapaian sasaran program. Perwakilan BPKP

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki 4 sasaran program, yaitu Program

Perbaikan Tatakelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Program Nasional, Program Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP Pemda/Korporasi, Program Meningkatnya Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemda, dan Meningkatnya Kualitas Pelayanan

Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP.

2. Kesiapan organisasi BPKP dalam menghadapi perubahan yang terjadi,

khususnya bagi Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat diwujudkan

melalui tugas pengawasan lintas sektoral, pendampingan penyusunan

laporan keuangan pemerintah kabupaten/kota, pengawasan dan

pembinaan korporasi, pembinaan penyelenggaraan SPIP dan

peningkatan kapabilitas APIP serta fungsi keinvestigasian.

3. Melalui strategi Pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi

Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan 10 Indikator

Kinerja Utama.

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

b. Tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi;

c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum;

d. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3);

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

67

e. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina;

f. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina;

g. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3);

h. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2);

i. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2);

j. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan.

4. Capaian outcome didukung oleh output yang dihasilkan dengan 7

indikator capaian output.

a. Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP;

b. Rekomendasi pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita;

c. Rekomendasi pengawasan regional bidang otonomi daerah

Nawacita;

d. Rekomendasi perbaikan penyelenggaraan SPIP;

e. Rekomendasi pembinaan kapabilitas pengawasan intern Pemda;

f. Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP;

g. Terlaksanannya pembangunan konstruksi gedung.

B. Simpulan Capaian Kinerja

Dengan menggunakan metode pengukuran yang telah dijelaskan pada

Bab III Akuntabilitas Kinerja, diperoleh 9 indikator dengan kategori kinerja

“Sangat Berhasil” dan 1 indikator dengan kategori kinerja “Cukup Berhasil”.

Indikator dengan kategori Sangat Berhasil adalah :

1. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional dengan nilai capaian 95,60%.

2. Tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi dengan nilai capaian

100,00%.

3. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak

hukum dengan nilai capaian 154,76%.

4. BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

dengan nilai capaian 94,00%.

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

68

5. BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina dengan nilai

capaian 200,00%.

6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) dengan nilai

capaian 100%.

7. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) dengan nilai capaian

100%.

8. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) dengan nilai

capaian dengan nilai capaian 100%.

9. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan dengan nilai capaian 101,63%.

Indikator dengan kategori Cukup Berhasil adalah Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/kota (level 3) dengan nilai capaian 66,67%.

Capaian Kinerja tersebut didukung dengan capaian output sebagai berikut:

Tabel 4.1

Capaian Output Tahun 2016

Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian

1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rks 100 100 100

2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rks 31 31 100

3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita

Rks 4 4 100

4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rks 27 27 100

5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

Rks 3 3 100

Sasaran Kegiatan 2: Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian

1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 80 80 100

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016  

69

C. Rencana Tindak

Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat

telah sangat berhasil, namun terdapat satu sasaran program yang belum

optimal, yaitu “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)”. Belum

optimalnya capaian tingkat maturitas SPIP pemerintah kabupaten/kota

yang mencapai level 3 disebabkan karena masih adanya kelemahan

Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan SPIP, antara lain:

1) Belum seluruh SKPD memiliki satgas penyelenggaraan SPIP;

2) Satgas SPIP yang telah dibentuk belum melaksanakan tugas

penyelenggaraan SPIP karena ketidaktahuan apa yang harus dikerjakan;

3) Belum seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota mendokumentasikan

penyelenggaraan SPIP secara memadai;

4) Belum seluruh pemerintah daerah memahami dan menyusun penilaian

risiko.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, strategi yang akan dilaksanakan

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pendampingan kepada pemerintah daerah,

terutama dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP dan peningkatan

kapabilitas APIP.

2. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat sehingga hasil penugasan pengawasan dapat

memiliki dampak/ outcome yang signifikan bagi stakeholders. Hal ini

antara lain dilakukan dengan cara mengikutsertakan SDM dalam

program pelatihan/seminar/workshop yang dapat meningkatkan

kompetensi SDM.

Sasaran Kegiatan 3: Termanfaatkannya aset secara optimal

No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian

1 Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung M2 2250 2250 100

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 1  /  1 ‐ 2

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) OUTCOME DAN OUTPUT TAHUN 2016PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 45 43,02 95,60 5.131 7.811 152,23%

1.2 Tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100 100,00 100,00 596 1.258 211,07%

1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

% 60 92,86 154,76 1.189 1.393 117,16%

2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 30 20 66,67 315 417 132,38%

2.2 BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 40 37,50 93,75 320 303 94,69%

2.3 BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % 30 66,67 222,23 120 133 110,83%

3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 20 20 100,00 135 146 108,15%

3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 100 100,00 90 76 84,44%

3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 80 80 100,00 585 499 85,30%

4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

4.1 Persepsi kepuasan layanan kesesmaan Skala likert 1-10 8 8,13 101,63 Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 23.690.679.000 23.330.154.388 98,48% 1.340 2.044 152,54%

JUMLAH 26.457.014.000 25.814.829.554 97,57 9.821 14.080 143,37

% CAPAIAN

2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

PROGRAMKEUANGAN (Rp000)

OUTCOME

SDM (OH)SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI

194.680.000 174.236.528

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

89,50%

2.052.316.000 1.853.206.393 90,30%

519.339.000 457.232.245 88,04%

Page 81: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 1  /  2 ‐ 2

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) OUTCOME DAN OUTPUT TAHUN 2016PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

% CAPAIAN PROGRAM

KEUANGAN (Rp000) SDM (OH)SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI

1.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 100 100 100 1.545.206.000 1.436.102.252 92,94% 4.839 6.871 141,99%

1.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 31 31 100 448.990.000 377.417.241 84,06% 1.455 2.169 149,07%

1.3. Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi 4 4 100 58.120.000 39.686.900 68,28% 180 139 77,22%

1.4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 27 27 100 519.339.000 457.232.245 88,04% 1.197 2.136 178,45%

1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rekomendasi 3 3 100 194.680.000 174.236.528 89,50% 810 721 89,01%

Rata-rata 165 100 2.766.335.000 2.484.675.166 89,82% 8.481 12.036 141,92%

2. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

2.1. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 80 80 100

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

10.988.464.000 10.681.652.488,00 97,21% 1.340 2.044 152,54

Rata-rata 100 10.988.464.000 10.681.652.488 97,21% 1.340 2.044 152,543. Termanfaatkannya Aset secara optimal

3.1. Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung M2 2250 2250 100 Pengadaan dan Penyaluran

Sarana dan Prasaran 12.702.215.000 12.648.501.900 99,58%

Rata-rata 100 12.702.215.000 12.648.501.900 99,58%JUMLAH 26.457.014.000 25.814.829.554 97,57% 9.821 14.080 143,37

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

OUTPUT

1. Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP

-

Page 82: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 2  /  1 ‐ 2

PERBANDINGAN REALISASI IKK TAHUN 2016 DENGAN TAHUN 2015PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KINERJA TAHUN 2016

KINERJA TAHUN 2015

1 2 3 4 5

1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 95,60 -

1.2 Tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100,00 -

1.3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 154,76 -

2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 66,67 -

2.2 BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 93,75 -

2.3 BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % 222,23 -

3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 100,00 -

3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100,00 -

3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 100,00 -

4. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan Persepsi Kepuasan Layanan Ketatausahaan Skala likert 1-10 8,13 8,11

1.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 100 -

1.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 31 -

1.3. Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rekomendasi 4 -

1.4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 27 -

1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rekomendasi 3 2

OUTCOME

OUTPUT

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

1. Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP

Page 83: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 2  /  2 ‐ 2

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KINERJA TAHUN 2016

KINERJA TAHUN 2015

1 2 3 4 5OUTCOME

2. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

2.1. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 80 64

3. Termanfaatkannya Aset secara optimal

3.1. Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung M2 2250 -

Keterangan: Kinerja tahun 2015 tidak dapat diperbandingkan seluruhnya dengan kinerja tahun sebelumnya dikarenakan perbedaan indikator kinerja.

Page 84: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 3  /  1 ‐ 1

DAFTAR OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMDA TAHUN 2015PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH DAERAH MoU BPKP ASISTENSI WTP WDP TW TMP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

22 28 1 Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Proses √ √

22 28 2 Kabupaten Bima √ √ √

22 28 3 Kabupaten Dompu √ √ √

22 28 4 Kabupaten Lombok Barat √ √ √

22 28 5 Kabupaten Lombok Tengan √ √ √

22 28 6 Kabupaten Lombok Timur √ √ √

22 28 7 Kabupaten Sumbawa Dalam Proses √ √

22 28 8 Kota Mataram √ √ √

22 28 9 Kota Bima √ √ √

22 28 10 Kabupaten Sumbawa Barat √ √ √

22 28 11 Kabupaten Lombok Utara √ √ √

11 11 10 1 0 0

11 10 1 0 0

100 90,91 9,09 0 0

NOMOR

Diasistensi oleh BPKP

% yg diasistensi dibandingkan jumlah Pemda

Jumlah

Page 85: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 4  /  1 ‐ 1

DAFTAR OPINI TERHADAP BUMD/PDAM TAHUN BUKU 2015PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

NO NAMA BUMD/PDAM WTP WDP TW TMP KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

1 PDAM LOMBOK TIMUR Belum diaudit

2 PDAM LOMBOK TENGAH √ KAP

3 PDAM GIRI MENANG √ KAP

4 PDAM SUMBAWA BARAT √ KAP

5 PDAM LOMBOK UTARA √ KAP

6 PDAM SUMBAWA √ KAP

7 PDAM DOMPU √ KAP

8 PDAM BIMA Belum diaudit

5 1 0 0JUMLAH

Page 86: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 5  /  1 ‐ 1

CAPAIAN NILAI MATURITAS SPIP KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

NO Kabupaten/Kota Nilai Kategori

1 2 3 4

1 Kota Mataram 1,93 Rintisan2 Kabupaten Lombok Barat 3,11 Terdefinisi3 Kabupaten Lombok Tengah 3,04 Terdefinisi4 Kabupaten Lombok Timur 1,90 Rintisan5 Kabupaten Lombok Utara 1,87 Rintisan6 Kabupaten Sumbawa 2,21 Berkembang7 Kabupaten Sumbawa Barat 1,96 Rintisan8 Kabupaten Dompu 1,72 Rintisan9 Kota Bima 2,28 Berkembang10 Kabupaten Bima 2,12 Berkembang

Page 87: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 6  /  1 ‐ 1

DAFTAR EVALUASI KINERJA PDAM YANG KINERJANYA BERNILAI BAIK DI TAHUN 2015PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

NO NAMA PDAM

1 2 3 4 5 61 PDAM Giri Menang 66,53 Baik 3,85 Sehat2 PDAM Kab. Lombok Tengah 54,66 Cukup 3,06 Sehat3 PDAM Kab. Lombok Utara 60,82 Baik 3,80 Sehat4 PDAM. Kab Lombok Timur 55,47 Cukup 3,36 Sehat5 PDAM Kab. Sumbawa 61,99 Baik 3,24 Sehat6 PDAM Kab. Sumbawa Barat 47,10 Cukup 2,64 Kurang Sehat7 PDAM Kab. Dompu 46,79 Cukup 2,52 Kurang Sehat8 PDAM Kab. Bima 38,39 Kurang 1,78 Sakit

Capaian Kinerja Berdasarkan Kepmendagri

Nomor 47 Tahun 1999

Tingkat Kesehatan berdasarkan BPPSPAM

Page 88: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 7  /  1 ‐ 1

EVALUASI KINERJA BLUD/RSUD TAHUN BUKU 2015 YANG DIBINA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

NO Nama BLUD Nilai Kategori1 2 3 31 RSUD Dr. R. Soedjono Selong 54,91 Sedang (BBB)2 RSUD Patuh Patut Patju 69,95 Baik (A)3 RSJ Mutiara Sukma 67,59 Baik (A)

Page 89: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filepad penc reali perb targ ump Kine bahw 10 i renta dala ... Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan ... kuesioner kepada

Lampiran 8  /  1 ‐ 1

TINGKAT KAPABILITAS APIP SE-PROVINSI NUSA TENGGARA BARATTAHUN 2016

NO Inspektorat Level Kapabilitas

1 2 3

1 Provinsi Nusa Tenggara Barat 22 Kota Mataram 23 Kabupaten Lombok Barat 3 dengan catatan4 Kabupaten Lombok Tengah 3 dengan catatan5 Kabupaten Lombok Utara 26 Kabupaten Lombok Timur 27 Kabupaten Sumbawa 28 Kabupaten Sumbawa Barat 29 Kabupaten Dompu 210 Kabupaten Bima 211 Kota Bima 2