LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI...

50
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BALAI ARKEOLOGI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Gotong Royong II RT 003/RW 006, Kel. Mentaos Kec. Banjarbaru Utara, Banjarbaru Kalimantan Selatan – 70711 Telp/Fax: (0511) 4781716 [email protected] arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

 

 

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

2017

BALAI ARKEOLOGI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jl. Gotong Royong II

RT 003/RW 006, Kel. Mentaos Kec. Banjarbaru Utara, Banjarbaru

Kalimantan Selatan – 70711

Telp/Fax: (0511) 4781716 [email protected]

arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadhirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas tuntunan dan rahmatNya, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2017, sebagai bentuk laporan capaian Kinerja yang diharapkan.

Subtansi LAKIP ini adalah gambaran pencapaian kinerja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan dalam tahun anggaran 2017, yang akan dapat dikaitkan dengan capaian kinerja tahun-tahun sebelumnya serta perencanaan tahun berikutnya sesuai dengan sasaran dalam rencana strategis tahun 2015 – 2019. Capaian kinerja tahun 2017 ini merupakan hasil pelaksanaan tahun kedua dari perjalanan rencana strategis lima tahunan yang disusun ketika Balai Arkeologi berada dalam naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sesuai dengan visi dan misi, tujuan dan sasaran program kerja utama Balai Arkeologi Kalimantan Selatan adalah melakukan penelitian Arkeologi di wilayah kerja yang kini meliputi 5 (lima) propinsi di Kalimantan. Tujuan penelitian itu sendiri antara lain merekonstruksi sejarah dan budaya masa lalu dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tinggalan sumberdaya arkeologi yang mereka miliki, yang hasilnya akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat baik secara langsung, maupun tidak langsung. Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan sebagian besar dapat dicapai, meskipun mungkin hasilnya tidak dapat dilihat secara fisik. Harapan kami, Laporan Akuntabilitas Kinarja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan 2017 ini dapat memberikan gambaran atas kinerja yang dapat diberikan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan yang berkaitan dengan sejarah kebudayaan masa lalu. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain, sebagai perbandingan, atau acuan ke arah yang lebih baik. Banjarbaru, Januari 2018 Kepala Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, Bambang Sakti Wiku Atmojo NIP 19681001 199601 1 001

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

ii 

 

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum ................................................................... 1

B. Dasar Hukum .......................................................... ......... 3

C. Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi ........ 3

D. Peran dan Fungsi dalam Pembangunan .................................. 5

E. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .............................................. 6

F. Permasalahan ........................................................ 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2017

A. Anggaran Kegiatan 2017 ..................................................... 8

B. Penjabaran Kegiatan ............................................... 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017

A. Capaian Kinerja ......................................................... 16

B. Realisasi Anggaran ...................................................................... 32

BAB IV PENUTUP ....................................................................... 33

LAMPIRAN

Dokumen Perjanjian Kinerja

Dokumen Pengukuran Kinerja

 

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

iii 

 

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 Balai Arkeologi Kalimantan Selatan ini terutama berisi capaian kinerja selama tahun 2017 yang mengacu pada rencana strategis Tahun 2015 – 2019. Laporan Kinerja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan 2017 ini merupakan LAKIP tahun ket iga dar i rencana pembangunan jangka menengah l ima tahunan Kementer ian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan masih terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan tujuan dan sasaran. Dalam penelitian arkeologi misalnya, perlu waktu dan tahapan kegiatan, yaitu survei eksploratif dan penelitian lanjutan dalam bentuk ekskavasi, yang masing-masing memerlukan waktu yang berbeda. Keterbatasan tenaga (SDM) yang tak sebanding dengan beban kerja dan wilayah kerja se Pulau Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara) merupakan kendala utama yang harus mendapatkan perhatian.

Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran strategis yang sudah ditetapkan, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan pada tahun 2017 ditunjang dengan dana APBN. Alokasi APBN rupiah murni Balai Arkeologi Kalimantan Selatan ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dalam DIPA untuk tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 5.228.484.000,- Dana tersebut terbagi atas Hasil Penelitian Arkeologi (8,00 Opsi Kebijakan) sebesar Rp. 1.078.975.000,- ‘Rumah Peradaban’ yang Dikembangkang (1,00 Lokasi), sebesar Rp. 621.325.000,- Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (1,00 Layanan), sebesar Rp. 75.447.000,- Layanan Internal (Overhead) adalah (1,00 Layanan), sebesar 56.700.000,- Layanan Perkantoran (12,00 Bulan), sebesar 3.396.037.000,-

 

 

 

 

 

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

1

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

Balai Arkeologi Kalimantan Selatan adalah unit pelaksana teknis eselon III yang merupakan instansi vertikal di bawah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional sebagai unit eselon II, dengan unit eselon I adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan dan Kebudayaan. Pada saat ini Balai Arkeologi Kalimantan Selatan memiliki wilayah kerja regional Pulau Kalimantan yang meliputi 5 provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Sesuai dengaan permendikbud nomor 27 tahun 2015 maka tugas Balai Arkeologi Kalimantan Selatan adalah Melaksanakan penelitian di bidang arkeologi di wilayah kerja, yang meliputi Provinsii Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara, berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian arkeologi yang dilaksanakan selama ini sudah mencakup wilayah kerja secara provinsi, namun belum mencakup semua kabupaten/kota. Hal ini terkait dengan kurangnya sumber daya manusia, luasan wilayah yang harus diteliti, serta ketersediaan dana. Kuantitas pelaksanaan kegiatan penelitian dalam satu tahun tidak sebanding dengan luasnya wilayah kerja yang ada, sehingga masih banyak wilayah yang memiliki potensi tinggalan arkeologis yang belum terjamah. Tidak dipungkiri jika kegiatan penelitian terhadap warisan budaya manusia masa lalu sebagai sumber data untuk rekonstruksi sejarah, cara-cara hidup dan proses kebudayaan manusia masa lalu di wilayah kerja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sampai saat ini belum optimal. Tema yang digunakan dalam penelitian sama seperti yang digunakan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yaitu sebanyak tujuh tema, yang semuanya berdasarkan pada pembagian kurun waktu. pengumpulan data yang digunakan berupa survei dan ekskavasi. Namun demikian, pada penerapannya agak berbeda, karena tidak semua tema tersebut langsung dapat diaplikasikan sekaligus, karena jumlah penelitian dalam satu tahun tidak banyak. Adapun tema-tema penelitian arkeologi tersebut adalah sebagai berikut. a. Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi

gambaran mengenai proses dan hunian yang telah terjadi di Nusantara secara konprehensif berdasarkan data sebaran, baik fisik manusia maupun distribusi budayanya selama Kala Plestosen dan Holosen.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

2

b. Manusia dan Budaya Akhir Plestosen , merupakan tema sentral yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di dalam penyusunan Program Penelitian, yaitu Penelitian tentang jejak-jejak manusia dan budaya akhir plestosen yaitu masa menjelang berakhirnya Kala Plestosen, secara umum mencakup paruh kedua Plestosen Atas atau sekitar 60.000 – 12.000 BP.

c. Budaya dan penutur Austronesia pra dan proto-sejarah d. Perdaban dan Budaya awal Sejarah, merupakan penelitian yang ditujukan

untuk mengungkapkan pereode masa sejarah pada tahap awal. e. Peradaban Pengaruh Kebudayaan Hindhu-Budha di Indonesia merupakan

penelitian yang berkaitan dengan fase peradaban yang dipengaruhi oleh agama Hindhu-Budha yang datang dari Hindia ditandai adanya prasasti Raja Mulawarman dariKerajaan Kutai Kalimantan Timut pada abad ke 4, dan prasassi Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara abad ke 5.

f. Peradaban Pengarus Kebudayaan Islam Nusantara merupakan merupakan membentukan budaya dan peradaban dengan masuknya budaya Islam, yang diperkirakan dimulai sekitar abad ke 13.

g. Peradaban Pengaruh Kebudayaan Kolonial di Indonesia, merupakan penrauh kolonial mengacu pada sejak kehadiran bangsa Eropa sampai dengan berakhirnya penjajahan Jepang.

Setelah selesai melaksanakan penelitian kewajiban lanjutan yang harus dilaksanakan, memasyarakatkan atau mempublikasikan hasil penelitian tersebut. Publikasi hasil penelitian arkeologi dari Balai Arkeologi Kalimantan Selatan dilakukan melalui tiga jenis kegiatan, yaitu penerbitan, pameran, dan Sosialisasi. Penerbitan pertama berupa Bulletin ilmiah yang berjudul Naditira Widya yang terbit dua kali dalam satu tahun, penerbitan kedua berupa Berita Penelitian Arkeologi (BPA) yang terbit satu kali dalam setahun dan penerbitan ketiga buku Kindai Etam yang terbit satu kali dalam setahun. Sebagian data kepurbakalaan dari wilayah kerja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan telah dilakukan pengkajian lanjutan dalam bentuk analisis laboratorium guna mengetahui dating (pertanggalan) dari suatu situs. Pameran hasil penelitian dilaksanakan di seluruh wilayah kerja pada waktu yang berbeda, bergiliran setiap satu tahun sekali di provinsi wilayah kerja. Pameran Expo Kalsel tahun 2017 dilaksanakan di Banjarbaru. Sosialisasi hasil penelitian arkeologi dilaksanakan dalam bentuk kegiatan rumah peradaban yang melibatkan anak didik, terutama dari SMA.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

3

B. DASAR HUKUM

Peraturan yang dapat dijadikan sebagai landasan dasar hukum tata kerja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bergerak di bidang Penelitian Arkeologi adalah sebagai berikut. 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan pelaporan Kinerja.

2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 27 tahun 2015 tanggal 9 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Arkeologi.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 35 tahun 2016 tentang Rincian Tugas Balai Arkeologi.

5. Surat pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor SP DIPA-023.11.2.690388/2017 tanggal 07 Desember 2016 tentang Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016.

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

7. Surat Tugas rapat Perencanaan Kegiatan 2017 dan Penyusunan Program 2018 dari Kepala Balai Arkeologi Kalimantan Selatan Tahun 2017, selama 3 (tiga) hari, dari tanggal 07-09 Februari 2017 yang bertempat di hotel Rodhita Banjarbaru.

C.TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI Kepala Balai Arkeologi yang merupakan pejabat eselon III a memiliki tugas untuk merumuskan program kerja, mengkoordinasikan kepala subbagian tata usaha dan peneliti, membina bawahan, mengarahkan, melaksanakan publikasi dan dokumentasi, mengokordinasikan pelaksanaan inventaris, mengevaluasi pelaksanaan tugas, menyusun laporan-laporan pelaksanaan tugas Balar Kalsel sesuai dengan hasil yang telah dicapai dan melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, kepala balai dibantu oleh kepala sub bagian tata usaha yang merupakan pejabat eselon IV a dan kelompok jabatan fungsional. Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, program, anggaran, kepegawaian,ketatalaksanaan, persuratan, kearsipan, hubungan

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

4

masyarakat, barang milik negara, kerumahtanggan, dan perpustakaan. Kelompok Jabatan Fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan teknis lainnya sesuai dengan bidang keahliannya. Adapun rincian tugas pejabat fungsional peneliti adalah membuat karya tulis ilmiah melaksanakan tugas memimpin kelompok peneliti dan terlibat langsung dalam peneliti, ikut serta dalam kegiatan ilmiah sebagai anggota redaksi majalah ilmiah ikut serta dalam kegiatan ilmiah sebagai anggota organisasi profesi internasional/nasional, menyiapkan bahan program rencana kegiatan litbang dan menyebarluaskan hasil penelitiannya dengan sasaran agar menghasilkan manfaat langsung maupun tidak langsung dengan tugas dan fungsinya. Kelompok Jabatan Fungsional di l ingkungan Balai Arkeologi Kal imantan Selatan dikoordinasikan oleh seorang Koordinator Peneliti. Sesuai tugas Balai Arkeologi Kalimantan Selatan yaitu melaksanakan penelitian di bidang arkeologi di wilayah kerjanya, maka Balai Arkeologi Kalimantan Selatan memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Penelitian Arkeologi 2) Perawatan benda bernilai budaya berskala nasional 3) Pendayagunaan hasil penelitian arkeologi; 4) Publikasi hasil penelitian arkeologi; dan 5) Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balar.

Untuk mendukung tugas dan fungsi tersebut Balai Arkeologi Kalimantan Selatan didukung oleh tenaga PNS dan honorer. Kekuatan sumber daya manusia di Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sampai akhir tahun 2017 berjumlah 30 orang, terdiri 20 orang PNS dan 10 orang honorer. Namun demikian, satu PNS di antaranya sedang melaksanakan tugas belajar sehingga PNS aktif berjumlah 19 orang. Adapun rincian pegawai adalah sebagai berikut :

No Jabatan / Bagian Jumlah

Pegawai

Keterangan

1. Kepala Balai 1 orang

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

1 orang

3. Pejabat fungsional peneliti 11 orang

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

5

4. Administrasi 7 orang

5. Tenaga Honorer 10 orang

Jumlah Keseluruhan 30 orang

Tugas dan fungsi penelitian arkeologi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pengembangan arkeologi yaitu peningkatan kualitas dan konteks penelitian serta pengembangan pelayanan informasi dan rekomendasi arkeologi yang berorientasi kepada masyarakat. Penelitian arkeologi murni tetap berjalan sesuai dengan kebutuhan dan minat para peneliti.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BALAI ARKEOLOGI (BALAR)

D. PERAN DAN FUNGSI DALAM PEMBANGUNAN Pada wilayah kerja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan ada beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta, sebagai rekan kerja maupun pemangku kepentingan hasil arkeologi. Di antara instansi-instansi tersebut adalah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang berkedudukan di Samarinda, serta Dinas atau SKPD yang membidangi Kebudayaan baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota. Biasanya

Kepala

Subbagian Tata Usaha

Kelompok Jabatan

Fungsional

Staf Administrasi

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

6

di dalam melaksanakan tugasnya, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi-instansi tersebut atas, baik koordinasi administratif maupun melibatkan SDM dari instansi-instansi tersebut dalam pelaksanaan kegiatan penelitan dan pengembangan di lapangan. E. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 1. Visi “Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan bidang arkeologi yang berdaya guna dalam mendukung pembangunan karakter dan penguatan jati diri bangsa” 2. Misi

a. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya arkeologi melalui penelitian, penyebarluasan informasi hasil penelitian, penyelenggaraan konsultasi, kegiatan ilmiah serta bimbingan edukatif kultural.

b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian bidang arkeologi. c. Memberikan rekomendasi mengenai pemanfaatan hasil penelitian arkeologi

kepada para pemangku kepentingan. d. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM (D perbaiki samping kirinya)

3. Tujuan

Atas dasar dan mempertimbangkan visi dan misi di atas, maka Balai Arkeologi Banjarmasin mempunyai tujuan mengangkat potensi sumberdaya arkeologi dan budaya lokal Kalimantan sebagai modal dasar pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan nasional untuk pembentukan jati dir i bangsa.

4. Sasaran a. Terlaksananya penelitian dan pengembangan arkeologi

b. Terlaksananya penyebarluasan hasil penelitian arkeologi c. Meningkatnya disiplin pegawai serta prestasi kerja d. Tersedianya laporan evaluasi dan penyusunan program kerja e. Meningkatnya mutu SDM f. Bertambahnya kuantitas sarana dan prasarana penunjang kegiatan

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

7

F. PERMASALAHAN Permasalahan pada Balai Arkeologi Kalimantan Selatan pada aspek kelembagaan, sumberdaya manusia dan penelitian adalah:

1. Penelitian arkeologi sebagian di antaranya mengedepankan kepentingan akademik, sebagian penelitian merupakan penggabungan antara kepentingan akademik dan kepentingan aplikatif. Jangkauan penelitian belum merata pada kelima provinsi, karena lebih dominan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Hasil penelitian arkeologi yang dapat diacu untuk pengambilan keputusan dalam kerangka pengembangan pendidikan dan kebudayaan di daerah masih sedikit.

3. Jumlah SDM secara keseluruhan belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh jenis penugasan.

4. Peralatan yang digunakan/dipakai sebagian besar peralatan lama usianya melebihi 5 tahun atau lebih.

5. Tidak adanya aula tempat pertemuan untuk kunjungan anak-anak sekolah.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

8

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. ANGGARAN KEGIATAN 2017

Pada awal tahun anggaran 2017 semua jenis aktivitas yang dilaksanakan Balai arkeologi Kalimantan Selatan dipayungi oleh Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan. Alokasi anggaran Balai Arkeologi Kalimantan Selatan tahun anggaran 2017 berdasarkan Surat pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor SP DIPA-023.11.2.690388/2017 tanggal 07 Desember 2016 tentang Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp. 5.228.484.000,- Dana tersebut terbagi atas Hasil Penelitian Arkeologi (8,00 Opsi Kebijakan) sebesar Rp. 1.150.300.000,- ‘Rumah Peradaban’ yang Dikembangkang (1,00 Lokasi), sebesar Rp. 550.000.000,- Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (1,00 Layanan), sebesar Rp. 75.447.000,- Layanan Internal (Overhead) adalah (1,00 Layanan), sebesar 56.700.000,- Layanan Perkantoran (12,00 Bulan), sebesar 3.396.037.000,-

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Target Anggaran

(IKU) (%) (Rp) (1) (2) (3) (4)

Hasil Penelitian Arkeologi 8 Opsi

Kebijakan 100% 1.150.300.000‘Rumah Peradaban’ yang Dikembangkan 1 Lokasi 100 % 550.000.000

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 Layanan 100% 75.447.000

Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan 100% 56.700.000

Layanan perkantoran 12 Bulan 100% 3.396.037.000

Total Jumlah Anggaran Kegiatan 5.228.484.000 Pada pertengahan tahun terjadi revisi DIPA, sehingga mengakibatkan pergeseran dana pada sejumlah kegiatan. Adapun komposisi setelah revisi dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

9

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Target Anggaran

(IKU) (%) (Rp) (1) (2) (3) (4)

Hasil Penelitian Arkeologi 8 Opsi

Kebijakan 100% 1.078.975.000‘Rumah Peradaban’ yang Dikembangkan 1 Lokasi 100 % 621.325.000

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 Layanan 100% 75.447.000

Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan 100% 56.700.000

Layanan perkantoran 12 Bulan 100% 3.396.037.000

Total Jumlah Anggaran Kegiatan 5.228.484.000 B. PENJABARAN SASARAN STRATEGIS KEGIATAN

1.Hasil Penelitian Arkeologi

a. Rapat Perencanaan Kegiatan 2017 Sebagai upaya dalam melaksanakan tugas selama satu tahun anggaran pada tahun 2017, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan memerlukan sebuah perencanaan teknis kegiatan. Perencanaan secara teknis kegiatan tersebut bertujuan untuk sinkronisasi dan koordinasi antar pegawai di Balai Arkeologi Kalimantan Selatan. Selain itu perencanaan teknis juga bertujuan Untuk menjalankan tugas dan fungsi instansi sejalan dengan visi dan misi, maka kegiatan perlu direncanakan dengan matang dalam bentuk Perencanaan dan Penyusunan Program. Kegiatan tersebut dilakukan di awal tahun berjalan sebagai tonggak semua kegiatan yang akan berlangsung pada tahun 2017 dan persiapan di tahun 2018. Kegiatan meliputi penelitian arkeologi, pengembangan berupa publikasi dan rumah peradaban, kelompok kerja, serta kegiatan ketatausahaan (administrasi dan keuangan). Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka kegiatan perencanaan program tahun anggaran 2017 dilaksanakan dalam bentuk rapat diskusi pembahasan. Rapat tersebut diikuti oleh semua pegawai Balai Arkeologi Kalimantan Selatan baik pejabat fungsional umum (administrasi) dan fungsional tertentu (peneliti) serta tenaga honorer (pramubakti, driver, satpam dan tenaga kebersihan). Beberapa instansi terkait juga diundang, seperti Disbudparpora Kabupaten Banjar, Disbudparpora Kota Banjarbaru, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

10

dan Balitbangda Provkalsel. Sedangkan Narasumber dari peneliti dan pengampu kegiatan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, Dosen dari Universitas Indonesia, serta pejabat dan peneliti dari Balitbangda Provkalsel. Kegiatan Perencanaan Program Tahun Anggaran 2017 Balai Arkeologi Kalimantan Selatan berjalan dengan baik. Kendati terdapat beberapa kendala teknis tidak mengurangi tujuan dari kegiatan tersebut. Hasil dari kegiatan ini berupa dokumen perencanaan teknis baik penelitian maupun ketatausahaan.

b. . Penelitian Bidang Arkeologi

Maksud penelitian tahun anggaran 2017 adalah untuk mendapatkan dan menambah data arkeologi yang baru, khususnya di wilayah Kalimantan, secara berimbang dan berkesinambungan. Dengan diperolehnya data baru tersebut, diharapkan dapat dijadikan bahan, dan perbandingan dengan penelitian sebelumnya, melengkapi data lama yang telah didapat, bahkan apabila memungkinkan, membandingkan hasil penelitian dari Balai Arkeologi lain yang masih terkait erat dengan informasi arkeologi dari luar Kalimantan. Pada akhirnya diharapkan tujuan ketiga paradigma arkeologi, yaitu mengetahui aspek kehidupan masyarakat masa lampau, rekonstruksi kebudayaan masa lampau, dan mengetahui proses perubahan kebudayaan masa lama, khususnya di wilayah Kalimantan dapat tercapai. Sasaran kegiatan penelitian arkeologi pada Balai Arkeologi Banjarmasin adalah terhimpunnya data arkeologi yang akurat untuk penyusunan kerangka perkembangan sejarah kebudayaan di Kalimantan khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. Penelitian arkeologi tahun anggaran 2017 direncanakan sebanyak 6 penelitian, terdiri dari 2 penelitian di Kalimantan Selatan, 2 penelitian di Kalimantan Tengah, 1 penelitian di Kalimantan Utara, 1 penelitian Penanggulangan Kasus Cagar Budaya di Kalimantan Total anggaran untuk penelitian arkeologi sebesar Rp 754.055.000 Adapun judul atau tema penelitian adalah sebagai berikut.

1) Penelitian Situs Gua Hunian di Kawasan Karst Mantewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

2) Penelitian Arkeologi Kolonial di Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

3) Penelitian Permukiman Kuna Gunung Mas, Kalimantan Tengah. 4) Penelitian Jejak Pengerjaan Logam di Montalat, Kab.Barito Utara, Kalimantan

Tengah. 5) Penelitian Survei Eksplorasi Pegunungan Kayan Mentarang, Kalimantan

Utara.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

11

6) Penelitian Penanggulangan Kasus Cagar Budaya di Kalimantan.

c. Kegiatan Publikasi Hasil Penelitian Arkeologi Melalui Media Cetak

Dalam upaya menerbitkan bulletin arkeologi, ada tiga jenis judul yang diterbitkan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan. Judul pertama adalah Naditira Widya sebanyak satu volume terdiri dua nomor, Berita Penelitian Arkeologi sebanyak satu volume, dan Kindai Etam sebanyak satu volume. Pada saat ini Naditira Widya sudah memperoleh sertifikasi terakreditasi dari LIPI. Buku-buku hasil terbitan tersebut, diharapkan dapat dijadikan sumber referensi baik dalam kegiatan pengambilan keputusan politik tentang pelestarian cagar budaya maupun acuan dalam kegiatan ilmiah. Hasil cetakan berupa buku publikasi disebarluaskan kepada stakeholder yang berkompeten dalam bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan lingkungan hidup. Untuk satu nomor terbitan dicetak sebanyak 400 eksemplar. Adapun sasaran dari penyebarluasan dari buku publikasi ini adalah instansi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kalimantan.

d. Pameran Arkeologi Expo Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru

Pameran arkeologi merupakan kegiatan pemasyarakatan hasil-hasil penelitian arkeologi di Kalimantan dalam bentuk pameran artefak, poster, foto, film dokumenter dan pembagian leaflet.. Pameran arkeologi rutin tahun 2017 kali ini bertema “Keragaman Budaya Kuna Kalimantan” menurut rencana akan dilaksanakan bertepatan dengan hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan, bersamaan dengan Kalimantan Selatan Expo. di Lapangan Murjani, Banjarbaru, yang dikuti oleh berbagai instansi pemerintah dan swasta. Sebelum melaksanakaan pameran tentunya dipersipkan terlebih dahulu materi yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan tersebut. persiapan materi ini diperhitungkan memerlukan waktu sekitar 10 hari dengan jumlah tenaga yang diperlukan sekitar 7 orang. Pada saat pelaksanaan pameran memerlukan penjaga stand yang memahami materi pameran, sehingga peneliti akan ditunjuk untuk menjadi petugas jaga pameran ini. Pameran arkeologi diharapkan mampu memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai kegiatan kearkeologian beserta hasil-hasil dari penelitian arkeologi melalui display pameran. Pemahaman dari hasil-hasil penelitian diharapkan mampu memberikan pemahaman ilmiah mengenai fase-fase sejarah budaya sehingga terwujud pemahaman akan identitas budaya dari suatu masyarakat.

Materi yang ditampilkan pada Pameran Arkeologi Expo 2017 ini adalah hasil-hasil

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

12

penelitian arkeologi di wilayah Kalimantan Selatan, yang meliputi kawasan Riam Kanan, kawasan Mantewe, Candi Agung, Candi Laras dan Pematang Bata, situs bekas kerajaan-kerajaan Islam di Kalsel, kawasan Pengaron, Benteng Tabanio, Maluka, dan Sungai Tabuk. Materi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang budaya lokal di wilayahnya. Pengetahuan mengenai hasil penelitian ini dikemas dalam bentuk poster yang menggambarkan tentang jejak budaya di situs-situs arkeologi tersebut. Selain itu, dibuat juga poster dalam bentuk gambar kartun yang memberikan gambaran mengenai kehidupan manusia pada masa lalu.

e. Evaluasi Kegiatan tahun 2017 dan Penyusunan Program kerja 2018 Evaluasi Kegiatan 2017 dan Penyusunan Program kerja 2018 berkaitan dengan pasca kegiatan dari seluruh rangkaian program kerja untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapai dalam tahun anggaran yang telah lalu, sehingga dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program tahun anggaran yang akan datang. Evaluasi Penelitian Arkeologi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan setiap kinerja penelitian dan pengembangan bidang arkeologi yang telah dilakukan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, serta meningkatkan kesempatan koordinasi antar peneliti, membandingkan hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, mengevaluasi hasil penelitian, merencanakan metode dan teknik penelitian pada masa mendatang serta menjalin kerjasama dengan instansi terkait. 2. “Rumah Peradaban” yang dikembangkan

Rumah peradaban merupakan program prioritas dalam menjadikan arkeologi bermanfaat bagi bangsa. Kegiatan ini merupakan sebuah terobosan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional untuk menjawab peran serta Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi seluruh Indonesia dalam kontribusinya bagi dunia pendidikan dan kebudayaan melalui pemasyarakatan dan pemanfaatan hasil penelitian arkeologi. Rumah peradaban juga dikmaksudkan untuk mendukung program Nawa Citta Pemerintah, khususnya cita ke-8 (pembangunan karakter bangsa) dan cita ke-9 (memperkuat pendidikan kebhinekaan). Secara total anggaran yang tersedia berjumlah Rp. 621.325.000,- Rumah Peradaban menjadi sebuah jembatan antara hasil-hasil penelitian arkeologi yang diperoleh melalui penelitian oleh pusat dan balai arkeologi dengan hak masyarakat (akademis maupun umum) untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan dunia arkeologi dan juga menjadi sarana dalam membentuk insan yang berkarakter dan jati diri bangsa.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

13

Rumah Peradaban merupakan sarana edukasi dan pemasyarakatan hasil penelitian arkeologi untuk memberikan pemahaman tentang sejarah dan nilai budaya masa lampau dalam upaya melek budaya, pencerdasan bangsa, penumbuhan semangat kebangsaan, dan sumber inspirasi bagi pengembangan budaya yang berkepribadian. Kegiatan ini menjadi media untuk mempertemukan masyarakat dengan sejarah dan budaya masa lampaunya untuk memahami nilai-nilai kandungannya. Tujuannya agar masyarakat semakin mencintai peradabannya sehingga menumbuhkan semangat kebangsaan dan menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan bangsa yang berkepribadian. Mengungkap, memaknai dan mencintai peradaban untuk membentuk insan dan bangsa yang berkarakter dan mencintai keberagaman itulah konsep Rumah Peradaban, konsep yang prosessual mulai dari penelitian hingga pemasyarakatan.

Untuk tahun 2017 ada dua lokasi yang dijadikan sebagai tempat kegiatn Rumah Peradaban, yaitu di Benua Kayong (Kab. Ketapang,Kalimantan Barat), dan Oranje Nassau di Kab. Banjar, Kalimantan Selatan. Kedua kegiatan tersebut melibatkan berbagai unsur terutama anak didik SMA dan SMK. Khusus di Situs Oranje Nassau mereka tergabung di dalam gerakan pramuka. Terdapat tiga komponen dalam Rumah Peradaban ini, yaitu destinasi pendidikan, buku pengayaan muatan lokal dan ekosistem budaya. Destinasi Pendidikan merupakan titik pangkal untuk menjadikan Situs Cagar Budaya sebagai laboratorium budaya atau opensite museum yangdapat dijadikan sumber pembelajaran.

Hasil-hasil penelitian memberi informasi penting perihal nilai-nilai budaya masa lalu. Informasi tersebut selanjutnya bisa dikemas menjadi buku ajar berkonteks, yang dapat dijadikan bahan ajar di dalam pembelajaran, baik normal maupun informal. Informasi itu bisa juga dikreasikan menjadi media ajar, seperti CD interaktif, Game Interaktif, replika artefak, video sejarah-budaya mengenai satu atau lebih situs, dan sebagainya

Ekosistem Budaya dalam Rumah Peradaban merupakan jaringan dari kelompok masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban serta cinta dan peduli terhadap pengembangan dan pelestarian budaya secara berkelanjutan.

3. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Ruang lingkup kegiatan Layanan Ketatausahaan berupa pembinaan pegawai yang meliputi keikutsertaan dalam berbagai diklat dan bintek, yang diselenggarakan oleh Kemendikbud atau instansi lain. Aktivitas kegiatan layanan ini dimaksudkan untuk mewujudkan dan mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan sehingga

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

14

jalannya program kerja dan penelitian di lingkungan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan dapat berjalan lancar. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya kemampuan SDM dalam melaksanakan kegiatan perkantoran. Anggaran secara keseluruhan untuk Layanan dukungan manajemen eselon I berjumlah Rp. 75.447.000,- Input kegiatan tersebut adalah untuk mendukung kelancaran dan efektivitas kegiatan Layanan Kesekretariatan di lingkungan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan. Dalam pelaksanaannya didukung oleh sejumlah SDM, anggaran, dan diukur dalam target satuan waktu (bulan), serta dana yang memadai untuk pelaksanaan aktivitas tersebut. Output yang dihasilkan dari kegiatan mengikutsertakan pegawai dalam pelaksanakan berbagai diklat dan bintek baik di lingkungan Kemendikbud maupun instansi lain. Dampaknya diharapkan meningkatnya kemampuan pegawai Balai Arkeologi Kalimantan Selatan yang berkaitan dengan kegiatan Layanan Ketatausahaan dan kemampuan manajerial, baik teknis maupun administratif. Berbagai aktivitas yang termasuk lingkup layanan ini meliputi keikutsertaan dalam diklat peneliti, kemapuan teknis pengadaan barang dan jasa, peningkatan kemampuan administrasi, peningkatan kemampuan redaksi penerbitan, dan peningkatan kemampuan operasional penelitian. 4. Layanan Internal (Overhead) Ruang lingkup kegiatan ini adalah pengadaan sarana dan prasarana operasional lapangan dan perkantoran, yang dimulai dari pengumuman di tempat umum maupun media sampai dengan serah terima barang dilaksanakan. Dari kegiatan pengadaan sarana dan prasarana oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan ini akan diperoleh sarana dan prasarana peralatan kantor dan lapangan untuk selanjutnya akan dipergunakan untuk efektifitas kerja yang kondusif baik di kantor maupun di lapangan. . Dengan diperolehnya peralatan baru tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja serta kualitas kegiatan penelitian dan perkantoran Balai Arkeologi Kalimantan Selatan. Adapun rencana untuk tahun tahun 2017 adalah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 12 unit dengantotal anggaran Rp. 56.700.000,-

5. Layanan Perkantoran Kegiatan layanan perkantoran ini dimaksudkan untuk mewujudkan dan mengoptimalkan pelaksanaan efisiensi dan disiplin kerja di lingkungan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan serta lancarnya kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Ruang lingkup kegiatan Layanan Perkantoran meliputi pembayaran gaji dan tunjangan serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Kegiatan tersebut berlangsung dari bulan Januari sampai dengan Desember 2017, meliputi pembayaran gaji dan tunjangan, keperluan sehari-

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

15

hari perkantoran, langganan surat kabar dan majalah, perjalanan dinas DN pimpinan konsultasi/koordinasi, pengadaan konsumsi rapat dan hidangan tamu, langganan daya dan jasa, pemeliharaan kendaraan bermotor, pemeliharaan inventaris kantor, pemeliharaan gedung dan halaman kantor, pengelolaan keuangan, pengelolaan SAI, dan sarana inventaris kantor. Adapun sasaran kegiatan adalah terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan pegawai Balai Arkeologi Banjarmasin serta terselenggaranya penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017

A. CAPAIAN KINERJA 2017 1. Hasil Penelitian Arkeologi Indikator keberhasilan adalah tersusunnya laporan Rapat Perencanaan Kegiatan 2017, tersedianya laporan penelitian Arkeologi, terlaksananya Pameran arkeologi, terlaksananya Publikasi hasil penelitian, dan terlaksanaya Evaluasi Kegiatan tahun 2017 dan Penyusunan Program kerja 2018.

a. Rapat Perencanaan Kegiatan 2017 Untuk kegiatan Rapat Perencanaan Kegiatan 2017 dapat dilaksanakan sesuai rencana, yaitu satu kali, dilaksanakan pada awal bulan Februari 2017 selama 3 hari di Hotel Rodhita, Banjarbaru. Pada kegiatan ini acara yang dilaksanakan meliputi penyusunan rencana kelompok kerja teknis, penjadwalan dan penyusunan tim penelitian, penjadwalan dan penyusunan tim kegiatan pameran, penjadwalan dan penyusunan tim kegiatan rumah peradaban, serta penjadwalan kegiatan publikasi penerbitan. Secara ringkas capaian kinerja secara fisik dapat digambarkan dengan tabel berikut :

Indikator Kegiatan Target Realisasi % fisik

Rapat penyusunan kegiatan 2017 dan usulan kegiatan 2018

1 naskah/ laporan

1 naskah/ laporan

100 %

Beberapa instansi terkait juga diundang, seperti Disbudparpora Kabupaten Banjar, Disbudparpora Kota Banjarbaru, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru dan Balitbangda Provkalsel. Sedangkan Narasumber dari peneliti dan pengampu kegiatan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, Dosen dari Universitas Indonesia, serta pejabat dan peneliti dari Balitbangda Provkalsel. Kegiatan Perencanaan Program Tahun Anggaran 2017 Balai Arkeologi Kalimantan Selatan berjalan dengan baik. Kendati terdapat beberapa kendala teknis tidak mengurangi tujuan dari kegiatan tersebut. Hasil dari kegiatan ini berupa dokumen perencanaan teknis baik penelitian maupun ketatausahaan.

b. Penelitian Arkeologi Untuk penelitian arkeologi, pada tahun 2017 dapat dilaksanakan sebanyak 7

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

17

kali yaitu 1) Terlaksananya Penelitian situs Gua Hunian di Kawasan Karst Mantewe Kab.

Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada bulan April 2017

Penelitian dilaksanakan di daerah perbukitan karst Kec. Mantewe, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Permasalahan penelitian yang diajukan ada tiga yaitu : a) bagaimana karakter hunian pada situs Liang Panjang (Bukit Pilar), situs Liang Gambar (Bukit jago)? b) Bagaimana potensi situs hunian pada empat bukit karst lainnya di Dukuhrejo? Dan c) Dari masa apa kira-kira budaya prasejarah tersebut? Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara survei dan ekskavasi. Survei dilaksanakan pada empat buah bukit karst yang belum disurvei selama ini, yaitu Bukit Tengah Desa, Bukit Sadiyo, Bukit Galuh, dan Bukit Mbah Mis. Ke-empat bukit berada pada deretan bukit yang berada di timur Bukit Bangkai. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat sejumlah gua yang diduga pernah digunakan untuk tinggal sementara oleh manusia prasejarah, ada juga gua yang tidak pernah dihuni manusia, dan ada gua yang merupakan tempat penambangan kapur masyrakat sekarang. Hasil yang diperoleh dari ekskavasi adalah ditemukannya sejumlah alat batu yang pernah digunakan beraktivitas manusia prasejarah, cangkang kerang, tulang, dan gigi binatang. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian di antara penghuni gua pernah tinggal di tempat tersebut dalam jangka waktu yang agak lama.

Gambar 1. Foto kondisi perbukitan karst di lokasi penelitian.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

18

2) Terlaksananya Penelitian Arkeologi Kolonial di Pengaron, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan, pada bulan September 2017

Penelitian ini merupakan serangkaian kegiatan, baik penelitian intensif maupun kegiatan pendahuluan daerah ini sebagai suatu kawasan cagar budaya, terutama terkait peninggalan masa Kolonial. Penyebutan daerah cagar budaya ini mendasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu yaitu baik penelitian yang programkan oleh Balai Arkeologi Kalimaatan Selatan (Balai Arkeologi Banjarmasin) yang berlangsung sejak tahun 2006, 2015 dan tahun 2016, maupun penelitian kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar yang telah berlangsung dari tahun 2012, 2014, dan 2016 melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan metode survei dan ekskavasi Hasil survei yang dilaksanakan di luar kawasan cagar budaya Pengaron, di antaranya makam, saluran air, stock pile batubara, tandon air, kolam, struktur bangunan bekas penampungan karet, dan terowongan. Survei yang dilaksanakan di dalam lingkungan kawasan cagar budaya Pengaron ditujukan untuk menentukan tempat yang akan digunakan sebagai lokasi ekskavasi. Pada akhirnya ada dua tempat yang digunakna untuk ekskavasi yaitu di depan kantor Polsek Pengaron dan di terowongan kaki bukit Pagaran. Pada ekskavasi yang dilaksanakan di depan Kantor Polsek menghasilkan temuan struktur bangunan yang belum diketahui konteks penggunaannya pada masa lalu, sedangkan ekskavasi pada terowongan menghasilkan kesimpulan sebagai tempat uji coba penambangan batubara yang tidak berlanjut.

Gambar 2. Foto Rumah mesin kawasan tambang batubara Oranje Nassau di Pengaron, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

19

3) Terlaksananya Penelitian Jejak Pengerjaan Logam di Montalat, Kab. Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada bulan Mei 2017

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui adanya proses pengerjaan logam masa lalu dan cara mendapatkan bahan bakunya, serta mengidentifikasi teknik pengerjaan logam yang dilakukan oleh masyarakat sekarang di Barito Utara terutama di DAS Montalat dan sekitarnya. Diharapkan penelitian akan berkelanjutan sehingga dapat menjelaskan hubungan antara artefak logam dengan tradisi pengerjaan logam yang dilakukan masyarakat sekarang di DAS Montalat dan sekitarnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif eksplanatif. Teknik pengambilan data di lapangan dilakukan dengan metode survei (wawancara dan pengamatan objek) dan metode ekskavasi test pit (lubang uji). Wawancara dengan teknik snow ball. Data yang diperoleh di lapangan tersebut dianalisis dengan metode deskriptif komparatif dengan menggunakan penalaran induktif. Analisis analisis mineral logam menggunakan analisis X-RF (X-ray fluorescence), sedangkan utuk pertanggalan menggunakan radio carbon (C14). Karena keterbatasan peralatan analisis yang ada di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional maka analisis yang dilakukan hanya XRF dengan menggunakan portable XRF tipe Bruker Tracer III SD. Peneltian dilakukan di sekitar DAS Teweh wilayah Kecamatan Teweh Baru yaitu di Desa Hajak dan Sikui, serta di DAS Montalat Kecamatan Gunung Timang (Desa Payang Ara, Pelari, dan Tongka)), Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Informasi dari masyarakat tentang adanya sisa-sisa pengerjaan logam berupa terak besi dan lubang bekas peleburan bijih besi. Besi Montalat terkenal di wilayah Barito Utara sebagai besi dengan kualitas bagus dan keramat. Penelitian Jejak Pengerjaan Logam Montalat di Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah terdiri dari kegiatan survei dan ekskavasi. Kegiatan Survei menghasilkan 11 lokasi yang diperkirakan sebagai tempat sumber besi dan tempat peleburan besi. Adapun lokasi-lokasi tersebut tersebar di sepanjang Sungai Montalat dan anak sungainya antara lain Gunung Saing Imang, Lesung Empit, Buren Tuquq 1, Buren Tuquq 2, Buren Tuquq 3, Buren Muara Lesung, Buren Akoi, Buren Mejahing, Buren Odir, Buren Benangin dan Buren Kelaat. Kegiatan survei juga melibatkan wawancara dengan masyarakat, sebanyak 17 orang di wawancarai untuk mengetahui informasi tentang keberadaan pengerjaan logam di sekitar Sungai Montalat. Banyak informasi yang didapat oleh tim penelitian, namun untuk mengecek kebenaran dari informasi yang didapat, dilakukan survei. Kegiatan wawancara dan survei berjalan dengan lancar, karena bantuan dari penduduk dan dewan adat dayak serta bantuan perangkat pemerintah yaitu sekretaris desa dan RT.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

20

Untuk kegiatan ekskavasi, tim penelitian melakukan ekskavasi di Buren Benangin dan Buren Mejahing. Buren Benangin tim membuka dua tes pit, yaitu TP 1 dan TP 2. Buren Benangin sangat prospek untuk dilanjutkan penelitian pada masa yang akan datang. Buren Benangin dapat dikatakan Buren yang paling lengkap data-data arkeologinya, karena memiliki tungku bakar bakar yang lengkap, tuyere (pipa udara), bijih besi (iron ore), tahi besi (slag) dan arang. Sehingga Buren Benangin merupakan salah satu situs penting dalam proses pengerjaan logam pada abad ke XX masehi. Ekskavasi juga dilakukan di Buren Mejahing, tim juga membuka dua tes pit, yaitu TP 1 dan TP 2, walaupun tidak selengkap Buren Benangin, tim menemukan, tuyere (pipa udara), bijih besi (iron ore), tahi besi (slag) dan arang, namun tim tidak menemukan tungku bakar (furnace). Analisis logam dilakukan di laboratorium Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, analisis yang dilakukan yaitu dengan XRF dengan tujuan untuk mengetahui unsur dari objek atau sampel yang diteliti. Hasil-hasil yang didapat dari analisis XRF menunjukkan sampel-sampel yang diteliti mengandung unsur Besi (Fe). Namun unsur besi yang dikandung dalam jumlah yang tidak banyak persentasenya. Sehingga kalaupun digunakan sebagai sumber bahan besi di perlukan bahan yang banyak. Dari slag yang dianalisis dari Buren Tuquq 3 dan Buren Muara Lesung, menunjukkkan perbedaan sumber bahan besi yang didapat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan awal jika pande besi dari Buren Tuquq 3 dan Buren Muara Lesung tidak mengambil sumber besi dari tempat atau daerah yang sama.

Gambar 3. Tungku bakar

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

21

Gambar 4. Membuka kotak gali untuk mengetahui jejak pengerjaan logam

4) Terlaksananya Penelitian Permukiman Kuna di Kab. Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada bulan Juli 2017

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui keragaman data arkeologi yang ada di kawasan kuta Mapot; (2) mengetahui kronologi, dan (2) mengetahui pola tata ruang kuta. Pengumpulan data dilakukan dengan survei, ekskavasi, pemetaan, wawancara, dan studi pustaka Studi pustaka dilakukan dengan melakukan pencarian literatur yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat Ngaju. Kegiatan pemetaan dilakukan untuk melengkapi data penelitian. Data artefak hasil survei dan ekskavasi akan dianalisis sesuai dengan jenisnya, untuk mendapatkan gambaran ragam aktivitas yang dilakukan di dalam situs dan membantu dalam pertanggalan secara relatif. Sebaran artefak baik secara horisontal maupun vertikal akan digunakan sebagai dasar penentuan pola tata ruang di kawasan situs. Data lingkungan kutaakan dikumpulkan untuk mengetahui daya dukungya terhadap pemukiman. Wawancara dilakukan terhadap informan yang tahu keberadaan kaleka dan kuta. Pertanggalan absolut digunakan sebagai data pembanding hasil carbon dating terdahulu, dengan harapan kronologi situs menjadi lebih jelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kuta Mapot berbentuk persegi dengan ukuran panjang 36,5 meter dan lebar 25 meter Tedapat tiga bangunan di dalam pagar kuta, yaitu rumah panjang/besar, lumbung, dan rumah patahu. Ketiga bangunan tersebut memiliki konstruksi rumah panggung. Selain itu, di depan rumah panjang/besar terdapat jajaran tiang sandung sebagai kubur sekunder dan tiang sapundu. Kondisi

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

22

rumah dan tiang sandung/sapundu sudah tidak utuh lagi. Demikian juga dengan pagar yang mengelilingi ketiga bangunan. Pagar dari tiang kayu ulin utuh disusun berjajar secara rapat mengelilingi kuta. Pintu masuk kuta diapit oleh dua patung haramaung , dan di depan (luar pagar kuta) terdapat patung kambirawit. Masa hunian (kronologi) kuta Mapot cukup panjang. Data pertanggalan absolut yang tertua ada di abad ke-4 Masehi, sedangkan yang termuda berasal dari abad ke-19 Masehi. Pemakaian peralatan oleh penghuni kuta lebih banyak menggunakan keramik yang berasal dari luar dibandingkan dengan pemakaian tembikar buatan lokal. Hasil pertanggalan keramik asing berada dikisaran abad ke 19 sampai dengan awal abad ke-20 Masehi.

Gambar 5. Bangunan sandung yang berada di depan rumah betang

5) Terlaksananya Penelitian Survei Eksplorasi Pegunungan Kayan Mentarang, di Kab. Malinau, Kalimantan Utara, pada bulan Oktober 2017

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kebudayaan tumbuh dan berkembang di kawasan Kayan Mentarang? Tujuan penelitian pada ranah

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

23

akademis adalah untuk berusaha merekonsruksi sejarah dan proses budaya yang berkembang di kawasan di Kayan Mentarang. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk memahami proses budaya yang terjadi dan nilai-nilai budaya di daerah perbatasan, serta pijakan dalam pengambilan kebijakan terutama terkait dengan arah dan keberlanjutan dari sebuah penelitian. Data arkeologi tersebar dalam hampir di seluruh lokasi penelitian. Sesuai hasil studi pustaka, di Kecamatan Kayan Hilir terdapat beberapa data arkeologi, namun hanya terdapat satu orang yang mengetahui lokasi data arkeologi tersebut dan sangat disayangkan karena kondisi kesehatan informan tersebut tidak dapat mengantarkan ke lokasi situs. Sedangkan beberapa kepala adat yang kami datangi, tidak mengetahui lokasi-lokasi yang terdapat data arkeologi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan bentuk data arkeologi berdasarkan ruang elevasi atau ketinggian. Ruang Elevasi tersebut adalah:

a. Ketinggian1050-950 dpl Data arkeologi berupa prumpun, patung buaya, kubur tempayan, batu narit, batu monolit, dan gua buatan

b. Ketinggian 949-850 dpl Data arkeologi berupa kubur peti batu, kubur tempayan batu, batu narit, dan batu monolit

c. Ketinggian 700-400 dpl Data arkeologi tempayan dolmen dan wadah batu

d. Ketinggian 250-200 dpl Data arkeologi berupa tempayan dolmen dan wadah batu

Perkembangan peradaban di Kayan Mentarang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu era tradisi prasejarah, era Kristenisasi, era Konfrontasi dan era resetlemen. Perkembangan kebudayaan di Kayan Mentarang pada masa-masa awal dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam. Pada tahap selanjutnya, faktor yang lebih berpengaruh adalah faktor dari luar. Meskipun telah terjadi perkembangan kebudyaan, namun pusat pusat kebudayan baru muncul setelah era resetlemen. Hal ini disebabkan karena tidak pernah tidak pernah terjadi ledakan populasi penduduk yang mengakibatkan munculnya berbagai spesialisasi pekerjaan. Hal ini disebabkan karena lahan pertanian sangat terbatas, sedangkan pada umumnya masyarakat hanya membuka ladang secukupnya saja. Spesialisasi kerja juga tidak terlalu banyak. Hal lain yang menyebabkan tidak munculnya pusat perdagangan adalah tidak terdapat pusat pendistribusian barang dan jasa. Aktifitas pertukaran dapat terjadi di mana saja, sehingga tidak terjadi pertemuan kelompok-kelompok masyarakat dalam waktu yang terjadwal. 6) Terlaksananya penelitian penanggulangan kasus di Pulau Siran, Kawasan

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

24

Bendungan Riam Kanan, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan pada bulan Januari 2017

Selama tahun 2017 terlaksana dua kali penelitian arkeologi penanggulangan kasus, yaitu di Pulau Sirang, Kab. Banjar (Kalimantan Selatan) dan Kuta Bataguh di Kab. Kapuas (Kalimantan Tengah). Penelitian di Pulau Sirang dilatarbelakangi laporan masyarakat, sedangkan di Kuta Bataguh karena adanya permintaan Disbudpar Prov. Kalimantan Tengah untuk melaksanakan kegiatan di tempat tersebut. Selama akhir tahun 2016, kondisi air di bendungan Riam Kanan mengalami penyurutan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan teknis pada PLTU di Asam Asam (Kalimantan Selatan) dan Pulang Pisau (Kalimantan Tengah) sebagai pemasok listrik di daerah Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah. Kondisi tersebut menyebabkan PLTA Ir. P. M. Noor di Riam Kanan, yang mengaktifkan semua turbin untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik sebelum kedua PLTU tersebut kembali berjalan normal. Dampak dari pengaktifan seluruh turbin adalah surutnya air dalam bendungan secara signifikan. Hal ini menyebabkan beberapa lokasi yang semula berada di bawah air muncul ke permukaan membentuk pulau-pulau kecil. Salah satu lokasi yang muncul adalah Pulau Sirang, yang biasanya hanya sebagian kecil areanya yang nampak di permukaan. Penurunan muka air waduk di Riam Kanan menyebabkan luas areal yang muncul ke permukaan di Pulau Sirang semakin besar. Informasi dari warga yang mengunjungi Pulau Sirang ketika berwisata di kawasan Riam Kanan mengatakan temuan yang diindikasi sebagai artefak batu dengan jejak-jejak pangkasan yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk penyelamatan dengan mengumpulkan data arkeologi sebanyak mungkin baik di permukaan maupun di dalam tanah. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui budaya paleolitik di aliran Sungai Riam Kanan. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan mengenai penghunian awal masa prasejarah di wilayah Kalimantan yang selama ini belum banyak terungkap. Sasaran dari pengumpulan data adalah adalah artefak, ekofak, dan fitur arkeologi baik yang di permukaan maupun di dalam tanah, pertanggalan karbon, stratigrafi, dan transformasi dari data arkeologi. Perkembangan budaya prasejarah di Kalimantan mempunyai kekosongan pada fase budaya paleolitik. Kekosongan tersebut dapat dikarenakan kurangnya penelitian yang intensif atau belum ditemukannya situs-situs prasejarah yang berkarakter budaya paleolitik. Indikasi adanya situs budaya paleolitik di Kalimantan ditemukan di daerah Riam Kanan. Penelitian arkeologi di Riam Kanan khususnya di Pulau Sirang dan sekitarnya memberikan indikasi bahwa budaya paleolitik pernah berkembang di daerah ini. Melalui ekskavasi dan survei telah ditemukan beberapa ragam peralatan

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

25

dari batu. Variabilitas dari peralatan batu tersebut terdiri atas alat masif dan non masif. Beberapa jenis dari alat masif yang ditemukan antara lain; kapak perimbas, kapak penetak, dan proto kapak genggam. Peralatan non masif yang ditemukan selama penelitian mempunyai beberapa sub tipe, antara lain serpih besar, serpih, serut, bilah, fragmen serpih, lancipan, batu inti, dan tatal. Persebaran artetak alat masif di sekitar Pulau Sirang mempunyai radius kurang lebih 2 x 2 Km. Daerah persebarannya meliputi Pulau Sirang, Sirang 1, Sirang 2, Sirang 5, dan Pinus 2. Analisis keruangan di daerah penelitian menunjukkan sebelum menjadi bendungan pulau-pulau tersebut merupakan perbukitan dengan aliran sungai dibawahnya. Keberadaan sungai ini menguatkan asumsi bahwa kehidupan prasejarah di Riam Kanan berada di sekitar sungai. Selain menyediakan sumber-sumber subsistensi, sungai tersebut juga menyediakan bahan baku dalam pembuatan alat batu. Kuantitas dan variabilitas temuan artefak alat batu di Pulau Sirang mengindikasikan adanya kegiatan perbengkelan di pulau tersebut. Keletakkan Pulau Sirang yang berada di percabangan Sungai Kalaan, Amangpo dan Huai memberi keuntungan dalam ketersediaan sumber bahan baku alat batu. Keragaman tekno-morfologi peralatan batu yang ditemukan memberi petunjuk bahwa kehidupan prasejarah di Riam Kanan berada dalam budaya transisi teknologi paleolitik-mesolitik. Dalam periode transisi ini, kemungkinan daerah okupasi manusia berada dalam lingkungan yang terbuka. Penelitian selanjutnya perlu untuk mendapatkan penanggalan absolut guna menempatkan situs Pulau Sirang dalam keangka budaya prasejarah di Kalimantan

Gambar 6. Suasana saat ekskavasi dan analisis alat batu di Pulau Sirang

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

26

7) Terlaksananya penelitian penanggulangan kasus di Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah, pada bulan November 2017

Penelitian awal atau penjajagan di kota Bataguh dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Budparpora Provinsi Kalimantan Tengah dan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, selama 8 hari, yaitu dari tanggal 6 – 13 November 2017. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bentuk dan luasanpagar kota. Selan itu juga untuk mengamati data arkeologi apa saja yang ada di bagian dalam pagar kota. Kegiatan penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu survei, ekskavasi (penggalian), dan pemetaan. Survei bertujuan untuk mengetahui bentuk dan ukuran pagar keliling kota, sedangkan ekskavasi dilakukan untuk membuktikan posisi pagar, dan sisa aktivitas yang ada di bagian bangunan di dalam benteng tersebut. Selain itu,kegiatan survei juga dilakukan untuk mengetahui keberadaan aliran sungai lama yang membelah benteng dan panjang handil baru (Handil Garung) yang telah merusak bagian pagar kota dan memasuki areal dalam benteng. Pada kegiatan survei, tim dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu tim A, tim B, dan tim C. Demikian juga untuk tim ekksavasi, karea tempat pembukaan test pitnya berjauhan dan berada di tiga tempat yang berbeda, maka tim juga dibagi menjadi tiga kelompok. Berikut adalah uraian kegiatan survei dan ekskavasi. Tim pemetaan dilakukan untuk membuat peta yang jelas dan detil terhadap keberadaan pagar keliling kota Bataguh, dan situasi di sekelilingnya. Peta tersebut juga akan digunakan untuk menggambarkan bagian handil yang telah memasuki areal situs Bataguh. Hasil penelitian situs Bataguh selama enam hari tersebut telah menghasilkan banyak data awal tentang kuta tempat tinggal Nyai Undang, seorang penguasa di Kapuas Murung pada masa lalu, yang juga dikenal sebagai Tanjung Pematang Sawang. Selain bentuk dan luas pagar kuta, juga dapat diketahui keberadaan sungai lama dan beberapa bagian di dalam kuta yang difungsikan sebagai tempat tinggal. Hampir semua areal di dalam kuta yang mempunyai morfologi tanah yang tinggi ditemukan tonggak ulin yang masih dapat dirunut kembali. Meskipun data yang masih tersisa di kuta sudah banyak yang hilang akibat aktivitas masyarakat yang tinggi untuk memanfaatkan kembali dan mencari barang berharga, tetapi kegiatan penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang pemanfaatan masing-masing lahan di dalam kuta ini harus tetap dilanjutkan, sebelum data yang tersisa menjadi hilang sama sekali. Untuk sementara ini, Kuta Bataguh merupakan pemukiman terbesar dari masyarakat Ngaju yang berbentuk benteng. Mengingat pentingnya keberadaan situs Bataguh bagi ilmu pengetahuan dan kebanggaan masyarakat Ngaju maka perlindungan situs dengan status sebagai cagar budaya perlu segera dilakukan

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

27

Gambar 7. Situasi survei dan salah satu kondisi temuan di kotak ekskavasi

Secara ringkas capaian kinerja penelitian arkeologi Balai Arkeologi Kalimantan Selatan tahun 2017 dapat digambarkan dengan tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi % fisik

Jenis dan jumlah laporan hasil kegiatan penelitian arkeologi, di Kalimantan

6 naskah/ laporan

6 naskah/ laporan

100 %

Kendala yang dialami dalam pelaksanaan penelitian arkeologi adalah kurangnya jumlah tenaga peneliti yang dimiliki oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sehingga untuk memenuhinya seringkali meminta bantuan instansi lain. Selain itu kendala di lapangan adalah pada transportasi yang seringkali tidak terjangkau angkutan umum sehingga harus menunggu beberapa lama untuk mendapatkan sarana transportasi yang diperlukan.

c. Publikasi Hasil Penelitian Melalui Media cetak

Indikator keberhasilan berupa terlaksananya penerbitan publikasi hasil penelitian Balai Arkeologi Kalimantan Selatan berupa Bulletin Arkeologi Naditira Widya sebanyak 1 volume 2 nomor x 400 eksemplar = sejumlah 800 eksemplar, Jurnal Penelitian Arkeologi sebanyak 1 volume sejumlah 400 eksemplar, dan Buku Berita Penelitian Balai Arkeologi (BPA) Banjarmasin 1 volume sejumlah 400 eksemplar = 400 eksemplar. Secara ringkas dapat dibaca pada matriks berikut. \

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

28

Indikator Kinerja Target Realisa

si

%

fisik

a. Naditira Widya (NW) 1 volume 2 nomor.

b. BPA 1 volume 1 nomor

c. Kindai Etam 1 volume dan 1 nomor.

2 X setahun 1 X setahun 1 X setahun

2 X setahun 1 X setahun 1 X setahun

100

100

100

Dalam kegiatan penerbitan ini melibatkan sejumlah pakar untuk menjadi mitra bestari, yang bertugas melakukan review terhadap naskah yang masuk dari para penulis. Berdasarkan hasil review tersebut maka para penulis naskah dan dewan redaksi akan melakukan berbagai langkah lanjutan atau perbaikan. Setelah selesai baru naskah dapat dicetak dan disebarluaskan.

d. Pameran Arkeologi Expo Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru

Pameran dilaksanakan pada tanggal 4-8 Agustus 2017 di Lapangan Dr. Murdjani, Banjarbaru. Balai Arkeologi Kalsesl mengambil dua booth berukuran total 3 x 6 meter di lokasi pameran. Lokasi booth yang diambil adalah B45-46. Tahap persiapan dilakukan dengan menyusun skema dan bahan yang disampaikan, serta konstruksi teknis untuk mendukung keseluruhan materi pameran. Pengolahan data untuk materi pameran dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan Laporan Penelitian Arkeologi dari situs-situs terkait untuk kemudian diolah dan disusun sesuai dengan skema yang sudah ditentukan. Desain poster dan leaflet dilakukan oleh tim desain Balar Kalsel. Sementara itu, desain dan pengerjaannya konstruksi teknis ditetapkan sesuai dengan skema yang sudah ditentukan dan dikerjakan oleh tim persiapan pameran Balar Kalsel sebelum kegiatan pameran berlangsung. Secara ringkas dapat dibaca pada matriks berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi % fisik

Pelaksanaan Pameran Arkeologi Kalsel Expo, di Banjarbaru.

1 kali 1 kali 100 %

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

29

Kegiatan pameran yang dilaksanakan pada tanggal 4-8 Agustus 2017 secara garis besar telah terselenggara dengan baik. Bentuk kegiatan yang dilakukan selama pameran berlangsung adalah kegiatan interaktif dengan pengunjung pameran berupa pemaparan materi kepada pengunjung yang datang dan bertanya, pemaparan materi khusus kepada siswa Sekolah Menengah Pertama yang sudah diundang ke lokasi pameran, kegiatan rekonstruksi wadah gerabah, dan kegiatan mewarnai untuk anak-anak. Kegiatan pameran yang berlangsung selama lima hari berhasil menjaring total pengunjung sebanyak 3.435 orang (lihat tabel di bawah ini).

Hari / Tanggal Jumlah Pengunjung

Jum’at / 4 Agustus 2017 417

Sabtu / 5 Agustus 2017 1.357

Minggu / 6 Agustus 2017 458

Senin / 7 Agustus 2017 800

Selasa / 8 Agustus 2017 303

e. Evaluasi Kegiatan tahun 2017 dan Penyusunan Program kerja 2018

Indikator keberhasilan kegiatan ini berupa terselenggaranya kegiatan evaluasi program Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, yang dilaksanakan dalam bentuk rapat dengan diskusi pembahasan. Rapat tersebut diikuti oleh seluruh pegawai organik maupun non organik, dalam rapat juga diundang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Banjarmasin yaitu dan Dr.Karina Arifin Dosen Ilmu Budaya Universitas Indonesia untuk menjadi narasumber ahli pada acara tersebut. Secara ringkas hasilnya dapat dibaca pada matriks berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi %Terselenggaranya kegiatanevaluasi program kerja BalaiArkeologi Kalimantan Selatantahun 2017d dan perencanaanprogram tahun anggaran 2018.

1 kali

1 kali

100

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

30

2. “Rumah Peradaban” yang dikembangkan Sesuai rencana awal maka kegiatan “Rumah Peradaban” dialksanakan sebanyak dua kail, yaitu di Kab. Ketapang, Kalimantan Barat dan Kab. Banjar, Kalimantan Selatan. Waktu pelaksanaan adalah pada bulan Agustus untuk di Kab. Ketapang dan bulan September untuk di Kab. Banjar. Secara ringkas capaian kinerja dapat digambarkan dengan tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi % fisik

a. Pelaksanaan kegiatan rumah peradaban banua kayong di Kab. Ketapang, Kalimantan Barat.

b. Pelaksanaan workshop arkeologi Pengaron di Kab.Banjar, Kalsel.

1 kegiatan

1 kegiatan

1 kegiatan 1 kegiatan

100 100

Rangkaian acara rumah peradaban di Kab. Ketapang terdiri dari jelajah situs, lensa arkeologi, diskusi budaya, focus group discussion (FGD), proses kreatif membatik, dan pameran hasil proses kreatif membatik dan lensa arkeologi. Rangkaian acara tersebut berlangsung selama tujuh hari, dari tanggal 5 – 11 Agustus 2017. Kegiatan rumah peradaban di Kab. Banjar juga berlangsung selama tujuh hari, antara tanggal 9-15 September 2017, menampilkan acara jelajah situs, cinta seni, diskusi budaya, dan kerja bakti. 3. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Layanan dukungan manajemen eselon I secara fisik dapat terlaksana dengan lancar, melibatkan sejumlah pegawai, baik fungsional peneliti maupun fungsional umum. Indikatornya dapat dibaca pada matirks berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi % Realisasi

fisik Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

12 bulan

12 bulan

100

Kendala yang muncul dalam kegiatan ini adalah untuk mengikuti suatu kegiatan, baik berupa diklat atau bimtek harus menunggu undangan dari instansi penyelenggara. Ada beberapa acara yang diikuti oleh para pegawai untuk kegiatan tersebut, di

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

31

antaranya diklat peneliti, bimtek pengadaan barang dan jasa, bimtek peningkatan kemampuan pengelola redaksi penerbitan, peningkatan kemampuan kepegawaian, dan peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan.

4. Layanan Internal (Overhead) sebanyak 12 unit. Secara r ingkas indikator dapat dibaca pada matriks berikut.

Indikator kinerja Target Realisasi % Realisasi

fisik Belanja Peralatan dan Fasil i tas Perkantoran (Belanja Modal Peralatan dan Mesin)

12 unit 12 unit 100

Adapun jenis barang beserta kuantitasnya dapat dilihat pada matriks berikut ini.

No. Nama Barang Kuantitas Satuan

Ukuran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

LCD Projector

Komputer Desktop All in

One

Papar Shredder

Printer (Warna)

Speaker

Air Condition (AC)

1

1

2

3

1

4

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Jumlah 12 Unit

5. Terlaksananya Layanan Perkantoran

Indikator keberhasilan adalah ter laksananya pembayaran gaji dan tunjangan, keperluan sehari-hari perkantoran, langganan surat kabar dan majalah, perjalanan dinas DN pimpinan konsultasi/koordinasi, pengadaan konsumsi rapat dan hidangan tamu, langganan daya dan jasa, pemeliharaan kendaraan bermotor, pemeliharaan inventaris kantor, pemeliharaan gedung dan halaman kantor, pengelolaan keuangan, pengelolaan SAI, dan sarana inventaris kantor. Secara ringkas indikator tersebut dapat dibaca pada matriks berikut.

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

32

Indikator kinerja Target Realisasi % Realisasi

fisik a. Terlaksananya Belanja Gaji

Pokok PNS b. Terlaksananya Belanja

Keperluan Perkantoran c. Terlaksananya Belanja

Pengiriman surat dinas Pos Pusat

d. Terlaksananya Honor Operasional Satuan Kerja

e. Terlaksananya Belanja Barang Konsumsi

f. Terlaksananya Belanja Langganan Listrik

g. Terlaksananya Belanja Langganan Telepon

h. Terlaksananya Belanja Perjalanan Biasa

14 bulan 12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan 12 bulan

12 bulan

14 bulan 12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

100

100

100

100

100

100

100

100

B. REALISASI ANGGARAN 2017

Sasaran Strategis

Anggaran Realisasi Prosentase

(Rp) (Rp) (1) (4)

Pelaksanaan Penelitian Arkeologi 1.078.975.000 960.510.100 89,02

“Rumah Peradaban” yang Dikembangkan 621.325.000 552.150.700 88,87 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 75.447.000 27.817.200 36,87

Layanan Internal (Overhead) 56.700.000 56.700.000 100

Layanan Perkantoran 3.396.037.000 3.238.208.381 95,35

Total Jumlah Anggaran Kegiatan 5.228.484.000 4.835.386.381 92,48

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

33

BABIVPENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Arkeologi Kalimantan Selatan tahun 2017 merupakan laporan pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja tahun ketiga dari periode Renstra Balai Arkeologi Kalimantan Selatan 2015 – 2019. LAKIP Balai Arkeologi Kalimantan Selatan tahun 2017 menyajikan berbagai keberhasilan capaian kinerja tujuan dan sasaran strategis yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja, maupun analisis kinerja. Pencapaian sasaran strategis tersebut berupa adanya dokumen kebijakan pengembangan kawasan situs arkeologi yang dihasilkan dari beberapa penelitian arkeologi yang dilaksanakan oleh instansi. Selain itu pada hasil dari penelitian dapat disosialisasikan kepada masyarakat umum, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dipamerkan kepada masyarakat luas. Penyebarluasan informasi perkembangan penelitian ini sangat penting, supaya masyarakat dapat mengetahui sejauh mana penelitian arkeologi dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh bagi kepentingan masyarakat sekitar situs. Hasil pencapaian target indikator kinerja memberikan gambaran bahwa penelitian arkeologi dan kebijakan pengembangan kawasan situs arkeologi dapat dgunakan oleh pemangku kepentingan dalam pemanfaatannya. Balai Arkeologi Kalimantan Selatan berupaya melakukan koordinasi dan meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah. Permasalahan yang selalu muncul yang dihadapi Balai Arkeologi Kalimantan Selatan semenjak berdirinya instansi hingga saat ini adalah belum adanya tenaga teknis pemetaan sebagai pendukung kerja penelitian, dan terbatasnya tenaga administrasi sebagai pendukung kerja manajemen. Setiap kegiatan lapangan yang membutuhkan tenaga teknis selalu meminjam dari instansi lain, sedangkan untuk kegiatan adminis trat i f (keuangan dan kepegawaian) d i lakukan dengan melibatkan para peneliti dan mengangkat tenaga honorer. Permasalahan ini menjadikan kendala yang sangat serius bagi kemajuan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, apalagi saat ini beban kerja dan tuntutan kinerja selalu bertambah seiiring dengan adanya tunjangan kinerja. Pada sisi lain, kebijakan pemerintah pusat dalam minimalisasi rekrutmen pegawai dirasa sangat membebani gerak langkah para pegawai yang sebagian besar harus rangkap jabatan.

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

34

Sehubungan dengan beberapa permasalahan dan kendala tersebut di atas, maka untuk memperbaiki kinerja Balai Arkeologi KalimantanSelatan di waktu mendatang, akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Perlunya memperhatikan aspek pemanfaatan sumberdaya arkeologi pada situs yang telah diteliti, sehingga tidak terkesan bahwa peneliti arkeologi hanya bekerja untuk dirinya sendiri. Khusus untuk hal ini diupayakan adanya peningkatan kerjasama koordinasi yang intensif dengan berbagai instansi terkait atau para pemangku kepentingan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya arkeologi.

2. Mengusulkan secara berkesinambungan penambahan sumber daya manusia untuk mengisi kekosongan tenaga teknis dan administrasi yang memang sangat diperlukan untuk operasional kantor dan lapangan.

3. Perlunya penambahan kegiatan di kawasan perbatasan, karena saat ini Kegiatan diperbatasan mendapat dukungan dari pemerintah.

4. Penentuan skala prioritas kegiatan yang sesuai, sehingga alokasi anggaran tepat sasaran.

5. Meningkatkan etos kerja dan disiplin kerja di Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.

6. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan para pemangku kepentingan di wilayah kerja, sehingga memudahkan akses dan informasi dalam pengembangan penelitian arkeologi.

7. Melakukan penyempurnaan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran, secara terintegrasi

8. Mengoptimalkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan

Demikianlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Arkeologi Kalimantan Selatan untuk Tahun Anggaran 2017 ini buat, sebagai sumber informasi dan gambaran capaian kinerja Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi baik secara internal oleh instansi yang bersangkutan maupun oleh pihak-pihak terkait yang memerlukan dan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

  

     

 

Perjanjian KinerjaTahun 2017Kepala Balai Arkeologi Kalimantan Selatan 

dengan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan   

TUGAS 

Melaksanakan  penelitian  dan  pengembangan  arkeologi  di  wilayah  kerja  Balai Arkeologi Kalimantan Selatan 

 FUNGSI 

1. Penelitian arkeologi 2. Perawatan benda bernilai budaya berskala nasional 3. Pendayagunaan hasil penelitian arkeologi 4. Publikasi hasil penelitian arkeologi 5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan BALAR 

 TARGET CAPAIAN Kegiatan Penelitian dan Pengembangan bidang Arkeologi 

Sasaran Strategis  Indikator Kinerja  Target Anggaran (dalam ribuan) 

(1)  (2)  (3)  (4) 

Tersedianya hasil penelitian 

dan pengembangan 

arkeologi 

Penelitian Arkeologi  106 Opsi Kebijakan 

Hasil Penelitian Arkeologi  8 Opsi Kebijakan 

1.078.975

“Rumah Peradaban” yang Dikembangkan 

32 Lokasi 

“Rumah Peradaban” yang Dikembangkan 

1 Lokasi 

621.325

Layanan Dukungan manajemen Eselon I 

1 Layanan 

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 

1 Layanan 

75.447

Total Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Arkeologi di Balai Arkeologi kalimantan Selatan Tahun 2017 sebesar Rp. 5.228.484.000. 

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

  

Rencana Penyerapan Anggaran Tahun 2017 Balai Arkeologi Kalimantan Selatan 

 

No Komponen Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des

1 Penyerapan Bulanan (ribuan)

120.000 225.204  345.204  345.204 345.204 497.108 540.408 609.541 495.204 495.204  571.679  638.524

2 Penyerapan Kumulatif (ribuan)

  

120.000 

   

345.204 

 

690.408   1.035.612  1.380.816 

   

1.877.924     2.418.332 

  

3.027.873

  

3.523.077

   

4.018.281 

 

     4.589.960        5.228.484 

3 % Penyerapan 2.30% 6.60%  13.20%  19.81% 26.41% 35.92% 46.25% 57.91% 67.38% 76.85%  87.79%  100%

EVALUASI

Bagi unit kerja yang realisasi kinerjanya mencapai dan melebihi dari target yang sudah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, diberikan penghargaan oleh Mendikbud, berdasarkan ketentuan yang berlaku.

 Jakarta, Januari 2017 

Kepala Badan Penelitian       Kepala Balai Arkeologi  dan Pengembangan        Kalimantan Selatan      Totok Suprayitno        Bambang Sakti Wiku Atmojo  

  

2,30%6,60%

13,20%19,81%

26,41%

35,92%

46,25%

57,91%

67,38%

76,85%

87,79%

100,00%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

 ‐

 100.000

 200.000

 300.000

 400.000

 500.000

 600.000

 700.000

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des

Penyerapan Bulanan     % Penyerapan

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai
Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai
Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai
Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai
Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

lu_lrabstkt

Tuesday, January 16, 1

TanggalHalamanProg.Id

::::

LRBST 01Kode Lap.

TAHUN 2017BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN

(dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA

KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH REVISI SISA ANGGARAN% REALISASI

ANGGARANJUMLAH NETOS/D TAHUN INITAHUN INI

ANGGARAN SEMULAJUMLAH S/D

TAHUN INI

1 2 3 4 5 6 8 97

REALISASI BELANJA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ESELON I

::::

150011023

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WILAYAH/PROPINSISATUAN KERJA

KALIMANTAN SELATAN690388 BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN

JENIS SATUAN KERJA : KD KANTOR DAERAH

10

PENGEMBALIANS/D TAHUN INI

TRANSAKSI KAS

RUPIAH MURNI01

RM0

PENDIDIKAN10

LITBANG PENDIDIKAN09

Program Penelitian dan Pengembangan KementerianPendidikan dan Kebudayaan

04

Penelitian dan Pengembangan Bidang Arkeologi5633

Hasil Penelitian Arkeologi001

BELANJA BARANG52

Belanja Barang Non Operasional5212

44,052,650 19,837,350 68.95 44,052,650 44,052,650 0 63,890,000 66,315,000Belanja Bahan521211

76,500,000 2,900,000 96.35 76,500,000 76,500,000 0 79,400,000 74,800,000Belanja Honor Output Kegiatan521213

193,627,300 61,647,700 75.85 193,627,300 193,627,300 0 255,275,000 335,775,000Belanja Barang Non Operasional Lainnya521219

314,179,950 84,385,050 78.83 314,179,950 314,179,950 0 398,565,000 476,890,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5212

Belanja Barang Persediaan5218

92,000,000 0 100.00 92,000,000 92,000,000 0 92,000,000 92,000,000Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi521811

92,000,000 0 100.00 92,000,000 92,000,000 0 92,000,000 92,000,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5218

Belanja Jasa5221

34,800,000 2,200,000 94.05 34,800,000 34,800,000 0 37,000,000 30,000,000Belanja Sewa522141

34,800,000 2,200,000 94.05 34,800,000 34,800,000 0 37,000,000 30,000,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5221

Belanja Perjalanan Dalam Negeri5241

449,557,200 27,102,800 94.31 449,557,200 449,557,200 0 476,660,000 476,960,000Belanja Perjalanan Biasa524111

1,750,000 0 100.00 1,750,000 1,750,000 0 1,750,000 1,750,000Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota524113

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

lu_lrabstkt

Tuesday, January 16, 2

TanggalHalamanProg.Id

::::

LRBST 01Kode Lap.

TAHUN 2017BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN

(dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA

KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH REVISI SISA ANGGARAN% REALISASI

ANGGARANJUMLAH NETOS/D TAHUN INITAHUN INI

ANGGARAN SEMULAJUMLAH S/D

TAHUN INI

1 2 3 4 5 6 8 97

REALISASI BELANJA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ESELON I

::::

150011023

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WILAYAH/PROPINSISATUAN KERJA

KALIMANTAN SELATAN690388 BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN

JENIS SATUAN KERJA : KD KANTOR DAERAH

10

PENGEMBALIANS/D TAHUN INI

68,222,950 4,777,050 93.46 68,222,950 68,222,950 0 73,000,000 72,700,000Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota524114

519,530,150 31,879,850 94.22 519,530,150 519,530,150 0 551,410,000 551,410,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5241

960,510,100 118,464,900 89.02 960,510,100 960,510,100 0 1,078,975,000 1,150,300,000JUMLAH KELOMPOK BELANJA 52

960,510,100 118,464,900 89.02 960,510,100 960,510,100 0 1,078,975,000 1,150,300,000JUMLAH BELANJA OUTPUT 5633.001

"Rumah Peradaban" yang Dikembangkan002

BELANJA BARANG52

Belanja Barang Non Operasional5212

88,648,700 6,210,300 93.45 88,648,700 88,648,700 0 94,859,000 16,484,000Belanja Bahan521211

5,400,000 2,200,000 71.05 5,400,000 5,400,000 0 7,600,000 0Belanja Honor Output Kegiatan521213

21,714,200 6,901,800 75.88 21,714,200 21,714,200 0 28,616,000 107,466,000Belanja Barang Non Operasional Lainnya521219

115,762,900 15,312,100 88.32 115,762,900 115,762,900 0 131,075,000 123,950,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5212

Belanja Barang Persediaan5218

13,102,800 1,897,200 87.35 13,102,800 13,102,800 0 15,000,000 0Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi521811

13,102,800 1,897,200 87.35 13,102,800 13,102,800 0 15,000,000 0JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5218

Belanja Jasa5221

47,923,200 8,776,800 84.52 47,923,200 47,923,200 0 56,700,000 11,700,000Belanja Sewa522141

17,700,000 0 100.00 17,700,000 17,700,000 0 17,700,000 23,500,000Belanja Jasa Profesi522151

9,581,800 418,200 95.82 9,581,800 9,581,800 0 10,000,000 0Belanja Jasa Lainnya522191

75,205,000 9,195,000 89.11 75,205,000 75,205,000 0 84,400,000 35,200,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5221

Belanja Perjalanan Dalam Negeri5241

348,080,000 42,770,000 89.06 348,080,000 348,080,000 0 390,850,000 390,850,000Belanja Perjalanan Biasa524111

348,080,000 42,770,000 89.06 348,080,000 348,080,000 0 390,850,000 390,850,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5241

552,150,700 69,174,300 88.87 552,150,700 552,150,700 0 621,325,000 550,000,000JUMLAH KELOMPOK BELANJA 52

552,150,700 69,174,300 88.87 552,150,700 552,150,700 0 621,325,000 550,000,000JUMLAH BELANJA OUTPUT 5633.002

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

lu_lrabstkt

Tuesday, January 16, 3

TanggalHalamanProg.Id

::::

LRBST 01Kode Lap.

TAHUN 2017BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN

(dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA

KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH REVISI SISA ANGGARAN% REALISASI

ANGGARANJUMLAH NETOS/D TAHUN INITAHUN INI

ANGGARAN SEMULAJUMLAH S/D

TAHUN INI

1 2 3 4 5 6 8 97

REALISASI BELANJA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ESELON I

::::

150011023

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WILAYAH/PROPINSISATUAN KERJA

KALIMANTAN SELATAN690388 BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN

JENIS SATUAN KERJA : KD KANTOR DAERAH

10

PENGEMBALIANS/D TAHUN INI

1,512,660,800 187,639,200 88.96 1,512,660,800 1,512,660,800 0 1,700,300,000 1,700,300,000JUMLAH BELANJA KEGIATAN 5633

Penelitian dan Pengembangan Bidang Arkeologi5633

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I950

BELANJA BARANG52

Belanja Barang Non Operasional5212

9,000,000 12,500,000 41.86 9,000,000 9,000,000 0 21,500,000 21,500,000Belanja Barang Non Operasional Lainnya521219

9,000,000 12,500,000 41.86 9,000,000 9,000,000 0 21,500,000 21,500,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5212

Belanja Perjalanan Dalam Negeri5241

18,817,200 35,129,800 34.88 18,817,200 18,817,200 0 53,947,000 53,947,000Belanja Perjalanan Biasa524111

18,817,200 35,129,800 34.88 18,817,200 18,817,200 0 53,947,000 53,947,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5241

27,817,200 47,629,800 36.87 27,817,200 27,817,200 0 75,447,000 75,447,000JUMLAH KELOMPOK BELANJA 52

27,817,200 47,629,800 36.87 27,817,200 27,817,200 0 75,447,000 75,447,000JUMLAH BELANJA OUTPUT 5633.950

Layanan Internal (Overhead)951

BELANJA MODAL53

Belanja Modal Peralatan dan Mesin5321

56,700,000 0 100.00 56,700,000 56,700,000 0 56,700,000 56,700,000Belanja Modal Peralatan dan Mesin532111

56,700,000 0 100.00 56,700,000 56,700,000 0 56,700,000 56,700,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5321

56,700,000 0 100.00 56,700,000 56,700,000 0 56,700,000 56,700,000JUMLAH KELOMPOK BELANJA 53

56,700,000 0 100.00 56,700,000 56,700,000 0 56,700,000 56,700,000JUMLAH BELANJA OUTPUT 5633.951

84,517,200 47,629,800 63.96 84,517,200 84,517,200 0 132,147,000 132,147,000JUMLAH BELANJA KEGIATAN 5633

Penelitian dan Pengembangan Bidang Arkeologi5633

Layanan Perkantoran994

BELANJA PEGAWAI51

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS5111

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

lu_lrabstkt

Tuesday, January 16, 4

TanggalHalamanProg.Id

::::

LRBST 01Kode Lap.

TAHUN 2017BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN

(dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA

KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH REVISI SISA ANGGARAN% REALISASI

ANGGARANJUMLAH NETOS/D TAHUN INITAHUN INI

ANGGARAN SEMULAJUMLAH S/D

TAHUN INI

1 2 3 4 5 6 8 97

REALISASI BELANJA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ESELON I

::::

150011023

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WILAYAH/PROPINSISATUAN KERJA

KALIMANTAN SELATAN690388 BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN

JENIS SATUAN KERJA : KD KANTOR DAERAH

10

PENGEMBALIANS/D TAHUN INI

913,152,900 1,847,100 99.80 913,152,900 913,152,900 0 915,000,000 840,000,000Belanja Gaji Pokok PNS511111

12,002 15,998 42.86 12,276 12,276 ( 274) 28,000 28,000Belanja Pembulatan Gaji PNS511119

58,272,020 11,727,980 83.25 58,272,020 58,272,020 0 70,000,000 70,000,000Belanja Tunj. Suami/Istri PNS511121

13,279,168 720,832 94.85 13,279,168 13,279,168 0 14,000,000 14,000,000Belanja Tunj. Anak PNS511122

23,400,000 1,800,000 92.86 23,400,000 23,400,000 0 25,200,000 25,200,000Belanja Tunj. Struktural PNS511123

299,800,000 6,100,000 98.01 299,800,000 299,800,000 0 305,900,000 274,400,000Belanja Tunj. Fungsional PNS511124

11,661,665 7,538,335 60.74 11,661,665 11,661,665 0 19,200,000 25,200,000Belanja Tunj. PPh PNS511125

43,089,900 10,100 99.98 43,089,900 43,089,900 0 43,100,000 42,000,000Belanja Tunj. Beras PNS511126

102,417,800 2,582,200 97.54 103,147,000 103,147,000 ( 729,200) 105,000,000 168,000,000Belanja Uang Makan PNS511129

19,640,000 11,760,000 62.55 21,140,000 21,140,000 ( 1,500,000) 31,400,000 70,000,000Belanja Tunjangan Umum PNS511151

1,484,725,455 44,102,545 97.26 1,486,954,929 1,486,954,929 ( 2,229,474) 1,528,828,000 1,528,828,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5111

Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito5124

968,491,302 40,327,698 96.00 968,491,302 968,491,302 0 1,008,819,000 1,008,819,000Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)512411

968,491,302 40,327,698 96.00 968,491,302 968,491,302 0 1,008,819,000 1,008,819,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5124

2,453,216,757 84,430,243 96.76 2,455,446,231 2,455,446,231 ( 2,229,474) 2,537,647,000 2,537,647,000JUMLAH KELOMPOK BELANJA 51

BELANJA BARANG52

Belanja Barang Operasional5211

263,574,900 28,175,100 90.34 263,574,900 263,574,900 0 291,750,000 291,750,000Belanja Keperluan Perkantoran521111

2,615,500 4,584,500 36.33 2,615,500 2,615,500 0 7,200,000 7,200,000Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat521114

112,880,000 3,880,000 96.68 112,880,000 112,880,000 0 116,760,000 116,760,000Belanja Honor Operasional Satuan Kerja521115

379,070,400 36,639,600 91.19 379,070,400 379,070,400 0 415,710,000 415,710,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5211

Belanja Barang Persediaan5218

11,532,200 467,800 96.10 11,532,200 11,532,200 0 12,000,000 12,000,000Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi521811

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

lu_lrabstkt

Tuesday, January 16, 5

TanggalHalamanProg.Id

::::

LRBST 01Kode Lap.

TAHUN 2017BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN

(dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA

KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH REVISI SISA ANGGARAN% REALISASI

ANGGARANJUMLAH NETOS/D TAHUN INITAHUN INI

ANGGARAN SEMULAJUMLAH S/D

TAHUN INI

1 2 3 4 5 6 8 97

REALISASI BELANJA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ESELON I

::::

150011023

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WILAYAH/PROPINSISATUAN KERJA

KALIMANTAN SELATAN690388 BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN

JENIS SATUAN KERJA : KD KANTOR DAERAH

10

PENGEMBALIANS/D TAHUN INI

11,532,200 467,800 96.10 11,532,200 11,532,200 0 12,000,000 12,000,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5218

Belanja Jasa5221

36,944,100 11,055,900 76.97 36,944,100 36,944,100 0 48,000,000 48,000,000Belanja Langganan Listrik522111

8,775,050 3,224,950 73.13 8,775,050 8,775,050 0 12,000,000 12,000,000Belanja Langganan Telepon522112

45,719,150 14,280,850 76.20 45,719,150 45,719,150 0 60,000,000 60,000,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5221

Belanja Pemeliharaan5231

17,892,500 107,500 99.40 17,892,500 17,892,500 0 18,000,000 18,000,000Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan523111

89,138,050 13,541,950 86.81 89,138,050 89,138,050 0 102,680,000 102,680,000Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin523121

107,030,550 13,649,450 88.69 107,030,550 107,030,550 0 120,680,000 120,680,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5231

Belanja Perjalanan Dalam Negeri5241

239,409,850 10,590,150 95.76 239,409,850 239,409,850 0 250,000,000 250,000,000Belanja Perjalanan Biasa524111

239,409,850 10,590,150 95.76 239,409,850 239,409,850 0 250,000,000 250,000,000JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5241

782,762,150 75,627,850 91.19 782,762,150 782,762,150 0 858,390,000 858,390,000JUMLAH KELOMPOK BELANJA 52

3,235,978,907 160,058,093 95.35 3,238,208,381 3,238,208,381 ( 2,229,474) 3,396,037,000 3,396,037,000JUMLAH BELANJA OUTPUT 5633.994

3,235,978,907 160,058,093 95.35 3,238,208,381 3,238,208,381 ( 2,229,474) 3,396,037,000 3,396,037,000JUMLAH BELANJA KEGIATAN 5633

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000JUMLAH BELANJA PROGRAM 10.09.04

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000JUMLAH BELANJA SUB FUNGSI 10.09

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000JUMLAH BELANJA FUNGSI 10

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000JUMLAH BELANJA CARA PENARIKAN 0

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000JUMLAH BELANJA SUMBER DANA 01

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000JUMLAH BELANJA JENIS SATKER KD

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000 JUMLAH TRANSAKSI KAS

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ...arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/...Manusia, Purba dan Lingkungannya , penelitian ditujukan untuk memberi gambaran mengenai

lu_lrabstkt

Tuesday, January 16, 6

TanggalHalamanProg.Id

::::

LRBST 01Kode Lap.

TAHUN 2017BELANJA SATUAN KERJA MELALUI KPPN DAN BUN

(dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA

KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH REVISI SISA ANGGARAN% REALISASI

ANGGARANJUMLAH NETOS/D TAHUN INITAHUN INI

ANGGARAN SEMULAJUMLAH S/D

TAHUN INI

1 2 3 4 5 6 8 97

REALISASI BELANJA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ESELON I

::::

150011023

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WILAYAH/PROPINSISATUAN KERJA

KALIMANTAN SELATAN690388 BALAI ARKEOLOGI BANJARMASIN

JENIS SATUAN KERJA : KD KANTOR DAERAH

10

PENGEMBALIANS/D TAHUN INI

4,833,156,907 395,327,093 92.48 4,835,386,381 4,835,386,381 ( 2,229,474) 5,228,484,000 5,228,484,000JUMLAH BELANJA (TRANSAKSI KAS DAN TRANSAKSINON KAS