geowisata gunung purba

12
GUNUNGAPI PURBA NGELANGGRAN Oleh : Gumirlang Sucahyo 111.080.052 Kelas A PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2011 1

description

check it..

Transcript of geowisata gunung purba

Page 1: geowisata gunung purba

GUNUNGAPI PURBA NGELANGGRAN

Oleh :

Gumirlang Sucahyo

111.080.052

Kelas A

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2011

1

Page 2: geowisata gunung purba

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur atas rahmat ALLAH SWT karena berkat

ridho-NYA saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada

waktunya.Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Geowisata

yang telah mensetujui karya tulis ini.Saya juga mengucapkan kepada teman-teman kami yang

selalu setia membantu dan mensuport saya dalam hal pembuatan karya tulis ini.

Dalam karya tulis ini saya menjelaskan tentang Gunungapi purba ngelanggran.

Mungkin apabila dalam pembuatan karya tulis ini terdapat kesalahan yang belum saya

ketahui.Maka dari itu saya mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.Demi

tercapainya karya tulis yang sempurna.

Yogyakarta,13 Desember 2011

Penulis

2

Page 3: geowisata gunung purba

DAFTAR ISI

Halaman Judul .……………………………………………............................................. 1

Kata Pengantar .………………………………………………………............................. 2

Daftar Isi ...……………………………………………………………............................ 3

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 4

1.2 Rumusan Masalah ……...……………………………………………….. 4

1.3 Tujuan & Manfaat ...…..…………………………………........................ 4

Bab II Isi/Pembahasan

2.1 Pengertian…………………………………………………………………… 5

2.2 Genesa..................…………………… …….………………......................... 6

2.3 Stratigrafi………... ……………………….………………………………... 11

Bab III Kesimpulan

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 16

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. 17

3

Page 4: geowisata gunung purba

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Gunung Api purba ini berlokasi di Desa Nglanggeran Kec. patuk, Gunungkidul untuk ke

lokasi ini hanya perjalanan 30-40 menit saja dari jogja. Menurut kajian geologi daerah ini,

Gunung Nglanggeran adalah Gunung Berapi Purba. Usia gunung ini menjadi menarik bagi

ilmuwan geologi karena ingin mengetahui genesa (pembentukan) gunung api ini serta

memperkirakan bagaimana kondisi tektonik pada saat gunung Nglanggeran ini masih aktif.

Kajian awal dahulu memperkirakan usia Gunung Nglanggeran ini sekitar 50 Juta tahun.

Namun kajian terbaru menemukan gunung ini sudah mati sejak 18 juta tahun yang lalu.

I.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah proses terbentuknya gunung ini hingga tidak aktif lagi, dan proses geologi

apa yang mempengaruhinya.

I.3 Tujuan dan Manfaat

Menginformasikan apa yang dimaksud Gunungapi purba. Agar mahasiswa dan pembaca

tahu apa saja tentang Gunungapi purba Nglanggeran.

4

Page 5: geowisata gunung purba

BAB II

PEMBAHASAN

II. 1 Pengertian

Gunung Nglanggeran adalah Gunung Berapi Purba. Usia gunung ini menjadi menarik

bagi ilmuwan geologi karena ingin mengetahui genesa (pembentukan) gunung api ini serta

memperkirakan bagaimana kondisi tektonik pada saat gunung Nglanggeran ini masih aktif.

Kajian awal dahulu memperkirakan usia Gunung Nglanggeran ini sekitar 50 Juta tahun.

Namun kajian terbaru menemukan gunung ini sudah mati sejak 18 juta tahun yang lalu.

Gunung Api purba ini berlokasi di Desa Nglanggeran Kec. patuk, Gunungkidul untuk ke

lokasi ini hanya perjalanan 30-40 menit saja dari jogja.

Menurut Awang Harun Satyana, seorang ahli geologi Indonesia, Formasi Nglanggran

dan formasi-formasi Kebo Butak serta Semilir merupakan produk volkanisme Oligo-Miosen

yang untuk pertama kalinya oleh Verbeek dan Fennema (1896, diteliti lagi oleh Bothe, 1929,

1934, dan dikompilasi van Bemmelen, 1949) disebutnya sebagaiOAF (Oud Andesiet

Formatie - Old Andesite Formation atau OAF. Ini adalah volkanisme submarin (van

Bemmelen, 1949) yang bersifat turbidit.

Gambar 1.1 Profil Gunungapi Purba Nglanggeran

5

Page 6: geowisata gunung purba

II.2 Genesa

Dalam teori plate tectonics, OAF dan semua formasi ekivalensinya di Jawa Barat

(Jampang, Gabon) serta di Jawa Timur (Puger) (lihat evaluasi regional yang pernah

dipublikasikan di Proceedings PIT IAGI 2003:   Satyana dan Purwaningsih, 2003, Oligo-

Miocene Carbonates of Java: Tectonic Setting and Effects of Volcanism) merupakan jalur

volkanik berumur Oliogo-Miosen (Oligosen Akhir-Miosen Awal) yang sekarang menjadi

fisiografi Pegunungan Selatan di selatan Jawa. Jalur volkanik sejajar poros panjang Jawa ini

timbul karena partial melting yang dialami kerak samudera Hindia di kedalaman 100-200 km

di bawahnya dengan zona subduksinya di submarine ridge selatan Jawa sekarang.

Berdasarkan umur mutlak menggunakan K-Ar (Soeria-Atmadja, 1994) volkanisme ini

berakhir pada 18 Ma (Miosen Awal bagian bawah).

Setelah itu, pada 12 Ma (Miosen Tengah) mulai terjadi pelandaian kemiringan penunjaman

(zone Wadati-Benioff) sehingga zone partial melting ikut bergerak ke arah utara dan

menghasilkan volkanisme umur Miosen Tengah yang ternyata menerus sampai Kuarter dan

meninggalkan jalur volkanik Nglanggran serta pusat erupsi di sekitarnya. Perpindahan jalur

volkanik sekitar 50-100 km ke arah utara ini telah menonaktifkan semua gunungapi di jalur

selatan – tak ada feeder magma hasil partial melting ke gunungapi ini.

Gambar 1.2 Genesa subduksi

6

Page 7: geowisata gunung purba

II.3 Stratigrafi

Gambar 1.3. Kolom stratigrafi regional daerah Pegunungan Selatan (Rahardjo drr., 1977; Surono drr., 1992). Litologi di daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Semilir.

Stratigrafi Pegunungan Selatan, termasuk daerah penelitian, telah dipelajari oleh

Rahardjo drr. (1977) serta Surono drr. (1992) dan hasilnya disajikan pada Gambar 1.3.

Sebagai batuan tertua di Pegunungan Selatan adalah batuan malihan berumur Pratersier, yang

tersingkap di Perbukitan Jiwo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Di Pegunungan Selatan bagian barat, di atas batuan malihan tersebut secara berturut-turut

7

Page 8: geowisata gunung purba

diendapkan Formasi Gamping-Wungkal, Kebo-Butak, Semilir, Nglanggeran, Sambipitu, Oyo,

Wonosari, Kepek, dan endapan aluvium. Formasi Gamping-Wungkal tersusun oleh

batugamping dan batupasir kuarsa, yang juga tersingkap di Perbukitan Jiwo, Bayat. Litologi

penyusun utama Formasi Kebo-Butak sampai dengan Formasi Nglanggeran adalah batuan

gunung api, baik berupa bahan piroklastika, epiklastika maupun lava koheren. Secara regional,

batuan gunung api Tersier di daerah penelitian dimasukkan ke dalam Formasi Semilir yang

terdiri atas breksi dan batulapili kaya akan pumis, serta tuf (Bronto drr., 2005; Bronto dan

Mulyaningsih, 2001; Mulyaningsih, 1999, 2005).

Formasi Sambipitu bagian bawah masih tersusun oleh batuan klastika gunung api, tetapi

semakin ke atas mengandung bahan karbonat, sedangkan Formasi Oyo dan Wonosari hampir

seluruhnya tersusun oleh batugamping. Satuan batuan Tersier paling atas adalah Formasi

Kepek, yang tersusun oleh napal dan batugamping berlapis. Seluruh ba-tuan Pratersier dan

Tersier tersebut ditindih secara tidak selaras oleh endapan aluvium, yang utamanya berasal

dari Gunung Api Merapi. Sesar utama di daerah ini adalah Sesar Opak, yang berarah barat

daya - timur laut

8

Page 9: geowisata gunung purba

BAB III

KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan

Gunung Nglanggeran berusia ini sekitar 50 Juta tahun. Namun kajian terbaru

menemukan gunung ini sudah mati sejak 18 juta tahun yang lalu. Nglanggran dan formasi-

formasi Kebo Butak serta Semilir merupakan produk volkanisme Oligo-Miosen yang untuk

pertama kalinya oleh Verbeek dan Fennema (1896, diteliti lagi oleh Bothe, 1929, 1934, dan

dikompilasi van Bemmelen, 1949) disebutnya sebagai OAF (Oud Andesiet Formatie - Old

Andesite Formation atau OAF.

9

Page 10: geowisata gunung purba

DARTAR PUSTAKA

Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 3 No. 3 September 2008: 117-128

http:// Geoball dalam blogspot Menapaki Gunung Api Purba Nglanggeran_

10