Laporan Akhir PKM-M Sekolah Cherrya.pdf universitas indonesia 2013
description
Transcript of Laporan Akhir PKM-M Sekolah Cherrya.pdf universitas indonesia 2013
HA
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SEKOLAH CHERRYA: PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN
BERBASIS ACT-FUN LEARNING SEBAGAI UPAYA TERCIPTANYA
AGEN PERUBAHAN SEJAK DINI PEDULI LINGKUNGAN PADA
SISWA MI MUHAMADIYAH II, KELURAHAN KUKUSAN, DEPOK.
oleh:
Anifah/1106011461/2011
Meutiara Citra Agista/1106021512/2011
Muhammad Faiz Filanda//1106015951/2011
Muslimah/1106017622/2011
Dibiayai oleh:
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa
Nomor: 002/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2012, tanggal 13 Mei 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
6
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Sekolah Cherrya: Program Pendidikan Lingkungan
Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya
Terciptanya Agen Perubahan Sejak Dini Peduli
Lingkungan pada Siswa MI Muhamadiyah II,
Kelurahan Kukusan, Depok.
2. Bidang Kegiatan : (X) PKM-P
( ) PKM-K ( √ ) PKM-M
( ) PKT-T
( ) PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Anifah
b. NIM : 1106011461
c. Jurusan : Teknik Kimia d. Universitas/Institusi/Politeknik : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jalan Magelang KM 5, Pungangan RT
01/RW 01, NO.16, Loano, Purworejo,
Jawa Tengah, 54181 f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D. b. NIP : 196001071986031003
c. Alamat Rumah dan No. Tel/.HP : Departemen Teknik Kimia/
085691420702
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp6.000.000,00 b. Sumber Lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Depok, 31 Juli 2013
Menyetujui
Wakil Dekan Fakultas Teknik
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Prof. Dr. Ir. Anondho Wijanarko, M.Eng.)
NIP.196901171993031001
(Anifah)
NIM.1106011461
Direktur Kemahasiswaan Universitas
Indonesia
Dosen Pendamping
(Arman Nefi, S.H., M.M.) NIP. 0508050277
(Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D.) NIP. 196001071986031003
ii
6
SEKOLAH CHERRYA: PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN
BERBASIS ACT-FUN LEARNING SEBAGAI UPAYA TERCIPTANYA
AGEN PERUBAHAN SEJAK DINI PEDULI LINGKUNGAN PADA
SISWA MI MUHAMADIYAH II, KELURAHAN KUKUSAN, DEPOK.
ABSTRAK
Edukasi tentang lingkungan bagi anak-anak merupakan sebuah hal yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan permasalahan lingkungan merupakan kondisi yang
tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat. Sayangnya program edukasi
lingkungan pada anak-anak yang selama ini diberikan oleh para aktivis sosial
hanya bersifat shocking (tiba-tiba anak-anak diajak membuat kompos), hanya
berupa imbauan dan tidak ada keberlanjutan. Cara tersebut tidak terlalu memberi
pengaruh pada pengetahuan, wawasan, pemahaman apalagi mengubah kebiasaaan
anak-anak. Untuk itulah program Sekolah Cherrya dengan metode act-fun
learning-nya hadir sebagai solusi terciptanya agen-agen cinta lingkungan yang
dibentuk sejak usia dini. Metode fun dilakukan dengan cara membuat modifikasi
permainan-permaianan konvensional motorik dengan isu dan materi tentnang
lingkungan sehingga anak lebih mudah untuk ingat dan paham seperti
dihasilkannya permainan Ular Tangga Bijak Energi dan Petak Umpet Pilah
Sampah dalam metode fun ini. Sementara metode Act digunakan setelah
dilakukan metode fun pada tiap-tiap konten materi lingkungan agar siswa teraltih
untuk mempraktikan pemahan materi yang diperoleh melalui metode Fun, seperti
aksi menanam sayur dari botol bekas air mineral, composting class, bengkel
kreatif, membangun green house dengan dinding limbah botol air mineral serta
menciptakan teknologi konservasi air sederhana. Dengan beberapa pengujian
tertulis dan testimoni yang diberikan kepada siswa dan guru sekolah sasaran
program Sekolah Cherrya yaitu MI Muhammadiyah II, Kukusan, Depok, bahwa
program ini telah membawa perubahan perilaku peduli lingkungan pada anak-
anak usia dini.
Kata kunci : Agen perubahan, act-fun learning, berkelanjutan
iii
6
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan kasih sayang dan hidayah-Nya sehingga pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian
Masyarakat (PKM-M) dengan judul “Sekolah Cherrya - Program Pendidikan
Lingkungan Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya Terciptanya Agen
Perubahan Sejak Dini Peduli Lingkungan di MI Muhamadiyah II, Kelurahan
Kukusan, Depok”.
Ucapan terima kasih pun kami sampaikan kepada dosen pembimbing kami
bapak Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D. dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik Universitas Indonesia atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan
sehingga guna kelancaran pelaksanaan program Sekolah Cherrya. Kami pun
mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinngi yang
telah membantu proses pendanaan kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat ini.
Serta tidak lupa terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
terlibat dalam segala proses pelaksaan program Sekolah Cherrya. Kami menyadari
bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat ketidaksempurnaan, maka
kami mohon kebijaksanaan semua pihak agar dapat memaafkannya. Besar
harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Depok, 31 Juli 2013
Tim PKM-M Sekolah Cherrya
iv
6
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai upaya penangulangan masalah sampah sudah marak digalakan
oleh pemerintah maupun LSM-LSM yang mulai fokus pada masalah
lingkungan. Sayangnya gerakan-gerakan dan upaya tersebut belum membuat
masalah sampah terselesaikan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan
penyebab utama masalah sampah adalah kebiasaan yang merupakan hasil dari
pembiasaan sikap dan penanaman nilai sejak kecil. Oleh karena itu, dalam
mengatasi masalah sampah yang merupakan masalah universal sebaiknya
dimulai dari pembentukan karakter dan penanaman sikap pada anak-anak
untuk peduli pada lingkungan dan kesehatan sejak dini. Kami percaya dengan
quote : “It is easier to build strong children than to repair broken men”.
Pembentukan karakter dan penanaman sikap pada anak-anak untuk cinta
dan peduli pada lingkungan sejak dini adalah hal yang sangat penting. Hal
tersebut dikarenakan bumi yang hanya satu ini harus terus dirawat dengan baik
untuk diwariskan pada generasi generasi berikutnya. Sedangkan masa anak-
anak adalah masa emas dimana berbagai karakter mulai dibentuk dan berbagai
pengetahuan sedang aktif-aktifnya diserap.
Namun sayangnya usaha penanaman nilai peduli lingkungan yang
selama ini diterapkan di sekolah-sekolah sebagai tempat karakter dan
kebiasaan disemai masih terpaku pada aturan dan cara konvensional. Cara
konvensional ini terbukti tidak terlalu memberi pengaruh pada anak-anak
karena berbasis tekstual dan ancaman. Sehingga diperlukan suatu metode
penanaman nilai yang ringan dan menyenangkan serta sesuai dengan
psikologis mereka, dimana masa anak-anak adalah masa senang-senangnya
bermain namun dapat menyentuh alam bawah sadar mereka sehingga mereka
sadar kewajiban untuk peduli pada lingkungan itu penting. Oleh karena itu,
program Sekolah Cherrya kami ciptakan dalam rangka melahirkan agen
perubahan peduli lingkungan sejak dini. Cherrya merupakan program edukasi
peduli lingkungan yang dikemas dengan konsep aksi lapangan dan permainan.
Melalui media permainan diharapkan anak-anak lebih cepat menerima materi
dan lebih mudah mengingatnya serta menerapkannya.
Berbeda dengan beberapa gerakan LSM dan aktivis-aktivis social yang
selama ini hanya memberikan green edukasi dalam jangka harian dan sifatnya
shocking karena tidak melewati tahapan tertentu anak-anak langsung diajak
mengolah sampah biasanya serta tidak berkelanjutan. Maka ‘Sekolah
Cherrya’ini mekonsenkan pada tahapan step by step yang teratur dan
berkelanjutan dalam hal penanamannya. ‘Sekolah Cherrya’merupakan
rangkaian program edukasi peduli lingkungan yang dikemas dengan konsep
permainan berbasis Act-Fun Learning. Dan poin penting disini adalah
munculnya diciptakan dan disosialisasikannya beberapa permainanan edukasi
lingkungan unik seperti Ular Tangga Bijak Energi, Petak Umpet Pilah Sampah
dan lain-lain yang bertujuan menanamkan nilai peduli lingkungandengan hal
yang menyenangkan.
1
6
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, ada beberapa poin penting yang kami anggap
sebagai permasalahan paling krusial yang mendasari proyek sosial ini:
1. Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan pada
anak-anak dengan metode yang menarik?
2. Bagaimana cara membuat anak-anak mematuhi sistem aturan tentang
sampah sehingga nantinya dapat terbentuk tanggung jawab untuk turut
menjaga kebersihan lingkungan?
3. Bagaimana menjaga keberlanjutan peraturan dan pendidikan
lingkungan berbasis permainan tersebut di atas agar dapat tercipata
agen perubahan dini secara sustainable?
C. Tujuan
Tujuan dari program pendidikan peduli lingkungan ini adalah sebagai
berikut:
1. Menumbuhkan rasa cinta dan peduli lingkungan pada anak-anak sejak dini
2. Melatih kreativitas siswa terutama dalam segi memanfaatkan sampah-
sampah daur ulang
3. Membentuk MI Muhammadiyah II yang mandiri peduli lingkungan
sehingga dapat menjadi teladan masyarakat sekitar
D. Luaran yang Diharapkan
Secara umum luaran yang diharapkan dari program Sekolah Cherrya ini
diantaranya:
1. Terciptanya media permainan berupa ulartangga
2. Terciptanya metode permainan modifikasi petak umpet untuk
pembelajaran menghafal sampah organik dan anorganik
3. Terciptanya perubahan pada anak-anak meliputi:
Mampu memilah sampah sesuai kategori
Mampu mengolah sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat
seperti kompos cair, gantungan kunci, kotak pensil, hiasan meja,
dan lain-lain
Mampu membuat teknologi sederhana pendukung kelestarian
lingkungan berupa Cycle Farm
Mampu melakukan aksi nyata peduli lingkungan melalui kegiatan
tanam pohon
Terciptanya duta lingkungan MI Muhammadiyah II Kukusan.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
MI Muhammadiyah II merupakan salah satu sekolah dasar yang berlokasi
di Jalan Juragan Sinda RT 005 RW 001, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji,
Kota Depok. Lokasinya berada di dekat kampus Universitas Indonesia dan berada
di lingkungan rumah kos mahasiswa, sehingga kami cukup sering mengamati
kondisi yang ada di sekolah tersebut. Sekolah ini memiliki enam kelas dengan
masing – masing kelas terdiri dari kurang lebih 30 siswa. Namun berdasarkan
evaluasi dari survey yang kami lakukan, kelompok kami menetapkan target kelas
yang mendapatkan program ini adalah kelas 4 yang terdiri dari 28 siswa.
Kondisi kebersihan lingkungan MI Muhamadiyah II ini sendiri tergolong
kurang, terlihat dari sampah-sampah yang masih berserakan terutama di sekitar
2
6
kantin sekolah. Sampah juga masih sering diemukan disimpan dan ditimbun oleh
para siswa di laci-laci kelas. Satu masalah disini adalah kurangnya pehamanan
dan kesadaran siswa-siswanya dalam masalah kebersihan lingkungan. Padahal
berdasarkan pernyataaan Waka Kesiswaaan MI Muhamadiyah, setiap hari Senin,
himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada
tempatnya sudah diberikan. Namun, kenyataaannya hal ini belum berdampak
banyak pada sikap dan kesadaran para siswa untuk membuang sampah pada
tempatnya.
Berdasarkan penuturan dari pihak kesiswaan sekolah sendiri, sejauh ini
memang belum ada metode khusus yang digunakan oleh pihak sekolah untuk
memberikan pendidikan lingkungan secara lebih intensif. Hanya dengan
himbauan yang di sampaikan pada saat upacara bendera atau saat proses belajar di
kelas. Sedangkan dari sejumlah siswa siswinya sendiri menyatakan bahwa
sebagian diantara mereka memang sudah memahami pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan, namun karena kebiasaan dan terkadang malas, sebagian
diantara mereka memang menjadi acuh dengan masalah sampah yang berserakan
ataupun hal lain yang berkaitan dengan masalah tersebut. Sementara itu fasilitas
penunjang kebersihan sendiri dapat dikatakan seadanya, yaitu dengan
disediakannya satu tempat sampah bersama di dekat kantin dan beberapa di depan
kelas
Metode Pendekatan
MULAI
Bertukar pikiran dengan pihak sekolah tentang program pendidikan lingkungan yang
sebelumnya telah ada dan mendapatkan input berupa keluhan ketidakefektifan program-
program sebelumnya.
Input dari pihak sekolah dianalisis dengan menggunakan
metode studi literatur.
Membuat rancangan program pendidikan lingkungan yang baru, dengan
menggabungkan konsep awal edukasi yang fun, input dari pihak sekolah dan hasil
analisa literatur.
Menghasilkan program berbasis Act-Fun Learning bernama
Program Sekolah Cherrya.
Menganalisis kesesuaian dari Program Pendidikan Lingkungan baru
(Program ‘Sekolah Cherrya’) yang dihasilkan terhadap kebutuhan
dari mitra.
BELUM SESUAI
dan tidak memberikan pengaruh
positif
SESUAI
dan Memberikan
Peningkatan Positif
Melakukan dan Memastikan
Keberlanjutan Program di Sekolah
target (Metode Training of Trainer)
Menyosialisasikan Program Sekolah Cherrya kepada Pihak sekolah (
Kepala Sekolah dan Para Guru).
Menerapkan (Pelaksanaan) Program ‘Sekolah
Cherrya’ kepada para siswa di Sekolah target.
Mengkaji penyebab tidak sesuainya
analisa yang diperoleh dengan
melakukan beberapa perubahan
yang diperlukan.
Monitoring pelaksanaan Program ‘Sekolah
Cherrya’.
SELESAI
3
6
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program
Program Sekolah Cherrya ini dilaksanakan di MI
Muhammadiyah II yang beralamat di Jalan Juragan Sinda II
Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok. Sementara itu waktu
pelaksanaan adalah setiap hari Sabtu dimulai sejak Minggu
Pertama bulan Maret tepatnya tanggal 9 Maret 2013.
B. Tahapan Pelaksanaan/ Jadwal Faktual Pelaksanaan Program
C. Intrumen Pelaksanaan
Dalam pembelajaran lingkungan dengan fun learning alat-alat yang
digunakan adalah sebagai berikut:
4
6
Media Permainan Ular Tangga berukuran 2,5mx2,5m yang konten isinya
telah dimodifikasi dengan materi bijak energi yang digunakan untuk
menyampaikan dan mengenalkan isu energy khususnya energy air pada
siswa-siswa. Media ini terbiuat dari design yang dicetak di kertas banner
ukuran 2,5mx2,5m
Kardus Bekas, digunakan sebagai Penjara Organik dan Anorganik dalam
pembelajaran ‘Petak Umpet Pilah Sampah’
Limbah Botol bekas air mineral yang telah diubah menjadi model-model
boneka, yang digunakan dalam kelas ‘Dongeng Cherrya’
Dalam pembelajaran lingkungan dengan act learning alat-alat yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Limbah Botol bekas air mineral, digunakan untuk acara Creative Class,
Pot Menanam Sayuran dan pembuatan dinding Mini Green House.
Gunting, sebagai alat dalam acara Creative Class, Pot Menanam Sayuran
dan pembuatan dinding Mini Green House.
Perlengkapan alat-alat pembuatan handycraft seperti: Lem, Cutter,
gantungan, Kain flannel, cat, kuas, benang sulam, jarum sulam, spidol
untuk kegiatan Crative Class.
Composter Cair beserta biangnya, digunakan dalam Composting Class.
Instrumen pembuatan Mini Green House dari limbah botol bekas: Kanopi
untuk bagian atas, kayu, pompa aquarium, pipa, tambang untuk mengikat
botol-botol limbah bekas air mineral pada bagian dindingnya.
A. Rancangan dan Realisasi Biaya
Barang Habis Pakai
5
6
Jasa dan Transportasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Survei dan Analisis Sasaran Berdasarkan Pre Test
Survei dilakukan sebagai langkah awal penentuan target yang paling
membutuhkan untuk kegiatan Sekolah Cherrya. Kemudian dilakukan analisis
kebutuhan dan kondisi sasaran melalui pre test. Dalam kegiatan ini pre test
diberikan pada siswa kelas 4 MI Muhammadiyah II Kukusan. Hasil pre test
menunjukkan bahwa siswa kelas 4 MI Muhammadiyah II Kukusan
membutuhkan pendidikan lebih lanjut tentang lingkungan.
B. Penyusunan Kurikulum
Kurikulum yang akan disampaikan disusun sesuai rangkaian nilai yang
akan ditanamkan dan sesuai bobot materi yang disampaikan. Dipertimbangkan
pula cara pengemasan materi agar tidak membosankan, seperti melalui media
audio visual berupa video dan dongeng, media permainan lapangan berupa ular
tangga dan petak umpet, serta metode aksi berupa pembuatan produk seperti
kompos cair, barang kerajinan, dan menanan sayuran.
C. Penyediaan Alat dan Modul Pembelajaran
Selanjutnya pengadaan alat dijadikan sebagai media penunjang
pembelajaran kegiatan. Dilengkapi modul kurikulum dan modul SOP
permainan untuk pedoman pelaksanaan setiap kegiatan. Pengadaan alat
meliputi ular tangga raksasa sebagai media edukasi energi air dan evaluasi
wawasan siswa, properti tokoh permainan petak umpet berupa tokoh sampah
organik dan anorganik, composter pembuat kompos cair, dan lainnya.
Keseluruhan materi yang sudah disampaikan juga diintegrasikan dalam
Administrasi
Jumlah Seluruh Pengeluaran:
Barang Habis Pakai : Rp 4.793.300
Administrasi : Rp 234.400
Jasa dan Transportasi: Rp 936.000
JUMLAH =Rp 5.963.700
6
pembangunan sebuah green house, sehingga materi-materi dapat terus
dipraktikkan.
D. Pengadaan Fasilitas Kebersihan
Pemberian fasilitas kebersihan berupa tempat sampah organik basah,
organik kertas kering, dan anorganik bertujuan membiasakan siswa membuang
sampah pada tempanya sesuai jenisnya. Sebelumnya tempat sampah di sekolah
target belum digolongkan sehingga dengan adanya tempat sampah baru ini
terbukti siswa (tidak hanya kelas 4) mulai membuang sampah sesuai jenisnya,
mengetahui jenis sampah, dan kedepannya sedang dikembangkan untuk
menindaklanjuti penggolongan ini dengan pengadaan bank sampah.
E. Menguji Hasil Berdasarkan Post Test
Pada setiap akhir penyampaian materi maupun kegiatan permainan
lingkungan, post test dilakukan untuk me-review keseluruhan materi yang
sudah diberikan. Berdasarkan hasil post test diperoleh seberapa besar kemajuan
siswa, dan dalam semua aspek siswa mengalami peningkatan. Sebagai contoh,
peningkatan pengetahuan siwa mengenai penggolongan sampah organik dan
anorganik meningkat sebesar 51% antara pre-test dengan post-test yang telah
dilakukan.
F. Pelaksanaan Training of Trainer, Kerjasama dengan Komunitas Lain dan
Pemda, serta Publikasi untuk Keberlanjutan Program
Dalam upaya keberlanjutan program di MI Muhammadiyah II Kukusan,
maka kami melakukan pelatihan kepada guru kesenian dan wali kelas 4 agar
mampu menjadi motor keberlanjutan program di sekolah target. Sementara
untuk keberlanjutan di sekolah-sekolah dasar yang lain, tim sekolah Cherrya
menjalin menjalin kerjasama bersama komunitas lingkungan lain, menarik
volunteer dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah.
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil post test dan monitoring, penerapan program
edukasi lingkungan ‘Sekolah Cherrya’ dengan metode Act-Fun Learning
pada sekolah target (MI Muhammadiyah II Kukusan) mampu
meningkatkan wawasan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang
lingkungan, serta kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan
memilah sampah sesuai kategori. Program ‘Sekolah Cherrya’ pun visible
dan mudah untuk diterapkan di sekolah-sekolah dasar yang lain. Selain itu
serapan dana yang kecil membuat program ini lebih efisien untuk
dilanjutkan.
.
B. SARAN
Sebaiknya program ini lebih disosialisasikan kepada sekolah-
sekolah dasar yang lain atau dibawa ke Dinas Pendidikan setempat agar
dapat dijadikan sebagai alternative atau referensi baru bagi metode
pengajaran dan pendidikan lingkungan di sekolah.
7
6
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Nota Pengeluaran
8
6
9
6
SURAT PERNYATAAN
Pihak pertama yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : Anifah
Jabatan: Ketua Tim PKM-M dengan judul Sekolah Cherrya: Program Pendidikan
Lingkungan Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya Terciptanya
Agen Perubahan Sejak Dini Peduli Lingkungan pada Siswa MI
Muhamadiyah II, Kelurahan Kukusan, Depok.
dengan ini secara hormat menyatakan pemberhentian keanggotaan secara
paksa pihak kedua dengan identitas dibawah ini:
Nama : Kemi Kharisma
Jabatan: Operasional Acara PKM-M dengan judul Sekolah Cherrya: Program
Pendidikan Lingkungan Berbasis Act-Fun Learning sebagai Upaya
Terciptanya Agen Perubahan Sejak Dini Peduli Lingkungan pada Siswa
MI Muhamadiyah II, Kelurahan Kukusan, Depok.
dikarenakan tidak adanya kerjasama dan respon yang baik dalam
pelaksanaan proyek yang telah direncanakan bersama. Demikian surat pernyataan
ini dibuat untuk keperluan Monitoring dan Evaluasi dari DIKTI 2013.
Pihak Pertama,
(Anifah)
NPM. 1106011461
10