Laporan Akhir PKM-K SELAN
-
Upload
dian-alessa -
Category
Documents
-
view
111 -
download
8
description
Transcript of Laporan Akhir PKM-K SELAN
LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“SELAN” SELAI SIWALAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI JUAL
BUAH SIWALAN
BIDANG KEGIATAN
PKM-K
Diusulkan oleh :
1. Dian Astarina 01114053 (2011)
2. Anis Wulansari 01114047 (2011)
3. Nur Rafita Sari 01114076 (2011)
4. Ineke Widya Putri A. 01215006 (2012)
Dibiayai oleh:
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa
Nomor. 255/SP2H/KPM/DIT.LITABMAS/V/2013, tanggal 13 Mei 2013
STIKES INSAN CENDEKIA HUSADA
BOJONEGORO
2013
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :
“Selan” Selai Siwalan Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Jual Buah Siwalan
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Bidang Ilmu : Kesehatan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Dian Astarina
b. NIM : 01114053
c. Jurusan : S-1 Keperawatan
d. Universitas : STIKES INSAN CENDEKIA HUSADA BOJONEGORO
e. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Jln Hayam wuruk Ds. Bejagung Rt 04 Rw 03
Kec. Semanding Kab. Tuban / 081515121895
f. Alamat Email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Azril Okta Ardiansyah
b. NIP/NIK : 0706108004
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl. Klampis Semolo Barat, J 33 Surabaya
/085646166168
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 7.500.0000
b. Biaya Sendiri : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Menyetujui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
(Ns. Muh. Miftahul Khoiri, S.Kep)
NIK. 091003015
Bojonegoro, 26 September 2013
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dian Astarina)
NIM : 01114053
Ketua STIKES ICSADA Bojonegoro
(Drs. H. Suyono, SE, S.Kep, MM, Ns)
NIDN :0726075701
ABSTRAK
Pohon Siwalan tumbuh di daerah-daerah kering. Di Indonesia, siwalan terutama
tumbuh di bagian timur pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur. Siwalan dapat hidup hingga umur 100 tahun atau lebih, dan mulai berbuah pada usia
sekitar 20 tahun.
Buah siwalan sangat cocok untuk dikonsumsi. Terutama biji yang masih muda masih
lunak, demikian pula batoknya, bening lunak dan berair (sebenarnya adalah endosperma cair)
di tengahnya. Rasanya mirip kolang-kaling, namun lebih enak. Biji yang lunak ini kerap
diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan” (nungu, bahasa Tamil). Adapula biji
siwalan ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es dawet siwalan
yang biasa didapati dijual didaerah pesisir Jawa Timur, Paciran, Lamongan. Rasa minuman
es dawet siwalan ini terasa lezat karena gulanya berasal dari sari nira asli.
Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun
dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran
penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai.
Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang berpotensi dalam
pengembangan usaha perkebunan siwalan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan
siwalan bagi ekonomi masyarakat, namun sejauh ini siwalan hanya dijual berupa buah dan
akhirnya harga jual yang di dapatkan para petani siwalan sangat rendah. Dengan adanya
situasi demikian kita dapat memanfaatkan buah siwalan menjadi sebuah produk inovasi
terbaru yaitu “SELAN” selai siwalan sebagai produk baru di pasar industri yang bisa di beli
oleh masyarakat dengan harga terjangkau. Dengan diolah menjadi selai akan menambah nilai
jual buah siwalan dipasaran.
Kata kunci : SELAN, Upaya peningkatan, Nilai jual siwalan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan akhir PKM – K ini dapat diselesaikan. Laporan
ini disusun untuk mengevaluasi jalanya perencanaan dan pelaksanaan program kereativitas
ini yang berjudul “ SELAN “ SELAI SIWALAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
NILAI JUAL BUAH SIWALAN.
Terimakasih disampaikan kepada dr. Azril Okta Ardiansyah selaku dosen
pendamping yang telah membimbing dan memberikan saran dan kritik demi lancarnya PKM
– K ini.
Demikianlah laporan akhir PKM –K ini disusun . Semoga bermanfaat dan menjadi
pembelajaran bagi seluruh masyarakat.
Bojonegoro, 26 September 2013
Penulis
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang berpotensi dalam
pengembangan usaha perkebunan siwalan. Pengembangan siwalan di Kabupaten Tuban
tepatnya di Desa Kowang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Pohon Siwalan dapat
dimanfaatkan buah, air, dan daunnya. Pohon siwalan menghasilkan minuman yang disebut
legen, buah siwalan dapat dikonsumsi dan memiliki manfaat pagi kesehatan, seperti
kesehatan fungsi ginjal, mengobati penyakit impotensi, menambah air mani dan
mempertajam pendengaran. Selama ini buah siwalan hannya dijadikan makanan biasa yang
nilai jualnya cukup rendah, yaitu Rp. 500,- tiap bijinya. Nilai jual buah siwalan yg rendah.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan siwalan bagi ekonomi masyarakat. Di
Tuban kebanyakan siwalan dijual sebagai buah utuh dan air nira (Legen) sebagai minuman.
Dengan adanya situasi demikian kita dapat memanfaatkan siwalan menjadi selai siwalan
sebagai produk baru di pasar industri yang bisa di beli oleh masyarakat dengan harga
terjangkau.
Konsep solusi Gambaran kondisi di atas memotivasi kami untuk memanfaatkan Sumber
Daya Alamnya desa Kowang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban yang berupa
Siwalan menjadi sebuah produk yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis. Selain
itu produk siwalan memiliki manfaat lain diantaranya, meningkatkan kesejahteraan ekonomi
keluarga.
Usaha selai siwalan “selan” merupakan salah satu jenis usaha baru yang sangat
berpotensi di Indonesia khususnya di Kota Tuban, Jawa Timur. Dengan produk baru yang
belum mendapatkan pesaing dan bahan baku yang cukup mudah didapat, akan sangat
besar potensi perkembangan usaha ini. Bahan baku “selan” didapatkan dari pohon siwalan
yang tumbuh di sekitar Desa Kowang Kecamatan Semanding yang sudah diambil daging
buahnya. Dengan diolah menjadi selai diharapkan akan menambah nilai jual buah siwalan.
B. RUMUSAN MASALAH
Pada kegiatan kewirausahaan ini akan diproduksi “SELAN” selai yang berbahan baku
siwalan. Selan ini dapat meningkatkan nilai jual buah siwalan. Dengan adanya kegiatan
kewirausahaan “SELAN”ini dapat membantu mahasiswa untuk menambah penghasilan guna
memenuhi kebutuhan hidup.
C. TUJUAN
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan proses pembuatan “selan” yang berbahan dasar siwalan.
2. Mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk memasarkan “selan” yang
berbahan dasar siwalan.
3. Meningkatkan nilai jual buah siwalan
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang kewirausahaan ini
adalah produk selai yang berbahan dasar siwalan yang bernama “selan”
E. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun kegunaan dari Program Kreativitas Mahasiswa sebagai berikut :
a. Bagi Mahasiswa
1. Melatih keterampilan kewirausahaan mahasiswa.
2. Sebagai upaya pengaplikasian pengetahuan yang dimiliki sehingga mampu
menciptakan produk bernilai ekonomis.
3. Mengembangkan usaha selai siwalan dengan memanfaatkan siwalan yang
berkhasiat tinggi untuk kesehatan dan bernilai ekonomis.
b. Bagi Masyarakat
1. Meningkatnya nilai jual buah siwalan.
2. Membuka peluang lapangan pekerjaan
Meningkatkan daya guna petani siwalan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Bahan Baku
Bahan baku “selan” didapatkan dari pohon siwalan yang tumbuh di sekitar Desa Kowang
Kecamatan Semanding yang sudah diambil daging buahnya. Bahan baku buah siwalan kami
dapatkan dari desa Kowang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Umumnya buah
siwalan dijual dengan harga Rp 500/biji.
2. Proses Produksi
Proses pembuatan selai siwalan hampir sama dengan pembuatan selai-selai pada
umumnya. Dalam pembuatan selai ini pun tidak menggunakan pemanis buatan melainkan
hanya menggunakan pemanis gula. Pertama-tama merebus air dan gula, kemudian buah
siwalan dikupas lalu dipotong kecil-kecil, setelah itu diblender hingga halus dan dicampur
dengan air gula rebusan. Setelah semua adonan tercampur, sangrai dengan api yang kecil dan
aduk hingga rata sampai matang.
3. Strategi pemasaran.
a. Pengemasan
- Ukuran : 250gr/kemasan
- Desain kemasan :
Gambar 1. Desain Produk Selan
b. Strategi harga
Kami menjual per kemasan seharga Rp 15.000,00, memang lebih mahal dibandingkan
dengan harga selai dipasaran yang berkisar Rp. 10.000,- namun kami yakin Selan akan
tetap diminati masyarakat karena bahan dasar siwalan sangat khas dari Kota Tuban dan
memiliki rasa yang unik dan 100 % alami.
c. Strategi Promosi
Target pasar konsumen selan adalah masyarakat dengan semua tingkat ekonomi. Untuk
bisa mencapai target pasar tersebut, Selan akan kami promosikan dengan cara sebagai
berikut:
1. Pendaftaran dinas Perdagangan dan industri.
Sebelum kami melepas produk ini ke pasar, kami akan mendaftarkan produk ini ke
dinas perdagangan dan industri, khususnya jenis industri rumah tangga (PIRT).
1) Promosikan dilingkungan kampus STIKES ICSADA Bojonegoro
2) Promosi di Internet.
Pengenalan selan ini juga akan dipasarkan melalui website, dan jejaring sosial
seperti facebook dan twitter.
2. Persaingan Usaha
Selai di pasaran yang menjadi kompetitor kami adalah selai dengan rasa
strawberry, rasa coklat, dan rasa nanas. Harga selai dipasaran berkisar Rp. 10.000,-
s/d Rp. 15.000,-. Untuk mengatasi persaingan tersebut, kami akan mengedepankan
promosi selan yang berbahan dasar buah siwalan, 100 % alami, tanpa bahan kimia
lainnya, bermanfaat untuk kesehatan dan makanan khas Kota Tuban. Khasiat selan
yaitu dapat membantu kesehatan fungsi ginjal, mengobati penyakit impotensi, dan
memiliki kandungan beberapa serat yang dapat melancarkan BAB. Produk ini unik
dan kreatif yang produksinya kami pusatkan di Kota Bojonegoro, dan Pemasarannya
berpusat di Tuban, Lamongan dan Bojonegoro. Kota Bojonegoro bukan merupakan
penghasil siwalan dan belum terdapatnya tempat produksi selai sehingga produk
terbaru ini merupakan satu-satunya yang memiliki peluang besar untuk terjual.
III. METODE PENDEKATAN
Adapun metode pelaksanaan dalam rencana usulan proposal PKM-K ini adalah sebagai
berikut :
1. Tahap Awal: Persiapan Bahan Baku dan Alat
Bahan baku “selan” didapatkan dari pohon siwalan yang tumbuh di sekitar Desa Kowang
Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Buah siwalan dikupas dan diambil daging
buahnya. Persiapan bahan baku dan peralatan, serta kemasan tentang perlakuan
pembuatan produk selai, semua yang dibutuhkan tercantum dalam rincian biaya.
2. Tahap Inti I: Proses Produksi
Pembuatan selai siwalan tidak menggunakan pemanis buatan melainkan hanya
menggunakan pemanis gula. Pertama-tama merebus air dan gula, kemudian buah siwalan
dikupas lalu dipotong kecil-kecil, setelah itu diblender hingga halus dan dicampur
dengan air gula rebusan. Setelah semua adonan tercampur, sangrai dengan api yang kecil
dan aduk hingga rata sampai matang.
3. Tahap Inti II: Pemasaran dan Promosi
Agar menarik minat masyarakat, selan dikemas dengan bentuk dan warna yang unik.
Setelah selan siap, segera kami melakukan tahapan kerja Strategi Promosi sebagai
berikut:
a. Pendaftaran dinas Perdagangan dan industri. Akan kami daftarkan produk ini ke dinas
perdagangan dan industri, khususnya jenis industri rumah tangga (PIRT).
b. Promosikan dilingkungan kampus STIKES ICSADA Bojonegoro
c. Promosi di Internet. Membuat website, dan acount selan di jejaring sosial seperti
facebook dan twitter.
4. Tahap Akhir: Pengamatan Pemasaran dan Evaluasi Pemasaran.
Setelah beberapa cara atau metode pemasaran dilakukan kemudian diperlukan aktifitas
pengamatan terhadap metode tersebut dengan harapan dapat ditemukannya metode yang
lebih tepat dalam proses pemasarannya dan juga agar dapat diketahui peluang – peluang
baru yang dapat di akses sehingga didapatkan hasil yang sangat memuaskan dari proses
pemasaran ini. Evaluasi dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencari kelebihan dan
kelemahan metode pemasaran yang dipakai dan untuk mengetahui apakah produk selai
ini pemasarannya mengalami kemajuan atau mengalamai kemunduran dan hal ini dapat
dilihat dari jumlah produk yang terjual dipasaran, sehingga rencana judul proposal dapat
tercapai dengan baik dan dapat berkembang dan memberikan manfaat berupa
peningkatan nilai jual buah siwalan.
5. Perhitungan Laba-Rugi. Perhitungan laba- rugi usaha dilakukan setiap bulan dan
menghitung pencapaian Jangka Waktu Modal Kembali (break event point).
6. Monitoring dan Evaluasi
Dilakukan monitoring pada setiap tahapan kerja dan kriteria pencapaian jangka pendek
dengan mengikuti kriteria sebagai berikut
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
No Waktu
Pelaksanaan Tahapan Kerja Kriteria Hasil
1 Bulan Agustus
minggu ke 1 dan
2
Tahap Awal:
Persiapan Bahan Baku dan
Alat
Bahan baku tersedia sebagian hanya
untuk produksi 12.500 gr pada produksi
awal
Alat produksi tersedia sebagian
Target waktu: 1 (satu) minggu
2 Bulan Agustus
minggu ke 3,4
Tahap Inti I:
Proses Produksi Produksi SELAN minggu pertama
memproduksi 12.500 gr atau 50 cup setiap
minggunya
3 Bulan
September
minggu ke 1,2
Tahap Inti II:
Pemasaran dan Promosi SELAN dipasarkan di lingkungan kampus
STIKES ICSADA Bojonegoro
Membuat account SELAN di jejaring
sosial (facebook dan twitter).
4 Bulan september
minggu ke 3,4
Tahap Akhir:
Pengamatan Pemasaran dan
Evaluasi Pemasaran.
Target 1 minggu terjual 50 selai dengan
laba Rp. 370.000,- ,
Target laba 1 bulan terjual 200 selai
sehingga total laba sebulan Rp.
1.480.000,-
V. PENGGUNAAN BIAYA
1. Rekapitulasi biaya produksi tiap 12.500 gr terdiri atas :
a. Biaya Tidak Tetap (BTT)
Tabel 3. Rincian Biaya Tidak Tetap
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total
1. Buah Siwalan 350 buah/3 dus Rp 15.000,-/ dus Rp 45.000,-
2. Gula 10 kg Rp 11.000,- Rp.110.000,-
3. Garam 1 bungkus Rp 1.000,- Rp 1.000,-
4. Pandan 5 ikat Rp 2.000,- Rp 10.000,-
5. Air 2 dus Rp 30.000,- Rp 60.000,-
6. Natrium Benzoat - Rp 19.000,- Rp 19.000,-
7. Kemasan 5 Lusin Rp 3.000,- Rp 15.000,-
9. Solasi perekat 5 Rp 5.000,- Rp 25.000,-
Total Rp. 285.000,-
b. Biaya Tetap (BT)
Tabel 4. Biaya Tetap
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total
1. Kompor Gas 5 buah Rp 140.000,- Rp 700.000,-
2. Elpiji 5 buah Rp 200.000,- Rp 1.000.000,-
3. Regulator 1 buah Rp 200.000,- Rp 200.000,-
4. Teflon 1 buah Rp 90.000,- Rp 90.000,-
5. Sendok 5 buah Rp 3.000,- Rp 15.000,-
6. Blender 2 buah Rp 300.000,- Rp 600.000,-
7. Spatula 2 buah Rp 30.000,- Rp 60.000,-
8. Saringan 3 buah Rp 10.000,- Rp 30.000,-
9. Pisau 3 buah Rp 10.000,- Rp 30.000,-
10. Baskom 2 buah Rp 30.000,- Rp 60.000,-
11. Piring 3 buah Rp 10.000,- Rp 30.000,-
12. Timbangan 2 buah Rp 150.000,- Rp 300.000,-
13 Label Merk 2 Rim Rp. 750.000,- Rp.1.500.000,-
Total Rp. 4.615.000,-
c. Biaya Pemasaran
Tabel 5. Biaya Pemasaran
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total
1 Promosi Website
a. Paket internet
3 bulan
Rp. 100.000,-
Rp 300.000,-
2 Transportrasi 5 bulan Rp 200.000,- Rp 1.000.000,-
3 Pembuatan Brosur I rim Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
4 Pembuatan Banner 10 Rp. 75.000,- Rp. 750.000
Total Rp. 3.050.000,-
Total Biaya Produksi
Tabel 6. Total Biaya Produksi
No. Jenis biaya Harga
1. Biaya Tidak Tetap (BTT) Rp. 285.000,-
2. Biaya Tetap (BT) Rp. 4.615.000,-
3. Biaya Promosi Rp. 3.050.000,-
Total Rp. 7.950.000,-
2. Biaya Kesekretariatan PKM
Tabel 7. Biaya Kesekretariatan PKM
No Uraian Jumlah Harga Satuan Harga Total
1 Biaya pembuatan proposal
dan pengandaan
4 buah Rp. 25.000,- Rp. 100.000,-
2 Biaya Pembuatan Laporan
dan Pengandaan
4 buah Rp. 40.000,- Rp. 160.000,-
Total Rp. 260.000,-
Total Biaya PKM
Tabel 8. Total Biaya PKM
No. Jenis biaya Harga
1. Biaya Produksi Rp. 7.950.000,-
2. Kesekretariatan PKM Rp. 260.000,-
Total Rp. 8.210.000,-
Pemasukan :
ii. Swadaya dari Kampus Rp 1.000.000,-
iii. Dana dari DIKTI Rp 7.500.000,-
iv. Penjualan Selai Siwalan Rp 1.480.000,- +
Total Rp 9.980.000,-
Saldo :
1. Total pemasukan Rp 9.980.000,-
2. Total Pengeluaran Rp 8.210.000,-
3. Pajak 10% Rp 750.000,- -_
Saldo Rp 1.020.000,-
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang kewirausahaan
ini adalah produk selai yang berbahan dasar siwalan yang bernama “selan”. “Selan” ini dapat
menjadi peluang usaha bagin warga sekitar kota Tuban sehingga dapat meningkatkan nilai
jual buah siwalan yang juga akan meningkatkankesejahteraan ekonomi warga sekitarnya.
Selama penjualan dan evaluas “selan” ini telah banyak diminati di kawasan Tuban dan
sekitarnya baik pemesanan secara online ataupun pemesanan secara langsung. Rencana
jangka pendek dari program ini adalah mendapatkan perijinan dari Balai POM sehingga
program kreativitas ini dapat berkelanjutan.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Usaha selai siwalan “selan” ini menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan
bagi warga sekitar khususnya di sekitar desa Kowang – Tuban dengan harga yang terjangkau
Rp. 15.000,- / cup, masyarakat ataupun wisatawan baik dari dalam kota ataupun dari luar kota
dapat menikmati buah siwalan dengan inovasi baru yaituberupa selai yang cocok untuk oleh-
oleh khas Tuban.
LAMPIRAN