LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS...

66
LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH : Baiq Dewi Harnani R, SST, M. Kes (Ketua) Nip : 19741025 200212 2 002 Dr. Hilmi Yumni, M. Kep, Sp. Mat (Anggota 1) Nip : 19680823 199703 2 001 Minarti, M. Kep, Sp. Kom Nip : 19670703 199303 2 004 (Anggota 2) JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN 2018 Bidang Ilmu / Kode : Ilmu Keperawatan ( 371 )

Transcript of LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS...

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

PEMULA

PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA

REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA

OLEH :

Baiq Dewi Harnani R, SST, M. Kes (Ketua)

Nip : 19741025 200212 2 002

Dr. Hilmi Yumni, M. Kep, Sp. Mat (Anggota 1)

Nip : 19680823 199703 2 001

Minarti, M. Kep, Sp. Kom

Nip : 19670703 199303 2 004 (Anggota 2)

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN

KAMPUS SUTOPO SURABAYA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

SURABAYA TAHUN 2018

Bidang Ilmu / Kode : Ilmu Keperawatan ( 371 )

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada

Remaja Putri Di SMP 1 Kawung Surabaya

Peneliti Utama :

Nama Lengkap : Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes

NIP : 197410252002122002

Jabatan Fungsional : Lektor

Program Studi : DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya

Nomor Hp : 081331160913

Alamat Email : [email protected]

Anggota (1)

Nama Lengkap : Dr. Hilmi Yumni, M. Kep,Sp, Mat

NIP : 196808231997032001

Jabatab fungsional : Lektor Kepala

Program Studi : DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya

Anggota (2)

Nama Lengkap : Minarti, M. Kep,Sp,Kom

NIP : 19670703 199303 2 004

Jabatab fungsional : Lektor Kepala

Program Studi : DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya

Tahun Pelaksanaan : 2018

Biaya Penelitian : Rp. 15.000.000

Surabaya, September 2018

Menyetujui Pakar

Penelitian Ketua Peneliti

Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs ( Hons ) Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes

NIP : 19661225198931004 NIP : 197410252002122002

Mengetahui

Kepala UPPM Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya

Setiawan, SKM, M. Psi drg. Bambang Hadi Sugito, M. Kes

NIP : 196304211985031005 NIP : 196204291993031003

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada

Remaja Putri Di SMP 1 Kawung Surabaya

Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes,

Dr. Hilmi Yumni, M.Kep, Sp. Mat

Minarti, M. Kep, Sp, Kom

ABSTRAK

Latar Belakang : Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot

rangka yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2012). Tujuan Penelitian :

Mengnanalisa Pengaruh Aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada remaja putri di

SMP 1 Kawung Surabaya. Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Survey Analitik dengan pendekatan Retrospective. Variabel Independen adalah Aktifitas fisk dan

variabel Dependent adalah Dismenore. Tehnik Sampling yang digunakan : Proposive Sampling.

Sampel. Remaja sebanyak 202 orang. Pengumpulan Data menggunakan Kuesioner. Analisa

Spearman. Hasil : 38 siswa (18,8%) beraktivitas kegiatan yang ringan, 71,1% nyeri

menstruasi sedang, 15,8% nyeri menstruasi ringan. 159 siswa (78,7%) beraktivitas sedang,

61,6% nyeri menstruasi sedang, dan 24,5% nyeri menstruasi berat. 5 responden (2,5%)

beraktivitas berat, 60% nyeri menstruasi yang berat. Hasil uji Korelasi Spearman, diketahui

nilai Sig.(2-tailed) = 0.005 dimana nilai tersebut kurang dari α = 5%. Simpulan : Variabel

aktivitas fisik pada remaja putri signifikan berkorelasi dengan variabel kejadian dismenorhea

(nyeri menstruasi).

Kata Kunci : Aktifitas fisik, Dismeneore, SMP Kawung 1

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

The Effect of Physical Activity with Dismenorrhea on

Young Women in Kawung 1 Junior High School Surabaya

Baiq Dewi Harnani R, SST, M.Kes,

Dr. Hilmi Yumni, M.Kep, Sp. Mat

Minarti, M. Kep, Sp, Kom

ABSTRAC

Background: Physical activity is the movement of the body produced by skeletal muscle that requires

energy expenditure (WHO, 2012). Objective: To analyze the effect of physical activity with the

incidence of dysmenorrhea in adolescent girls at SMP 1 Kawung Surabaya. Method: The design used

in this study is an Analytical Survey with a Retrospective approach. The Independent Variable is

Physical Activity and the Dependent variable is Dysmenorrhea. Sampling technique used: Proposive

Sampling. Sample. Teenagers are 202 people. Data collection using a questionnaire. Spearman

Correlation test. Results: 38 students (18.8%) engaged in mild activities, 71.1% moderate menstrual

pain, 15.8% mild menstrual pain. 159 students (78.7%) had moderate activity, 61.6% had moderate

menstrual pain, and 24.5% had heavy menstrual pain. 5 respondents (2.5%) had heavy activities, 60%

had heavy menstrual pain. The result of the Spearman Correlation test, it is known the value of Sig.

(2-tailed) = 0.005 where the value is less than α = 5%. Conclusion: Variable physical activity in

young women was significantly correlated with the variable incidence of dysmenorrhea (menstrual

pain).

Keywords : Physical Activity, Dismeneore, Kawung Middl

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul Depan ..................................................................................... i

Halaman Sampul Dalam ..................................................................................... ii

Halaman Pengesahan .......................................................................................... iii

Daftar Isi ............................................................................................................. iv

Daftar Lampiran .................................................................................................. v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan 4

D. Manfaat 5

1. Bagi Remaja ............................................................................... 5

2. Bagi Institusi pendidikan SMP .................................................... 6

3. Bagi Peneliti ............................................................................... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 5

1. Konsep Dasar Aktivitas fisik ....................................................... 5

a. Definisi Aktivitas fisik ....................................................... 5

b. Manfaat Aktivitas fisik ....................................................... 5

c. Tipe-Tipe Aktivitas fisik ..................................................... 6

2. Konsep Dasar Bersepeda ............................................................ 9

a. Definisi Bersepeda ............................................................. 9

b. Manfaat Bersepeda ............................................................ 9

3. Konsep Dasar Dismenorhea ....................................................... 10

a. Definisi Dismenorhea ........................................................ 10

b. Dampak Dismenorhea ....................................................... 12

c. Derajat Dismenorhea ........................................................ 12

4. Konsep Dasar Remaja ................................................................ 14

a. Definisi Remaja ............................................................... 14

b. Ciri-Ciri masa Remaja ...................................................... 16

5. Konsep Dasar Nyeri .................................................................. 16

a. Definisi Nyeri ................................................................... 16

b. Klasifikasi Nyeri ............................................................... 17

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi ................................... 17

B. Kerangka Konsep 19

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian 21

B. Populasi dan Sampel 21

C. Identifikasi Variabel 23

D. Definisi Operasional 25

E. Tempat dan Waktu Penelitian 26

F. Etika Penelitian 26

G. Alat Pengumpulan Data 27

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

H. Prosedur Pengumpulan Data 28

I. Analisa Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian..........................................................................30

B. Hasil penelitian..............................................................................................38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN .................................................................................................39

B. SARAN.........................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN 45

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang

memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2012). Aktifitas fisik sangat penting bagi

pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

dan bugar sepanjang hari. Masyarakat disarankan untuk melakukan aktivitas fisik secara

teratur minimal 30 menit dalam sehari. Aktivitas fisik dapat berupa olahraga seperti push up,

lari ringan, tenis, senam, bermain bola dan basket (Departemen Kesehatan RI, 2007). Selain

olahraga, aktifitas fisik dapat berupa kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berkebun,

bersepeda, bermain dan menari (WHO, 2012). Aktivitas fisik merupakan proteksi utama

untuk melawan masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi dan hiperlipidemia bagi remaja

(Kenyon et al, 2012).

Bersepeda adalah salah satu jenis olah raga aerobic, selain senam, dan berenang.

Bersepeda bisa dilakukan sebagai aktivitas fisik, sebagai latihan fisik juga sebagai olah raga

(Brian,2012). Bagi pelajar, aktivitas fisik memberikan pengaruh yang kurang baik. Penelitian

oleh Coe et al (2006) menyatakan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat meningkatkan

penekanan otot perut semakin kuat sehingga dapat mempengaruhi kejadian disminorhea pada

saat menstruasi. (Hendrick, 2006) mengatakan dismenorea yakni nyeri kram (tegang) daerah

perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan

selama 24 jam pertama. Akan tetapi pengaruh aktivitas fisik (bersepeda) dengan peningkatan

dismenorea pada remaja putri belum dapat dijelaskan.

Pada umumnya wanita merasakan keluhan nyeri haid/ kram perut menjelang haid

yang dapat berlangsung 2-3 hari, dimulai sehari sebelum mulai haid. Nyeri perut saat haid

(Dismenorea) yang dirasakan setiap wanita berbeda beda, ada yang sedikit terganggu namun

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

ada pula yang sangat terganggu hingga tidak dapat menjalankan aktifitas sehari hari dan

membuatnya harus istirahat bahkan terpaksa absen dari sekolah/ pekerjaan (Andriyani, 2013.

Angka kejadian nyeri haid di Dunia cukup besar, rata rata lebih dari 50% perempuan

di setiap Negara mengalami nyeri haid. Di Amerika angka pprosentasenya sekitar 60%, di

Swedia sekitar 72%, semnetara di Indonesia sendiri sekiatr 55% (Proverawati, dan Misroh,

2009). Data hasil penelitian Ningsih (2011) pravelansi dismenorhea di Indonesia yang

dialami oleh remaja diangka 64,25% yang terdiri atas 54,89% dismenorhea primer dan 9,36%

dismenorhea sekunder. Di Surabaya didapatkan 1,07% -1,31% dari jumlah penderita

dismenore dating ke bagian kebidana ( Warianto, 2008). Sedangkan menurut Hendrick

(2006) 60-75% nyeri menstruasi dialami oleh remaja, dengan tiga perempatnya mengalami

nyeri berat dan sisanya mengalami nyeri sedang sampai ringan. Data hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wong dan Khoo di Malaysia ditemukan sebanyak 74,5% dari gadis gadis

yang telah mencapai menarche mengalami dismenore. Sedangkan menurut penelitian ynag

dilakukan oleh Kumbhar et al di India dari 183 remaja usia 14-19 tahun ditemukan sebanyak

119 atau 65% remaja mengalami dismenore.

Menarche merupakan tanda awal masuknya seorang perempuan dalam masa

reproduksi. Rat rata usia menarche pada umumnya adalah 12,4 tahun. Menarche dapat dapat

terjadi lebih awal pada usia 9-10 tahun atau lebih lambat pada usia 17 tahun.. Hasil Riskesdas

didapatkan bahwa dari laporan responden yang sudah mengalami haid, rata rata uisa

menarche di Indonesia adalah 13 tahun (20%) dengan kejadian lebih awal pada suia kurang

dari 9 tahun dan lebih lambat 20 tahun. Secara rata rata nasional usia menarche 13-14 tahun

terjadi pada 37,5% anak Indonesia (Riset Kesehatan Dasar, 2010).

Data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), umur rata rata

menarche pada anak remaja di Indonesia yaitu 12,5 tahun dengan kisaran 9-14 tahun. Di

Indonesia angka kejadian dismenore tipe primer adalah 54,89% sedangkan sisanya dismenore

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

sekunder sebesar 45,11%. Dismenore terjadi pada remaja dengan prevalensi berkisar antara

43% hingga 93% dimana sekitar 74080% remaja mengalmai dismenore ringan (Hastiantoro,

dkk, 2012). Center For Disease Control and Prefention (CDC, 2011), aerobic atau perpaduan

antara aerobic dengan latihan otot yang dilakukan selama 30 sampai 60 menit, 3 sampai 5

kali dalam satu minggu dapat mengurangi depresi dan membantu untuk tidur nyenyak.

Aktivitas fisik yang teratur juga membantu dalam berpikir, belajar dan mengambil keputusan.

Dismenorea, yakni nyeri menstruasi, dikarakteristikan sebagai nyeri singkat sebelum awitan

atau selama menstruasi. Nyeri ini berlangsung selama satu sampai beberapa hari selama

menstruasi. Dismenorea menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari.

Keluhan ini berhubungan dengan ketidakhadiran berulang disekolah, 40-70% pada masa

reproduksi mengalami nyeri haid, dan sebesar 10% mengalaminya hingga mengganggu

aktivitas sehari-hari (Pudji, 2010)

Nyeri pada dismenorea sebenarnya dapat dicegah atau dikendalikan dengan tehnik atau

terapi medikamentosa maupun terapi non–medikamentosa. Secara medikamentosa bisa

diberikan OAINS ( Obat Anti Inflamasi Non Steroid) yang menghambat pembentukan

prostaglandin, seperti ibuprofen, asam mefenamat dan kontrasepsi oral. Sedangkan

pengobatan non-medikamentosa dapat dilakukan pembedahan, perbaikan nutrisi dan salah

satunya dengan olah raga. Hal inidisebabkan saat melakukan olahraga aerobic tubuh akan

menghasilkan hormone endorphine yang dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang

belakang. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak

sehingga menimbulkan rasa nyaman. (Harry, 2007).

SMP Kawung 1 Surabaya merupakan salah satu SMP Swasta yang ada di Kota

Surabaya. Berdasarkan observasi pendahuluan terdapat komunitas sepeda pada siswa kelas

VIII SMP Kawung 1 Surabaya didapatkan data bahwa terdapat dari 6 orang siswa yang

menggunakan sepeda terdapat 4 orang yang mengalami dismenore sehingga bisa menganggu

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

kegiatan sehari hari. Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut

membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh aktivitas fisik

(bersepeda) dengan kejadian disminorhea pada remaja putri di SMP Kawung I Surabaya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut : “ Apakah ada pengaruh aktivitas fisik dengan kejadian

disminorhea pada remaja putri di SMP 1 Kawung Surabaya?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menjelaskan Pengaruh Aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada remaja

putrid di SMP 1 Kawung Surabaya.

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan tingkat aktifitas fisik pada remaja putri di SMP 1 Kawung

Surabaya.

b. Menjelaskan skala nyeri haid pada remaja putri di SMP 1 Kawung Surabaya.

c. Menganalisis Pengaruh aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada

remaja putri di SMP 1 Kawung Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi

mengenai pengaruh aktivitas fisik (bersepeda) dengan kejadian disminorhea pada

remaja Putri di SMP 1 Kawung Surabaya.

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

2. Manfaat Aplikatif

d. Bagi Remaja

Dapat memahami informasi mengenai aktivitas fisik dan disminorhea sehingga

siswa dapat memilih aktivitas apa yang dapat dilakukan pada saat disminorhea.

e. Bagi Institusi Pendidikan SMP

Dapat dijadikan dasar edukasi bagi remaja SMP untuk menentukan aktivitas

yang sesuai dilakukan saat disminorhea.

f. Bagi Keilmuan

Hasil Penelitian ini sebagai eviden base untuk bahan acuan penelitian

selanjutnya tentang Nyeri dismenorhoe

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul Rancangan

Penelitian

Perbandingan

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Hubungan nyeri haid

dengan aktifitas

belajar pada remaja

putri MTs

Muhammadiyah 2

Malang

Korelasional Mengetahui

Hubungan nyeri haid

dengan aktifitas

aktifitas belajar pada

remaja putri

Dari 30 responden lebih

adri separo 17 (56,7%)

remaja putri mengalami

nyeri haid berat dan lebih

daris eparo 20 (66,7%)

remaja putri mengalami

aktifitas belajar cukup.

2 Hubungan nyeri haid

terhadap aktifitas

belajar pada siswi kls

XI SMA Negeri 52

Surakarta

Deskriptif

Analitik

Menganalisa

hubungan nyeri haid

terhadap aktifitas

belajar

Ada hubungan nyeri haid

terhadap aktifitas belajar

pada siswi kls XI SMA

Negeri 52 Surakarta

(0,000<0,05)

3 Pengaruh Nyeri haid

terhadap aktifitas

sehari hari pada

remaja

Korelasi Menganalisa adanya

pengaruh Nyeri haid

terhadap aktifitas

sehari hari pada

remaja

Hasil uji Chi- Square

dengan taraf sidnifikan

α: 0,05 didapatkan x2

hitung 27,62 dan table x2

tabel 5,991 sehingga x2

hitung lebih besar dari x2

tabel.

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR AKTIVITAS FISIK

1. Pengertian

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang

memerlukan pengeluaran energy. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas

fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara

keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010;

Phisychal activity. In Guide To Community Preventive Services Web Site, 2008)

Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang

memerlukan pengeluaran energi. Aktifitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktifitas

fsisk) merupakan faktor resiko independent untuk penyakit kronis, dan secara

keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010;

Phisical Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008).

2. Jenis jenis Aktifitas Fisik

a. Aktifitas Ringan

Hanya memerlukan

b. Aktifitas Sedang

c. Aktifitas Berat

3. Manfaat Aktivitas Fisik terhadap Kesehatan

Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang menguntungkan terhadap kesehatan

yaitu :

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah

tinggi, kencing manis dan lain-lain

b. Berat badan terkendali

c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat

d. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional

e. Lebih percaya diri

f. Lebih bertenaga dan bugar

g. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik (Pusat Promosi

Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006)

4. Tipe-tipe Aktivitas Fisik

Ada 3 tipe aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan

tubuh yaitu :

a. Ketahanan (Endurance)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung,

paru-paru, otot dan system sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita

lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang

dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti :

1) Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat

kerja kira-kira menghabiskan waktu 20 menit berjalan kaki dan saat

pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki

menuju rumah.

2) Lari ringan

3) Berenang, senam

4) Bermain tenis

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

5) Berkebun

6) Bersepeda

b. Kelenturan (Flexibility)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan

lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi

berfungsi dengan baik, untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik

yang dilakukan selam 30 menit (4-7 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti :

1) Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau

sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari

tangan dan kaki

2) Senam taichi, yoga

3) Mencuci pakaian, mobil

4) Mengepel lantai

c. Kekuatan (strenght)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot

tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan

mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan

terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kelenturan maka

aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti :

1) Push-up

2) Turun naik tangga

3) Angkat beban

4) Membawa belanjaan

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

5) Mengikuti senam, fitness

a) Aktivitas fisik tersebut akan meningkat pengeluaran tenaga dan energi (

pembakaran kalori), misalnya:

(1) Berjalan kaki (5, 6-7 kkal / menit)

(2) Berkebun (5, 6 kkal / menit)

(3) Menyetrika (4, 2 kkal / menit)

(4) Menyapu rumah (3, 9 kkal / menit)

(5) Mencuci baju (3, 56 kkal / menit)

b) Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain :

(1) Menyapu

(2) Mengepel

(3) Mencuci baju

(4) Menimba air

(5) Membersihkan kamar mandi

(6) Mencangkul

(7) Dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari.

c) Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan antara lain :

(1) Jalan sehat dan jogging

(2) Bermain tenis

(3) Bermain bulu tangkis

(4) Sepak bola

(5) Senam aerobic

(6) Berenang

(7) Bermain voli

(8) Bersepeda

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

(9) Mendaki gunung (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI

2006)

5. Aktifitas fisik yang berhubungan dengan Dismenore

Olahraga yang disarankan selama menstruasi adalah yang ringan dan menenangkan.

Berikut beberapa latihan yang disarankan selama menstruasi.

1. Jalan cepat Olahraga yang paling disarankan untuk mengurangi serangan kram

perut adalah latihan kardio dalam intensitas dan kecepatan rendah. Salah satu

caranya adalah dengan jalan cepat. Aktivitas ini akan membantu membentuk otot

dan meningkatkan detak jantung. Anda bisa berjalan santai sambil mengelilingi

lingkungan rumah selama 30 menit.

2. Lari santai Lari sekarang ini sedang jadi tren di kalangan anak muda. Nah, jika

Anda salah satu penggemar olahraga ini, maka Anda masih boleh untuk

melakukannya selama menstruasi. Hanya saja, jangan terlalu memaksakan diri

sehingga jadi terlalu lelah. Sebelum berlari, usahakan minum banyak air putih. Ini

akan membantu meningkatkan pemompaan darah dan meningkatkan metabolisme

tubuh dengan cepat. Selain itu, tingkat energi juga akan meningkat sehingga akan

membantu sindrom menstruasi yang dialami secara alami.

3. Berenang Berenang adalah salah satu cara yang paling tepat untuk

berolahragaselama menstruasi. Lakukan gerakan yang santai dan lambat. Hindari

melakukan gerakan agresif atau jarak yang terlalu jauh. Salah satu cara terbaik

untuk bersantai, menghindari kram perut, sekaligus berolahraga, adalah dengan

gaya punggung. Ini pasti akan meningkatkan aliran darah dan meningkatkan energi

Anda.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

4. Yoga Yoga termasuk salah satu olahraga yang sangat cocok dilakukan untuk

meredam rasa sakit. Lakukan gerakan yang berfokus pada peregangan perut dan

abdomen. Latihan pernafasan juga bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah.

5. Aerobik. Aerobik juga bisa dilakukan untuk mengeluarkan keringat, sekaligus

bersenang-senang dengan gerakannya yang enerjik. Anda bisa merasa lebih segar

dan berenergi.

6. Plank. Berbaringlah menelungkup di lantai dengan posisi lurus, lalu lipat tangan

dan siku di bawah dada. Angkat tubuh perlahan dengan menggunakan lengan

bawah dan jempol kaki. Tahan sikap ini beberapa lama dan ulangi beberapa kali.

7. MENARI . Menari Mungkin ini tak terdengar seperti olahraga, namun cara ini

bisa membantu Anda membakar lemak sekaligus mengurangi gejala sakit perut.

C. KONSEP DASAR DISMENOREA

1. Pengertian

Dismenorhea adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam

sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun

beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama. Kram tersebut terutama

dirasakan didaerah perut bagian bawah tetapi dapat menjalar ke punggung atau

permukaan dalam paha, yang terkadang menyebabkan penderita tidak berdaya dalam

menahan nyerinya tersebut (Hendrick, 2006)

2. Jenis-jenis dismenorhea

Smeltzer (2002) menyebutkan bahwa dismenorhea ada 2 yaitu dismenorhea primer

dan sekunder.

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

a. Dismenorea Primer

Dismenorhea primer adalah menstruasi yang sangat nyeri, tanpa patologis pelvis

yang dapat diidentifikasi, dapat terjadi pada waktu menarche atau segera

setelahnya. Dismenorhea ditandai oleh nyeri kram yang dimulai sebelum atau

segera setelah awitan aliran menstruasi dan berlanjut selama 48 jam hingga 72

jam. Pemeriksaan pelvis menunjukkan temuan yang normal. Dismenorhea diduga

sebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebihan, yang

menyebabkan uterus untuk berkontraksi secara berlebihan dan juga

mengakibatkan vasospasme arteriolar. (Smeltzer, 2002)

b. Dismenorea sekunder

Dismenorhea sekunder berhubungan dengan kelainan yang jelas, kelainan

anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma

uteri, polip endometrial, stenosis serviks, IUD juga dapat merupakan penyebab

dismenorhea ini (Aulia, 2009)

3. Dampak dismenorea

Nyeri haid dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari mulai dari sekolah

hingga pekerjaan lainnya, sehingga hal ini menimbulkan kemalasan pada remaja putri

dan emosi meningkat, bahwa sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu

merupakan sesuatu hal yang tidak menyenangkan, menyakitkan dan menakutkan

(Ikrob, 2010)

4. Derajat dismenorhea

Riyanto (2011) menyebutkan bahwa derajat dismenorhea ada empat yaitu derajat 0-3.

a. Derajat 0

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Tanpa rasa nyeri dan aktivitas sehari-hari tak terpengaruhi.

b. Derajat 1

Nyeri ringan dan memerlukan obat rasa nyeri, namun aktivitas jarang terpengaruh.

c. Derajat 2

Nyeri sedang dan tertolong dengan obat penghilang nyeri namun aktivitas sehari-

hari terganggu.

d. Derajat 3

Nyeri sangat hebat dan tak berkurang walaupun telah menggunakan obat dan tidak

dapat beraktivitas sehari-hari, kasus ini segera ditangani oleh dokter.

Sementara ini menurut (Smeltzer & Bare 2002)

Gambar 2.1 skala intensitas nyeri menurut (Smeltzer & Bare 2002)

Skala Intensitas Nyeri Numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri sangat nyeri

Keterangan :

1) Skala 0 : Tidak nyeri

2) Skala 1-3 : Nyeri Ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan baik)

3) Skala 4-6 : Nyeri Sedang (pasien mendesis, menyeringai)

4) Skala 7-10 : Nyeri Berat (pasien tidak mampu berkomunikasi, memukul)

D. KONSEP DASAR REMAJA

1. Pengertian

Remaja merupakan usia muda atau mulai dewasa. Remaja merupakan masa

peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja dalam mengawali

perubahan-perubahannya akan melewati perubahan fisik, perubahan emosi dan

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

perubahan sosial. Yang dimaksud dengan perubahan fisik adalah pada masa puber

berakhir, pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna dan akan sepenuhnya

sempurna pada akhir masa awal remaja. Perubahan emosi pada masa remaja

terlihatdari ketegangan emosi dan tekanan, tetapi remaja mengalami kestabilan dari

waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku

baru dan harapan sosial yang baru. Sedangkan perubahan sosial pada masa remaja

merupakan salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit, yaitu

berhubungan dengan penyesuaian sosial pada perubahan sosial ini, remaja harus

menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum

pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan

keluarga dan sekolah.

Ciri remaja pada anak wanita biasanya ditandai dengan tubuh yang mengalami

perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi

ketika remaja memasuki usia antara 9-15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya

tubuh menjadi lebih tinggi dan besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di

dalam tubuh yang memungkinkan untuk berproduksi atau keturunan. Semakin cukup

umur seseorang maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh karena semakin

matang seseorang, maka akan semakin baik cara mempersiapkan atau menanggapi

masalah (Widayatun,1999). Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa

atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya

menstruasi pada anak perempuan. Datangnya menstruasi pertama tidak sama pada

setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut salah satunya

adalah karena gizi. Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan

menstruasi pertama di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya adalah sekitar 12

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

tahun. Remaja perempuan, sebelum menstruasi akan menjadi sangat sensitive,

emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas (Daviddof, 2009).

2. Ciri-Ciri Masa Remaja

a. Masa remaja sebagai periode yang penting

Dianggap periode yang penting karena fisik dan akibat psikologis, perkembangan

fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental

yang cepat, terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan ini

menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai

dan minat baru.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan

Dalam periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan

akan peran yang haram dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang

anak dan juga bukan orang dewasa. Status yang tidak jelas ini menguntungkan

karena status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang

berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi

dirinya.

c. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Yaitu masa mencari identitas diri seperti usaha untuk menjelaskan siapa dirinya,

apakah perannya dalam masyarakat.

d. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi

gelisah untuk meninggalkan streotipe belasan tahun dan untuk memberikan

kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.

E. KONSEP DASAR NYERI

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

1. Pengertian

Smeltzer & Bare (2009) Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang

tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial,

menyakitkan tubuh, serta diungkapkan oleh individu yang mengalaminya.

2. Klasifikasi Nyeri

Smeltzer & Bare (2009) Nyeri diklasifikasikan atas dua bagian, yaitu

a. Nyeri akut

Suatu pengalaman sensori, persepsi dan emosional yang tidak nyaman

berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan, yang disebabkan oleh

kerusakan jaringan dari suatu penyakit seperti pada luka yang diakibatkan oleh

kecelakaan, operasi atau karena prosedur teraupetik. Nyeri akut biasanya

mempunyai awitan yang tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cidera spesifik.

Cedera atau penyakit yang menyebabkan nyeri akut dapat sembuh secara spontan

atau memerlukan pengobatan.

b. Nyeri kronik

Nyeri berulang yang menetap dan terus menerus yang berlangsung selama

enam bulan atau lebih. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang

ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini

tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan kepada

penyebabnya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Menurut potter & perry, 2009

a. Faktor fisiologi

1) Umur

2) Jenis kelamin

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

3) Kelelahan

4) Gen

5) Fungsi neurologi

b. Faktor social

1) Perhatian

2) Pengalaman nyeri sebelumnya

3) Keluarga dan dukungan social

c. Faktor spiritual

Spiritual membuat seseorang mencari tahu makna atau arti dari nyeri yang

dirasakan, seperti mengapa nyeri ini terjadi pada dirinya, apa yang telah dia

lakukan selama ini, dan lain-lain.

d. Faktor psikologis

1) Kecemasan

2) Koping individu

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

F. Kerangka Konsep

Keterangan :

Diteliti

Tidak diteliti

Kerangka Konsep : “ Pengaruh Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Dismenore Pada Remaja

Siswa SMP 1 Kawung Surabaya “

G. Hipotesa

Kejadian Dismenore :

1. Dismenore Primer :

(Sangat Nyeri, Kram

sedang, Pelvik Normal

2. Dismenore Sekunder

( Nyeri akhir haid, nyeri

kram khas, Peradangan)

Faktor yang mempengaruhi

dismenore :

1. Usia

2. Pernikahan

3. Riwayat keluarga

4. Pereda Nyeri

5. Obesitas

6. Kebiasaan Makan

7. Stres

8. Jenis Aktifitas Fisik

a. Aktifitas Fisik Berat

(Aerobik, Lari

Sprint, Beladiri)

b. Aktifitas Fisik

Sedang (Berenang,

Bersepeda, Tenis

Meja)

c. Aktifitas Fisik

Ringan (Berjalan

kaki,tenis meja)

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

H0 : Tidak ada pengaruh antara aktivitas fisik dengan kejadian kejadian Dismenorea

pada remaja di SMP Kawung 1 Surabaya.

H1 : Ada pengaruh antara aktivitas fisik dengan kejadian Dismenorea pada remaja di

SMP Kawung 1 Surabaya.

BAB III

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan desain penelitian, populasi dan sampel, identifikasi

variabel, definisi operasional, tempat dan waktu penelitian, etikapenelitian, alat pengumpulan

data, prosedur pengumpulan data, serta rencanaan alisis data.

A. DesainPenelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan perencanaan-perencanaan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin muncul

dalam proses penelitian (Nursalam, 2009). Desain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Survey Analitik dengan pendekatan Retrospective. Retrospective yaitu suatu

penelitian untuk mengidentifikasi efek pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi

adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu (Notoatmodjo, 2005). Tujuan tujuan utama

mengetahui pengaruh antara aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea pada remaja di

SMP 1 Kawung Surabaya.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Hidayat (2003), populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti. Populasi yang diamati peneliti dalam penelitian ini adalah remaja putri di

SMP 1 Kawung Surabaya sebanyak 208 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu, dimana

pengukuran dilakukan (Nasir, Muhith & Ideputri, 2011). Kriteria inklusi adalah

karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi yang terjangkau yang akan

diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Remaja putri yang mengalami Dismenorhea

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

2) Siklus menstruasi yang teratur dalam 3 bulan terakhir

3) Lamanya setiap siklus menstruasi antara 21-35 hari

4) Siswi yang bersedia menjadi responden

Pada penelitian ini sampel diambil berdasarkan rumus Slavina dalam

Nursalam (2003), yaitu :

Jadi sampel yang ditemukan menurut rumus diatas adalah 202

Keterangan :

N = Jumlah Populasi

n = Ukuran Sampel

d = Tingkat Kesalahan (0,05)

3. Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dengan tehnik

proposive sampling, yaitu pemilihan sampel yang didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri ( Notoatmodjo, 2005).

C. Identifikasi Variabel

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap

sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Jenis variabel di klasifikasikan menjadi

bermacam-macam tipe untuk menjelaskan penggunannya dalam penelitian. Beberapa

variabel di manipulasi, yang lainnya sebagai control. (Nursalam,2009). Berikut

identifikasi variable dalam penelitian ini:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Suatu

kegiatan stimulus yang di manipulasi olehpeneliti menciptakan suatu dampak

padavariabel dependen (Nursalam, 2009). Dalam peneliti ini variable independennya

(bebas) adalah aktivitas fisik

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan variabel lain. Variabel

responakan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam,

2009). Dalam penelitiini variable dependennya adalah Kejadian Dismenorhea.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksu data apa

yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoadmodjo, 2012)

Variabel Definisioperasional

Parameter Alatukur Skala Skor

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Independ

en:

Aktivitas

fisik

Semua kegiatan atau

gerakan tubuh yang

dilakukan oleh remaja

yang memerlukan

pengeluaran energi

Jenis aktifitas

fisik :

a. Aktifitas Berat

( Berlari,

aerobik, bela

diri)

b. Aktifitas

Sedang ( berlari

kecil, bersepeda,

jalan cepat dan

mencuci baju)

c. Aktifitas

Ringan (berjalan

kaki, menyapu

lantai, mencuci

piring, duduk

dan main

komputer )

Kuesione

r

Ordinal

Kategori

Variabel :

a. Ringan

(Skor 1-6)

b. Sedang

(Skor 7-

12)

c. Berat

(Skor 13-

18)

Depende

n:

Dismeno

rhea.

Nyeri menstruasi,

dikarakteristikan

sebagai nyeri singkat

sebelum awitan atau

selama menstruasi

VAS (Visual

Analog Scale )

1. Ringan (1-

3)

2. Sedang (4-

6)

3. Berat (7-

10)

Cheklist Interval Skor 1 ;

Ringan

Skor 2 =

Sedang

Skor 3 =

Berat

Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Aktivitas fisik dengan kejadian dismenorea pada

Remaja Putri di SMP Kawung 1 Surabaya

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

E. TempatdanWaktuPenelitian

1. Waktupenelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2018

2. Tempatpenelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Kawung 1 Surabaya

F. EtikaPenelitian

Dalam melakukan penelitian mengajukan permohonan ijin kepada kepala sekolah

SMP 1 Kawung Surabaya untuk mendapatkan persetujuan mengadakan penelitian.

Selanjutnya dilakukan perlakuan sesuai penelitian dandiobservasi dengan menekankan

masalahetika yang meliputi :

a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Responden ditetapkan setelah terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang

kegiatan penelitian, tujuan penelitian, dan dampak bagi siswi, serta setelah responden

menyatakan setuju untuk dijadikan responden secara tertulis melalui informed

consent. Calon responden yang tidak menyetujui untuk dijadikan responden tidak

akan dipaksa.

b. Anonymity (TanpaNama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tiak mencantumkan nama

subyek pada lembar persetujuan

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Responden yang dijadikan sampel dalam penelitianakan dirahasiakan identitas

spesifiknya (Nama, gambarataufoto, cirri-cirifisik) dan hanya informasi tertentu saja

yang disampaikan.

G. Alat Pengumpulan Data

1. Tehnik Pengumpulan Data

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Tehnik pengumpulan data dipergunakan untuk memperoleh data yang bersifat

pemnberian informasi dengan atau tanpa penjelasan, diantaranya dapat berupa

pendapat, buah pikiran, penilaian penafsiran dan lain lain ( Heriyanto, 2017). Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembagian kuesioner

dan memberikan pernyataan yang disediakan peneliti dengan beberapa jumlah butir

pernyataan yang ada. Kemudian responden diberikan penjelasan tenatng cara

pengisian kuesioner. Lembat kuesioner yang telah diisi diambil peneliti pada hari itu

juga.

2. Intrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang

disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari sejumlah pernyataan tertulis

bersifat tertutup yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dimana

rresponden hanya memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda tertentu.

Kuesioner 2 digunakan untuk mendapatkan data dismenore. Intrumen lain yang

digunakan adalah Skala Nyeri Visual Analog Skala ( VAS ) yang dapat menampilkan

tingkatan nyeri dari 1-10 dan mendeskripsikan lebih mendetail atau mendalam tentang

derajat dismenore (Kristiono, 2007).

Tabel 3.2 Kisi kisi Kuesioner

Variabel Parameter Jumlah Soal

Aktifitas Fisik 1. Berlari dan Olahraga

beladiri

1 soal

2. Aerobik

1 soal

3. Berenang dan

bersepeda

1 soal

4. Bermain tenis meja

dan bermain musik

1 soal

5. Membersihkan

rumah

1 soal

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

6. Bermain komputer

dan Playstation

1 soal

Dismenore Derajat Dismenore

berdasarkan scala

VAS (Visual Analog

Scala)

1 soal

H. Pengolahan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah penelitimen dapat izin dari pihak-pihak terkait

yaitu kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Kepala Sekolah SMP 1 Kawung Surabaya.

Peneliti kemudian berkoordinasi dengan kepala sekolah SMP 1 Kawung Surabaya untuk

mendapatkan data responden.

Kepada responden yang memenuhi kriteria dan terpilih diberikan surat persetujuan

bersedia untuk diteliti, dan peneliti tidak memaksa bila tidak bersedia untuk diteliti.

Peneliti menggunakan metode kuesioner terbuka untuk mengambil data aktivitas fisik

(bersepeda) dan dismenorhea. Untuk pengambilan data, pada hari ke 1 peneliti akan

dating ke sekolah SMP 1 Kawung Surabaya untuk melakukan pengumpulan data dengan

memberikan lembar kuesioner kepada responden dimana responden tinggal memilih

pilihan jawaban yang ada. Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis / pengolahan

data.

I. Rencana Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasi Analitik dengan

pendekatan retrospektif.

Analisa data merupakan suatu proses analisis yang digunakan secara sistematis

terhadap data yang telah dikumpulkan. Peneliti mengelola data yang terkumpul dan

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

melakukan penilaian pada checklist dengan memberikan nilai pada masing-masing

pertanyaan.

Untuk penilaian peneliti memisahkan tiap-tiap item pertanyaan yang mengacu pada

aktivitas fisik dan kejadian dismenorhea. Setelah data terkumpul dari angket berupa

checklist maka dilakukan pengolahan data yang melalui tahapan sebagai berikut:

1. Editing

Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan terhadap data yang diperoleh

kemudian di teliti apakah terdapat kekeliruan dalam pengisiannya, sudah terisi

lengkap atau belum.

2. Coding

Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-

tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data.

Pemberian kode pada variabel aktifitas fisik :

a. Jawaban untuk “ Selalu “ : 3

b. Jawaban untuk “ Kadang kadang “ : 2

c. Jawaban untuk “ Tidak Pernah “ : 1

3. Scoring

Skor untuk variabel Dismenore :

Selalu : 3

Kadang kadang : 2

Tidak Pernah : 1

Skor untuk variabel Derajat Dismenore :

Berat : 3

Sedang : 2

Ringan : 1

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti

dan teratur, lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-

tabel. Untuk menganalisis pengaruh aktivitas fisik dengan kejadian dismenorhea

pada remaja, maka dilakukan analisi data terdiri dari univariat dan bivariat. Analisi

bivariat digunakan untuk menganalisis pengaruh aktifitas fisik terhadap kejadian

dismenore dengan menggunakan uji statistik Chi- Square dengan derajat

kemaknaan p< 0,05

4. Tabulasi

Adalah proses pengolahan data kedalambentuk table. Dalam tahap ini data

telahselesai di proses harus segera di masukkan ke dalam suatu format tabulasi

yang di rancang.

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian yang dilaksanakan di smp Kawung 1 Surabaya.

Hasil penelitian akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum

akan menampilkan distribusi responden yang meliputi umur, jenis kelamin, Pendidikan dan

menarche. Data khusus akan menampilkan distribusi responden yang meliputi Aktifitas yang

dilakukan ketika haid dan Nyeri yang dirasakan saat mentruasi serta pembahasan.

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada SMP Kawung 1 Surabaya yang terletak di Jln Parang

Klitik no 2 Kemayoran Krembangan Kota Surabaya. SMP Kawung 1 Surabaya berada

di Wilayah kerja Dinas Pendidikan Kota Surabaya. NPSN : 20532725. Status : Swasta.

Bentuk Pendidikan : SMP. Status Kepemilikan : Yayasan. SK Pendirian Sekolah

: 302.4/104.7.4/1990. Tanggal SK Pendirian : 1990-11-22. SK Izin Operasional

: 422/24581/436.6.4/2011. Tanggal SK Izin Operasional : 2011-12-30. Penelitian ini

dimabil dalam kurun waktu 3 bulan, dengan Jumlah responden yang diteliti adalah

sebanyak 202 orang

4.2 Hasil

4.2.1 Data Umum

Data umum ini menguraikan tentang karakteristik responden yang meliputi

Umur , Menarche ( Pertama kali haid) dan Pendidikan

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Tabel 4.2.1.1 Distribusi Frekwensi Karakteristik Siswi / mahasiswi

Berdasarkan tabel diatas diketahui penyebaran data sampel dari 202 responden untuk

umur, Mmenarche dan pendidikan responden dalam bentuk nilai frekuensi dan prosentase :

1) Umur responden, secara keseluruhan umur mereka menyebar antara 13 sampai dengan 23

tahun. Dengan mayoritas terbanyak berumur 14 tahun sebanyak 33,2% responden.

Kemudian terbanyak kedua berumur 19 tahun sebanyak 19,3%.

2) Tahun menarche responden, secara keseluruhan umur menarche responden menyebar

antara 10 sampai dengan 15 tahun. Dengan mayoritas terbanyak berumur 12 tahun

Frekuensi Prosentase(%)

Umur responden

(tahun)

13 16 7.9

14 67 33.2

15 27 13.4

18 7 3.5

19 39 19.3

20 34 16.8

21 11 5.4

23 1 .5

Tahun menarche

(tahun)

10 4 2.0

11 41 20.3

12 80 39.6

13 56 27.7

14 17 8.4

15 4 2.0

Total 202 100.0

Pendidikan

SMP Kls 7 23 11.4

Kls 8 29 14.4

Kls 9 58 28.7

Mahasiswi Tk 1 50 24.8

Tk 2 42 20.8

Total 202 100

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

sebanyak 39,6% responden. Kemudian terbanyak kedua berumur 13 tahun sebanyak

27,7%.

3) Pendidikan responden secara keseluruhan pendidikan antara SMP ( kls 7-9) dan

mahasiswa DIII Keperwatan Sutopo Surabaya. Dengan mayoritas terbanyak pada tingkat

pendidikan kls 9 SMP sebanyak 59 ( 28,7 %) dan mahasiswa tingkat 1 sebanyak 50 orang

( 24,8%)

4.2.2 Data Khusus

Data Khusus ini menguraikan tentang karakteristik responden yang meliputi

Aktifitas Fisik dan Dismenore

Tabel 4.2.2.1 Prosentase frekuensi dari variabel penelitian

Frekuensi Prosentase (%)

Kegiatan

Aktifitas Remaja

Aktifitas ringan 38 18.8

Aktifitas sedang 159 78.7

Aktifiktas berat 5 2.5

Total 202 100.0

Dismenorhea (Nyeri

Menstruasi)

Nyeri ringan 29 14.3

Nyeri sedang 126 62.4

Nyeri Berat 47 23.3

Total 202 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui penyebaran data sampel dari 202 responden untuk

setiap variabel penelitian dalam bentuk nilai frekuensi dan prosentase.

1. Variabel kegiatan aktivitas remaja putri, secara keseluruhan aktivitas mereka

terkelompok menjadi tiga kategori yakni ringan, sedang dan berat aktifitasnya.

Berdasarkan hasil temuan diketahui bahwa mayoritas sebanyak 78,7% remaja putri

memiliki aktivitas dengan kategori sedang. Selanjutnya sebanyak 18,8% beraktifitas

dengan kategori ringan, dan 2,5% beraktifitas berat. Hal ini menjelaskan bahwa jenis

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

aktifitas fisik pada remaja putri adalah kebanyakan kategori aktivitas sedang (78,7%),

di mana aktivitas nya seperti berlari kecil, bersepeda, jalan cepat dan mencuci baju.

2. Variabel kejadian dismenorhea, secara keseluruhan kejadian dismenorhea

dikelompokan menjadi tiga kelompok yakni kejadian nyeri ringan, sedang dan berat.

Berdasarkan hasil temuan diketahui bahwa mayoritas sebanyak 62,4% remaja putri

mengalami kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri sedang. Selanjutnya

sebanyak 23,3% mengalami kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri berat, dan

14,3% mengalami kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri ringan. Hal ini

menjelaskan bahwa berdasarkan hasil temuan diketahui skala nyeri haid pada remaja

putri mayoritas pada skala nyeri sedang.

I. Analisa Bivariate

Analisa bivariate adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Analisa ini

dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, terkait dengan variabel lain. Analisis bivariate

terdiri atas metode-metode statistik inferensial yang digunakan untuk menganalisis data dua

variabel penelitian. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai tujuan untuk

mendiskripsikan distribusi data dari dua variabel, untuk meguji perbedaan dan mengukur

hubungan antara dua variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang ingin diukur hubungan pengaruh antara

variabel independen (mempengaruhi) terhadap variabel dependen (dipengaruhi), yakni antara

kegiatan aktivitas remaja putri terhadap Kejadian Dismenorhae. Metode statistik yang

digunakan yakni tabulasi silang (crosstabs) dan analisa uji chi square. Tujuan tabulasi silang

(crosstabs) adalah untuk mendiskripsikan distribusi data dari dua variabel yakni aktivitas

kegiatan terhadap kejadian dismenorhea. Lebih lanjut crosstabs yang digunakan berisikan

% total within row dengan tujuan mengetahui nilai prosentase frekuensi dari suatu kategori

variabel independen terhadap variabel dependen tiap kategorinya.

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Kemudian dilanjutkan dengan uji chi Square untuk menguji pengaruh dari variabel

aktivitas kegiatan remaja puteri terhadap variabel kejadian dismenorhea. Kriteria uji chi

Square yakni dengan melihat nilai Sig. dari Pearson chi Square. Apabila nilai Sig. < tingkat

signifikansi (α) 5% maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

aktivitas kegiatan remaja puteri terhadap variabel kejadian dismenorhea.

Proses pengujian dari uji chi Square sebagai berikut.

Hipotesis Statistik

H0 : Variabel aktivitas kegiatan remaja putri tidak signifikan mempengaruhi variabel

kejadian dismenorhea.

H1 : Variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan mempengaruhi variabel

kejadian dismenorhea.

Penentuan titik kritis

Dengan menggunakan nilai alpha (α) 5%.

Membandingkan nilai P-value (Sig.) dengan nilai toleransi kesalahan (α) = 5%.

Kesimpulan

Terima H1 apabila nilai P-value (Sig.) ≤ nilai toleransi kesalahan (α) = 5%, maka

kesimpulannya terima H1 artinya variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan

mempengaruhi variabel kejadian dismenorhea.

Dan sebaliknya Tolak H1 apabila nilai P-value (Sig.) > nilai toleransi kesalahan (α) =

5%, maka kesimpulannya tolak H1 artinya variabel aktivitas kegiatan remaja putri

tidak signifikan mempengaruhi variabel kejadian dismenorhea.

Hasil Tabulasi silang (Crosstabs) dan Uji chi Square: Kegiatan aktivitas remaja

terhadap Dismenorhea, selengkapnya sebagai berikut.

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Tabel 3. Tabulasi silang dan hasil uji chi Square

Dismenorhea (Nyeri Menstruasi) Total

Nyeri ringan Nyeri

sedang

Nyeri

Berat

Kegiatan

Aktifitas

Remaja

Aktifitas

ringan

Count 6 27 5 38

% within

Aktifitas

15.80% 71.1% 13.20% 100.0%

Aktifitas

sedang

Count 22 98 39 159

% within

Aktifitas

13.8% 61.6% 24.5% 100.0%

Aktifiktas

berat

Count 1 1 3 5

% within

Aktifitas

20.0% 20.0% 60.0% 100.0%

Total Count 29 126 47 202

% within

Aktifitas

14.3% 62.4% 23.3% 100.0%

Hasil Uji Chi square Sig.Pearson chi Square = 0.040

Berdasarkan hasil tabel crosstab diatas, dari 202 responden diketahui bahwa

hubungan variabel aktivitas kegiatan remaja puteri di setiap kategori nya terhadap tingkat

nyeri menstruasi (dismenorhea) yakni:

1. Sebanyak 38 responden (18,8%) beraktivitas kegiatan yang ringan, di mana 71,1%

nya merupakan remaja puteri dengan kejadian nyeri menstruasi yang sedang, dan

15,8% dengan kejadian nyeri menstruasi ringan. Sehingga dapat digaris bahwahi

bahwa remaja puteri dengan aktivitas kegiatan ringan, ternyata memiliki

kecenderungan kejadian nyeri menstruasi dari tingkat sedang - ringan.

2. Sebanyak 159 responden (78,7%) beraktivitas kegiatan yang sedang, di mana 61,6%

nya merupakan remaja puteri dengan kejadian nyeri menstruasi yang sedang, dan

24,5% dengan kejadian nyeri menstruasi berat. Sehingga dapat digaris bahwahi bahwa

remaja puteri dengan aktivitas kegiatan sedang, ternyata memiliki kecenderungan

kejadian nyeri menstruasi dari tingkat sedang - berat.

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

3. Sebanyak 5 responden (2,5%) beraktivitas kegiatan yang berat, di mana 60% nya

merupakan remaja puteri dengan kejadian nyeri menstruasi yang berat. Sehingga

dapat digaris bahwahi bahwa remaja puteri dengan aktivitas kegiatan berat, ternyata

memiliki kecenderungan kejadian menstruasi nyeri berat.

Berdasarkan tren kecenderungan dari hasil tabulasi silang (crosstabs) diatas, diketahui

kecenderungan semakin tinggi aktivitas kegiatan dari remaja puteri maka semakin tinggi pula

tingkat nyeri menstruasi yang dialami remaja puteri.

Selanjutnya hal tersebut diperkuat lagi berdasarkan hasil uji chi Square, diketahui

nilai Sig.Pearson chi Square = 0.040 dimana nilai tersebut kurang dari α = 5%. Maka

disimpulkan terima H1, yang artinya Variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan

mempengaruhi variabel kejadian dismenorhea (nyeri menstruasi).

4.3 Pembahasan

Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka

yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2012). Aktifitas fisik sangat penting

bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar

tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Masyarakat disarankan untuk melakukan

aktivitas fisik secara teratur minimal 30 menit dalam sehari. Aktivitas fisik dapat

berupa olahraga seperti push up, lari ringan, tenis, senam, bermain bola dan basket

(Departemen Kesehatan RI, 2007). Selain olahraga, aktifitas fisik dapat berupa

kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berkebun, bersepeda, bermain dan menari

(WHO, 2012). Aktivitas fisik merupakan proteksi utama untuk melawan masalah

kesehatan seperti obesitas, hipertensi dan hiperlipidemia bagi remaja (Kenyon et al,

2012).

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bahwa kegiatan aktivitas

remaja putri, secara keseluruhan aktivitas mereka terkelompok menjadi tiga kategori

yakni ringan, sedang dan berat aktifitasnya. Berdasarkan hasil temuan diketahui

bahwa mayoritas sebanyak 78,7% remaja putri memiliki aktivitas dengan kategori

sedang. Selanjutnya sebanyak 18,8% beraktifitas dengan kategori ringan, dan 2,5%

beraktifitas berat. Hal ini menjelaskan bahwa jenis aktifitas fisik pada remaja putri

adalah kebanyakan kategori aktivitas sedang (78,7%), di mana aktivitas nya seperti

berlari kecil, bersepeda, jalan cepat dan mencuci baju. Hal ini sesuai dengan teori

yang menjelaskan bahwa Jenis aktifitas fisik akan mempengaruhi derajat dismenore

seseorang. Aktifitas fisik terbagi dalam Aktifitas Berat ( Berlari, aerobik, bela diri).

Aktifitas Sedang ( berlari kecil, bersepeda, jalan cepat dan mencuci baju). Aktifitas

Ringan (berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci piring, duduk dan main komputer )

Aktifitas fisik yang disarankan selama menstruasi adalah yang ringan dan

menenangkan. Beberapa latihan yang disarankan selama menstruasi 1. Jalan cepat

Olahraga yang paling disarankan untuk mengurangi serangan kram perut adalah

latihan kardio dalam intensitas dan kecepatan rendah. Salah satu caranya adalah

dengan jalan cepat. Aktivitas ini akan membantu membentuk otot dan meningkatkan

detak jantung. Anda bisa berjalan santai sambil mengelilingi lingkungan rumah

selama 30 menit. 2. Lari santai. Lari sekarang ini sedang jadi tren di kalangan anak

muda. Olah raga ini masih boleh untuk melakukannya selama menstruasi. Hanya saja,

jangan terlalu memaksakan diri sehingga jadi terlalu lelah. Sebelum berlari, usahakan

minum banyak air putih. Ini akan membantu meningkatkan pemompaan darah dan

meningkatkan metabolisme tubuh dengan cepat. Selain itu, tingkat energi juga akan

meningkat sehingga akan membantu sindrom menstruasi yang dialami secara alami.

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Derajat dismenorhea pada remaja, secara keseluruhan dikelompokan menjadi

tiga kelompok yakni kejadian nyeri ringan, sedang dan berat. Berdasarkan hasil

temuan diketahui bahwa mayoritas sebanyak 62,4% remaja putri mengalami kejadian

dismenorhea dengan kategori nyeri sedang. Selanjutnya sebanyak 23,3% mengalami

kejadian dismenorhea dengan kategori nyeri berat, dan 14,3% mengalami kejadian

dismenorhea dengan kategori nyeri ringan. Hal ini menjelaskan bahwa berdasarkan

hasil temuan diketahui skala nyeri haid pada remaja putri mayoritas pada skala nyeri

sedang. Dismenore yang terjadi pada remaja putri seluruhnya termasuk adalm

kategori dismenore primer.

Dismenorhea primer adalah menstruasi yang nyeri, tanpa patologis pelvis

yang dapat diidentifikasi, dapat terjadi pada waktu menarche atau segera setelahnya.

Dismenorhea ditandai oleh nyeri kram yang dimulai sebelum atau segera setelah

awitan aliran menstruasi dan berlanjut selama 48 jam hingga 72 jam. Pemeriksaan

pelvis menunjukkan temuan yang normal. Dismenorhea diduga sebagai akibat dari

pembentukan prostaglandin yang berlebihan, yang menyebabkan uterus untuk

berkontraksi secara berlebihan dan juga mengakibatkan vasospasme arteriolar.

(Smeltzer, 2002). Sedangkan Dismenorea sekunder berhubungan dengan kelainan

yang jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi,

endometriosis, mioma uteri, polip endometrial, stenosis serviks, IUD juga dapat

merupakan penyebab dismenorhea ini (Aulia, 2009).

Nyeri haid dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari mulai dari

sekolah hingga pekerjaan lainnya, sehingga hal ini menimbulkan kemalasan pada

remaja putri dan emosi meningkat, bahwa sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi

itu merupakan sesuatu hal yang tidak menyenangkan, menyakitkan dan menakutkan

(Ikrob, 2010).

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

A. Simpulan

1. Aktivitas fisik pada remaja putri sebagian besar melakukan aktifitas sedang

2. Tingkat dismenorhea pada remaja putri dalam kategori Dismenore

sedang

3. Aktivitas fisik pada remaja putri berdampak pada tingkat dismenorhea

ynag dialami ole remaja putri. Dengan Nilai Sig.Pearson chi Square = 0.040

dimana nilai tersebut kurang dari α = 5%. Maka disimpulkan terima H1, yang

artinya Variabel aktivitas kegiatan remaja putri signifikan mempengaruhi

variabel kejadian dismenorhea (nyeri menstruasi).

B. SARAN

1. Remaja Putri

Bisa menambah pengetahuan/ ilmu tentang kesehatan khususnya tentang

kesehatan reproduksi remaja ( Dismneore )

2. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan untuk tetap menjalin kerjasama lintas sektor

terkait kesehatan reproduksi remaja sehingga kegiatan penyuluhan kesehatan

bisa dijadwalkan secara berkala oleh instansi terkait

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Lampiran 1

JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN

1. Transport

Honor Transport /Jam

(Rp)

Waktu

(Jam/Minggu)

Minggu Honor

Ketua Rp. 20.000 7 6 Rp. 980.000

Anggota 1 Rp. 20.000 7 6 Rp. 980.000,-

Anggota 2 Rp. 20.000 7 6 Rp. 980.000

SUB TOTAL Rp. 2.940.000,-

2. Jasa Lahan Penelitian

Materi Justifikasi Kuantitas Harga satuan Biaya

SUB TOTAL

3. Konsumsi

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya

Konsumsi - 202 dos nasi dan air

mineral

- 202 dos snack

1 pertemuan

1 pertemuan

Rp. 25.000,-

Rp. 10.000-

Rp. 5.050.000,-

Rp. 2.020. 000,-

SUB TOTAL

Rp. 7.070.000,-

4. Souvenir Responden

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya

Souvenir

responden - 202 orang 1 PAKET Rp. 20.000,- Rp. 4.040.000,-

SUB TOTAL

Rp. 4.040.000

5. Lain-lain

ATK, foto Copy

& Penjilidan

ATK Rp. 950.000,-

SUB TOTAL

Rp. .950.000

TOTAL ANGGARAN PENELITIAN

Rp. 15.000.000

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Lampiran 2

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS

No Nama

/NIP

Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi

waktu

(Jam/Minggu)

Pembagian Tugas

1 Baiq

Dewi

Harnani

R, SST,

M.Kes

Poltekkes

Kemenkes

Surabaya

Keperawata

n

8 jam /

Minggu

- Menyusun proposal

penelitian

- Menyusun

instrumen penelitian

- Mengumpulkan data

penelitian

- Mengolah data

penelitian

- Menyusun laporan

- Publikasi

2 Dr. Hilmi

Yumni,

M.Kep,S

p. Mat

Poltekkes

Kemenkes

Surabaya

Keperawata

n

8 jam /

Minggu

- Menyusun proposal

penelitian

- Menyusun

instrumen penelitian

- Mengumpulkan data

penelitian

- Mengolah data

penelitian

- Menyusun laporan

- Publikasi

3 Minarti,

M.Kep,S

p. Kom

Poltekkes

Kemenkes

Surabaya

Keperawata

n

8 jam /

Minggu

- Menyusun proposal

penelitian

- Menyusun

instrumen penelitian

- Mengumpulkan data

penelitian

- Mengolah data

penelitian

- Menyusun laporan

- Publikasi

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Lampiran 3

BIODATA PENELITI ( KETUA )

A. Identitas diri

1 Nama Lengkap Baiq Dewi Harnani R, SST.M.Kes

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/ NIK 197410252002122002

5 NIDN 4025107401

6 Tempat Tgl/ Lahir Gerung, 25 Oktober 1974

7 E-mail [email protected]

8 No telpon/ Hp 081331160913

9 Alamat kantor Jln Parang Kusuma No 1 Surabaya

10 No Telpon/ Faxs (031) 3550163/ (031) 3554043

11

Mata Kuliah yang diampu

1. Keperawatan Maternitas

2. Riset Keperawatan

3. Konsep Dasar Keperawatan

4. Dokumentasi Keperawatan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Airlangga

Surabaya

Universitas

Diponegoro Semarang

-

Bidang Ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat -

Tahun Masuk-Lulus 1999-2000 2009-2011 -

C. Pengalaman Penelitian Selama 5 tahun terakhir

( Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi )

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber

Jml ( Rp)

1 2014 Kemampuan Mahasiswa DIII Risbinakes Poltekkes Rp. 9.000.000

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Surabaya dalam

Memberikan Discharge Planning

pada Pasien

Kemenkes Surabaya

2

2015 Pengembangan model social

ecological model of health

behavior terhadap perilaku

pencapaian MDGs’5 di

Puskesmas Krembangan Selatan

Surabaya

Hibah Poltekkes Kemenkes Surabaya

Peneliti Anggota 1

Rp. 20.000.000

3 2017 Kinerja PKB dalam

pengembangan PIK R berbasis

Kinerja Gibson

Risbinakes Poltekkes

Peneliti Ketua

Rp. 10.000.000

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir

No Judul artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/No/Tahun

1 Peran Orang Tua Pada Anak

dengan Gangguan Pemusatan

Perhatian (Attention Deficit

Hyperactive Disoerder)

Jurnal Keperawatan

Poltekkes Kemenkes

Surabaya

Vol. No 1, April 2012.

ISSN : 1979 - 8091

2 Faktor Faktor Yang berhubungan

Dengan Stres Kerja Pada

Perawat Instalasi Rawat Darurat

Jurnal Keperawatan

Poltekkes Kemenkes

Surabaya

Vol. No 1, April 2012.

ISSN : 1979 - 8091

3 Hubungan antara pekerjaan ibu

dengan pemberian ASI Eksklusif

di Krembanagn Jaya Utara

Jurnal Keperawatan

Soetomo

Vol. 1 No. 4. Desember

2014

4 Kemamuan Mahsiswa DIII

Keperawatan dalam

memberikan Discharge Panning

pada Pasien

Jurnal Keperawatan

Soetomo

Vol VIII No 1 Agustus

2015

5 Ecological social development

model of health behavior of

conduct achievement MDGs 5.

International Journal of

Public Health Science

Vol.5, No.4, ISSN:2252-

8806. Desember 2016.

6 Anxiety Pregnan Primipara Dealing in Labor Health in South Krembangan Surabaya

International Conferenc On

Health PolytEchnic Surabaya

Proseding 2016

7 Optimization Of Public

Knowledge

In Attempting Zerro Incident

International Conferenc On

Health PolytEchnic Surabaya

ISBN978-602-73545-6-

2

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Of Scabies Disease Transmission

In The Village Of Kandang Tepus

Lumajang

8 Relations with nutritional status

in the event early menarche

grader v and vi in sdn 1

kemayoran surabaya

ThE th of Nursing

ConfErEncE Uniar UnivErsity

Prosiding 2017

E.Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir

No Nama pertemuan

ilmiah/ seminar

Judul artikel Waktu dan tempat

1 INC Optimization Of Public Knowledge

In Attempting Zerro Incident

Of Scabies Disease Transmission

In The Village Of Kandang Tepus

Lumajang

Papilio

15-16 Nopember 2016

2 Seminar Nasional Kecemasan Ibu Hamil Primipara Dalam

Menghadapi Persalinan

Poltekkes kemnekes

Surabaya

3 INC Relations with nutritional status in the

event early menarche grader v and vi in

sdn 1 kemayoran surabaya

ThE th of Nursing

ConfErEncE Uniar

UnivErsity

Surabaya, Pebruari 2018

Ketua Peneliti

Baiq Dewi HR, SSTM. Kes

NIP. 197410252002122002

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Lampiran 4

BIODATA PENELITI (Anggota 1 )

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Hilmi Yumni, S.Kep. Ns. M.Kep,Sp.Mat

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP/ NIK 196808231997032001

5 NIDN 4023086802

6 Tempat & Tanggal Lahir Gresik, 23 Agustus 1968

7 E-mail [email protected]

8 No telpon/ Hp 08123111136

9 Alamat kantor Jln. Parang Kusuma Nomor 1 Surabaya

10 No Telpon/ Faxs (031) 3550163/ (031) 3554043

11

Mata Kuliah yang diampu

1. Keperawatan Maternitas

2. Konsep Dasar keperawatan

3. Personality Development

4. Etika Keperawatan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Airlangga Surabaya

Universitas Indonesia Jakarta

Universitas Airlangga Surabaya

Bidang Ilmu Keperawatan Spesialis Keperawatan Maternitas

Program Studi Ilmu Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Tahun Masuk-Lulus 1999- 2002 2004-2007 2013-2017

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No

Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml ( Juta Rp)

1 2013 Kajian Implementasi Program KIBBLA (Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak Balita) Pemda Pasuruan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Perkumpulan Penelitian dan Pelatihan Prakarsa Masyarakat untuk negara kesejahteraan dan pembangunan

Rp. 20.000.000

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

alternatif (“PRAKARSA”) Jakarta. Peneiti Anggota

2 2013 Makna Seksualitas Remaja Etnis Jawa di SMA Wilayah Surabaya Utara

Risbinakes Poltekkes Surabaya Peneliti Ketua

Rp. 10.000.000

3 2014 Pandangan ibu hamil tentang antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya.

Mandiri Dosen Peneliti Ketua

Rp. 10.000.000

4 2014 Upaya pencegahan stroke pada pasien hipertensi dengan model terapi kelompok

Risbinakes Poltekkes Surabaya Peneiti Anggota

Rp. 9.000.000

5 2015 Pengembangan model social ecological model of health behavior terhadap perilaku pencapaian MDGs’5 di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya

Hibah Poltekkes Kemenkes Surabaya Peneliti Ketua

Rp. 20.000.000

6 2016 Model pemberdayaan kelompok remaja terhadap peningkatan pemeliharaan kesehatan reproduksi di SMP Kawung I Surabaya

Hibah Poltekkes Kemenkes Surabaya Peneliti Anggota

Rp. 20.000.000

7. 2017 Kinerja PKB dalam pengembangan PIK R berbasis Kinerja Gibson

Risbinakes Poltekkes Peneliti Anggota

Rp. 10.000.000

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir

No Judul artikel Ilmiah

Nama Jurnal Vol/No/Tahun

1 Refleksi Upaya Pencapaian MDGs 4 & 5 di Daerah Menjelang 2015. Studi kasus Kebijakan Penurunan Kematian Ibu dan Anak Baru Lahir di Kabupaten pasuruan, Jakarta & Kupang

e-Journal PRAKARSA Jakarta. Editor: Victoria Fanggidae

Agustus 2013

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

2 Makna seksualitas pada remaja etnis Jawa di SMA Wilayah Surabaya Utara

Jurnal Ners PSIK Fakultas Keperawatan UNAIR, ISSN 1858-3598

Volume 9 Nomor 1, April 2014

3 Hikmah dari Peer Group Support bagi Pasangan Infertil

Majalah SDM Kesehatan Badan PPSDMK Depkes RI Edisi : Juni 2014

Juni 2014

4 “Pregnant Mothers’ Perspective on Antenatal Cares” A Study in Community Health Centre Krembangan Selatan Suarabaya.

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

5. Phenomenology Study: Hopelessness Diabetes Millitus Survivor in Surabaya City

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

6. The Correlation Between Parenting and EMOTIONAL Mental Towards Preschool Children (5 to 6 Years)

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

7. The reasons of traditional health care utilization and frequency of visit

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19

46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

8. Peningkatan kemampuan kognitif anak autisme menggunakan metode visual learner (Media PECS) Fase I-III

Jurnal Keperawatan

ISSN 1979-8091 Vol. IX No. 1 April 2016

9. Ecological social development model of health behavior of conduct achievement MDGs 5.

International Journal of Public Health Science

Vol.5, No.4, ISSN:2252-8806. Desember 2016.

10. Women’s autonomy to improve quality of maternal health

Innovative Journal of Medical and Health Science

Vol.6, No.6, Desember 2016

11. Structural model of factors relating to the health promotion behavior of rep[roductive health among Indonesia adolescents

International Journal Of Nursing Sciences

https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2017.10.001 International Journal Of Nursing Sciences xxx(2017) 1-7

E. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral & Poster Presentation ) dalam 5 tahun terakhir

No

Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Waktu dan Tempat

1 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.

“Pregnant Mothers’ Perspective on Antenatal Cares” A Study in Community Health Centre Krembangan Selatan Suarabaya. (Poster Presentation)

17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.

2. 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

Phenomenology Study: Hopelessness Diabetes Millitus Survivor in Surabaya City. (Oral Presentation)

17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

3. 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

The Correlation Between Parenting and EMOTIONAL Mental Towards Preschool Children (5 to 6 Years) (Poster Presentation)

17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.

4. 46th APACPH Conference Kuala Lumpur, Evolution of Public Health in the Asia-Pacific Region, 17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur

The reasons of traditional health care utilization and frequency of visit (Poster Presentation)

17-19 October 2014, di Hilton Kuala Lumpur.

5. International Conference On Health Polytechnic Surabaya

Revitalization breastfeeding cadre role in the community health centers “Nelayan” Gresik.

Tahun 2016 Di Hotel Papilio Surabaya

6. Sharing Session tentang perkawinan anak tahun 2017

Methodology in child marriage research

27 April 2017 Di Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerja sama dengan Van Vollenhoven Institute for Law, Govermance and Society Leiden University

7. Seminar “Initial Assesment of cervical cancer

Caring perawat pada klien dengan ca serviks

18 November 2017 Di Gedung Barunawati Surabaya Hima Prodi DIII Keperawatan Sutopo Surabaya

F. Karya Buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman

Penerbit

1 Teknik Telaah (Review) Soal Exit Exam Keperawatan

2013 59 Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia (AIPDIKI) Regional VI Jawa Timur

2 Bahan Pengembangan Kurikulum Prodi DIII Keperawatan

2014 317 Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Keperawatan Indonesia (AIPDIKI) Regional VI Jawa Timur

G. Perolehan HAKI dalam 5-10 tahun terakhir

No Judul/Tema Tahun Jenis No.P/ID

1 Model adaptif conservation (ACM) untuk meningkatkan dukungan keluarga dan kepatuhan berobat klien TB Paru

2016 Buku 082103

2 Peran otonomi perempuan dalam model pemanfaatan antenatal care

2017 Karya Tulis (Disertasi)

000100310

Lampiran 5

BIODATA PENELITI ( Anggota 2)

A. Identitas Diri

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

1 Nama Lengkap (dengan

gelar)

: Minarti, M.Kep.,Sp.Kom

2 Jenis Kelamin : Perempuan

3 Jabatan fungsional : Lektor Kepala

4 NIP : 196707301993032004

5 NIDN : 4030076701

6 Tempat/Tanggal Lahir : Madiun, 30 Juli 1967

7 E-mail : [email protected]

8 Nomor HP : 082139493067

9 Alamat kantor : Jl. Parangkusumo No 1

Surabaya

1

0

No telepon/Faks :031-3550163 Fax: 031-

3554043

1

1

Mata Kuliah yang

diampu

: Keperawatan Komunitas

Keperawatan Keluarga

Keperawatan Gerontik

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-

3

Nama

Perguruan

Tinggi

PSIK –FK Univ.

Airlangga

Surabaya

Pasca Sarjana Fakultas

Ilmu Keperawatan UI

Jakarta

-

Bidang

ilmu

Ilmu

Keperawatan

Ilmu Keperawatan,

spesialis Keperawatan

Komunitas

-

Tahun

masuk-

lulus

Tahun 2000-

2002

Tahun 2004-2007 -

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

N Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Page 58: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

o

Sumber Jumlah

1 2011 Model Adaptif Conservation (ACM) dalam meningkatkan dukungan keluarga dan kepatuhan berobat pada pasien TB Paru di wilayah kota Surabaya

Poltekkes Kemenkes Surabaya

22 jt

2 2013 Relaksasi dzikir nafas terhadap kebutuhan istirahat tidur di Panti Werdha

Poltekkes Kemenkes Surabaya

10 jt

3

2014

Perbedaan kemampuan perawatan

keluarga dalam merawat lansia pada

etnis Jawa dan Madura

Poltekkes Kemenkes Surabaya

4,5 jt

4 2014

Metode self assessment terhadap

kompetensi keperawatan komunitas

Poltekkes Kemenkes Surabaya

4,5 jt

5 2015 Pengembangan model transaksional stres

dan koping terhadap kepatuhan

manajemen terapi klien dm tipe2

Poltekkes Kemenkes Surabaya

25 jt

6 2016 Model Pemberdayaan Kelompok Remaja

Terhadap Peningkatan Upaya

Pemeliharaan Kesehatan Reproduksi

Pada Remaja

Poltekkes Kemenkes Surabaya

30 jt

7 2017 model ketahanan keluarga berbasis

integrasi teori chronic sorrow dan family

adjustment and adaptation response-

FAAR model untuk meningkatkan kualitas

hidup keluarga dengan stroke

Poltekkes Kemenkes Surabaya

30 jt

D. Publikasi Artikel Ilmiah 5 tahun terakhir

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2011 The effect of self care model and health belief model in

community nursing with Diabetes Mellitus toward the self

care independency in Puskesmas Krembangan Kabupaten

Jember,

The Proceeding

Universitas Airlangga

ISBN 978-6028570-78-7

page 66

2013 Gambaran kualitas layanan ambulan di tinjau dari

kepuasan keluarga pengguna jasa Ambulan 118

Jurnal penelitian kesehatan

Poltekkes Kemenkes

Surabaya Vol. XI No 1

Maret 2010, hal 28-34

2014 Mobilisasi dini fase IA pasien paska infark miocard acut Jurnal Keperawatan

Jurusan Keperawatan

Surabaya, ISSN 1979-

Page 59: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

8091, Vol VII No 1, 1

April 2014 hal 37-41

2015 Perbedaan kemampuan perawatan keluarga dalam merawat

lansia pada etnis Jawa dan Madura

OJS, Jurnal Sumber Daya

Manusia Kesehatan, 2015

2016 Koping bagi lansia Diabetes Mellitus Prosiding Nasional ISBN

978-602-60579-1-4

Poltekkes Kemenkes

Surabaya

2016 Meeting the need sleep through the implementation of

eldery relaxation technique dzikir of breath in social

institution Tresna Werdha Parmadi Rahayu Lamongan

Prosiding Internasional

ISBN 978-602-73545-6-2

Poltekkes Kemenkes

Surabaya

2017 Structural model of factors relating to the health promotion

behavior of reproductive health among Indonesian

adolescents

International Journal of

Nursing Science xxx

(2017) 1-7

http://www.elsevier.com/jo

urnals/international-

journal-of-nursing-

sciences/2352-0132

2017 Hypnotherapy decreases stress in elderly hypertension International Journal Of

Nursing and Midwifery

e-ISSN : 2597-9345 p-

ISSN : 2597-761X Volume

1, Issue 1, May -Au gust

2017

http://ijnms.net/index.php/i

jnms

E. Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir

No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul artikel Waktu dan tempat

1 Pelatihan jabatan fungsional perawat ahli Pelaksanaan tugas

khusus

UPT Latkesmas

Murnajati Lawang

malang, 6-14 Juni 2011

2 Pelatihan jabatan fungsional perawat ahli Pelaksanaan kegiatan

bantuan/partisipasi

kesehatan

UPT Latkesmas

Murnajati Lawang

malang, 18-26 Mei

2012

3 Pelatihan jabatan fungsional perawat ahli Pelaksanaan tugas UPT Latkesmas

Page 60: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

khusus Murnajati Lawang

malang, 25 Pebruari-5

Maret 2013

4 Pelatihan Perawatan Kesehatan Masyarakat Keperawatan

Komunitas dan

Keluarga

Dinkes Kabupaten

Sampang 26-27

Nopember 2014

5 Seminar Nasional Kesehatan Koping bagi lansia

Diabetes Mellitus

Poltekkes Kemenkes

Surabaya Nopember

2016

6 International symposium of Public Health Quality of life of

caregiver of stroke

patient

Faculty of public health

university Airlangga

Nopember 2017

Surabaya, Pebruari 2018

Peneliti 2

Minarti, M.Kep.,Sp.Kom

NIP. 196707301993032004

Lampiran 6

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Page 61: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Baiq Dewi HR, SST, M.Kes

NIP : 197410252002122002

Pangkat / Golongan : Penata / IIId

Jabatan Fungsional : Lektor

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul :

Yang diusulkan dalam proposal penelitian mandiri untuk tahun anggaran 208 dengan judul “

Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada Remaja Putri Di Smp 1

Kawung Surabaya “ bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana

lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka

saya bersedia dituntut dan diproses dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, Pebruari 2018

Ketua,

Baiq Dewi H R, SST,M.Kes

NIP. 197410252002122002

Lampiran 7 Permohonan dan Penjelasan Responden

PERMOHONAN DAN PENJELASAN MENJADI RESPONDEN

Page 62: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Responden yang saya hormati, Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Baiq Dewi HR, SST, M.Kes

NIP : 197410252002122002

adalah pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya yang akan melakukan penelitian tentang “

Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada Remaja Putri Di Smp 1

Kawung Surabaya’ “. Saudara dimohon untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Partisipasi saudara adalah sukarela, tanpa ada paksaan. Saudara berhak untuk berpartisipasi

atau mengajukan keberatan atas penelitian ini kapanpun tanpa konsekuensi dan dampak

negatif, dan berhak untuk mengundurkan diri

Sebelum saudara memutuskan berpartisipasi, saya akan menjelaskan beberapa hal sebagai

berikut :

Tujuan penelitian ini adalah

1. menganalisis aktivitas fisik (bersepeda) dengan kejadian dismenorhea pada remaja

putri di smp 1 kawung surabaya

2. Manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi pengembangan ilmu

keperawatan khususnya dalam ilmu keperawatan Maternitas. Hasil penelitian ini juga

dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam mengatasi keluhan dismenore pada

remaja.

3. Jika saudara bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, maka peneliti akan

mengikutsertakan anda dalam pengisian 2 kuesioner (daftar pertanyaan)

4. Data hanya disajikan untuk penelitian dan pengembangan ilmu keperawatan. Data

penelitian ini tidak akan mengganggu proses belajar saudara. Hasil penelitian ini akan

diberikan kepada Kepala Bappemas Kota Surabaya dan unit penelitian dan

pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai bahan masukan

dengan tetap merahasiakan identitas responden.

5. Penelitian ini tidak mengandung resiko, karena peneliti merahasiakan identitas anda.

Apabila saudara tidak nyaman dalam penelitian ini, saudara dapat mengundurkan diri

dari penelitian ini.

6. Jika ada yang belum jelas, masalah dan atau bila ada pertanyaan lebih lanjut dapat

menghubungi saya di 081331160913.

7. Saya mohon partisipasi saudara untuk mengisi kuisioner atau daftar pertanyaan yang

telah saya persiapkan dengan sejujur – jujurnya.

Page 63: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

8. Jika saudara sudah memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini,

silakan saudara menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah

dilampirkan.

Dengan penjelasan tersebut di atas, kami berharap saudara bersedia menjadi responden

penelitian ini. Atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.

Surabaya,......................................

Peneliti,

( Baiq Dewi HR, SST, M.Kes)

Page 64: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Lampiran 8 Lembar Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :

Penelitian berjudul “ Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Dismenorhea Pada Remaja

Putri Di Smp 1 Kawung Surabaya

1. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek

2. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian

3. Bahaya yang akan timbul

4. Prosedur penelitian

dan mendapat kesempatan mengajkan pertanyaan mengenai segala sesuatu yang akan

berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya bersedia/tidak bersedia*)

secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa

keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.

Surabaya,......................................

Yang Membuat Pernyataan,

(...................................................)

Page 65: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

DAFTAR PUSTAKA

Aktivitas fisik merupakan proteksi utama untuk melawan masalah kesehatan (Kenyon,et

al. 2012)

Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep

dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Alimul H., Azis. 2003. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika :

Jakarta

Aulia. 2009. Kupas Tuntas Menstruasi Dari A sampai Z. milestone : Yogyakarta

Basuki. 2014. Kaitan aktivitas fisik dengan kesehatan. http://www.repository.co.id. Tanggal

18 Januari 2016.

Brian. 2012. Aktivitas fisik yang mengacu pada kesehatan. http://www.journal.co.org.

Tanggal 19 Januari 2016.

Center For Disease Control and Prefention (CDC, 2011). Aerobic atau perpaduan antara

aerobic dengan latihan otot.

Coe et al (2006) Menyatakan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat meningkatkan

penekanan otot perut semakin kuat.

Daviddof. 2009. Teori tentang remaja.http://www.bascommetro.com. Tanggal 16 Januari

2016.

Dawood. 1990. Konsep Dismenorhea dan cara pemulihan. Jilid 1. EGC, Jakarta

Departmen Kesehatan RI. 2007. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba

Medika Jakarta

Hendrick. 2006. Kejadian dismenorhea pada remaja.http://www.wordpress.co.id. Tanggal 19

Januari 2016

Heriyanto.2012. Belajar Tentang Pembuatan Proposal. http://www.panderman.co.id.

Tanggal 20 Januari 2016

Hidayat. 2003. Metodologi Penelitian Kesehetan. Edisi Revisi. Rineka Cipta Jakarta

Ikrob, & Sharon, R. (2010). Keperawatan Maternitas, Edisi 18. EGC, Jakarta

Nasir, Muhith & Ideputri. 2011. Buku Ajar Metodologi Keperawatan, Rineka Cipta

Jakarta

Ningsih. 2011. Pengalihan Dismenorhea pada remaja.http://www.syndrom.com. Tanggal 27

April 2007

Page 66: LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH ......LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 1 KAWUNG SURABAYA OLEH

Notoadmodjo. 2012. Metodologi Penelitian keperawatan & Teknik Analisis Data. Salemba

Medika Jakarta

Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan.

Salemba Medika Jakarta.

Riset Kesehatan Dasar 2010.

Reeder Sharon. 2011. Keperawatan Maternitas, Edisi 18. EGC, Jakarta

Schmelzer. 2015. Manfaat Bersepeda dan tips bersepeda yang baik.

http://www.wookara.co.az. Tanggal 18 Januari 2016.

Sugeng. 2015. Olah raga bersepeda. http://www.teknikdiet.com. Tanggal 18 Januari

2016.

WHO, 2010. Phisychal activity. In Guide To Community Preventive Services Web Site, 2008)

WHO. 2012. Aktivitas fisik dengan olah raga. http//www.hidupsehat.co.id. Tanggal 20

Januari 2016

Warianto, 2008. Faktor yang mempengaruhi Dismenore

Widayatun.1999. Konsep Pertumbuhan Remaja.http://www.nettropilow.com. tanggal 16

Januari 2016