Laporan Akhir Kegiatan Visualiasi Program MP3EI di Sulawesi Selatan

62
LAPORAN AKHIR I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mempertimbangkanberbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju sehingga Indonesia dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia. Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan langkah awal untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan termasuk 10 (sepuluh) negara besar di dunia pada tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi rill rata-rata sekitar 7-9 persen pertahun secara berkelanjutan. Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010- 2025 di Propinsi Sulawesi Selatan 1

description

Merupakan laporan pelaksanaan kegiatan Visualsisasi MP3EI Sulawesi Selatan Tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan

Transcript of Laporan Akhir Kegiatan Visualiasi Program MP3EI di Sulawesi Selatan

LAPORAN AKHIR

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang

dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia

memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan

perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju sehingga

Indonesia dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan

kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan langkah awal untuk mendorong

Indonesia menjadi negara maju dan termasuk 10 (sepuluh) negara besar

di dunia pada tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang

inklusif berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut,

diharapkan pertumbuhan ekonomi rill rata-rata sekitar 7-9 persen pertahun

secara berkelanjutan.

Pelaksanaan MP3EI dilakukan untuk mempercepat dan memperluas

pembangunan ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program

utama yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama.

Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (tga)

elemen utama yaitu: (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6

(enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera,

Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

1

LAPORAN AKHIR

Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi

Papua– Kepulauan Maluku; (2) memperkuat konektvitas nasional yang

terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated,

globally connected ); (3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK

nasional untuk mendukung pengembangan program utama disetiap

koridor ekonomi.

Propinsi Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang untuk kawasan

Indonesia Timur, memiliki peran yang cukup strategis untuk mencapai

tujuan program MP3EI diatas. Tergabung dalam koridor ekonomi Sulawesi

yang mengusung tema sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional

mengharuskan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan untuk melakukan

langkah-langkah strategis untuk pencapaian tujuan dari tema tersebut.

Dalam konteks ini Provinsi Sulawesi Selatan yang berada di dalam

Koridor 4 Sulawesi telah, sedang dan akan melaksanakan sejumlah

proyek pembangunan dalam kurun waktu dari tahun 2010 sampai dengan

2025. Proyek-proyek pembangunan tersebut perlu didokumentasikan

dalam bentuk audio-visual (video) sehingga dapat digunakan untuk

memaparkan dan menjelaskan kondisi terkini dari proyek-proyek tersebut

kepada pihak-pihak yang berkepentingan, serta peluang kerjasama

dengan pihak-pihak yang tertarik untuk mendanai proyek-proyek tersebut.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

2

LAPORAN AKHIR

I.2. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu tersedianya

dokumentasi dalam bentuk audio visual (visualisasi) mengenai Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

periode 2010-2015 di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bagian

dari Koridor Empat Sulawesi.

I.3. Output

Pencapaian tujuan kegiatan ini diharapkan akan memberikan output

berupa Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) periode 2010-2015 yang mencakup program

unggulan dari setiap wilayah Kawasan Perhatian Investasi (KPI) Provinsi

Sulawesi Selatan

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

3

LAPORAN AKHIR

II. TINJAUAN PUSTAKA

Awal penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) didasarkan oleh berbagai

informasi dan pertimbangan yang mencakup berbagai potensi dimiliki oleh

Indonesia, khususnya potensi sumber daya alam. Kekayaan alam yang

melimpah yang dimiliki oleh Indonesia merupakan potensi yang tidak

ternilai yang dapat dikembangkan untuk mendorong pembangunan

ekonomi Indonesia.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk mendorong pembangunan

ekonomi Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, khususnya

dalam hal keterbatasan penyediaan infrastruktur pendukung aktivitas

ekonomi. Di sisi lain, kebutuhan untuk memenuhi ketersediaan

infrastruktur sudah sangat mendesak, sementara ketersediaan

pendanaan pemerintah untuk mengembangankan infrastruktur sangat

terbatas.

II.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Dalam Lincolin Arsyad (1997) menerangkan bahwa inti dari dari proses

pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dibedakan menjadi dua

aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu:

a. Pertumbuhan output (GDP) total, dan

b. Pertumbuhan penduduk

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

4

LAPORAN AKHIR

Menurut Smith, sumber daya alam yang tesedia merupakan wadah

yang paling mendasar dari kegiatan produksi masyarakat. Jumlah sumber

daya alam yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan

suatu perekonomian. Maksudnya, jika sumber daya belum digunakan

sepenuhnya maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada yang

memegang peranan dalam pertumbuhan output. Tetapi pertumbuhan

outputtersebut akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut telah

digunakan sepenuhnya. Sumber daya manusia (jumlah penduduk)

mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output.

Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan

akan tenaga kerja dari suatu masyarakat. Stok modal, menurut Smith

merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat output.

Peranan sangat sentral dalam proses pertumbuhan output. Jumlah dan

tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal

(sampai batas maksimum dari sumber daya alam).

Menurut Smith, stok modal (K) mempunyai dua pengaruh terhadap

output total (Q) yaitu pengaruh langsung dan tidak langsung. Pengaruh

langsung karena pertambahan K (yang diikuti oleh pertambahan tenaga

kerja) akan meningkatkan Q. Makin banyak input, makin banyak output.

Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah peningkatan produktifitas per

kapita lewat dimungkinkannya tingkat spesialisasi dan pembagian kerja

yang lebih tinggi. Hal ini akan terwujud secara nyata hanya apabila satu

syarat lagi terpenuhi yaitu makin luasnya pasar bagi output (M). Proses

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

5

LAPORAN AKHIR

pertumbuhan output akan berulang pada tahun-tahun selanjutnya

sampaui “ batas atas “ yang dimungkinkan oleh sumber alam yang

tersedia. Pada tahap ini proses pertumbuhan berhenti, dan perekonomian

telah mencapai posisi stationer (stationary state). Pada posisi ini semua

proses pertumbuhan berhenti. Ada dua faktor penunjang penting dibalik

proses akumulasi kapital :

1. Makin meluasnya pasar (M)

2. Adanya tingkat keuntungan diatas tingkat keuntungan minimal

Keduanya saling berkaitan, meluasnya pasar berarti bisa

dipertahankan tingkat keuntungan pada tingkat tinggi. Perluasan pasar

tersebut sebagai syarat kelangsungan proses akumulasi kapital. Potensi

pasar akan dicapai setiap warga masyarakat diberikan kebebasan

seluasluasnya untuk melakukan pertukaran dan kegiatan ekonominya.

II.2. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional atau produk nasional adalah istilah yang

menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan

oleh suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam konsep pendapatan

nasional dikenal istilah produk nasional bruto (PNB) yaitu seluruh produk

yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara dalam

suatu tahun tertentu dan Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu seluruh

produk yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi baik milik warga negara

maupun orang asing dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

6

LAPORAN AKHIR

Dengan semakin terbukanya situasi perekonomian dunia, maka konsep

PDB lebih umum dipakai dalam penghitungan pendapatan nasional

(Madjid, 2007).

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir

William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional

negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia

menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan

penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat

tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut

pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur

dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama

sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto

(Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa

yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut

harga pasar pada suatu negara (Anonim, 2010).

Ada beberapa konsep dalam pendapatan nasional :

1) Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah

produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi

di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

7

LAPORAN AKHIR

2) Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi

nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk

suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi

barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di

luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing

yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

3) Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi

depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut

replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan

bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi

umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan

dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

4) Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan

yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh

masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat

diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud

pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan

kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

8

LAPORAN AKHIR

5) Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah

pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat,

termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan

apapun.

6) Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah

pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan

jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan

menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal

income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct

tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak

lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya

pajak pendapatan (Nugraha, 2011)

Terdapat tiga macam pendekatan dalam perhitungan pendapatan

nasional:

1) Pendekatan hasil produksi atau product approach. Cara menghitung

pendapatan nasional dengan pendekatan ini adalah dengan cara

mengumpulkan data tentang hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa

untuk suatu periode tertentu dari semua unit-unit produksi yang

menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa tersebut. Semua nilai hasil

akhir barang-barang dan jasa-jasa tersebut dijumlahkan.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

9

LAPORAN AKHIR

2) Pendekatan pendapatan atau Income approach. Menghitung

pendapatan nasional dengan mengumpulkan data pendapatan yang

diperoleh oleh semua rumahtangga yang berperan dalam produksi

dan menghasilkan: upah/gaji, sewa, bunga dan laba.

3) Pendekatan pengeluaran atau expenditure approach. Cara ini

dilakukan dengan menghitung besarnya pendapatan nasional dengan

menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh keempat

sektor dalam perekonomian yaitu sektor konsumen, sektor

perusahaan, sektor pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri.

Pendekatan pengeluaran disebut juga pendekatan penggunaan atau

end-use approach atau penggunaan akhir dari pendapatan nasional,

yaitu apakah untuk konsumsi, untuk investasi, untuk kebutuhan

pemerintah ataukah untuk dipasarkan keluar negeri

Dari ketiga model pendekatan tersebut, pendekatan pengeluaran

merupakan model yang paling sering dipakai untuk mengukur tingkat

pendapatan nasional suatu negara. Dengan pendekatan pengeluaran

dapat diketahui tingkat kegiatan ekonomi, yaitu sampai di mana

kompleksnya permasalahan ekonomi yang dihadapi atau seberapa tinggi

prestasi perekonomian yang dicapai (Madjid, 2007).

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

10

LAPORAN AKHIR

II.3. Potensi dan Tantangan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memilki berbagai

potensi yang ditunjukkan oleh karakteristik geografi, demografi, ekonomi,

sosial-budaya serta sumber kekayaan alam yang dimiliki. Dari sisi

geografis, Indonesia memiliki lokasi yang sangat strategis serta memiliki

akses langsung ke pasar terbesar di dunia karena dilewati oleh satu Sea

Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka yang menempati

peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global.

Sedangkan dari sisi demografi, Indonesia juga memiliki “bonus

demografi” sampai tahun 2030, yaitu meningkatnya porsi penduduk

usia produktif. “Bonus demografi” ini menunjukkan bahwa potensi

ekonomi yang dimi liki oleh Indonesia juga didukung oleh potensi

produktifitas sumber daya manusia di masa mendatang.

Potensi yang lain adalah kekayaan sumber daya alam. Seperti kita

ketahui, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan potensi

sumber daya alam, baik yang terbarukan (hasil bumi) maupun yang tidak

terbarukan (hasil tambang dan mineral). Bahkan, untuk beberapa

komoditas unggulan, Indonesia merupakan salah satu produsen sekaligus

eksportir terbesar dunia.

Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dalam

pembangunan ke depan. Kekayaan alam yang dimi liki oleh Indonesia

tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. Sebaran sumber daya alam,

khususnya minyak dan gas, serta pertumbuhan pusat perdagangan dan

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

11

LAPORAN AKHIR

industri terkonsentrasi di beberapa daerah sehingga menyebabkan

terjadinya kesenjangan antar wilayah dan kesejahteraan masyarakat antar

wilayah.

Tantangan lain yang dihadapi oleh Indonesia adalah masih

rendahnya keterkaitan antar wi layah yang ditunjukkan dengan masih

rendahnya ketersediaan infrastruktur untuk mendorong aktivitas

perekonomian. Ketersediaan infrastruktur di beberapa wilayah di

Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia masih kurang memadai.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu di lakukan transformasi

ekonomi yaitu mengalihkan perekonomian yang didasari atas konsumsi

untuk beralih pada perekonomian yang tumbuh berdasarkan investasi.

Transformasi tersebut harus dipersiapkan dari sekarang dengan harapan

ketika tahun 2030 nanti Indonesia sudah berhasil dan selesai melakukan

transformasi. Untuk mendukung transformasi ekonomi tersebut, saat ini

dikembangkan sebuah konsep percepatan dan perluasan pembangunan

ekonomi Indonesia, yaitu konsep pengembangan koridor ekonomi

Indonesia.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

12

LAPORAN AKHIR

II.4. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI)

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) merupakan sebuah roadmap yang disusun sebagai

upaya untuk melakukan transformasi ekonomi untuk mendorong aktivitas

perekonomian sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk

meningkatkan daya saing.

Upaya transformasi ekonomi tersebut tentunya dilakukan dengan

mempertimbangkan seluruh potensi dan tantangan yang dimiliki oleh

Indonesia. Selain itu, MP3EI ini sekaligus sebagai pijakan awal dalam hal

mengembangkan komitmen bersama antara Pemerintah dan dunia usaha

untuk melaksanakan berbagai langkah-langkah pembangunan yang

konkret.

Pembangunan nasional bukanlah semata-mata agregasi atau gabungan

atas pembangunan daerah/wilayah atau bahkan gabungan pembangunan

antar sektor semata. Pembangunan nasional adalah hasil sinergi berbagai

bentuk keterkaitan (linkages), baik keterkaitan spasial (spatial linkages

atau regional linkages), keterkaitan sektoral (sectoral linkages) dan

keterkaitan institusional (institutional linkages). Hal tersebut dilakukan

melalui sinergi yang lebih baik bagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah

Daerah, BUMN, BUMD, dan swasta.

Pihak swasta akan memegang peran yang utama dan penting dalam

percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi khususnya dalam hal

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

13

LAPORAN AKHIR

meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan pihak

pemerintah akan berfungsi sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator.

Fasilitasi dan katalisasi akan diberikan oleh pemerintah melalui

penyediaan infrastruktur maupun pemberian insentif fiskal dan non fiskal.

Dari sisi regulasi, pemerintah akan melakukan deregulasi

(debottlenecking) terhadap regulasi yang menghambat pelaksanaan

investasi.

Pelaksanaan Koridor Ekonomi Indonesia atau Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia dilakukan

untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia

melalui pengembangan 8 (delapan) program utama yang terdiri dari 22

(dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama yang berada diseluruh

wilayah Indonesia. Pengembangan 8 (delapan) program utama tersebut

meliputi: sektor industri manufaktur, pertambangan, pertanian, kelautan,

pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan strategis

nasional. Sedangkan fokus dari 8 (delapan) program utama tersebut

meliputi 22 (dua puluh dua) aktivitas utama yaitu: industri besi-baja,

makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, perkapalan, nikel,

tembaga, bauksit, kelapa sawit, karet, kakao, perikanan, pariwisata,

telematika, batubara, minyak dan gas, serta pengembangan Metropolitan

Jabodetabek, dan pembangunan Kawasan Selat Sunda.

Strategi utama pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan

mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama, yaitu :

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

14

LAPORAN AKHIR

1. Mengembangkan 6 (enam) koridor ekonomi indonesia, yaitu:

Koridor Sumatera, Koridor Jawa, Koridor Kalimantan,Koridor

Sulawesi, Koridor Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Papua–

Kepulauan Maluku. Pembangunan 6 (enam) koridor ekonomi di

lakukan melalui pembangunan pusat-pusa t pertumbuhan di setiap

koridor dengan mengembangkan klaster industri dan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) yang berbasis sumber daya unggulan di

setiap koridor ekonomi. Keenam koridor ekonomi tersebut telah

ditetapkan tema pembangunan di masing-masing koridor sesuai

dengan potensi yang dimiliki di masing-masing wilayah serta tujuan

pengembangan yang ingin dicapai.

2. Meningkatkan konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal

dan terhubung secara internasional (locally integrated,

internationally connected). Penguatan konektivitas nasional

ditujukan untuk memperlancar distribusi barang dan jasa, dan

mengurangi biaya transaksi (transaction cost) logistik.

3. Ketiga, mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia

(SDM) Indonesia dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) untuk mendukung pengembangan program

utama di setiap koridor ekonomi. Mengungat “bonus demografi”

yang dimiliki oleh Indonesia di masa mendatang, maka peningkatan

kualitas sumber daya manusia menjadi merupakan hal yang

mendesak.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

15

LAPORAN AKHIR

Secara umum, dapat dikatakan bahwa MP3EI merupakan salah satu

wujud kolaborasi antara Pemerintah dengan dunia usaha dalam upaya

mengembangkan berbagai sektor unggulan serta sekaligus

mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur untuk mengembangkan potensi

yang dimiliki Indonesia. Telah disadari bersama bahwa keberhasilan

pembangunan Indonesia di masa mendatang memerlukan peran serta

dari dunia usaha.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

16

LAPORAN AKHIR

III. METODOLOGI

III.1. Pendekatan Kegiatan

Laporan produksi ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif.

Menurut Suryabrata (1983), Pendekatann  Deskriptif merupakan

pendekatan yang bertujuan untuk  membuat deskripsi secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat

sekarang. Juga memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual

sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui

pendekatan ini, kami berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian

yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus

terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bersifat tunggal (satu

variabel). Pendekatan kuantitatif menggunakan gaya bergantung pada

seleksi. Dari pelbagai peristiwa yang terjadi secara alamiah akhirnya

dipilih sesuatu gejala tanpa mengadakan intervensi.

Dengan demikian, dalam laporan ini berisi tentang deskripsi yang

disertai dengan Narasi tentang pembangunan di Sulawesi Selatan dalam

video “Visualisasi Program Masterplan Perluasan dan Percepatan

Pembangunan Ekonomi Indonesia koridor IV Sulawesi Provinsi Sulawesi

Selatan".

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

17

LAPORAN AKHIR

III.2. Data dan Sumber Data

Data dalam laporan ini adalah data-data faktual yang

mendeskripsikan keadaan dan kegiatan ekonomi Sulawesi Selatan dalam

berbagai sektor ekonomi sampai triwulan ke III tahun 2013. Sumber data

dalam laporan ini diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan dan Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki wewenang dalam

pengolahan data penduduk dan kegiatan ekonomi Provinsi Sulawesi

Selatan. Data-data tersbut antara lain : Jumlah penduduk, Luas Daerah,

Persentasi pertumbuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

III.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Laporan ini, kami menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data diantaranya adalah:

1. Dokumentasi.

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, file, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda

dan sebagainya. Dokumen yang diperoleh berdasarkan teknik

dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen dalam bentuk file misalnya TOR

MP3EI, Data kependudukan, Gambaran Umum daerah, Laporan

Perkembangan proyek MP3EI, serta arah dan kebijakan pemerintah

dalam pelaksanaan program MP3EI ini. Dokumen yang berbentuk

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

18

LAPORAN AKHIR

gambar/video, misalnya video animasi proyek-proyek MP3EI, antara lain

Malino Highland, Center Point of Indonesia, Perbaikan jalan Poros

Makassar-Parepare. Dalam video-video tersebut telah dipaparkan secara

jelas gambaran proyek sehingga tidak memerlukan pengambilan gambar

di lokasi secara langsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang atau lebih

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pelaksanaan

wawancara pertama kali dilakukan bersama Bapak Gubernur Sulawesi

Selatan yang sekaligus menjadi pembuka video MP3EI ini. Bapak

Gubernur, Syahrul Yasin Limpo memberikan gambaran tentang keadaan

Iklim Investasi, dan memberikan gambaran kekayaan sumber daya alam,

serta Keunggulan yang dimiliki Sulawesi Selatan. Selanjutnya wawancara

kami lakukan dengan Bapak Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang memberikan gambaran tentang

proyeksi pembangunan Sulawesi Selatan yang akan dan telah

dilaksanakan dalam kurun waktu 2010-2025.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

19

LAPORAN AKHIR

3. Observasi

Pada teknik ini kami menggunakan jenis observasi langsung.

Observasi langsung adalah observasi atau pengamatan yang dilakukan

pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan di teliti, misalnya

pengamatan langsung di lokasi Proyek MP3EI.

Pada pengamatan ini, secara langsung kami mengamati lokasi

Proyek dan melakukan pengambilan gambar sesuai kebutuhan. Adapun

hal-hal yang diobservasi dan langkah-langkah yang ditempuh oleh dalam

teknik laporan ini adalah:

a) Kami melihat secara cermat kondisi di lapangan dengan

memperhatikan keadaan lokasi Proyek MP3EI sesuai data yang

diperoleh.

b) Kami membuat narasi yang akan lebih mendeskripsikan secara

verbal informasi-informasi terkait, yang sinergis dengan

penampakan di Visual.

III.4. TAHAPAN VISUALISASI MP3EI SULAWESI SELATAN

Untuk mencapai tujuan dan output yang diharapkan secara

maksimal, maka disusun sejumlah tahapan pelaksanaan serta metodologi

yang digunakan. Secara umum tahapan pembuatan Visualisasi Program

MP3EI di Propinsi Sulawesi Selatan terbagi dalam 3 tahap, yaitu :

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

20

LAPORAN AKHIR

1. Pra Produksi

Pra Produksi, merupakan tahap persiapan sebelum pelaksanaan

produksi. Tahap ini terdiri dari :

a. Pembuatan Konsep

b. Penyiapan Naskah Skenario

c. Perekrutan Crew

d. Penyusunan Jadwal Produksi

e. Hunting Lokasi

2. Produksi,

Produksi adalah proses yang paling menentukan keberhasilan

penciptaan sebuah karya film. proses yang dalam kata lain bisa disebut

dengan shooting (pengambilan gambar) ini dipimpin oleh seorang

sutradara, orang yang paling bertanggung jawab dalam proses ini. orang

yang ikut dalam proses ini antara lain kameraman atau DOP (Director Of

Photography) yang mengatur cahaya, warna, dan merekam gambar.

Artistik yang mengatur set, make up, wardrobe dan lain sebagainya. dan

Soundman yang merekam suara

3. Pasca Produksi,

Pasca produksi merupakan tahapan setelah pengambilan gambar

yang terdiri dari dua pokok, yaitu tahap Editing dan Distribusi. Tahap

editing merupakan usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan

video menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Dalam kegiatan ini

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

21

LAPORAN AKHIR

seorang editor akan merekonstruksi potongan-potongan gambar yang

diambil oleh juru kamera. Tahap ini telah mencakup mastering audio,

penambahan visual efek, colouring dan sebagainya. Sementara tahap

distribusi merupakan tahapan yang mencakup penyaluran video ke

penonton

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

22

LAPORAN AKHIR

IV. HASIL KAJIAN

Masterplan Perluasan dan Pembangunan Perekonomian Indonesia

(MP3EI) sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan nasional

dirumuskan dengan semangat “Business as Not Usual”. Semangat ini

tercermin dalam 3 hal, yaitu:

1. MP3EI mengedepankan terobosan strategi dan kebijakan. Titik berat

pendekatannya pada solusi, bukan pada pendekatan masalah yang

dihadapi.

2. MP3EI menitikberatkan pada percepatan transformasi ekonomi

dengan pendekatan peningkatan value added, mendorong investasi,

mengintegrasikan sektoral dan regional, serta memfasilitasi

percepatan investasi swasta sesuai kebutuhannya.  

3. MP3EI mendengarkan masukan dan pendapat dari seluruh pemangku

kepentingan, termasuk pelaku usaha dan pemerintah daerah.

MP3EI mempunyai 3 (tiga) strategi utama yang dioperasionalisasikan

dalam inisiatif strategic. 

Strategi pertama adalah pengembangan potensi melalui 6 koridor

ekonomi yang dilakukan dengan cara mendorong investasi BUMN,

Swasta Nasional dan FDI dalam skala besar di 22 kegiatan ekonomi

utama. Penyelesaian berbagai hambatan akan diarahkan pada kegiatan

ekonomi utama sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan realisasi

investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi di 6 koridor ekonomi.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

23

LAPORAN AKHIR

Berdasarkan potensi yang ada, maka sebaran sektor fokus dan kegiatan

utama di setiap koridor ekonomi, diantaranya sebagai berikut:

1. Sumatera  : Kelapa Sawit, Karet, Batubara, Besi-Baja, JSS

2. Jawa  :

Industri Makanan Minuman, Tekstil, Permesinan,

Transportasi,   Perkapalan, Alutsista, Telematika,

Metropolitan Jadebotabek.

3. Kalimantan  :Kelapa Sawit, Batubara, Alumina/Bauksit, Migas,

Perkayuan, Besi-Baja

4. Sulawesi  : Pertanian Pangan, Kakao, Perikanan, Nikel, Migas

5. Bali NT   : Pariwisata, Peternakan, Perikanan

6. Papua-Kep.

Maluku :

Food Estate, Tembaga, Peternakan, Perikanan,

Migas, Nikel

Strategi kedua adalah memperkuat konektivitas nasional melalui

sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi kinerja sektor riil.

Untuk itu akan ditetapkan jadwal penyelesaian masalah peraturan

nasional dan infrastruktur utama nasional. Menurut laporan Menko

Perekonomian, berdasarkan hasil diskusi dengan para pemangku

kepentingan, khususnya dunia usaha, teridentifikasi sejumlah regulasi dan

perijinan yang memerlukan debottlenecking yang meliputi :

1. Mempercepat penyelesaian peraturan pelaksanaan undang-

undang.

2. Menghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada

baik ditingkat pusat dan daerah, maupun antara sektor/lembaga.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

24

LAPORAN AKHIR

3. Merevisi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk

mendukung strategi MP3EI (seperti Bea keluar beberapa komoditi).

4. Memberikan insentif kepada kegiatan-kegiatan utama yang sesuai

dengan strategi MP3EI.

5. Mempercepat dan menyederhanakan proses serta memberikan

kepastian perijinan.

Adapun Elemen Utama dari Strategi Kedua adalah:

1. Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan utama untuk

memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip

keterpaduan, bukan keseragaman.

2. Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah

tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui inter-modal

supply chain systems.

3. Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur &

pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan

secara luas. (Pertumbuhan yang inklusif)

 Strategi ketiga, pengembangan Center of Excellence di setiap

koridor ekonomi. Dalam hal ini akan didorong pengembangan SDM dan

IPTEK sesuai kebutuhan peningkatan daya saing. Percepatan

transformasi inovasi dalam ekonomi yang dilakukan melalui:

1. Pengembangan modal manusia berbasis ilmu pengetahuan,

teknologi, dan inovasi secara terencana dan sistematis.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

25

LAPORAN AKHIR

2. Memasukkan unsur Sistem Inovasi Nasional (SINAS) dan

berbagai upaya transformasi inovasi dalam kegiatan ekonomi.

Adapun Inisiatif Strategiknya adalah sebagai berikut :

1.Revitalisasi Puspitek sebagai Science and Technology Park

2.Pengembangan Industrial Park

3.Pembentukan klaster inovasi daerah untuk pemerataan

pertumbuhan

4.Pengembangan industri strategis pendukung konektivitas

5.Penguatan aktor inovasi (SDM dan Inovasi).

IV.1. Koridor Ekonomi Sulawesi

Tema pembangunan yang menjadi arah koridor ekonomi sulawesi

adalah "Sebagai pusat produksi dan pengelolaan hasil pertanian,

perkebunan, perikanan, migas, dan pertambangan nasional". Koridor ini

diharapkan menjadi garis depan ekonomi nasional terhadap pasar Asia

Timur, Australia, dan Amerika. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki potensi

tinggi di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan-kegiatan

unggulannya. Meskipun demikian, secara umum terdapat beberapa hal

yang harus dibenahi di Koridor Ekonomi Sulawesi, antara lain :

Rendahnya nilai PDRB per kapita di Sulawesi dibandingkan

dengan pulau lain di Indonesia.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

26

LAPORAN AKHIR

Kegiatan ekonomi utama pertanian, sebagai kontributor PDRB

terbesar (30 persen), tumbuh dengan lambat padahal kegiatan

ekonomi utama ini menyerap sekitar 50 persen tenaga kerja.

Investasi di Sulawesi berasal dari dalam dan luar negeri relatf

tertnggal dibandingkan daerah lain.

Infrastruktur perekonomian dan sosial sepert jalan, listrik, air, dan

kesehatan kurang tersedia dan belum memadai.

Dalam mendukung pencapaian tujuan koridor ekonomi sulawesi,

maka saat ini Propinsi Sulawesi Selatan sedang mengupayakan berbagai

program investasi yang diarahkan pada kesiapan Sulawesi Selatan

menciptakan konektivitas pada Koridor Sulawesi. Saat ini telah terdapat 6

Kawasan Perhatian Investasi (KPI) yaitu KPI Palopo, KPI, Maros, KPI

Wajo, KPI Pare-Pare, KPI Gowa dan KPI Makassar, setiap KPI memiiki

program ekonomi yang berbeda-beda, seperti pada Tabel di bawah ini.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

27

LAPORAN AKHIR

Adapun kegiatan penguatan konektivitas MP3Ei Sulawesi Selatan

dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Dengan adanya kegiatan/proyek tersebut maka diharapkan

kedepannya Sulawesi Selatan dapat menjadi :

1. Pusat pertumbuhan pembangunan di luar Pulau Jawa

2. Pusat distribusi pelayanan barang dan jasa

3. Hubungan utama pendidikan di luar Pulau Jawa

4. Hub utama kesehatan di luar Pulau Jawa

5. Daerah dengan pertumbuhan rata-rata antara 8–9 %;

6. Daerah dengan akselerasi agribisnis ke agroindustri

7. Daerah pengembangan industri manufaktur dan pertambangan

8. Daerah yang memiliki jaminan keersediaan listrik

9. Hub/Daerah interkoneksi perhubungan udara dan laut

10.Daerah yang pemenuhan pangan rakyatnya dijamin pemerintah.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

28

LAPORAN AKHIR

IV.2. Alur Pembuatan Visualiasi MP3EI Sulawesi Selatan

A. Pra-Produksi (20 hari)

Pra produksi adalah tahapan mencari ide cerita dan visual sebelum

produksi film/video, adapun beberapa tahapan yang termasuk pra-

produksi adalah sebagai berikut :

Pembuatan Konsep.

- Pembuatan konsep 1, dilakukan di studio Max Media dari

tanggal 7 sampai 11 Juli 2013. Tim Kreatif yang terdiri dari 7

orang berembuk dan menghasilkan konsep dan sample video

(berdurasi dua setengah menit) yang dilengkapi narasi, dengan

narator tim max media.

Revisi Konsep 1.

Dilakukan di kantor Bappeda Sulsel pada tanggal 10 juli 2013,

Pukul 10.00 Wita. Dengan dihadiri tim Max Media, Pak Asdar, dan

Pak Arifin selaku perwakilan Bappeda Sulsel. Di ruangan Kepala

bidang Ekonomi Bappeda Sulsel. Pertemuan dilaksanakan selama

3 jam, dengan pemutaran sample video oleh Tim Max Media dan

menghasilkan revisi konsep, sebagai berikut :

1. Video visualisasi di mulai dengan sambutan Gubernur Sulsel

2. Pembuatan globe 3d, memperlihatkan letak Sulsel yang berada

di tengah Indonesia (kawasan strategis)

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

29

LAPORAN AKHIR

3. Professional pemerintah lebih di tonjolkan

4. Pengantar Gambaran umum, jumlah penduduk, geografi, dan

visi misi sulsel.

5. Visual update 3D

6. Penampilan penari di penutup

7. Penutup sulsel menjadi

8. 30 proyek di Sulsel

Revisi Konsep 2.

Dilakukan di kantor Bappeda Sulsel pada tanggal 15 Juli 2013,

Pukul 10.00 Wita, dengan dihadiri Tim Max Media dan Pak Asdar di

Ruang Kemiskinan lantai 1 Bappeda Sulsel. Pertemuan ini

dilaksanakan selama 2 jam dan dilakukan beberapa revisi, serta

penyerahan data-data terbaru yang meliputi :

1. Indikator Makro Triwulan 4 tahun 2012 (dalam format pdf)

2. Bahan tayang Mamminasata (dalam format powerpoint)

3. Video Animasi 3D Ujung Lamuru Maros

Pembuatan Skenario.

Berdasarkan dari konsep yang dihasilkan dari dua kali revisi, maka

dilakukan pembuatan skenario di studio Max Media oleh tim kreatif

tanggal 17 juli 2013, Pukul 11.00 Wita. Pembuatan skenario

bertujuan untuk mempermudah proses produksi. Dalam skenario

inilah juga akan dijabarkan efek-efek visual dan audio seperti

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

30

LAPORAN AKHIR

dissolve, wipe, superimpose, split image dsb, yang akan digunakan

di proses paska produksi.

Revisi Skenario.

Dilakukan di studio Max Media oleh tim kreatif tanggal 21 Juli 2013,

pukul 20.00 Wita. Revisi dilakukan untuk memastikan hal-hal detail

sudah masuk dalam skenario. Revisi skenario menghasilkan

naskah skenario fix dengan jumlah 10 halaman.

Pengumpulan data (22-25 Juli 2013)

- Tanggal 22 Juli 2013, pengambilan data dari Bappeda Sulsel di

Kantor Bappeda Sulsel jam 11.00 Wita. Data-data yang

diserahkan meliputi :

1. Video profile PT. Malino Highland, Gowa

2. Data Profil Sulsel (dalam format Powerpoint)

- Tanggal 24 Juli 2013, pengambilan data dari Bappeda di Coffee

Toffee (warkop), pukul 20.00 Wita. Data-data yang diserahkan

meliputi :

1. Performance Plb. Makassar-government germany (dalam

format powerpoint).

2. RPJMD 2008-2013 Prov. Sul-Sel (dalam format pdf)

3. Video Animasi 3D Center Point Of Indonesia/ Wisma Negara

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

31

LAPORAN AKHIR

- Tanggal 25 Juli 2013, pengambilan data dari Bappeda di Kantor

Bappeda, pukul 10.00 Wita. Data yang diserahkan meliputi :

1. Bahan Rapat MP3EI Jilid 2 Juli 2013 (dalam format

powerpoint)

2. Data MP3EI Terbaru (dalam format microsoft excel)

3. Video pengerjaan jalan Maros - Pare-pare

Pembuatan Narasi.

Dilakukan di studio Max Media oleh tim kreatif dari tanggal 26

sampai 27 Juli 2013. Pembuatan narasi ini sebagai revisi dari

narasi yang telah dibuat sebelumnya.

B. Produksi (32 hari)

Produksi adalah tahap saat melakukan sebuah produksi pada

film/video yang menerapkan ide dan konsep yang telah dicari atau

dirancang pada saat pra produksi kemudian diterapkan pada saat

produksi berlangsung. Adapun tahapan proses produksi, adalah

sebagai berikut :

Pengambilan Gambar

Lokasi pengambilan pembuatan video ada di beberapa tempat

seperti :

1. Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan

2. Pantai Losari,

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

32

LAPORAN AKHIR

3. Tugu dara daeng 

4. Lapangan karebosi

5. Pelabuhan soekarno hatta

6. Bandara Sultan Hasanuddin

7. Kawasan industri kima Makassar

8. Jembatan dan jalan TOL

9. LPG Storage Makassar

10.Pabrik Pengolahan Kakao

11.Pembangunan PLTU Jeneponto

12.Malino Highland

Semua yang ada di atas itu adalah lokasi dimana kami melakukan

pembuatan video yang semuanya juga ada didalam video yang telah kami

buat tersebut.

Tanggal pembuatan video yaitu :

Pengambilan timelapse kota makassar

- Minggu tanggal 28 Juli 2013, pengambilan spot-spot kota

makassar di pantai losari dan Tugu dara daeng dilakukan

sore dari pukul 16.00 wita sampai 18.00 wita.

- Kamis tanggal 1 Agustus 2013, pengambilan spot-spot

kota makassar di lapangan karebosi dari pukul 14.00 wita

sampai 17.00 wita

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

33

LAPORAN AKHIR

- Jumat tanggal 2 Agustus 2013, pengambilan spot-spot

kota makassar di pelabuhan Soekarno Hatta dilakukan dari

pukul 16.00 wita sampai 19.00 wita

- Senin tanggal 5 Agustus 2013, pengambilan spot-spot

kota makassar di Kawasan Industri KIMA dan Bandara

Sultan Hasanuddin dilakukan dari pukul 14.00 sampai

20.00 wita.

Pengambilan Suasana Proyek-proyek MP3EI

- Selasa tanggal 6 Agustus 2013, pengambilan suasana

proyek-proyek MP3EI di jembatan dan jalan Tol dan LPG

storange makassar dilakukan dari pukul 15.00 wita sampai

18.00 wita.

- Kamis tanggal 8 Agustus 2013, pengambilan dilakukan di

pabrik pengolahan kakao dari pukul 07.00 wita sampai

10.00 wita

- Selasa sampai kamis tanggal 13 Agustus 2013,

pengambilan gambar suasana Pembangunan PLTU

Jeneponto – PT. Bosowa Duta Energasindo.

- Rabu 14 Agustus 2013, dari pukul 14.00 wita sampai 17.00

wita, pengambilan gambar suasana pembangunan Malino

Highland di Malino.

Senin tanggal 19 Agustus 2013 pukul 12.00 wita dilakukan

pertemuan dengan Pak Arifin dan Pak Asdar di rumah pribadi

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

34

LAPORAN AKHIR

Pak Arifin, dalam rangka pembahasan dan perampungan

materi interview Bapak Gubernur Sulawesi Selatan. Adapun Isi

materi yang disepakati tersebut adalah sebagai berikut :

o Dalam pandangan Bapak Gubernur Sulawesi Selatan,

sejauh mana peran MP3EI dalam pembangunan Sulawesi

Selatan.

o Apa harapan Bapak Gubernur Sulawesi Selatan tentang

iklim investasi di Sulawesi Selatan.

o Bagaimana Bapak Gubernur Sulawesi Selatan melihat

pola pikir “it’s not business as usual” dapat mendorong

peran serta pihak swasta dalam program MP3EI.

o Apa harapn Bapak Gubernur Sulawesi Selatan tentang

Sulawesi Selatan di Masa Mendatang.

Interview dengan Gubernur Sulawesi Selatan.

Selasa tanggal 20 Agustus 2013 dilakukan sore dari pukul

15.00 wita sampai 16.00 wita di Rumah Jabatan Gubernur

Sulawesi Selatan. Pengambilan gambar di dampingi oleh Pak

Asdar dan Pak Arifin.

Pengambilan gambar establish

Gambar establish merupakan gambar suasana kota yang

mencerminkan dan menggambarkan keadaan masyarakat.

- Tanggal 16 Agustus 2013 pengambilan gambar di

beberapa sudut kota Makassar antara lain, Jalan Jendral

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

35

LAPORAN AKHIR

Sudirman, Universitas Hasanuddin, Lapangan Karebosi,

Kawasan pertokoan, dsb.

- Tanggal 18 Agustus 2013 pengambilan gambar di

Kabupaten Maros, Pangkep.

- Tanggal 19 agustus 2013 pengambilan gambar Jeneponto dan

Gowa.

Pengambilan gambar suasana meeting, Dilakukan dari tanggal

21-29 Agustus 2013. Tanggal 27 Agustus 2013 dilakukan

pengambilan gambar Rapat Koordinasi MP3EI Koridor Ekonomi

Sulawesi di Hotel Grand Clarion. Rapat ini dihadiri oleh kepala

Bappeda dan Kepala Dinas se-Sulawesi.

Durasi video ini kurang lebih sekitar 30 menit. Dimana semua aspek

yang ada dalam konsep yang kami olah sebelumnya sudah termuat

dalam video.

C. Pasca-Produksi (30 hari).

Pasca-Produksi merupakan tahapan akhir dalam proses pembuatan

video ini. Proses ini dilaksanalan penggabunagn gambar, mastering,

colouring dll.

Perekaman Narasi dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris) (30 Agustus – 5 September 2013).

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

36

LAPORAN AKHIR

- Perekaman Narasi dalam Bahasa Indonesia dilakukan di Studio

Max Media dari tanggal 30 sampai 1 Agustus 2013.

- Perekaman Narasi dalam Bahasa Inggris dilakukan di studio

Max Media dari tanggal 3 sampai 5 Agustus 2013.

Pembuatan footage animasi diagram.

Pembuatan footage animasi diagram Dilakukan di Studio Max

Media bersama team creative dari tanggal 6 sampai 7 September

2013, footage animasi diagram ini menggambarkan data-data

terbaru Sulawesi Selatan.

Pembuatan Tittling.

Pembuatan Tittling dilakukan di Studio max Media bersama team

creative dari tanggal 8 sampai 9 September 2013.

Pembuatan animasi 3D.

Pembuatan animasi 3D dilakukan di Studio Max Media bersama

team creative dari tanggal 10 sampai 13 september 2013.

Editing.

Editing dilakukan di Studio Max media bersama team creative dari

tanggal 14 sampai 24 September 2013.

Scoring musik.

Scoring Musik dilakukan si Studio Max Media bersama team

creative pada tanggal 25 September 2013.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

37

LAPORAN AKHIR

Mixing audio dan musik.

Mixing Audio dan Musik dilakukan di studio Max Media bersama

team creative pada tanggal 26 September 2013.

Revisi 1 dan 2 (27-29 September 2013)

- Revisi 1, dilakukan di Bappeda Sulsel dihadiri team creative Max

Media dan perwakilan Bappeda dari tanggal 27 September 2013.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

38

LAPORAN AKHIR

V. PENUTUP

Demikian laporan kegiatan ini kami susun sebagai bagian dari salah

satu dekomen yang dipersyaratkan. Disamping itu kami menyertakan lima

(5) keping DVD hasil visualisasi dalam dua bahasa, yaitu bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris. Kami berharap dengan adanya visualisasi

ini akan memberikan gambaran secara jelas tentang pelaksanaan

program MP3EI di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan serta dapat

dipergunakan untuk dalam mempercepat proses investasi pihak lain di

Sulawesi Selatan.

Besar harapan kami kerjasama ini akan terus berlanjut pada

kegiatan-kegiatan lainnya sebagai wujud partisipasi bagi kemajuan

Propinsi Sulawesi Selatan kedepannya.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

39

LAPORAN AKHIR

Lampiran 1. Foto-Foto Kegiatan

A. Rapat Koordinasi membahas materi film MP3EI Sulawesi Selatan

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

40

LAPORAN AKHIR

B. Rapat Koordinasi pembahasan materi Interview Bapak Gubernur Sulawesi Selatan.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

41

LAPORAN AKHIR

C. Proses pengambilan gambar di lapangan.

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

42

LAPORAN AKHIR

Visualisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Periode 2010-2025 di Propinsi

Sulawesi Selatan

43