LAPORAN AKHIR ILMU USAHA TANI.docx

34
LAPORAN AKHIR ILMU USAHA TANI Struktur Penerimaan , Biaya, Pendapatan dan Analisis RC Ratio Usaha Tani Padi Desa Kampung Bogor Kecamatan Tangsi Baru Kabupeten Kepahiang OLEH: Vita Mesra Purba E1D012104 Netty Sustriyanti E1D012105 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Transcript of LAPORAN AKHIR ILMU USAHA TANI.docx

LAPORAN AKHIR ILMU USAHA TANIStruktur Penerimaan , Biaya, Pendapatan dan Analisis RC Ratio Usaha Tani Padi Desa Kampung BogorKecamatan Tangsi BaruKabupeten Kepahiang

OLEH:Vita Mesra PurbaE1D012104Netty Sustriyanti E1D012105

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS BENGKULU2013KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan bimbingannya sehingga kami dapat melaksanakan praktikum Ilmu Usaha Tani dan menyelesaikan laporan praktikum sebagai tugas akhir disemester ini. Dengan ini diharapkan kami mampu membahas data yang telah diperoleh dari proses wawancara langsung kepada masyarakat mengenai strukur penerimaan dan pengeluaran rumah tangga petani di desa Kampung Bogor.Praktikum ini kami lakukan selama 3 hari berturut-turut guna memperoleh informasi yang akurat mengenai data yang berhubungan dengan tema praktikum ini.. Alhamdulillah kami ucapkan karena kami telah mampu menyelesaikan laporan untuk praktikum ini dengan penuh kesungguhan dan keihklasan hati.Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada bapak dosen pembimbing serta Coordinator Assisten yang telah membantu mulai dari awal berjalannya praktikum hingga proses praktikum selesai. Kesuksesan kami sebagian besar berkat tuntunan dari bapak dan Co As. Dalam laporan ini kami berusaha semaksimal mungkin membahas data-data yang telah diperoleh dari praktikum sehingga memperoleh jawaban dari segala hal yang menjadi tujuan dari praktikum ini.Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang brsifat membangun sangat kami harapkan demi mencapai kesempurnaan dalam penulisan laporan ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Bengkulu, 7 Juni 2014

Penyusun

Anggota Kelompok

DAFTAR ISIKata PengantariDaftar Isi iiBAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan 2BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1 Ilmu Usaha Tani 32.2 Penerimaan 42.3 Biaya Usaha Tani 42.4 Pendaptan 52.5 RC Ratio 5BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 73.1 Metode Pemilihan Lokasi 73.2 Metode Penentuan Responden 73.3 Metode Pengumpulan Data 83.4 Metode Analisis Data 9BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM 114.1 Letak dan Monografi 114.2 Kegunaan Tata Guna Lahan 114.3 Keadaan Iklim 114.4 Keadaan Umum Penduduk 124.5 Keadaan Sarana dan Prasarana 12BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 145.1 Karakteristik Responden 145.2 Potensi Usaha Tani Padi 15 Struktur Biaya Usaha Tani Padi 16 Struktur Penerimaan Usaha Tani Padi 19 Struktur Pendapatan Usaha Tani Padi 19 RC Ratio 20BAB VI PENUTUP 216.1 Kesimpulan 216.2 Saran 216.3 Kendala 21Daftar Pustaka 22

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa kampong bogor yang pada walnya merupakan Desa Bukit Peninjauan II yang terletak di kecamatan Sukaraja kabupaten Seluma ini memilki luas wilayah 725 ha dengan keadaan iklim tropis. Daerah ini merupakan daerah yang cukup datar dan berpotensi untuk pertanian sehingga berbagai usaha tani tergerak di wilayah ini. Selain itu masyarakat daerah setempat merupakan masyarakat transmigrasi dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta. Berdasarkan hasil survey bahwa diketahui bahwa daerah yang memiliki topografi daerah datar dan berpotensi untuk pertanian ini sangat untuk cocok untuk dikembangkannya sektor pertanian baik perkebunan maupun usaha tani padi. Namun dalam hal ini usaha tani padi menjadi sorotan utama karena sebagian besar masyarakat hidup dari saha tani padi ini. Hal itu dapat tercermin dari sebagian besar masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai petani padi . Maka dari itu kami tertarik untuk melakukan penelitian sederhana mengenai tema praktikum yang kami ini yaitu struktur biaya, penerimaan, pendapatan serta RC Ratio usaha tani padi di daerah tersebut .

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang di atas maka kami dapat mengambil perumusan masalah yakni: Bagaimana gambaran struktur penerimaan usaha tani padi masyarakat di Desa Kampung Bogor Bagaimana gambaran biaya usaha tani padi masyarakat di Desa kampung bogor Bagaimana gambaran struktur pendapatan usaha tani padi masyarakat di Desa Kampong Bogor Seberapa besar RC Ratio yang ada dalam usaha tani padi masyarakat di Desa Kampung Bogor

1.3 Tujuan Untuk mengetahui gambaran struktur penerimaan usaha tani padi di Desa kampung bogor Untuk mengetahui gambaran biaya usaha tani padi di Desa kampung bogor Untuk mengetahui gambaran struktur pendapatan usaha tani padi di Desa kampung bogor Untuk mengetahui besarnya RC Ratio yang ada dalam usaha tani padi di Desa kampung bogor

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha TaniUsaha tani adalah suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi dimana peretanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu sebagai pemilik, penyakap, atau penyewa, atau manager yang digaji ( Ahmad, 1982). Ilmu usaha tani adalah ilmu ekonomi pertanian yang mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan usaha tani ( Mubyarto, 1989). (Menurut Fadholi: 1989) Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis dan besarnya cabang usahatani berupa tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal dan kontinyu.Menurut Soekartawi (1995), usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki atau yang dikuasai sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input).Ratag (1982) mengatakan bahwa ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara menentukan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif mungkin sehingga produksi pertanian memberikan pendapatan keluarga petani yang lebih baik. Definisi ini terkandung satu tujuan utama yaitu peningkatan pendapatan keluarga petani. Adiwilaga (1982), menjelaskan bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan segala kegiatan orang yang melakukan pertanian dan masalah ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahanya. Sedangkan Menurut Hernanto (1993), yang menjadi unsur- unsur pokok usaha tani yang di kenal dengan faktor-faktor produksi, yaitu: tanah, tenaga kerja, modal dan manjemen.

2.2 Penerimaan Penerimaan adalah terjemahan dari revenue (atau sebaliknya) yaitu suatu konsep yang menghubungkan antara jumlah barang yang diproduksi dengan harga jual perunitnya. Konsep penerimaan tentu saja dipandang dari sisi permintaan (bukan penawaran karena tidak semua barang yang ditawarkan akan menjadi penerimaan (belum tentu laku dijual)). Bila misalkan symbol penerimaan dinotasikan sebagai R atau TR (total revenue), unit barang disimbolkan dengan Q, dan harga jual disimbolkan dengan P maka nilai R secara matematis adalah perkalian antara penerimaan dan harga jual tersebut atau : R = P x Q atau TR = P x Q .( Sadono, 2000)Penerimaan usahatani adalah jumlah yang diterima petani dari suatu proses produksi, dimana penerimaan tersebut didapatkan dengan mengalikan produksi dengan harga yang berlaku saat itu. Penerimaan usahatani adalah jumlah yang diterima petani dari suatu proses produksi, dimana penerimaan tersebut didapatkan dengan mengalikan produksi dengan harga yang berlaku saat itu. (Suharyadi, 2003)

2.3 Biaya Usaha Tani Mulyadi (2007) Biaya usahatani pada umumnya diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu:1. Biaya tetap: Biaya tetap adalah pengeluaran yang harus dibayarkan walaupun tidak ada aktivi-tas produksi. Besarnya biaya tidak dipengaruhi oleh perubahan output. Beberapacontoh dari biaya tetap diantaranya adalah penyusutan alat dan pajak lahan. 2. Biaya variabel: Biaya variabel adalah pengeluaran yang harus dibayarkan karena adanyaaktivitas produksi. Besarnya biaya variabel akan bervariasi sesuai dengan tingkatproduksi yang dilaksanakan. Beberapa contoh dari biaya variabel diantaranyaadalah pengeluaran untuk pupuk, tenaga kerja dan pestisida.Biaya usahatani adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi. Dalam hal ini biaya diklasifikasikan ke dalam biaya tunai (biaya riil yang dikeluarkan) dan biaya tidak tunai (diperhitungkan). Biaya usahatani adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi. Dalam hal ini biaya diklasifikasikan ke dalam biaya tunai (biaya riil yang dikeluarkan) dan biaya tidak tunai (diperhitungkan) (Nilasari, Irma & Wiludjeng, Sri, 2006)

2.4 Pendapatan M.P Simangunsong (2004 : 6) mengemukakan bahwa pendapatan adalah bertambahnya aktiva perusahaan atau uang tunai, piutang, kekayaan lain yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang mengakibatkan modal bertambah. Dumairy (1999 : 56) menambahkan bahwa pendapatan adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi meliputi uapah/gaji, sewa tanah, bunga dan keuntungan. (Soekarwati : 2003) berpendapat bahwa pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan.Pd = TR TCPd = Pendapatan Usaha TaniTR = Total PenerimaanTC = Total Biaya2.5 RC RatioAnalisis R/C adalah sinkatan dari Revenue Cost Ratio menurut Soekarwati (2006 : 85) untuk menganalisis kelayakan usaha apakah usaha tani ini memberikan keuntungan atau tidak, dapat digunakan rumus sebagai berikut:A = R/CR = Py . YTC = FC + VCDimana :R = PenerimaanTC = BiayaPy = Harga output Y = OutputFC = Biaya tetapVC = Biaya variabelDengan kriteria :Jika R/C >1 = UntungR/CR/C=1 = Impas

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Metode Pemilihan Lokasi dan waktu PraktikumDalam langkah ini anggota perwakilan kami melakukan survey langsung ke lapangan untuk memperoleh gambaran langsung mengenai lokasi prektek sosial ekonomi pertanian ini secara jelas. Jadi dapat dikatakan bahwa pemilihan waktu dan tempat dilakukan dengan metode purposive atau secara sengaja. Survey dilakukan beberapa kali dengan tahapan sebagai berikut:1. Melakukan kunjungan singkat untuk memperoleh gambaran mengenai jangkauan/jarak lokasi praktek yang nantinya akan dipertimbangkan terlebih dahulu.2. Setelah pertimbangan matang dan sepakat tentang lokasi tersebut dilanjutkan kunjungan kembali untuk melihat gambaran umum tentang kegiatan petani merujuk pada aktifitasnya dalam olah fungsi usaha tani padi.3. Setelah beberapa langkah di atas telah disetujui dan disepakati maka langkah terakhir yakni meminta izin oleh pihak desa setempat atas kunjungan untuk praktikum yang akan kami laksanakan tersebut dengan waktu yang akan ditentukan selanjutnya.4. Lokasi yang dipilih untuk praktikum usaha tani ini didasarakan atas latarbelakang masyarakat setempat yang sebagian besar bermata pencaharian diusaha tani padi ini.5. Waktu praktikum di Desa kampung bogor, yaitu pada tanggal 17 sampai 18 mei 2014 berdasarkan kesepakatan bersama.

3.2 Metode Penentuan RespondenSebelum kami mlakukan pengumpulan data terlebih dahulu kami harus menentukan bagaimana cara dalam penentuan responden sebagai narasumber data yang akan kami kumpulkan tersebut. Adapun metode atau cara kami dalam menentukan responden yang kami wawancarai yakni dengan cara Random Sampling .dengan tahapan sebagai berikut:1. Dilakukan pembagian kelompok terlebih dahuluMasing-masing kelompok dari kami berjumlah kurang lebih 6 orang dengan banyak keseluruhan kurang lebih yaitu 17 kelompok.2. Kelompok yang telah dibagi langsung dipilih ketuanya sebagai pemimpin kelompok yang bersangkutan. Kelompok-kelompok ini akan diberikan jatah sasaran responden yang akan diwawancarai dengan ditentukan oleh Co Ass praktikum. Sebagai gambarannya bahwa Desa yang kami kunjungi yaitu ada beberapa desa diantaranya desa Sido Sari, Sari Mulyo, BP II. Dalam hal ini kami atas nama kelompok 1 mendapat bagian responden untuk area Desa Sari Mulyo.3.3 Metode Pengumpulan DataSetelah dilakukannya pembagian jatah responden sesuai kelompok maka kami mulai melakukan kunjungan ke area Dusun 2 sebagai sasarannya. Anggota yang berjumlahkan 6 orang ini dalam 1 kelompoknya diharapkan mampu mengumpulkan data minimal sebanyak 30 kuisioner. Dengan kata lain bahwa untuk 1 orang dari anggota kelompok diharapkan memperoleh data minimal sebanyak 5 kusioner yang terisi secara real atau wawancara langsung. Wawancara yang dilakukan secara langsung tersebut dilakukan supaya kami memperoleh informasi yang jelas dan akurat terkhusus mengenai tema praktikum yang kami lakukan. Namun dalam hal ini kami terlebih dahulu melakukan wawancara mengenai data umum responden dan juga digunakan sebagai cara bersikap sopan santun dalam bertamu. Data yang kami ingin dapatkan adalah data primer dan data sekunder dari responden dimana data primer merupakan data dari responden langsung sedangkan data sekunder merupakan data yang telah ada dan telah diolah oleh pihak yang berwenang.

3.4 Metode Analisis DataDalam menganalisis data yang telah terkumpul tersebut kami menggunakan cara Metode Analisa Matematika Ekonomi. Artinya data yang ada dianalisis dengan rumur-rumus metematika ekonomi yang berhubungan dengan tujuan analisanya. Metoda matematika ekonomi yang akan digunakan diantaranya:

1. Analisis PendapatanAnalisis pendapatan usaha tani, menurut Soekartawi (2003:58) yakni : Dimana : Pd - TR - TCTC = FC + VCTR = Y . PyKeterangan :Pd : Pendapatan usaha tani TR : Total penerimaanTC : Total biayaFC : Biaya tetapVC : Biaya tidak tetapY : ProduksiPy : Harga Y2. Analisis RC RatioAnalisis R/C adalah sinkatan dari Revenue Cost Ratio menurut Soekarwati (2006 : 85) untuk menganalisis kelayakan usaha apakah usaha tani ini memberikan keuntungan atau tidak, dapat digunakan rumus sebagai berikut:A = R/CR = Py . YTC = FC + VCDimana :R = Penerimaan TC = Biaya Py = Harga output Y = OutputFC = Biaya tetap VC = Biaya variabelDengan kriteria :Jika R/C >1 = Untung R/C R/C=1 = Impas3. Nilai Penyusutan Alat(Mulyadi, 2007) Nilai Penyusutan Alat (NPA), merupakan nilai yang terdapat pada suatu alat dengan melihat harga awal dari barang tersebut, harga akhir, lama pemakaian, dan jumlah barang tersebut.

BAB IVKEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK LAPANGAN

4.1 Letak dan Monografi DesaDesa kampung bogor terletak di kecamatan kepahiang yang kabupaten kepahiang Provinsi Bengkulu ini memiliki luas wilayah 625 ha dengan topografi dataran dan berbatasan dengan: Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sido Sari, Desa BP 1, dan Desa Sumber Makmur. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tawang Rejo dan Air Periukan. Sebelah selatan berbatasan dengan Talang Benuang. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa BP II, Desa Kayu Arang, dan Desa Padang Pelawi.( Sumber: profil Desa Sari Mulyo)Berdasarkan pengamatan yang ada dapat diketahui daerah ini memiliki topografi daerah datar dan berpotensi untuk pertanian sehingga sangat cocok untuk dikembangkannya sektor pertanian terutama usaha tani padi.4.2 Kegunaan Tata Guna LahanSeperti yang telah teramati dari keadaan topografi daerah ini bahwa daerah ini merupakan daertah yang subur dan sangat berpotensi untuk dikembangkannya sektor pertanian. Desa kampung bogor memiliki luas wilayah 725 ha dimana 35 % merupakan lahan daratan, 50 % lahan gambut dan 15 % lahan rawa. Jadi dari informasi ini bahwa lahan yang dapat dipergunakan untuk usaha tani kurang lebih hanya 35 % saja.4.3 Keadaan IklimDesa kampung bogor yang terletak di kepahiang provinsi bengkulu ini memilki keadaan iklim tropis .

4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan data umum yang ada berdasarkan sumber desa kami dapat memberikan informasi mengenai data kependudukan diantaranya sebagai berikut:Sumber: profil desa kampung bogor ditetapkan tahun 2012

1.Tabel Jumlah Penduduk Desa Sari MulyoKeteranganDusun Mekar SariDusun Mekar BaktiDusun Mekar JayaDusun Mekar Indah

Jiwa580783435153

KK13222512542

2. Tabel Penduduk Mata PencaharianPetaniPeternakPedagangUsaha KecilPNSBuruh

365 orang2 orang100 orang6 orang7 orang209 orang

3. Tabel Penduduk Berdasarkan PendidikanPra SekolahSDSLTPSLTASarjana

937 orang706 orang266 orang35 orang7 orang

4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana DesaSumber : Profil Desa di tetapkan tahun 2012NoSarana Dan PrasaranaJumlah/Volume ( unit )Keterangan

1Balai Desa1Belum selesai pembangunannya

2Masjid4

3Musholla3

4Gereja1

5SDN1

6Sekolah PAUD2

7BRDB1

8Irigasi2

9Gilingan Padi2

10Mesin Perontok Padi3

11TPU1

12Jalan Tanah5

13Jembatan Beton125 rusak

14Jembatan Kayu4

15Sumur Gali450

16Mesin Handtraktor3

17Motor Dinas1

18Rumah Dinas1

BAB VHASIL DAN PEMBAHASANUntuk hasil dan pembahasan ini kami berusaha membahas hal-hal yang terkait dengan responden yang kami wawancarai. Artinya bahasan yang ada hanya berasal dari data perolehan untuk dusun 2 Desa Bukit Peninjauan 1, tidak mencakup data keseluruhan desa.5.1 Karakteristik Respondena. Jenjang Pendidikan RespondenDari keterangan 30 responden yang telah diwawancarai di Desa Sari Mulyo diperoleh data mengenai jenjang pendidikan responden pada jumlah tertentu termasuk jumlah anggota keluarga sesuai responden yang diwawancarai, yaitu sebagai berikut:JenjangSD/SRSMPSMAPerguruan Tinggi

Jumlah ( jiwa)5530222

Jadi masyarakat di Desa Sari Mulyo yang tergambar dari pengamatan ini dapat dirata-ratakan hanya sampai pada jenjang SD dan selebihnya mereka tamat pada jenjang SMP, SMA , Perguruan tinggi.b. Rata-Rata Luas LahanUntuk luas lahan 30 responden masyarakat Desa Sari Mulyo berdasarkan hasil wawancara dan perhitungan data bahwa luas kepemilikan lahan Usaha Tani Padi secara keseluruhan yaitu + 11 ha .Jadi dapat dirata-ratakan bahwa untuk setiap kk memiliki lahan usaha tani padi sekitar + 1,22 ha. Jika dilihat bahwa lahan kepemilikan ini sudah cukup luas dibandingkan lahan kepemilkan usaha tani padi di desa BP 1 yang rata-rata luas lahannya 1,17 sudah temasuk lahan pekarangan rumah. Data luas lahan masyarakat BP 1 ini kami peroleh pada saat kami praktikum mata kuliah Ekonomi Pertanian pada semester 3 lalu.c. Suku dan BudayaDesa Sari Mulyo merupakan daerah tujuan transmigrasi pada tahun dan adapun daerah yang bertransmigrasi berasal dari pulau jawa, tepatnya yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jogjakarta. Dengan penduduk yang mayoritas berasal dari pulau Jawa tersebut, maka budaya yang di Daerah tersebut adalah budaya Jawa. Meskipun diantara masyarakat Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jogjakarta budaya ada perbedaan, walaupun bedanya tidak signifikan. Mereka tetap dapat berbaur dengan menjalin kebersamaan yang kuat.d. BahasaDari segi bahasa, bahasa mereka bisa dikatakan perpaduan bahasa dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jogjakarta. Meskipun sama sama berasal dari pulau Jawa tetapi bahasa mereka tidak sepenuhnya sama, ada perbedaan diantaranya, seperti daerah Jawa Barat yang terkenal akan bahasa sundanya yang berbeda dari bahasa daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jogjakarta. Meski demikian mereka akan dapat saling berkomunikasi dengan baik, mereka akan mengunakan bahasa yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak yang sedang berkomunikasi. Tetapi secara umum bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Jawa. Hal itu dapat terbukti bahwa bahasa jawa dapat dimengerti oleh semua masyarakat yang berasal dari pulau jawa.5.2 Potensi Usaha Tani Padi Masyarakat Desa Sari MulyoSetelah dilakukannya proses wawancara 30 rersponden mengenai penerimaan ,biaya dan pendapatan serta RC Ratio pada masyarakat di desa ini, maka diperoleh keterangan data sebagai berikut:Bahwa usaha tani padi di Desa Sari Mulyo dilakukan 2 kali musim tanam selama 1 tahunnya, artinya selama 6 bulan sekali mereka bisa melakukan pemanenan serta pengeluaran biaya usaha tani sebagai berikut:1. Biaya Usaha Tani PadiBerdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap 30 responden masyarakat Sari Mulyo, adapun biaya biaya yang dibayarkan untuk usaha tani padi dalam satu musim tanam adalah sebagai berikut :A. Penggunaan Alat PertanianTotal Biaya Penggunaan Alat = Rp 4.605.802,- / musim tanamAlat-alat yang digunakan untuk berusaha tani padi ini seperti biaya tetap penggunaan alat ( cangkul, sabit, parang, hand sprayer serta kepemilikian bajak) serta biaya sewa alat bajak.Rata-rata biaya penggunaan alat selama 1 musim tanam( 6 bulan ) sekitar +- Rp 153.526,7,-,biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan alat ini relatif sedang jika dilihat dari biaya penggunaan untuk yang lainnya.Catatan :Biaya enggunaan alat seperti cangkul, parang, sabit, bajak kepemilikan dihitung dengan pendekatan beban penyusutan seperti teori ( Mulyadi : 2007)(Mulyadi, 2007) Nilai Penyusutan Alat (NPA), merupakan nilai yang terdapat pada suatu alat dengan melihat harga awal dari barang tersebut, harga akhir, lama pemakaian, dan jumlah barang tersebut.

Dengan asumsi harga akhir barang dikatatakan 0

B. Penggunaan PupukTotal Biaya Penggunaan Pupuk = Rp 13.249.500,- / musim tanamPupuk yang digunakan untuk berusaha tani padi ini seperti TSP, urea, KCL, poncsa dan laiinya. Rata-rata biaya penggunaan pupuk selama 1 musim tanam( 6 bulan ) sekitar +- Rp 441.650,-,biaya pupuk yang dikeluarkan untuk usaha tani ini relatif kecil karena dinilai masih tergolong kurang ideal jika ditinjau dari segi teori yang ada.

C. Penggunaan Bibit ( benih)

Total Biaya Penggunaan Bibit = Rp 2.984.500,- / musim tanamBibit yang digunakan untuk berusaha tani padi ini bisa dibeli dan diperoleh dari agen-egen penyedia dan pasar-pasar disekitarnya.Rata-rata biaya penggunaan bibit selama 1 musim tanam( 6 bulan ) sekitar +- Rp 99.483,33,-

D. Penggunaan Tenaga KerjaPenggunaan tenaga kerja disini menggunakan konsep perhitungan Biaya Rill, artinya biaya yang dikeluarkan benar-benar biaya murni dari upah tenaga kerja luar keluarga sedangkan upah tenaga kerja dari dalam keluarga tidak diperhitungkan.Total Biaya Penggunaan TK luar keluarga = Rp 58.849.000,- / musim tanamRata-rata biaya penggunaan TK selama 1 musim tanam( 6 bulan ) sekitar +- Rp 1.961.633,-

Tenaga kerja luarga keluarga yang ada meliputi tenaga pria dan wanita produktif ( 15-54) tahun dengan waktu kerja unttuk pria per hari yaitu 8 jam dengan upah rata-rata Rp 50.000,- sedangkan untuk wanita dengan upah Rp 30.000,- per hari. Namun dari itu sebagian kecil lainnya ada yang mengupah Rp 80.000 untuk pria dan Rp 70.000,- untuk wanita hal ini tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak.E. Penggunaan PestisidaPestisida yang digunakan misalnya seperti kemanten untuk memberantas hama walang sengit, pastisida BLB untuk memberantas hama wereng, dan pestisida dursban dan lain-lain.Total Biaya Penggunaan Pestisida = Rp 2.856.500,- / musim tanamBibit yang digunakan untuk berusaha tani padi ini bisa dibeli dan diperoleh dari agen-egen penyedia dan pasar-pasar disekitarnya.Rata-rata biaya penggunaan pestisida selama 1 musim tanam( 6 bulan ) sekitar +- Rp 95.205,-

F. Pembayaran Pajak LahanPajak yang dikeluarkan oleh petni pada umumnya adalah pajak per tahun, jadi untuk 1 kali musim tanam adalah setengah dari total pajak pertahunnya hal itu karena 1 tahun disini ada 2 kali musim tanam.Total Biaya Pajak = Rp 272.00,- / musim tanamRata-rata biaya pajak selama 1 musim tanam( 6 bulan ) sekitar +- Rp 9.000, Maka dari rincian biaya yang dikeluarkan dalam 1 kali musim tanam kita bisa peroleh Biaya Total ( TC ) dari 30 responden masyarakat desa Sari Mulyo dengan perhitungan biaya sebagai berikut:G. TC ( total cost )TC =FC+ VC TC= ( (Pajak )+( pupuk, bibit, alat, TK, pestisida )) Rp TC = ( 272.000) + ( 13.249.500 +2.984.500 + 4.605.802 +58.849.000 +2.856.170) TC = Rp 82.816.972,- per musim tanam Rata-rata biaya total ( ATC ) yang dikeluarkan oleh masing- masing responden per musim tanam sebesar Rp 82.816.972 / 30 = Rp 2.760.565,7,-

2. Penerimaan Usaha Tani Padi per Musim tanamBerdasarkan data keseluruhan yang telah diperoleh dari 30 responden yang ada di Desa Sari Mulyo, penerimaan usaha tani padi yang diperoleh selama 1 musim tanam setiap KKnya dirata-ratakan cukup sedang ditimbang dari rata-rataa luas lahan yang dimilikinya yaitu sekitar 1,2 ha/ KK.Total penerimaan 30 Responden ( TR )= Rp 452.444.000,-Rata-rata penerimaan UT Padi per KK = Rp 452.444.000,-/ 30 ATR = Rp 15.081.466,-Jadi penerimaan UT padi masyarakat desa Sari Mulyo dalam 1 kali musim tanam dapat dirata-ratakan sebesar Rp 15.081.466,- 3. Pendapatan Usaha Tani Padi Per Musim TanamPendapatan yang dimaksud adalah nilai dari seluruh penerimaan total usaha tani padi dikurangkan dengan biaya-biaya total usaha tani padi. Pendapatan total dari 30 responden serta rata-rata pendapatan Usaha Tani padi per KK adalah sebagai berikut:Y = TR- TCY= Rp 452.444.000 - Rp 82.816.972Y= Rp 369.672.028,-Jadi rata-rata pendapatan usaha tani padi masyrakat desa Sari Mulyo adalah Rp 369.627.028,-/ 30 = 12.320.900,- per musim tanam atau 6 bulan .Jadi dari perolehan ini kita dapat berasumsi bahwa untuk satu kali pemanenan atau ( 6 bulan sekali ) masyarakat desa Sari Mulyo memperoleh pendapatan Rata-rata sebesar Rp 12.320.900,-/.per KK Hal ini berbeda dengan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat desa BP 1 pada saat kami praktikum Ekonomi Pertanian yaitu rata-rata sebesar Rp 1.500.000,- per bulan artinya jika dihitung selama 6 bulan masrakat BP 1 memperoleh pendapatan sebesar Rp9.000.000,- sudah termasuk dari pendapatan non usaha tani, artinya masyarakat desa Sari Mulyo lebih besar pendapatannya dibandingkan masyarakat Desa BP 1 hal itu juga tercermin dari kondisi tempat tinggal atau perumahan yang sederhana dari masyarakat desa BP 1. 4. RC RatioRC Ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya dari masyarakat setempat. Analisis ini digunakan untuk melihat apakah usaha tani padi di Desa SariMulyo ini efisien atau tidak dengan keterangan bahwa RC Ratio > 1 maka usaha tani efisien, RC < 1 tidak efisien dan RC Ratio = 1 usaha tani impas. Maka dari itu perhitungan RC Ratio ini sangat penting untuk mempertmbangkan apakah usaha tani layak dikembankan atau belum layak dikembangkan ataukah perlu dorongan faktor-faktor tertentu. Perhitungan RC Ratio desa Sari Mulyo adalah sebagai berikut:

RC Ratio = =

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa RC Ratio masyarakat desa Sari Mulyo ( 5,46 > 1) artinnya usaha tani padi layak dikembangkan.

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan Rata-rata: biaya total ( ATC ) usaha tani padi yang dikeluarkan oleh masing- masing responden per musim tanam ( 6 bulan ) sebesar Rp 2.760.565,7,- Rata-rata: penerimaan total ( ATC ) usaha tani padi yang diterima oleh masing- masing responden per musim tanam ( 6 bulan ) sebesar Rp Rp 15.081.466,- Rata-rata: pendapatan total ( ATC ) usaha tani padi yang diperoleh oleh masing- masing responden per musim tanam ( 6 bulan ) sebesar Rp 12.320.900,- RC Ratio masyarakat desa Sari Mulyo ( 5,46 > 1) artinnya usaha tani padi layak dikembangkan6.2 Saran Untuk Penyusun: Diperlukan kesunguhan dan ketelitian di dalam penyusunan laporan agar informasi yang hendak dicapai dapat diperoleh secara baik dan akurat sesuai dengan apa yang diharapkan.6.3 KendalaDalam menggali informasi dari responden kami mengalami beberapa kendala yang dapat mngurangi perolehan data yang lengkap. Kendala tersebut diantaranya:1. Pewawancara ( kami) kurang menguasai teknik wawancara sehingga informasi kurang digali secara lengkap2. Responden kurang memberikan keterangan data secara terperinci data-data yang dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA Adiwilaga, 1982. Ilmu Usahatani. Bandung: Penerbit Alumni Bandung. Ahmad. 2004. Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi di Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Skripsi Universitas Negeri Makassar Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta:ErlanggaFadholi, Her Fadholi, Hernanto.1989. Ilmu Usahatani. Jakarta: P.T Penebar Swadaya Kusnadi. 2000. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya, edisi ke-5. Yogyakarta: Graha Ilmu Nilasari, Irma & Wiludjeng, Sri. 2006. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Purwanto, Suharyadi. 2003. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. Jakarta : Salemba Empat Simangunsong. 2004. Analisis Pendapatan Usaha Tani Markisa di Kelurahan Cikoro Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Makassar: Skripsi Ratag, J, 1982. Dasar Dasar Pengelolaan Usahatani. Manado: Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi. Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Soekarwati, 2003. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Rajawali Pers Soekarwati. 1995. AnalisisUsaha Tani. Jakarta: UI Press.