kmppisew.files.wordpress.com · LAPORAN AKHIR I KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017 KATA...
Transcript of kmppisew.files.wordpress.com · LAPORAN AKHIR I KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017 KATA...
LAPORAN AKHIR I
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
KATA PENGANTAR
Laporan Akhir PISEW TA. 2017 ini merupakan laporan dari Konsultan, PT. Ciriajasa
Engineering Consultant (CEC) dalam melaksanakan penugasan untuk memberikan
Bantuan Teknis dan Jasa Konsultansi bagi kegiatan Program sebagai Konsultan
Manajemen Pusat. Sesuai dengan kontrak No. KU.08.08/CK/PKPBM-
PISEW/IV/2017/01 tertanggal 20 April 2017.
Secara umum, Laporan Akhir ini menyajikan seluruh hasil pelaksanaan Program
PISEW 2017 berdasarkan urutan kegiatan dari tingkat pusat sampai ke tingkat
kecamatan. Kompilasi data pelaksanaan Program PISEW 2017 disajikan dalam
bentuk tabel dan diagram. Selain data-data pelaksanaan PISEW di tingkat pusat,
provinsi dan kecamatan sasaran, dalam Laporan Akhir ini juga disajikan Pencapaian
Renstra Cipta Karya 2015-2019 oleh PISEW 2017.
Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada seluruh pihak/stakeholder
dalam pelaksanaan Program PISEW TA 2017, khususnya kepada Direktorat Jendral
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Satker
PKPBM, PPK PISEW Pusat, Tim Pelaksana Pusat, Tim Teknis PISEW, Tim
Pelaksana Provinsi, Satker PKP Provinsi, dan Kecamatan yang menjadi sasaran
program. Tidak lupa, dalam kesempatan ini juga kami sampaikan terima kasih
kepada seluruh TAPr, FM dan seluruh masyarakat desa di kecamatan sasaran
Program PISEW 2017 yang telah memberikan kontribusinya.
Semoga Laporan Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, sebagai acuan
utama untuk program berbasis masyarakat dalam upaya pengembangan
pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman
Jakarta, Desember 2017
Konsultan Manajemen Pusat
LAPORAN AKHIR II
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Kegiatan 2
1.3 Sasaran Kegiatan 3
1.4 Penerima Manfaat 3
1.5 Indikator Kinerja 3
1.6 Kebijakan, Strategi, pendekatan dan Harmonisasi Kegiatan 4
1.6.1 Kebijakan dan Strategi 4
1.6.2 Pendekatan 6
1.6.3 Harmonisasi Kegiatan 7
1.6.4 Harmonisasi Kelembagaan 8
BAB II. PEMENUHAN PENUGASAN KONSULTAN MANAJEMEN
PUSAT (KMP) 9
2.1 Tujuan Penugasan 9
2.2 Persyaratan Teknis Penugasan 9
2.3 Cakupan Penugasan 9
2.3.1 Penyebarluasan Informasi Program. 9
2.3.2 Pengendalian Program. 10
2.3.3 Monitoring Pelaksanaan Program 15
2.3.4 Konsolidasi Data. 18
2.3.5 Evaluasi Pemenuhan Pelaksanaan Penugasan. 25
BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN PISEW 2017 28
3.1 Persiapan 28
3.1.1 Persiapan Tingkat Pusat 28
3.1.2 Persiapan Tingkat Provinsi 28
3.2 Sosialisasi dan Penguatan Kapasitas 34
3.2.1 Tingkat Pusat 34
3.2.2 Tingkat Provinsi 36
3.3 Pelaksanaan 40
3.3.1 Tahapan Kegiatan 40
3.3.2 Pencapaian terhadap jadwal pelaksanaan 63
3.4 Hasil Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi 65
3.4.1 Tahap Pelaksanaan 74
3.4.2 Evaluasi waktu pelaksanaan 80
LAPORAN AKHIR III
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
BAB IV. ANALISA CAPAIAN 82
4.1 Analisa Capaian Indikator PISEW 82
4.1.1 Analisis pencapaian program PISEW 82
4.1.2 Hasil Proses Tahapan Pekerjaan 94
4.1.3 Hasil Pelaksanaan Monitoring 98
4.2 Analisis pencapaian indikator RENSTRA Cipta Karya 2015-2019 oleh
PISEW 2017 111
4.3 Analisis Pengelolaan Keuangan 113
4.4 Analisis Capaian Infrastruktur 120
4.4.1. Kapasitas Masyarakat dalam Perencanaan Intrastruktur 120
4.4.2. Kapasitas masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan Infrastruktur 120
4.5 Analisis Capaian Ketepatan Waktu 131
4.5.1 Evaluasi pelaksanaan terhadap progress, kinerja TAPr, 141
4.6 Permasalahan dan Penanganannya 144
4.6.1 Permasalahan 144
4.6.2 Tindak turun tangan belum sepenuhnya 145
BAB V. PENUTUP 146
5.1 Kesimpulan 146
5.1.1 Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam setiap
Proses Tahapan 146
5.1.2 Pelaksanaan Kegiatan Fisik 147
5.1.3 Pencapaian Indikator Kinerja Keberhasilan PISEW 2017 148
5.1.4 Pencapaian Indikator Renstra 2015-2019 oleh PISEW 2017 148
5.1.5 Tatakelola Pelaksanaan 149
5.2 Saran/Rekomendasi 149
5.2.1 Pembedayaan dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam setiap
Proses Tahapan 149
5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Fisik 150
5.2.3 Pencapaian Indikator Kinerja Keberhasilan PISEW 2017 151
5.2.4 Pencapaian Indikator Renstra 2015-2019 oleh PISEW 2017 151
5.2.5 Tatakelola Pelaksanaan 152
Lampiran - Lampiran
LAPORAN AKHIR IV
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Daftar Tabel
TABEL 1. INDIKATOR KINERJA KEBERHASILAN PROGRAM PISEW ..................................... 4
TABEL 2. PERBANDINGAN PROGRES FISIK DAN KEUANGAN PER BULAN ........................... 16
TABEL 3. PERBANDINGAN PROGRES FISIK DAN KEUANGAN PER BULAN ........................... 17
TABEL 4. KEGIATAN TINGKAT PUSAT ............................................................................ 28
TABEL 5. JADWAL NASIONAL – PERSIAPAN PROVINSI..................................................... 29
TABEL 6. SOSIALISASI PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM .......................................... 30
TABEL 7. JADWAL NASIONAL KEGIATAN TINGKAT KABUPATEN DAN KECAMATAN ............... 32
TABEL 8. KESESUAIAN PEMBENTUKAN TPK ................................................................. 33
TABEL 9. WORKSHOP PERSIAPAN PELAKSANAAN (TINGKAT PROVINSI) ............... 36
TABEL 10. IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN ........................................................................ 41
TABEL 11. PERTEMUAN KECAMATAN ............................................................................ 42
TABEL 12. SINKRONISASI KEGIATAN ............................................................................. 43
TABEL 13. SURVEI IDENTIFIKASI KAWASAN ................................................................... 44
TABEL 14. SURVEI RENCANA INFRASTRUKTUR .............................................................. 45
TABEL 15. PENYUSUNAN DOKUMEN PROFIL KAWASAN .................................................. 46
TABEL 16. PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS (DED) ................................................... 47
TABEL 17. PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ........................................ 48
TABEL 18. PERTEMUAN PRA PELAKSANAAN.................................................................. 49
TABEL 19. TANDA TANGAN KONTRAK SP3 ................................................................... 53
TABEL 20. PENCAIRAN DANA TAHAP I ......................................................................... 54
TABEL 21. PENCAIRAN DANA TAHAP II ......................................................................... 55
TABEL 22. ALOKASI DANA DAN REALISASI PENCAIRAN DANA .......................................... 56
TABEL 23. KEGIATAN SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN ................................................ 60
TABEL 24. SWADAYA MASYARAKAT PER PROVINSI ........................................................ 62
TABEL 25. HASIL MONITORING DAN EVALUASI TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN ..... 65
TABEL 26. KETERLIBATAN MASYARAKAT ...................................................................... 70
TABEL 27. KEBERLANJUTAN ....................................................................................... 72
TABEL 28. IMPLEMENTASI PETUNJUK TEKNIS PISEW ................................................... 72
TABEL 29. HASIL MONITORING DAN EVALUASI TAHAP PELAKSANAAN ............................. 74
TABEL 30. VARIABEL TUPOKSI ................................................................................. 76
TABEL 31. HASIL MONEV KETERLIBATAN MASYARAKAT ................................................. 80
TABEL 32. RENCANA VS REALISASI PROSES TAHAPAN PERSIAPAN DAN PERENCANAAN ..... 80
TABEL 33. RENCANA VS REALISASI PROSES TAHAPAN PELAKSANAAN ............................. 81
TABEL 34. PARTISIPASI MASYARAKAT .......................................................................... 85
TABEL 35. TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN ....................................................... 94
TABEL 36. PROGRES TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN ........................................ 95
LAPORAN AKHIR V
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
TABEL 37. PROGRES TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN ........................................ 95
TABEL 38. PROGRES TAHAP PELAKSANAAN ................................................................. 96
TABEL 39. PROGRES TAHAP PELAKSANAAN ................................................................. 97
TABEL 40. PROGRES TAHAP PELAKSANAAN ................................................................. 97
TABEL 41. LUAS LAYANAN INFRASTRUKTUR TERBANGUN ............................................. 112
TABEL 42. PENCAIRAN DANA PER BULAN (2 MINGGUAN).............................................. 114
TABEL 43. PENCAIRAN DANA PER BULAN ................................................................... 115
TABEL 44. ALOKASI DANA DAN REALISASI PENCAIRAN DANA PER TRIWULAN ................. 116
TABEL 45. PROGRES FISIK DAN PENYERAPAN KEUANGAN ............................................ 116
TABEL 46. REKAPITULASI INFRASTRUKTUR AIR BERSIH ............................................... 122
TABEL 47. REKAPITULASI INFRASTRUKTUR IRIGASI ..................................................... 122
TABEL 48. REKAPITULASI INFRASTRUKTUR JALAN ....................................................... 123
TABEL 49. REKAPITULASI INFRASTRUKTUR JEMBATAN/GELAGAR ................................. 123
TABEL 50. REKAPITULASI INFRASTRUKTUR PENUNJANG JALAN .................................... 125
TABEL 51. REKAPITULASI INFRASTRUKTUR SANITASI .................................................. 125
TABEL 52. REKAPITULASI INFRASTRUKTUR TAMBATAN PERAHU ................................... 126
TABEL 53. CAKUPAN PEMANFAAT HASIL INFRASTRUKTUR TERBANGUN ........................ 127
TABEL 54. JADWAL PENCAIRAN TAHAP I BKAD .......................................................... 130
TABEL 55. RENCANA PENYERAPAN DANA TAHAP I SESUAI RKTL NASIONAL ................. 130
TABEL 56. PENILAIAN KINERJA TAPR PADA TAHAPAN PERSIAPAN DAN PERENCANAAN .. 142
TABEL 57. PENILAIAN KINERJA TAPR PADA TAHAPAN PELAKSANAAN DAN PASCA .......... 143
TABEL 58. PENILAIAN KINERJA TAPR PADA KEGIATAN UPLOAD DED RAB ................... 144
LAPORAN AKHIR VI
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Daftar Gambar
GAMBAR 1. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH
(PISEW) .................................................................................................. 5
GAMBAR 2. STRATEGI PENGEMBANGAN PISEW 2017 ................................................... 6
GAMBAR 3. KONSEP PEMILIHAN DAN PENETAPAN LOKASI ............................................... 8
GAMBAR 4. ALUR MONEV 1 ....................................................................................... 10
GAMBAR 5. ALUR MONEV 2 ....................................................................................... 11
GAMBAR 6. ALUR MONEV 3 ....................................................................................... 11
GAMBAR 7. APLIKASI SIM ......................................................................................... 50
GAMBAR 8. APLIKASI SIM KONTRAK SP3 ................................................................... 51
GAMBAR 9. APLIKASI SIM KONTRAK SP3 ................................................................... 51
GAMBAR 10. APLIKASI SIM DED & RAB (SAMPUL) ..................................................... 51
GAMBAR 11. APLIKASI SIM REKAPITULASI DED & RAB ............................................... 52
GAMBAR 12. APLIKASI SIM DED ............................................................................... 52
GAMBAR 13. INPUT INFRASTRUKTUR RENCANA ......................................................... 121
GAMBAR 14. INPUT INFRASTRUKTUR RENCANA ......................................................... 121
LAPORAN AKHIR VII
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Daftar Grafik
GRAFIK. 1 KETAATAN TERHADAP JADWAL .................................................................. 32
GRAFIK 2. KETAATAN PROVINSI DALAM PELAKSANAAN WORKSHOP PROVINSI ................ 38
GRAFIK 3 PERSENTASE KETAATAN PROVINSI BERDASARKAN JADWAL NASIONAL ........... 38
GRAFIK 4. STATUS PROSES SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN ................................... 60
GRAFIK 5. KURVA S (PERBANDINGAN DAN RENCANA) ................................................. 64
GRAFIK 6. TIME SCHEDULE ...................................................................................... 83
GRAFIK 7. LUAS LAYANAN INFRASTRUKTUR PER PROVINSI......................................... 112
GRAFIK 8. LUAS LAYANAN INFRASTRUKTUR PER JENIS INFRASTRUKTUR...................... 113
GRAFIK 9. PROGRES FISIK DAN PENYERAPAN KEUANGAN ......................................... 117
GRAFIK 10. DURASI PENCAIRAN DANA TAHAP I SEJAK KONTRAK SP3 .......................... 118
GRAFIK 11. DURASI PROSES PENCAIRAN DANA TAHAP I KE TAHAP II ........................... 119
GRAFIK 12. DURASI PERTEMUAN KECAMATAN II SEJAK PENCAIRAN DANA TAHAP II ....... 119
GRAFIK 13. KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN TAHAP PERSIAPAN DAN
PERENCANAAN ...................................................................................... 131
GRAFIK 14. KETEPATAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN TAHAP PELAKSANAAN ......... 132
LAPORAN AKHIR 1
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengumuman panitia pelelangan untuk pekerjaan
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) Paket PISEW No. 06/POKJA-
PKPBM/TAP-PP/KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT-PISEW/IV/2017, tanggal
4 April 2017, bahwa PT. CIRIAJASA CIPTA MANDIRI telah ditetapkan sebagai
pemenang paket pekerjaan tersebut.
Sebagai tindak lanjut hasil keputusan tersebut di atas, selanjutnya disusun
kesepakatan secara definitif yang mengatur segala sesuatu tentang
pelaksanaan pekerjaan dimaksud dan dituangkan melalui kontrak No.
KU.08.08/CK/PKPBM-PISEW/IV/2017/01 tanggal 20 April 2017 dan SPMK No.
KU.03.01 / SPMK / PKPBM – PISEW / IV / 2017 / 01, Kontrak tersebut
merupakan landasan utama bagi Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan,
dengan didukung oleh Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) yang diberikan
sebelumnya dalam proses pelelangan. Atas dasar legalitas tersebut, Konsultan
segera memobilisasi seluruh sumberdaya yang diperlukan dalam pelaksanaan
penugasan; untuk melakukan kegiatan-kegiatan persiapan awal yang bertujuan
agar pada saat pelaksanaan definitif berlangsung, seluruh sistem maupun
mekanisme dan prosedur untuk mengoperasionalkan kegiatan telah tertata
secara baik dan tersusun dengan jelas dalam koridor organisasi serta
manajemen pelaksanaan yang ada.
Disamping itu, kegiatan persiapan awal sangat bermanfaat dalam upaya
membangun pemahaman tentang ruang lingkup penugasan, baik yang terkait
dengan lokasi/wilayah penugasan, potensi serta sumber daya yang tersedia
maupun kendala serta hambatan yang mungkin akan didapatkan serta
ditemukan secara spesifik di masing-masing wilayah penugasan. Secara lebih
khusus, kegiatan persiapan awal ini adalah dapat digunakan untuk membangun
kesamaan orientasi dan pendekatan terkait aspek teknis-substansial maupun
aspek administratif manajerial, sebagai landasan untuk menyusun strategi
LAPORAN AKHIR 2
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
operasional dan kerangka pelaksanaan secara realistis; mengingat sangat
bervariasinya latar belakang pengalaman dari personil yang mendukung
kegiatan implementasi Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) melalui KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) ini.
Cakupan wilayah penugasan, yang menjadi tanggung jawab KONSULTAN
MANAJEMEN PUSAT (KMP) berdasarkan KAK/TOR yang ada, telah
ditetapkan sesuai hasil identifikasi serta verifikasi akhir yang dilakukan oleh
pihak PPK PISEW di tingkat pusat dibantu oleh Tim Sekretariat PISEW tingkat
Nasional.
Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan program Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) sesuai rencana dan pedoman yang sudah
ditetapkan maka dibutuhkan konsultan pendamping sebagai mitra kerja
pelaksana tingkat pusat yaitu KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT.
Sesuai dengan kontrak KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT wajib membuat
Laporan Akhir yang merupakan salah satu dari laporan KONSULTAN
MANAJEMEN PUSAT yang meliputi Laporan Mingguan, Laporan Bulanan,
Laporan Draft Akhir dan Laporan Akhir.
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017 adalah
untuk mewujudkan pelaksanaan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
dalam skala kawasan yang efektif, efisien, tepat mutu, biaya dan tertib
administrasi melalui pendampingan kepada pelaksana PISEW tingkat pusat
dan melanjutkan program tahun 2016.
Kegiatan KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW Tahun 2017 adalah
untuk :
1. Membantu tugas Satker PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM), PPK PISEW dan Tim Pelaksana
kegiatan PISEW di tingkat pusat dalam melakukan pengendalian
pelaksanaan Program PISEW dengan menyediakan suatu perangkat kerja
2. Memberikan bantuan teknis, pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan
evaluasi pelaksanaan program PISEW Tahun 2017 di 24 Provinsi di 400
kecamatan lokasi sasaran.
LAPORAN AKHIR 3
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3. Memastikan agar Pelaksanaan program dapat sesuai dengan Pedoman
PISEW yang sudah ditetapkan.
1.3 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Program PISEW 2017 meliputi :
1. Terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan guna
mendorong pengembangan sosial dan ekonomi local, berdasarkan potensi
atau komoditas unggulan, yang dapat berupa :
Insfrastuktur Transportasi
Infrastruktur Air minum dan sanitasi
Infrastruktur penunjang
Infrastruktur peningkatan sarana dan prasarana pendukung
pemasaran pertanian, pertanian, perikanan, industry dan pendukung
kegiatan pariwisata.
2. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan
3. Mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja local dalam
pembangunan
1.4 Penerima Manfaat
Penerima manfaat dalam kegiatan ini adalah :
1. Masyarakat pelaku usaha kecil terutama pengusaha komoditas unggulan
2. Masyarakat pekerja dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur
3. Masyarakat umum pengguna infrastruktur yang terbangun
4. Pemerintah kabupaten dan kecamatan terkait.
1.5 Indikator Kinerja
Keberhasilan Program PISEW dapat diukur dari ketercapaian indikator kinerja,
seperti disajikan pada tabel berikut:
LAPORAN AKHIR 4
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 1. Indikator Kinerja Keberhasilan Program PISEW
No Indikator Kinerja
Utama Indikator Keterangan
1 Indikator Dampak (outcome)
Mendukung upaya penurunan biaya produksi
Meningkatnya akses masyarakat di kawasan potensial perdesaan pada layanan infrastruktur permukiman yang mendukung pengembangan sosial ekonomi
Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan potensial
Adanya upaya harmonisasi rencana pembangunan kawasan dengan rencana pembangunan kecamatan dan kabupaten yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
2 Indikator Kinerja (output)
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menyusun rencana pembangunan kawasannya
Adanya kelembagaan masyarakat tingkat Kecamatan yang beranggotakan perwakilan dari unsur pemerintahan desa dan tokoh masyarakat, yang mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan pembangunan.
Terselenggaranya musyawarah warga dalam Forum Kecamatan sebagai wujud demokrasi proses perencanaan
Terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur kawasan
1.6 Kebijakan, Strategi, pendekatan dan Harmonisasi Kegiatan
1.6.1 Kebijakan dan Strategi
Kebijakan dalam pengembangan kawasan kecamatan, berupa kegiatan yang
meliputi:
a. Pengembangan Potensi Lokal (sektor kelautan dan perikanan,
pertanian, perkebunan, peternakan, pariwisata, dan industri;
b. Peningkatan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan
infrastruktur permukiman perdesaan;
c. Peningkatan peran aktif/partisipasi masyarakat dan pelaku usaha;
d. Peningkatan peran kelembagaan lokal/daerah.
LAPORAN AKHIR 5
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Strategi Program PISEW adalah mengembangkan potensi ekonomi lokal untuk
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan
mengurangi kemiskinan, meliputi:
a. Sinkronisasi kebijakan umum dan program pembangunan daerah;
b. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan wilayah yang terintegrasi
dengan rencana penyediaan infrastrukturnya;
c. Penetapan dan pengembangan potensi lokal kawasan;
d. Penguatan kapasitas Pemerintah Daerah; dan
e. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Lokal.
Dalam kebijakan Program PISEW terdapat 3 komponen program yang
saling mendukung,
Gambar 1. Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW)
Strategi Program PISEW adalah mengembangkan ekonomi lokal untuk
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan
pertumbuhan ekonomi lokal, secara rinci
LAPORAN AKHIR 6
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Gambar 2. Strategi Pengembangan PISEW 2017
1.6.2 Pendekatan
Dalam pelaksanaan Program PISEW ada empat pendekatan yang
dilakukan, yaitu:
a. Partisipatif Birokratis
Pendekatan Partisipatif Birokratis dilaksanakan pada tahap persiapan
dengan mengikut sertakan aparatur pemerintah kabupaten dan
kecamatan dalam melakukan identifikasi potensi kelembagaan di tingkat
kecamatan untuk ditetapkan sebagai pengelola dalam pelaksanaan
perencanaan dan konstruksi kegiatan PISEW, dan memfasilitasi
kelembagaan yang terpilih untuk memiliki status legalitas kelembagaan
melalui pencatatan di notaris dan terdaftar sebagai lembaga masyarakat
di salah satu SKPD (Bapermas atau nama lain) di Pemerintah daerah
Kabupaten.
b. Partisipatif Teknokratis
Pendekatan Partisipatif Teknokratis, dilaksanakan pada tahap
perencanaan, dilaksanakan bersama oleh Satker Provinsi melalui
Fasilitator Masyarakat, Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Tim
Pelaksana Kabupaten dalam menyusun Profil Kawasan serta Prioritas
Rencana pembangunan Infrastruktur Kawasan perdesaan lengkap
dengan Perencanaan Teknis (gambar perencanaan dan RAB).
LAPORAN AKHIR 7
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
c. Teknokratis
Pendekatan Teknokratis dilaksanakan pada saat tahap pelaksanaan
konstruksi walaupun pelaksana pembangunan konstruksi infrastruktur
dilakukan oleh BKAD/lembaga sejenis lainnya namun tetap berdasarkan
spesifikasi yang sudah ditentukan dalam perencanaan teknis yang sesuai
dengan jenis konstruksinya.
d. Birokratis
Pendekatan Birokratis dilaksanakan bersama Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi,
monitoring dan Serah Terima Aset (Infrastruktur terbangun) yang
selanjutnya dapat diserahterimakan pemeliharaan dan pengelolaannya
kepada Pemerintah Desa, dengan membentuk kelompok masyarakat
untuk kebutuhan pemeliharaan dan pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan infrastruktur.
1.6.3 Harmonisasi Kegiatan
Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan
PISEW, dilakukan harmonisasi pada aspek-aspek sebagai berikut.
a. Penentuan Kecamatan Sasaran
Lokasi pelaksanaan kegiatan PISEW adalah kawasan permukiman
perdesaan dalam skala kecamatan yang ditetapkan oleh Menteri PUPR
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki potensi lokal yang dapat dikembangkan sebagai kawasan
pusat pertumbuhan;
2. Merupakan kebijakan Pemerintah yang dapat mempercepat
pengembangan ekonomi kawasan dan/atau menciptakan lapangan
kerja; dan
3. Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.
Harmonisasi dalam pemilihan kecamatan sasaran ditujukan untuk memadukan
aspek ruang kawasan dan manfaatnya bagi pengembangan potensi lokal.
Konsep pemilihan dan penetapan lokasi
LAPORAN AKHIR 8
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Gambar 3. Konsep Pemilihan dan Penetapan Lokasi
1.6.4 Harmonisasi Kelembagaan
Harmonisasi kelembagaan dilakukan melalui:
a. Penguatan kemampuan kelembagaan pemerintah kabupaten, kecamatan,
dan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang tanggap terhadap
persoalan pengembangan potensi kawasan yang selaras dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan
b. Peningkatan kerjasama antar desa penerima manfaat dengan
membentuk/ memanfaatkan BKAD untuk mengoptimalkan proses
perencanaan partisipatif
LAPORAN AKHIR 9
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
BAB II
PEMENUHAN PENUGASAN
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT
(KMP)
2.1 Tujuan Penugasan
Memberikan rekomendasi dan bantuan teknis, pemantauan, pengendalian,
pengawasan, dan evaluasi.
Memastikan agar pelaksanaan program dapat sesuai dengan Petunjuk Teknis.
Menyediakan data dan informasi melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM)
2.2 Persyaratan Teknis Penugasan
Kegiatan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan memberikan hasil
yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik, Harus obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-
jawab sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
2.3 Cakupan Penugasan
2.3.1 Penyebarluasan Informasi Program.
1. Pemantauan Pelaksanaan Sosialisasi.
Konsultan Manajemen Pusat melakukan pemantau pelaksanaan
sosialisasi di 24 provinsi dengan cara terlibat langsung di dalam acara
yang berlangsung ataupun memantau melalui informasi laporan yang
dikirimkan Tenaga Ahli Provinsi melalui laopran Sistem Informasi
Manajemen secara online. Untuk pemantauan yang bersifat langsung,
Konsultan Manajemen Pusat ikut terlibat didalamnya.
Didalam melakukan pemantauan, Tim Konsultan Manajemen Pusat juga
mengikuti setiap tahapan kegiatan yang dilakukan.
LAPORAN AKHIR 10
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
2. Advise Teknis Dan Non Teknis Kegiatan Sosialisasi
Selain mengikuti kegiatan yang berlangsung, tim Konsultan manajemen
pusat juga memberikan jawaban dan saran atas pertanyaan pertanyaan
yang disampiakan dan membuat notulensi atau proseding kegiatan yang
berlangsung. Advise ini tidak hanya menyangkut masalah teknis saja
namun juga terkait masalah non teknis
3. Menyiapkan Materi-materi Terkait
2.3.2 Pengendalian Program.
1. Menyusun panduan Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi (monev)
secara berjenjang.
RAPAT KOORDINASILokasi : Kantor SatkerPeserta : Tim Pusat, TAPr dan Asisten, Kaur PISEW, PPK PKPAgenda : Pembahasan progres kegiatan (lihat SIM PISEW) SIM PISEW terisi sesuai kondisi termutakhir dan
konsisten antara modul persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan pasca, swadaya, pencairan, infrastruktur rencana, dan infrastruktur terbangun (misalnya, jika perencanaan telah selesai, maka Infrastruktur rencana sudah ada, Partisipasi masyarakat terisi, Luas wilayah terlayani masuk akal, Jumlah pemanfaat realistis, Ada dokumentasi foto 0%, Kendala dan permasalahan terisi sebagai data pendukung status di tiap kecamatan, dst.)
Pengaduan terdokumentasi dengan baik (jika ada) Dokumentasi/laporan pelaksanaan (misalnya SK
Pembentukan TPK dan TPPr, tanggal kontrak dan mobilisasi konsultan pendamping, laporan pelaksanaan pelatihan, Laporan bulanan FM dan TAPr, dsb.)
PROGRES: PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
Laporan Monev
KUNJUNGAN KE LOKASILokasi : Posko BKAD dan lokasi kegiatanPeserta : Tim Pusat, TAPr dan Asisten, Kaur PISEW, PPK PKPAgenda : Pemantauan dokumen proses pelaksanaan Kunjungan lokasi kegiatan
PELAPORAN
Formulir Parameter Penilaian
2
Gambar 4. Alur Monev 1
LAPORAN AKHIR 11
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Posko BKAD
Ada Papan Informasi?
Buku Tamu dan Buku Bimbingan
Terisi?
BKAD memiliki seluruh
dokumen perencanaan?
BKAD Eksisting atau Baru?
Ada keterlibatan perempuan dan/
atau kaum miskin?
BKAD Eksisting dan memiliki Akte Notaris:Tidak ada penggunaan dana operasional untuk pencatatan notaris
Seluruh dokumen seharusnya disimpan oleh BKAD.Periksa isian format laporan: Format 1.10 Format 1.11 Format 1.3,
1.4 & 1.5 Format 1.10 Format III.5 -
III.9 Format I.9;
I.26 Format III.19 -
III.22
FM/TAPr/TPK/TPPr hendaknya mengisi buku tamu dan memberikan pembinaan melalui Buku Bimbingan. BKAD menuliskan tindak lajut yang dilakukan terhadap saran di buku bimbingan
Informasi tidak hanya berkaitan dengan penggunaan dana, juga menginformasi-kan seluruh hasil perencanaan, hasil musyawarah, rencana kerja, dsb.
Perempuan/kaum miskin sebaiknya dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat
Gambar 5. Alur Monev 2
Gambar 6. Alur Monev 3
LAPORAN AKHIR 12
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
2. Menyusun modul/kerangka acuan untuk pelatihan, workshop, dan rapat
teknis lainnya (tidak terbatas pada penguatan kapasitas masyarakat dan
kelembagaan). (lampiran)
3. Memberikan penjelasan (sosialisasi) dan bantuan teknis
4. Membantu pemberi tugas untuk melakukan evaluasi kinerja pelaksana
TAPr dan Fasilitator Masyarakat
5. Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim Pelaksana Pusat.
Pelaporan rutin dilakukan dalam bentuk laporan mingguan dan laporan
bulanan yang dilaporkan secara rutin sesuai dengan kesepakatan yang
telah dilakukan sebelum dimulainya pekerjaan.
6. Melakukan konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan.
7. Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Lanjut.
8. Inventarisasi permasalahan dan rekomendasi pengaduan diterima di
tingkat pusat (lampiran #)
9. Random checking kunjungan lapangan.
10. Memberikan rekomendasi hasil pemantuan setiap tahapan.
11. Random checking kualitas DED dan RAB .
Penyusunan DED (Detail Engineering Desain) dan Rencana Anggaran
Biaya (Begrooting) suatu pekerjaan infrastruktur amatlah penting dan
dijadikan sebagai acuan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan infrastruktur. Yang terdiri dari gambar kerja, perhitungan
volume, harga satuan, analisa biaya serta rencana syarat-syarat kerja
termasuk spesifikasi teknisnya.
Kegiatan penyusunan dokumen tersebut dibuat oleh BKAD (Badan
Kerjasama Antar Desa) dibantu oleh Fasilitator Masyarakat.
Standar analisa yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Jenis pekerjaan adalah jenis pekerjaan sederhana yang mudah
dilaksanakan oleh masyarakat (tidak menuntut keahlian khusus/tenaga
ahli khusus).
LAPORAN AKHIR 13
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Dari hasil sampling, terdapat beberapa kendala dalam pembuatan
dokumen tersebut, antara lain; perubahan lokasi kegiatan sehingga DED
dan RAB juga ikut menyesuaikan kembali
a. Masyarakat berubah pikiran untuk menghibahkan lahannya setelah
DED RAB selesai.
b. Harga beberapa material setempat (HPS) lebih besar dari harga
kabupaten.
c. Tim Pelaksana Kabupaten tidak mau menandatangani dokumen DED-
RAB yang telah jadi dengan berbagai alasan.
d. Ijin khusus (lokasi sungai/bantaran) dari dinas terkait yang tidak
kunjung terbit.
e. Fasilitator tidak menggunakan analisa Permen PUPR no. 28.
f. Tidak dilakukan survey tenaga kerja setempat.
g. Tidak menggunakan material lokal yang tersedia.
h. Tidak dilakukan survey topografi / berdasar informasi pihak
kecamatan.
i. Gambar desain tidak lengkap.
j. Penerapan dilapangan tidak sesuai dengan kaidah konstruksi.
Langkah penyelesaian yang telah dilakukan:
a. Sebelum dokumen DED – RAB dibuat, FM bersama BKAD dibantu
oleh anggota TPK tingkat kecamatan memastikan lokasi yang akan
dibangun secara langsung dilapangan (on site). Lokasi rencana harus
tetap mengacu pada SK Menteri PUPR tentang Penetapan Lokasi
Program nomor 164/KPTS/M/2017.
b. Surat hibah lahan harus sudah ada sebelum dokumen DED-RAB
dibuat, dan harus dikuatkan/disyahkan oleh aparatur pemerintahan
desa.
c. Analisa biaya dibuat dengan acuan harga survey material setempat,
termasuk biaya transportasi tambahan bila memang diperlukan atas
dasar tingkat kesulitan lokasi terbangun.
d. Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi yang intensif antara FM,
BKAD dengan Tim TPK menyangkut desain teknis.
LAPORAN AKHIR 14
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
e. Untuk lokasi sungai dan bantaran memang harus ada ijin khusus
terlebih dahulu dari dinas Sumber Daya Air kabupaten.
f. Gunakan analisa Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
g. Harus dilakukan survey tenaga kerja lokal karena menyangkut unsur
keterlibatan masyarakat sebagai bahagian filosofi program.
h. Penggunaan material lokal lebih diutamakan.
i. Harus dilakukan survey topografi, goegrafi guna mendapat masukan
tentang denah gambar, baik gambar longitudinal dan vertical,
kebutuhan bangunan pendukung serta tingkat kesulitan lapangan.
j. Gambar desain harus lengkap; mulai dari Peta, Denah, potongan
memanjang, potongan melintang dan gambar detail dan lain lain.
k. Menyangkut mutu pekerjaaan, penerapan pelaksanaan pembangunan
pekerjaan fisik dilapangan harus mengacu pada spesifikasi teknis,
analisa biaya serta gambar-gambar yang telah ditentukan.
12. Memberikan rekomendasi kualitas DED dan RAB serta realisasinya.
Secara umum kualitas DED dan RAB sudah cukup baik dan lengkap,
namun ada usulan masukan yang dapat dipertimbangkan, antara lain;
a. Ditambahkan format daftar Rekapitulasi HOK Rencana.
b. Kelengkapan tanda legenda atau ukuran dimensi harus dicantumkan
secara jelas dan lengkap.
c. Umumnya pada perencanaan jalan di area tikungan, tidak dibuat
pelebaran badan jalan, sebaiknya dalam gambar dibuat lebih lebar dan
perlu diperhatikan lengkungan baik secara alinyemen horizontal dan
vertical.
d. Pada pekerjaan konstruksi beton struktur, umumnya pada gambar
tidak mencantumkan daftar jumlah kebutuhan dan jarak serta ukuran
besi yang akan digunakan.
13. Rekomendasi advise teknis dan non teknis perbaikan yang akan datang.
a. Dalam rangka pembinaan dan bimbingan kepada BKAD, FM harus
selalu berada dilokasi pekerjaan
LAPORAN AKHIR 15
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
b. Setiap jenis pekerjaan fisik yang akan dilaksanakan oleh BKAD, FM
wajib melakukan pelatihan/OJT (On The Job Training) terlebih dahulu.
c. Dalam hal pembuatan dokumen DED-RAB, ketepatan pilihan jenis
infrastruktur ditentukan oleh kaidah engineering /Kaidah Teknik, bukan
berdasarkan keiinginan pihak tertentu.
d. Pada saat pelaksanaan pembangunan infrastruktur masih diperlukan
gambar/shop drawing, maka sebelum pekerjaan dimulai FM wajib
membuatkannya.
e. Untuk jenis pekerjaan jalan Rabat Beton, dimana peruntukannya telah
memiliki daya dukung tanah dasar atau badan jalan yang cukup kuat
maka tidak diperlukan lagi tulangan besi/wiremesh. Pada setiap jarak 3
(tiga) atau maksimal 4 (empat) meter dibuatkan batas deletasi.
f. Untuk pekerjaan konstruksi beton tertentu (jembatan), bila analisanya
mengacu pada Permen PUPR no.28, BKAD akan mengeluarkan biaya
tambahan cukup besar untuk pembuatan Job Mix Formula/JMF di
bagian Laboratorium Teknik.
g. Pada pelaksanaan pekerjaan jalan sirtu, umumnya komposisi
campuran batu dan tanah tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
2.3.3 Monitoring Pelaksanaan Program
1. Melakukan kunjungan lapangan untuk sosialisasi, pelatihan, sampling,
pengaduan, permintaan dan dokumentasi.
2. Memantau dan mengevaluasi Proses Perencanaan partisipatif
3. Memantau dan mengevaluasi Prosedure Pelaksanaan Konstruksi
4. Memantau dan mengevaluasi proses serah terima aset.
5. Memantau kemajuan pelaksanaan konstruksi dan kemajuan penyerapan
dana
Hasil pemantauan berdasarkan data SIM PISEW terhadap kemajuan
pelaksanaan kegiatan kontruksi dan kemajuan penyerapan dana adalah
dengan membuat progress perbandingan fisik dan pencairan keuangan
selama kegiatan berlangsung.
Pencairan dana tahap I pertama kali dilaksanakan oleh provinsi Nusa
Tenggara Barat yaitu pada tanggal 19 Juni 2017 kemudian disusul oleh
provinsi Jawa Tengah pada tanggal 22 Juni 2017.
LAPORAN AKHIR 16
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Data berikut adalah menggambarkan perbandingan antara progres fisik
dan pencairan dana :
Tabel 2. Perbandingan Progres Fisik dan Keuangan per Bulan
Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik
1 ACEH 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00%
2 SUMATERA UTARA 0.00% 0.00% 59.50% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 2.57% 70.00% 7.17%
3 SUMATERA BARAT 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 11.40% 70.00% 34.75%
4 RIAU 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00%
5 JAMBI 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 17.50% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00%
6 SUMATERA SELATAN 0.00% 0.00% 43.75% 0.00% 65.63% 0.00% 65.63% 0.00% 70.00% 0.00%
7 BENGKULU 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 16.52% 70.00% 13.79%
8 LAMPUNG 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 52.50% 0.00% 70.00% 0.00%
9 JAWA BARAT 0.00% 0.00% 42.17% 0.00% 42.17% 0.00% 68.31% 0.00% 68.31% 0.00%
10 JAWA TENGAH 12.50% 0.00% 15.00% 0.00% 70.00% 0.00% 72.14% 12.47% 75.36% 29.91%
11 D.I. YOGYAKARTA 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 70.00% 2.25% 70.00% 12.12%
12 JAWA TIMUR 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 68.29% 0.00% 70.00% 0.24%
13 NUSA TENGGARA BARAT 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 76.43% 22.55% 87.14% 23.92%
14 NUSA TENGGARA TIMUR 0.00% 0.00% 28.44% 0.00% 41.56% 0.00% 45.94% 0.00% 54.69% 0.00%
15 KALIMANTAN BARAT 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 49.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 6.84%
16 KALIMANTAN TENGAH 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 3.05%
17 SULAWESI UTARA 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 10.04% 70.00% 10.04%
18 SULAWESI TENGAH 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 46.67% 0.00% 70.00% 0.00%
19 SULAWESI SELATAN 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00%
20 SULAWESI TENGGARA 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 30.00% 0.00% 50.00% 0.00% 50.00% 0.00%
21 GORONTALO 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00%
22 MALUKU 0.00% 0.00% 56.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00%
23 PAPUA BARAT 0.00% 0.00% 48.28% 0.00% 53.10% 0.00% 67.59% 0.00% 67.59% 3.80%
24 PAPUA 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.00% 0.00%
TOTAL 3.44% 0.00% 26.80% 0.00% 41.62% 0.00% 66.40% 3.24% 69.30% 6.07%
No Provinsi Mggu IV Mggu II Mggu IV Mggu II
SeptemberAgustusAgustusJuli
Mggu II
Juli
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Progres pencairan dana dimulai pada minggu ke III dan ke IV bulan Juni
hingga minggu ke II bulan Juli 2017 adalah sebesar 3,44% sedangkan
konstruksi fisik masih 0%.
Pada minggu ke IV bulan Agustus pencairan dana sudah mencapai 66,4%
namun konstruksi fisik baru 3,24%.
Pada minggu ke II bulan September pencairan dana sudah mencapai
69,30% namun konstruksi fisik mencapai 6,07%.
LAPORAN AKHIR 17
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 3. Perbandingan Progres Fisik dan Keuangan per Bulan
Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik
1 ACEH 70.00% 0.00% 70.00% 22.38% 70.00% 30.27% 77.50% 54.73% 77.50% 86.60% 85.00% 93.83%
2 SUMATERA UTARA 70.00% 34.26% 95.50% 57.87% 100.00% 80.13% 100.00% 89.70% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
3 SUMATERA BARAT 70.00% 61.19% 73.33% 80.13% 100.00% 91.96% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
4 RIAU 70.00% 21.38% 80.00% 41.26% 100.00% 81.15% 100.00% 97.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
5 JAMBI 70.00% 24.75% 70.00% 53.63% 70.00% 53.63% 92.50% 70.34% 100.00% 91.25% 100.00% 96.33%
6 SUMATERA SELATAN 70.00% 25.45% 70.00% 60.00% 100.00% 69.50% 100.00% 88.91% 100.00% 99.04% 100.00% 99.04%
7 BENGKULU 70.00% 58.05% 100.00% 87.56% 100.00% 95.80% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
8 LAMPUNG 70.00% 3.73% 70.00% 62.00% 70.00% 74.09% 85.00% 91.50% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
9 JAWA BARAT 70.00% 0.11% 88.43% 40.67% 94.94% 55.73% 94.94% 82.44% 100.00% 91.85% 100.00% 97.15%
10 JAWA TENGAH 75.36% 58.00% 87.14% 78.46% 97.86% 79.16% 100.00% 97.51% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
11 D.I. YOGYAKARTA 70.00% 39.36% 100.00% 64.90% 100.00% 86.95% 100.00% 95.37% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
12 JAWA TIMUR 70.00% 0.24% 83.17% 48.67% 99.27% 79.45% 99.27% 99.12% 100.00% 99.64% 100.00% 99.85%
13 NUSA TENGGARA BARAT 95.71% 26.11% 100.00% 28.05% 100.00% 98.51% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
14 NUSA TENGGARA TIMUR 70.00% 0.00% 70.00% 0.00% 70.94% 36.59% 79.38% 63.28% 80.31% 72.77% 81.25% 80.44%
15 KALIMANTAN BARAT 70.00% 37.80% 72.00% 55.60% 89.00% 63.22% 93.00% 87.76% 97.00% 92.03% 97.00% 92.35%
16 KALIMANTAN TENGAH 70.00% 31.43% 89.29% 64.14% 97.86% 86.36% 100.00% 98.07% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
17 SULAWESI UTARA 70.00% 33.29% 100.00% 59.77% 100.00% 66.69% 100.00% 78.12% 100.00% 96.10% 100.00% 96.93%
18 SULAWESI TENGAH 70.00% 16.63% 70.00% 18.02% 70.00% 48.93% 100.00% 80.71% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
19 SULAWESI SELATAN 70.00% 0.20% 70.00% 13.86% 70.00% 39.64% 70.00% 83.18% 85.00% 99.08% 95.71% 98.96%
20 SULAWESI TENGGARA 70.00% 5.49% 70.00% 5.49% 70.00% 39.15% 70.00% 81.45% 100.00% 92.93% 100.00% 99.11%
21 GORONTALO 70.00% 0.00% 70.00% 30.74% 70.00% 59.48% 70.00% 70.75% 92.50% 82.82% 92.50% 82.82%
22 MALUKU 70.00% 40.10% 70.00% 79.17% 100.00% 80.96% 100.00% 92.25% 100.00% 97.07% 100.00% 98.20%
23 PAPUA BARAT 70.00% 8.13% 70.00% 34.91% 90.69% 47.07% 92.76% 73.50% 92.76% 83.39% 94.83% 88.12%
24 PAPUA 70.00% 98.33% 85.00% 92.50% 85.00% 92.50% 85.00% 90.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
TOTAL 71.29% 26.00% 80.16% 49.16% 88.15% 68.20% 92.06% 86.07% 96.88% 95.19% 97.76% 96.80%
No Provinsi Mggu IV
September NopemberNopember
Mggu IV Mggu II Mggu IVMggu II
Oktober Desember
Mggu II
Oktober
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Progres pencairan dana pada minggu ke II bulan Oktober adalah sebesar
80,16% sedangkan konstruksi fisik mencapai 49,16%.
Pada minggu ke IV bulan Oktober pencairan dana sudah mencapai
88,15% sedangkan konstruksi fisik mencapai 68,20%.
Pada minggu ke II bulan Nopember pencairan dana sudah mencapai
96,88% dan konstruksi fisik mencapai 86,07%.
6. Memantau dan mengevaluasi skema operasional dan pemeliharaan.
7. Secara rutin menyusun hasil kegiatan pemantauan.
8. Menyusun lokasi-lokasi best practice.
9. Rekomendasi advise teknis dan non teknis pelaksanaan monitoring.
LAPORAN AKHIR 18
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
2.3.4 Konsolidasi Data.
1. Melakukan review design dan menyempurnakan SIM yang ada,.
Dalam melukan monitoring dan pemantuan kegiatan di lapangan, yang
berada di daerah penerima bantuan di 24 provinsi, Konsultan Manajemen
Pusat menggunakan system pemamtauan dan pelaporan yang berbasis
aplikasi, yang biasa kita sebut dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Sistem infomasi Manajemen ini adalah pengembangan dari Sistem
Informasi Manajemen (SIM) PISEW 2016.
Untuk lebih dapat mengakomodir kebutuhan PISEW 2017 SIM ini
mengalami beberapa kali perubahan dan pengembangan. Perubahan
perubahan dan pengembangannya dapat kita lihat pada penjelasan berikut
ini ;
a. Perubahan input delineasi kawasan perinfrastruktur
Pada awalnya delineasi hanya ada delineasi kawasan bukan delineasi
per infrastruktur
Dan penambahan layer pada MAP untuk deliniasi kawasan
LAPORAN AKHIR 19
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
b. Penambahan Menu Dasboard
c. Penambahan rekapitulasi daftar infrastruktur
d. Penambahan fitur untuk mengunduh data ke dalam tabel excel pada
menu rekapitulasi persiapan
LAPORAN AKHIR 20
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
e. Penambahan fitur untuk mengunduh data ke dalam tabel excel pada
menu rekapitulasi pelaksanaan
f. Penambahan fitur untuk mengunduh data dalam tabel excel pada menu
rekapitulasi swadaya masyarakat
g. Penambahan fitur untuk mengunduh data dalam tabel excel pada menu
rekapitulasi detail swadaya masyarakat
h. Penambahan fitur untuk mengunduh data kedalam tabel excel pada
menu rekapitulasi daftar infra dan menambahkan file delineasi pada
excel.
LAPORAN AKHIR 21
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
i. Penambahan laporan daftar infrastruktur pada menu rekapitulasi
j. Penambahan menu untuk menampilkan jumlah tenaga kerja dan jumlah
hari kerja pada menu rekapitulasi
k. Perubahan tampilan pada menu persiapan provinsi, penambahan kolom
tanggal penetapan BKAD dan tanggal identifikasi kelembagaan
l. Penambahan fitur untuk mengunduh data excel untuk data persiapan
provinsi
LAPORAN AKHIR 22
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
m. Penambahan fitur informasi pada menu rekapitulasi infrastruktur
rencana untuk luasan terlayani dan Hari Orang Kerja (HOK)
n. Penambahan fitur informasi pada menu rekapitulasi infrastruktur
rencana untuk luasan terlayani dan Hari Orang Kerja (HOK)
o. Penambahan informasi pada menu pelaksanaan kecamatan tentang
tanggal addendum kontrak dan tanggal akhir adendum
2. Mengumpulkan seluruh data (data collecting)
Dari hasil pemantauan aplikasi Sistem Informasi manajemen diatas, maka
Konsultan Manajemen Pusat dapat mengumpulkan data keseluruhan
tahapan pekerjaan baik secara harian maupun mingguan yang nantinya
menjadi dasar untuk membuat laporan mingguan dan laporan bulanan
sesuai dengan yang dipersyaratkan
LAPORAN AKHIR 23
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3. Secara berkala melakukan pemutakhiran data akhir (up dating).
Konsultan Manjemen Pusat secara aktif melakukan pemutakhiran data,
dengan meminta masing masing Tenaga Ahli untuk mendapatkan
informasi dari masing masing Tenaga Ahli Provinsi dengan cara Tenaga
Ahli Provinsi mengisikan data yang dianggap kurang atau data yang tidak
sesuai dengan progress serta tahapan pelaksanaan.
LAPORAN AKHIR 24
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
LAPORAN AKHIR 25
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
4. Melakukan analisa validitas (validasi) data.
Data data yang masuk melalui Sistem Informasi Manajemen, dikumpulkan
dan dicek kelengkapannya tyang kemudian dilakukan validasi data
tersebut. Jika dalam melakukan validasi data, data tersebut dianggap
belum layak atau belum sesuai maka Tenaga Ahli Konsultan manajemen
Pusat meminta untuk dilakukan perubahan dan perbaikan data kepada
Tenaga Ahli Provinsi dan proses ini akan berulang terus hingga data yang
masuk dianggap sudah memenuhi syarat (valid)
5. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi hasil pengelolaan data
Setalah dilakukan proses validasi kemudian dilanjutkan menjadi proses
analisa dan dilakukan penarikan kesimpulan atas data yang masuk dan
jika diperlukan maka akan diberikan rekomendasi atas data yang masuk
kepada Tenaga Ahli Provinsi. Sehingga data akhir yang ada benar benar
sudah menjadi suatu data yang benar benar dapat disajikan sesuai
kenyataan dilapangan
2.3.5 Evaluasi Pemenuhan Pelaksanaan Penugasan.
1. Menyusun indikator evaluasi proses dan hasil perencanaan partisipatif
Berkaitan dengan indikator kinerja :
LAPORAN AKHIR 26
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
a. Adanya kelembagaan masyarakat tingkat Kecamatan yang
beranggotakan perwakilan dari unsur pemerintahan desa dan tokoh
masyarakat, yang mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan
pembangunan.
b. Terselenggaranya musyawarah warga dalam Forum Kecamatan
sebagai wujud demokrasi proses perencanaan
c. Terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur kawasan
permukiman perdesaan yang disusun bersama masyarakat dengan
rencana pembangunan daerah.
KMP menyusun instrument monitoring yang terkait dengan proses
perencanaan partisipatif yang kemudian digunakan dalam kegiatan
monitoring ke lokasi kegiatan (lampiran panduan monitoring)
2. Menyusun indikator, evaluasi proses dan hasil pelaksanaan konstruksi
Berkaitan dengan indikator kinerja :
a. Mobilisasi KMP, Tenaga Ahli Provinsi,dan FM sesuai jadwal nasional
b. Terselenggaranya penguatan kapasitas Fasilitator melalui pelatihan
maupun OJT
c. Terlaksananya proses perencanaan dan pembangunan infrastruktur
yang memenuhi aspek teknis dan kriteria yang telah ditentukan
d. Terjadinya penguatan dan pelaksanaan sistem monitoring dan
evaluasi
e. Terselenggaranya mekanisme penanganan pengaduan yang efektif
KMP menyusun instrument monitoring yang terkait dengan proses
pelaksanaan konstruksi yang kemudian digunakan dalam kegiatan
monitoring ke lokasi kegiatan (lampiran panduan monitoring)
3. Menyusun indikator dan evaluasi proses serah terima aset.
Berkaitan dengan indikator kinerja :
a. Terlaksananya Pembangunan infrastruktur wilayah secara tepat
sasaran
b. Terbangunnya infrastruktur sosial ekonomi wilayah yang memenuhi
standar kualitas serta bermanfaat
LAPORAN AKHIR 27
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
KMP menyusun instrument monitoring yang terkait dengan proses serah
terima asset yang kemudian digunakan dalam kegiatan monitoring ke
lokasi kegiatan (lampiran buku saku)
4. Melakukan evaluasi berkala kemajuan tahapan pelaksanaan dan
pencairan dana per dua mingguan
Evaluasi terhadap kemajuan tahapan pelaksanaan dan pencaran dana
dilakukan pemantauan oleh KMP berdasarkan data SIM PISEW secara
periodik per dua mingguan.
Adapun hasil dari pemantauan yang dlaksanakan oleh KMP dapat dihat di
Bab III dan IV.
LAPORAN AKHIR 28
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
BAB III
PELAKSANAAN
KEGIATAN PISEW 2017
3.1 Persiapan
3.1.1 Persiapan Tingkat Pusat
Telah ditetapkan bahwa sebagai penanggung jawab kegiatan secara nasional
adalah Direktorat Jenderal Cipta Karya pada Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Tim Pelaksana Pusat dibentuk melalui Keputusan Direktur Pengembangan
Kawasan Permukiman, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Program
PISEW.
Kegiatan tingkat pusat yang telah dilakukan antara lain;
Tabel 4: Kegiatan Tingkat Pusat
No. Kegiatan Tanggal
1 SK Satker 30 Desember 2016
2 SK Penetapan Lokasi Penerima Program 21 Maret 2017
3 Konsolidasi Program 17 April 2017
4 Mobilisasi Konsultan Manajemen Pusat 8 Mei 2017
3.1.2 Persiapan Tingkat Provinsi
Tahapan persiapan ditingkat provinsi berdasarkan dokumen Petunjuk
Pelaksanaan Program PISEW 2017 kemudian diterjemahkan dalam bentuk
Jadwal Pelaksanaan Program PISEW 2017 meliputi;
1. Pembentukan Tim Pelaksana Provinsi (TPPr)
2. Seleksi dan Rekruitmen Tenaga Ahli Provinsi (TAPr)
3. Seleksi dan Rekruitmen Fasilitator Masyarakat (FM)
4. Mobilisasi TAPr
5. Mobilisasi FM
6. Sosialisasi Program/Workshop Persiapan Pelaksanaan
LAPORAN AKHIR 29
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tim Pelaksana Provinsi (TPPr) dibentuk dari lingkungan Dinas yang menangani
Infrastruktur Permukiman Provinsi dan ditetapkan oleh Gubernur.
Peran dan tugas TPPr adalah;
1. Mensosialisasikan program;
2. Pengendalian program;
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program di tingkat provinsi dan
kabupaten;
4. Melakukan pembinaan kepada Tim Pelaksana Kabupaten dan BKAD, terkait
pelaksanaan pembangunan infrastruktur;
5. Membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan, serta mengambil tindak turun tangan yang
diperlukan;
Tabel 5. Jadwal Nasional – Persiapan Provinsi
No Kegiatan Tanggal
1. Pembentukan TPPr 23 Maret – 10 April 2017
2. Rekruitmen TAPr 23 Maret – 28 April 2017
3. Rekruitmen Fasilitator Masyarakat (FM) 23 Maret – 28 April 2017
4. Mobilisasi TAPr 5 Juni – 7 juni 2017
5. Mobilisasi FM 12 juni – 15 Des 2017
6. Sosialisasi Provinsi 12 Juni – 7 Juli 2017
Dari tabel diatas, maka kami dapat menyampaikan bahwa tidak semua
kegiatan yang sudah dijadwalkan dapat terlaksana sesuai dengan rencana
awal. Dapat dijelaskan sebagai berikut ini :
1. Pembentukan Tim Pelaksana Provinsi (TPPr)
Seluruh provinsi mengalami keterlambatan/tidak sesuai jadwal.
2. Seleksi dan Rekruitmen Tenaga Ahli Provinsi (TAPr)
Terdapat 5 (lima) provinsi yang sesuai jadwal, yaitu provinsi Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Utara dan Maluku.
Secara program tingkat ketaatannya hanya mencapai 20,83 %.
LAPORAN AKHIR 30
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3. Seleksi dan Rekruitmen Fasilitator Masyarakat (FM)
Terdapat 4(empat) provinsi yang sesuai jadwal nasional, yaitu provinsi
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan Maluku. Capaian
tingkat ketaatan secara nasional sebesar 16,67%.
4. Mobilisasi TAPr
Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan provinsi
Maluku kegiatan ini sesuai jadwal Nasional atau sebesar 16,67%
5. Mobilisasi FM
Seluruh provinsi melakukan mobilisasi FM sesuai jadwal Nasional
6. Sosialisasi Program/Workshop Persiapan Pelaksanaan
Dari sebanyak 24 (dua puluh empat) provinsi penerima program terdapat 5
(lima) provinsi yaitu provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Maluku, Papua dan
Provinsi Papua Barat yang mengalami keterlambatan dalam melaksanakan
kegiatan sosialisasi tingkat provinsi, atau dengan tingkat ketaatan secara
nasional mencapai 79,17 %.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di berikut ini :
Tabel 6. Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Program
No. Provinsi Pembentuk
an TPPr Rekruitmen
TAPr
Rekrut Fasilitator Masy (FM)
Mobilisasi TAPr
Mobilisasi FM
1 ACEH Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
2 SUMATERA UTARA Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
3 SUMATERA BARAT Terlambat Sesuai Jadwal
Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
4 RIAU Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
5 JAMBI Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
6 SUMATERA SELATAN Terlambat Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
7 BENGKULU Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
8 LAMPUNG Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
9 JAWA BARAT Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
10 JAWA TENGAH Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
11 D I YOGYAKARTA Terlambat Sesuai Jadwal
Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
12 JAWA TIMUR Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
13 NUSA TENGGARA BARAT
Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
LAPORAN AKHIR 31
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No. Provinsi Pembentuk
an TPPr Rekruitmen
TAPr
Rekrut Fasilitator Masy (FM)
Mobilisasi TAPr
Mobilisasi FM
14 NUSA TENGGARA TIMUR
Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
15 KALIMANTAN BARAT Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
16 KALIMANTAN TENGAH
Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
17 SULAWESI UTARA Terlambat Sesuai Jadwal
Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
18 SULAWESI SELATAN Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
19 SULAWESI TENGGARA Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
20 GORONTALO Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
21 MALUKU Terlambat Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
Sesuai Jadwal
22 SULAWESI TENGAH Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
23 PAPUA Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
24 PAPUA BARAT Terlambat Terlambat Terlambat Terlambat Sesuai Jadwal
Nasional
Terlambat 100% 79.17% 83.33% 83.33% 0.00%
Sesuai Jadwal 0% 20.83% 16.67% 16.67% 100% Status Data SIM, 19 Desember 2017
Sejak dilakukan sosialisai PISEW diawal program pada minggu kedua bulan
April 2017 yang diadakan di Kabupaten Lombok dimana hadir para pemangku
kepentigan masing – masing provinsi penerima program, langkah berikutnya
tidak diikuti dengan kecepatan tindak lanjut aksi dari setiap provinsi. Langkah
tindak lanjut sebenarnya sudah dapat dilakukan oleh masing-masing provinsi
berdasarkan acuan ;
1. SK Menteri PUPR tentang Penetapan Lokasi PISEW 2017;
2. SE Dirjen Cipta Karya tentang Pedoman PISEW TA.2017;
3. SK Satker Provinsi dan
4. Sosialisasi PISEW 2017
Adapun penyebab terlambatnya kegiatan Persiapan Tingkat Provinsi adalah
belum terbitnya alokasi dana Pembinaan dan Administrasi Proyek (PAP) untuk
kegiatan operasionalnya. Kemungkinan lain adalah lambatnya pengesahan
/persetujuan dari pihak berwenang provinsi dalam penetapan Tim TPPr,
sehingga berdampak pada lanjutan kegiatan PISEW berikutnya.
LAPORAN AKHIR 32
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Grafik. 1.. Ketaatan terhadap jadwal
Persiapan Tingkat Kabupaten dan Kecamatan meliputi;
1. Persiapan Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten (TPK)
2. Sinkronisasi rencana kegiatan pembangunan Daerah dengan rencana
kegiatan program PISEW
3. Identifikasi Kelembagaan BKAD;
4. Legalisasi/Pencatatan Akte Notaris BKAD
Tabel 7. Jadwal Nasional kegiatan tingkat Kabupaten dan Kecamatan
Berdasarkan pengamatan bersumber dari data SIM PISEW 2017 dipeoleh
hasil sebagai berikut;
No. Kegiatan Tanggal
Tingkat Kabupaten
1. Persiapan Pembentukan Tim Pelaksana
Kabupaten (TPK)
23 Maret–13 April 2017
2. Sinkronisasi rencana kegiatan pembangunan
Daerah dengan rencana kegiatan program
PISEW
24 Mei – 17 Juni 2017
Tingkat Kecamatan
3. Identifikasi Kelembagaan BKAD; 23 Maret – 13 Mei 2017
4. Legalisasi/Pencatatan Akte Notaris BKAD; 23 Maret – 22 Juni 2017
LAPORAN AKHIR 33
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Persiapan Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten (TPK).
Tim Pelaksana Kabupaten di tetapkan melalui SK Provinsi dalam hal ini KPA.
Tugas Tim Pelaksana Kabupaten adalah:
1. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan ditingkat
kabupaten dan kecamatan
2. Memfasilitasi berlangsungnya sosialisasi dan pengenalan kegiatan
PISEW;
3. Melakukan sinkronisasi kegiatan program pembangunan Kabupaten
dengan program PISEW
4. Memfasilitasi proses serah terima hasil pelaksanaan pembangunan
Tabel 8. Kesesuaian Pembentukan TPK
No. PROVINSI Jumlah
Kabupaten
Jumlah Kabupaten
Sesuai Jadwal
Terlambat
1 ACEH 1 1 0
2 SUMATERA UTARA 5 0 5
3 SUMATERA BARAT 4 0 4
4 RIAU 1 0 1
5 JAMBI 2 0 2
6 SUMATERA SELATAN 6 0 6
7 BENGKULU 3 0 3
8 LAMPUNG 2 0 2
9 JAWA BARAT 12 0 12
10 JAWA TENGAH 8 0 8
11 D I YOGYAKARTA 4 0 4
12 JAWA TIMUR 11 0 11
13 NUSA TENGGARA BARAT 5 0 5
14 NUSA TENGGARA TIMUR 9 0 9
15 KALIMANTAN BARAT 9 0 9
16 KALIMANTAN TENGAH 4 0 4
17 SULAWESI UTARA 2 0 2
18 SULAWESI TENGAH 4 0 4
19 SULAWESI SELATAN 7 0 7
20 SULAWESI TENGGARA 3 0 3
21 GORONTALO 2 0 2
22 MALUKU 3 1 2
23 PAPUA BARAT 6 0 6
24 PAPUA 2 0 2
JUMLAH 115 2 113
Nasional
1.74% 98.26%
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 34
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3.2 Sosialisasi dan Penguatan Kapasitas
3.2.1 Tingkat Pusat
Pembekalan/penguatan program dilakukan untuk memberikan pemahaman
substansi dan ketrampilan kepada para pelaksana program. Hal-hal yang
disampaikan meliputi kebijakan, pengertian, tujuan, konsep, mekanisme
pelaksanaan, membangun kepedulian masyrakat, serta dukungan Pemda
terhadap kegiatan Program PISEW.
Sifat kegiatan dapat bersifat formal/ di pusat, provinsi maupun di kabupaten.
Namun dapat juga bersifat informal seperti OJT (On the Job Tranning)
dilapangan/tingkat kecamatan. Kegiatan pembekalan dilakukan secara
periodik dengan tema dan materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan
para pelaksana program.
A.1. Diadakan di Mataram Lombok pada tanggal 7 sampai dengan tanggal
10 Juni 2017, dengan materi;
1. Kebijakan dan Strategi Nasional Program PISEW
2. Pemberdayaan Masyarakat dalam Program PISEW
3. Tahapan Kegiatan Perencanaan
4. Tahapan Kegiatan Pelaksanaan
5. DED dan RAB
6. Laporan Keuangan.
7. Merencanakan Pelatihan
8. Pengenalan Aplikasi dan cara install
9. Upload dan Download via Website
10. Pelaporan dan RKTL
Peserta;
Seluruh provinsi penerima program, antara lain;
1. Tim Satker/PPK Pengembangan Kawasan Permukiman provinsi
2. Konsultan Manajemen Provinsi (TAPr)
Narasumber;
1. Satker /PPK Pengembangan Kawasan Permukiman PISEW Pusat
2. Konsultan Individu PISEW Pusat
3. Konsultan Manajemen PUSAT (KMP)
LAPORAN AKHIR 35
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Penyelenggara adalah;
Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Kawasan
Permukiman Pusat.
Hasil hasilnya;
1. Tersampaikannya arah kebijakan dan strategi Program PISEW tahun
2017
2. Dipahaminya alur Tahapan kegiatan PISEW.
3. Peserta memahami penyusunan dokumen DED dan RAB
4. Peserta mampu membuat laporan pertanggung jawaban Keuangan.
5. Tersusunnya RKTL masing – masing provinsi
6. Peserta memahami tentang Upload dan Download via Website SIM
PISEW
7. Dipahaminya penyusunan pelaporan program.
A.2. Diadakan di Jakarta, pada tanggal 18 sampai 20 Oktober 2017, dengan
materi:
1. Paparan Capaian Progress Pelaksanaan PISEW 2017 dan Hasil
MONEV. (Lampiran proceeding rakor)
2. Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Propinsi (Kelengkapan dan Validitas
data SIM, Hasil Penilaian) (Lamp. Berita Acara Monev)
3. Pembekalan Tata Cara Plotting Delineasi Wilayah. (Lamp. Modul
Pelatihan dan Workshop)
4. Review Penyusunan Laporan Keuangan BKAD
5. Review Laporan Keuangan LMK/LMA (Laporan Keuangan TAPr)
6. Kelengkapan Dokumen Penyelesaian Pekerjaan
7. RKTL/Rencana Target Penyelesaian Pelaksanaan PISEW Masing-
masing Propinsi
8. Penyampaian Indikator Contoh Baik. (Lampiran Best Practice)
9. Kesimpulan Rapat Koordinasi (Pleno) (lampiran Proceeding Rakor)
Kegiatan pelatihan sekaligus peluncuran kegiatan Program PISEW di pusat
dilaksanakan di Jakarta, diikuti oleh Pemerintah Provinsi, Satker PKP
Provinsi/PPK Provinsi, Tenaga Ahli Provinsi (TAPr), pada kegiatan ini akan
disampaikan konsep serta tata laksana kegiatan.
LAPORAN AKHIR 36
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3.2.2 Tingkat Provinsi
Sosialisasi program PISEW tingkat provinsi atau pada jadwal nasional
disebut Workshop Persiapan Pelaksana, dilaksanakan disetiap provinsi.
Menurut jadwal nasional kegiatan tersebut berada pada range tanggal
12 Juni sampai dengan tanggal 7 Juli 2017.
Materi yang disampaikan adalah;
1. Kebijakan dan Strategi PISEW
2. Mekanisme Pelaksanaan PISEW (Tahapan Perencanaan, Pelaksanaan
dan Paska Pelaksanaan)
3. Pencairan Dana BPM PISEW
4. Pemberdayaan Masyarakat
5. Pelaporan dan RKTL
Peserta yang diundang antara lain;
1. Tim BKAD (Ketua, Sekertaris, Bendahara)
2. Unsur kecamatan (Camat, Tim Pelaksana Kabupaten dari kecamatan)
3. Fasilitator Masyarakat
4. Tim Pelaksana Kabupaten (TPK)
Bertindak selaku narasumber adalah;
1. Tim Pelaksana Provinsi (TPPr)
2. Perwakilan KPPN
3. Perwakilan BPKP
4. Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
5. Tim Teknis PISEW Pusat
Penyelenggara adalah; Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen
Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi.
Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen PISEW, kegiatan ini telah
berlangsung diseluruh provinsi penerima program.
Tabel 9. WORKSHOP PERSIAPAN PELAKSANAAN (Tingkat Provinsi)
No. Provinsi Tanggal Sosialisasi
Provinsi Jadwal Nasional
1 ACEH 11-07-17 Terlambat
2 SUMATERA UTARA 14-06-17 Sesuai Jadwal
3 SUMATERA BARAT 06-07-17 Sesuai Jadwal
LAPORAN AKHIR 37
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No. Provinsi Tanggal Sosialisasi
Provinsi Jadwal Nasional
4 RIAU 06-07-17 Sesuai Jadwal
5 JAMBI 06-06-17 Lebih cepat
6 SUMATERA SELATAN 10-07-17 Terlambat
7 BENGKULU 06-07-17 Sesuai Jadwal
8 LAMPUNG 06-07-17 Sesuai Jadwal
9 JAWA BARAT 16-06-17 Sesuai Jadwal
10 JAWA TENGAH 13-06-17 Sesuai Jadwal
11 D I YOGYAKARTA 15-06-17 Sesuai Jadwal
12 JAWA TIMUR 14-06-17 Sesuai Jadwal
13 NUSA TENGGARA BARAT 12-06-17 Terlambat
14 NUSA TENGGARA TIMUR 05-07-17 Sesuai Jadwal
15 KALIMANTAN BARAT 05-07-17 Sesuai Jadwal
16 KALIMANTAN TENGAH 07-07-17 Terlambat
17 SULAWESI UTARA 20-06-17 Sesuai Jadwal
18 SULAWESI SELATAN 19-06-17 Sesuai Jadwal
19 SULAWESI TENGGARA 06-07-17 Sesuai Jadwal
20 GORONTALO 07-07-17 Terlambat
21 MALUKU 10-07-17 Terlambat
22 SULAWESI TENGAH 19-06-17 Sesuai Jadwal
23 PAPUA 12-07-17 Terlambat
24 PAPUA BARAT 11-07-17 Terlambat
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Pelaksanaan kegiatan workshop persiapan pelaksanaan, tercepat
/mendahului jadwal nasional hanya ada di provinsi Jambi.
Terdapat 15 (lima belas) provinsi yang sesuai jadwal, antara lain provinsi;
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kalimantan Barat
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
Bengkulu
Lampung
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Provinsi yang terlambat melaksanakan antara lain;
Aceh
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Tengah
Gorontalo
Maluku
Papua
Papua Barat
LAPORAN AKHIR 38
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Grafik 2. : Ketaatan provinsi dalam pelaksanaan Workshop Provinsi
0
5
10
15
Lebih cepat Sesuai Jadwal Terlambat
1
15
8Jumlah
Provinsi
Grafik 3 : Persentase Ketaatan Provinsi berdasarkan jadwal nasional
Lebih cepat4,17%
Sesuai Jadwal62,50%
Terlambat33,33%
Persentase Jumlah Provinsi Terhadap Jadwal Nasional
Dari grafik sosialisasi workshop disetiap provinsi, dapatlah ditarik kesimpulan
bahwa pelakasanaan kegiatan tersebut masih terdapat kendala, antara lain;
1. Dana Pembinaan dan Administrasi Proyek (PAP) provinsi belum turun.
2. Masih ada provinsi yang pembentukan TPPr nya terlambat
3. Proses rekruitmen pengadaan Konsultan terlambat
4. TPK belum ditetapkan
5. Masih terdapat BKAD yang belum ditetapkan
Hal ini dapat mengakibatkan kegiatan kegiatan selanjutnya juga ikut
terlambat.
LAPORAN AKHIR 39
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Hasil kegiatan workshop provinsi tersebut, secara prinsip adalah telah
tersosialisasinya program PISEW kepada para pelaku kegiatan, baik kepada
BKAD, Tim Kecamatan dan Kabupaten maupun konsultannya sendiri.
Secara umum adalah terlaksananya sasaran Program, yakni:
1. Tersusunnya Rencana Kerja dan Tindak Lanjut (RKTL) masing masing
provinsi
2. Terbangunnya infrastruktur dasar skala kewilayahan.
3. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat
Mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja lokal dalam
pembangunan
Pembekalan tingkat provinsi dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi
tingkat provinsi. Jenis materi yang disampaikan lebih kepada peran dan
tugas para pemangku kepentingan (Stake Holder) terkait pada saat tahap
persiapan dan pelaksanaan.
Pembekalan tingkat Kecamatan dan Lapangan (Site).
Pembekalan tingkat kecamatan dan lapangan ini bersifat langsung yaitu
pelaksanaan OJT (On the Job Tranning) dengan para pelakunya adalah Tim
BKAD (Ketua, Bendahara, Sekertaris dan para pelaksana pekerjaan fisik).
Pembimbing materi utama adalah Fasilitator Masyarakat (FM) didampingi
oleh TAPr selaku narasumber.
Materinya adalah;
Penjelasan dan Praktek tata laksana pekerjaan infrastruktur (Kualitas dan
kuantitas pekerjaan).
Penjelasan dan Praktek pembuatan laporan keuangan.
Pelaporan BKAD
Pengaduan Masyarakat.
Penjelasan dari materi buku saku
LAPORAN AKHIR 40
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3.3 Pelaksanaan
3.3.1 Tahapan Kegiatan
Secara umum proses tahapan pelaksanaan kegiatan di tingkat masyarakat
dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang ada dalam pedoman, namun dari
sisi pencapaian ketaatan waktu belum sepenuhnya bisa diselesaikan dalam
rentang waktu yang ditentukan.
Identifikasi Kelembagaan
Kegiatan identifikasi potensi kelembagaan di tingkat kecamatan dilakukan
oleh pemerintah kecamatan guna mengidentifikasi lembaga-lembaga
ditingkat kecamatan yang tumbuh dan berkembang serta mempunyai
kemampuan manajerial dalam pengelolaan kegiatan baik dari aspek teknis
maupun administratif serta mempunyai aspek legalitas hukum (minimal
tercatat akta notaris). Hal ini perlu dilakukan agar dapat diperoleh lembaga
pengelola kegiatan PISEW yang dapat dipertanggungjawabkan, karena
tugas dan fungsi dari BKAD akan melakukan perencanaan partisipatif,
pelaksanaan swakelola pembangunan, dan pengelolaan aset bersama antar
desa.
Berdasarkan RKTL Nasional pelaksanaan kegiatan identifikasi kelembagaan
direncanakan antara tanggal 23 Maret 17 s/d 13 Mei 2017 namun dalam
realisasinya mengalami keterlambatan selama 69 hari yaitu pada tanggal 20
Juli 2017. Adapun kecamatan yang terakhir melaksanakan identifikasi
kelembagaan adalah terdapat dikecamatan Cantigi kabupaten Indramayu
Provinsi Jawa Barat
Pelaksanaan kegiatan Identifikasi Kelembagaan di 24 provinsi dengan rata-
rata 22 hari. Adapun provinsi yang menggunakan waktu paling lama adalah
provinsi Sumatera Selatan 58 hari.
LAPORAN AKHIR 41
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 10. Identifikasi Kelembagaan
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 04/10/17 04/12/17 2
2 SUMATERA UTARA 20 05/02/17 06/06/17 35
3 SUMATERA BARAT 9 05/17/17 05/30/17 13
4 RIAU 3 05/13/17 06/06/17 24
5 JAMBI 4 05/17/17 06/16/17 30
6 SUMATERA SELATAN 16 04/10/17 06/07/17 58
7 BENGKULU 10 06/14/17 07/03/17 19
8 LAMPUNG 4 04/10/17 04/11/17 1
9 JAWA BARAT 83 06/18/17 07/20/17 32
10 JAWA TENGAH 28 05/12/17 06/12/17 31
11 D I YOGYAKARTA 4 04/12/17 04/12/17 -
12 JAWA TIMUR 41 04/10/17 04/27/17 17
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 05/02/17 06/06/17 35
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 06/20/17 06/29/17 9
15 KALIMANTAN BARAT 30 05/01/17 05/26/17 25
16 KALIMANTAN TENGAH 14 04/10/17 05/13/17 33
17 SULAWESI UTARA 10 10/15/17 11/15/17 31
18 SULAWESI TENGAH 6 06/08/17 06/14/17 6
19 SULAWESI SELATAN 14 04/28/17 06/09/17 42
20 SULAWESI TENGGARA 7 05/12/17 06/12/17 31
21 GORONTALO 4 04/17/17 04/20/17 3
22 MALUKU 10 03/10/17 04/11/17 32
23 PAPUA BARAT 29 06/06/17 06/07/17 1
24 PAPUA 4 06/15/17 07/12/17 27
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Pertemuan Kecamatan I
Pelaksanaan kegiatan pertemuan kecamatan 1 merupakan kegiatan di
tingkat kecamatan yang dihadiri oleh unsur-unsur dari Kecamatan,
Pemerintahan Desa (Kepala Desa, BPD), BKAD, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama dan Kelompok atau Organisasi Masyarakat setempat serta anggota
masyarakat secara luas. Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan dalam
skedul nasional pada tanggal 14 Juli 2017 namun direalisasikan sampai
dengan tanggal 11 Agustus 2017 atau terjadi keterlambatan selama 29 hari.
Adapun kecamatan yang terakhir melaksanakan kegiatan pertemuan
LAPORAN AKHIR 42
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
kecamatan 1 adalah kecamatan Yamor Kabupaten Kaimana Provinsi Papua
Barat.
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Kecamatan I di 24 provinsi dengan rata-
rata 24 hari. Adapun provinsi yang menggunakan waktu paling lama adalah
provinsi Papua Barat selama 66 hari.
Pertemuan kecamatan 1= 7 Juni 17 s/d 14 Juli 17 (Rata-rata 19 hari)
Tabel 11. Pertemuan Kecamatan
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 07/18/17 07/21/17 4
2 SUMATERA UTARA 20 06/20/17 07/14/17 25
3 SUMATERA BARAT 9 05/18/17 05/31/17 14
4 RIAU 3 07/13/17 07/17/17 5
5 JAMBI 4 06/22/17 07/11/17 20
6 SUMATERA SELATAN 16 07/03/17 07/06/17 4
7 BENGKULU 10 06/13/17 07/13/17 31
8 LAMPUNG 4 07/11/17 07/14/17 4
9 JAWA BARAT 83 06/20/17 08/08/17 50
10 JAWA TENGAH 28 06/15/17 07/15/17 31
11 D I YOGYAKARTA 4 07/21/17 07/28/17 8
12 JAWA TIMUR 41 06/12/17 07/14/17 33
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 06/06/17 06/07/17 2
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 06/20/17 08/07/17 49
15 KALIMANTAN BARAT 30 06/14/17 07/04/17 21
16 KALIMANTAN TENGAH 14 06/14/17 06/15/17 2
17 SULAWESI UTARA 10 06/13/17 06/15/17 3
18 SULAWESI TENGAH 6 07/06/17 07/17/17 12
19 SULAWESI SELATAN 14 07/06/17 07/12/17 7
20 SULAWESI TENGGARA 7 06/21/17 07/03/17 13
21 GORONTALO 4 07/11/17 07/14/17 4
22 MALUKU 10 06/11/16 07/11/16 31
23 PAPUA BARAT 29 06/07/17 08/11/17 66
24 PAPUA 4 07/20/17 08/03/17 15
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Pelaksanaan kegiatan Sinkronisasi Kegiatan dengan RKPD
Pelaksanaan kegiatan Sinkronisasi Kegiatan dengan RKPD merupakan
kegiatan sinkronisasi kebijakan umum dan program pembangunan daerah di
tingkat kecamatan. Kegiatan ini dihadiri oleh unsur-unsur dari Kabupaten,
LAPORAN AKHIR 43
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Kecamatan, Pemerintahan Desa (Kepala Desa, BPD), BKAD, Tokoh
Masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan dalam skedul nasional
pada tanggal 16 Juli 2017 namun direalisasikan sampai dengan tanggal 11
September 2017 atau terjadi keterlambatan selama 58 hari. Adapun
kecamatan yang terakhir melaksanakan kegiatan sinkronisasi kegiatan
dengan RKPD adalah kecamatan Sugapa Kabupaten Intan Jaya Provinsi
Papua.
Sinkronisasi Kegiatan = 21 Juni 17 s/d 16 Juli 17 (Rata-rata 21 hari)
Tabel 12. Sinkronisasi Kegiatan
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 26/07/2017 26/07/2017 1
2 SUMATERA UTARA 20 21/06/2017 14/07/2017 24
3 SUMATERA BARAT 9 06/06/2017 12/06/2017 7
4 RIAU 3 14/07/2017 28/07/2017 15
5 JAMBI 4 22/06/2017 12/07/2017 21
6 SUMATERA SELATAN 16 15/06/2017 15/07/2017 31
7 BENGKULU 10 20/06/2016 30/06/2016 11
8 LAMPUNG 4 18/07/2017 25/07/2017 8
9 JAWA BARAT 83 08/06/2017 09/08/2017 63
10 JAWA TENGAH 28 15/06/2017 15/07/2017 31
11 D.I. YOGYAKARTA 4 24/07/2017 28/07/2017 5
12 JAWA TIMUR 41 04/07/2017 15/07/2017 12
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 06/06/2017 07/06/2017 2
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 21/06/2017 14/08/2017 55
15 KALIMANTAN BARAT 30 19/05/2017 08/07/2017 51
16 KALIMANTAN TENGAH 14 14/06/2017 16/06/2017 3
17 SULAWESI UTARA 10 13/06/2017 15/06/2017 3
18 SULAWESI TENGAH 6 07/07/2017 18/07/2017 12
19 SULAWESI SELATAN 14 10/07/2017 13/07/2017 4
20 SULAWESI TENGGARA 7 23/06/2017 05/07/2017 13
21 GORONTALO 4 12/07/2017 17/07/2017 6
22 MALUKU 10 11/07/2016 11/07/2016 1
23 PAPUA BARAT 29 07/06/2017 11/08/2017 66
24 PAPUA 4 20/07/2017 11/09/2017 54
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 44
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Survei Identifikasi Kawasan
Survei Identifikasi Kawasan kegiatan ini dilakukan oleh BKAD didampingi
oleh Fasilitator Masyarakat. Proses Survei ditempuh dengan melihat
langsung rencana lokasi usulan-usulan hasil Pertemuan Kecamatan I
dengan melakukan pemetaan serta pengumpulan data dan informasi
mengenai kondisi kawasan, kondisi kependudukan, kondisi pelayanan dasar
prasarana perdesaan dalam kawasan sampai dengan permasalahan yang
dihadapi. Pelaksanaan survey identifikasi kawasan direncanakan tanggal 16
Juli 2017 namun baru dapat direalisasikan sampai dengan tanggal 11
September 2017 atau terjadi keterlambatan selama 58 hari. Adapun
kecamatan yang terakhir melaksanakan kegiatan survei identifikasi kawasan
adalah kecamatan Sugapa Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua.
Survei Identifikasi Kawasan = 21 Juni 17 s/d 16 Juli 17 (Rata-rata 21 hari)
Tabel 13. Survei Identifikasi Kawasan
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 20/07/2017 22/07/2017 3
2 SUMATERA UTARA 20 21/06/2017 20/07/2017 30
3 SUMATERA BARAT 9 8/06/2017 13/06/2017 6
4 RIAU 3 17/07/2017 28/07/2017 12
5 JAMBI 4 22/06/2017 11/07/2017 20
6 SUMATERA SELATAN 16 14/06/2017 8/07/2017 25
7 BENGKULU 10 21/06/2016 1/07/2016 11
8 LAMPUNG 4 21/07/2017 27/07/2017 7
9 JAWA BARAT 83 5/07/2017 3/08/2017 30
10 JAWA TENGAH 28 15/06/2017 15/07/2017 31
11 D.I. YOGYAKARTA 4 24/07/2017 29/07/2017 6
12 JAWA TIMUR 41 7/07/2017 17/07/2017 11
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 16/05/2017 6/06/2017 22
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 21/06/2017 14/08/2017 55
15 KALIMANTAN BARAT 30 25/05/2017 8/07/2017 45
16 KALIMANTAN TENGAH 14 14/06/2017 15/06/2017 2
17 SULAWESI UTARA 10 10/06/2016 24/07/2016 45
18 SULAWESI TENGAH 6 10/07/2017 19/07/2017 10
19 SULAWESI SELATAN 14 11/07/2017 15/07/2017 5
20 SULAWESI TENGGARA 7 30/06/2017 10/07/2017 11
21 GORONTALO 4 12/07/2017 17/07/2017 6
22 MALUKU 10 18/07/2016 18/07/2016 1
23 PAPUA BARAT 29 7/06/2017 11/08/2017 66
24 PAPUA 4 21/07/2017 11/09/2017 53
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 45
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Survei Rencana Infrastruktur
Survei rencana infrastruktur dilapangan sangat diperlukan, hal ini untuk lebih
memahami permasalahan dan kendala dalam perencanaan, di lokasi
kegiatan, juga dilakukan untuk mendapatkan kelengkapan data yang
dibutuhkan untuk analisis. Berdasarkan RKTL Nasional pelaksanaan
kegiatan survei rencana infrastruktur direncanakan pada tanggal 14 Agustus
2017 namun dalam realissinya mengalami keterlambatan selama 29 hari
yaitu pada tanggal 11 September 2017. Adapun kecamatan yang terakhir
melaksanakan survei rencana infrastruktur adalah kecamatan Sugapa
Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua
Survei rencana infrastruktur = 17 Juli 17 s/d 14 Agustus 17 (Rata-rata 20 hari)
Tabel 14. Survei Rencana Infrastruktur
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 24/07/2017 27/07/2017 4
2 SUMATERA UTARA 20 21/06/2017 14/07/2017 24
3 SUMATERA BARAT 9 12/06/2017 15/06/2017 4
4 RIAU 3 19/07/2017 28/07/2017 10
5 JAMBI 4 23/06/2017 11/07/2017 19
6 SUMATERA SELATAN 16 8/06/2017 8/07/2017 31
7 BENGKULU 10 24/06/2016 11/07/2016 18
8 LAMPUNG 4 24/07/2017 28/07/2017 5
9 JAWA BARAT 83 4/07/2017 2/08/2017 30
10 JAWA TENGAH 28 20/06/2017 17/07/2017 28
11 D.I. YOGYAKARTA 4 24/07/2017 29/07/2017 6
12 JAWA TIMUR 41 7/07/2017 18/07/2017 12
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 16/06/2017 6/07/2017 21
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 21/06/2017 14/08/2017 55
15 KALIMANTAN BARAT 30 26/05/2017 10/07/2017 46
16 KALIMANTAN TENGAH 14 14/06/2017 15/06/2017 2
17 SULAWESI UTARA 10 22/06/2016 1/07/2016 10
18 SULAWESI TENGAH 6 14/07/2017 22/07/2017 9
19 SULAWESI SELATAN 14 11/07/2017 15/07/2017 5
20 SULAWESI TENGGARA 7 3/07/2017 12/07/2017 10
21 GORONTALO 4 12/07/2017 17/07/2017 6
22 MALUKU 10 23/07/2016 23/07/2016 1
23 PAPUA BARAT 29 7/06/2017 11/08/2017 66
24 PAPUA 4 21/07/2017 11/09/2017 53
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 46
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Penyusunan Dokumen Profil Kawasan
Penyusunan dokumen profil kawasan dilakukan oleh BKAD dengan
pendampingan oleh Fasilitator masyarakat. Dokumen ini akan memuat
semua proses yang dimulai dari Pertemuan Kecamatan I (satu) sampai
dengan proses Survei Kawasan Sasaran PISEW. Dokumen profil kawasan
juga dilengkapi mengenai usulan Pemanfaatan dan Pemeliharaan dan
merupakan rangkaian kegiatan yang terencana dan sistematis yang
dilakukan secara rutin maupun berkala agar infrastruktur terbangun tetap
terjaga dan berfungsi dengan maksimal. Pelaksanaan kegiatan penyusunan
dokumen profil kawasan direncanakan pada tanggal 11 Agustus 2017 namun
dalam realissinya mengalami keterlambatan selama 29 hari yaitu pada
tanggal 4 Oktober 2017. Adapun kecamatan yang terakhir melaksanakan
penyusunan dokumen profil kawasan adalah kecamatanKaimana Kabupaten
Kaimana Provinsi Papua Barat.
Penyusunan dokumen profil kawasan = 17 Juli 17 s/d 14 Agustus 17 (Rata-rata
22 hari)
Tabel 15. Penyusunan Dokumen Profil Kawasan
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 28/07/2017 28/07/2017 1
2 SUMATERA UTARA 20 29/06/2017 17/07/2017 19
3 SUMATERA BARAT 9 14/06/2017 16/06/2017 3
4 RIAU 3 19/07/2017 21/07/2017 3
5 JAMBI 4 3/07/2017 12/07/2017 10
6 SUMATERA SELATAN 16 16/06/2017 17/07/2017 32
7 BENGKULU 10 18/06/2016 18/07/2016 31
8 LAMPUNG 4 25/07/2017 31/07/2017 7
9 JAWA BARAT 83 14/07/2017 10/08/2017 28
10 JAWA TENGAH 28 30/06/2017 19/07/2017 20
11 D.I. YOGYAKARTA 4 25/07/2017 30/07/2017 6
12 JAWA TIMUR 41 10/07/2017 21/07/2017 12
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 16/07/2016 20/07/2016 5
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 22/06/2017 22/08/2017 62
15 KALIMANTAN BARAT 30 30/05/2017 20/07/2017 52
16 KALIMANTAN TENGAH 14 14/06/2017 17/06/2017 4
17 SULAWESI UTARA 10 23/06/2016 12/07/2016 20
18 SULAWESI TENGAH 6 24/07/2017 10/08/2017 18
19 SULAWESI SELATAN 14 12/07/2017 17/07/2017 6
20 SULAWESI TENGGARA 7 10/07/2017 14/07/2017 5
21 GORONTALO 4 25/07/2017 26/07/2017 2
22 MALUKU 10 7/06/2017 17/06/2017 11
23 PAPUA BARAT 29 12/06/2017 4/10/2017 115
24 PAPUA 4 21/07/2017 12/09/2017 54
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 47
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Penyusunan Rancangan Teknis DED
Penyusunan Rancangan Teknis Rinci (Detail Engineering Design/DED) dan
gambar teknisnya, meliputi Penyesuaian desain infrastruktur dengan
masalah-masalah teknis yang perlu diselesaikan; dan dilanjutkan dengan
penyusunan gambar kerja/rencana teknis.Berdasarkan RKTL Nasional
pelaksanaan kegiatan penyusunan DED direncanakan pada tanggal 21 Juli
2017 namun dalam realissinya mengalami keterlambatan selama 76 hari
yaitu pada tanggal 4 Oktober 2017. Adapun kecamatan yang terakhir
melaksanakan penyusunan DED adalah kecamatan Kaimana Kabupaten
Kaimana Provinsi Papua Barat. Penyusunan Rancangan Teknis (DED) = 30
Juni 17 s/d 21 Juli 17 (Rata-rata 21 hari)
Tabel 16. Penyusunan Rancangan Teknis (DED)
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 1/08/2017 28/08/2017 28
2 SUMATERA UTARA 20 12/07/2017 24/07/2017 13
3 SUMATERA BARAT 9 16/06/2017 19/06/2017 4
4 RIAU 3 22/07/2017 26/07/2017 5
5 JAMBI 4 3/07/2017 12/07/2017 10
6 SUMATERA SELATAN 16 18/06/2017 18/07/2017 31
7 BENGKULU 10 12/07/2017 12/08/2017 32
8 LAMPUNG 4 26/07/2017 1/08/2017 7
9 JAWA BARAT 83 25/07/2017 10/08/2017 17
10 JAWA TENGAH 28 30/06/2017 31/07/2017 32
11 D.I. YOGYAKARTA 4 29/07/2017 30/07/2017 2
12 JAWA TIMUR 41 14/07/2017 23/07/2017 10
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 5/06/2017 5/06/2017 1
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 10/07/2017 28/08/2017 50
15 KALIMANTAN BARAT 30 7/06/2017 1/08/2017 56
16 KALIMANTAN TENGAH 14 15/06/2017 18/06/2017 4
17 SULAWESI UTARA 10 24/03/2017 24/03/2017 1
18 SULAWESI TENGAH 6 7/08/2017 12/08/2017 6
19 SULAWESI SELATAN 14 12/07/2017 19/07/2017 8
20 SULAWESI TENGGARA 7 12/07/2017 18/07/2017 7
21 GORONTALO 4 28/07/2017 4/08/2017 8
22 MALUKU 10 30/06/2017 30/06/2017 1
23 PAPUA BARAT 29 19/06/2017 4/10/2017 108
24 PAPUA 4 24/07/2017 12/09/2017 51
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 48
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Membuat anggaran biaya berarti menafsir atau memperkirakan harga suatu
barang, bangunan, satuan pekerjaan atau benda yang akan dibuat dengan
teliti dan secermat mungkin. Anggaran biaya pada kegiatan yang sama akan
berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan perbedaan harga
bahan dan upah tenaga kerja.
Berdasarkan RKTL Nasional pelaksanaan kegiatan penyusunan RAB
direncanakan pada tanggal 11 Agustus 2017 namun dalam realissinya
mengalami keterlambatan selama 55 hari yaitu pada tanggal 4 Oktober 2017.
Adapun kecamatan yang terakhir melaksanakan penyusunan RAB adalah
kecamatan Kaimana Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat.
Penyusunan RAB = 14 Juli 17 s/d 11 Agustus 17 (Rata-rata 21 hari)
Tabel 17. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 11/08/2017 12/08/2017 2
2 SUMATERA UTARA 20 12/07/2017 24/07/2017 13
3 SUMATERA BARAT 9 21/06/2017 22/06/2017 2
4 RIAU 3 22/07/2017 26/07/2017 5
5 JAMBI 4 3/07/2017 17/07/2017 15
6 SUMATERA SELATAN 16 23/06/2017 21/07/2017 29
7 BENGKULU 10 12/07/2016 12/08/2016 32
8 LAMPUNG 4 31/07/2017 2/08/2017 3
9 JAWA BARAT 83 30/06/2017 10/08/2017 42
10 JAWA TENGAH 28 30/06/2017 31/07/2017 32
11 D.I. YOGYAKARTA 4 31/07/2017 31/07/2017 1
12 JAWA TIMUR 41 18/07/2017 25/07/2017 8
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 5/06/2017 5/06/2017 1
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 10/08/2017 2/09/2017 24
15 KALIMANTAN BARAT 30 7/07/2017 3/08/2017 28
16 KALIMANTAN TENGAH 14 15/06/2017 18/06/2017 4
17 SULAWESI UTARA 10 24/03/2017 24/05/2017 62
18 SULAWESI TENGAH 6 9/08/2017 12/08/2017 4
19 SULAWESI SELATAN 14 12/07/2017 21/07/2017 10
20 SULAWESI TENGGARA 7 14/07/2017 24/07/2017 11
21 GORONTALO 4 1/08/2017 7/08/2017 7
22 MALUKU 10 30/06/2017 30/06/2017 1
23 PAPUA BARAT 29 19/06/2017 4/10/2017 108
24 PAPUA 4 24/07/2017 12/09/2017 51
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 49
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Pertemuan Pra Pelaksanaan
Rapat Pra Pelaksanaan menjadi salah satu acuan langkah kerja
pelaksanaan di lapangan, yang dilaksanakan di kecamatan meliputi
pembahasan tentang spesifikasi pekerjaan, organisasi kerja dan tata cara
pelaksanaan pekerjaan dan jadwal pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pertemuan pra pelaksanaan direncanakan pada
tanggal 14 Agustus 2017 namun dalam realisasinya mengalami
keterlambatan selama 49 hari yaitu pada tanggal 2 Oktober 2017. Adapun
kecamatan yang terakhir melaksanakan penyusunan RAB adalah kecamatan
Kaimana Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat.
Pertemuan Pra Pelaksanaan = 7 Juni 17 s/d 14 Agustus 17 (Rata-rata 20 hari)
Tabel 18. Pertemuan Pra Pelaksanaan
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 14/08/2017 14/08/2017 1
2 SUMATERA UTARA 20 18/07/2017 21/07/2017 4
3 SUMATERA BARAT 9 08/07/2017 08/07/2017 1
4 RIAU 3 10/08/2017 18/08/2017 9
5 JAMBI 4 07/08/2017 21/08/2017 15
6 SUMATERA SELATAN 16 20/07/2017 25/07/2017 6
7 BENGKULU 10 17/07/2017 29/07/2017 13
8 LAMPUNG 4 07/08/2017 06/09/2017 31
9 JAWA BARAT 83 10/07/2017 07/09/2017 60
10 JAWA TENGAH 28 15/06/2017 02/08/2017 49
11 D.I. YOGYAKARTA 4 07/08/2017 14/08/2017 8
12 JAWA TIMUR 41 28/06/2017 29/07/2017 32
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 07/09/2017 02/10/2017 26
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 21/09/2017 02/10/2017 12
15 KALIMANTAN BARAT 30 11/07/2017 12/08/2017 33
16 KALIMANTAN TENGAH 14 15/06/2017 17/06/2017 3
17 SULAWESI UTARA 10 15/06/2017 17/06/2017 3
18 SULAWESI TENGAH 6 21/08/2017 29/08/2017 9
19 SULAWESI SELATAN 14 07/08/2017 16/08/2017 10
20 SULAWESI TENGGARA 7 24/07/2017 23/08/2017 31
21 GORONTALO 4 04/08/2017 05/08/2017 2
22 MALUKU 10 14/07/2017 28/07/2017 15
23 PAPUA BARAT 29 01/08/2017 02/10/2017 63
24 PAPUA 4 25/07/2017 11/09/2017 49
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 50
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tanda tangan Kontrak SP3
Pelaksanaan Penandatanganan kontrak kerja berupa Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) antara BKAD dengan PPK di Provinsi.
Pengajuan Dana untuk Pekerjaan dilakukan dalam 2 (dua) Tahap. Tahap
Pertama sebesar 70% dapat dicairkan setelah penandatanganan kontrak,
dan sisanya sebesar 30% dibayarkan pada saat progres pelaksanaan
kegiatan sudah mencapai 50%.
Berdasarkan RKTL Nasional pelaksanaan kegiatan tanda tangan kontrak
SP3 direncanakan pada tanggal 14 Agustus 2017 namun dalam realissinya
mengalami keterlambatan selama 38 hari yaitu pada tanggal 21 September
2017. Adapun kecamatan yang terakhir melaksanakan tanda tangan kontrak
SP3 adalah kecamatan Kaimana Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat.
Adapun bukti dokumen kontrak Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
(SP3) antara BKAD dengan PPK di Provinsi terdapat pada aplikasi sistem
informasi manajemen (SM) PISEW 2017.
Tanda tangan Kontrak SP3 = 14 Juni 17 s/d 14 Agustus 17 (Rata-rata 18 hari)
Gambar 7. Aplikasi SIM
LAPORAN AKHIR 51
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Gambar 8. Aplikasi SIM Kontrak SP3
Gambar 9. Aplikasi SIM Kontrak SP3
Gambar 10. Aplikasi SIM DED & RAB (Sampul)
LAPORAN AKHIR 52
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Gambar 11.. Aplikasi SIM Rekapitulasi DED & RAB
Gambar 12. Aplikasi SIM DED
LAPORAN AKHIR 53
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 19. Tanda tangan Kontrak SP3
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 14/08/2017 14/08/2017 1
2 SUMATERA UTARA 20 24/07/2017 24/07/2017 1
3 SUMATERA BARAT 9 10/07/2017 10/07/2017 1
4 RIAU 3 21/08/2017 21/08/2017 1
5 JAMBI 4 25/07/2017 10/08/2017 17
6 SUMATERA SELATAN 16 25/07/2017 27/07/2017 3
7 BENGKULU 10 21/07/2017 21/07/2017 1
8 LAMPUNG 4 14/08/2017 11/09/2017 29
9 JAWA BARAT 83 13/07/2017 04/09/2017 54
10 JAWA TENGAH 28 16/06/2017 09/08/2017 55
11 D.I. YOGYAKARTA 4 01/08/2017 01/08/2017 1
12 JAWA TIMUR 41 31/07/2017 04/09/2017 36
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 09/06/2017 09/06/2017 1
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 05/07/2017 18/09/2017 76
15 KALIMANTAN BARAT 30 27/07/2017 18/08/2017 23
16 KALIMANTAN TENGAH 14 19/06/2017 19/06/2017 1
17 SULAWESI UTARA 10 20/06/2017 20/06/2017 1
18 SULAWESI TENGAH 6 07/08/2017 07/08/2017 1
19 SULAWESI SELATAN 14 01/08/2017 01/08/2017 1
20 SULAWESI TENGGARA 7 27/07/2017 25/08/2017 30
21 GORONTALO 4 07/08/2017 07/08/2017 1
22 MALUKU 10 14/07/2017 28/07/2017 15
23 PAPUA BARAT 29 03/07/2017 21/09/2017 81
24 PAPUA 4 26/07/2017 26/07/2017 1
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN
DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Pencairan Dana Tahap I
Pengajuan dana tahap I (pertama) sebesar 70% dapat dicairkan setelah
penandatanganan kontrak SP3 antara PPK dengan BKAD (pelaksana
kegiatan). Pencairan dana BPM untuk tahap 1 sudah selesai 100%, dengan
realisasi pencairan terakhir adalah penerbitan SP2D pada tanggal 29
September 2017 yaitu untuk Kecamatan Cisarua, Cariu dan Tanjungsari,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jumlah pencairan dana BPM tahap I adalah
Rp. 168.000.000.000,- untuk 400 kecamatan.
Pencairan Dana Tahap I = 16 Juni 17 s/d 21 Agustus 17 (Rata-rata 19 hari)
LAPORAN AKHIR 54
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 20. Pencairan Dana Tahap I
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 30/08/2017 30/08/2017 1
2 SUMATERA UTARA 20 31/07/2017 02/08/2017 3
3 SUMATERA BARAT 9 01/08/2017 01/08/2017 1
4 RIAU 3 29/08/2017 29/08/2017 1
5 JAMBI 4 04/08/2017 23/08/2017 20
6 SUMATERA SELATAN 16 07/08/2017 11/09/2017 36
7 BENGKULU 10 27/07/2017 27/07/2017 1
8 LAMPUNG 4 24/08/2017 15/09/2017 23
9 JAWA BARAT 83 02/08/2017 29/09/2017 59
10 JAWA TENGAH 28 22/06/2017 11/08/2017 51
11 D.I. YOGYAKARTA 4 11/08/2017 11/08/2017 1
12 JAWA TIMUR 41 23/08/2017 14/09/2017 23
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 19/06/2017 20/06/2017 2
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 20/07/2017 22/09/2017 65
15 KALIMANTAN BARAT 30 04/08/2017 29/08/2017 26
16 KALIMANTAN TENGAH 14 25/07/2017 25/07/2017 1
17 SULAWESI UTARA 10 03/07/2017 03/07/2017 1
18 SULAWESI TENGAH 6 23/08/2017 29/08/2017 7
19 SULAWESI SELATAN 14 22/08/2017 28/08/2017 7
20 SULAWESI TENGGARA 7 04/08/2017 19/09/2017 47
21 GORONTALO 4 14/08/2017 14/08/2017 1
22 MALUKU 10 26/07/2017 09/08/2017 15
23 PAPUA BARAT 29 26/07/2017 25/09/2017 62
24 PAPUA 4 07/08/2017 08/08/2017 2
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN
DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Pencairan Dana Tahap II
Sedangkan untuk pencairan dana BPM tahap 2, status per tanggal 19
Desember 2017 sudah mencapai 400 lokasi kecamatan (BKAD) yang
melakukan pencairan dana atau 100%, Lokasi (BKAD).
Pencairan Dana Tahap II = 7 Agustus 17 s/d 16 Oktober 17
LAPORAN AKHIR 55
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 21. Pencairan Dana Tahap II
AWAL AKHIR
1 ACEH 4 13/11/2017 11/12/2017 29
2 SUMATERA UTARA 20 11/10/2017 31/10/2017 21
3 SUMATERA BARAT 9 04/10/2017 27/10/2017 24
4 RIAU 3 16/10/2017 31/10/2017 16
5 JAMBI 4 07/11/2017 24/11/2017 18
6 SUMATERA SELATAN 16 19/10/2017 25/10/2017 7
7 BENGKULU 10 03/10/2017 17/10/2017 15
8 LAMPUNG 4 02/11/2017 23/11/2017 22
9 JAWA BARAT 83 10/11/2017 28/11/2017 19
10 JAWA TENGAH 28 31/08/2017 08/11/2017 70
11 D.I. YOGYAKARTA 4 13/10/2017 18/10/2017 6
12 JAWA TIMUR 41 09/10/2017 22/11/2017 45
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 18/08/2017 09/10/2017 53
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 27/10/2017 15/12/2017 50
15 KALIMANTAN BARAT 30 03/10/2017 24/11/2017 53
16 KALIMANTAN TENGAH 14 12/10/2017 02/11/2017 22
17 SULAWESI UTARA 10 10/10/2017 16/10/2017 7
18 SULAWESI TENGAH 6 08/11/2017 09/11/2017 2
19 SULAWESI SELATAN 14 23/11/2017 09/12/2017 17
20 SULAWESI TENGGARA 7 21/11/2017 21/11/2017 1
21 GORONTALO 4 20/11/2017 15/12/2017 26
22 MALUKU 10 18/10/2017 18/10/2017 1
23 PAPUA BARAT 29 27/10/2017 13/12/2017 48
24 PAPUA 4 16/10/2017 28/11/2017 44
NO PROVINSIJlh
kec
REALISASI KEGIATAN DURASI
(Hari)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Keuangan
Alokasi Dana Program
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 164/KPTS/M/2017 tentang Penetapan Lokasi Program
Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Tahun Anggaran 2017,
jumlah alokasi dana program PISEW adalah sebesar Rp. 240.000.000.000,-
yang terdiri dari 400 kecamatan yang tersebar di 115 kabupaten di 24
provinsi. Pengesahan alokasi turun-nya DIPA program PISEW tahun
anggaran 2017 yaitu pada tanggal 5 Juni 2017.
LAPORAN AKHIR 56
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Realisasi Pencairan Dana
Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen (SIM) status tanggal 19
Desember 2017, realisasi pencairan dana program PISEW adalah sebesar
Rp. 240.000.000.000,- telah dicairkan di masyarakat atau sebesar 100%.
Tabel berikut adalah menggambarkan alokasi dana dan realisasi pencairan
dana status 19 Desember 2017 yaitu :
Tabel 22. Alokasi Dana dan Realisasi Pencairan Dana
1 ACEH 4 2,400,000,000 2,400,000,000 100%
2 SUMATERA UTARA 20 12,000,000,000 12,000,000,000 100%
3 SUMATERA BARAT 9 5,400,000,000 5,400,000,000 100%
4 RIAU 3 1,800,000,000 1,800,000,000 100%
5 JAMBI 4 2,400,000,000 2,400,000,000 100%
6 SUMATERA SELATAN 16 9,600,000,000 9,600,000,000 100%
7 BENGKULU 10 6,000,000,000 6,000,000,000 100%
8 LAMPUNG 4 2,400,000,000 2,400,000,000 100%
9 JAWA BARAT 83 49,800,000,000 49,800,000,000 100%
10 JAWA TENGAH 28 16,800,000,000 16,800,000,000 100%
11 D I YOGYAKARTA 4 2,400,000,000 2,400,000,000 100%
12 JAWA TIMUR 41 24,600,000,000 24,600,000,000 100%
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 8,400,000,000 8,400,000,000 100%
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 19,200,000,000 19,200,000,000 100%
15 KALIMANTAN BARAT 30 18,000,000,000 18,000,000,000 100%
16 KALIMANTAN TENGAH 14 8,400,000,000 8,400,000,000 100%
17 SULAWESI UTARA 10 6,000,000,000 6,000,000,000 100%
18 SULAWESI TENGAH 6 3,600,000,000 3,600,000,000 100%
19 SULAWESI SELATAN 14 8,400,000,000 8,400,000,000 100%
20 SULAWESI TENGGARA 7 4,200,000,000 4,200,000,000 100%
21 GORONTALO 4 2,400,000,000 2,400,000,000 100%
22 MALUKU 10 6,000,000,000 6,000,000,000 100%
23 PAPUA BARAT 29 17,400,000,000 17,400,000,000 100%
24 PAPUA 4 2,400,000,000 2,400,000,000 100%
400 240,000,000,000 240,000,000,000 100%
Jlh
Kec.
Progres
KeuanganALOKASI DANA REALISASI DANANo PROVINSI
TOTAL
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 57
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah tata kelola penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi yang meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan
pengawasannya.
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, sasaran pengelolaan proyek (project
management) disamping biaya dan jadwal adalah pemenuhan persyaratan
mutu. Dalam hubungan ini, suatu peralatan, material dan cara kerja dianggap
memenuhi persyaratan mutu apabila dipenuhi semua persyaratan yang
ditentukan dalam kriteria dan spesifikasi.
Instalasi/bangunan yang dibangun atau produk yang dihasilkan, yang terdiri
dari komponen peralatan dan material yang memenuhi persyaratan mutu,
dapat diharapkan berfungsi secara memuaskan selama kurun waktu tertentu
atau dengan kata lain siap untuk dipakai.
Untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif dan ekonomis tidak hanya
diperlukanpemeriksaan di tahap akhir sebelum diserah terimakan, tetapi juga
diperlukan serangkaian tindakan sepanjang siklus proyek mulai dari
penyusunan program, perencanaan, pengawasan, pemeriksanaan dan
pengendalian mutu
Pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi adalah pengawasan
melekat oleh penyelenggara pekerjaan konstruksi terhadap
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi bidang sarana dan prasarana
pekerjaan umum baik fisik maupun non fisik dengan penekanan terhadap
tertib penyelenggaraan dan hasil pekerjaan konstruksi yang meliputi aspek
perencanaan pekerjaan konstruksi, manajemen pengendalian, pelaksanaan
kontrak.
Sehingga dapat meminimalisir terhadap resiko Kegagalan Konstruksi dan
Kegagalan Bangunan
Kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak
kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat
kesalahan pengguna jasa dan/atau penyedia jasa.
LAPORAN AKHIR 58
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Sedangkan kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis,
manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum
sebagai akibat penyedia jasa dan/atau pengguna jasa setelah penyerahan
akhir pekerjaan konstruksi.
Sasaran pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi untuk
memastikan bahwa:
a. Proses perencanaan pekerjaan konstruksi sudah dilakukan secara taat,
lengkap dan benar sesuai
b. Proses Identifikasi Lembaga Tingkat Kecamatan/BKAD sudah dilakukan
secara taat, lengkap dan benar sehingga menghasilkan Lembaga Tingkat
Kecamatan/BKAD yang berkualitas
c. Proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi sudah dilakukan secara taat,
lengkap dan benar sehingga menghasilkan produk pekerjaan konstruksi
yang berkualitas, hemat/ekonomis dan bermanfaat.
Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan Fisik Konstruksi yaitu Pemeriksaan
dalam rangka pemenuhan ketaatan, kelengkapan, kebenaran, efisiensi dan
ekonomis, meliputi:
a. Keteknikan, Pemeriksaan terhadap pemenuhan persyaratan keselamatan
umum, konstruksi bangunan, mutu hasil pekerjaan, mutu bahan dan/atau
komponen bangunan, dan mutu peralatan sesuai dengan standar atau
norma yang berlaku. Lingkup pemeriksaan meliputi:
1. Metode pelaksanaan;
2. Personil
3. Peralatan
4. Mutu bahan
5. Mutu produk
b. Pemeriksaan terhadap Kuantitas :
1. Pemeriksaan terhadap prosedur permohonan dan persetujuan untuk
memulai pelaksanaan setiap tahap kegiatan;
2. Pemeriksaan terhadap pengukuran hasil pelaksanaan untuk
pembayaran
3. Pemeriksaan terhadap perintah perubahan.
LAPORAN AKHIR 59
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Serah Terima Hasil Pekerjaan
Serah terima hasil pekerjaan dilakukan setelah pembangunan infrastruktur di
lapangan selesai dilaksanakan dan infrastruktur yang dibangun sudah
sepenuhnya dapat berfungsi dan bermanfaat. Dalam program PISEW, proses
serah terima dibagi menjadi dua proses yaitu serah terima pekerjaan dari
BKAD kepada Satker PKP Provinsi melalui PPK Provinsi yang selanjutnya
untuk dilakukan pencatatan sebagai Barang Persediaan di Satker PKP
Provinsi, dan selanjutnya serah terima hibah barang persediaan yang berupa
infrastruktur terbangun dari Ka Satker PKP Provinsi kepada pemerintah desa
dengan turut mengetahui Camat.
Hingga akhir penugasan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) tanggal 19
Desember 2017, jumlah kecamatan yang telah melakukan Serah Terima
Hasil Pekerjaan dari BKAD ke PPK sebayak 146 kecamatan, sedangkan
kegiatan Serah Terima Hasil Pekerjaan dari Ka Satker PKP Provinsi kepada
Pemerintah Desa telah dilakukan terhadap 104 kecamatan.
Terdapat 10 provinsi yang belum melakukan kegiatan Serah Terima Hasil
Pekerjaan dari BKAD ke PPK (sesuai data SIM) yaitu Provinsi Aceh, Jambi,
Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Papua Barat.
Dan terdapat 14 provinsi yang belum melakukan kegiatan Serah Terima Hasil
Pekerjaan dari Ka Satker PKP Provinsi kepada Pemerintah Desa, yaitu
Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua.
LAPORAN AKHIR 60
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 23. Kegiatan Serah Terima Hasil Pekerjaan
Serah Terima dari
BKAD ke PPK
Serah Terima dari
KaSatker ke Desa
1 ACEH 4 - -
2 SUMATERA UTARA 20 19 -
3 SUMATERA BARAT 9 9 9
4 RIAU 3 3 3
5 JAMBI 4 - -
6 SUMATERA SELATAN 16 16 16
7 BENGKULU 10 - -
8 LAMPUNG 4 - -
9 JAWA BARAT 83 - -
10 JAWA TENGAH 28 28 28
11 D I YOGYAKARTA 4 4 4
12 JAWA TIMUR 41 25 25
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 - -
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 - -
15 KALIMANTAN BARAT 30 12 -
16 KALIMANTAN TENGAH 14 9 9
17 SULAWESI UTARA 10 - -
18 SULAWESI TENGAH 6 6 6
19 SULAWESI SELATAN 14 1 1
20 SULAWESI TENGGARA 7 - -
21 GORONTALO 4 3 3
22 MALUKU 10 9 -
23 PAPUA BARAT 29 - -
24 PAPUA 4 2 -
400 146 104
Sumber: SIM tanggal 19 Desember 2017
Realisasi
No ProvinsiJlh
Kec.
Jumlah
Grafik 4. Status Proses Serah Terima Hasil Pekerjaan
LAPORAN AKHIR 61
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rencana Pemeliharaan.
Pemeliharaan mulai dapat dilakukan setelah proses serah terima pekerjaan
dari Satker ke Pemerintah Desa. Pelaksana kegiatan pemeliharaan adalah
tim khusus yang ditunjuk dan disepakati oleh masyarakat dalam hal ini dapat
berbentuk organisasi, yaitu Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP).
KPP telah disiapkan sebelumnnya oleh BKAD yaitu pada saat Pertemuan
Kecamatan I, dan telah dipastikan kembali bahwa organisasi ini benar telah
terbentuk pada saat Pertemuan Kecamatan II. Pada saat proses
pelaksanaan pembangunan pekerjaan Fisik yang sedang dilakukan oleh
BKAD, KPP sudah ikut berperan dalam pengawasan pembangunan,
sehingga diharapkan kualitas pekerjaan terkontrol dan kelak tidak
menyulitkan pada saat pemeliharaan. Secara organisatoris KPP berada
dibawah pembinaan dan pengawasan Kepala Desa.
Organisasi ini diharapkan telah telah menyiapkan kegiatannya dari sisi:
1. Struktur Organisasi
2. Rencana Kerja
3. Sumber pendanaan
4. Dokumentasi dan Pelaporan
Keswadayaan Masyarakat
Peran serta masyarakat yaitu pelibatan masyarakat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan program. Ini
termasuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan tujuan
program, pengumpulan sumber daya, mendapatkan keuntungan program,
menilai apakah program mencapai tujuannya dan mengelola kelanjutan
program dengan swadaya masyarakat.
Peran serta masyarakat tidak terjadi dengan sendirinya, Oleh karena itu
masyarakat perlu diberi motivasi dan dorongan untuk dapat berperan aktif
pada setiap program yang disediakan untuk mereka. Mereka akan turut
bertanggung jawab karena merasa memiliki.
Program Pengembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW),
secara tidak langsung dapat meningkatkan kepedulian /kesadaran
LAPORAN AKHIR 62
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
masyarakat dalam peningkatan pembangunan infrastruktur di daerahnya.
Tingkat keswadayaan masyarakat relatif tinggi, salah satunya dibuktikan
dengan kesediaan masyarakat untuk menyediakan lahannya sebagai tempat
/lokasi untuk implementasi pembangunan infrastruktur.
Adanya kontribusi nyata sebagai nilai tambah keswadayaan pelaksanaan
kegiatan–penataan fisik lingkungan (infrastruktur terbangun), seperti
melakukan identifikasi sekaligus merumuskan strategi mengenai potensi
mobilisasi modal sosial yang dimiliki masyarakat untuk melakukan kegiatan
peningkatan, pengelolaan dan pemeliharaan terhadap pembangunan
infrastruktur yang sudah terbangun dengan secara swadaya
Swadaya per provinsi berupa lahan, material maupun tenaga kerja dalam
proses pelaksanaan kegiatan program PISEW adalah ;
Tabel 24. Swadaya Masyarakat per Provinsi
Luas Harga Jumlah Vol Harga Jumlah Jml Tenaga Hari Kerja HOK Upah Total Tenaga
1 ACEH 4 70 10 700 - - - 40 2 40 400 4.000.000 4.700.000
2 SUMATERA UTARA 20 320 35 11.200.000 - - - 50 3 150 75 11.250.000 22.450.000
3 SUMATERA BARAT 9 - - - - - 4.498.560 45 3 135 80 10.527.000 10.800.000
4 RIAU 3 4 250 424.750.000 - - - - - - - - 424.750.000
5 JAMBI 4 7 223 554.300.000 - - 70.000.000 - - - - - 554.300.000
6 SUMATERA SELATAN 16 - - - - - - - - - - - -
7 BENGKULU 10 55 356 796.702.500 345 3.805.000 14.645.500 58 12 150 350 11.610.000 822.958.000
8 LAMPUNG 4 - - - - - - 34 28 316 215 22.720.000 22.720.000
9 JAWA BARAT 83 2 2,715,000 243.965.000 86 4.181.440 178.802.928 814 343 5 2.086.000 280.434.700 703.202.628
10 JAWA TENGAH 28 915 450 121.500.000 1 2.081.660 80.448.000 799 225 3 941 212.721.000 414.669.000
11 D I YOGYAKARTA 4 140 750 105.000.000 36 440 12.240.000 157 10 337 240 20.220.000 137.460.000
12 JAWA TIMUR 41 3 398 266.250.000 782 3.908.900 50.681.000 338 190 2 1.505.000 107.545.000 424.476.000
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 9 1,435,000 938.125.000 136 1.002.700 23.318.500 167 16 344 479 25.249.500 986.693.000
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 37 360 888.312.500 6 150 900 25 20 125 50 6.250.000 895.462.500
15 KALIMANTAN BARAT 30 22 135 430.150.000 45 40 900 8 5 20 190 2.340.000 433.390.000
16 KALIMANTAN TENGAH 14 300 65 19.500.000 57 600 18.000.000 18 3 26 110 1.400.000 38.900.000
17 SULAWESI UTARA 10 12 151 476.165.000 51 1.305.000 61.190.000 36 17 275 330 20.500.000 559.655.000
18 SULAWESI TENGAH 6 4 225 123.751.000 148 17.200.000 35.218.000 23 17 231 120 158 174.169.000
19 SULAWESI SELATAN 14 7 307 521.183.000 1 159 164 - - - - - 518.873.000
20 SULAWESI TENGGARA 7 33 264 911.668.800 - - - - - - - - 911.668.800
21 GORONTALO 4 18 79 330.214.500 - - - - - - - - 330.214.500
22 MALUKU 10 - - - 115 1.845.000 89.327.000 10 7 - 90 6.300.000 95.627.000
23 PAPUA BARAT 29 11 50 528.000.000 - - - 290 1 16 1.095.000 1.200.000 529.200.000
24 PAPUA 4 17 4 62.481.000 6 16.550.000 19.350.000 26 63 84 150 12.690.000 94.521.000
Jumlah 400 7,753,918,300 659,683,052 756,957,358 9,170,558,710
TotalNo ProvinsiJlh
Kec.
Lahan Material Tenaga Kerja
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 63
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3.3.2 Pencapaian terhadap jadwal pelaksanaan
Kurva-S adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek
dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga
proyek selesai. Umumnya proyek menggunakan Kurva-S dalam
perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek.
Kurva-S pada dasarnya adalah perbandingan antara rencana (Pagu/Alokasi
dana) dan realisasi pencairan dana atau lebih pada kebutuhan cash flow.
Pada kurva-S akan sesuai kondisi proyek yang dilaksanakan yaitu distribusi
bobot, urutan pelaksanaan, durasi (estimasi waktu penyelesaian proyek),
lingkup, dan yang lainnya.
Adapun dalam pelaksanaan kegiatan Program PISEW tahun anggaran 2017,
dapat digambarkan sebagai berikut ;
LAPORAN AKHIR 64
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Grafik 5. Kurva S (Perbandingan dan Rencana)
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A TINGKAT PUSAT
A.2 PELATIHAN
Rencana 20-04-17 05-05-17 4 7 5
Realisasi 2 2 4 4 4
Rencana 10-04-17 19-04-17 4 6
Realisasi 4 6
Rencana 07-06-17 10-06-17 4
Realisasi 4
Rencana 21-03-17 29-12-17 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 4
Realisasi 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Rencana 28-02-17 29-12-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Realisasi 1 1 1 1 1 1 1
Rencana 23-03-17 10-04-17 7 7 5
Realisasi 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
Rencana 23-03-17 28-04-17 8 8 8 8 5
Realisasi 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 1
Rencana 23-03-17 28-04-17 7 8 8 7 7
Realisasi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 1
Rencana 05-06-17 07-06-17 3
Realisasi 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Rencana 12-06-17 15-12-17 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Realisasi 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Rencana 12-06-17 07-07-17 7 7 7 5
Realisasi 2 6 6 6 6
Rencana 07-08-17 18-09-17 8 7 7 7 7 7
Realisasi 5 7 7 8 8 8
Rencana 12-06-17 07-07-17 7 8 8 3
Realisasi 2 6 6 6 6
Rencana 30-09-17 22-11-17 1 1
Realisasi 1
Rencana 22-12-17 30-12-17 2 7
Realisasi
Rencana 23-03-17 13-04-17 7 8 7
Realisasi 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
Rencana 21-06-17 16-07-17 2 8 8 8
Realisasi 2 3 4 4 4 3 2 2 2
Rencana 23-03-17 13-05-17 7 7 7 7 8 8 8
Realisasi 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3
Rencana 03-04-17 13-05-17 3 7 7 8 8 8
Realisasi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2
Rencana 23-03-17 22-05-17 7 7 7 8 8 8 7 7 2
Realisasi 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 5 2 2
Rencana
Realisasi
Rencana 07-06-17 14-06-17 8
Realisasi 2 1 1 1 1 1 1
Rencana 19-06-17 14-07-17 5 7 7 7
Realisasi 4 4 6 3 3 2 2 2
Rencana 21-06-17 16-07-17 3 7 7 7 2
Realisasi 7 7 7 2 1 1 1
Rencana 30-06-17 21-07-17 2 7 7 6
Realisasi 8 7 3 2 2
Rencana 24-03-17 19-05-17 7 7 8 8 8 7 7 5
Realisasi 7 7 7 7 7 7 3 3 3 3 3
Rencana 14-07-17 11-08-17 2 7 7 7 6
Realisasi 7 7 7 4 2 2
Rencana 07-06-17 14-06-17 7 1
Realisasi 4 1 1 1 1
Rencana 17-07-17 14-08-17 6 7 8 8
Realisasi 8 8 8 5
Rencana 14-06-17 14-07-17 3 7 7 7 7
Realisasi 7 7 7 6 4
Rencana 17-07-17 14-08-17 6 7 8 8
Realisasi 2 7 7 3 2 2 2 2 2
Rencana 07-06-17 15-06-17 7 2
Realisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Rencana 17-07-17 14-08-17 6 7 8 8
Realisasi 7 7 7 3 1 1 1 1 1
4 Penyaluran Dana BPM
Rencana 16-06-17 22-07-17 7 8 8 7 7
Realisasi 7 7 7 7 2 2 2 3
Rencana 16-06-17 07-07-17 7 8 7
Realisasi 7 7 1 1 1 1 1 1 2
Rencana 07-07-17 29-07-17 1 8 8 6
Realisasi 2 2 2 2 2 2 7 1 3
Rencana 19-07-17 21-08-17 6 7 8 7 6
Realisasi 1 8 8 7 7 3
Rencana 19-07-17 07-08-17 6 7 7
Realisasi 5 5 5 5
Rencana 07-08-17 21-08-17 1 7 7
Realisasi 1 1 1 1 1 7 1 1 1
Rencana 07-08-17 14-09-17 1 7 8 8 8 7
Realisasi 3 8 7 7 7 3 1 1 1 1
Rencana 21-08-17 16-10-17 3 7 7 8 8 8 7 7 2
Realisasi 8 8 5 5 2 2 2 6 4
Rencana 17-06-17 16-10-17 3 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 2
Realisasi 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 1 1 1 1 1 1 1 1 4
Rencana 19-07-17 15-11-17 3 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7
Realisasi 6 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 1 1
Rencana 01-10-17 15-11-17 7 7 6 6 6 7 7
Realisasi 1 20
Rencana 06-10-17 30-11-17 2 8 8 8 8 8 7 7
Realisasi 15
Rencana 23-10-17 30-11-17 0 4 7 7 7 7 7
Realisasi 3
Rencana 30-10-17 15-12-17 2 7 7 7 7 7 7 3
Realisasi
Rencana 15-11-17 29-12-17 1 7 7 7 8 8 7
Realisasi
Rencana 1.00 - - - 59.00 63.00 69.00 63.00 60.00 44.00 38.00 20.00 11.00 14.00 64.00 73.00 39.00 89.00 84.00 86.00 80.00 87.00 89.00 63.00 55.00 54.00 54.00 48.00 47.00 46.00 51.00 45.00 47.00 51.00 45.00 43.00 45.00 29.00 30.00 28.00 26.00
Realisasi - - - 9.00 29.00 34.00 43.00 47.00 42.50 39.50 31.50 39.50 51.50 62.50 81.00 110.00 25.00 100.00 77.00 66.00 77.00 77.00 75.00 71.00 72.00 51.00 48.00 42.00 38.00 31.00 29.00 28.00 29.00 25.00 63.00 - - - - - -
Rencana 0.05 - - - 3.04 3.25 3.56 3.25 3.09 2.27 1.96 1.03 0.57 0.72 3.30 3.76 2.01 4.59 4.33 4.43 4.12 4.48 4.59 3.25 2.84 2.78 2.78 2.47 2.42 2.37 2.63 2.32 2.42 2.63 2.32 2.22 2.32 1.49 1.55 1.44 1.34
Realisasi - - - 0.46 1.49 1.75 2.22 2.42 2.19 2.04 1.62 2.04 2.65 3.22 4.18 5.67 1.29 5.15 3.97 3.40 3.97 3.97 3.87 3.66 3.71 2.63 2.47 2.16 1.96 1.60 1.49 1.44 1.49 1.29 3.25 - - - - - -
Rencana 0.05 0.05 0.05 0.05 3.09 6.34 9.90 13.14 16.24 18.51 20.46 21.49 22.06 22.78 26.08 29.85 31.86 36.44 40.77 45.21 49.33 53.81 58.40 61.65 64.48 67.27 70.05 72.53 74.95 77.32 79.95 82.27 84.69 87.32 89.64 91.86 94.18 95.67 97.22 98.66 100.00
Realisasi - - - 0.46 1.96 3.71 5.93 8.35 10.54 12.58 14.20 16.24 18.89 22.11 26.29 31.96 33.25 38.40 42.37 45.77 49.74 53.71 57.58 61.24 64.95 67.58 70.05 72.22 74.18 75.77 77.27 78.71 80.21 81.49 84.74
TARGET
REALISASI
DEVIASI
Maksimal
TA. 2016 dan 7 Mei 2017
Mulai
Pencairan Termin 40% ke BKAD
PROGRESS (%)
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur (lokasi tertunda 2016)
100%
100%
100%
100%
NoFeb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17
RINCIAN KEGIATAN
A.3 PENGAWASAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
1 Pengawasan dan Pengendalian
2 Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pekerjaan
1 Penyusunan Modul Pelatihan
2 Sosialisasi PISEW 2017
3 Rapat Teknis Workshop Tenaga Pendamping
2 Seleksi dan Rekruitmen Tenaga Ahli Provinsi
3 Seleksi dan Rekruitmen Fasilitator Masyarakat (FM)
4 Mobilisasi Tenaga Ahli Provinsi
B TINGKAT PROVINSI
B.1 PERSIAPAN
1 Pembentukan Tim Pelaksana Provinsi
2 On Job Training (OJT) untuk FM
B.3 WORKSHOP dan RAPAT KOORDINASI
1 Workshop Persiapan Pelaksanaan
2 Rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
5 Mobilisasi Fasilitator Masyarakat (FM) (masa kontrak)
B.2 PELATIHAN dan PENDAMPINGAN
1 Pelatihan/Pembekalan Awal FM
2 Sinkronisasi Program Daerah dengan PISEW
D TINGKAT KECAMATAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
D.1 PERSIAPAN
3 Rapat Evaluasi akhir Kegiatan
C TINGKAT KABUPATEN
1 Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten
D.2 PERENCANAAN
1 Review Desain (lokasi tertunda 2016)
2.a Pertemuan Kecamatan 1 (lokasi tertunda 2016)
1 Identifikasi Kelembagaan BKAD/Sejenis
2 Pembuatan Surat Kesanggupan Desa
3 Legalisasi/Pencatatan Kelembagaan BKAD
4.a Finalisasi Review DED dan RAB (lokasi tertunda 2016)
4.b Finalisasi DED dan RAB
D.3 PELAKSANAAN
2.b Pertemuan Kecamatan 1
2 Survey Kawasan PISEW
3 Penyusunan DED dan RAB
2.b Penandatanganan SP3 antara PPK dengan BKAD
3.a Survey Kesiapan Lokasi (lokasi tertunda 2016)
3.b Survey Kesiapan Lokasi
1.a Rapat Pra-Pelaksanaan (lokasi tertunda 2016)
1.b Rapat Pra-Pelaksanaan
2.a Penandatanganan SP3 antara PPK dengan BKAD (lokasi tertunda 2016)
4.a Pengajuan Penyaluran Pertama (70%) (lokasi tertunda 2016)
Pencairan Termin 40% ke BKAD (lokasi tertunda 2016)
Pencairan Termin 30% ke BKAD (lokasi tertunda 2016)
2 Evaluasi Pemanfaatan dan Pemeliharaan
8 Serah Terima Pekerjaan BKAD ke PPK Provinsi
E PASCA PELAKSANAAN
1 Serah terima PPK ke Pemerintahan Desa
5.b Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
6 Pertemuan Kecamatan II (Laporan pertanggung jawaban BKAD)
7 Pemeriksaan Hasil Akhir Pekerjaan oleh Tim Penilai Provinsi
4.c Pengajuan Penyaluran Kedua (30%) (lokasi tertunda 2016)
Pengajuan Penyaluran Kedua (30%)
5.a
4.b Pengajuan Penyaluran Pertama (70%)
Jumlah kagiatan/hari/minggu
BOBOT/MINGGU (%)
Pencairan Termin 30% ke BKAD
PROGRESS
PER
TAHAPAN
100%
100%
100%
87%
70%
100%
100%
100%
100%
96%
100%
100%
100%
50%
0%
100%
100%
100%
100%
100%
4.d
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
46%
27%
8%
0%
0%
84.74
89.64
-4.90
100%
100%
100%
100%
100%
100%
74%
82%
93%
Penyesuaian dg. SE Pedoman 2017
TA. 2016
TA. 2016
TA. 2016
TA. 2016
TA. 2016
L
I
B
U
R
N
A
S
I
O
N
A
L
H
A
R
I
R
A
Y
A
I
E
D
U
L
F
I
T
R
I
E
1
4
3
8
H
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
LAPORAN AKHIR 65
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3.4 Hasil Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Tabel berikut ini adalah hasil monitoring dan evaluasi terhadap variabel yang
terkait dengan ketaatan prosedur.
Tabel 25. Hasil Monitoring dan Evaluasi Tahap Persiapan dan Perencanaan
No Variabel Monev Ada /
Ya Ada/Ya
Sebagian Tidak Ada/
Tidak
Belum Terinformasi
kan
TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
1 Dokumen RPJM sebagai acuan
perencanaan di tingkat
kecamatan
47,83% 34,78% 17,39% 0%
No Variabel Monev Ada /
Ya Ada/Ya
Sebagian Tidak Ada/
Tidak
Belum Terinformasi
kan
2 Tidak ada tumpang tindih antara kegiatan PISEW dengan program lain
95,65% 2,17% 2,17% 0%
LAPORAN AKHIR 66
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
3 Pemilihan infrastruktur rencana berdasarkan prioritas sesuai potensi kawasan
73,91% 23,91% 2,17% 0%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
4 Potensi kawasan dapat diidentifikasi
71,74% 17,39% 10,87% 0%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
5 TPPr dan TPK terbentuk sesuai jadwal dan ketentuan
43,48% 56,52% 0,00% 0%
LAPORAN AKHIR 67
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
6 BKAD terbentuk sesuai ketentuan
54,35% 45,65% 0,00% 0%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
7 BA/Notulensi Musyawarah Antar Desa untuk membentuk BKAD
43,48% 50,00% 6,52% 0%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
8 Kegiatan PISEW akan dikembangkan dengan APBD atau ADD
8,70% 21,74% 69,57% 0%
LAPORAN AKHIR 68
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
9 Kegiatan PISEW mendukung rencana pengembangan kawasan
60,87% 28,26% 10,87% 0%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
10 Desa-desa yang ditetapkan membentuk satu kawasan (minimal bertetangga)
65,22% 23,91% 10,87% 0%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
11 Perencanaan sesuai standar Kementerian PUPR
36,96% 58,70% 4,35% 0%
LAPORAN AKHIR 69
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
12 TA Pendamping tingkat provinsi dan kecamatan dimobilisasi sesuai jadwal
82,61% 13,04% 4,35% 0%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
13 Pelatihan dilaksanakan sesuai jadwal
56,52% 39,13% 0,00% 4,35%
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
14 Waktu pelatihan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
13,04% 82,61% 0,00% 4,35%
LAPORAN AKHIR 70
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
15 Persiapan pelaksanaan dilaksanakan dengan baik
28,26% 41,30% 19,57% 10,87%
Keterlibatan Masyarakat dan keterbukaan informasi
Berikut ini adalah hasil monitoring dan evaluasi terhadap variabel yang
terkait dengan keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi
Tabel 26. Keterlibatan masyarakat
No Variabel Monev Ada/Ya Ada/Ya, Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
1 Perencanaan dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara luas
78,26% 15,22% 6,52% 0%
LAPORAN AKHIR 71
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev Ada/Ya
Ada/Ya, Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
2 Tenaga kerja telah diinventarisir melalui musyawarah & kesepakatan
56,52% 19,57% 23,91% 0%
No Variabel Monev Ada/Ya
Ada/Ya, Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
3 Ada kesepakatan sumbangsih / swadaya masyarakat guna menyempurnakan kualitas infrastruktur
17,39% 13,04% 69,57% 0%
LAPORAN AKHIR 72
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Keberlanjutan
Berikut ini adalah hasil monitoring dan evaluasi terhadap variabel yang
terkait dengan keberlanjutan
Tabel 27. Keberlanjutan
No Variabel Monev Ada/Ya Ada/Ya,
Sebagian
Tidak Ada
/Tidak
Belum Terinforma
sikan
1 Ada kesepakatan untuk rencana pemeliharaan infrastruktur terbangun
41,30% 19,57% 39,13% 0%
Hasil Rapat
Kualitas Implementasi Petunjuk Teknis PISEW
Secara umum pelaksanaan Tahapan PISEW telah mengacu pada Petunjuk
Teknis, tetapi masih ada kegiatan yang tidak sepenuhnya dilaksanakan
sesuai ketentuan. Untuk mengetahui kualitas implementasi Petunjuk Teknis
dapat dilakukan dengan pemantauan di tingkat pelaksanaan berdasarkan
variabel tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Capaian setiap variabel
akan menggambarkan sejauh mana kualitas implementasi Petunjuk Teknis.
Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil pemantauan pelaksanaan di
lapangan.
Tabel 28...Implementasi Petunjuk Teknis PISEW
No. Tahapan Hasil Pemantauan
A Tahap Persiapan dan
Perencanaan
1. RPJM belum menjadi salah satu rujukan dalam
proses perencanaan di Kecamatan
2. Pembentukan BKAD masih banyak yang belum
mengikuti ketentuan UU No. 6 / 2014, khsusnya
LAPORAN AKHIR 73
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No. Tahapan Hasil Pemantauan
dalam hal musyawarah antar desa.
3. Pada umumnya belum dilakukan rencana
pemeliharaan infrastruktur terbangun.
4. Masih perlu ditingkatkan integrasi perencanaan
PISEW dengan rencana pembangunan daerah.
5. PERMEN PUPR No.28/PRT/M/2016, tentang
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum, belum sepenuhnya
diterapkan dalam Penyusunan Rencana
Anggara Biaya Infrastruktur PISEW
6. Sebanyak 71.74% lokasi
kegiatan PISEW tidak didahului dengan
kegiatan Pra Pelaksanaan.
B Tahap Pelaksanaan 1. Fungsi Pengendalian dari TPPr dan TPK, pada
pelaksanaan kegiatan PISEW belum optimal.
2. Dalam pelaksanaan masih banyak BKAD yang
belum memiliki Unit Pelaksana Kegiatan dalam
struktur organisasi.
3. Banyak BKAD yang belum melakukan OJT
diwilayah kerja mereka, namun kegiatan
pelaksanaan konstruksi sudah berjalan.
4. Laporan Keuangan belum disusun oleh BKAD
secara rapi dan sistematis.
5. Kurva S sebagian besar tidak digunakan
sebagai alat pengendalian sehingga kemajuan
konstruksi tidak terlaporkan dengan baik.
6. Pelaporan, FM dan TAPr belum sesuai
dengan pedoman.
7. Validasi terhadap kuantitas dan kwalitas data
SIM belum dilaksanakan secara maksimal
oleh TAPr.
8. Pertemuan evaluasi dan koordiansi
pelaskanaan antara TPPr, TPK, TAPr, FM,
BKAD belum dilaksanakan secara optimal.
9. Papan informasi pelaksanaan PISEW belum
tersedia dan terisi.
10. Sebagian Besar BKAD belum menyediakan
buku Bimbingan, Buku Pengaduan yang diisi
secara lengkap.
LAPORAN AKHIR 74
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3.4.1 Tahap Pelaksanaan
Tabel 29. Hasil Monitoring dan Evaluasi Tahap Pelaksanaan
No Variabel Monev Ada/
Ya Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada
/Tidak
Belum Terinforma
sikan
TAHAP PELAKSANAAN
1 BA/Notulensi musyawarah pada tahap pelaksanaan
8,69% 32,60% 8,69% 50,00%
No Variabel Monev
Ada/ Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada
/Tidak
Belum Terinforma
sikan
2 Volume pekerjaan sesuai/tidak kurang
23,91% 6,52% 2,17% 67,39%
No Variabel Monev
Ada/ Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada
/Tidak
Belum Terinforma
sikan
3 Kualitas pekerjaan sesuai rencana
19,56% 8,69% 0,00% 71,73%
LAPORAN AKHIR 75
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev
Ada/ Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada
/Tidak
Belum Terinforma
sikan
4 OJT terhadap BKAD dilaksanakan & bermanfaat
21,73% 36,90% 21,73% 19,56%
No Variabel Monev
Ada/ Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada
/Tidak
Belum Terinforma
sikan
5 Progres pelaksanaan diproyeksikan thdp jadwal pelaksanaan konstruksi
34,78% 8,69% 32,60% 23,91%
No Variabel Monev Ada/
Ya Ada/Ya
Sebagian
Tidak Ada
/Tidak
Belum Terinforma
sikan
6 Buku bimbingan dimanfaatkan dengan 0ptimal
10,87% 28,26% 60,87% 0%
LAPORAN AKHIR 76
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Berikut ini adalah hasil monitoring dan evaluasi terhadap variabel yang
terkait dengan pelaksanaan TUPOKSI.
Tabel 30. Variabel TUPOKSI
No Variabel Monev Ada /
Ya Ada/Ya
Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
TAHAP PELAKSANAAN
1 TPPr dan TPK aktif melaksanakan fungsinya
36,90% 62,95% 0,00% 0,00%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
2 Organisasi BKAD berjalan dengan baik
78,26% 19,56% 0,00% 2,17%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
3 Unit Pelaksana Kegiatan berfungsi dengan baik
19,56% 63,04% 10,87% 6,52%
LAPORAN AKHIR 77
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
4 FM menyampaikan laporan secara teratur
13,04% 58,69% 28,26% 0%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
5 TAPr menyampaikan laporan secara teratur
26,09% 34,78% 39,13% 0%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
6 Pelaporan melalui SIM dilaksanakan dengan baik
36,96% 58,70% 4,35% 0%
LAPORAN AKHIR 78
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
7 Evaluasi dilaksanakan oleh TAPr 17,39% 54,35% 28,26% 0%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
8 Rapat koordinasi dilaksanakan secara teratur
36,96% 26,09% 36,96% 0%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
9 BKAD mampu menyusun SPJ 8,70% 41,30% 13,04% 36,96%
LAPORAN AKHIR 79
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
10 Penggunaan dana dicatat dengan baik
15,22% 45,65% 15,22% 23,91%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
11 Pengaduan tercatat dengan baik 2,17% 17,39% 80,43% 0,00%
No Variabel Monev
Ada / Ya
Ada/Ya Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
12 Tindak turun tangan dan penyelesaian dicatat dengan baik
2,17% 15,22% 23,91% 58,70%
LAPORAN AKHIR 80
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Keterlibatan Masyarakat dan keterbukaan informasi
Berikut ini adalah hasil monitoring dan evaluasi terhadap variabel yang terkait
dengan keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi
Tabel 31. Hasil Monev Keterlibatan Masyarakat
No Variabel Monev Ada /
Ya Ada/Ya
Sebagian
Tidak Ada/ Tidak
Belum Terinforma
sikan
TAHAP PELAKSANAAN
1 Ada keterbukaan informasi pelaksanaan kegiatan
23,91% 36,96% 39,13% 0%
3.4.2 Evaluasi waktu pelaksanaan
Tabel berikut adalah menggambarkan rencana dan realisasi dari proses
Tahapan Persiapan dan Perencanaan kegiatan PISEW TA 2017 yaitu :
Tabel 32. Rencana vs Realisasi proses Tahapan Persiapan dan Perencanaan
No Tahapan Rencana
Akhir Kegiatan
Realisasi Akhir
Kegiatan
Selisih (hari)
1 Identifikasi Kelembagaan 13 Mei 17 20 Juli 17 69
2 Pertemuan Kec. 1 14 Juli 17 11 Agst 17 29
3 Sinkronisasi dg. RKPD 16 Juli 17 11 Sept 17 58
4 Survai Identifikasi Kawasan 16 Juli 17 11 Sept 17 58
5 Survai Renc. Infrastruktur 14 Agst 17 11 Sept 17 29
6 Peny. Dok. Profil Kawasan 11 Agst 17 04 Okt 17 55
7 Penyusunan DED 21 Juli 17 04 Okt 17 76
8 Penyusunan RAB 11 Agst 17 04 Okt 17 55
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 81
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel berikut adalah menggambarkan rencana dan realisasi dari proses
Tahapan Pelaksanaan kegiatan PISEW TA 2017 yaitu :
Tabel 33. Rencana Vs Realisasi proses Tahapan Pelaksanaan
No
Tahapan Rencana Akhir
Kegiatan Realisasi Akhir
Kegiatan Selisih (hari)
1 Pertemuan pra pelaksanaan 14 Agustus 17 02 Okt 17 49
2 Tanda Tangan SP 3 14 Agustus 17 21 Sept 17 38
3 Akhir Kontrak 15 Nop 17 29 Des 17 44
4 Pencairan BPM Tahap 1 22 Juli 17 29 Sept 17 69
5 Pencairan BPM Tahap 2 16 Okt 17
6 Serah Terima BKAD ke PPK Prov
30 Nop 17
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 82
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
BAB IV
ANALISA CAPAIAN
4.1 Analisa Capaian Indikator PISEW
4.1.1 Analisis pencapaian program PISEW
Evaluasi pelaksanaan seluruh tahapan Program PISEW 2017 dilakukan
dengan melakukan tinjauan terhadap jadwal rencana berdasarkan Rencana
Kerja Tindak lanjut (RKTL) nasional yang diterjemahkan dalam bentuk Jadwal
Nasional Pelaksanaan PISEW 2017. Evaluasi disertai analisis dilakukan
dengan menggunakan variabel terget rencana dan bobot realisasi
pelaksanaan sepanjang waktu pelaksanaan kegiatan PISEW 2017.
Time schedule yang memuat target rencana dan bobot realisasi pelaksanaan
PISEW 2017 adalah pada gambar di bawah ini
LAPORAN AKHIR 83
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A TINGKAT PUSAT
- # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # - - - - - -
- # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # - - - - - -
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #PROGRESS (%)
NoMar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17
RINCIAN KEGIATAN
B TINGKAT PROVINSI
B.1 PERSIAPAN
B.2 PELATIHAN dan PENDAMPINGAN
D TINGKAT KECAMATAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
D.1 PERSIAPAN
C TINGKAT KABUPATEN
D.2 PERENCANAAN
D.3 PELAKSANAAN
E PASCA PELAKSANAAN
Jumlah kagiatan/hari/minggu
BOBOT/MINGGU (%)
L
I
B
U
R
N
A
S
I
O
N
A
L
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Grafik 6. Time Schedule
LAPORAN AKHIR 84
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) Pelaksanaan Program PISEW tahun
2017 mengalami penyesuaian melalui Rapat Konsolidasi Nasional
Pelaksanaan PISEW 2017 yang diselenggarakan di Mataram pada
tanggal 7 s/d 9 Juni 2017.
Penyesuaian RKTL diperlukan sebagai akibat dari kendala-kendala yang
terjadi dalam pelaksanaan tahapan kegiatan, antar lain; adanya penundaan
terbitnya DIPA yang berdampak pada terlambatnya proses pelaksanaan
tahapan kegiatan, kebijakan Penghematan Anggaran Kementerian dan
Lembaga.
Grafik no. 6 diatas adalah berdasarkan RKTL revisi. Dari grafik tersebut
diuraikan sebagai berikut:
1. Kurva pada grafik diatas. merupakan kurva pelaksanaan tahapan
kegiatan, tidak mmencerminkan realisasi bobot fisik pelaksanaan
konstruksi.
2. Sejak dimulainya pelaksanaan kegiatan di tingkat provinsi pada bulan
Maret 2017 terjadi keterlambatan yang konsisten sampai dengan bulan
Juli 2017. Kegiatan dalam rentang waktu tersebut adalah kegiatan
persiapan dan kegiatan perencanaan
3. Realisasi pelaksanaan kegiatan kembali dapat berjalan normal pada akhir
bulan Juli dengan adanya revisi terhadap RKTL Nasional.
4. Kecenderungan peningkatan realisasi pencapaian sejak awal bulan
Agustus 2017 sampai dengan mencapai prestasi terbaik pada akhir bulan
Oktober 2017 disebabkan:
a. Adanya event Rapat koordinasi di bulan Oktober 2017 dan Rapat
teknis nasional di bulan Nopember 2017 sehingga setiap provinsi
berusaha menampilkan hasil terbaik pada pelaksanaan Ratek.
b. Dampak dari upaya percepatan melalui strategi percepatan dan tindak
lanjutnya
c. Dampak dari hasil Rakor Akhir di Jakarta dan Ratek di Tangerang.
d. Adanya batas akhir pencairan dana mendekati tutup tahun anggaran
dan issue pemotongan anggaran membuat provinsi berlomba-lomba
LAPORAN AKHIR 85
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
mempercepat pelaksanaan tahapan kegiatan untuk menghindari
pemotongan.
5. Pada siklus tahapan pelaksanaan, yaitu dalam rentang waktu bulan
agustus, deviasi positip (+) cenderung sampai pada akhir bulan oktober
2017.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan sebagai berikut:
a. Perlu peneguhan komitmen provinsi untuk lebih taat pada Jadwal
Nasional pelaksanaan kegiatan PISEW 2017
b. Durasi waktu tahapan persiapan dan perencanaan perlu lebih
dilonggarkan lagi,
c. Kendala-kendala dalam pelaksanaan perlu diantisipasi seara dini
dengan memperhitungkan titik-titik kritis dalam pelaksanaan dan
diakomodir dalam penyusunan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)
Nasional PISEW.
Identifikasi titik-titik kritis oleh seluruh pelaku di setiap jenjang untuk
mengantisipasi keterlambatan progres pelaksanaan
Analisis Pelaksanaan Pemberdayaan serta proses perencanaan yang
telah dilaksanakan
Pelaksanaan kegiatan PISEW 2017 di tingkat lokasi sasaran (kecamatan)
terdiri atas 4 siklus tahapan, yaitu; Siklus Tahapan Persiapan, Siklus Tahapan
Perencanaan, Siklus Tahapan Pasca Pelaksanaan
Berdasarkan uraian di atas, maka proses pemberdayaan dalam pelaksanaan
kegiatan PISEW tahun 2017 adalah pada tahapan persiapan dan
perencanaan.
Tabel 34. Partisipasi masyarakat
No
Provinsi Jlh Kec
Persiapan Perencanaan
Identifikasi lembaga
Per temuan
Kec.
Sinkronisasi Keg. PISEW dg. RKPD
Survei Identifikasi kawasan
Survei Renc Infras
1. ACEH 4 4 4 4 4 4
2. SUMATERA UTARA 20 20 20 20 20 20
3. SUMATERA BARAT 9 9 9 9 9 9
4. RIAU 3 3 3 3 3 3
5. JAMBI 4 4 4 4 4 4
LAPORAN AKHIR 86
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
No
Provinsi Jlh Kec
Persiapan Perencanaan
Identifikasi lembaga
Per temuan
Kec.
Sinkronisasi Keg. PISEW dg. RKPD
Survei Identifikasi kawasan
Survei Renc Infras
6. SUMATERA SELATAN 16 16 16 16 16 16
7. BENGKULU 10 10 10 10 10 10
8. LAMPUNG 4 4 4 4 4 4
9. JAWA BARAT 83 83 83 83 83 83
10 JAWA TENGAH 28 28 28 28 28 28
11 D I YOGYAKARTA 4 4 4 4 4 4
12 JAWA TIMUR 41 41 41 41 41 41
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 14 14 14 14 14
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 32 32 32 32 32
15 KALIMANTAN BARAT 30 30 30 30 30 30
16 KALIMANTAN TENGAH 14 14 14 14 14 14
17 SULAWESI UTARA 10 10 10 10 10 10
18 SULAWESI TENGAH 6 6 6 6 6 6
19 SULAWESI SELATAN 14 14 14 14 14 14
20 SULAWESI TENGGARA 7 7 7 7 7 7
21 GORONTALO 4 4 4 4 4 4
22 MALUKU 10 10 10 10 10 10
23 PAPUA BARAT 29 29 29 29 29 29
24 PAPUA 4 4 4 4 4 4
Jumlah 400 400 400 400 400 400
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam program PISEW melalui
pelibatan masyarakat (keterwakilan masyarakat) dalam pelaksanaan tahapan
pesiapan dan perencanaan dalam bentuk pertemuan Kecamatan. Forum
Kecamatan dilibatkan dalam proses perencanaan bersama-sama dengan
fasilitator. Dengan pelibatan masyarakat, terjadi transfer ilmu pengetahuan
untuk peningkatan kemandirian masyarakat.
Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan sangat membantu
terutama dalam kegiatan survey kawasan, identifikasi potensi unggulan
dalam kawasan dan pemetaan kawasan prioritas melalui kegiatan
pendelineasian kawasan prioritas PISEW.
Pelibatan masyarakat sebagai upaya mendesentralisasi kekuatan dalam
pengertian masyarakat tidak hanya menerima hasil pembangunan, akan
LAPORAN AKHIR 87
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
tetapi ikut terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di
daerahnya.
Pelaksanaan pemberdayaan dengan memperhatikan kekhasan lokal
tercermin melalui pemilihan infrastruktur berdasarkan prioritas kebutuhan
kawasan berbasis pengembangan potensi unggulan, dan prioritas
penggunaan material lokal setempat pada pelaksanaan konstruksi fisik.
Analisa Tata Kelola Pelaksanaan
1. Pengelola Tingkat Pusat
Tim pelaksana pusat
Untuk memenuhi kelengkapan pelaku program di tingkat Pusat, maka
telah dibentuk Tim Pelaksana Pusat dan telah melaksanakan tugas-tugas
sebagai berikut:
a. Mengkoordinasi dan membina seluruh pemangku kepentingan
penyelenggara program.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui Rapat Koordinasi Nasional, Rapat
Teknis yang melibatkan seluruh penyelenggara program di tingkat
Pusat maupun di tingkat Daerah. Dalam kegiatan ini di samping
sebagai forum untuk mengkoordinasikan program juga dalam rangka
memberikan pembinaan teknis kepada penyelenggara program agar
diperoleh hasil pelaksanaan yang sesuai dengan harapan program.
Rapat koordinasi nasional telah dilaksanakan pada bulan Juni dan
November 2017, sedangkan Rapat Teknis telah dilaksanakan pada
bulan Agustus dan Oktober 2017.
b. Menyiapkan Pedoman PISEW.
Sebelum PISEW 2017 dilaksanakan, Tim Pusat telah menyusun
Pedoman yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan
program, mulai dari tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pasca pelaksanaan.
LAPORAN AKHIR 88
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
c. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan diseminasi pusat.
Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Pusat, di
antaranya dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Traning Of
Trainer yang dilaksanakan di tingkat Pusat.
d. Membangun kerjasama dengan seluruh pelaku program di tingkat
provinsi dan kabupaten
Pelaksanaan PISEW tidak bisa dilaksanakan secara sendirian oleh
Pemerintah Pusat, sehingga perlu dilakukan kerjasama dengan
Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten. Kerjasama ini telah
dilakukan dengan dibentuknya Tim Pelaksana Provinsi (TPPr) dan Tim
Pelaksana Kabupaten (TPK), serta ditindaklanjuti dengan
penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi.
e. Melakukan pengendalian penyelenggaraan program mulai tingkat
nasional hingga tingkat kecamatan.
Bentuk pengendalian terhadap penyelenggaraan program telah
dillakukan oleh Tim Pelaksana Pusat, baik dengan mengadakan
kunjungan langsung di lokasi pekerjaan maupun melalui Laporan yang
dikirim oleh Tim Pelaksana Provinsi atau pihak lain.
f. Melaporkan semua progress penyelenggaraan kepada Direktur
Pengembangan Kawasan Permukiman.
Secara rutin Tim Pelaksana Pusat melaporkan progres pelaksanaan
kegiatan kepada Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman.
Satker/PPK Pusat
Satker/PPK Pusat telah melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
kewenangannya, yaitu:
a. Menyusun kegiatan dan perencanaan anggaran serta kegiatan
tahunan;
Usulan kegiatan dan penganggaran telah disusun dalam Rencana
Kegiatan Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) sebagai acuuan
dalam penerbitan DIPA Tahun 2017.
LAPORAN AKHIR 89
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
b. Mengadakan Konsultan Manajemen Pusat;
Untuk membantu pelaksanaan tugas Satker/PPK, telah dilakukan
proses pengadaan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) dan telah
dimobilisasi pada bulan Mei 2017.
c. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) Konsultan Manajemen
Pusat dan konsep KAK Konsultan Manajemen Teknis dan Fasilitator
Masyarakat;
Sebagai acuan kegiatan KMP, maka Satker/PPK PISEW Pusat telah
menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) KMP.
d. Melakukan monitoring dan evaluasi program secara langsung maupun
melalui laporan dari konsultan (pusat hingga kecamatan);
Satker /PPK PISEW Pusat telah melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan secara langsung maupun melalui
pelaporan yang dikirim oleh daerah.
e. Melakukan kompilasi data dan pelaporan penyelenggaraan dari tingkat
kabupaten melalui Satuan Kerja/PPK Provinsi yang dibantu oleh
Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) termasuk pengumpulan SP2D;
Secara rutin Satker PPK PISEW Pusat telah melakukan kompilasi data
dan pelaporan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari Pelaporan
Satuan Kerja/PPK Provinsi.
f. Melaporkan progress triwulanan pra dan pasca pelaksanaan kegiatan
kepada Tim Pelaksana Pusat;
Seluruh kegiatan mulai tahapan Persiapan, Perencanaan,
Pelaksanaan telah dilaporkan oleh Satker /PPK PISEW kepada Tim
Pelaksana Pusat.
g. Melakukan pembinaan kepada Satker Provinsi dan Tim Pelaksana
Provinsi terkait pelaksanaan program;
Kegiatan pembinaan terhadap Satker Provinsi telah dilakukan melalui
kegiatan Rapat Teknis.
h. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan aspek teknis dalam
pembangunan infrastruktur, mulai dari tahap perencanaan hingga
pasca pelaksanaan.
LAPORAN AKHIR 90
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Pengendalian dan pembinaan aspek teknis telah dilakukan melalui
kunjungan langsung ke lokasi pekerjaan maupun melalui rapat-rapat
koordinasi dan rapat teknis. Secara tertulis Satker telah melakukan
pembinaan melalui surat teguran kepada beberapa Provinsi terkait
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan di lokasi tersebut.
2. Pengelola Tingkat Daerah
Tim pelaksana Provinsi
Pembentukan Tim Pelaksana Provinsi dilakukan di 24 Provinsi dari jumlah
keseluruhan 24 provinsi penerima PISEW tahun 2017. Unsur
keanggotaan TPPr memiliki kecenderungan hanya berasal dari SKPD
Pekerjaan Umum karena dalam Pedoman Umum tidak diharuskan
memiliki anggota dari SKPD lain tetapi hanya jika dipandang perlu saja
keanggotaan dapat melibatkan instansi lain selain SKPD Pekerjaan
Umum.
Peran Tim Pelaksana Provinsi dalam kegiatan di tingkat daerah telah
terlibat dalam pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan, baik
itu kegiatan pada tahapan perencanaan maupun pelaksanaan. Tetapi
dalam kegiatan di tingkat Pusat, pelibatan TPPr belum maksimal karena
kehadiran Satker PKP Provinsi dan PPK di kegiatan tingkat Pusat
lebih banyak sebagai Tim Teknis dari pada sebagai Tim Pelaksana
Provinsi.
Satker/PPK Provinsi
Kepala Satuan Kerja / PPK Pengembangan Kawasan Permukiman-2
(PKP-2) ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri PUPR berdasarkan
usulan Gubernur. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tenaga
Ahli Provinsi.
Dalam PISEW tahun 2017 terdapat 24 Orang Kepala Satker dan 24
Orang PPK yang tersebar di 24 provinsi. Tugas-tugas dan tanggung
jawabnya, yaitu:
a. Mengadakan Konsultan Manajemen Teknis, Fasilitator Masyarakat,
dan Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor).
LAPORAN AKHIR 91
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Sebagai pelaksana kegiatan di lapangan, maka telah dilakukan
pengadaan/lelang terhadap Tenaga Ahli Provinsi (TAPr), Fasilitator
Masyarakat. Mobilisasi FM mengalami keterlambatan di seluruh
Provinsi karena kendala terbitnya DIPA
Berbagai keterlambatan itu berdampak terhadap keterlambatan
kegiatan di lapangan terkait dengan tugas mereka.
b. Melakukan pencairan dan pengelolaan dana sesuai peruntukan
dalam DIPA.
Hingga saat ini Satker PKP/PPK telah melakukan pencairan dan
pengelolaan dana sesuai peruntukan dalam DIPA, yang terdiri dari
Dana Kontrak Infrastruktur, Dana Kontrak TAPr dan FM, serta Dana
Pendamping Satker.
c. Mendokumentasikan SP2D dan melaporkan kepada Tim Pelaksana
Pusat.
Seluruh dokumen SP2D dari pencairan dana telah dilaporkan
kepada Tim Pelaksana Pusat melalui aplikasi E-Monitoring dan
melalui aplikasi SIM.
d. Menyampaikan Laporan Kemajuan Keuangan dan Fisik serta
semua progres penyelenggaraan, hasil audit, dan evaluasi kepada
Tim Pelaksana Pusat tiap bulan.
Laporan kemajuan keuangan dan fisik telah dilaporkan kepada Tim
Pelaksana Pusat, tetapi untuk hasil audit dan evaluasi hingga saat ini
belum dilaporkan karena sedang dalam proses audit dari BPKP.
3. Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
Mobilisasi Konsultan Manajemen Pusat (KMP) dilakukan bulan Mei 2017,
dan telah melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan Kerangka
AcuanKerja, yaitu:
a. Penyebarluasan Informasi Program
Konsultan Manajemen Pusat telah melaksanakan kegiatan ini dengan
menghadiri kegiatan Soaialisasi Provinsi, di Provinsi Riau pada bulan
Juni 2017
LAPORAN AKHIR 92
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
b. Pengendalian Program
Dalam rangka pengendalian program, KMP telah melakukan :
Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim Pelaksana
Pusat yang dituangkan dalam Laporan Mingguan dan Laporan
Bulanan.
Melakukan konsolidasi dan kompilasi terkait laporan progres
pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan dalam bentuk laporan
Mingguan ke Satker KP2P/PPK PISEW
Inventarisasi permasalahan dalam pelaksanaan dan rekomendasi
Tindak Lanjut yang dituangkan dalam Laporan Mingguan dan
Laporan Bulanan
Random checking kunjungan lapangan dalam rangka upaya
percepatan, pemantauan dan pengendalian program.
Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian
program yang akan datang
Random checking hasil Evaluasi Capaian Infrastruktur Rencana
Terhadap Rencana Program PISEW yang disusun, yang dilakukan
oleh TAPr melalui kunjungan lapangan ke lokasi pekerjaan (Hasil
kunjungan terlampir).
c. Monitoring Pelaksanaan Program
Konsultan Manajemen Pusat telah melakukan Monitoring
Pelaksanaan Program meliputi :
Melakukan kunjungan lapangan untuk sosialisasi, sampling, skala
urgent T3, pengaduan, permintaan data dan dokumentasi.
Pelaporan hasil kunjungan lapangan.
Penilaian terhadap proses pelaksanaan program yang terjadi pada
lokasi yang dikunjungi.
Rekomendasi advise teknis dan non teknis pelaksanaan monitoring.
d. Kompilasi dan Konsolidasi Data
Terkait kompilasi dan konsolidasi data, KMP telah melakukan:
Melakukan analisa dan penilaian terhadap setiap data yang
diperoleh dalam aplikasi SIM, dan hasilnya diinformasikan ke TAPR
LAPORAN AKHIR 93
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
sebagai bentuk umpan balik dari data SIM yang telah diinput oleh
Operator SIM.
Pemutakhiran data SIM hasil input yang dilakukan oleh Operator
SIM
Kesimpulan dan rekomendasi terkait konsolidasi data.
e. Evaluasi Pemenuhan Pelaksanaan Penugasan
Menyusun indikator, evaluasi proses dan hasil perencanaan
partisipatif
KMP menyusun instrumen monitoring yang terkait dengan proses
perencanaan partisipatif yang kemudian digunakan dalam kegiatan
monitoring ke lokasi kegiatan (lihat lampiran)
Menyusun indikator, evaluasi proses dan hasil pelaksanaan
konstruksi. KMP menyusun instrumen monitoring yang terkait
dengan proses pelaksanaan konstruksi yang kemudian digunakan
dalam kegiatan monitoring ke lokasi kegiatan (lihat lampiran)
Menyusun indikator dan evaluasi proses serah terima aset.
KMP menyusun instrumen monitoring yang terkait dengan proses
serah terima asset yang kemudian digunakan dalam kegiatan
monitoring ke lokasi kegiatan (lihat lampiran)
f. Melakukan evaluasi berkala kemajuan tahapan pelaksanaan dan
pencairan dana per dua mingguan
Evaluasi terhadap kemajuan tahapan pelaksanaan dan pencaran dana
dilakukan pemantauan oleh KMP berdasarkan data SIM PISEW secara
periodik per dua mingguan.
g. Kontribusi terhadap pencapaian Renstra Cipta Karya 2015- 2019
Konsultan Manajemen Pusat telah melakukan evaluasi berdasarkan
infrastruktur terbangun, luasan cakupan pelayanan dan jumlah
pemanfaatnya. Hasil identifikasi kontribusi PISEW terhadap
pemenuhan indikator Renstra Cipta Karya dalam rangka meningkatkan
kualitas permukiman kawasan perdesaan seluas 78.384 Ha disajikan
dalam bab terdahulu.
LAPORAN AKHIR 94
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
h. Pelaporan dan Dokumentasi
Kewajiban menyusun laporan telah dipenuhi dengan disampaikannya
Laporan Pendahuluan, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Draft
Laporan Akhir dan Laporan Akhir kepada Satker KP2P/PPK PISEW.
4.1.2 Hasil Proses Tahapan Pekerjaan
1. Tahap Persiapan dan Perencanaan
Tabel 35. Tahap Persiapan dan Perencanaan
Persiapan
Identifikasi
Kelembagaan
Pertemuan
Kec.
Sinkronisasi
Keg. PISEW
dg. RKPD
Survei
Identifikasi
kawasan
Survei
Rencana
Infrastruktur
Penyusunan
Dokumen
Profil
Kawasan
Penyusunan
DED
Penyusunan
RAB
1. ACEH 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2. SUMATERA UTARA 20 20 20 20 20 20 20 20 20
3. SUMATERA BARAT 9 9 9 9 9 9 9 9 9
4. RIAU 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5. JAMBI 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6. SUMATERA SELATAN 16 16 16 16 16 16 16 16 16
7. BENGKULU 10 10 10 10 10 10 10 10 10
8. LAMPUNG 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9. JAWA BARAT 83 83 83 83 83 83 83 83 83
10. JAWA TENGAH 28 28 28 28 28 28 28 28 28
11. D I YOGYAKARTA 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12. JAWA TIMUR 41 41 41 41 41 41 41 41 41
13. NUSA TENGGARA BARAT 14 14 14 14 14 14 14 14 14
14. NUSA TENGGARA TIMUR 32 32 32 32 32 32 32 32 32
15. KALIMANTAN BARAT 30 30 30 30 30 30 30 30 30
16. KALIMANTAN TENGAH 14 14 14 14 14 14 14 14 14
17. SULAWESI UTARA 10 10 10 10 10 10 10 10 10
18. SULAWESI TENGAH 6 6 6 6 6 6 6 6 6
19. SULAWESI SELATAN 14 14 14 14 14 14 14 14 14
20. SULAWESI TENGGARA 7 7 7 7 7 7 7 7 7
21. GORONTALO 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22. MALUKU 10 10 10 10 10 10 10 10 10
23. PAPUA BARAT 29 29 29 29 29 29 29 29 29
24. PAPUA 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 400 400 400 400 400 400 400 400 400
No ProvinsiJumlah
Kec
Perencanaan
Sumber data : SIM 19 Desember 2017
Melalui pemantauan hasil input data pada Sistem Informasi dan Manajemen
PISEW 2017, maka dapat dilihat bahwa pada tahap Persiapan dan
Perencanaan , terlihat bahwa pada kelengkapan isian tahapan untuk seluruh
propinsi penerima bantuan sudah seluruhnya melengkapi dan menyelesaikan
tahapan persiapan dan perencanaan tanpa ada yang tertinggal. Hal ini
disebabkan bahwa pada tahapan tersebut diatas memang benar benar sudah
dilalui dan menjadi pijakan untuk tahapan selanjutnya, yaitu tahap
pelaksanaan.
LAPORAN AKHIR 95
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 36. Progres Tahap Persiapan dan Perencanaan
Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES
24 Prov. / 115 Kab. 115 400 1.163 400 100,00% 400 100,00% 400 100,00% 400 100,00%
ACEH 1 4 13 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
SUMATERA UTARA 5 20 66 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
SUMATERA BARAT 4 9 25 9 100% 9 100% 9 100% 9 100%
RIAU 1 3 6 3 100% 3 100% 3 100% 3 100%
JAMBI 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
SUMATERA SELATAN 6 16 38 16 100% 16 100% 16 100% 16 100%
BENGKULU 3 10 31 10 100% 10 100% 10 100% 10 100%
LAMPUNG 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
JAWA BARAT 12 83 223 83 100% 83 100% 83 100% 83 100%
JAWA TENGAH 8 28 87 28 100% 28 100% 28 100% 28 100%
D.I. YOGYAKARTA 4 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
JAWA TIMUR 11 41 120 41 100% 41 100% 41 100% 41 100%
NUSA TENGGARA BARAT 5 14 29 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
NUSA TENGGARA TIMUR 9 32 107 32 100% 32 100% 32 100% 32 100%
KALIMANTAN BARAT 9 30 96 30 100% 30 100% 30 100% 30 100%
KALIMANTAN TENGAH 4 14 34 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
SULAWESI UTARA 2 10 29 10 100% 10 100% 10 100% 10 100%
SULAWESI TENGAH 4 6 18 6 100% 6 100% 6 100% 6 100%
SULAWESI SELATAN 7 14 39 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
SULAWESI TENGGARA 3 7 23 7 100% 7 100% 7 100% 7 100%
GORONTALO 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
MALUKU 3 10 34 10 100% 10 100% 10 100% 10 100%
Papua Barat 6 29 85 29 100% 29 100% 29 100% 29 100%
Papua 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
Perencanaan
REALISASI
Survei
Identifikasi
kawasanREALISASI
Jml
KabProvinsi
Jml
Desa
Jml
Kec
Sinkronisasi
Kegiatan Pisew
dengan BKAD
Pertemuan
Kecamatan 1
Identifikasi
Kelembagaan
REALISASIREALISASI
Sumber data SIM 19 Desember 2017
Tabel 37. Progres Tahap Persiapan dan Perencanaan
Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES
24 Prov. / 115 Kab. 115 400 1.163 400 100,00% 400 100,00% 400 100,00% 400 100,00%
ACEH 1 4 13 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
SUMATERA UTARA 5 20 66 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
SUMATERA BARAT 4 9 25 9 100% 9 100% 9 100% 9 100%
RIAU 1 3 6 3 100% 3 100% 3 100% 3 100%
JAMBI 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
SUMATERA SELATAN 6 16 38 16 100% 16 100% 16 100% 16 100%
BENGKULU 3 10 31 10 100% 10 100% 10 100% 10 100%
LAMPUNG 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
JAWA BARAT 12 83 223 83 100% 83 100% 83 100% 83 100%
JAWA TENGAH 8 28 87 28 100% 28 100% 28 100% 28 100%
D.I. YOGYAKARTA 4 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
JAWA TIMUR 11 41 120 41 100% 41 100% 41 100% 41 100%
NUSA TENGGARA BARAT 5 14 29 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
NUSA TENGGARA TIMUR 9 32 107 32 100% 32 100% 32 100% 32 100%
KALIMANTAN BARAT 9 30 96 30 100% 30 100% 30 100% 30 100%
KALIMANTAN TENGAH 4 14 34 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
SULAWESI UTARA 2 10 29 10 100% 10 100% 10 100% 10 100%
SULAWESI TENGAH 4 6 18 6 100% 6 100% 6 100% 6 100%
SULAWESI SELATAN 7 14 39 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
SULAWESI TENGGARA 3 7 23 7 100% 7 100% 7 100% 7 100%
GORONTALO 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
MALUKU 3 10 34 10 100% 10 100% 10 100% 10 100%
Papua Barat 6 29 85 29 100% 29 100% 29 100% 29 100%
Papua 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
Perencanaan
REALISASI REALISASI REALISASI
Survei Rencana
InfrastrukturJml
KabProvinsi
Jml
Desa
Jml
KecPenyusunan DED
Penyusunan
Dokumen Profil
KawasanREALISASI
Penyusunan RAB
Sumber data SIM 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 96
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
2. Tahap Pelaksanaan
Tabel 38. Progres Tahap Pelaksanaan
Tanggal
SP2D
Termin I
(40%)
dari Bank
Termin II
(30%) dari
Bank
Tanggal
SP2D
Pencairan
30% dari
Bank
1. ACEH 4 4 4 4 4 4 1 0 0 0 0 0
2. SUMATERA UTARA 20 20 20 20 20 20 20 20 0 0 0 0
3. SUMATERA BARAT 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 0 0
4. RIAU 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0
5. JAMBI 4 4 4 4 4 4 3 3 0 0 0 0
6. SUMATERA SELATAN 16 16 16 16 16 16 16 16 0 0 0 0
7. BENGKULU 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0
8. LAMPUNG 4 4 4 4 4 4 3 3 2 0 0 0
9. JAWA BARAT 83 83 83 83 83 75 69 20 0 0 0 0
10. JAWA TENGAH 28 28 28 28 28 28 28 28 24 24 24 2
11. D I YOGYAKARTA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
12. JAWA TIMUR 41 41 41 41 41 41 40 40 0 0 0 0
13. NUSA TENGGARA BARAT 14 14 14 14 14 14 14 14 3 0 0 0
14. NUSA TENGGARA TIMUR 32 32 32 32 30 17 10 6 0 0 0 0
15. KALIMANTAN BARAT 30 30 30 30 30 30 22 19 5 0 0 0
16. KALIMANTAN TENGAH 14 14 14 14 14 14 14 12 0 0 0 0
17. SULAWESI UTARA 10 10 10 10 10 10 10 6 0 0 0 0
18. SULAWESI TENGAH 6 6 6 6 6 6 6 6 0 0 0 0
19. SULAWESI SELATAN 14 14 14 14 14 14 0 0 0 0 0 0
20. SULAWESI TENGGARA 7 7 7 7 7 7 0 0 0 0 0 0
21. GORONTALO 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0
22. MALUKU 10 10 10 10 10 10 10 8 5 5 5 0
23. PAPUA BARAT 29 29 29 29 29 23 22 0 0 0 0 0
24. PAPUA 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 0
Jumlah 400 400 400 400 398 370 316 229 64 45 35 5
Serah
Terima
dari PPK
ke Desa
No ProvinsiJumlah
KecPertemuan
Pra
Pelaksanaan
Tanda
Tangan
Kontrak
SP3
Pencairan Dana BPM Tahap I Pencairan Dana BPM
Pertemuan
Kecamatan
II
Pemeriksaan
Hasil
Pekerjaan
Serah
Terima
dari
BKAD ke
PPK
Sumber data SIM 19 Desember 2017
Pada tahap pelaksanaan sampai dengan data ini diambil,kegiatan yang
sudah terselesaikan baru sampai pada pencairan Dana BPM tahap I sampai
dengan penarikan dana terijn I, ada 2 kecamatan di Nusa Tengga Timur yang
belum mengisi atau memperbarui input data SIM dikarenakan kendala
komunikasi dan wilayah. Namun disamping itu, ternyata masih ada beberapa
propinsi yang belum menyelesaikan tahapan pelaksanaan selanjutnya.
Tahapan kegiatan yang belum diselesaikan atau belum terisi penuh
dikarenakan tahapan kegiatan sebleumnya belum diselesaikan. Ada 30
kecamatan yang belum mengisi pencairan termijn II (30% tahap pertama)
yang seharusnya sudah diisi. Kemungkinan besar dikarenakan adanya
kesalahan input ataupun juga adanya kesuiltan saluran komunikasi. Hal ini
seharusnya bisa diselesaikan sebelum melangkah ke tahapan selanjutnya,
karena pelaksanaan sudah berjalan dan pencairan dana Tahap II (30% tahap
II) sudah berjalan dan SP2D sudah selesai diproses.
LAPORAN AKHIR 97
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 39. Progres Tahap Pelaksanaan
Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES
24 Prov. / 115 Kab. 115 400 1.163 400 100,00% 400 100,00% 400 100,00% 398 99,50% 370 92,50% 229 57,25%
ACEH 1 4 13 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 0 0%
SUMATERA UTARA 5 20 66 20 100% 20 100% 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
SUMATERA BARAT 4 9 25 9 100% 9 100% 9 100% 9 100% 9 100% 9 100%
RIAU 1 3 6 3 100% 3 100% 3 100% 3 100% 3 100% 3 100%
JAMBI 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 3 75%
SUMATERA SELATAN 6 16 38 16 100% 16 100% 16 100% 16 100% 16 100% 16 100%
BENGKULU 3 10 31 10 100% 10 100% 10 100% 10 100% 10 100% 10 100%
LAMPUNG 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 3 75%
JAWA BARAT 12 83 223 83 100% 83 100% 83 100% 83 100% 75 90% 20 24%
JAWA TENGAH 8 28 87 28 100% 28 100% 28 100% 28 100% 28 100% 28 100%
D.I. YOGYAKARTA 4 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 4 100%
JAWA TIMUR 11 41 120 41 100% 41 100% 41 100% 41 100% 41 100% 40 98%
NUSA TENGGARA BARAT 5 14 29 14 100% 14 100% 14 100% 14 100% 14 100% 14 100%
NUSA TENGGARA TIMUR 9 32 107 32 100% 32 100% 32 100% 30 94% 17 53% 6 19%
KALIMANTAN BARAT 9 30 96 30 100% 30 100% 30 100% 30 100% 30 100% 19 63%
KALIMANTAN TENGAH 4 14 34 14 100% 14 100% 14 100% 14 100% 14 100% 12 86%
SULAWESI UTARA 2 10 29 10 100% 10 100% 10 100% 10 100% 10 100% 6 60%
SULAWESI TENGAH 4 6 18 6 100% 6 100% 6 100% 6 100% 6 100% 6 100%
SULAWESI SELATAN 7 14 39 14 100% 14 100% 14 100% 14 100% 14 100% 0 0%
SULAWESI TENGGARA 3 7 23 7 100% 7 100% 7 100% 7 100% 7 100% 0 0%
GORONTALO 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 0 0%
MALUKU 3 10 34 10 100% 10 100% 10 100% 10 100% 10 100% 8 80%
Papua Barat 6 29 85 29 100% 29 100% 29 100% 29 100% 23 79% 0 0%
Papua 2 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 4 100% 3 75% 2 50%
REALISASIREALISASI
Tahap II
(30%)
Jml
Kab
REALISASI
Pencairan Dana BPM Tahap I ( 70%)
Termin I (40%) Termin II (30%)
Pencairan Dana
ProvinsiJml
Desa
Jml
Kec
Pertemuan
Pra Pelaksanaan
Kontrak
(SP3)
REALISASI REALISASI
Tanggal
(SP2D)
Pelaksanaan Fisik
Sumber data sim 19 Desember 2017
Tabel 40. Progres Tahap Pelaksanaan
Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES Jumlah PROGRES
24 Prov. / 115 Kab. 115 400 1.163 64 16,00% 45 11,25% 35 8,75% 5 1,25%
ACEH 1 4 13 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
SUMATERA UTARA 5 20 66 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
SUMATERA BARAT 4 9 25 9 100% 0 0% 0 0% 0 0%
RIAU 1 3 6 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
JAMBI 2 4 12 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
SUMATERA SELATAN 6 16 38 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
BENGKULU 3 10 31 10 100% 10 100% 0 0% 0 0%
LAMPUNG 2 4 12 2 50% 0 0% 0 0% 0 0%
JAWA BARAT 12 83 223 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
JAWA TENGAH 8 28 87 24 86% 24 86% 24 86% 2 7%
D.I. YOGYAKARTA 4 4 12 4 100% 4 100% 4 100% 3 75%
JAWA TIMUR 11 41 120 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
NUSA TENGGARA BARAT 5 14 29 3 21% 0 0% 0 0% 0 0%
NUSA TENGGARA TIMUR 9 32 107 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
KALIMANTAN BARAT 9 30 96 5 17% 0 0% 0 0% 0 0%
KALIMANTAN TENGAH 4 14 34 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
SULAWESI UTARA 2 10 29 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
SULAWESI TENGAH 4 6 18 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
SULAWESI SELATAN 7 14 39 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
SULAWESI TENGGARA 3 7 23 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
GORONTALO 2 4 12 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
MALUKU 3 10 34 5 50% 5 50% 5 50% 0 0%
Papua Barat 6 29 85 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Papua 2 4 12 2 50% 2 50% 2 50% 0 0%
Serah Terima
Dari PPK ke Desa
Melalui REALISASI
Pertemuan
Kecamatan II
Pemeriksaan
Hasil PekerjaanJml
KabProvinsi
Jml
Desa
Jml
Kec
Serah Terima
Dari BKAD ke
PPKREALISASIREALISASIREALISASI
Pasca Pelaksanaan
Sumber data sim 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 98
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
4.1.3 Hasil Pelaksanaan Monitoring
Dalam rangka memantau secara langsung kegiatan PISEW di lokasi, maka
KMP melakukan kunjungan lapangan ke lokasi PISEW secara rutin setiap
bulan. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara
langsung progres kegiatan dan permasalahan yang mungkin timbul, sehingga
secara bersama dilakukan pembahasan untuk mencari penyelesaiannya.
Berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh Tim PISEW
Pusat ke 46 kecamatan yang tersebar di 24 provinsi, menghasilkan
gambaran capaian program PISEW terhadap beberapa variabel adalah
sebagai berikut:
1. Ketaatan terhadap Prosedur
a. Dokumen RPJM sebagai acuan perencanaan di tingkat kecamatan
Sebanyak 47,83% perencanaan ditingkat kecamatan telah mengacu
pada dokumen RPJM
Sebanyak 34,78%, perencanaan di tingkat kecamatan belum
sepenuhnya mengacu pada dokumen RPJM
Sebanyak 17,39% belum mengacu pada RPJM atau tidak ditemukan
dokumen RPJM di kecamatan
Rekomendasi:
Seluruh sistem perencanaan diharapkan mengacu pada dokumen
RPJM agar tidak terjadi tumpang tindih program dan pemilihan
infrastruktur benar-benar merupakan kebutuhan. Untuk itu perlu
didukung dengan keberadaan dokumen RPJM di tingkat kecamatan
b. Tidak ada tumpang tindih antara PISEW dan Program lainnya
Sebanyak 95,65% kegiatan PISEW tidak terjadi tumpang tindih dengan
program lain
Sebanyak 2,17% sebagian kegiatan terjadi tumpang tindih karena
dalam perencanaan belum sepenuhnya mengacu pada RPJM
Sebanyak 2,17% terjadi tumpang tindih antara kegiatan PISEW
dengan program lain karena dalam perencanaan belum mengacu pada
RPJM
LAPORAN AKHIR 99
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rekomendasi :
Perencanaan mengacu pada RPJM dan dilakukan Sinkronisasi
program PISEW dengan program lain di lingkungan Pemerintah
Kabupaten.
c. Pemilihan infrastruktur rencana berdasarkan prioritas sesuai potensi
kawasan
Sebanyak 73,91% dalam pemilihan infrastruktur rencana berdasarkan
prioritas sesuai potensi kawasan
Sebanyak 23,91% dalam pemilihan infrastruktur tidak sepenuhnya
sesuai dengan potensi kawasan
Sebanyak 2,17% dalam pemilihan infrastruktur tidak sesuai dengan
potensi kawasan, terdapat indikasi dibagi rata atau berdasarkan
keinginan pihak-pihak tertentu.
Rekomendasi:
Lebih detail lagi dalam melakukan kegiatan Survey Kawasan sehingga
potensi kawasan bisa diidentifikasi dengan benar sehingga kebutuhan
pengembangan melalui pembangunan infrastruktur akan sesuai
dengan kebutuhan pengembangan potensi kawasan
d. Potensi Kawasan dapat teridentifikasi
Sebanyak 71,74%, potensi kawasan dapat diidentifikasi, dan 17,39%
hanya sebagian potensi kawasan yang dapat diidentifikasi
Sebanyak 2,17%, potensi kawasan tidak dapat diidentifikasi karena
tidak ada potensi kawasan yang dominan.
Rekomendasi:
Agar potensi kawasan dapat diidentifikasi maka diperlukan kajian yang
lebih mendalam terhadap sebuah kawasan, baik dari aspek potensinya
maupun kebutuhan pengembangannya.
e. TPPr dan TAPr terbentuk sesuai jadwal
Sebanyak 43,48% telah terbentuk sesuai jadwal dan ketentuan
Sebanyak 56,52% belum terbentuk sesuai jadwal dalam arti salah satu
(TPPr atau TPK) terbentuk di luar jadwal yang telah ditentukan.
LAPORAN AKHIR 100
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rekomendasi
Melaksanakan pembentukan TPPr dan TPK sesuai jadwal yang telah
dibuat oleh Provinsi dengan mengacu pada ketentuan petunjuk teknis,
serta melakukan input data pelaksanaan kegiatan ke aplikasi SIM
f. BKAD terbentuk sesuai ketentuan
Sebanyak 54,35% BKAD telah terbentuk sesuai ketentuan dan
Sebanyak 45,65% BKAD terbentuk belum sesuai ketentuan karena
hanya memenuhi beberapa ketentuan sesuai Undang-Undang tentang
BKAD.
Rekomendasi:
Proses pembentukan BKAD melalui musyawarah warga dengan
dihadiri oleh utusan setiap desa (penetapan utusan melalui
musyawarah desa dan dilengkapi dengan Surat Penetapan Utusan),
dan merupakan peraturan bersama Kepala Desa, perwakilan
pemerintah desa, masyarakat.
g. BA/Notulensi musyawarah antar desa untuk membentuk BKAD
Sebanyak 43,48% BKAD yang terbentuk telah dilengkapi dengan
Berita Acara / Notulensi Musyawarah Antar Desa
Sebanyak 50% BKAD yang terbentuk hanya dilengkapi dengan Berita
Acara tetapi tidak dilengkapi dengan Notulensi yang menggambarkan
proses musyawarah pembentukannya
Sebanyak 6,52% BKAD yang terbentuk tidak dilengkapi dengan
dokumen pendukung administrasi
Rekomendasi:
Melengkapi dokumen pendukung administrasi pembentukan BKAD
berupa Daftar Hadir, Notulensi, Berita Acara Musyawarah Antar Desa,
Photo Dokumentasi
h. Kegiatan PISEW dikembangkan dengan APBD atau ADD
Sebanyak 8,70 % kegiatan PISEW akan dikembangkan dengan dana
APBD atau ADD
LAPORAN AKHIR 101
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Sebanyak 21,74 % belum secara pasti akan dikembangkan dengan
dana APBD atau ADD
Sebagian besar atau 69,57 % kegiatan PISEW tidak ada rencana
pengembangan dengan dana APBD atau ADD.
Rekomendasi:
Dokumen Perencanaan ditingkat kecamatan agar dijadikan acuan oleh
BKAD dalam mengintegrasikan kegiatan PISEW dengan kegiatan yang
dikembangkan melalui dana APBD atau ADD.
i. Kegiatan PISEW mendukung rencana kegiatan kawasan
Sebanyak 60,87 % kegiatan PISEW mendukung rencana
pengembangan kawasan
Sebanyak 28,26 % kegiatan PISEW mendukung sebagian rencana
pengembangan kawasan karena belum sepenuhnya mengacu pada
dokumen RPJM
Sebanyak 10,87 % belum atau tidak mendukung rencana
pengembangan kawasan karena dalam proses perencanaan belum
atau tidak mengacu pada dokumen RPJM.
Rekomendasi:
Dalam pemilihan usulan kegiatan PISEW seharusnya
mempertimbangkan potensi sebuah kawasan beserta dengan rencana
pengembangannya sebagai skala prioritas.
j. Desa desa yang ditetapkan membentuk suatu kawasan (minimal
bertetangga)
Sebanyak 65,22 % desa-desa yang ditetapkan sebagai penerima
PISEW telah membentuk satu kawasan (minimal bertetangga)
Sebanyak 23,91 % belum sepenuhnya membentuk satu kawasan
karena belum ada dukungan dokumen
Sebanyak 10,87 % tidak atau belum membentuk satu kawasan.
Rekomendasi:
Penetapan desa-desa yang membentuk sebuah kawasan disarankan
mengacu pada dokumen RPJM.
LAPORAN AKHIR 102
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
k. Perencanaan sesuai standar kementrian PUPR
Sebanyak 36,96 % perencanaan telah sesuai dengan standar
Kementerian PUPR
Sebanyak 58,70 % sebagian perencanaan sudah sesuai dengan
standar Kementerian PUPR
Sebanyak 4,35 % belum atau tidak sesuai dengan Standar
Kementerian PUPR baik dari segi perencanaan atau pun dari
pelaksanaan.
Rekomendasi:
Segera melengkapi atau mengikuti standar perencanaan yang sesuai
dengan standar kementerian PUPR dengan melakukan koordinasi
bersama pihak terkait, disesuaikan dengan perencanaan dan
pemilihan prioritas kegiatan infrastruktur yang sesuai standar
Kementerian PUPR.
l. TA pendamping tingkat Provinsi dan kecamatan dimobilisasi sesuai
jadwal
Sebanyak 82,61 % telah memobilisasi TA Pendamping Provinsi dan
Kecamatan sesuai sesuai jadwal
Sebanyak 13,04 % sebagian TA Pendamping dimobilisasi sesuai
dengan jadwal, dan sebanyak 4,35 % mobilisasi tidak sesuai dengan
jadwal sehubungan dengan kebijakan masing masing provinsi.
Rekomendasi:
Agar pelaksanaan Tahapan sesuai dengan Jadwal Nasional dan RKTL
Provinsi diharapakan kepada pelaku PISEW dari Tingkat Provinsi agar
mobilisasi sesuai dengan jadwal
m. Pelatihan dilaksanakan sesuai jadwal
Sebanyak 56,52 % telah melaksanakan Pelatihan sesuai jadwal
Sebanyak 39,13 % Pelatihan dilaksanakan dengan mengikuti sebagian
jadwal yang telah ditentukan disebabkan menyesuaikan kondisi di
masing-masing provinsi
Sebanyak 4,35 % belum melakukan kegiatan pelatihan akibat
kurangnya koordinasi antar pelaku kegiatan PISEW
LAPORAN AKHIR 103
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rekomendasi
TAPr bersama dengan TPPr melakukan / memberikan pelatihan
secara non formal atau mengunjungi kecamatan yang belum
melakukan kegiatan tersebut terutama untuk lokasi yang belum
melaksanakan pelatihan
n. Waktu pelatihan dilaksanakan seswuai jadwal yang ditetapkan
Sebanyak 13,04 % waktu pelatihan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan
Sebanyak 82,61 % tidak seluruhnya sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan karena dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan masing-
masing provinsi
Sebanyak 4,35 % belum melakukan kegiatan pelatihan akibat
kurangnya koordinasi antar pelaku kegiatan PISEW.
Rekomendasi:
TAPr beserta dengan TPPr memberikan penguatan secara non formal
atau mengunjungi kecamatan yang belum melakukan kegiatan
tersebut.
o. Persiapan pelaksanaan dilaksanakan dengan baik
Sebanyak 28,26 % telah melaksanakan kegiatan persiapan
pelaksanaan dengan baik
Sebanyak 41,30 % melakukan persiapan pelaksanaan tetapi belum
didukung dengan administrasi kegiatan secara lengkap
Sebanyak 19,57 % tidak melaksanakan sesuai dengan tahapan
pelaksanaan
Sebanyak 10,87 % belum melakukan kegiatan akibat keterlambatan
dalam proses kegiatan.
Rekomendasi :
Pendampingan intensif pada proses pelaksanaan dan penyusunan
laporan progres fisik dan keuangan.
LAPORAN AKHIR 104
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
p. BA/Notulensi musywarah pada tahap pelaksanaan
Sebanyak 8,69 % telah memiliki dan kelengkapan Berita Acara dan
Notulensi
Sebanyak 32,60% BA/Notulensi ada namun masih tersebar belum
dikumpulkan menjadi satu dokumen utuh
Sebanyak 8,69% tidak membuat BA/Notulensi rapat
Sebanyak 50% belum pernah melakukan kegiatan ini.
Rekomendasi:
TAPr wajib untuk mengingatkan seluruh FM agar BA/Notulensi rapat
segera dilengkapi dan setiap melakukan Rapat agar selalu membuat
BA/Notulensi Rapat.
q. Volume pekerjaan sesuai / tidak kurang
Sebanyak 23,91% volume pekerjaan sesuai volume pada DED RAB
Sebanyak 6,25% sudah melakukan pelaksanaan pekerjaan, namun
ada sebagian yang tidak sesuai volume pada DED RAB
Sebanyak 2,17% volume pekerjaan tidak sesuai dengan volume pada
DED RAB
Sebanyak 67,39% belum melakukan kegiatan pelaksanaan saat
dilakukan monitoring
Rekomendasi:
TAPr wajib untuk mengingatkan BKAD agar mematuhi seluruh hasil
DED yang sudah disepakati dalam pelaksanaan pembangunan
r. Kualitas pekerjaan sesuai rencana
Sebanyak 19,56% kualitas pekerjaan sesuai dengan rencana
Sebanyak 8,69 % hasil pelaksanaan pekerjaan belum seluruhnya
memenuhi syarat seperti yang direncanakan
Sebanyak 71.73% belum melakukan uji petik kualitas pekerjaan.
Rekomendasi :
Dalam melaksanakan pekerjaan agar selalu di cek kualitas
pekerjaannya, dan setelah selesai pelaksanaan dilakukan test kualitas
pekerjaan.
LAPORAN AKHIR 105
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
s. OJT terhadap BKAD telah dilaksanakan dan bermanfaat
Sebanyak 21,73% telah melakukan OJT dan dirasakan bermanfaat
bagi kinerja BKAD dan sebanyak 36,90% dilakukan OJT namun tidak
dilakukan secara menyeluruh.
Sebanyak 21,73% tidak melakukan OJT dan 19,56% belum melakukan
OJT terhadap BKAD
Rekomendasi:
OJT sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan berkala. Bagi
wilayah yang belum melakukan OJT agar dilakukan OJT oleh TAPr
t. Progres pelaksanaan diproyeksikan terhadap jadwal pelaksanaan
konstruksi
Sebanyak 34,78% memiliki Kurva S dan progres pelaksanaan
dimasukkan dalam Kurva S sebagai bentuk pengendalian
Sebanyak 8,69% telah memiliki Kurva S tetapi progres pelaksanaan
belum dimasukkan dalam Kurva S
Sebanyak 2, 32.60% tidak tersedia Kurva S sebagai alat pengendalian
pelaksanaan konstruksi
Sebanyak 23,91% belum memberikan informasi terkait hal ini.
Rekomendasi:
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan TAPr dan FM harus mengacu
kepada schedule (kurva S) sebagai alat pengendalian terhadap waktu
pelaksanaan konstruksi
u. Buku bimbingan dimanfaatkan secara optimal
Sebanyak 10,87% tersedia buku bimbingan dan diisi oleh para pihak
terkait, sebanyak 28,26 % ada buku bimbingan namun belum diisi.
Sebanyak 60,87 % tidak ada buku bimbingan.
Rekomendasi:
Buku bimbingan BKAD, disiapkan oleh BKAD dan diisi oleh pihak pihak
terkait pada setiap kegiatan sebagai bentuk bimbingan kepada BKAD
LAPORAN AKHIR 106
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
2. Pelaksanaan TUPOKSI
a. TPPr dan TPK aktif melaksanakan fungsinya
Sebanyak 36,90% TPPr dan TPK aktif melakukan fungsinya
Sebanyak 62,95% TPPr dan TPK, salah satunya (apakah TPPr atau
TPK) yang aktif melakukan fungsinya.
Rekomendasi:
Dimohon agar TPPr dan TPK lebih aktif melakukan tugas dan
fungsinya sesuai dengan Juklak dan Juknis yang ada
b. Organisasi BKAD berjalan dengan baik
Sebanyak 78,26% organisasi BKAD berjalan dengan baik sesuai tugas
dan fungsinya
Sebanyak 19,56%,adalah BKAD baru yang belum secara keseluruhan
melaksanakan tugasnya dengan sempurna
Sebanyak 2,17% belum melakukan kegiatan pelaksanaan
pembangunan.
Rekomendasi:
TAPr mendorong ke BKAD agar segera mulai melaksanakan kegiatan
dan didampingi selama pelaksanaan berlangsung.
c. Unit pelaksana kegiatan berjalan baik
Sebanyak 19,56% BKAD memiliki UPK dan berfungsi dengan baik
Sebanyak 63,04% tersedia personil UPK di BKAD tetapi belum
terstruktur dalam organisasi BKAD
Sebanyak 10,87% UPK tidak berfungsi secara maksimal karena
personil tidak ada
Sebanyak 6,25% tidak ada Unit Pelaksana Kegiatan
Rekomendasi:
Agar kinerja BKAD lebih efektif disarankan dibentuk Unit Pelaksana
Kegiatan di dalam organisasi BKAD , dan bagi yang sudah terdapat
UPK maka perlu dioptimalkan peran dan fungsinya.
LAPORAN AKHIR 107
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
d. FM menyampaikan laporan secara teratur
Sebanyak 13,04% FM menyampaikan laporan secara teratur
Sebanyak 58,69% hanya sebagian FM yang membuat laporan dan
menyampaikan laporan secara berkala
Sebanyak 28.26% FM tidak menyampaikan laporan
Rekomendasi:
TAPr agar mengingatkan FM untuk secara berkala sesuai dengn
Juklak dan Juknis untuk membuat laporan dan mengirimkannya
kepada TAPr dan PPK di wilayah masing masing
e. TAPr menyampaikan laporan secara teratur
Sebanyak 26,09% TAPr menyampaikan Laporan secara teratur
kepada Satker/PPK PKP Provinsi
Sebanyak 34,78% menyampaikan Laporan tetapi tidak tepat waktu
Sebanyak 39,13 % belum melaporkan/Laporan belum lengkap.
Rekomendasi:
Laporan TAPr kepada Satker/PPK harus disampaikan secara lengkap
dan tepat waktu (setiap tanggal 7 /bulannya)
f. Pelaporan melalui SIM dilaksanakan dengan baik
Sebanyak 36,96% telah melakukan input data SIM dengan baik
Sebanyak 58,70 % telah input data tetapi kelengkapan dan kulitas
data perlu diperbaiki dan 4,35 % data masih kosong/belum di input
Rekomendasi:
TAPr sebagai penanggung jawab SIM, wajib melakukan validasi data
dan update data secara rutin
g. Evaluasi dilaksanakan oleh TAPr
Sebanyak 17,39% TAPr melakukan evaluasi terhadap Laporan FM
Sebanyak 54,35 % Laporan bulanan FM telah dievaluasi oleh TAPr,
namun belum secara keseluruhan karena isi laporan belum lengkap
Sebanyak 28,26 % TAPr belum melakukan evaluasi aporan bulanan
kepada TAPr.
LAPORAN AKHIR 108
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rekomendasi:
TAPr wajib melakukan evaluasi laporan FM baik secara kelengkapan
laporan dan ketepatan waktu.
h. Rapat koordinasi dilaksanakan secara teratur
Sebanyak 36,96% telah melakukan Rapat Koordinasi dengan baik
Sebanyak 26,09% telah melaksanakan rapat koordinasi tetapi belum
secara rutin
Sebanyak 36,96 % Tidak ada Rapat Koordinasi
Rekomendasi:
Rapat koordinasi dilakukan sesuai jadwal provinsi dan harap dipastikan
kehadiran pihak pihak terkait
i. BKAD mampu menyusun LPJ
Sebanyak 8,70 % BKAD sudah menyusun LPJ sesuai kaidah
keuangan dan sebanyak 41,30 % BKAD telah membuat LPJ namun
belum di susun menurut akunnya
Sebanyak 13,04 % belum ada LPJtetapi sudah ada kegiatan pekerjaan
fisik dan sebanyak 36,96 % belum menyusun LPJ karena belum ada
kegiatan pekerjaan fisik.
Rekomendasi:
LPJ wajib dibuat, disusun menurut akunnya dan diarsipkan serta
disampaikan secara transparan.
j. Penggunaan dicatat dengan baik
Sebanyak 15,22 % telah melakukan pencatatan setiap penggunaan
dana dengan baik
Sebanyak 45,65 % telah melakukan pencatatan penggunaan dana
tetapi belum lengkap
Sebanyak 15,22 % belum melakukan pencatatan penggunaan dana
tetapi kegiatan pekerjaan fisik telah berjalan
Sebanyak 23,91 % belum menginformasikan kegiatan pencatatan
penggunaan dana.
LAPORAN AKHIR 109
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rekomendasi:
Laporan penggunaan dana, harus sudah dilakukan oleh BKAD saat
pekerjaan fisk berjalan dan pencatatan tidak boleh ditunda.
k. Pengaduan tercatat dengan baik
Sebanyak 2,17 % pengaduan tercatat dengan baik oleh BKAD
Sebanyak 17,39 % pengaduan tercatat meskipun belum seluruhnya
Sebanyak 80,43 % tidak ada pengaduan yang masuk sehingga tidak
ada pencatatan.
Rekomendasi:
Setiap ada pengaduan wajib dicatat dan ditindak lanjuti
l. Tindak turun tangan dicatat dengan baik
Sebanyak 2,17 % pengaduan telah ditindaklanjuti dan dilakukan
pencatatan dan sebanyak 15,22 % pengaduan telah ditindak lanjuti
tetapi tidak dilakukan pencatatan
Sebanyak 23,91 % pengaduan tidak ditindak lanjuti
Sebanyak 58,70 % tidak ada tindak lanjut karena tidak ada
pengaduan.
Rekomendasi:
Tindak turun tangan sedapat mungkin melibatkan unsur tingkat
kecamatan, kabupaten atau provinsi
3. Keterlibatan Masyarakat dan keterbukaan informasi
a. Perencanaan dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara
luas
Sebanyak 73,91% dalam proses perencanaan sudah dilaksanakan
dengan melibatkan masyarakat luas
Sebanyak 15,22% dalam proses perencanaan hanya melibatkan
sebagian masyarakat saja karena hanya ada sebagian dokumen
pendukung dan sebanyak 6,52% dalam proses perencanaan belum
melibatkan masyarakat secara luas karena tidak didukung dengan
dokumen administrasi yang seharusnya ada.
LAPORAN AKHIR 110
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Rekomendasi:
Mengundang semua komponen masyarakat di tingkat kecamatan dan
desa sesuai Petunjuk Teknis dalam kegiatan Perencanaan yang
dimulai dari Pertemuan Kecamatan-I, dan dilengkapi dengan dokumen
pendukung administrasi pelaksanaan kegiatan serta photo
dokumentasinya.
b. Tenaga kerja melalui musyawarah dan kesepakatan
Sebanyak 56,52 % BKAD telah melakukan inventarisasi tenaga kerja
melalui musyawarah dan kesepakatan dan dituangkan secara tertulis.
Sebanyak 19,57% telah melakukan inventarisasi tenaga kerja tetapi
tidak melalui musyawarah dan kesepakatan serta belum dituangkan
secara tertulis
Sebanyak 23,91% belum melakukan inventarisasi tenaga kerja
sebagai persiapan pelaksanaan pekerjaan.
Rekomendasi:
Melakukan inventarisasi calon tenaga kerja secara tertulis sesuai
Petunjuk Teknis dan dituangkan dalam DED RAB
c. Ada kesepakatan dan sumbangsih/swadaya masyarakat guna
menyempurnakan kualitas infrastruktur
Sebanyak 17,39 % terdapat kesepakatan swadaya masyarakat yang
dituangkan secara tertulis
Sebanyak 13.04% terdapat rencana swadaya masyarakat tetapi belum
dituangkan secara tertulis
Sebanyak 69.57% belum atau tidak ada swadaya, karena belum
terdata oleh BKAD.
Rekomendasi:
TAPr berkoordinasi dengan FM agar mendata ulang bentuk swadaya
masyarakat. Bentuk swadaya bisa berupa material, tenaga kerja atau
lahan. FM diharapkan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat
apabila belum ada swadaya.
LAPORAN AKHIR 111
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
d. Ada keterbukaan informasi pelaksana kegiatan
Sebanyak 23,91 % terdapat papan informasi dan diisi sesuai Petunjuk
Teknis dan terdapat 36,96 % ada papan informasi tetapi isi papan
informasi tidak lengkap
Sebanyak 39,13 % tidak ada papan informasi.
Rekomendasi:
BKAD wajib membuat papan informasi dan isi papan informasi selalu
di update serta diletakkan di posko BKAD
4. Keberlanjutan
Ada Kesepakatan untuk rencana pemeliharaan Infrastruktur Terbangun.
Sebanyak 41,30 % terdapat kesepakatan secara tertulis untuk rencana
pemeliharaan infrastruktur terbangun. Dan sebanyak 19,57% telah
menyepakati rencana pemeliharaan infrastruktur terbangun tetapi belum
dituangkan secara tertulis.
Sebanyak 39,13% belum membuat kesepakatan rencana pemeliharaan
infrastruktur terbangun
Rekomendasi:
Kesepakatan rencana pemeliharaan infrastruktur terbangun dituangkan
dalam Berita Acara.
4.2 Analisis pencapaian indikator RENSTRA Cipta Karya 2015-2019 oleh
PISEW 2017
Berdasarkan Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya tahun 2015-2019 adalah
meningkatkan kualitas permukiman seluas 78.384 Ha. Target ini didukung
salah satunya oleh program PISEW. Dukungan PISEW 2017 terhadap capaian
Renstra Cipta Karya berupa peningkatan kualitas permukiman seluas 42.976
Ha tersebar di 24 provinsi, 400 kecamatan, atau 54,82% dari target Renstra
Cipta Karya.
LAPORAN AKHIR 112
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 41. Luas layanan infrastruktur terbangun
No. ProvinsiJlh
Kec.Alokasi BPM
Luas
Terlayani
(Ha)
Jumlah KK
Terlayani
1 Aceh 4 2,400,000,000 157 308
2 Sumatera Utara 20 12,000,000,000 431 3,177
3 Sumatera Barat 9 5,400,000,000 231 3,341
4 Riau 3 1,800,000,000 519 651
5 Jambi 4 2,400,000,000 16 4,814
6 Sumatera Selatan 16 9,600,000,000 7,566 5,859
7 Bengkulu 10 6,000,000,000 996 1,401
8 Lampung 4 2,400,000,000 732 1,855
9 Jawa Barat 83 49,800,000,000 2,632 35,154
10 Jawa Tengah 28 16,800,000,000 995 17,602
11 D.I. Yogyakarta 4 2,400,000,000 98 906
12 Jawa Timur 41 24,600,000,000 745 16,665
13 Nusa Tenggara Barat 14 8,400,000,000 11,667 31,512
14 Nusa Tenggara Timur 32 19,200,000,000 5,124 16,461
15 Kalimantan Barat 30 18,000,000,000 5,164 16,647
16 Kalimantan Tengah 14 8,400,000,000 20 4,529
17 Sulawesi Utara 10 6,000,000,000 205 3,279
18 Sulawesi Tengah 6 3,600,000,000 2,625 2,304
19 Sulawesi Selatan 14 8,400,000,000 915 8,688
20 Sulawesi Tenggara 7 4,200,000,000 341 3,078
21 Gorontalo 4 2,400,000,000 406 887
22 Maluku 10 6,000,000,000 451 8,508
23 Papua Barat 29 17,400,000,000 407 1,556
24 Papua 4 2,400,000,000 533 1,295
400 240,000,000,000 42,976 190,477 JUMLAH Status Data SIM, 19 Desember 2017
Grafik 7. Luas layanan infrastruktur per Provinsi
LAPORAN AKHIR 113
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Grafik 8. Luas layanan infrastruktur per Jenis Infrastruktur
Luas layanan infrastruktur terbangun ditinjau dari jenis infrastrukturnya
menunjukkan bahwa luas layanan tertinggi adalah pada Infrastruktur Jalan
(68,21%), kemudian Infrastruktur Penunjang Jalan (17,87%), Infrastruktur
Jembatan (8,51%), Infrastruktur Irigasi (2,24%), Infrastruktur Ekonomi Lainnya
(2,41%), Infrastruktur Air Bersih (0,36%), Infrastruktur Sanitasi (0,27%),
Infrastruktur Tambatan Perahu (0,12%).
4.3 Analisis Pengelolaan Keuangan
Realisasi Pencairan Dana per dua mingguan
Realisasi pencairan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM)
Program PISEW tahun anggaran 2017 berdasarkan atas data SIM status per
19 Desember 2017 per dua mingguan adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR 114
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 42. Pencairan Dana per Bulan (2 Mingguan) Status , 12 Desember 2017 (dalam Juta Rupiah)
Juni Des
Mggu IV Mggu II Mggu IV Mggu II Mggu IV Mggu II Mggu IV Mggu II Mggu IV Mggu II Mggu IV Mggu III
1 ACEH - - - - 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,860 1,860 2,400
2 SUMATERA UTARA - - 7,140 8,400 8,400 8,400 8,400 11,460 12,000 12,000 12,000 12,000
3 SUMATERA BARAT - - 3,780 3,780 3,780 3,780 3,780 3,960 5,400 5,400 5,400 5,400
4 RIAU - - - - 1,260 1,260 1,260 1,440 1,800 1,800 1,800 1,800
5 JAMBI - - - 420 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 2,220 2,400 2,400
6 SUMATERA SELATAN - - 4,200 6,300 6,300 6,720 6,720 6,720 9,600 9,600 9,600 9,600
7 BENGKULU - - 4,200 4,200 4,200 4,200 4,200 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000
8 LAMPUNG - - - - 1,260 1,680 1,680 1,680 1,680 2,040 2,400 2,400
9 JAWA BARAT - - 21,000 21,000 34,020 34,020 34,860 44,040 47,280 47,280 49,800 49,800
10 JAWA TENGAH 2,100 2,100 2,520 11,760 12,120 12,660 12,660 14,640 16,440 16,800 16,800 16,800
11 D I YOGYAKARTA - - - - 1,680 1,680 1,680 2,400 2,400 2,400 2,400 2,400
12 JAWA TIMUR - - - - 16,800 17,220 17,220 20,460 24,420 24,420 24,600 24,600
13 NUSA TENGGARA BARAT 5,880 5,880 5,880 5,880 6,420 7,320 8,040 8,400 8,400 8,400 8,400 8,400
14 NUSA TENGGARA TIMUR - - 5,460 7,980 8,820 10,500 13,440 13,440 13,620 15,240 15,420 19,200
15 KALIMANTAN BARAT - - - 8,820 12,600 12,600 12,600 12,960 16,020 16,740 17,460 18,000
16 KALIMANTAN TENGAH - - 5,880 5,880 5,880 5,880 5,880 7,500 8,220 8,400 8,400 8,400
17 SULAWESI UTARA - - 4,200 4,200 4,200 4,200 4,200 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000
18 SULAWESI TENGAH - - - - 1,680 2,520 2,520 2,520 2,520 3,600 3,600 3,600
19 SULAWESI SELATAN - - - - 5,880 5,880 5,880 5,880 5,880 5,880 7,140 8,400
20 SULAWESI TENGGARA - - - 1,260 2,100 2,100 2,940 2,940 2,940 2,940 4,200 4,200
21 GORONTALO - - - 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 1,680 2,220 2,400
22 MALUKU - - 3,360 4,200 4,200 4,200 4,200 4,200 6,000 6,000 6,000 6,000
23 PAPUA BARAT - - 8,400 9,240 11,760 11,760 12,180 12,180 15,780 16,140 16,140 17,400
24 PAPUA - - - 1,680 1,680 1,680 1,680 2,040 2,040 2,040 2,400 2,400
7,980 7,980 76,020 106,680 160,080 165,300 171,060 195,900 219,480 224,880 232,440 240,000
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Juli Agustus September Oktober NopemberNo Provinsi
TOTAL
Proses pencairan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) pada
tahap I dimulai pada minggu ke III bulan Juni 2017 dan berakhir sampai dengan
minggu ke IV bulan September sebanyak 400 kecamatan sebesar Rp.
168.000.000.000,-.
Proses pencairan dana BPM tahap II dimulai pada minggu ke II bulan Agustus
2017 (18 Agustus). Pada bulan Agustus tersebut terdapat adanya pencairan
dana BPM tahap II sebanyak 9 kecamatan yaitu di provinsi Nusa Tenggara
Barat sebanyak 7 kecamatan dan 2 kecamatan di provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan pada bulan September pencairan dana BPM tahap II terdapat di
provinsi NTB (5 kec) dan provinsi Jawa Tengah (3 kec).
Pencairan dana tahap I pertama kali dilaksanakan oleh provinsi Nusa Tenggara
Barat yaitu pada minggu ke III bulan Juni (19 Juni 2017) kemudian disusul oleh
provinsi Jawa Tengah pada minggu ke IV bulan Juni 2017 (22 Juni 2017).
LAPORAN AKHIR 115
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Sedangkan untuk realisadi pencairan Dana per bulan adalah sbb;
Tabel 43. Pencairan Dana per Bulan
(dalam Juta Rupiah)
Juni Juli Agustus Sept Oktober Nop Des Total
1 ACEH - - 1,680 - - 180 540 2,400
2 SUMATERA UTARA - 7,140 1,260 - 3,600 - - 12,000
3 SUMATERA BARAT - - 3,780 - 1,620 - - 5,400
4 RIAU - - 1,260 - 540 - - 1,800
5 JAMBI - - 1,680 - - 720 - 2,400
6 SUMATERA SELATAN - - 6,300 420 2,880 - - 9,600
7 BENGKULU - 4,200 - - 1,800 - - 6,000
8 LAMPUNG - - 1,260 420 - 720 - 2,400
9 JAWA BARAT - - 22,680 12,180 12,420 2,520 - 49,800
10 JAWA TENGAH 1,680 - 10,440 540 3,780 360 - 16,800
11 D I YOGYAKARTA - - 1,680 - 720 - - 2,400
12 JAWA TIMUR - - 4,620 12,600 7,200 180 - 24,600
13 NUSA TENGGARA BARAT 5,880 - 1,260 900 360 - - 8,400
14 NUSA TENGGARA TIMUR - 5,460 3,360 4,620 180 1,800 3,780 19,200
15 KALIMANTAN BARAT - - 12,600 - 3,420 1,440 540 18,000
16 KALIMANTAN TENGAH - 5,880 - - 2,340 180 - 8,400
17 SULAWESI UTARA - 4,200 - - 1,800 - - 6,000
18 SULAWESI TENGAH - - 2,520 - - 1,080 - 3,600
19 SULAWESI SELATAN - - 5,880 - - 1,260 1,260 8,400
20 SULAWESI TENGGARA - - 2,100 840 - 1,260 - 4,200
21 GORONTALO - - 1,680 - - 540 180 2,400
22 MALUKU - 3,360 840 - 1,800 - - 6,000
23 PAPUA BARAT - 6,720 5,040 420 3,600 360 1,260 17,400
24 PAPUA - - 1,680 - 360 360 - 2,400
7,560 36,960 93,600 32,940 48,420 12,960 7,560 240,000
7,560 44,520 138,120 171,060 219,480 232,440 240,000
Pencairan Dana Program PISEW
TOTAL
KOMULATIF
No. PROVINSI
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Realisasi Pencairan Dana per Triwulan
Realisasi pencairan dana program PISEW berdasarkan Triwulan adalah
sebagai berikut ;
Per 30 Juni 2017 (Triwulan II)
Realisasi pencairan dana pada Triwulan II Per 30 Juni 2017 adalah sebesar
Rp. 7.560.000.000,- atau 3,15 %. Adapun provinsi yang dapat melaksanakan
pencairan dana tahap I pada Triwulan II (dua) adalah provinsi Jawa Tengah
dan provinsi Nusa Tenggara Barat. Sementara 22 provinsi yang lain
melaksanakan pencairan dana pada Triwulan III (tiga).
LAPORAN AKHIR 116
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Per 30 September 2017 (Triwulan III)
Realisasi pencairan dana Program PISEW sampai dengan Triwulan III adalah
sebesar Rp. 171.060.000.000,- atau 71,28 %
Per 31 Desember 2017 (Triwulan IV)
Realisasi pencairan dana Program PISEW sampai dengan per tanggal 19
Desember 2017 adalah sebesar Rp. 240.000.000.000,- atau 100 %
Tabel berikut adalah menggambarkan alokasi dana dan realisasi pencairan
dana per Triwulan per provinsi :
Tabel 44. Alokasi Dana dan Realisasi Pencairan Dana per Triwulan
(dalam Rp. 000)
TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
1 ACEH 4 2,400,000 - 1,680,000 720,000 2,400,000 100.00%
2 SUMATERA UTARA 20 12,000,000 - 8,400,000 3,600,000 12,000,000 100.00%
3 SUMATERA BARAT 9 5,400,000 - 3,780,000 1,620,000 5,400,000 100.00%
4 RIAU 3 1,800,000 - 1,260,000 540,000 1,800,000 100.00%
5 JAMBI 4 2,400,000 - 1,680,000 720,000 2,400,000 100.00%
6 SUMATERA SELATAN 16 9,600,000 - 6,720,000 2,880,000 9,600,000 100.00%
7 BENGKULU 10 6,000,000 - 4,200,000 1,800,000 6,000,000 100.00%
8 LAMPUNG 4 2,400,000 - 1,680,000 720,000 2,400,000 100.00%
9 JAWA BARAT 83 49,800,000 - 34,860,000 14,940,000 49,800,000 100.00%
10 JAWA TENGAH 28 16,800,000 1,680,000 10,980,000 4,140,000 16,800,000 100.00%
11 D I YOGYAKARTA 4 2,400,000 - 1,680,000 720,000 2,400,000 100.00%
12 JAWA TIMUR 41 24,600,000 - 17,220,000 7,380,000 24,600,000 100.00%
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 8,400,000 5,880,000 2,160,000 360,000 8,400,000 100.00%
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 19,200,000 - 13,440,000 5,760,000 19,200,000 100.00%
15 KALIMANTAN BARAT 30 18,000,000 - 12,600,000 5,400,000 18,000,000 100.00%
16 KALIMANTAN TENGAH 14 8,400,000 - 5,880,000 2,520,000 8,400,000 100.00%
17 SULAWESI UTARA 10 6,000,000 - 4,200,000 1,800,000 6,000,000 100.00%
18 SULAWESI TENGAH 6 3,600,000 - 2,520,000 1,080,000 3,600,000 100.00%
19 SULAWESI SELATAN 14 8,400,000 - 5,880,000 2,520,000 8,400,000 100.00%
20 SULAWESI TENGGARA 7 4,200,000 - 2,940,000 1,260,000 4,200,000 100.00%
21 GORONTALO 4 2,400,000 - 1,680,000 720,000 2,400,000 100.00%
22 MALUKU 10 6,000,000 - 4,200,000 1,800,000 6,000,000 100.00%
23 PAPUA BARAT 29 17,400,000 - 12,180,000 5,220,000 17,400,000 100.00%
24 PAPUA 4 2,400,000 - 1,680,000 720,000 2,400,000 100.00%
400 240,000,000 7,560,000 163,500,000 68,940,000 240,000,000 100.00%
171,060,000 240,000,000
ALOKASI DANAREALISASI DANA
TOTALProgres
Keuangan
Jumlah
Komulatif
No ProvinsiJlh
Kec.
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Tabel 45...Progres Fisik dan Penyerapan Keuangan
NO. PROVINSI PROGRES FISIK
(%) PROGRES
KEUANGAN (%)
1 ACEH 95,02 100.00
2 SUMATERA UTARA 100,00 100.00
LAPORAN AKHIR 117
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
NO. PROVINSI PROGRES FISIK
(%) PROGRES
KEUANGAN (%)
3 SUMATERA BARAT 100,00 100.00
4 RIAU 100,00 100.00
5 JAMBI 100,00 100.00
6 SUMATERA SELATAN 100,00 100.00
7 BENGKULU 100,00 100.00
8 LAMPUNG 100,00 100.00
9 JAWA BARAT 99,00 100.00
10 JAWA TENGAH 100,00 100.00
11 D I YOGYAKARTA 100,00 100.00
12 JAWA TIMUR 100,00 100.00
13 NUSA TENGGARA BARAT 100,00 100.00
14 NUSA TENGGARA TIMUR 89,59 100.00
15 KALIMANTAN BARAT 94,78 100.00
16 KALIMANTAN TENGAH 100,00 100.00
17 SULAWESI UTARA 97,43 100.00
18 SULAWESI TENGAH 100,00 100.00
19 SULAWESI SELATAN 100,00 100.00
20 SULAWESI TENGGARA 99,68 100.00
21 GORONTALO 93,33 100.00
22 MALUKU 99,33 100.00
23 PAPUA BARAT 97,05 100.00
24 PAPUA 100,00 100.00
Sumber: SIM tanggal 19 Desember 2017
Grafik 9. Progres Fisik dan Penyerapan Keuangan
Terdapat 15 provinsi yang telah menyelesaikan pekerjaan fisik yaitu
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera
LAPORAN AKHIR 118
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Papua..
Sedangkan progres Fisik terendah terdapat di Provinsi Nusa Tenggara
Timur yaitu 89,59%.
Seluruh provinsi telah melakukan penyerapan keuangan hingga 100%.
Grafik 10. Durasi Pencairan Dana Tahap I sejak Kontrak SP3
Proses Pencairan Dana Tahap I tercepat terdapat di Provinsi Bengkulu
dan Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu selama 6 hari setelah
ditandatanganinya Kontrak SP3. Sedangkan proses pencairan dana
Tahap I terlama di Provinsi Jawa Timur yaitu 42 hari sejak
ditandatangani Kontrak SP3.
LAPORAN AKHIR 119
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Grafik 11. Durasi Proses Pencairan Dana Tahap I ke Tahap II
Proses Pencairan Dana Tahap II tercepat terdapat di Provinsi Jawa
Timur yaitu selama 49 hari setelah Pencairan Dana Tahap I. Sedangkan
proses pencairan dana Tahap II terlama di Provinsi Nusa Tenggara
Timur yaitu 110 hari sejak Pencairan Dana Tahap I.
Grafik 12. Durasi Pertemuan Kecamatan II sejak Pencairan Dana Tahap II
LAPORAN AKHIR 120
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Hingga tanggal 8 Desember 2017 (status data SIM), terdapat 9 Provinsi
yang sudah melaksanakan kegiatan Pertemuan Kecamatan II. Provinsi
yang tercepat melaksanakan kegiatan Pertemuan Kecamatan II sejak
Pencairan Dana Tahap II adalah Provinsi Lampung, yaitu 4 hari setelah
Pencairan Dana Tahap II. Sedangkan sebanyak 23 provinsi belum
melaksanakan kegiatan Pertemuan Kecamatan II.
4.4 Analisis Capaian Infrastruktur
4.4.1. Kapasitas Masyarakat dalam Perencanaan Intrastruktur
Kapasitas masyarakat dalam perencanaan infrastruktur dapat dilihat
partisifasi masyarakat dalam perencanaan ditinjau dari monitoring yang
dilaksanakan sebanyak 47,82 % perencanaan mengacu pada Dokumen
RPJM dan Prioritas sesuai dengan potensi kawasan sebnayak 73,91 %
dengan durasi waktu dalam perencanaan infrastruktur rata rata 42 hari
sedangkan durasi waktu yang ada dalam jadwal Nasional adalah rata rata 27
hari, pada analisis capaian masyarakat dalam perencanaan infrastruktur
mengalami keterlambatan tetapi masih dalam batas waktu yang wajar,
bebarapa penyebab capaian masyarakat dalam perencanaan infrastruktur
mengalami keterlambatan yaitu sebagai berikut :
1. Durasi waktu rata rata Nasional 27 hari, dalam realisasi tahapan
perencanaan membutuhkan waktu yang lebih lama.
2. Permasalahan di beberapa provinsi, usulan yang telah disetujui dianulir
dan diadakan pertemuan ulang untuk mengakomodir usulan baru yang
juga bermanfaat untuk perekonomian kawasan tersebut, penyebab
dianulirnya usulan antara lain, karena biaya pembebasan lahan, adanya
konflik kepentingan dalam usulan infrastruktur rencana masyarakat
4.4.2. Kapasitas masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan Infrastruktur
Kapasitas Masyarakat dalam Pelaksanaan kegiatan ditinjau dari infrastruktur
yang terbangun
Terdapat 9 (Sembilan) sektor infrastruktur yang boleh dibangun dari dana
PISEW, yaitu; 1) Sektor Sanitasi, 2) Sektor Air Bersih, 3) Sektor Irigasi,
LAPORAN AKHIR 121
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
4) Sektor Jalan, 5) Sektor Penunjang Jalan, 6) Sektor Jembatan/Gelagar dan
7) Sektor Tambatan Perahu. 8) Sosial Lainnya 9) Ekonomi Lainnya
Jenis Infrastruktur yang boleh dibangun berdasarkan masing-masing sektor
adalah dalam Input Infrastruktur Rencana dalam Sistem Informasi
Manajemen (SIM) Pisew 2017 karena pada program pisew 2017 SIM
merupakan satu satunya media informasi dengan Provinsi, adapun sector
Infrastruktur tersebut sebagai berikut :
Gambar 13. Input infrastruktur rencana
Gambar 14. Input infrastruktur rencana
LAPORAN AKHIR 122
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Jenis Infrastruktur yang terbangun yang dikaitkan dengan keterlibatan
masyarakat dalam proses pelaksanaan konstruksi dan sejauh mana
infrastruktur yang terbangun memberikan dukungan terhadap tujuan, sasaran,
dan kebijakan program Pisew 2017, Rencana pemanfaatan dan pemeliharaan
serta keterlibatan pihak ketiga dalam pengembangan kedepan.
Tabel 46. Rekapitulasi Infrastruktur Air Bersih
Total Tenaga
Terbangun Meter Unit Terserap
1 SUMATERA UTARA 1 1,809 1 19 231 530,000,000
2 LAMPUNG 2 2 5 300 530,000,000
3 JAWA BARAT 1 6,000 1 12 196 390,002,950
4 SULAWESI TENGGARA 4 1,560 4 36 52 110,635,423
5 PAPUA BARAT 1 1,400 1 15 30 545,455,108
NASIONAL 9 10,769 9 87 809 2,106,093,481
No.
Air Bersih
VolumePemanfaat Dana (Rp.)
Provinsi
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Keterlibatan Masyarakat terhadap jenis infrastruktur air bersih yang terbangun
yaitu dari 5 provinsi yang merencanakan Infrastruktur Air bersih. memberikan
dampak terhadap indikator kinerja yaitu tenaga terserap 87 KK dari total
terbangun infrastruktur air bersih sebanyak 9 unit sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap tujuan kegiatan pisew yaitu meningkatkan
infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala kawasan
untuk meningkatkan social ekonomi wilayah.
Tabel 47. Rekapitulasi Infrastruktur Irigasi
Total Tenaga
Terbangun Meter Unit Terserap
1 ACEH 1 691 1 21 40 530,087,000
2 SUMATERA UTARA 1 1 32 87 530,000,000
3 SUMATERA BARAT 1 240 1 15 47 165,220,786
4 BENGKULU 2 1,002 2 74 238 1,060,000,000
5 JAWA BARAT 5 2,581 5 95 1,071 1,235,887,682
6 JAWA TENGAH 4 1,712 4 98 431 868,328,029
7 JAWA TIMUR 4 1,187 4 66 362 504,919,100
8 NUSA TENGGARA TIMUR 1 738 1 42 491 530,000,000
9 SULAWESI TENGAH 5 1,221 5 125 500 576,125,000
10 SULAWESI SELATAN 1 400 1 10 287 174,206,815
NASIONAL 25 9,772 25 578 3,554 6,174,774,412
No. Provinsi
Irigasi
VolumePemanfaat Dana (Rp.)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 123
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 48. Rekapitulasi Infrastruktur Jalan
Total Tenaga
Terbangun Meter Unit Terserap
1 ACEH 1 620 1 20 98 530,000,000
2 SUMATERA UTARA 20 17,940 20 335 2,761 9,141,017,655
3 SUMATERA BARAT 22 11,826 22 410 3,111 4,521,924,682
4 RIAU 5 4,282 5 41 651 1,606,498,118
5 JAMBI 3 4,300 3 65 1,909 1,626,411,767
6 SUMATERA SELATAN 16 23,959 16 285 5,859 8,480,590,000
7 BENGKULU 8 6,295 8 165 1,163 4,240,000,000
8 LAMPUNG 3 2,557 3 27 1,555 1,169,735,021
9 JAWA BARAT 162 100,865 162 3,079 30,125 37,361,983,532
10 JAWA TENGAH 59 33,828 59 1,234 12,979 11,841,059,406
11 D.I. YOGYAKARTA 1 1,448 1 40 169 535,460,553
12 JAWA TIMUR 103 57,659 103 2,030 14,170 17,602,034,368
13 NUSA TENGGARA BARAT 8 6,803 8 280 15,953 4,240,000,000
14 NUSA TENGGARA TIMUR 31 48,227 31 1,055 34,352 16,430,000,000
15 KALIMANTAN BARAT 49 33,725 49 496 10,226 13,682,989,000
16 KALIMANTAN TENGAH 13 12,939 13 232 4,237 6,890,000,000
17 SULAWESI UTARA 9 11,594 9 244 2,344 3,464,464,439
18 SULAWESI TENGAH 5 3,681 5 146 715 1,060,908,000
19 SULAWESI SELATAN 30 14,254 30 400 6,304 3,717,695,074
20 SULAWESI TENGGARA 11 12,175 11 213 1,800 1,501,131,448
21 GORONTALO 7 3,520 7 93 594 1,623,161,000
22 MALUKU 18 5,867 18 290 7,226 4,666,704,402
23 PAPUA BARAT 21 7,788 21 304 1,086 10,899,124,208
24 PAPUA 6 9,296 6 145 1,235 1,766,721,673
NASIONAL 611 435,448 611 11,629 160,622 168,599,614,346
No. Provinsi
Jalan
VolumePemanfaat Dana (Rp.)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Tabel 49. Rekapitulasi Infrastruktur Jembatan/Gelagar
Total Tenaga
Terbangun Meter Unit Terserap
1 ACEH 1 1 7 84 530,036,000
2 SUMATERA BARAT 1 1 10 183 82,892,748
3 JAWA BARAT 1 1 17 123 171,505,000
4 JAWA TENGAH 2 2 69 526 490,062,257
5 D.I. YOGYAKARTA 1 1 20 372 535,455,004
6 JAWA TIMUR 2 2 27 236 453,445,020
7 NUSA TENGGARA BARAT 2 2 72 1,479 1,060,000,000
8 KALIMANTAN BARAT 9 9 86 5,171 2,041,575,000
9 SULAWESI UTARA 1 1 34 145 245,535,561
10 SULAWESI TENGAH 5 5 70 299 357,280,500
11 SULAWESI SELATAN 1 1 15 24,130,000
12 SULAWESI TENGGARA 3 3 27 104,716,831
13 GORONTALO 1 1 10 180 175,683,000
14 PAPUA BARAT 2 2 14 40 545,454,933
15 PAPUA 4 4 20 60 353,333,000
NASIONAL 36 - 36 498 8,898 7,171,104,854
No. Provinsi
Jembatan/Gelagar
VolumePemanfaat Dana (Rp.)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 124
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Dari kegiatan infrastruktur yang terbangun terdapat beberapa jenis
infrastruktur secara teknis tidak memenuhi standard kelayakan teknis
khususnya jembatan gantung, jembatan gantung dikecamatan suwawa
timur Provinsi Gorontalo dan Jembatan Gantung di Ketambe Povinsi Aceh,
Konstruksi Jembatan gantung digorontalo dengan bentang 92 dan Ketambe
dengan bentang 95 meter yang perlu mendapat perhatian antara lain :
- Setiap Bagian dari rangka lantai jembatan tidak kaku harus dinamis/sendi
Roll, agar setiap rangkaian rangka jembatan gantung dapat meredam
goncangan apabila jembatan gantung tersebut dilewati oleh pengguna
jalan, sehingga Besi plat yang dilas menghubungkan setiap bagian
rangkaian rangka jembatan gantung tersebut tidak tepat apabila di las
secara menerus
- Bagian Penting dari jembatan gantung agar diCat anti karat, seperti Pilon
dan besi
- Lantai kayu dibuat plat pengikat agar menyatu dengan lantai kayu lainnya
dalam satu rangkaian
- Sambungan Tali Slang pada pengikat lantai jembatan gantung agar
dirapikan
Dengan foto sebagai berikut:
Kondisi jembatan gantung yang pertemuan dari rangka yang awalnya
dilas kaku, setelah dilakukan monitoring sehingga direkomendasikan
LAPORAN AKHIR 125
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
melepas las yang menghubungkan masing masing rangka jembatan
gantung sehingga tidak kaku.
Jembatan gantung di Provinsi Aceh kecamatan ketambe
Tabel 50. Rekapitulasi Infrastruktur Penunjang Jalan
Total Tenaga
Terbangun Meter Unit Terserap
1 ACEH 1 217 1 10 86 530,158,000
2 SUMATERA UTARA 1 1,115 1 26 98 398,982,345
8 LAMPUNG 10 2,534 10 35 1,250 200,620,000
9 JAWA BARAT 17 7,975 17 295 2,951 3,916,577,779
10 JAWA TENGAH 8 1,698 8 131 2,328 1,027,791,836
11 D.I. YOGYAKARTA 1 480 1 20 130 535,461,681
12 JAWA TIMUR 25 7,125 25 366 1,897 3,169,522,957
13 NUSA TENGGARA BARAT 4 3,833 4 255 14,080 2,120,000,000
15 KALIMANTAN BARAT 20 224 20 35 1,250 200,620,000
18 SULAWESI TENGAH 6 1,216 6 106 434 567,466,000
19 SULAWESI SELATAN 50 15,787 50 22 528 2,172,382,274
20 SULAWESI TENGGARA 7 1,478 7 272 352 567,466,000
21 GORONTALO 1 221 1 16 54 169,806,000
22 MALUKU 1 110 1 35 1,250 200,620,000
23 PAPUA BARAT 4 100 4 22 80 795,780,116
NASIONAL 156 44,113 156 1,646 26,768 16,573,254,988
No. Provinsi
Penunjang Jalan
VolumePemanfaat Dana (Rp.)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Tabel 51. Rekapitulasi Infrastruktur Sanitasi
Total Tenaga
Terbangun Meter Unit Terserap
9 JAWA BARAT 5 705 5 116 705 962,420,845
19 SULAWESI SELATAN 5 1,917 5 65 981 833,035,634
20 SULAWESI TENGGARA 2 1,238 2 32 60 388,000,632
NASIONAL 12 3,860 12 213 1,746 2,183,457,111
No. Provinsi
Sanitasi
VolumePemanfaat Dana (Rp.)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
LAPORAN AKHIR 126
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 52. Rekapitulasi Infrastruktur Tambatan Perahu
Total Tenaga
Terbangun Meter Unit Terserap
5 JAMBI 1 1 9 2,905 535,458,057
17 SULAWESI UTARA 1 1 20 140 530,000,000
20 SULAWESI TENGGARA 1 1 40 140 207,826,674
23 PAPUA BARAT 1 1 10 30 545,457,118
NASIONAL 4 - 4 79 3,215 1,818,741,849
No. Provinsi
Tambatan Perahu
VolumePemanfaat Dana (Rp.)
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Jenis Infrastruktur yang dilaksanakan pada program PISEW tahun 2017
dapat diketahui dari dari masing masing jenis Infrastruktur dengan
keterlibatan masyarakat dalam proses pelaksanaan konstruksi tersebut
sebagai berikut
Untuk Infrastruktur Air bersih terdapat 5 provinsi yang melakukan
perencanaan dan pelaksanaan yaitu Sumut, Lampung, Jawa Barat,
Sulawesi Tenggara dan Papua Barat dengan tingkat serapan Tenaga kerja
sebanyak 87 orang dengan Pemanfaat sebanyak 809 KK Dana yang
terserap pada pelaksanaan konstruksi Air bersih sebanyak Rp.
2,106,093,481.
Untuk Infrastruktur Irigasi terdapat 10 Provinsi dari usulan masyarakat
dengan infrastruktur Irigasi, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 578
dengan total irigasi yang terbangun sebanyak 25 Unit dan Jumlah
Pemanfaat sebanyak 3,554 KK dengan jumlah serapan dana sebanyak
Rp.6,174,774,412.
Untuk infrastruktur Jalan terdapat 24 Provinsi dari usulan masyarakat atau
BKAD yang mengerjakan Infrastruktur Jalan, jumlah total yang terbangun
sebanyak 611 unit dengan panjang 435,448 meter dengan serapan tenaga
kerja sebanyak 160,622 KK, dengan serapan dana sebanyak Rp.
168,599,614,346.
Untuk Infrastruktur Jembatan / Gelagar terdapat 15 Provinsi dari usulan
masyarakat/BKAD yang mengerjakan infrastruktur jembatan/Gelagar
dengan Total 36 Unit dan tenaga terserap sebanyak 498 orang dengan
pemanfaat sebanyak 8,898 KK, dengan serapan dana sebanyak Rp.
7,171,104,854.
LAPORAN AKHIR 127
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Untuk Infrastruktur Penunjang Jalan terdapat 23 Provinsi dari usulan
masyarakat/BKAD yang mengerjakan penunjang jalan dengan total 156 unit
panjang 44,113 meter, serapan tenaga kerja 1,646 orang dengan jumlah
pemanfaat 26,768 KK dengan serapan dana sebanyak 16,573,254,988
Untuk Infrastruktur
Tabel 53. Cakupan Pemanfaat Hasil Infrastruktur Terbangun
Status Data SIM, 19 Desember 2017
Dari infrastruktur yang terbangun pada program pisew 2017, semua jenis
infrastruktur yang terdapat dalam petunjuk teknis dapat dilaksanakan dan
memberikan kontribusi terhadap tujuan kegiatan pisew yaitu meningkatkan
infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala
kawasan untuk meningkatkan social ekonomi wilayah.
Kesesuaian Infrastruktur dengan DED-RAB
Sesuai dengan Monitoring lapangan yang dilakukan oleh KMP terdapat
beberapa infrastruktur secara teknis dalam pelaksanaan telah mengikuti
gambar DED-RAB, akan tetapi dalam perencanaan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan kelayakan teknis masih terdapat beberapa
LAPORAN AKHIR 128
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
infrastruktur yang beresiko tinggi yang belum optimal antara lain sebagai
berikut :
1. Rehabilitasi Jembatan Gantung di Provinsi Gorontalo dalam
Perencanaan tidak optimal dalam desaian rehabilitasi sehingga rangka
baja yang seharusnya mendapat perhatian dalam penanganannya tetapi
tidak sepenuhnya tersentuh
2. Rehabilitasi Jembatan gantung kecamatan ketambe provinsi Aceh yang
seharusnya dalam penaganannya dalam pemasangan baut tali slang
yang terdapat dibawah rangka lantai sehingga dalam pemasangan
menemui kendala dalam settingan kekencangan pemasangan baut
tersebut.
Selain dari kelayakan teknis infrastruktur tersebut jenis infrastruktur yang
tidak sesuai dengan ded-rab sehingga terdapat beberapa infrastruktur
yang mengalami perubahan desain akan tetapi perubahan ini diperkuat
dengan adanya justifikasi teknis seperti yang terjadi pada lokasi
Kecamatan lawe sigala gala yang mengalami perubahan desain atau
CCO sehingga terjadi amandemen akan tetapi perubahan ini tidak
menyebabkan perubahan biaya dan infrastruktur ini dapat diselesaikan
sesuai dengan amandemen kontrak
Penandatanganan Kontrak Kerja/SP3 BKAD
Kontak Kerja/ SP3 ditandatangani oleh PPK Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
Kontak Kerja/SP3 yang dilaksanakan pada program PISEW2017 ini berjalan
sesuai dengan RKTL Nasional, hal ini mengacu pada penekanan
pelaksanaan yang harus disesuaikan dengan target nasional yang ada.
Namum sampai dengan tanggal 5 Desember kegiatan Kontrak SP3 BKAD
telah melaksanakan seluruh tahapan Penandatangan SP3 atau 400
kecamatan
Target Nasional Penandatanganan kontrak kerja SP3 BKAD dalam jadwal
Nasional adalah mulai tanggal 14 Juni 2017 dan berakhir tanggal 14 Juli
LAPORAN AKHIR 129
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
2017. Sedangkan realisasi kegiatan Penandatanganan Kontrak SP3 adalah
mulai tanggal 9 Juni dan Berakhir tanggal 21 September 2017.
Terdapat 14 Kecamatan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang lebih awal
dalam penandatanganan kontrak yaitu tanggal 9 Juni 2017 dari RKTL
Nasional yaitu tanggal 14 Juni 2017
Terdapat Provinsi yang melakukan penandatanganan Kontrak SP3 tepat
waktu antara tanggal 14 Juni 2017 sampai 14 Juli 2017 yaitu :
1. Provinsi Sumatera Barat 9 Kecamatan
2. Provinsi Jawa Barat 49 Kecamatan dari 83 kecamatan
3. Provinsi Jawa Tengah 4 kecamatan dari 28 Kecamatan
4. Provinsi Nusa Tenggara Timur 5 Kecamatan dari 32 Kecamatan
5. Provinsi Kalimantan Tengah 14 Kecamatan
6. Provinsi Sulawesi Utara 10 Kecamatan
7. Provinsi Maluku 3 Kecamatan dari 10 Kecamatan
8. Provinsi Papua Barat 23 kecamatan dari 29 Kecamatan
Terdapat Provinsi yang melakukan penandatanganan Kontrak SP3 melewati
batas maksimum RKTL Nasional yaitu 14 Juli 2017 yaitu sampai dengan 21
September 2017 sebagai berikut :
1. Provinsi Aceh 4 Kecamatan
2. Provinsi Sumatera Utara 20 Kecamatan
3. Provinsi Riau 3 Kecamatan
4. Provinsi Jambi 4 Kecamatan
5. Provinsi Sumatera Selatan 16 Kecamatan
6. Provinsi Bengkulu 10 Kecamatan
7. Provinsi Lampung 4 Kecamatan
8. Provinsi Jawa Barat 34 Kecamatan
9. Provinsi Jawa Tengah 24 Kecamatan
10. Provinsi Yogyakarta 4 Kecamatan
11. Provinsi Jawa Timur 41 Kecamatan
12. Provinsi Nusa Tenggara Timur 27 Kecamatan
13. Provinsi Kalimantan Barat 30 Kecamatan
LAPORAN AKHIR 130
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
14. Provinsi Sulawesi Tengah 6 Kecamatan
15. Provinsi Sulawesi Selatan 14 Kecamatan
16. Provinsi Sulawesi Tenggara 7 Kecamatan
17. Provinsi Gorontalo 4 Kecamatan
18. Provinsi Maluku 7 Kecamatan
19. Provinsi Papua Barat 6 Kecamatan
20. Provinsi Papua 4 Kecamatan
Dari Tahapan Pelaksanaan penandatanganan Kontrak SP3 terdapat 14
Kecamatan atau 3,5% lebih cepat dari RKTL Nasional, 117 Kecamatan atau
29,25% Tepat waktu sesuai dengan RKTL Nasional dan terdapat 269
kecamatan atau 67,25% lebih lambat dari RKTL Nasional. Untuk
pelaksanaan penandatanganan kontrak SP3 lebih banyak kecamatan yang
melewati batas maksimal RKTL nasional diakibatkan beberapa kecamatan
terlambat dalam tahapan persiapan dan perencanaan sehingga tahapan
Kontrak SP3 juga mengalami keterlambatan. Hal ini dapat diantisipasi pada
pelaksanaan program PISEW tahun berikutnya agar lebih memperhatikan
tahapan persiapan dan perencanaan.
Pencairan dana BPM Tahap I
Berdasarkan kompilasi data pelaksanaan, Penyerapan dana tahap I
mencapai progress 100% atau 400 kecamatanakan tetapi pencairan Tahap
II hanya mencapai 68,75
Pencairan Dana Tahap I yang diajukan oleh BKAD dalam RKTL Nasional
mulai tanggal 19 Juli 2017 dan maksimum tanggal 21 Agustus 2017
sebagaimana dalam tabel berikut ini.
Tabel 54. Jadwal Pencairan Tahap I BKAD
Rencana RKTL Nasional Minimum Maximum
Pengajuan Penyaluran Dana Tahap I (70%)
7/19/2017 8/21/2017
Pengajuan Termin Tahap I (40%) 7/19/2017 8/7/2017
Pengajuan Termin Tahap II ( 30%) 8/7/2017 8/21/2017
Tabel 55. Rencana Penyerapan Dana Tahap I sesuai RKTL Nasional
Realisasi Kegiatan Minimum Maximum
LAPORAN AKHIR 131
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Pengajuan Termin Tahap I (40%) 19/06/17 29/09/17
Pengajuan Termin Tahap II ( 30%) 19/06/17 29/09/17
Kegiatan pencairan dana tahap I sampai dengan tanggal 19 Desember 2017
mencapai 100% atau sudah 400 kecamatan yang melakukan penyerapan
dana tahap I begitupun dengan pencairan termin I
4.5 Analisis Capaian Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan dilihat dari perbandingan antara
realisasi pelaksanaan kegiatan terhadap Jadwal Nasional yang telah ada.
Secara nasional, ketepatan waktu Pelaksanaan Kegiatan Tahap Persiapan dan
Perencanaan disajikan dalam Gambar berikut:
Evaluasi terhadap tahapan proses pelaksanaan
Grafik 13. Ketepatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Tahap Persiapan dan
Perencanaan
Secara nasional, jumlah kecamatan yang memiliki ketepatan waktu dalam
pelaksanaan kegiatan pada Tahap Persiapan dan Perencanaan cenderung
meningkat mulai dari kegiatan Identifikasi Kelembagaan BKAD hingga kegiatan
penyusunan DED RAB.
Sedangkan ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan dalam Tahap Pelaksanaan
dan Pasca, disajikan dalam Gambar berikut
LAPORAN AKHIR 132
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Grafik 14. Ketepatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Tahap Pelaksanaan
Jumlah kecamatan yang memiliki ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan pada
Tahap Pelaksanaan dan Pasca cenderung menurun dari kegiatan Tanda
Tangan Kontrak SP3 hingga Serah Terima hasil Pekerjaan dari BKAD ke PPK.
Secara rinci mengenai Analisis Capaian Ketepatan Waktu setiap Kegiatan
disajikan sebagai berikut:
a. Identifikasi Kelembagaan
LAPORAN AKHIR 133
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Analisis :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
sangat cukup, terbukti dengan lebih sedikit waktu yang diperlukan
daripada slot waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal nasional
2. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 69 hari dari jadwal nasional,
dikarenakan adanya intervensi pemerintah tingkat kecamatan,
Intervensi tokoh masyarakat, dan TPPr belum memahami mekanisme
pembentukan BKAD
Solusi :
a. Perlunya Mempercepat Sosialisasi Propinsi
b. Perlunya keterlibatan Satker dan TPPr bersama TAPr sejak awal
kegiatan dimulai
c. Perlunya Sosialisasi ke Tokoh tokoh masyarakat dan pemerintah
kecamatan
b. Pertemuan Kecamatan-I
Analisa :
3. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
cukup, terbukti dengan lebih sedikit waktu yang diperlukan daripada
slot waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal nasional
4. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 29 hari dari jadwal nasional,
dikarenakan adanya keterlambatan pembentukan BKAD,
permasalahan internal di masyarakat dan kecamatan
LAPORAN AKHIR 134
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Solusi :
a. BKAD dibentuk sesuai jadwal (baru)
b. Perlunya pendampingan intensif dari FM dan TApr
c. Perlunya Sosialisasi ke Tokoh tokoh masyarakat dan pemerintah
kecamatan
c. Sinkronisasi Kegiatan RKPD
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan
ini cukup, terbukti dengan lebih sedikit waktu yang diperlukan
daripada slot waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal
nasional
2. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 58 hari dari jadwal
nasional, dikarenakan adanya Pemetaan program masih belum
terlaksana dengan baik, masih terjadi tumpang tindih antara
kegiatan lain dengan kegiatan PISEW
Solusi :
Perencanaan harus mengacu kepada RPJM dan dilakukan
sinkrinisasi dengan kegiatan PISEW
LAPORAN AKHIR 135
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
d. Survey Identifikasi Kawasan
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan
ini cukup, terbukti dengan lebih sedikit waktu yang diperlukan
daripada slot waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal
nasional
2. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 58 hari dari jadwal
nasional, dikarenakan adanya usulan usulan BKAD belum sinkron
dengan RPJM
Solusi :
Perlunya indikator/parameter pada saat pertemuan untuk
menentukan infrastruktur yang akan dibangun agar sesuai dengan
indikator keberhasilan program PISEW
e. Survey Rencana Infrastruktur
LAPORAN AKHIR 136
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan
kegiatan ini cukup, terbukti dengan lebih sedikit waktu yang
diperlukan daripada slot waktu yang telah ditentukan
berdasarkan jadwal nasional
2. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 29 hari Adanya
ketidaksesuaian antara usulan yang sudah disepakati pada saat
PK 1, sehingga terjadi perencanaan ulang, misal masalah
pembebasan lahan, ketidak tepatan jenis infrastruktur yang akan
dibangun
Solusi :
Perlunya penguatan kepada fasilitator pada saat melakukan OJT
f. Penyusunan Dokumen Profil Kawasan
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
cukup, terbukti dengan lebih sedikit waktu yang diperlukan daripada
slot waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal nasional
2. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 29 hari Adanya ketidak
sesuaian antara usulan yang sudah disepakati pada saat PK 1,
sehingga terjadi perencanaan ulang, misal masalah pembebasan
lahan, ketidak tepatan jenis infrastruktur yang akan dibangun
LAPORAN AKHIR 137
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Solusi :
Perlunya penguatan kepada fasilitator pada saat melakukan OJT
g. Penyusunan DED
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
sesuai durasi waktu, yang telah ditentukan berdasarkan jadwal
nasional
2. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 76 hari dikarenakan adanya
keterlambatan sinkronisasi RKPD, survey infrastruktur, penyusunan
dokumen kawasan
Solusi :
Tahapan kegiatan sebelum dilakukan penyusunan DED harus dilakukan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, oleh sebab itu peran
pendampingan FM dan TAPr serta TPPr dan Satker sangat dibutuhkan
h. Penyusunan RAB
LAPORAN AKHIR 138
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Analisa :
Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
sesuai durasi waktu, yang telah ditentukan berdasarkan jadwal nasional
Keterlambatan pelaksanaan terlambat 55 hari dikarenakan adanya
keterlambatan sinkronisasi RKPD, survey infrastruktur, penyusunan
dokumen kawasan, serta keterlambatan penyusunan DED
Solusi :
Tahapan kegiatan sebelum dilakukan penyusunan RAB harus dilakukan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, oleh sebab itu peran
pendampingan FM dan TAPr serta TPPr dan Satker sangat dibutuhkan
i. Rapat Pra Pelaksanaan
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
sangat cukup dari waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal
nasional
2. Keterlambatan pelaksanaan terlambat 50 hari dikarenakan adanya
kegiatan sebelumnya yaitu penyusunan DED dan RAB. Kegiatan ini
sangat berpengaruh ketepatan waktu penandatanganan kontrak
Solusi :
Tahapan kegiatan penyusunan DED dan RAB harus benar benar
didampingi oleh TAPr maupun FM agar proses penandatangana kontrak
tidak terlambat dan keseluruhan proses kegiatan pelaksanaan dapat
terlaksana tepat waktu.
LAPORAN AKHIR 139
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
j. Tanda tangan kontrak SP3
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
sangat cukup dari waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal
nasional
2. Keterlambatan tandatangan kontrak selama 39 hari dikarenakan
adanya kegiatan sebelumnya yaitu penyusunan DED dan RAB.
Kegiatan ini sangat berpengaruh ketepatan waktu penandatanganan
kontrak, selain itu BKAD belum siap terkait masalah legalitas (akta
notaris, nomer rekening BKAD dll)
Solusi :
Tahapan kegiatan penyusunan DED dan RAB harus benar benar
didampingi oleh TAPr maupun FM agar proses penandatanganan
kontrak tidak terlambat. Selain itu, BKAD sudah harus mempunyai akta
notaris dan nomor rekening sesuai yang dipersyaratkan
k. Pencairan Dana Tahap 1
LAPORAN AKHIR 140
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan kegiatan ini
cukup dari waktu yang telah ditentukan berdasarkan jadwal nasional
2. Keterlambatan pencairan dana tahap 1 terlambat 70 hari dikarenakan
adanya belum ditandatanganinya dokumen SP3
Solusi :
TAPr harus mengawal proses penandatangan SP3 agar pencairan dana
tahap 1 dapat dicairkan tepat waktu.
l. Pencairan Dana Tahap 2
Analisa :
1. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahapan
kegiatan ini sangat cukup dari waktu yang telah ditentukan
berdasarkan jadwal nasional
2. Keterlambatan pencairan dana tahap 1 terlambat 40 hari
dikarenakan adanya belum terpakainya dana tahap 1 dan
pelaksanaan progress pelaksanaan pekerjaan belum tercapai
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Solusi :
Proses pelaksanaan dan pencairan dana tahap 1 harus benar benar
dimonitor oleh FM dan TAPr, agar tidak bergeser dari schedule yang
sudah ditentukan, sehingga pencairan dana tahap 2 tidak terhambat.
LAPORAN AKHIR 141
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
m. Pertemuan Kecamatan 2
Analisa :
Sampai laporan ini dibuat, data yang baru masuk baru 173
kecamatan, dengan demikian artinyaada 237 kecamatan yang
terlambat melakukan pertemuan kecamatan 2. Sebagian besar
dikarenakan pekerjaan fisik belum selesai seluruhnya
Solusi :
Melakukan percepatan kegiatan fisik sehingga dapat selesai tepat
pada waktunya dan target Pertemuan Kecamatan 2 dapat tercapai.
4.5.1 Evaluasi pelaksanaan terhadap progress, kinerja TAPr,
Untuk mengetahui kinerja Tenaga Ahli Provinsi (TAPr), tinjauannya adalah
dari aspek Pelaporan SIM, yang dalam hal ini menjadi tanggungjawab TAPr
dengan didukung oleh Fasilitator Masyarakat (FM). Ketika Pelaporan SIM
tidak sesuai dengan kemajuan pelaksanaan kegiatan, baik secara kuantitas
maupun kualitas maka kinerja TAPr perlu dilakukan evaluasi.
Indikator yang digunakan untuk mengetahui kinerja TAPr yaitu “Ketataatan
terhadap kelengkapan data kegiatan Perencanaan dan Pelaksanaan”,
“Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan”, “Ketaatan terhadap upload
dokumen DED RAB”.
Skor penilaian adalah sebagai berikut:
- Nilai 0 jika data belum diisi
- Nilai 1 jika data sudah diisi sebagian tetapi pelaksanaan kegiatan
terlambat
- Nilai 2 jika data sudah diisi seluruhnya tetapi pelaksanaan kegiatan
terlambat
- Nilai 3 jika data sudah diisi dan pelaksanaan kegiatan tepat waktu
- Khusus upload DED RAB dihitung prosentase jumlah kecamatan yang
sudah diupload terhadap total kecamatan di wilayahnya.
Setelah dilakukan penilaian berdasarkan data SIM tanggal 19 Desember
2017, kinerja TAPr untuk setiap Tahapan disajikan dalam Tabel berikut ini:
LAPORAN AKHIR 142
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 56. Penilaian Kinerja TAPr pada Tahapan Persiapan dan Perencanaan
Persiapan
Identifikasi
Kelembagaan
Pertemuan
Kec.
Sinkronisasi
Keg. PISEW
dg. RKPD
Survei
Identifikasi
kawasan
Survei
Rencana
Infrastruktur
Penyusunan
Dokumen
Profil
Kawasan
Penyusunan
DED & RAB
Finalisasi
RAB & RAB
1 ACEH 4 3 1 3 3 3 1 1 2 17 70.83% Baik
2 SUMATERA UTARA 20 3 1 2 1 3 1 1 1 13 54.17% Cukup
3 SUMATERA BARAT 9 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100.00% Baik
4 RIAU 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100.00% Baik
5 JAMBI 4 3 1 3 1 3 3 3 3 20 83.33% Baik
6 SUMATERA SELATAN 16 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100.00% Baik
7 BENGKULU 10 1 3 3 3 3 3 3 3 22 91.67% Baik
8 LAMPUNG 4 3 3 2 1 3 1 1 1 15 62.50% Cukup
9 JAWA BARAT 83 1 1 3 1 3 1 1 1 12 50.00% Kurang
10 JAWA TENGAH 28 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100.00% Baik
11 D I YOGYAKARTA 4 3 3 2 3 3 3 3 3 23 95.83% Baik
12 JAWA TIMUR 41 3 3 2 1 3 1 1 3 17 70.83% Baik
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 1 3 2 3 3 1 1 1 15 62.50% Cukup
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 1 1 2 1 3 1 1 1 11 45.83% Kurang
15 KALIMANTAN BARAT 30 3 1 2 1 3 1 1 1 13 54.17% Cukup
16 KALIMANTAN TENGAH 14 3 3 2 3 3 3 3 3 23 95.83% Baik
17 SULAWESI UTARA 10 3 3 2 3 3 3 3 3 23 95.83% Baik
18 SULAWESI TENGAH 6 3 1 2 1 1 1 1 1 11 45.83% Kurang
19 SULAWESI SELATAN 14 3 3 2 1 3 1 1 1 15 62.50% Cukup
20 SULAWESI TENGGARA 7 3 1 2 3 3 3 3 3 21 87.50% Baik
21 GORONTALO 4 3 3 2 3 3 1 1 1 17 70.83% Baik
22 MALUKU 10 3 3 2 3 3 3 3 3 23 95.83% Baik
23 PAPUA BARAT 29 3 1 2 1 3 1 1 1 13 54.17% Cukup
24 PAPUA 4 3 1 2 1 3 1 1 1 13 54.17% Cukup
KetJumlah
Nilai
Persen
taseNo Provinsi
Jml
Kec
Perencanaan
Keterangan: Nilai < 51 : Kurang Nilai 51 s/d <70 : Cukup Nilai >= 70 : Baik
LAPORAN AKHIR 143
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 57. Penilaian Kinerja TAPr pada Tahapan Pelaksanaan dan Pasca
Tanggal
SP2D
Termin I
(40%)
Termin II
(30%)
Tanggal
SP2D
Pencairan
30% dari Bank
1 ACEH 4 1 2 3 1 1 1 1 0 0 0 0 10 30.30% Kurang
2 SUMATERA UTARA 20 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 39.39% Kurang
3 SUMATERA BARAT 9 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 23 69.70% Cukup
4 RIAU 3 3 3 3 3 1 3 3 1 0 0 0 20 60.61% Cukup
5 JAMBI 4 1 1 3 1 1 1 1 1 0 0 0 10 30.30% Kurang
6 SUMATERA SELATAN 16 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 23 69.70% Cukup
7 BENGKULU 10 1 3 3 1 1 1 1 3 3 0 0 17 51.52% Cukup
8 LAMPUNG 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 0 0 11 33.33% Kurang
9 JAWA BARAT 83 1 1 3 1 1 1 1 1 0 0 0 10 30.30% Kurang
10 JAWA TENGAH 28 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 17 51.52% Cukup
11 D I YOGYAKARTA 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 100.00% Baik
12 JAWA TIMUR 41 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 15 45.45% Kurang
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 3 3 3 1 1 1 1 1 1 0 0 15 45.45% Kurang
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 1 1 3 1 1 1 1 0 0 0 0 9 27.27% Kurang
15 KALIMANTAN BARAT 30 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 0 12 36.36% Kurang
16 KALIMANTAN TENGAH 14 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 17 51.52% Cukup
17 SULAWESI UTARA 10 3 3 3 1 1 1 1 0 0 0 0 13 39.39% Kurang
18 SULAWESI TENGAH 6 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 25 75.76% Baik
19 SULAWESI SELATAN 14 3 3 3 1 1 1 1 1 0 0 0 14 42.42% Kurang
20 SULAWESI TENGGARA 7 1 1 3 1 1 1 1 0 0 0 0 9 27.27% Kurang
21 GORONTALO 4 3 3 3 1 1 1 1 3 1 3 3 23 69.70% Cukup
22 MALUKU 10 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 0 16 48.48% Kurang
23 PAPUA BARAT 29 1 1 3 1 1 1 1 0 0 0 0 9 27.27% Kurang
24 PAPUA 4 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 0 18 54.55% Cukup
KeteranganJumlahPersen
tase
Pencairan Dana BPM Tahap I
(70%)
Pencairan Dana BPM
Tahap II (30%)Pertemuan
Kecamatan II
Pemeriksaan
Hasil
Pekerjaan
Serah
Terima
dari BKAD
ke PPK
Serah
Terima
dari PPK
ke Desa
No ProvinsiJml
Kec
Pertemuan
Pra
Pelaksanaan
Tanda
Tangan
Kontrak
SP3
Keterangan: Nilai < 51 : Kurang Nilai 51 s/d <70 : Cukup Nilai >= 70 : Baik
LAPORAN AKHIR 144
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
Tabel 58. Penilaian Kinerja TAPr pada kegiatan Upload DED RAB
1 ACEH 4 2 50.00% Kurang
2 SUMATERA UTARA 20 20 100.00% Baik
3 SUMATERA BARAT 9 0 0.00% Kurang
4 RIAU 3 2 66.67% Cukup
5 JAMBI 4 4 100.00% Baik
6 SUMATERA SELATAN 16 15 93.75% Baik
7 BENGKULU 10 7 70.00% Baik
8 LAMPUNG 4 4 100.00% Baik
9 JAWA BARAT 83 0 0.00% Kurang
10 JAWA TENGAH 28 18 64.29% Cukup
11 D I YOGYAKARTA 4 4 100.00% Baik
12 JAWA TIMUR 41 36 87.80% Baik
13 NUSA TENGGARA BARAT 14 0 0.00% Kurang
14 NUSA TENGGARA TIMUR 32 24 75.00% Baik
15 KALIMANTAN BARAT 30 0 0.00% Kurang
16 KALIMANTAN TENGAH 14 12 85.71% Baik
17 SULAWESI UTARA 10 0 0.00% Kurang
18 SULAWESI TENGAH 6 0 0.00% Kurang
19 SULAWESI SELATAN 14 12 85.71% Baik
20 SULAWESI TENGGARA 7 7 100.00% Baik
21 GORONTALO 4 0 0.00% Kurang
22 MALUKU 10 10 100.00% Baik
23 PAPUA BARAT 29 0 0.00% Kurang
24 PAPUA 4 4 100.00% Baik
KeteranganJml Kec
Upload
Dokumen
DED & RAB
Ketaatan
Upload
Dokumen
DED & RAB
No Provinsi
Keterangan : Nilai < 51 : Kurang Nilai 51 s/d <70 : Cukup Nilai > 70 : Baik
4.6 Permasalahan dan Penanganannya
4.6.1 Permasalahan
Terdapat beberapa permasalahan yang muncul, antara lain:
1. Pada struktur organisasi BKAD, tim pelaksana kegiatan belum dimasukan.
2. Arah pengambilan foto proyek/pelaksanaan, tidak pada satu titik.
3. Pencatatan pembelajaan barang, pembayaran upah tidak segera
dilakukan/ditunda tunda.
LAPORAN AKHIR 145
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
4. Pada pekerjaan jalan, masih sering terjadi keterlambatan akibat
terbatasnya ketersediaan alat pemadat di suatu kabupaten.
5. Untuk wilayah Papua dan Papua Barat serta wilayah-wilayah kepulauan;
biaya operasional/biaya transportasi yang tersedia tidak mencukupi.
4.6.2 Tindak turun tangan belum sepenuhnya
6. Tingkat pengaduan masyarakat atas persoalan-persoalan yang muncul
masih rendah dan namun demikian kegiatan tersebut telah tercatat dalam
lembar pengaduan serta telah ditindak lanjuti.
7. Perlu dibentuk lembaga penanganan pengaduan masyarakat dan bersifat
ad-hoc.
8. Perlu dilakukan sosialisasi tentang proses tindak turun tangan atas
pengaduan masyarakat.
LAPORAN AKHIR 146
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam setiap
Proses Tahapan
Berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi dengan kunjungan ke 46 lokasi
kegiatan, disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sebanyak 54,35% BKAD telah terbentuk sesuai ketentuan dan Sebanyak
45,65% BKAD terbentuk belum sesuai ketentuan karena hanya memenuhi
beberapa ketentuan sesuai Undang-Undang tentang BKAD.
2. Sebanyak 95,65% kegiatan PISEW tidak terjadi tumpang tindih dengan
program lain. Sebanyak 2,17% sebagian kegiatan terjadi tumpang tindih
karena dalam perencanaan belum sepenuhnya mengacu pada RPJM
Sebanyak 2,17% terjadi tumpang tindih antara kegiatan PISEW dengan
program lain karena dalam perencanaan belum mengacu pada RPJM
3. Sebanyak 60,87 % kegiatan PISEW mendukung rencana pengembangan
kawasan. Sebanyak 28,26 % kegiatan PISEW mendukung sebagian
rencana pengembangan kawasan karena belum sepenuhnya mengacu
pada dokumen RPJM
Sebanyak 10,87 % belum atau tidak mendukung rencana pengembangan
kawasan karena dalam proses perencanaan belum atau tidak mengacu
pada dokumen RPJM.
4. Sebanyak 73,91% dalam proses perencanaan sudah dilaksanakan
dengan melibatkan masyarakat luas
Sebanyak 15,22% dalam proses perencanaan hanya melibatkan
sebagian masyarakat saja karena hanya ada sebagian dokumen
pendukung dan sebanyak 6,52% dalam proses perencanaan belum
melibatkan masyarakat secara luas karena tidak didukung dengan
dokumen administrasi yang seharusnya ada.
LAPORAN AKHIR 147
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
5. Sebanyak 78,26% organisasi BKAD berjalan dengan baik sesuai tugas
dan fungsinya. Sebanyak 21,74% adalah BKAD baru yang belum secara
keseluruhan melaksanakan tugasnya dengan sempurna
6. Sebanyak 56,52 % BKAD telah melakukan inventarisasi tenaga kerja
melalui musyawarah dan kesepakatan dan dituangkan secara tertulis.
Sebanyak 19,57% telah melakukan inventarisasi tenaga kerja tetapi tidak
melalui musyawarah dan kesepakatan serta belum dituangkan secara
tertulis. Sebanyak 23,91% belum melakukan inventarisasi tenaga kerja
sebagai persiapan pelaksanaan pekerjaan.
Kondisi tersebut di atas didukung dengan capaian kegiatan berdasarkan data
SIM tertanggal 19 Desember 2017, berupa:
1. Pada Tahapan Perencanaan (kegiatan Pertemuan Kecamatan-I dan
kegiatan Sinkronisasi kegiatan PISEW dengan RKPD), secara nasional
jumlah kehadiran peserta kegiatan sebanyak 10.399 orang atau 73,34%
dari jumlah undangan sebanyak 14.179 orang
2. Pada Tahapan Pelaksanaan (kegiatan Rapat Pra Pelaksanaan dan
kegiatan Pertemuan Kecamatan-II), secara nasional jumlah kehadiran
peserta sebanyak 9.037 orang atau 58,68% dari jumlah undangan
sebanyak 15.400 orang
3. Jumlah Tenaga Kerja yang terserap dalam pelaksanaan konstruksi
mencapai 14.730 orang
5.1.2 Pelaksanaan Kegiatan Fisik
4. Volume pekerjaan fisik terbangun mayoritas atau sebanyak 91,30% sesuai
dengan dokumen DED-RAB, untuk sisanya 8,70% mengalami perubahan
desain yang menyesuaikan dengan kondisi lapangan.
5. Kualitas hasil pekerjaan hanya 19,56% yang sudah dilakukan uji kualitas
pekerjaan, 80,44% sisanya perlu segera dilakukan uji petik kualitas
pekerjaan.
6. BKAD sudah menerima pelatihan On The Job Training, namun baru
sebanyak 21,73% BKAD yang memanfaatkan OJT dengan sempurna
LAPORAN AKHIR 148
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
7. Buku bimbingan terisi dengan benar , namun dari skeseluruhannya baru
sekitar 10,87% buku bimbingan ini dimanfaatkan, 89,13% belum
sepenuhnya memanfaatkan buku bimbingan tersebut
8. Berdasarkan data SIM per tanggal 19 Desember 2017, jika di rupiahkan,
maka berhasil dihimpun swadaya masyarakat sebesar Rp. 9,110 M
(Sembilan Milyar Seratus sepuh juta rupiah)
9. Pada umumnya belum disusun rencana pemeliharaan infrastruktur
terbangun
10. PERMEN PUPR No.28/PRT/M/2016, tentang Pedoman Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, belum dapat sepenuhnya
diterapkan dalam Penyusunan Rencana Anggara Biaya Infrastruktur
PISEW, baru 36,96% perencanaan infrastruktur yang sesuai dengan
stándar kementrian PUPR
11. Laporan Keuangan belum disusun oleh BKAD secara rapi dan sistematis,.
5.1.3 Pencapaian Indikator Kinerja Keberhasilan PISEW 2017
1. Kesesuaian dokumen perencanaan belum sepenuhnya mengacu pada
dokumen RPJM kecamatan.
2. Pemilihan infrastruktur rencana sudah tepat, sesuai kebutuhan.
3. Potensi kawasan telah teridentifikasi dengan baik.
4. Program PISEW mendukung rencana pengembangan kawasan.
.
5.1.4 Pencapaian Indikator Renstra 2015-2019 oleh PISEW 2017
1. RPJM belum terlalu digunakansebagai salah satu rujukan dalam proses
perencanaan di Kecamatan, hanya sebanyak 47,83% yang menggunakan
RPJM sebagai acuan untuk perencanaan di tingkat kecamatan.
2. Kontribusi PISEW terhadap Renstra Cipta Karya berupa peningkatan
kualitas permukiman seluas 42.976 Ha tersebar di 24 provinsi, 400
kecamatan, atau 54,82% dari target Renstra Cipta Karya.
LAPORAN AKHIR 149
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
5.1.5 Tatakelola Pelaksanaan
Ketepatan Waktu.
1. Suatu tahapan pekerjaan sangat bergantung terhadap tahapan pekerjaan
sebelumnya. Pada program Pisew ini, tidak bisa melakukan pekerjaan
berikutnya jika tahapan sebelumnya belum selesai dikerjakan.
2. Durasi waktu pelaksanaan pekerjaan secara nasional sudah sangat
mencukupi, namun pelaksanaan di daerah, sepertinya tidak
memperhatikan hal ini, sehingga meskipun durasi pelaksanaan masih
dalam batas yang direncanakan secara nasional, namun pada
pelaksanaannya masih sangat terlambat. Hal ini akibat tidak terencananya
tahapan pelaksanaan dan tidak diperhatikannya jadwal nasional oleh
daerah.
Capaian Indikator
1. Peran dan fungsi pelaku masih belum maksimal dilakukan.
2. Penggunaan RPJM masih belum maksimal dalam penerapannya
3. Validasi terhadap kuantitas dan kwalitas data SIM belum dilaksanakan
secara maksimal oleh TAPr.
5.2 Saran/Rekomendasi
5.2.1 Pembedayaan dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam setiap
Proses Tahapan
1. Kecepatan penetapan DIPA terkait program PISEW di Tingkat Provinsi
sangatlah diperlukan, agar proses pengadaan FM tidak terlambat.
2. Sosialisasi pembentukan BKAD harus secepat mungkin dan
pelaksanaannya dikawal oleh TPK.
3. Sosialisasi kepada masyarakat tentang rasa memiliki program harus
dilakukan dan harus ada unsur keterbukaan malalui papan informasi..
4. Perlunya dilakukan kegiatan pelatihan dan penguatan program terhadap
seluruh komponen pelaku kegiatan secara lebih intensif dan menetail agar
pelaksanaan program menjadi lebih baik
5. Perlunya BKAD yang sudah terbentuk untuk tetap dilanjutkan pada
program dan kegiatan selanjutnya, karena BKAD yang sudah terbentuk
LAPORAN AKHIR 150
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
tersebut sudah mempunyai dasar hukum yang diperkuat melalui akta
notaris.
5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Fisik
1. Diperlukan akurasi ketepatan dalam perencanaan DED-RAB sehingga
dapat meminimalisir addendum, baik waktu pelaksanaan maupun jenis
serta volume pekerjaan. Diperlukan pula kepatuhan atas dokumen yang
telah disetujui.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan agar selalu dilakukan pengecekan
kualitas pekerjaannya, dan setelah selesai pelaksanaan dilakukan uji petik
kualitas pekerjaan.
3. OJT sebaiknya dilakukan kepada BKAD secara intensif dan berkala agar
BKAD lebih memahami mengenai program PISEW dan dapat
melaksanakan tahapan kegiatan sesuai dengan yang dipersyaratkan di
dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.
4. Kunjungan, pemantauan dan bimbingan kepada BKAD oleh FM harus
dilakukan secara terus menerus dan kualitas monitoring juga harus
ditingkatkan
5. Kesepakatan rencana pemeliharaan infrastruktur terbangun dituangkan
dalam Berita Acara.
6. Permen PU no. 28 dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur dan harus di sosialisasikan secara kontinyu.
7. Jika memungkinkan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat ataupun
kegiatan padat karya, agar disusun Peraturan khusus mengenai
pemberdayaan, baik berupa peraturan menteri ataupun peraturan
tersendiri yang secara khusus mewadahi kegiatan pemberdayaan
masyarakat tersebut, seperti misalnya peraturan yang mengatur tentang
analisa harga satuan, baik bahan maupun upah kerja.
8. Laporan Pertangungjawaban wajib dibuat, disusun menurut pos posnya
dan diarsipkan serta disampaikan secara transparan.
LAPORAN AKHIR 151
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
9. Laporan penggunaan dana, harus sudah dilakukan oleh BKAD saat
pekerjaan fisk berjalan.Pencatatan tidak boleh ditunda
10. Perlu dibuat aplikasi SIM untuk memudahkan BKAD dalam menyusun
laporan pertanggungjawaban keuangan dan diikuti dengan pemberian
pelatihan kepada FM dan BKAD.
5.2.3 Pencapaian Indikator Kinerja Keberhasilan PISEW 2017
1. Seluruh sistem perencanaan diharapkan mengacu pada dokumen RPJM
agar tidak terjadi tumpang tindih program dan pemilihan infrastruktur
benar-benar merupakan kebutuhan. Dokumen RPJM disetiap kecamatan
harus sudah tersedia.
2. Survey Kawasan tetap wajib dilakukan guna ketepatan dalam
mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur.
3. Pengembangan potensi kawasan tetap diperlukan guna kesesuaian
perencanaan infrastruktur terbangun.
4. Dalam pemilihan usulan kegiatan PISEW seharusnya mempertimbangkan
potensi sebuah kawasan beserta dengan rencana pengembangannya
sebagai skala prioritas
5.2.4 Pencapaian Indikator Renstra 2015-2019 oleh PISEW 2017
1. Seluruh sistim perencanaan diharapkan mengacu pada dokumen RPJM
agar tidak terjadi tumpang tindih program dan pemilihan infrastruktur
benar-benar merupakan kebutuhan. Untuk itu perlu didukung dengan
keberadaan dokumen RPJM di tingkat kecamatan.
2. Perlunya dilakukan penyamaan pandangan tentang cara perhitungan luas
wilayah terlayani, agar ada persamaan dalam perhitungannya
3. Perlunya dilakukan pemantapan dan pelatihan tata cara melakukan
deliniasi wilayah agar tidak terjadi perbedaan dalam mengambil koordinat
lokasi.
LAPORAN AKHIR 152
KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PISEW 2017
5.2.5 Tatakelola Pelaksanaan
Ketepatan Waktu.
1. Perlunya perencanaan yang matang, agar pelaksanaan dapat berjalan
seperti jadwal yang sudah direncanakan.
2. Perlunya TAPr, TPPr maupun satker di daerah untuk tetap mengacu
pada jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan.
Capaian Indikator
1. Optimalisasi penggunaan RPJM sebagai salah satu rujukan
perencanaan
2. TAPr sebagai penanggung jawab input data pada SIM , wajib melakukan
validasi data dan update data secara rutin
PT. CIRIAJASA ENGINEERING CONSULTANS Jl. Raya Pasar Minggu No. 36 D Duren Tiga - Pancoran Jakarta Selatan - 12760 T: 021 7947723 F:021 7975728 E: [email protected]