LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik...

90
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA III JUDUL PERCOBAAN: ANALISA KUALITATIF BIOMOLEKUL Nama : Qosim Marjuki J2C 008 052 Rizka Marina J2C 008 059 Roshinta Anggun Ramadhani J2C 008 060 Rr Dian Pratiwi J2C 008 061 Sapto Adi Wibowo J2C 008 062 Sara Agustine Biyang J2C 008 063 Sari Praiwi J2C 008 064 Setyo Rini Utomo J2C 008 065 Nur Farida Triyani J2C 008 095 Sulistiyowati J2C 008 096 Kelompok : VIII Hari : Rabu Tanggal : 16 Desember 2009 Asisten : Rizkia Mulyowati

Transcript of LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik...

Page 1: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KIMIA III

JUDUL PERCOBAAN:

ANALISA KUALITATIF BIOMOLEKUL

Nama : Qosim Marjuki J2C 008 052

Rizka Marina J2C 008 059

Roshinta Anggun Ramadhani J2C 008 060

Rr Dian Pratiwi J2C 008 061

Sapto Adi Wibowo J2C 008 062

Sara Agustine Biyang J2C 008 063

Sari Praiwi J2C 008 064

Setyo Rini Utomo J2C 008 065

Nur Farida Triyani J2C 008 095

Sulistiyowati J2C 008 096

Kelompok : VIII

Hari : Rabu

Tanggal : 16 Desember 2009

Asisten : Rizkia Mulyowati

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2009

Page 2: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan “Analisa Kualitatif Biomolekul”, yang bertujuan untuk menganalisa kualitatif terhadap karbohidrat, lipid, protein, dan vitamin dalam sampel. Prinsip yang digunakan pembentukan kompleks dan pengendapan. Metode yang digunakan adalah penambahan reagen dan pemanasan. Pada karbohidrat, uji molisch diperoleh uji positif ditandai dengan adanya cincin berwarna ungu. Pada uji benedict uji positif diberikan oleh fruktosa sedangkan uji negatif diberikan oleh sukrosa dan glukosa. Pada uji Barfoed, uji positif diberikan oleh fruktosa sedangkan uji negatif diberikan pada sukrosa dan glukosa. Pada uji hidrolisis polisakarida, memberikan uji negatif. Pada uji lipid diperoleh hasil bahwa pada sampel minyak baru dan minyak lama tidak mengandung peroksida pada pengujian peroksida, sedangkan pada uji kolestrol diperoleh hasil bahwa pada sampel minyak baru dan minyak lama tidak mengandung kolesterol. Pada uji fosfat menunjukkan hasil positif dengan terbentuknya warna kuning pada minyak baru dan minyak lama. Pada uji protein, sampel putih telur positif mengandung sulfur pada uji sulfur yang ditandai dengan adanya endapan coklat kehitaman, uji positif pada tes denaturasi protein yang terkandung dalam telur dibuktikan dengan adanya penggumpalan berwarna putih setelah dilakukan pemanasan, sedangkan pada sampel susu kedelai diperoleh hasil pada uji biuret positif membentuk warna ungu, serta uji xanthoprotein positif membentuk endapan berwarna kuning. Uji positif tes pengendapan protein oleh garam dikarenakan penambahan garam ammonium sulfat yang ditandai dengan membentuk endapan berwarna putih, uji positif pengendapan protein oleh logam berat berupa ZnSO4 membentuk endapan berwarna putih dan uji positif pengendapan protein oleh alkohol juga terdapat endapan putih. Sedangkan pada uji vitamin diperoleh hasil minyak ikan yang mengandung vitamin A membentuk warna biru pada larutannya, vitamin B1 larutan berwarna hijau, vitamin B2

berwarna hijau muda dan vitamin C berwarna hijau tua kehitaman. Uji positif antioksidan pada vitamin C ditunjukkan dengan potongan buah pear akan teroksidasi bila dicelupkan kedalam aquadest, dengan larutan berwarna kecoklatan pada buah pear dan potongan buah pear akan tetap segar bila dicelupkan di dalam larutan UC1000.Keyword : karbohidrat, lemak, protein, vitamin, pembentukkan kompleks, pengendapan, analisa kualitatif, biomolekul.

Page 3: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

PERCOBAAN 9ANALISA KUALITATIF BIOMOLEKUL

I. TUJUAN PERCOBAANMelakukan analisa kualitatif terhadap biomolekul yang meliputi

karbohidrat, lipid, protein dan vitamin.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Karbohidrat

2.1.1 Pengertian KarbohidratKarbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi

keton atau turunan turunan. Keduanya dengan rumus umum (Cn(H2O)m). Dimana n= n 1 atau kelipatan bilangan bulat lainnya.

(Sumardjo,1998)

Karbohidrat yang berasal dari makanan dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintetis dari hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh tadi kita dapat mengetahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.

(Poedjiadi,1994)

2.1.2 Klasifikasi Karbihidrata. Monosakarida

Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana karena tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lain memiliki rumus empiris (CH2O)n. Monosakarida terbagi menjadi 2 kelompok yaitu : 1. Aldosa

Mengandung gugus aldehid (CHO) bebas dan gugus hidroksi (CH) bebas, contoh : glukosa dan galaktosa. Adanya gugus aldehid pada glukosa dan galaktosa menyebabkan positif fehling dan akan membentuk endapan merah bata (Cu2O) Aldosa merupakan gula pereduksi yang berarti bahwa fungsi aldehid bebas dari bentuk rantai terbuka mampu untuk dioksidasi menjadi gugus asam karboksilat. Yang termasuk Aldosa antara lain : a. Glukosa

Suatu aldoheksana yang sering disebut deksirona gula darah dan juga gula anggur. Disebut dekstrona karena dapat

Page 4: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

memutar cahaya terpolarisasi ke kanan, memiliki rumus molekul C6H1206, glukosa mengandung empat atom karbon osimetrik yang ditandai, yaitu :

(Fessenden, 1984)b. Galaktosa

Merupakan monosakarida yang paling rendah kemanisanya, dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan, proses oksidasi oleh asam kuat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam kuat yang kurang larut dalam

air. Galaktosa merupakan hasil hidrolisis dari larutan (gula susu) yang melalui proses metabolisme diubah menjadi gula yang dapat menghasilkan energi.

(Fessenden, 1984)c. Ribosa dan deoksiribosa

Ribosa dan dioksiribosa membentuk kerangka polimer dan asam-asam nucleus, awalan deoksi berarti “minus satu oksigen” deoksi ribosa tidak memiliki oksigen pada karbon kedua.

(Fessenden, 1984)

2. Ketosa Merupakan monosakarida yang mengandung gugus

keton dan sifatnya menyerupai keton alifatik (alkuna) contohnya yaitu fruktosa, sifat-sifatnya adalah : Mengandung gugus keton bebas atau karbonil bebas

disamping gugus hidroksida (OH).

Page 5: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Dapat terhidrasi jika dipanaskan bersama asam mineral kuat.

Jika bereaksi dengan phernhyo Indino akan membentuk senyawa berwarna kuning.

Dapat mereduksi Fehling membentuk larutan merah bata dan juga mereduksi benedict.

Fruktosa sering disebut selulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Fruktosa merupakan gula termanis.

(Fessenden, 1984)b. Disakarida

Bila dihidrolisis akan menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sama atau berbeda. Disakarida terbentuk dari 2 molekul monosakarida dimana tergabung melalui ikatan glioksida yang berbentuk antara karbon aromatik dan salah satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari monosakarida lainnya, terhadap aktivitasnya terhadap oksidator, maka disakarida dibedakan atas disakerida produksi (maltosa, laktosa) dan disakarida non produksi (sukrosa). Hidrogen disakarida oleh pengaruh asam-asam mineral energi panas atau oleh enzim disakarida pada kondisi tertentu akan dihasilkan monosakarida penyusunnya.1. Maltosa

Pembentukan maltose: Glukosa + glukosa maltosa + H2O

Maltosa terdapat pada gandum yang sedang berkecambah, Maltosa adalah disakarida yang diperoleh sebagai hasil hidrolisa pati, hidrolisis selanjutnya menghasilkan glukosa, karena itu maltosa terdiri dari 2 glukosa, memberi tes positif terhadap pereaksi tollens dan fehling.

(Arsyad, 2001)2. Sukrosa

Pembentukan sukrosa :Glukosa + Fruktosa Sukrosa + H2O

Sukrosa larut dalam air, tetapi tidak larut dalam alcohol, hidrolisis sukrosa dapat ditentukan dengan enzim sukrosa atau investase oleh pengaruh asam mineral encer panas menghasilkan glukosa dan fruktosa, sukrosa banyak terdapat pada tanaman yang berfotosintesis, fungsinya sebagai sumber energi, tidak memiliki gugus karbonil bebas sehingga tidak dapat mereduksi dan membentuk osanan.

Page 6: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

(Arsyad, 2001)3. Laktosa

Pembentukan laktosa Glukosa + Galaktosa Laktosa + H2O

Laktosa merupakan gula utama yang terdapat pada susu sapi dan asi oleh sebab itu sering disebut “gula susu” dapat mengkristal dengan molekul air, kristal besar dan kelarutan dalam air kurang baik, laktosa mempunyai sifat mereduksi pereaksi benedict atau fehling pada pemanasan laktosa atas 1 molekul glukosa dan 1 molekul glukosa.

(Arsyad, 2001)c. Polisakarida

Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun dari banyak sakarida, polisakarida terpenting yaitu amilum, glikogen dan selulosa, sifat dari polisakarida: tidak dapat mereduksi, tidak menunjukkan mutarotasi, tidak membentuk mutanon, dan relatif stabil terhadap pengaruh basa. Polisakarida yang tidak mengandung nitrogen yaitu :1. Amilum atau pati

Merupakan karbohidrat cadangan yang terdapat pada tumbuhan, terdapat dua fraksi pada amilum yaitu fraksi amilase (fraksi tidak bercabang) dan fraksi amilopektin (fraksi bercabang).

2. Selulosa Merupakan senyawa organik yang melimpah di bumi,

membentuk komponen dan dinding sel tumbuhan, molekul selulosa merupakan rantai-rantai mikroblit dan D-glukosa, suatu molekul tunggal selulosa merupakan molekul dari 1,4 – B – 0 glukosa menghasilkan 0 –glukosa.

Page 7: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

3. Glikogen Merupakan polisakarida yang digunakan sebagai tempat

penyimpanan glukosa dalam tubuh hewan terutama pada otot dan hati. Glikogen mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4 dengan percabangan 1,6 dan mengandung amilopektin.

4. Amilosa dan AmilopektinPada hidrolisis amilosa hanya menghasilkan glukosa,

sedangkan hidrolisis parsialnya menghasilkan maltosa, dengan iodine membentuk warna biru tua. Amilopektin Mengandung lebih dari 1000 glukosa pada tiap molekulnya, Hidrolisis amilo pektin.

5. Kitin Merupakan polisakarida linier yang mengandung N–asetat–

D–gluko–samiria terikat B. Hidrolisis kitin menghasilkan 2–amino–2 dioksi glukosa, sedangkan gugus asetalnya terlepas dalam proses hidrolisis kitin biasanya terdapat pada serangga.

(Winarno, 1982)2.1.3 Sifat-sifat Karbohidrat

a. Monosakarida

Page 8: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

1. D-glukosa, terdapat dalam darah dan merupakan sumber energi utama pada kegiatan sel larutan D-glukosa dalam air memutarkan bidang polarisasi ke kanan sehingga disebut diktrosa. Larutan D-fruktosa memutarkan ke kiri jika dalam air sehingga disebut lesulosa.

2. Semua monosakarida merupakan zat padat yang mudah larut dalam air. Bila dipanaskan, zat itu akan hancur dan mudah terurai dan membentuk karbon dan uap air.

3. Semua monosakarida merupakan reduktor kuat. Daya reduksinya tidak sekuat aldehid tapi lebih kuat dari pada keton.

4. Larutan monosakarida yang baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran sampai akhirnya dicapai keadaan seimbang dengan sudut putaran tertentu peristiwanya disebut mubtorasi.

(Fessenden,1984)b. Disakarida

1. Bila dihidrolisis molekulnya akan terurai menjadi 2 molekul monosakarida.

2. Dapat direduksi.3. Dapat termulatorasi.

(Poedjiadi, 1994)c. Polisakarida

1. Merupakan senyawa polimer kondensasi dan sejumlah besar monosakarida.

2. Jenis ikatannya dapat berbentuk alfa atau beta anomer.3. Molekulnya sangat panjang dan besar.4. Berupa zat padat berwarna putih.

(Fessenden,1984)2.1.4 Identifikasi Karbohidrat

a. Uji MolischKarbohidrat + alfanaftol dalam alkohol + asam sulfat

terbentuk larutan berwarna ungu. Cara penyelidikannya yaitu larutan zat yang tidak diketahui (2 ml) + 10% alfanaftol segar dalam alkohol, melalui dinding tabung percobaan diakhiri asam sulfat pekat, ciri-ciri merah sampai ungu menunjukan adanya karbohidrat.

b. Uji Benedict

Page 9: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Pereaksi benedict terdiri dari campuran larutan tembaga sulfat, natrium filtrat dan natrium karbonat. Cara penyelidikannya 2 ml karbohidrat ditambah 2 ml pereaksi benedict dan dipanaskan dalam pemanasan air. Perubahan warna dari biru menjadi ungu, kuning, kemerah-merahan sampai terbentuk endapan warna merah bata menunjukkan adanya karbohidrat yang diselidiki mempunyai sifat dapat mereduksi.

Reaksi fruktosa dengan benedict :

Reaksi sukrosa dengan benedict

c. Uji BarfoedPereaksi barfoed tersusun atas campuran tembaga asetat

dan asam glacial. Cara penyelidikannya seperti pada tes benedict dan fehling.

d. Hidrolisis PolisakaridaPemecahan (hidrolisis) molekul gula, pati dan selulosa ion

kompleks menjadi molekul monosakarida mudah dilakukan dalam laboratorium dengan mendidihkan larutan karbohidrat

Page 10: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

dengan larutan encer asam. Maltosa, pati dan selulosa membentuk glukosa hanya pada hidrolisis sempurna :

Sukrosa menghasilkan fruktosa dan glukosa sama banyak dalam hidrolisis :

(Sumardjo,1998)

2.2 Lemak atau Lipid2.2.1 Definisi Lemak

Lemak adalah ester antara gliserol dan asam lemak dimana ketiga radikal hidroksil dari gliserol semuanya diesterkan. Jadi jelas bahwa lemak adalah trigliserida. Struktur kimia dari lemak yang berasal dari hewan atau manusia, tanaman maupun lemak sintetik, mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

R1, R2, R3 adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon mulai dari 3 sampai 23, namun yang paling umum adalah 15 atau 17.

(Kuswati,2001)

2.2.2 Komponen Penyusun LemakKomponen penyusun lemak adalah :a. Gliserol

Pada suhu kamar, gliserol adalah zat cair yang tidak berwarna, netral terhadap lakmus, kental dan rasanya manis. Dalam keadaan murni bersifat higroskopis. Dehidrasi gliserol dapat terjadi karena penambahan KHSO4 pada suhu tinggi. Hasil dehidrasi adalah aldehid alifatik yang mempunyai aroma khas. Reaksi ini sering dipakai untuk identifikasi gliserol :

(gliserol)(Sumardjo,1998)

H2C O

HC

C

O

H2C O

C

C

R1

R2

R3

O

O

O

Page 11: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

b. Asam-asam Lemak1. Keberadaan Asam Lemak

Asam lemak jarang terdapat bebas dialam tetapi terdapat sebagai ester dalam gabungan dengan fungsi alkohol. Asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat berantai lurus. Asam lemak pada umumnya mempunyai jumlah atom karbon genap (ini berarti banyak karena asam-asam lemak disintesa terutama dua karbon setiap kali). Asam lemak dapat dijenuhkan atau dapat mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap.

Walaupun asam lemak berantai linier terdapat dalam jumlah yang lebih besar dialam namun masih banyak jenis lain yang kita ketahui. Misalnya lemak wol dan sumber-sumber bacterial menghasilkan asam lemak yang berantai cabang. Juga ada asam lemak siklik. Misalnya asam lemak siklik tak jenuh, asam kaulmoograt adalah pereaksi penting untuk pengobatan penyakit kusta :

Bentuk sesungguhnya dari suatu asam lemak berkembang dari bentuk hidrokarbon induk. Konfigurasi ikatan rangkap dari asam-asam lemak yang terdapat dialam pada umumnya adalah cis :

Kenyataan bahwa alam lebih menyukai asam-asam lemak tak jenuh cis mungkin bertalian dengan pentingnya senyawa-senyawa ini dalam struktur membran biologi.

(Page,1981)2. Klasifikasi Asam Lemak

a. Klasifikasi asam lemak berdasarkan ikatannya :1. Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap dalam strukturnya. Beberapa contoh penting antara lain :

: asam butirat: asam kaproat: asam kaprilat: asam laurat: asam miristat: asam stearat

Page 12: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

: asam arachidat(Sumardjo,1998)

2. Asam lemak tak jenuhAsam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang

mempunyai sebuah atau lebih ikatan rangkap 2 dalam struktur molekulnya. Beberapa contoh asam lemak tak jenuh :

(asam lemak palmitoleat)

(asam oleat)

(asam linoleat)(Sumardjo,1998)

b. Klasifikasi asam lemak berdasarkan dapat atau tidaknya disintesis oleh tubuh : Asam lemak esensial

Yaitu asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh,tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya. Asam lemak ini diperoleh dari luar, yaitu dari lemak makanan. Asam ini mempunyai 2 buah atau lebih ikatan rangkap dua didalam struktur molekulnya. Contoh : asam linoleat, asam arachidat.

(Sumardjo,1998) Asam lemak nonesensial

Yaitu asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan tubuh sendiri dapat mensintesisnya.

(Sumardjo,1998)

2.2.3 Klasifikasi Lemaka. Berdasarkan bentuknya pada suhu tertentu, lemak dibedakan :

Lemak padat, yaitu lemak yang ada pada temperatur udara biasanya berwujud pada. Contoh : gajih.

Lemak cair, yaitu lemak yang pada suhu udara biasa berbentuk cair. Contoh : etanol, minyak kelapa.

b. Berdasarkan asal darimana lemak didapat, lemak dibedakan : Lemak hewani, yaitu lemak yang didapat dari hewan. Lemak nabati, yaitu lemak yang didapat dari tumbuhan.

c. Berdasarkan ikatan rangkap yang terdapat di struktur molekul, lemak dibedakan: Lemak tak jenuh, yaitu lemak yang mempunyai 1 atau lebih

ikatan rangkap

Page 13: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Lemak jenuh, yaitu termasuk lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap pada asam lemak penyusunnya.

d. Berdasarkan lemak penyusunnya, lemak dibedakan menjadi : Lemak sederhana Lemak berasam dua Lemak berasam tiga

(Hart,1983)

2.2.4 Sifat-sifat LemakSifat-sifat fisik lemak adalah :

Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya eter, aseton, kloroform, benzena yang mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.

(Poedjiadi,1994) Sifat-sifat kimia lemak adalah :

Lemak netral dengan unit penyusunnya. Asam lemak yang rantai karbonnya panjang tidak larut dalam air, larut dengan pelarut organik. Titik lebur lemak dapat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya ikatan rangkap dari asam lemak yang menjadi penyusunnya.

(Poedjiadi, 1994)2.2.5 Identifikasi Lemak

a. Uji kolesterolAdanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan

beberapa reaksi warna. Salah satu di antaranya ialah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan konsentrasi kolesterol.

(Poedjiadi, 1994)

Page 14: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

b. Uji peroksidaUji ini untuk menentukan derajat ketidak jenuhan asam

lemak. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karenanya makin banyak ikatan rangkap, makin banyak pula iodium yang dapat bereaksi.

(Poedjiadi, 1994 )c. Uji fosfat pada lesitin

Fosfatidikolin atau lesitin berupa zat padat lunak seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah menjadi coklat bila terkena cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur dengan air membentuk koloid. Lesitin larut dalam semua pelarut lemak kecuali aseton. Bila lesitin dikocok dengan asam sulfat akan terjadi asam fosfatidat dan kolin. Dan dipanaskan dengan asam atau basa akan menghasilkan asam lemak, kolin, gliserol dan asam fosfat.

( Poedjiadi, 1994 )

2.2.6 Reaksi Lemaka. Reaksi hidrolisa

Reaksi ini ada 3 macam:1. Hidrolisa dengan katalis enzim

Enzim lipase dan pankreas sebagai steapsin dapat mengkatalis hidrolisa lemak menjadi gliserol dan asam-asam lemak.

2. Hidrolisa dengan katalis oksidaZink oksida atau kalsium oksida menghidrolisa lemak

menjadi asas-asam lemak dan gliserol.

Page 15: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

3. Hidrolisa dengan busa (penyabunan atau saponifikasi)Reaksi lemak dengan larutan basa kuat akan menghasilkan

gliserol dan sabun.(Sumardjo, 1998)

b. Reaksi hidrogenasiHidrogenasi lemak tidak jenuh dengan adanya katalisator

dikenal sebagai pengerasan secara kormesial diguakan untuk mengubah lemak cair menjadi lemak padat.

(Mayers, 1992)c. Reaksi hidrogerolisis

Lemak bila direaksikan dengan hydrogen pada suhu tertentu akan terbongkar menjadi gliserol dan alcohol alifatik.

(Sumardjo, 1998)d. Reaksi halogenasi

Reaksi ini merupakan reaksi adisi. Biasanya digunakan bromium atau iodium.

(Sumardjo, 1998)e. Reaksi ketengikan

Faktor yang dapat mempercepat reaksi ini adalah oksigen, suhu, cahaya dan logam-logam sebagai katalisator. Ketengikan pada lemak jenuh terantai pendek terjadi karena pengaruh hidrolisa pada udara lembab. Sedangkan pada lemak tak jenuh berantai panjang terjadi dalam 2 tingkat :o Tingkat I : Hidrolisa lemak tak jenuh menjadi gliserol dan asam-

asam lemak tak jenuh.o Tingkat II : Oksidasi asam lemak tak jenuh oleh oksigen

menjadi asam karboksilat berbau tengik.(Sumardjo, 1998)

2.3 Protein2.3.1 Definisi Protein

Kata protein berasal dari kata yunani ‘protos atau proteos’ yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia.Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukkan dan pertumbuhan tubuh.Struktur Protein :

(Poedjiadi,1994)

Page 16: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

2.3.2 Klasifikasi ProteinBerdasarkan kelarutannya :

a. Protein fibrosa : tidak larut dalam pelarut biasa namun larut dalam asam dan basa.

b. Protein globular : larut dalam air, larutan asam, basa, bahkan garam.

Berdasarkan komplekan strukturnya :a. Protein sederhana : hidrolisisnya menghasilkan asam amino.

contoh : albumin, globular.b. Protein konjugasi : memilik gugus bukan protein yaitu gugus

prostetik.contoh : neuro protein, kromoprotein.

(Sumardjo,1998)

2.3.3 Sifat-sifat Proteina. Kelarutan

Kelarutan protein dalam berbagai pelarut berbeda.b. Sifat koloid

Di dalam pelarut air, protein akan membentuk koloid. Di samping itu, protein memiliki gugus hidrofilik seperti -NH2, -COOH, -OH, sehingga koloid hidrofil. Karena molekulnya cukup besar, maka protein tidak dapat berdifusi melalui membran.

c. Sifat asam basaSifat asam basa protein ditentukan oleh gugus asam basa

pada gugus R–nya. Adanya gugus asam basa menyebabkan protein bersifat sebagai suatu amfotir.

d. Denaturasi dan koagulasiPada proses denaturasi protein mengalami perubahan sifat

fisik dan kereaktifan biologisnya disebabkan pemanasan. e. Penguraian protein dan mikroba

Mikroba mengeluarkan enzim-enzim proteolik yang menghidrolisiskan protein, menjadikan asam-asam amino. Perubahan selanjutnya bergantung pada jenis mikroba pembentuk dan dalam hal ini dapat terjadi deaminasi, oksidasi, atau reduksi.

(Suwandi, 1989)

2.3.4 Identifikasi Proteina. Uji Biuret

Uji ini digunakan untuk menguji adanya ikatan peptida. Larutan Biuret terdiri atas NaCl dan PbSO4. Larutan protein jika ditambah pereaksi Biuret maka akan terbentuk warna merah muda sampai violet. Reaksi yang terjadi :

Page 17: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

(Sumardjo,1998)b. Uji Ninhidrin

Merupakan uji asam amino dengan radikal fenil. Larutan pekat jika ditambahkan dengan protein terjadi endapan

putih dan dapat berubah kuning bila di panaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi pada inti Benzena yang terdapat pada molekul protein. Reaksi ini positif untuk protein yang mengandung tiroksin, fenilalanin, dan triptofan.

(Poedjiadi, 1994)c. Uji Hopkin-Cole

Larutan protein yang mengandung triptofan dapat bereaksi membentuk senyawa berwarna. Pereaksi hopkins-cole dibuat dari asam oksalat dengan

(Poedjiadi, 1994)d. Uji Molisch

Uji ini dipakai untuk mengetahui ada tidaknya radikal prostetik karbohidrat pada protein majemuk seperti glikoprotein. Larutan ini bila ditambah naphtol dalam alkohol dan asam sulfat pekat akan terbentuk warna ungu.

(Poedjiadi, 1994)Larutan KH yang sudah dibubuhi sedikit alfa naftol,

ditambah H2SO4 terbentuk warna diantara 2 lapisan Protein yang mengandung gugus KH hewani memberi tes molisch positif.

HC NH2

COOH

H2C+ NaOH + CuSO4 Na2SO4 + H2O +

HC NH2

C

H2C

HC NH2

C

H2C

OH OH

OOOO

Cu

Page 18: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

(Arsyad, 2001)e. Uji presipitasi (pengendapan)

Protein larutan protein encer dapat diendapan dengan penambahan untuk mengendapkan larutan protein diantaranya adalah larutan garam-garam logam berat dan alkohol reagensia, zat putih telur (protein) jika dalam larutan berupa koloid.

(Poedjiadi, 1994)f. Uji Sulfida

Jika protein yang mengandung gugus amino unsur S ditambahkan NaOH dan dipanaskan, maka H2SO4 dapat diuraikan dan dalam larutan alkalis membentuk Na2S. Jika ditambah Pb Acetat, maka akan terbentuk PbS yang mengendap sebagai koloid. Jika hasil positif maka larutan mula-mula berwarna kuning, kemudian coklat dan akhirnya hitam serta mengendap.

(Poedjiadi, 1994)

2.3.5 Pemurnian ProteinPemurnian protein merupakan tahap yang harus dilakukan

untuk mempelajari sifat dan fungsi protein. Sejumlah besar protein, lebih dari 1000 macam telah berhasik diisolasi dalam bentuk yang murni. Kini protein dapat dipisahkan Pemurnian protein merupakan tahap yang harus dilakukan untuk mempelajari sifat dan fungsi protein. Sejumlah besar protein, lebih dari 1000 macam telah berhasik diisolasi dalam bentuk yang murni. Kini protein dapat dipisahkan dari protein lain atau dari molekul lain berdasarkan ukuran kelarutan, muatan, dan afinitas ikatan protein-protein dapat dipisahkan dari molekul-molekul dengan BM lebih besar dari 15.000 terdalam kantong dianalisis, sedangkan molekul-molekul dengan ukuran lebih kecil akan melewati pori-pori selaput semi

Page 19: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

permeabel tersebut keluar dari kantung dianalisis. Pemisahan protein berdasarkan ukurannya dapat pula dilakukan dengan “Kromatografi Filtrasi Gas”. Contoh : dialirkan dari atas kolam yang berisi butir-butir gel yang terdiri dari karbohidrat yang berpolimer tinggi. Butir-butir tersebut biasanya mempunyai diameter 0.1 mm. Dipasaran, bulir-bulir itu ada yang disebut sebagai “sephadex”.

(Sumardjo, 1998)

2.3.6 Pengendapan Proteina. Pengendapan oleh garam

Apabila kadalam larutan protein ditambahkan larutan garam-garam anorganik dengan konsentrasi tinggi, maka kelarutan protein akan berkurang sehingga membentuk endapan. Proses ini terjadi karena adanya kompetisi antara molekul protein dengan ion anorganik dalam mengikat air (hidrasi).

b. Pengendapan oleh logam beratPengendapan terjadi saat larutan protein lebih bersifat

alkalis daripada titik isoelektriknya, sehingga menjadi bermuatan negative. Penambahan ion logam berat bermuatan positif menyebabkan terjadinya reaksi penetralan sehingga protein mengendap.

c. Pengendapan oleh alkohol pekatPrinsipnya sama dengan pengendapan protein oleh garam.

Untuk mengendapkan digunakan alkohol dan ammoniumsulfat karena protein mempunyai gugus: -NH2, -NH, -OH, -CO yang mengikat air.

(Sumardjo,1998)

2.3.7 Denaturasi ProteinDenaturasi adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein,

dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat.

Page 20: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Pada proses denaturasi, protein mengalami perubahan sifat fisik dan keelektifan biologisnya yang disebabkan oleh pemanasan, penyinaran. Denaturasi akan merusak ikatan sekunder, ikatan tersier, dan ikatan kuarterner.

(Sumardjo,1998)

2.4 Vitamin.2.4.1 Definisi Vitamin

Vitamin adalah senyawa organik yang tidak bisa disintesis dalam tubuh, walaupun dalam jumlah sedikit. Viamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang termasuk dalam golongan protein, karbohidrat, lemak, dan sangat penting peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup serta pertumbuhan vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh manusia. Oleh karena itu, harus diperoleh dari bahan. Sebagai perkecualian adanya vitamin D yang dapat dibuat dalam bahan pangan yang dikonsumsi mendapat cukup kesempatan.

(Poedjiadi, 1994)

2.4.2 Klasifikasi VitaminBerdasarkan hidrofobisitasnya vitamin dapat dibedakan

menjadi :1. Vitamin yang larut dalam air

Yang termasuk vitamin yang larut dalam air :a. Vitamin C

Vitamin C disintesis secara alami baik dalam tanaman maupun hewan. Vitamin C mudah diuji secara sintesis dari gula darah, dengan biaya sangat murah. Vitamin C mempunyai peranan dalam pembentukan kolagen interseluler, pembentukan hormone. Steroid dari kolesterol dan menjaga kestabilan tubuh.

(Winarno, 1982)b. Vitamin B kompleks

Vitamin B komplek merupakan thiamin, riboflafin, pereduksi (vitamin B6), asam pantofenat, broflasin serta vitamin B12.

Page 21: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Vitamin B2

Vitamin B1

Vitamin B5

Vitamin B6

(Winarno, 1982)

2. Viamin yang larut dalam lemakYang termasuk vitamin yang larut dalam lemak :

a. Vitamin AMerupakan jenis vitamin yang aktif dan terdapat dalam

berbagai bentuk yang umumnya stabil, mudah teroksidasi oleh udara. Bila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara vitamin A berperan dalam penglihatan. Sumber vitamin A adalah susu, keju, dan ikan.

Page 22: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

(Winarno, 1982)

b.Vitamin DVitamin D sangat berperan penting bagi metabolisme

kalsium dan fosfor. Dengan adanya vitamin D, diadsorpsi kalium oleh alkohol pencernaan akan diperbaiki, kalsium, dan fosfor dari tulang dimobilisasi.

Pengeluaran dan kesetimbangan mineral dalam darah ikut dikendalikan. Sumber vitamin D diperoleh dari dari dalam bahan nabati dan dalam minyak hati, ikan, dan vitamin D dapat diperoleh dari sinar matahari pagi.

ergocalciferol

colecalciferol(Winarno, 1982)

c.Vitamin EVitamin E merupakan salah satu faktor yang larut dalam

lemak. Vitamin E dalam tubuh kita berperan sebagai antioksidan, membantu oksidasi terhadap vitamin A dalam saluran pencernaan serta membantu dan mempertahankan fungsi membran sel.

(Winarno, 1982)

Page 23: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

d. Vitamin KDisebut juga vitamin koagulasi. Vitamin K dapat

mendorong terjadinya peredaran darah secara normal, pembentukan tulang, dan pembentukan perototan. Sumber vitamin K antara lain adalah hati dan sayuran yang berzat besi seperti bayam, kubis, dan bunga kol.

(Winarno, 1982)

2.4.3 Zat AntioksidanKebanyakan antioksidan digantikan oleh senyawa fenol.

Antioksidan pada makanan sangat efektif dalam konsentrasi yang rendah, dan tidak hanya memperlambat ketengikan, zat ini juga melindungi nilai nutrisinya melalui meminimalkan kerusakan pada vitamin.

(Poedjiadi, 1994)

2.5 Analisa Bahan2.5.1 Aquadest

Air yang diperoleh pada pengembunan uap air melalui proses penguapan atau pendidihan air, tidak berwarna, tidak berasa, titik leleh 00C, titik didih 1000C, bersifat polar pelarut organik yang baik.

(Mulyono, 2001)2.5.2 Asam nitrat

Merupakan asam anorganik, zat cair tidak berwarna, bersifat korosif dan oksidator kuat.

(Basri, 1996)2.5.3 NaOH

Senyawa basa padatan putih, higroskopis, mudah menyerap Cu2 membentuk Na2CO3, digunakan dalam pembuatan rayon, kertas, detergen, titik leleh 3180C dan titk didih 1390C, larut dalam alkohol, gliserol dan air.

(Mulyono, 2001)

Page 24: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

2.5.4 Asam SulfatZat cair kental tak berwarna menyerupai minyak dan bersifat

higroskopis dalam larutan cair, bersifat asam kuat dalam keadaan pekat bersifat oksidator dan zat pendehidrasi, titik leleh 100C, titik didih 315-3380C, massa jenis 1.8.

(Mulyono, 2001)

2.5.5 GlukosaBerwarna putih, berasa manis, larut dalam air dan sedikit larut

dalam etanol, bersifat sebagai reduktor kuat, lebih manis dibanding galaktosa dikenal sebagai gula darah karena terdapat paling banyak dalam darah.

(Arsyad, 2001)2.5.6 Fruktosa

Berupa heksosa kristalin, titik leleh 102-1040C, terdapat dalam bentuk piranosa, ditemukan dalam sari buah (levulosa) madu dan dalam gula tebu.

(Arsyad,2001)2.5.7 Sukrosa

Suatu disakarida, Kristal bewarna putih, berasa manis, larut dalam air dan terhidrolisis membentuk glukosa dan fruktosa, titik leleh (185-1860C), masa jenis 1.6 g/cm3, sukar larut dalam alkohol dan eter.

(Pudjaatmaka, 2003)2.5.8 HCl

Mengandung 30 gram hidrogen klorida, berat jenis 1.19 g/cm3, titik didih -850C, titik lebur -1140C, merupakan asam kuat.

(Pringgodigdo, 1973)2.5.9 Larutan Iodine

Titik leleh 113.50C, titik Didih 184.350C, dalam bentuk gas massa jenisnya 11.27916, berbau tidak enak, menguap dalam temparatur biasa.

(Pudjaatmaka, 2003)2.5.10 Larutan Benedict

Digunakan untuk mendeteksi gula pereduksi, terdiri atas campuran tembaga (II) sulfat dan hasil saringan dari campuran natrium sitrat berhidrat dengan natrium karbonat berhidrat.

(Daintith, 1999)2.5.11 KI

Tidak bewarna, kristal putih, titik leleh 6800C, densitas 3.12, larut dalam air dan alkohol.

(Grant, 1987)

Page 25: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

2.5.12 KloroformCairan jernih tidak bewarna, berbau menyengat, rasa manis,

mudah menguap, pelarut yang baik untuk lemak, tidak larut dalam air, titik leleh -16.20 C, berat jenis 1,49 g/ml.

(Arsyad, 2001)2.5.13 Asam Asetat

Zat cair tanpa warna, berbau sangir, membeku pada suhu 2900C, termasuk asam organik hasil fermentasi alkohol dan bakteri acetobacter acetil ditemukan dalam cuka.

(Basri, 1996)

2.5.14 Asam Asetat AnhidridBerbentuk liquid tak bewarna, BM 102,9 g/mol, Tl 16.60C, Td

139.60C, bersifat korosif, dapat larut dalam alkohol air dan eter, terhidrolisa dengan air panas.

(Basri, 1996)2.5.15 Amilum atau Kanji

Karbohidrat putih, tanpa bau dan tanpa rasa, terdiri atas rantai bercabang molekul molekul glukosa, dihasilkaan pada proses fotosintesis dalam tumbuh tumbuhan, penambahaan iodin mengasilkan warna hitam.

(Pudjamaatmaka, 2003)2.5.16 Larutan Ninhidrin

Padatan kristal putih larut dalam air dan alkohol, digunakan dalam uji asam amino bebas dan karboksil dalam protein dangan memberikan warna biru Tl 241-2430C.

(Mulyono, 2001)2.5.17 Etanol

Cairan encer tak berwarna dapat bercampur dengan eter, benzena, gliserol dan air, bersifat hidrofob dan hidrofil, mudah terbakar, mudah tercampur dangan air, digunakan ntuk pelarut, titik lebur -1170C, titik didih 780C.

(Basri, 1996)2.5.18 CuSO4

Larutan dalam air, berwarna putih, sebagai cairan pendehidrasi, bereaksi dengan logam Zn :Zn + CuSO4 -----> ZnSO4 + Cu(s)

(Mulyono, 2001)2.5.19 Plumbo Asetat

Senyawa garam dengan rumus kimia Pb (C2H3O2). 2H2O, padatan kristal berwarna putih, bersifat racun, larut dalam air, digunakan dalan kedokteran, tekstil dan sebagai reagen analitik, titik leleh 2800C, titik didih 6,60C.

(Mulyono, 2001)

Page 26: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

2.5.20 EterEter dihasilkan dari alkohol melalui eliminasi pada air, bobot

molekul eter sangat rendah dan sangat mudah terbakar.(Mulyono, 2001)

2.5.21 ZnSO4

Serbuk kristal berwarna putih, berkebang di dalam air. Density 1.957(25/40C), melting point 1000C. Larut dalam air, gliserol, tidak larut dalam alkohol.

(Mulyono, 2001) 2.5.22 Minyak

Minyak yang dilepas dari buah kelapa, dan lain-lain, berguna untuk minyak makanan.

(Sumardjo, 1998) 2.5.23 Reagen Barfoed

Larutan aqueus pada Cu asetat. Digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida.

(Willey, 2001) 2.5.24 Amonium Molibdat

Mempunyai formula (NH4)6 Mo7O24.7H2O. Bubuk kristal berwarna putih, larut pada air, dan tidak larut dalam alkohol. Berguna sebagai katalisdalam teknologi batu bara.

(Willey, 2001) 2.5.25 SbCl3

Tidak berwarna, transparan, bersifat higroskopis, sedikit bau di udara. Densiyi 3,14 g/ml, titik didih 223,60C, titik leleh 73,2oC, larut dalam alkohol , aseton, dan asam.

(Willey, 2001) 2.5.26 K3Fe(CN)6

Berwarna merah terang, density 1,85 g/ml (250C), larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol.

(Willey, 2001) 2.5.27 α Naftol

Tidak berwarna, density 1,224 g/ml (40C), titik leleh 960C, titik didih 2780C, mudah menguap, larut dalam benzena, alkohol, dan eter. Tidak larut dalam air, mudah terbakar, sangat beracun, dan menyerap dalam kulit, digunakan dalam sintesis organik, sintesis pembuatan parfum.

(Willey, 2001) 2.5.28 Telur

Pada putih telur, zat yang terkandung paling banyak adalah protein albumin dan yang paling sedikit adalah lemak.

(Basri, 1996)

Page 27: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

2.5.29 Vitamin ABerbentuk batuan prisma berwarna merah, titik leleh 1700C.

Larut pada kloroform, benzena dan piridine, sedikit larut dalam alkohol dan metanol.

(Willey, 2001) 2.5.30 Vitamin C

Kristal berwarna putih dengan titik leleh 1920C. Larut pada air, sedikit larut dalam alkohol, tidak larut dalam eter, kloroform, benzena, minyak dan lemak.

(Willey, 2001) 2.5.31 Isobutanol

Formulanya (CH3)2CHCH2OH, cairan yang tidak berwarna, density 0,806 g/ml (150C). Titik didih 1070C, terlarut sebagian dalam air, larut dalam alkohol dan eter.

(Willey, 2001) 2.5.32 Lesitin

Lesitin termasuk dalam golongan fosfolipid, berwarna coklat cerah hingga coklat. Sebagian larut dalam air, dan aseton. Larut dalam kloroform dan benzena. Biasa ditemukan pada kacang kedelai dan telur.

(Willey, 2001) 2.5.33 Glisin

Formulanya NH2CH2COOH, termasuk dalam asam amino non esensial. Berwarna putih, manis, berbentuk kristal. Titik leleh 232-2360C. Larut pada air, tidak larut pada alkohol dan eter.

(Willey, 2001) 2.5.34 Amonium Sulfat

Kristal berwarna keabu-abuan hingga putih, sesuai dengan tingkat kemurniannya, density 1,77 g/ml, titik leleh 5130C dengan penguraian, larut dalam air, tidak larut dalam alkohol dan aseton, tidak mudah terbakar.

(Willey, 2001) 2.5.35 FeSO4

Kristal berwarna kuning, titik leleh terdekomposisi pada 4800C. Sedikit larut dalam air (D=3,097), dan larut dalam air (D=2,0-2,1), mudah terbakar.

(Willey, 2001)

Page 28: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

III. METODE PERCOBAAN3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat Tabung reaksi Gelas ukur Pipet tetes Pemanas Erlenmeyer Penangas air Drop plate Gelas beker Thermometer Pengaduk Penjepit

3.1.2 Bahan Larutan polisakarida (larutan pati) Glukosa Fruktosa Sukrosa α-Naftol (dalam etanol) H2SO4 pekat HCl pekat NaOH Larutan iodin (dalam KI 30/L) Larutan benedict Larutan barfode Minyak kemasan Lemak padatan Kloroform Asam asetat glasial KI 10 % KI 30 % Lesitin (dalam alkohol) Asam nitrat pekat Amonium molibdat Kolesterol (dalam kloroform) Natrium tiosianat Amilum Etanol Eter KOH Alkoholis Aquadest

3.2 Skema Kerja3.2.1 Karbohidrat

Page 29: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

a. Uji Molisch

Penambahan 1 mL H2SO4

Pengamatan

b. Uji Benedict

Penambahan 2 mL larutan benedict Pemanasan Pengamatan

Penambahan 2 mL larutan benedict Pemanasan Pengamatan

Penambahan 2 mL larutan benedict Pemanasan Pengamatan

c. Uji Barfoed

2 mL larutan gandum+ 2 tetes α naftol

Tabung reaksi

hasil

5 tetes glukosa

Tabung reaksi

Hasil

5 tetes fruktosa

Tabung reaksi

Hasil

5 tetes sukrosa

Tabung reaksi

Hasil

1 mL glukosa

Tabung reaksi

Page 30: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Penambahan 2 mL larutan Barfoed Pemanasan 1 menit dalam penangas air Pendiaman hingga dingin Pengamatan

Penambahan 2 mL larutan Barfoed Pemanasan 1 menit dalam penangas air Pendiaman hingga dingin Pengamatan

Penambahan 2 mL larutan Barfoed Pemanasan 1 menit dalam penangas air Pendiaman hingga dingin Pengamatan

3.2.2. Lemak / Lipida. Uji Peroksida

Hasil

1 mL fruktosa

Tabung reaksi

Hasil

1 mL sukrosa

Hasil

1 mL minyak baru

Tabung reaksi

Hasil

Page 31: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Pelarutan kedalam 1 mL kloroform Penambahan 2 mL asam asetat glasial Penambahan 1 tetes larutan KI 10% Pengadukkan dan biarkan selama 5 menit

Pelarutan kedalam 1 mL kloroform Penambahan 2 mL asam asetat glasial Penambahan 1 tetes larutan KI 10% Pengadukkan dan biarkan selama 5 menit

b. Uji Fosfat pada Lesitin

Penambahan asam nitrat pekat Pemanasan dalam air mendidih Penambahan larutan amonium molibdat Pemanasan sampai 600 C Pengamatan

c. Uji Kolesterol

Hasil

1 mL minyak baru

1 mL minyak baru

1 ml minyak baru

Lesitin yang telah larut dalam alkohol

Tabung reaksi

Hasil

2 mL larutan kuning telur

Tabung reaksi I

2 mL minyak nabati (dalam kloroform)

Tabung reaksi II

Page 32: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Penambahan 3 tetes H2SO4 pekat Pencampuran hingga merata Pengamatan

3.2.3. Proteina. Tes Ninhidrin

Penambahan 1 tetes larutan ninhidrin Pemanasan 2 menit Pengamatan

Penambahan 1 tetes larutan ninhidrin Pemanasan 2 menit Pengamatan

b. Tes Biuret

Hasil

1 mL larutan glisin

Tabung reaksi

Hasil

1 mL larutan putih telur

Tabung reaksi

Hasil

1 mL larutan putih telur

Hasil

Page 33: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Penambahan NaOH & CuSO4

Pengadukkan Pemanasan Pengamatan

Penambahan NaOH & CuSO4

Pengadukkan Pemanasan Pengamatan

c. Tes Xanthoprotein

e. Tes Sulfur

0,5mL putih telur encer encer

Tabung reaksi

hasil

Penambahan asam nitrat pekat dinginPengamatan warnaPenetesan NaOHPengamatan warna

0,5mL larutan glisin

Tabung reaksi

hasil

Penambahan asam nitrat pekat dinginPengamatan warnaPenetesan NaOHPengamatan warna

Hasil

1mL larutan glisin

Tabung reaksi

Hasil

1 mL larutan albumin telur

Tabung reaksi

Page 34: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Penambahan 1mL NaOH Pemanasan dalam penangas air selama 1 menit Penambahan 1 tetes Pb asetat Pengamatan

f. Reaksi Pengendapan Protein

Pengendapan protein oleh Garam

Penambahan amonium sulfat Pengadukkan Penambahan amonium sulfat Pembentukkan endapan

Pengendapan oleh Alkohol

Penambahan 2 mL alkohol 96 % Pengamatan

Pengendapan oleh Logam Berat

Hasil

10 mL larutan putih telur

Tabung reaksi

Hasil

2 mL larutan putih telur

Tabung reaksi

Hasil

2 mL larutan putih telur

2 mL larutan putih telur

Page 35: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Penambahan 1 tetes ZnSO4

Penambahan ZnSO4 berlebih Pengamatan

3.2.4. Vitamina. Vitamin A

Penambahan kloroform Penambahan 2 tetes asam asetat anhidrat Penambahan 1 ml larutan SbCl3

Pengamatan

b. Vitamin B1

Penambahan 3 tetes NaOH 30%, 3 tetes K3Fe(CN)6 0,6 %, dan 1 ml isobutanol.

Pengocokkan hingga merata. Pengamatan

c. Vitamin B2

Hasil I Hasil II

Hasil

Serbuk vitamin A

Tabung reaksi

Hasil

Serbuk vitamin B1

Tabung Reaksi

Hasil

Serbuk vitamin B2

Tabung reaksi

Page 36: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Penambahan 2 mL etanol 80 % Pengocokkan hingga kuat hinga

bercampur Pengamatan

d. Vitamin C

Penambahan 2 tetes larutan NaOH 10% Penambahan 2 mL larutan FeSO4

Pencampuran hingga merata Pengamatan

Sifat Antioksidan Vitamin C

Penambahan air Pendiaman Penirisan

Penambahan larutan vitamin C Pendiaman Penirisan

IV. DATA PENGAMATANNo Perlakuan Pengamatan

Hasil

2 mL larutan vitamin C

Tabung reaksi

Hasil

Sayatan pear

Gelas beker

Hasil

Sayatan pear

Gelas beker

Hasil

Page 37: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

1.

2.

Karbohidrat a.Uji Molisch - pemasukkan 2 tetes larutan α-Naftol + 2 mL larutan karbohidrat kedalam satu tabung reaksi. - penambahan 1 mLH2SO4

- pengamatan pada tabung reaksi - pengulangan perlakuan dengan air tanpa karbohidrat

b. Uji Benedict - pemasukkan 4 tetes larutan glukosa, fruktosa,sukrosa ke dalam 3 tabung reaksi berbeda, - penambahkan 2 mL larutan benedict, - pemanasan

- pendinginan kembali, pengamatan pada perubahan warna.

c. Uji Barfoed - pemasukkan 1 ml larutan glukosa, fruktosa, sukrosa + 2 mL larutan barfoed (dalam 3 tabung reaksi berbeda), - pemanasan dan pendinginan kembali, - pengamatan pada perubahan warna.

d. Hidrolisis Polisakarida - pemasukkan 10 Ldalam tabung reaksi, pemanasan. - pemasukkan 1 tetes larutan diatas + 1 tetes Iarutan iodin ke dalam “Drop Plate”. - penetralkan dengan NaOH + 5 ml larutan benedict, larutan ini adalah larutan A. - perlakukan pada menit ke-6, lalu pendidihan semua tabung reaksi selama 3 menit, lalu pendinginan kembali, - pengamatan pada perubahan yang terjadi.

Lipid a. Uji Peroksida - pemasukkan 1 mL minyak sampel +

S ampel : L arutan P ati - warna larutan bening- warna larutan bening- tidak terbentuk 2 lapisan

B langko (aquadest )- warna larutan bening- warna larutan bening - tidak terbantuk 2 lapisan

- warna larutan awal bening

- warna larutan dalam ke-4 tabung berwarna biru- glukosa: warna larutan coklat kebiruan sukrosa: warna larutan orange kecoklatan fruktosa : warna larutan orange

- warna larutan tetap

- glukosa: warna larutan biru fruktosa: terdapat gumpalan sukrosa: warna larutan biru

- glukosa: warna larutan tetap fruktosa: tetap terdapat endapan sukrosa: warna larutan tetap

- larutan berwarna putih keruh

- wana larutan semakin hijau tua

- warna larutan biru

- warna larutan tetap

S ampel: ● minyak baru + kloroform : larut

Page 38: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

3.

1 mL kloroform + 2 mL asam asetat glasial + 1 tetes larutan KI 10%, pengadukan, pendiaman selama 5 menit. - pengulangan untuk minyak/ lemak tengik.

b. Uji Fosfat pada Lesitin - pemasukkan lesitin yang telah di larutkan dalam alkohol ke dalam tabung reaksi, - penambahan asam nitrat pekat. - pemanasan pada penangas air, - penambahan larutan ammonium molibdat, - pemanasan kembali sampai suhu 60°C, - pengamatan pada perubahan.

c. Uji Kolesterol (Libermann- Buchard) - tabung 1: pemasukkan 2 mL larutan kolesterol tabung 2 : pemasukkan 2 mL minyak nabati tabung 3 : pemasukkan 2 mL minyak hewani ( penambahan 3 tetes asam sulfat pekat pada masing- masing tabung reaksi,pencampuran hingga rata). - pengamatan pada perlakuan.

Asam amino dan Protein a. Tes Ninhidrin - pemasukkan 1 Ml larutan protein + 1 mL larutan glisin (dalam dua tabung reaksi), penambahan 1 tetes larutan ninhidrin, - pendidihan selama dua menit. - pengamatan.

b. Tes Biuret - pemasukkan 1mL larutan protein dan 1 mL larutan glisin ke dalam tabung reaksi, - penambahan 1 mL larutan NaOH 2,5 N, lalu penambahan 1 tetes larutan CuSO4 0,01 M ke dalam masing-masing tabung reaksi, - penggoyangan. * jika tidak timbul warna, tambahkan 2 tetes CuSO4 0,01 M

+ CH3COOH : keruh + KI 10% : larutan tetap● minyak tengik + kloroform : larut + CH3COOH : keruh + KI 10% : larutan tetap

S ampel : (minyak baru & minyak lama) - terbagi 2 lapisan, atas : larutan keruh Bawah : bening kuning

- warna larutan menjadi kuning - warna larutan tetap - terdapat endapan kuning

- larutan menjadi keruh

Hasil- tabung 1 : terdapat gumpalan atau

endapan- tabung 2 : tidak terjadi perubahan - tabung 3 : tidak terjadi perubahan

S ampel P rotein : susu kedelai - terdapat gumpalan dalam tabung reaksi

- tdak terjadi perubahan.

Sampel :● larutan glisin - + NaOH : larutan tidak berwarna - + CuSO4: larutan tidak berwarna

● susu kedelai - + NaOH : larutan berwarna kuning - + CuSO4: larutan berwarna ungu

Sampel :

Page 39: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

c. Tes Xanthoprotein - pemasukkan 0,5 ml larutan protein dan 0,5 mL larutan glisin ke dalam dua tabung reaksi berbeda, - penambahan 0,5 mL HNO3 pekat dingin, pemasukkan tetes demi tetes NaOH 10 M. - pengamatan pada perubahan warna. - pengulangan dengan larutan fenol.

d. Test Sulfur - pemasukkan dalam tabung reaksi 1 mL larutan albumin telur, dan penambahan 1 mL NaOH 40%, - pemanasan selama 1 menit, - penambahan 1tetes Pb-asetat, pengamatan.

e. Reaksi pengendapan protein ● Pengendapan protein oleh garam - pemasukkan 10 mL larutan protein ke dalam gelas beker, lalu penambahan garam ammonium sulfat, dan pengadukan hingga merata. ● Pengendapan oleh logam berat - pemasukkan 2 mL larutan protein encer dan penambahan 1 tetes larutan ZnSO4, - pembagian dalam 2 tabung. Tabung 1 : tak ada penambahan Tabung 2 : penambahan ZnSO4

berlebihan,pengamatan. ● Pengendapan oleh alcohol - pemasukkan 2 mL larutan protein encer - penambahan 2 mL alkohol 96% dalam tabung reaksi, pengamatan pada perubahan. f. Denaturasi protein putih telur - pemasukkan putih telur ke dalam air panas - pengamatan

● larutan glisin - + HNO3 : larutan tidak berwarna - + tetes demi tetes NaOH : larutan tidak berwarna

● susu kedelai - + HNO3 : terbentuk endapan kuning, larutan menjadi kuning - + tetes demi tetes NaOH : larutan dan endapan menjadi semakin kuning.

● fenol - + HNO3 : larutan berwarna kuning bening - + tetes demi tetes NaOH : larutan menjadi semakin kuning

- larutan masih kental kuning

- larutan menjadi encer dan tetap berwarna kuning- larutan berubah warna menjadi coklat bening, terdapat endapan endapan coklat.

- larutan terbagi menjadi 2 lapisan; lapisan atas berupa larutan bening lapisan bawah terendapkan.

- larutan awal: putih susu + 1 tetes ZnSO4 : terbentuk endapan

- Tabung 1: tetap, tak ada perubahan Tabung 2: larutan lebih mengendap/padat

- larutan awal: cair berwarna putih susu

- larutan terbagi menjadi 2 lapisan; lapisan atas: berwarna bening lapisan bawah: ada endapan putih.

- terjadi penggumpalan warna putih

Page 40: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

4.

g. Penggumpalan protein - pemasukkan 2 mL larutan protein ke dalam tabung reaksi, lalu penambahan 1 tetes indikator klofenol mera,pengamatan. - penambahan tetes demi tetes asam cuka 2% sampai warna hilang. - pendidihan dalam penangas air - pembuktian gumpalan tidak larut dalam asam encer atau basa encer

Vitamin a. Vitamin A - pemasukkan dalam tabung reaksi 0,5 mL minyak ikan/ sedikit (ujung spatula) serbuk vitamin A, penambahan tetes demi tetes kloroform hingga larut, lalu penambahan 2 tetes asam asetat anhidrid dan penambahan 1 mL larutan SbCl3, - pengamatan pada perubahan warna di bawah lampu ultraviolet..

b. Vitamin B1

- pemasukkan dalam tabung reaksi sedikit (ujung spatula) serbuk vitaminB1,lalu penambahan 3 tetes NaOH 30%, kemudian pemasukkan 3 tetes K3Fe(CN)6 0,6% dengan penambahan 1 mL isobutanol, pengocokan hingga rata.

- pengamatan pada perubahan warna fluoresensi di bawah lampu ultra violet. c. Vitamin B2 - pemasukkan dalam tabung reaksi sedikit (ujung spatula) serbuk vitamin B2 + 2 mL etanol 80%, lalu pengocokan hingga rata,kemudian penyaringan,dan pengamatan filtrate di bawah sinar ultra violet.

d. Vitamin C - pemasukkan dalam tabung reaksi 2 mL larutan vitamin C, lalu

- warna larutan berubah menjadi ungu

- 5 tetes asam cuka 2%

- terbentuk gumpalan warna kuning- dalam NaOH (p), gumpalan tidak larut, gumpalan berwarna ungu, gumpalan berada di atas. dalam HCl pekat: gumpalan tidak larut,gumpalan berwarna tetap (kuning), gumpalan berada di bawah.

- sampai tidak terbentuk endapan

- larutan bagiam bawah berwarna biru, Menunjukkan uji postif vit. A

- larutan berwarna kuning, terbentuk lapisan

- terbentuk 2 lapusan. lapisan atas : larutan berwarna biru lapisan bawah : ada endapan berwarna hijau

- setelah pengamatan di bawah sinar ultraviolet, warna endapan hijau muda menunjukkan uji positif.

- larutan tetap berwarna kuning,

Page 41: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

penambahan 2 tetes larutan NaOH 10%, - pemasukkan 2 mL larutan FeSO4 5%, lalu pencampuran hingga rata,pendiaman,dan pengamatan pada perubahan warna.

Sifat anti oksidan vitamin C - pemasukkan 1 buah pear disayat,

pemasukkan sayatan pertama dalam larutan vitamin C, dan pemasukkan sayatan yang lain ke dalam air, - pendiaman selama 30 menit. - pengamatan pada perubahan yang terjadi.

- larutan berubah warna menjadi Hijau Lumut kehitaman

- dalam perendaman vitamin C,buah pear tetap segar, tidak timbul warna kecoklatan.

- dalam perendaman air, buah pear berubah warna menjadi coklat

V. HIPOTESIS5.1 Karbohidrat 5.1.1 Uji Molisch

Suatu zat dikatakan positif mengandung karbohidrat dapat diuji melalui uji molisch. Uji molisch terhadap adanya karbohidrat ini ditandai dengan terbentuknya cincin merah hingga ungu.

5.1.2 Uji BenedictSuatu zat yang mengandung karbohidrat seperti glukosa

jika diuji dengan uji ini akan menghasilkan endapan yang berwarna merah, hijau, atau merah bata. Perbedaan warna endapan ini disesuaikan konsentrasi/kadar kemanisan dari karbohidrat yang diuji.

5.1.3 Uji BarfoedSuatu zat positif mengandung karbohidrat dapat pula diuji

dengan uji barfoed. Uji positifnya ditandai dengan perubahan warna yang terjadi pada larutan yaitu menjadi merah bata.

5.1.4 Hidrolisis PolisakaridaHidrolisis polisakarida ini dapat digunakan untuk menguji

adanya karbohidrat. Uji positif pada hidrolisis polisakarida ini ditandai dengan perubahan warna yang terjadi menjadi merah bata.

5.2 Lipid/ Lemak 5.2.1 Uji Peroksida

Page 42: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Suatu minyak dikatakan mengandung peroksida ditunjukkan dengan pembebasan iodin. Uji positif ini dapat dilakukan dengan menggunakan indikator amilum. Jika iodin benar-benar ada, maka setelah ditambah indikator amilum akan berubah menjadi biru hingga hitam.

5.2.2 Uji Fosfat pada LesitinUji ini dilakukan pada lesitin yang dilarutkan dalam

alkohol. Uji positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan.

5.2.3 Uji Kolesterol (Libermann-Buchard)Ada perbedaan warna pada masing-masing larutan. Antara

kolesterol, mentega, minyak hewan dan minyak nabati, kemungkinan minyak nabati jauh lebih jernih daripada minyak hewani.

5.3 Asam Amino dan Protein 5.3.1 Uji Ninhidrin

Hasil positif dari uji ini adalah timbulnya perubahan warna pada larutan mulai dari ungu hingga tua, berarti terbukti bahwa zat tersebut mengandung asam amino.

5.3.2 Tes BiuretSuatu zat jika diuji dengan reagen biuret, maka

menghasilkan warna merah muda hingga violet, berarti zat tersebut termasuk protein yang mempunyai ikatan peptida.

5.3.3 Tes XanthoproteinTes ini digunakan untuk mengetahui kandungan protein,

yaitu asam amino dengan radikal fenil. Uji positif tes ini ditandai dengan timbulnya endapan putih dan dapat berubah menjadi kuning bila dipanaskan.

5.3.4 Tes Millon Untuk mengetahui kandungan protein yaitu tirosin dapat

dilakukan dengan tes millon. Uji positif bila protein tersebut mengandung tirosin, maka larutan akan berubah warna menjadi merah.

5.3.5 Tes SulfurUji ini digunakan untuk mengetahui adanya asam amino

unsur S pada protein. Uji positif terhadap uji ini akan menghasilkan warna kuning, kemudian menjadi coklat dan akhirnya mengendap berwarna hitam.

5.3.6 Reaksi Pengendapan Proteina. Pengendapan protein oleh garam

Uji positif terhadap reaksi ini ditandai denganadanya endapan setelah ditambah dengan amonium sulfat.

b. Pengendapan oleh logam beratPengendapan akan terjadi jika dalam protein mempunyai sifat alkalis. Sehingga penambahan ion logam berat

Page 43: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

bermuatan positif menyebabkan terjadinya reaksi penetralan sehingga protein mengendap.

c. Pengendapan oleh alkoholUji positif terhadap reaksi pengendapan oleh alkohol ditandai dengan adanya gumpalan pada dasar tabung.

5.3.7 Denaturasi Protein Putih TelurUji positif terhadap tes ini adalah putih telur akan

mangalami penguraian dan terjadi penggumpalan pada putih telur. 5.3.8 Penggumpalan Protein

Uji positif terhadap percobaan ini adalah adanya gumpalan yang tidak dapat larut dalam asam encer maupun basa encer.

5.4 Vitamin 5.4.1 Vitamin A

Uji ini dilakukan dibawah sinar UV, jika benar mengandung vitamin A maka larutan tersebut akan berubah warna menjadi biru.

5.4.2 Vitamin B1

Uji positif terhadap adanya vitamin B1 ini ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan menjadi hijau jika diamati di bawah lampu UV.

5.4.3 Vitamin B2

Adanya vitamin B2 fitunjukkan dengan penambahan etanol 80 %. Jika diamati di bawah sinar UV akan menghasilkan warna hijau, berarti zat tersebut positif mengandung vitamin B2.

5.4.4 Vitamin CUji positif teradap vitamin C ini dilakukan dengan

mencamur NaOH, vitamin C, dan larutan FeSO4. Uji positifnya akan menghasilkan perubahan warna yang kuning hingga agak kecoklatan.

5.4.5 Sifat Antioksidan Vitamin CSifat antioksidan vitamin C ini dilakukan pada buah pear.

Buah yamg dimasukkan ke dalam air akan berwarna kecoklatan, sedangkan yang dimasukkan ke dalam vitamin C tidak mengalami perubahan.

Page 44: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

VI. PEMBAHASAN

Percobaan analisa kualitatif biomolekul ini bertujuan untuk melakukan analisa kualitatif terhadap biomolekul yang terdiri atas karbohidrat, lipid, protein dan vitamin. Dimana pada percobaan ini untuk mengetahui ada dan tidaknya sifat dari karbohidrat, lipid, protein dan vitamin, maka dilakukan uji-uji terhadap senyawa-senyawa biomolekul tersebut.6.1 Karbohidrat

Karbohidrat ialah gula sederhana dari zat-zat yang dengan hidrolisis menghasilkan gula sederhana. Uji-uji yang dilakukan adalah :6.1.1 Uji Molisch

Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan adanya karbohidrat dalam suatu larutan . Prinsip dari uji ini yaitu asam sulfat pekat akan menghidrolisis ikatan glikosidik membentuk monosakarida yang selanjutnya terhidrasi menjadi senyawa furfural dan turunannya. Produk furfural ini akan bergabung dengan -naftol tersulfonasi membentuk kompleks berwarna ungu.

Sampel bahan yang digunakan yaitu larutan pati. Larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 2 tetes -naftol (dalam etanol) kemudian ditambahkan 1 ml H2SO4 pekat terbentuk dua lapisan, lapisan bawah berwarna coklat dan lapisan atas berwarna kuning. Ada tidaknya karbohidrat ditunjukkan dengan

Page 45: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

adanya cincin merah sampai ungu pada batas antara lapisan bawah dan lapisan atas. Tetapi dalam percobaan ini hampir tidak terlihat dua lapisan, larutan tetap berwarna bening. Ini membuktikan larutan tersebut sedikit mengandung karbohidrat. Fungsi penambahan asam sulfat yaitu untuk menghidrolisis ikatan glikosidik pada karbodidrat sehingga membentuk monosakarida.

Warna cincin ungu disebabkan oleh adanya furfural dengan -naftol. Fungsi derivat sendiri dihasilkan oleh adanya monosakarida yang ditambahkan asam kuat pekat. Sebenarnya reaksi kondensasi antara furfural dengan -naftol, tidak spesifik untuk karbohidrat tetapi dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat.

(Poedjiadi, 1994)Penambahan pereaksi molish pada karbohidrat merupakan

reaksi eksoterm yaitu mengahasilkan kalor, melepaskan kalor ke lingkungan.

Reaksi kimia yang terjadi :

(Poedjiadi, 1994)

6.1.2 Uji BenedictUji benedict bertujuan untuk mengetahui gugus gula pereduksi

dalam karbohidrat. Prinsip dari uji ini yaitu jika suspensi kupri hidroksida (Cu(OH)2 dalam larutan alkali dipanaskan, maka akan terbentuk endapan kupri oksida (Cu2O) berwarna kecoklatan. Karbohidrat dengan gugus aldehida dan keton bebas mempunyai sifat pereduksi dalam larutan alkali, dalam hal ini monosakarida berperan sebagai zat pereduksi.

Page 46: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

(Poedjiadi, 1994)Pada uji ini sampel yang digunakan yaitu glukosa, fruktosa dan

sukrosa. Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian pada masing-masing tabung reaksi ditambahkan 2 ml larutan benedict. Larutan benedict ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi benedict bersifat asam lemah. Setelah itu larutan dipanaskan dalam penangas air. Pemanasan ini bertujuan untuk mengubah kupri oksida yang berwarna hitam menjadi kupro iksida yang berwarna merah bata, dan dengan pemanasan reaksi akan berjalan lebih cepat terjadi karena energi aktivasi yang diperlukan hanya sedikit / kecil. Kemudian larutan didiamkan dan diamati perubahan warna yang terjadi. Pada sampel larutan fruktosa terbentuk endapan berwarna merah bata yang berarti menunjukkan hasil positif. Warna endapan yang menjadi merah bata menunjukkan bahwa larutan fruktosa merupaka glukosa pereduksi. Reaksi antara sampel dengan peraksi benedict merupakan reaksi redoks, dimana pereaksi benedict mengalami reduksi menjadi endapan Cu2O yang berwarna merah bata. Karbohidrat mengalami oksidasi menjadi asam alkanoat. Pada sampel larutan glukosa berwarna coklat kehijauan sedangkan sukrosa berwarna kecoklatan tetapi tidak terbentuk endapan. Hal ini menunjukkan bahwa glukosa dan sukrosa menghasilkan uji negatif. Seharusnya pada glukosa menunjukkan hasil yang positif, karena glukosa merupakan suatu monosakarida yang memiliki gugus pereduksi. Pada sampel sukrosa menunjukkan hasil yang negatif karena sukrosa tidak memiliki gugus gula pereduksi dan tidak memilki gugus aldehid dan keton bebas sehingga bukan gula pereduksi.

Reaksi glukosa dengan benedict :

Reaksi fruktosa dengan benedict :

Page 47: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Reaksi sukrosa dengan benedict

(Poedjiadi, 1994)

6.1.3 Uji BarfoedPercobaan ini bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat

yaitu monosakarida. Prinsipnya adalah reagen Barfoed bersifat asam sangat lemah dan hanya bisa direduksi oleh monosakarida. Pemanasan yang lama akan menghidrolisis disakarida sehingga menyebabkan terjadinya false positif. Pengendapan kupro oksida (Cu2O) pada uji barfoed membentuk warna lebih merah bata daripada uji benedict.

(Poedjiadi, 1994)Pada percobaan ini menggunakan 3 larutan yaitu glukosa,

fruktosa, dan sukrosa masing-masing 1 mL. Yang kemudian masing-masing ditambahkan larutan Barfoed 2 mL, larutan barfoed ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air dan digunakan untuk membedakan dengan disakarida. Disakarida dengan konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif. Hasilnya semua larutan berwarna biru dan pada larutan fruktosa ada gumpalan. Setelah itu semua larutan dipanaskan dalam penangas, fungsi pemanasan adalah agar mempercepat reaksi. Lalu didinginkan, hasilnya larutan glukosa dan sukrosa tetap berwarna biru, sedangkan pada larutan fruktosa didapatkan hasil positif yang ditandai dengan

Page 48: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

perubahan warna larutan berwarna biru ada endapan merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa fruktosa merupakan monosakarida karena terbentuk endapan merah bata.

Seharusnya yang hasilnya positif adalah larutan glukosa dan fruktosa, karena glukosa dan fruktosa merupakan monosakarida, tapi pada percobaan kali ini larutan glukosa tidak ada endapannya. Hal ini mungkin pada waktu pemanasan kurang lama.

6.1.4 Hidrolisis PolisakaridaPercobaan ini bertujuan untuk menghidrolisis atau memotong

ikatan pembentuk polisakarida. Prinsipnya adalah polisakarida bukan pereduksi efektif, dikarenakan walaupun polisakarida terdiri dari banyak monosakarida tetapi hanya terdapat satu monosakarida yang mengandung gugus pereduksi bebas. Hidrolisis polisakarida akan menghasilkan banyak monosakarida dengan gugus pereduksi bebas, sehingga bisa diuji gugus pereduksinya.

(Poedjiadi, 1994)Pada percobaan ini, sampel yang digunakan yaitu larutan pati.

Larutan pati ditambahkan HCl pekat dan dipanaskan. Fungsi penambahan HCl pekat yaitu sebagai katalis yang berfungsi untuk mempercepat proses jalannya reaksi. Sedangkan fungsi pemanasan yaitu untuk menghidrolisis larutan pati. Larutan pati merupakan amilum yang termasuk golongan polisakarida. Polisakarida ini terhidrolisis menjadi monosakarida dan polisakarida. Kemudian larutan dimasukkan ke dalam drop plate sebanyak 1 tetes tiap menit selama 6 menit, lalu larutan dalam drop plate tersebut ditambahkan iodin, hasilnya larutan berwarna hijau tua. Fungsi penambahan iodin adalah untuk mengetahui larutan telah terhidrolisis atau belum. Pada saat yang sama diambil 3 tetes larutan kedalam tabung reaksi tiap menit selama 6 menit. Kemudian ditambahkan larulan NaOH, NaOH berfungsi untuk menetralkan larutan yang tadi telah diasamkan karena penambahan HCl pekat. Kemudian larutan yang sudah netral ditambahkan larutan benedict,larutan menjadi berwarna biru, kemudian dipanaskan selama 3 menit dan dibiarkan hingga dingin. Hasilnya tidak ada perubahan larutan berwarna biru.

Dari percobaan ini pada larutan yang ditambahkan iodin, semakin lama larutan dipanaskan semakin tua warnanya. Jika hidrolisis berjalan sempurna, maka banyak monosakarida yang dihasilkan.

Percobaan ini menunjukkan uji negatif yaitu berwarna biru. Hal ini kemungkinan disebabkan karena polisakarida yang terkandung sangat kuat sehingga sulit untuk terurai menjadi disakarida dan monosakarida.

6.2 Lemak atau Lipid

Page 49: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

6.2.1 Uji PeroksidaPada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

iodin dalam lipid dengan menggunakan indikator amilum. Pada uji ini, tabung 1 berisi minyak baru dan tabung 2 berisi minyak lama (tengik) dan masing-masing telah dilarutkan dalam kloroform. Tujuan dari penggunaan kloroform adalah agar minyak dapat larut dengan sempurna. Kemudian ditambahkan dengan asam asetat glasial dan larutan KI 10 %. Tujuan dari penambahan ini adalah untuk menghidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak inilah yang nantinya akan digunakan untuk pengujian ada tidaknya kandungan iodin dalam lemak. Setelah itu dilakukan pemanasan, tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mendekomposisi senyawa lemak, sehingga jika mengandung peroksida akan positif terhadap indikator amilum.

Hasil yang didapat dari percobaan ini adalah uji negatif, yaitu pada minyak baru, tidak menunjukkan warna ungu kehitaman, hal ini mengindikasikan bahwa minyak baru tidak mengandung peroksida karena tidak ada reaksi dengan indikator amilum. Sedangkan pada minyak lama, juga menunjukkan uji negatif atau tidak menunjukkan tanda-tanda terdapat peoksida. Hal ini mungkin terjadi karena sampel minyak lama tersebut belum terlalu lama atau baru digunakan beberapa kali saja sehingga peroksidanya belum terbentuk. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terbentuknya larutan ungu kehitaman yang merupakan uji positif untuk peroksida. Pembentukkan peroksida dapat terjadi tergantung dengan tipe dan jumlah radikal bebas dalam minyak. Pembentukkan peroksida akan bertambah dengan bertambahnya derajat ketidakjenuhan.

Reaksi kimia yang terjadi :

(Poedjiadi, 1994)

6.2.2 Uji Fosfat pada LesitinUntuk uji fosfat pada lesitin, pertama-tama siapkan larutan

lesitin yang telah dilarutkan dalam alkohol. Lesitin ini termasuk kedalam golongan fosfolipid. Kemudian ditambahkan HNO3 pekat. Tujuan dari penambahan HNO3 pekat ini adalah untuk mengoksidasi lesitin yang telah dilarutkan dalam alkohol tersebut. Kemudian

Page 50: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

dilakukan pemanasan. Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat reaksi dan agar larutan tersebut dapat terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Hasil yang diperoleh adalah larutan yang berwarna kuning. Setelah itu, ditambahkan dengan ammoniun molibdat. Tujuan dari penambahan ini adalah untuk mempercepat reaksi (katalis). Kemudian dilakukan pemanasan kembali. Dari percobaan ini diperoleh larutan keruh yang berwarna kuning. Hal ini menunjukkan uji positif bahwa di dalam lesitin mengandung fosfat.

Reaksi kimia yang terjadi :

(Poedjiadi, 1994)

6.2.3 Uji KolesterolUji ini memakai tiga sampel yaitu mentega (kolesterol),

minyak goreng (minyak nabati), minyak ikan (minyak hewani). Kolesterol merupakan suatu sterol (steroid alkohol) utama dalam jaringan hewan.

Tiap sampel dilarutkan dengan kloroform, fungsi dari kloroform adalah untuk melarutkan lemak karena sifat dari lemak atau lipid adalah non polar. Sesuai dengan prinsip “like disolve like” maka senyawa non polar akan larut pada pelarut non polar. Kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat (H2SO4 (p)). Fungsi H2SO4 untuk memutuskan ikatan ester pada lemak. Jika ada kolesterol akan terbentuk lapisan merah pada permukaan larutan dan H2SO4 berwarna kuning.

Pada sampel mentega terbentuk lapisan diatas namun tidak berwarna merah. Namun pada sampel minyak goreng maupun minyak ikan tidak terjadi perubahan. Seharusnya pada mentega dan minyak ikan akan terbentuk lapisan merah pada permuakaan larutan karena merupakan produk lemak hewani. Kemungkinan hal ini dapat terjadi karena ada zat pengotor yang dapat berikatan dengan sampel maupun reagen yang digunakan, sehingga tidak dapat teramati perubahannya.

Page 51: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Dari percobaan ini menunjukkan uji negatif. Hal ini dapat terjadi karena mentega, minyak nabati, dan minyak hewani kemungkinan kurang jenuh.

6.3 Protein dan Asam Amino6.3.1 Tes Ninhidrin

Uji ninhidrin bertujuan untuk mengetahui adanya gugus karboksil dan gugus amino bebas. Gugus karboksil dan gugus amiino bebas akan berikatan dengan ninhidrin dan menimbulkan persenyawaan berwarna ungu.

Pertama sampel berupa susu kedelai (protein) dan glisin ditambahkan reagen ninhidrin kemudian dipanaskan selama 2 menit. Tujuan dari pemanasan untuk mempercepat reaksi antara sampel dengan reagen ninhidrin. Karena penambahan suhu akan menyebabkan peningkatan energi kinetik molekul sehingga gerakan molekul lebih cepat dan tumbukan makin banyak terjadi. Sehingga laju reaksi pun bertambah.

Hasil yang diperoleh adalah uji positif pada susu kedelai ditandai dengan terbentuk dua lapisan antara protein dan air, namun tidak terbentuk perubahan warna, sedangkan pada glisin tidak terjadi perubahan. Pada susu kedelai terbentuk endapan yang berarti ada gugus karboksilat dan gugus amino bebas sedangkan pada glisin tidak terdapat gugus karboksilat dan amino bebas, sehingga tidak terjadi reaksi dengan ninhidrin.

Reaksi kimia yang terjadi :

6.3.2 Tes BiuretDalam analisis protein dan asam amino, tes biuret diperlukan

untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada protein. Dalam larutan basa, biuret akan menunjukkan warna violet dengan penambahan CuSO4. Pada percobaan kali ini kita akan menggunakan sampel larutan protein (susu kedelai) dan larutan glisin. Pada tabung pertama berisi 1 mL larutan sampel protein (susu kedelai) yang mula-mula ditambahkan dengan 1 mL NaOH menghasilkan larutan berwarna putih susu dan Kemudian ditambahkan 1 mL reagen CuSO4 maka menghasilkan warna violet.. Tujuan dari penambahan reagen ini adalah untuk mengkondisikan agar suasana menjadi basa.

Perubahan warna menjadi ungu ini, menandakan bahwa dalam larutan tersebut telah terbantuk senyawa kompleks. Senyawa ini terbentuk antara Cu2+ dengan gugus C=O dan N-H dari rantai

Page 52: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

peptida. Warna ungu pada larutan protein ini menunjukkan bahwa dalam protein mengandung ikatan peptida. Akan tetapi, setelah larutan protein tersebut dipanaskan maka warna yang semula ungu berubah menjadi warna coklat muda. Perubahan warna ini disebabkan oleh terjadinya proses denaturasi (perubahan struktur protein) pada saat protein dipanaskan.

Pada tabung kedua berisi larutan glisin, dan di tambahkan sebanyak masing-masing 1ml reagen NaOH dan CuSO4

menghasilkan larutan bening tidak berwarna (tidak mengalami perubahan) baik sebelum maupun setelah dipanaskan. Larutan tidak berwarna ini menunjukkan bahwa dalam glisin tidak mengandung ikatan peptida. Ikatan peptida terjadi bila beberapa asam amino berikatan antar satu sama lain. Sedangkan pada glisin, hanya memiliki satu ikatan asam amino. Hal inilah yang menyebabkan pada glisin tidak memiliki ikatan peptida.

Berikut merupakan struktur Glisin :

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa uji positif diberikan pada susu kedelai,berarti protein dalam susu kedelai mengandung ikatan peptida sedangkan glisin menunjukkan uji negatif.

Reaksi Tes Biuret :

(Arsyad, 2001)6.3.3 Tes Xanthoprotein

Uji xanthoprotein diperlukan dalam identifikasi asam amino dan protein. Uji ini dapat mengetahui ada tidaknya cincin benzen (fenil) dalam suatu protein. Gigus fenil merupakan gugus benzen yang berikatan dengan OH- Pada percobaan kali ini kita juga akan menggunakan larutan sampel protein (susu kedelai) dan larutan glisin serta ditambah larutan fenol sebagai bahan percobaan.

Pada tabung pertama yang berisi larutan protein setelah ditambah dengan 0.5 ml reagen HNO3 dan 0.5 ml NaOH maka akan terbentuk endapan kuning. Tujuan dari penambahan HNO3 adalah untuk mereaksikan sampel agar terjadi perubahan warna sedangkan

Page 53: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

tujuan penambahan NaOH adalah untuk membuat suasana menjadi basa, karena tes xanthoprotein hanya bekerja dalam suasana basa. Endapan ini terjadi karena adanya reaksi nitrasi pada inti benzen yang terdapat pada molekul protein. Endapan ini juga menunjukkan bahwa didalam sampel larutan protein (susu kedelai kemasan) yang telah diuji mengandung tirosin, fenilalanin, dan triptofan. Dan pada tabung yang berisi larutan fenol juga menghasilkan warna kuning pada larutanny,a setelah ditambahkan dengan 0.5 ml reagen HNO3

dan 0.5 ml NaOH. Hal ini juga menandakan adanya fenil di dalam larutan fenol. Sedangkan pada tabung yang berisi larutan glisin, setelah ditambahkan dengan 0.5 ml reagen HNO3 dan 0.5 ml NaOH tidak terbentuk endapan berwarna kuning ataupun larutannya berubah warna menjadi kuning. Melainkan warna larutannya tetap bening (tidak berwarna).

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa uji positif diberikan pada larutan protein, susu kedelai, dan fenol yang ditandai dengan terbentuknya endapan kuning. Sedangkan uji negatif diberikan pada glisin.

Reaksi Xanthoprotein :

(Arsyad, 2001)

6.3.4 Tes SulfurTes ini dilakukn dengan tujuan menunjukkan adanya asam

amino yang mengandung sulfur ( S ). Sampel yang digunakan adalah albumin telur.

Percobaan dilakukan dengan menambahkan 1 ml NaOH 40 % ke dalam 1 ml albumin telur. Fungsi dari penambahan NaOH adalah untuk membuat larutan menjadi basa dan untuk menguraikan gugus amina unsur S dalam larutan basa yang akan membentuk Na2S.

Page 54: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Kemudian dilakukan pemanasan. Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat terjadinya proses reaksi. Setelah itu dilakukan penambahan 1 tetes CH3COOPb, menghasilkan larutan coklat dan endapan coklat. Tujuan dari penambahan CH3COOPb adalah untuk mengendapkan S yang terkandung dalam protein menjadi PbS. Uji postif dari tes ini adalah dengan munculnya endapan coklat yang merupakan endapan Pb2S.

Reaksinya :

(Poedjiadi, 1994)

6.3.5 Pengendapan Proteina. Pengendapan oleh Garam

Percobaan ini dilakukan dengan menambahkan larutan (NH4)2SO4 pada larutan susu kedelai, sehingga terbentuk endapan. Garam amonium sulfat dipilih karena kemampuan garam tersebut untuk mengendapkan protein cukup besar walaupun dalam jumlah yang kecil. Endapan terbentuk karena terjadi kompetisi antara molekul protein dengan ion anorganik (NH4)2SO4 dalam mengikat air (hidrasi). Karena konsentrasi (NH4)2SO4 lebih tinggi, maka kelarutan protein menjadi berkurang sehingga protein terendapkan. Pengendapan ini disebut salting out. Uji positif diberikan pada percobaan ini yang ditandai dengan adanya endapan.

(Poedjiadi, 1994)

b. Pengendapan oleh logam beratProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik

isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat fisika dankimia erat hubungannya dengan pH isolistrik. Pada pH di atas titik isolistrik,protein bermuatan negative. Sedangkan di bawah titik isoloistrik protein bermuatan positif. Olleh karena

Page 55: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

itu,untuk mengendapkan protein dengan ion logam diperlukan pH larutan di atas titik isolistrik.

(Poedjiadi,1994)

Larutan protein (susu kedelai) yang ditambah dengan 1 tetes ZnSO4 terbentuk endapan putih, yang kemudian larutan dibagi da\ua,salah satunya ditambah ZnSO4 berlebihan. Larutan ini memunculkan endapan putih yang lebih menggumpal,sedangkan dalam larutan tanpa ZnSO4 tidak mengalami perubahan. Endapan putih dikarenakan pH akibat penambahan ZnSO4 telah melampaui titik isolistrik protein yang berkisar pada pH 4,55-4,90.

Uji positif diberikan pada percobaan ini yang ditandai dengan terbentuknya endapan.

Reaksi kimia yang terjadi :

(Poedjiadi,1994)

c. Pengendapan oleh alkoholLarutan protein yang ditambah dengan alkohol 96% akan

menimbulkan endapan putih. Hal ini dikarenakan alkohol menarik mantel air yang melingkupi molekul protein. Uji positif diberikan pada percobaan ini dengan adanya endapan.

(Poedjiadi,1994)6.3.6 Denaturasi Protein Putih Telur

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan protein yang terkandung didalam albumin telur. Albumin telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi setelah dipanaskan pada suhu tinggi. Pada saat dipanaskan, terjadi penggumpalan pada albumin telur, hal ini disebabkan karena adanya denaturasi protein. Uji positif diberikan pada percobaan ini ditandai dengan adanya gumpalan dari protein yang terdenaturasi.

Page 56: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tertier dan kuartener molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovelen.

(Winarno, 1992).Protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya.

Lapisan molekul bagian dalam yang ersifat hidrofobik akan keluar sedangkan bagian hidrofilik akan terlipat ke dalam. Pelipatan atau pembakikkan akan terjadi bila protein mendekati pH isoelektris lalu protein akan menggumpal dan mengendap.

(Winarno, 1992). Titik Isoelektrik adalah derajat keasaman atau pH ketika suatu

makromolekul bermuatan nol akibat bertambahnya proton atau kehilangan muatan oleh reaksi asam-basa. Pada koloid, jika pH sama dengan titik isoelektrik, maka sebagian atau semua muatan pada partikelnya akan hilang selama proses ionisasi terjadi. Jika pH berada pada kondisi di bawah titik isoelektrik, maka matan partikel koloid akan bermuatan positif. Sebaliknya jika pH berada di atas titik isoelektrik maka muatan koloid akan berubah menjadi netral atau bahkan menjadi negatif.

(Winarno, 1992).

6.3.7 Penggumpalan ProteinTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui bahwa

protein tidak larut dalam pelarut basa (NaOH) dan pelarut asam (HCl). NaOH digunakan sebagai pelarut basa sedangkan HCl berfungsi sebagai pelarut asam. Susu kedelai 2mL diletakkan ke dalam tabung reaksi, setelah itu ditambah 1tetes klorofenol merah, warna larutannya berubah menjadi ungu, setelah itu ditambah asam cuka sampai warna ungu pada larutan hilang. Kemudian dilakukan pemanasan. Pada saat pemanasan terjadi penggumpalan karena adanya denaturasi protein. Setelah itu endapan dibagi menjadi 2 bagian,yang satu ditambah dengan pelarut basa (NaOH) dan yang lain ditambah dengan pelarut asam (HCl). Pada saat ditambah NaOH, endapan berwarna ungu dan endapan terdapat di atas sedangkan pada saat ditambah HCl, endapan berwarna kuning dan endapannya terdapat di bawah. Ini membuktikan bahwa protein tidak larut dalam pelarut basa maupun asam, ini menunjukkan uji positif.

6.4 Vitamin

6.4.5 Vitamin AUji coba ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya

vitamin A pada suatu sampel yang di analisis, pada percobaan ini digunakan sampel yaitu minyak ikan, minyak ikan sebanyak 0,5 ml pertama tama di analisis dengan menambahkan tetes demi tetes kloroform hingga larut, penambahan kloroform ini sesuai dengan

Page 57: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

prinsip like dissolve like dimana sampel yang digunakan dan kloroform sama-sama bersifat non polar. Kemudian larutan ditambahkan asam asetat anhidrat dengan fungsi menghilangkan air, karena sifat dari asam asetat anhidrat yang dapat mengikat air, dan analisis ini harus bebas air. Kemudian ditambahkan SbCl3 dalam bentuk padatan dengan tujuan sebagai indikator perubahan warna yang nantinya akan diamati di bawah sinar UV. Dan hasil yang didapat saat diamati dibvawah sinar UV yaitu larutan berwarna biru, yang menandakan pada sampel minyak ikan positif mengandung vitamin A didalamnya.Reaksi Vitamin A dengan SbCl3 :

(Poedjiadi, 1994)

6.4.1 Vitamin B1

Uji coba ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya vitamin B1 pada sampel yang akan dianalisis yaitu sebuk vitamin B kompleks, sebuk vitamin B kompleks dianalisis dengan penambahan 3 tetes NaOH 30% atau 7,5 N, penambahan NaOH tersebut berfungsi untuk membuka lingkar piarol dalam tiamin yang terdapat pada vitamin, kemudian setelah lingkar piarol terbuka di tambahkan 3 tetes K3Fe(CN)6 untuk mengoksidasi tiamin untuk menghasilkan produk yang bersifat fluoresens yaitu tisokrom, setelah perlakuan tersebut kemudian ditambahkan isobutanol untuk mengekstrak fluoresens tarsebut, selanjutnya dikocok, pengkocokkan ini bertujuan untuk mencampurkan larutan tersebut agar merata dan untuk mempercepat proses reaksi dalam tabung reaksi karena partikel partikel yang ada didalamnya lebih sering terjadi tumbukan. Kemudian mengamati warna fluoresens yang terbentuk dibawah sinar UV dan apabila warna fluoresens tersebut berwarna hijau berarti positif mengandung vitamin B1, saat diamati warna fluoresensi yang terbentuk pada larutan yang dianalisis dibawah sinar UV menunjukan warna hijau, yang berarti pada sampel vitamin B kompleks positif mengandung vitamin B1.

Page 58: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

6.4.2 Vitamin B2

Dari hasil uji yang dilakukan dengan menambahkan serbuk vitamin B2 dengan etanol 80% yang bertujuan melarutkan vitamin B2

dikarenakan etanol bersifat polar (suka dengan air),vitamin B2

merupakan vitamin yang larut dalam air. Kemudian dilakukan pengocokan secar kuat fungsi dari pengkocokkan sendiri agar seluruh vitamin dapat larut dalam air. Setelah mengamati larutan melalui lampu UV agar warna larutan dapat terlihat.Setelah diamati tampak warna hijau membuktikan larutan tersebut positif mengandung vitamin B2.

Reaksi kimia yang terjadi :

(Poedjiadi, 1994)

6.4.3 Vitamin CUji terhadap vitamin C dilakukan dengan mereaksikan 2ml

larutan vitamin C dengan 2 tetes NaOH 10% .Alasan pemilihan pelarut ini karena vitamin C larut dalam pelarut polar,sehingga untuk hasil yang terbaik digunakan NaOH .Kemudian ditambah 2ml FeSO4 5% setelah campuran rata.Kemudian didiamkan beberapa saat.Lama kelaman pada larutan tersebut terbentuk warna hijau kehitaman,warna ini menunjukan uji positif bahwa larutan mengandung vitamin C.

(Poedjiadi,1994)

Page 59: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

6.4.4 Sifat Antioksidan Vitamin CVitamin C sangatberperan dalam memelihara fungsi normal

semua unit sel. (Poedjiadi,1994)

Vitamin C juga mengandung sifat antioksidan.Dalam percobaan ini, buah pear dikondisikan dalam dua larutan yaitu larutan aquadest dan larutan vitamin C. Setelah kedua sayatan buah pear direndam selama 30 menit, terbentuk warna kecoklatan pada sayatan buah pear yang sebelumnya direndam dalam aquadest, sedangkan sayatan buah pear yang direndam dalam larutan vitamin C masih dalam keadaan segar, tidak terbentuk warna kecoklatan pada sayatan buah pear. Hal ini menunjukan bahwa buah pear tidak teroksidasi. Dengan demikian, vitamin C berperan menghambat reaksi reaksi oksidasi dengan cara bertindak. Sedangkan buah pear yang direndam dalam aquades warnanya berubah menjadi coklat karena buah pear tersebut mengalami reaksi oksidasi. Zat antioksidan merupakan zat yang dapat melindungi nutrisi suatu makanan melalui peminimalan kerusakan pada suatu zat.

(Willey, 2001)

Reaksi kimia yang terjadi :

(Fessenden, 1997)

Page 60: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

VII. KESIMPULAN7.1 Karbohidrat

a. Uji MolischUji ini menghasilkan uji yang positif dengan terbentuknya cincin

merah dan reaksinya bersifat eksotermis. Pada uji ini, larutan pati positif mengandung karbohidrat.b. Uji Benedict

Uji ini menghasilkan uji yang positif dan negatif.Pada fruktosa uji positif terbentuk larutan berwarna merah bata, menandakan bahwa mengandung gula pereduksi sedangkan glukosa dan sukrosa uji negatif.c. Uji Barfoed

Hasil dari uji ini bernilai negatif pada sukrosa dan glukosa, sedangkan pada fruktosa bernilai positif, karena kelompok monosakarida. Uji positif ditunjukkan dengan adanya endapan merah bata.d. Hidrolisis Polisakarida.

Hasil dari uji ini bernilai negatif. Seharusnya uji positif memberikan endapan merah bata.

7.2 Lipida. Uji Peroksida

Munculnya peroksida dipengaruhi oleh tipe dan jumlah radikal bebas yang terdapat pada lipid. Semakin bertambahnya pembentukkan peroksida ditandai dengan bertambahnya derajat ketidakjenuhan. Uji ini memberikan uji negatif untuk minyak baru dan minyak tengik. Hal ini

Page 61: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

menunjukkan bahwa minyak baru dan minyak tengik tidak mengandung peroksida.b. Uji fosfat pada lesitin

Hasil dari uji ini adalah positif dengan memberikan endapan kuning. Hal ini berarti lesitin mengandung fosfat.c. Uji Kolesterol

Hasil dari uji ini adalah negatif untuk mentega, minyak nabati dan minyak hewani. Uji positif ini dapat ditunjukkan dengan terbentuknya endapan kuning.

7.3 Asam Amino dan Proteina. Tes Ninhidrin

Hasil dari uji ini adalah negatif untuk susu kedelai(protein). Uji positif memberikan perubahan warna larutan menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa dalam susu kedelai tidak mengandung α amino.b. Tes Biuret

Pada tes ini menunjukkan adanya perbedaan hasil antara protein dan glisin. Pada protein menghasilkan uji positif warna ungu, sedangkan pada glisin menghasilkan uji negatif larutan bening. Hal ini berarti protein mengandung ikatan peptida. c. Tes Xanthoprotein

Hasil tes ini menunjukkan uji positif pada susu kedelai dan fenol dengan memberikan endapan kuning, sedangkan uji negatif pada glisin. Hal ini menunjukkan bahwa susu kedelai dan fenol mengandung gugus fenil.d. Tes Sulfur

Pada uji ini menghasilkan uji yang positif dengan terbentuknya larutan berwarna coklat, terbukti bahwa di dalam protein mengandung sulfur dalam asam aminonya.e. Reaksi pengendapan protein

Pengendapan Protein oleh GaramPada uji ini menghasilkan uji positif yang ditandai dengan

terbentuknya endapan. Hal ini berarti protein dapat diendapkan oleh garam. Pengendapan oleh Logam Berat

Pada uji ini menghasilkan uji positif yang ditandai dengan terbentuknya endapan. Hal ini berarti protein dapat diendapkan oleh logam berat. Pengendapan oleh Alkohol

Pada uji ini menghasilkan uji positif yang ditandai dengan terbentuknya endapan. Hal ini berarti protein dapat diendapkan oleh alkohol.

f. Denaturasi Protein pada Putih TelurUji ini menghasilkan uji positif yang ditandai dengan terbentuknya

gumpalan. Hal ini menunjukkan bahwa protein mudah terdenaturasi dengan adanya pemanasan.g. Penggumpalan Protein

Page 62: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

Uji ini menghasilkan uji positif yang ditandai dengan terbentuknya endapan. Hal ini menunjukkan bahwa protein dapat diendapkan dalam asam encer.

7.4 Vitamina. Vitamin A

Uji positif yang ditandai dengan warna biru ketika diamati di bawah sinar UV. Hal ini menunjukkan bahwa larutan mengandung vitamin Ab. Vitamin B1

Uji positif yang ditandai dengan warna hijau ketika diamati di bawah sinar UV. Hal ini menunjukkan bahwa larutan mengandung vitamin B1

c. Vitamin B2

Uji positif yang ditandai dengan warna hijau ketika diamati di bawah sinar UV. Hal ini menunjukkan bahwa larutan mengandung vitamin B2

d. Vitamin CUji positif yang ditandai dengan warna kuning. Hal ini

menunjukkan bahwa larutan mengandung vitamin C.e. Sifat Antioksidan Vitamin C

Pada uji ini menghasilkan uji positif, berarti vitamin C mengandung zat antioksidan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad.M.N, 2001, Kamus Kimia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Basri,S, 1996, Kamus Kimia, Rineka Cipta, JakartaDaintih.J, 1999, Kamus Kimia, Erlangga, JakartaFessenden,R, 1984, Organic Chemistry, edisi ke 2, Willard Grant Press

Publisher, USAGrant, 1987, Chemical Dictionary, Mc Graw Hill, USAHart,H, 1983, Organic Chemistry-A Short Course, edisi ke 5, Houghton Miffin

Company, BostonKuswati,dkk, 2001, Sains Kimia, Bumi Aksara, JakartaMayers.P.A, 1992, Biokimia Harper, Penerbit Buku Kedokteran, JakartaMulyono, 2001, Kamus Kimia, Grasindo, BandungPage,D.S., 1981, Prinsip-prinsip Biokimia, Erlangga, JakartaPoedjiadi, 1994, Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia, JakartaPringgodigdo. AG, 1973, Ensiklopedia Umum, Yayasan Buku Franklin, JakartaPudjaatmaka. H, 2003, Kamus Kimia Organik, Depdikbud, JakartaSumardjo.D, 1998, Kimia Kedokteran Undip, edisi ke 3, Universitas Diponegoro,

SemarangSuwandi.M, 1989, Kimia Organik: Karbohidrat, Lipid, Protein, FKUI, Jakarta Willey, J, 2001, Hawley’s Condensed Chemical Dictionary, edisi ke 14, John

Willey and Sons Inc, New York Winarno.F.G, 1982, Analisa Bahan Pangan, UI Press, Jakarta

Page 63: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya
Page 64: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya

LEMBAR PENGESAHAN

Semarang, 30 Desember 2009Praktikan,

Qosim Marjuki Rizka MarinaJ2C 008 052 J2C 008 059

Roshinta Anggun Ramadhani Rr Dian PratiwiJ2C 008 060 J2C 008 061

Sapto Adi Wibowo Sara Agustine BiyangJ2C 008 062 J2C 008 063

Sari Pratiwi Setyo Rini UtomoJ2C 008 064 J2C 008 065

Nur Farida Triyani SulistiyowatiJ2C 008 095 J2C 008 096

Mengetahui,Asisten,

Rizkia MulyowatiJ2C 006 045

Page 65: LAPORAN AKHIR - Golden Alchemist's Blog | Science … · Web viewProtein mempunyai titik isolistrik yang berbeda.Titik isolistrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya