LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan...

87
1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PASCA DOKTOR MITIGASI BENCANA GEMPABUMI MENGGUNAKANINDIKATOR SHEARSTRAINUNTUK MENDUKUNG TATA RUANG WILAYAH KOTA BENGKULU Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun KETUA PENELITI (Dr. Muchammad Farid, MS ; NIDN: 0008115905) PENELITI PENGARAH (Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si0014096703) Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan kontrak penelitian Nomor: 919/UN30.15/LT/2017 UNIVERSITAS BENGKULU 31 Oktober 2017

Transcript of LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan...

Page 1: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

1

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN HIBAH PASCA DOKTOR

MITIGASI BENCANA GEMPABUMI MENGGUNAKANINDIKATOR

SHEARSTRAINUNTUK MENDUKUNG TATA RUANG

WILAYAH KOTA BENGKULU

Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

KETUA PENELITI

(Dr. Muchammad Farid, MS ; NIDN: 0008115905)

PENELITI PENGARAH

(Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si0014096703)

Dibiayai oleh:

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan kontrak penelitian

Nomor: 919/UN30.15/LT/2017

UNIVERSITAS BENGKULU

31 Oktober 2017

Page 2: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

2

Page 3: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

3

RINGKASAN

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko

bencana.Gempabumi merupakan salah satu bencana yang sangat dahsyat. Dampak yang

ditimbulkannya dapat menghilangkan banyak nyawa manusia dan kerusakan bangunan

di permukaan bumi. Di wilayah Sumatra bagian barat, gempabumi yang terjadi lebih

sering disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan

lempeng tektonik Eurasia. Sejarah gempabumi berskala besar di wilayah Sumatra,

khususnya Bengkulu berpusat di daerah subduksi kedua lempeng ini. Pusat gempabumi

yang sebagian besar berada di bawah lepas pantai Samudra Hindia akan sangat

memungkinkan dampak bencana gempabumi lebih besar mengarah ke wilayah Kota

Bengkulu yang terletak di pesisir bagian barat Pulau Sumatra. Salah satu langkah

strategis untuk mengurangi dampak bencana adalah mengetahui nilai shear strain.

Shear strain (γ) pada lapisan sedimen menggambarkan kemampuan material lapisan

tanah untuk saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Semakin besar

regangan dan pergeseran saat terjadi gempabumi, akan semakin besar dampak yang

diakibatkannya. Rangkaian penelitian sebelumnya telah menghasilkan Indeks

Kerentanan Seismik di wilayah Kota Bengkulu. Untuk dapat mengetahui nilashear

strain harus diketahui dahulu nilai Percepatan Getaran Tanah maksimum dan nilai

Indeks Kerenatan Seismik di setiap stasiun. Data dan Peta Indeks Kerentanan Seismik

yang diperoleh di Kota Bengkulu masih jauh mencukupi untuk mengetahui shear strain

di Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai shear strain di seluruh

Kota Bengkulu dan aplikasinya pada perencanaan Tata Ruang Wilayah tersebut.

Penelitian ini akan dilakukan selama 2 tahun. Tahun I meliputi: (a) pengambilan data

historik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama

kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran Tanah

Maksimum (α); (b) mengakuisisi data getaran tanah dengan sistem zonasi sebanyak 600

stasiun di seluruh wilayah Kota Bengkulu; (c) menghitung Nilai Indeks Kerentanan

Seismik (Kg) dan shear strain (γ) untuk 600 stasiun. Tahun II meliputi (a) akuisisi data

dan Peta Tata Ruang Kota Bengkulu yang sedang digunakan; (b) melakukan zonasi tata

ruang untuk mengetahui ruang-ruang yang sudah dan akan dimanfaatkan; (c)

menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang tanpa

mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta yang sedang digunakan);

(d) menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang dengan

mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta hasil penelitian tahun I);

(e) melakukan overlay anatra peta yang sedang digunakan dengan peta hasil peneltian

tahun I. Hasil yang diharapkan pada Tahun I adalah tersedianya data di 600 stasiun

untuk menghitung Indek Kerentanan Seismik serta Percepatan Getaran Tanah

Maksimum wilayah Kota Bengkulu. Tahun II, tersedianya data tata Ruang Kota

Bengkulu, hasil perhitungan keuntungan dan kerugian menggunakan peta yang sedang

digunakan, hasil perhitungan keuntungan dan kerugian menggunakan peta hasil

penelitian tahap I, peta hasil overlay antara peta yang sedang digunakan dengan peta

hasil penelitian tahap I. Dengan mengetahui shear strain di Kota Bengkulu akan dapat

dibuat Peta ancaman bahaya gempabumi serta Mitigasi Bencana Gempabumi di Kota

Bengkulu. Dokumen mitigasi ini diharapkan akan menjadi modal awal untuk

memperoleh Model Mitigasi Bencana Gempabumi di wilayah Jawa, NTB, NTT, Papua

dan Australia bagian utara

Keyword: Mitigasi gempabumni, shear strain, Tata Ruang Kota Bengkulu

Page 4: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

4

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ......................................................................................................... 1

Halaman Pengesahan ............................................................................................... 2

Ringkasan ................................................................................................................. 3

Daftar isi .................................................................................................................. 4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan ................................................................. 6

1.2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Subduksi Lempeng Tektonik .................................................................. 8

2.2 Mitigasi Bencana.............. ....................................................................... 9

2.3 Shear Strain.............. ............................................................................... 11

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan ...................................................................................................... 16

3.2 Manfaat Penelitian ................................................................................... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 18

4.2 Tahapan Penelitian .................................................................................. 18

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN KELUARAN YANG DICAPAI

5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 22

5.2 Keluaran yang telah dicapai .................................................................... 31

BAB 6 RENCANA TAHAP BERIKUTNYA ................................................. 32

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 32

5.2 Saran ........................................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

5

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Nilai starain dan dinamika tanah ............................................................ 16

Tabel 4.1. Sasaran, iuran dan indikator capaian kegiatan penelitian ....................... 21

Tabel 5.1. Nilaistarain dan vs30 di setiap koordinat ............................................... 23

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambarl 1. Kota Bengkulu, Zona Subduksi Hindia-Australia dan Euro-Asia ...... 6

Gambar 2a. Goncangan kuat gempa bumi merusak bangunan .............................. 8

Gambar 2b. Deformasi tanah membelah jalan raya ............................................... 8

Gambar 2c. Liquefaction menurunkan pondasi bangunan ..................................... 8

Gambar 2.1. Ilustrasi Subduksi Lempeng Tektonik ................................................ 9

Gambar 2.2. Peta percepatan gempa maksimum Indonesia ................................... 13

Gambar 2.3. Pergeseran Sedimen Ketika Terjadi Gempa bumi .............................. 14

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian (Kota Bengkulu) ................................................... 18

Gambar 4.2. Tahapan Penelitian ............................................................................. 19

Gambar 4.3. Seismometer ....................................................................................... 20

Gambar 4.4. Contoh spektrum getaran tanah dengan nilai fo = 5,6 dan A=7,2 ....... 20

LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Olah Data Mikrotremor ...................................................................... 31

Lampiran 2. Sertifikat Internasional ....................................................................... 42

Lampiran 3. Fullpaper Internasional ....................................................................... 43

Lampiran 4. Accepted Abstarct (untuk Internasional Seminar ke-2) ..................... 52

Lampiran 5. Abstract Accepted............................................................................... 53

Page 6: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

6

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Kota Bengkulu berlokasi pada koordinat 102,25o– 102,38

o BT dan 3,5

o - 3,75

o LS,

berada di wilayah subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan lempeng tektonik

Eurasia, seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Kota Bengkulu, Zona Subduksi Hindia-Australia dan Euro-Asia

Daerah yang berada dalam zona subduksi lempeng tersebut rawan terhadap bahaya

gempabumi. Dalam rentang waktu 1 minggu dapat terjadi gempabumi dengan

kekuatan > 4 SR sebanyak 12 kali (BMKG, 2011). Menurut catatan terjadinya

gempabumi tektonik dari tahun 1900 sampai dengan 2010, sekitar 95% sumber gempa

berada di bawah Samudra Hindia ( BMKG Bengkulu, 2010). Kenyataan ini mendorong

pemikiran bahwa wilayah kota Bngkulu merupakan obyek yang sangat rawan terhadap

ancaman bahaya Gempabumi.Bahaya yang disebabkan oleh gempabumi dapat

dikategorikan menjadi tiga (Suckale et al. 2005) yaitu (1) efek yang dihasikan langsung

dari getaran tanah; (2) efek pada permukaan tanah yang disebabkan oleh patahan dan

deformasi dan (3) efek yang dipicu oleh gerataran seperti terjadinya tsunami atau tanah

longsor. Dalam pembahasan mengenai penilaian bahaya gempabumi atau seismic

hazard, kategori yang pertama lebih banyak digunakan karena kategori yang lain bisa

diturunkan dari kategori yang pertama. Goncangan gempabumi akan direspon oleh

sedimen. Respon sedimen terhadap goncangan gempabumi akan bervariasi bergantung

dari kekerasan dan ketebalannya. Kekerasan dan ketebalan sedimen merupakan fungsi

dari frekuensi resonansi. Besar kecilnya frekuensi resonansi menggambarkan tingkat

Page 7: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

7

kerentanan sedimen terhadap tekanan gelombang seismik (gelombang gempabumi).

Wilayah sedimen yang memiliki frekuensi resonansi kecil akan memiliki indeks

kerentanan seismik tinggi (Nakamura, 2003). Indeks kerentanan seismik definisikan

sebagai indeks yang menggambarkan tingkat kerentanan lapisan tanah permukaan

terhadap deformasi saat terjadi gempabumi (Nakamura, 2000). Semakin tinggi nilai

indeks kerentanan seismik suatu sedimen maka semkain besar ketidak mampuan

sedimen tersebut dalam menghadapi deformasi yang akan melanda. Kota Bengkulu

memiliki indeks kerentanan seismik yang bervariasi mulai dari 0,6 sampai 48,1 (Farid,

2012). Sebaran indeks kerentanan di kota Bengkulu lebih cenderung tinggi yaitu > 5,0

di beberapa kecamatan dan di wilayah peisir. Indek kerentanan seismik < 5,0 lebih

sedikit dan hanya terjadi beberapa tempat umumnya jauh dari pantai (Ismulhadi A,

2012). Tingginya angka indek kerentanan seismik di kota Bengkulu menjadi indikator

kuat akan ancaman terhadap deformasi sedimen saat terjadi gempabumi. Deformasi

yang pernah terjadi di kota Bengkulu ditunjukkan pada gambar 2 :

Gambar 2a. Goncangan kuat

gempabumi merusak

bangunan (Kanwil PU, 2000)

Gambar 2b. Deformasi

tanah membelah jalan raya

(Dinas PU, 2007)

Gambar 2c. Liquefaction

menurunkan pondasi

bangunan (Dinas PU, 2000)

Deformasi dapat berupa goncangan kuat, patahan lahan dan liquefaction (Gambar 2)

yang ditandai dengan besarnya nilai ground shear strain di wilayah tersebut. Untuk

memenuhi syarat terjadinya deformasi tersebut nilai ground shear strainlebih besar

dari 1,0 x 10-3

(Isihara, 1982). Sebagian besar wilayah pesisir kota Bengkulu memiliki

nilai ground shear strainantara 1,7 x 10-3

– 10,6 x 10-3

dan diprediksi untuk wilayah

lain di kota Bengkulu memiliki nilai shear strain tidak jauh dari rentang nilai tersebut

(Farid M, 2012). Ancaman akan deformasi sedimen ini harus dikelola dengan cermat

dan benar mengingat kota Bengkulu masih akan terus membangun dan merencanakan

efektifitas penggunaan lahannya. Permasalahannya adalah informasi untuk mengetahui

wilayah-wilayah yang aman, berbahaya dan sangat berbahaya dari deformasi sedimen

(a) (b) (c)

Page 8: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

8

ketika terjadi gempabumi belum tersdia. Informasi yang diamaksud adalah data dan

olah data tentang getaran tanah, olah data historik gempabumi, distribusi kepadatan

penduduk, peta Peak Ground Acceleration (PGA), peta indeks kerentanan seismik,

peta frekuensi dominan getaran tanah dan peta atenuasi kondisi sedimen.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat penting dilakukan penelitian untuk

menemukan konsep merencanakan dan membangun kota di wilayah rawan

gempabumi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Subduksi Lempeng Tektonik

Dalamgeologi, subduksiadalah prosesyang terjadipada pertemuan dua lempeng tektonik

dengan satulempeng tektonik bergerak di bawah empeng tektonik ain (Defant, 1998).

Lempeng tektonik Indo-Australia merupakan lempeng samudra yang memiliki

kerapatan (density) lebih besar dari lempeng benua, sehingga lempeng Indo-Australia

harus menyusup kebawah samapai ke Astenosfer, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 2.1. Ilustrasi Subduksi Lempeng Tektonik

Daerahdimanaproses initerjadidikenal sebagaizonasubduksi. Daerah subduksi Lempeng

tektonik Indo-Australia meliputi P. Sumatra bagian barat, P. Jawa bagian selatan, P.

Bali. NTB bagian selatan, NTT bagian selatan, Papua bagian selatan dan Australia

bagian utara.

Pada daerah subduksi sering terjadi gempabumi besar. M¨uller dan Landgrebe (2012)

mengungkapkan bahwa gempabumi besar sangat sering terjadi di daerah

subduksi.Zhao. (2012) menyatakan bahwa gempabumi besar lebih cenderung berasal

dari daerah subduksi.Rajendran (2013) mengungkapkan bahwa banyak gempabumi

Lempeng

Samudra Lempeng

Benua

Page 9: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

9

besar terjadi di wilayah subduksi Lempeng India-Australia dan Eurasia selama 100

tahun terakhir.

Baik M¨ uller dan Landgrebe (2012), Zhao. (2012), dan Rajendran (2013), tidak satupun

diantara mereka meneliti tentang tingkat bahaya gempabumi di daerah Bengkulu, yang

termasuk dalam daerah subduksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat bahaya

gempabumi melalui indikator shear strain (regangan geser) dari lapisan sedimen ketika

dilanda gempabumi. Dengan mengetahui regangan geser pada setiap zonasi, diharapkan

masyarakat dan pemerintah dapat mengatur tataruang yang paling aman dari ancaman

bahaya gempabumi.

2.2. Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik

melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan

menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).Adil (2013) mengemukakan bahwa

pembangunan yang tidak dilandasi dengan teknik konstruksi tahan gempa akan

menderita kerusakan yang sangat parah dan menimbulkan kerugian besar ketika terjadi

gempabumi. Kiranbala (2012) mengemukakan bahwa Perencanaan Mitigasi untuk

kejadian gempabumi sangat perlu dilakukan meskipun dengan biaya yang cukup besar.

Allotey (2010) mengemukakan bahwa kerusakan besar yang terjadi akibat gempabumi

yang melanda Haiti disebabkan karena tidak adanya perencanaan mitigasi bencana..

Dalam upaya mengurangi dampak bencana di suatu wilayah, tindakan pencegahan perlu

dilakukan oleh masyarakatnya. Pada saat bencana terjadi, korban jiwa dan kerusakan

yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan dan sistem peringatan dini.

Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang

tepat guna dan tepat waktu. Bencana bisa menyebabkan kerusakan fasilitas umum, harta

benda dan korban jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa

mengurangi resiko ini.

Penanggulangan bencana hendaknya menjadi tanggung jawab bersama antara

masyarakat dan pemerintah serta pihakpihak terkait. Kerjasama ini sangat penting untuk

memperlancar proses penanggulangan bencana.

Page 10: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

10

Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-lempeng tektonik di bawah

permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa besar dan

menimbulkan goncangan di permukaan. Indonesia sangat rawan gempa karena secara

geografis berada dekat dengan lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama

lain, serta karena adanya gunung-gunung berapi yang aktif.

Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan, jembatan dan

jalan-jalan yang besar dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana alam berbahaya

seperti tanah longsor dan tsunami (silakan baca bagian tanah longsor dan tsunami pada

buku ini). Korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan roboh

atau obyek berat lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang sering terperangkap dalam

bangunan runtuh. Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa

menit, jam, hari atau bahkan minggu setelah gempa yang pertama, walaupun sering

tidak sekuat yang pertama. Ancaman gempa susulan adalah runtuhnya bangunan yang

telah goyah dan rusak akibat gempa pertama.

Ancaman gempabumi tidak hanya runtuhnya bangunan fisik, tetapi juga tsunami, tanah

yang pecah, tanah longsor, kebakaran, likuifaksi, serta erosi pantai. Khusus untuk

likuifaksi, ancaman ini sangat kuat di Kota Bengkulu. Likuifaksi adalah fenomena

hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran. Getaran yang dimaksud adalah getaran

gempabumi.

2.3. Shear Strain

Penelitian tentang Shear Strain (γ) tidak secara langsung dilakukan, akan tetapi dimulai

dari penelitian tentang indeks kerentanan seismik. Penelitian tentang indeks kerentanan

seismik telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang dihubungkan dengan kerusakan

fisik di suatu wilayah. Daryono (2011) melakukan kajian tentang “Indeks Kerentanan

Seismik Berdasarkan Mikroseismik pada Setiap Satuan Bentuklahan di Zona Graben

Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta”. Kondisi geomorfologi yang mempengaruhi

variasi indeks kerentanan seismik di daerah penelitian adalah relief muka bumi, jenis

material penyusun bentuklahan, ketebalan sedimen, dan kedalaman muka airtanah. Ada

korelasi signifikan antara indeks kerentanan seismik berdasarkan mikroseismik dengan

ketebalan sedimen. Daerah pantai yang merupakan dataran aluvial dan reklamasi

memiliki indeks kerentanan seismik tinggi, ternyata mengalami kerusakan yang parah.

Page 11: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

11

Indeks kerentanan seismik berubah mengecil begitu memasuki kawasan perbukitan

yang tidak mengalami kerusakan saat gempabumi (Nakamura, 2008).

Daniell, et al (2011) menyatakan Indeks Kerentanan Seismik dapat dijadikan sebagai

indikator untuk melakukan mitigasi preventif untuk kejadian gempabumi di masa yang

akan datang. Basis data yang diperoleh dari catatan sejarah di Asia-Pasifik

menunjukkan bahwa suatu wilayah yang banyak menderita kerugian baik fisik maupun

manusia pada saat terjadi gempabumi memiliki indeks kerentanan seismik yang tinggi.

Penelitian menggunakan data mikroseismik untuk mengetahui keamanan jalan

ArteriBarudi Porong, Sidoarjo,Indonesia yang dilakukan oleh Susilo, dan Samsul,

(2012) menyimpulkan bahwa nilai indeks kerentanan seismik (Kg) di jalan arteri

tersebut cukup rendah sehingga tidak membahayakan konstruksi jalan jika terjadi

gempabumi.

Di wilayah Yuan Lin, Taiwan, suatu wilayah yang mengalami gempabumi Chi Chi

1999, dilakukan pengukuran mikroseismik pada 40 lokasi. Hasil pengukuran

menunjukkan bahwa daerah Yuan Lin yang mengalami kerusakan parah dan terjadi

likuefaksi ternyata terletak pada zona indeks kerentanan seismik tinggi berdasarkan

mikroseismik (Huang dan Tseng, 2002).

Di wilayah yang pernah mengalami kerusakan parah akibat gempabumi Kobe

1995, Nakamura et al. (2000) melakukan pengukuran mikroseismik sebanyak 400

lokasi. Hasil pengukuran menunjukkan adanya hubungan antara indeks kerentanan

seismik berdasarkan mikroseismik dengan rasio kerusakan. Di wilayah yang mengalami

kerusakan parah ternyata memiliki indeks kerentanan seismik tinggi, dan sebaliknya di

wilayah yang mengalami kerusakan ringan memiliki indeks kerentanan seismik rendah.

Penelitian lain untuk mendukung penelitian tentang Ground Shear Strain adalah

penelitian mengenai Peak Ground Acceleration (PGA), dalam rangka memetakan

wilayah dari bahaya gempabumi.. Beberapa peneliti berpandangan bahwa tingkat

bahaya gempabumi di suatu wilayah dapat diukur dari besaran nialai Peak Ground

Acceleration (PGA) di wilayah tersebut. Suheri (2009) menyatakan bahwa tingkat

bahaya gempabumi yang terjadi di Jawa Tengah berdasarkan nilai PGA yang ada hanya

dikategorikan dalam tingkat bahaya yang sedang. Mantiri (2010) dalam penelitiannya

tentang Percepatan Tanah Maksimum di Papua dan Papua Barat menyatakan bahwa

Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki daerah-daerah yang termasuk pada kategori

Page 12: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

12

tingkat kerawanan tinggi, sedang, dan rendah. Irsyam (2010) dalam Revisi Peta

Gempabumi Indonesia menempatkan wilayah Bengkulu berada dalam Wilayah Gempa-

2 berdasarkan percepatan maksimum gempa di batuan dasar untuk Indonesia yang

ditungkan dalam Peraturan Perencanaan TahanGempa Indonesia Untuk Gedung (PPTI-

UG), seperti terlihat pada Gambar 2.1. Pada peta tersebut wilayah Indonesia dibagi

dalam enam zona gempabumi, mulai dari zona sangat berbahaya (wilayah Gempa-1)

sampai dengan wilayah tidak berbahaya (wilayah Gempa-6).

Gambar 2.2. Peta percepatan gempa maksimum Indonesia dalam (PPTI-UG-2010)

Skarlatoudis, et al, (2004) mengemukakan bahwa percepatanmaksimumtanah (PGA)

tidak dapat diprediksidengan menggunakanpersamaanyang berasal daridata tentang

besar kecilnya skala gempabumi. Ulutas (2009) menyampaikan hasil penelitiannya

bahwa Persamaan Atenuasi Percepatan Getaran Tanah Maksimum yang sudah tersedia

tidak cocok digunakan untuk daerah lain. Hubungan yang telah ada hanya cocok untuk

radius 20 km. Yih-Min, et al (2001) dari sisi lain menyatakan bahwa nilai puncak dari

getaran tanah dapatditentukandengan baik setelah lokasi gempabumi ditentukan.

Informasinilai getaran puncak ini dapat segera dihitung menjadiPGAdan dapat

dikeluarkandalam waktu duamenit. Peranan PGA baru terlihat ketika dipadukan dengan

indeks kerentanan seismik untuk menghitung nilai Shear Strain.

Penelitian tentangShear Strain dilakukan setelah diperoleh data tentang indeks

kerentanan seismik dan Peak Ground Acceleraton (PGA). Beberapa peneliti melakukan

Page 13: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

13

penelitiaannya dengan menghubungkan antara nilai Shear Strain dengan kerusakan fisik

suatu wilayah setelah terjadi gempabumi. Menurut Chung, (2007), ada hubungan secara

matematis antara Shear Strain dengan Magnitude Lokal gempabumi di suatu wilayah.

Nakamura (2000) dalam Farid (2013) menuliskan hubungan secara matematis antara

Shear Strain dengan Peak Ground Acceleraton. MenurutKim., et al (2013), ada

hubungan secara langsung antara nilai Shear Strain dengan energi disipasi di suatu

wilayah ketika terjadi gempabumi. Demikian juga dengan Nakamura (1997), Nakamura

(2008), Nakamura (2000), mengemukakan adanya hubungan secara matematis antara

Shear Strain dengan Peak Ground Acceleraton. Apa yang dikemukakan oleh Chung,

(2007), Farid (2013), Kim., et al (2013), Nakamura (1997), Nakamura (2008),

Nakamura (2000), menggambarkan tentang adanya kaitan antara nilai Ground Shear

Strain dan goncangan tanah maksimum. Semakin besar nilai PGA akan semakin besar

pula nilai Ground Shear Strain.

Nilai ground shear-strain(γ) pada lapisan tanah permukaan menggambarkan

kemampuan material lapisan tanah untuk saling meregang atau bergeser saat terjadi

gempabumi (Nakamura, 2000). Untuk menghitung nilai ground shear-strain(γ) lapisan

tanah permukaan di suatu tempat saat terjadi gempabumi dilakukan oleh Nakamura

(2000) sebagai berikut :

Gambar 2.3. Pergeseran Sedimen Ketika Terjadi Gempabumi

tg γ₌

≈ γ₌

(1)

γ = Ground Shear Strain

Ag = Faktor Amplifikasi

Page 14: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

14

d = displacement (pergeseran)

h = Tebal sedimen

vb = Kecepatan gelombang di basement (batuan dasar)

vs = Kecepatan gelombang di sedimen

Pergeseran d = A sin wt, sehingga

vs =

= wA cos wt

α =

= -w

2A sin wt

α = -w2d ≈ αmax = w

2d

A= pergeseran maksimum

αmax = percepatan getaran tanah maksimum

w = 2πfo , sehingga (2)

d = αmax/(2πfo)2 = αmax/4π

2fo

2 (3)

h = vs/4fo

(4)

Ag = vb/vs

(5)

Dari persamaan (2), (3), (4) dan (5) diperoleh :

γ = (Ag2/fo)(1/4π

2vb)αmax (6)

γ (e) = Kg(e) (1/4π2vb)αmax (7)

Dengan mengambil nilai vb rata-rata sebesar 600 meter/detik dan e = 60 % maka :

γ = Kg ( 1000×10-6

) αmax (8)

Notasi dalam Rumus (8) tersebut adalah: γ(ground shear-strain), Kg(indeks kerentanan

seismik), (10-6

ditetapkan untuk mengestimasi nilai strain pada satuan 10-6

pada lapisan

tanah permukaan), dan αmax (percepatan/PGA di batuan dasar).

Percepatan Getaran Tanah Maksimum(PGA) merupakan getaran tanah maksimum yang

pernah terjadi di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu,

adalahukuranpercepatangetarantanahyang merupakan

parameterpentinguntukmengetahui dampak goncangangempabumi (Campbell,

Bozorgnia, 2003).PGA dinyatakandalamg (percepatan gravitasi) dengan satuan cm/s2

Page 15: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

15

atau gal, dengan hitungan 1galsama dengan 0,01m/s². Besarnya PGA dapat dihitung

dengan atenuasi yang dirumuskan oleh

Fukushima dan Tanaka (1990) yaitu:

( ) (9)

Dalam rumus (9), = nilai estimasi PGA dalam gal; = Magnitudo Momen dan

= Jarak dari hiposenter (Km).

Nilai ground shear strain ini akan menggambarkan kondisi deformasi yang terjadi

pada lapisan tanah permukaan, sesuai dengan pernyataan Isihara (1982) yang

menyatakan bahwa lapisan tanah permukaan akan bersifat plastis pada nilai γ

=1.000x10-6

.Menurut Ishihara (1982), pada nilai strain10-6

lapisan tanah hanya

mengalami getaran saja, tetapi pada nilai strain 10-2

lapisan tanah dapat mengalami

longsoran dan pelulukan (Tabel 2.1). Nilai ground shear-strain ini menurut Ishihara

(1982) dapat memicu terjadinya deformasi lapisan tanah permukan.

Tabel 2.1. Nilai straindan dinamika tanah (Ishihara,1982)

Ukuran

Regangan

10-6

10-5

10-4

10-3

10-2

10-1

Fenomena

Gelombang,

Getaran

retak, Diff

Settlement

Liquefaction

Tanah

longsong,pemadatan

tanah

Liquefaction

Tanah

longsor,Rekahan

tanah

Liquefaction

Dinamika

Bahan Elastis

Elastis-

Plastis

Efek

pengulangan

Kecepatan-Efek

pengulangan

Kecepatan-Efek

pengulangan

Dalam Tabel 2.1 dapat diinformasikan bahwa semakin besar nilai ground shear-

strainakan menyebabkan lapisan tanah mudah mengalami deformasi, seperti rekahan

tanah, likuefaksi, dan longsoran. Sebaliknya, semakin kecil ground shear

strainmenunjukkan lapisan batuan semakin kokoh dan sulit terjadi deformasi.

BAB 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

3.1. Tujuan

Page 16: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

16

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik serta sebaran nilai shear strain di

wilayah Kota Bengkulu. Penelitian ini juga bertujuan membuat peta shear straindi Kota

Bengkulu dengan cara zonasi, serta melakukan kajian terhadap data-data tersebut.Target

luaran yang ingin dicapai pada TAHUN PERTAMAadalah (1) selesainya pembuatan

Peta Peak Ground Acceleration, sebagai indikator wilayah ancaman gempabumi di

Provinsi Bengkulu, menggunakan data historik ; (2) selesainya pembuatan Peta indeks

kerentanan seismik, sebagai indikator kerentanan wilayah terhadap gelombang

gempabumi (gelombang seismik), menggunakan data getaran tanah di Kota Bengkulu;

(3) selesainya pembuatan Peta shear strain, sebagai indikator bencana gempabumi di

Kota Bengkulu;. TAHUN KEDUA adalah (a) mengakuisisi data Tataruang Kota

Bengkulu; (b) menghitung keuntungan dan kerugian daerah dari hasil pembangunan

dengan menggunakan peta yang sedang digunakan; (c), melakukan overlay peta tersedia

dengan peta penelitian tahun I. Dengan mengetahui shear strain di Kota Bengkulu

akan dapat dibuat Peta.

3.2. Manfaat Penelitian

Dalam upaya untuk melakukan mitigasi secara menyeluruh, penelitian ini

merupakan salah satu upaya melakukan mitigasi dari bencana gempabumi. Pegalaman

menunjukkan bahwa gempabumi telah mengakibatkan kerugian baik berupa nyawa

manusia maupun harta benda. Kerugian harta benda disebabkan karena kuatnya

guncangan gempabumi sehingga dapat merusak bangunan fisik seperti robohnya rumah

dan gedung-gedung, putus jembatan, putus jaringan listrik, jaringan telepon, rel kereta

api, jalan raya, likuifaksi (pelulukan), tanah longsor (landslide), dan bahkan kebakaran.

Gempabumi juga dapat memicu terjadinya tsunami.

Penelitian ini setidaknya dapat dijadikan sebagai rujukan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BPBD) dan Dinas Tataruang dalam merencanakan dan mengatur

tataruang kota. Dinas Tataruang dapat memilih lokasi yang tidak rentan dari bencana

gempabumi. Ukuran rentan dan tidaknya suatu lokasi dapat dilihat dari nilai shear

strain lokasi tersebut. Telah dijelaskan pada bab 1, bahwa nilai shear strain yang tinggi

dapat mengakibatkan kerusakan bangunan yang berdiri di atas lokasi yang

ditempatinya.

Page 17: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

17

Kemanfaatan dari hasil peneltian ini adalah tercetaknya peta shear strain yang

sangat berguna tidak saja bagi pemerintah daerah, akan tetapi juga oleh masyarakat

pada umumnya. Dengan ukuran gempabumi seperti yang terjadi pada tahun 2000 dan

2007, hasil penelitian ini masih cukup terpercaya untuk dijadikan referensi. Jika

gempabumi yang terjadi mempunyai ukuran yang lebih besar dan lebih dekat dari

gempabumi yang terjadi pada tahun 2000 dan 2007, maka perlu dilakukan penelitian

ulang, dan penelitian ini tidak lagi menjadi referensi penting.

Gempabumi akan menyebabkan kerusakan di permukaan bumi. Kehadiran gempabumi

tidak dapat diprediksi tempat dan waktunya. Untuk wilayah yang tergolong rawan

gempabumi seperti kota Bengkulu, maka kemungkinan dilanda gempabumi sangat besar

peluangnya sehingga harus selalu waspada. Kewaspadaan ini tentunya harus didasari

dengan informasi yang valid dan sangat preventif. Oleh karena itu penelitian yang

bernuansa mitigasi khususnya yang menyangkut gempabumi sangat mendesak untuk

segera dilaksanakan.

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dipilih Kota Bengkulu yang mempunyai luas 151,7 km2, seperti

ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian (Kota Bengkulu)

4.2.Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian ditunjukkan dengan fishbonepada Gambar 4.2berikut:

Page 18: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

18

Gambar 4.2. Tahapan Penelitian

Persiapan

Pada tahap persiapan harus disiapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Perizinan, dibuatkan izin oleh Polres Kota Bengkulu dan Walikota Bengkulu

2. Peralatan, disiapkan peralatan berupa seismometer periode pendek 3 komponen,

GPS, kamera, kompas, meteran, tali ravia, dudukan alat, tenda, sepatu boat, topi.

3. Tenaga lapangan, disiapkan 3 orang tenaga lapangan untuk survey keamanan

lahan, pencatatan, kalibrasi, angkut-angkut.

4. Kendaraan, disiapkan untuk mobilisasi manusia dan peralatan.

5. Peta geologi, sekurangngya peta geologi provinsi Bengkulu dengan skala

1:50.000

6. Peta pemerintahan, disiapkan untuk mengetahui nama-nama desa setiap stasiun.

Pengambilan Data

1. Data mikroseismik, diakuisisi menggunakan seismometer. Seismometer

diletakkan di atas permukaan tanah dalam kondisi mendatar yang dtunjukkan

dengan masuknya gelembung udara di dalam lingkaran kalibrasi. Setelah kabel-

kabel dihubungkan, akan kelihatan bentuk gelombang pada monitor, dan disetel

untuk 30 menit. Kondisi alat dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Page 19: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

19

Gambar 4.3. Seismometer dengan bagian-bagian (1) Sensor;

(2) kompas; (3) GPS; (4) monitor; (5) lingkaran kalibrasi

Getaran tanah akan direkam oleh sensor dan dapat dilihat di monitor. Setelah 30 menit

data disimpan untuk selanjutnya diolah menggunakan Geopsy untuk memperoleh

frekuensi resonansi (fo) dan faktor amplifikasi (A) melalui suatu spektrum seperti contoh

pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Contoh spektrum getaran tanah dengan niali fo = 5,6 dan A=7,2

Dari nilai fodan A ini dapat dihitung indeks kerentanan seismik (Kg) menggunakan

persamaan (8).

2. Data historik gempabumi diperoleh dari kantor Badan Meteorologi, Klimatologi,

dan Geofisika berupa data koordinat pusat gempabumi, magnitude (M), jarak

dari pusat gempabumi ke stasiun pengukuran (R). Data ini digunakan untuk

menghitung PGA menggunakan persamaan (2).

Page 20: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

20

3. Data perencanaan pembangunan, data distribusi penduduk, data kepuasan

masyarakat, dan data infra struktur digunakan untuk mengontrol, apakah

perencanaan tata ruang yang dilaksanakan selama ini sudah efektif atau belum.

Analisis Data

Setelah diperoleh PGA dan Kg selanjutnya dihitung nilau shear strain (γ) menggunakan

persamaan:

( ) (3)

Nilai inilah merupakan hasil akhir yang menggambarkan kemampuan material lapisan

tanahuntuk saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Langkah selanjutnya

adalah pembuatan peta shear strain pada setiap titik koordinat menggunakan ArcMap.

Peta shear strain inilah yang selanjutnya di overlay dengan peta Tata Ruang Kota

Bengkulu untuk dijadikan sebagai Peta Tata Ruang baru yaitu Peta Tata Ruang berbasis

Mitigasi Bencana Gempabumi.

Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pandangan akan pentingnya memahami

ancaman bencana gempabumi di wilayah rawan gempabumi. Pemahaman ini agar dapat

diimplementasikan dalam merencanakan tata ruang untuk pembangunan perumahan

penduduk, pembangunan gedung, pabrik, dan infrastruktur.

3.3. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian

Sasaran penelitian, luaran dan indikator capaian kegiatan dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian

No Kegiatan Sasaran Luaran Indikator

Capaian

Tahun 2017

1 Pengambilan dan

Pengolahan Data

gempabumi dan data

getaran Tanah Lokasi

Kota Bengkulu

Memperoleh nilai

frekuensi resonansi

getaran tanah (fo),

faktor amplifikasi

(A) dan percepatan

getaran tanah

maksimum (α)

Peta shear strain Sekurangnya ada

250 titik lokasi

yang diambil

datanya, sehingga

diperoleh 250

variasi fo, 250

variasi A, dan 250

variasi α

2 Analisis nilai fo, (A)

α, dan nilai shear

strainγWilayah Kota

Bengkulu

Memperoleh

Karakteristik dan

Peta shear strain

Kota Bengkulu

- Dokumen

Mitigasi

Bencana

Gempabumi

Diperoleh

dokumenancaman

bahaya

Gempabumi Kota

Page 21: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

21

Kota Bengkulu

- Publikasi pada

Jurnal ilmiah

terindeks skopus

Bengkulu

Tahun 2018

1 Pengambilan dan

Pengolahan Data

pembangunan Kota

Bengkulu,

pembangunan

infrastruktur,

distribusi penduduk,

kepusan masyarakat

Memperoleh data

pembangunan Kota

Bengkulu,

pembangunan

infrastruktur,

distribusi penduduk,

kepusan masyarakat

Peta tata ruang

berbasis mitigasi

becana gempabumi

Terpakainya Peta

tata ruang berbasis

mitigasi becana

gempabumi, untuk

pengembangan

Kota Bengkulu

2 Analisis nilai Data

pembangunan Kota

Bengkulu,

pembangunan

infrastruktur,

distribusi penduduk,

kepusan masyarakat

Memperoleh

Karakteristik Strain

Geser (γ ) dan Peta

Strain Geser sedimen

- Dokumen

Mitigasi

Bencana

Gempabumi

Kota Bengkulu

- Publikasi pada

Jurnal ilmiah

terindeks skopus

Diperoleh

dokumen ancaman

bahaya

Gempabumi Kota

Bengkulu

Penelitian ini akan dilaksanakan di 2 tempat, yaitu Bengkulu dan Yogyakarta.

Pengambilan data seluruhnya di Bengkulu, tepatnya di wilayah KotaBengkulu.

Pertimbangan pengambilan data di wilayah kota adalah karena wilayah kota lebih dekat

dengan pusat gempabumi. Pusat gempabumi lebih sering terjadi di bawah Samudra

Hindia, karena di wilayah ini terdapat pertemuan antara lempeng tektonik Indo-

Australia dengan lempeng tektonik Eurasia. Di wilayah pesisir juga penduduk

Bengkulu lebih banyak bertempat tinggal, sehingga ketika terjadi gempabumi ancaman

terhadap penduduk paling banyak di wilayah ini.

Peta ancaman bahaya gempabumi dengan menggunakan indikator shear strain dengan

skala besar belum ada di Bengkulu. Dengan konsentrasi penduduk yang semakin padat

dan rencana pembangunan infrastruktur perkotaan ada di wilayah pesisir, maka untuk

mengurangi risiko dampak gempabumi perlu dibuat peta ancaman bahaya gempabumi

ini.Pengolahan data, analisis data, pembuatan peta, penyusunan laporan, serta

penyusunan jurnal internasional akan dilakukan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta. Pengambilan lokasi ini sesuai dengan lokasi tugas Peneliti

Pengarah, yaitu Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si yang telah bersedia dan memenuhi syarat

Page 22: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

22

untuk tugas ini. Rekam jejak peneliti pengrah dapat dilihat pada curriculum vitae dan

profil peneliti pengarah. Pertimbangan lain karena penelitian ini merupakan

pengembangan dari disertasi. Pada disertasi dicari hubungan antara Peak Groun

Acceleration, Indeks Kerentanan Seismik dan Shear Strain dengan perubahan garis

pantai. Pada rencana penelitian ini shear strain diaplikasikan dalam tataruang Kota

Bengkulu berbasis bencana gempabumi.

BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN KELUARAN YANG DICAPAI

5.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang shear strain baru sampai batas analisis hasil seperti

dituangkan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Nilai strain dan vs30 di setiap koordinat

No ID

Latitude

Longitude

Γ

Vs

1. ST105 -3,802 102,256 0,0019 206

2. ST140 -3,821 102,280 0,0009 311

3. ST144 -3,789 102,326 0,0003 257

4. ST150 -3,836 102,314 0,0011 197

5. ST8 -3,739 102,322 0,0002 302

6. ST147 -3,831 102,331 0,0010 260

7. ST79 -3,829 102,287 0,0009 310

8. ST43 -3,824 102,291 0,0012 216

9. ST68 -3,767 102,285 0,0002 342

10. ST148 -3,787 102,250 0,0017 290

11. ST121 -3,767 102,267 0,0004 262

12. ST80 -3,823 102,306 0,0008 267

13. ST170 -3,758 102,316 0,0005 253

14. ST188 -3,821 102,284 0,0015 288

15. ST44 -3,812 102,271 0,0013 271

16. ST45 -3,803 102,263 0,0004 322

17. ST21 -3,798 102,267 0,0000 322

18. ST161 -3,783 102,261 0,0023 188

19. ST60 -3,861 102,347 0,0008 338

20. ST56 -3,841 102,321 0,0017 278

21. ST83 -3,853 102,312 0,0027 250

22. ST183 -3,850 102,331 0,0037 180

23. ST19 -3,758 102,323 0,0001 253

24. ST57 -3,843 102,325 0,0019 206

25. ST84 -3,837 102,325 0,0013 257

26. ST185 -3,793 102,272 0,0022 188

27. ST154 -3,827 102,332 0,0010 315

Page 23: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

23

28. ST51 -3,807 102,292 0,0016 180

29. ST9 -3,735 102,331 0,0003 292

30. ST85 -3,829 102,332 0,0005 235

31. ST145 -3,810 102,310 0,0003 268

32. ST191 -3,789 102,263 0,0019 273

33. ST32 -3,788 102,263 0,0008 273

34. ST22 -3,795 102,276 0,0007 306

35. ST132 -3,761 102,309 0,0005 253

36. ST162 -3,807 102,264 0,0053 184

37. ST181 -3,828 102,290 0,0035 180

38. ST90 -3,871 102,363 0,0015 180

39. ST42 -3,824 102,293 0,0019 257

40. ST103 -3,793 102,253 0,0020 263

41. ST46 -3,806 102,274 0,0006 322

42. ST190 -3,828 102,346 0,0007 315

43. ST75 -3,793 102,279 0,0002 306

44. ST129 -3,757 102,294 0,0005 264

45. ST189 -3,823 102,315 0,0032 235

46. ST137 -3,789 102,299 0,0004 373

47. ST74 -3,795 102,266 0,0027 225

48. ST52 -3,823 102,309 0,0004 296

49. ST41 -3,822 102,287 0,0005 288

50. ST47 -3,820 102,296 0,0003 312

51. ST192 -3,800 102,265 0,0034 225

52. ST174 -3,928 102,316 0,0001 312

53. ST87 -3,858 102,329 0,0008 312

54. ST194 -3,829 102,299 0,0028 267

55. ST110 -3,876 102,363 0,0042 233

56. ST184 -3,829 102,312 0,0050 235

57. ST40 -3,812 102,279 0,0009 313

58. ST130 -3,759 102,297 0,0011 247

59. ST29 -3,776 102,300 0,0007 268

60. ST142 -3,845 102,321 0,0033 265

61. ST126 -3,768 102,287 0,0006 293

62. ST49 -3,836 102,295 0,0004 311

63. ST48 -3,830 102,303 0,0018 206

64. ST187 -3,756 102,300 0,0006 282

65. ST12 -3,783 102,266 0,0007 290

66. ST55 -3,848 102,316 0,0016 265

67. ST146 -3,825 102,336 0,0007 315

68. ST131 -3,765 102,304 0,0010 253

69. ST104 -3,795 102,258 0,0008 278

70. ST125 -3,767 102,283 0,0004 278

71. ST114 -3,808 102,309 0,0135 180

72. ST69 -3,753 102,283 0,0004 278

73. ST39 -3,803 102,270 0,0009 322

74. ST155 -3,860 102,339 0,0014 239

75. ST77 -3,813 102,297 0,0022 235

Page 24: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

24

76. ST167 -3,859 102,324 0,0073 206

77. ST193 -3,837 102,305 0,0028 210

78. ST176 -3,827 102,344 0,0011 245

79. ST106 -3,819 102,293 0,0020 288

80. ST156 -3,877 102,355 0,0008 255

81. ST81 -3,813 102,318 0,0010 235

82. ST175 -3,930 102,288 0,0002 233

83. ST153 -3,818 102,317 0,0027 184

84. ST127 -3,764 102,290 0,0005 279

85. ST37 -3,764 102,292 0,0004 279

86. ST70 -3,760 102,267 0,0004 269

87. ST152 -3,822 102,304 0,0042 235

88. ST122 -3,762 102,270 0,0005 269

89. ST16 -3,768 102,298 0,0005 269

90. ST59 -3,853 102,335 0,0003 312

91. ST78 -3,813 102,278 0,0009 271

92. ST141 -3,841 102,299 0,0015 210

93. ST115 -3,810 102,265 0,0005 279

94. ST118 -3,756 102,293 0,0070 247

95. ST134 -3,763 102,292 0,0006 250

96. ST128 -3,759 102,291 0,0007 286

97. ST4 -3,753 102,290 0,0009 278

98. ST67 -3,768 102,280 0,0005 278

99. ST23 -3,791 102,283 0,0005 267

100. ST66 -3,763 102,281 0,0002 281

101. ST111 -3,853 102,354 0,0030 206

102. ST177 -3,853 102,305 0,0017 236

103. ST98 -3,923 102,278 0,0001 242

104. ST17 -3,765 102,307 0,0006 253

105. ST28 -3,773 102,326 0,0006 247

106. ST91 -3,874 102,351 0,0008 247

107. ST61 -3,871 102,364 0,0003 233

108. ST65 -3,760 102,280 0,0006 216

109. ST54 -3,857 102,308 0,0010 236

110. ST116 -3,787 102,252 0,0069 233

111. ST86 -3,842 102,347 0,0023 257

112. ST133 -3,767 102,312 0,0007 282

113. ST50 -3,828 102,281 0,0006 296

114. ST3 -3,757 102,281 0,0003 278

115. ST15 -3,772 102,290 0,0004 279

116. ST63 -3,882 102,315 0,0002 246

117. ST71 -3,766 102,276 0,0006 262

118. ST149 -3,807 102,278 0,0014 238

119. ST26 -3,781 102,309 0,0004 286

120. ST89 -3,856 102,349 0,0040 278

121. ST164 -3,832 102,283 0,0038 197

122. ST113 -3,796 102,331 0,0012 206

123. ST179 -3,788 102,309 0,0006 268

Page 25: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

25

124. ST93 -3,887 102,336 0,0011 239

125. ST64 -3,758 102,266 0,0010 268

126. ST2 -3,762 102,272 0,0004 262

127. ST62 -3,890 102,323 0,0004 242

128. ST117 -3,785 102,267 0,0026 225

129. ST168 -3,782 102,330 0,0007 270

130. ST94 -3,888 102,319 0,0007 204

131. ST119 -3,751 102,273 0,0009 268

132. ST123 -3,760 102,274 0,0012 216

133. ST186 -3,793 102,311 0,0008 285

134. ST135 -3,740 102,321 0,0021 236

135. ST158 -3,897 102,319 0,0005 238

136. ST82 -3,840 102,308 0,0005 278

137. ST107 -3,838 102,290 0,0015 210

138. ST124 -3,761 102,278 0,0003 216

139. ST25 -3,784 102,301 0,0005 239

140. ST112 -3,826 102,320 0,0001 285

141. ST136 -3,773 102,310 0,0012 242

142. ST108 -3,920 102,262 0,0051 180

143. ST109 -3,876 102,318 0,0056 180

144. ST163 -3,759 102,273 0,0001 268

145. ST34 -3,795 102,283 0,0003 306

146. ST73 -3,776 102,282 0,0010 184

147. ST24 -3,788 102,292 0,0007 239

148. ST169 -3,798 102,328 0,0014 204

149. ST157 -3,874 102,338 0,0017 210

150. ST95 -3,912 102,316 0,0019 204

151. ST172 -3,906 102,319 0,0029 238

152. ST36 -3,789 102,314 0,0013 239

153. ST88 -3,866 102,313 0,0005 194

154. ST171 -3,875 102,338 0,0011 247

155. ST27 -3,777 102,317 0,0007 265

156. ST159 -3,887 102,303 0,0010 238

157. ST5 -3,749 102,297 0,0025 210

158. ST76 -3,800 102,301 0,0012 206

159. ST143 -3,750 102,256 0,0015 270

160. ST100 -3,751 102,260 0,0010 197

161. ST138 -3,802 102,286 0,0029 238

162. ST160 -3,760 102,262 0,0013 204

163. ST165 -3,907 102,306 0,0016 184

164. ST120 -3,772 102,263 0,0057 241

165. ST151 -3,781 102,276 0,0018 241

166. ST180 -3,810 102,283 0,0024 271

167. ST92 -3,873 102,333 0,0004 231

168. ST14 -3,775 102,282 0,0026 290

169. ST96 -3,919 102,301 0,0004 219

170. ST31 -3,772 102,273 0,0017 184

171. ST35 -3,784 102,287 0,0020 188

Page 26: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

26

172. ST99 -3,758 102,260 0,0001 180

173. ST6 -3,746 102,306 0,0050 236

174. ST1 -3,765 102,263 0,0073 231

175. ST18 -3,761 102,315 0,0012 275

176. ST30 -3,782 102,277 0,0045 188

177. ST72 -3,776 102,271 0,0003 180

178. ST13 -3,778 102,273 0,0073 184

179. ST33 -3,789 102,272 0,0282 275

180. ST97 -3,934 102,291 0,0019 246

181. ST7 -3,742 102,314 0,0005 263

182. ST20 -3,802 102,259 0,0007 288

183. E1 -3,760 102,262 0,0004 297

184. E2 -3,783 102,261 0,0005 292

185. E3 -3,807 102,264 0,0016 225

186. E4 -3,759 102,273 0,0023 180

187. F1 -3,832 102,283 0,0053 266

188. F2 -3,907 102,306 0,0001 212

189. F3 -3,940 102,279 0,0038 197

190. F4 -3,859 102,324 0,0057 180

191. KT1 -3,782 102,330 0,0017 274

192. KT2 -3,798 102,327 0,0073 180

193. KT3 -3,758 102,316 0,0007 197

194. KT4 -3,875 102,338 0,0017 268

195. KT5 -3,906 102,319 0,0005 365

196. KT6 -3,905 102,339 0,0007 278

197. KT7 -3,928 102,316 0,0012 296

198. KT8 -3,930 102,288 0,0004 238

199. KT9 -3,827 102,344 0,0001 257

200. KT10 -3,853 102,306 0,0002 275

201. KT11 -3,786 102,295 0,0011 245

202. KT12 -3,788 102,309 0,0017 312

203. KT13 -3,810 102,283 0,0014 278

204. KT14 -3,828 102,290 0,0006 281

205. KT15 -3,850 102,305 0,0004 324

206. KT16 -3,850 102,331 0,0035 257

207. KT17 -3,829 102,312 0,0006 203

208. H1 -3,756 102,300 0,0037 238

209. H2 -3,793 102,311 0,0050 197

210. H3 -3,793 102,272 0,0001 225

211. H4 -3,821 102,284 0,0007 184

212. H5 -3,823 102,315 0,0012 235

213. H6 -3,828 102,346 0,0015 315

214. Hotel Bkl -3,789 102,263 0,0032 225

215. H_BE_LT2 -3,800 102,265 0,0007 204

216. H_MANDELIN -3,837 102,305 0,0019 257

217. R_SARWIT -3,829 102,299 0,0034 267

218. f1 -3,763 102,292 0,0028 269

219. f2 -3,740 102,321 0,0028 236

Page 27: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

27

220. f3 -3,773 102,310 0,0004 265

221. f4 -3,789 102,299 0,0016 267

222. f5 -3,802 102,286 0,0010 266

223. f6 -3,813 102,310 0,0003 312

224. f7 -3,821 102,280 0,0016 267

225. f8 -3,841 102,299 0,0005 303

226. f9 -3,845 102,321 0,0010 206

227. f10 -3,751 102,192 0,0009 292

228. f11 -3,789 102,326 0,0020 238

229. f12 -3,810 102,310 0,0004 293

230. f13 -3,825 102,336 0,0002 340

231. f14 -3,831 102,331 0,0002 257

232. f15 -3,786 102,250 0,0005 194

233. f16 -3,807 102,278 0,0013 238

234. f17 -3,836 102,314 0,0018 257

235. f18 -3,781 102,276 0,0014 267

236. f19 -3,822 102,304 0,0013 245

237. f20 -3,818 102,317 0,0017 253

238. f21 -3,843 102,332 0,0031 303

239. f22 -3,860 102,339 0,0026 267

240. f23 -3,772 102,355 0,0007 318

241. f24 -3,874 102,338 0,0011 239

242. f25 -3,897 102,319 0,0008 233

243. f26 -3,887 102,303 0,0013 238

Hasil penelitian yang lain adalah Peta Shear Strain yang menggambarkan wilayah yang

berpotensi mengalami kerusakan jika terjadi gempabumi. Tingkat kerusakan dimulai

dari sangat potensial (diberi warna merah), potensial (warna kuning), dan tidak

berpotensi yang diberi warna hijau. Hasil penelitian dalam peta ditunjukkan pada

Gambar 5.1.

Page 28: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

28

Peta shear strain dengan skala 1: 80.000 menggambarkan tiga kondisi yaitu , potensial,

dan aman mengalami kerusakan parah jika terjadi gempabumi. Sangat potensial

mengalami kerusakan diberi warna merah sekitar 24 %, potensial mengalami kerusakan

Page 29: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

29

diberi warna kurang dengan prosentase sekitar 35 % dan aman dari kerusakan diberi

warna hijau sekitar 41 %. Kerusakan yang ditimbulkan dengan kuatnya potensi ini

adalah kerusakan dalam bentuk rusaknya bangunan fisik, jalan pecah-pecah, jembatan

putus, tanah longsor, tsunami, liquefaction, dan lainnya. Dalam tabel analisis data, nilai

shear strain yang dapat berdampak pada potensi kerusakan parah adalah sebesar >

0,001. Menurut Isihara (1982), defermasi lapisan tanah yang mungkin terjadi pada saat

terjadi gempabumi dituangkan pada tabel 2.1. Wilayah yang mengalami potensi sangat

tinggi terjadinya kerusakan adalah wilayah Kelirahan Tanah Patah, Kelurahan

Lempuing, Kelurahan Berkas, Kelurahan Timur Indah, Kelurahan Lingkar Barat,

Kelurahan Teluk Sepang, Kelurahan Padang Harapan, Kelurahan Pagar Dewa dan

Kelurahan Pematang Gubernur. Kelurahan-kelurahan ini menyebar di berberapa

kecamatan yaitu Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Selebar, Kecamatan Muara

Bangkahulu dan Kecamatan Sungai Serut. Tentunya di kelurahan seperti disebutkan di

atas maka akan sangat berpengaruh pada peta tataruang pembangunan di Kota

Bengkulu.

Selama ini perencanaan tataruang Kota Bengkulu dilakukan tanpa mempertimbangkan

aspek bencana yang mungkin terjadi, terutama gempabumi. Lokasi yang akan

digunakan untuk pembangunan pertokoan, perumahan, industri, dan pariwisata belum

mempertimbangkan aspek gempabumi yang memiliki peran merusak suatu wilayah.

Penelitian tentang shear strain di setiap wilayah di Kota Bengkulu akan sangat

membantu pemerintah daerah dalam menentukan wilayah yang relatif aman jika terjadi

gempabum. Wilayah yang terancam sangat kuat terhadap gelompang gempabumi dapat

dideteksi lebih awal. Dengan adanya deteksi ini pemerintah dapat mengatur lebih jauh

tentang target usia suatu banguan.

Penelitian tentang shear strain tidak hanya memberikan gambaran tentang rentannya

suatu wilayah terhadap gempabumi, akan tetapi dapat memberikan informasi tentang

rentan tidaknya suatu wilayah dari kekuatan gelombang seismik waktu terjadi

gempabumi. Informasi yang diberikan dapat berupa informasi tentang wilayah yang

rentan tanah longsor (landslide), likuifaksi (lequefaction).

Salah satu hasil penelitian Farid (2017) memberikan gambaran tentang wilayah Kota

Bengkulu yang rentan terkena lukuifaksi waktu terjadi gempabumi. Kerentanan

terhadap bahaya likuifaksi dikemukakan oleh beberpa peneliti.

Page 30: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

30

Marto (2012) menyetakan bahwa likuifaksi terjadi pada tanah yang tidak padat dan

jenuh air. Rosser (2015) mengemukakan bahwa likuifaksi merupakan fenomena

hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran. Getaran yang dimaksud adalah getaran

yang diakibatkan oleh gempabumi atau getaran lain. Ketika mengalami getaran, sifat

lapisan tanah berubah menjadi seperti cairan, sehingga tidak mampu menyangga

bangunan yang ada di atasnya. Likuifaksi biasanya terjadi pada tanah yang jenuh air,

yaitu seluruh pori-pori terisi oleh air. Pada saat mengalami getaran, air ini memberikan

suatu tekanan pada partikel-partikel tanah sehingga mempengaruhi kepadatan tanah

tersebut. Sebelum terjadinya gempabumi, tekanan air pada tanah cukup rendah, namun

setelah menerima getaran, tekanan air dalam tanah meningkat, sehingga dapat

menggerakkan partikel tanah tersebut dengan mudah.

Kota Bengkulu berlokasi pada koordinat 3o45' – 3

o59' Lintang Selatan dan 102

o14' –

102o22', berada pada wilayah subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan lempeng

tektonik Eurasia. Konsekuensi menempati lokasi ini adalah rawan gempabumi, yang

berarti juga rawan likuifaksi.

Gempabumi berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Kota Bengkulu tahun 2000

memberikan informasi nyata akan banyaknya kondisi likuifaksi di lokasi tersebut.

Pathak (2012) menilai akan pentingnya pengukuran peak ground acceleration dan

kecepatan gelombang geser ketika melakukan assesment terhadap potensi likuifaksi di

suatu wilayah. Menurut Kumar (2012) salah satu syarat terjadinya likuifaksi adalah

percapatan getaran tanah maksimum yang nilainya di atas 300 gal. Hasil survey tetang

percepatan getaran tanah maksimum, hampir semua wilayah di Kota Bengkulu memiliki

nilai percepatan getaran tanah maksimum diatas 300 gal (Farid, 2016). Baik Mabrur

(2009) dan Farid (2016) memberikan gambaran akan tingginya potensi wilayah

terancam likuifaksi ketika terjadi gempabumi di Kota Bengkulu. Kedua pernyataan

tersebut telah dibuktikan ketika terjadi gempabumi tahun 2000 di kota bersebut.

Jika dihubungkan dengan dengan kondisi geologi di Kota Bengkulu, maka hampir

semua daerah di Kota Bengkulu berada pada kondisi geologi yang tergolong lunak

seperti pasir, graveal, lumpur, dan lempung. Kondisi tanah yang lunak akan sulit

dilewati oleh gelombang geser ( ), atau dengan kata lain kondisi tanah yang lunak

memiliki nilai yang rendah (Fukushima dan Tanaka, 1999). Kondisi tanah yang

lunak ini ternyata juga memiliki indeks kerentanan seismik yang tinggi, dan ini berarti

Page 31: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

31

tanah dengan indeks kerentanan seismik tinggi rawan terjadinya likuifaksi. Pernyataan

ini sejalan dengan pernyataan Huang dan Tseng (2002) yang menyatakan bahwa daerah

Yuan Lin yang mengalami kerusakan parah dan terjadi likuefaksi ternyata terletak pada

zona indeks kerentanan seismik tinggi berdasarkan mikrotremor. Pengukuran daerah

likuifaksi berdasarkan kondisi tanah yang lunak dan memiliki kecepatan gelombang

geser rendah akan dicoba dihubungkan dengan daerah dengan shear strain di daerah

tersebut. Hubungan ini belum dilakukan akan tetapi perlu untuk dibuktikan.

Penelitian ini bertujuan mengukur potensi daerah terancam likuifaksi dengan

menggunakan data mikrotremor. Data mikrotremor diakuisisi dengan seismometer

periode pendek tiga komponen yaitu komponen horizontal utara-selatan, komponen

horizontal timur-barat, dan komponen vertikal. Olah data mikrotremor akan

menghasilkan nilai indeks kerentanan seismik. Nilai indeks kerentanan seismik

kemudian dikalikan dengan percepatan getaran tanah maksimum yang akan

menghasilkan nilai shear strain ( ). Selama ini pengukuran wilayah ternancam

likuifaksi menggunakan indikator kekerasan tanah yang diwakili oleh nilai kecepatan

gelombang geser pada kedalaman 30 meter ( ) dari permukaan tanah. Untuk

menunjukkan bahwa shear strain dapat dijadikan sebagai indikator pengukuran wilayah

berpotensi likuifaksi, maka indikator shear strain harus dibandingkan dengan .

Perbandingan antara nilai shear strain dengan dituangkan dalam grafik sehingga

pengukuran potensi ancaman likuifaksi dari suatu wilayah dapat langsung diukur pada

grafik tersebut.

5.2. Keluaran yang telah dicapai

Sesuai dengan skedul yang direncanakan keluaran smpai dengan 31 Oktober 2017

adalah :

1. Fullpaper yang telah diseminarkan pada tanggal 25 Agustus di Unaer Surabaya pada

The 2017 International Seminar on Sensors, Instrumentation, Measurement and

Metrology (makalah terlampir).

2. Fullpaper accepted di IJASEIT (International Journal on Advenced Science,

Enginering and Information Technilogy).

3. Fullpaper yang telah diseminarkan pada tanggal 7 September 2017 di UGM

Yogyakarta pada The International Conference on Theoretical and

Page 32: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

32

Applied Physics (ICTAP) (Fullpaper terlampir).

3. Draf Buku Ajar Mitigasi Bencana di Jurusan Fisika (S1) dan Pendidikan Mitigasi

Bencana (S2 Pendidikan IPA), masih sekitar 40%.

4. Draf Panduan penanggulangan Bencana di Kota Benngkulu yang telah mencapai 80

%.

BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA

Tahap berikutnya untuk penelitian ini adalah :

1. Melengkapi dan mengganti data akibat adanya pemotongan dana.

2. Pengambilan dan Pengolahan data pembangunan Kota Bengkulu, pembangunan

infrastruktur, distribusi penduduk, kepuasan masyarakat.

3. Analisis nilai data pembangunan Kota Bengkulu, pembangunan infrastruktur,

distribusi penduduk, serta kepusan masyarakat.

4. Pembuatan Peta tata ruang berbasis mitigasi becana gempabumi

5. Melakukan sosialisasi dengan pegawai Dinas Tataruang tentang Peta tata ruang

berbasis mitigasi becana gempabumi

6. Jurnal Internasional berindeks scopus

7. Menyelesaikan Buku Ajar Mitigasi Bencana

8. Menyelesaikan panduan Perencanaan Penanggulangan Bencana Kota Bengkulu

.

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Kota Bengkulu merupakan

daerah yang memiliki shear strain tinggi di bebrapa kecamatan seperti Kecamatan

Gading Cempaka, Kecamatan Selebar, Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kecamatan

Ratu Samban. Prosentase daerah yang memiliki shear strain tinggi mencapai 16 %. Di

daerah tersebut akan sangat mungkin terjadi tanah longsor, jalan pecah-pecah, bangunan

roboh dan likuifaksi.

Page 33: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

33

7.2. Saran

Penelitian ini baru berjalan setengah jalan, sehingga ada beberapa keluaran prinsip

yang harus diselesaikan seperti Buku Ajar Mitigasi Bencana dan Panduan Perencanaan

Penanggulangan Kota Bengkulu. Peneltian ini juga belum dapat diterapkan oleh Pemda

Kota Bengkulu, karena belum ada sinkronisasi antara Perencanaan Tataruang kota

sekarang, dengan Perencanaan Tataruang kota berbasis bencana. Berdasarkan hal-hal

tersebut maka sangat penting untuk melanjutkan penelitian ini sampai minimal 2 tahun.

Page 34: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

34

DAFTAR PUSTAKA

Adil.M. D., Qureshi.A, Raju. J., 2013. A Study on Earthquake Resistant Construction

Techniques , American Journal of Engineering Research (AJER) e-ISSN : 2320-

0847 p-ISSN : 2320-0936 Volume-02, Issue-12, pp-258-264 www.ajer.org

Allotey.N.K, Arku.G, Amponsah.P.E, 2010. Earthquake-disaster preparedness: the case

of Accra, International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment

Vol. 1 No. 2, 2010 pp. 140-156 q Emerald Group Publishing Limited 1759-5908,

DOI 10.1108/17595901011056613

A. Marto, T. Ch. Soon, “ Short Review on Liquefaction Susceptibility,” International

Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 Vol.

2. 2012

BMKG Bengkulu, 2011, Sejarah Gempa Bumi Bengkulu dari tahun 1800.

B. Rosser,.” Liquefaction risk in Hawke’s Bay, “ GNS Science, 2015.

Campbell, Kenneth W., and Bozorgnia, Yousef.2006. Campbell-Bozorgnia NGA

Empirical Ground Motion Model for theAverage Horizontal Component of

PGA,PGV, PGD and SA at Selected SpectralPeriods Ranging from 0.01–10.0

Seconds(Version 1.1). Pacific Earthquake Engineering Research Center, College of

Engineering, University of California, Berkeley.

Chung, J.K., 2007. Estimation of Ground Strain Using Accelerograms Recorded by

Two Dense Seismic Arrays at Lotung, Taiwan, Terr. Atmos. Ocean. Sci., Vol. 18,

No. 4, 715-737, October 2007

Daniel, E. B. 2001. An Assessment of Beach Erosion Hazards in St. Kitts and Nevis.

OAS/USAID Post‐Georges Disaster Mitigation Project. Implemented by the

Organization of American States, Unit for Sustainable Development and

Environment for USAID‐Jamaica/Caribbean Regional Program.

Daryono, 2011. Indeks Kerentanan Seismik Berdasarkan Mikrotremor pada Setiap

Satuan Bentuklahan Di Zona Graben Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta,

Disertasi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Farid M, 2012, ShorelinesChanges Survey inBengkulu City Based Microseismic Data,

Proceeding 6th

ICOPIA Solo-Oktober 3th

, 2012 International Conference On

Physics And Its Aplications

Farid M, 2012, Shoreline Changesand Seismic Vulnerability Index in The Earthquake

Prone Areas (The Case of Coastal North Bengkulu, Bengkulu Province-Indonesia),

3rd

Basic Science Annual Proceding International Conference.

Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2013. The reletionships among

ground shear strain, shore characteristics and abrasion on the west coast of

Bengkulu Province, Indonesia, Caspian Journal of Applied Sciences Research, 2(2),

pp. 143-153, 2013.

Fukushima, Y. and Tanaka, T.A.1990. A new attenuation relation for peak horizontal

acceleration of strong earthquake ground motion in Japan, Bulletin of the

Seismological Society of America, v.80, no. 4, p.757-783.

Page 35: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

35

Ishihara, K. 1982. Introduction to Dynamic Soil Mechanism. Japan.

Huang, H. and Tseng, Y. 2002. Characteristics of soil liquefaction using H/V of

microtremor in Yuan-Lin area, Taiwan. TAO, Vol. 13, No. 3, 325-338.

Irsyam, M., I.W. Sengara, F. Aldimar, S. Widiantoro, W. Triyoso, Danny H.N., Engkon

K., I. Meilano, Suhardjono, M. Asrurifak dan M. 2010. Ringkasan Hasil Studi Tim

Revisi Peta Gempabumi Indonesia. Bandung.

Ismulhadi A, 2012, Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan Kerentanan

Seismik Akibat Gempa Bumi untuk Mendukung Rencana Tata Ruang dan Wilayah

(RTRW) Kota Bengkulu

Kim, J., 2013. Effects of relative density and accumulated shear strain on post-

liquefaction residual deformation, Nat. Hazards Earth Syst. Sci., 13, 2567–2577

Kiranbala. D, 2012. Seismic Hazard And Its Mitigation, A Review , International

Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering Website:

www.ijetae.com (ISSN 2250-2459, Volume 2, Issue 11, November 2012) 517

M¨ uller. R. D and Landgrebe T. C. W, 2012. The link between great earthquakes

andthe subduction of oceanic fracture zones, Solid Earth, 3, 447–465, Doi:10.5194/se-3-

447-2012

Nakamura, Y. 2000. Clear Identification of Fundamental Idea of Nakamura’s Technique

and Its Application. World Conference of Earthquake Engineering.

Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. 2000. Local Site Effect of Kobe Based on

Microtremor Measurement. Proceeding of the Sixth International Conference on

Seismic Zonation EERI, Palm Springs California.

Nakamura, Y. 2008. On The H/V Spectrum. The 14th

World Conference on Earthquake

Engineering, Beijing, China.

Rajendran, 2013. On The Recurrence Of Great Subduction Zone Earthquakes Special

Section: Earth Sciences Current Science, Vol. 104, No. 7, 10 April 2013

Skarlatoudis, A., 2004. The Dependence Of Peak Horizontal Acceleration On

Magnitude And Distance For Small Magnitude Earthquakes In Greece, 13th

World

Conference On Earthquake Engineering Vancouver, B.C., Canada August 1-6,

2004 Paper No. 1857.

S. R. Pathak, A. N. Dalvi.. “Liquefaction Potential Assessment: An Elementary

Approach, International Journal of Innovative Research ,”in Science, Engineering

and Technology Vol. 1, Issue 2, December 2012

Susilo, A. and Wiyono, S.H., 2012, Frequency Analysis and Seismic Vulnerability

Index by Using Nakamura Methods at a New Artery Way in Porong, Sidoarjo,

Indonesia, International Journal of Applied Physics and Mathematics, Vol. 2, No.

4, July 2012

Ulutas,E., 2009. Empirical Attenuation Relationship Of Peak Ground Acceleration For

Eastern Marmara Region In Turkey,The Arabian Journal For Science And

Page 36: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

36

Engineer Ing, Volume 35, Number 1A January 2010, Paper Received July 8, 2008;

Paper Revised April 24, 2009; Paper Accepted May 27, 2009.

Yih-Min, 2001. Near Real-Time Mapping of Peak Ground Acceleration and Peak

Ground Velocity Following a Strong Earthquake, Bulletin of the Seismological

Society of America, 91, 5, pp. 1218–1228, October 2001

Zhao, D., 2012. Tomography and dynamics of Western-Pacific subduction zones,

Monogr. Environ. Earth Planets,1, 1–70, doi:10.5047/meep.2012.00101.0001

Page 37: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

37

LAMPIRAN I

Olah Data Mikrotremor

ID Latt Long A0 fo Mw Lat Long ΔX ΔY Δ (km) h

(km)

R T 1/√Tg 0,61M logR d e f α Kg γ Vs

ST105

-3,802

102,256

5,539 10,850 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,027 103,591

33 108,720

0,092 3,294 4,697 2,036 1,727

0,653

2,316

682,5

2,83

0,00192974

206

ST140

-3,821

102,280

3,720 10,673 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,036 102,000

33 107,205

0,094 3,267 4,697 2,030 1,728

0,653

2,316

676,1

1,30

0,00087654

311

ST144

-3,789

102,326

2,167 10,626 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,056 106,569

33 111,562

0,094 3,260 4,697 2,048 1,726

0,654

2,317

676,9

0,44

0,00029905

257

ST150

-3,836

102,314

4,078 10,400 7,7 -4,72 102,09 0,781 0,050 101,215

33 106,459

0,096 3,225 4,697 2,027 1,729

0,653

2,316

667,1

1,60

0,00106671

197

ST8 -3,739

102,322

1,725 10,302 7,7 -4,72 102,09 0,963 0,054 111,948

33 116,710

0,097 3,210 4,697 2,067 1,724

0,654

2,319

668,9

0,29

0,00019324

302

ST147

-3,831

102,331

3,998 10,041 7,7 -4,72 102,09 0,791 0,058 102,249

33 107,442

0,100 3,169 4,697 2,031 1,728

0,653

2,316

655,9

1,59

0,00104422

260

ST79 -3,829

102,287

3,792 10,025 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,039 101,271

33 106,512

0,100 3,166 4,697 2,027 1,729

0,653

2,316

654,9

1,43

0,00093945

310

ST43 -3,824

102,291

4,225 9,805 7,7 -4,72 102,09 0,802 0,040 101,897

33 107,108

0,102 3,131 4,697 2,030 1,728

0,653

2,316

648,0

1,82

0,00117988

216

ST68 -

3,767

102,2

85

1,595 9,707 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,038 107,971

33 112,902

0,103 3,116 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

647,6

0,26

0,00016981

342

ST148

-3,787

102,250

4,999 9,641 7,7 -4,72 102,09 0,870 0,026 105,075

33 110,135

0,104 3,105 4,697 2,042 1,727

0,653

2,317

644,1

2,59

0,00166953

290

ST121

-3,767

102,267

2,308 9,596 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,031 107,584

33 112,531

0,104 3,098 4,697 2,051 1,726

0,654

2,318

643,7

0,56

0,00035739

262

ST80 -3,823

102,306

3,452 9,530 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,047 102,410

33 107,596

0,105 3,087 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

639,1

1,25

0,00079902

267

ST170

-3,758

102,316

2,810 9,400 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,051 109,703

33 114,559

0,106 3,066 4,697 2,059 1,725

0,654

2,318

638,0

0,84

0,00053594

253

ST188

-3,821

102,284

4,700 9,100 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,038 102,120

33 107,320

0,110 3,017 4,697 2,031 1,728

0,653

2,316

624,4

2,43

0,00151568

288

ST44 -3,812

102,271

4,289 8,953 7,7 -4,72 102,09 0,825 0,033 102,810

33 107,976

0,112 2,992 4,697 2,033 1,728

0,653

2,316

619,6

2,06

0,00127339

271

ST45 -3,803

102,263

2,276 8,844 7,7 -4,72 102,09 0,840 0,030 103,552

33 108,683

0,113 2,974 4,697 2,036 1,727

0,653

2,316

616,2

0,59

0,00036103

322

ST21 -3,798

102,267

0,256 8,750 7,7 -4,72 102,09 0,850 0,031 104,189

33 109,290

0,114 2,958 4,697 2,039 1,727

0,653

2,317

613,2

0,01

4,598E-06

322

ST161

-3,783

102,261

5,670 8,500 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,029 105,766

33 110,795

0,118 2,915 4,697 2,045 1,726

0,653

2,317

605,1

3,78

0,00228845

188

ST60 -3,861

102,347

3,258 8,309 7,7 -4,72 102,09 0,738 0,066 99,519 33 104,848

0,120 2,883 4,697 2,021 1,729

0,653

2,315

595,5

1,28

0,00076048

338

ST56 -3,841

102,321

4,779 8,158 7,7 -4,72 102,09 0,773 0,054 100,898

33 106,157

0,123 2,856 4,697 2,026 1,729

0,653

2,316

590,7

2,80

0,00165381

278

ST83 -3,853

102,312

6,117 7,982 7,7 -4,72 102,09 0,751 0,049 99,315 33 104,654

0,125 2,825 4,697 2,020 1,729

0,653

2,315

583,5

4,69

0,00273537

250

Page 38: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

38

ST18

3

-

3,850

102,3

31

7,100 7,840 7,7 -4,72 102,09 0,756 0,058 100,178

33 105,473

0,128 2,800 4,697 2,023 1,729

0,653

2,315

578,7

6,43

0,00372096

180

ST19 -

3,758

102,3

23

1,201 7,638 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,054 109,895

33 114,743

0,131 2,764 4,697 2,060 1,725

0,654

2,318

575,2

0,19

0,00010857

253

ST57 -

3,843

102,3

25

5,029 7,494 7,7 -4,72 102,09 0,770 0,055 100,823

33 106,087

0,133 2,737 4,697 2,026 1,729

0,653

2,316

566,1

3,37

0,00191004

206

ST84 -

3,837

102,3

25

4,105 7,421 7,7 -4,72 102,09 0,780 0,055 101,439

33 106,672

0,135 2,724 4,697 2,028 1,728

0,653

2,316

563,6

2,27

0,00127984

257

ST18

5

-

3,793

102,2

72

5,380 7,300 7,7 -4,72 102,09 0,859 0,033 104,851

33 109,921

0,137 2,702 4,697 2,041 1,727

0,653

2,317

560,4

3,96

0,0022218

188

ST15

4

-

3,827

102,3

32

3,526 7,266 7,7 -4,72 102,09 0,798 0,058 102,714

33 107,885

0,138 2,695 4,697 2,033 1,728

0,653

2,316

558,2

1,71

0,00095495

315

ST51 -

3,807

102,2

92

4,559 7,265 7,7 -4,72 102,09 0,833 0,041 103,760

33 108,881

0,138 2,695 4,697 2,037 1,727

0,653

2,316

558,6

2,86

0,00159809

180

ST9 -

3,735

102,3

31

2,037 7,241 7,7 -4,72 102,09 0,971 0,058 112,576

33 117,314

0,138 2,691 4,697 2,069 1,724

0,654

2,319

561,1

0,57

0,00032161

292

ST85 -

3,829

102,3

32

2,509 7,153 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,059 102,504

33 107,685

0,140 2,674 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

553,7

0,88

0,00048729

235

ST14

5

-

3,810

102,3

10

2,016 7,114 7,7 -4,72 102,09 0,827 0,048 103,872

33 108,988

0,141 2,667 4,697 2,037 1,727

0,653

2,316

552,8

0,57

0,00031568

268

ST19

1

-

3,789

102,2

63

4,980 7,100 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,030 105,069

33 110,130

0,141 2,665 4,697 2,042 1,727

0,653

2,317

552,7

3,49

0,00193063

273

ST32 -

3,788

102,2

63

3,282 7,088 7,7 -4,72 102,09 0,868 0,030 105,175

33 110,230

0,141 2,662 4,697 2,042 1,727

0,653

2,317

552,3

1,52

0,00083916

273

ST22 -

3,795

102,2

76

2,919 6,992 7,7 -4,72 102,09 0,856 0,035 104,729

33 109,805

0,143 2,644 4,697 2,041 1,727

0,653

2,317

548,4

1,22

0,00066829

306

ST13

2

-

3,761

102,3

09

2,388 6,689 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,048 109,133

33 114,013

0,150 2,586 4,697 2,057 1,725

0,654

2,318

538,0

0,85

0,00045858

253

ST16

2

-

3,807

102,2

64

8,100 6,500 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,030 103,163

33 108,312

0,154 2,550 4,697 2,035 1,728

0,653

2,316

528,1

10,09

0,00533067

184

ST18

1

-

3,828

102,2

90

6,540 6,480 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,040 101,511

33 106,740

0,154 2,546 4,697 2,028 1,728

0,653

2,316

526,7

6,60

0,00347619

180

ST90 -

3,871

102,3

63

4,243 6,469 7,7 -4,72 102,09 0,721 0,075 99,011 33 104,365

0,155 2,543 4,697 2,019 1,730

0,652

2,315

525,2

2,78

0,00146163

180

ST42 -

3,824

102,2

93

4,857 6,393 7,7 -4,72 102,09 0,803 0,041 102,014

33 107,218

0,156 2,528 4,697 2,030 1,728

0,653

2,316

523,3

3,69

0,00193118

257

ST10

3

-

3,793

102,2

53

4,932 6,364 7,7 -4,72 102,09 0,860 0,027 104,509

33 109,596

0,157 2,523 4,697 2,040 1,727

0,653

2,317

523,1

3,82

0,00199896

263

ST46 -

3,806

102,2

74

2,760 6,357 7,7 -4,72 102,09 0,835 0,034 103,440

33 108,576

0,157 2,521 4,697 2,036 1,727

0,653

2,316

522,4

1,20

0,0006258

322

ST19

0

-

3,828

102,3

46

2,960 6,300 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,065 103,026

33 108,182

0,159 2,510 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

519,9

1,39

0,000723 315

ST75 -

3,793

102,2

79

1,352 6,218 7,7 -4,72 102,09 0,860 0,036 105,042

33 110,104

0,161 2,494 4,697 2,042 1,727

0,653

2,317

517,2

0,29

0,00015214

306

ST12

9

-

3,757

102,2

94

2,399 6,211 7,7 -4,72 102,09 0,927 0,042 109,272

33 114,146

0,161 2,492 4,697 2,057 1,725

0,654

2,318

518,5

0,93

0,00048063

264

ST18

9

-

3,823

102,3

15

6,160 6,200 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,051 102,676

33 107,849

0,161 2,490 4,697 2,033 1,728

0,653

2,316

515,6

6,12

0,00315557

235

Page 39: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

39

ST13

7

-

3,789

102,2

99

2,204 6,091 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,044 105,863

33 110,887

0,164 2,468 4,697 2,045 1,726

0,653

2,317

512,2

0,80

0,00040844

373

ST74 -

3,795

102,2

66

5,699 6,067 7,7 -4,72 102,09 0,855 0,031 104,477

33 109,565

0,165 2,463 4,697 2,040 1,727

0,653

2,317

510,7

5,35

0,00273379

225

ST52 -

3,823

102,3

09

2,191 6,008 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,048 102,510

33 107,691

0,166 2,451 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

507,5

0,80

0,00040533

296

ST41 -

3,822

102,2

87

2,399 6,001 7,7 -4,72 102,09 0,806 0,039 102,005

33 107,210

0,167 2,450 4,697 2,030 1,728

0,653

2,316

507,0

0,96

0,00048612

288

ST47 -

3,820

102,2

96

1,844 5,962 7,7 -4,72 102,09 0,811 0,042 102,505

33 107,686

0,168 2,442 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

505,5

0,57

0,0002882

312

ST19

2

-

3,800

102,2

65

6,343 5,933 7,7 -4,72 102,09 0,847 0,031 103,962

33 109,074

0,169 2,436 4,697 2,038 1,727

0,653

2,317

504,8

6,78

0,0034234

225

ST17

4

-

3,928

102,3

16

1,200 5,900 7,7 -4,72 102,09 0,627 0,051 91,415 33 97,189 0,169 2,429 4,697 1,988 1,734

0,651

2,312

498,5

0,24

0,00012166

312

ST87 -

3,858

102,3

29

3,117 5,879 7,7 -4,72 102,09 0,744 0,057 99,312 33 104,651

0,170 2,425 4,697 2,020 1,729

0,653

2,315

500,8

1,65

0,00082758

312

ST19

4

-

3,829

102,2

99

5,740 5,870 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,044 101,574

33 106,800

0,170 2,423 4,697 2,029 1,728

0,653

2,316

501,3

5,61

0,00281359

267

ST11

0

-

3,876

102,3

63

7,050 5,842 7,7 -4,72 102,09 0,712 0,075 98,463 33 103,846

0,171 2,417 4,697 2,016 1,730

0,652

2,315

498,9

8,51

0,00424409

233

ST18

4

-

3,829

102,3

12

7,650 5,840 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,049 101,914

33 107,124

0,171 2,417 4,697 2,030 1,728

0,653

2,316

500,1

10,02

0,00501168

235

ST40 -

3,812

102,2

79

3,307 5,794 7,7 -4,72 102,09 0,825 0,036 103,002

33 108,159

0,173 2,407 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

498,6

1,89

0,00094114

313

ST13

0

-

3,759

102,2

97

3,558 5,767 7,7 -4,72 102,09 0,923 0,043 109,088

33 113,970

0,173 2,402 4,697 2,057 1,725

0,654

2,318

499,6

2,19

0,00109638

247

ST29 -

3,776

102,3

00

2,771 5,753 7,7 -4,72 102,09 0,890 0,044 107,302

33 112,262

0,174 2,399 4,697 2,050 1,726

0,654

2,318

498,3

1,33

0,00066525

268

ST14

2

-

3,845

102,3

21

6,181 5,742 7,7 -4,72 102,09 0,766 0,053 100,455

33 105,737

0,174 2,396 4,697 2,024 1,729

0,653

2,315

495,3

6,65

0,00329558

265

ST12

6

-

3,768

102,2

87

2,569 5,698 7,7 -4,72 102,09 0,906 0,039 107,918

33 112,851

0,176 2,387 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

496,1

1,16

0,0005748

293

ST49 -

3,836

102,2

95

2,230 5,668 7,7 -4,72 102,09 0,782 0,042 100,771

33 106,037

0,176 2,381 4,697 2,025 1,729

0,653

2,315

492,3

0,88

0,00043185

311

ST48 -

3,830

102,3

03

4,596 5,595 7,7 -4,72 102,09 0,791 0,045 101,536

33 106,764

0,179 2,365 4,697 2,028 1,728

0,653

2,316

489,4

3,78

0,00184765

206

ST18

7

-

3,756

102,3

00

2,610 5,500 7,7 -4,72 102,09 0,929 0,044 109,491

33 114,356

0,182 2,345 4,697 2,058 1,725

0,654

2,318

488,0

1,24

0,00060438

282

ST12 -

3,783

102,2

66

2,775 5,474 7,7 -4,72 102,09 0,878 0,031 105,845

33 110,870

0,183 2,340 4,697 2,045 1,726

0,653

2,317

485,6

1,41

0,00068323

290

ST55 -

3,848

102,3

16

4,232 5,413 7,7 -4,72 102,09 0,760 0,051 99,945 33 105,252

0,185 2,327 4,697 2,022 1,729

0,653

2,315

480,8

3,31

0,00159099

265

ST14

6

-

3,825

102,3

36

2,708 5,361 7,7 -4,72 102,09 0,801 0,060 103,012

33 108,169

0,187 2,315 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

479,6

1,37

0,00065619

315

ST13

1

-

3,765

102,3

04

3,261 5,315 7,7 -4,72 102,09 0,912 0,046 108,615

33 113,518

0,188 2,305 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

479,4

2,00

0,00095895

253

ST10

4

-

3,795

102,2

58

3,012 5,281 7,7 -4,72 102,09 0,855 0,028 104,315

33 109,411

0,189 2,298 4,697 2,039 1,727

0,653

2,317

476,4

1,72

0,00081818

278

Page 40: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

40

ST12

5

-

3,767

102,2

83

2,033 5,269 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,037 107,928

33 112,860

0,190 2,295 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

477,1

0,78

0,00037425

278

ST11

4

-

3,808

102,3

09

12,20

6

5,224 7,7 -4,72 102,09 0,832 0,048 104,110

33 109,215

0,191 2,286 4,697 2,038 1,727

0,653

2,317

473,8

28,52

0,01351136

180

ST69 -

3,753

102,2

83

2,179 5,204 7,7 -4,72 102,09 0,935 0,037 109,450

33 114,316

0,192 2,281 4,697 2,058 1,725

0,654

2,318

474,7

0,91

0,00043309

278

ST39 -

3,803

102,2

70

3,190 5,170 7,7 -4,72 102,09 0,841 0,032 103,716

33 108,840

0,193 2,274 4,697 2,037 1,727

0,653

2,316

471,2

1,97

0,00092757

322

ST15

5

-

3,860

102,3

39

3,843 5,092 7,7 -4,72 102,09 0,739 0,062 99,366 33 104,702

0,196 2,257 4,697 2,020 1,729

0,653

2,315

466,1

2,90

0,00135208

239

ST77 -

3,813

102,2

97

4,868 5,022 7,7 -4,72 102,09 0,822 0,043 103,223

33 108,370

0,199 2,241 4,697 2,035 1,728

0,653

2,316

464,2

4,72

0,00219032

235

ST16

7

-

3,859

102,3

24

8,910 5,000 7,7 -4,72 102,09 0,741 0,055 99,041 33 104,395

0,200 2,236 4,697 2,019 1,730

0,652

2,315

461,7

15,88

0,0073314

206

ST19

3

-

3,837

102,3

05

5,531 4,996 7,7 -4,72 102,09 0,779 0,046 100,837

33 106,100

0,200 2,235 4,697 2,026 1,729

0,653

2,316

462,2

6,12

0,00282996

210

ST17

6

-

3,827

102,3

44

3,500 4,950 7,7 -4,72 102,09 0,797 0,065 103,039

33 108,194

0,202 2,225 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

460,8

2,47

0,00114041

245

ST10

6

-

3,819

102,2

93

4,635 4,942 7,7 -4,72 102,09 0,812 0,041 102,502

33 107,683

0,202 2,223 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

460,2

4,35

0,00200068

288

ST15

6

-

3,877

102,3

55

2,846 4,907 7,7 -4,72 102,09 0,710 0,070 98,058 33 103,462

0,204 2,215 4,697 2,015 1,730

0,652

2,315

457,1

1,65

0,00075471

255

ST81 -

3,813

102,3

18

3,308 4,862 7,7 -4,72 102,09 0,822 0,052 103,778

33 108,899

0,206 2,205 4,697 2,037 1,727

0,653

2,316

457,0

2,25

0,00102816

235

ST17

5

-

3,930

102,2

88

1,300 4,800 7,7 -4,72 102,09 0,623 0,039 90,361 33 96,198 0,208 2,191 4,697 1,983 1,734

0,651

2,312

449,2

0,35

0,00015815

233

ST15

3

-

3,818

102,3

17

5,333 4,796 7,7 -4,72 102,09 0,814 0,051 103,229

33 108,375

0,208 2,190 4,697 2,035 1,728

0,653

2,316

453,7

5,93

0,00268982

184

ST12

7

-

3,764

102,2

90

2,263 4,647 7,7 -4,72 102,09 0,913 0,040 108,378

33 113,291

0,215 2,156 4,697 2,054 1,725

0,654

2,318

448,2

1,10

0,00049398

279

ST37 -

3,764

102,2

92

1,998 4,623 7,7 -4,72 102,09 0,915 0,041 108,524

33 113,431

0,216 2,150 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

447,1

0,86

0,00038622

279

ST70 -

3,760

102,2

67

2,124 4,524 7,7 -4,72 102,09 0,922 0,031 108,356

33 113,270

0,221 2,127 4,697 2,054 1,725

0,654

2,318

442,2

1,00

0,00044117

269

ST15

2

-

3,822

102,3

04

6,536 4,480 7,7 -4,72 102,09 0,807 0,046 102,475

33 107,657

0,223 2,117 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

438,2

9,53

0,00417784

235

ST12

2

-

3,762

102,2

70

2,191 4,416 7,7 -4,72 102,09 0,917 0,032 108,166

33 113,088

0,226 2,101 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

436,8

1,09

0,00047507

269

ST16 -

3,768

102,2

98

2,164 4,413 7,7 -4,72 102,09 0,906 0,043 108,143

33 113,066

0,227 2,101 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

436,7

1,06

0,0004635

269

ST59 -

3,853

102,3

35

1,676 4,385 7,7 -4,72 102,09 0,751 0,060 99,993 33 105,298

0,228 2,094 4,697 2,022 1,729

0,653

2,315

432,7

0,64

0,00027704

312

ST78 -

3,813

102,2

78

2,979 4,369 7,7 -4,72 102,09 0,823 0,035 102,805

33 107,971

0,229 2,090 4,697 2,033 1,728

0,653

2,316

432,9

2,03

0,00087911

271

ST14

1

-

3,841

102,2

99

3,888 4,348 7,7 -4,72 102,09 0,773 0,044 100,307

33 105,596

0,230 2,085 4,697 2,024 1,729

0,653

2,315

431,0

3,48

0,0014987

210

ST11

5

-

3,810

102,2

65

2,320 4,288 7,7 -4,72 102,09 0,828 0,031 102,861

33 108,025

0,233 2,071 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

428,8

1,26

0,00053841

279

Page 41: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

41

ST11

8

-

3,756

102,2

93

8,369 4,285 7,7 -4,72 102,09 0,929 0,041 109,351

33 114,222

0,233 2,070 4,697 2,058 1,725

0,654

2,318

430,6

16,35

0,00703986

247

ST13

4

-

3,763

102,2

92

2,430 4,199 7,7 -4,72 102,09 0,915 0,041 108,553

33 113,458

0,238 2,049 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

426,1

1,41

0,00059906

250

ST12

8

-

3,759

102,2

91

2,671 4,191 7,7 -4,72 102,09 0,923 0,040 108,936

33 113,825

0,239 2,047 4,697 2,056 1,725

0,654

2,318

425,8

1,70

0,00072499

286

ST4 -

3,753

102,2

90

3,003 4,187 7,7 -4,72 102,09 0,935 0,040 109,592

33 114,453

0,239 2,046 4,697 2,059 1,725

0,654

2,318

425,8

2,15

0,00091713

278

ST67 -

3,768

102,2

80

2,137 4,181 7,7 -4,72 102,09 0,906 0,036 107,739

33 112,680

0,239 2,045 4,697 2,052 1,726

0,654

2,318

424,9

1,09

0,00046434

278

ST23 -

3,791

102,2

83

2,219 4,087 7,7 -4,72 102,09 0,863 0,037 105,317

33 110,366

0,245 2,022 4,697 2,043 1,727

0,653

2,317

419,4

1,21

0,00050539

267

ST66 -

3,763

102,2

81

1,510 4,042 7,7 -4,72 102,09 0,916 0,036 108,359

33 113,273

0,247 2,011 4,697 2,054 1,725

0,654

2,318

418,0

0,56

0,00023588

281

ST11

1

-

3,853

102,3

54

5,377 3,991 7,7 -4,72 102,09 0,752 0,070 100,600

33 105,874

0,251 1,998 4,697 2,025 1,729

0,653

2,315

413,0

7,24

0,00299183

206

ST17

7

-

3,853

102,3

05

4,010 3,930 7,7 -4,72 102,09 0,752 0,046 99,156 33 104,504

0,254 1,982 4,697 2,019 1,730

0,652

2,315

409,4

4,09

0,00167513

236

ST98 -

3,923

102,2

78

1,156 3,914 7,7 -4,72 102,09 0,636 0,035 90,915 33 96,718 0,255 1,978 4,697 1,986 1,734

0,651

2,312

405,8

0,34

0,00013865

242

ST17 -

3,765

102,3

07

2,402 3,837 7,7 -4,72 102,09 0,913 0,047 108,730

33 113,627

0,261 1,959 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

407,3

1,50

0,00061271

253

ST28 -

3,773

102,3

26

2,340 3,827 7,7 -4,72 102,09 0,896 0,056 108,275

33 113,192

0,261 1,956 4,697 2,054 1,725

0,654

2,318

406,7

1,43

0,00058194

247

ST91 -

3,874

102,3

51

2,776 3,757 7,7 -4,72 102,09 0,715 0,068 98,269 33 103,662

0,266 1,938 4,697 2,016 1,730

0,652

2,315

400,0

2,05

0,00082026

247

ST61 -

3,871

102,3

64

1,788 3,692 7,7 -4,72 102,09 0,721 0,075 99,039 33 104,392

0,271 1,921 4,697 2,019 1,730

0,652

2,315

396,8

0,87

0,00034377

233

ST65 -

3,760

102,2

80

2,309 3,663 7,7 -4,72 102,09 0,922 0,036 108,631

33 113,533

0,273 1,914 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

398,0

1,46

0,00057917

216

ST54 -

3,857

102,3

08

2,991 3,646 7,7 -4,72 102,09 0,745 0,048 98,825 33 104,189

0,274 1,909 4,697 2,018 1,730

0,652

2,315

394,2

2,45

0,00096712

236

ST11

6

-

3,787

102,2

52

7,963 3,624 7,7 -4,72 102,09 0,870 0,026 105,113

33 110,171

0,276 1,904 4,697 2,042 1,727

0,653

2,317

394,9

17,50

0,00690978

233

ST86 -

3,842

102,3

47

4,565 3,612 7,7 -4,72 102,09 0,771 0,066 101,552

33 106,779

0,277 1,901 4,697 2,028 1,728

0,653

2,316

393,2

5,77

0,00226902

257

ST13

3

-

3,767

102,3

12

2,587 3,573 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,049 108,619

33 113,521

0,280 1,890 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

393,1

1,87

0,00073601

282

ST50 -

3,828

102,2

81

2,295 3,544 7,7 -4,72 102,09 0,795 0,036 101,214

33 106,458

0,282 1,883 4,697 2,027 1,729

0,653

2,316

389,4

1,49

0,00057869

296

ST3 -

3,757

102,2

81

1,748 3,516 7,7 -4,72 102,09 0,927 0,036 108,961

33 113,849

0,284 1,875 4,697 2,056 1,725

0,654

2,318

390,0

0,87

0,00033879

278

ST15 -

3,772

102,2

90

1,839 3,479 7,7 -4,72 102,09 0,899 0,040 107,573

33 112,521

0,287 1,865 4,697 2,051 1,726

0,654

2,318

387,6

0,97

0,0003768

279

ST63 -

3,882

102,3

15

1,483 3,453 7,7 -4,72 102,09 0,702 0,050 96,305 33 101,802

0,290 1,858 4,697 2,008 1,731

0,652

2,314

382,9

0,64

0,00024403

246

ST71 -

3,766

102,2

76

2,354 3,439 7,7 -4,72 102,09 0,909 0,035 107,855

33 112,790

0,291 1,854 4,697 2,052 1,726

0,654

2,318

385,4

1,61

0,00062092

262

Page 42: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

42

ST14

9

-

3,807

102,2

78

3,530 3,373 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,035 103,504

33 108,637

0,296 1,837 4,697 2,036 1,727

0,653

2,316

380,5

3,69

0,00140563

238

ST26 -

3,781

102,3

09

1,877 3,284 7,7 -4,72 102,09 0,882 0,048 107,060

33 112,030

0,304 1,812 4,697 2,049 1,726

0,654

2,317

376,4

1,07

0,00040397

286

ST89 -

3,856

102,3

49

5,854 3,200 7,7 -4,72 102,09 0,746 0,067 100,097

33 105,397

0,312 1,789 4,697 2,023 1,729

0,653

2,315

369,7

10,71

0,00395818

278

ST16

4

-

3,832

102,2

83

5,730 3,200 7,7 -4,72 102,09 0,789 0,037 100,888

33 106,148

0,313 1,789 4,697 2,026 1,729

0,653

2,316

369,9

10,26

0,00379547

197

ST11

3

-

3,796

102,3

31

3,204 3,167 7,7 -4,72 102,09 0,854 0,058 105,995

33 111,013

0,316 1,780 4,697 2,045 1,726

0,654

2,317

369,4

3,24

0,00119741

206

ST17

9

-

3,788

102,3

09

2,280 3,150 7,7 -4,72 102,09 0,869 0,048 106,266

33 111,272

0,317 1,775 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

368,5

1,65

0,00060807

268

ST93 -

3,887

102,3

36

3,041 3,130 7,7 -4,72 102,09 0,694 0,061 96,393 33 101,885

0,319 1,769 4,697 2,008 1,731

0,652

2,314

364,6

2,95

0,0010771

239

ST64 -

3,758

102,2

66

2,846 3,080 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,031 108,566

33 113,470

0,325 1,755 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

365,0

2,63

0,00095944

268

ST2 -

3,762

102,2

72

1,730 3,074 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,033 108,280

33 113,197

0,325 1,753 4,697 2,054 1,725

0,654

2,318

364,5

0,97

0,00035505

262

ST62 -

3,890

102,3

23

1,921 2,969 7,7 -4,72 102,09 0,689 0,054 95,669 33 101,200

0,337 1,723 4,697 2,005 1,731

0,652

2,314

354,9

1,24

0,00044116

242

ST11

7

-

3,785

102,2

67

4,622 2,906 7,7 -4,72 102,09 0,874 0,031 105,628

33 110,663

0,344 1,705 4,697 2,044 1,726

0,653

2,317

353,7

7,35

0,00260051

225

ST16

8

-

3,782

102,3

30

2,440 2,820 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,058 107,435

33 112,389

0,355 1,679 4,697 2,051 1,726

0,654

2,318

348,9

2,11

0,00073663

270

ST94 -

3,888

102,3

19

2,380 2,815 7,7 -4,72 102,09 0,693 0,052 95,834 33 101,357

0,355 1,678 4,697 2,006 1,731

0,652

2,314

345,6

2,01

0,00069555

204

ST11

9

-

3,751

102,2

73

2,712 2,745 7,7 -4,72 102,09 0,939 0,033 109,460

33 114,327

0,364 1,657 4,697 2,058 1,725

0,654

2,318

344,7

2,68

0,00092352

268

ST12

3

-

3,760

102,2

74

3,025 2,690 7,7 -4,72 102,09 0,922 0,034 108,507

33 113,414

0,372 1,640 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

341,0

3,40

0,00115978

216

ST18

6

-

3,793

102,3

11

2,410 2,500 7,7 -4,72 102,09 0,860 0,049 105,802

33 110,829

0,400 1,581 4,697 2,045 1,726

0,653

2,317

328,1

2,32

0,00076236

285

ST13

5

-

3,740

102,3

21

3,959 2,480 7,7 -4,72 102,09 0,960 0,054 111,728

33 116,500

0,403 1,575 4,697 2,066 1,724

0,654

2,319

328,2

6,32

0,00207389

236

ST15

8

-

3,897

102,3

19

2,004 2,467 7,7 -4,72 102,09 0,677 0,052 94,777 33 100,358

0,405 1,571 4,697 2,002 1,732

0,652

2,313

323,2

1,63

0,00052602

238

ST82 -

3,840

102,3

08

1,888 2,390 7,7 -4,72 102,09 0,774 0,047 100,590

33 105,865

0,418 1,546 4,697 2,025 1,729

0,653

2,315

319,6

1,49

0,00047644

278

ST10

7

-

3,838

102,2

90

3,292 2,365 7,7 -4,72 102,09 0,777 0,040 100,355

33 105,641

0,423 1,538 4,697 2,024 1,729

0,653

2,315

317,9

4,58

0,0014569

210

ST12

4

-

3,761

102,2

78

1,521 2,306 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,036 108,470

33 113,379

0,434 1,519 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

315,7

1,00

0,00031678

216

ST25 -

3,784

102,3

01

1,843 2,267 7,7 -4,72 102,09 0,876 0,044 106,472

33 111,469

0,441 1,506 4,697 2,047 1,726

0,654

2,317

312,6

1,50

0,00046819

239

ST11

2

-

3,826

102,3

20

0,653 2,208 7,7 -4,72 102,09 0,799 0,053 102,465

33 107,648

0,453 1,486 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

307,7

0,19

5,9487E-05

285

ST13

6

-

3,773

102,3

10

2,904 2,138 7,7 -4,72 102,09 0,898 0,049 107,978

33 112,908

0,468 1,462 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

303,9

3,94

0,00119847

242

Page 43: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

43

ST10

8

-

3,920

102,2

62

5,984 2,108 7,7 -4,72 102,09 0,640 0,030 90,829 33 96,638 0,474 1,452 4,697 1,985 1,734

0,651

2,312

297,8

16,98

0,00505775

180

ST10

9

-

3,876

102,3

18

6,253 2,076 7,7 -4,72 102,09 0,712 0,052 97,042 33 102,500

0,482 1,441 4,697 2,011 1,731

0,652

2,314

297,0

18,84

0,00559517

180

ST16

3

-

3,759

102,2

73

0,800 2,000 7,7 -4,72 102,09 0,924 0,033 108,594

33 113,497

0,500 1,414 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

294,1

0,32

9,4104E-05

268

ST34 -

3,795

102,2

83

1,389 1,978 7,7 -4,72 102,09 0,856 0,037 104,884

33 109,953

0,505 1,407 4,697 2,041 1,727

0,653

2,317

291,7

0,97

0,00028442

306

ST73 -

3,776

102,2

82

2,645 1,977 7,7 -4,72 102,09 0,892 0,037 106,975

33 111,949

0,506 1,406 4,697 2,049 1,726

0,654

2,317

292,1

3,54

0,0010334

184

ST24 -

3,788

102,2

92

2,225 1,935 7,7 -4,72 102,09 0,869 0,041 105,892

33 110,915

0,517 1,391 4,697 2,045 1,726

0,654

2,317

288,7

2,56

0,0007386

239

ST17

8

-

3,786

102,2

95

3,020 1,890 7,7 -4,72 102,09 0,872 0,042 106,141

33 111,152

0,529 1,375 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

285,4

4,83

0,00137716

188

ST16

9

-

3,798

102,3

28

3,330 1,810 7,7 -4,72 102,09 0,850 0,057 105,684

33 110,716

0,552 1,345 4,697 2,044 1,726

0,653

2,317

279,2

6,13

0,00171045

204

ST15

7

-

3,874

102,3

38

3,475 1,793 7,7 -4,72 102,09 0,716 0,061 97,850 33 103,265

0,558 1,339 4,697 2,014 1,730

0,652

2,315

276,2

6,74

0,00186108

210

ST95 -

3,912

102,3

16

4,355 1,778 7,7 -4,72 102,09 0,654 0,051 93,168 33 98,840 0,562 1,334 4,697 1,995 1,733

0,651

2,313

274,1

10,66

0,00292252

204

ST17

2

-

3,906

102,3

19

2,840 1,750 7,7 -4,72 102,09 0,663 0,052 93,875 33 99,507 0,571 1,323 4,697 1,998 1,732

0,652

2,313

272,0

4,61

0,0012538

238

ST36 -

3,789

102,3

14

1,740 1,683 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,050 106,243

33 111,250

0,594 1,297 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

269,3

1,80

0,00048468

239

ST88 -

3,866

102,3

13

2,648 1,588 7,7 -4,72 102,09 0,729 0,050 97,963 33 103,372

0,630 1,260 4,697 2,014 1,730

0,652

2,315

260,0

4,42

0,00114849

194

ST17

1

-

3,875

102,3

38

2,130 1,580 7,7 -4,72 102,09 0,714 0,062 97,729 33 103,151

0,633 1,257 4,697 2,013 1,730

0,652

2,314

259,3

2,87

0,00074456

247

ST27 -

3,777

102,3

17

2,436 1,555 7,7 -4,72 102,09 0,889 0,052 107,653

33 112,597

0,643 1,247 4,697 2,052 1,726

0,654

2,318

259,1

3,82

0,00098859

265

ST15

9

-

3,887

102,3

03

3,849 1,518 7,7 -4,72 102,09 0,693 0,045 95,392 33 100,939

0,659 1,232 4,697 2,004 1,731

0,652

2,314

253,7

9,76

0,00247557

238

ST5 -

3,749

102,2

97

2,607 1,492 7,7 -4,72 102,09 0,942 0,043 110,165

33 115,002

0,670 1,221 4,697 2,061 1,725

0,654

2,318

254,2

4,55

0,00115801

210

ST76 -

3,800

102,3

01

2,937 1,457 7,7 -4,72 102,09 0,846 0,045 104,752

33 109,827

0,687 1,207 4,697 2,041 1,727

0,653

2,317

250,3

5,92

0,00148202

206

ST14

3

-

3,750

102,2

56

2,305 1,347 7,7 -4,72 102,09 0,941 0,028 109,263

33 114,138

0,742 1,161 4,697 2,057 1,725

0,654

2,318

241,5

3,94

0,00095209

270

ST10

0

-

3,751

102,2

60

4,024 1,327 7,7 -4,72 102,09 0,939 0,029 109,191

33 114,069

0,754 1,152 4,697 2,057 1,725

0,654

2,318

239,6

12,21

0,00292477

197

ST13

8

-

3,802

102,2

86

2,671 1,302 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,038 104,202

33 109,302

0,768 1,141 4,697 2,039 1,727

0,653

2,317

236,5

5,48

0,00129622

238

ST16

0

-

3,760

102,2

62

2,900 1,200 7,7 -4,72 102,09 0,921 0,029 108,236

33 113,155

0,833 1,095 4,697 2,054 1,725

0,654

2,318

227,7

7,01

0,00159603

204

ST16

5

-

3,907

102,3

06

5,500 1,200 7,7 -4,72 102,09 0,661 0,046 93,393 33 99,052 0,833 1,095 4,697 1,996 1,733

0,652

2,313

225,2

25,21

0,00567637

184

ST12

0

-

3,772

102,2

63

3,056 1,174 7,7 -4,72 102,09 0,899 0,030 106,961

33 111,936

0,851 1,084 4,697 2,049 1,726

0,654

2,317

225,1

7,95

0,00179044

241

Page 44: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

44

ST15

1

-

3,781

102,2

76

3,512 1,173 7,7 -4,72 102,09 0,881 0,034 106,204

33 111,213

0,853 1,083 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

224,8

10,51

0,00236391

241

ST18

0

-

3,810

102,2

83

1,350 1,120 7,7 -4,72 102,09 0,829 0,037 103,297

33 108,440

0,893 1,058 4,697 2,035 1,728

0,653

2,316

219,2

1,63

0,00035675

271

ST92 -

3,873

102,3

33

3,573 1,047 7,7 -4,72 102,09 0,718 0,059 97,833 33 103,248

0,955 1,023 4,697 2,014 1,730

0,652

2,315

211,1

12,19

0,00257362

231

ST14 -

3,775

102,2

82

1,324 1,020 7,7 -4,72 102,09 0,893 0,037 106,998

33 111,971

0,980 1,010 4,697 2,049 1,726

0,654

2,317

209,8

1,72

0,00036079

290

ST96 -

3,919

102,3

01

2,840 0,984 7,7 -4,72 102,09 0,641 0,045 91,938 33 97,681 1,016 0,992 4,697 1,990 1,733

0,651

2,312

203,7

8,20

0,00166983

219

ST31 -

3,772

102,2

73

3,039 0,893 7,7 -4,72 102,09 0,898 0,033 107,128

33 112,095

1,120 0,945 4,697 2,050 1,726

0,654

2,318

196,3

10,34

0,0020305

184

ST10 -

3,789

102,2

48

0,658 0,864 7,7 -4,72 102,09 0,867 0,025 104,807

33 109,879

1,157 0,930 4,697 2,041 1,727

0,653

2,317

192,8

0,50

9,6615E-05

184

ST35 -

3,784

102,2

87

4,681 0,829 7,7 -4,72 102,09 0,876 0,039 106,182

33 111,192

1,207 0,910 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

189,0

26,44

0,00499649

188

ST99 -

3,758

102,2

60

5,579 0,792 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,029 108,486

33 113,394

1,263 0,890 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

185,0

39,30

0,00727304

180

ST6 -

3,746

102,3

06

2,209 0,773 7,7 -4,72 102,09 0,949 0,047 110,752

33 115,564

1,294 0,879 4,697 2,063 1,724

0,654

2,319

183,1

6,31

0,0011553

236

ST1 -

3,765

102,2

63

4,361 0,763 7,7 -4,72 102,09 0,913 0,030 107,772

33 112,711

1,311 0,874 4,697 2,052 1,726

0,654

2,318

181,5

24,92

0,00452422

231

ST18 -

3,761

102,3

15

1,076 0,762 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,051 109,309

33 114,181

1,313 0,873 4,697 2,058 1,725

0,654

2,318

181,6

1,52

0,00027588

275

ST30 -

3,782

102,2

77

5,524 0,758 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,035 106,129

33 111,142

1,320 0,870 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

180,7

40,28

0,00727682

188

ST72 -

3,776

102,2

71

10,85

0

0,752 7,7 -4,72 102,09 0,891 0,033 106,671

33 111,659

1,329 0,867 4,697 2,048 1,726

0,654

2,317

180,1

156,47

0,02818302

180

ST13 -3,778

102,273

2,772 0,738 7,7 -4,72 102,09 0,886 0,033 106,466

33 111,463

1,355 0,859 4,697 2,047 1,726

0,654

2,317

178,4

10,41

0,00185726

184

ST33 -3,789

102,272

1,497 0,720 7,7 -4,72 102,09 0,868 0,033 105,346

33 110,393

1,389 0,849 4,697 2,043 1,727

0,653

2,317

176,1

3,11

0,0005479

275

ST97 -

3,934

102,2

91

1,657 0,666 7,7 -4,72 102,09 0,618 0,041 90,064 33 95,919 1,501 0,816 4,697 1,982 1,734

0,651

2,312

167,3

4,12

0,00068954

246

ST7 -3,742

102,314

1,183 0,653 7,7 -4,72 102,09 0,956 0,050 111,348

33 116,136

1,532 0,808 4,697 2,065 1,724

0,654

2,319

168,3

2,15

0,00036119

263

ST20 -3,802

102,259

1,324 0,644 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,029 103,660

33 108,786

1,552 0,803 4,697 2,037 1,727

0,653

2,316

166,3

2,72

0,00045283

288

E1 -3,760

102,262

2,9 1,2 7,7 -4,72 102,09 0,921 0,029 108,238

33 113,157

0,833 1,095 4,697 2,054 1,725

0,654

2,318

227,7

7,01

0,00159603

297

E2 -3,783

102,261

5,7 8,5 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,029 105,769

33 110,798

0,118 2,915 4,697 2,045 1,726

0,653

2,317

605,1

3,82

0,00231274

292

E3 -

3,807

102,2

64

8,1 6,5 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,030 103,163

33 108,312

0,154 2,550 4,697 2,035 1,728

0,653

2,316

528,1

10,09

0,00533067

225

E4 -

3,759

102,2

73

0,8 2 7,7 -4,72 102,09 0,924 0,033 108,593

33 113,496

0,500 1,414 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

294,1

0,32

9,4104E-05

180

F1 -

3,832

102,2

83

5,7 3,2 7,7 -4,72 102,09 0,789 0,037 100,89 33 106,15 0,313 1,789 4,697 2,026 1,72 0,65 2,31 369, 10, 0,003755 266

Page 45: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

45

2 2 9 3 6 9 15 84

F2 -

3,907

102,3

06

5,5 1,2 7,7 -4,72 102,09 0,661 0,046 93,392 33 99,050 0,833 1,095 4,697 1,996 1,733

0,652

2,313

225,2

25,21

0,00567637

212

F3 -

3,940

102,2

79

5,4 12,8 7,7 -4,72 102,09 0,608 0,036 89,069 33 94,986 0,078 3,578 4,697 1,978 1,735

0,651

2,311

732,7

2,28

0,00166915

197

F4 -

3,859

102,3

24

8,9 5 7,7 -4,72 102,09 0,741 0,055 99,043 33 104,396

0,200 2,236 4,697 2,019 1,730

0,652

2,315

461,7

15,84

0,00731496

180

KT1 -

3,782

102,3

30

2,44 2,8 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,058 107,437

33 112,391

0,357 1,673 4,697 2,051 1,726

0,654

2,318

347,7

2,13

0,00073926

274

KT2 -

3,798

102,3

27

3,33 1,8 7,7 -4,72 102,09 0,850 0,056 105,634

33 110,668

0,556 1,342 4,697 2,044 1,726

0,653

2,317

278,4

6,16

0,00171513

180

KT3 -

3,758

102,3

16

2,81 9,4 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,051 109,703

33 114,559

0,106 3,066 4,697 2,059 1,725

0,654

2,318

638,0

0,84

0,00053594

197

KT4 -

3,875

102,3

38

2,13 1,6 7,7 -4,72 102,09 0,714 0,062 97,729 33 103,150

0,625 1,265 4,697 2,013 1,730

0,652

2,314

260,9

2,84

0,00073989

268

KT5 -

3,906

102,3

19

2,84 1,8 7,7 -4,72 102,09 0,663 0,052 93,880 33 99,511 0,556 1,342 4,697 1,998 1,732

0,652

2,313

275,9

4,48

0,00123627

365

KT6 -3,905

102,339

2,8 15,2 7,7 -4,72 102,09 0,664 0,062 94,573 33 100,165

0,066 3,899 4,697 2,001 1,732

0,652

2,313

802,2

0,52

0,00041377

278

KT7 -3,928

102,316

1,2 5,9 7,7 -4,72 102,09 0,627 0,051 91,418 33 97,192 0,169 2,429 4,697 1,988 1,734

0,651

2,312

498,5

0,24

0,00012166

296

KT8 -

3,930

102,2

88

1,3 4,8 7,7 -4,72 102,09 0,624 0,039 90,370 33 96,207 0,208 2,191 4,697 1,983 1,734

0,651

2,312

449,2

0,35

0,00015815

238

KT9 -3,827

102,344

3,5 5 7,7 -4,72 102,09 0,797 0,064 103,017

33 108,173

0,200 2,236 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

463,1

2,45

0,00113468

257

KT10 -3,853

102,306

4,01 3,9 7,7 -4,72 102,09 0,752 0,046 99,165 33 104,512

0,256 1,975 4,697 2,019 1,730

0,652

2,315

407,8

4,12

0,00168157

275

KT11 -3,786

102,295

3,02 1,9 7,7 -4,72 102,09 0,872 0,042 106,141

33 111,152

0,526 1,378 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

286,1

4,80

0,00137353

245

KT12 -3,788

102,309

2,28 3,2 7,7 -4,72 102,09 0,869 0,048 106,273

33 111,279

0,313 1,789 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

371,4

1,62

0,0006033

312

KT13 -3,810

102,283

1,35 1,1 7,7 -4,72 102,09 0,829 0,037 103,302

33 108,445

0,909 1,049 4,697 2,035 1,728

0,653

2,316

217,3

1,66

0,00035998

278

KT14 -3,828

102,290

6,54 6,5 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,040 101,521

33 106,750

0,154 2,550 4,697 2,028 1,728

0,653

2,316

527,5

6,58

0,00347086

281

KT15 -3,850

102,305

3,4 13,9 7,7 -4,72 102,09 0,757 0,046 99,483 33 104,814

0,072 3,728 4,697 2,020 1,729

0,653

2,315

770,1

0,83

0,00064049

324

KT16 -3,850

102,331

7,1 7,8 7,7 -4,72 102,09 0,756 0,058 100,181

33 105,476

0,128 2,793 4,697 2,023 1,729

0,653

2,315

577,2

6,46

0,0037305

257

KT17 -3,829

102,312

7,65 5,8 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,049 101,922

33 107,131

0,172 2,408 4,697 2,030 1,728

0,653

2,316

498,4

10,09

0,00502896

203

H1 -3,756

102,300

1,2 5,5 7,7 -4,72 102,09 0,929 0,044 109,514

33 114,377

0,182 2,345 4,697 2,058 1,725

0,654

2,318

488,0

0,26

0,00012776

238

H2 -

3,793

102,3

11

2,3 2,5 7,7 -4,72 102,09 0,859 0,049 105,781

33 110,809

0,400 1,581 4,697 2,045 1,726

0,653

2,317

328,1

2,12

0,00069435

197

H3 -3,793

102,272

4 7,3 7,7 -4,72 102,09 0,859 0,033 104,859

33 109,929

0,137 2,702 4,697 2,041 1,727

0,653

2,317

560,4

2,19

0,00122818

225

Page 46: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

46

H4 -

3,821

102,2

84

4,7 9,1 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,038 102,126

33 107,325

0,110 3,017 4,697 2,031 1,728

0,653

2,316

624,4

2,43

0,00151569

184

H5 -

3,823

102,3

15

6,16 6,2 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,051 102,678

33 107,851

0,161 2,490 4,697 2,033 1,728

0,653

2,316

515,6

6,12

0,00315558

235

H6 -

3,828

102,3

46

2,96 6,3 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,065 103,029

33 108,185

0,159 2,510 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

519,9

1,39

0,000723 315

Hotel

Bkl

-

3,789

102,2

63

4,98 7,1 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,030 105,073

33 110,133

0,141 2,665 4,697 2,042 1,727

0,653

2,317

552,7

3,49

0,00193064

225

H_BE

_LT2

-

3,800

102,2

65

6,34 5,9 7,7 -4,72 102,09 0,847 0,031 103,962

33 109,074

0,169 2,429 4,697 2,038 1,727

0,653

2,317

503,4

6,81

0,00342985

204

H_M

AND

ELIN

-

3,837

102,3

05

5,53 5 7,7 -4,72 102,09 0,779 0,046 100,844

33 106,106

0,200 2,236 4,697 2,026 1,729

0,653

2,316

462,4

6,12

0,00282802

257

R_SARWI

T

-3,829

102,299

5,74 5,9 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,044 101,575

33 106,801

0,169 2,429 4,697 2,029 1,728

0,653

2,316

502,6

5,58

0,00280643

267

f1 -3,763

102,292

2,1 4,2 7,7 -4,72 102,09 0,915 0,041 108,550

33 113,456

0,238 2,049 4,697 2,055 1,725

0,654

2,318

426,1

1,05

0,00044745

269

f2 -3,740

102,321

3,5 2,5 7,7 -4,72 102,09 0,960 0,053 111,736

33 116,508

0,400 1,581 4,697 2,066 1,724

0,654

2,319

329,5

4,90

0,00161445

236

f3 -3,773

102,310

2,6 1,8 7,7 -4,72 102,09 0,898 0,049 107,978

33 112,908

0,556 1,342 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

278,9

3,76

0,00104729

265

f4 -

3,789

102,2

99

1,9 6 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,044 105,870

33 110,894

0,167 2,449 4,697 2,045 1,726

0,653

2,317

508,4

0,60

0,00030588

267

f5 -3,802

102,286

3,3 1,9 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,038 104,203

33 109,304

0,526 1,378 4,697 2,039 1,727

0,653

2,317

285,7

5,73

0,00163776

266

f6 -3,813

102,310

2,7 11 7,7 -4,72 102,09 0,822 0,048 103,575

33 108,705

0,091 3,317 4,697 2,036 1,727

0,653

2,316

687,2

0,66

0,00045544

312

f7 -3,821

102,280

4,2 12,9 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,036 102,004

33 107,209

0,078 3,592 4,697 2,030 1,728

0,653

2,316

743,3

1,37

0,00101648

267

f8 -3,841

102,299

3,1 4,4 7,7 -4,72 102,09 0,773 0,044 100,310

33 105,599

0,227 2,098 4,697 2,024 1,729

0,653

2,315

433,6

2,18

0,00094697

303

f9 -

3,845

102,3

21

4,8 5,6 7,7 -4,72 102,09 0,766 0,053 100,455

33 105,736

0,179 2,366 4,697 2,024 1,729

0,653

2,315

489,2

4,11

0,00201269

206

f10 -

3,751

102,1

92

2 4,7 7,7 -4,72 102,09 0,939 0,010 108,142

33 113,065

0,213 2,168 4,697 2,053 1,725

0,654

2,318

450,7

0,85

0,00038355

292

f11 -

3,789

102,3

26

2,2 17,2 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,056 106,575

33 111,567

0,058 4,147 4,697 2,048 1,726

0,654

2,317

861,2

0,28

0,00024233

238

f12 -

3,810

102,3

10

1,7 6,2 7,7 -4,72 102,09 0,827 0,048 103,874

33 108,990

0,161 2,490 4,697 2,037 1,727

0,653

2,316

516,0

0,47

0,00024055

293

f13 -

3,825

102,3

36

2,3 5 7,7 -4,72 102,09 0,801 0,060 103,016

33 108,172

0,200 2,236 4,697 2,034 1,728

0,653

2,316

463,1

1,06

0,00049 340

f14 -

3,831

102,3

31

4,3 8,9 7,7 -4,72 102,09 0,790 0,058 102,249

33 107,442

0,112 2,983 4,697 2,031 1,728

0,653

2,316

617,5

2,08

0,00128297

257

f15 -

3,786

102,2

50

5,1 9,1 7,7 -4,72 102,09 0,873 0,026 105,222

33 110,276

0,110 3,017 4,697 2,042 1,727

0,653

2,317

625,8

2,86

0,0017887

194

f16 -

3,807

102,2

78

3,5 3,3 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,035 103,509

33 108,642

0,303 1,817 4,697 2,036 1,727

0,653

2,316

376,4

3,71

0,0013972

238

Page 47: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

47

f17 -

3,836

102,3

14

4,5 10,4 7,7 -4,72 102,09 0,781 0,050 101,212

33 106,456

0,096 3,225 4,697 2,027 1,729

0,653

2,316

667,0

1,95

0,00129881

257

f18 -

3,781

102,2

76

2,8 0,9 7,7 -4,72 102,09 0,881 0,034 106,213

33 111,221

1,111 0,949 4,697 2,046 1,726

0,654

2,317

196,9

8,71

0,00171561

267

f19 -

3,822

102,3

04

5,6 4,5 7,7 -4,72 102,09 0,807 0,046 102,481

33 107,663

0,222 2,121 4,697 2,032 1,728

0,653

2,316

439,2

6,97

0,00306069

245

f20 -

3,818

102,3

17

5,2 4,8 7,7 -4,72 102,09 0,814 0,051 103,236

33 108,382

0,208 2,191 4,697 2,035 1,728

0,653

2,316

453,9

5,63

0,00255669

253

f21 -

3,843

102,3

32

3 7,1 7,7 -4,72 102,09 0,768 0,058 100,934

33 106,191

0,141 2,665 4,697 2,026 1,729

0,653

2,316

551,0

1,27

0,00069849

303

f22 -

3,860

102,3

39

3,5 4,9 7,7 -4,72 102,09 0,739 0,062 99,370 33 104,706

0,204 2,214 4,697 2,020 1,729

0,653

2,315

457,2

2,50

0,00114305

267

f23 -

3,772

102,3

55

2,9 4,8 7,7 -4,72 102,09 0,899 0,070 109,264

33 114,138

0,208 2,191 4,697 2,057 1,725

0,654

2,318

455,8

1,75

0,00079858

318

f24 -

3,874

102,3

38

2,9 1,7 7,7 -4,72 102,09 0,716 0,061 97,851 33 103,266

0,588 1,304 4,697 2,014 1,730

0,652

2,315

269,0

4,95

0,00133071

239

f25 -

3,897

102,3

19

1,8 2,3 7,7 -4,72 102,09 0,677 0,052 94,778 33 100,358

0,435 1,517 4,697 2,002 1,732

0,652

2,313

312,1

1,41

0,00043966

233

f26 -

3,887

102,3

03

3,5 4,4 7,7 -4,72 102,09 0,693 0,045 95,398 33 100,944

0,227 2,098 4,697 2,004 1,731

0,652

2,314

431,9

2,78

0,00120245

238

Page 48: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

48

LAMPIRAN 2

Sertifikat Internasional

Page 49: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

49

LAMPIRAN 3

Fullpaper Internasional

Measurement of Shear Strain to Map Liquefaction

Area for Earthquake Mitigation in Bengkulu City

Muhammad Farid

Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural

Sciences

Bengkulu University

Bengkulu-Indonesia

[email protected]

Kuwat Triyana

Department of Physics, Faculty of Mathematics and

Natural Sciences ,

Gadjah Mada University

Yogyakarta - Indonesia [email protected]

Abstract— Bengkulu city is well-known as ahigh-risk area

forearthquake. When the earthquake occurs the soil will

lose its strength and solidity, causing the buildings

standing on top of it to collapseand sink into the ground.

This phenomenon is known as liquefaction. One method to

determine whether an area is at risk for liquefaction is by

measuring the value of of that area. This method is

expensive because the data must always be updated

from the United States Geological Survey (USGS) database

of for a certain area. Therefore, it is recommended

that researchers produce their own data by drilling the soil

to 30 meters depth. Yet, drilling the soil for that depth is

quite expensive. Alternatively, a researcher may develop a

better and cheaper method by determining the shear

strain (γ) of each area of interest. Shear strain indicates the

strength of soil layer materialsto resiststretch or shifts

when the earthquake happens. Shear strain values could

be determined by measuring the seismic vulnerability

index and the peak ground acceleration. The

vulnerability index was obtained by measuring the

resonance of the frequency and the amplification factor

using a short period seismometer with 3 components (2

horizontal components and 1 vertical component). The

peak ground acceleration was obtained from the

earthquake data that happened in Bengkulu City in 2000.

The result showed low values indicating soft rock

that was responsive to earthquake shocks, suggesting that

soil layer was moving or shifting when the earthquake

took place. It was also established that the shear strain

and was negatively correlated.

Keywords— Earthquake; liquefaction; mitigation; shear

strain

I. INTRODUCTION

The Bengkulu Province often experiences natural disasters,

such as an earthquake. An earthquake causes liquefaction, a

phenomenon whereby soil loses strength and behaves like a

liquid due to cyclic force during an earthquake, so the pores’

water pressure exceeds the soil effective stress.As the water

pressure increases due to the earthquake, the soil effective

stress (σ’)decreases. Marto (2012) says that liquefaction

occurs in less dense and water saturated soil [1]. Rosser (2015)

states that liquefaction is a phenomenon of soil layer strength

loss due to shocks caused by an earthquake or other vibration

[2]. When it is shaken, soil layer behaves like a liquid, so it is

unable to support the buildings above it. Liquefaction usually

happens in water saturated soil whose pores are full of water.

When it gets vibration, the water gives pressure to the soil

particles so the soil density decreases. Before the earthquake,

the water pressure is low, but after the earthquake the pressure

increases so it can move the soil particles easily.

Bengkulu City lies in the latitude of 3o45' – 3

o59' Sand

longitude of 102o14' – 102

o22' E, within the subduction area of

Indo-Australia and Eurasia tectonic plates. Consequently,

Bengkulu City is prone earthquake and liquefaction.

The earthquake on a Richter scale of 7.9 shaking Bengkulu

City in 2000 showed factual data of liquefaction in many

Page 50: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

50

locations. Pathak (2012) emphasizes the importance of

measurement of peak ground acceleration and shear wave

velocity if we want to make an assessment of liquefaction

potential in a location [3]. According to Kumar (2012) a

condition for liquefaction is that the peak ground acceleration

should reach more than 300gal [4]. Our survey showed that

the peak ground acceleration in all locations in Bengkulu City

was higher than 300gal (Farid, 2016) [5].Both Mabrur (2009)

and Farid (2016) state that there is a high probability of

liquefaction occurrence in Bengkulu if an earthquake

occurs.This statement was proven during the 2000 earthquake

in Bengkulu. One of liquefaction during 2000 earthquake is

shown in Figure 1.

Fig. 1. The building sink due to liquefaction

Geologically, almost all areas in Bengkulu have soft material

such as sand, gravel, mud and clay. Soft soil is not easily

traveled by shear wave ( ). In other words, soft soil has low

(Fukushima and Tanaka, 1999) [6]. This soft soil has high

vulnerability index, meaning that this soil is highly prone to

liquefaction. This statement is supported by the study of

Huang and Tseng (2002) showing that in Yuan Lin, the most

damaged area which experienced liquefaction was located in

the zone of high seismic vulnerability index based on

microtremor[7].

The measurement of liquefaction area based on soft soil

condition which has low shear wave velocity will be

correlated with the area having a shear strain in the same

location. The correlation has not been done but it needs to be

proven.

The objective of this study was to measure the potential threat

of liquefaction to areas in Bengkulu City using microtremor

data. Data were acquired using short period seismometer with

three components, namely horizontal component of north-

south, the horizontal component of east-west and a vertical

component. The analysis of tremor data resulted in seismic

vulnerability index, which then was multiplied by the peak

ground acceleration to get the shear strain value ( ). So far,

the measurement of liquefaction vulnerability is usually done

using an indicator of soil hardness represented by the shear

wave velocity at a depth of 30 meters( ) below the soil

surface. To show that shear strain can be used as measurement

indicator for the potential threat of liquefaction to an area, the

shear strainindicator must be compared with . The ratio

between shear strain and was shown in a graph, so the

measurement of the potential threat of liquefaction could be

directly measured from the graph.

II. THEORETICAL FRAMEWORK

Generally, liquefaction may occur due to certain factors, one

of which is the increase of water pressure as a result of

earthquake shocks, so that the effective stress ( ) decreases.

This condition can be stated as follows:

(1)

Where,

σ = effective stress (kg/m2)

= total soil stress (kg/m2)

= pore water pressure (kg/m2)

The soil effective stress is calculated using this equation:

(2)

and

(3)

where:

h= depth (m)

ρ= bulk density of soil (kg/m3)

ρ' = bulk density of water (kg/m3)

Page 51: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

51

h'= depth soil water surface (m)

To measure the potential threat of liquefaction of the soil, two

important variables must be calculated, namely (1) cyclic

stress ratio (CSR), a cyclic stress causing liquefaction and (2)

cyclic resistance ratio(CRR), soil ability to resist liquefaction.

The value of CSR is calculated using this equation:

(

) (

)

(4)

Where is the cyclic shear stress, which is approached with

horizontal peak ground acceleration ( ), is gravity

acceleration = 9.81 m/s2, and total vertical overburden

stress and effective stress and is stress reduction factor

which is a function of depth (z).

The formula for is empirically formulated by Blake (1996)

in Putra et al (2009) [8] as follows:

(5)

The value of cyclic resistance ratio(CRR) is calculated using

field data, namely standard penetration test(SPT),

conepenetration test(CPT), and shear wave speed ( ). Based

on the values of CSR and CRR, the Factor of Safety of FS is

calculated using this equation:

(6)

Liquefaction happens if and vice versa, it does not

happenif . In this study, whether or not liquefaction

occurs was determined based onthe shear strain ( ), which

was calculated from the microtremor measurement in each

study site. The microtremordata were analyzed with Geopsy

using HVSR method. Nakamura (2000) [9] used an empirical

approach to calculate shear strain and the result is formulated

in equation (7).

( )

(7)

In equation (7) is a shear strain, resonance frequency,

amplification factor and peak ground acceleration

which was calculated using Kanai attenuation in Douglas

(2003), formulated in equation (8) [10].

(

) (

)

(8)

In equation (8) is soil vibration period, earthquake

magnitude moment, and dan is the distance from hypocenter

to the station.

Isihara (1982) states that shear strain triggers deformation of

soil surface layer. Liquefaction deformation occurs if the value

of shear strain is higher than 1× . Therefore, the

measurement of liquefaction potential in this study was

conducted using shear strain measurement. [11]

III. DATA ACQUISITION

Micrometer data acquisition was conducted in all zones in

Bengkulu City using short period seismometer with three

components, namely horizontal component of north-south, the

horizontal component of east-west and a vertical component.

The data distribution in each zone is shown in Figure 2.

Page 52: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

52

Fig 2. Sebaran data mikrotremor di Kota Bengkulu

This study also needed the earthquake data: the magnitude, the

depth and the epicenter coordinates of the 2000 earthquake.

The magnitude of that earthquake was 7.7 on Richter Scale,

located at a latitude of - 4.72S and longitude of 102.09E. The

earthquake data were needed to measure the peak ground

acceleration using equation (8). In equation (8) the value of

= 7.7, the value of T was calculated using this formula,

, and the value of was determined using

Pythagorean theorem as shown in Figure 3.

( )

( )

Fig. 3. The center of earthquake and its distance to the station

Formula (9) was used to calculate the distance between

hypocenter and the station.

( ) ( )

(9)

Where is the distance between hypocenter to the ith

station;

is the depth of hypocenter; (x,y) the coordinate of the

epicenter, and (xi, yi) the coordinates of the ith

station.

After the values of in each station were known, the value of

in each station could be calculated. After the values of

, and were known, the value of could be calculated.

Then, the value of ineach station was integrated with the

value of in the same coordinates. The correlation

between and was a mathematical correlation in the

form of a function. If the mathematical correlation showed a

certain function has a relatively high coefficient of regression,

then the potential of liquefaction of an area can be determined

using the value of in that area.

The flow of data from the beginning to the end is shown in

Figure 4.

Fig 4. Input-output data flowchart

IV. RESULT AND DISCUSSION

The potential of liquefaction in Bengkulu City determined

from the distribution of shear strain as shown in Table 1.

R

h

r

Hypocenter

Station

Epicenter

Page 53: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

53

TABLE 1. THE RESULT OF MICROMETER DATA

ANALYSIS INTO

SHEAR STRAIN

Num ID Latt Long γ Vs30

1 ST105 -3,802 102,256 0,0019 206

2 ST140 -3,821 102,280 0,0009 311

3 ST144 -3,789 102,326 0,0003 257

4 ST150 -3,836 102,314 0,0011 197

5 ST8 -3,739 102,322 0,0002 302

6 ST147 -3,831 102,331 0,0010 260

7 ST79 -3,829 102,287 0,0009 310

8 ST43 -3,824 102,291 0,0012 216

9 ST68 -3,767 102,285 0,0002 342

10 ST148 -3,787 102,250 0,0017 290

. . . . . .

. . . . . .

95 ST118 -3,756 102,293 0,0070 247

96 ST134 -3,763 102,292 0,0006 250

97 ST128 -3,759 102,291 0,0007 286

98 ST4 -3,753 102,290 0,0009 278

99 ST67 -3,768 102,280 0,0005 278

100 ST23 -3,791 102,283 0,0005 267

The distribution of shear strain values indicating the potential

for liquefaction is shown in Figure 5. The colors show the

potential for liquefaction of an area, ranging from brown (very

potential), red (potential), yellow (not potential or safe) and

green (safe).

Fig 5. Map of shear strain in Bengkulu City

The brown area in Figure 5 has shear strain value > 1× 10-2

,

so it has very high potential for liquefaction. The red area has

the potential for liquefaction because its shear strain value > 1

x 10-3

as stated by Isihara (1982) that liquefaction occurs if 1 x

10-3

.Referring to Isihara statement, the potential for

liquefaction is distributed evenly in all areas of Bengkulu City,

especially in the coastal area, and a certain area has very high

potential for liquefaction as shown in Figure 5.

The percentage of the areahas the potential for liquefaction in

Bengkulu City is very large as shown in Figure 6.

Page 54: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

54

Fig 6. The percentage of liquefaction potential in Bengkulu

City

Based on the potential for liquefaction, the areas in Bengkulu

City can be categorized as very potential (1.83%), the

potential (49.54%), safe (46.79%), and very safe (1.83%). The

areas potentially and highly potentially to experience

liquefaction in Bengkulu City are relatively large in term of

land availability for settlement, offices, public facilities and

infrastructure. According to data publishedin “Bengkulu

DalamAngka” (2016) [12], the area for settlement gets larger

over time, reaching 16% of the total city area in 2016. Most of

the settlement area is in the coastal area. This is a bad situation

because this area has high population density, many office

buildings and infrastructures. Liquefaction in this area will

result in a large loss because most large physical structures

will sink into the ground. Liquefaction in this area will cause

not only material loss, but also social problems such as the

presence homeless (refugee) and diseases.

Geologically, the areas in Bengkulu City vulnerable to

liquefaction have certain lithology, namely alluvial containing

sand, clay and mud. The study of Sugiyanto et al (2016)

showed that the geology of Bengkulu City is dominated by

Alluvium Terrace's rock which is soft and vulnerable to

earthquake shocks. The study of Sugiyanto et al (2016)

supports the theory that an area having high shear strain is

vulnerable to liquefaction if an earthquake occurs [13]. The

result of Sugiyanto’s study of the local geology of Bengkulu is

shown in Figure 7.

Fig 7. Local geology of Bengkulu City (Nanang et al, 2016)

The results of this study are in accordance with the statement

of Huang and Tseng (2002) that the area in Yuan Lin which

experienced liquefaction and suffered heavy damage was

located in high shear strain zone based on micrometer

data.The study of Nakamura (2008) which states that high

shear strain value is located in the coastal area also supports

our study. [14]. Almost all areas in Bengkulu have high shear

strain value and are located in Alluvium Terraces. Nakamura

et al. (2000) conducted microseismic measurement in 400

locations in the area which suffered heavy damage during

Kobe earthquake in 1965 [15]. The measurement results

showed a correlation between seismic vulnerability index and

percentage of damage. The areas which suffered damage had a

high seismic vulnerability, and vice versa. One of the damage

is liquefaction. An area having high seismic vulnerability

index has a high shear strain (Farid, 2014) [16] automatically.

The areas which have high shear strain is located in the soft

rock which has low shear wave velocity. Noutash et al (2012)

state that measurement of liquefaction using wave shear

velocity as an indicator may be conducted although it is not

better than measurement using SPT (Standard Penetration

Test) [17]. However, measurements of liquefaction potential

using wave shear velocity as an indicator have been conducted

by many researchers such as Pathak (2012), Satyam (2014)

[18] and Askari (2011) [19]. Theoretically, wave shear

velocity is negatively correlated with shear strain. If the wave

shear velocity is low, the shear strain is high. This correlation

is shown in Figure 8.

Fig.8. The correlation between shear strain and shear wave velocity

Figure 8 shows the negative correlation between shear strain

and shear wave velocity, expressed in a function:

(10)

Where is a shear wave velocity and is a shear strain.

Having coefficient of regression = 0.708, this function is

reliable with strong confidence. The measurement of

liquefaction potential of an area is important for land use

planning of a city. Based on liquefaction potential map, the

city administration is ready to make mitigation if an

earthquake occurs. Since Bengkulu City lies in earthquake

prone area, using liquefaction map as part land use planning

Page 55: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

55

shows that the city’s policy has a high concern for the

community’s interest.

V. CONCLUSION

The measurement of liquefaction potential in an area can be done by

measuring the shear strain in that area. This measurement may not be

as good as that using the CSR and CRR methods, but the

measurement of shear strain can be easily conducted because we just

need to measure soil vibration and peak ground acceleration.

The measurement of shear strain can produce not only the map of

liquefaction potential, but also detection of landslide, rockfall, beach

erosion, and sediment thickness. The equipment to measure shear

strain is portable and easy to operate. If it is correlated with the

liquefaction using shear wave velocity data, the measurement of

shear strain can be done directly using formula (10).

ACKNOWLEDGEMENT

Part of this work was supported by project of “Penelitian Hibah Pasca

Doktor ” (contract no. 919/UN30.15/LT/2017)funded by the Ministry

of Research, Technology and Higher Education, the Republic of

Indonesia.

References

[1] A. Marto, T. Ch. Soon, “Short Review on Liquefaction

Susceptibility,” International Journal of Engineering Research

and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 Vol. 2.2012

[2]. B.Rosser,.” Liquefaction risk in Hawke’s Bay, “ GNS Science,

2015.

[3]. S. R. Pathak, A. N. Dalvi.. “Liquefaction Potential Assessment:

An Elementary Approach, International Journal of Innovative

Research ,”in Science, Engineering and Technology Vol. 1,

Issue 2, December 2012

[4] V. Kumar, K.Venkatesh, and Y. Kumar, “Approaches for

Estimating Liquefaction Potential of Soils,”International

Journal of Structural and Civil Engineering ISSN : 2277-7032

Volume 1, 2012

[5] M. Farid, W. Suryanto ” Microseismic Wave Measurements to

Detect Landslides in Bengkulu Shore withAttenuation

Coefficient and Shear Strain Indicator,” ICoSE Conference

Proceedings ICoSE Conference on Instrumentation,

Environment and Renewable Energy 2015 volume 2

[6]Fukushima, Y. and Tanaka, T.A., A new attenuation relation for

peak horizontal acceleration of strong earthquake ground

motion in Japan, Bulletin of the Seismological Society of

America, v.80, no. 4, p.757-783, 1990.

[7] H. Huang and Y. Tsen, “Characteristics of soil liquefaction

using H/V of microtremor in Yuan-Lin area, Taiwan,”. TAO,

Vol. 13, No. 3, 325-338. 2002

[8] H.G. Putra, A. Hakam, D. Lastaruna, “Analisa Potensi

Likuifaksi Berdasarkan Data Pengujian Sondir (Studi Kasus

Gor Haji Agus Salim Dan Lapai, Padang),” Jurnal Rekayasa

Sipil Vo. 5. 2009

[9] Nakamura, Y,” Clear Identification of Fundamental Idea of

Nakamura’s Technique and Its Application,”World Conference

of Earthquake Engineering. 2000.

[10] B.C. Douglas, “Global sea rise; A redetermination,” Surveys in

Geophysics, v. 18, p. 279-292, 1997.

[11] K. Ishihara, “ An Introduction to Soil Dynamic Mechanism”.

Japan, 1982

[12] D.Herlando, “ Bengkulu Dalam Angka,” Biro Pusat Statistik

2015.

[13] N. Sugianto, M. Farid; W. Suryanto,” Local Geology Condition

Of Bengkulu City Based On Seismic Vulnerability Index

(Kg),”. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences,

vol 11, 2016.

[14] Y. Nakamura, “ On The H/V Spectrum”. The 14th

World

Conference on Earthquake Engineering, Beijing, China, 2008.

[15] Y. Nakamura, T. Sato and M. Nishinaga, “ Local Site Effect

of Kobe Based on Microtremor Measurement”. Proceeding of

the Sixth International Conference on Seismic Zonation EERI,

Palm Springs California, 2000

[16] M. Farid, K. S. Brotopuspito, Wahyudi, Sunarto, W. Suryanto,

“Ground Shear Strain and Rate of Erosion in The Coastal Area

of North Bengkulu, Indonesia,”. Advanced Materials Research

Vol. 896 (2014) pp 521-524. 2014.

[17] M. K. Noutash, R. D. , M. H. Bonab, “The Evaluation of Soil

Liquefaction Potential Using Shear Wave Velocity Based on

Empirical Relationships,”International Journal of Engineering

(IJE), Volume (6) : Issue (4) : 2012.

[18] N. Satyam,. “Liquefaction Hazard Assessment Using SPT and

VS for Two Cities in India, Centre for Earthquake

Engineering,” International Institute of Information

Technology Hyderabad - 500 032, INDIA. 2014.

[19] F. Askari, R. Dabiri, A. Shafiee; M.K.Jafari ,”Liquefaction

Resistance of Sand-Silt Mixtures using Laboratory based Shear

Wave Velocity", International Journal of Civil Engineering

,Vol.9, No.2, pp. 135-144, 2011.

Page 56: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

56

LAMPIRAN 4

Accepted Absract (untuk Internasional Seminar ke-2)

Dear Dr. Muhammad Farid,

We are pleased to inform you that based on the recommendations of the reviewers and the Technical Program Committees, your extended abstract paper entitled THE USE OF MICROTEMOR DATA FOR MAPPING AN EARTHQUAKE-AFECTED AREA IN BENGKULU CITY IN YEAR OF 2000 has been accepted for oral presentation on International Conference on Theoretical and Applied Physics 2017 (ICTAP 2017).

You must submit your full paper by August 20, 2017. Please refer to the author’s guidelines to prepare your manuscript. The manuscript should be prepared following the guidelines from IOP and the maximum pages are not exceed 5 pages. Authors who could not comply with this template would not be reviewed for publication. Selected papers will be published in Journal of Physics: Conference Series (IOP - Institute of Physics United Kingdom).

Herewith, the conference committee sincerely invites you to come to present your paper at ICTAP 2017 to be held on Yogyakarta, 6-8 September, 2017.

For more information on the conference, please check the ICTAP 2017 web site at: https://conference.fisika.or.id/Events/detail/7.

Yours sincerely,

ICTAP 2017 - Editors

Page 57: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

57

LAMPIRAN 5

Abstrak Accepted

THE USE OF MICROTEMOR DATA FOR MAPPING AN

EARTHQUAKE-AFECTED AREA IN BENGKULU CITY IN

YEAR OF 2000

Muhammad Farid1,a

, Kuwat Triyana2,b

1Departement of Physics, Mathematical and Natural Science Faculty,

Bengkulu University, Indonesia 2 Departement of Physics, Mathematical and Natural Science Faculty,

Gadjah Mada University, Indonesia

[email protected],[email protected]

Abstract. Microtremor data is ground vibration caused by many factors of human activities. The objective of

this experiment were: (1) to process microtremor data to become dominant frequency and amplification factor,

(2) to evaluate seismic sensivity indexes of soil by using dominant frequency and amplification factor, and (3) to

compare the seismic sensivity indexes to the degree of physical damage of the building caused by the

earthquake in year 2000. Microtremor data was obtained directly by using a short periodic seismicmeter with

three components:north-south-wise horizontal component, east-west-wise component, and vertical component.

Microtremor data were analyzed with Geopsy by using HVSR method, resulting a soil dominant frequencyand

amplification factor. When the square of amplification factor was divided by dominant frequency, it would

become the seismic sensitivity index. Moreover, the data for building physical damage were accessed from the

local Military Intitution (Komando Resor Militer) of Bengkulu Province. The type of Physical damage could be

buildings, brigdes, or highways. The degree of the damage was measured based on the damage of the base

structure, wall, roof, fissuring land, or disapearing land. The degree of damage for every physical structure was

calculated and scored. The higher the score, the higher the degree of the building damage. The results revealed

that in many areas of building damage due to the earthquake, tend to have high seismic susceptibility index.

The relationship between the seismic vulnerability index and the damage score tends to be directly

proportional

References

[1] Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2014, Ground Shear Strain and Rate of

Erosion in The Coastal Area of NorthBengkulu, Indonesia.Advanced Materials Research

Vol. 896 (2014) pp 521-524

[2] Haseeb. M, Xinhailu , Bibi. A , Khan. J.Z , Ahmad. I , Malik. R, 2011. Construction of

Earthquake Resistant Buildings and Infrastructure Implementing Seismic Design and

Building Code in Northern Pakistan 2005 Earthquake Affected Area, International Journal

of Business and Social Science Vol. 2 No. 4; March 2011

[3] Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. 2000. Local Site Effect of Kobe Based on

Microtremor Measurement. Proceeding of the Sixth International Conference on Seismic

Zonation EERI, Palm Springs California.

Page 58: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

i

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 100/134

USULANPENELITIAN PASCA DOKTOR

JUDUL PENELITIAN

MITIGASI BENCANA GEMPABUMI MENGGUNAKANINDIKATOR

SHEARSTRAIN UNTUK MENDUKUNG TATA RUANG

WILAYAH KOTA BENGKULU

PENELITI PENGUSUL

Dr. Muhammad Farid, MS 0008115905

PENELITI PENGARAH

Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si 0014096703

UNIVERSITAS BENGKULU

Mei, 2016

Page 59: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

ii

Page 60: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

iii

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

-------------------------------------------------------------------------------------------

1. Judul Penelitian : Mitigasi Bencana Gempabumi Menggunakan

Indikator Shear Strain Untuk Mendukung Tata Ruang

Wilayah Kota Bengkulu

2. Tim peneliti

No

Nama

Jabatan

Bidang

Kehlian

Asal instansi

Alokasi

waktu

jam/minggu

1 Dr. Muchammad

Farid, MS

Peneliti

Pengusul

Geofisika

pantai

Univ. Bengkulu

20

2

Dr. Eng. Kuwat

Triyana, M.Si

Peneliti

Pengarah

Fisika

material dan

instrumentasi

Univ. Gadjah

Mada

10

3. Obyek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi peneltian):

Obyek penelitian secara umum adalah wilayah wilayah rawan gempabumi. Segi

penelitian yang dilakukan adalah tingkat kemampuan material lapisan tanah untuk

saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi.

4. Masa Pelaksanaan

Mulai : bulan Maret tahun: 2017

Berakhir : bulan Desember tahun : 2018

5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang

o Tahun ke-1 Rp. 119.543.000,-

o Tahun ke-2 Rp. 139.500.000,-

6. Lokasi Penelitian (lapangan)

Lokasi pengambilan data seluruhnya di Kota Bengkulu, sedangkan pengolahan data,

penulisan laporan, dan penulisan draf jurnal internasional dilakukan di Jurusan

Fisika FMIPA Univ. Gadjah Mada Yogyakarta.

7. Temuan yang ditargetkan dan kontribusinya dalam pemegemnbangan iptek.

- Peta Ancaman Bencana Gempabumi

- Peta Tata Ruang Kota Bengkulu Berbasis Ancaman Bencana Gempabumi

Page 61: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

iv

8. Luaran

a. Jurnal internasional bereputasi:

Journal of Applied Geophysics

ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences

b. Seminar internasional:

4th

International Congress on Energy Efficiency and Energy Related

Materials, and Applied Physics, Turkey, 2017.

Seminar internasional (The 2017 International Seminar on Sensors,

Instrumentation, Measurement and Metrology Malang)

c. Buku ajar mitigasi bencana pada akhir tahun kedua

Page 62: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

v

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................

Halaman Pengesahan ........................................................................... ii

Identitas Dan Uraian Umum ........................................................................... iii

Daftar Isi ............................................................................ iv

Ringkasan ........................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

........................................................................

1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Rencana Target Capaian Tahunan .............................................................. 2

1.3 Permasalahan ......................................................................................... 3

1.4 Tujuan ................................................................................................... 4

1.5 Urgensi (keutamaan) penelitian ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

......................................... 5

2.1. Subduksi Lempeng Tektonik ......................... ......................................... 5

2.2. Mitigasi Bencana ......................................... ......................................... 6

2.3. Shear strain ............................................... ......................................... 6

2.4. Roadmap .................................................. ......................................... 8

BAB III METODE PENELITIAN .....................

.........................................

9

3.1. Lokasi Penelitian ........................................

.........................................

9

3.2. Tahapan Penelitian ..................................... ......................................... 9

3.3. Sasaran, luaran, dan indikator

ketercapaian ...............................................

.........................................

12

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ...........

.........................................

12

BAB V. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

.........................................

13

5.1. Anggaran Biaya ..........................................

.........................................

13

5.2. Jadwal Penelitian ......................................... ......................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................

..........................................

15

LAMPIRAN 1 ...................................................

........................................

17

LAMPIRAN 2 .................................................. ........................................ 20

LAMPIRAN 3 .................................................. ........................................ 21

LAMPIRAN 4 .................................................. ........................................ 35

LAMPIRAN 5 .................................................. ........................................ 36

LAMPIRAN 6 .................................................. ........................................ 37

LAMPIRAN 7 .................................................. ......................................... 38

Page 63: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

vi

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai shear strain di seluruh wilayah Kota Bengkulu

dan aplikasinya pada perencanaan Tata Ruang wilayah tersebut. Shear strain (γ) pada

lapisan sedimen menggambarkan kemampuan material lapisan tanah untuk saling

meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Semakin besar regangan dan pergeseran

saat terjadi gempabumi, akan semakin besar dampak yang diakibatkannya. Penelitian ini

akan dilakukan selama 2 tahun. Tahun I meliputi: (a) pengambilan data historik

gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun

waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran Tanah Maksimum

(α); (b) mengakuisisi data getaran tanah dengan sistem zonasi sebanyak 600 stasiun di

seluruh wilayah Kota Bengkulu; (c) menghitung dan membuat peta shear strain. Tahun

II meliputi (a) akuisisi data dan Peta Tata Ruang Kota Bengkulu yang sedang digunakan;

(b) melakukan zonasi tata ruang untuk mengetahui ruang-ruang yang sudah dan akan

dimanfaatkan; (c) menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang

tanpa mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta yang sedang

digunakan); (d) menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang

dengan mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta hasil penelitian

tahun I); (e) melakukan overlay anatara peta yang sedang digunakan dengan peta hasil

peneltian tahun I.

Penelitian ini sangat mendesak untuk dilakukan mengingat Kota Bengkulu termasuk

dalam wilayah rawan gempabumi, dan kehadirannya tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu pengambilan data

langsung dilakukan di wilayah yang dituju. Data yang diperlukan adalah data getaran

tanah yang diakuisisi langsung menggunakan seismometer periode pendek tiga

komponen, yaitu komponen mendatar Timur- Barat, komponen mendatar Utara-Selatan

dan komponen Vertikal. Dengan menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical

Spectral Ratio) maka akan diperoleh spektrum getaran tanah yang menggambarkan

kondisi frekuensi dominan (fo) pada sumbu mendatar, dan faktor amplifikasi (A) pada

sumbu vertikal. Dari fo dan A akan diperoleh indeks kerentanan seismik (Kg). Data lain

yang diperlukan adalah data historik gempabumi yang akan menghasilkan Percepatan

Getaran Tanah Maksimum (α). Dari Kg dan α inilah akan diperoleh shear strain (γ). Peta

shear strain dibuat dengan ArcMap yang menggambarkan nilai shear strain pada setiap

koordinat. Pada tahun II Peta shear strain ini akan diaplikasikan pada perencanaan tata

ruang Kota Bengkulu.

Hasil yang diharapkan pada Tahun I adalah tersedianya data di 600 stasiun untuk

menghitung dan membuat peta shear strain wilayah Kota Bengkulu. Tahun II,

tersedianya data tata Ruang Kota Bengkulu, membandingkan keuntungan dan kerugian

antara peta yang sedang digunakan dengan keuntungan dan kerugian peta hasil

penelitian Tahun I. Pada tahun II juga akan dibuat Peta Tataruang Berbasis Mitigasi

Bencana Gempabumi seta dokumen Mitigasi Bencana Gempabumi di Kota Bengkulu.

Dokumen mitigasi ini diharapkan akan menjadi modal awal untuk memperoleh Model

Mitigasi Bencana Gempabumi di wilayah Jawa, NTB, NTT, Papua dan Australia bagian

utara

Keyword: Mitigasi gempabumni, shear strain, Tata Ruang Kota Bengkulu

Page 64: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

7

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gempabumi merupakan salah satu bencana yang memiliki dampak sangat dahsyat

terhadap kehidupan ummat manusia. Apabila terjadi gempabumi, dampak goncangannya

dapat merontokkan bangunan fisik dan infra strukstur di permukaan bumi, tanah longsor

(landslide), erosi pantai, dan pelulukan (liquefaction). Haseeb (2011) mengemukakan bahwa

gempabumi 2005 yang terjadi di Pakistan bagian utara telah merontkkan banyak bangunan di

tempat itu. William, et al (2011) mengemukakan bahwa gempabumi besar di Pesisir Oregon

Amerika Serikat telah memicu tanah longsor. Farid (2014) membuktikan bahwa shear strain

sebagai indikator gempabumi berhungan secara linier dengan kecepatan erosi pantai. Pathak

(2012) mendeteksi adanya hubungan pelulukan dengan shear strain, dampak goncangan,

longsor dan pelulukan ditunjukkan pada Gambar 1.

Gb.1(a). Goncangan gempa-

bumi merusak bangunan

( Padang, 2009)

Gb.1(b). Goncangan gem-

pabumi berdampak longsor

( Padang, 2009)

Gb.1(c). Goncangan gem-

pabumi berdampak lique-

faction ( Bengkulu, 2000)

Sejarah gempabumi yang terjadi di Bengkulu dari tahun 1800 sampai dengan tahun 2010,

selain pernah mengakibatkan dampak kerusakan fisik, tanah longsor, dan liquefaction juga

mengakibatkan dampak tsunami. Fakta sejarah harus dapat dijadikan acuan untuk

keselamatan manusia di masa yang akan datang. Kejadian gempabumi memang tidak dapat

diprediksi, namun belajar dari sejarah, gempabumi besar akan kembali terjadi sesuai dengan

periodenya masing-masing.

Kota Bengkulu berlokasi di bagian barat Pulau Sumatra, pada daerah subduksi

sepanjang kurang lebih 25 kilo meter. Pada saat terjadi gempabumi, akan terjadi regangan

dan pergeseran antara lapisan sedimen dengan batuan dasar (bedrock). Pergeseran antara

lapisan sedimen dengan batuan dasar ini disebut dengan nama regangan geser (shear strain).

(a) (b) (c)

Page 65: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

8

Banyaknya pusat gempabumi di wilayah subduksi menarik untuk dikaji, jika dikaitkan

dengan bencana yang akan terjadi. Untuk dapat melakukan pengkajian tentang dampak

tingginya sebaran pusat gempabumi ini perlu diketahui indikator-indikator yang berkaitan

dengan kejadian gempabumi. Indikator umum yang sangat penting akan tetapi belum

digunakan shear strain (γ). Dengan mengetahui shear strain pada suatu tempat, akan dapat

diketahui kemungkiman dampak bencana gempabumi yang akan terjadi di tempat tersebut.

Metode pengkajian bencana gempabumi dengan menggunakan indikator shear strain yang

dikembangkan oleh Nakamura (2008), sangat penting dilakukan untuk tujuan mitigasi

bencana gempabumi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Metode pengkajian bencana

dengan cara ini belum dilakukan, meskipun secara keilmuan metode ini sangat tepat dan

akurat.

1.2. Rencana Target Capaian Tahunan

Penelitian ini akan dilakukan selama 2 tahun. Dalam setiap tahunnya ada target yang

ingin dicapai, seperti dituangkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Rencana Target Capaian Tahunan

No.

Jenis Luaran

Indikator Capaian

TS1)

TS+1

1

Publikasi ilmiah2)

Internasional Reviewed Published

Nasional Terakreditasi Tidak ada Tidak ada

Nasional Tidak

Terakreditasi

Published Published

2 Pemakalah dalam temu

ilmiah3)

Internasional Sudah

dilaksanakan

Sudah

dilaksanakan

Nasional Sudah

dilaksanakan

Sudah

dilaksanakan

Lokal Tidak ada Tidak ada

3 Invited speaker dalam temu

ilmiah4)

Internasional

Nasional Tidak ada draf

Lokal

4 Visiting Lecturer5)

Internasional Tidak ada Draf

5 Hak Kekayaan Intelektual

(HKI)6)

Paten Tidak ada draf

Paten sederhana produk penerapan

Hak cipta draf produk

Merek dagang Tidak ada Tidak ada

Rahasia dagang Tidak ada Tidak ada

Desaian produk

industri

Tidak ada Tidak ada

Page 66: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

9

Indikasi Geografis Tidak ada Tidak ada

Perlindungan varietas

tanaman

Tidak ada Tidak ada

Perlindungan

Topografi Sirkuit

Terpadu

Tidak ada Tidak ada

6 Teknologi Tepat Guna7)

Tidak ada Tidak ada

7 Model/Prototip/Desain/Karya

Seni/Rekayasa Sosial7)

Tidak ada Tidak ada

8 Buku Ajar (ISBN)8)

Tidak ada draf

9 Tingkat Kesiapan Teknologi

(TKT)9)

5 7

1.3. Permasalahan

Ditinjau dari padatnya pemukiman yang mulai berkembang di Kota Bengkulu, maka

risiko yang akan dialami akan semakin besar jika terjadi gempabumi. Penelitian shear strain

sangat penting untuk keperluan mitigasi, terutama untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi

bencana gempabumi. Penelitian Shear strain yang didasari pada pengukuran lapangan,

analisis peta, dan data sekunder menghasilkan peta shear strain di wilayah Kota Bengkulu.

Peta shear strain dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Bengkulu untuk menyesuaikan tempat

tinggalnya. Peta ini juga dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengembangan wilayah yang

aman terhadap bencana gempabumi. Permasalahannya peta shear strain belum dikenal dan

belum disosialisasikan pada masyarakat khususnya masyarakat Bengkulu. Berdasarkan

uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian shear strain di wilayah Kota

Bengkulu, yang dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana mensosialisasikan shear strain di wilayah Kota Bengkulu?

Bagaimana mengetahui sebaran nilai shear strain di Kota Bengkulu?

Bagaimana dapat dilakukan perbandingan keuntungan dan kerugian hasil

pembangunan menggunakan acuan peta yang sedang berjalan dengan peta hasil

penelitian yang berbasis mitigasi bencana gempabumi?

1.4. Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik serta sebaran nilai shear straindi

wilayah KotaBengkulu. Penelitian ini juga bertujuan membuat peta shear straindi Kota

Bengkulu dengan cara zonasi, serta melakukan kajian terhadap data-data tersebut.Target

luaran yang ingin dicapai pada TAHUN PERTAMA adalah:

a. selesainya pembuatan Peta Peak Ground Acceleration, sebagai indikator wilayah

ancaman gempabumi di Provinsi Bengkulu, menggunakan data historik ;

Page 67: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

10

b. selesainya pembuatan Peta indeks kerentanan seismik, sebagai indikator

kerentanan wilayah terhadap gelombang gempabumi (gelombang seismik),

menggunakan data getaran tanah di Kota Bengkulu;

c. selesainya pembuatan Peta shear strain, sebagai indikator bencana gempabumi di

Kota Bengkulu;.

TUJUAN TAHUN KEDUA adalah:

(1) mengakuisisi data Tataruang Kota Bengkulu;

(2) membandingkan keuntungan dan kerugian daerah dari hasil pembangunan

dengan menggunakan peta tersedia dan peta hasil penelitian Tahun I.

(3) menyusun Tataruang Berbasis Peta Mitigasi Bencana Gempabumi di Kota

Bengkulu.

1.5. Urgensi Penelitian

Gempabumi akan menyebabkan kerusakan di permukaan bumi. Kehadiran gempabumi

tidak dapat diprediksi tempat dan waktunya. Untuk wilayah yang tergolong rawan

gempabumi seperti Kota Bengkulu, maka kemungkinan dilanda gempabumi sangat besar

peluangnya sehingga harus selalu waspada. Kewaspadaan ini tentunya harus didasari dengan

informasi yang valid dan sangat preventif. Oleh karena itu penelitian yang bernuansa

mitigasi khususnya yang menyangkut gempabumi sangat mendesak untuk segera

dilaksanakan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Subduksi Lempeng Tektonik

Dalam geologi, subduksi adalah prosesyang terjadi pada pertemuan dua lempeng

tektonik dengan satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng tektonik lain (Defant,

1998). Lempeng tektonik Indo-Australia merupakan lempeng samudra yang memiliki

kerapatan (density) lebih besar dari lempeng benua, sehingga lempeng Indo-Australia harus

menyusup kebawah samapai ke Astenosfer, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

Page 68: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

11

Gambar 2. Ilustrasi Subduksi Lempeng Tektonik

Daerah dimana proses ini terjadi dikenal sebagai zona subduksi. Daerah subduksi Lempeng

tektonik Indo-Australia meliputi P. Sumatra bagian barat, P. Jawa bagian selatan, P. Bali.

NTB bagian selatan, NTT bagian selatan, Papua bagian selatan dan Australia bagian utara.

Pada daerah subduksi sering terjadi gempabumi besar. M¨uller dan Landgrebe (2012)

mengungkapkan bahwa gempabumi besar sangat sering terjadi di daerah subduksi. Zhao.

(2012) menyatakan bahwa gempabumi besar lebih cenderung berasal dari daerah subduksi.

Rajendran (2013) mengungkapkan bahwa banyak gempabumi besar terjadi di wilayah

subduksi Lempeng India-Australia dan Eurasia selama 100 tahun terakhir.

Baik M¨ uller dan Landgrebe (2012), Zhao. (2012), dan Rajendran (2013), tidak satupun

diantara mereka meneliti tentang tingkat bahaya gempabumi di daerah Bengkulu, yang

termasuk dalam daerah subduksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat bahaya

gempabumi melalui indikator shear strain (regangan geser) dari lapisan sedimen ketika

dilanda gempabumi. Dengan mengetahui regangan geser pada setiap zonasi, diharapkan

masyarakat dan pemerintah dapat mengatur tataruang yang paling aman dari ancaman bahaya

gempabumi.

2.5. Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik

melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi

ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana). Adil (2013) mengemukakan bahwa pembangunan yang tidak

dilandasi dengan teknik konstruksi tahan gempa akan menderita kerusakan yang sangat parah

dan menimbulkan kerugian besar ketika terjadi gempabumi. Kiranbala (2012)

mengemukakan bahwa Perencanaan Mitigasi untuk kejadian gempabumi sangat perlu

dilakukan meskipun dengan biaya yang cukup besar. Allotey (2010) mengemukakan bahwa

Lempeng

Samudra Lempeng

Benua

Page 69: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

12

kerusakan besar yang terjadi akibat gempabumi yang melanda Haiti disebabkan karena tidak

adanya perencanaan mitigasi bencana..

2.6. Shear Strain

Penelitian tentang shear strain tidak secara langsung dilakukan, akan tetapi dimulai dari

penelitian tentang Indeks Kerentanan Seismik. Penelitian tentang Indeks Kerentanan Seismik

telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang dihubungkan dengan kerusakan fisik di suatu

wilayah. Daniell, et al (2011) menyatakan Indeks Kerentanan Seismik dapat dijadikan

sebagai indikator untuk melakukan mitigasi preventif untuk kejadian gempabumi di masa

yang akan datang. Basis data yang diperoleh dari catatan sejarah di Asia-Pasifik

menunjukkan bahwa suatu wilayah yang banyak menderita kerugian baik fisik maupun

manusia pada saat terjadi gempabumi memiliki indeks kerentanan seismik yang tinggi.

Huang dan Tseng (2002) menyimpulkan bahwa kerusakan parah dan terjadi likuefaksi akibat

gempabumi Chi Chi 1999 ternyata terletak pada zona indeks kerentanan seismik tinggi

berdasarkan mikroseismik. Indeks Kerentanan Seismik (Kg) didefinisikan sebagai indeks

yang menggambarkan tingkat kerentanan lapisan tanah permukaan terhadap deformasi saat

terjadi gempabumi yang dirumuskan sebagai:

(1)

Dalam Rumus (1) tersebut, adalah indeks kerentanan seismik, adalah puncak spektrum

mikroseismik, dan adalah frekuensi resonansi.

Penelitian lain untuk mendukung penelitian tentang shear strain adalah penelitian mengenai

Peak Ground Acceleration (PGA), dalam rangka memetakan wilayah dari bahaya

gempabumi. Beberapa peneliti berpandangan bahwa tingkat bahaya gempabumi di suatu

wilayah dapat diukur dari besaran nialai PGA di wilayah tersebut. Irsyam (2010) dalam

Revisi Peta Gempabumi Indonesia menempatkan wilayah Bengkulu berada dalam Wilayah

Gempa-2 berdasarkan percepatan maksimum gempa di batuan dasar.

Penelitian tentang Shear strain dilakukan setelah diperoleh data tentang indeks kerentanan

seismik dan PGA. Beberapa peneliti melakukan penelitiaannya dengan menghubungkan

antara nilai shear strain dengan kerusakan fisik suatu wilayah setelah terjadi gempabumi.

Menurut Chung, (2007), ada hubungan secara matematis antara Shear strain dengan

Magnitude Lokal gempabumi di suatu wilayah. Nakamura (2000) dalam Farid (2013)

menuliskan hubungan secara matematis antara shear strain dengan Peak Ground

Acceleraton. Menurut Kim., dkk (2013), ada hubungan secara langsung antara nilai Shear

strain dengan energi disipasi di suatu wilayah ketika terjadi gempabumi. Demikian juga

Page 70: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

13

Nakamura (2008), dikemukakan adanya hubungan secara matematis antara Shear strain

dengan Peak Ground Acceleraton. Apa yang dikemukakan oleh Chung, (2007), Farid (2013),

Kim., dkk (2013), Nakamura (2008), menggambarkan tentang adanya kaitan antara nilai

Shear strain dan goncangan tanah maksimum.

Percepatan Getaran Tanah Maksimum (PGA) merupakan getaran tanah maksimum yang

pernah terjadi di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu, adalah ukuran percepatan getaran

tanah yang merupakan parameter penting untuk mengetahui dampak goncangan gempabumi

(Campbell, Bozorgnia, 2003). PGA dinyatakan dalam g (percepatan gravitasi) dengan satuan

cm/s2 atau gal, dengan hitungan 1galsama dengan 0,01m/s². Besarnya PGA dapat dihitung

dengan atenuasi yang dirumuskan oleh

Fukushima dan Tanaka (1990) yaitu:

( ) (2)

Dalam rumus (2), = nilai estimasi PGA dalam gal; = Magnitudo Momen dan =

Jarak dari hiposenter (Km).

Roadmap Penelitian

Secara skematis, roadmap penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:

Gambar 5. Roadmap Penelitian

Page 71: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

14

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dipilih Kota Bengkulu yang mempunyai luas 151,7 km2, seperti

ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Lokasi Penelitian (Kota Bengkulu)

3.2. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian ditunjukkan dengan fishbonepada Gambar 6 berikut:

Gambar 6. Tahapan Penelitian

Persiapan

Pada tahap persiapan harus disiapkan hal-hal sebagai berikut:

7. Perizinan, dibuatkan izin oleh Polres Kota Bengkulu dan Walikota Bengkulu

8. Peralatan, disiapkan peralatan berupa seismometer periode pendek 3 komponen, GPS,

kamera, kompas, meteran, tali ravia, dudukan alat, tenda, sepatu boat, topi.

9. Tenaga lapangan, disiapkan 3 orang tenaga lapangan untuk survey keamanan lahan,

pencatatan, kalibrasi, angkut-angkut.

10. Kendaraan, disiapkan untuk mobilisasi manusia dan peralatan.

Page 72: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

15

11. Peta geologi, sekurangngya peta geologi provinsi Bengkulu dengan skala 1:50.000

12. Peta pemerintahan, disiapkan untuk mengetahui nama-nama desa setiap stasiun.

Pengambilan Data

4. Data mikroseismik, diakuisisi menggunakan seismometer. Seismometer diletakkan di

atas permukaan tanah dalam kondisi mendatar yang dtunjukkan dengan masuknya

gelembung udara di dalam lingkaran kalibrasi. Setelah kabel-kabel dihubungkan, akan

kelihatan bentuk gelombang pada monitor, dan disetel untuk 30 menit. Kondisi alat

dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Seismometer dengan bagian-bagian (1) Sensor;

(2) kompas; (3) GPS; (4) monitor; (5) lingkaran kalibrasi

Getaran tanah akan direkam oleh sensor dan dapat dilihat di monitor. Setelah 30 menit data

disimpan untuk selanjutnya diolah menggunakan Geopsy untuk memperoleh frekuensi

resonansi (fo) dan faktor amplifikasi (A) melalui suatu spektrum seperti contoh pada Gambar

8.

Gambar 8. Contoh spektrum getaran tanah dengan niali fo = 5,6 dan A=7,2

Dari nilai fodan A ini dapat dihitung indeks kerentanan seismik (Kg) menggunakan persamaan

(1).

Page 73: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

16

5. Data historik gempabumi diperoleh dari kantor Badan Meteorologi, Klimatologi,

dan Geofisika berupa data koordinat pusat gempabumi, magnitude (M), jarak dari

pusat gempabumi ke stasiun pengukuran (R). Data ini digunakan untuk menghitung

PGA menggunakan persamaan (2).

6. Data perencanaan pembangunan, data distribusi penduduk, data kepuasan masyarakat,

dan data infra struktur digunakan untuk mengontrol, apakah perencanaan tata ruang

yang dilaksanakan selama ini sudah efektif atau belum.

Analisis Data

Setelah diperoleh PGA dan Kg selanjutnya dihitung nilau shear strain (γ) menggunakan

persamaan:

( ) (3)

Nilai inilah merupakan hasil akhir yang menggambarkan kemampuan material lapisan

tanah untuk saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Langkah selanjutnya

adalah pembuatan peta shear strain pada setiap titik koordinat menggunakan ArcMap. Peta

shear strain inilah yang selanjutnya di overlay dengan peta Tata Ruang Kota Bengkulu untuk

dijadikan sebagai Peta Tata Ruang baru yaitu Peta Tata Ruang berbasis Mitigasi Bencana

Gempabumi.

4. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pandangan akan pentingnya memahami

ancaman bencana gempabumi di wilayah rawan gempabumi. Pemahaman ini agar

dapat diimplementasikan dalam merencanakan tata ruang untuk pembangunan

perumahan penduduk, pembangunan gedung, pabrik, dan infrastruktur.

6.3. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian

Sasaran penelitian, luaran dan indikator capaian kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian

No Kegiatan Sasaran Luaran Indikator

Capaian

Tahun 2017

1 Pengambilan dan

Pengolahan Data

gempabumi dan data

getaran Tanah Lokasi

Kota Bengkulu

Memperoleh nilai

frekuensi resonansi

getaran tanah (fo),

faktor amplifikasi (A)

dan percepatan

getaran tanah

maksimum (α)

Peta shear strain Sekurangnya ada

400 titik lokasi

yang diambil

datanya, sehingga

diperoleh 400

variasi fo, 400

variasi A, dan 400

variasi α

Page 74: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

17

2 Analisis nilai fo, (A)

α, dan nilai shear

strainγWilayah Kota

Bengkulu

Memperoleh

Karakteristik dan

Peta shear strain

Kota Bengkulu

- Dokumen

Mitigasi

Bencana

Gempabumi

Kota Bengkulu

- Publikasi pada

Jurnal ilmiah

terindeks skopus

Diperoleh

dokumenancaman

bahaya

Gempabumi Kota

Bengkulu

Tahun 2018

1 Pengambilan dan

Pengolahan Data

pembangunan Kota

Bengkulu,

pembangunan

infrastruktur,

distribusi penduduk,

kepusan masyarakat

Memperoleh data

pembangunan Kota

Bengkulu,

pembangunan

infrastruktur,

distribusi penduduk,

kepusan masyarakat

Peta tata ruang

berbasis mitigasi

becana gempabumi

Terpakainya Peta

tata ruang berbasis

mitigasi becana

gempabumi, untuk

pengembangan

Kota Bengkulu

2 Analisis nilai Data

pembangunan Kota

Bengkulu,

pembangunan

infrastruktur,

distribusi penduduk,

kepusan masyarakat

Memperoleh

Karakteristik Strain

Geser (γ ) dan Peta

Strain Geser sedimen

- Dokumen

Mitigasi

Bencana

Gempabumi

Kota Bengkulu

- Publikasi pada

Jurnal ilmiah

terindeks skopus

Diperoleh

dokumen ancaman

bahaya

Gempabumi Kota

Bengkulu

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di 2 tempat, yaitu Bengkulu dan Yogyakarta. Pengambilan

data seluruhnya di Bengkulu, tepatnya di wilayah KotaBengkulu. Pertimbangan pengambilan

data di wilayah kota adalah karena wilayah kota lebih dekat dengan pusat gempabumi. Pusat

gempabumi lebih sering terjadi di bawah Samudra Hindia, karena di wilayah ini terdapat

pertemuan antara lempeng tektonik Indo-Australia dengan lempeng tektonik Eurasia. Di

wilayah pesisir juga penduduk Bengkulu lebih banyak bertempat tinggal, sehingga ketika

terjadi gempabumi ancaman terhadap penduduk paling banyak di wilayah ini.

Peta ancaman bahaya gempabumi dengan menggunakan indikator shear strain dengan skala

besar belum ada di Bengkulu. Dengan konsentrasi penduduk yang semakin padat dan rencana

pembangunan infrastruktur perkotaan ada di wilayah pesisir, maka untuk mengurangi risiko

dampak gempabumi perlu dibuat peta ancaman bahaya gempabumi ini.

Pengolahan data, analisis data, pembuatan peta, penyusunan laporan, serta

penyusunan jurnal internasional akan dilakukan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta. Pengambilan lokasi ini sesuai dengan lokasi tugas Peneliti

Page 75: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

18

Pengarah, yaitu Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si yang telah bersedia dan memenuhi syarat

untuk tugas ini. Rekam jejak peneliti pengrah dapat dilihat pada curriculum vitae dan profil

peneliti pengarah.

Pertimbangan lain karena penelitian ini merupakan pengembangan dari disertasi. Pada

disertasi dicari hubungan antara Peak Groun Acceleration, Indeks Kerentanan Seismik dan

Shear Strain dengan perubahan garis pantai. Pada rencana penelitian ini shear strain

diaplikasikan dalam tataruang Kota Bengkulu berbasis bencana gempabumi.

Secara ringkas inilah profil peneliti pengarah :

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP 196709141997021001

5 NIDN 0014096703

6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 14 September 1967

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 083891221668 / 085728152871

9 Alamat Kantor Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Sekip Utara BLS.21,

Yogyakarta 55281

10 Nomor Telepon/Fax (0274) 4462820

11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 64 orang; S-2= 39; orang; S-3= 4 orang

12 Jumlah Peneltian dalam 5 tahun terakhir 8 penelitian dengan jumlah dana sebesar Rp.

3.070.000.000,-

13 Jumlah artikel ilmiah internasional

terbit dalam 5 tahun terakhir

10 buah

14 Jumlah artikel ilmiah masih accepted 5 buah

15 H-index 5

16 Status Bukan Promotor, bukan Co-Promotor, bukan

penguji, dan bukan penilai kelayakan disertasi

dari peneliti pengusul

BAB V. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

5.1. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Pasca Doktor

No

Jenis Pengeluaran

Biaya yang diusulkan (Rp. 000,-)

Tahun I Tahun II

Pengusul Pengarah Pengusul Pengarah

1 Pembelian bahan habis pakai

untuk ATK, foto copy, surat

menyurat, penyusunan laporan,

cetak, penjilidan laporan,

publikasi, pulsa, internet, bahan

lab, langganan jurnal (max 60

%)

68.200

8.500

82.400

9.000

2 Perjalanan untuk biaya survei, 21.100 6.000

Page 76: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

19

seminar, biaya akomodasi,

konsumsi, lumsum, tarnsport

(max 40 %)

18.643

5.000

3 Sewa untuk peralatan, mesin,

ruang labor, kendaraan,

peralatan penunjang (max 40

%)

18.000

1.200

19.500 1.500

Jumlah 104.843 14.700 123.000 16.500

199.543 139.500

5.2. Jadwal Penelitian

Kegiatan Tahun I Tahun II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Persiapan dan

survei

Pengambilan data

Pengolahan data

Laporan awal

Pembuatan

Laporan Akhir

Penulisan Artikel

dan seminar

Page 77: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

20

DAFTAR PUSTAKA

Adil.M. D., Qureshi.A, Raju. J., 2013. A Study on Earthquake Resistant Construction

Techniques , American Journal of Engineering Research (AJER) e-ISSN : 2320-0847 p-

ISSN : 2320-0936 Volume-02, Issue-12, pp-258-264 www.ajer.org

Allotey.N.K, Arku.G, Amponsah.P.E, 2010. Earthquake-disaster preparedness: the case of

Accra, International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment Vol. 1 No.

2, 2010 pp. 140-156 q Emerald Group Publishing Limited 1759-5908, DOI

10.1108/17595901011056613

Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2014, Ground Shear Strain and Rate

of Erosion in The Coastal Area of NorthBengkulu, Indonesia.Advanced Materials

Research Vol. 896 (2014) pp 521-524

Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2013. The reletionships among

ground shear strain, shore characteristics and abrasion on the west coast of Bengkulu

Province, Indonesia, Caspian Journal of Applied Sciences Research, 2(2), pp. 143-153,

2013 Available online at http://www.cjasr.com.

Fukushima, Y. and Tanaka, T.A., 1990. A new attenuation relation for peak horizontal

acceleration of strong earthquake ground motion in Japan, Bulletin of the Seismological

Society of America, v.80, no. 4, p.757-783.

Haseeb. M, Xinhailu , Bibi. A , Khan. J.Z , Ahmad. I , Malik. R, 2011. Construction of

Earthquake Resistant Buildings and Infrastructure Implementing Seismic Design and

Building Code in Northern Pakistan 2005 Earthquake Affected Area, International

Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 4; March 2011

Huang, H. and Tseng, Y. 2002. Characteristics of soil liquefaction using H/V of microtremor

in Yuan-Lin area, Taiwan. TAO, Vol. 13, No. 3, 325-338.

Irsyam, M., I.W. Sengara, F. Aldimar, S. Widiantoro, W. Triyoso, Danny H.N., Engkon K., I.

Meilano, Suhardjono, M. Asrurifak dan M. 2010. Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta

Gempabumi Indonesia. Bandung.

Kiranbala. D, 2012. Seismic Hazard And Its Mitigation, A Review , International Journal of

Emerging Technology and Advanced Engineering Website: www.ijetae.com (ISSN 2250-

2459, Volume 2, Issue 11, November 2012) 517

M¨ uller. R. D and Landgrebe T. C. W, 2012. The link between great earthquakes and

the subduction of oceanic fracture zones, Solid Earth, 3, 447–465, Doi:10.5194/se-3-447-

2012

Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. 2000. Local Site Effect of Kobe Based on

Microtremor Measurement. Proceeding of the Sixth International Conference on Seismic

Zonation EERI, Palm Springs California.

Nakamura, Y. 2008. On The H/V Spectrum. The 14th

World Conference on Earthquake

Engineering, Beijing, China.

Pathak. S.R., Dalvi. A.N, 2012. Liquefaction Potential Assessment: AnElementary Approach,

International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology

Vol. 1, Issue 2, December 2012

Rajendran, 2013. On The Recurrence Of Great Subduction Zone Earthquakes Special

Section: Earth Sciences Current Science, Vol. 104, No. 7, 10 April 2013

Of Peak Horizontal Acceleration On

Page 78: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

21

Magnitude And Distance For Small Magnitude Earthquakes In Greece, 13th

World

Conference On Earthquake Engineering Vancouver, B.C., Canada August 1-6, 2004

Paper No. 1857.

Yutaka.K., Osamu. I.D.E., Ryoji T., Mahmut. B.A.Ş., Mustafa.Ö. Y., 2004. The Study On A

Disaster Prevention/Mitigation Basic Plan In Istanbul Part 2- Evaluation Of Urban

Vulnerability, 13th World Conference on Earthquake Engineering Vancouver, B.C.,

Canada August 1-6, 2004 Paper No. 1361

Zhao, D., 2012. Tomography and dynamics of Western-Pacific subduction zones, Monogr.

Environ. Earth Planets,1, 1–70, doi:10.5047/meep.2012.00101.0001

Page 79: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

22

LAMPIRAN 1

Justifikasi Anggaran Penelitian

1. Pembelian bahan habis pakai

Material

Justifikasi

Pembelian

Kuantitas

Harga

Satuan

Rp. 1.000,-

Honor/thn

(Rp. 1000,-)

Tahun I Tahun II

ATK Ls 3.700 3.700 4.700

Konsumsi 226 OH 100 22.600 23.000

Pendaftaran Seminar 2 kali 2.500 5.000 10.000

Minyak mobil 48 hari 200 9.600 10.000

Submit jurnal 2 kali 3.000 6.000 7.000

Biaya Olah Data

- Data Primer 12 OH 300 3.600 4.000

- Data Sekunder 4 OH 400 1.600 2.000

- Data primer

tambahan

4 OH 400 1.600 2.000

Penyusunan laporan:

- Pembuatan Peta 4 bh 250 1.000 1.200

- Interpretasi Data 5 OH 200 1.000 1.250

- Analisis Data 5 OH 200 1.000 1.250

- Penyusunan Laporan

akhir 20 OH 200 4.000 5.000

- Penyusunan

Publikasi 20 OH 200 4.000 5.000

- Penyusunan Buku

ajar 30 OH 200 6.000 7.500

- Penyusunan panduan

penang-gulangan

Bencana

30 OH 200 6.000 7.500

Sub.Total

(Rp.000)

76.700

91.400

2. Perjalanan

Material

Justifikasi

Pembelian

Kuantitas

Harga

Satuan

Honor/thn

(Rp. 1000,-)

Tahun I Tahun II

Tiket Bengkulu-Yogya

pp

bertahap Ls 9.200 9.200 11.200

Hotel Ls 1.650 4.400

Biaya kos 3 OB 1.500 4.500 7.500

Uang harian 8 OH 500 7.500 4.000

Taksi Bandara 793

Sub.Total

(Rp.000)

23.643

27.100

3. Sewa

Page 80: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

23

Material Justifikasi

Pembelian

Kuantitas Harga

Satuan

Honor/thn

(Rp. 1000,-)

Tahun I Tahun II

Sewa mobil 48 hari 400.000 19.200 21.000

Sub.Total

(Rp.000)

19.200 21.000

TOTAL AGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP

TAHUN (RP. 000)

119.543 139.500

TOTAL AGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA

(Rp. 000) Rp. 250.043,-

Page 81: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

24

Lampiran 2

Dukungan sarana dan prasarana penelitian

Lokasi Alat Keterangan

1. GPS Trimbel

BMKG Yogya

Dalam proses

pengusulan di Unib

2. Seismograf Short

Periode 3 cpmponent

BMKG Yogya

Dalam proses

pengusulan di Unib

3. GPS biasa Lab. Fisika Unib

4. Altimeter Lab. Fisika Unib

5. Kompas Lab. Fisika Unib

6. Software :

- Geopsy

- DATAPRO

- ArcGIS

- Surfer

Lab. Fisika Unib

7. Handycam

8. Tustel

Lab. Fisika Unib

Page 82: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

25

LAMPIRAN 3

Biodata Peneliti Pengusul

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Muchammad Farid, MS

2 Jenis Kelamin Lelaki

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP 195911081986031001

5 NIDN 0008115905

6 Tempat dan Tanggal

Lahir

Brebes, 8 Nofember 1959

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 0736 7310548/08127305972

9 Alamat Kantor Jln. WR. Supratman-Bengkulu

10 Nomor Telepon/Faks 0736 20919

11 Lulusan yang Telah

Dihasilkan

S-1 = 15 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang

12 Mata Kuliah yg

Diampu

Termodinamika

Mitigasi Bencana Alam

Listrik Magnet

Manjemen Peisir

Fisika Dasar II

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

1 Nama Perguruan

Tinggi IKIP YOGYA UGM

UGM

2 Bidang Ilmu Pend. Fisika Fisika Fisika

3 Tahun Masuk 1979 1987 2009

4 Tahun Lulus 1985 1991 2013

5 Judul

Skripsi/tesis/disertasi

Pengaruh

Praktikum

Fisika secara

Seri dan secara

Paralel

terhadap Nilai

Fisika Dasar.

Simulasi

Distribusi

Temperatur pada

Kubah Padat

Berbentuk

Setengah Bola

Studi Mikroseismik

Untuk Mendeteksi

Perubahan Garis

Pantai Dengan

Indikator Indeks

Kerentanan

Seismik, Peak

Ground

Acceleration Dan

Ground Shear

Strain Di Provinsi

Bengkulu

7 Nama Pembimbing Drs. IGN.

Made Berata &

Drs. Wahyu

Warjono.

Prof. Dr. Ir.

Prayoto, M.Sc &

Drs. Widodo P,

M.ScEE

Prof. Dr. Kirbani

SB, Dr. Wahyudi,

MS Prof. Dr.

Sunarto, MS

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Page 83: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

26

No

Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp.

000 )

1

2015 Identifikasi Koefisien Atenuasi,

Indeks Kerentanan Seismik dan

Frekuensi Getaran Tanah untuk

Mengetahui Tingkat Kemampuan

Sedimen dalam Rangka

Perencanaan Tata Kota Bengkulu

(Ketua)

Dkti

(Fundamental)

69.500

2 2014 Identifikasi Koefisien Atenuasi,

Indeks Kerentanan Seismik dan

Frekuensi Getaran Tanah untuk

Mengetahui Tingkat Kemampuan

Sedimen dalam Rangka

Perencanaan Tata Kota Bengkulu

(Ketua)

Dikti

(Fundamental)

34.000

3 2015 Forecasting the Potential for Large

Earthquakes along the Sumatran

Fault Zone (SFZ) using Low-Cost

GPS Networks (Anggota)

KLN 160.000

4 2013-2014 Mikro-zonasi Tingkat Potensi

Resiko Bencana Gempa Bumi di

Wilayah Pesisir Provinsi Bengkulu

untukMendukungMitigasiBencana

(Anggota)

Dikti (Hibah

Bersaing)

91.625

5 2012 Pemetaan Percepatan Getaran

Tanah Maksimum dan Kerentanan

Seismik Akibat Gempa Bumi

untukMendukungRencana Tata

Ruangdan Wilayah (RTRW) Kota

Bengkulu (Anggota)

Unib

(Pembinaan)

13.875

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No

Tahun

Judul Pengabdian Pada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp. )

1 2014 Sosialisasi Wilayah Potensi

Bahaya Tsunami di Kota

Bengkulu

APBD

Kota

Bengkulu

15.000.000

2 2012 Sosialisasi Gempabumi dan

Mitigasinya (Anggota)

BOPTN-

FMIPA

3.000.000

3

2010

Sosialisasi Gempa Bumidan

Tsunami di SMAN 3 Kota

Bengkulu

DIPA-

UNIB

3.000.000

Page 84: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

27

danPromosiJurusanFisika FMIPA

Universitas Bengkulu (Anggota)

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun

1

Mapping Of Potential Areas

Tsunami Prone In Bengkulu

City

ARPN Journal

of Engineering

and Applied

Sciences

Vol. 11, No. 7, April 2016

2

Shoreline Changes due to

Erosionin The Earthquake-

ProneAreas, NorthBengkulu,

Indonesia

Advanced

Materials

Research

Vol. 896 (2014) pp 521-524

© (2014) Trans Tech

Publications, Switzerland

doi:10.4028/www.scientific.net/

AMR.896.521

3 The relationships among

ground shear strain, shore

characteristics and abrasion on

the west coast of Bengkulu

Province, Indonesia

Caspian Journal

of Applied

Sciences

Research,

2(2), pp. 143-153, 2013

Available online at

http://www.cjasr.com

ISSN: 2251-9114, ©2012

CJASR

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 Seminar Hasil

Penelitian

Fundamnetal

Direktorat Riset dan

Pengabdian pada

Masyarakat

Identifikasi Koefisien

Atenuasi, Indeks Kerentanan

Seismik Dan Frekuensi

Getaran Tanah Untuk

Mengetahui Tingkat

Kemampuan Sedimen Dalam

Rangka Perencanaan Tata

Kota Bengkulu

21-22 Februari

2016/Hotel Harris

Bandung

2 The 1st International

Confrence on Science,

Technology and

Interdisiplinary

Research (Ic-Star)

2015

Mapping of Potential Areas

Tsunami Prone In Bengkulu

City

22-23 September

2015/Unila Lampung

3 1stInternational

Confrence on Science

and Engineering

(IcoSE)

Microseismic Wave

Measurementsto

DetectLandslidesinBengkulu

Shore with Attenuation

CoefficientandShear Strain

28-29 September 2015 /

Pekanbaru Riau

Page 85: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

28

Indicator

4

Semirata BKS

Unila

Survey Microseismic untuk

Pemetaan Bahaya Gempabumi

di Kota Bengkulu

10-12 April 2013-Unila-

Lampung

5 3rd Annual Basic

Science International

Conference

(BaSIC) 2013-Univ.

Brawijaya

Shoreline Changes and Seismic

Vulnerability Index in The

Earthquake Prone Areas (The

Case of Coastal North

Bengkulu, Bengkulu Province-

Indonesia)

16-17 April 2013-Univ.

Brawujaya-Malang

6 FMIPA UGM Survey Microseismic untuk

Pemetaan Bahaya Gempabumi

di Bengkulu Utara

29-30 Agustus 2013-

FMIPA-UGM-

Yogyakarta

7 ICOPIA

UNS Surakarta

Shorelines Changes Survey in

Bengkulu City Based

Microseismic Data

3 Oktober 2012-UNS-

Surakarta

8 PITHAGI

Palembang

Perubahan Garis Pantai di

Wilayah Rawan Gempabumi

(Studi Kasus di kota Bengkulu)

10-13 September 2012-

Palembang

9 AWAM&GITZ

USM Malaysia

The relationship between

ground shear strain on the

shore characteristics and

abrasion at the west shore

province of Bengkulu-

Indonesia

27-28 Agustus 2012-

USM-Malaysia

10 AGCM

UNS SURAKARTA

Measurement of Rocks

abrasivity for Marine

Erosion Study in The

West Part of Bengkulu

Province

8-9 Maret 2011-UNS -

Surakarta

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No

Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1 Mengenal Gelombang

Microseismik

2011 121 Unib Press

(Dalam

Proses)

2 Mitigasi Bencana 2015 156 -

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI

Tahun Jenis Nomor P/ID

1 - - - -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5

Tahun terakhir

Page 86: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

29

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa

Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyaraka

1 - - - -

J. Pengahargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiai atau institusi

lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1 Menyelesaikan Studi S3 Rektor Univ. Bengkulu

2014

Page 87: LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran

30