LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan...
Transcript of LAPORAN AKHIR - core.ac.ukhistorik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan...
1
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN HIBAH PASCA DOKTOR
MITIGASI BENCANA GEMPABUMI MENGGUNAKANINDIKATOR
SHEARSTRAINUNTUK MENDUKUNG TATA RUANG
WILAYAH KOTA BENGKULU
Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun
KETUA PENELITI
(Dr. Muchammad Farid, MS ; NIDN: 0008115905)
PENELITI PENGARAH
(Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si0014096703)
Dibiayai oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan kontrak penelitian
Nomor: 919/UN30.15/LT/2017
UNIVERSITAS BENGKULU
31 Oktober 2017
2
3
RINGKASAN
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana.Gempabumi merupakan salah satu bencana yang sangat dahsyat. Dampak yang
ditimbulkannya dapat menghilangkan banyak nyawa manusia dan kerusakan bangunan
di permukaan bumi. Di wilayah Sumatra bagian barat, gempabumi yang terjadi lebih
sering disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan
lempeng tektonik Eurasia. Sejarah gempabumi berskala besar di wilayah Sumatra,
khususnya Bengkulu berpusat di daerah subduksi kedua lempeng ini. Pusat gempabumi
yang sebagian besar berada di bawah lepas pantai Samudra Hindia akan sangat
memungkinkan dampak bencana gempabumi lebih besar mengarah ke wilayah Kota
Bengkulu yang terletak di pesisir bagian barat Pulau Sumatra. Salah satu langkah
strategis untuk mengurangi dampak bencana adalah mengetahui nilai shear strain.
Shear strain (γ) pada lapisan sedimen menggambarkan kemampuan material lapisan
tanah untuk saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Semakin besar
regangan dan pergeseran saat terjadi gempabumi, akan semakin besar dampak yang
diakibatkannya. Rangkaian penelitian sebelumnya telah menghasilkan Indeks
Kerentanan Seismik di wilayah Kota Bengkulu. Untuk dapat mengetahui nilashear
strain harus diketahui dahulu nilai Percepatan Getaran Tanah maksimum dan nilai
Indeks Kerenatan Seismik di setiap stasiun. Data dan Peta Indeks Kerentanan Seismik
yang diperoleh di Kota Bengkulu masih jauh mencukupi untuk mengetahui shear strain
di Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai shear strain di seluruh
Kota Bengkulu dan aplikasinya pada perencanaan Tata Ruang Wilayah tersebut.
Penelitian ini akan dilakukan selama 2 tahun. Tahun I meliputi: (a) pengambilan data
historik gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama
kurun waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran Tanah
Maksimum (α); (b) mengakuisisi data getaran tanah dengan sistem zonasi sebanyak 600
stasiun di seluruh wilayah Kota Bengkulu; (c) menghitung Nilai Indeks Kerentanan
Seismik (Kg) dan shear strain (γ) untuk 600 stasiun. Tahun II meliputi (a) akuisisi data
dan Peta Tata Ruang Kota Bengkulu yang sedang digunakan; (b) melakukan zonasi tata
ruang untuk mengetahui ruang-ruang yang sudah dan akan dimanfaatkan; (c)
menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang tanpa
mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta yang sedang digunakan);
(d) menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang dengan
mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta hasil penelitian tahun I);
(e) melakukan overlay anatra peta yang sedang digunakan dengan peta hasil peneltian
tahun I. Hasil yang diharapkan pada Tahun I adalah tersedianya data di 600 stasiun
untuk menghitung Indek Kerentanan Seismik serta Percepatan Getaran Tanah
Maksimum wilayah Kota Bengkulu. Tahun II, tersedianya data tata Ruang Kota
Bengkulu, hasil perhitungan keuntungan dan kerugian menggunakan peta yang sedang
digunakan, hasil perhitungan keuntungan dan kerugian menggunakan peta hasil
penelitian tahap I, peta hasil overlay antara peta yang sedang digunakan dengan peta
hasil penelitian tahap I. Dengan mengetahui shear strain di Kota Bengkulu akan dapat
dibuat Peta ancaman bahaya gempabumi serta Mitigasi Bencana Gempabumi di Kota
Bengkulu. Dokumen mitigasi ini diharapkan akan menjadi modal awal untuk
memperoleh Model Mitigasi Bencana Gempabumi di wilayah Jawa, NTB, NTT, Papua
dan Australia bagian utara
Keyword: Mitigasi gempabumni, shear strain, Tata Ruang Kota Bengkulu
4
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ......................................................................................................... 1
Halaman Pengesahan ............................................................................................... 2
Ringkasan ................................................................................................................. 3
Daftar isi .................................................................................................................. 4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan ................................................................. 6
1.2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Subduksi Lempeng Tektonik .................................................................. 8
2.2 Mitigasi Bencana.............. ....................................................................... 9
2.3 Shear Strain.............. ............................................................................... 11
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan ...................................................................................................... 16
3.2 Manfaat Penelitian ................................................................................... 17
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 18
4.2 Tahapan Penelitian .................................................................................. 18
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN KELUARAN YANG DICAPAI
5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 22
5.2 Keluaran yang telah dicapai .................................................................... 31
BAB 6 RENCANA TAHAP BERIKUTNYA ................................................. 32
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 32
5.2 Saran ........................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34
LAMPIRAN
5
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Nilai starain dan dinamika tanah ............................................................ 16
Tabel 4.1. Sasaran, iuran dan indikator capaian kegiatan penelitian ....................... 21
Tabel 5.1. Nilaistarain dan vs30 di setiap koordinat ............................................... 23
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambarl 1. Kota Bengkulu, Zona Subduksi Hindia-Australia dan Euro-Asia ...... 6
Gambar 2a. Goncangan kuat gempa bumi merusak bangunan .............................. 8
Gambar 2b. Deformasi tanah membelah jalan raya ............................................... 8
Gambar 2c. Liquefaction menurunkan pondasi bangunan ..................................... 8
Gambar 2.1. Ilustrasi Subduksi Lempeng Tektonik ................................................ 9
Gambar 2.2. Peta percepatan gempa maksimum Indonesia ................................... 13
Gambar 2.3. Pergeseran Sedimen Ketika Terjadi Gempa bumi .............................. 14
Gambar 4.1. Lokasi Penelitian (Kota Bengkulu) ................................................... 18
Gambar 4.2. Tahapan Penelitian ............................................................................. 19
Gambar 4.3. Seismometer ....................................................................................... 20
Gambar 4.4. Contoh spektrum getaran tanah dengan nilai fo = 5,6 dan A=7,2 ....... 20
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Olah Data Mikrotremor ...................................................................... 31
Lampiran 2. Sertifikat Internasional ....................................................................... 42
Lampiran 3. Fullpaper Internasional ....................................................................... 43
Lampiran 4. Accepted Abstarct (untuk Internasional Seminar ke-2) ..................... 52
Lampiran 5. Abstract Accepted............................................................................... 53
6
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Kota Bengkulu berlokasi pada koordinat 102,25o– 102,38
o BT dan 3,5
o - 3,75
o LS,
berada di wilayah subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan lempeng tektonik
Eurasia, seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Kota Bengkulu, Zona Subduksi Hindia-Australia dan Euro-Asia
Daerah yang berada dalam zona subduksi lempeng tersebut rawan terhadap bahaya
gempabumi. Dalam rentang waktu 1 minggu dapat terjadi gempabumi dengan
kekuatan > 4 SR sebanyak 12 kali (BMKG, 2011). Menurut catatan terjadinya
gempabumi tektonik dari tahun 1900 sampai dengan 2010, sekitar 95% sumber gempa
berada di bawah Samudra Hindia ( BMKG Bengkulu, 2010). Kenyataan ini mendorong
pemikiran bahwa wilayah kota Bngkulu merupakan obyek yang sangat rawan terhadap
ancaman bahaya Gempabumi.Bahaya yang disebabkan oleh gempabumi dapat
dikategorikan menjadi tiga (Suckale et al. 2005) yaitu (1) efek yang dihasikan langsung
dari getaran tanah; (2) efek pada permukaan tanah yang disebabkan oleh patahan dan
deformasi dan (3) efek yang dipicu oleh gerataran seperti terjadinya tsunami atau tanah
longsor. Dalam pembahasan mengenai penilaian bahaya gempabumi atau seismic
hazard, kategori yang pertama lebih banyak digunakan karena kategori yang lain bisa
diturunkan dari kategori yang pertama. Goncangan gempabumi akan direspon oleh
sedimen. Respon sedimen terhadap goncangan gempabumi akan bervariasi bergantung
dari kekerasan dan ketebalannya. Kekerasan dan ketebalan sedimen merupakan fungsi
dari frekuensi resonansi. Besar kecilnya frekuensi resonansi menggambarkan tingkat
7
kerentanan sedimen terhadap tekanan gelombang seismik (gelombang gempabumi).
Wilayah sedimen yang memiliki frekuensi resonansi kecil akan memiliki indeks
kerentanan seismik tinggi (Nakamura, 2003). Indeks kerentanan seismik definisikan
sebagai indeks yang menggambarkan tingkat kerentanan lapisan tanah permukaan
terhadap deformasi saat terjadi gempabumi (Nakamura, 2000). Semakin tinggi nilai
indeks kerentanan seismik suatu sedimen maka semkain besar ketidak mampuan
sedimen tersebut dalam menghadapi deformasi yang akan melanda. Kota Bengkulu
memiliki indeks kerentanan seismik yang bervariasi mulai dari 0,6 sampai 48,1 (Farid,
2012). Sebaran indeks kerentanan di kota Bengkulu lebih cenderung tinggi yaitu > 5,0
di beberapa kecamatan dan di wilayah peisir. Indek kerentanan seismik < 5,0 lebih
sedikit dan hanya terjadi beberapa tempat umumnya jauh dari pantai (Ismulhadi A,
2012). Tingginya angka indek kerentanan seismik di kota Bengkulu menjadi indikator
kuat akan ancaman terhadap deformasi sedimen saat terjadi gempabumi. Deformasi
yang pernah terjadi di kota Bengkulu ditunjukkan pada gambar 2 :
Gambar 2a. Goncangan kuat
gempabumi merusak
bangunan (Kanwil PU, 2000)
Gambar 2b. Deformasi
tanah membelah jalan raya
(Dinas PU, 2007)
Gambar 2c. Liquefaction
menurunkan pondasi
bangunan (Dinas PU, 2000)
Deformasi dapat berupa goncangan kuat, patahan lahan dan liquefaction (Gambar 2)
yang ditandai dengan besarnya nilai ground shear strain di wilayah tersebut. Untuk
memenuhi syarat terjadinya deformasi tersebut nilai ground shear strainlebih besar
dari 1,0 x 10-3
(Isihara, 1982). Sebagian besar wilayah pesisir kota Bengkulu memiliki
nilai ground shear strainantara 1,7 x 10-3
– 10,6 x 10-3
dan diprediksi untuk wilayah
lain di kota Bengkulu memiliki nilai shear strain tidak jauh dari rentang nilai tersebut
(Farid M, 2012). Ancaman akan deformasi sedimen ini harus dikelola dengan cermat
dan benar mengingat kota Bengkulu masih akan terus membangun dan merencanakan
efektifitas penggunaan lahannya. Permasalahannya adalah informasi untuk mengetahui
wilayah-wilayah yang aman, berbahaya dan sangat berbahaya dari deformasi sedimen
(a) (b) (c)
8
ketika terjadi gempabumi belum tersdia. Informasi yang diamaksud adalah data dan
olah data tentang getaran tanah, olah data historik gempabumi, distribusi kepadatan
penduduk, peta Peak Ground Acceleration (PGA), peta indeks kerentanan seismik,
peta frekuensi dominan getaran tanah dan peta atenuasi kondisi sedimen.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat penting dilakukan penelitian untuk
menemukan konsep merencanakan dan membangun kota di wilayah rawan
gempabumi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Subduksi Lempeng Tektonik
Dalamgeologi, subduksiadalah prosesyang terjadipada pertemuan dua lempeng tektonik
dengan satulempeng tektonik bergerak di bawah empeng tektonik ain (Defant, 1998).
Lempeng tektonik Indo-Australia merupakan lempeng samudra yang memiliki
kerapatan (density) lebih besar dari lempeng benua, sehingga lempeng Indo-Australia
harus menyusup kebawah samapai ke Astenosfer, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 2.1. Ilustrasi Subduksi Lempeng Tektonik
Daerahdimanaproses initerjadidikenal sebagaizonasubduksi. Daerah subduksi Lempeng
tektonik Indo-Australia meliputi P. Sumatra bagian barat, P. Jawa bagian selatan, P.
Bali. NTB bagian selatan, NTT bagian selatan, Papua bagian selatan dan Australia
bagian utara.
Pada daerah subduksi sering terjadi gempabumi besar. M¨uller dan Landgrebe (2012)
mengungkapkan bahwa gempabumi besar sangat sering terjadi di daerah
subduksi.Zhao. (2012) menyatakan bahwa gempabumi besar lebih cenderung berasal
dari daerah subduksi.Rajendran (2013) mengungkapkan bahwa banyak gempabumi
Lempeng
Samudra Lempeng
Benua
9
besar terjadi di wilayah subduksi Lempeng India-Australia dan Eurasia selama 100
tahun terakhir.
Baik M¨ uller dan Landgrebe (2012), Zhao. (2012), dan Rajendran (2013), tidak satupun
diantara mereka meneliti tentang tingkat bahaya gempabumi di daerah Bengkulu, yang
termasuk dalam daerah subduksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat bahaya
gempabumi melalui indikator shear strain (regangan geser) dari lapisan sedimen ketika
dilanda gempabumi. Dengan mengetahui regangan geser pada setiap zonasi, diharapkan
masyarakat dan pemerintah dapat mengatur tataruang yang paling aman dari ancaman
bahaya gempabumi.
2.2. Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).Adil (2013) mengemukakan bahwa
pembangunan yang tidak dilandasi dengan teknik konstruksi tahan gempa akan
menderita kerusakan yang sangat parah dan menimbulkan kerugian besar ketika terjadi
gempabumi. Kiranbala (2012) mengemukakan bahwa Perencanaan Mitigasi untuk
kejadian gempabumi sangat perlu dilakukan meskipun dengan biaya yang cukup besar.
Allotey (2010) mengemukakan bahwa kerusakan besar yang terjadi akibat gempabumi
yang melanda Haiti disebabkan karena tidak adanya perencanaan mitigasi bencana..
Dalam upaya mengurangi dampak bencana di suatu wilayah, tindakan pencegahan perlu
dilakukan oleh masyarakatnya. Pada saat bencana terjadi, korban jiwa dan kerusakan
yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan dan sistem peringatan dini.
Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang
tepat guna dan tepat waktu. Bencana bisa menyebabkan kerusakan fasilitas umum, harta
benda dan korban jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa
mengurangi resiko ini.
Penanggulangan bencana hendaknya menjadi tanggung jawab bersama antara
masyarakat dan pemerintah serta pihakpihak terkait. Kerjasama ini sangat penting untuk
memperlancar proses penanggulangan bencana.
10
Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-lempeng tektonik di bawah
permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa besar dan
menimbulkan goncangan di permukaan. Indonesia sangat rawan gempa karena secara
geografis berada dekat dengan lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama
lain, serta karena adanya gunung-gunung berapi yang aktif.
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan, jembatan dan
jalan-jalan yang besar dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana alam berbahaya
seperti tanah longsor dan tsunami (silakan baca bagian tanah longsor dan tsunami pada
buku ini). Korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan roboh
atau obyek berat lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang sering terperangkap dalam
bangunan runtuh. Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa
menit, jam, hari atau bahkan minggu setelah gempa yang pertama, walaupun sering
tidak sekuat yang pertama. Ancaman gempa susulan adalah runtuhnya bangunan yang
telah goyah dan rusak akibat gempa pertama.
Ancaman gempabumi tidak hanya runtuhnya bangunan fisik, tetapi juga tsunami, tanah
yang pecah, tanah longsor, kebakaran, likuifaksi, serta erosi pantai. Khusus untuk
likuifaksi, ancaman ini sangat kuat di Kota Bengkulu. Likuifaksi adalah fenomena
hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran. Getaran yang dimaksud adalah getaran
gempabumi.
2.3. Shear Strain
Penelitian tentang Shear Strain (γ) tidak secara langsung dilakukan, akan tetapi dimulai
dari penelitian tentang indeks kerentanan seismik. Penelitian tentang indeks kerentanan
seismik telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang dihubungkan dengan kerusakan
fisik di suatu wilayah. Daryono (2011) melakukan kajian tentang “Indeks Kerentanan
Seismik Berdasarkan Mikroseismik pada Setiap Satuan Bentuklahan di Zona Graben
Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta”. Kondisi geomorfologi yang mempengaruhi
variasi indeks kerentanan seismik di daerah penelitian adalah relief muka bumi, jenis
material penyusun bentuklahan, ketebalan sedimen, dan kedalaman muka airtanah. Ada
korelasi signifikan antara indeks kerentanan seismik berdasarkan mikroseismik dengan
ketebalan sedimen. Daerah pantai yang merupakan dataran aluvial dan reklamasi
memiliki indeks kerentanan seismik tinggi, ternyata mengalami kerusakan yang parah.
11
Indeks kerentanan seismik berubah mengecil begitu memasuki kawasan perbukitan
yang tidak mengalami kerusakan saat gempabumi (Nakamura, 2008).
Daniell, et al (2011) menyatakan Indeks Kerentanan Seismik dapat dijadikan sebagai
indikator untuk melakukan mitigasi preventif untuk kejadian gempabumi di masa yang
akan datang. Basis data yang diperoleh dari catatan sejarah di Asia-Pasifik
menunjukkan bahwa suatu wilayah yang banyak menderita kerugian baik fisik maupun
manusia pada saat terjadi gempabumi memiliki indeks kerentanan seismik yang tinggi.
Penelitian menggunakan data mikroseismik untuk mengetahui keamanan jalan
ArteriBarudi Porong, Sidoarjo,Indonesia yang dilakukan oleh Susilo, dan Samsul,
(2012) menyimpulkan bahwa nilai indeks kerentanan seismik (Kg) di jalan arteri
tersebut cukup rendah sehingga tidak membahayakan konstruksi jalan jika terjadi
gempabumi.
Di wilayah Yuan Lin, Taiwan, suatu wilayah yang mengalami gempabumi Chi Chi
1999, dilakukan pengukuran mikroseismik pada 40 lokasi. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa daerah Yuan Lin yang mengalami kerusakan parah dan terjadi
likuefaksi ternyata terletak pada zona indeks kerentanan seismik tinggi berdasarkan
mikroseismik (Huang dan Tseng, 2002).
Di wilayah yang pernah mengalami kerusakan parah akibat gempabumi Kobe
1995, Nakamura et al. (2000) melakukan pengukuran mikroseismik sebanyak 400
lokasi. Hasil pengukuran menunjukkan adanya hubungan antara indeks kerentanan
seismik berdasarkan mikroseismik dengan rasio kerusakan. Di wilayah yang mengalami
kerusakan parah ternyata memiliki indeks kerentanan seismik tinggi, dan sebaliknya di
wilayah yang mengalami kerusakan ringan memiliki indeks kerentanan seismik rendah.
Penelitian lain untuk mendukung penelitian tentang Ground Shear Strain adalah
penelitian mengenai Peak Ground Acceleration (PGA), dalam rangka memetakan
wilayah dari bahaya gempabumi.. Beberapa peneliti berpandangan bahwa tingkat
bahaya gempabumi di suatu wilayah dapat diukur dari besaran nialai Peak Ground
Acceleration (PGA) di wilayah tersebut. Suheri (2009) menyatakan bahwa tingkat
bahaya gempabumi yang terjadi di Jawa Tengah berdasarkan nilai PGA yang ada hanya
dikategorikan dalam tingkat bahaya yang sedang. Mantiri (2010) dalam penelitiannya
tentang Percepatan Tanah Maksimum di Papua dan Papua Barat menyatakan bahwa
Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki daerah-daerah yang termasuk pada kategori
12
tingkat kerawanan tinggi, sedang, dan rendah. Irsyam (2010) dalam Revisi Peta
Gempabumi Indonesia menempatkan wilayah Bengkulu berada dalam Wilayah Gempa-
2 berdasarkan percepatan maksimum gempa di batuan dasar untuk Indonesia yang
ditungkan dalam Peraturan Perencanaan TahanGempa Indonesia Untuk Gedung (PPTI-
UG), seperti terlihat pada Gambar 2.1. Pada peta tersebut wilayah Indonesia dibagi
dalam enam zona gempabumi, mulai dari zona sangat berbahaya (wilayah Gempa-1)
sampai dengan wilayah tidak berbahaya (wilayah Gempa-6).
Gambar 2.2. Peta percepatan gempa maksimum Indonesia dalam (PPTI-UG-2010)
Skarlatoudis, et al, (2004) mengemukakan bahwa percepatanmaksimumtanah (PGA)
tidak dapat diprediksidengan menggunakanpersamaanyang berasal daridata tentang
besar kecilnya skala gempabumi. Ulutas (2009) menyampaikan hasil penelitiannya
bahwa Persamaan Atenuasi Percepatan Getaran Tanah Maksimum yang sudah tersedia
tidak cocok digunakan untuk daerah lain. Hubungan yang telah ada hanya cocok untuk
radius 20 km. Yih-Min, et al (2001) dari sisi lain menyatakan bahwa nilai puncak dari
getaran tanah dapatditentukandengan baik setelah lokasi gempabumi ditentukan.
Informasinilai getaran puncak ini dapat segera dihitung menjadiPGAdan dapat
dikeluarkandalam waktu duamenit. Peranan PGA baru terlihat ketika dipadukan dengan
indeks kerentanan seismik untuk menghitung nilai Shear Strain.
Penelitian tentangShear Strain dilakukan setelah diperoleh data tentang indeks
kerentanan seismik dan Peak Ground Acceleraton (PGA). Beberapa peneliti melakukan
13
penelitiaannya dengan menghubungkan antara nilai Shear Strain dengan kerusakan fisik
suatu wilayah setelah terjadi gempabumi. Menurut Chung, (2007), ada hubungan secara
matematis antara Shear Strain dengan Magnitude Lokal gempabumi di suatu wilayah.
Nakamura (2000) dalam Farid (2013) menuliskan hubungan secara matematis antara
Shear Strain dengan Peak Ground Acceleraton. MenurutKim., et al (2013), ada
hubungan secara langsung antara nilai Shear Strain dengan energi disipasi di suatu
wilayah ketika terjadi gempabumi. Demikian juga dengan Nakamura (1997), Nakamura
(2008), Nakamura (2000), mengemukakan adanya hubungan secara matematis antara
Shear Strain dengan Peak Ground Acceleraton. Apa yang dikemukakan oleh Chung,
(2007), Farid (2013), Kim., et al (2013), Nakamura (1997), Nakamura (2008),
Nakamura (2000), menggambarkan tentang adanya kaitan antara nilai Ground Shear
Strain dan goncangan tanah maksimum. Semakin besar nilai PGA akan semakin besar
pula nilai Ground Shear Strain.
Nilai ground shear-strain(γ) pada lapisan tanah permukaan menggambarkan
kemampuan material lapisan tanah untuk saling meregang atau bergeser saat terjadi
gempabumi (Nakamura, 2000). Untuk menghitung nilai ground shear-strain(γ) lapisan
tanah permukaan di suatu tempat saat terjadi gempabumi dilakukan oleh Nakamura
(2000) sebagai berikut :
Gambar 2.3. Pergeseran Sedimen Ketika Terjadi Gempabumi
tg γ₌
≈ γ₌
(1)
γ = Ground Shear Strain
Ag = Faktor Amplifikasi
14
d = displacement (pergeseran)
h = Tebal sedimen
vb = Kecepatan gelombang di basement (batuan dasar)
vs = Kecepatan gelombang di sedimen
Pergeseran d = A sin wt, sehingga
vs =
= wA cos wt
α =
= -w
2A sin wt
α = -w2d ≈ αmax = w
2d
A= pergeseran maksimum
αmax = percepatan getaran tanah maksimum
w = 2πfo , sehingga (2)
d = αmax/(2πfo)2 = αmax/4π
2fo
2 (3)
h = vs/4fo
(4)
Ag = vb/vs
(5)
Dari persamaan (2), (3), (4) dan (5) diperoleh :
γ = (Ag2/fo)(1/4π
2vb)αmax (6)
γ (e) = Kg(e) (1/4π2vb)αmax (7)
Dengan mengambil nilai vb rata-rata sebesar 600 meter/detik dan e = 60 % maka :
γ = Kg ( 1000×10-6
) αmax (8)
Notasi dalam Rumus (8) tersebut adalah: γ(ground shear-strain), Kg(indeks kerentanan
seismik), (10-6
ditetapkan untuk mengestimasi nilai strain pada satuan 10-6
pada lapisan
tanah permukaan), dan αmax (percepatan/PGA di batuan dasar).
Percepatan Getaran Tanah Maksimum(PGA) merupakan getaran tanah maksimum yang
pernah terjadi di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu,
adalahukuranpercepatangetarantanahyang merupakan
parameterpentinguntukmengetahui dampak goncangangempabumi (Campbell,
Bozorgnia, 2003).PGA dinyatakandalamg (percepatan gravitasi) dengan satuan cm/s2
15
atau gal, dengan hitungan 1galsama dengan 0,01m/s². Besarnya PGA dapat dihitung
dengan atenuasi yang dirumuskan oleh
Fukushima dan Tanaka (1990) yaitu:
( ) (9)
Dalam rumus (9), = nilai estimasi PGA dalam gal; = Magnitudo Momen dan
= Jarak dari hiposenter (Km).
Nilai ground shear strain ini akan menggambarkan kondisi deformasi yang terjadi
pada lapisan tanah permukaan, sesuai dengan pernyataan Isihara (1982) yang
menyatakan bahwa lapisan tanah permukaan akan bersifat plastis pada nilai γ
=1.000x10-6
.Menurut Ishihara (1982), pada nilai strain10-6
lapisan tanah hanya
mengalami getaran saja, tetapi pada nilai strain 10-2
lapisan tanah dapat mengalami
longsoran dan pelulukan (Tabel 2.1). Nilai ground shear-strain ini menurut Ishihara
(1982) dapat memicu terjadinya deformasi lapisan tanah permukan.
Tabel 2.1. Nilai straindan dinamika tanah (Ishihara,1982)
Ukuran
Regangan
10-6
10-5
10-4
10-3
10-2
10-1
Fenomena
Gelombang,
Getaran
retak, Diff
Settlement
Liquefaction
Tanah
longsong,pemadatan
tanah
Liquefaction
Tanah
longsor,Rekahan
tanah
Liquefaction
Dinamika
Bahan Elastis
Elastis-
Plastis
Efek
pengulangan
Kecepatan-Efek
pengulangan
Kecepatan-Efek
pengulangan
Dalam Tabel 2.1 dapat diinformasikan bahwa semakin besar nilai ground shear-
strainakan menyebabkan lapisan tanah mudah mengalami deformasi, seperti rekahan
tanah, likuefaksi, dan longsoran. Sebaliknya, semakin kecil ground shear
strainmenunjukkan lapisan batuan semakin kokoh dan sulit terjadi deformasi.
BAB 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
3.1. Tujuan
16
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik serta sebaran nilai shear strain di
wilayah Kota Bengkulu. Penelitian ini juga bertujuan membuat peta shear straindi Kota
Bengkulu dengan cara zonasi, serta melakukan kajian terhadap data-data tersebut.Target
luaran yang ingin dicapai pada TAHUN PERTAMAadalah (1) selesainya pembuatan
Peta Peak Ground Acceleration, sebagai indikator wilayah ancaman gempabumi di
Provinsi Bengkulu, menggunakan data historik ; (2) selesainya pembuatan Peta indeks
kerentanan seismik, sebagai indikator kerentanan wilayah terhadap gelombang
gempabumi (gelombang seismik), menggunakan data getaran tanah di Kota Bengkulu;
(3) selesainya pembuatan Peta shear strain, sebagai indikator bencana gempabumi di
Kota Bengkulu;. TAHUN KEDUA adalah (a) mengakuisisi data Tataruang Kota
Bengkulu; (b) menghitung keuntungan dan kerugian daerah dari hasil pembangunan
dengan menggunakan peta yang sedang digunakan; (c), melakukan overlay peta tersedia
dengan peta penelitian tahun I. Dengan mengetahui shear strain di Kota Bengkulu
akan dapat dibuat Peta.
3.2. Manfaat Penelitian
Dalam upaya untuk melakukan mitigasi secara menyeluruh, penelitian ini
merupakan salah satu upaya melakukan mitigasi dari bencana gempabumi. Pegalaman
menunjukkan bahwa gempabumi telah mengakibatkan kerugian baik berupa nyawa
manusia maupun harta benda. Kerugian harta benda disebabkan karena kuatnya
guncangan gempabumi sehingga dapat merusak bangunan fisik seperti robohnya rumah
dan gedung-gedung, putus jembatan, putus jaringan listrik, jaringan telepon, rel kereta
api, jalan raya, likuifaksi (pelulukan), tanah longsor (landslide), dan bahkan kebakaran.
Gempabumi juga dapat memicu terjadinya tsunami.
Penelitian ini setidaknya dapat dijadikan sebagai rujukan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BPBD) dan Dinas Tataruang dalam merencanakan dan mengatur
tataruang kota. Dinas Tataruang dapat memilih lokasi yang tidak rentan dari bencana
gempabumi. Ukuran rentan dan tidaknya suatu lokasi dapat dilihat dari nilai shear
strain lokasi tersebut. Telah dijelaskan pada bab 1, bahwa nilai shear strain yang tinggi
dapat mengakibatkan kerusakan bangunan yang berdiri di atas lokasi yang
ditempatinya.
17
Kemanfaatan dari hasil peneltian ini adalah tercetaknya peta shear strain yang
sangat berguna tidak saja bagi pemerintah daerah, akan tetapi juga oleh masyarakat
pada umumnya. Dengan ukuran gempabumi seperti yang terjadi pada tahun 2000 dan
2007, hasil penelitian ini masih cukup terpercaya untuk dijadikan referensi. Jika
gempabumi yang terjadi mempunyai ukuran yang lebih besar dan lebih dekat dari
gempabumi yang terjadi pada tahun 2000 dan 2007, maka perlu dilakukan penelitian
ulang, dan penelitian ini tidak lagi menjadi referensi penting.
Gempabumi akan menyebabkan kerusakan di permukaan bumi. Kehadiran gempabumi
tidak dapat diprediksi tempat dan waktunya. Untuk wilayah yang tergolong rawan
gempabumi seperti kota Bengkulu, maka kemungkinan dilanda gempabumi sangat besar
peluangnya sehingga harus selalu waspada. Kewaspadaan ini tentunya harus didasari
dengan informasi yang valid dan sangat preventif. Oleh karena itu penelitian yang
bernuansa mitigasi khususnya yang menyangkut gempabumi sangat mendesak untuk
segera dilaksanakan.
BAB 4. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dipilih Kota Bengkulu yang mempunyai luas 151,7 km2, seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 4.1. Lokasi Penelitian (Kota Bengkulu)
4.2.Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian ditunjukkan dengan fishbonepada Gambar 4.2berikut:
18
Gambar 4.2. Tahapan Penelitian
Persiapan
Pada tahap persiapan harus disiapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Perizinan, dibuatkan izin oleh Polres Kota Bengkulu dan Walikota Bengkulu
2. Peralatan, disiapkan peralatan berupa seismometer periode pendek 3 komponen,
GPS, kamera, kompas, meteran, tali ravia, dudukan alat, tenda, sepatu boat, topi.
3. Tenaga lapangan, disiapkan 3 orang tenaga lapangan untuk survey keamanan
lahan, pencatatan, kalibrasi, angkut-angkut.
4. Kendaraan, disiapkan untuk mobilisasi manusia dan peralatan.
5. Peta geologi, sekurangngya peta geologi provinsi Bengkulu dengan skala
1:50.000
6. Peta pemerintahan, disiapkan untuk mengetahui nama-nama desa setiap stasiun.
Pengambilan Data
1. Data mikroseismik, diakuisisi menggunakan seismometer. Seismometer
diletakkan di atas permukaan tanah dalam kondisi mendatar yang dtunjukkan
dengan masuknya gelembung udara di dalam lingkaran kalibrasi. Setelah kabel-
kabel dihubungkan, akan kelihatan bentuk gelombang pada monitor, dan disetel
untuk 30 menit. Kondisi alat dapat dilihat pada Gambar 4.3.
19
Gambar 4.3. Seismometer dengan bagian-bagian (1) Sensor;
(2) kompas; (3) GPS; (4) monitor; (5) lingkaran kalibrasi
Getaran tanah akan direkam oleh sensor dan dapat dilihat di monitor. Setelah 30 menit
data disimpan untuk selanjutnya diolah menggunakan Geopsy untuk memperoleh
frekuensi resonansi (fo) dan faktor amplifikasi (A) melalui suatu spektrum seperti contoh
pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Contoh spektrum getaran tanah dengan niali fo = 5,6 dan A=7,2
Dari nilai fodan A ini dapat dihitung indeks kerentanan seismik (Kg) menggunakan
persamaan (8).
2. Data historik gempabumi diperoleh dari kantor Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika berupa data koordinat pusat gempabumi, magnitude (M), jarak
dari pusat gempabumi ke stasiun pengukuran (R). Data ini digunakan untuk
menghitung PGA menggunakan persamaan (2).
20
3. Data perencanaan pembangunan, data distribusi penduduk, data kepuasan
masyarakat, dan data infra struktur digunakan untuk mengontrol, apakah
perencanaan tata ruang yang dilaksanakan selama ini sudah efektif atau belum.
Analisis Data
Setelah diperoleh PGA dan Kg selanjutnya dihitung nilau shear strain (γ) menggunakan
persamaan:
( ) (3)
Nilai inilah merupakan hasil akhir yang menggambarkan kemampuan material lapisan
tanahuntuk saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Langkah selanjutnya
adalah pembuatan peta shear strain pada setiap titik koordinat menggunakan ArcMap.
Peta shear strain inilah yang selanjutnya di overlay dengan peta Tata Ruang Kota
Bengkulu untuk dijadikan sebagai Peta Tata Ruang baru yaitu Peta Tata Ruang berbasis
Mitigasi Bencana Gempabumi.
Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pandangan akan pentingnya memahami
ancaman bencana gempabumi di wilayah rawan gempabumi. Pemahaman ini agar dapat
diimplementasikan dalam merencanakan tata ruang untuk pembangunan perumahan
penduduk, pembangunan gedung, pabrik, dan infrastruktur.
3.3. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian
Sasaran penelitian, luaran dan indikator capaian kegiatan dapat dilihat pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian
No Kegiatan Sasaran Luaran Indikator
Capaian
Tahun 2017
1 Pengambilan dan
Pengolahan Data
gempabumi dan data
getaran Tanah Lokasi
Kota Bengkulu
Memperoleh nilai
frekuensi resonansi
getaran tanah (fo),
faktor amplifikasi
(A) dan percepatan
getaran tanah
maksimum (α)
Peta shear strain Sekurangnya ada
250 titik lokasi
yang diambil
datanya, sehingga
diperoleh 250
variasi fo, 250
variasi A, dan 250
variasi α
2 Analisis nilai fo, (A)
α, dan nilai shear
strainγWilayah Kota
Bengkulu
Memperoleh
Karakteristik dan
Peta shear strain
Kota Bengkulu
- Dokumen
Mitigasi
Bencana
Gempabumi
Diperoleh
dokumenancaman
bahaya
Gempabumi Kota
21
Kota Bengkulu
- Publikasi pada
Jurnal ilmiah
terindeks skopus
Bengkulu
Tahun 2018
1 Pengambilan dan
Pengolahan Data
pembangunan Kota
Bengkulu,
pembangunan
infrastruktur,
distribusi penduduk,
kepusan masyarakat
Memperoleh data
pembangunan Kota
Bengkulu,
pembangunan
infrastruktur,
distribusi penduduk,
kepusan masyarakat
Peta tata ruang
berbasis mitigasi
becana gempabumi
Terpakainya Peta
tata ruang berbasis
mitigasi becana
gempabumi, untuk
pengembangan
Kota Bengkulu
2 Analisis nilai Data
pembangunan Kota
Bengkulu,
pembangunan
infrastruktur,
distribusi penduduk,
kepusan masyarakat
Memperoleh
Karakteristik Strain
Geser (γ ) dan Peta
Strain Geser sedimen
- Dokumen
Mitigasi
Bencana
Gempabumi
Kota Bengkulu
- Publikasi pada
Jurnal ilmiah
terindeks skopus
Diperoleh
dokumen ancaman
bahaya
Gempabumi Kota
Bengkulu
Penelitian ini akan dilaksanakan di 2 tempat, yaitu Bengkulu dan Yogyakarta.
Pengambilan data seluruhnya di Bengkulu, tepatnya di wilayah KotaBengkulu.
Pertimbangan pengambilan data di wilayah kota adalah karena wilayah kota lebih dekat
dengan pusat gempabumi. Pusat gempabumi lebih sering terjadi di bawah Samudra
Hindia, karena di wilayah ini terdapat pertemuan antara lempeng tektonik Indo-
Australia dengan lempeng tektonik Eurasia. Di wilayah pesisir juga penduduk
Bengkulu lebih banyak bertempat tinggal, sehingga ketika terjadi gempabumi ancaman
terhadap penduduk paling banyak di wilayah ini.
Peta ancaman bahaya gempabumi dengan menggunakan indikator shear strain dengan
skala besar belum ada di Bengkulu. Dengan konsentrasi penduduk yang semakin padat
dan rencana pembangunan infrastruktur perkotaan ada di wilayah pesisir, maka untuk
mengurangi risiko dampak gempabumi perlu dibuat peta ancaman bahaya gempabumi
ini.Pengolahan data, analisis data, pembuatan peta, penyusunan laporan, serta
penyusunan jurnal internasional akan dilakukan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Pengambilan lokasi ini sesuai dengan lokasi tugas Peneliti
Pengarah, yaitu Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si yang telah bersedia dan memenuhi syarat
22
untuk tugas ini. Rekam jejak peneliti pengrah dapat dilihat pada curriculum vitae dan
profil peneliti pengarah. Pertimbangan lain karena penelitian ini merupakan
pengembangan dari disertasi. Pada disertasi dicari hubungan antara Peak Groun
Acceleration, Indeks Kerentanan Seismik dan Shear Strain dengan perubahan garis
pantai. Pada rencana penelitian ini shear strain diaplikasikan dalam tataruang Kota
Bengkulu berbasis bencana gempabumi.
BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN KELUARAN YANG DICAPAI
5.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang shear strain baru sampai batas analisis hasil seperti
dituangkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Nilai strain dan vs30 di setiap koordinat
No ID
Latitude
Longitude
Γ
Vs
1. ST105 -3,802 102,256 0,0019 206
2. ST140 -3,821 102,280 0,0009 311
3. ST144 -3,789 102,326 0,0003 257
4. ST150 -3,836 102,314 0,0011 197
5. ST8 -3,739 102,322 0,0002 302
6. ST147 -3,831 102,331 0,0010 260
7. ST79 -3,829 102,287 0,0009 310
8. ST43 -3,824 102,291 0,0012 216
9. ST68 -3,767 102,285 0,0002 342
10. ST148 -3,787 102,250 0,0017 290
11. ST121 -3,767 102,267 0,0004 262
12. ST80 -3,823 102,306 0,0008 267
13. ST170 -3,758 102,316 0,0005 253
14. ST188 -3,821 102,284 0,0015 288
15. ST44 -3,812 102,271 0,0013 271
16. ST45 -3,803 102,263 0,0004 322
17. ST21 -3,798 102,267 0,0000 322
18. ST161 -3,783 102,261 0,0023 188
19. ST60 -3,861 102,347 0,0008 338
20. ST56 -3,841 102,321 0,0017 278
21. ST83 -3,853 102,312 0,0027 250
22. ST183 -3,850 102,331 0,0037 180
23. ST19 -3,758 102,323 0,0001 253
24. ST57 -3,843 102,325 0,0019 206
25. ST84 -3,837 102,325 0,0013 257
26. ST185 -3,793 102,272 0,0022 188
27. ST154 -3,827 102,332 0,0010 315
23
28. ST51 -3,807 102,292 0,0016 180
29. ST9 -3,735 102,331 0,0003 292
30. ST85 -3,829 102,332 0,0005 235
31. ST145 -3,810 102,310 0,0003 268
32. ST191 -3,789 102,263 0,0019 273
33. ST32 -3,788 102,263 0,0008 273
34. ST22 -3,795 102,276 0,0007 306
35. ST132 -3,761 102,309 0,0005 253
36. ST162 -3,807 102,264 0,0053 184
37. ST181 -3,828 102,290 0,0035 180
38. ST90 -3,871 102,363 0,0015 180
39. ST42 -3,824 102,293 0,0019 257
40. ST103 -3,793 102,253 0,0020 263
41. ST46 -3,806 102,274 0,0006 322
42. ST190 -3,828 102,346 0,0007 315
43. ST75 -3,793 102,279 0,0002 306
44. ST129 -3,757 102,294 0,0005 264
45. ST189 -3,823 102,315 0,0032 235
46. ST137 -3,789 102,299 0,0004 373
47. ST74 -3,795 102,266 0,0027 225
48. ST52 -3,823 102,309 0,0004 296
49. ST41 -3,822 102,287 0,0005 288
50. ST47 -3,820 102,296 0,0003 312
51. ST192 -3,800 102,265 0,0034 225
52. ST174 -3,928 102,316 0,0001 312
53. ST87 -3,858 102,329 0,0008 312
54. ST194 -3,829 102,299 0,0028 267
55. ST110 -3,876 102,363 0,0042 233
56. ST184 -3,829 102,312 0,0050 235
57. ST40 -3,812 102,279 0,0009 313
58. ST130 -3,759 102,297 0,0011 247
59. ST29 -3,776 102,300 0,0007 268
60. ST142 -3,845 102,321 0,0033 265
61. ST126 -3,768 102,287 0,0006 293
62. ST49 -3,836 102,295 0,0004 311
63. ST48 -3,830 102,303 0,0018 206
64. ST187 -3,756 102,300 0,0006 282
65. ST12 -3,783 102,266 0,0007 290
66. ST55 -3,848 102,316 0,0016 265
67. ST146 -3,825 102,336 0,0007 315
68. ST131 -3,765 102,304 0,0010 253
69. ST104 -3,795 102,258 0,0008 278
70. ST125 -3,767 102,283 0,0004 278
71. ST114 -3,808 102,309 0,0135 180
72. ST69 -3,753 102,283 0,0004 278
73. ST39 -3,803 102,270 0,0009 322
74. ST155 -3,860 102,339 0,0014 239
75. ST77 -3,813 102,297 0,0022 235
24
76. ST167 -3,859 102,324 0,0073 206
77. ST193 -3,837 102,305 0,0028 210
78. ST176 -3,827 102,344 0,0011 245
79. ST106 -3,819 102,293 0,0020 288
80. ST156 -3,877 102,355 0,0008 255
81. ST81 -3,813 102,318 0,0010 235
82. ST175 -3,930 102,288 0,0002 233
83. ST153 -3,818 102,317 0,0027 184
84. ST127 -3,764 102,290 0,0005 279
85. ST37 -3,764 102,292 0,0004 279
86. ST70 -3,760 102,267 0,0004 269
87. ST152 -3,822 102,304 0,0042 235
88. ST122 -3,762 102,270 0,0005 269
89. ST16 -3,768 102,298 0,0005 269
90. ST59 -3,853 102,335 0,0003 312
91. ST78 -3,813 102,278 0,0009 271
92. ST141 -3,841 102,299 0,0015 210
93. ST115 -3,810 102,265 0,0005 279
94. ST118 -3,756 102,293 0,0070 247
95. ST134 -3,763 102,292 0,0006 250
96. ST128 -3,759 102,291 0,0007 286
97. ST4 -3,753 102,290 0,0009 278
98. ST67 -3,768 102,280 0,0005 278
99. ST23 -3,791 102,283 0,0005 267
100. ST66 -3,763 102,281 0,0002 281
101. ST111 -3,853 102,354 0,0030 206
102. ST177 -3,853 102,305 0,0017 236
103. ST98 -3,923 102,278 0,0001 242
104. ST17 -3,765 102,307 0,0006 253
105. ST28 -3,773 102,326 0,0006 247
106. ST91 -3,874 102,351 0,0008 247
107. ST61 -3,871 102,364 0,0003 233
108. ST65 -3,760 102,280 0,0006 216
109. ST54 -3,857 102,308 0,0010 236
110. ST116 -3,787 102,252 0,0069 233
111. ST86 -3,842 102,347 0,0023 257
112. ST133 -3,767 102,312 0,0007 282
113. ST50 -3,828 102,281 0,0006 296
114. ST3 -3,757 102,281 0,0003 278
115. ST15 -3,772 102,290 0,0004 279
116. ST63 -3,882 102,315 0,0002 246
117. ST71 -3,766 102,276 0,0006 262
118. ST149 -3,807 102,278 0,0014 238
119. ST26 -3,781 102,309 0,0004 286
120. ST89 -3,856 102,349 0,0040 278
121. ST164 -3,832 102,283 0,0038 197
122. ST113 -3,796 102,331 0,0012 206
123. ST179 -3,788 102,309 0,0006 268
25
124. ST93 -3,887 102,336 0,0011 239
125. ST64 -3,758 102,266 0,0010 268
126. ST2 -3,762 102,272 0,0004 262
127. ST62 -3,890 102,323 0,0004 242
128. ST117 -3,785 102,267 0,0026 225
129. ST168 -3,782 102,330 0,0007 270
130. ST94 -3,888 102,319 0,0007 204
131. ST119 -3,751 102,273 0,0009 268
132. ST123 -3,760 102,274 0,0012 216
133. ST186 -3,793 102,311 0,0008 285
134. ST135 -3,740 102,321 0,0021 236
135. ST158 -3,897 102,319 0,0005 238
136. ST82 -3,840 102,308 0,0005 278
137. ST107 -3,838 102,290 0,0015 210
138. ST124 -3,761 102,278 0,0003 216
139. ST25 -3,784 102,301 0,0005 239
140. ST112 -3,826 102,320 0,0001 285
141. ST136 -3,773 102,310 0,0012 242
142. ST108 -3,920 102,262 0,0051 180
143. ST109 -3,876 102,318 0,0056 180
144. ST163 -3,759 102,273 0,0001 268
145. ST34 -3,795 102,283 0,0003 306
146. ST73 -3,776 102,282 0,0010 184
147. ST24 -3,788 102,292 0,0007 239
148. ST169 -3,798 102,328 0,0014 204
149. ST157 -3,874 102,338 0,0017 210
150. ST95 -3,912 102,316 0,0019 204
151. ST172 -3,906 102,319 0,0029 238
152. ST36 -3,789 102,314 0,0013 239
153. ST88 -3,866 102,313 0,0005 194
154. ST171 -3,875 102,338 0,0011 247
155. ST27 -3,777 102,317 0,0007 265
156. ST159 -3,887 102,303 0,0010 238
157. ST5 -3,749 102,297 0,0025 210
158. ST76 -3,800 102,301 0,0012 206
159. ST143 -3,750 102,256 0,0015 270
160. ST100 -3,751 102,260 0,0010 197
161. ST138 -3,802 102,286 0,0029 238
162. ST160 -3,760 102,262 0,0013 204
163. ST165 -3,907 102,306 0,0016 184
164. ST120 -3,772 102,263 0,0057 241
165. ST151 -3,781 102,276 0,0018 241
166. ST180 -3,810 102,283 0,0024 271
167. ST92 -3,873 102,333 0,0004 231
168. ST14 -3,775 102,282 0,0026 290
169. ST96 -3,919 102,301 0,0004 219
170. ST31 -3,772 102,273 0,0017 184
171. ST35 -3,784 102,287 0,0020 188
26
172. ST99 -3,758 102,260 0,0001 180
173. ST6 -3,746 102,306 0,0050 236
174. ST1 -3,765 102,263 0,0073 231
175. ST18 -3,761 102,315 0,0012 275
176. ST30 -3,782 102,277 0,0045 188
177. ST72 -3,776 102,271 0,0003 180
178. ST13 -3,778 102,273 0,0073 184
179. ST33 -3,789 102,272 0,0282 275
180. ST97 -3,934 102,291 0,0019 246
181. ST7 -3,742 102,314 0,0005 263
182. ST20 -3,802 102,259 0,0007 288
183. E1 -3,760 102,262 0,0004 297
184. E2 -3,783 102,261 0,0005 292
185. E3 -3,807 102,264 0,0016 225
186. E4 -3,759 102,273 0,0023 180
187. F1 -3,832 102,283 0,0053 266
188. F2 -3,907 102,306 0,0001 212
189. F3 -3,940 102,279 0,0038 197
190. F4 -3,859 102,324 0,0057 180
191. KT1 -3,782 102,330 0,0017 274
192. KT2 -3,798 102,327 0,0073 180
193. KT3 -3,758 102,316 0,0007 197
194. KT4 -3,875 102,338 0,0017 268
195. KT5 -3,906 102,319 0,0005 365
196. KT6 -3,905 102,339 0,0007 278
197. KT7 -3,928 102,316 0,0012 296
198. KT8 -3,930 102,288 0,0004 238
199. KT9 -3,827 102,344 0,0001 257
200. KT10 -3,853 102,306 0,0002 275
201. KT11 -3,786 102,295 0,0011 245
202. KT12 -3,788 102,309 0,0017 312
203. KT13 -3,810 102,283 0,0014 278
204. KT14 -3,828 102,290 0,0006 281
205. KT15 -3,850 102,305 0,0004 324
206. KT16 -3,850 102,331 0,0035 257
207. KT17 -3,829 102,312 0,0006 203
208. H1 -3,756 102,300 0,0037 238
209. H2 -3,793 102,311 0,0050 197
210. H3 -3,793 102,272 0,0001 225
211. H4 -3,821 102,284 0,0007 184
212. H5 -3,823 102,315 0,0012 235
213. H6 -3,828 102,346 0,0015 315
214. Hotel Bkl -3,789 102,263 0,0032 225
215. H_BE_LT2 -3,800 102,265 0,0007 204
216. H_MANDELIN -3,837 102,305 0,0019 257
217. R_SARWIT -3,829 102,299 0,0034 267
218. f1 -3,763 102,292 0,0028 269
219. f2 -3,740 102,321 0,0028 236
27
220. f3 -3,773 102,310 0,0004 265
221. f4 -3,789 102,299 0,0016 267
222. f5 -3,802 102,286 0,0010 266
223. f6 -3,813 102,310 0,0003 312
224. f7 -3,821 102,280 0,0016 267
225. f8 -3,841 102,299 0,0005 303
226. f9 -3,845 102,321 0,0010 206
227. f10 -3,751 102,192 0,0009 292
228. f11 -3,789 102,326 0,0020 238
229. f12 -3,810 102,310 0,0004 293
230. f13 -3,825 102,336 0,0002 340
231. f14 -3,831 102,331 0,0002 257
232. f15 -3,786 102,250 0,0005 194
233. f16 -3,807 102,278 0,0013 238
234. f17 -3,836 102,314 0,0018 257
235. f18 -3,781 102,276 0,0014 267
236. f19 -3,822 102,304 0,0013 245
237. f20 -3,818 102,317 0,0017 253
238. f21 -3,843 102,332 0,0031 303
239. f22 -3,860 102,339 0,0026 267
240. f23 -3,772 102,355 0,0007 318
241. f24 -3,874 102,338 0,0011 239
242. f25 -3,897 102,319 0,0008 233
243. f26 -3,887 102,303 0,0013 238
Hasil penelitian yang lain adalah Peta Shear Strain yang menggambarkan wilayah yang
berpotensi mengalami kerusakan jika terjadi gempabumi. Tingkat kerusakan dimulai
dari sangat potensial (diberi warna merah), potensial (warna kuning), dan tidak
berpotensi yang diberi warna hijau. Hasil penelitian dalam peta ditunjukkan pada
Gambar 5.1.
28
Peta shear strain dengan skala 1: 80.000 menggambarkan tiga kondisi yaitu , potensial,
dan aman mengalami kerusakan parah jika terjadi gempabumi. Sangat potensial
mengalami kerusakan diberi warna merah sekitar 24 %, potensial mengalami kerusakan
29
diberi warna kurang dengan prosentase sekitar 35 % dan aman dari kerusakan diberi
warna hijau sekitar 41 %. Kerusakan yang ditimbulkan dengan kuatnya potensi ini
adalah kerusakan dalam bentuk rusaknya bangunan fisik, jalan pecah-pecah, jembatan
putus, tanah longsor, tsunami, liquefaction, dan lainnya. Dalam tabel analisis data, nilai
shear strain yang dapat berdampak pada potensi kerusakan parah adalah sebesar >
0,001. Menurut Isihara (1982), defermasi lapisan tanah yang mungkin terjadi pada saat
terjadi gempabumi dituangkan pada tabel 2.1. Wilayah yang mengalami potensi sangat
tinggi terjadinya kerusakan adalah wilayah Kelirahan Tanah Patah, Kelurahan
Lempuing, Kelurahan Berkas, Kelurahan Timur Indah, Kelurahan Lingkar Barat,
Kelurahan Teluk Sepang, Kelurahan Padang Harapan, Kelurahan Pagar Dewa dan
Kelurahan Pematang Gubernur. Kelurahan-kelurahan ini menyebar di berberapa
kecamatan yaitu Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Selebar, Kecamatan Muara
Bangkahulu dan Kecamatan Sungai Serut. Tentunya di kelurahan seperti disebutkan di
atas maka akan sangat berpengaruh pada peta tataruang pembangunan di Kota
Bengkulu.
Selama ini perencanaan tataruang Kota Bengkulu dilakukan tanpa mempertimbangkan
aspek bencana yang mungkin terjadi, terutama gempabumi. Lokasi yang akan
digunakan untuk pembangunan pertokoan, perumahan, industri, dan pariwisata belum
mempertimbangkan aspek gempabumi yang memiliki peran merusak suatu wilayah.
Penelitian tentang shear strain di setiap wilayah di Kota Bengkulu akan sangat
membantu pemerintah daerah dalam menentukan wilayah yang relatif aman jika terjadi
gempabum. Wilayah yang terancam sangat kuat terhadap gelompang gempabumi dapat
dideteksi lebih awal. Dengan adanya deteksi ini pemerintah dapat mengatur lebih jauh
tentang target usia suatu banguan.
Penelitian tentang shear strain tidak hanya memberikan gambaran tentang rentannya
suatu wilayah terhadap gempabumi, akan tetapi dapat memberikan informasi tentang
rentan tidaknya suatu wilayah dari kekuatan gelombang seismik waktu terjadi
gempabumi. Informasi yang diberikan dapat berupa informasi tentang wilayah yang
rentan tanah longsor (landslide), likuifaksi (lequefaction).
Salah satu hasil penelitian Farid (2017) memberikan gambaran tentang wilayah Kota
Bengkulu yang rentan terkena lukuifaksi waktu terjadi gempabumi. Kerentanan
terhadap bahaya likuifaksi dikemukakan oleh beberpa peneliti.
30
Marto (2012) menyetakan bahwa likuifaksi terjadi pada tanah yang tidak padat dan
jenuh air. Rosser (2015) mengemukakan bahwa likuifaksi merupakan fenomena
hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran. Getaran yang dimaksud adalah getaran
yang diakibatkan oleh gempabumi atau getaran lain. Ketika mengalami getaran, sifat
lapisan tanah berubah menjadi seperti cairan, sehingga tidak mampu menyangga
bangunan yang ada di atasnya. Likuifaksi biasanya terjadi pada tanah yang jenuh air,
yaitu seluruh pori-pori terisi oleh air. Pada saat mengalami getaran, air ini memberikan
suatu tekanan pada partikel-partikel tanah sehingga mempengaruhi kepadatan tanah
tersebut. Sebelum terjadinya gempabumi, tekanan air pada tanah cukup rendah, namun
setelah menerima getaran, tekanan air dalam tanah meningkat, sehingga dapat
menggerakkan partikel tanah tersebut dengan mudah.
Kota Bengkulu berlokasi pada koordinat 3o45' – 3
o59' Lintang Selatan dan 102
o14' –
102o22', berada pada wilayah subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan lempeng
tektonik Eurasia. Konsekuensi menempati lokasi ini adalah rawan gempabumi, yang
berarti juga rawan likuifaksi.
Gempabumi berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Kota Bengkulu tahun 2000
memberikan informasi nyata akan banyaknya kondisi likuifaksi di lokasi tersebut.
Pathak (2012) menilai akan pentingnya pengukuran peak ground acceleration dan
kecepatan gelombang geser ketika melakukan assesment terhadap potensi likuifaksi di
suatu wilayah. Menurut Kumar (2012) salah satu syarat terjadinya likuifaksi adalah
percapatan getaran tanah maksimum yang nilainya di atas 300 gal. Hasil survey tetang
percepatan getaran tanah maksimum, hampir semua wilayah di Kota Bengkulu memiliki
nilai percepatan getaran tanah maksimum diatas 300 gal (Farid, 2016). Baik Mabrur
(2009) dan Farid (2016) memberikan gambaran akan tingginya potensi wilayah
terancam likuifaksi ketika terjadi gempabumi di Kota Bengkulu. Kedua pernyataan
tersebut telah dibuktikan ketika terjadi gempabumi tahun 2000 di kota bersebut.
Jika dihubungkan dengan dengan kondisi geologi di Kota Bengkulu, maka hampir
semua daerah di Kota Bengkulu berada pada kondisi geologi yang tergolong lunak
seperti pasir, graveal, lumpur, dan lempung. Kondisi tanah yang lunak akan sulit
dilewati oleh gelombang geser ( ), atau dengan kata lain kondisi tanah yang lunak
memiliki nilai yang rendah (Fukushima dan Tanaka, 1999). Kondisi tanah yang
lunak ini ternyata juga memiliki indeks kerentanan seismik yang tinggi, dan ini berarti
31
tanah dengan indeks kerentanan seismik tinggi rawan terjadinya likuifaksi. Pernyataan
ini sejalan dengan pernyataan Huang dan Tseng (2002) yang menyatakan bahwa daerah
Yuan Lin yang mengalami kerusakan parah dan terjadi likuefaksi ternyata terletak pada
zona indeks kerentanan seismik tinggi berdasarkan mikrotremor. Pengukuran daerah
likuifaksi berdasarkan kondisi tanah yang lunak dan memiliki kecepatan gelombang
geser rendah akan dicoba dihubungkan dengan daerah dengan shear strain di daerah
tersebut. Hubungan ini belum dilakukan akan tetapi perlu untuk dibuktikan.
Penelitian ini bertujuan mengukur potensi daerah terancam likuifaksi dengan
menggunakan data mikrotremor. Data mikrotremor diakuisisi dengan seismometer
periode pendek tiga komponen yaitu komponen horizontal utara-selatan, komponen
horizontal timur-barat, dan komponen vertikal. Olah data mikrotremor akan
menghasilkan nilai indeks kerentanan seismik. Nilai indeks kerentanan seismik
kemudian dikalikan dengan percepatan getaran tanah maksimum yang akan
menghasilkan nilai shear strain ( ). Selama ini pengukuran wilayah ternancam
likuifaksi menggunakan indikator kekerasan tanah yang diwakili oleh nilai kecepatan
gelombang geser pada kedalaman 30 meter ( ) dari permukaan tanah. Untuk
menunjukkan bahwa shear strain dapat dijadikan sebagai indikator pengukuran wilayah
berpotensi likuifaksi, maka indikator shear strain harus dibandingkan dengan .
Perbandingan antara nilai shear strain dengan dituangkan dalam grafik sehingga
pengukuran potensi ancaman likuifaksi dari suatu wilayah dapat langsung diukur pada
grafik tersebut.
5.2. Keluaran yang telah dicapai
Sesuai dengan skedul yang direncanakan keluaran smpai dengan 31 Oktober 2017
adalah :
1. Fullpaper yang telah diseminarkan pada tanggal 25 Agustus di Unaer Surabaya pada
The 2017 International Seminar on Sensors, Instrumentation, Measurement and
Metrology (makalah terlampir).
2. Fullpaper accepted di IJASEIT (International Journal on Advenced Science,
Enginering and Information Technilogy).
3. Fullpaper yang telah diseminarkan pada tanggal 7 September 2017 di UGM
Yogyakarta pada The International Conference on Theoretical and
32
Applied Physics (ICTAP) (Fullpaper terlampir).
3. Draf Buku Ajar Mitigasi Bencana di Jurusan Fisika (S1) dan Pendidikan Mitigasi
Bencana (S2 Pendidikan IPA), masih sekitar 40%.
4. Draf Panduan penanggulangan Bencana di Kota Benngkulu yang telah mencapai 80
%.
BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
Tahap berikutnya untuk penelitian ini adalah :
1. Melengkapi dan mengganti data akibat adanya pemotongan dana.
2. Pengambilan dan Pengolahan data pembangunan Kota Bengkulu, pembangunan
infrastruktur, distribusi penduduk, kepuasan masyarakat.
3. Analisis nilai data pembangunan Kota Bengkulu, pembangunan infrastruktur,
distribusi penduduk, serta kepusan masyarakat.
4. Pembuatan Peta tata ruang berbasis mitigasi becana gempabumi
5. Melakukan sosialisasi dengan pegawai Dinas Tataruang tentang Peta tata ruang
berbasis mitigasi becana gempabumi
6. Jurnal Internasional berindeks scopus
7. Menyelesaikan Buku Ajar Mitigasi Bencana
8. Menyelesaikan panduan Perencanaan Penanggulangan Bencana Kota Bengkulu
.
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Kota Bengkulu merupakan
daerah yang memiliki shear strain tinggi di bebrapa kecamatan seperti Kecamatan
Gading Cempaka, Kecamatan Selebar, Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kecamatan
Ratu Samban. Prosentase daerah yang memiliki shear strain tinggi mencapai 16 %. Di
daerah tersebut akan sangat mungkin terjadi tanah longsor, jalan pecah-pecah, bangunan
roboh dan likuifaksi.
33
7.2. Saran
Penelitian ini baru berjalan setengah jalan, sehingga ada beberapa keluaran prinsip
yang harus diselesaikan seperti Buku Ajar Mitigasi Bencana dan Panduan Perencanaan
Penanggulangan Kota Bengkulu. Peneltian ini juga belum dapat diterapkan oleh Pemda
Kota Bengkulu, karena belum ada sinkronisasi antara Perencanaan Tataruang kota
sekarang, dengan Perencanaan Tataruang kota berbasis bencana. Berdasarkan hal-hal
tersebut maka sangat penting untuk melanjutkan penelitian ini sampai minimal 2 tahun.
34
DAFTAR PUSTAKA
Adil.M. D., Qureshi.A, Raju. J., 2013. A Study on Earthquake Resistant Construction
Techniques , American Journal of Engineering Research (AJER) e-ISSN : 2320-
0847 p-ISSN : 2320-0936 Volume-02, Issue-12, pp-258-264 www.ajer.org
Allotey.N.K, Arku.G, Amponsah.P.E, 2010. Earthquake-disaster preparedness: the case
of Accra, International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment
Vol. 1 No. 2, 2010 pp. 140-156 q Emerald Group Publishing Limited 1759-5908,
DOI 10.1108/17595901011056613
A. Marto, T. Ch. Soon, “ Short Review on Liquefaction Susceptibility,” International
Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 Vol.
2. 2012
BMKG Bengkulu, 2011, Sejarah Gempa Bumi Bengkulu dari tahun 1800.
B. Rosser,.” Liquefaction risk in Hawke’s Bay, “ GNS Science, 2015.
Campbell, Kenneth W., and Bozorgnia, Yousef.2006. Campbell-Bozorgnia NGA
Empirical Ground Motion Model for theAverage Horizontal Component of
PGA,PGV, PGD and SA at Selected SpectralPeriods Ranging from 0.01–10.0
Seconds(Version 1.1). Pacific Earthquake Engineering Research Center, College of
Engineering, University of California, Berkeley.
Chung, J.K., 2007. Estimation of Ground Strain Using Accelerograms Recorded by
Two Dense Seismic Arrays at Lotung, Taiwan, Terr. Atmos. Ocean. Sci., Vol. 18,
No. 4, 715-737, October 2007
Daniel, E. B. 2001. An Assessment of Beach Erosion Hazards in St. Kitts and Nevis.
OAS/USAID Post‐Georges Disaster Mitigation Project. Implemented by the
Organization of American States, Unit for Sustainable Development and
Environment for USAID‐Jamaica/Caribbean Regional Program.
Daryono, 2011. Indeks Kerentanan Seismik Berdasarkan Mikrotremor pada Setiap
Satuan Bentuklahan Di Zona Graben Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta,
Disertasi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Farid M, 2012, ShorelinesChanges Survey inBengkulu City Based Microseismic Data,
Proceeding 6th
ICOPIA Solo-Oktober 3th
, 2012 International Conference On
Physics And Its Aplications
Farid M, 2012, Shoreline Changesand Seismic Vulnerability Index in The Earthquake
Prone Areas (The Case of Coastal North Bengkulu, Bengkulu Province-Indonesia),
3rd
Basic Science Annual Proceding International Conference.
Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2013. The reletionships among
ground shear strain, shore characteristics and abrasion on the west coast of
Bengkulu Province, Indonesia, Caspian Journal of Applied Sciences Research, 2(2),
pp. 143-153, 2013.
Fukushima, Y. and Tanaka, T.A.1990. A new attenuation relation for peak horizontal
acceleration of strong earthquake ground motion in Japan, Bulletin of the
Seismological Society of America, v.80, no. 4, p.757-783.
35
Ishihara, K. 1982. Introduction to Dynamic Soil Mechanism. Japan.
Huang, H. and Tseng, Y. 2002. Characteristics of soil liquefaction using H/V of
microtremor in Yuan-Lin area, Taiwan. TAO, Vol. 13, No. 3, 325-338.
Irsyam, M., I.W. Sengara, F. Aldimar, S. Widiantoro, W. Triyoso, Danny H.N., Engkon
K., I. Meilano, Suhardjono, M. Asrurifak dan M. 2010. Ringkasan Hasil Studi Tim
Revisi Peta Gempabumi Indonesia. Bandung.
Ismulhadi A, 2012, Pemetaan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan Kerentanan
Seismik Akibat Gempa Bumi untuk Mendukung Rencana Tata Ruang dan Wilayah
(RTRW) Kota Bengkulu
Kim, J., 2013. Effects of relative density and accumulated shear strain on post-
liquefaction residual deformation, Nat. Hazards Earth Syst. Sci., 13, 2567–2577
Kiranbala. D, 2012. Seismic Hazard And Its Mitigation, A Review , International
Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering Website:
www.ijetae.com (ISSN 2250-2459, Volume 2, Issue 11, November 2012) 517
M¨ uller. R. D and Landgrebe T. C. W, 2012. The link between great earthquakes
andthe subduction of oceanic fracture zones, Solid Earth, 3, 447–465, Doi:10.5194/se-3-
447-2012
Nakamura, Y. 2000. Clear Identification of Fundamental Idea of Nakamura’s Technique
and Its Application. World Conference of Earthquake Engineering.
Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. 2000. Local Site Effect of Kobe Based on
Microtremor Measurement. Proceeding of the Sixth International Conference on
Seismic Zonation EERI, Palm Springs California.
Nakamura, Y. 2008. On The H/V Spectrum. The 14th
World Conference on Earthquake
Engineering, Beijing, China.
Rajendran, 2013. On The Recurrence Of Great Subduction Zone Earthquakes Special
Section: Earth Sciences Current Science, Vol. 104, No. 7, 10 April 2013
Skarlatoudis, A., 2004. The Dependence Of Peak Horizontal Acceleration On
Magnitude And Distance For Small Magnitude Earthquakes In Greece, 13th
World
Conference On Earthquake Engineering Vancouver, B.C., Canada August 1-6,
2004 Paper No. 1857.
S. R. Pathak, A. N. Dalvi.. “Liquefaction Potential Assessment: An Elementary
Approach, International Journal of Innovative Research ,”in Science, Engineering
and Technology Vol. 1, Issue 2, December 2012
Susilo, A. and Wiyono, S.H., 2012, Frequency Analysis and Seismic Vulnerability
Index by Using Nakamura Methods at a New Artery Way in Porong, Sidoarjo,
Indonesia, International Journal of Applied Physics and Mathematics, Vol. 2, No.
4, July 2012
Ulutas,E., 2009. Empirical Attenuation Relationship Of Peak Ground Acceleration For
Eastern Marmara Region In Turkey,The Arabian Journal For Science And
36
Engineer Ing, Volume 35, Number 1A January 2010, Paper Received July 8, 2008;
Paper Revised April 24, 2009; Paper Accepted May 27, 2009.
Yih-Min, 2001. Near Real-Time Mapping of Peak Ground Acceleration and Peak
Ground Velocity Following a Strong Earthquake, Bulletin of the Seismological
Society of America, 91, 5, pp. 1218–1228, October 2001
Zhao, D., 2012. Tomography and dynamics of Western-Pacific subduction zones,
Monogr. Environ. Earth Planets,1, 1–70, doi:10.5047/meep.2012.00101.0001
37
LAMPIRAN I
Olah Data Mikrotremor
ID Latt Long A0 fo Mw Lat Long ΔX ΔY Δ (km) h
(km)
R T 1/√Tg 0,61M logR d e f α Kg γ Vs
ST105
-3,802
102,256
5,539 10,850 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,027 103,591
33 108,720
0,092 3,294 4,697 2,036 1,727
0,653
2,316
682,5
2,83
0,00192974
206
ST140
-3,821
102,280
3,720 10,673 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,036 102,000
33 107,205
0,094 3,267 4,697 2,030 1,728
0,653
2,316
676,1
1,30
0,00087654
311
ST144
-3,789
102,326
2,167 10,626 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,056 106,569
33 111,562
0,094 3,260 4,697 2,048 1,726
0,654
2,317
676,9
0,44
0,00029905
257
ST150
-3,836
102,314
4,078 10,400 7,7 -4,72 102,09 0,781 0,050 101,215
33 106,459
0,096 3,225 4,697 2,027 1,729
0,653
2,316
667,1
1,60
0,00106671
197
ST8 -3,739
102,322
1,725 10,302 7,7 -4,72 102,09 0,963 0,054 111,948
33 116,710
0,097 3,210 4,697 2,067 1,724
0,654
2,319
668,9
0,29
0,00019324
302
ST147
-3,831
102,331
3,998 10,041 7,7 -4,72 102,09 0,791 0,058 102,249
33 107,442
0,100 3,169 4,697 2,031 1,728
0,653
2,316
655,9
1,59
0,00104422
260
ST79 -3,829
102,287
3,792 10,025 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,039 101,271
33 106,512
0,100 3,166 4,697 2,027 1,729
0,653
2,316
654,9
1,43
0,00093945
310
ST43 -3,824
102,291
4,225 9,805 7,7 -4,72 102,09 0,802 0,040 101,897
33 107,108
0,102 3,131 4,697 2,030 1,728
0,653
2,316
648,0
1,82
0,00117988
216
ST68 -
3,767
102,2
85
1,595 9,707 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,038 107,971
33 112,902
0,103 3,116 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
647,6
0,26
0,00016981
342
ST148
-3,787
102,250
4,999 9,641 7,7 -4,72 102,09 0,870 0,026 105,075
33 110,135
0,104 3,105 4,697 2,042 1,727
0,653
2,317
644,1
2,59
0,00166953
290
ST121
-3,767
102,267
2,308 9,596 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,031 107,584
33 112,531
0,104 3,098 4,697 2,051 1,726
0,654
2,318
643,7
0,56
0,00035739
262
ST80 -3,823
102,306
3,452 9,530 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,047 102,410
33 107,596
0,105 3,087 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
639,1
1,25
0,00079902
267
ST170
-3,758
102,316
2,810 9,400 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,051 109,703
33 114,559
0,106 3,066 4,697 2,059 1,725
0,654
2,318
638,0
0,84
0,00053594
253
ST188
-3,821
102,284
4,700 9,100 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,038 102,120
33 107,320
0,110 3,017 4,697 2,031 1,728
0,653
2,316
624,4
2,43
0,00151568
288
ST44 -3,812
102,271
4,289 8,953 7,7 -4,72 102,09 0,825 0,033 102,810
33 107,976
0,112 2,992 4,697 2,033 1,728
0,653
2,316
619,6
2,06
0,00127339
271
ST45 -3,803
102,263
2,276 8,844 7,7 -4,72 102,09 0,840 0,030 103,552
33 108,683
0,113 2,974 4,697 2,036 1,727
0,653
2,316
616,2
0,59
0,00036103
322
ST21 -3,798
102,267
0,256 8,750 7,7 -4,72 102,09 0,850 0,031 104,189
33 109,290
0,114 2,958 4,697 2,039 1,727
0,653
2,317
613,2
0,01
4,598E-06
322
ST161
-3,783
102,261
5,670 8,500 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,029 105,766
33 110,795
0,118 2,915 4,697 2,045 1,726
0,653
2,317
605,1
3,78
0,00228845
188
ST60 -3,861
102,347
3,258 8,309 7,7 -4,72 102,09 0,738 0,066 99,519 33 104,848
0,120 2,883 4,697 2,021 1,729
0,653
2,315
595,5
1,28
0,00076048
338
ST56 -3,841
102,321
4,779 8,158 7,7 -4,72 102,09 0,773 0,054 100,898
33 106,157
0,123 2,856 4,697 2,026 1,729
0,653
2,316
590,7
2,80
0,00165381
278
ST83 -3,853
102,312
6,117 7,982 7,7 -4,72 102,09 0,751 0,049 99,315 33 104,654
0,125 2,825 4,697 2,020 1,729
0,653
2,315
583,5
4,69
0,00273537
250
38
ST18
3
-
3,850
102,3
31
7,100 7,840 7,7 -4,72 102,09 0,756 0,058 100,178
33 105,473
0,128 2,800 4,697 2,023 1,729
0,653
2,315
578,7
6,43
0,00372096
180
ST19 -
3,758
102,3
23
1,201 7,638 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,054 109,895
33 114,743
0,131 2,764 4,697 2,060 1,725
0,654
2,318
575,2
0,19
0,00010857
253
ST57 -
3,843
102,3
25
5,029 7,494 7,7 -4,72 102,09 0,770 0,055 100,823
33 106,087
0,133 2,737 4,697 2,026 1,729
0,653
2,316
566,1
3,37
0,00191004
206
ST84 -
3,837
102,3
25
4,105 7,421 7,7 -4,72 102,09 0,780 0,055 101,439
33 106,672
0,135 2,724 4,697 2,028 1,728
0,653
2,316
563,6
2,27
0,00127984
257
ST18
5
-
3,793
102,2
72
5,380 7,300 7,7 -4,72 102,09 0,859 0,033 104,851
33 109,921
0,137 2,702 4,697 2,041 1,727
0,653
2,317
560,4
3,96
0,0022218
188
ST15
4
-
3,827
102,3
32
3,526 7,266 7,7 -4,72 102,09 0,798 0,058 102,714
33 107,885
0,138 2,695 4,697 2,033 1,728
0,653
2,316
558,2
1,71
0,00095495
315
ST51 -
3,807
102,2
92
4,559 7,265 7,7 -4,72 102,09 0,833 0,041 103,760
33 108,881
0,138 2,695 4,697 2,037 1,727
0,653
2,316
558,6
2,86
0,00159809
180
ST9 -
3,735
102,3
31
2,037 7,241 7,7 -4,72 102,09 0,971 0,058 112,576
33 117,314
0,138 2,691 4,697 2,069 1,724
0,654
2,319
561,1
0,57
0,00032161
292
ST85 -
3,829
102,3
32
2,509 7,153 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,059 102,504
33 107,685
0,140 2,674 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
553,7
0,88
0,00048729
235
ST14
5
-
3,810
102,3
10
2,016 7,114 7,7 -4,72 102,09 0,827 0,048 103,872
33 108,988
0,141 2,667 4,697 2,037 1,727
0,653
2,316
552,8
0,57
0,00031568
268
ST19
1
-
3,789
102,2
63
4,980 7,100 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,030 105,069
33 110,130
0,141 2,665 4,697 2,042 1,727
0,653
2,317
552,7
3,49
0,00193063
273
ST32 -
3,788
102,2
63
3,282 7,088 7,7 -4,72 102,09 0,868 0,030 105,175
33 110,230
0,141 2,662 4,697 2,042 1,727
0,653
2,317
552,3
1,52
0,00083916
273
ST22 -
3,795
102,2
76
2,919 6,992 7,7 -4,72 102,09 0,856 0,035 104,729
33 109,805
0,143 2,644 4,697 2,041 1,727
0,653
2,317
548,4
1,22
0,00066829
306
ST13
2
-
3,761
102,3
09
2,388 6,689 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,048 109,133
33 114,013
0,150 2,586 4,697 2,057 1,725
0,654
2,318
538,0
0,85
0,00045858
253
ST16
2
-
3,807
102,2
64
8,100 6,500 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,030 103,163
33 108,312
0,154 2,550 4,697 2,035 1,728
0,653
2,316
528,1
10,09
0,00533067
184
ST18
1
-
3,828
102,2
90
6,540 6,480 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,040 101,511
33 106,740
0,154 2,546 4,697 2,028 1,728
0,653
2,316
526,7
6,60
0,00347619
180
ST90 -
3,871
102,3
63
4,243 6,469 7,7 -4,72 102,09 0,721 0,075 99,011 33 104,365
0,155 2,543 4,697 2,019 1,730
0,652
2,315
525,2
2,78
0,00146163
180
ST42 -
3,824
102,2
93
4,857 6,393 7,7 -4,72 102,09 0,803 0,041 102,014
33 107,218
0,156 2,528 4,697 2,030 1,728
0,653
2,316
523,3
3,69
0,00193118
257
ST10
3
-
3,793
102,2
53
4,932 6,364 7,7 -4,72 102,09 0,860 0,027 104,509
33 109,596
0,157 2,523 4,697 2,040 1,727
0,653
2,317
523,1
3,82
0,00199896
263
ST46 -
3,806
102,2
74
2,760 6,357 7,7 -4,72 102,09 0,835 0,034 103,440
33 108,576
0,157 2,521 4,697 2,036 1,727
0,653
2,316
522,4
1,20
0,0006258
322
ST19
0
-
3,828
102,3
46
2,960 6,300 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,065 103,026
33 108,182
0,159 2,510 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
519,9
1,39
0,000723 315
ST75 -
3,793
102,2
79
1,352 6,218 7,7 -4,72 102,09 0,860 0,036 105,042
33 110,104
0,161 2,494 4,697 2,042 1,727
0,653
2,317
517,2
0,29
0,00015214
306
ST12
9
-
3,757
102,2
94
2,399 6,211 7,7 -4,72 102,09 0,927 0,042 109,272
33 114,146
0,161 2,492 4,697 2,057 1,725
0,654
2,318
518,5
0,93
0,00048063
264
ST18
9
-
3,823
102,3
15
6,160 6,200 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,051 102,676
33 107,849
0,161 2,490 4,697 2,033 1,728
0,653
2,316
515,6
6,12
0,00315557
235
39
ST13
7
-
3,789
102,2
99
2,204 6,091 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,044 105,863
33 110,887
0,164 2,468 4,697 2,045 1,726
0,653
2,317
512,2
0,80
0,00040844
373
ST74 -
3,795
102,2
66
5,699 6,067 7,7 -4,72 102,09 0,855 0,031 104,477
33 109,565
0,165 2,463 4,697 2,040 1,727
0,653
2,317
510,7
5,35
0,00273379
225
ST52 -
3,823
102,3
09
2,191 6,008 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,048 102,510
33 107,691
0,166 2,451 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
507,5
0,80
0,00040533
296
ST41 -
3,822
102,2
87
2,399 6,001 7,7 -4,72 102,09 0,806 0,039 102,005
33 107,210
0,167 2,450 4,697 2,030 1,728
0,653
2,316
507,0
0,96
0,00048612
288
ST47 -
3,820
102,2
96
1,844 5,962 7,7 -4,72 102,09 0,811 0,042 102,505
33 107,686
0,168 2,442 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
505,5
0,57
0,0002882
312
ST19
2
-
3,800
102,2
65
6,343 5,933 7,7 -4,72 102,09 0,847 0,031 103,962
33 109,074
0,169 2,436 4,697 2,038 1,727
0,653
2,317
504,8
6,78
0,0034234
225
ST17
4
-
3,928
102,3
16
1,200 5,900 7,7 -4,72 102,09 0,627 0,051 91,415 33 97,189 0,169 2,429 4,697 1,988 1,734
0,651
2,312
498,5
0,24
0,00012166
312
ST87 -
3,858
102,3
29
3,117 5,879 7,7 -4,72 102,09 0,744 0,057 99,312 33 104,651
0,170 2,425 4,697 2,020 1,729
0,653
2,315
500,8
1,65
0,00082758
312
ST19
4
-
3,829
102,2
99
5,740 5,870 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,044 101,574
33 106,800
0,170 2,423 4,697 2,029 1,728
0,653
2,316
501,3
5,61
0,00281359
267
ST11
0
-
3,876
102,3
63
7,050 5,842 7,7 -4,72 102,09 0,712 0,075 98,463 33 103,846
0,171 2,417 4,697 2,016 1,730
0,652
2,315
498,9
8,51
0,00424409
233
ST18
4
-
3,829
102,3
12
7,650 5,840 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,049 101,914
33 107,124
0,171 2,417 4,697 2,030 1,728
0,653
2,316
500,1
10,02
0,00501168
235
ST40 -
3,812
102,2
79
3,307 5,794 7,7 -4,72 102,09 0,825 0,036 103,002
33 108,159
0,173 2,407 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
498,6
1,89
0,00094114
313
ST13
0
-
3,759
102,2
97
3,558 5,767 7,7 -4,72 102,09 0,923 0,043 109,088
33 113,970
0,173 2,402 4,697 2,057 1,725
0,654
2,318
499,6
2,19
0,00109638
247
ST29 -
3,776
102,3
00
2,771 5,753 7,7 -4,72 102,09 0,890 0,044 107,302
33 112,262
0,174 2,399 4,697 2,050 1,726
0,654
2,318
498,3
1,33
0,00066525
268
ST14
2
-
3,845
102,3
21
6,181 5,742 7,7 -4,72 102,09 0,766 0,053 100,455
33 105,737
0,174 2,396 4,697 2,024 1,729
0,653
2,315
495,3
6,65
0,00329558
265
ST12
6
-
3,768
102,2
87
2,569 5,698 7,7 -4,72 102,09 0,906 0,039 107,918
33 112,851
0,176 2,387 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
496,1
1,16
0,0005748
293
ST49 -
3,836
102,2
95
2,230 5,668 7,7 -4,72 102,09 0,782 0,042 100,771
33 106,037
0,176 2,381 4,697 2,025 1,729
0,653
2,315
492,3
0,88
0,00043185
311
ST48 -
3,830
102,3
03
4,596 5,595 7,7 -4,72 102,09 0,791 0,045 101,536
33 106,764
0,179 2,365 4,697 2,028 1,728
0,653
2,316
489,4
3,78
0,00184765
206
ST18
7
-
3,756
102,3
00
2,610 5,500 7,7 -4,72 102,09 0,929 0,044 109,491
33 114,356
0,182 2,345 4,697 2,058 1,725
0,654
2,318
488,0
1,24
0,00060438
282
ST12 -
3,783
102,2
66
2,775 5,474 7,7 -4,72 102,09 0,878 0,031 105,845
33 110,870
0,183 2,340 4,697 2,045 1,726
0,653
2,317
485,6
1,41
0,00068323
290
ST55 -
3,848
102,3
16
4,232 5,413 7,7 -4,72 102,09 0,760 0,051 99,945 33 105,252
0,185 2,327 4,697 2,022 1,729
0,653
2,315
480,8
3,31
0,00159099
265
ST14
6
-
3,825
102,3
36
2,708 5,361 7,7 -4,72 102,09 0,801 0,060 103,012
33 108,169
0,187 2,315 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
479,6
1,37
0,00065619
315
ST13
1
-
3,765
102,3
04
3,261 5,315 7,7 -4,72 102,09 0,912 0,046 108,615
33 113,518
0,188 2,305 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
479,4
2,00
0,00095895
253
ST10
4
-
3,795
102,2
58
3,012 5,281 7,7 -4,72 102,09 0,855 0,028 104,315
33 109,411
0,189 2,298 4,697 2,039 1,727
0,653
2,317
476,4
1,72
0,00081818
278
40
ST12
5
-
3,767
102,2
83
2,033 5,269 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,037 107,928
33 112,860
0,190 2,295 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
477,1
0,78
0,00037425
278
ST11
4
-
3,808
102,3
09
12,20
6
5,224 7,7 -4,72 102,09 0,832 0,048 104,110
33 109,215
0,191 2,286 4,697 2,038 1,727
0,653
2,317
473,8
28,52
0,01351136
180
ST69 -
3,753
102,2
83
2,179 5,204 7,7 -4,72 102,09 0,935 0,037 109,450
33 114,316
0,192 2,281 4,697 2,058 1,725
0,654
2,318
474,7
0,91
0,00043309
278
ST39 -
3,803
102,2
70
3,190 5,170 7,7 -4,72 102,09 0,841 0,032 103,716
33 108,840
0,193 2,274 4,697 2,037 1,727
0,653
2,316
471,2
1,97
0,00092757
322
ST15
5
-
3,860
102,3
39
3,843 5,092 7,7 -4,72 102,09 0,739 0,062 99,366 33 104,702
0,196 2,257 4,697 2,020 1,729
0,653
2,315
466,1
2,90
0,00135208
239
ST77 -
3,813
102,2
97
4,868 5,022 7,7 -4,72 102,09 0,822 0,043 103,223
33 108,370
0,199 2,241 4,697 2,035 1,728
0,653
2,316
464,2
4,72
0,00219032
235
ST16
7
-
3,859
102,3
24
8,910 5,000 7,7 -4,72 102,09 0,741 0,055 99,041 33 104,395
0,200 2,236 4,697 2,019 1,730
0,652
2,315
461,7
15,88
0,0073314
206
ST19
3
-
3,837
102,3
05
5,531 4,996 7,7 -4,72 102,09 0,779 0,046 100,837
33 106,100
0,200 2,235 4,697 2,026 1,729
0,653
2,316
462,2
6,12
0,00282996
210
ST17
6
-
3,827
102,3
44
3,500 4,950 7,7 -4,72 102,09 0,797 0,065 103,039
33 108,194
0,202 2,225 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
460,8
2,47
0,00114041
245
ST10
6
-
3,819
102,2
93
4,635 4,942 7,7 -4,72 102,09 0,812 0,041 102,502
33 107,683
0,202 2,223 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
460,2
4,35
0,00200068
288
ST15
6
-
3,877
102,3
55
2,846 4,907 7,7 -4,72 102,09 0,710 0,070 98,058 33 103,462
0,204 2,215 4,697 2,015 1,730
0,652
2,315
457,1
1,65
0,00075471
255
ST81 -
3,813
102,3
18
3,308 4,862 7,7 -4,72 102,09 0,822 0,052 103,778
33 108,899
0,206 2,205 4,697 2,037 1,727
0,653
2,316
457,0
2,25
0,00102816
235
ST17
5
-
3,930
102,2
88
1,300 4,800 7,7 -4,72 102,09 0,623 0,039 90,361 33 96,198 0,208 2,191 4,697 1,983 1,734
0,651
2,312
449,2
0,35
0,00015815
233
ST15
3
-
3,818
102,3
17
5,333 4,796 7,7 -4,72 102,09 0,814 0,051 103,229
33 108,375
0,208 2,190 4,697 2,035 1,728
0,653
2,316
453,7
5,93
0,00268982
184
ST12
7
-
3,764
102,2
90
2,263 4,647 7,7 -4,72 102,09 0,913 0,040 108,378
33 113,291
0,215 2,156 4,697 2,054 1,725
0,654
2,318
448,2
1,10
0,00049398
279
ST37 -
3,764
102,2
92
1,998 4,623 7,7 -4,72 102,09 0,915 0,041 108,524
33 113,431
0,216 2,150 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
447,1
0,86
0,00038622
279
ST70 -
3,760
102,2
67
2,124 4,524 7,7 -4,72 102,09 0,922 0,031 108,356
33 113,270
0,221 2,127 4,697 2,054 1,725
0,654
2,318
442,2
1,00
0,00044117
269
ST15
2
-
3,822
102,3
04
6,536 4,480 7,7 -4,72 102,09 0,807 0,046 102,475
33 107,657
0,223 2,117 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
438,2
9,53
0,00417784
235
ST12
2
-
3,762
102,2
70
2,191 4,416 7,7 -4,72 102,09 0,917 0,032 108,166
33 113,088
0,226 2,101 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
436,8
1,09
0,00047507
269
ST16 -
3,768
102,2
98
2,164 4,413 7,7 -4,72 102,09 0,906 0,043 108,143
33 113,066
0,227 2,101 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
436,7
1,06
0,0004635
269
ST59 -
3,853
102,3
35
1,676 4,385 7,7 -4,72 102,09 0,751 0,060 99,993 33 105,298
0,228 2,094 4,697 2,022 1,729
0,653
2,315
432,7
0,64
0,00027704
312
ST78 -
3,813
102,2
78
2,979 4,369 7,7 -4,72 102,09 0,823 0,035 102,805
33 107,971
0,229 2,090 4,697 2,033 1,728
0,653
2,316
432,9
2,03
0,00087911
271
ST14
1
-
3,841
102,2
99
3,888 4,348 7,7 -4,72 102,09 0,773 0,044 100,307
33 105,596
0,230 2,085 4,697 2,024 1,729
0,653
2,315
431,0
3,48
0,0014987
210
ST11
5
-
3,810
102,2
65
2,320 4,288 7,7 -4,72 102,09 0,828 0,031 102,861
33 108,025
0,233 2,071 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
428,8
1,26
0,00053841
279
41
ST11
8
-
3,756
102,2
93
8,369 4,285 7,7 -4,72 102,09 0,929 0,041 109,351
33 114,222
0,233 2,070 4,697 2,058 1,725
0,654
2,318
430,6
16,35
0,00703986
247
ST13
4
-
3,763
102,2
92
2,430 4,199 7,7 -4,72 102,09 0,915 0,041 108,553
33 113,458
0,238 2,049 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
426,1
1,41
0,00059906
250
ST12
8
-
3,759
102,2
91
2,671 4,191 7,7 -4,72 102,09 0,923 0,040 108,936
33 113,825
0,239 2,047 4,697 2,056 1,725
0,654
2,318
425,8
1,70
0,00072499
286
ST4 -
3,753
102,2
90
3,003 4,187 7,7 -4,72 102,09 0,935 0,040 109,592
33 114,453
0,239 2,046 4,697 2,059 1,725
0,654
2,318
425,8
2,15
0,00091713
278
ST67 -
3,768
102,2
80
2,137 4,181 7,7 -4,72 102,09 0,906 0,036 107,739
33 112,680
0,239 2,045 4,697 2,052 1,726
0,654
2,318
424,9
1,09
0,00046434
278
ST23 -
3,791
102,2
83
2,219 4,087 7,7 -4,72 102,09 0,863 0,037 105,317
33 110,366
0,245 2,022 4,697 2,043 1,727
0,653
2,317
419,4
1,21
0,00050539
267
ST66 -
3,763
102,2
81
1,510 4,042 7,7 -4,72 102,09 0,916 0,036 108,359
33 113,273
0,247 2,011 4,697 2,054 1,725
0,654
2,318
418,0
0,56
0,00023588
281
ST11
1
-
3,853
102,3
54
5,377 3,991 7,7 -4,72 102,09 0,752 0,070 100,600
33 105,874
0,251 1,998 4,697 2,025 1,729
0,653
2,315
413,0
7,24
0,00299183
206
ST17
7
-
3,853
102,3
05
4,010 3,930 7,7 -4,72 102,09 0,752 0,046 99,156 33 104,504
0,254 1,982 4,697 2,019 1,730
0,652
2,315
409,4
4,09
0,00167513
236
ST98 -
3,923
102,2
78
1,156 3,914 7,7 -4,72 102,09 0,636 0,035 90,915 33 96,718 0,255 1,978 4,697 1,986 1,734
0,651
2,312
405,8
0,34
0,00013865
242
ST17 -
3,765
102,3
07
2,402 3,837 7,7 -4,72 102,09 0,913 0,047 108,730
33 113,627
0,261 1,959 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
407,3
1,50
0,00061271
253
ST28 -
3,773
102,3
26
2,340 3,827 7,7 -4,72 102,09 0,896 0,056 108,275
33 113,192
0,261 1,956 4,697 2,054 1,725
0,654
2,318
406,7
1,43
0,00058194
247
ST91 -
3,874
102,3
51
2,776 3,757 7,7 -4,72 102,09 0,715 0,068 98,269 33 103,662
0,266 1,938 4,697 2,016 1,730
0,652
2,315
400,0
2,05
0,00082026
247
ST61 -
3,871
102,3
64
1,788 3,692 7,7 -4,72 102,09 0,721 0,075 99,039 33 104,392
0,271 1,921 4,697 2,019 1,730
0,652
2,315
396,8
0,87
0,00034377
233
ST65 -
3,760
102,2
80
2,309 3,663 7,7 -4,72 102,09 0,922 0,036 108,631
33 113,533
0,273 1,914 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
398,0
1,46
0,00057917
216
ST54 -
3,857
102,3
08
2,991 3,646 7,7 -4,72 102,09 0,745 0,048 98,825 33 104,189
0,274 1,909 4,697 2,018 1,730
0,652
2,315
394,2
2,45
0,00096712
236
ST11
6
-
3,787
102,2
52
7,963 3,624 7,7 -4,72 102,09 0,870 0,026 105,113
33 110,171
0,276 1,904 4,697 2,042 1,727
0,653
2,317
394,9
17,50
0,00690978
233
ST86 -
3,842
102,3
47
4,565 3,612 7,7 -4,72 102,09 0,771 0,066 101,552
33 106,779
0,277 1,901 4,697 2,028 1,728
0,653
2,316
393,2
5,77
0,00226902
257
ST13
3
-
3,767
102,3
12
2,587 3,573 7,7 -4,72 102,09 0,908 0,049 108,619
33 113,521
0,280 1,890 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
393,1
1,87
0,00073601
282
ST50 -
3,828
102,2
81
2,295 3,544 7,7 -4,72 102,09 0,795 0,036 101,214
33 106,458
0,282 1,883 4,697 2,027 1,729
0,653
2,316
389,4
1,49
0,00057869
296
ST3 -
3,757
102,2
81
1,748 3,516 7,7 -4,72 102,09 0,927 0,036 108,961
33 113,849
0,284 1,875 4,697 2,056 1,725
0,654
2,318
390,0
0,87
0,00033879
278
ST15 -
3,772
102,2
90
1,839 3,479 7,7 -4,72 102,09 0,899 0,040 107,573
33 112,521
0,287 1,865 4,697 2,051 1,726
0,654
2,318
387,6
0,97
0,0003768
279
ST63 -
3,882
102,3
15
1,483 3,453 7,7 -4,72 102,09 0,702 0,050 96,305 33 101,802
0,290 1,858 4,697 2,008 1,731
0,652
2,314
382,9
0,64
0,00024403
246
ST71 -
3,766
102,2
76
2,354 3,439 7,7 -4,72 102,09 0,909 0,035 107,855
33 112,790
0,291 1,854 4,697 2,052 1,726
0,654
2,318
385,4
1,61
0,00062092
262
42
ST14
9
-
3,807
102,2
78
3,530 3,373 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,035 103,504
33 108,637
0,296 1,837 4,697 2,036 1,727
0,653
2,316
380,5
3,69
0,00140563
238
ST26 -
3,781
102,3
09
1,877 3,284 7,7 -4,72 102,09 0,882 0,048 107,060
33 112,030
0,304 1,812 4,697 2,049 1,726
0,654
2,317
376,4
1,07
0,00040397
286
ST89 -
3,856
102,3
49
5,854 3,200 7,7 -4,72 102,09 0,746 0,067 100,097
33 105,397
0,312 1,789 4,697 2,023 1,729
0,653
2,315
369,7
10,71
0,00395818
278
ST16
4
-
3,832
102,2
83
5,730 3,200 7,7 -4,72 102,09 0,789 0,037 100,888
33 106,148
0,313 1,789 4,697 2,026 1,729
0,653
2,316
369,9
10,26
0,00379547
197
ST11
3
-
3,796
102,3
31
3,204 3,167 7,7 -4,72 102,09 0,854 0,058 105,995
33 111,013
0,316 1,780 4,697 2,045 1,726
0,654
2,317
369,4
3,24
0,00119741
206
ST17
9
-
3,788
102,3
09
2,280 3,150 7,7 -4,72 102,09 0,869 0,048 106,266
33 111,272
0,317 1,775 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
368,5
1,65
0,00060807
268
ST93 -
3,887
102,3
36
3,041 3,130 7,7 -4,72 102,09 0,694 0,061 96,393 33 101,885
0,319 1,769 4,697 2,008 1,731
0,652
2,314
364,6
2,95
0,0010771
239
ST64 -
3,758
102,2
66
2,846 3,080 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,031 108,566
33 113,470
0,325 1,755 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
365,0
2,63
0,00095944
268
ST2 -
3,762
102,2
72
1,730 3,074 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,033 108,280
33 113,197
0,325 1,753 4,697 2,054 1,725
0,654
2,318
364,5
0,97
0,00035505
262
ST62 -
3,890
102,3
23
1,921 2,969 7,7 -4,72 102,09 0,689 0,054 95,669 33 101,200
0,337 1,723 4,697 2,005 1,731
0,652
2,314
354,9
1,24
0,00044116
242
ST11
7
-
3,785
102,2
67
4,622 2,906 7,7 -4,72 102,09 0,874 0,031 105,628
33 110,663
0,344 1,705 4,697 2,044 1,726
0,653
2,317
353,7
7,35
0,00260051
225
ST16
8
-
3,782
102,3
30
2,440 2,820 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,058 107,435
33 112,389
0,355 1,679 4,697 2,051 1,726
0,654
2,318
348,9
2,11
0,00073663
270
ST94 -
3,888
102,3
19
2,380 2,815 7,7 -4,72 102,09 0,693 0,052 95,834 33 101,357
0,355 1,678 4,697 2,006 1,731
0,652
2,314
345,6
2,01
0,00069555
204
ST11
9
-
3,751
102,2
73
2,712 2,745 7,7 -4,72 102,09 0,939 0,033 109,460
33 114,327
0,364 1,657 4,697 2,058 1,725
0,654
2,318
344,7
2,68
0,00092352
268
ST12
3
-
3,760
102,2
74
3,025 2,690 7,7 -4,72 102,09 0,922 0,034 108,507
33 113,414
0,372 1,640 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
341,0
3,40
0,00115978
216
ST18
6
-
3,793
102,3
11
2,410 2,500 7,7 -4,72 102,09 0,860 0,049 105,802
33 110,829
0,400 1,581 4,697 2,045 1,726
0,653
2,317
328,1
2,32
0,00076236
285
ST13
5
-
3,740
102,3
21
3,959 2,480 7,7 -4,72 102,09 0,960 0,054 111,728
33 116,500
0,403 1,575 4,697 2,066 1,724
0,654
2,319
328,2
6,32
0,00207389
236
ST15
8
-
3,897
102,3
19
2,004 2,467 7,7 -4,72 102,09 0,677 0,052 94,777 33 100,358
0,405 1,571 4,697 2,002 1,732
0,652
2,313
323,2
1,63
0,00052602
238
ST82 -
3,840
102,3
08
1,888 2,390 7,7 -4,72 102,09 0,774 0,047 100,590
33 105,865
0,418 1,546 4,697 2,025 1,729
0,653
2,315
319,6
1,49
0,00047644
278
ST10
7
-
3,838
102,2
90
3,292 2,365 7,7 -4,72 102,09 0,777 0,040 100,355
33 105,641
0,423 1,538 4,697 2,024 1,729
0,653
2,315
317,9
4,58
0,0014569
210
ST12
4
-
3,761
102,2
78
1,521 2,306 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,036 108,470
33 113,379
0,434 1,519 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
315,7
1,00
0,00031678
216
ST25 -
3,784
102,3
01
1,843 2,267 7,7 -4,72 102,09 0,876 0,044 106,472
33 111,469
0,441 1,506 4,697 2,047 1,726
0,654
2,317
312,6
1,50
0,00046819
239
ST11
2
-
3,826
102,3
20
0,653 2,208 7,7 -4,72 102,09 0,799 0,053 102,465
33 107,648
0,453 1,486 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
307,7
0,19
5,9487E-05
285
ST13
6
-
3,773
102,3
10
2,904 2,138 7,7 -4,72 102,09 0,898 0,049 107,978
33 112,908
0,468 1,462 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
303,9
3,94
0,00119847
242
43
ST10
8
-
3,920
102,2
62
5,984 2,108 7,7 -4,72 102,09 0,640 0,030 90,829 33 96,638 0,474 1,452 4,697 1,985 1,734
0,651
2,312
297,8
16,98
0,00505775
180
ST10
9
-
3,876
102,3
18
6,253 2,076 7,7 -4,72 102,09 0,712 0,052 97,042 33 102,500
0,482 1,441 4,697 2,011 1,731
0,652
2,314
297,0
18,84
0,00559517
180
ST16
3
-
3,759
102,2
73
0,800 2,000 7,7 -4,72 102,09 0,924 0,033 108,594
33 113,497
0,500 1,414 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
294,1
0,32
9,4104E-05
268
ST34 -
3,795
102,2
83
1,389 1,978 7,7 -4,72 102,09 0,856 0,037 104,884
33 109,953
0,505 1,407 4,697 2,041 1,727
0,653
2,317
291,7
0,97
0,00028442
306
ST73 -
3,776
102,2
82
2,645 1,977 7,7 -4,72 102,09 0,892 0,037 106,975
33 111,949
0,506 1,406 4,697 2,049 1,726
0,654
2,317
292,1
3,54
0,0010334
184
ST24 -
3,788
102,2
92
2,225 1,935 7,7 -4,72 102,09 0,869 0,041 105,892
33 110,915
0,517 1,391 4,697 2,045 1,726
0,654
2,317
288,7
2,56
0,0007386
239
ST17
8
-
3,786
102,2
95
3,020 1,890 7,7 -4,72 102,09 0,872 0,042 106,141
33 111,152
0,529 1,375 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
285,4
4,83
0,00137716
188
ST16
9
-
3,798
102,3
28
3,330 1,810 7,7 -4,72 102,09 0,850 0,057 105,684
33 110,716
0,552 1,345 4,697 2,044 1,726
0,653
2,317
279,2
6,13
0,00171045
204
ST15
7
-
3,874
102,3
38
3,475 1,793 7,7 -4,72 102,09 0,716 0,061 97,850 33 103,265
0,558 1,339 4,697 2,014 1,730
0,652
2,315
276,2
6,74
0,00186108
210
ST95 -
3,912
102,3
16
4,355 1,778 7,7 -4,72 102,09 0,654 0,051 93,168 33 98,840 0,562 1,334 4,697 1,995 1,733
0,651
2,313
274,1
10,66
0,00292252
204
ST17
2
-
3,906
102,3
19
2,840 1,750 7,7 -4,72 102,09 0,663 0,052 93,875 33 99,507 0,571 1,323 4,697 1,998 1,732
0,652
2,313
272,0
4,61
0,0012538
238
ST36 -
3,789
102,3
14
1,740 1,683 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,050 106,243
33 111,250
0,594 1,297 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
269,3
1,80
0,00048468
239
ST88 -
3,866
102,3
13
2,648 1,588 7,7 -4,72 102,09 0,729 0,050 97,963 33 103,372
0,630 1,260 4,697 2,014 1,730
0,652
2,315
260,0
4,42
0,00114849
194
ST17
1
-
3,875
102,3
38
2,130 1,580 7,7 -4,72 102,09 0,714 0,062 97,729 33 103,151
0,633 1,257 4,697 2,013 1,730
0,652
2,314
259,3
2,87
0,00074456
247
ST27 -
3,777
102,3
17
2,436 1,555 7,7 -4,72 102,09 0,889 0,052 107,653
33 112,597
0,643 1,247 4,697 2,052 1,726
0,654
2,318
259,1
3,82
0,00098859
265
ST15
9
-
3,887
102,3
03
3,849 1,518 7,7 -4,72 102,09 0,693 0,045 95,392 33 100,939
0,659 1,232 4,697 2,004 1,731
0,652
2,314
253,7
9,76
0,00247557
238
ST5 -
3,749
102,2
97
2,607 1,492 7,7 -4,72 102,09 0,942 0,043 110,165
33 115,002
0,670 1,221 4,697 2,061 1,725
0,654
2,318
254,2
4,55
0,00115801
210
ST76 -
3,800
102,3
01
2,937 1,457 7,7 -4,72 102,09 0,846 0,045 104,752
33 109,827
0,687 1,207 4,697 2,041 1,727
0,653
2,317
250,3
5,92
0,00148202
206
ST14
3
-
3,750
102,2
56
2,305 1,347 7,7 -4,72 102,09 0,941 0,028 109,263
33 114,138
0,742 1,161 4,697 2,057 1,725
0,654
2,318
241,5
3,94
0,00095209
270
ST10
0
-
3,751
102,2
60
4,024 1,327 7,7 -4,72 102,09 0,939 0,029 109,191
33 114,069
0,754 1,152 4,697 2,057 1,725
0,654
2,318
239,6
12,21
0,00292477
197
ST13
8
-
3,802
102,2
86
2,671 1,302 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,038 104,202
33 109,302
0,768 1,141 4,697 2,039 1,727
0,653
2,317
236,5
5,48
0,00129622
238
ST16
0
-
3,760
102,2
62
2,900 1,200 7,7 -4,72 102,09 0,921 0,029 108,236
33 113,155
0,833 1,095 4,697 2,054 1,725
0,654
2,318
227,7
7,01
0,00159603
204
ST16
5
-
3,907
102,3
06
5,500 1,200 7,7 -4,72 102,09 0,661 0,046 93,393 33 99,052 0,833 1,095 4,697 1,996 1,733
0,652
2,313
225,2
25,21
0,00567637
184
ST12
0
-
3,772
102,2
63
3,056 1,174 7,7 -4,72 102,09 0,899 0,030 106,961
33 111,936
0,851 1,084 4,697 2,049 1,726
0,654
2,317
225,1
7,95
0,00179044
241
44
ST15
1
-
3,781
102,2
76
3,512 1,173 7,7 -4,72 102,09 0,881 0,034 106,204
33 111,213
0,853 1,083 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
224,8
10,51
0,00236391
241
ST18
0
-
3,810
102,2
83
1,350 1,120 7,7 -4,72 102,09 0,829 0,037 103,297
33 108,440
0,893 1,058 4,697 2,035 1,728
0,653
2,316
219,2
1,63
0,00035675
271
ST92 -
3,873
102,3
33
3,573 1,047 7,7 -4,72 102,09 0,718 0,059 97,833 33 103,248
0,955 1,023 4,697 2,014 1,730
0,652
2,315
211,1
12,19
0,00257362
231
ST14 -
3,775
102,2
82
1,324 1,020 7,7 -4,72 102,09 0,893 0,037 106,998
33 111,971
0,980 1,010 4,697 2,049 1,726
0,654
2,317
209,8
1,72
0,00036079
290
ST96 -
3,919
102,3
01
2,840 0,984 7,7 -4,72 102,09 0,641 0,045 91,938 33 97,681 1,016 0,992 4,697 1,990 1,733
0,651
2,312
203,7
8,20
0,00166983
219
ST31 -
3,772
102,2
73
3,039 0,893 7,7 -4,72 102,09 0,898 0,033 107,128
33 112,095
1,120 0,945 4,697 2,050 1,726
0,654
2,318
196,3
10,34
0,0020305
184
ST10 -
3,789
102,2
48
0,658 0,864 7,7 -4,72 102,09 0,867 0,025 104,807
33 109,879
1,157 0,930 4,697 2,041 1,727
0,653
2,317
192,8
0,50
9,6615E-05
184
ST35 -
3,784
102,2
87
4,681 0,829 7,7 -4,72 102,09 0,876 0,039 106,182
33 111,192
1,207 0,910 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
189,0
26,44
0,00499649
188
ST99 -
3,758
102,2
60
5,579 0,792 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,029 108,486
33 113,394
1,263 0,890 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
185,0
39,30
0,00727304
180
ST6 -
3,746
102,3
06
2,209 0,773 7,7 -4,72 102,09 0,949 0,047 110,752
33 115,564
1,294 0,879 4,697 2,063 1,724
0,654
2,319
183,1
6,31
0,0011553
236
ST1 -
3,765
102,2
63
4,361 0,763 7,7 -4,72 102,09 0,913 0,030 107,772
33 112,711
1,311 0,874 4,697 2,052 1,726
0,654
2,318
181,5
24,92
0,00452422
231
ST18 -
3,761
102,3
15
1,076 0,762 7,7 -4,72 102,09 0,919 0,051 109,309
33 114,181
1,313 0,873 4,697 2,058 1,725
0,654
2,318
181,6
1,52
0,00027588
275
ST30 -
3,782
102,2
77
5,524 0,758 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,035 106,129
33 111,142
1,320 0,870 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
180,7
40,28
0,00727682
188
ST72 -
3,776
102,2
71
10,85
0
0,752 7,7 -4,72 102,09 0,891 0,033 106,671
33 111,659
1,329 0,867 4,697 2,048 1,726
0,654
2,317
180,1
156,47
0,02818302
180
ST13 -3,778
102,273
2,772 0,738 7,7 -4,72 102,09 0,886 0,033 106,466
33 111,463
1,355 0,859 4,697 2,047 1,726
0,654
2,317
178,4
10,41
0,00185726
184
ST33 -3,789
102,272
1,497 0,720 7,7 -4,72 102,09 0,868 0,033 105,346
33 110,393
1,389 0,849 4,697 2,043 1,727
0,653
2,317
176,1
3,11
0,0005479
275
ST97 -
3,934
102,2
91
1,657 0,666 7,7 -4,72 102,09 0,618 0,041 90,064 33 95,919 1,501 0,816 4,697 1,982 1,734
0,651
2,312
167,3
4,12
0,00068954
246
ST7 -3,742
102,314
1,183 0,653 7,7 -4,72 102,09 0,956 0,050 111,348
33 116,136
1,532 0,808 4,697 2,065 1,724
0,654
2,319
168,3
2,15
0,00036119
263
ST20 -3,802
102,259
1,324 0,644 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,029 103,660
33 108,786
1,552 0,803 4,697 2,037 1,727
0,653
2,316
166,3
2,72
0,00045283
288
E1 -3,760
102,262
2,9 1,2 7,7 -4,72 102,09 0,921 0,029 108,238
33 113,157
0,833 1,095 4,697 2,054 1,725
0,654
2,318
227,7
7,01
0,00159603
297
E2 -3,783
102,261
5,7 8,5 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,029 105,769
33 110,798
0,118 2,915 4,697 2,045 1,726
0,653
2,317
605,1
3,82
0,00231274
292
E3 -
3,807
102,2
64
8,1 6,5 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,030 103,163
33 108,312
0,154 2,550 4,697 2,035 1,728
0,653
2,316
528,1
10,09
0,00533067
225
E4 -
3,759
102,2
73
0,8 2 7,7 -4,72 102,09 0,924 0,033 108,593
33 113,496
0,500 1,414 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
294,1
0,32
9,4104E-05
180
F1 -
3,832
102,2
83
5,7 3,2 7,7 -4,72 102,09 0,789 0,037 100,89 33 106,15 0,313 1,789 4,697 2,026 1,72 0,65 2,31 369, 10, 0,003755 266
45
2 2 9 3 6 9 15 84
F2 -
3,907
102,3
06
5,5 1,2 7,7 -4,72 102,09 0,661 0,046 93,392 33 99,050 0,833 1,095 4,697 1,996 1,733
0,652
2,313
225,2
25,21
0,00567637
212
F3 -
3,940
102,2
79
5,4 12,8 7,7 -4,72 102,09 0,608 0,036 89,069 33 94,986 0,078 3,578 4,697 1,978 1,735
0,651
2,311
732,7
2,28
0,00166915
197
F4 -
3,859
102,3
24
8,9 5 7,7 -4,72 102,09 0,741 0,055 99,043 33 104,396
0,200 2,236 4,697 2,019 1,730
0,652
2,315
461,7
15,84
0,00731496
180
KT1 -
3,782
102,3
30
2,44 2,8 7,7 -4,72 102,09 0,879 0,058 107,437
33 112,391
0,357 1,673 4,697 2,051 1,726
0,654
2,318
347,7
2,13
0,00073926
274
KT2 -
3,798
102,3
27
3,33 1,8 7,7 -4,72 102,09 0,850 0,056 105,634
33 110,668
0,556 1,342 4,697 2,044 1,726
0,653
2,317
278,4
6,16
0,00171513
180
KT3 -
3,758
102,3
16
2,81 9,4 7,7 -4,72 102,09 0,926 0,051 109,703
33 114,559
0,106 3,066 4,697 2,059 1,725
0,654
2,318
638,0
0,84
0,00053594
197
KT4 -
3,875
102,3
38
2,13 1,6 7,7 -4,72 102,09 0,714 0,062 97,729 33 103,150
0,625 1,265 4,697 2,013 1,730
0,652
2,314
260,9
2,84
0,00073989
268
KT5 -
3,906
102,3
19
2,84 1,8 7,7 -4,72 102,09 0,663 0,052 93,880 33 99,511 0,556 1,342 4,697 1,998 1,732
0,652
2,313
275,9
4,48
0,00123627
365
KT6 -3,905
102,339
2,8 15,2 7,7 -4,72 102,09 0,664 0,062 94,573 33 100,165
0,066 3,899 4,697 2,001 1,732
0,652
2,313
802,2
0,52
0,00041377
278
KT7 -3,928
102,316
1,2 5,9 7,7 -4,72 102,09 0,627 0,051 91,418 33 97,192 0,169 2,429 4,697 1,988 1,734
0,651
2,312
498,5
0,24
0,00012166
296
KT8 -
3,930
102,2
88
1,3 4,8 7,7 -4,72 102,09 0,624 0,039 90,370 33 96,207 0,208 2,191 4,697 1,983 1,734
0,651
2,312
449,2
0,35
0,00015815
238
KT9 -3,827
102,344
3,5 5 7,7 -4,72 102,09 0,797 0,064 103,017
33 108,173
0,200 2,236 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
463,1
2,45
0,00113468
257
KT10 -3,853
102,306
4,01 3,9 7,7 -4,72 102,09 0,752 0,046 99,165 33 104,512
0,256 1,975 4,697 2,019 1,730
0,652
2,315
407,8
4,12
0,00168157
275
KT11 -3,786
102,295
3,02 1,9 7,7 -4,72 102,09 0,872 0,042 106,141
33 111,152
0,526 1,378 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
286,1
4,80
0,00137353
245
KT12 -3,788
102,309
2,28 3,2 7,7 -4,72 102,09 0,869 0,048 106,273
33 111,279
0,313 1,789 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
371,4
1,62
0,0006033
312
KT13 -3,810
102,283
1,35 1,1 7,7 -4,72 102,09 0,829 0,037 103,302
33 108,445
0,909 1,049 4,697 2,035 1,728
0,653
2,316
217,3
1,66
0,00035998
278
KT14 -3,828
102,290
6,54 6,5 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,040 101,521
33 106,750
0,154 2,550 4,697 2,028 1,728
0,653
2,316
527,5
6,58
0,00347086
281
KT15 -3,850
102,305
3,4 13,9 7,7 -4,72 102,09 0,757 0,046 99,483 33 104,814
0,072 3,728 4,697 2,020 1,729
0,653
2,315
770,1
0,83
0,00064049
324
KT16 -3,850
102,331
7,1 7,8 7,7 -4,72 102,09 0,756 0,058 100,181
33 105,476
0,128 2,793 4,697 2,023 1,729
0,653
2,315
577,2
6,46
0,0037305
257
KT17 -3,829
102,312
7,65 5,8 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,049 101,922
33 107,131
0,172 2,408 4,697 2,030 1,728
0,653
2,316
498,4
10,09
0,00502896
203
H1 -3,756
102,300
1,2 5,5 7,7 -4,72 102,09 0,929 0,044 109,514
33 114,377
0,182 2,345 4,697 2,058 1,725
0,654
2,318
488,0
0,26
0,00012776
238
H2 -
3,793
102,3
11
2,3 2,5 7,7 -4,72 102,09 0,859 0,049 105,781
33 110,809
0,400 1,581 4,697 2,045 1,726
0,653
2,317
328,1
2,12
0,00069435
197
H3 -3,793
102,272
4 7,3 7,7 -4,72 102,09 0,859 0,033 104,859
33 109,929
0,137 2,702 4,697 2,041 1,727
0,653
2,317
560,4
2,19
0,00122818
225
46
H4 -
3,821
102,2
84
4,7 9,1 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,038 102,126
33 107,325
0,110 3,017 4,697 2,031 1,728
0,653
2,316
624,4
2,43
0,00151569
184
H5 -
3,823
102,3
15
6,16 6,2 7,7 -4,72 102,09 0,805 0,051 102,678
33 107,851
0,161 2,490 4,697 2,033 1,728
0,653
2,316
515,6
6,12
0,00315558
235
H6 -
3,828
102,3
46
2,96 6,3 7,7 -4,72 102,09 0,796 0,065 103,029
33 108,185
0,159 2,510 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
519,9
1,39
0,000723 315
Hotel
Bkl
-
3,789
102,2
63
4,98 7,1 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,030 105,073
33 110,133
0,141 2,665 4,697 2,042 1,727
0,653
2,317
552,7
3,49
0,00193064
225
H_BE
_LT2
-
3,800
102,2
65
6,34 5,9 7,7 -4,72 102,09 0,847 0,031 103,962
33 109,074
0,169 2,429 4,697 2,038 1,727
0,653
2,317
503,4
6,81
0,00342985
204
H_M
AND
ELIN
-
3,837
102,3
05
5,53 5 7,7 -4,72 102,09 0,779 0,046 100,844
33 106,106
0,200 2,236 4,697 2,026 1,729
0,653
2,316
462,4
6,12
0,00282802
257
R_SARWI
T
-3,829
102,299
5,74 5,9 7,7 -4,72 102,09 0,794 0,044 101,575
33 106,801
0,169 2,429 4,697 2,029 1,728
0,653
2,316
502,6
5,58
0,00280643
267
f1 -3,763
102,292
2,1 4,2 7,7 -4,72 102,09 0,915 0,041 108,550
33 113,456
0,238 2,049 4,697 2,055 1,725
0,654
2,318
426,1
1,05
0,00044745
269
f2 -3,740
102,321
3,5 2,5 7,7 -4,72 102,09 0,960 0,053 111,736
33 116,508
0,400 1,581 4,697 2,066 1,724
0,654
2,319
329,5
4,90
0,00161445
236
f3 -3,773
102,310
2,6 1,8 7,7 -4,72 102,09 0,898 0,049 107,978
33 112,908
0,556 1,342 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
278,9
3,76
0,00104729
265
f4 -
3,789
102,2
99
1,9 6 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,044 105,870
33 110,894
0,167 2,449 4,697 2,045 1,726
0,653
2,317
508,4
0,60
0,00030588
267
f5 -3,802
102,286
3,3 1,9 7,7 -4,72 102,09 0,843 0,038 104,203
33 109,304
0,526 1,378 4,697 2,039 1,727
0,653
2,317
285,7
5,73
0,00163776
266
f6 -3,813
102,310
2,7 11 7,7 -4,72 102,09 0,822 0,048 103,575
33 108,705
0,091 3,317 4,697 2,036 1,727
0,653
2,316
687,2
0,66
0,00045544
312
f7 -3,821
102,280
4,2 12,9 7,7 -4,72 102,09 0,809 0,036 102,004
33 107,209
0,078 3,592 4,697 2,030 1,728
0,653
2,316
743,3
1,37
0,00101648
267
f8 -3,841
102,299
3,1 4,4 7,7 -4,72 102,09 0,773 0,044 100,310
33 105,599
0,227 2,098 4,697 2,024 1,729
0,653
2,315
433,6
2,18
0,00094697
303
f9 -
3,845
102,3
21
4,8 5,6 7,7 -4,72 102,09 0,766 0,053 100,455
33 105,736
0,179 2,366 4,697 2,024 1,729
0,653
2,315
489,2
4,11
0,00201269
206
f10 -
3,751
102,1
92
2 4,7 7,7 -4,72 102,09 0,939 0,010 108,142
33 113,065
0,213 2,168 4,697 2,053 1,725
0,654
2,318
450,7
0,85
0,00038355
292
f11 -
3,789
102,3
26
2,2 17,2 7,7 -4,72 102,09 0,866 0,056 106,575
33 111,567
0,058 4,147 4,697 2,048 1,726
0,654
2,317
861,2
0,28
0,00024233
238
f12 -
3,810
102,3
10
1,7 6,2 7,7 -4,72 102,09 0,827 0,048 103,874
33 108,990
0,161 2,490 4,697 2,037 1,727
0,653
2,316
516,0
0,47
0,00024055
293
f13 -
3,825
102,3
36
2,3 5 7,7 -4,72 102,09 0,801 0,060 103,016
33 108,172
0,200 2,236 4,697 2,034 1,728
0,653
2,316
463,1
1,06
0,00049 340
f14 -
3,831
102,3
31
4,3 8,9 7,7 -4,72 102,09 0,790 0,058 102,249
33 107,442
0,112 2,983 4,697 2,031 1,728
0,653
2,316
617,5
2,08
0,00128297
257
f15 -
3,786
102,2
50
5,1 9,1 7,7 -4,72 102,09 0,873 0,026 105,222
33 110,276
0,110 3,017 4,697 2,042 1,727
0,653
2,317
625,8
2,86
0,0017887
194
f16 -
3,807
102,2
78
3,5 3,3 7,7 -4,72 102,09 0,834 0,035 103,509
33 108,642
0,303 1,817 4,697 2,036 1,727
0,653
2,316
376,4
3,71
0,0013972
238
47
f17 -
3,836
102,3
14
4,5 10,4 7,7 -4,72 102,09 0,781 0,050 101,212
33 106,456
0,096 3,225 4,697 2,027 1,729
0,653
2,316
667,0
1,95
0,00129881
257
f18 -
3,781
102,2
76
2,8 0,9 7,7 -4,72 102,09 0,881 0,034 106,213
33 111,221
1,111 0,949 4,697 2,046 1,726
0,654
2,317
196,9
8,71
0,00171561
267
f19 -
3,822
102,3
04
5,6 4,5 7,7 -4,72 102,09 0,807 0,046 102,481
33 107,663
0,222 2,121 4,697 2,032 1,728
0,653
2,316
439,2
6,97
0,00306069
245
f20 -
3,818
102,3
17
5,2 4,8 7,7 -4,72 102,09 0,814 0,051 103,236
33 108,382
0,208 2,191 4,697 2,035 1,728
0,653
2,316
453,9
5,63
0,00255669
253
f21 -
3,843
102,3
32
3 7,1 7,7 -4,72 102,09 0,768 0,058 100,934
33 106,191
0,141 2,665 4,697 2,026 1,729
0,653
2,316
551,0
1,27
0,00069849
303
f22 -
3,860
102,3
39
3,5 4,9 7,7 -4,72 102,09 0,739 0,062 99,370 33 104,706
0,204 2,214 4,697 2,020 1,729
0,653
2,315
457,2
2,50
0,00114305
267
f23 -
3,772
102,3
55
2,9 4,8 7,7 -4,72 102,09 0,899 0,070 109,264
33 114,138
0,208 2,191 4,697 2,057 1,725
0,654
2,318
455,8
1,75
0,00079858
318
f24 -
3,874
102,3
38
2,9 1,7 7,7 -4,72 102,09 0,716 0,061 97,851 33 103,266
0,588 1,304 4,697 2,014 1,730
0,652
2,315
269,0
4,95
0,00133071
239
f25 -
3,897
102,3
19
1,8 2,3 7,7 -4,72 102,09 0,677 0,052 94,778 33 100,358
0,435 1,517 4,697 2,002 1,732
0,652
2,313
312,1
1,41
0,00043966
233
f26 -
3,887
102,3
03
3,5 4,4 7,7 -4,72 102,09 0,693 0,045 95,398 33 100,944
0,227 2,098 4,697 2,004 1,731
0,652
2,314
431,9
2,78
0,00120245
238
48
LAMPIRAN 2
Sertifikat Internasional
49
LAMPIRAN 3
Fullpaper Internasional
Measurement of Shear Strain to Map Liquefaction
Area for Earthquake Mitigation in Bengkulu City
Muhammad Farid
Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural
Sciences
Bengkulu University
Bengkulu-Indonesia
Kuwat Triyana
Department of Physics, Faculty of Mathematics and
Natural Sciences ,
Gadjah Mada University
Yogyakarta - Indonesia [email protected]
Abstract— Bengkulu city is well-known as ahigh-risk area
forearthquake. When the earthquake occurs the soil will
lose its strength and solidity, causing the buildings
standing on top of it to collapseand sink into the ground.
This phenomenon is known as liquefaction. One method to
determine whether an area is at risk for liquefaction is by
measuring the value of of that area. This method is
expensive because the data must always be updated
from the United States Geological Survey (USGS) database
of for a certain area. Therefore, it is recommended
that researchers produce their own data by drilling the soil
to 30 meters depth. Yet, drilling the soil for that depth is
quite expensive. Alternatively, a researcher may develop a
better and cheaper method by determining the shear
strain (γ) of each area of interest. Shear strain indicates the
strength of soil layer materialsto resiststretch or shifts
when the earthquake happens. Shear strain values could
be determined by measuring the seismic vulnerability
index and the peak ground acceleration. The
vulnerability index was obtained by measuring the
resonance of the frequency and the amplification factor
using a short period seismometer with 3 components (2
horizontal components and 1 vertical component). The
peak ground acceleration was obtained from the
earthquake data that happened in Bengkulu City in 2000.
The result showed low values indicating soft rock
that was responsive to earthquake shocks, suggesting that
soil layer was moving or shifting when the earthquake
took place. It was also established that the shear strain
and was negatively correlated.
Keywords— Earthquake; liquefaction; mitigation; shear
strain
I. INTRODUCTION
The Bengkulu Province often experiences natural disasters,
such as an earthquake. An earthquake causes liquefaction, a
phenomenon whereby soil loses strength and behaves like a
liquid due to cyclic force during an earthquake, so the pores’
water pressure exceeds the soil effective stress.As the water
pressure increases due to the earthquake, the soil effective
stress (σ’)decreases. Marto (2012) says that liquefaction
occurs in less dense and water saturated soil [1]. Rosser (2015)
states that liquefaction is a phenomenon of soil layer strength
loss due to shocks caused by an earthquake or other vibration
[2]. When it is shaken, soil layer behaves like a liquid, so it is
unable to support the buildings above it. Liquefaction usually
happens in water saturated soil whose pores are full of water.
When it gets vibration, the water gives pressure to the soil
particles so the soil density decreases. Before the earthquake,
the water pressure is low, but after the earthquake the pressure
increases so it can move the soil particles easily.
Bengkulu City lies in the latitude of 3o45' – 3
o59' Sand
longitude of 102o14' – 102
o22' E, within the subduction area of
Indo-Australia and Eurasia tectonic plates. Consequently,
Bengkulu City is prone earthquake and liquefaction.
The earthquake on a Richter scale of 7.9 shaking Bengkulu
City in 2000 showed factual data of liquefaction in many
50
locations. Pathak (2012) emphasizes the importance of
measurement of peak ground acceleration and shear wave
velocity if we want to make an assessment of liquefaction
potential in a location [3]. According to Kumar (2012) a
condition for liquefaction is that the peak ground acceleration
should reach more than 300gal [4]. Our survey showed that
the peak ground acceleration in all locations in Bengkulu City
was higher than 300gal (Farid, 2016) [5].Both Mabrur (2009)
and Farid (2016) state that there is a high probability of
liquefaction occurrence in Bengkulu if an earthquake
occurs.This statement was proven during the 2000 earthquake
in Bengkulu. One of liquefaction during 2000 earthquake is
shown in Figure 1.
Fig. 1. The building sink due to liquefaction
Geologically, almost all areas in Bengkulu have soft material
such as sand, gravel, mud and clay. Soft soil is not easily
traveled by shear wave ( ). In other words, soft soil has low
(Fukushima and Tanaka, 1999) [6]. This soft soil has high
vulnerability index, meaning that this soil is highly prone to
liquefaction. This statement is supported by the study of
Huang and Tseng (2002) showing that in Yuan Lin, the most
damaged area which experienced liquefaction was located in
the zone of high seismic vulnerability index based on
microtremor[7].
The measurement of liquefaction area based on soft soil
condition which has low shear wave velocity will be
correlated with the area having a shear strain in the same
location. The correlation has not been done but it needs to be
proven.
The objective of this study was to measure the potential threat
of liquefaction to areas in Bengkulu City using microtremor
data. Data were acquired using short period seismometer with
three components, namely horizontal component of north-
south, the horizontal component of east-west and a vertical
component. The analysis of tremor data resulted in seismic
vulnerability index, which then was multiplied by the peak
ground acceleration to get the shear strain value ( ). So far,
the measurement of liquefaction vulnerability is usually done
using an indicator of soil hardness represented by the shear
wave velocity at a depth of 30 meters( ) below the soil
surface. To show that shear strain can be used as measurement
indicator for the potential threat of liquefaction to an area, the
shear strainindicator must be compared with . The ratio
between shear strain and was shown in a graph, so the
measurement of the potential threat of liquefaction could be
directly measured from the graph.
II. THEORETICAL FRAMEWORK
Generally, liquefaction may occur due to certain factors, one
of which is the increase of water pressure as a result of
earthquake shocks, so that the effective stress ( ) decreases.
This condition can be stated as follows:
(1)
Where,
σ = effective stress (kg/m2)
= total soil stress (kg/m2)
= pore water pressure (kg/m2)
The soil effective stress is calculated using this equation:
(2)
and
(3)
where:
h= depth (m)
ρ= bulk density of soil (kg/m3)
ρ' = bulk density of water (kg/m3)
51
h'= depth soil water surface (m)
To measure the potential threat of liquefaction of the soil, two
important variables must be calculated, namely (1) cyclic
stress ratio (CSR), a cyclic stress causing liquefaction and (2)
cyclic resistance ratio(CRR), soil ability to resist liquefaction.
The value of CSR is calculated using this equation:
(
) (
)
(4)
Where is the cyclic shear stress, which is approached with
horizontal peak ground acceleration ( ), is gravity
acceleration = 9.81 m/s2, and total vertical overburden
stress and effective stress and is stress reduction factor
which is a function of depth (z).
The formula for is empirically formulated by Blake (1996)
in Putra et al (2009) [8] as follows:
(5)
The value of cyclic resistance ratio(CRR) is calculated using
field data, namely standard penetration test(SPT),
conepenetration test(CPT), and shear wave speed ( ). Based
on the values of CSR and CRR, the Factor of Safety of FS is
calculated using this equation:
(6)
Liquefaction happens if and vice versa, it does not
happenif . In this study, whether or not liquefaction
occurs was determined based onthe shear strain ( ), which
was calculated from the microtremor measurement in each
study site. The microtremordata were analyzed with Geopsy
using HVSR method. Nakamura (2000) [9] used an empirical
approach to calculate shear strain and the result is formulated
in equation (7).
( )
(7)
In equation (7) is a shear strain, resonance frequency,
amplification factor and peak ground acceleration
which was calculated using Kanai attenuation in Douglas
(2003), formulated in equation (8) [10].
(
) (
)
(8)
In equation (8) is soil vibration period, earthquake
magnitude moment, and dan is the distance from hypocenter
to the station.
Isihara (1982) states that shear strain triggers deformation of
soil surface layer. Liquefaction deformation occurs if the value
of shear strain is higher than 1× . Therefore, the
measurement of liquefaction potential in this study was
conducted using shear strain measurement. [11]
III. DATA ACQUISITION
Micrometer data acquisition was conducted in all zones in
Bengkulu City using short period seismometer with three
components, namely horizontal component of north-south, the
horizontal component of east-west and a vertical component.
The data distribution in each zone is shown in Figure 2.
52
Fig 2. Sebaran data mikrotremor di Kota Bengkulu
This study also needed the earthquake data: the magnitude, the
depth and the epicenter coordinates of the 2000 earthquake.
The magnitude of that earthquake was 7.7 on Richter Scale,
located at a latitude of - 4.72S and longitude of 102.09E. The
earthquake data were needed to measure the peak ground
acceleration using equation (8). In equation (8) the value of
= 7.7, the value of T was calculated using this formula,
, and the value of was determined using
Pythagorean theorem as shown in Figure 3.
( )
( )
Fig. 3. The center of earthquake and its distance to the station
Formula (9) was used to calculate the distance between
hypocenter and the station.
( ) ( )
(9)
Where is the distance between hypocenter to the ith
station;
is the depth of hypocenter; (x,y) the coordinate of the
epicenter, and (xi, yi) the coordinates of the ith
station.
After the values of in each station were known, the value of
in each station could be calculated. After the values of
, and were known, the value of could be calculated.
Then, the value of ineach station was integrated with the
value of in the same coordinates. The correlation
between and was a mathematical correlation in the
form of a function. If the mathematical correlation showed a
certain function has a relatively high coefficient of regression,
then the potential of liquefaction of an area can be determined
using the value of in that area.
The flow of data from the beginning to the end is shown in
Figure 4.
Fig 4. Input-output data flowchart
IV. RESULT AND DISCUSSION
The potential of liquefaction in Bengkulu City determined
from the distribution of shear strain as shown in Table 1.
R
h
r
Hypocenter
Station
Epicenter
53
TABLE 1. THE RESULT OF MICROMETER DATA
ANALYSIS INTO
SHEAR STRAIN
Num ID Latt Long γ Vs30
1 ST105 -3,802 102,256 0,0019 206
2 ST140 -3,821 102,280 0,0009 311
3 ST144 -3,789 102,326 0,0003 257
4 ST150 -3,836 102,314 0,0011 197
5 ST8 -3,739 102,322 0,0002 302
6 ST147 -3,831 102,331 0,0010 260
7 ST79 -3,829 102,287 0,0009 310
8 ST43 -3,824 102,291 0,0012 216
9 ST68 -3,767 102,285 0,0002 342
10 ST148 -3,787 102,250 0,0017 290
. . . . . .
. . . . . .
95 ST118 -3,756 102,293 0,0070 247
96 ST134 -3,763 102,292 0,0006 250
97 ST128 -3,759 102,291 0,0007 286
98 ST4 -3,753 102,290 0,0009 278
99 ST67 -3,768 102,280 0,0005 278
100 ST23 -3,791 102,283 0,0005 267
The distribution of shear strain values indicating the potential
for liquefaction is shown in Figure 5. The colors show the
potential for liquefaction of an area, ranging from brown (very
potential), red (potential), yellow (not potential or safe) and
green (safe).
Fig 5. Map of shear strain in Bengkulu City
The brown area in Figure 5 has shear strain value > 1× 10-2
,
so it has very high potential for liquefaction. The red area has
the potential for liquefaction because its shear strain value > 1
x 10-3
as stated by Isihara (1982) that liquefaction occurs if 1 x
10-3
.Referring to Isihara statement, the potential for
liquefaction is distributed evenly in all areas of Bengkulu City,
especially in the coastal area, and a certain area has very high
potential for liquefaction as shown in Figure 5.
The percentage of the areahas the potential for liquefaction in
Bengkulu City is very large as shown in Figure 6.
54
Fig 6. The percentage of liquefaction potential in Bengkulu
City
Based on the potential for liquefaction, the areas in Bengkulu
City can be categorized as very potential (1.83%), the
potential (49.54%), safe (46.79%), and very safe (1.83%). The
areas potentially and highly potentially to experience
liquefaction in Bengkulu City are relatively large in term of
land availability for settlement, offices, public facilities and
infrastructure. According to data publishedin “Bengkulu
DalamAngka” (2016) [12], the area for settlement gets larger
over time, reaching 16% of the total city area in 2016. Most of
the settlement area is in the coastal area. This is a bad situation
because this area has high population density, many office
buildings and infrastructures. Liquefaction in this area will
result in a large loss because most large physical structures
will sink into the ground. Liquefaction in this area will cause
not only material loss, but also social problems such as the
presence homeless (refugee) and diseases.
Geologically, the areas in Bengkulu City vulnerable to
liquefaction have certain lithology, namely alluvial containing
sand, clay and mud. The study of Sugiyanto et al (2016)
showed that the geology of Bengkulu City is dominated by
Alluvium Terrace's rock which is soft and vulnerable to
earthquake shocks. The study of Sugiyanto et al (2016)
supports the theory that an area having high shear strain is
vulnerable to liquefaction if an earthquake occurs [13]. The
result of Sugiyanto’s study of the local geology of Bengkulu is
shown in Figure 7.
Fig 7. Local geology of Bengkulu City (Nanang et al, 2016)
The results of this study are in accordance with the statement
of Huang and Tseng (2002) that the area in Yuan Lin which
experienced liquefaction and suffered heavy damage was
located in high shear strain zone based on micrometer
data.The study of Nakamura (2008) which states that high
shear strain value is located in the coastal area also supports
our study. [14]. Almost all areas in Bengkulu have high shear
strain value and are located in Alluvium Terraces. Nakamura
et al. (2000) conducted microseismic measurement in 400
locations in the area which suffered heavy damage during
Kobe earthquake in 1965 [15]. The measurement results
showed a correlation between seismic vulnerability index and
percentage of damage. The areas which suffered damage had a
high seismic vulnerability, and vice versa. One of the damage
is liquefaction. An area having high seismic vulnerability
index has a high shear strain (Farid, 2014) [16] automatically.
The areas which have high shear strain is located in the soft
rock which has low shear wave velocity. Noutash et al (2012)
state that measurement of liquefaction using wave shear
velocity as an indicator may be conducted although it is not
better than measurement using SPT (Standard Penetration
Test) [17]. However, measurements of liquefaction potential
using wave shear velocity as an indicator have been conducted
by many researchers such as Pathak (2012), Satyam (2014)
[18] and Askari (2011) [19]. Theoretically, wave shear
velocity is negatively correlated with shear strain. If the wave
shear velocity is low, the shear strain is high. This correlation
is shown in Figure 8.
Fig.8. The correlation between shear strain and shear wave velocity
Figure 8 shows the negative correlation between shear strain
and shear wave velocity, expressed in a function:
(10)
Where is a shear wave velocity and is a shear strain.
Having coefficient of regression = 0.708, this function is
reliable with strong confidence. The measurement of
liquefaction potential of an area is important for land use
planning of a city. Based on liquefaction potential map, the
city administration is ready to make mitigation if an
earthquake occurs. Since Bengkulu City lies in earthquake
prone area, using liquefaction map as part land use planning
55
shows that the city’s policy has a high concern for the
community’s interest.
V. CONCLUSION
The measurement of liquefaction potential in an area can be done by
measuring the shear strain in that area. This measurement may not be
as good as that using the CSR and CRR methods, but the
measurement of shear strain can be easily conducted because we just
need to measure soil vibration and peak ground acceleration.
The measurement of shear strain can produce not only the map of
liquefaction potential, but also detection of landslide, rockfall, beach
erosion, and sediment thickness. The equipment to measure shear
strain is portable and easy to operate. If it is correlated with the
liquefaction using shear wave velocity data, the measurement of
shear strain can be done directly using formula (10).
ACKNOWLEDGEMENT
Part of this work was supported by project of “Penelitian Hibah Pasca
Doktor ” (contract no. 919/UN30.15/LT/2017)funded by the Ministry
of Research, Technology and Higher Education, the Republic of
Indonesia.
References
[1] A. Marto, T. Ch. Soon, “Short Review on Liquefaction
Susceptibility,” International Journal of Engineering Research
and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 Vol. 2.2012
[2]. B.Rosser,.” Liquefaction risk in Hawke’s Bay, “ GNS Science,
2015.
[3]. S. R. Pathak, A. N. Dalvi.. “Liquefaction Potential Assessment:
An Elementary Approach, International Journal of Innovative
Research ,”in Science, Engineering and Technology Vol. 1,
Issue 2, December 2012
[4] V. Kumar, K.Venkatesh, and Y. Kumar, “Approaches for
Estimating Liquefaction Potential of Soils,”International
Journal of Structural and Civil Engineering ISSN : 2277-7032
Volume 1, 2012
[5] M. Farid, W. Suryanto ” Microseismic Wave Measurements to
Detect Landslides in Bengkulu Shore withAttenuation
Coefficient and Shear Strain Indicator,” ICoSE Conference
Proceedings ICoSE Conference on Instrumentation,
Environment and Renewable Energy 2015 volume 2
[6]Fukushima, Y. and Tanaka, T.A., A new attenuation relation for
peak horizontal acceleration of strong earthquake ground
motion in Japan, Bulletin of the Seismological Society of
America, v.80, no. 4, p.757-783, 1990.
[7] H. Huang and Y. Tsen, “Characteristics of soil liquefaction
using H/V of microtremor in Yuan-Lin area, Taiwan,”. TAO,
Vol. 13, No. 3, 325-338. 2002
[8] H.G. Putra, A. Hakam, D. Lastaruna, “Analisa Potensi
Likuifaksi Berdasarkan Data Pengujian Sondir (Studi Kasus
Gor Haji Agus Salim Dan Lapai, Padang),” Jurnal Rekayasa
Sipil Vo. 5. 2009
[9] Nakamura, Y,” Clear Identification of Fundamental Idea of
Nakamura’s Technique and Its Application,”World Conference
of Earthquake Engineering. 2000.
[10] B.C. Douglas, “Global sea rise; A redetermination,” Surveys in
Geophysics, v. 18, p. 279-292, 1997.
[11] K. Ishihara, “ An Introduction to Soil Dynamic Mechanism”.
Japan, 1982
[12] D.Herlando, “ Bengkulu Dalam Angka,” Biro Pusat Statistik
2015.
[13] N. Sugianto, M. Farid; W. Suryanto,” Local Geology Condition
Of Bengkulu City Based On Seismic Vulnerability Index
(Kg),”. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences,
vol 11, 2016.
[14] Y. Nakamura, “ On The H/V Spectrum”. The 14th
World
Conference on Earthquake Engineering, Beijing, China, 2008.
[15] Y. Nakamura, T. Sato and M. Nishinaga, “ Local Site Effect
of Kobe Based on Microtremor Measurement”. Proceeding of
the Sixth International Conference on Seismic Zonation EERI,
Palm Springs California, 2000
[16] M. Farid, K. S. Brotopuspito, Wahyudi, Sunarto, W. Suryanto,
“Ground Shear Strain and Rate of Erosion in The Coastal Area
of North Bengkulu, Indonesia,”. Advanced Materials Research
Vol. 896 (2014) pp 521-524. 2014.
[17] M. K. Noutash, R. D. , M. H. Bonab, “The Evaluation of Soil
Liquefaction Potential Using Shear Wave Velocity Based on
Empirical Relationships,”International Journal of Engineering
(IJE), Volume (6) : Issue (4) : 2012.
[18] N. Satyam,. “Liquefaction Hazard Assessment Using SPT and
VS for Two Cities in India, Centre for Earthquake
Engineering,” International Institute of Information
Technology Hyderabad - 500 032, INDIA. 2014.
[19] F. Askari, R. Dabiri, A. Shafiee; M.K.Jafari ,”Liquefaction
Resistance of Sand-Silt Mixtures using Laboratory based Shear
Wave Velocity", International Journal of Civil Engineering
,Vol.9, No.2, pp. 135-144, 2011.
56
LAMPIRAN 4
Accepted Absract (untuk Internasional Seminar ke-2)
Dear Dr. Muhammad Farid,
We are pleased to inform you that based on the recommendations of the reviewers and the Technical Program Committees, your extended abstract paper entitled THE USE OF MICROTEMOR DATA FOR MAPPING AN EARTHQUAKE-AFECTED AREA IN BENGKULU CITY IN YEAR OF 2000 has been accepted for oral presentation on International Conference on Theoretical and Applied Physics 2017 (ICTAP 2017).
You must submit your full paper by August 20, 2017. Please refer to the author’s guidelines to prepare your manuscript. The manuscript should be prepared following the guidelines from IOP and the maximum pages are not exceed 5 pages. Authors who could not comply with this template would not be reviewed for publication. Selected papers will be published in Journal of Physics: Conference Series (IOP - Institute of Physics United Kingdom).
Herewith, the conference committee sincerely invites you to come to present your paper at ICTAP 2017 to be held on Yogyakarta, 6-8 September, 2017.
For more information on the conference, please check the ICTAP 2017 web site at: https://conference.fisika.or.id/Events/detail/7.
Yours sincerely,
ICTAP 2017 - Editors
57
LAMPIRAN 5
Abstrak Accepted
THE USE OF MICROTEMOR DATA FOR MAPPING AN
EARTHQUAKE-AFECTED AREA IN BENGKULU CITY IN
YEAR OF 2000
Muhammad Farid1,a
, Kuwat Triyana2,b
1Departement of Physics, Mathematical and Natural Science Faculty,
Bengkulu University, Indonesia 2 Departement of Physics, Mathematical and Natural Science Faculty,
Gadjah Mada University, Indonesia
[email protected],[email protected]
Abstract. Microtremor data is ground vibration caused by many factors of human activities. The objective of
this experiment were: (1) to process microtremor data to become dominant frequency and amplification factor,
(2) to evaluate seismic sensivity indexes of soil by using dominant frequency and amplification factor, and (3) to
compare the seismic sensivity indexes to the degree of physical damage of the building caused by the
earthquake in year 2000. Microtremor data was obtained directly by using a short periodic seismicmeter with
three components:north-south-wise horizontal component, east-west-wise component, and vertical component.
Microtremor data were analyzed with Geopsy by using HVSR method, resulting a soil dominant frequencyand
amplification factor. When the square of amplification factor was divided by dominant frequency, it would
become the seismic sensitivity index. Moreover, the data for building physical damage were accessed from the
local Military Intitution (Komando Resor Militer) of Bengkulu Province. The type of Physical damage could be
buildings, brigdes, or highways. The degree of the damage was measured based on the damage of the base
structure, wall, roof, fissuring land, or disapearing land. The degree of damage for every physical structure was
calculated and scored. The higher the score, the higher the degree of the building damage. The results revealed
that in many areas of building damage due to the earthquake, tend to have high seismic susceptibility index.
The relationship between the seismic vulnerability index and the damage score tends to be directly
proportional
References
[1] Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2014, Ground Shear Strain and Rate of
Erosion in The Coastal Area of NorthBengkulu, Indonesia.Advanced Materials Research
Vol. 896 (2014) pp 521-524
[2] Haseeb. M, Xinhailu , Bibi. A , Khan. J.Z , Ahmad. I , Malik. R, 2011. Construction of
Earthquake Resistant Buildings and Infrastructure Implementing Seismic Design and
Building Code in Northern Pakistan 2005 Earthquake Affected Area, International Journal
of Business and Social Science Vol. 2 No. 4; March 2011
[3] Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. 2000. Local Site Effect of Kobe Based on
Microtremor Measurement. Proceeding of the Sixth International Conference on Seismic
Zonation EERI, Palm Springs California.
i
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 100/134
USULANPENELITIAN PASCA DOKTOR
JUDUL PENELITIAN
MITIGASI BENCANA GEMPABUMI MENGGUNAKANINDIKATOR
SHEARSTRAIN UNTUK MENDUKUNG TATA RUANG
WILAYAH KOTA BENGKULU
PENELITI PENGUSUL
Dr. Muhammad Farid, MS 0008115905
PENELITI PENGARAH
Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si 0014096703
UNIVERSITAS BENGKULU
Mei, 2016
ii
iii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
-------------------------------------------------------------------------------------------
1. Judul Penelitian : Mitigasi Bencana Gempabumi Menggunakan
Indikator Shear Strain Untuk Mendukung Tata Ruang
Wilayah Kota Bengkulu
2. Tim peneliti
No
Nama
Jabatan
Bidang
Kehlian
Asal instansi
Alokasi
waktu
jam/minggu
1 Dr. Muchammad
Farid, MS
Peneliti
Pengusul
Geofisika
pantai
Univ. Bengkulu
20
2
Dr. Eng. Kuwat
Triyana, M.Si
Peneliti
Pengarah
Fisika
material dan
instrumentasi
Univ. Gadjah
Mada
10
3. Obyek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi peneltian):
Obyek penelitian secara umum adalah wilayah wilayah rawan gempabumi. Segi
penelitian yang dilakukan adalah tingkat kemampuan material lapisan tanah untuk
saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan Maret tahun: 2017
Berakhir : bulan Desember tahun : 2018
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang
o Tahun ke-1 Rp. 119.543.000,-
o Tahun ke-2 Rp. 139.500.000,-
6. Lokasi Penelitian (lapangan)
Lokasi pengambilan data seluruhnya di Kota Bengkulu, sedangkan pengolahan data,
penulisan laporan, dan penulisan draf jurnal internasional dilakukan di Jurusan
Fisika FMIPA Univ. Gadjah Mada Yogyakarta.
7. Temuan yang ditargetkan dan kontribusinya dalam pemegemnbangan iptek.
- Peta Ancaman Bencana Gempabumi
- Peta Tata Ruang Kota Bengkulu Berbasis Ancaman Bencana Gempabumi
iv
8. Luaran
a. Jurnal internasional bereputasi:
Journal of Applied Geophysics
ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences
b. Seminar internasional:
4th
International Congress on Energy Efficiency and Energy Related
Materials, and Applied Physics, Turkey, 2017.
Seminar internasional (The 2017 International Seminar on Sensors,
Instrumentation, Measurement and Metrology Malang)
c. Buku ajar mitigasi bencana pada akhir tahun kedua
v
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ............................................................................
Halaman Pengesahan ........................................................................... ii
Identitas Dan Uraian Umum ........................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................ iv
Ringkasan ........................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................
1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rencana Target Capaian Tahunan .............................................................. 2
1.3 Permasalahan ......................................................................................... 3
1.4 Tujuan ................................................................................................... 4
1.5 Urgensi (keutamaan) penelitian ................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
......................................... 5
2.1. Subduksi Lempeng Tektonik ......................... ......................................... 5
2.2. Mitigasi Bencana ......................................... ......................................... 6
2.3. Shear strain ............................................... ......................................... 6
2.4. Roadmap .................................................. ......................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN .....................
.........................................
9
3.1. Lokasi Penelitian ........................................
.........................................
9
3.2. Tahapan Penelitian ..................................... ......................................... 9
3.3. Sasaran, luaran, dan indikator
ketercapaian ...............................................
.........................................
12
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ...........
.........................................
12
BAB V. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
.........................................
13
5.1. Anggaran Biaya ..........................................
.........................................
13
5.2. Jadwal Penelitian ......................................... ......................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................
..........................................
15
LAMPIRAN 1 ...................................................
........................................
17
LAMPIRAN 2 .................................................. ........................................ 20
LAMPIRAN 3 .................................................. ........................................ 21
LAMPIRAN 4 .................................................. ........................................ 35
LAMPIRAN 5 .................................................. ........................................ 36
LAMPIRAN 6 .................................................. ........................................ 37
LAMPIRAN 7 .................................................. ......................................... 38
vi
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai shear strain di seluruh wilayah Kota Bengkulu
dan aplikasinya pada perencanaan Tata Ruang wilayah tersebut. Shear strain (γ) pada
lapisan sedimen menggambarkan kemampuan material lapisan tanah untuk saling
meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Semakin besar regangan dan pergeseran
saat terjadi gempabumi, akan semakin besar dampak yang diakibatkannya. Penelitian ini
akan dilakukan selama 2 tahun. Tahun I meliputi: (a) pengambilan data historik
gempabumi (meliputi data koordinat, magnitude, kedalaman dan jarak) selama kurun
waktu 200 tahun yang akan menghasilkan nilai Percepatan Getaran Tanah Maksimum
(α); (b) mengakuisisi data getaran tanah dengan sistem zonasi sebanyak 600 stasiun di
seluruh wilayah Kota Bengkulu; (c) menghitung dan membuat peta shear strain. Tahun
II meliputi (a) akuisisi data dan Peta Tata Ruang Kota Bengkulu yang sedang digunakan;
(b) melakukan zonasi tata ruang untuk mengetahui ruang-ruang yang sudah dan akan
dimanfaatkan; (c) menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang
tanpa mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta yang sedang
digunakan); (d) menghitung keuntungan dan kerugian penggunakan Peta Tata Ruang
dengan mempertimbangkan aspek ancaman bencana gempabumi (peta hasil penelitian
tahun I); (e) melakukan overlay anatara peta yang sedang digunakan dengan peta hasil
peneltian tahun I.
Penelitian ini sangat mendesak untuk dilakukan mengingat Kota Bengkulu termasuk
dalam wilayah rawan gempabumi, dan kehadirannya tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu pengambilan data
langsung dilakukan di wilayah yang dituju. Data yang diperlukan adalah data getaran
tanah yang diakuisisi langsung menggunakan seismometer periode pendek tiga
komponen, yaitu komponen mendatar Timur- Barat, komponen mendatar Utara-Selatan
dan komponen Vertikal. Dengan menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical
Spectral Ratio) maka akan diperoleh spektrum getaran tanah yang menggambarkan
kondisi frekuensi dominan (fo) pada sumbu mendatar, dan faktor amplifikasi (A) pada
sumbu vertikal. Dari fo dan A akan diperoleh indeks kerentanan seismik (Kg). Data lain
yang diperlukan adalah data historik gempabumi yang akan menghasilkan Percepatan
Getaran Tanah Maksimum (α). Dari Kg dan α inilah akan diperoleh shear strain (γ). Peta
shear strain dibuat dengan ArcMap yang menggambarkan nilai shear strain pada setiap
koordinat. Pada tahun II Peta shear strain ini akan diaplikasikan pada perencanaan tata
ruang Kota Bengkulu.
Hasil yang diharapkan pada Tahun I adalah tersedianya data di 600 stasiun untuk
menghitung dan membuat peta shear strain wilayah Kota Bengkulu. Tahun II,
tersedianya data tata Ruang Kota Bengkulu, membandingkan keuntungan dan kerugian
antara peta yang sedang digunakan dengan keuntungan dan kerugian peta hasil
penelitian Tahun I. Pada tahun II juga akan dibuat Peta Tataruang Berbasis Mitigasi
Bencana Gempabumi seta dokumen Mitigasi Bencana Gempabumi di Kota Bengkulu.
Dokumen mitigasi ini diharapkan akan menjadi modal awal untuk memperoleh Model
Mitigasi Bencana Gempabumi di wilayah Jawa, NTB, NTT, Papua dan Australia bagian
utara
Keyword: Mitigasi gempabumni, shear strain, Tata Ruang Kota Bengkulu
7
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gempabumi merupakan salah satu bencana yang memiliki dampak sangat dahsyat
terhadap kehidupan ummat manusia. Apabila terjadi gempabumi, dampak goncangannya
dapat merontokkan bangunan fisik dan infra strukstur di permukaan bumi, tanah longsor
(landslide), erosi pantai, dan pelulukan (liquefaction). Haseeb (2011) mengemukakan bahwa
gempabumi 2005 yang terjadi di Pakistan bagian utara telah merontkkan banyak bangunan di
tempat itu. William, et al (2011) mengemukakan bahwa gempabumi besar di Pesisir Oregon
Amerika Serikat telah memicu tanah longsor. Farid (2014) membuktikan bahwa shear strain
sebagai indikator gempabumi berhungan secara linier dengan kecepatan erosi pantai. Pathak
(2012) mendeteksi adanya hubungan pelulukan dengan shear strain, dampak goncangan,
longsor dan pelulukan ditunjukkan pada Gambar 1.
Gb.1(a). Goncangan gempa-
bumi merusak bangunan
( Padang, 2009)
Gb.1(b). Goncangan gem-
pabumi berdampak longsor
( Padang, 2009)
Gb.1(c). Goncangan gem-
pabumi berdampak lique-
faction ( Bengkulu, 2000)
Sejarah gempabumi yang terjadi di Bengkulu dari tahun 1800 sampai dengan tahun 2010,
selain pernah mengakibatkan dampak kerusakan fisik, tanah longsor, dan liquefaction juga
mengakibatkan dampak tsunami. Fakta sejarah harus dapat dijadikan acuan untuk
keselamatan manusia di masa yang akan datang. Kejadian gempabumi memang tidak dapat
diprediksi, namun belajar dari sejarah, gempabumi besar akan kembali terjadi sesuai dengan
periodenya masing-masing.
Kota Bengkulu berlokasi di bagian barat Pulau Sumatra, pada daerah subduksi
sepanjang kurang lebih 25 kilo meter. Pada saat terjadi gempabumi, akan terjadi regangan
dan pergeseran antara lapisan sedimen dengan batuan dasar (bedrock). Pergeseran antara
lapisan sedimen dengan batuan dasar ini disebut dengan nama regangan geser (shear strain).
(a) (b) (c)
8
Banyaknya pusat gempabumi di wilayah subduksi menarik untuk dikaji, jika dikaitkan
dengan bencana yang akan terjadi. Untuk dapat melakukan pengkajian tentang dampak
tingginya sebaran pusat gempabumi ini perlu diketahui indikator-indikator yang berkaitan
dengan kejadian gempabumi. Indikator umum yang sangat penting akan tetapi belum
digunakan shear strain (γ). Dengan mengetahui shear strain pada suatu tempat, akan dapat
diketahui kemungkiman dampak bencana gempabumi yang akan terjadi di tempat tersebut.
Metode pengkajian bencana gempabumi dengan menggunakan indikator shear strain yang
dikembangkan oleh Nakamura (2008), sangat penting dilakukan untuk tujuan mitigasi
bencana gempabumi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Metode pengkajian bencana
dengan cara ini belum dilakukan, meskipun secara keilmuan metode ini sangat tepat dan
akurat.
1.2. Rencana Target Capaian Tahunan
Penelitian ini akan dilakukan selama 2 tahun. Dalam setiap tahunnya ada target yang
ingin dicapai, seperti dituangkan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Rencana Target Capaian Tahunan
No.
Jenis Luaran
Indikator Capaian
TS1)
TS+1
1
Publikasi ilmiah2)
Internasional Reviewed Published
Nasional Terakreditasi Tidak ada Tidak ada
Nasional Tidak
Terakreditasi
Published Published
2 Pemakalah dalam temu
ilmiah3)
Internasional Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan
Nasional Sudah
dilaksanakan
Sudah
dilaksanakan
Lokal Tidak ada Tidak ada
3 Invited speaker dalam temu
ilmiah4)
Internasional
Nasional Tidak ada draf
Lokal
4 Visiting Lecturer5)
Internasional Tidak ada Draf
5 Hak Kekayaan Intelektual
(HKI)6)
Paten Tidak ada draf
Paten sederhana produk penerapan
Hak cipta draf produk
Merek dagang Tidak ada Tidak ada
Rahasia dagang Tidak ada Tidak ada
Desaian produk
industri
Tidak ada Tidak ada
9
Indikasi Geografis Tidak ada Tidak ada
Perlindungan varietas
tanaman
Tidak ada Tidak ada
Perlindungan
Topografi Sirkuit
Terpadu
Tidak ada Tidak ada
6 Teknologi Tepat Guna7)
Tidak ada Tidak ada
7 Model/Prototip/Desain/Karya
Seni/Rekayasa Sosial7)
Tidak ada Tidak ada
8 Buku Ajar (ISBN)8)
Tidak ada draf
9 Tingkat Kesiapan Teknologi
(TKT)9)
5 7
1.3. Permasalahan
Ditinjau dari padatnya pemukiman yang mulai berkembang di Kota Bengkulu, maka
risiko yang akan dialami akan semakin besar jika terjadi gempabumi. Penelitian shear strain
sangat penting untuk keperluan mitigasi, terutama untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana gempabumi. Penelitian Shear strain yang didasari pada pengukuran lapangan,
analisis peta, dan data sekunder menghasilkan peta shear strain di wilayah Kota Bengkulu.
Peta shear strain dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Bengkulu untuk menyesuaikan tempat
tinggalnya. Peta ini juga dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengembangan wilayah yang
aman terhadap bencana gempabumi. Permasalahannya peta shear strain belum dikenal dan
belum disosialisasikan pada masyarakat khususnya masyarakat Bengkulu. Berdasarkan
uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian shear strain di wilayah Kota
Bengkulu, yang dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana mensosialisasikan shear strain di wilayah Kota Bengkulu?
Bagaimana mengetahui sebaran nilai shear strain di Kota Bengkulu?
Bagaimana dapat dilakukan perbandingan keuntungan dan kerugian hasil
pembangunan menggunakan acuan peta yang sedang berjalan dengan peta hasil
penelitian yang berbasis mitigasi bencana gempabumi?
1.4. Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik serta sebaran nilai shear straindi
wilayah KotaBengkulu. Penelitian ini juga bertujuan membuat peta shear straindi Kota
Bengkulu dengan cara zonasi, serta melakukan kajian terhadap data-data tersebut.Target
luaran yang ingin dicapai pada TAHUN PERTAMA adalah:
a. selesainya pembuatan Peta Peak Ground Acceleration, sebagai indikator wilayah
ancaman gempabumi di Provinsi Bengkulu, menggunakan data historik ;
10
b. selesainya pembuatan Peta indeks kerentanan seismik, sebagai indikator
kerentanan wilayah terhadap gelombang gempabumi (gelombang seismik),
menggunakan data getaran tanah di Kota Bengkulu;
c. selesainya pembuatan Peta shear strain, sebagai indikator bencana gempabumi di
Kota Bengkulu;.
TUJUAN TAHUN KEDUA adalah:
(1) mengakuisisi data Tataruang Kota Bengkulu;
(2) membandingkan keuntungan dan kerugian daerah dari hasil pembangunan
dengan menggunakan peta tersedia dan peta hasil penelitian Tahun I.
(3) menyusun Tataruang Berbasis Peta Mitigasi Bencana Gempabumi di Kota
Bengkulu.
1.5. Urgensi Penelitian
Gempabumi akan menyebabkan kerusakan di permukaan bumi. Kehadiran gempabumi
tidak dapat diprediksi tempat dan waktunya. Untuk wilayah yang tergolong rawan
gempabumi seperti Kota Bengkulu, maka kemungkinan dilanda gempabumi sangat besar
peluangnya sehingga harus selalu waspada. Kewaspadaan ini tentunya harus didasari dengan
informasi yang valid dan sangat preventif. Oleh karena itu penelitian yang bernuansa
mitigasi khususnya yang menyangkut gempabumi sangat mendesak untuk segera
dilaksanakan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.4. Subduksi Lempeng Tektonik
Dalam geologi, subduksi adalah prosesyang terjadi pada pertemuan dua lempeng
tektonik dengan satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng tektonik lain (Defant,
1998). Lempeng tektonik Indo-Australia merupakan lempeng samudra yang memiliki
kerapatan (density) lebih besar dari lempeng benua, sehingga lempeng Indo-Australia harus
menyusup kebawah samapai ke Astenosfer, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
11
Gambar 2. Ilustrasi Subduksi Lempeng Tektonik
Daerah dimana proses ini terjadi dikenal sebagai zona subduksi. Daerah subduksi Lempeng
tektonik Indo-Australia meliputi P. Sumatra bagian barat, P. Jawa bagian selatan, P. Bali.
NTB bagian selatan, NTT bagian selatan, Papua bagian selatan dan Australia bagian utara.
Pada daerah subduksi sering terjadi gempabumi besar. M¨uller dan Landgrebe (2012)
mengungkapkan bahwa gempabumi besar sangat sering terjadi di daerah subduksi. Zhao.
(2012) menyatakan bahwa gempabumi besar lebih cenderung berasal dari daerah subduksi.
Rajendran (2013) mengungkapkan bahwa banyak gempabumi besar terjadi di wilayah
subduksi Lempeng India-Australia dan Eurasia selama 100 tahun terakhir.
Baik M¨ uller dan Landgrebe (2012), Zhao. (2012), dan Rajendran (2013), tidak satupun
diantara mereka meneliti tentang tingkat bahaya gempabumi di daerah Bengkulu, yang
termasuk dalam daerah subduksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat bahaya
gempabumi melalui indikator shear strain (regangan geser) dari lapisan sedimen ketika
dilanda gempabumi. Dengan mengetahui regangan geser pada setiap zonasi, diharapkan
masyarakat dan pemerintah dapat mengatur tataruang yang paling aman dari ancaman bahaya
gempabumi.
2.5. Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana). Adil (2013) mengemukakan bahwa pembangunan yang tidak
dilandasi dengan teknik konstruksi tahan gempa akan menderita kerusakan yang sangat parah
dan menimbulkan kerugian besar ketika terjadi gempabumi. Kiranbala (2012)
mengemukakan bahwa Perencanaan Mitigasi untuk kejadian gempabumi sangat perlu
dilakukan meskipun dengan biaya yang cukup besar. Allotey (2010) mengemukakan bahwa
Lempeng
Samudra Lempeng
Benua
12
kerusakan besar yang terjadi akibat gempabumi yang melanda Haiti disebabkan karena tidak
adanya perencanaan mitigasi bencana..
2.6. Shear Strain
Penelitian tentang shear strain tidak secara langsung dilakukan, akan tetapi dimulai dari
penelitian tentang Indeks Kerentanan Seismik. Penelitian tentang Indeks Kerentanan Seismik
telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang dihubungkan dengan kerusakan fisik di suatu
wilayah. Daniell, et al (2011) menyatakan Indeks Kerentanan Seismik dapat dijadikan
sebagai indikator untuk melakukan mitigasi preventif untuk kejadian gempabumi di masa
yang akan datang. Basis data yang diperoleh dari catatan sejarah di Asia-Pasifik
menunjukkan bahwa suatu wilayah yang banyak menderita kerugian baik fisik maupun
manusia pada saat terjadi gempabumi memiliki indeks kerentanan seismik yang tinggi.
Huang dan Tseng (2002) menyimpulkan bahwa kerusakan parah dan terjadi likuefaksi akibat
gempabumi Chi Chi 1999 ternyata terletak pada zona indeks kerentanan seismik tinggi
berdasarkan mikroseismik. Indeks Kerentanan Seismik (Kg) didefinisikan sebagai indeks
yang menggambarkan tingkat kerentanan lapisan tanah permukaan terhadap deformasi saat
terjadi gempabumi yang dirumuskan sebagai:
(1)
Dalam Rumus (1) tersebut, adalah indeks kerentanan seismik, adalah puncak spektrum
mikroseismik, dan adalah frekuensi resonansi.
Penelitian lain untuk mendukung penelitian tentang shear strain adalah penelitian mengenai
Peak Ground Acceleration (PGA), dalam rangka memetakan wilayah dari bahaya
gempabumi. Beberapa peneliti berpandangan bahwa tingkat bahaya gempabumi di suatu
wilayah dapat diukur dari besaran nialai PGA di wilayah tersebut. Irsyam (2010) dalam
Revisi Peta Gempabumi Indonesia menempatkan wilayah Bengkulu berada dalam Wilayah
Gempa-2 berdasarkan percepatan maksimum gempa di batuan dasar.
Penelitian tentang Shear strain dilakukan setelah diperoleh data tentang indeks kerentanan
seismik dan PGA. Beberapa peneliti melakukan penelitiaannya dengan menghubungkan
antara nilai shear strain dengan kerusakan fisik suatu wilayah setelah terjadi gempabumi.
Menurut Chung, (2007), ada hubungan secara matematis antara Shear strain dengan
Magnitude Lokal gempabumi di suatu wilayah. Nakamura (2000) dalam Farid (2013)
menuliskan hubungan secara matematis antara shear strain dengan Peak Ground
Acceleraton. Menurut Kim., dkk (2013), ada hubungan secara langsung antara nilai Shear
strain dengan energi disipasi di suatu wilayah ketika terjadi gempabumi. Demikian juga
13
Nakamura (2008), dikemukakan adanya hubungan secara matematis antara Shear strain
dengan Peak Ground Acceleraton. Apa yang dikemukakan oleh Chung, (2007), Farid (2013),
Kim., dkk (2013), Nakamura (2008), menggambarkan tentang adanya kaitan antara nilai
Shear strain dan goncangan tanah maksimum.
Percepatan Getaran Tanah Maksimum (PGA) merupakan getaran tanah maksimum yang
pernah terjadi di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu, adalah ukuran percepatan getaran
tanah yang merupakan parameter penting untuk mengetahui dampak goncangan gempabumi
(Campbell, Bozorgnia, 2003). PGA dinyatakan dalam g (percepatan gravitasi) dengan satuan
cm/s2 atau gal, dengan hitungan 1galsama dengan 0,01m/s². Besarnya PGA dapat dihitung
dengan atenuasi yang dirumuskan oleh
Fukushima dan Tanaka (1990) yaitu:
( ) (2)
Dalam rumus (2), = nilai estimasi PGA dalam gal; = Magnitudo Momen dan =
Jarak dari hiposenter (Km).
Roadmap Penelitian
Secara skematis, roadmap penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:
Gambar 5. Roadmap Penelitian
14
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dipilih Kota Bengkulu yang mempunyai luas 151,7 km2, seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Lokasi Penelitian (Kota Bengkulu)
3.2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian ditunjukkan dengan fishbonepada Gambar 6 berikut:
Gambar 6. Tahapan Penelitian
Persiapan
Pada tahap persiapan harus disiapkan hal-hal sebagai berikut:
7. Perizinan, dibuatkan izin oleh Polres Kota Bengkulu dan Walikota Bengkulu
8. Peralatan, disiapkan peralatan berupa seismometer periode pendek 3 komponen, GPS,
kamera, kompas, meteran, tali ravia, dudukan alat, tenda, sepatu boat, topi.
9. Tenaga lapangan, disiapkan 3 orang tenaga lapangan untuk survey keamanan lahan,
pencatatan, kalibrasi, angkut-angkut.
10. Kendaraan, disiapkan untuk mobilisasi manusia dan peralatan.
15
11. Peta geologi, sekurangngya peta geologi provinsi Bengkulu dengan skala 1:50.000
12. Peta pemerintahan, disiapkan untuk mengetahui nama-nama desa setiap stasiun.
Pengambilan Data
4. Data mikroseismik, diakuisisi menggunakan seismometer. Seismometer diletakkan di
atas permukaan tanah dalam kondisi mendatar yang dtunjukkan dengan masuknya
gelembung udara di dalam lingkaran kalibrasi. Setelah kabel-kabel dihubungkan, akan
kelihatan bentuk gelombang pada monitor, dan disetel untuk 30 menit. Kondisi alat
dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Seismometer dengan bagian-bagian (1) Sensor;
(2) kompas; (3) GPS; (4) monitor; (5) lingkaran kalibrasi
Getaran tanah akan direkam oleh sensor dan dapat dilihat di monitor. Setelah 30 menit data
disimpan untuk selanjutnya diolah menggunakan Geopsy untuk memperoleh frekuensi
resonansi (fo) dan faktor amplifikasi (A) melalui suatu spektrum seperti contoh pada Gambar
8.
Gambar 8. Contoh spektrum getaran tanah dengan niali fo = 5,6 dan A=7,2
Dari nilai fodan A ini dapat dihitung indeks kerentanan seismik (Kg) menggunakan persamaan
(1).
16
5. Data historik gempabumi diperoleh dari kantor Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika berupa data koordinat pusat gempabumi, magnitude (M), jarak dari
pusat gempabumi ke stasiun pengukuran (R). Data ini digunakan untuk menghitung
PGA menggunakan persamaan (2).
6. Data perencanaan pembangunan, data distribusi penduduk, data kepuasan masyarakat,
dan data infra struktur digunakan untuk mengontrol, apakah perencanaan tata ruang
yang dilaksanakan selama ini sudah efektif atau belum.
Analisis Data
Setelah diperoleh PGA dan Kg selanjutnya dihitung nilau shear strain (γ) menggunakan
persamaan:
( ) (3)
Nilai inilah merupakan hasil akhir yang menggambarkan kemampuan material lapisan
tanah untuk saling meregang atau bergeser saat terjadi gempabumi. Langkah selanjutnya
adalah pembuatan peta shear strain pada setiap titik koordinat menggunakan ArcMap. Peta
shear strain inilah yang selanjutnya di overlay dengan peta Tata Ruang Kota Bengkulu untuk
dijadikan sebagai Peta Tata Ruang baru yaitu Peta Tata Ruang berbasis Mitigasi Bencana
Gempabumi.
4. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pandangan akan pentingnya memahami
ancaman bencana gempabumi di wilayah rawan gempabumi. Pemahaman ini agar
dapat diimplementasikan dalam merencanakan tata ruang untuk pembangunan
perumahan penduduk, pembangunan gedung, pabrik, dan infrastruktur.
6.3. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian
Sasaran penelitian, luaran dan indikator capaian kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sasaran, luaran dan indikator capaian kegiatan penelitian
No Kegiatan Sasaran Luaran Indikator
Capaian
Tahun 2017
1 Pengambilan dan
Pengolahan Data
gempabumi dan data
getaran Tanah Lokasi
Kota Bengkulu
Memperoleh nilai
frekuensi resonansi
getaran tanah (fo),
faktor amplifikasi (A)
dan percepatan
getaran tanah
maksimum (α)
Peta shear strain Sekurangnya ada
400 titik lokasi
yang diambil
datanya, sehingga
diperoleh 400
variasi fo, 400
variasi A, dan 400
variasi α
17
2 Analisis nilai fo, (A)
α, dan nilai shear
strainγWilayah Kota
Bengkulu
Memperoleh
Karakteristik dan
Peta shear strain
Kota Bengkulu
- Dokumen
Mitigasi
Bencana
Gempabumi
Kota Bengkulu
- Publikasi pada
Jurnal ilmiah
terindeks skopus
Diperoleh
dokumenancaman
bahaya
Gempabumi Kota
Bengkulu
Tahun 2018
1 Pengambilan dan
Pengolahan Data
pembangunan Kota
Bengkulu,
pembangunan
infrastruktur,
distribusi penduduk,
kepusan masyarakat
Memperoleh data
pembangunan Kota
Bengkulu,
pembangunan
infrastruktur,
distribusi penduduk,
kepusan masyarakat
Peta tata ruang
berbasis mitigasi
becana gempabumi
Terpakainya Peta
tata ruang berbasis
mitigasi becana
gempabumi, untuk
pengembangan
Kota Bengkulu
2 Analisis nilai Data
pembangunan Kota
Bengkulu,
pembangunan
infrastruktur,
distribusi penduduk,
kepusan masyarakat
Memperoleh
Karakteristik Strain
Geser (γ ) dan Peta
Strain Geser sedimen
- Dokumen
Mitigasi
Bencana
Gempabumi
Kota Bengkulu
- Publikasi pada
Jurnal ilmiah
terindeks skopus
Diperoleh
dokumen ancaman
bahaya
Gempabumi Kota
Bengkulu
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di 2 tempat, yaitu Bengkulu dan Yogyakarta. Pengambilan
data seluruhnya di Bengkulu, tepatnya di wilayah KotaBengkulu. Pertimbangan pengambilan
data di wilayah kota adalah karena wilayah kota lebih dekat dengan pusat gempabumi. Pusat
gempabumi lebih sering terjadi di bawah Samudra Hindia, karena di wilayah ini terdapat
pertemuan antara lempeng tektonik Indo-Australia dengan lempeng tektonik Eurasia. Di
wilayah pesisir juga penduduk Bengkulu lebih banyak bertempat tinggal, sehingga ketika
terjadi gempabumi ancaman terhadap penduduk paling banyak di wilayah ini.
Peta ancaman bahaya gempabumi dengan menggunakan indikator shear strain dengan skala
besar belum ada di Bengkulu. Dengan konsentrasi penduduk yang semakin padat dan rencana
pembangunan infrastruktur perkotaan ada di wilayah pesisir, maka untuk mengurangi risiko
dampak gempabumi perlu dibuat peta ancaman bahaya gempabumi ini.
Pengolahan data, analisis data, pembuatan peta, penyusunan laporan, serta
penyusunan jurnal internasional akan dilakukan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Pengambilan lokasi ini sesuai dengan lokasi tugas Peneliti
18
Pengarah, yaitu Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si yang telah bersedia dan memenuhi syarat
untuk tugas ini. Rekam jejak peneliti pengrah dapat dilihat pada curriculum vitae dan profil
peneliti pengarah.
Pertimbangan lain karena penelitian ini merupakan pengembangan dari disertasi. Pada
disertasi dicari hubungan antara Peak Groun Acceleration, Indeks Kerentanan Seismik dan
Shear Strain dengan perubahan garis pantai. Pada rencana penelitian ini shear strain
diaplikasikan dalam tataruang Kota Bengkulu berbasis bencana gempabumi.
Secara ringkas inilah profil peneliti pengarah :
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 196709141997021001
5 NIDN 0014096703
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 14 September 1967
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 083891221668 / 085728152871
9 Alamat Kantor Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Sekip Utara BLS.21,
Yogyakarta 55281
10 Nomor Telepon/Fax (0274) 4462820
11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 64 orang; S-2= 39; orang; S-3= 4 orang
12 Jumlah Peneltian dalam 5 tahun terakhir 8 penelitian dengan jumlah dana sebesar Rp.
3.070.000.000,-
13 Jumlah artikel ilmiah internasional
terbit dalam 5 tahun terakhir
10 buah
14 Jumlah artikel ilmiah masih accepted 5 buah
15 H-index 5
16 Status Bukan Promotor, bukan Co-Promotor, bukan
penguji, dan bukan penilai kelayakan disertasi
dari peneliti pengusul
BAB V. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
5.1. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Pasca Doktor
No
Jenis Pengeluaran
Biaya yang diusulkan (Rp. 000,-)
Tahun I Tahun II
Pengusul Pengarah Pengusul Pengarah
1 Pembelian bahan habis pakai
untuk ATK, foto copy, surat
menyurat, penyusunan laporan,
cetak, penjilidan laporan,
publikasi, pulsa, internet, bahan
lab, langganan jurnal (max 60
%)
68.200
8.500
82.400
9.000
2 Perjalanan untuk biaya survei, 21.100 6.000
19
seminar, biaya akomodasi,
konsumsi, lumsum, tarnsport
(max 40 %)
18.643
5.000
3 Sewa untuk peralatan, mesin,
ruang labor, kendaraan,
peralatan penunjang (max 40
%)
18.000
1.200
19.500 1.500
Jumlah 104.843 14.700 123.000 16.500
199.543 139.500
5.2. Jadwal Penelitian
Kegiatan Tahun I Tahun II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persiapan dan
survei
Pengambilan data
Pengolahan data
Laporan awal
Pembuatan
Laporan Akhir
Penulisan Artikel
dan seminar
20
DAFTAR PUSTAKA
Adil.M. D., Qureshi.A, Raju. J., 2013. A Study on Earthquake Resistant Construction
Techniques , American Journal of Engineering Research (AJER) e-ISSN : 2320-0847 p-
ISSN : 2320-0936 Volume-02, Issue-12, pp-258-264 www.ajer.org
Allotey.N.K, Arku.G, Amponsah.P.E, 2010. Earthquake-disaster preparedness: the case of
Accra, International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment Vol. 1 No.
2, 2010 pp. 140-156 q Emerald Group Publishing Limited 1759-5908, DOI
10.1108/17595901011056613
Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2014, Ground Shear Strain and Rate
of Erosion in The Coastal Area of NorthBengkulu, Indonesia.Advanced Materials
Research Vol. 896 (2014) pp 521-524
Farid. M., Kirbani.S.B, Wahyudi, Sunarto, Suryanto.W, 2013. The reletionships among
ground shear strain, shore characteristics and abrasion on the west coast of Bengkulu
Province, Indonesia, Caspian Journal of Applied Sciences Research, 2(2), pp. 143-153,
2013 Available online at http://www.cjasr.com.
Fukushima, Y. and Tanaka, T.A., 1990. A new attenuation relation for peak horizontal
acceleration of strong earthquake ground motion in Japan, Bulletin of the Seismological
Society of America, v.80, no. 4, p.757-783.
Haseeb. M, Xinhailu , Bibi. A , Khan. J.Z , Ahmad. I , Malik. R, 2011. Construction of
Earthquake Resistant Buildings and Infrastructure Implementing Seismic Design and
Building Code in Northern Pakistan 2005 Earthquake Affected Area, International
Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 4; March 2011
Huang, H. and Tseng, Y. 2002. Characteristics of soil liquefaction using H/V of microtremor
in Yuan-Lin area, Taiwan. TAO, Vol. 13, No. 3, 325-338.
Irsyam, M., I.W. Sengara, F. Aldimar, S. Widiantoro, W. Triyoso, Danny H.N., Engkon K., I.
Meilano, Suhardjono, M. Asrurifak dan M. 2010. Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta
Gempabumi Indonesia. Bandung.
Kiranbala. D, 2012. Seismic Hazard And Its Mitigation, A Review , International Journal of
Emerging Technology and Advanced Engineering Website: www.ijetae.com (ISSN 2250-
2459, Volume 2, Issue 11, November 2012) 517
M¨ uller. R. D and Landgrebe T. C. W, 2012. The link between great earthquakes and
the subduction of oceanic fracture zones, Solid Earth, 3, 447–465, Doi:10.5194/se-3-447-
2012
Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. 2000. Local Site Effect of Kobe Based on
Microtremor Measurement. Proceeding of the Sixth International Conference on Seismic
Zonation EERI, Palm Springs California.
Nakamura, Y. 2008. On The H/V Spectrum. The 14th
World Conference on Earthquake
Engineering, Beijing, China.
Pathak. S.R., Dalvi. A.N, 2012. Liquefaction Potential Assessment: AnElementary Approach,
International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology
Vol. 1, Issue 2, December 2012
Rajendran, 2013. On The Recurrence Of Great Subduction Zone Earthquakes Special
Section: Earth Sciences Current Science, Vol. 104, No. 7, 10 April 2013
Of Peak Horizontal Acceleration On
21
Magnitude And Distance For Small Magnitude Earthquakes In Greece, 13th
World
Conference On Earthquake Engineering Vancouver, B.C., Canada August 1-6, 2004
Paper No. 1857.
Yutaka.K., Osamu. I.D.E., Ryoji T., Mahmut. B.A.Ş., Mustafa.Ö. Y., 2004. The Study On A
Disaster Prevention/Mitigation Basic Plan In Istanbul Part 2- Evaluation Of Urban
Vulnerability, 13th World Conference on Earthquake Engineering Vancouver, B.C.,
Canada August 1-6, 2004 Paper No. 1361
Zhao, D., 2012. Tomography and dynamics of Western-Pacific subduction zones, Monogr.
Environ. Earth Planets,1, 1–70, doi:10.5047/meep.2012.00101.0001
22
LAMPIRAN 1
Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Pembelian bahan habis pakai
Material
Justifikasi
Pembelian
Kuantitas
Harga
Satuan
Rp. 1.000,-
Honor/thn
(Rp. 1000,-)
Tahun I Tahun II
ATK Ls 3.700 3.700 4.700
Konsumsi 226 OH 100 22.600 23.000
Pendaftaran Seminar 2 kali 2.500 5.000 10.000
Minyak mobil 48 hari 200 9.600 10.000
Submit jurnal 2 kali 3.000 6.000 7.000
Biaya Olah Data
- Data Primer 12 OH 300 3.600 4.000
- Data Sekunder 4 OH 400 1.600 2.000
- Data primer
tambahan
4 OH 400 1.600 2.000
Penyusunan laporan:
- Pembuatan Peta 4 bh 250 1.000 1.200
- Interpretasi Data 5 OH 200 1.000 1.250
- Analisis Data 5 OH 200 1.000 1.250
- Penyusunan Laporan
akhir 20 OH 200 4.000 5.000
- Penyusunan
Publikasi 20 OH 200 4.000 5.000
- Penyusunan Buku
ajar 30 OH 200 6.000 7.500
- Penyusunan panduan
penang-gulangan
Bencana
30 OH 200 6.000 7.500
Sub.Total
(Rp.000)
76.700
91.400
2. Perjalanan
Material
Justifikasi
Pembelian
Kuantitas
Harga
Satuan
Honor/thn
(Rp. 1000,-)
Tahun I Tahun II
Tiket Bengkulu-Yogya
pp
bertahap Ls 9.200 9.200 11.200
Hotel Ls 1.650 4.400
Biaya kos 3 OB 1.500 4.500 7.500
Uang harian 8 OH 500 7.500 4.000
Taksi Bandara 793
Sub.Total
(Rp.000)
23.643
27.100
3. Sewa
23
Material Justifikasi
Pembelian
Kuantitas Harga
Satuan
Honor/thn
(Rp. 1000,-)
Tahun I Tahun II
Sewa mobil 48 hari 400.000 19.200 21.000
Sub.Total
(Rp.000)
19.200 21.000
TOTAL AGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP
TAHUN (RP. 000)
119.543 139.500
TOTAL AGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA
(Rp. 000) Rp. 250.043,-
24
Lampiran 2
Dukungan sarana dan prasarana penelitian
Lokasi Alat Keterangan
1. GPS Trimbel
BMKG Yogya
Dalam proses
pengusulan di Unib
2. Seismograf Short
Periode 3 cpmponent
BMKG Yogya
Dalam proses
pengusulan di Unib
3. GPS biasa Lab. Fisika Unib
4. Altimeter Lab. Fisika Unib
5. Kompas Lab. Fisika Unib
6. Software :
- Geopsy
- DATAPRO
- ArcGIS
- Surfer
Lab. Fisika Unib
7. Handycam
8. Tustel
Lab. Fisika Unib
25
LAMPIRAN 3
Biodata Peneliti Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Muchammad Farid, MS
2 Jenis Kelamin Lelaki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 195911081986031001
5 NIDN 0008115905
6 Tempat dan Tanggal
Lahir
Brebes, 8 Nofember 1959
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 0736 7310548/08127305972
9 Alamat Kantor Jln. WR. Supratman-Bengkulu
10 Nomor Telepon/Faks 0736 20919
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
S-1 = 15 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang
12 Mata Kuliah yg
Diampu
Termodinamika
Mitigasi Bencana Alam
Listrik Magnet
Manjemen Peisir
Fisika Dasar II
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
1 Nama Perguruan
Tinggi IKIP YOGYA UGM
UGM
2 Bidang Ilmu Pend. Fisika Fisika Fisika
3 Tahun Masuk 1979 1987 2009
4 Tahun Lulus 1985 1991 2013
5 Judul
Skripsi/tesis/disertasi
Pengaruh
Praktikum
Fisika secara
Seri dan secara
Paralel
terhadap Nilai
Fisika Dasar.
Simulasi
Distribusi
Temperatur pada
Kubah Padat
Berbentuk
Setengah Bola
Studi Mikroseismik
Untuk Mendeteksi
Perubahan Garis
Pantai Dengan
Indikator Indeks
Kerentanan
Seismik, Peak
Ground
Acceleration Dan
Ground Shear
Strain Di Provinsi
Bengkulu
7 Nama Pembimbing Drs. IGN.
Made Berata &
Drs. Wahyu
Warjono.
Prof. Dr. Ir.
Prayoto, M.Sc &
Drs. Widodo P,
M.ScEE
Prof. Dr. Kirbani
SB, Dr. Wahyudi,
MS Prof. Dr.
Sunarto, MS
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
26
No
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp.
000 )
1
2015 Identifikasi Koefisien Atenuasi,
Indeks Kerentanan Seismik dan
Frekuensi Getaran Tanah untuk
Mengetahui Tingkat Kemampuan
Sedimen dalam Rangka
Perencanaan Tata Kota Bengkulu
(Ketua)
Dkti
(Fundamental)
69.500
2 2014 Identifikasi Koefisien Atenuasi,
Indeks Kerentanan Seismik dan
Frekuensi Getaran Tanah untuk
Mengetahui Tingkat Kemampuan
Sedimen dalam Rangka
Perencanaan Tata Kota Bengkulu
(Ketua)
Dikti
(Fundamental)
34.000
3 2015 Forecasting the Potential for Large
Earthquakes along the Sumatran
Fault Zone (SFZ) using Low-Cost
GPS Networks (Anggota)
KLN 160.000
4 2013-2014 Mikro-zonasi Tingkat Potensi
Resiko Bencana Gempa Bumi di
Wilayah Pesisir Provinsi Bengkulu
untukMendukungMitigasiBencana
(Anggota)
Dikti (Hibah
Bersaing)
91.625
5 2012 Pemetaan Percepatan Getaran
Tanah Maksimum dan Kerentanan
Seismik Akibat Gempa Bumi
untukMendukungRencana Tata
Ruangdan Wilayah (RTRW) Kota
Bengkulu (Anggota)
Unib
(Pembinaan)
13.875
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No
Tahun
Judul Pengabdian Pada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp. )
1 2014 Sosialisasi Wilayah Potensi
Bahaya Tsunami di Kota
Bengkulu
APBD
Kota
Bengkulu
15.000.000
2 2012 Sosialisasi Gempabumi dan
Mitigasinya (Anggota)
BOPTN-
FMIPA
3.000.000
3
2010
Sosialisasi Gempa Bumidan
Tsunami di SMAN 3 Kota
Bengkulu
DIPA-
UNIB
3.000.000
27
danPromosiJurusanFisika FMIPA
Universitas Bengkulu (Anggota)
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun
1
Mapping Of Potential Areas
Tsunami Prone In Bengkulu
City
ARPN Journal
of Engineering
and Applied
Sciences
Vol. 11, No. 7, April 2016
2
Shoreline Changes due to
Erosionin The Earthquake-
ProneAreas, NorthBengkulu,
Indonesia
Advanced
Materials
Research
Vol. 896 (2014) pp 521-524
© (2014) Trans Tech
Publications, Switzerland
doi:10.4028/www.scientific.net/
AMR.896.521
3 The relationships among
ground shear strain, shore
characteristics and abrasion on
the west coast of Bengkulu
Province, Indonesia
Caspian Journal
of Applied
Sciences
Research,
2(2), pp. 143-153, 2013
Available online at
http://www.cjasr.com
ISSN: 2251-9114, ©2012
CJASR
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 Seminar Hasil
Penelitian
Fundamnetal
Direktorat Riset dan
Pengabdian pada
Masyarakat
Identifikasi Koefisien
Atenuasi, Indeks Kerentanan
Seismik Dan Frekuensi
Getaran Tanah Untuk
Mengetahui Tingkat
Kemampuan Sedimen Dalam
Rangka Perencanaan Tata
Kota Bengkulu
21-22 Februari
2016/Hotel Harris
Bandung
2 The 1st International
Confrence on Science,
Technology and
Interdisiplinary
Research (Ic-Star)
2015
Mapping of Potential Areas
Tsunami Prone In Bengkulu
City
22-23 September
2015/Unila Lampung
3 1stInternational
Confrence on Science
and Engineering
(IcoSE)
Microseismic Wave
Measurementsto
DetectLandslidesinBengkulu
Shore with Attenuation
CoefficientandShear Strain
28-29 September 2015 /
Pekanbaru Riau
28
Indicator
4
Semirata BKS
Unila
Survey Microseismic untuk
Pemetaan Bahaya Gempabumi
di Kota Bengkulu
10-12 April 2013-Unila-
Lampung
5 3rd Annual Basic
Science International
Conference
(BaSIC) 2013-Univ.
Brawijaya
Shoreline Changes and Seismic
Vulnerability Index in The
Earthquake Prone Areas (The
Case of Coastal North
Bengkulu, Bengkulu Province-
Indonesia)
16-17 April 2013-Univ.
Brawujaya-Malang
6 FMIPA UGM Survey Microseismic untuk
Pemetaan Bahaya Gempabumi
di Bengkulu Utara
29-30 Agustus 2013-
FMIPA-UGM-
Yogyakarta
7 ICOPIA
UNS Surakarta
Shorelines Changes Survey in
Bengkulu City Based
Microseismic Data
3 Oktober 2012-UNS-
Surakarta
8 PITHAGI
Palembang
Perubahan Garis Pantai di
Wilayah Rawan Gempabumi
(Studi Kasus di kota Bengkulu)
10-13 September 2012-
Palembang
9 AWAM&GITZ
USM Malaysia
The relationship between
ground shear strain on the
shore characteristics and
abrasion at the west shore
province of Bengkulu-
Indonesia
27-28 Agustus 2012-
USM-Malaysia
10 AGCM
UNS SURAKARTA
Measurement of Rocks
abrasivity for Marine
Erosion Study in The
West Part of Bengkulu
Province
8-9 Maret 2011-UNS -
Surakarta
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1 Mengenal Gelombang
Microseismik
2011 121 Unib Press
(Dalam
Proses)
2 Mitigasi Bencana 2015 156 -
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI
Tahun Jenis Nomor P/ID
1 - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun terakhir
29
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang Telah
Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyaraka
1 - - - -
J. Pengahargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiai atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Menyelesaikan Studi S3 Rektor Univ. Bengkulu
2014
30