LAPORAN AKHIR TAHUNuilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/b07fb6ec207...mengemukakan bahwa:...

33
LAPORAN AKHIR TAHUN PENELITIAN PRODUK TERAPAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN LATIHAN JUGGLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Tahun ke 1 dari Rencana 2 Tahun Dr. Saifuddin, M.Pd / NIDN. 0005055804 (Ketua Tim Pengusul) Dr. Nyak Amir, M,Pd / NIDN. 0025117401 (Anggota Tim Pengusul) Dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor: 105/SP2H/LT/DPRM/IV/2017 tanggal 3 April 2017 dan Addendum Kontrak Nomor: 105/ADD/SP2HL/LT/DPRM/VIII/2017 tanggal 21 Agustus 2017 UNIVERSITAS SYIAH KUALA OKTOBER 2017

Transcript of LAPORAN AKHIR TAHUNuilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/b07fb6ec207...mengemukakan bahwa:...

1

LAPORAN AKHIR TAHUN

PENELITIAN PRODUK TERAPAN

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN LATIHAN JUGGLING UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM

PERMAINAN SEPAKBOLA

Tahun ke 1 dari Rencana 2 Tahun

Dr. Saifuddin, M.Pd / NIDN. 0005055804 (Ketua Tim Pengusul)

Dr. Nyak Amir, M,Pd / NIDN. 0025117401 (Anggota Tim Pengusul)

Dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Kontrak Penelitian

Nomor: 105/SP2H/LT/DPRM/IV/2017 tanggal 3 April 2017 dan

Addendum Kontrak Nomor: 105/ADD/SP2HL/LT/DPRM/VIII/2017

tanggal 21 Agustus 2017

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

OKTOBER 2017

Kata Kunci : Pengaruh, Juggling, Pemain Usia 10-12 tahun.

Masalah utama dalam latihan keterampilan sepakbola hingga saat ini belum

efektifnya bentuk latihan keterampilan teknik dasar, khususnya pelaksanaan proses

latihan menggiring bola. Kondisi ini disebabkan terbatasnya kemampuan pelatih dan

minimnya metode latihan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan dasar

bermain sepakbola khususnya menggiring untuk pemain usia dini. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengembangkan bentuk latihan Juggling yang praktis

dan variatif, selanjutnya mengetahui pengaruh latihan Juggling trhadap hasil

ketrampilan menggiring. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan

dan Quasi Eksperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Pemain Sekolah

Sepakbola Real Madrid Foundation Usia 10-12 tahun yang berjumlah 20 orang..

Sedangkan rancangan penelitian meliputi observasi, potensi masalah, desain teori,

desain produk, validasi ahli, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, produk

dihasilkan dan pengujian hasil produk. Data yang telah dikumpulkan kemudian

dianalisis untuk mengetahui validitas dan reabilitas bentuk latihan selanjutnya

mencari rata-rata, standar deviasi dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian yang

diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa bentuk latihan juggling untuk pemain usia

10-12 tahun merupakan bentuk latihan yang valid dan memiliki tingkat kesahihan

yang tinggi dengan perolehan poin indeks skor validitas rata-rata 0,965, sehingga

dapat digunakan sebagai bentuk latihan dan memiliki tingkat kehandalan yang tinggi

dengan perolehan indeks skor reabilitas 0,780.

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak

digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Demikian juga di

Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

semua lapisan masyarakat baik dari tingkat daerah, nasional, dan internasional, dari

usia anak-anak, dewasa hingga orang tua, mereka senang memainkan sendiri atau

sebagai penonton. Dewasa ini permainan sepakbola tidak sekedar dilakukan untuk

tujuan rekreasi dan pengisi waktu luang akan tetapi dituntut suatu prestasi yang

optimal. Prestasi yang tinggi hanya dapat dicapai dengan latihan-latihan yang

direncanakan dengan sistematis dan dilakukan secara terus-menerus, dengan

demikian peran dari seorang pelatih sangat penting untuk mengawasi dan

memberikan metode latihan yang tepat.

Memperoleh prestasi yang baik dalam permainan sepakbola tentu saja harus

didukung oleh penguasaan teknik dasar sepakbola. Dalam rangka usaha untuk

meningkatkan prestasi maksimal pada cabang olahraga yang ditekuni, seorang atlet

perlu sekali memperhatikan faktor-faktor penentunya. Faktor-faktor penentu dapat

disebutkan ada tiga faktor penting yaitu: 1) kondisi fisik atau tingkat kesegaran

jasmani, 2) ketepatan teknik atau ketrampilan yang dimiliki, dan 3) masalah-masalah

lingkungan (Sajoto, 1988: 2). Selanjutnya Bompa (1983:43) bahwa: “ada 4 aspek

utama yang perlu dipersiapkan dalam proses pelatihan keterampilan olahraga yaitu

meliputi; (1) persiapan fisik, (2)persiapan teknik, (3) persiapan taktik, dan (4)

persiapan psikologis” pendapat tersebut sejalan dengan pernyataan Harsono

(1988:100) yang mengatakan bahwa; ada empat aspek penting yang perlu dilatih

dalam meningkatkan ketrampilan cabang olahraga yaitu (1) aspek fisik, (2) aspek

teknik, (3) aspek taktik (4) aspek mental‟. Keempat aspek ini memiliki kedudukan

yang sama penting meskipun memuliki persentase yang berbeda-beda sesuai dengan

kondisi dan tingkat kemampuan masing-masing individu. Hal senada juga di

ungkapkan Sneyer, (1988:10) “Seorang pemain sepakbola yang bermutu jelas

membutuhkan beberapa kemampuan, diantaranya adalah fisik dan teknik. Menurut

Sucipto (2000:17) teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah

menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribbling), menyundul

(heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw-in), dan menjaga gawang

(goal keeping). Salah satu teknik dasar yang sangat berpengaruh dalam permainan

sepak bola adalah meggiring bola, Soedjono (2008:2) mengemukakan bahwa:

„Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar yang harus di kuasai oleh

seorang pemain sepakbola, karena menggiring bola merupakan kunci dasar dalam

bermain Sepakbola‟. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Sarumpaet (1992:3)

bahwa: “Menggiring bola adalah suatu usaha untuk menyentuh bola secara pelan-

pelan dengan menggunakan kaki bagian dalam maupun luar kaki. Menggiring bola

dapat dilakukan apabila lapangan yang berada di depan pemain yang menguasai bola

dalam keadaan kosong atau tidak dijaga oleh pemain bertahan. Masalah menggiring

bola dalam permainan sepakbola itu sangat dibutuhkan pada keadaan atau kondisi

melewati hadangan lawan ataupun bila seorang pemain penyerang ingin menendang

kearah gawang lawan, maka pemain tersebut harus mampu menggiring bola untuk

dapat melawati hadagan lawan.

Masalah utama dalam proses latihan keterampilan bermain sepakbola yang

meliputi keterampilan teknik dasar, Yusuf (1985:45) mengemukakan; “Salah satu

kelemahan yang masih terlihat pada pemain-pemain kita diantaranya dalam hal

keterampilan, sehingga tidak jarang permainan cepat terhambat dan kesempatan

mencetak gol terbuang sia-sia”. Kondisi kualitas latihan keterampilan bermain

sepakbola yang memprihatinkan di sekolah sepakbola juga telah dikemukakan dan

ditelaah dalam berbagai forum oleh beberapa pengamat olahraga. Ada beberapa

faktor penyebab dari lemahnya kualitas tersebut adalah terbatasnya kemampuan

pelatih dan sumber-sumber yang telah digunakan untuk mendukung proses latihan.

Juggling merupakan salah satu teknik memainkan bola dengan seluruh

anggota tubuh kecuali tangan dan bola tidak jatuh ke tanah. Melakukan Juggling

adalah cara yang sangat bagus untuk mengembang kan reaksi yang cepat, kontrol

bola dan meningkatkan kosentrasi yang diperlukan agar bisa berperan dengan baik di

dalam permainan. Mielke (2007:9). Juggling adalah teknik menimang-nimang bola

dengan menggunakan kaki, dada, kepala dan paha. Menimang bola itu dilakukan

bukan sekali dua kali tapi terus menerus dengan catatan tidak sampai menyentuh

tanah. Latihan ini berfungsi untuk melatih penguasaan bola, diantara macam

penguasaan bola adalah dribbling, control dan passing. Mielke (2007:9)

mengemukakan bahwa: “tidak seorangpun yang bisa menjadi seorang penimang bola

(juggler) andal tanpa meluangkan banyak waktu untuk melatih keterampilan ini”.

Pendapat diatas memberikan gambaran bahwa latihan juggling sangat sesuai dan

tepat untuk meningkatkan keterampilan menggiring untuk pemain usia dini.

Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh adalah salah satu sekolah

sepakbola yang memiliki tujuan memberikan pendidikan dan pelatihan sepakbola

untuk meningkatkan pengembangan individu secara komprehensif, yakni

peningkatkan kapabilitas fisik, keterampilan sepakbola, dan mengintegrasikan nilai-

nilai fundamental seperti solidaritas, respek, konsep diri, fair play, persahabatan,

disiplin dan kerja keras sebagai nilai dasar yang dimiliki anak dalam kehidupan

sehari-hari. Dari pengamatan penulis saat tim usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Real Madrid Foundation Aceh mengikuti kejuaraan Danone Nations Cup tahun 2015

belum mampu menjuarai avents tersebut dan pada tahun 2015 hanya mampu meraih

juara III di tingkat Kota Banda Aceh. Hal ini disebabkan beberapa kendala yang

dihadapi oleh para pemain dan pelatih, diantaranya metode latihan yang belum

efektif dan penguasaan teknik dasar bermain sepakbola khususnya menggiring yang

masih kurang. Dengan adanya kelemahan tersebut, perlu adanya pengembangan

bentuk latihan teknik dasar bermain sepakbola yang sesuai dengan kebutuhan

pemain.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang akan dicapai, maka tujuan pelaksanaan

penelitian ini adalah: Untuk mengembangkan dan menerapkan latihan menggiring

berbentuk juggling untuk meningkatkan keterampilan menggiring permainan

sepakbola pada pemain Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh.

1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Hal ini mengingat metode bermain sepakbola yang digunakan belum efektif

dan penguasaan teknik dasar bermain sepakbola khususnya menggiring yang masih

kurang. Maka perlu adanya pengembangan bentuk latihan teknik menggiring

bermain sepakbola yang sesuai dengan kebutuhan siswa sekolah sepakbola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Pengembangan

Pengembangan merupakan suatu cara dan usaha seseorang untuk bisa

merubah sesuatu ke arah yang lebih baik. Pengembangan sangat diperlukan dalam

berbagai bidang salah satunya dalam bidang olahraga. Pengembangan sangat

diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan olahraga salah satunya yaitu mampu

menciptakan sumber daya manusia yang produktif dan berprestasi. Oleh karenanya

sangat penting sekali untuk untuk mengetahui mengenai konsep dasar mengenai

pengertian perkembangan menurut para ahli. Kasiram (1983:23) memandang

perkembangan adalah sebagai makna adanya permunculan sifat-sifat baru yang

berbeda dari sebelumnya, dalam hal ini adalah perkembangan itu adalah sebuah

proses yang di lalui oleh seorang individu dalam menyempurnakan sifat-sifat

sebelumnya yang mana ini mendapatkan faktor dari pengalaman dari berbagai faktor

yang dialami oleh manusia. Dimana faktor tersebut bisa datanya dari luar dan juga

bisa datang dari dalam diri seseorang. Kamus Besar Bahasa Indonesia karya

Poerwadarminta (2002:473), bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan

bertambah, berubah sempurna pikiran, pegetahuan dan sebagainya.

Menurut Gay (1990:96) pengembangan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan di sekolah. Sedangkan

Borg and Gall (1989:772) pengembangan merupakan suatu cara dan usaha seseorang

untuk bisa merubah sesuatu ke arah yang lebih baik. Pengembangan diperlukan

dalam berbagai bidang dan salah satunya adalah dalam bidang pendidikan dan

pelatihan. Pengembangan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pelatihan dalam

menggapai prestasi. Pengembangan bentuk latihan dapat menciptakan suasana baru

bagi atlet dalam proses latihan sehingga atlet termotivasi dalam mengikuti latihan.

Pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan

penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk

tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk

menguji keefektifan produk tersebut sehingga metode yang digunakan adalah metode

penelitian dan pengembangan.

Berdasarkan kutipan tersebut dikatakan bahwa pengembangan merupakan

suatu proses perubahan perbuatan yang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu secara

efektif. Penelitian pengembangan merupakan suatu kemampuan dan keahlian

seorang guru atau pelatih dalam menciptakan dan menghasilkan produk baru serta

menguji keefektifan produk tersebut.

2.2. Hakikat Permainan Sepakbola

Sepakbola adalah salah satu permainan beregu yang digemari oleh

masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Saifuddin (2001;26)

menyebutkan “Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan secara

sederhana di lapangan rumput yang berbentuk empat persegi panjang oleh dua regu,

masing-masing regu beranggotakan 11 orang pemain, ditandai dua buah gawang dan

memakai sebuah bola dengan tujuan memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke

gawang lawan dan berusaha agar tidak kebobolan gawang sendiri‟. Selanjutnya

Soedjono (1985:16) mengemukakan: “sepakbola adalah permainan beregu, oleh

karena itu, kerjasama regu merupakan tuntutan permainan sepakbola yang harus

dipenuhi oleh setiap kesebelasan yang mengiginkan kemenangan.

Menurut Sneyers (1990:3) mengatakan bahwa “Prinsip dalam sepakbola

sederhana sekali yaitu membuat gol dan mencegah sampai jangan lawan berbuat

sama terhadap gawang sendiri”. Pendapat lain dikemukakan Tarigan (2001:2) bahwa,

“Sepakbola adalah pemecahan masalah, bagaimana memperagakan sebuah teknik

yang serasi, ditinjau dari posisi lawan dan kawan. Pengetahuan tentang taktik dan

strategi bermain sepakbola sangat penting”. Pendapat lain juga dikemukakan

Soekatamsi (1988:12) bahwa: “Semua pemain sepakbola harus menguasai teknik

dasar dan keterampilan bermain sepakbola, karena orang akan menilai sampai mana

teknik dan keterampilan para pemain dalam hal menendang bola, memberikan bola,

menyundul bola menembak bola kegawang lawan untuk mencetak gol”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa permainan sepakbola merupakan permainan yang dimainkan

oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang

lazim disebut kesebelasan. Tujuan masing-masing regu atau kesebelasan adalah

berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam gawang lawan dan

mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan. Dalam permainan sepakbola

para pemain dituntut untuk dapat menerapkan berbagai teknik ke dalam pola taktik

dan strategi serta kerja sama tim yang kompak agar dapat memperoleh kemenangan.

Dengan demikian teknik dasar merupakan hal paling utama yang harus dimiliki oleh

setiap pemain sepakbola, maka harus di latih sejak usia dini.

2.3. Pengertian Latihan

Latihan fisik, taktik dan psikis untuk meningkatkan prestasi olahraga, tidak

dapat dicapai dalam waktu yang pendek. Oleh karena itu perlu adanya pembagian

masa-masa latihan. Dalam satu tahun pembagian masa latihan dalam program latihan

berbeda-beda, tergantung pelatih. Menurut Sukarno (1985 : 7) latihan adalah suatu

proses penyempurnaan atau pendewasaan atlet secara sadar mencapai mutu prestasi

maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental secara teratur, terarah,

meningkat dan berulang-ulang. Latihan menurut Sukadiyanto (2005: 5-6) adalah:

Suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi

teoridan praktek menggunakan metode dan aturan pelaksanaan dengan

pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana danteratur

sehingga tujuan latihan dapat tercapai pada waktunya. Dalam susunan latihan

satu kali pertemuan berisikan antara lain “(1) pembukaan dan pengantar

latihan, (2) pemanasan (warming up), (3) latihan inti, (4) latihan tambahan

(suplemen), dan (5) pendinginan (cooling down)”.

Selanjutnya Irianto (2002:11-12) menjelaskan latihan adalah proses pelatihan

dilaksanaan secara teratur, terencana, menggunakan pola dan sistem tertentu, metodis

serta berulang seperti gerakan yang semula sukar dilakukan, kurang koordinatif

menjadi semakin mudah, otomatif dan reflektif sehingga gerak menjadi lebih efisien

dan itu harusdikerjakan berkali-kali.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa atlet dianjurkan untuk berlatih

paling sedikit tiga kali dalam satu minggu. Dalam menentukan frekuensi latihan,

benar-benar memperhatikan batas kemampuan seseorang. Bagaimanapun juga tubuh

seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila

frekuensi latihan diberikan dengan berlebihan akibatnya bukan percepatan kenaikan

kapasitas endurancenya yang dicapai, tetapi dapat mengakibatkan sakit yang

berkepanjangan.

2.4. Pengertian Juggling

Juggling adalah sebuah keterampilan dalam memainkan bola dengan cara

menimang-nimang baik dengan kaki maupun dengan bagian tubuh lain kecuali

tangan. Istilah juggling dalam sepak bola merujuk pada aktifitas menendang-nendang

bola ke atas atau menyundul-nyundul bola berulang-ulang ke atas.Yang palingpokok

adalah bola harus dijaga sedemikian rupa sehingga jangan sampai jatuh tanah.

(http;//duniabola. Net November 2010).

Dalam kamus dwibahasa Inggris-Indonesia juggling atau juggle artinya adalah

“menyulap”, bermain sulap dengan bola .Kamus Webster juggle bermakna

melakukan trik, orang yang melakukan trik disebut juggler. Etimologinya adalah

jogelour (Inggris pertengahan) atau joculator dalam bahasa latin. Dalam

perkembangannya dari masa kemasa teknik sepak bola juga semakin berkembang

mulai teknik passing, control, dribble dan shooting.Kreasi-kreasi perkembangan dari

teknik yang biasa menjadi teknik baru ini bertujuan untuk menciptakan keindahan

dalam permainan sepak bola. Keindahan sepak bola ini terinspirasi dari Brazil, para

pemain profesional maupun amatir di sana terus melakukan percobaan demi

percobaan demi menghasilkan teknik yang baru. Dari percobaan inilah muncul

gebrakan baru dari olahraga sepak bola yaitu freestyle soccer. (http;//duniabola. Net

November 2010)

Freestyle soccer adalah perpaduan antara permainan sepak bola dengan

keindahan. Dalam “one man show” seseorang freestyler menjelaskan trik dasar

freestyle ada 3 yaitu : (1) Juggling adalah memantulkan bola menggunakan kaki atau

kepala berulang kali, salah satu trik dalam juggling yang terkenal dinamakan

“arround the word” (ATW). Arround the word adalah teknik memutar kaki

melingkar mengitari bola ketika bola terpantul di udara. (2) Controling adalah

mengontrol bola agar tetap menempel pada kaki, punggung dan kepala. (3) Passing

adalah memberikan atau mengumpan bola kepada teman setim.

2.5. Pengertian Menggiring bola

Menggiring bola atau dribbling merupakan salah satu teknik dasar bermain

sepakbola yang cukup menarik dan disenangi oleh pemain sepakbola. Seperti

dikemukakan oleh Saifuddin (2001:31) bahwa, “menggiring merupakan suatu teknik

memainkan bola yang dilakukan dengan cara menguasai bola yang bergulir secara

terus menerus diatas lapangan dengan tetap dilindungi, menggiring bola merupakan

bagian dari keterampilan dasar bermain sepakbola, sehingga keterampilan ini perlu

dikuasai oleh setiap pemain”. Scheunemann (2005:47) bahwa, “Bagian dari

sepakbola yang mungkin paling disenangi pemain Indonesia bahkan dunia adalah

menggiring bola”. Karena dengan menggiring bola melewati lawan pemain tersebut

akan terlihat menonjol dibandingkan pemain lain. Sedangkan pengertian menggiring

bola menurut Sardjono (1989:7) bahwa, “Menggiring bola diartikan menggulirkan

bola terus menerus di tanah sambil berlari”. Selanjutnya Soekatamsi (1988:158)

bahwa, “Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan bagian kaki

mendorong bola agar bergulir terus-menerus diatastanah. Menggiring bola hanya

dilakukan pada saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan‟.

Berdasarkan pengertian menggiring bola yang dikemukakan para ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, menggiring bola merupakan usaha pemain

sepakbola untuk menggulirkan bola secara terus-menerus di atas lapangan untuk

membawa bola dari satu titik ke titik yang lain sambil berlari bertujuan untuk

menahan bola dan menghindari lawan dengan bola tetap dalam penguasaannya.

Untuk mempertahankan bola, maka seorang pemain harus mampu melakukan

improvisasi atau bergerak merubah arah dan kecepatannya. Hal ini dimaksud kan

untuk mengecoh lawan agar dapat lolos dari hadangan lawan. Kemampuan seorang

pemain menggiring bola dengan kecepatan berubah-ubaharah akan menyulitkan

lawan untuk menghadangnya, sehingga akan mampu menyelesaikan bola dengan

tepat sesuai dengan keinginannya.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dan eksperimen, yang

bertujuan mengembangkan suatu model latihan Juggling untuk anak usia 10-12

tahun, lalu memberi perlakuan terhadap variabel untuk mengetahui pengaruh dari

sebuah produk latihan. Sugiyono (2012:297) menjelaskan bahwa, penelitian dan

pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Arikunto (1991:34)

menerangkan bahwa: penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang bermaksud

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh suatu treatment terhadap terhadap variabel

lainnya”. Selanjutnya Dwiyogo (2004:6) mengatakan dalam setiap pengembangan

dapat memilih dan menemukan langkah yang paling tepat bagi penelitiannya

berdasarkan kondisi dan kendala yang dihadapi.

3.2. Rancangan Penelitian

Adapun rancangan dan kerangka kerja penelitian tahun pertama penelitian ini

sebagai berikut.

Observasi Potensi dan

masalah

Desain

Produk

Desain

Teori

Validasi

AhliTeori

Revisi

desain

Ujicoba

Produk

Revisi

Produk

Gambar 3.1 Skema langkah Metode Research & Development.

Sugiyono (2012:298)

Setelah diperoleh bentuk latihan juggling, selanjutnya bentuk latihan juggling

diterapkan untuk melihat peningkatan kemampuan menggiring dalam permainan

sepakbola. Sampel dites awal menggiring lalu diberikan perlakuan bentuk latihan

juggling hasil dari produk pengembangan kemudian dites akhir untuk menemukan

pengaruh latihan juggling untuk peningkatan kemampuan menggiring.

Adapun rancangan dan kerangka kerja tahun kedua penelitian ini sebagai

berikut.

Gambar 3.2 Skema langkah-langkah metode Eksperimen

One Group Pretest dan Posttest Design” (Suryabrata, 1994:55)

3.4 Subjek Penelitian

Sumber data yang dapat memberikan kejelasan mengenai permasalahan yang

akan dikaji dalam penelitian ini yang dijadikan subjek hanyalah sumber daya yang

dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai beberapa peristiwa, tentang

berbagai bentuk latihan menggiring pada sekolah. Arikunto, (2006:130)

menyebutkan “Subjek penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek

penelitian” Berdasarkan kutipan di atas maka yang menjadi subjek dalam penelitian

ini adalah seluruh pemain sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Usia 10-12

tahun yang berjumlah 20 orang sebagai subjek uji coba produk dan penerapan

produk.

3.4. Teknik Pengumpulan data

1. Observasi

Tes awal

menggirin

g

Perlakuan

Juggling

Tes akhir

menggirin

g

Hasil latihan

Produk yang di

hasilkan

Validasi dan

Pengumpulan

data

Revisi

Produk

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan

latihan juggling pada pemain usia 10-12 tahun di SSB Real Madrid Foundation

Aceh, untuk mengambil keputusan mengenai kriteria bentuk latihan untuk

menentukan produk yang akan dikembangkan berupa bentuk latihan juggling untuk

pemain usia 10-12 tahun di SSB Real Madrid Foundation Aceh.

2. Validasi Ahli

Bentuk latihan yang dihasilkan setelah melalui proses desain. Produk terse-

but divalidasikan oleh para hli yang sesuai dengan bidang penelitian. Untuk

memvalidasi produk yang dihasilkan, dilibatkan 3 orang ahli pembelajaran dan

pelatihan sepakbola yang berasal dari dosen dan pelatih sepakbola.

Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk bentuk latihan

juggling dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli. Lembar evaluasi berupa

kuisioner yang berisi aspek kualitas bentuk latihan dan saran serta komentar dari ahli.

Hasil evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas bentuk latihan dengan menggunakan

skala likert 1-5.

3. Ujicoba Produk

Setelah produk divalidasikan oleh para ahli selanjutnya bentuk latihan

juggling diujicobakan langsung pada pemain, masukan yang berupa saran dan

komentar para ahli pada produk bentuk latihan Juggling sangat diperlukan untuk

revisi dan perbaikan hingga memperoleh hasil bentuk latihan juggling yang baik.

4. Pre test dan Post test

Hasil bentuk latihan juggling yang telah divalidasi oleh ahli kemudian

dilakukan Tes awal untuk melihat kemampuan awal menggiring pemain, selanjutnya

sampel diberikan perlakuan bentuk latihan juggling selama 1 tahun, setelah masa

perlakuan untuk latihan, subjek dites akhir dengan menggiring bola dan tes akhir

melihat pengaruh latihan juggling terhadap peningkatan kemampuan menggiring

dalam permainan sepakbola. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh

sebagaiberikut:

a. Tes Awal (Pre Test): Tes Menggiring Bola

b. Pemberian Program Latihan selama 1 tahun: Latihan Juggling

c. Tes Akhir (Post Test): Tes Menggiring Bola

3.6. Teknik Analisis Data

1. Untuk melihat validitas dan reabilitas data hasil Validasi bentuk pengembangan

latihan Juggling diolah menggunakan program SPSS.

2. Selanjutnya untuk melihat pengaruh bentuk latihan juggling terhadap kemampuan

menggiring bola, data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran yang

dilakukan terhadap 20 orang sampel diolah dan dianalisis dengan rumus-rumus

statistik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menghitung Rata-rata

Keterangan:

X : Rata-rata yang dicari

∑X : Jumlah Sekor X

N : Jumlah sampel

b. Perhitungan Standar Deviasi

Menurut jhonson (1991:18) untuk menghitung standar Deviasi dapat

digunakan Rumus:

√ (∑ ) (∑ )

( )

Keterangan:

SD : Standar Deviasi

: jumlah sekor X kali X

: jumlah sekor X

: Jumlah Sampel penelitian

c. Uji Beda Dua Rata-Rata (T.Tes) yang dikemukakan oleh Isparjaji (1989 : 57)

sebagi berikut :

t =

)1(

)( 2

2

21

nn

N

DD

XX

keterangan : t = Beda rata-rata yang dihitung

=Beda skor pertama dengan skor kedua dikuadratkan

= Beda skor pertama dengan skor kedua

N = Jumlah sample

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Validitas Butir Bentuk Latihan Juggling pemain usia 10-12 Sekolah

Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh

Hasil perhitungan uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kehandalan atau keabsahan suatu alat ukur penelitian Arikunto, (1995: 63-69

dalam Ridwan, 2010:109). Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu

butir-butir dalam satu daftar konstruk item pernyataan dalam mendefinisikan suatu

variabel Nugroho, (2005:67). Hasil perhitungan validitas item dengan menggunakan

program Statistical Package for Social Sciense, (SPSS 17.0) kesahihan butir

didasarkan padat pendapat sugiyono, (2012:16) yaitu: 0.30 bahwa tingkat kesahihan

suatu alat ukur berada diatas 0.030 sehingga suatu instrumen tersebut dikatakan

valid, proses uji coba bentuk latihan Juggling pemain Sekolah Sepakbola Real

Madrid Foundation Aceh usia 10-12 tahun sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pengembangan Bentuk latihan Juggling Tanpa bola

No No

Item

Item P Status

1 1 Bentuk Latihan juggling tanpa bola

dapat memudahkan pemain dalam

melakukan juggling dan

meningkatkan kelincahan kaki.

.996 .000 Sahih

2 2 Dalam melakukan gerakan sendi

dapat bergerak aktif

.996 .000 Sahih

3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam .577 .000 Sahih

2DD

melakukan gerakan

4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan

tidak mengganggu pergerakan sendi

dan otot.

α .000 Tidak

Sahih

5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan

mudah dilakukan oleh anak usia 10-

12 tahun.

α .000 Tidak

Sahih

6 6 Kesesuain waktu yang telah

ditentukan dengan teori yang

digunakan

.577 .000 Sahih

7 7 Waktu yang dilakukan dalam latihan

tidak melelahkan anak-anak

.996 .000 Sahih

8 8 Kecocokan bentuk latihan yang

dikembangkan sesuai dengan cabang

olahraga sepak bola.

.996 .000 Sahih

9 9 Bentuk latihan yang kembangkan

meningkatkan keaktifan pemain

dalam bergerak.

.419 .000 Sahih

10 10 Bentuk latihan ini dapat memudahkan

pemain dalam melakukan juggling

dan meningkatkan kelincahan

gerakan kaki pemain dalam

melakukan gerakan juggling bola.

.996 .000 Sahih

11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun

dari yang termudah ke yang sulit.

.419 .000 Sahih

12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan dalam bentuk latihan

sesuai untuk anak-anak.

.577 .000 Sahih

13 13 Bentuk latihan yang dikembangkan

dapat diberikan/tepat untuk pemain

sepak bola

.996 .000 Sahih

14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan

oleh anak-anak usia 10-12 tahun.

.577 .000 Sahih

15 15 Uraian isi bentuk latihan

menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti

.577 .000 Sahih

16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan

pelaksanaan bentuk latihan yang

dikembangkan mudah dipahami

.419 .000 Sahih

17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan

oleh pemain sepakbola usia 10-12

tahun

.577 .000 Sahih

Bentuk latihan yang pertama juggling tanpa terdiri atas tujuh belas butir

pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang

sahih hanya lima belas butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas

ketentuan diatas 0.030. Maka hanya lima belas butir pernyataan yang layak diikutkan

dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua, tiga, ,enam, tujuh,

delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas, tigabelas, empat belas lima belas enam

belas dan tujuh belas sedangkan dua pernyataan yang tidak sahi yaitu nomor empat

dan nomor lima, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah 0.030.

Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk pengembangan

latihan juggling tanpa bola hanya lima belas item bentuk latihan yang mampu

mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 15%, ini

berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan juggling

tanpa bola yang pertama terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation Aceh

sebesar 15%.

Tabel 4.2 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Juggling Punggung Kaki

No No

Item

Item P Status

1 1 Bentuk latihan juggling dengan

punggung kaki dapat meningkatkan

kemampuan juggling dan

keseimbangan pemain

.998 .000 Sahih

2 2 Dalam melakukan gerakan sendi

dapat bergerak aktif

.554 .000 Sahih

3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam

melakukan gerakan

.998 .000 Sahih

4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan

tidak mengganggu pergerakan sendi

dan otot

.444 .000 Sahih

5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan

mudah dilakukan oleh anak usia 10-

12 tahun.

.998 .000 Sahih

6 6 Kesesuaian waktu yang telah

ditentukan dengan teori yang

digunakan

.554 .000 Sahih

7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan

tidak melelahkan anak-anak

.998 .000 Sahih

8 8 Kecocokan Bentuk latihan yang

dikembangakan sesuai dengan

cabang olahraga sepakbola

.998 .000 Sahih

9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan

meningkatkan keaktifan pemain

dalam bergerak.

.444 .000 Sahih

10 10 Bentuk latihan ini dapat

memudahkan pemain dalam

menguasai bola di udara dan

pengenaan bola dengan punggung

kaki.

.998 .000 Sahih

11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun

dari yang termudah ke yang tersulit

.554 .000 Sahih

12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan dalam bentuk latihan

sesuai untuk anak-anak.

.998 .000 Sahih

13 13 Bentuk latihan yang dikembang

dapat diberikan untuk pemain

sepakbola usia 10-12 tahun

.998 .000 Sahih

14 14 Bentuk latihan ini menarik

dimainkan oleh anak-anak usia 10-12

tahun.

.554 .000 Sahih

15 15 Uraian isi bentuk latihan

menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti

.998 .000 Sahih

16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan

pelaksanaan bentuk latihan yang

dikembangkan mudah dipahami

.998 .000 Sahih

17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan

oleh Pemain sepakbola usia 10-12

tahu

.444 .000 Sahih

Bentuk latihan yang kedua juggling degan punggung kaki terdiri atas tujuh

belas butir pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata semua item

pernyataan sahih Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas ketentuan diatas 0.030.

Maka semua item pernyataan yang terdiri dari tujuh belas butir pernyataan yang

layak diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua,

tiga,empat, lima ,enam, tujuh, delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas,

tigabelas, empat belas, lima belas, enam belas, dan tujuh belas. Berdasarkan hasil

diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk pengembangan latihan juggling dengan

punggung kaki ke tujuh belas bentuk latihan mampu mengukur konstruk secara

valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 17%, ini berarti muatan faktor ( faktor

loadiang) pada pengembangan bentuk latihan juggling dengan punggung kaki

terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation Aceh sebesar 17%.

Tabel 4.3 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Mengcungkit Bola.

No No

Item

Item P Status

1 1 Bentuk latihan yang dikembangkan

dapat meningkatkan kemampuan dan

keseimbangan pemain dalam

melakukan juggling.

.796 .000 Sahih

2 2 Dalam melakukan gerakan sendi

dapat bergerak aktif

.132 .000 Sahih

3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam

melakukan gerakan

.924 .000 Sahih

4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan

tidak mengganggu pergerakan sendi

dan otot

.924 .000 Sahih

5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan

mudah dilakukan oleh anak usia 10-

12 tahun.

.792 .000 Sahih

6 6 Kesesuaian waktu yang telah

ditentukan dengan teori yang

digunakan

.924 .000 Sahih

7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan

tidak melelahkan anak-anak.

.792 .000 Sahih

8 8 Kecocokan bentuk latihan yang

dikembangakan sesuai dengan

cabang olahraga sepakbola

.924 .000 Sahih

9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan

meningkatkan keaktifan pemain

dalam bergerak.

.792 .000 Sahih

10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan

dapat meningkatkan kemampuan

pemain dalam tahap awal melakukan

gerakan juggling bola

.132 .000 Sahih

11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun

dari yang termudah ke yang tersulit

.132 .000 Sahih

12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan dalam bentuk latihan

sesuai untuk anak-anak

.924 .000 Sahih

13 13 Bentuk latihan yang dikembang

dapat diberikan/tepat untuk pemain

sepakbola usia 10-12 tahun

.924 .000 Sahih

14 14 Bentuk latihan ini menarik

dimainkan oleh anak-anak usia 10-12

tahun.

.924 .000 Sahih

15 15 Uraian isi bentuk latihan .924 .000 Sahih

menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti

16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan

pelaksanaan bentuk latihan yang

dikembangkan mudah dipahami

.924 .000 Sahih

17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan

oleh Pemain sepakbola usia 10-12

tahun

.132 .000 Sahih

Bentuk latihan mengcungkit bola yang ketiga mengcungkit bola terdiri atas

tujuh belas butir pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata semua

item pernyataan sahih Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas ketentuan diatas

0.030. Maka semua item pernyataan yang terdiri dari tujuh belas butir pernyataan

yang layak diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua,

tiga,empat, lima ,enam, tujuh, delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas,

tigabelas, empat belas, lima belas, enam belas, dan tujuh belas. Berdasarkan hasil

diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk pengembangan latihan mengcungkit

ke tujuh belas bentuk latihan mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot

faktor diperoleh sebesar 17%, ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada

pengembangan bentuk latihan dengan mengcungklik bola terhadap sekolah

sepakbola Real Madrid Foundation Aceh sebesar 17%.

Tabel 4.4 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Juggling Bola Rotan.

No No

Item

Item P Status

1 1 Bentuk latihan juggling bola rotan

dapat meningkatkan kelincahan

pemain dalam melakukan gerakan

juggling

.964 .000 Sahih

2 2 Dalam melakukan gerakan sendi

dapat bergerak aktif

.965 .000 Sahih

3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam

melakukan gerakan

.965 .000 Sahih

4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan

tidak mengganggu pergerakan sendi

dan otot

.965 .000 Sahih

5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan

mudah dilakukan oleh anak usia 10-

12 tahun.

α .000 TidakSahi

h

6 6 Kesesuaian waktu yang telah

ditentukan dengan teori yang

digunakan

.965 .000 Sahih

7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan

tidak melelahkan anak-anak.

.711 .000 Sahih

8 8 Kecocokan bentuk latihan yang

dikembangakan sesuai dengan cabang

olahraga sepakbola

.965 .000 Sahih

9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan

meningkatkan keaktifan pemain

dalam bergerak.

.965 .000 Sahih

10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan

dapat meningkatkan keseimbangan

dan kemampuan mempertahankan

bola agar tidak jatuh dalam

melakukan gerakan juggling

.254 .000 Sahih

11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun

dari yang termudah ke yang tersulit

.254 .000 Sahih

12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan dalam bentuk latihan

sesuai untuk anak-anak.

.711 .000 Sahih

13

13

Bentuk latihan yang dikembang dapat

diberikan/tepat untuk pemain

sepakbola usia 10-12 tahun

.965

.0000

Sahih

14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan

oleh anak-anak usia 10-12 tahun.

.965 .000 Sahih

15 15 Uraian isi Bentuk latihan

menggunakan bahasa yang mudah

dimengert

α .000 Tidak

Sahih

16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan

pelaksanaan bentuk latihan yang

dikembangkan mudah dipahami

.965 .000 Sahih

17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan

oleh pemain sepakbola usia 10-12

tahup.

.965 .000 Sahih

Bentuk latihan juggling bola rotan yang keempat terdiri atas tujuh belas butir

pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang

sahih hanya lima bela butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas

ketentuan diatas 0.030. Maka hanya lima belas butir pernyataan yang layak diikutkan

dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua, tiga,empat,enam, tujuh,

delapan, sembilan, seuluh, sebelas, dua belas, tigabelas, empat belas, enam belas dan

tujuh belas sedangkan dua pernyataan yang tidak sahih yaitu nomor empat dan

nomor lima belas, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah

0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk

pengembangan latihan juggling bola rotan hanya lima belas item bentuk latihan yang

mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 15%,

ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan

juggling bola rotan yang keempat terhadap sekolah sepakbola Real Madrid

Foundation Aceh sebesar 15%.

Tabel 4.5 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Juggling dalam Area.

No No

Item

Item P Status

1 1 Bentuk latihan juggling dalam area

dapat meningkatkan kelincahan,

ketenangan dan keseimbangan pemain

.961 .000 Sahih

2 2 Dalam melakukan gerakan sendi dapat

bergerak aktif

.961 .000 Sahih

3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam

melakukan gerakan

α .000 Tidak

Sahih

4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan

tidak mengganggu pergerakan sendi

dan otot

.961 .000 Sahih

5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan

mudah dilakukan oleh anak usia 10-12

tahun.

.961 .000 Sahih

6 6 Kesesuaian waktu yang telah

ditentukan dengan teori yang

digunakan

.961 .000 Sahih

7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan

tidak melelahkan anak-anak.

.961 .000 Sahih

8 8 Kecocokan bentuk latihan yang

dikembangakan sesuai dengan cabang

olahraga sepakbola

.961 .000 Sahih

9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan

meningkatkan keaktifan pemain dalam

bergerak.

.961 .000 Sahih

10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan

dapat meningkatkan keterampilan

pemain dalam melakukan juggling.

.961 .000 Sahih

11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun

dari yang termudah ke yang tersulit

.721 .000 Sahih

12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan dalam bentuk latihan sesuai

untuk anak-anak.

α .000 Tidak

Sahih

13 13 Bentuk latihan yang dikembang dapat

diberikan/tepat untuk pemain sepakbola

usia 10-12 tahun

.721 .000 Sahih

14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan

oleh anak-anak usia 10-12 tahun.

.721 .000 Sahih

15 15 Uraian isi bentuk latihan menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti

.721 .000 Sahih

16

16

Kejelasan petunjuk gambar dan

pelaksanaan bentuk latihan yang

dikembangkan mudah dipahami

α

.000

Tidak

Sahih

17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan oleh

pemain sepakbola usia 10-12 tahun

.961 .000 Sahih

Bentuk latihan juggling dalam area yang kelima terdiri atas tujuh belas butir

pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang

sahih hanya empat bela butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan atas

ketentuan diatas 0.030. Maka hanya emapt belas butir pernyataan yang layak

diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, dua, ,empat, lima,

enam, tujuh, delapan, sembilan, seuluh, sebelas, , tiga belas, empat belas,lima belas,

dan tujuh belas sedangkan dua pernyataan yang tidak sahih yaitu nomor tiga, dua

belas dan enam belas, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah

0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk

pengembangan latihan juggling dalam area hanya empat belas item bentuk latihan

yang mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar

14%, ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan

juggling bola dalam area yang kelima terhadap sekolah sepakbola Real Madrid

Foundation Aceh sebesar 14%.

Tabel 4.6 Hasil Pengembangan Bentuk Latihan Game Juggling Area.

No No

Item

Item P Status

1 1 Bentuk latihan game juggling

areadapat meningkatkan kebugaran

.991 .000 Sahih

dan keceriaan pemain dalam berlatih

2 2 Dalam melakukan gerakan sendi dapat

bergerak aktif

.991 .000 Sahih

3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam

melakukan gerakan

.991 .000 Sahih

4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan

tidak mengganggu pergerakan sendi

dan otot

.610 .000 Sahih

5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan

mudah dilakukan oleh anak usia 10-12

tahun.

.381 .000 Sahih

6 6 Kesesuaian waktu yang telah

ditentukan dengan teori yang

digunakan

α .000 Tidak

Sahih

7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan

tidak melelahkan anak-anak.

.610 .000 Sahih

8 8 Kecocokan bentuk latihan yang

dikembangakan sesuai dengan cabang

olahraga sepakbola

.991 .000 Sahih

9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan

meningkatkan keaktifan pemain dalam

bergerak.

.991 .000 Sahih

10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan

dapat meningkatkan kemampuan

pemain dalam melakukan juggling,

keseimbangan dan koordinasi antara

bola dengan seluruh anggota tubuh.

.991 .000 Sahih

11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun

dari yang termudah ke yang tersulit

.991 .000 Sahih

12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan dalam bentuk latihan sesuai

untuk anak-anak

.610 .000 Sahih

13 13 Bentuk latihan yang dikembang dapat

diberikan/tepat untuk pemain

sepakbola usia 10-12 tahun

.991 .000 Sahih

14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan

oleh anak-anak usia 10-12 tahun.

.381 .000 Sahih

15 15 Uraian isi bentuk latihan menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti

992 .000 Sahih

16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan

pelaksanaan bentuk latihan yang

dikembangkan mudah dipahami

.610 .000 Sahih

17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan oleh

Pemain sepakbola usia 10-12 tahun

.991 .000 Sahih

Bentuk latihan Game juggling dalam area yang keenam terdiri atas tujuh

belas butir pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir

pernyataan yang sahih hanya enam belast bela butir pernyataan. Kesahihan butir

pernyataan didasarkan atas ketentuan diatas 0.030. Maka hanya emapt belas butir

pernyataan yang layak diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor

satu, dua, tiga ,empat, lima, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas,dua belas, tiga

belas, empat belas, lima belas, enam belas dan tujuh belas sedangkan satu pernyataan

yang tidak sahih yaitu nomor enam, , ini disebabkan karena tingkat validitas butir

berada dibawah 0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa

bentuk pengembangan latihan game juggling area hanya enam belas item bentuk

latihan yang mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh

sebesar 16%, ini berarti muatan faktor ( faktor loadiang) pada pengembangan bentuk

latihan game juggling area terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation

Aceh sebesar 16%.

Tabel 4.7 Hasil Bentuk Latihan Game Juggling Post

No No

Item

Item P Status

1 1 Bentuk latihan game juggling post

dapat meningkatkan kebugaran dan

keceriaan pemain dalam berlatih

sepakbola.

.936 .000 Sahih

2 2 Dalam melakukan gerakan sendi dapat

bergerak aktif

α .000 Tidak

Sahih

3 3 Kenyamanan sendi kaki dalam

melakukan gerakan

.936 .000 Sahih

4 4 Bentuk latihan yang dikembangkan

tidak mengganggu pergerakan sendi

dan otot

.773 .000 Sahih

5 5 Bentuk latihan yang dikembangkan

mudah dilakukan oleh anak usia 10-12

tahun.

.163 .000 Sahih

6 6 Kesesuaian waktu yang telah

ditentukan dengan teori yang

digunakan

.936 .000 Sahih

7 7 Waktu yang digunakan dalam latihan

tidak melelahkan anak-anak.

.936 .000 Sahih

8 8 Kecocokan bentuk latihan yang

dikembangakan sesuai dengan cabang

olahraga sepakbola

.936 .000 Sahih

9 9 Bentuk latihan yang dikembangkan

meningkatkan keaktifan pemain dalam

bergerak.

.773 .000 Sahih

10 10 Bentuk latihan yang dikembangkan

dapat meningkatkan kemampuan

pemain dalam melakukan juggling dan

koordinasi antara bola dengan seluruh

anggota tubuh dalam melakukan

gerakan juggling

.773 .000 Sahih

11 11 Tahapan bentuk latihan yang disusun

dari yang termudah ke yang tersulit

.163 .000 Sahih

12 12 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan dalam bentuk latihan sesuai

untuk anak-anak.

.936 .000 Sahih

13 13 Bentuk latihan yang dikembang dapat

diberikan/tepat untuk pemain

sepakbola usia 10-12 tahun

.936 .000 Sahih

14 14 Bentuk latihan ini menarik dimainkan

oleh anak-anak usia 10-12 tahun.

α .000 Tidak

Sahih

15 15 Uraian isi bentuk latihan menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti

.773 .000 Sahih

16 16 Kejelasan petunjuk gambar dan

pelaksanaan bentuk latihan yang

dikembangkan mudah dipahami

.773 .000 Sahih

17 17 Bentuk latihan ini aman dilakukan oleh

Pemain sepakbola usia 10-12 tahun

.773 .000 Sahih

Bentuk latihan yang ketujuh game juggling post terdiri atas tujuh belas butir

pernyataan, setelah dilakukan pengujian validitas ternyata butir pernyataan yang

sahih hanya lima belas bela butir pernyataan. Kesahihan butir pernyataan didasarkan

atas ketentuan diatas 0.030. Maka hanya lima belas butir pernyataan yang layak

diikutkan dalam alat ukur penelitian yaitu pernyataan nomor satu, tiga ,empat, lima,

tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas,dua belas, tiga belas, lima belas, enam

belas dan tujuh belas sedangkan satu pernyataan yang tidak sahih yaitu nomor dua

dan nomor empat belas, ini disebabkan karena tingkat validitas butir berada dibawah

0.030. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa bentuk

pengembangan latihan game juggling post hanya lima belas item bentuk latihan yang

mampu mengukur konstruk secara valid, dengan bobot faktor diperoleh sebesar 15%,

ini berarti muatan faktor (faktor loadiang) pada pengembangan bentuk latihan Game

juggling post yang ketujuh terhadap sekolah sepakbola Real Madrid Foundation

Aceh sebesar 15%.

2. Reliabilitas Bentuk Latihan Juggling

Pengujian reliabilitas bentuk latihan Juggling menggunakan rumus Alpha

Cronbach, tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk mengtahui stabilitas

internal jawaban dalam satu faktor, hasil perhitungan koefisien reliabilitasi

(kehandalan) dilakukan dengan menggunakan program statistical Package for Social

siciences (SPSS 17.0) (Ridwan etal. 2011:143-206) dengan jumlah sabjek sebanyak

3 pakar. Hasil uji coba reliabilitas bentuk latihan Juggling dengan menggunkan

formula Space saver menunjukkan, bahwa bentuk latihan latihan Juggling pemain

usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh memiliki

koefisien reliabilitas 0.780 dengan demikian bentuk tersebut akan memberikan hasil

bentuk latihan yang handal atau dapat dipercaya. Rangkuman koefisien reliabilitas

bentuk latihan Juggling pemain Usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid

Foundation Aceh dilihat pada tabel.

Tabel 4.8 Rangkuman Reliabilitas Coefficien (n=3)

Bentuk

Latihan

Juggling

tanpa

bola

Juggling

dengan

punggung

kaki

Mencu

ngkit

bola ke

atas

Juggling

bola

rotan

Juggling

dalam

area

Game

juggling

area

Juggling

post

Mean 396 631 438 451 796 670 606

Variance 340 166 334 468 057 144 175

Std dev 5.507 7.810 6.557 5.865 7.211 7.571 7.904

N.of

fariabel

15 17 17 15 14 16 16

Case 3 3 3 3 3 3 3

Rn Alpha 0.756 0.770 0.754 0.767 0.780 0.772 0.733

Status Andal Andal Andal Andal Andal Andal Andal

Berdaskan hasil uraian pengolahan data, dari 7 bentuk latihan dengan 119 item

bentuk latihan juggling ternyata 110 item pernyataan sahih sehingga bentuk latihan

dalam penelitian ini terdiri dari 7 bentuk latihan dengan 110 item pernyataan, butir

valid diatas 0.030. Sedangkan uji reliabilitas dengan menggunkan formula space

saver menunjukkan bahwa ke tujuh bentuk latihan Juggling untuk pemain usia 10-12

tahun Sekolah Sepakbola Real Madrit Foundation Aceh tersebut memiliki koeffisien

reliabiltas 0,780 dengan demikian berarti ke tujuh bentuk latihan Juggling memenuhi

persyaratan pengujian yang berarti bahwa bentuk latihan jugling tersebut akan

memberikan hasil yang dapat dipercaya.

Setelah dilakukan validasi oleh para pakar dan pelatih sepakbola serta uji coba

pada pemain usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh dari

7 Bentuk latihan yaitu: 1 latihan juggling tanpa bola yang terdiri dari 17 item

pernyataan yang valid dan reliabel 15 item. 2 juggling dengan punggung kaki yang

terdiri dari 17 item pernyataan semua pernyataan valid dan reliable. 3 Mengcungkit

bola keatas yang terdiri dari 17 item semua pernyataan valid dan reliable. 4 juggling

bola rotan yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid dan reliabel 15 item. 5

Juggling dalam area yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid dan reliabel 14

item. 6 game juggling area yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid dan

reliabel 16 item, 7 game juggling post yang terdiri dari 17 item pernyataan yang valid

dan reliabel 16 item dari ke tujuh item bentuk latihan maka bila di gabung

memperoleh 110 item pernyataan dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tingi.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Validitas Bentuk latihan Juggling

Berdasarkan hasil pengujian data pada hasil penelitian, maka bentuk latihan

juggling yang di kembangkan memperoleh 110 item butir pernyataan ternyata

memiliki tingkat validitas yang sangat tinggi dengan skor rata-rata 0,965 hal ini

mengacu pada kriteria yang dikemukan oleh Morehouse, Stull dan Bergemen dalam

Sugiyono, (2012:172-173) bahwa 000 -± 200 derajat validitas sangat rendah, 200- ±

400 derajat validitas rendah, 400± 600 validitas sedang, 600 ± 800 derajat validitas

tinggi dan 800 ± 1000 derajat validitas sangat tinggi, disamping itu juga diperoleh

nilai validitas lebih kecil dari 0,30 item yang memiliki tingkat validitas paling kecil

adalah pada bentuk latihan ke tiga mengungkitkan bola keatas yaitu item nomor 2,

0,132 sedangkan bentuk latihan yang tingkat validitas paling besar terdapat bentuk

latihan ke dua juggling dengan punggung kaki yaitu item nomor 12 dengan skor

0,998. Ketujuh bentuk latihan juggling untuk pemin usia 10-12 tahun sekolah

Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh tingkat validitas sangat tinggi.

2. Reliabilitas Bentuk latihan Juggling

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas bentuk latihan juggling untuk pemain

usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid dari tujuh bentuk latihan juggling

ternyata memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi, hal ini dapat kita lihat

dengan diperoleh harga rhitung sebesar 0.780 Sedangkan disyaratkan lebih besar dari

0,300 hal ini mengacu pada keriteria yang dikemukankan Moerehouse, Stull dan

Bargemen dalam Sugiyono bahwa. 000-±.200 derajat reliabilitas sangat rendah, 200-

± 400 reliabilitas derajat rendah, 400- ± 600 derajat reliabilitas sedang, 600- ± 800

derajat reliabilitas derajat tinggi dan 800- ± 1000 derajat reliabilitas derajat sangat

tinggi. Bentuk latihan yang memiliki derajat reliabilitas paling kecil terdapat dalam

bentuk latihan kedua yaitu latihan juggling dengan punggung kaki 0,770 sedangkan

bentuk latihan yang memiliki tingkat reliabilitas paling tinggi terdapat pada bentuk

latihan ke lima yaitu juggling dalam area 0,780.

Keseluruhan bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12 tahun Sekolah

Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh yang dibagi dalam tujuh bentuk latihan

mimiliki tingkat validitas sangat tinggi serta tinggkat reliabilitas sangat tinggi yang

dapat dijadikan sebagai bentuk latihan juggling dalam sepakbola. Rentang validitas

yang sedang serta memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi dianggap wajar,

karena proses tahapan pengembangan bentuk latihan juggling untuk pemain usi 10-

12 tahun Sekolah Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh benar-benar dilakukan

dengan melibatkan pakar dan pelatih sepakbola langsung. Hasil persentase

sumbangan konstruk bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12 sekolah

Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh sumbangan paling kecil terdapat pada

bentuk latihan ke lima juggling dalam area 14% sedangkan bentuk latihan ke dua

dan tiga juggling dengan punggung kaki dan mencungkit bola keatas memberikan

sumbangan yang paling besar yaitu 17%. Bila semua bentuk latihan diurutkan

berdasarkan urutan pengembagan bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12

tahun sekolah sepakbola Real Madrid Foudation Aceh secara lengkap dari yang

paling rendah sampai ke yang paling tinggi yaitu: (1) bentuk latihan ke lima juggling

dalam area 14%, (2) bentuk latihan keempat juggling bola rotan 15%, (3) bentuk

latihan ke satu juggling tanpa bola 15%, (4) bentuk latihan ke enam game juggling

area 16%,(5) bentuk latihan ketujuh game juggling post 16%, (6) bentuk latihan ke

tiga mencungkik bola ke atas 17% dan (7) bentuk latihan ke dua juggling dengan

punggung kaki sebesar 17 %.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang sudah dibahas dalam

bagian analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa skala

pengembangan bentuk latihan juggling untuk pemain usia 10-12 tahun Sekolah

Sepakbola Real Madrid Foundation Aceh yang terdiri dari 7 bentuk latihan serta

memperoleh 110 item butir pernyataan ternyata memiliki tingkat kesahihan yang

sangat tinggi dengan perolehan poin indek skor validitas 0,965 dan memiliki tingkat

kehandalan yang sangat tinggi dengan perolehan poin indeks skor reabilias 0.780

sehingga dapat digunakan sebagai suatu btentuk latihan juggling untuk meningkatkan

kemampuan menggiring bola pada pemain usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Real

Madrid Foundation Aceh.

5.2.Saran-saran

Berdasarkan tahapan-tahapan serta kesimpulan diatas maka penulis

menyarankan kepada pihak yang berkecimpung dalam dunia olahraga khususnya

sepakbola serbagai berikut, diharapkan kepada:

1. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) khususnya Aceh agar dapat

mengintruksikan kepada Pelatih Sekolah Sepakbola untuk dapat menggunakan

bentuk latihan juggling dalam upaya meningkatkan kemampuan menggiring dan

penguasaan bola.

2. Pelatih Sepakbola usia dini dan guru pendidikan jasmani diharapkan dapat

memasukkan bentuk latihan juggling dalam program latihan sepakbola, guna

memperoleh kemampuan menggiring dan penguasaan bola yang baik.

3. Pemain usia dini harus selalu melakukan latihan juggling secara kontinew dan

terprogram agar kemampuan menggiring dan penguasaan bola dapat ditingkatkan

serta dapat menjadi seorang pengolah bola yang lebih baik di lapangan permainan.

4. Kepada Peneliti lainya diharapkan untuk melakukan penelitian memilih bentuk

pengembangan latihan sepakbola lain agar hasil penelitian yang diperoleh dapat

menjadi rujukan bagi para pelatih untuk meningkatkan keterampilan dasar pemain

usia dini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa. 1994. Power Training For Sport. Canada, Mocaic Press.

Dwiyogo, 2004. Konsep Penelitian dan Pengembangan. Makalah disajikan pada

Lokakarya Metodologi Penelitian Jurusan Kepelatihan Olahraga Fakultas

Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Gay. LR.1987. Researsh in Education. New Yok: McGraw-Hill Book Company.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek Psikologi Dalam Coaching.Jakarta: Dirjen

Dikti.

Irianto. 2010. Statistika Konsep, Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Mielke, D. 2007. Dasar-dasar sepak bola. Bandung: Pakar Raya

Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdiknas, edisi III,

Cetakan Kedua, Jakarta: Balai Pustaka.

Saifuddin. 2001. Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola. Jakarta: Program Pasca

Sarjana UNJ

Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.

Sarumpaet. 1992. Permainan Besar. Padang: Depdikbud.

Sneyers, J. 1988. Sepak Bola Latihan Dan Strategi Bermain. Jakarta: PT Rosda

Jayaputra.

Soedjono. 1985. Sepakbola Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT. Badan Penerbit

Kedaulatan Rakyat.

Sucipto. 2000. Sepak Bola. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.

Sudjarwo. 1991. Materi Pokok dan Perkembangan dan Belajar Gerak Buku I Modul

1-6. Jakarta: Depdikbud Proyek penataran Guru SD setara D-II.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suharno. 1978. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: Yayasan STO.

Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK

UNY.

Sukatamsi. 1992. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surabaya: Tiga Serangkai.

Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Yusuf. 2009. Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang Warlialika.