LAPORAN AGROEKOLOGI 2

24
UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN LABORATORIUM HORTIKULTURA LAPORAN PRAKTIKUM GOL / KEL : E/6 ANGGOTA : 1.ELOK NADHATUZ 131510501242 2.ERNA FATMAWATI 131510501243 3.NURUL MARTA N. 131510501244 4.ANDY PRASETYO 131510501245 5.ANGGA ADITYA R. 131510501247 6.WINDY PRIMARTA S. 131510501248 7.AHMAD FADIL R. 131510501249 8.BINTANG K. 131510501250 ACARA : HUBUNGAN IKLIM DAN PERTUMBUHAN TANAMAN TANGGAL PRAKTIKUM : 17 OKTOBER 2013 TANGGAL PENYERAHAN : 18 OKTOBER 2013 ASISTEN : 1. LAILY ILMAN W.

description

LAPORAN AGROEKOLOGI 2

Transcript of LAPORAN AGROEKOLOGI 2

Page 1: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

UNIVERSITAS JEMBERFAKULTAS PERTANIANJURUSAN BUDIDAYA PERTANIANLABORATORIUM HORTIKULTURA

LAPORAN PRAKTIKUM

GOL / KEL : E/6

ANGGOTA : 1.ELOK NADHATUZ 131510501242

2.ERNA FATMAWATI 131510501243

3.NURUL MARTA N. 131510501244

4.ANDY PRASETYO 131510501245

5.ANGGA ADITYA R. 131510501247

6.WINDY PRIMARTA S. 131510501248

7.AHMAD FADIL R. 131510501249

8.BINTANG K. 131510501250

ACARA : HUBUNGAN IKLIM DAN

PERTUMBUHAN TANAMAN

TANGGAL PRAKTIKUM : 17 OKTOBER 2013

TANGGAL PENYERAHAN : 18 OKTOBER 2013

ASISTEN : 1. LAILY ILMAN W.

2. RAHMAT KURNIAWAN

3. NURHALIMAH

4. ARIS SUSANTO

5. RISKY MULANA A.

6. ZAYYAN LUTHFIYYAH

7. M. DAVID HERMAWAN

8. DEWI PUSPA ARISANDI

9. SAADATUL HURIYAH

10.KHALIMATUS SHOLIKHAH

Page 2: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena organisme

multisel yang tumbuh dari zigot. Pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume,

tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan.

Pertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks,

umumnya termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan

linear, pertambahan berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel,

penambahan biomassa dan lain-lain. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa

faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri antara genetik dan lingkungan,

terutama pada pertumbuhan tanaman yang merupakan manisvestasi akumulatif

dari fisiologi suatu tanaman.

Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan

dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dan lain-lain. Apabila

faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa

mengalami dormansi/ dorman yaitu berhenti melakukan aktivitas hidup. Salah

satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman yaitu adalah faktor

iklim.

Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas dalam kurun

waktu yang panjang. Iklim menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh

pengoptimalisasian terhadap pertumbuhan suatu tanaman dan produktivitas demi

tercapainya hasil produksi yang diinginkan. Iklim selalu berubah menurut ruang

dan waktu. Dalam skala waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus

tertentu, baik harian, musiman, tahunan, maupun siklus beberapa tahun. Aktivitas

manusia menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala

global maupun skala lokal.

Pada pertumbuhan tanaman hampir semua unsur iklim sangat

mempengaruhinya. Kondisi iklim suatu lokasi saling berpengaruh dengan lokasi

Page 3: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

lainnya. Namun, untuk mengetahui keadaan iklim pada suatu lingkungan, kita

memerlukan rekaman data keadaan atmosfer di tempat yang dinamakan dengan

data cuaca. Untuk menghasilkan data cuaca dan menganalisa resiko iklim yang

efektif dan akurat. Data cuaca sangat di butuhkan mengidentifikasi kemampuan

suatu wilayah untuk pengembangan pertanian. Data cuaca yang jelas akan

membuka kejelasan gejala cuaca dan iklim di suatu daerah atau lingkungan.

Data yang baik pada umumnya memberikan hasil yang sama dengan data

yang diperoleh ditempat lain yang lingkup iklimnya masih bisa di anggap sama.

Dengan adanya data yang valid maka data cuaca dapat diolah hingga informasinya

dapat bermanfaat bagi petani maupun pengguna lain. Informasi yang diberikan

akan sangat membantu dalam manajamen pertanian karena unsur-unsur cuaca

memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan tanaman yang

dibudidayakan.

Selain itu data cuaca tersebut dapat menggunakan metode statistik sebagai

pendekatan dalam upaya memahami kejelasan dan keeratan hubungan antara

unsur cuaca dan iklim terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Karena melalui

analisis, kita dapat mengetahui data secara tepat dan akurat. sehingga hasil yang

diperoleh tidak melenceng sehingga kita dapat menentukan perencanaan yang

baik untuk kedepannya.

1.2 Tujuan

a.) Untuk menjelaskan hubungan iklim dengan pertumbuhan dan hasil tanaman

melalui pendekatan model statistik sederhana.

b.) Untuk mengetahui cara menghimpun data cuaca dengan baik dan benar.

Page 4: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

Pada hakikatnya, suatu tanaman sebagai mahluk hidup pasti memerlukan

cahaya matahari dalam proses fotosintesis dan pasokan air mineral yang cukup

dalam memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut diperlukan demi

berkembang dan bertumbuhnya suatu tanaman menjadi besar, dari segi bentuk,

volume, dan ukuran yang berubah sehingga mejadikan tanaman tersebut dapat

bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, pertumbuhan tanaman selalu berkaitan

dengan iklim yang mempengaruhi disekitarnya, khususnya dalam bidang

pertanian.

Pada masa lampau usaha petani untuk mengembangkan tanaman dari

daerah iklim sedang atau sejuk, sering mengalami kesulitan atau kegagalan. Hal

itu disebabkan karena pola iklim, kekurangan zat makanan yang sesuai, terlalu

banyak hujan, variasi musim yang berkurang, serta perubahan di siang hari.

Banyak daerah pegunungan yang sesuai atau dapat menyediakan iklim yang dapat

diterima oleh tanaman-tanaman tersebut, tetapi priodisitas cahaya tidak sesuai.

Saat ini, berkat usaha petani yang selalu ingin mengatasi masalahnya, telah

berhasil melakukan pendekatan pada lingkungan iklimnya, sehingga tanaman

tersebut sebagiannya telah dapat dikembangkan dengan baik (Kartasapoetra,

2006).

Perubahan biologi yang berhubungan dengan perubahan iklim dapat

dilihat perluasan jangkauan wilayah dan jumlah populasi lokal diantara banyaknya

tanaman yang tumbuh. Beberapa ahli melakukan manipulasi percobaan

lingkungan yang lebih lanjut dapat menunjukkan akan besarnya dan cepatnya laju

spesies sampai komunitas mahluk hidup dalam merespon sebuah perubahan iklim

(Rozema, 2006).

Manfaat yang diperoleh dalam mempelajari klimatologi yaitu untuk

meningkatkan kewaspadaan dari pengaruh iklim yang semakin sulit diprediksi.

Dengan diperkirakannya kondisi iklim yang akan terjadi maka dapat dilakukan

Page 5: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi yang akan mungkin terjadi. Selain itu,

dapat juga dilakukan pemanfaatan unsur-unsur iklim yang dapat membantu dan

memberikan keuntungan.

Iklim adalah integrasi secara umum dari kondisi cuaca yang mencakup

periode waktu tertentu pada suatu wilayah, sedangkan cuaca menggambarkan

kondisi atmosfir pada suatu saat, dimana atmosfir sendiri diartikan sebagai

selubung udara di sekita bumi yang terdiri dari campuran gas dan zat, yaitu sekitar

98% unsure nitrogen dan oksigen serta 2% lainnya terdiri dari gas argon, ozon,

uap hydrogen, karobondioksida, neon, helium, krypton, xenon, dan partikel-

partikel organic maupun anorganik yang menyelubungi bumi (Nawawi, 2001).

Menurut (Anonim, 2012), iklim merupakan komponen ekosistem dan

faktor produksi yang sangat dinamik dan sulit untuk dikendalikan. Dalam praktek,

iklim dan cuaca sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan sesuai dengan

kebutuhan, kalaupun bisa memerluan biaya dan teknologi yang tinggi. Iklim dan

cuaca seakan-akan sering menjadi faktor pembatas produksi pertanian. Karena

sifatnya yang dinamis, beragam dan terbuka, pendekatan terhadap iklim dan cuaca

agar lebih berdaya guna dalam bidang pertanian, diperlukan suatu pemahaman

yang lebih akurat teradap karakteristik iklim melalui analisis dan interpretasi data

cuaca. Mutu hasil analisis dan interpretasi data cuaca, selain ditentukan oleh

metode analisis yang digunakan, juga sangat ditentukan oleh jumlah dan mutu

data. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi

pengelola dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian

secara keseluruhan.

Selain itu, kondisi cuaca dan iklim dapat menyebabkan kejadian bencana

alam yang mematikan dan merusak bagi ekosistem dan lingkungan terutama yang

disebabkan oleh kejadian cuaca/iklim ekstrim. Kejadian cuaca/iklim ekstrim akan

berpengaruh pada ketersediaan air apakah suatu wilayah akan mengalami deficit

air atau surplus air. Defisit air dapat identik dengan kekeringan jika terjadi dalam

waktu yang lama. Kekeringan panjang pada akhir tahun 1997 yang disebabkan

oleh musim hujan yang dating terlambat akibat variabilitas iklim elnino

1997/1998 yang terjadi di wilayah Indonesia telah menyebabkan bencana

Page 6: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

kebakaran hutan yang meluas di wilayah ekuatorial Sumatra dan Kalimantan

(Taufik, 2010).

Menurut (BP4K, 2011), pengaruh unsur-unsur iklim dan cuaca terhadap

tanaman antara lain, yakni:

1. Pengaruh Suhu dan Radiasi Matahari

2. Pengaruh Angin dan Kecepatan Angin

3. Pengaruh Curah Hujan

4. Pengaruh Kelembapan Udara

5. Pengaruh Tekanan Udara.

Curah hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pertumbuhan dan produksi suatu tanaman, sehingga pembudidayaan

tanaman perlu di sesuaikan terhadap fluktuasi curah hujan. Namun, karena curah

hujan sangat berfluktuatif dan acak, budidaya tanaman seringkali sulit disesuaikan

bahkan terlambat untuk di antisipasi perubahan secara tiba-tiba dan ekstrim. Suatu

sistem peringatan dini sangat dibutuhkan dalam pembudidayaan tanaman. Hal

tersebut dapat di awali dengan membuat dan memanfaatkan model prediksi curah

hujan, sehingga gambaran curah hujan beberapa periode ke depan dapat di peroleh

lebih awal (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 2006).

Menurut (Yusmin, 2008), perubahan iklim akan membawa pengaruh

terhadap intensitas dampak dan sangat tergantung terhadap penyimpangannya

(ekstern atau tidak ekstern). Secara umum dampak penyimpangan iklim, meliputi:

1. Kegagalan panen tanaman pangan akibat kekeringan.

2. Kegagalan panen tanaman pangan akibat banjir.

3. Penurunan produksi holtikultura akibat penyimpangan iklim yang

mempengaruhi periode pertumbuhan.

4. Kebakaran hutan yang memengaruhi produksi kayu dan hasil hutan.

5. Menurunnya kesediaan air, yang akan mengganggu proses budidaya pertanian.

6. Kebakaran hutan.

Page 7: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

BAB 3. METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Tempat pelaksanaan kegiatan menganalisis dan interpretasikan data cuaca

di Fakultas Pertanian Universitas Jember pada jam 10.00 WIB pada tanggal 17

Oktober 2013.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan

1.      Data cuaca

2.      Data iklim

3.2.2 Alat

1.      Kalkulator

2.      Alat tulis

3.3 Cara Kerja

1. Menyiapkan satu seri data unsur-unsur cuaca.

2. Menyiapkan data hasil tanaman pada periode waktu yang sama dengan

pengambilan data unsur cuaca.

3. Melakukan analisis hubungan antara data cuaca dengan data produksi

tanaman menggunakan model statistik sederhana.

4. Mendiskusikan hasil perhitungan dengan anggota kelompok saudara dan

membuat kesimpulannya.

Page 8: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 9: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Ekologi Tanaman, Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman.

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, 2011. Pengaruh Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim Terhadap Tanaman.

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 2006. Penyusunan Model Prediksi Curah Hujan dengan Teknik Analisis Jaringan Syaraf di Sentra Produksi Padi di Jawa Barat dan Banten. Jurnal Tanah dan Iklim: 11 dan 12.

Kartasapoetra, 2006. Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman (Edisi Revisi).

Nawawi, 2001. Pengantar Klimatologi Pertanian.

Rozema, J, Aerts, Rien, and Cornellison, Hans, 2006. Plants and Climate Change

Taufik, 2010. Climate and Soil Water Trends Analysis for Palembang Region South Sumatra. Jurnal Agromet Indonesia: Vol. XXIV No.1, Juni 2010.

Yusmin, 2008. Kajian Indeks Stabilitas Udara Model KMA [http://www.dirgantara-lapan.or.id] (08 Oktober 2013).

Page 10: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

Lampiran I

Page 11: LAPORAN AGROEKOLOGI 2
Page 12: LAPORAN AGROEKOLOGI 2
Page 13: LAPORAN AGROEKOLOGI 2
Page 14: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

Book: Plants and Climate Change

Book: Klimatologi Pengaruh Iklim terhadap Pertanian

Page 15: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

Book: Pengantar Klimatologi Pertanian

Page 16: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

Lampiran II

Page 17: LAPORAN AGROEKOLOGI 2

Journal: Jurnal Iklim dan Tanah

Journal: Jurnal Agromet Indonesia