Laporan Acara 2 Rumus Zat Kimia
-
Upload
ollasekarsari -
Category
Documents
-
view
258 -
download
17
description
Transcript of Laporan Acara 2 Rumus Zat Kimia
ACARA II
PENENTUAN MASSA RUMUS ZAT
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Air adalah molekul penting dalam kehidupan. Air memiliki berbagai
peran. Air juga dapat ditemukan di sekitar lingkungan kehidupan. Molekul air
berada di dalam bebagai senyawa seperti senyawa padat, cair, maupun gas. Air
yang tekandung di dalam senyawa padat disebut air kristal. Senyawa padat
yang mengandung air kristal disebut hidrat. Hidrat adalah zat murni yang
mengikat air stabil pada suhu tertentu dan kelembapan atsmofer. Air kristal
yang terkandung dalam hidrat dapat di hilangkan jika di panaskan pada suhu
>100°C. Hidrat yang telah kering di sebut dengan anhidrat. Senyawa hidrat dan
anhidrat memiliki peran perbedaan sifat dan karakteristik yang berbeda.
Hidrat kupri sulfat adalah fungsida. Hidrat kupri sulfat memiliki banyak
manfaat dalam bidang perikanan dan pertanian. Di pasaran, kupri sulfat dapat
ditemukan dalam bentuk kristal garam maupun hidrat langsung. Penggunaan
kupri sulfat dalam bentuk garam cukup ditamburkan. Jika dalam bentuk hidrat
harus dicampurkan oleh senyawa-senyawa tertentu agar hasilnya optimal.
Campuran hidrat kupri sulfat dan CaOH menghasilkan Burdeaux Mixture.
Burdeaux mixture ini berguna untuk mengendalikan jamur pada tanaman.
Apabila hidrat dicampurkan dengan ammonium karbonat maka dapat
digunakan untuk mencegah kelembaban pada tanaman. Selain itu, hidrat kupri
sulfat juga dapat berperan sebagai pestisida dalam bidang pertanian. Contohnya
adalah sebagai pengendalian gulma pada saluran air, penjernih air kolam
renang dengan cara membunuh alga yang tumbuh, dan membersihkan siput-
siput kecil pada aquarium. Penggunaan hidrat kupri sulfat yang berlebihan
dapat menyebabkan keracunan dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu,
penggunaan hidrat kupri sulfat harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acaara II Penentuan Massa Rumus Zat adalah menemtukan
massa rumus zat hidrat kupri sulfat.
B. Tinjauan Pustaka
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Praktikum Acara II Penentuan Masa Rumus Zat dilaksanakan pada hari Senin,
18 September 2013 pada pukul 07.00-09.00 WIB bertempat di Laoraturium Ilmu
dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat
a. Krus dan tutupnya
b. Oven
c. Desikator
3. Bahan
Hidrat Kuprisulfat
4. Cara Kerja
0,5 gram hidrat kuprisulfat
Dipanaskan dalam keadaan terbuka
Nyala pembakar dibesarkan, sampai krus menjadi berwarna merah selama 30 menit
Isi krus ditimbang
Didinginkan dan dimasukkan ke dalam desikator
Krus kosong ditimbang
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
2. Analisis Hasil Pengamatan
3. Pembahasan
Pada praktikum acara II ini menggunakan CuSO4 sebagai bahan untuk
menentukan massa–massa rumus hidrat, karena CuSO4 bersifat mengikat air
berbentuk kristal. Tujuan pemanasan yang dilakukan terhadap krus yang berisi
hidrat-kupri sulfat yaitu untuk menghilangkan air kristal pada hidrat sehingga
menjadi gram anhidrat. Pemanasan ini dilakukan dalam oven. Setelah pemanasan
dilakukan, krus + isi dimasukkan ke dalam eksikator sebagai alat pendingin guna
menstabilkan suhu sebelum ditimbang. Berat air kristal diperoleh dengan
membandingkan selisih antara berat krus + isi sebelum dan sesudah pemijaran
dilakukan.
Hidrat kupri sulfat adalah kristal yang mengikat air sehingga untuk
menghitung massa rumusnya harus diketahui jumlah air yang diikat oleh kristal.
Untuk mengetahui jumlah air yang diikat, hidrat kupri sulfat dipanggang dengan
suhu 1050C. Pemanggangan ini dilakukan selama >3 jam didalam oven. Hidrat
yang telah dipanggang, didinginkan dalam desikator. Setelah suhunya stabil,
hidrat ditimbang kembali. Hidrat yang tidak mengikat air disebut dengan garam
anhidrat. Metode pemanggangan hidrat untuk menghasilkan anhidrat ini disebut
dengan gravimetri.
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, warna hidrat kupri sulfat
berubah setelah dipanaskan. Warna hidrat kupri sulfat berubah dari warna biru tua
menjadi biru muda. Berat hidrat+krus sebelum pemanggangan adalah .... gram.
Setelah dipanggang, berat hidrat+krus adalah .... gram. Selisih berat hidrat dan
anhidrat adalah .... gram. Perubahan warna biru menjadi warna yang lebih pucat
(berkurang warna birunya) dan berkurangnya berat zat setelah pemanggangan,
disebabkan oleh air yang pada awalnya terikat oleh kupri sulfat melepaskan diri
menjadi uap air. Saat proses pemanggangan, molekul air mempunyai energy
kinetic untuk melepaskan ikatan dan berubah menjadi uap air.
Nilai X berpengaruh pada perhitungan massa rumus zat. Penentuan nilai X
dapat dilakukan dengan membandingkan mol CuSO4 dengan mol H2O. Menurut
Harjadi (1990), rumus dari hidrat kupri sulfat adalah CuSO4. 5H2O. Nilai X
adalah mendekati 5. Faktor yang menyebabkan kesalahan perolehan nilai X
adalah:
a. Cara tidak sesuai dengan prosedur
b. Penyiapan bahan tercemar
c. Cara menimbang yang salah
d. Pemanggangan kurang sempurna
e. Bahan pengganggu tidak tersingkir seluruhnya
f. Perhitungan yang tidak tepat
Bahan yang dianalisa dalam percobaan ini adalah bahan yang mengandung
air dengan jumlah yang tidak menentu. Contoh bahan demikian adalah bahan
yang berasal dari hewan dan tumbuhan, bahan-bahan higroskopis, dan sebagainya.
Hidrat CuSO4 adalah contoh bahan higroskopis. Jumlah air yang terkandung
dalam zat tersebut tergantung pada perlakuan yang diberikan, kelembapan tempat
penyimpanan, dan sebagainya. Aplikasi dari penentuan kadar air adalah penentuan
kandungan vitamin yang terkandung dalam suatu pangan. Selain itu, penentuan
kadar air dapat digunakan untuk menentukan kematangan hasil panen. Kadar air
juga berpengaruh pada daya tahan hasil panen. Semakin sedikit kandungan air,
maka akan semakin lama daya tahan simpannya.
E. Simpulan
Berdasarkan dari percobaan dan analisa data yang telah kami lakukan, hal-hal
yang dapat kami simpulkan antara lain:
a. Jumlah molekul air yang diikat oleh hidrat kupri sulfat adalah..... molekul
b. Mr hidrat kupri sulfat adalah .....