Laporan AC-DC
-
Upload
damayantielisabethsibarani -
Category
Documents
-
view
150 -
download
0
Transcript of Laporan AC-DC
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 1/13
Hari, tanggal : Kamis, 22 Maret 2012 Asisten :
Anggi Maniur (G74080011)
Farqan T (G74080026)
Roy Nizar (G74080038)
Andri G (G74080069)
Rekan Kerja :
Fahman Haqqi (G64090013)
Sapariansyah (G64090031)
ANALOG-TO-DIGITAL (A/D) CONVERTER (DATA SENSOR SUHU)
NAMA : DAMAYANTI ELISABETH
NRP : G64090026
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 2/13
TUJUAN
Mengukur dan menganalisis karakteristik A/D Converter pada Sensor Suhu.
PERALATAN
1. Sinyal converter unit CU-6802
2. Sensor unit SU-68-03
3. Multimeter Analog
4. Thermistor Temp. Sensor 6800-2
5. Alkohol Termometer
TEORI
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang
menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuranvariabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel
ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau
rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital
(A/D).
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode
digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian
pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya
kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer). (Malvino, 1989)
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling
dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analogdikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS).
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh: ADC 8 bit
akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1)
nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil
conversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. (Hariyanto,2011)
Pada dasarnya terdapat beberapa pendekatan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal
digital. Salah satu pendekatannya adalah Rangkaian ADC Paralel. Rangkaian Analog Digital
Converter paralel merupakan rangkaian yang paling mudak dibandingkan dengan rangkaian ADC
lainnya. Karena rangkaian ADC paralel mempunyai kecepatan konversi yang tertinggi serta harga
termahal jika dibanding dengan rangkainan-rangkaian ADC lainnya. (Utari, 2010)
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 3/13
Gambar 1 ADC Paralel
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Jaga power sinyal converter OFF dan DATA HOLD pada posisi OFF.
2. Hubungkan kabel sinyal converter dan sensor unit seperti gambar di bawah ini.
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 4/13
3. Jaga switch HEATER ON dan sensor unit OFF (AUTO). Tempatkan sensor temperature
dan termometer secara vertikal di atas heat plate.
4. Set V-Referensi A/D dan D/A ke ‘CAL’. Hidupkan power, cek analog meter dan LED
(D0 ~ D7) indikator digital input/output dengan input termal dihubungkan singkat. Dengan
tidak adanya input analog, semua bit (8) output digital akan low (mati).
5. Setelah mencoba step 4, lepas hubung singkat input analog. Ukur input analog dan
cocokan dengan output digital pada temperatur ruang.
6. Hidupkan heater (ON) pada sensor unit. Setiap 10 atau 20 detik ukur suhu, inputanalog
dan input digital dan isikan pada tabel.
7. Matikan heater (posisi AUTO) dan hidupkan COOLER (posisi ON). Ulangi langkah 6
untuk mendapatkan karakteristik saat penurunan suhu. Ukur temperatur, input analog, dan
output digital.
8. Hubungkan output A/D dan input D/A. Bandingkan nilai analog dan digital dari A/D
converter dengan nilai D/A comverter. Seharusnya nilai data analog dan data digital
sama. Percobaan ini dilakukan dengan posisi input referensi pada posisi ‘CAL’.
DATA
Heater (Bias Maju)
NoSuhu
(
o
C)
Tegangan
Analog
(Volt)
Digital (8 bits)Desimal
D8 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1
0 31,8 5 0 1 1 0 0 0 1 1 99
1 31,7 5 0 1 1 0 0 1 0 0 100
2 31,8 5 0 1 1 0 0 1 0 0 100
3 31,9 5 0 1 1 0 0 0 1 1 99
4 32,1 5 0 1 1 0 0 0 1 0 98
5 32,5 5 0 1 1 0 0 0 0 0 96
6 32,9 4,8 0 1 0 1 1 1 1 0 94
7 33,3 4,8 0 1 0 1 1 0 1 1 91
8 33,7 4,5 0 1 0 1 1 0 0 0 88
9 34,2 4,5 0 1 0 1 0 1 0 1 85
10 34,6 4,4 0 1 0 1 0 0 0 1 81
11 35,1 4 0 1 0 0 1 1 1 0 78
12 35,5 4 0 1 0 0 1 0 1 1 75
13 35,9 3,8 0 1 0 0 0 1 1 1 71
14 36,2 3,5 0 1 0 0 0 1 0 0 68
15 36,6 3,5 0 1 0 0 0 0 0 1 65
16 36,9 3,2 0 0 1 1 1 1 1 0 62
17 37,3 3 0 0 1 1 1 0 1 0 58
18 37,6 2,9 0 0 1 1 0 1 1 1 5519 38 2,7 0 0 1 1 0 1 0 1 53
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 5/13
20 38,2 2,5 0 0 1 1 0 0 1 0 50
21 38,6 2,5 0 0 1 0 1 1 1 1 47
22 38,9 2,5 0 0 1 0 1 1 0 1 45
23 39,2 2,2 0 0 1 0 1 0 1 0 42
24 39,6 2 0 0 1 0 0 1 1 1 3925 39,9 2 0 0 1 0 0 1 0 0 36
26 40,2 1,9 0 0 1 0 0 0 1 0 34
27 40,4 1,6 0 0 0 1 1 1 1 1 31
28 40,7 1,5 0 0 0 1 1 1 0 1 29
29 40,9 1,5 0 0 0 1 1 0 1 0 26
30 41,2 1,4 0 0 0 1 1 0 0 1 25
31 41,4 1,2 0 0 0 1 0 1 1 0 22
32 41,7 1,1 0 0 0 1 0 1 0 0 20
33 41,9 1 0 0 0 1 0 0 1 0 18
34 42,1 0,9 0 0 0 1 0 0 0 0 16
35 42,3 0,8 0 0 0 0 1 1 1 0 14
36 42,5 0,7 0 0 0 0 1 1 0 1 13
37 42,8 0,6 0 0 0 0 0 1 1 1 7
38 43 0,5 0 0 0 0 1 0 0 1 9
39 43,2 0,4 0 0 0 0 0 1 1 1 7
40 43,5 0,4 0 0 0 0 0 1 0 1 5
41 43,7 0,4 0 0 0 0 0 0 1 1 3
42 43,9 0,2 0 0 0 0 0 0 1 0 2
43 44 0,1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Cooler (Bias Mundur)
Suhu Tegangan
Analog
(Volt)
Digital (8 bits)DesimalNo
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
1 42,4 0,2 0 0 0 0 0 1 0 0 4
2 41,5 0,5 0 0 0 0 1 0 0 1 9
3 40,7 0,7 0 0 0 0 1 1 1 1 15
4 40 1 0 0 0 1 0 1 0 1 21
5 39,3 1,4 0 0 0 1 1 0 0 1 256 38,6 1,6 0 0 0 1 1 1 1 0 30
7 38 1,9 0 0 1 0 0 0 1 1 35
8 37,5 2 0 0 1 0 1 0 0 0 40
9 37 1,7 0 0 1 0 1 1 0 0 44
10 36,6 2,2 0 0 1 1 0 0 0 0 48
11 36,2 2,5 0 0 1 1 0 1 0 0 52
12 35,9 2,6 0 0 1 1 0 1 1 1 55
13 35,6 2,9 0 0 1 1 1 0 1 0 58
14 35,3 3 0 0 1 1 1 1 0 1 61
15 35,1 3,1 0 0 1 1 1 1 1 1 63
16 34,8 3,2 0 1 0 0 0 0 1 0 66
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 6/13
17 34,7 3,4 0 1 0 0 0 1 0 0 68
18 34,5 3,5 0 1 0 0 0 1 1 0 70
19 34,3 3,6 0 1 0 0 1 0 0 0 72
20 34,1 3,6 0 1 0 0 1 0 1 0 74
2134 3,6 0 1 0 0 1 0 1 1 7522 33,9 4 0 1 0 0 1 1 0 0 76
23 33,7 4 0 1 0 0 1 1 1 0 78
24 33,6 4 0 1 0 0 1 1 1 1 79
25 33,6 4 0 1 0 1 0 0 0 0 80
26 33,5 4 0 1 0 1 0 0 0 1 81
27 33,4 4,1 0 1 0 1 0 0 1 0 82
28 33,3 4,2 0 1 0 1 0 0 1 1 83
PENGOLAHAN DATA
Resolusi Heater (Bias Maju)
NoSuhu
(oC)
Tegangan
Analog
(Volt)
Digital (8 bits)
DesimalResolusi
D8 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 Suhu Desimal
0 31,8 5 0 1 1 0 0 0 1 1 99 - : -
1 31,7 5 0 1 1 0 0 1 0 0 100 0,1 : -1
2 31,8 5 0 1 1 0 0 1 0 0 100 -0,1 : 0
3 31,9 5 0 1 1 0 0 0 1 1 99 -0,1 : 1
4 32,1 5 0 1 1 0 0 0 1 0 98 -0,2 : 1
5 32,5 5 0 1 1 0 0 0 0 0 96 -0,4 : 2
6 32,9 4,8 0 1 0 1 1 1 1 0 94 -0,4 : 2
7 33,3 4,8 0 1 0 1 1 0 1 1 91 -0,4 : 3
8 33,7 4,5 0 1 0 1 1 0 0 0 88 -0,4 : 3
9 34,2 4,5 0 1 0 1 0 1 0 1 85 -0,5 : 3
10 34,6 4,4 0 1 0 1 0 0 0 1 81 -0,4 : 4
11 35,1 4 0 1 0 0 1 1 1 0 78 -0,5 : 3
12 35,5 4 0 1 0 0 1 0 1 1 75 -0,4 : 3
13 35,9 3,8 0 1 0 0 0 1 1 1 71 -0,4 : 4
14 36,2 3,5 0 1 0 0 0 1 0 0 68 -0,3 : 3
15 36,6 3,5 0 1 0 0 0 0 0 1 65 -0,4 : 3
16 36,9 3,2 0 0 1 1 1 1 1 0 62 -0,3 : 3
17 37,3 3 0 0 1 1 1 0 1 0 58 -0,4 : 4
18 37,6 2,9 0 0 1 1 0 1 1 1 55 -0,3 : 3
19 38 2,7 0 0 1 1 0 1 0 1 53 -0,4 : 2
20 38,2 2,5 0 0 1 1 0 0 1 0 50 -0,2 : 3
21 38,6 2,5 0 0 1 0 1 1 1 1 47 -0,4 : 3
22 38,9 2,5 0 0 1 0 1 1 0 1 45 -0,3 : 2
23 39,2 2,2 0 0 1 0 1 0 1 0 42 -0,3 : 3
24 39,6 2 0 0 1 0 0 1 1 1 39 -0,4 : 325 39,9 2 0 0 1 0 0 1 0 0 36 -0,3 : 3
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 7/13
26 40,2 1,9 0 0 1 0 0 0 1 0 34 -0,3 : 2
27 40,4 1,6 0 0 0 1 1 1 1 1 31 -0,2 : 3
28 40,7 1,5 0 0 0 1 1 1 0 1 29 -0,3 : 2
29 40,9 1,5 0 0 0 1 1 0 1 0 26 -0,2 : 3
30 41,2 1,4 0 0 0 1 1 0 0 1 25 -0,3 : 131 41,4 1,2 0 0 0 1 0 1 1 0 22 -0,2 : 3
32 41,7 1,1 0 0 0 1 0 1 0 0 20 -0,3 : 2
33 41,9 1 0 0 0 1 0 0 1 0 18 -0,2 : 2
34 42,1 0,9 0 0 0 1 0 0 0 0 16 -0,2 : 2
35 42,3 0,8 0 0 0 0 1 1 1 0 14 -0,2 : 2
36 42,5 0,7 0 0 0 0 1 1 0 1 13 -0,2 : 1
37 42,8 0,6 0 0 0 0 0 1 1 1 7 -0,3 : 6
38 43 0,5 0 0 0 0 1 0 0 1 9 -0,2 : -2
39 43,2 0,4 0 0 0 0 0 1 1 1 7 -0,2 : 2
40 43,5 0,4 0 0 0 0 0 1 0 1 5 -0,3 : 241 43,7 0,4 0 0 0 0 0 0 1 1 3 -0,2 : 2
42 43,9 0,2 0 0 0 0 0 0 1 0 2 -0,2 : 1
43 44 0,1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 -0,1 : 1
y = 19.889x - 2.282
R² = 0.9974
-20
0
20
40
60
80
100
120
0 1 2 3 4 5 6
D e s i m a l
Tegangan (Volt)
Tegangan vs Desimal (Suhu Naik)
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 8/13
Resolusi Cooler (Bias Mundur)
Suhu
(oC)
Tegangan
Analog
(Volt)
Digital (8 bits)
DesimalResolusi
No
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Suhu Desimal1 42,4 0,2 0 0 0 0 0 1 0 0 4 - : -
2 41,5 0,5 0 0 0 0 1 0 0 1 9 0,9 : -5
3 40,7 0,7 0 0 0 0 1 1 1 1 15 0,8 : -6
4 40 1 0 0 0 1 0 1 0 1 21 0,7 : -6
5 39,3 1,4 0 0 0 1 1 0 0 1 25 0,7 : -4
6 38,6 1,6 0 0 0 1 1 1 1 0 30 0,7 : -5
7 38 1,9 0 0 1 0 0 0 1 1 35 0,6 : -5
8 37,5 2 0 0 1 0 1 0 0 0 40 0,5 : -5
9 37 1,7 0 0 1 0 1 1 0 0 44 0,5 : -4
10 36,6 2,2 0 0 1 1 0 0 0 0 48 0,4 : -4
y = -0.4171x + 18.539
R² = 0.99280
1
2
3
4
5
6
0 10 20 30 40 50
T e g a n g a n ( V o l t )
Suhu (Celcius)
Suhu vs Tegangan (Suhu Naik)
y = -8.3262x + 367.57R² = 0.9973
0
20
40
60
80
100
120
0 10 20 30 40 50
D e s i m a l
Suhu (Celcius)
Suhu vs Desimal (Suhu Naik)
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 9/13
11 36,2 2,5 0 0 1 1 0 1 0 0 52 0,4 : -4
12 35,9 2,6 0 0 1 1 0 1 1 1 55 0,3 : -3
13 35,6 2,9 0 0 1 1 1 0 1 0 58 0,3 : -3
14 35,3 3 0 0 1 1 1 1 0 1 61 0,3 : -3
1535,1 3,1 0 0 1 1 1 1 1 1 63 0,2 : -216 34,8 3,2 0 1 0 0 0 0 1 0 66 0,3 : -3
17 34,7 3,4 0 1 0 0 0 1 0 0 68 0,1 : -2
18 34,5 3,5 0 1 0 0 0 1 1 0 70 0,2 : -2
19 34,3 3,6 0 1 0 0 1 0 0 0 72 0,2 : -2
20 34,1 3,6 0 1 0 0 1 0 1 0 74 0,2 : -2
21 34 3,6 0 1 0 0 1 0 1 1 75 0,1 : -1
22 33,9 4 0 1 0 0 1 1 0 0 76 0,1 : -1
23 33,7 4 0 1 0 0 1 1 1 0 78 0,2 : -2
24 33,6 4 0 1 0 0 1 1 1 1 79 0,1 : -1
25 33,6 4 0 1 0 1 0 0 0 0 80 0 : -126 33,5 4 0 1 0 1 0 0 0 1 81 0,1 : -1
27 33,4 4,1 0 1 0 1 0 0 1 0 82 0,1 : -1
28 33,3 4,2 0 1 0 1 0 0 1 1 83 0,1 : -1
y = 19.769x + 1.1312
R² = 0.9882
0
10
20
30
40
50
6070
80
90
0 1 2 3 4 5
D e s i m a l
Tegangan (Volt)
Tegangan vs Desimal (Suhu Turun)
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 10/13
y = -0.4496x + 18.967
R² = 0.975
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
0 10 20 30 40 50
T e g a n g a n ( V o l t )
Suhu (Celcius)
Suhu vs Tegangan (Suhu Turun)
y = -9.0186x + 380.81R² = 0.992
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 10 20 30 40 50
D e s i m a l
Suhu (Celcius)
Suhu vs Desimal (Suhu Turun)
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 11/13
Histeristis Heater dengan Cooler
y = 19.769x + 1.1312
R² = 0.9882y = 19.889x - 2.282
R² = 0.9974
-20
0
20
40
60
80
100
120
0 2 4 6
D e s i m a l
Tegangan (Volt)
Histeristis Tegangan vs Desimal
Tegangan vs Desimal
(Suhu Turun)
Tegangan vs Desimal
(Suhu Naik)
y = -0.4496x + 18.967
R² = 0.975
y = -0.4171x + 18.539
R² = 0.9928
-1
0
1
2
3
4
5
6
0 10 20 30 40 50
T e g a n g a n ( V o l t )
Suhu (Celcius)
Histeristis Suhu vs Tegangan
Suhu vs Tegangan
(Suhu Turun)
Suhu vs Tegangan
(Suhu Naik)
y = -9.0186x + 380.81
R² = 0.992
y = -8.3262x + 367.57
R² = 0.9973
-20
0
20
40
60
80
100
120
0 10 20 30 40 50
D e s i m a l
Suhu (Celcius)
Histeristis Suhu vs Desimal
Suhu vs Desimal (Suhu
Turun)
Suhu vs Desimal (Suhu
Turun)
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 12/13
PEMBAHASAN
Seperti pada teori prinsip dari A/D Converter adalah mengubah tegangan analog menjadi
tegangan digital atau tegangan digital menjadi analog. Penerjemahan sinyal analog menjadi digital
bertujuan agar tegangan digital hasil konversi mudah untuk digunakan oleh alat elektronik lain seperti
komputer.
ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel converter. Input analog Viyang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi + pada komparator, dan input
pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter . Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu
comparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low. (Elektuur,
1996).
Fungsi dari tegangan referensi adalah sebagai tegangan patokan. Prinsip kerja ADC adalah
mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal
input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt,
rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala
maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau
10011001 (bentuk biner).
signal = (sample/max_value) * reference_voltage
= (153/255) * 5= 3 Volts
Pada percobaan ini fungsi dari Jembatan Wheatstone adalah sebagai penstabil tegangan yang
berasal dari termistor. Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Sifat umum dari
arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas yang lebih rendah. Jika terdapat persamaan
polaritas antara kedua titik maka arus tidak akan mengalir dari kedua titik tersebut. Jembatan
dikatakan setimbang jika beda potensial pad galvanometer adalah 0 V yang berarti tidak ada arus yang
melewati galvanometer (detektor nol). (hendragalus,2012)
OP AMP digunakan sebagai penguat kondisi sinyal dari tegangan analog dari sensor suhu.
Dari hasil percobaan di dapat bahwa perubahan nilai tegangan analog berbanding lurus
dengan bilangan desimal yang dikonversikan oleh A/D Converter. Sedangkan perbandingan nilai
tegangan analog dan bilangan digital terhadap suhu berbanding terbalik. Karena pada sifat sensorsuhu semakin tinggi suhu, tegangan dari termistor semakin kecil. Histeristis yang didapat yaitu kurva
suhu naik dan turun hampir berhimpit. Dan kepekaan sensor suhu besar yangartinya sensor tersebut
sensitif terhadap perubahan suhu.
Perbedaan paling mendasar dari Analog dan Digital adalah pada bentuk gelombang sinyal
masing-masing . Sinyal Analog mempunyai bentuk sinus atau setengah lingkaran,sedangkan sinyal
digital mempunyai bentuk gelombang persegi atau kotak . Sinyal digital merupakan sinyal data dalam
bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1 .
Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan , yaitu 0 dan 1 , sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh derau , tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau
pengiriman data yang relatif dekat . Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret . Sinyal
yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit . Bit merupakan istilah khas pada sinyal
digital . Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara
umum , jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah .
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada
teknologi analog , yaitu :
- Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi
dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
- Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan
kuantitas informasi itu sendiri.
- Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
- Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara
interaktif.
5/14/2018 Laporan AC-DC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ac-dc 13/13
KESIMPULAN
Sinyal analog dari termistor sensor suhu diubah dengan cepat menjadi sinyal digital
menggunakan A/D Converter jenis pararel. Dan distabilkan dengan Jembatan Wheatstone dan
dikuatkan tegangannya dengan OP AMP. Didapat bahwa perbandingan tegangan digital yang
didapat berbanding lurus dengan tegangan digital.
DATAR PUSTAKA
Elektur. 1996. Rangkaian Elektronika. Jakarta : PT. Elek Media Komputerindo
Hariyanto. 2011. ADC (Analog to Digital Converter). [materi]. http://staff.uny.ac.id (28
Maret 2012)
Hendragalus.2012. Jembatan Wheatstone. [terhubung berkala].
http://hendragalus.com/jembatan-wheatstone (28 Maret 2012)
Malvino, Alber Paul. 1989. Elektronika Komputer Digital (Pengantar Mikrokomputer) Edisi
2. Jakarta : Penerbit Erlangga
Utari. 2010. Telemetri Suhu Berbasis Komputer. [jurnal].
http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/154_160_evrita.pdf (28 Maret 2012)