laporan

32
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menyikat gigi merupakan suatu kontrol plak dan langkah awal untuk mencegah karies. Saat ini kontrol plak telah dilengkapi dengan penambahan bahan aktif yang mengandung bahan dasar alami ataupun sintetik sebagai bahan antibakteri yang tersedia dalam bentuk sediaan obat kumur dan pasta gigi 2.1 Pengertian Pasta Gigi Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi- aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta gigi adalah suatu campuran yang digunakan pada gigi bersama dengan sikat gigi. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva. Selain tersedia dalam berbagai macam merek, pasta gigi juga memiliki kandungan yang bermacam-macam. Ada yang bisa memutihkan, memperkuat hingga membuat nafas segar. Rasanya pun bisa dipilih, mulai dari rasa buah-buahan hingga mint yang menyegarkan. Bahkan,

Transcript of laporan

Page 1: laporan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menyikat gigi merupakan suatu kontrol plak dan langkah awal untuk

mencegah karies. Saat ini kontrol plak telah dilengkapi dengan penambahan bahan

aktif yang mengandung bahan dasar alami ataupun sintetik sebagai bahan

antibakteri yang tersedia dalam bentuk sediaan obat kumur dan pasta gigi

2.1 Pengertian Pasta Gigi

Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan

bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh

permukaan gigi. Pasta gigi adalah suatu campuran yang digunakan pada gigi

bersama dengan sikat gigi.

Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk

mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies,

membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi

bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan

gingiva.

Selain tersedia dalam berbagai macam merek, pasta gigi juga memiliki

kandungan yang bermacam-macam. Ada yang bisa memutihkan, memperkuat

hingga membuat nafas segar. Rasanya pun bisa dipilih, mulai dari rasa buah-

buahan hingga mint yang menyegarkan. Bahkan, pasta gigi juga semakin

spesifik. Terdapat pasta gigi untuk gusi berdarah, gigi yang sensitif, hingga

odol untuk perokok.

Di pasaran, pasta gigi bisa berbentuk bubuk, pasta, dan gel. Kesemuanya

merupakan padatan yang dapat sebagai kosmetik atau produk terapi. Jika

manfaat pasta gigi adalah sebagai terapi maka pasta gigi harus mengurangi

proses penyakit pada rongga mulut. Biasanya, efek terapi dinyatakan dengan

mengurangi timbulnya karies, gingivitis, pembentukan kalkulus, atau gigi

sensitif.

Meskipun tidak ada yang memiliki kandungan lengkap, namun sebaiknya

pasta gigi yang dipilih harus mengandung tiga unsur pokok. Ketiga unsur

Page 2: laporan

tersebut adalah bahan abrasi, efek detergen (fluoride), serta rasa segar. Bahan

abrasi hampir ada di tiap pasta gigi, fungsinya untuk membersihkan permukaan

gigi. Namun pada umumnya pasta gigi memiliki susunan dasar sama yaitu

bahan abrasif, pembersih, zat pewarna, zat penambah rasa, dan pemanis. Juga

bahan pengikat, pelembab, pengawet, dan air (Kidd dan Bechal, 1992).

2.2 Fungsi dan kegunaan dari pasta gigi

1. Pasta gigi adalah bahan bantu yang dipakai untuk membersihkan

permukaan gigi, sehingga kemungkinan terjadinya karies gigi, gingivitis,

pembentukan kalkulus bisa ditekan/dikurangi.

2. Pasta gigi digunakan dengan sikat gigi dan memberikan kesegaran nafas,

kebersihan gigi dan mulut, di samping untuk fungsi kosmetik. Namun sifat

ini mengandung kerugian karena adanya rasa segar timbul sugesti bahwa

mulutnya sudah bersih sedangkan masih dijumpai relatif banyak plak.

Terdapat suatu penelitian yang respondennya sebagian harus

menggunakan dan sebagian tidak menggunakan pasta gigi sewaktu

menyikat giginya, bahwa pada kelompok yang menggunakan pasta gigi

secara signifikan terdapat lebih banyak plak yang tertinggal. Di sini perlu

diingatkan bahwa banyak orang menyikat giginya terlalu cepat. Biasanya

waktu yang digunakan antara 0,75 dan 1,5 menit.

3. Fungsi pasta adalah melepaskan materia alba, plak, sisa makanan, stain,

tanpa merusak gigi dan mukosa mulut

4. Pasta terdiri dari campuran bahan; penggosok, pembersih, dan campuran

semi padat.

5. Pasta gigi tersedia dalam bentuk pasta, bubuk, dan gel, tetapi yang paling

dominan adalah bentuk pasta.

6. Pasta gigi tidak bisa dan bukan obat untuk menghilangkan sakit gigi

maupun menambal gigi.

7. Cara Penggunaan Obat Kumur

Page 3: laporan

Aktivitas berkumur pada penggunaan obat kumur merupakan proses

pembersihan mekanis yang merangsang self cleansing di dalam rongga mulut.

Gerakan-gerakan kumur menyebabkan otot-otot dalam rongga mulut aktif,

kelenjar saliva meningkat sekresinya, sehingga mempengaruhi derajat

keasaman di dalam mulut, dan mempengaruhi demineralisasi gigi geligi. Obat

kumur dapat digunakan sebelum dan sesudah menyikat gigi. Waktu yang

dipergunakan untuk berkumur pada beberapa produk berbeda-beda, karena

komposisi yang terkandung di dalamnya juga berbeda. Namun pada umumnya

antara 30-60 detik.

Beberapa obat kumur sebaiknya digunakan setelah menyikat gigi. Oleh

karena bila dipergunakan sebelum menyikat gigi, sikat gigi akan

menghilangkan bahan yang terkandung di dalam obat kumur. Pada umumnya

pemakaian obat kumur lebih kurang 30 detik, kemudian dimuntahkan, dan

jangan sampai tertelan.

Namun, obat kumur tidak boleh digunakan secara rutin dalam jangka

waktu lama, sebab antiseptik yang terkandung di dalamnya akan membunuh

semua bakteri dalam mulut termasuk flora normal rongga mulut, yang

sebenarnya dapat berfungsi untuk melindungi mulut terhadap bakteri patogen.

Berkurangnya flora normal rongga mulut menyebabkan mulut mudah terserang

candidiasis dan halitosis.

Page 4: laporan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Syarat Pasta Gigi dan Obat Kumur

3.1.1 Syarat Pasta Gigi

Pasta gigi yang ideal sedikitnya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Mengandung banyak fluoride, kecuali untuk anak batita, banyak fluoride

justru tidak baik

b. Tidak banyak berbusa

c. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel

asing, substansi makanan, plak dan membersihkan gigi

d. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan

meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya

e. Sifat abrasif, bahan asah, dan bahan polis tidak boleh lebih daripada yang

diperlukan untuk menghilangkan plak dan endapan berwarna (stain) pada

gigi. Namun hal ini masih tidak begitu jelas karena tidak ada uraian

kuantitatif dan sukar dituturkan karena dapat berbeda dari satu individu

ke individu

f. Bahan yang terkandung didalamnya memiliki aktivitas antiplak dan

antimikroba, namun hanya mengeliminasi bakteri patogen saja

g. Stabil dalam penyimpanan

h. Memiliki bahan yang dapat diformulasikan dengan pasta gigi

i. Aman bagi jaringan lunak rongga mulut pada konsentrasi dan dosis yang

direkomendasikan

j. Dapat mencegah kalsifikasi plak menjadi kalkulus

k. Dapat bertahan lama dalam mulut dengan waktu kontak yang pendek

l. Aman dari toksisitas

m. Bebas dari efek samping seperti menimbulkan pewarnaan, mengiritasi

mukosa, dan mengganggu ekologi mikroflora normal dalam mulut,

sehingga bahan tersebut dapat dipakai secara topikal pada saat menyikat

gigi (Seymour dan Heasman, 1992).

Page 5: laporan

3.1.2 Syarat Obat Kumur

a. Dapat membersihkan mulut dari mikroorganisme di dalam rongga

mulut

b. Bahan antiplak dalam obat kumur yang ideal harus dapat

menghilangkan bakteri patogen saja

c. Mudah didapat, aman, mengurangi mikroorganisme secara nyata, dan

mudah digunakan

d. Melepaskan agen mikrobial dimana tingginya konsentrasi agen

tersebut dapat dilepaskan ke daerah lokal yang susah dijangkau dengan

hanya menyikat gigi

e. Tidak menyebabkan iritasi

f. Tidak mengubah indera perasa

g. Tidak mengganggu keseimbangan flora normal rongga mulut

h. Tidak meningkatkan resistensi mikroba

i. Tidak menimbulkan noda pada gigi

3.2 Komposisi Pasta Gigi dan Obat Kumur

3.2.1 Komposisi Pasta Gigi

Hampir semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif dan

hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna.

Umumnya pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari

bahan abrasif, deterjen dan satu atau lebih bahan terapeutik.

a. Bahan abrasif atau agen polishing (penggosok) (20-50%)

Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi

untuk menghilangkan partikel makanan/deposit lunak yang

menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi

pada gigi. Pada umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi

adalah agen ini. Agen yang digunakan adalah: kapur presipitasi,

trikalsium fosfat, alumunium fosfat, magnesium trisilikat, silica atau

silica hydrat, sodium bikarbonat, aluminium oxide, dikalsium fosfat

dan kalsium karbonat. Namun yang paling sering digunakan adalah

Page 6: laporan

kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Bentuk fosfat tersebut

merupakan bahan bakterisida yang baik. Efeknya mempengaruhi:

Pelikel dan permukaan email yang berhubungan dengan

perlekatan kuman kariogenik

Reaksinya terhadap membran sel untuk aglutinasi dan terikatnya

kuman

Namun bahan abrasif dapat menyebabkan pengikisan enamel dan

dentin. Walau bagaimanapun, bahan abrasif termasuk dalam

penyusun dentrifice (pasta gigi) untuk mencegah dan menghilangkan

stain dari protein pelikel yang terbentuk di permukaan gigi.

Tingkat kekesatan pasta gigi tergantung pada:

Kekuatan inherent pasta gigi

Ukuran partikel abrasif

Bentuk partikel

Beberapa variabel lain dapat mempengaruhi efektivitas bahan

abrasif adalah teknik menyikat gigi, tekanan pada sikat, kekuatan

bulu, arah gerakan, dan jumlah gerakan.

b. Air

Kandungan air dalam pasta gigi adalah sekitar 20-40%. Air dalam

pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.

c. Humectant atau pelembab atau agen moistener (20-35%)

Humectant adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga

kelembaban. Misalnya gliserin, alpha hydroxy acids (AHA), sorbitol,

propilen glikol, dll.dan asam laktat. Bahan ini digunakan untuk

menjaga pasta gigi tetap lembab (menghindarkan terjadinya

pengeringan dan pengerasan pasta)

d. Bahan perekat atau pengikat air (1-2%)

Bahan perekat ini dapat mengontrol kekentalan dan memberi

bentuk krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan bahan solid

dan liquid pada suatu pasta gigi., menjaga agar pasta gigi tidak

kering. Biasanya glycerol, sorbitol dan polyethylene glycol (PEG).

Page 7: laporan

Bisa juga getah yang berasal dari tumbuhan, seperti tragacanth

dan dipakai agar konsistensi pasta menjadi lebih kental. Getah

tersebut juga bersifat higroskopis. Higroskopi adalah kemampuan

suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik

melalui absorbsi atau adsorpsi. Suatu zat disebut higroskopis jika zat

itu mempunyai kemampuan menyerap molekul air yang baik

e. Surfectan atau Deterjen atau bahan pengaktif permukaan (1-3%)

Dimaksudkan untuk meningkatkan pembersihan. Untuk ini

dahulu digunakan sabun biasa, tapi sekarang tidak lagi karena sabun

tidak dapat menyatu dengan garam kalsium yang di dalam pasta gigi

digunakan sebagai bahan pemoles. Selain itu, sabun juga dapat

mengiritasi membran mukosa, rasa yang ditimbulkan susah hilang

bahkan dapat menyebabkan rasa mual (Houwink, 1993). Kini bahan

yang digunakan adalah deterjen.

Bahan deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran

adalah Sodium Lauryl Sulfat (SLS) dengan kadar 1-2% yang

berfungsi menurunkan tegangan permukaan sehingga memudahkan

aliran pasta gigi pada permukaan gigi, mengemulsi (melarutkan

lemak) dan memberikan busa sehingga pembuangan plak, debris,

material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. SLS ini juga

memiliki efek antibakteri. SLS kadar 1-2% dapat melarutkan lemak

dinding sel bakteri. SLS juga bersifat stabil, rasanya mudahhilang,

aktif pada pH netral, dan cocok dengan bahan lain yang terkandung

pada pasta gigi (Harris dan Franklin, 1999).

Namun, pemakaian detergen yang berlebihan dapat

menyebabkan kerusakan sistem pertahanan yang terdapat pada saliva.

Batas toleransi kandungan detergen dalam pasta gigi adalah 0,0001%.

Penderita stomatitis dan gigi sensitif juga tidak dianjurkan

mengonsumsi pasta gigi detergen.

f. Bahan penambah rasa. (0-2%)

Page 8: laporan

Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk

memberikan cita rasa yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint,

stroberi, kayu manis bahkan rasa permen karet untuk pasta gigi anak.

Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat gigi menjadi

menyenangkan. Flavour atau bahan perasa harus sedap, memberikan

sensai rasa, dan tahan lama (Harris dan Franklin, 1999).

ADA tidak merekomendasikan pasta gigi yang mengandung

gula tetapi pasta gigi yang mengandung pemanis buatan (misalnya

saccharin). Biasanya sebagai bahan perasa digunakan minyak eteris

(minyak permen) dan alkohol gula (sorbitol) serta bahan pemanis

yang tidak bisa difermentasi. Bahan pelembab gliserin dan sorbitol

juga memberikan rasa manis pada pasta gigi.

Saat ini telah dikembangkan pasta gigi yang mengandung

xylitol. Xylitol tidak dimetabolisme oleh bakteri sehingga tidak

menghasilkan asam dan tidak menyebabkan demineralisasi, bahkan

justru menyebabkan remineralisasi. Tingkat kemanisan xylitol yang

setara dengan sukrosa (gula dapur) membuatnya banyak digunakan

sebagai pemanis produk makanan.

g. Bahan terapeutik/bahan terapi (0-2%)

Bahan terapeutik yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai

berikut :

Fluoride

Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat

enamel dengan cara membuatnya resisten terhadap asam dan

menghambat bakteri untuk memproduksi asam. Mekanisme

penghambatan karies oleh fluoride pada konsentrasi rendah

(<100 µg/ml) ada tiga tingkat yaitu:

- Penurunan kemampuan apatit dapat dicairkan oleh

fluoride

- Efek fluoride pada metabolisme bakteri dalam plak

Page 9: laporan

- Efek fluoride pada kejadian fisiko-kimiawi plak di

dalam plak dan email

Adapun macam- macam fluoride yang terdapat dalam pasta

gigi adalah sebagai berikut:

- Stannous fluoride

Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan

dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan

dengan bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini bersifat

antibakterial namun kelemahanya dapat membuat stein

abu-abu pada gigi.

- Sodium fluoride

NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan

dalam pasta gigi, tapi tidak dapat digunakan bersamaan

dengan bahan abrasif.

- Sodium monofluorafosfat

Pasta gigi untuk orang dewasa mengandung kadar fluor yang

tinggi, yang tidak dianjurkan untuk pasta gigi anak. Bila fluor

tertelan dalam jumlah banyak, bisa menyebabkan si anak

keracunan.

Bahan desensitisasi

Bahan desensitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah

sebagai berikut :

- Potassium nitrat dapat memblok transmisi nyeri di

antar sel-sel syaraf.

- Stronsium chloride dapat memblok tubulus dentin.

Bahan anti-tartar

Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan

magnesium dalam saliva sehingga keduanya tidak dapat

berdeposit pada permukaan gigi. Contohnya Tetrasodium

pyrophospate.

Bahan antimikroba

Page 10: laporan

Terdapat juga pasta gigi antiseptik, mengandung bahan

antiseptik seperti fenol dan derivatnya, minyak esensi,

quoternery ammonium. Bahan ini digunakan untuk untuk

membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Mekanisme kerja obat antimikroba dibagi dalam empat

kelompok yaitu:

- Penghambatan sintesis dinding sel

- Perubahan permeabilitas membran sel atau transpor

aktif melalui membran sel

- Penghambatan sintesis protein, yaitu penghambatan

translasi dan transkripsi material genetik

- Penghambatan sintesis asam nukleat

Contoh bahan ini adalah Trikolsan (bakterisidal, dapat

mencegah gingivitis), Zinc citrate atau Zinc phosphate

(bakteriostatik). Selain itu ada beberapa herbal yang

ditambahkan sebagai anti mikroba dalam pasta gigi

contohnya ekstrak daun sirih dan siwak. Pasta gigi ini juga

disebut pasta gigi herbal. Kelemahan dari pasta gigi daun

sirih adalah warna pasta gigi ini bisa berubah dari putih

menjadi kecoklatan, diduga akibat reaksi oksidasi minyak

atsiri. Ekstrak daun sirih (minyak atsiri) berfungsi sebagai

bahan astringetnt (penyegar) dan antiseptik. Kandungan

ekstrak daun sirih yang berfungsi sebagai antiseptik adalah

fenol dan kavikol. Dari sisi antimikroba, minyak daun sirih

lebih baik dibandingkan fluor. Minyak atsiri daun sirih

mempunyai kemampuan bakterisid (membunuh bakteri) dan

fluor memiliki kemampuan bakteriostatik (menghambat

pertumbuhan bakteri).

h. Bahan pemutih (0,05-0,5%)

Page 11: laporan

Ada macam-macam bahan pemutih yang digunakan antara lain

Sodium carbonate, Hidrogen peroksida, Citroxane, dan Sodium

hexametaphosphate.

i. Bahan pengawet (0,05-0,5%)

Bahan pengawet berfungsi untuk mencegah pertumbuhan

mikroorganisme dalam pasta gigi. Umumya bahan pengawet yang

ditambahkan dalam pasta gigi adalah Sodium benzoate,

Methylparaben dan Ethylparaben.

3.2.2 Komposisi Obat Kumur

a. Bahan antibakteri dan antijamur, mengurangi jumlah mikroorganisme

dalam rongga mulut, contoh: hexylresorcinol, chlorhexidine, thymol,

benzethonium, cetylpyridinium chloride, boric acid, benzoic acid,

hexetidine, hypochlorous acid:

b. Bahan oksigenasi, secara aktif menyerang bakteri anaerob dalam

rongga mulut dan busanya membantu menyingkirkan jaringan yang

tidak sehat, contoh: hidrogen peroksida, perborate

c. Astringents (zat penciut), menyebabkan pembuluh darah lokal

berkontraksi dengan demikian dapat mengurangi bengkak pada

jaringan, contoh: alkohol, seng klorida, seng asetat, aluminium, dan

asam-asam organik, seperti tannic, asetic, dan asam sitrat

d. Anodynes, meredakan nyeri dan rasa sakit, contoh: turunan fenol,

minyak eukaliptol, minyak watergreen

e. Bufer, mengurangi keasaman dalam rongga mulut yang dihasilkan dari

fermentasi sisa makanan, contoh: sodium perborate, sodium

bicarbonate

f. deodorizing agents (bahan penghilang bau), menetralisir bau yang

dihasilkan dari proses penguraian sisa makanan, contoh: klorofil

g. deterjen, mengurangi tegangan permukaan dengan demikian

menyebabkan bahan-bahan yang terkandung menjadi lebih larut, dan

juga dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang menyebabkan

Page 12: laporan

bakteri lisis. Di samping itu aksi busa dari deterjen membantu mencuci

mikroorganisme ke luar rongga mulut, contoh: sodium laurel sulfate

h. Beberapa bahan inaktif juga terkandung dalam obat kumur, antara lain:

Air, penyusun persentasi terbesar dari volume larutan

Pemanis, seperti gliserol, sorbitol, karamel dan sakarin

Bahan pewarna

Flavorings agents (bahan pemberi rasa).

3.3 Jenis-jenis Pasta Gigi dan Obat Kumur

3.3.1 Jenis-jenis Pasta gigi

a. Pasta Gigi Non Detergen

Merupakan pasta gigi yang di dalamnya tidak terdapat detergen. Pasta

gigi ini untuk orang yang mempunyai gigi sensitif dan penderita

stomatitis yaitu radang mukosa mulut akibat faktor-faktor lokal atau

sistemik yang dapat mengenai mukosa pipi dan bibir, palatum, lidah,

dasar mulut dan gusi. Komposisi pasta gigi non detergen diantaranya

adalah enzim tumbuhan, misalnya essensial oil dan ekstrak teh.

3.3.2 Jenis-jenis Obat Kumur

Obat kumur merupakan cairan yang dapat membantu memberikan

kesegaran mulut dan nafas serta menghilangkan dan membersihkan mulut

dari organisme penyebab yang dianggap sebagai pencetus kelainan atau

penyakit di dalam mulut. Penggunaan obat kumur bermacam-macam. Obat

kumur dapat digolongkan berdasarkan komposisi utama yang terkandung

di dalamnya, yaitu obat kumur berbasis antiseptik, obat kumur berbasis

anastetik, dan obat kumur berbasis fluor. Namun yang paling umum

adalah sebagai antiseptik yaitu membunuh mikroorganisme patogen

rongga mulut.

Page 13: laporan

a. Obat kumur antiseptik

Penggunaan obat kumur ditujukan untuk membunuh mikroorganisme di

dalam plak, misalnya Streptococcus mutans, bakteri kariogenik penyebab

karies. Obat kumur jenis ini adalah obat kumur antiseptik, yakni obat

kumur yang telah dicampur bahan antiseptik. Bahan antiseptik dipakai

pada permukaan jaringan hidup dan dapat menghambat pertumbuhan

mikroorganisme atau membunuhnya dengan jalan bereaksi dengan protein

bakteri. Perubahan sifat protein tersebut mengakibatkan terganggunya

metabolisme bakteri sehingga akhirnya bakteri mati.

Betadine obat kumur (providone iodine)

Efek betadine terhadap bakteri rongga mulut sangat cepat dan pada

konsentrasi tinggi dapat mematikan bakteri rongga mulut. Bila

dibandingkan dengan Chlorhexidine, betadine hanya sedikit

mempunyai sifat anti plak. Addy dkk dalam Prijantojo mengatakan

bahwa providone iodine tidak dianjurkan untuk membantu

kebersihan mulut, karena tidak dapat menurunkan terjadinya

penumpukan plak sehingga radang gingiva akan terus berlanjut.

Komposisi: povidone iodine (mundidone) 1% dan air 99%

Indikasi

- Mengobati atau mencegah infeksi di rongga mulut

(tenggorokan, gusi, lidah, gigi berlubang) yang disebabkan

bakteir, jamur, virus

- Sariawan

- Bau mulut dan nafas tak segar

- Mengurangi bakteri setelah pencabutan gigi atau setelah

perawatan bedah

Pemakaian: berkumur paling sedikit setengah menit, dapat diulang

tiap 2-4 jam (Prijantojo, 1996).

Listerin

Page 14: laporan

Merupakan antiseptik yang efektif sebagai anti plak.

Komposisi:

- Alkohol 26,9%

- Pluronat 0,50%

- Minyak papermint 0,02%

- Minyak spermina 0,02%

- Asam benzoat 0,15%

- Air 72,41%

Indikasi : melawan kuman-kuman penyebab bau mulut serta

mencegah terbentuknya plak dan radang gusi

Pemakaian: kumur selama 30 detik dengan takaran 20-30 ml (4

sendok teh) dengan frekuensi 2 kali sehari, pagi dan malam setelah

menggosok gigi (Prijantojo, 1996).

Neo Iodine

Komposisi: povidone iodine (mundidone) 1% dan air 99%

Indikasi:

- Infeksi mulut, gigi, dan saluran pernafasan bagian atas seperti

sariawan, gingivitis, tonsilitis, glositis, perikoronitis, dan

faringitis

- Mencegah infeksi

- Antiseptik sebelum operasi oral

Pemakaian: dibuat kumur, biarkan dalam mulut setengah atau

satu menit, diulang tiap 2-4jam

Bactidol (hexetidine)

Merupakan derivat piridin. Mempunyai sifat antibakteri,

bermanfaat untuk bakteri gram positif dan negatif, dan

mengurangi gingivitis. Merupakan antibakteri dengan spektrum

luas dengan konsentrasi rendah. Hexetidine dapat mengikat

Page 15: laporan

protein mukosa mulut sehingga dapat menguntungkan

hexetidine sebagai antibakteri. Menurut Bourganet dalam

Prijantojo (1996) hexetidine dapat memperpanjang efek anti

bakteri karena adanya ikatan dengan protein mukosa. Ikatan

protein tersebut akan menghambat metabolisme mikroorganisme

yang ada di permukaan mukosa dan plak. Ikatan dengan mukosa

dan plak ini terjadi selama tujuh jam setelah berkumur.

Komposisi: hexetidine 0,2% dan air 99%

Indikasi :

- kelainan periodontal yang disebabkan oleh mikroorganisme

- Radang rongga mulut dan nasofaring

Pemakaian: dibuat kumur, biarkan dalam mulut setengah atau

satu menit, diulang tiap 2-4jam (Prijantojo, 1996).

Chlorhexidine

Merupakan suatu molekul kation yang terdiri dari 2 rantai 4

chlorophenol dan 2 kelompok buguanida yang dihubungkan

dengan rantai hexamethylen. Adanya kation menunjukkan

adanya aktivitas terhadap mikroorganisme gram positif dan

negatif, jamur aerob, fakultatif anaerob dan ragi, dengan kata

lain obat kumur ini merupakan obat kumur spektrum luas.

Daya afinitasnya terhadap bakteri adalah memisahkan interaksi

dari kation dengan anion pada dinding sel. Hasilnya adalah

terputusnya dinding sel diikuti meningkatnya permeabilitas sel

agen (Chlorhexidine) dapat masuk ke sitoplasma.

Kation chlorhexidine juga terlihat pada hidroksiapatit, plak,

protein saliva, dan mukosa oral. Chlorhexidine yang telah

diserap oleh sel-sel tubuh secara perlahan-lahan dilepaskan

sampai 24 jam. Oleh karena itu chlorhexidine berfungsi sebagai

antimikroba dan tetap ada dalam rongga mulut. Penelitian

bakteri secara kuantitatif menunjukkan penurunan jumlah

Page 16: laporan

bakteri sebanyak 85-90% dari jumlah total bakteri aerob dan

anaerob segera setelah pemberian terapi chlorhexidine.

Chlorhexidine juga terbukti efektif menekan candida

Merupakan antiseptik yang dapat merusak membran sitoplasma.

Hal ini disebabkan adanya interaksi antara muatan positif dan

molekul chlorhexidine dengan dinding sel yang bermuatan

negatif. Interaksi ini akan meningkatkan permeabilitas dinding

sel bakteri yang menyebabkan terjadinya penetrasi ke dalam

sitoplasma yang menyebabkan kematian mikroorganisme.

Sebagai efek samping penggunaan obat kumur chlorhexidine

dalam jangka waktu lama dilaporkan adanya perubahan sensasi

rasa, desquamasi mukosa oral superfisial, warna kecoklatan

pada lidah dan gigi dan peningkatan jumlah kalkulus.

Komposisi: Chlorhexidine 0,2% dan air 99,8%

Indikasi:

- Mengurangi gingivitis

- Mengurangi pembentukan plak

- Ulserasi pada mukosa mulut

Pemakaian: kumur sebanyak 5 ml biarkan dalam mulut 0,5-1

menit, dua kali sehari atau sesuai petunjuk

- Cara pemberian, frekuensi pemakaian, serta konsentrasi

mempunyai pengaruh. Aplikasi 0,2% larutan chlorhexidine

dibandingkan dengan kumur-kumur memberikan hasil yang

sama efektif. Untuk hasil yang baik dari menyikat gigi dua kali

sehari menggunakan 1% chlorhexidine di daerah dengan

pembentukan poket perlu dilakukan skaling, Aplikasi pasta pada

sekelompok anak muda sekali sehari menghasilkan penurunan

indeks plak dan keradangan gingiva, tapi kurang baik bila

dibandingkan dengan dua kali sehari (Prijantojo, 1996).

Hidrogen peroksida

Page 17: laporan

Hidrogen peroksida merupakan antiseptik karena dapat

melepaskan oksigen sebagai zat aktif. Sebagai obat kumur

biasanya dipakai konsentrasi 3%. Oksigen yang dilepaskan oleh

hidrogen peroksida akan mengoksidasi protein bakteri sehingga

enzim bakteri sebagai penyebab keradangan gingiva menjadi

tidak aktif. Hampir 50% mikroorganisme anaerob terdapat pada

keradangan gingiva dan sangat sensitif terhadap oksigen

Komposisi:

- H 2 O2 1,5%

- Alkohol, cinnamon oil, clove oil, mentol 5%

- Air 93,5%

Indikasi: radang gusi

Pemakaian: kumur 2-3 kali sehari.

- Selama dua minggu dapat menurunkan pembentukan

plak sebanyak 50% dan menurunkan indeks keradangan

gingiva sebanyak 22% (Prijantojo, 1996).

b. Obat kumur berbasis fluor

Selain itu, obat kumur juga ada yang mengandung fluor sebagai penguat

gigi. Fluor menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat

memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksiapatit pada email

menjadi fluorapatit yang bersifat lebih stabil.

Fluoracyl

Komposisi: 2500 bagian per juta ion fluor

Indikasi:

- Menghilangkan stain dan diskolorisasi email

- Menguatkan dan memutihkan gigi

- Mengurangi karies

Pemakaian: digunakan berkumur setelah sikat gigi

Page 18: laporan

c. Obat kumur anastetik

Sekarang telah berkembang obat kumur dengan basis anastetikum yang

dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan adanya sensasi

tidak nyaman dan rasa sakit akibat stomatitis, gingivitis, periodontitis, dan

inflamasi lain dalam orofaring. Kandungan obat kumur ini berupa

benzydamine, yang merupakan anti inflamasi non steroid yang bekerja

secara lokal. Bahan ini memberikan efek anastesi dan analgesik lokal,

karena benzydamine mempunyai sifat menghambat sintesis prostaglandin.

Tantum Orosan

Komposisi :

- Bahan aktif yaitu benzydamine hydrochloride 0,15 g dan

cetylpyridinium chloride 0,05 g

Benzydamine hydrochloride merupakan anti inflamasi topikal,

bersifat sebagai penghambat sintesis prostaglandin, sehingga

dapat berfungsi sebagai anastetik dan analgesik

- Bahan tambahan yaitu

Glycerol

ethanol 70%

Saccharin

Castor oil hydrogenate

Sodium bicarbonate

Mint flavour

Quinoline yellow (E104)

Blue patent V (E131)

Air

Indikasi:

- Antiinflamasi

- Analgesik untuk iritasi rongga mulut

- Faringitis

- Gingivitis

Page 19: laporan

- Stomatitis

- Sebelum dan setelah ekstraksi gigi

Pemakaian: kumur 15 ml, 2-3 kali sehari

Tantum Verde

Komposisi:

- Benzydamine hydrochloride 0,15 g/100 ml

- Gliserol

- Etil alkohol

- Sakarin

- Metal p-hidroksibenxoat

- Sodium bikarbonat

- Mint

- Polisorbat 20

- Quinoline yellow

- Blue patent V

- Air

Indikasi

- Inflamasi pada tenggorokan, rongga mulut, dan gusi

- Anastesi superficial

Pemakaian: kumur 2-3 kali sehari sebanyak 15 ml

d. Obat kumur oral care

Obat kumur ini berfungsi sebagai pemeliharaan. Obat kumur jenis ini

biasanya berupa obat kumur yang mengandung penyegar (astringent).

Obat kumur astringents dapat memberi kesegaran dalam mulut,

memelihara gigi dan gingiva, serta mengatasi bau mulut. Bahan herbal

yang digunakan sebagai bahan penyegar adalah eucalyptol, yaitu bahan

organik cair yang tidak berwarna, serta mengandung 85% minyak esensial

Page 20: laporan

eucalyptus. Bahan ini mempunyai aroma kapur barus dan rasa yang dingin

sehingga sering digunakan sebagai bahan obat kumur.

Mintolin

Komposisi:

- Thymol 60 mg

- Eucalyptol 90 mg

- Methyl salicylate 60 mg

- Menthol 40 mg

- Alkohol 26,9 ml

Indikasi: penyegar mulut dan menjaga kebersihan mulut

Pemakaian: kumur sebanyak 20 ml selama 30 detik

Page 21: laporan

DAFTAR PUSTAKA

Harris, Norman O, dan Franklin Gracia-Godoy. 1999. Primary Preventive

Demtistry. Appleton and Lange Stamford: Connecticut.

Houwink, B dkk. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta: Gadjah

Mada University press

Kidd, E. A. M dan S. J Bechal. 1992. Dasar-dasar Karies dan

Penanggulangannya. Jakarta: EGC

Prijantojo. 1996. Antiseptik Sebagai Obat Kumur - Peranannya terhadap

Pembentukan Plak Gigi dan Radang Gusi. Jakarta: Laboratorium

Periodontologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Seymor R. A, dkk. 1992. Drug Desease and Periodontium. Oxford University

Press