LAPORAN

11
ACARA II REAKSI-REAKSI KIMIA A. PELAKSANAAN PRAEKTIKUM Tujuan praktikum : 1. Untuk mengenal berbagai reaksi kimia 2. Untuk menentukan stoikiometri reaksi . Waktu praktikum : Jumat ,07 oktober 2011 Tempat praktikum : Lanoratorium Kimia Dasar,lantai III Fakultas matematika dan ilmu pengatahuan alam,universitas mataram B. LANDASAN TEORI Adanya reakton larut dalam suatu larutan yang memberikan beberapa keuntungan jika terjadi suatu reaksi.Misalnya,kita mencampur Kristal bubuk natrium klorida,NaCl,dengan Kristal bubuk perak nitrat,AgNo3,tidak terlihat ada sesuatu yang terjadi.akan tetapi,jika kedua senyawa ini masing-masing kita larutkan terlebih dahulu dalam air dan kemudian dicampur,suatu reaksi yang cepat akan terjadi alas an terjadinya perbedaan dalam keadaan yang padat dan keadaan cair tidak begitu sukar untuk dipahami.jika Kristal dicampur hanya permukaan luarnya saja yang dapat kontak,yang berarti hanya senbagian kecil reakton yang mungkin breaksi.jika senyawa ini dilarutkan dengan mudah bercampur dan menyebabkan terjadinya reaksi diantara kedua senyawa ini,bercampur dan menyebabkan terjadinya reaksi dantara kedua senyawa tersebut lebih cepat. NaCl (ag) + AgNo3(ag) Agcl (5) + NaNo3( ag ) Kita menggunakan katta (aq) untuk memperklihatkan NaCl,AgNo3 dan NaNo3 berada dalam keadaan larut dalam pelarut air (aquousolution)dan (5) untuk memperlihatkan AqCl dalam keadaan padat(solid) .cairan yang terbentuk susu kental dari hasil reaksi campuran disebabkan oleh munculnya zat padat putih AqCl.zat padat yang terbentuk dalam larutan sebagai hasil suatu reaksi kimia seperti ini disebutt endapan (prespitat).suatu reaksi kimia dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuknya suatu

description

baetina zahrial

Transcript of LAPORAN

Page 1: LAPORAN

ACARA II

REAKSI-REAKSI KIMIA

A. PELAKSANAAN PRAEKTIKUM

Tujuan praktikum :

1. Untuk mengenal berbagai reaksi kimia2. Untuk menentukan stoikiometri reaksi .

Waktu praktikum : Jumat ,07 oktober 2011

Tempat praktikum : Lanoratorium Kimia Dasar,lantai III Fakultas matematika dan ilmu pengatahuan alam,universitas mataram

B. LANDASAN TEORIAdanya reakton larut dalam suatu larutan yang memberikan beberapa keuntungan jika terjadi suatu reaksi.Misalnya,kita mencampur Kristal bubuk natrium klorida,NaCl,dengan Kristal bubuk perak nitrat,AgNo3,tidak terlihat ada sesuatu yang terjadi.akan tetapi,jika kedua senyawa ini masing-masing kita larutkan terlebih dahulu dalam air dan kemudian dicampur,suatu reaksi yang cepat akan terjadi alas an terjadinya perbedaan dalam keadaan yang padat dan keadaan cair tidak begitu sukar untuk dipahami.jika Kristal dicampur hanya permukaan luarnya saja yang dapat kontak,yang berarti hanya senbagian kecil reakton yang mungkin breaksi.jika senyawa ini dilarutkan dengan mudah bercampur dan menyebabkan terjadinya reaksi diantara kedua senyawa ini,bercampur dan menyebabkan terjadinya reaksi dantara kedua senyawa tersebut lebih cepat.

NaCl (ag) + AgNo3(ag) Agcl (5) + NaNo3( ag )Kita menggunakan katta (aq) untuk memperklihatkan NaCl,AgNo3 dan NaNo3 berada dalam keadaan larut dalam pelarut air (aquousolution)dan (5) untuk memperlihatkan AqCl dalam keadaan padat(solid) .cairan yang terbentuk susu kental dari hasil reaksi campuran disebabkan oleh munculnya zat padat putih AqCl.zat padat yang terbentuk dalam larutan sebagai hasil suatu reaksi kimia seperti ini disebutt endapan (prespitat).suatu reaksi kimia dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuknya suatu endapan .Dalam beberapa reaksi terbentuk gas seperti reaksi antara asam klorido dan natrium karbonat.Kadang-kadang yang terjadi hanya perubahan warna dan bahkan ada yang kelihatannya tidak terjadi perubahan sama sekali.Hal ini karena senyawa reakton dan hasil reaksi larut dalm air dan tidak berwarna (Brady,2002:117)

Reaksi kimia dapat dikelompokan menjadi dua yaitu : 1) reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan electron.2) reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan electron .reaksi – reaksi yang terjadi dengan tidak adanya perpindahan electron biasanya meliputii penggabungan atau pemisahan ion-ion atau molekul-molekul.Contoh reaksi dengan tidak adanya perpindahan electron terjadi bila larutan berair natrium klorida mengandung ion-ion natrium dan ion-ion klor,sedangkan larutan perak nitrat mengandung ion-ion perak dan ion-ion nitrat,bila dua larutan tersebut dicampur maka suatu reaksi kimia terjadi,yang dibutuhkan

Page 2: LAPORAN

dan ditunjukan dengan terbentukknya suatu endapan putih .padaytan putih ini terdiri atas ion-ion perak dan klor yang bergabung bersama dalam suatu gugusan yang besar ..Pada keadaan akhir,ion-ion perak te;ah bergabung dengan ion-ion klor untuk membentuk padatan perak klorida yang tidak larut dalam air dan ion-ion natrium dan ion-ion nitrat tetap seperti semula .Secara reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Ag+(ag) + No3- (ag) + Na+ (ag) + Cl –(ag) → AgCl(5) + Na+ (ag) Na+(ag) + No3-(ag)

Singkatan “ag” menyatakan bahwa ion dalam larutan larutan dan notasi (5) menyatakan bahwa perak nitrat dibentuk sebagai padatan.Garis miring disebelah kiri dan kanan dari reaksi menyatakan bahwa ion-ion dihapus yang tidak berubah selama reaksi berlangsung.Namun ini tidak berarti bahwa ion-ion nattrium dan nitrat hilang dari sistem .Tanda dicoret sekedar untuk menyederhanakan reaksi

Ag+(ag) + Cl-(ag) → AgCl (5)Reaksi-reaksi yang disertai terjadinya perpindahan electron dari satu atom ke atom lain dikenal sebagai reaksi oksidasi – reduksi lazim dikenal sebagai reaksi redoks.Kebanyakan reaksi kimia dimasukkan dalam kelompok ini .sebagai contoh penggabungan satu atom natrium dengan satu atom klor yang dapat dipandang sebagai hasil perpindahan satu electron dari atom natrium ke atom klor,seperti ditunjukan pada reaksi berikut :Na+ +Cl → Na+ : Cl-Sebuah atom netral natrium memberikan satu electron ke atom netral klor hingga terbentuk muatan positif Na+ dan muatan negative Cl- (Hardjono,2005:107).Reaksi kimia dapat digolongkan dalam ( Achmad dan Tupamahu ,2001:32)

1) Reaksi sintesis yaitu pembentukan senyawa dari unsure-unsurnya .Fe+Cl2→FeCl2. 2)reaksi metasintesis yaitu penukaran antar senyawa NaCl + AgNO3 → AgCl(15) + NaNo3 . 3) reaksi penetralan atau reaksi asam basa .Hcl +NaOH → NaCl + H2O. 4) reaksi redoks.K2So3 + ½ o2 → K2so4.

Mol merupakan satuan yang paling umum digunakan untuk menunjukan kuantitas suatu zat kimia . untuk semua zat padat , cair dan gas,kamu dapat menggunakan,mengubah berat menjadi mol( atau dari mol menjadi berat).untuk gas,kamu harus mengikat konversi dari volum ke mol( atau dari mol ke volum): pada 0℃ dan tekanan 1atmosfer,atau ke mol setiap gas menempati kira-kira 22,4 L .oleh karena itu reaksi sebelumnya yang menggambarkan terjadinya oksidasi karbon berarti bahwa 12 g karbon yang terbakar dalam 22,4 L o2 akkan menghasilkan 22,4 L karbon dioksida.Banyak sekali zat yang tidak berwujud dalam bentuk molekul.Contohnya atom-atom yang ada pada sebagian besar zat anorganik berupa struktur tiga dimensi dimana dimensi setiap atom dikelilingi sejumllah atom lainnya.Pada Kristal natrium klorida tidak ada pasangan Na dan Cl yang disebut sebagai molekul karena setiap natrium dikelilingi oleh enam klor dan setiap klor dikelilingi oleh enam natrium(Harold dan Carles,2004 : 17).

Page 3: LAPORAN

Tak peduli bagaimana ruetnya persamaan keseluruhan,umumnya reaksi berlngsung dalam cara bertahap yang sederhana ,dengan tiap-tiap tahapnya biasanya melibatkan hanya satu atau dua dan tiga partikel sebagai pereaksinya .tahap-tahap dengan mana perubahan kimia terjadi biasanya disebut proses elementer atau reasi elementer .Reaksi hydrogen dan oksigen dikenal yang membentuk air,merupakan contoh ynag baik mengenai reaksi jalan yang lebih rumit dari pada yang dinyatakan oleh reaksi keseluruhan.

2H2 + O2 → H2O

Reaksi ini ,subyek dari ratusan makalah keilmuan,diduga melibatkan beberapa reaksi elementer ,beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

H2+O2 → H+HO2

H + O2 → O+OH

O + H2 → H+OH

H + H2O → H2O + OH

H2+OH → H2O+H

H + OH → H2O

Seperti H,O.OH dan H2O,disebut radikal.suatu radikal iialah suatu atom atau gugus atom yang mempunyai satu electron tak berpasangan atau lebih .umumnya radikal berusia pendek , barang kali hanya sepersekian persen detik sebelum dengan bertabrakan dan bereaksi dengan partikel lain untuk membentuk kovalen.(keenan , 1999:512)

G.PEMBAHASAN

Spektrometri massa merupakan cara yang paling baik untuk menentukan massa atom relative magnesium(mg) karena dengan menggunakan cara ini data yang dihasilkan akan lebih akurat spektrometri massa adalah yang digunakan untuk menentukan massa atom atau molekul yang ditemukan oleh franci William aston pada tahun 1919 .Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel muatan dalam medan magnet spektrometri merupakan teknik instrumental untuk membantu identifikasi dan elusidasi struktur molekul senyawa murni berdasarkan massa molekul relative ionnya /ion fragmennya.

Pada percobaan ini ,loogam magnesium (Mg)dipanaskan atau dipijarkan dengan mennggunakan tanur pada suhu tinggi,sehingga energy dari system dan lingkungan mengalami peningkatan dan bisa bereaks.Diketahui bahwa diudara mengandung sekitar 78,09% nitrogen : 20,95 % oksigen ; 0,93 % Argon dan 0,04 % Gas-gas lainnya.pada saat pembakaran berlangsung /dalam reaksi senya MgO dengan reaksi

Page 4: LAPORAN

MgO(5)+ ½ O2(g) → MgO (g).hal ini menunjukkan bahwa swgala sesuatu yang terbakar akan bereaksi dengan oksigen .Dimana logam magnesium setelah mengalami pemijaran selama beberapa menit dalam suhu tinggi berubah menjadi bubuk berwarna putih.

Magnesium merupakan logam ringan ,putih keperak-perakan dan cukup kuat .Magnesium mudah terbakar dan mudah ternoda diudara.maggnesium yang terbelah belah secara halus dapat dengan mudah terbakar terbakar di udara dan mengeluarkan lidah api putih yang menakjubkan .Ketika magnesium yang telah dipijarkan ditetesi dengan aquades terbentuk gas dan gas tersebut terhalang oleh kertas lak mus merah (netral) dan terjadi perubahan warna dari kertas lakmus merah menjadi biru hal itu disebabkan karena gas yang dihasilkan memiliki sifat basa ,Karenna nitrogen bereaksi dengan magnesium dan ketika ditetesi dengan aquades reaksi yang terjadi adalah Mg2N2(5) + 6H2O (e)→ 3mg(OH) 2 (5) + 2NH3 (g).

Saat penetesan aquades terjadi reaksi antara magnesium dan air (aquades) ,selain dihasilkan gas amoniak .karena pada massa atom relative hanya melibatkan magnesium dengan oksigen,maka atom hydrogen perlu dihilangkan dengan memanaskan kembbali persenyawaan tersebut dalam tanur sehingga magnesium hidroksida membentuk magnesium oksida dan uap air dengan reaksi Mg ( OH2)(5) → MgO(5) + H2O(g) ketika dilakukan pemijaran krus dan isinya berubah menjadi merah ,halini menunjukan bahwa kandungan air yang ada telah mmengalami penguapan.

Sebelum krus yang berisi logam Mg dipijarkan dalam tanur ,berat krus kosong sebesar 5,97 gram,berat awal logam mg adalah 0,1 gram dan brat krus yang berisi logam mg setelah dipijarkan / dipanaskan sebesar 6,14 gram .jadi dapat diketahui berat mgO yang dihsilkan sebesar 0,17 gram .Berdasarkan hasil percobaan dan analisis data diperoleh massa atom relative mg atau Ar mg sebesar 22,857 .Namun apabila dibandingkan dengan nilai Ar Mg pada system periodic unsure yakni sebesar 24,305 mengalami perbedaan ,hal ini bisa disebabkan oleh banyak factor sehingga diperoleh kesalahan dalam pengukuran perhitungan maupun pengamatan yang telah dilakukan . hal ini juga ditunjang dengan persiapan alat yang lebih efektif digunakan sehingga data yang diperoleh lebih akurat .Alat yang paling mendukung ialah timbangan yang memiliki ketetian yang tinggi sehingga persentasi kesalahan pengukuran yang didapatkan bisa seminim mungkin.Kesalahan juga dapat terjadi ketika peruses pembakaran,logam magnesium yang seharusnya dipanaskan atau dipijarkan pada suhu 650℃,ketika percobaan berlangsung peraktikan memijarkannya hingga 700℃ ,sedangkan logam magnesium melebur pada suhu 650℃ .

H.PENUTUP

1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan percobaan yang telah dilakukan bahwa untuk menentukan massa atom relative (Ar) dari magnesium dapat dilakukan dengan cara spektrometri massa diperoleh hasil ArMg dalam percobaan sebesar 22,857 gram/mol sementara dalam SPU (system produk unsure )ArMg=24,305 gram/mol.

2. Saran

Page 5: LAPORAN

sebaiknya peraktikan lebih teliti dan cermat ketika melakukan percobaan dan pengamatan pengukuran agartidak terjadi kesalahan dan diperoleh hasil yang akurat.

G.PEMBAHASAN

Gas merupakan kumpulan molekul-molekul dengan gerakan kacau balau ,acak tetapi berkesinambungan ,dengan kecepatan yang bertambah jika temperature dinaikkan .Gas memang berbeda dengan cairan ( Yng molekul_molekulnya juga bergerak kacau )karena molekul-molekul gas terpisah jauh satu sama lain .Molekul-molekul gas selalu bertumbukan dengan molekul-molekul lainya atau dengan dinding bejana .tumbukan terhadap dinding menyebabkan adanya tekanan.Dalam penentuan tetapann gas dan volume molar oksigen ada beberapa hokum yang dipelajari diantara : hokum Boile,Gay lussac,carles,Dalton tentang hokum parsal dan hokum Avogadro.

Percobaan ini adalah untuk menentukan satu mol gas O2 dari senyawa Kcl O3 .digunakan Kcl o3 sebab bahan tersebut bersifat oksidator sehingga ketika dilakukan pemanasan terhadap bahan tersebut akan terjadi reaksi 2Kcl O3→ 2Kcl + 3o2 yang hasil akhirnya diperoleh gas o2 dan senyawa Kcl.Gas memiliki volume yang sama dengan wadahnya, bila gas tidak diwadahi,volume gas akan menjadi tak hingga besarnya dan tekananya akan menjadi takk hingga kecilnya.Hal ini dikarenakan pada gas gaya tarik menarik antara molekul sangat kecil,susunanya sangat tidak teratur letaknya,saling berjauhan dan bergerak sangat bebas , sehingga bila tidak terdapat dalam wadah tumbukan antara molekulnya menjadi semakin kecil dan menyebabkan tekanan pada gas semakin kecil diluar wadah.jika ketika reaksi tersebut menghasilkan gas sedangkanvolumenya tetap (Dalam wadah ) maka tekanan dalam wadah tersebut akan semakin besar .Besarnya tekanan dalam wadah tersebut menyebabkan terjadinya perpindahan air yang berada dalam labu bundar / pendesakan air oleh tekanan gas O2.

Besarnya volume gas O2 yang terbentuk dapat diketahui dengan menggunakan persamaan gas ideal yaitu P.V= NRT danmenggunakan persamaan vander walls untuk agar nyata.pemanasan Kcl O3 bertujuan untuk melepaskan o2 sehingga air yang terdapat dalam labu bundar bisa bergerak dalam volume O2 yang tertampung bisa diketahui .Selain volume yang ditempati dan jumlah zat ( jumlah mol ) sifat dasar untuk mempelajri gas dan tekanan dan temperaturnya.Tekanan gas pada volume tetap dapat digunakan untuk membuat sekala temperature yang hamper tidak ttergantung pada identitas gas.

Berdasrkan teori semakin tinggi suhu maka gerakan antara partikel semakin cepat sehingga sering terjadi tumbukan antara partikel hal tersebut menyebabkan tekanan dalam wadah tersebut bertambah besar.Hubungan kenaikan temperature pada volume Gas O2 yaitu semakin tinggi suhun yang dihasilkan oleh reakasi dari peruses penguraian semakin cepat sering ditemukan dengan bertambahnya suhu pada saat pemanasan . Hukum yang mendasari teori ini yaitu berdasarkan hukum Gay lussac yang

Page 6: LAPORAN

menyattakan bahwa volume dari sejumlah gas tertentu pada tekanan tetap adalah sebanding lurus .(pada tekanan tetap , volume gas akan meningkat bila temperaturnya di naikkan ).

Hasil percobaan menunjukan bahwa dengan berat Kcl O3 + Mn O2 sebesar 0,9445 gram setelah dipanaskan dipanaskan dimana seberat mula-mula sebesar 1,2 gram .Pada tekanan 0,94 atm ,pada suhu 35℃ dihasilkan O2 sebesar 0,26 gram atau 0,008 mol dan volume molarnya sebesar 0,0288 L .pada perbedaan ini didapatkan tetapan gas ( R ) sebesar 0,001 L atm /mol K namun nilai tetapan gas ( R ) yang diperoleh tidak sama dengan nilai tetapan gas yang telah digunakan secara internasional yaitu sebesar 0,082 L atm/mol K .Perbedaan nnilai gas ini dapat sdisebabkan oleh beberapa factor yaitu tekanan yang digunakan tidak pada keadaan standar (STP)atau terjadi kesalahan dalam pengukuran .suhu yang digunakan ketika perhitungan juga tidak dalam keadaan standar .pada perhitungan akhir yaitu perhitungan persen O2 yang ada dalam senyawa Kcl O3 dimana diketahui persamaan reaksi 2Kcl O 3MnO2 2Kcl +3O2 dibangkan dengan massa Kcl O3 sehingga diperoleh hasil persen O2 sebesar 40,05 %

H.PENUTUP

1. KesimpulanBerdasarkan analisis data dan percobaan yang telah dilakukan bahwa penentuan tetapan gas dan volume molar oksigen dapat menggunakan persamaan gas ideal , persamaan vander walls dimana tetapan gas internasional ( R )= 0,082 L atm/mol K namun diperoleh nilai (R) = 0,011 L atm/mol K dan volume molar O2 = 0,0288 L

2. SaranSebaiknya peraktikan harus lebih teliti dan berrhati-hati dalam melakukan pengamatan sehingga diperoleh data yang lebih akurat.

G.PEMBAHASAN

Pad prakktikum bertujuan memppelajari reaksi kesetimbangan komplek besi ( III ) – tiosianat dimana pada percobaan pertama kesetimbangan besi (III) tiosianat,10 nc KSCN direaksikan dengan 2 tetes Fe ( No3) 3menghasilkan senyawa berwarna merah tua yang disebabkan terbentuknyya system ion terkoordinasi larutan tersebut dibagi menjadi 4 tabung pada tabung pertama dijadikan sebagai larutan standar.Tabung kedua direaksikandengan KSCN pekat yang mempunyai warna bening dihasilkan perubahan warna menjadi merah pekkat dibandingkan dengan warna larutan ditabung pertama.Hal itu terjadi karena dengan menambahkkan ion SCN dari ionisasi llarutan KSCN menyebabkan larutan standar menjjadi lebih merah berarti ion fe SCN 2+ bertambah .pada system kesetimbangan

Page 7: LAPORAN

diatas ,penambahan ion SCN menyebabkan kesetimnbangan bergeser kearaah ion fe (SCN) 2+ yng merupakan pengaruh konsentrasi dimana telah dijelaskan jika konsentrasi diperbesar ,maka reaksi bergeser menjauhi zat terebut ,jika konsentrasi zat diperkecil,reaksi akan bergeser mendekati zat tersebut.Hal itu juga sama terjadi pada tabung III dimana penambahan l;arutan ( fe (No3)3) menyebabkan penambahan ion Fe 3+ menyebabkan kesetimbangan bergeser kkearah ion Fe SCN 2 + karena pengaruh factor konsentrasi pula.Warna larutan yang dihasilkan lebih pekat dibandingkan dengan tabung I dan tabung II konsentrasi semakin tinggi .Sedangkan pada tabung reaksi 4 larutan yyang direaksikan dengan beberapa butir ( kristal )Na2Hpc4 menggakibatkan warna merah larutan standar mengghilang dan menjadi warna putih keruh ,Hal itu disebabkkan Na2 HpO4 berfungsi untuk mengikat ion Fe 3+ untuk menjjadi kondisi tetap dalam kesetimbanggan ion fe3+ dan ion SCN – berarti harus terjadi pergeseran kearahnya maupun kearah zat lainnya tergantung perubahan konsintrasi yang terjadi pada tabung reaksi I dan II .

Dalam percobaan tentang kesetimbanggan besi (3) – tiosianat yang semakin diencerkan dilakukan sebanyak empat kali yang menyebabkan terjadinya perubahan warna , dan molaritas larutan .Dimana intensitas warna dan molaritas larutan tiap kali penngenceran semmakin berkurang .Hal itu disebabkan karena pengaruh volume yang semakin ditambbahkan walaupun konsentrasii larutan berbeda .apabila volume diperbesar reaksi akan bergeser ke jumlah koefisien yang besar dan apabila volume di perkecil,reaksi akan bergeser ke jumlah koefisien yang kecil.

Berdasrkan pengamatan dan hasil analisis data diperoleh hasil tetapan atau konstanta kesetimbangan suatu zat atau larutan tidak konstan dilihatt dari harga Kc sementara seharusnya konstanta kesetimbangan suhu zat tuidak akan berubah walaupu konsentrasi zat yang dicampurkan berubah – ubah.DImana konstanta / tetapan kesetimbangan merupakan nilai perbandngan antara perkalian konsentrasi produk dengan perkalian masinmg-masing senyawa yang bereaaksi atau perkalian konsengtrasi reaktan yang dipangkatkan dengan koefisien masing-masing konsentrasi larutannya dalam percobaan apabila volume diperbesar maka tekanan larutan akan semakain kecil begitupun jika volume diperkecilkan maka akan menyebabkan tekanan larutan semakin besar namun hal itu hanya bisa terjadi apabila koefisiennya tidak sama .karena dalam percobaann jumlah koefisien senyawanya sama maka factor yang memppengaruhi pergeseran kesetimbangan konsentrasi dan volume.karena melalui pengenceran konsentrasi semakin berkurang atu kecil karena bertambahnya volume . namun hasil tetapan kesetimbanggan yang diperoleh tetap tidak konstan karena pengaruh beberapa factor salah satunya kurangnya ketelitiian praktikan ketika melakukan percobaan,teruutama saat mmenyamakan intensitas warna tabung standar dengan tabung 2,3 dan 4 dimana jika kurang teliti dalam mengamati warna pada tabung 1 akan mempengaruhi jumlah larutan yang ditambah atau dikurangi pada ttabung 1 sehingga akan mempengaruhi tinggi larutan dalam larutan dalam tabung,karena pengukuran ini akan mempengaruhi langkah-langkah perhitungan selanjutnya .

Page 8: LAPORAN

H.PENUTUP

1. KesimpulanBerdasarkan hasil analisis data dan pengamatan bahwa

Dalam reaksi kesetimbangan komplek besi (3) – iosianta factor yang pali8inng mempengaruhi konsentrasi dan volume dimana dua factor ini mempengaruhi kesetimbangan .

2. SaranSebaiknya perhatikan lebih teliti dalam melakukan pengaturan pengamatan terutama dalam menggamati intensitas warna,agar mendapatkan data dan perhitungan yang sesuai dengan yang diharapkan.