Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi...

6
SATU KASUS JARANG BASOSQUAMOUS CARCINOMA Ni Made Dessy Trisnawati, Sri Lestari, Satya Wydya Yenny, Henny Mulyani Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil Padang ABSTRAK Basosquamous carcinoma (BSC) adalah bentuk langka karsinoma sel basal (KSB), kejadianya berkisar antara 0,4-5%. BSC bersifat lebih agresif dengan kecendrungan metastasis dan lebih sering rekurensi. Secara klinis BSC sulit dibedakan dengan tipe KCB lain, sehingga diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil histopatologi. Kasus ini merupakan kasus BSC yang ke-4 di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil, Padang dalam 5 tahun terakhir, pada seorang wanita usia 52 tahun. Keluhan pasien berupa tukak yang mudah berdarah di atas bibir sebelah kanan sejak 10 bulan. Diawali bintil serupa jerawat yang gatal, lama kelamaan menjadi tukak. Pasien seorang petani, yang terpajan sinar matahari 10 jam sehari (8 pagi 6 sore). Pemeriksaan fisis menunjukkan ulkus di atas bibir sebelah kanan, berukuran 2,5 x 1,5 x0,3 cm, ulkus bersih, sebagian ditutupi krusta kemerahan dan skuama putih, tepi iregular dan meninggi dengan jaringan sekitarnya normal. Hasil pemeriksaan histopatologi sesuai BSC dengan gambaran kelompokan sel tumor yang tumbuh infiltratif ke dermis bagian bawah, terdiri atas sel tumor besar, pleiomorfik dan sebagian nukleoli multipel dan di bagian lain ada sel tumor yang tumbuh membentuk palisade. Ditemukan juga mutiara tanduk di dermis bagian bawah. Gambaran histopatologi kasus ini sesuai dengan Clark level IV dengan stadium T2N0M0.Kata kunci: basosquamous carcinoma, Clark Level IV ABSTRACT Basosquamous carcinoma (BSC) is a rare form of basal cell carcinoma (BCC) ranged from 0.4 to 5%. BSC type with a tendency to be more aggressive metastasis and recurrence is higher. BSC is clinically difficult to distinguish from other types of BCC, the diagnosis is generally made based on the results of histopathology. This is the 4th case of BSC in Dermatology Department of Dr. M. Djamil Hospital, Padang in the last 5 years in a 52 years old woman who was clinically diagnosed with basal cell carcinoma. Patient complaint of ulcer that bleed easily on the right upper lip since 10 months ago. Initially there was a pimple that felt itchy, than become ulcer. Patients was a farmer, got sun- exposure about 8 hours per day (8 am - 6 pm). Clinical examination found ulcer with size 2.5 x 1.5 x0,3cm, clean ulcer, irregular edges, partially covered with reddish crust and whitish scaly, with rising edge and the area surround the ulcer is normal. The result of histopathology examination was supported to BSC, there are grouped of infiltrative tumor cells that grow into the bottom of the dermis, composed of large tumor cells, pleomorphic and partly multiple nucleoli and in other parts there are tumor cells that growing form palisade, also found horn pearls in the lower dermis. Based on Clark’s level, accordance to Clark level IV with staging T2N0M0.Keywords: basosquamous carcinoma, Clark Level IVKorespondensi: Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan - PadangTelp. 0751-810256Email: [email protected] 20Tabel

Transcript of Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi...

Page 1: Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi tumor dengan anestesi tumesen ... Disampaikan pada Regional Congress of Dermatology,

SATU KASUS JARANG BASOSQUAMOUS CARCINOMA

Ni Made Dessy Trisnawati, Sri Lestari, Satya Wydya Yenny, Henny Mulyani

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

FK Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil Padang

ABSTRAK

Basosquamous carcinoma (BSC) adalah bentuk langka

karsinoma sel basal (KSB), kejadianya berkisar antara 0,4-5%.

BSC bersifat lebih agresif dengan kecendrungan metastasis dan

lebih sering rekurensi. Secara klinis BSC sulit dibedakan dengan

tipe KCB lain, sehingga diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil

histopatologi. Kasus ini merupakan kasus BSC yang ke-4 di Bagian

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil, Padang

dalam 5 tahun terakhir, pada seorang wanita usia 52 tahun.

Keluhan pasien berupa tukak yang mudah berdarah di atas bibir

sebelah kanan sejak 10 bulan. Diawali bintil serupa jerawat yang

gatal, lama kelamaan menjadi tukak. Pasien seorang petani, yang

terpajan sinar matahari 10 jam sehari (8 pagi – 6 sore).

Pemeriksaan fisis menunjukkan ulkus di atas bibir sebelah kanan,

berukuran 2,5 x 1,5 x0,3 cm, ulkus bersih, sebagian ditutupi krusta

kemerahan dan skuama putih, tepi iregular dan meninggi dengan

jaringan sekitarnya normal. Hasil pemeriksaan histopatologi

sesuai BSC dengan gambaran kelompokan sel tumor yang tumbuh

infiltratif ke dermis bagian bawah, terdiri atas sel tumor besar,

pleiomorfik dan sebagian nukleoli multipel dan di bagian lain ada

sel tumor yang tumbuh membentuk palisade. Ditemukan juga

mutiara tanduk di dermis bagian bawah. Gambaran histopatologi

kasus ini sesuai dengan Clark level IV dengan stadium

T2N0M0.Kata kunci: basosquamous carcinoma, Clark Level IV

ABSTRACT

Basosquamous carcinoma (BSC) is a rare form of basal

cell carcinoma (BCC) ranged from 0.4 to 5%. BSC type with a

tendency to be more aggressive metastasis and recurrence is

higher. BSC is clinically difficult to distinguish from other types of

BCC, the diagnosis is generally made based on the results of

histopathology. This is the 4th case of BSC in Dermatology

Department of Dr. M. Djamil Hospital, Padang in the last 5 years

in a 52 years old woman who was clinically diagnosed with basal

cell carcinoma. Patient complaint of ulcer that bleed easily on the

right upper lip since 10 months ago. Initially there was a pimple

that felt itchy, than become ulcer. Patients was a farmer, got sun-

exposure about 8 hours per day (8 am - 6 pm). Clinical

examination found ulcer with size 2.5 x 1.5 x0,3cm, clean ulcer,

irregular edges, partially covered with reddish crust and whitish

scaly, with rising edge and the area surround the ulcer is normal.

The result of histopathology examination was supported to BSC,

there are grouped of infiltrative tumor cells that grow into the

bottom of the dermis, composed of large tumor cells, pleomorphic

and partly multiple nucleoli and in other parts there are tumor

cells that growing form palisade, also found horn pearls in the

lower dermis. Based on Clark’s level, accordance to Clark level IV

with staging T2N0M0.Keywords: basosquamous carcinoma, Clark

Level IVKorespondensi:

Laporan Kasus

Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan - PadangTelp.

0751-810256Email:

[email protected]

20Tabel

Page 2: Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi tumor dengan anestesi tumesen ... Disampaikan pada Regional Congress of Dermatology,

PENDAHULUAN Basosqumaous carcinoma (BSC) adalah

keganasan kulit yang terutama disebabkan oleh

radiasi UV sehingga lesi sebagian besar terletak

di daerah terpajan matahari, insidensnya berkisar

antara 0,4 sampai 5% dari seluruh kasus tumor

kulit ganas.1-4 Predileksi pada kepala dan leher

(95,6%) dengan lokasi primer pada hidung,

telinga dan daerah periokular.1 Berbeda dengan

karsinoma sel basal, basosquamous carcinoma

(BSC) cenderung lebih agresif, kemungkinan

untuk metastasis dan rekurensi.1,3

Hasil histopatologi terdiri atas dua

komponen neoplastik berbeda, yaitu basal cell carcinoma (BCC) dan squamous cell carcinoma

(SCC). Gambaran histopatologi SCC pada

dermis menunjukkan sarang keratinosit atipik,

mutiara tanduk/keratin mutiara, dan

kemungkinan invasi perineural dengan limfosit

perineural. Gambaran histopatologi BCC

menunjukkan pulau sel basaloid dengan inti

hiperkromatik dan sedikit sitoplasma, dikelilingi

stroma, sel palisade di bagian tepi, dapat terlihat

stroma retraksi; dapat menyimpan kalsium,

amiloid, stroma fibromyxoid dan mungkin berisi

folikel yang berdiferensiasi. Pertama kali BSC

diyakini merupakan transisi dari BCC ke SCC,

kemudian dianggap sebagai varian BCC dengan

gambaran histopatologi gabungan BCC dan

SCC.6-8

KASUS Seorang perempuan berusia 52 tahun,

suku Minang, alamat di Painan, datang ke

Poliklinik Kulit dan Kelamin tanggal 24 Juni

2013 dengan suspek karsinoma sel basal dan

diagnosis banding karsinoma sel skuamosa.

Pasien

mengeluh ada ulkus dangkal di sisi kanan bibir

atas sejak 10 bulan lalu. Awalnya, 1 tahun

sebelumnya ada bintik merah seperti jerawat

kecil di sisi kanan bibir atas, yang terasa agak

gatal, sehingga kadang-kadang pasien

menggaruk. Bintik semakin membesar dan

akibat garukan menjadi tukak dangkal. Tukak

mudah berdarah meninggalkan keropeng

kehitaman di atas tukak. Pasien seorang petani

dengan pajanan sinar matahari 10 jam, setiap

hari dari pukul 08:00 pagi sampai 18:00 sore

WIB, tidak pernah menggunakan tabir surya,

topi atau payung. Keadaan umum dan tanda vital

pasien dalam keadaan baik. Status generalis

dalam batas normal. Pada sisi kanan bibir atas

tampak ulkus dangkal, 2,5 x 1,5 x 0,3 cm, tepi

tidak teratur, ulkus bersih, ditutupi krusta merah

kehitaman dan sisik putih. Jaringan di sekitar lesi

normal. Jenis kulit tipe Fitzpatrick IV. Dibuat

diagnosis kerja karsinoma sel basal (ulkus roden)

dengan diagnosis banding karsinoma sel

skuamosa. Stadium klinis T2 N0 M0.

Hasil pemeriksaan histopatologi (3 Juli

2013) pada epidermis ditemukan hiperkeratosis,

pada dermis banyak sel-sel tumor hingga di

dermis bagian bawah. Sel-sel tumor yang besar,

pleiomorfik, beberapa memiliki nukleolus, dan

ada juga sel-sel tumor yang tumbuh membentuk

palisade. Juga ditemukan keratin/mutiara tanduk

di dermis bagian bawah. Interpretasi

Basosquamous carcinoma. Prognosis pasien ini

quo ad vitam dubia ad bonam, quo ad

sanationam dubia ad bonam, quo ad cosmeticum dubia ad bonam dan quo ad fungsionam dubia

ad bonam. Pasien direncanakan untuk dilakukan

eksisi tumor dengan anestesi tumesen

MDVI Vol. 43 No. 1 Tahun 2016; 25 - 30

Page 3: Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi tumor dengan anestesi tumesen ... Disampaikan pada Regional Congress of Dermatology,

ÊGambar 1. Terdapat gambaran pulau-pulau dengan tepi palisade pada dermis

Gambar 2. Gambaran mutiara tanduk (horn pearl) pada dermis

27NMD Trisnawati, dkk. Basosquamous carcinoma

Gambaran palisade

Mutiara Tanduk 10x

Page 4: Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi tumor dengan anestesi tumesen ... Disampaikan pada Regional Congress of Dermatology,

Sel – sel atipik

Mutiara Tanduk 40x 40x

Mutiara tanduk sampai ke dermis bagian bawah

Jaringan subkutaneus

MDVI Vol. 43 No. 1 Tahun 2016; 25 - 30

Page 5: Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi tumor dengan anestesi tumesen ... Disampaikan pada Regional Congress of Dermatology,

Gambar 4. Terlihat gambaran pulau dengan tepi palisade

dan mutiara tanduk di dermis

DISKUSI Dilaporkan satu kasus basosquamous

carcinoma (BSC) pada wanita berusia 52 tahun.

Basosquamous (metatypical) carcinoma adalah

bentuk langka karsinoma sel basal (BCC).

Lestari dkk. (2004) melakukan penelitian

mengenai kanker kulit di Sumatera Barat tahun

2000-2003 dan melaporkan 5,8% kasus BSC dari

semua kanker kulit yang ditemukan. Kayu dkk.

(2006) melaporkan 3,2% kasus BSC pada pasien

imunokompeten dan 5% kasus BSC pada pasien

yang menerima transplantasi ginjal dan terapi

radiasi dari tahun 1995-1997. Barlow dkk.

(2006) menemukan 1,3% kasus BSC. Ini adalah

kasus BSC yang ke-4 di Departemen Ilmu

Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr.

M Djamil selama 5 tahun terakhir. 1,2,4,6,7

Basosquamous carcinoma merupakan

bentuk pertumbuhan agresif dari BCC.5 Ada

beberapa kemungkinan mengenai sifat dasar

tumor ini. Pertama, mungkin merupakan

gabungan sederhana BCC dengan SCC; kedua,

memang mewakili keratinizing BCC.7 Secara

histologi BSC terdiri atas tiga jenis sel; sel

basaloid, yaitu sel besar, pucat dan bulat; sel

skuamosa dengan sitoplasma eosinofilik yang

banyak, dan sel intermediate yang disebut

sebagai sel metatipikal, merupakan kombinasi

dari BCC dan SCC yang juga disebut karsinoma

intermediate. Perbedaan antara BCC dan SCC

adalah BCC cenderung meluas sementara SCC

cenderung menginvasi organ-organ internal,

bersifat merusak, serta dapat bermetastasis. Pada

BSC terdapat komponen SCC, sehingga BSC

cenderung bermetastasis dan mengalami

rekurensi. Diagnosis pasti diperoleh setelah hasil

pemeriksaan histopatologi, dengan ditemukan

gambaran komponen BCC dan SCC. Pada pasien

ini ditemukan gambaran BCC, yaitu sel tumor

yang tumbuh berbentuk palisade dan komponen

SCC berupa sel-sel tumor, dengan mutiara

tanduk yang tumbuh ke dalam dermis. Sel-sel

tumor yang besar, pleiomorfik, memiliki

beberapa nukleolus. Selain itu kedalaman

penetrasi juga dinilai berdasarkan Clark level, level I bila tumor hanya di epidermis, level II

tumor hingga ke papila dermis, level III sel-sel

tumor hingga ke pertengahan dermis, level IV

menunjukkan perluasan tumor hingga ke dermis

bagian dalam, dan level V sel-sel tumor hingga

ke lapisan subkutan. Gambaran histopatologi

tumor menyerang hingga ke dermis bagian

bawah, sesuai dengan Clark level IV. Kedalaman

tumor lebih lanjut harus dinilai ulang

histopatologi, setelah tumor dieksisi.2,3,7 Tidak

ditemukan ciri-ciri morfologi dan klinis yang

spesifik untuk membedakan BSC dari jenis BCC

lainnya dan dari SCC, sehingga diagnosis

ditegakkan hanya setelah pemeriksaan

histopatologi.

Gambaran histopatologi BSC

menunjukkan area yang ditandai dengan

gambaran karsinoma sel basal (sarang sel

basaloid khas yang lebih besar, lebih pucat dan

dengan susunan palisade pada bagian tepi sel dan

area dengan gambaran karsinoma sel skuamosa

Gambaran palisade

Mutiara tanduk

27NMD Trisnawati, dkk. Basosquamous carcinoma

Page 6: Laporan Kasus · 2017. 1. 12. · Laporan Kasus Korespondensi: Jl. Perintis Kemerdekaan ... eksisi tumor dengan anestesi tumesen ... Disampaikan pada Regional Congress of Dermatology,

(sel skuamosa dengan sitoplasma eosinofilik

yang banyak).5

SIMPULAN Dilaporkan kasus basosquamous

carcinoma pada wanita 52 tahun. Diagnosis

ditegakkan atas dasar pemeriksaan histopatologi

ditandai temuan sel tumor besar, pleiomorfik,

beberapa terdapat nukleolus, dan ada juga sel-sel

tumor yang tumbuh sebagai bentuk palisade

meluas hingga ke dermis bagian bawah (Clark

level IV). Secara klinis basosquamous carcinoma jauh lebih agresif dibandingkan dengan

karsinoma sel basal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Thomas VD, Swanson NA, Lee KK. Benign epithelial tumors, hamartomas, and

hyperplasia. Dalam: Wolff K, Goldsmith

LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel

DJ, penyunting. Fitzpatrick Dermatology in

general medicine. Edisi ke-7. New York:

McGraw Hill; 2008. h.1095-62.

2. Nouri K, Ballard CJ. Patel AR. Basal cell

carcinoma. Dalam: Nouri K, penyunting.

Skin cancer. New York: McGraw Hill;

2008.h 61-81

3. Tjarta A, Kanoko M. Pemeriksaan patologi anatomi pada penelitian kanker kulit

multisenter. Majalah Patologi.1998;7: 28-32

4. Lestari S, Agus S. The Insidensce of the skin

cancer in West Sumatera Indonesia between

2000-2003. Disampaikan pada Regional

Congress of Dermatology, Singapore. Juli,

2004

5. Hidayah R, Lestari S, Isramiharti, Mashuri

E. Study retrospektif kanker kulit

berdasarkan pemeriksaan histopatologi di RS dr. M. Djamil Padang (2006-2010).

Disampaikan pada Kongres Nasional XIII

PERDOSKI, Manado, 22-25 Juni, 2011.

6. Gupta SC, Vyas MS, Acharya OP, Ramdeo

IN. Metatypical carcinoma of eye lid. Indian

J Ophthalmol. 2008;26:35-6

7. Harwood CA, Proby CM, Mc Gregor JM,

Sheaft MT, Laight IM, Cerio R.

Clinicopathologic features of the skin cancer

in organ transplant recipient: a

retrospective case control series. J Am Acad

Dermatol. 2006;54:290-300

8. Weedon D, Morgan MB, Gross C, Nagore

E, Yu LL. Basal cell carcinoma. Dalam:

LeBoit PE, Burg G, Weedon D, Sarasin A,

penyunting. World Health Organization classification of tumours Pathology and

genetics of skin tumours. Edisi ke-1. Lyon:

IARCPress; 2006. h. 20-5.

MDVI Vol. 43 No. 1 Tahun 2016; 25 - 30

24

- 16- 12