Lapks MH Yandry
-
Upload
ikhwan-medhy-paputungan-korompot -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of Lapks MH Yandry
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
Kusta merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycrobacterium leprae yang
bersifat intraselular obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa
traktus respiratorius bagian atas kemudian dapat menyebar ke organ lain kecuali susunan saraf
pusat. Definisi mengenai kusta bukan hanya berdasarkan pada penyebab bacterial dan target
oragan utama saja melainkan respon imunologi dari masing-masing individu. 1,2
enyebaran penyakit kusta dari suatu tempat ke tempat yang lain sampai tersebar di
seluruh dunia, tampaknya disebabkan oleh perpindahan penduduk yang terinfeksi penyakit
tersebut. !asuknya kusta ke pulau-pulau !elanesia termasuk "ndonesia, diperkirakan terba#a
oleh orang-orang $ina. Distribusi penyakit ini pada tiap-tiap negara maupun dalam negara
sendiri ternyata berbeda-beda. Demikian pula penyakit kusta menurun atau menghilang pada
suatu negara sampai saat ini belum jelas benar. Kusta terdapat di mana-mana, terutama di
%sia, %frika, %merika &atin, daerah tropis dan subtropis, serta masyarakat yang sosialekonominya rendah. 'umlah kasus kusta di seluruh dunia selama 12 tahun terakhir ini telah
menurun ()* disebagian besar negara atau #ilayah endemis. Kasus yang terdaftar pada
permulaan tahun 1++ kurang lebih (+. penderita. alaupun penyakit ini masih
merupakan problem kesehatan masyarakat di )) negara atau #ilayah, +1* dari jumlah kasus
berada di 1/ negara, dan (2*-nya di ) negara yaitu 0rail, "ndia, "ndonesia, !yanmar, dan
igeria. Di "ndonesia jumlah kasus kusta yang tercatat pada akhir !aret 1++ adalah 31./++
orang, distribusi juga tidak merata, yang tertinggi antara lain di 'a#a 4imur, 'a#a 0arat, dan
Sula#esi Selatan. revalensi di "ndonesia per 1. penduduk adalah 1,).1
Klasifikasi kusta menurut 56 pada tahun 1+(2 terbagi menjadi 2, yaitu kusta tipe
ausi 0asiler 708 dan !ulti asiler 7!08. Kusta tipe !0 adalah kusta yang mempunyai lebih
dari ) bercak yang mati rasa, penebalan saraf tepi yang disertai gangguan lebih dari 1 saraf,
dan hasil pemeriksaan 04% positif . enatalaksanaan kusta didasarkan pada regimen !ulti
Drug 4reatment 7!D48 dengan metode kombinasi DDS 7diaminodifenil sulfon8, klofaimin,
dan rifampisin. ada perjalan penyakit ini sering timbul suatu reaksi, reaksi ini terbagi atas
1
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
2/12
dua bentuk yaitu, reaksi tipe " (reaksi reversal)dan reaksi tipe "" reaksiEritema Nodusum
Leprosum 79&8. :eaksi tipe "" 9& melibatkan sistem imun humoral, berupa fenomena
kompleks imun akibat reaksi antara antigen !.&eprae ; anti bodi 7"g ! dan "g
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
3/12
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
ama = n. &.
'enis Kelamin = erempuan
>mur = 1/ tahun
%lamat = 0ucen 9ntrop
Suku = Serui
%gama = Kristen rotestan
endidikan = Sekolah !enengah Kejuruan 7S!K8
ekerjaan = elajar
Status erka#inan = 0elum !enikah
omor :egister = 3 ?3 +
4anggal emeriksaan = 21 !aret 213
2.2 Anamnesis Pasien
2.2.1 Keluhan Utama
0enjolan kemerahan pada daerah dahi, dagu, tangan, dan lutut disertai dengan rasa
nyeri sejak @ ? hari yang lalu.
2.2.2 Riwayat Penyait Sea!an"
asien datang kontrol ke oliklinik Kulit dan Kelamin dengan keluhan timbul
benjolan kemerahan di dahi, dagu, tangan dan lutut yang disertai dengan rasa nyeri
sejak @ ? hari yang lalu. 0enjolan pertama kali timbul di dahi sebesar uang logam
yang dia#ali dengan rasa nyeri apabila disentuh, kemudian muncul lagi di daerah
3
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
4/12
dagu, punggung tangan, jari tangan kiri dan tangan kiri sebesar biji kacang, kedua
lutut sebesar uang logam.
asien pertama kali mengalami sakit seperti ini pada tahun 2+ dan mendapat
pengobatan di uskesmas hamadi, akan tetapi kurangnya kepatuhan dari pasien
untuk mengambil obat di uskesmas sehingga pasien mengalami putus obat pada
tahun 21 selama @ 1 bulan. Dikarenakan putus obat dan mulai muncul benjolan-
benjolan baru di #ajah, lengan dan terdapat beberapa benjolan yang telah pecah
sehingga pasien di ra#at inap pertama kali di :S> 'ayapura. asien dira#at selama
? hari dan dinyatakan pulang karena kondisi pasien sudah membaik
Kemudian pada tahun 211 pasien kembali dira#at inap di :S> 'ayapura karena
muncul benjolan yang melepuh di tangan dan kaki disertai dengan rasa nyeri dan
demam. asien dira#at selama ) hari dan diperbolehkan pulang karena benjolan
tersebut sudah mongering dan diberikan obat rednison, aracetamol dan 0-
kompleA.
2.2.# Riwayat Penyait Lain $an" Dide!ita
Sebelumnya pasien pernah menderita penyakit seperti ini dan dira#at inap di
ruangan sebanyak dua kali.
2.2.% Riwayat Pen"&'atan
asien sedang dalam pengobatan untuk penyakitnya 7Morbus Hansen dengan
reaksi Eritema Nodusum Leprosum) yang didapat setiap kontrol di poliklinik Kulit
dan Kelamin. asien telah berobat sejak tahun 2+ dan pernah mengalami putus
obat satu kali.
2.2.( Riwayat Ale!"i
asien mempunyai ri#ayat alergi berupa mie instant dan terkena air laut. %lergi
obat disangkal pasien.
2.2.) Riwayat Sti"mata At&*i
Dalam keluarga ada yang menderita sakit seperti pasien, yaitu kakak sepupu pasien.
4
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
5/12
2.# Peme!isaan +isi
2.#.1 Status ,ene!alis
a. Keadaan Umum = 4ampak sakit ringan
'. Kesada!an = Kompos !entis
-. anda/anda 0ital =
4ekanan Darah = 11B( mm5g
adi = (/Bmenit
:espirasi = 22Bmenit
Suhu 0adan 7%ksila8 = 3/,o$
d. Ke*ala dan Lehe! =
!ata = Konjungtiva anemis -B-, Sklera ikterik -B-
5idung = Deformitas 7-8, secret 7-8
4elinga = Deformitas 7-8, secret 7-8
!ulut = Deformitas 7-8, bibir sianosis 7-8, 6ral kandidiasis -B-
&eher = embesaran kelenjar getah bening 7-8
e. &!as =
Pulm& Ins*esi simetris, ikut gerak nafas
Pal*asi Cokal remitus DeAtra E Sinistra
Pe!usi Sonor
Ausultasi Suara napas vesikuler, :honki -B-, heeing -B-
antun" Ins*esi "ktus Kordis 7-8
Pal*asi 4hrill 7-8
Pe!usi ekak
Ausultasi 0unyi 'antung "-"" regular, murmur 7-8, gallop 7-8
3. A'd&men =
Ins*esi Datar
Pal*asi Supel, nyeri tekan 7-8, 5epar= tidak teraba, &ien= tidak teraba
Pe!usi 4impani
Ausultasi 0ising >sus 7;8 normal
". Est!emitas = Deformitas 7-8, akral hangat, edema 7-8
2.#.2 Status De!mat&l&"is
5
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
6/12
&okasi =:egio fasialis, manus, digiti deAtra dan sinistra, genu,
femoralis.
9ffloresensi =4ampak nodul eritematosus, plak eritematous, papul
eritematous, vesikel, pustul, skuama disertai krusta, berukuran
dari miliar sampai lentikular, jumlahnya multiple, lokasinya
bilateral, dan distribusinya generalisata.
2.% Peme!isaan Penun4an"
a. 4es Sensibilitas
- 4es rasa raba = ada nodul dan plak eritematous, apabila disentuh masih terasa
akan tetapi tidak sejelas bagian kulit lain yang
normal 7hipoanastesi8.
- 4es rasa nyeri = ada plak dan nodul eritematous saat disentuh dengan ujung
ballpoint masih terasa
- 4es suhu = emeriksaan ini tidak dilakukan.
b. emeriksaan Saraf 4epi
- . %uricularis magnus = 4erjadi penebalan dibagian kiri, kanan tampak normal.
yeri -B-.
- . >lnaris = 4erjadi penebalan dan rasa nyeri di sebelah kiri, sebelah
kanan disangkal pasien.
- . eroneus = 4erjadi penebalan dan rasa nyeri di sebelah kanan dan kiri.
2.( Peme!isaan La'&!at&!ium
ada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan.
2.) Dia"n&sis Bandin"
6
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
7/12
:eaksi reversal atau reaksi tipe 1
2.5 Dia"n&sis Pasti
!orbus 5ansen 4ipe !ulti 0asiler 7!08 dengan :eaksi 9ritema odusum &eprosum
79&8.
2.6 Pen"&'atan
2.(.1 engobatan armakologis
- rednison 2 A ( mg 72--28
- aracetamol 2 A ) mg
- eurosanbe 2 A 1 tablet.
2..2 engobatan on farmakologis
- 9dukasi pasien tentang penyakit yang dialaminya, pentingnya minum obat
hingga tuntas, berobat teratur, lama pengobatan sesuai klasifiksai penyakitnya
dan efek samping obat yang terjadi.
- 0anyak istirahat.
- !emakai pakaian, handuk, sprei dan bantal sendiri dan tidak bergantian atau
dipakai bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain.
- !enganjurkan untuk memeriksakan seluruh anggota keluarga sebagai proses
pencegahan.
2.6 P!&"n&sis
Fou ad vitam = ad bonam
Fou ad ungsionam = dubia ad bonam
Fuo ad Sanationam = dubia ad bonam
7
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
8/12
BAB III
PE7BAHASAN
0erdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan bah#a pasien
n. &. didiganosa menderita penyakit !orbus 5ansen tipe !0 dengan reaksi 9&.1,2
Dari anamnesa, pasien sudah mendapatkan pengobatan !orbus 5ansen pada tahun 2+
di uskesmas 5amadi, dan berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan bercak kemerahan yang
terasa nyeri, papul hyperpigmentasi, skuama berbatas tegas, berukuran lentikuler hingga
plakat ,dan terdapat bercak lebih dari ). 5al ini sesuai dengan teori bah#a gejala klinis reaksi
9& adalah terdapat nodus eritem dan nyeri pada tempat yang diserang. Selain itu juga
terdapat kelainan pada tes sensibilitas dimana pasien mengalami berkurangnya rasa pada
bercak saat disentuh, hal ini sesuai dengan teori bah#a gejala klinis pada penderiata !5
adalah kerusakan saraf tepi yang bersifat sensorik yaitu hipoanastesi pada daerah yang
terserang. 1,3,?,)
Kemudian dari anamnesa juga didapatkan, salah satu anggota keluarga pasien 7kakaksepupu8 menderita sakit yang sama seperti pasien. 5al ini juga merupakan faktor resiko yang
dapat menyebabkan seseorang terinfeksi penyakit !5. Dari kepustakaan masih belum dapat
diketahui secara pasti cara penularan penyakit ini, hanya berdasarkan anggapan klasik bah#a
melalui kontak langsung antar kulit yang lama da erat. %nggapan kedua adalah secara
inhalasi, sebabMicrobacterium Leprae masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet.1,3
Dari hasil pemeriksaan fisik pada region facialis ditemukan adanya nodul, papul, macula
eritem, sirkumskrip, berukuran lentikuler sampai plakatG pada regio manus dan digiti deAtradan sinistra ditemukan papul, makula eritem, berukuran lentikuler, berukuran sirkumskripG
kemudian di genu dan femoralis ditemukan papul, makula ertitem, skuama, krusta
hiperpigmentasi, berukuran numular hingga plakat, sirkumskrip. ada pasien ini dilakukan
juga pemeriksaan tes sensibilitas terhadap penebalan, besarnya, dan nyeri. Dari beberapa saraf
yang diperiksa yaitu, . auricularis magnus terjadi penebalan di bagian kiri, bagian kanan
tampak normal, tidak adanya nyeri. ada . >lnaris terjadi penebalan disebelah kiri, nyeri
juga terasa di sebelah kiri, sebelah kanan disangkal pasien. ada . eroneus terjadi
penebalan di sebelah kiri dan kanan, dan nyeri pada kedua sisi. 5al ini sesuai dengan teori
8
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
9/12
yang menyatakan bah#a kelainan klinik kusta tipe !0 dengan reaksi 9& yaitu terdapat lesi
pada kulit yang tampak sebagai kumpulan nodul merah yang sementara, jumlah lesi biasanya
lebih dari ), berkurangnya sensasi saat disentuh, dan terdapat kerusakan pada cabang
saraf.1,3,?,)
%dapun diagnosis banding yang harus diperhatikan yaitu reaksi reversal atau reaksi tipe
". :eaksi reversal ini terjadi karena peningkatan respon imun seluler yang hebat secara tiba-
tiba, yang mengakibatkan terjadinya respon radang pada daerah kulit dan saraf. &esi yang
telah ada bertambah aktif atau timbul lesi baru dalam #aktu yang relatif singkat. 1
enatalaksanaan !5 bertujuan untuk memutuskan mata rantai penularan,
menyembuhkan penyakit, dan mencegah kecacatan. Sebelum memulai terapi !ulti Drug
4reatment 7!D48, maka kita perlu menanyakan pada penderita apakah ada ri#ayat alergi
terhadapa obat - obatan tertentu. Selain itu penderita harus mendapat penjelasan mengenai
hal-hal sebagai berikut = lama pengobatan, cara minum obat, kusta dapat disembuhkan bila
minum obat dengan teratur dan lengkap, bahaya yang terjadi bila minum obat tidak teratur
dapat menular kepada keluarga, orang lain dan juga dapat menjadi cacat, bila ada keluhan
apapun yang terjadi selama masa pengobatan, diminta segera memeriksakan diri ke
puskesmas, bila penderita saat pertama datang sudah dalam keadaan cacat, maka jelaskan
bah#a pengobatan tidak untuk penyembuhan cacat yang sudah terlanjut diderita.1,3
engobatan !5 tipe !0 diobati berdasarkan Multi Drug Treatment (MDT) dengan
dosis bulanan, hari pertama pasien harus minum obat :ifampisin 1 A / mg, &ren 1 A
3 mg, DDS 1 A 1 mg didepan petugas medis. engobatan hari ke-2 sampai ke-2( =
&re 1 A ) mg, DapsonBDDS 1 A 1 mg. 1 blisterBpapan untuk diminum selama 1 bulan,
lama pengobatan 12-1( bulan yang terdiri dari 12 blister. 4etapi sebelumnya harus ditanyakan
ri#ayat alergi obat-obatan tertentu. ada pasien ini pengobatan intensif dengan menggunakan
!D4 telah dile#ati, sekarang pasien hanya mengkonsumsi obat rednison sebagai obat anti
reaksi 9& yang diserita dan juga untuk mencegah kerusakan saraf yang lebih berat sehingga
menyebabkan kecacatan. rednisone diberikan dengan dosis a#al 3-( mgBhari, setiap 2
minggu dan penderita harus diperiksa ulang untuk melihat keadaan klinis dengan memeriksa
fungsi saraf, bila kondisi membaik maka dosis prednisone dapat diturunkan perlahan. 'ika
kondisi penderita menetap atau sama seperti pertama kali mengkonsumsi obat maka dosisprednisone dilanjutkan 1 minggu lagi. amun apabila kondisi pasien memburuk, maka dosis
9
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
10/12
harus dinaikkan satu tingkat diatas dosis a#al. &rene hanya diberikan pada reaksi 9&
berat yang berulang, 3 A 1 mgBhari selama 2 bulan, dosis kemudian diturunkan 2 A 1
mgBhari selama 2 bulan, kemudian diturunkan lagi menjadi 1 mgBhari selama 2 bulan,
dengan dosis yang dinaikkan dari dosis pengobatan kusta. asien ini juga diberikan
eurosanbe yang digunakan sebagai obat penunjang, sebagai vitamin neurotropuk yang dapat
membantu memelihara fungsi sel H sel saraf, meringankan rasa nyeri yang disebabkan oleh
neuritis, dan neuralgia. aracetamol juga diberikan agar dapat digunakan bila penderita
merasa demam, karena hampir seluruh penderita !5 mengalami demam.1,3,/
rognosis pada penyakit kusta tipe !0 dengan reaksi 9& pada umumnya dapatmembaik apabila penderita minum obat dengan teratur jika reaksi yang ditimbulkan berat
maka pasien harus dira#at inap di rumah sakit.3
- Quo at Vitam = 0onam penyakit ini tidak mengancam hidup jika diobati dan
pengobatannya teratur
- Quo uctionam = 0onam et Dubia, penyakit yang mengganggu fungsi kulit seperti
sensoris dan fungsi motorik.
- Quo !anationam = 0onam et Dubia, penyakit ini dapat sembuh sempurna bila diobati
segera dan teratur, tetapi bisa dapat timbul reaksi berulang apabila tidak diobati
dengan teratur.3
10
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
11/12
11
-
7/24/2019 Lapks MH Yandry
12/12
DA+AR PUSAKA
1. rof. Dr. dr. Djuanda %dhi, dr. 5amah !octar, rof, Dr. dr. %isah Siti."lmu #enyakit
$ulit dan $elamin% 9disi ). 'akarta= 0alai enerbit akultas Kedokteran >niversitas
"ndonesia. 21. 5al.3-((
2. Siregar :S. &tlas 'erarna !aripati #enyakit $ulit. 9disi 2. 'akarta= enerbit 0uku
Kedokteran. 2?. 5al 1)?-1)+
#. !r. :egan. !.6, Dr.Keja. '. Diagnosis dan $lasiikasi $usta% Dalam = Dr. !5.
5ernani, Dr. Kandun. " yoman !5, dkk. 9ditor. 'uku #edoman Nasional
#engendalian #enyakit $usta% 9disi . 'akartaG Departemen Kesehatan :" D"rektorat
'enderal engendalian enyakit dan enyehatan &ingkungan, 2. 5al.)=3-?)
%. !urtiastutik, D#i Dr.Sp.KK 7K8, enyusun.#enyakit $ulit dan $elamin *ilid +% 9disi
2. SurabayaG DepartemenBS! Kesehatan Kulit dan Kelamin K >nairB:S>D
Dr.Soetomo, 212. 5al.3=?1-)3
). rof. D:. %isah 0. Siti, Sp KK 7K8 dkk, 9ditor. #anduan #elayanan Medis
Departemen $ulit dan $elamin *ilid "%edisi ". 'akartaG anduan elayananan !edis
Departemen Kulit dan Kelamin :S> asional $ipto !angunkusumo, 2. 5al
1?/-1)
/. "ndriani :eri D:a,%pt,!Si dkk, 9ditor."normatorium ,bat Nasonal "ndonesia% 9disi
1. 'akartaG 0adan enga#as 6bat dan !akanan :epublik "ndonesia, 2(. 5al ?33-
?3?
12