LapKas Parotitis

17
KASUS Nama : An. Aris Maulana Usia : 30 bulan. Alamat : Kebantenan Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki Keluhan Utama Benjolan di leher sebelah kanan sejak 1 hari yang lalu. Riwayat Penyakit sekarang Pasien datang ke Puskesmas Cilincing untuk berobat ke BP umum dengan keluhan terdapat benjolan pada leher sebelah kanan, tepatnya di bawah telinga. Benjolan dirasa sejak 1 hari yang lalu. Benjolan terasa lunak dan nyeri ketika dipegang. Pasien juga mengalami demam yang dirasakan 1 hari yang lalu. Saat ini pasien juga menderita pilek yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Riwayat penyakit dahulu Tidak ada riwayat penyakit ini sebelumnya. Riwayat penyakit keluarga Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi

description

Parotitis

Transcript of LapKas Parotitis

Page 1: LapKas Parotitis

KASUS

• Nama : An. Aris Maulana

• Usia : 30 bulan.

• Alamat : Kebantenan

• Agama : Islam

• Jenis Kelamin : Laki-laki

Keluhan Utama

Benjolan di leher sebelah kanan sejak 1 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit sekarang

Pasien datang ke Puskesmas Cilincing untuk berobat ke BP umum dengan keluhan

terdapat benjolan pada leher sebelah kanan, tepatnya di bawah telinga. Benjolan dirasa

sejak 1 hari yang lalu. Benjolan terasa lunak dan nyeri ketika dipegang. Pasien juga

mengalami demam yang dirasakan 1 hari yang lalu. Saat ini pasien juga menderita

pilek yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu.

Riwayat penyakit dahulu

Tidak ada riwayat penyakit ini sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga

Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat alergi

Alergi obat dan makanan disangkal.

Riwayat Imunisasi

Riwayat Imunisasi lengkap

Riwayat pengobatan

Belum pernah diobati.

Page 2: LapKas Parotitis

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sakit sedang, penderita tampak lemah.

Kesadaran : Compos Mentis

Status Gizi : Baik

Vital sign: BB : 12 Kg.

N   : 96×/menit

RR    : tidak dilakukan

Suhu : tidak dilakukan

Status Generalis

Kepala

Rambut

Warna : Hitam

Distribusi : Merata

Wajah

Simetris

Edema : tidak ditemukan

Vesikel : tidak ditemukan

Mata

Diameter Pupil : 3mm

Refleks pupil : +/ + isokor

Konjungtiva : Anemis -/-

Sklera

a. Ikterus : tidak ditemukan

b. Hiperemis : tidak ditemukan

Palpebra

c. Superior : Edema -/-

d. Inferior : Edema -/-

Hidung

Deviasi septum : tidak ditemukan

Sekret : tidak ditemukan

Page 3: LapKas Parotitis

Tanda Radang : tidak ditemukan

Massa : tidak ditemukan

Mulut

Bibir : Mukosa basah, tidak sianosis

Lidah : Kotor ( - ), tepi hiperemis ( - ), tremor ( - )

Tonsil : Tenang, TI – TI

Mukosa faring : Tidak hiperemis

Leher

Simetris

Pembesaran KGB : ( + )

Pembesaran tiroid : tidak ditemukan

Thorax

Paru-paru

Inspeksi

a. Bentuk dan pergerakan : Simetris

b. Tipe pernafasan : Thoracoabdominal

c. Retraksi : Tidak ditemukan.

d. Penggunaan otot bantu nafas : Tidak ditemukan.

e. Massa : tidak ditemukan

Palpasi

a. Nyeri tekan : tidak ditemukan

b. Krepitasi : tidak ditemukan

c. Vokal fremitus : Kedua lapang paru sama

Perkusi

a. hipersonor (D/S)

Auskultasi :

a. Wheezing : Tidak ditemukan mengi/wheezing.

b. Ronkhi : tidak ditemukan

Jantung

Inspeksi

a. Ictus Cordis : tidak terlihat

Page 4: LapKas Parotitis

Palpasi

a. Ictus Cordis : teraba ICS V midclavicula sinistra

Perkusi

Batas jantung

a. Kanan : Linea sternalis ICS IV

b. Kiri : Linea midclavicula ICS V

Auskultasi

a. Bunyi jantung I / II : Tunggal

b. Murmur : tidak ditemukan

c. Gallop tidak ditemukan

Ekstrimitas: tidak ditemukan

Pemeriksaan penunjang

1. Jumlah lekosit normal atau terdapat leukopenia dengan limfositosis relatif.

2. Sebagai pemeriksaan tambahan dapat dilakukan complement-fixing antibody test,

neutralization test, isolasi virus, uji intradermal dan pengukuran kadar amylase

dalam serum.

Diagnosa

Parotitis ( Gondongan, Mumps )

Diagnosis Banding

1. Parotitis supuratif, dimana nanah sering dapat dikeluarkan dari duktus.

2. Parotitis berulang, suatu keadaan yang sebabnya belum diketahui, tetapi mungkin

bersifat alergi yang sering berulang dan mempunyai sialogram khas.

3. Kalkulus salivarius, menyumbat saluran parotis, atau lebih sering saluran

submandibuler dimana pembengkakan intermitten.

4. Limfadenitis preaurikuler atau servikal anterior karena sebab apapun.

5. Limfosarkoma atau tumor parotis lain yang jarang.

Prognosis

Page 5: LapKas Parotitis

Parotitis

Pada umumnya bagus sekali, kematian sangat jarang.

Penatalaksanaan

1. Istirahat di tempat tidur selama masa panas dan pembengkakan kelenjar parotis.

2. Simtomatik diberikan kompres panas atau dingin dan juga diberikan analgetika.

3. Diet makanan cair dan lunak.

4. Kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin

diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis.

5. Self limiting disease.

6. Perjalanan penyakit tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba

TINJAUAN PUSTAKA

PAROTITIS

Page 6: LapKas Parotitis

Parotitis epidemika adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, menyeluruh, akut, yang

ditandai dengan pembesaran kelenjar ludah terutama kelenjar parotis dan disertai nyeri. Nama

parotitis epidemica kurang tepat sebab tidak selalu ada radang di parotis dan penyakit tersebut

tidak selalu mewabah. Merupakan suatu penyakit menular yang akut.

ETIOLOGI

Disebabkan oleh virus. Virus ini adalah anggota kelompok Paramyxovirus yang juga

mencakup parainfluenza, campak, dan virus penyakit Newcastle. Hanya diketahui ada satu

serotip. Biakan manusia atau sel ginjal kera terutama digunakan untuk isolasi virus. Virus

telah diisolasi dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain.

Mumps merupakan virus RN rantai tunggal dan anggota dari family Paramyxoviridae, genus

Paramyxovirus. Virus mumps mempunyai 2 glikoprotein yaitu hamaglutinin-neuramidase dan

perpaduan protein. Virus mumps sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet.

INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

Penyakit tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik.

Penyebaran virus terjadi dengan kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin

dengan urin. Virus dapat diisolasi dari faring dua hari sebelum sampai enam hari setelah

terjadi pembesaran kelenjar parotis. Pada penderita parotitis epidemika tanpa pembesaran

kelenjar parotis, virus dapat pula diisolasi dari faring. Virus dapat ditemukan dalam urin dari

hari pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar. Baik infeksi

klinis maupun subklinis menyebabkan imunitas seumur hidup. Bayi sampai umur 6 – 8 bulan

tidak dapat terjangkit parotits epidemika karena dilindungi oleh anti bodi yang dialirkan

secara transplasental dari ibunya. Insiden tertinggi pada umur antara 5 sampai 9 tahun,

kemudian diikuti antara umur 1 sampai 4 tahun, kemudian umur antara 10 sampai 14 tahun.

PATOGENESIS

Page 7: LapKas Parotitis

Virus masuk tubuh mungkin via hidung/mulut; proliferasi terjadi di parotis/epitel traktus

respiratorius kemudian terjadi viremia dan selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar/saraf

dan yang paling sering terkena ialah glandula parotis. Pada manusia selama fase akut, virus

mumps dapat diisoler dari saliva, darah, air seni dan liquor. Mumps ialah suatu infeksi umum.

Bila testis terkena infeksi maka terdapat perdarahan kecil dan nekrosis sel epitel tubuli

seminiferus. Pada pankreas kadang-kadang terdapat degenerasi dan nekrosis jaringan.

MANIFESTASI KLINIS

Masa tunas 14 sampai 24 hari. Dimulai dengan stadium prodromal, lamanya 1 sampai 2 hari

dengan gejala demam, anoreksia, sakit kepala, muntah dan nyeri otot. Suhu tubuh biasanya

naik sampai 38,5 0C sampai 39,50C kemudian timbul pembengkakan kelenjar parotis yang

mula-mula unilateral tetapi kemudian dapat menjadi bilateral. Pembengkakan tersebut terasa

nyeri baik spontan maupun perabaan, terlebih-lebih bila penderita makan atau minum sesuatu

yang masam, ini merupakan gejala khas untuk parotitis epidemika.

Infeksi Kelenjar Ludah

Perjalanan penyakit klasik dimulai dengan demam, sakit kepala, anoreksia dan

malaise. Dalam 24 jam anak mengeluh sakit telinga yang bertambah dengan gerakan

mengunyah, esok harinya tampak glandula parotis membesar yang cepat bertambah

besar, mencapai ukuran maksimal dalam 1 sampai 3 hari. Biasanya demam

menghilang 1 sampai 6 hari dan suhu menjadi normal sebelum hilangnya

pembengkakan kelenjar. Bagian bawah daun telinga terangkat ke atas dan keluar oleh

pembengkakan glandula parotis. Pembengkakan dapat disertai nyeri hebat; nyeri mulai

berkurang setelah tercapai pembengkakan maksimal berlangsung kira-kira selama 6 –

10 hari. Biasanya satu glandula parotis membesar kemudian diikuti yang lainnya

dalam beberapa hari. Adakalanya kanan dan kiri membesar bersamaan. Parotis

unilateral ditemukan kira-kira 25 %. Pembengkakan glandula submaksilaris dapat

dilihat dan diraba di depan angulus mandibulae. Mumps glandula submaksilaris tanpa

parotitis secara klinis tidak dapat dibedakan dengan adenitis cervical.

Epididymo-orchitis

Page 8: LapKas Parotitis

Menduduki tempat kedua pada lelaki dewasa menurut frekuensi manifestasi klinis,

biasanya timbul sporadik parotitis dapat mendahului parotitis atau sebagai manifestasi

sendiri daripada mumps. Epididimitis selalu disertai orchitis. Ditemukan 20-30%,

unilateral pada lelaki yang menderita mumps sesudah pubertas, insiden orchitis

bilateral rendah, kira-kira 2 %.

Orchitis kebanyakan terjadi dalam 2 minggu pertama. Adakalanya di minggu ketiga.

Diagnosis mumps orchitis tanpa parotitis ditegakkan dengan titer complement fixing

antibodies yang meningkat selama masa rekonvalesensi.

Orchitis dimulai dengan tiba-tiba demam, menggigil, sakit kepala, nausea, muntah dan

nyeri abdomen bagian bawah. Keluhan-keluhan tersebut biasanya paralel dengan

beratanya orchitis. Lamanya demam jarang lebih dari 1 mingggu, demam turun secara

krisis atau lysis. Bersama timbulnya demam, testis membengkak cepat disertai nyeri

yang hebat. Tidak ada kekhawatiran akan impotensi atau sterilitas sebab:

1. Orchitis kebanyakan unilateral

2. Bila ada orchitis bilateral, sangat jarang terjadi atrofi total pada kedua testis.

Meningoencephalitis

Insiden kira-kira 10%, biasanya timbul 3-10 hari sesudah parotitis, dapat juga

mendahului parotitis. Ditandai oleh demam, sakit kepala, nausea, muntah, kaku kuduk,

gangguan kesadaran dan jarang ada kejang. Positive Brudzinski’s and Kernig’s Signs.

Liquor menunjukkan plecytosis dengan kebanyakan limfosit, protein meninggi,

glukosa dan klorida normal.

Biasanya demam menurun secara lysis dalam 3-10 hari. Perjalanan penyakit serupa

benign aseptic meningitis dan biasanya tanpa sequelae.

Pankreatitis

Page 9: LapKas Parotitis

Kelainan berat teapi jarang skali, tia-tiba ada keluhan hebat di epigastrium disertai

demam, menggigil, lemah sekali,nausea dan muntah. Keluh kesah hilang perlahan –

lahan dalam 37 hari, biasanya sembuh sempurna. Bila seorang perempuan menderita

mumps disertai nyeri abdomen bagian bawah berarti ada oophoritis, bila ovarium

kanan yang sakit maka keadaan tersebut mungkin tidak dapat dibedakan dengan acute

appendicitis.

Kelenjar lain yang dapat meradang pada mumps, walaupun jarang ialah tiroiditis,

mastitis, dacryoadenitis dan bartholinitis.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Jumlah lekosit normal atau terdapat leukopenia dengan limfositosis relatif. Sebagai

pemeriksaan tambahan dapat dilakukan complement-fixing antibody test, neutralization test,

isolasi virus, uji intradermal dan pengukuran kadar amylase dalam serum.

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan bila jelas ada gejala infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis.

Disamping leucopenia dengan limfosiotsis relative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase

dengan serum yang mencapai puncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal

kembali dalam dua minggu.

Keterangan klinis berupa :

1. ada kontak dengan penderita mumps 2-3 minggu sebelumnya.

2. gambaran klinis serupa parotitis.

3. tanda-tanda aseptoc meningitis.

4. Iksolasi virus mumps dan test serologic tidak diperlukan pada mumps yang klasik

tetapi pada keadaan-keadaan yang meragukan seperti bila tidak ada parotitis atau pada

recurrent parotitis.

Sekurang-kurang ada 3 uji serologic untuk mebuktikan spesifik mumps antibodies:

Page 10: LapKas Parotitis

1. Complement fixation antibodies (CF)

2. Hemagglutination inhibitor antibodies (HI)

3. Virus neutralizing antibodies (NT)

CF paling praktis dan paling dipercaya. Countries antibodies dapat dibuktikan di darah pada

minggu ke-1 dan pada akhir minggu ke-2 sudah ada peninggian jelas. Titer meningkaty lebih

ari 4 kali atau lebih berarti mumps.

Keterangan Laboratorium tambahan

Kadar amylase dalam serum meninggi pada mumps paraparotitis dan pankteattis. Kadar

amylase rupanya berjalan paralel dengan pembengkakan parotis, puncaknya tercapai di

minggu ke-1, berangsur-angsur menjadi normal pada minggu ke-2 atau 3. kira-kira 70%

mumps disertai amylase yang meninggi.

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding ini mencakup parotitis sebab lain, seperti pada infeksi virus termasuk

infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), influenza, parainfluenza 1 dan 3,

sitomegalovirus, atau keadaan koksakivirus yang jarang dan infeksi koriomeningitis

limfositik. Infeksi-infeksi ini dapat dibedakan dengan uji laboratorium spesifik;

1. Parotitis supuratif, dimana nanah sering dapat dikeluarkan dari duktus

2. Parotitis berulang, suatu keadaan yang sebabnya belum diketahui, tetapi mungkin

bersifat alergi yang sering berulang dan mempunyai sialogram khas

3. Kalkulus salivarius, menyumbat saluran parotis, atau lebih sering saluran

submandibuler dimana pembengkakan intermitten,

4. Limfadenitis preaurikuler atau servikal anterior karena sebab apapun,

5. Limfosarkoma atau tumor parotis lain yang jarang

6. Orkitis akibat infeksi selain daripada parotitis epidemika, misalnya infeksi yang jarang

oleh koksakivirus atau virus koriomeningitis limfositik, atau parotitis yang disebabkan

oleh sitomegalovirus pada anak yang terganggu imunnya.

PENGOBATAN

Page 11: LapKas Parotitis

Istirahat di tempat tidur selama masa panas dan pembengkakan kelenjar parotis. Simtomatik

diberikan kompres panas atau dingin dan juga diberikan analgetika. Diet makanan cair dan

lunak. Kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan

dapat mencegah terjadinya orkitis. Self limiting disease. Perjalanan penyakit tidak dapat

dipengaruhi oleh anti mikroba.

PROGNOSIS

Pada umumnya bagus sekali, kematian sangat jarang. Meningoencephalitis biasanya tidak

ganas dan jarang bersequele walaupun insiden setelah atrofi testis setelah orchitis tinggi tetapi

kemandulan sangat jarang ditemukan. Hanya persentasi kecil yang mendapat tuli permanen.

PENCEGAHAN

Perlindungan pasif

Gammaglobulin biasanya tidak efektif. Khasiat mumps immunoglobulin juga tidak jelas.

Imunisasi aktif

1. Inactivated mumps virus vaccine tidak efektif.

2. Live attenuated mumps virus vaccine Jery Lin mulai digunakan 1968 di USA, tidak

disertai demam.

3. Suntikan subkutan, kira-kira 95% akan membuat mumps antibodies tetapi antibodinya

jauh lebih rendah daripada diperoleh sesudah menderita mumps. Vaksinasi

memberikan perlindungan yang bagus sekali paling sedikit 4 tahun.

Tidak dianjurkan kepada:

1. Anak dibawah 1 tahun yang alergi terhadap protein telur/neomycin.

2. Yang mendapat obat-obatan immunosupresif.

3. Ada kombinasi dengan vaksin morbili dan vaksin rubella.

LAPORAN KASUS

Page 12: LapKas Parotitis

PAROTITIS

DISUSUN OLEH :

CHRASNAYA ROSA D.

ANGGOTA :Navisah Novel

Jefrry Eka SaputraNanda maulidinaIna ratna Pertiwi

Pembimbing : Dr. Suhokusumo Pangestu

PROGRAM STUDI KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN 2010