LapKas -- Cognitive Impairment Post Stroke
-
Upload
muhammad-fauzi -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of LapKas -- Cognitive Impairment Post Stroke
BAB I
PENDAHULUAN
Cvd si
BAB II
PENYAJIAN KASUS
A. Anamnesis
Pasien atas nama Tn. E berusia 55 tahun, seorang pensiunan TNI dan sudah
menikah. Pasien masuk Rumah Sakit (RS) pada tanggal 30 Maret 2015.
Anamnesis dilakukan pada tanggal 3 April 2015 melalui alloanamnesis kepada
istri pasien.
Pasien datang dengan keluhan sering lupa sejak 3 hari sebelum masuk RS
(Jumat, 27 Maret 2015). Keluhan muncul tiba-tiba saat pasien sedang menjemput
cucunya untuk dibawa pulang sepulang sekolah pada siang hari. Pada pagi hari,
pasien masih dapat mengantarkan cucunya ke sekolah, dan menurut penghuni
rumah pasien, pasien sempat pulang sebentar setelah mengantarkan cucunya
tersebut lalu kembali pergi. Saat pasien lupa, pasien tidak dapat mengantarkan
cucunya pulang sampai kerumah karena tidak ingat arah jalan pulang. Pada jam 3
sore, istri pasien merasa khawatir suami dan cucunya belum pulang sehingga
menelpon pasien dan saat itu handphone diambil oleh cucunya lalu cucunya
mengatakan jika pasien hanya berputar-putar saja. Istri pasien yang merasa curiga
dengan kejadian tersebut lalu mencoba untuk memeriksa kembali apakah pasien
hanya bercanda atau memang menjadi pelupa dengan mengajak pasien untuk
berjalan-jalan pada malam harinya. Kecurigaan istri pasien benar, pasien yang
menyetir mobil saat itu terlihat tidak berjalan melewati jalan yang seharusnya dan
sering melanggar peraturan lalu lintas. Saat ditanya mengapa pasien tidak
menyetir dengan baik, pasien terlihat kebingungan dan tidak mengetahui
mengenai peraturan lalu lintas tersebut. Esok harinya, pasien disuruh istrinya
untuk mandi. Pasien terlihat kebingungan dengan berjalan disekitar dapur karena
rupanya pasien tidak ingat dimana letak kamar mandi. Kemudian pada saat mandi,
pasien terlihat beberapa kali mengulang aktivitas mandinya. Saat ditanya mengapa
pasien berulang kali mengulang bersabun, pasien menjawab bahwa pasien belum
bersabun sebelumnya. Saat diajak makan, pasien terlihat kebingungan mencari
piring karena tidak mengetahui letak lemari piring di rumahnya sendiri. Selain itu,
pada saat ibadah di gereja, pasien mengeluarkan uang yang ada di dalam sakunya
dan menjatuhkannya sambil mengatakan, “uang siapa ini? Ini bukan uang saya”.
Istri pasien juga menanyakan berapa nomor PIN ATM pasien, pasien lupa. Istri
pasien menelpon dr. I, Sp.KJ dan oleh dr. I, Sp.KJ pasien diminta untuk dibawa
berobat ke dokter saraf. Nyeri kepala, pusing, mual, muntah, dan kejang
disangkal.
Menurut istri pasien, pasien sebelumnya merupakan orang yang teliti dan
paling ingat mengentai masalah uang. Istri pasien mengatakan pasien pernah
mengalami kecelakaan tahun yang lalu dan didiagnosis gegar otak. Tetapi setelah
itu, pasien tidak pernah lupa dengan hal-hal yang berkaitan dengan hidupnya.
Pasien memiliki riwayat hipertensi. Riwayat diabetes melitus (DM) disangkal.
Sebelum dibawa ke poli saraf (Sabtu, 28 Maret 2015), pasien sempat diberikan
amlodipin oleh istri pasien karena tekanan darahnya tinggi. Pasien memiliki
kebiasaan merokok sejak SMA.
Pada saat dilakukan anamnesis, pasien terlihat sering bengong, tidak melihat
lawan bicara, cenderung tidak memperhatikan, dan kesulitan dalam menjawab
saat ditanya mengenai hal yang berhubungan dengan ingatannya.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Stasus generalis
Keadaan umum : Tampak baik
Kesadaran : Kompos mentis
Nadi : 84 x/menit
Nafas : 22 x/menit
Suhu : 36,7ºC
Mata : Konjuntiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor.
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Sekret (-/-), deviasi septum (-/-)
Tenggorokan : Tidak diperiksa
Leher : Tidak diperiksa
Wajah : Simetris
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC 5, kurang lebih
1 jari medial dari linea midklavikula
sinistra
Perkusi : Pembesaran jantung (-)
Auskultasi : Bunyi jantung I/II normal, bunyi jantung
tambahan (-)
Interpretasi : Dalam batas normal
Paru-paru : Inspeksi : Statis = normal, dinamis = gerakan
dinding dada simetris
Palpasi :
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nada dasar vesikuler, rhonki (-/-).
Wheezing (-/-)
Interpretasi : Dalam batas normal
Abdomen : Inspeksi : Bentuk datar, simetris, tidak ada massa
atau benjolan, tidak ada venektasi
Auskultasi : Bising usus normal di seluruh kuadran
abdomen (8-10x/menit)
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdominal,
kecuali di daerah pekak hati
Palpasi : Pembesaran hati (-), pembesaran limpa
(-), nyeri tekan (-)
Interpretasi : Dalam batas normal
Ekstremitas : Atas : Akral hangat, capillary refill kurang dari 2
detik
Bawah : Akral hangat
Kulit : Warna kecoklatan, turgor kulit baik
2. Status neurologis
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12,6 g/dl Lk : 13,5 – 18 ; Pr : 13-16
Hematokrit 36 % Lk : 40 – 45 ; Pr : 38-47
Jumlah leukosit 6.900 /cmm 4.000 – 11.000
Jumlah trombosit 219.000 /cmm 150.000 - 450.000
Asam urat 4,9 mg/dL 2,4 – 7,0
Glukosa 75 mg/dL 70 – 105
Kolesterol 175 mg/dL 120 - 200
HDL 60 mg/dL 0 – 65
LDL 74,6 mg/dL 0 – 165
Kreatinin 1 mg/dL 0.7 – 1.5
Urea 15,5 mg/dL 15 – 45
Trigliserida 202 mg/dL 30 - 150
Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin ditemukan hemoglobin dan
hematokrit menurun dibawah nilai normal. Hal tersebut menunjukkan. Selain itu,
trigliserida juga ditemukan meningkat. Peningkatan trigliserida menunjukkan.
2. EKG
Hasil pemeriksaan EKG pasien tidak didapatkan adanya kelainan pada
jantung pasien.
3. CT-Scan kepala
Berdasarkan hasil CT-Scan kepala ditemukan adanya
D. Diagnosis
Diagnosis klinis : Cognitive Impairment Post Stroke
Diagnosis topis :
Diagnosis etiologis : Stroke Iskemik
E. Tatalaksana
F. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. Stroke
B. Fungsi luhur
BAB IV
KESIMPULAN
BAB V
DAFTAR PUSTAKA