Lapisan Ozon Menipis Akibat Pemakaian Cfc

download Lapisan Ozon Menipis Akibat Pemakaian Cfc

of 10

description

Dampak pemakaian CFC terhadap lapizan ozon

Transcript of Lapisan Ozon Menipis Akibat Pemakaian Cfc

LAPISAN OZON MENIPIS AKIBAT PEMAKAIAN CFC (CLOROFLUOROCARBON) (BagianII)Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon.CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya,1. AC2. kulkas3. bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum4. pembuatan busa5. bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronikSatu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.MEKANISME PERUSAKAN LAPISAN OZON

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON.Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi.Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan lubang tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.REGULASI1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan United Nations Environment Programme (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon;1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat.1990 Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush.1991 Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000.1995 CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC hingga 2020 pada negara maju dan hingga 2016 di negara berkembang.UPAYA INDONESIAIndonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani Konvensi Vienna maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No 23 Tahun 1992. Berdasarkan Keputusan Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara bertahap.Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk menghapus penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF), di mana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP, Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di sektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor pendinginan.Pekerjaan di kedua sektor ini telah membantu mengurangi produksi CFC Indonesia sebanyak 498 ton metrik dan 117 ton metrik di masing-masing sektor.Memang timbulnya penipisan lapisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC oleh negara-negara maju beberapa dekade yang lalu, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik negara maju maupun negara berkembang yang saat ini masih menginginkan penggunaan zat kimia buatan manusia tersebut dalam industrinya perlu melakukan tindakan yang diperlukan. Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.

Dampak Deplesi OzonDampak deplesi ozon pada dasarnya berpangkal pada meningkatnya radiasi sinar ultraviolet-B (panjang gelombang 280 320 nm) ke bumi karena berkurangnya lapisan ozon yang menerapnya di lapisan stratosfir. Karena sinar yang bergelombang pendek ini mempunyai energi yang sangat besar, maka sinar ini mempunyai pengaruh pada sel hidup. Menurut perkiraan Badan Proteksi Lingkungan Amerika Serikat (US EPA) hanya dengan pengurangan ozon sebesar 5% saja akan menyebabkan dampak antara lain sebagai berikut:1. Meningkatnya kasus kanker kulit melanoma, yang sering berakibat fatal2. Menaikkan kasus katarak dan kerusakan mata, kulit terbakar matahari, dan kanker mata pada sapi3. Menurunkan daya kekebalan tubuh (imunitas) manusia hingga mudah sakit.4. Menurunkan laju pertumbuhan daun dan batang pada jenis-jenis kapas, melon, dan kol5. Menurunkan kapasitas produksi pada beras, jagung, dan kedelai.6. Menurunkan kemampuan fotosintesis, kemampuan reproduksi, dan pertumbuhan ekosistem akuatik laut dan peraairan tawar.7. Merusak bahan-bahan plastic dan polimer

Dari beberapa dampak di atas dapat disimpulkan juga bahwa deplesi lapisan ozon ini selain membawa dampak pada kesehatan akhirnya akan berdampak besar pada sosial-ekonomi masyarakat.

C. IDE/PENDAPATPenyelesaian MasalahKarena penyebab utama deplesi lapisan ozon adalah CFC, Halon, metalbromida, serta bahan perusak ozon lainnya, maka usaha yang pertama adalah segera mengurangi dan menghentikan pemakaian dan memproduksi bahan-bahan itu, antara lain dengan cara-cara berikut:1. Penghentian penggunaan CFC sebagai bahan penyemprot/aerosol.2. Penghentian penggunaan metilbromida dalam penyemprotan hama. 3. Penghentian produksi busa plastik yang menggunakan CFC.4. Penggantian bahan pendingin CFC/Freon pada AC/kulkas dengan bahan lainnya5. Penggantian halon pada pemadam kebakaran.

Kepedulian industri, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat umum sangat diharapkan untuk mengambil tindakan dalam menghadapi kecenderungan meningkatnya bahaya tersebut, dengan cara mengurangi dan menghapuskan penggunaan Bahan Perusak ozon tersebut sehingga apabila upaya-upaya tersebut sepenuhnya dilaksanakan, dperkirakan lubang ozon dapat menutup sempurna pada tahun 2050. Dukungan internasional untuk melindungi lapisan ozon dimulai sejak Konvensi Wiena pada bulan Maret 1989, dimana disepakati oleh 20 negara untuk mengurangi penggunaan CFC dan melakukan studi lanjut tentang effek CFC pada lapisan ozon. Kemudian pada September 1987 lahir kesepakatan international ke dua yang lebih dikenal dengan nama Protokol Montreal, disini 27 negara peserta sepakat untuk membatasi produksi CFC dan halon. Hingga tahun 2000 Protokol Montreal ini telah diratifikasi oleh 160 negara dan telah dimodifikasi dengan amandemen London (1990), amandemen Copenhagen (1992), dan amandement Montreal (1997). Tujuan utama dari amandemen-amandemen ini ialah untuk mempercepat phasing out CFC dan halon.

Pemerintah Indonesia sehubungan dengan ini telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan no. 110/MPP/Kep/1/98 and no 111/MPP/Kep/1/98 dan diamandemen dengan keputusan no. 410/MPP/Kep/9/98 dan no. 411/MPP/Kep/9/98 yang isinya antara lain larangan importasi CFC dan barang-barang yang berisi CFC, serta pembuatan barang yang menggunakan CFC sejak awal 1998. Disamping itu juga digiatkan sosialisasi tentang penghentian penggunaan CFC dan penggunaan bahan penggantinya, baik melalui seminar-seminar atau penjelasan langsung oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Bapedal.

D. CONTOH KASUSDilema Lubang Ozon dan Kerusakan Ozon di Inggris Akibat Kondisi Cuaca Arktik

Ketika Es Antartika Terancam Oleh Pulihnya Lubang OzonKalau lubang ozon sudah terpulihkan, apakah kemudian pemanasan global bisa teratasi? Ternyata studi terkini menunjukkan pulihnya lubang ozon di atas Antartika malah menyebabkan lebih banyak es mencair pada dekade mendatang. Ketika lubang ozon pulih, pola angin yang melindungi interior wilayah kutub dari udara yang hangat menjadi terbuka, mengakibatkan Antartika menghangat, demikian juga kondisi yang lebih hangat dan kering di Australia.

Kendati suhu global meningkat, interior Antartika mempunyai situasi yang unik karena cenderung mendingin pada musim panas dan gugur selama beberapa dasawarasa belakangan. Ilmuwan mengaitkan pendinginan tersebut dengan adanya lubang pada lapisan ozon yang mempengaruhi pola sirkulasi atmsofer dan memperkuat angin yang mengarah ke barat dan berputar-putar di dalam benua Antartika. Angin tersebut mengisolasi interior Antartika dari pola pemanasan, sebagaimana yang teramati pada semenanjuang Antartika serta bagian lain dunia.

Upaya untuk mencegah terjadinya lubang pada ozon telah dilakukan semenjak lama. Protokol Montreal tahun 1987 telah berhasil mengupayakan pelarangan bahan-bahan perusak ozon, sehingga kerusakan yang lebih parah bisa terhindarkan. Tetapi permasalahan tidak sesederhana itu. Studi telah dilakukan pada dinamika antara ozon strastosfer dan kondisi atmosfer dari tahun 1950 sampai akhir abad ke dua puluh; hasilnya menunjukkan bahwa ketika tingkat ozon terpulihkan, lapisan bawah stratosfer di atas Antartika - 10-20 km di atas permukaan BUmi - akan menyerap radiasi ungu-ultra, dan menaikkan temperatur sampai 9 derajat C, mengurangi gradien temperatur utara-selatan yang kuat. Kalau sudah begitu, temperatur menjadi lebih suam-suam kuku di Antartika, bersamaan dengan itu, angin yang mengarah ke barat menjadi lebih lemah dan menghasilkan temperatur yang lebih hangat dan kering di Australia dan meningkatnya presipitasi di Amerika Selatan.

Model iklim, sebagaimana yang dipergunakan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Changes) tidak memperhitungkan detil mengenai kimiawi ozon. Banyak model tidak menyertakan situasi pada 30 km di atas permukaan Bumi, sementara untuk menjelaskan stratosfer itu paling tidak membutuhkan ketinggian sampai 60 km. Tentu saja ini menjadi tantangan bagi ilmuwan yang bekerja pada analisis iklim untuk memperhitungkan perubahan ozon dari pengurangan sampai penyembuhannya selama abad dua puluh dan dua puluh satu.

Jika didapatkan umpan-balik bahwa ternyata pencairan es berdasarkan model yang ada masih kurang tepat, maka tingkat aman karbon-dioksida yang ditetapkan selama ini juga salah. Produktivitas biologi di lautan ditentukan oleh pola sirkulasi lautan dan atmosfer, sehingga studi mendatang harus bisa menggandeng sekaligus dinamika lautan pada kimiawi ozon dan iklim.

Kerusakan Ozon di Inggris Akibat Kondisi Cuaca ArktikPara ilmuwan mengatakan lapisan ozon di atas atmosfer daerah Inggris berada di tingkat rendah. Pengamatan ozon yang berpusat di Jerman memperlihatkan lapisan ozon, berfungsi melindungi bumi dari radiasi matahari yang berbahaya, ketebalannya makin menipis, yakni dari 4 mm - 5mm turun menjadi 2,5 mm.

Menurunnya ketebalan lapisan ozon di Inggris, menurut kepala program pengamatan ozon Eropa di Postdam, disebabkan adanya kombinasi dari salju Arktik dan udara bertekanan tinggi di sekitar Atlantik Utara. Keadaan tersebut dapat bertambah buruk, tergantung dari apa yang terjadi pada bulan selanjutnya dan juga bahwasanya penipisan ozon yang terjadi di Inggris baru-baru ini memang hal yang signifikan. Tingkatan ozon menipis di sekeliling Arktik dan Antarktika akibat pantulan sinar matahari mendorong bahan-bahan kimia perusak ke atmosfer. Temperatur rendah mempercepat kerusakan ini, dan yang paling menjadi perhatian saat ini adalah Antartika, dimana sebuah lubang di lapisan ozon telah terbuka sejak tahun 80-an.Melihat kondisi suhu dingin yang tidak biasa di Arktik saat musim dingin (yang dihubungkan dengan pemanasan global) para ilmuwan Eropa memberi peringatan mengenai kerusakan ozon di utara pada bulan Januari.

Komisi Eropa mengatakan bahwa sehubungan dengan terjadinya pendinginan di lapisan stratosfer Arktik, peningkatan kerusakan ozon dapat terjadi dalam beberapa dekade. Sebuah lubang di lapisan ozon dapat mengakibatkan meningkatnya intensitas radiasi UV yang mempengaruhi daerah kutub dan skandinavia, dan mungkin turun ke Eropa Tengah. Hal ini dapat mempengaruh kesehatan manusia dan juga keanekaragaman hayati lainnya.

Kerusakan lapisan ozon yang diakibatkan oleh penggunaan zat-zat kimia yang mengandung CFCs (chloroflurocarbons) seperti yang terdapat di dalam pendingin ruangan dan aerosols sprays ini diakibatkan oleh banyaknya Chlorine yang dihasilkan dari suatu fenomena yang dikenal dengan polar vortex.

Polar vortex merupakan kejadian dimana CFCs digerakkan oleh sirkulasi angin global menuju utara dan selatan bumi, sehingga kumpulan CFCs tersebut terjebak di kutub. Awan yang terbentuk dalam musim dingin ini adalah yang terbesar terlihat di Arktik dalam 20 tahun terakhir. Polar vortex merupakan tempat kejadian dan situasi menjadi lebih buruk. Kerusakan ozon yang terjadi bisa lebih banyak lagi jika vortex tetap stabil.

Kutub Arktik berputar, tidak seperti Antarktika yang tetap posisinya tiap tahun. Hal ini mencegah penipisan ozon yang terpusat pada suatu tempat, seperti yang terjadi di hemisphere selatan setiap musim semi, namun hal ini membuat pancaran UV ke permukaan bumi tidak dapat diprediksi.

Kebanyakan pengrusakan ozon terjadi karena pembentukan formasi ozon baru di daerah tropis, yang diangkut ke Arktik. Kerusakan zat kimia ozon semestinya diimbangi dengan perpindahan ozon.

Kerusakan lapisan ozon karena adanya pergerakan alami polar vortex Arktik yang menyebar sampai sekitar Skandinavia dan daerah Inggris bagian utara lainnya. Musim dingin 2004-2005 di Arktik merupakan musim dingin yang paling buruk yang pernah tercatat, dengan temperatur mencapai -78C pada lapisan stratosfer. Sampai sejauh ini, hal tersebut merupakan bukti yang paling dipercaya bahwa perubahan iklim global dapat mempengaruhi kenaikan suhu yang ekstrim daripada hanya sekedar pemanasan secara umum di lapisan atmosfer yang lebih rendah.

E. LESSON LEARNEDDengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, yang mana saat ini semakin mempermudah bagi kita untuk terus memantau perubahan-perubahan lingkungan global, sehingga sudah seharusnya kerusakan-kerusakan lingkungan yang dapat kita pantau terus berupaya kita atasi. Permasalahan seperti deplesi ozon bukan sekedar masalah global yang penanganannya diatasi oleh pihak pemerintahan ataupun sejenisnya, karena sebagai upaya preventif, kita sebagai penduduk dunia juga wajib untuk memikirkannya dan terlebih mengatasinya.