laparatomi ekplorasi

9
Bagian Keperawatan Gawat Darurat Program Profesi Ners Stikes Mega Rezky Makassar Laporan Pendahuluan 03 januari 2013 LAPORAN PENDAHULUAN LAPARATOMI EKSPLORASI Disusun Oleh: Windryanti Karim, S.Kep 11 3145 201 062 CI LAHAN CI INSTITUSI ( ) ( )

Transcript of laparatomi ekplorasi

Page 1: laparatomi ekplorasi

Bagian Keperawatan Gawat DaruratProgram Profesi NersStikes Mega Rezky Makassar

Laporan Pendahuluan 03 januari 2013

LAPORAN PENDAHULUAN LAPARATOMI EKSPLORASI

Disusun Oleh: Windryanti Karim, S.Kep

11 3145 201 062

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

Dibuat Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan KlinikBagian Peminatan Keperawatan Gawat Darurat

Program Studi Pendidikan Profesi NersSTIKes Mega Rezky

Makassar2013

Page 2: laparatomi ekplorasi

Bagian Keperawatan Gawat DaruratProgram Profesi NersStikes Mega Rezky Makassar

Laporan Kasus 03 Januari 2013

LAPORAN KASUS PADA KLIEN An “S” DENGAN LAPARATOMI EKSPLORASI DI RUANG OK IRD RSUP DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO MAKASSAR

Disusun Oleh: Windryanti Karim, S.Kep

11 3145 201 062

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

Dibuat Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan KlinikBagian Peminatan Keperawatan Gawat Darurat

Program Studi Pendidikan Profesi NersSTIKes Mega Rezky

Makassar2013

Page 3: laparatomi ekplorasi

Laporan Pendahuluan

A. Pengertian

Menurut Donna D. Ignatavicus (1995:1615) dan Dr.Med.Ahmad Ramali (2000:194),

laparatomi eksplorasi adalah pembedahan untuk membuka rongga perut dengan

memeriksa abnormalitas rongga perut. Laparatomy eksplorasi digunakan untuk

mengetahui sumber nyeri atau akibat trauma dan perbaikan bila diindikasikan.

B. Indikasi

1. Trauma abdomen (tumpul atau tajam)

Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang terletak

diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk

(Ignativicus & Workman, 2006). Dibedakan atas 2 jenis yaitu : Trauma tembus

(trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium) yang disebabkan oleh :

luka tusuk, luka tembak. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam

rongga peritoneum) yang dapat disebabkan oleh pukulan, benturan, ledakan,

deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (sit-belt).

2. Peritonitis, inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa rongga abdomen, yang

diklasifikasikan atas primer, sekunder dan tersier. Peritonitis primer dapat

disebabkan oleh spontaneous bacterial peritonitis (SBP) akibat penyakit hepar kronis.

Peritonitis sekunder disebabkan oleh perforasi appendicitis, perforasi gaster dan

penyakit ulkus duodenale, perforasi kolon (paling sering kolon sigmoid), sementara

proses pembedahan merupakan penyebab peritonitis tersier.

3. Sumbatan pada usus halus dan besar (Obstruksi), gangguan (apapun penyebabnya)

aliran normal isi usus sepanjang saluran usus

4. Apendisitis mengacu pada radang apendik, Suatu tambahan seperti kantong yang tak

berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari

apendisitis adalah obstruksi lumen oleh fases yang akhirnya merusak suplai aliran

darah dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi.

Page 4: laparatomi ekplorasi

5. Tumor abdomen

6. Pancreatitis (inflammation of the pancreas)

7. Abscesses (a localized area of infection)

8. Adhesions (bands of scar tissue that form after trauma or surgery)

9. Diverticulitis (inflammation of sac-like structures in the walls of the intestines)

10. Intestinal perforation

11. Ectopic pregnancy (pregnancy occurring outside of the uterus)

12. Foreign bodies (e.g., a bullet in a gunshot victim)

C. Persiapan Pasien

1. Inform consent

2. Puasa

3. Cek kebutuhan operasi

4. Setelah pasien di lakukan pembiusan

- Atur posisi dengan terbaring

- Pasang plate diatermi

D. Persiapan Alat

1. Persiapan alat tidak steril

- Plate diatermi dan mesinnya

- Suctio pump

- Bantal

- Gunting dan hypofexl plester

- Tempat sampah medis, non medis, tajam

2. Persiapan alat steril

a. Instrumen dasar yang disiapkan

- Desinfeksi klem ® 1

- Duk klem ® 5- Mald voeder ® 2- Kocher ® 5

Page 5: laparatomi ekplorasi

b. Alat tambahan

- Hand scoon

- Kasa, depres, handle lampu

- Senur diatermis

- Selang suction

- Linen set

c. Alat kesehatan

- Bengkok (besar / kecil) ® berisi larutan Hibitan 1 : 200 dan savlon

- Kasa dan deppes secukupnya

- Linen set

- Diatermi

- Hand scoon

- Kanule

d. Istrumen teknik

- Spong hading forceps / desin fektan klem

- Towel klem / dock klem

- Hand cut mes

- Diatermi

- Klem / krom klem

- Ces

- Won huck tajam

- Kocker

- Pinset anatomis

- Darem kas

- Langen bek

- Krom klem

- Nofude

- Benang atromatik

- Benang fikril

- Plain cut gut

Page 6: laparatomi ekplorasi

E. Cara kerja / teknik instrument

1. Perawat instrument cuci tangan, keringkan dengan waslap, pasang baju operasi

dan handscon steril sesuai ukuran tangan.

2. Pasang sarung meja mayo dan duck kecil 3 lapis dan kemudian menyiapkan dan

mengatur instrumen di meja mayo.

3. Asisten dan operator cuci tangan sesuai prosedur operasi, kemidian pasang baju

operasi dan hand scon.

4. Berikan pada asisten cucing berisi larutan hibitan, deppres dan desin fektan klem

untuk desinfeksi lapangan operasi

5. Dropping lapangan operasi berikan 2 duck besar, 5 duk kecil dan 3 duk klem.

6. Pasang selang suction + canule dan senur diatermi di dekat lapangan operasi.

7. Berikan handcutmes pada operator untuk membuka insisi abdomen.

8. Berikan klem dan ces untuk menghentikan perdarahan.

9. Berikan won huck tajam untuk menarik sampai ke fasia.

10. Berikan kocher yang terdapat gigi untuk menjepit fasia kanan dan kiri (pakai

gunting mes cembung).

11. Berikan pinset anatomis untuk membantu peritonium.

12. Berikan kasa besar untuk mendrapping perdarahan.

13. Berikan langen bek untuk meregangkan jaringan abdomen.

14. Berikan kron klem dan uru bek.

15. Berikan nafder untuk menjahit abdomen dengan memakai benang fikril / plain cut

gut dengan jarum atromatik yang tajam untuk bagian dalam abdomen dan bagian

luar dengan heat untuk kolon bagian luar.

16. Jika perdarahan berhenti maka mouthspider dilepas dan dibersihkan daerah

sekitar abdomen dengan cara di hisap.

17. Bersihkan px dengan evaluasi kembali dengan dokter anasthesi.

18. Bersihkan alat kemudian diset kembali lalu di sterilkan.

Page 7: laparatomi ekplorasi

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and suddart. 1988. Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth Edition.

Philadelpia: J.B. Lippincott Campany

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Fitzpatrick, JK. 1997. Abdominal Surgical Approaches in Danakas GT Pietrantoni M (ed)

“The Care Of The Gynecologic / Obstetric Patient”. St Louis, Missouri, Mosby.

Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung: Yayasan IAPK Pajajaran

Bandung

Soeparman, dkk. 1987. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

http://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/instrumen-teknik-laparatomi.html

http://www.ziddu.com/download/16469470/askeplaparotomy.docx.html