Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

11
LAPORAN PRAKTIKUM Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kimia Praktik Disusun oleh : Nama : Siska Hidayat NIM : 1211C1052 S1 ANALIS MEDIS (Kelas : B) Tk . I SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG 2013

description

Sebelumnya mohon maaf, ini adalah laporan saat saya pertama kali masuk, jadi baik cara penulisan maupun isinya kurang begitu bagus..

Transcript of Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Page 1: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kimia Praktik

Disusun oleh :

Nama : Siska Hidayat

NIM : 1211C1052

S1 ANALIS MEDIS (Kelas : B) Tk . I

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

2013

Page 2: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

LAPORAN PRAKTIKUM 10

Judul : Perubahan PH pada Reaksi Asam Basa

Tanggal : 8 Januari 2013

Tujuan : Untuk menentukan jenis indikator pH asam-basa.

Teori :

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau

kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion

hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara

eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah

skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan

berdasarkan persetujuan internasional.

Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz

Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH".

Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat),

yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula

yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada

tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".

Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan

dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada

tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang

yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi,

kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja

bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang

lebih rendah.

Asam, Basa, dan Garam

Asam, basa dan garam (Plassa). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan

dengan senyawa asam, basa dan garam, bahkan hampir tiap hari kita selalu menggunakan

senyawa yang bersifat asam maupun basa. Kita pun tak lepas dari garam karena hampir

semuamakan yang kita makan menggunakan garam. Untuk memahami tentang asam, basa

dan garam mari kita bahas bersama-sama.

Page 3: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

A. Asam

Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Semua senyawa asam

mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh adanya senyawa

yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang

dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat.

Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu, senyawa asam dapat kita temukan

juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada

pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang

berperan pada pengangkutan makanan

1. Ciri-Ciri Asam

a) Rasanya asam

b) Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah

c) Mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7

d) Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)

e) Dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas hidrogen

f) Bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya

2. Peranan Asam Dalam Kehidupan

Asam merupakan salah satu senyawa yang memiliki peranan yang sangat penting

dalam kehidupan. Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut.

Tabel 1.1 Beberapa Asam yang Ada di Sekitar

Page 4: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menimbulkan

berbagai kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya karena asam bersifat korosif. Salah

satunya adalah peristiwa hujan asam. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh

hujan asam:

a. mungubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai dengan tumbuhan dan

mengakibatkan pohon/tanaman mati.

b. dapat menghilangkan unsur-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi kesuburan

tanah.

c. mengubah pH air sehingga dapat mematikan ikan-ikan dan biota-biota air.

d. bangunan, terutama yang terbuat dari batu pualam (karbonat dan logam).

Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Para

ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa dalam abu gosok

dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak/minyak , sehingga menjadi larut. Sedangkan,

untuk mencuci piring yang sangat berminyak perlu menggunakan sabun. Sabun dapat

melarutkan lemak dan minyak. Para penderita magh selalu minum obat berupa magnesium

hidroksida atau aluminium hidroksida.

1. Ciri-Ciri Basa

a. Pahit dan licin di kulit

b. Mempunyai pH lebih dari 7

c. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

d. Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)

e. Dapat menetralkan sifat asam

f. Bersifat kausatik atau dapat merusak kulit

C. Teori Asam Basa Arrhenius

Dari uraian di atas, salah satu ciri dari asam adalah senyawa yang berasa asam dan

memerahkan lakmus biru sedangkan basa adalah senyawa berasa pahit dan licin di kulit serta

dapat membirukan lakmus merah. Ciri tersebut belum dapat menjelaskan mengapa asam atau

basa dapat menghantarkan listrik atau dikenal dengan istilah elektrolit. Untuk itu, Svante

August Arrhenius mengajukan suatu konsep asam-basa yang di kenal sebagai teori asam-basa

Arrhenius.

Page 5: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidrogen

(H+). Semakin banyak ion H

+, semakin kuat sifat asamnya. Dengan demikian, dikenal asam

kuat dan asam lemah. Asam kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion),

sedangkan asam lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion). Perhatikan

tabel berikut.

Tabel 1.2 Asam Kuat dan Reaksi Ionisasinya

Tabel 1.3Beberapa Asam Lemah dan Reaksi Ionisasinya

Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida

(OH-). Semakin banyak ion OH

-, semakin kuat sifat basanya. Dengan demikian, dikenal basa

kuat dan basa lemah. Basa kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion),

sedangkan basa lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion). Perhatikan tabel

berikut.

Page 6: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Tabel 1.4 Basa Kuat dan Reaksi Ionisasinya

Tabel 1.5 Beberapa Basa Lemah dan Reaksi Ionisasinya

D. Garam Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam dapur yang biasa digunakan untuk bumbu

masak. Garam dapur merupakan salah contoh dari garam menurut ilmu kimia. Seperti halnya

asam dan basa, garam juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan.

Adapun ciri-ciri dari garam antara lain:

1. Dalam bentuk leburan (cairan) atau lelehan dapat menghantarkan listrik

2. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral tergantung jenis asam (kuat atau

lemah) dan basa (kuat atau lemah) pembentuknya.

a. asam kuat dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat netral

b. asam kuat dan basa lemah akan terbentuk garam yang bersifat asam

c. asam lemah dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat basa

E. E. Tingkat Keasaman (pH)

Tingkat keasaman merupakan ukuran besar kecilnya pH yang menunjukkan skala

keasaman dan kebasaan suatu larutan, angkanya sekitar 0 sampai dengan 14 dengan

ketentuan sebagai berikut.

1. Larutan asam memiliki pH<7

2. Larutan basa memiliki pH>7

3. Larutan netral memiliki pH=7

Page 7: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

TABEL INDIKATOR

Indikator Rendah pH warna Transisi kisaran pH Tinggi pH warna

Timol biru (transisi

pertama) merah 1.2-2.8 kuning

Timol biru (transisi

kedua) kuning 8.0-9.6 biru

Thymolphthalein tanpa warna 9.3-10.5 biru

Phenol red kuning 6.4-8.0 merah

Netral merah merah 6.8-8.0 kuning

Naphtholphthalein berwarna kemerahan 7.3-8.7 kehijauan ke biru

Metil merah merah 4.4-6.2 kuning

Metil kuning merah 2.9-4.0 kuning

Methyl orange merah 3.1-4.4 kuning

Leucomalachite

hijau (transisi pertama) kuning 0.0-2.0 hijau

Leucomalachite

hijau (transisi 2) hijau 11.6-14 tanpa warna

Page 8: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Indikator Rendah pH warna Transisi kisaran pH Tinggi pH warna

Kresol Merah Kuning 7.2-8.8 kemerahan-ungu

Gentian violet ( Methyl

violet 10B ) Kuning 0.0-2.0 biru-violet

Fenolftalein tanpa warna 8.3-10.0 fuchsia

Disaring metil

orange (transisi

pertama)

Merah 0.0-3.2 abu-abu

Disaring metil

orange (transisi kedua) abu-abu 3.2-4.2 hijau

Congo red biru-violet 3.0-5.0 merah

Bromothymol biru Kuning 6.0-7.6 biru

Bromofenol biru Kuning 3.0-4.6 ungu

Bromocresol purple Kuning 5.2-6.8 ungu

Bromocresol green Kuning 3.8-5.4 biru

Azolitmin Merah 4.5-8.3 biru

Page 9: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Indikator Rendah pH warna Transisi kisaran pH Tinggi pH warna

Alizarine Kuning R kuning 10.2-12.0 merah

Alat dan Bahan :

- APD - Statif

- Buret - Botol semprot

- Gelas kimia - Larutan NaOH 0,1 M

- Pipet volume - Larutan HCl 0,1 M

- Bulp - Kertas lakmus universal

- Erlenmeyer

Cara Kerja :

1. Ukur 10 ml larutan HCl 0,1 M, masukkan kedalam Erlenmeyer 100 ml, ukur pH

larutan dengan kertas universal.

2. Ditambahkan larutan NaOH 0,1 M sambil dikocok dan ukur pH larutan setiap

penambahan 4 ml larutan HCl 0,1 M hingga 20 ml.

3. Buat Grafik.

4. Tentukan jenis indikator asam-basa yang cocok untuk mengamati saat reaksi NaOH

dengan HCl tepat sempurna.

Data Pengamatan :

HCl

Penambahan

NaOH

pH

10mL - 2

10mL 4mL 2

10mL 8mL 3

10mL 12mL 10

10mL 16mL 12

10mL 20mL 12

Page 10: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Reaksi :

HCl + NaOH NaCl + H2O

Grafik :

Titik potong di 3,7

Kesimpulan :

Setelah dilakukan percobaan, maka indikator yang cocok untuk reaski NaOH dan HCl (3-7)

adalah :

Metil merah (4.4-6.2)

Methyl orange (3.1-4.4)

Disaring metil orange (transisi kedua) (3.2-4.2)

Congo red (3.0-5.0)

Bromofenol biru (3.0-4.6)

Bromocresol purple (5.2-6.8)

Bromocresol green (3.8-5.4)

0

2

4

6

8

10

12

14

NaOH 0 NaOH 4mL NaOH 8mL NaOH 12mL NaOH 16mL NaOH 20mL

Reaksi Penambahan NaOH pada HCl

Page 11: Lap - Perubahan pH Pada Reaksi Asam Basa

Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/PH

http://sahri.ohlog.com/penetralan-asam-basa.oh81201.html

http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/04/asam-basa-dan-garam.html

http://www.ask.com/web?l=dis&o=APN10023&qsrc=2869&gct=kwd&q=perubahan%20PH

%20pada%20reaksi%20asam%20basa

http://en.wikipedia.org/wiki/PH_indicator