lap PCT 10
-
Upload
witi-ekasari -
Category
Documents
-
view
102 -
download
0
Transcript of lap PCT 10
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 1/24
INPUT DAN OUTPUT PENGENDALIAN PROSES
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat :
1. Mendemostrasikan rangkaian kalibrasi voltmeter dan process controller.
2. Menentukan input dan output yang terdapat pada alat PCT 10
3. Mendemonstrasikan pengubahan controller setting
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
• 1 set PC 10 + TRIMTOOL
• 2 kabel ukuran panjang
• 2 kabel ukuran pendek
III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
IV. DASAR TEORI
Input atau masukan adalah efek dari lingkungan ke suatu proses kimia, sedangkan output
atau keluaran adalah efek dari proses kimia ke lingkungan.
Dalam suatu pengendalian hubungan antara input, proses dan output merupakan satu loop
(siklus) yang utuh. Output merupakan keluaran dari proses yang menerima input.
Input dapat dibagi dua, yaitu :
a. Variable yang dimanipulasi (diubah) : apabila harga input tersebut berasal dari operator atau
pengendali (controller)
b. Gangguan : apabila harga input tersebut berasal dari lingkungan dan buka berasal dari
pengendalian atau operator
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 2/24
Output dibagi dua :
a. Output terukur : apabila harga output tersebut dapat diukur
b. Output tak terukur : apabila harganya tidak dapat atau tak bias diukur
Pada alat PCT 10 terdapat lebih dari satu input dan lebih dari satu output, masing –
masing dapat dilihat dari tulisan yang terdapat bagian bawah soket merah / hitam (polaritas arus).
Satu input dapat memberikan beberapa output, seperti yang terdapat pada process controller, atau
beberapa input mengasilkan satu output.
Konfigurasi adalah susunan informasi yang digunakan untuk menghubungkan
pengukuran kepada variable yang dimanipulasi.
Pada alat PCT 10 konfigurasi dapat dilihat pada process controller, dimana pada bagian
ini terdapat pengaturan controller (controller setting) yang berisi ketentuan yang diset oleh
operator agar controller menjalankan konfigurasi yang telah diset. Dari hasil pengaturancontroller menjadi harga pengukuran yang kemudian dievaluasi sesuai setting didalam controller
dan menghasilkan output pengendali berupa sinyal untuk mengubah variable yang dimanipulasi.
Contoh pada setting ON/OFF dengan histerisis = 2% dan set point = 50% maka apabila
input ke proses controller , 50% maka controller akan menghidupkan lampu indicator 24 VAC
menjukkan variable yang dimanipulasi (arus listrik) disambungkan. Pada saat input ke
controller . 50% + 2 % maka controller akan memutuskan arus listrik.
V. PROSEDUR KERJA
1. Kalibrasi Voltmeter
a. Menghidupkan alat PCT 10 dengan menaikkan level sekring ke atas dan menekan
tombol hitam 2 dan 5
b. Menyambungkan kabel dari tombol manual output ke voltmeter sesuai gambar
rangkaian kalibrasi (gambar 2). Perhatikan loop arus yang menuju ke sambungan
resistor 50 ohm
c. Memutar tombol manual ke kanan hingga maksimal untuk mendapatkan pembacaan
1, 00 volt pada voltmeter (20 mA melalui 50 ohm). Apabila harga pembacaan tidak
range 1,00 volt ± 0,002 volt maka ambil TRIMTOOL dan masukan soket SPAN,
putar ke kiri atau ke kanan sehingga didapat pembacaan dalam range
d. Memutar tombol manual ke kiri hingga maksimal untuk mendapatkan pembacaan 0,2
volt pada voltmeter (4 mA melalui 50 ohm). Apabila harga pembacaan tidak dalam
range 0,2 volt ± 0,002 volt maka ambil TRIMTOOL dan masukan soket ZERO, putar
ke kiri atau ke kanan sehingga didapat pembacaan dalam range
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 3/24
e. Ulangi 2 langkah terakhir hingga didapat pembacaan stabil dalam range.
2. Kalibrasi Proses Controller
Sebelum mengkalibrasi proses controller, harga setting didalam proses controller
diperiksa dahulu agar sesuai dengan harga setting seperti table dibawah ini.
a. Menghubungkan kabel dari manual output ke input pada proses controller dan output
dari proses controller ke Ammeter.
b. Menekan tombol C (konfigurasi dahulu) hingga salah satu digit pada layar set point
berkedip
c. Menekan tombol F (layar variable proses akan menampilkan Pr, harga Pr tidak
diganti)
d. Menekan F satu kali lagi hingga tampil Prop, sesuaikan harga Prop dengan harga
table diatas dengan menekan tombol D (digit). Apabila harga telah sesuai tekan
ENTER
e. Menekan F berulang satu demi satu dan ganti harga setting sesuai table diatas.
Menekan ENTER setelah memasukkan harga baru
f. Pada saat layar menampilkan Span. Putar tombol manual output ke kanan untuk
mendapatkan arus 20 mA. Lalu tekan tombol digit, tekan tombol ‘Δ’ atau tombol
hingga didapat pembacaan 100%. Perhatikan bahwa Ammeter menunjukkan 4 mA(aksi terbalik / reverse)
g. Menekan tombol F sekali lagi untuk menampilkan ZErO, putar tombol manual
output ke kiri untuk mendapatkan arus 4 mA. Lalu tekan tombol digit, tekan tombol
‘Δ’ atau tombol hingga didapat pembacaan 0%. Perhatikan bahwa Ammeter
menunjukkan 20 mA.
TABEL HARGA SETTING CONTROLLER UNTUK KALIBRASI
Controller Setting Kode Range Pengaturan Satuan
Harga pengesetan ( set point)Daya keluaran (power output)
Pita proporsional (Prop. Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
50-
2-
1,0
20
10
-
%%
%
Menit
Detik
Detik
-
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 4/24
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint limit)
Range linearitas 4 – 20 mA = 0 –
100 %
Aksi control : r = reverse (terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah kalibrasi)
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
-
-
5
100
100
-0 5
8
- r H/L
F
A L A H
n n U 0
- - -
-
- - -
-- - -
0
100
0
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%
%
VI. DATA PENGAMATAN
KALIBRASI VOLTMETER
ARUS LISTRIK HARGA PEMBACAAN
VOLTMETER
4 mA 0,999
20 mA 0,998
KALIBRASI PROCESS CONTROLLER
Controller Setting Kode Range Pengaturan Satuan
Harga pengesetan ( set point)
Daya keluaran (power output)
Pita proporsional (Prop. Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
-
Pr
Prop
Int
dEr
50
-
2-
1,0
20
%
%
%
Menit
Detik
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 5/24
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint limit)
Range linearitas 4 – 20 mA = 0 –
100 %
Aksi control : r = reverse (terbalik)
-
-
-
-
-SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah kalibrasi)
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAnZERo
10
-
-
-
5
100
100
- 0 5
8
- r H/L
F
A L A H
n n U 0
- - -
-- - -
-
- - -
0
100
0
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%%
VII. ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan ini dilakukan 2 kalibrasi terhadap peralatan PCT 10, yaitu kalibrasi untuk
voltmeter dan kalibrasi untuk PC. Pada kalibrasi voltmeter, variabel yang diatur adalah kuat arus
yang dialirkan ke hambatan yang akan menghasilkan tegangan yang terbaca pada display. Untuk
arus 20 mA, harga voltmeternya harus 1 ± 0,002 volt. Untuk arus 20 mA diatur dengan
memasukkan TRIMTOOL ke socket SPAN dan diatur hingga diperoleh bacaan dalam rangetersebut. Begitu juga untuk arus 4 mA ( range tegangan 0,2 ± 0,002 volt ) yang diatur dengan
memasukkan TRIMTOOL ke socket ZERO dan diatur hingga diperoleh bacaan dalam range
tersebut. Tujuan dari kalibrasi voltmeter ini ialah untuk menunjukkan alatnya berfungsi atau
tidak.
Kemudian untuk kalibrasi PC (Proces Controller) dilakukan dengan menghubungkan 2
kabel yang semula dipasangkan di voltmeter dipindahkan ke input dan output pada bagian
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 6/24
Process Controller. Untuk selanjutnya dilakukan dengan memasukkan harga-harga yang telah
ada pada tabel harga setting controller untuk kalibrasi PC hingga proses kalibrasi untuk PC
selesai.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
- Sebelum alat PCT 10 digunakan, perlu dilakukan terlebih dahulu kalibrasi alat.
Terutama kalibrasi untuk voltmeter dan PC (Procces Controller). Hal ini dilakukan
guna mengetahui alat tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak.
- Menggunakan PCT-10 sangat membutuhkan kabel dan trimtool. Kalau tidak ada
kabel maka PCT-10 tidak akan bekerja, begitu pula dengan trimtool kalau tidak ada
maka kita tidak akan bisa mengatur nilai parameter pada PCT-10.
- Kemudahan mengkalibrasi alat ini dapat dipengaruhi oleh usia alat dan keadaan kabel
penyambung.
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 7/24
DAFTAR PUSTAKA
............Jobsheet. 2012. Petunjuk Praktikum Pengendalian Proses . Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 8/24
PENGENDALIAN ON / OFF SECARA MANUAL
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mendemonstrasikan operasi relai saklar output (SWITCHED OUTPUT)
2. Membedakan kontak terbuka normal dan tertutup normal
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
- 1 set PCT 10
- 1 buah TRIMTOOL
- 1 buah lampu indicator 24 VAC
III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
IV. DASAR TEORI
Pengendalian tidak kontinyu atau disebut pengendalian ON / OFF mempunyai dua
gerakan output yaitu ON (hidup) dan OFF (mati) terhadap input yang diberikan kepada proses.
Pengendalian tidak kontinyu ini juga terbagi dua atas gerakan pengendalinya, yaitu
manual dan otomatis. Manual karena yang bertindak sebagai pengendali yang mengevaluasi dan
menentukan tindakan ke pengendalinya berupa alat pengendali.
Kontak terbuka normal (N/O ) : kontak yang terjadi letaknya terpisah (soket A dan C)
dan karenanya tidak menghantarkan listrik saat soket A dan C tidak dihubungkan.
Kontak tutup normal (N/C) : kontak tersambung walaupun soket A dan C tidak dihubungkan
Saklar pada posisi (N/O) atau (N/C) tergantung pada penggunaannya, apabila diinginkan
output dalam posisi ON tanpa perlu menggunakan kabel antara soket A dan C maka posisi yang
dipilih adalah normally closed contact (N/C). sedangkan apabila dinginkan output dalam posisi
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 9/24
ON namun memerlukan penyambungan kabel disoket A dan C, maka posisi saklar adalah
normally open contact (N/O). begitu juga sebaliknya untuk posisi OFF.
Lampu indicator yang terpasang pada soket 24 VAC akan menyala atau mati sesuai
posisi relai saklar yang dipilih oleh operator. Hal yang sama juga terjadi untuk soket 240 VAC,
arus listrik akan mengalir atau terputus sesuai posisi relai.
Relai disini memungkinkan pengaturan ON/OFF voltase tinggi (240 VAC dan 24 VAC)
menggunakan arus listrik 4 – 20 mA atau 0 -1 volt
V. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat PCT 10
2. Menghubungkan kabel dari soket A ke C dan posisi relai pada N/O, amati yang terjadi
pada lampu.
3. Melepaskan kabel soket A dan C bergantian, amati yang terjadi
4. Mengulangi langkaha 2 untuk posisi relai pada N/C
5. Mengulangi langkah 2 dan 4 untuk kabel terhubung ke A – B dan B – C. amati lampu
VI. DATA PENGAMATAN
PENGAMATAN NORMAL OPEN CONTACT (N/O)
Posisi Kabel Kondisi Lampu
A ke C Hidup
PENGAMATAN NORMAL CLOSE CONTACT
Posisi Kabel Kondisi Lampu
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 10/24
A ke C Mati
VII.ANALISA PERCOBAAN
Untuk melakukan percobaan ini terlebih dahulu dengan mengkalibrasi alat PCT-10
seperti pada percobaan sebelumnya. Pada percobaan ini digunakan lampu indikator pada kabel
yang dihubungkan pada switched output untuk melihat perbedaan pada kontak terbuka normal
dan kontak tertutup normal. Untuk kontak terbuka normal (N/O), dapat dilihat bahwa saat posisi
kabel A ke C lampu indikator menyala. Sedangkan pada saat kabel dihubungkan ke yang lain,
lampu tidak menyala. Hal ini terjadi karena pada kontak terbuka normal (N/O), dimana listrik
akan mengalir pada kontak yang letaknya terpisah yaitu pada A dan C sehingga lampu dapat
menyala. Sebaliknya pada kontak tertutup normal (N/C) meskipun kabel pada soket A dan C
tidak dihubungkan, listrik dapat mengalir. Oleh karena itu pada saat kabel A ke B dan B ke C
dihubungkan, lampu indikator tetap menyala.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
- Pengendalian ON/OFF manual pada PCT-10 dilakukan pada area Switched Output
- Pengendalian ON/OFF manual pada PCT-10 melibatkan tindakan manusia untuk
mengaturnya
- N/O tidak mempunyai katup arus penghubung sehingga dibutuhkan kabel
penghubung pada socket A ke C, sedangkan N/C tidak mempunyai katup arus
penghubung sehingga dibutuhkan kabel penghubung pada socket A ke C
DAFTAR PUSTAKA
.............Jobsheet. 2012. Petunjuk Praktikum Pengendalian Proses. Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 11/24
PENGENDALIAN ON/OFF SECARA OTOMATIS
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mendemonstrasikan pengendalian ON/OFF menggunakan proses controller
2. Mendemonstrasikan output relai ON/OFF sebanding waktu siklus
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
• 1 set alat PCT 10
• 1 buah TRIMTOOL
• 6 buah Kabel
• 1 buah lampu indicator 24 VAC
• 1 buah stopwatch
III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
IV. DASAR TEORI
Seperti dijelaskan diteori percobaan II bahwa pengendalian on/off selain manual adalah
otomatis, yang dalam hal ini menggunakan proses controller. Setting pada proses controller harus
diatur sedemikian rupa agar harga proporsional band, integral time dan derivative time adalah
NOL.
Selain itu pengendalian on/off dikenal HISTERISIS. Berdasarkan arti histerisis adalahkecenderungan instrument untuk memberikan output yang berbeda terhadapa input yang sama.
Pada pengendalian on/off terdapat DAERAH NETRAL, yaitu daerah dimana controller
tidak memberikan gerakkan perubahan output. Besar Daerah Netral adalah 2 kali besar harga
histerisi.
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 12/24
Contoh : untuk set point 50% dan histerisis 1 %, maka daerah netral adalah 2% yaitu dari harga
49% hingga harga 51 %.
Harga output pada pengendali on/off hanya dua, yaitu 0 % dan 100 % tergantung pada eror
terhadap set point.
%P ( output ) = 100% apabila % eror > 0
%P ( output ) = 0 % apabila % eror < 0
Sedangkan % eror menyatakan perbedaan antara harga control point (pengukuran)
terhadap harga set point.
Hubungan diatas menunjukkan saat harga variable proses (control point) melebihi harga set point
akan didapat % eror > 0 maka output dari control adalah 100% sedangkan apabila kurang dari set
point akan didapat % eror < 0 dan output controller adalah 0 %. Pada pengendali ini akan terjadi
fluktasi dari 0 % ke 100 % secara berulang selama proses berlangsung. Seperti grafik berikut :Apabila dipasang lampu indicator 24 VAC pada proses controller, dapat dilihat output 100%
berarti lampu akan menyala (arus listrik mengalir) sedang pada output 0% lampu akan mati (arus
listrik terputus). Hal sama juga berlaku untuk soket 240 VAC.
V. LANGKAH KERJA
I. PENGATURAN AWAL
1. Set harga Prop, Int, dan Der pada controller setting pada harga 0 dan harga (CY – t)
pada 3 detik. Set harga HYSt pada 1 %
2. Memasang kabel dari manual output ke input pada proses controller (4 – 20 mA) dan
letakkan lampu indicator pada soket 24 VAC
II. OUTPUT RELAI ON/OFF
1. Mengatur input ke PROCESS CONTROLLER dengan memutar tombol manual output
4 – 20 mA
2. Mengamati bahwa OUTPUT relai pada soket lampu indicator 24 VAC akan
menyalakan lampu ketika INPUT (harga terbaca pad layar variable proses) berada
dibawah harga set point 50% dan akan mematikan lampu ketika INPUT berada diatas
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 13/24
harga set point. Karena histerisis di SET pada 1%, maka lampu baru akan mati pada
saat INPUT 51% dan akan hidup kembali saat INPUT < 49%
3. Mengulangi percobaan dengan memvariasikan harga histerisi 3% dengan set point
40% dan histerisis 6% untuk set point 35%
III. OUTPUT RELAI WAKTU PROPORSIONAL
1. Mengubah harga Prop di controller setting menjadi 20% (maksimal, untuk
mendapatkan perbandingan maksimal antara input = output)
2. Mengatur prosess controller ke pengendalian MANUAL, menekan tombol F 1 kali
dan menekan tombol manual maka lampu akan indicator manual akan menyala
3. Menekan tombol F satu kali untuk menampilkan POWER OUTPUT (Pr), ubah
harga Pr ke nol dengan tombol digit, tekan ENTER
4. Memasang kabel dari soket output di PROCESS CONTROLLER ke soket
Ammeter
5. Memutar tombol manual output ke kiri (4 mA) maka lampu indicator tidak menyala
dan pembacaan Ammeter pada 20 mA
6. Memutar tombol manual output ke kanan dalam langkah 10% (lihat embacaan
dilayar variable proses), amati bahwa lampu akan mati dan hidup dalam siklus
pengulangan. Mencatat harga di Ammeter. Besar waktu hidup dan matinya akantergantung pada besarnya POWER OUTPUT (Pr) dari CONTROLLER dan
karenanya juga tergantung pada INPUT yang diberikan oleh manual output.
7. Mengamati bahwa pada saat output 50% perbandingan waktu lampu akan mati dan
hidup akan sama (proporsional = sebanding). Mencatat harga di Ammeter pada
setiap perubahan input ke controller.
8. Mengubah waktu siklus CYCLE TIME (CY – t) menjadi 10 detik, perhatikan
bahwa perbandingan antara waktu hidup dan waktu mati lampu tetap sama, namun
jumlah waktu siklus keseluruhan dari HIDUP – MATI – HIDUP menjadi 10 detik.
Catat harga di Ammeter pada setiap perubahan harga INPUT.
Pada saat output dari tombol manual adalah 20% maka Power output dari proses
controller adalah 80% aksi pengendalian (CS – 2 dalam posisi r = reverse, terbalik)
maka waktu hidup lampu adalah :
T hidup = 80 % x waktu siklus
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 14/24
= 0,8 x 10 detik
= 8 detik
9. Ulangi percobaan dengan waktu siklus tetap 10 detik tetapi aksi pengendalian (CS –
2) dalam posisi d = direct, langsung. Amati perbedaan disbanding dengan CS – 2 =
r
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 15/24
VI. DATA PENGAMATAN
KALIBRASI VOLTMETER
ARUS LISTRIK HARGA PEMBACAAN
VOLTMETER
4 mA 0,999
20 mA 0,998
OUTPUT RELAI ON/OFF
PENGATURAN PROCESS CONTROLLER SETELAH KALIBRASI AWAL
Controller Setting Kode Range Pengaturan Satuan
Harga pengesetan ( set point)
Daya keluaran (power output)
Pita proporsional (Prop. Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint limit)
Range linearitas 4 – 20 mA = 0 –
100 %
Aksi control : r = reverse (terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah kalibrasi)
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
50
-
0
0
0
3
-
-
-
1
100
100
- 0 5
8
- r H/L
F
A L A H
n n U 0
- - -
-
- - -
-
- - -
0
%
%
%
Menit
Detik
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%
%
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 16/24
100
0
TABEL PENGAMATAN OUTPUT RELAI ON/OFF (HYSt = 1 %) SET POINT = 50%
Power Input (%) Kondisi Lampu
48,9 HIDUP
51,1 MATI
TABEL PENGAMATAN OUTPUT RELAI ON/OFF (HYSt = 3 %) SET POINT = 40%
Power Input (%) Kondisi Lampu
36,6 HIDUP
43,2 MATI
TABEL PENGAMATAN OUTPUT RELAI ON/OFF (HYSt = 6 %) SET POINT = 35%
Power Input (%) Kondisi Lampu
28,6 HIDUP
41,1 MATI
OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL
PENGUBAHAN KALIBRASI PROCESS CONTROLLER (CY-t = 3 DETIK)
Controller Setting Kode Range Pengaturan Satuan
Harga pengesetan ( set point)
Daya keluaran (power output)
Pita proporsional (Prop. Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
--
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint limit)
Range linearitas 4 – 20 mA = 0 –
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – GHC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
50
0
20
0
0
3
--
-
1
100
100
- 0 5
%
%
%
Menit
Detik
Detik
--
-
%
%
%
-
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 17/24
100 %
Aksi control : r = reverse (terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah kalibrasi)
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
8
- r H/L
F
A L A H
n n U 0
- - -
-
- - -
-
- - -
0
100
0
-
-
-
-
-
-
%
%
TABEL PENGAMATAN OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL (CY-t = 3 DETIK)
AKSI r H/Lf
POWER INPUT
(%)
SIKLUS WAKTU LAMPU INDIKATOR 24 VAC
( DETIK) AMPEREMETER
(mA)HIDUP
(Sekon)MATI (Sekon)
( HIDUP-MATI-
HIDUP)
0 FULLY ON FULLY ON 3 4,2
10 2,00 0,13 3 3,4
20 1,95 0,66 3 2,9
30 1,86 0,89 3 2,240 1,31 1,15 3 1,8
50 1,05 1,50 3 1,1
60 0,78 1,78 3 0,8
70 0,43 2,21 3 0,2
80 0,14 2,58 3 0
90 FULLY OFF FULLY OFF 3 0
100 FULLY OFF FULLY OFF 3 0
PENGUBAHAN KALIBRASI PROCESS CONTROLLER (CY-t = 10 DETIK)
Controller Setting Kode Range Pengaturan Satuan
Harga pengesetan ( set point)
Daya keluaran (power output)
Pita proporsional (Prop. Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
-
Pr
Prop
Int
dEr
50
0
20
0
0
%
%
%
Menit
Detik
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 18/24
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint limit)
Range linearitas 4 – 20 mA = 0 –
100 %
Aksi control : r = reverse (terbalik)
-
-
-
-
-SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah kalibrasi)
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2
CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAnZERo
10
-
-
-
1
100
100
- 0 5
8
- r H/L
F
A L A H
n n U 0
- - -
-- - -
-
- - -
0
100
0
Detik
-
-
-
%
%
%
-
-
-
-
-
-
-
%%
TABEL PENGAMATAN OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL (CY-t = 10
DETIK) AKSI r H/Lf
POWER
INPUT(%)
SIKLUS WAKTU LAMPU INDIKATOR 24 VAC
( DETIK) AMPEREMETER
(mA)HIDUP
(Sekon)MATI (Sekon)
( HIDUP-MATI-
HIDUP)
0 FULLY ON FULLY ON 10 4,2
10 8,24 1,30 10 3
20 7,40 2,22 10 3,2
30 6,00 3,40 10 2,6
40 5,01 4,54 10 2,2
50 4,02 5,45 10 1,460 3,08 6,61 10 1,1
70 1,75 7,67 10 0,6
80 0,57 9,01 10 0,1
90 FULLY OFF FULLY OFF 10 0
100 FULLY OFF FULLY OFF 10 0
PENGUBAHAN KALIBRASI PROCESS CONTROLLER (CY-t = 10 DETIK)
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 19/24
Controller Setting Kode Range Pengaturan Satuan
Harga pengesetan ( set point)
Daya keluaran (power output)
Pita proporsional (Prop. Band)
Waktu Integral
Waktu derivative
Siklus waktu (cycle time)
-
-
-
Histerisis (dead band)
Batas daya (power limit)
Batas setpoint ( setpoint limit)
Range linearitas 4 – 20 mA = 0 –
100 %Aksi control : r = reverse (terbalik)
-
-
-
-
-
SPAN (batas atas kalibrasi)
ZERO (batas bawah kalibrasi)
-
Pr
Prop
Int
dEr
CY-t
CL – G
HC – O
UP – t
HYSt
Pr – L
SP – L
CS – 1
CS – 2CS – 3
CS – 4
CS – 5
CS – 6
CS – 7
SPAn
ZERo
50
0
20
0
0
10
-
-
-
1
100
100
- 0 5
8- d H/L
F
A L A H
n n U 0
- - -
-
- - -
-
- - -
0100
0
%
%
%
Menit
Detik
Detik
-
-
-
%
%
%
-
--
-
-
-
-
%
%
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 20/24
TABEL PENGAMATAN OUTPUT RELAI WAKTU PROPOSIONAL (CY-t = 10
DETIK) AKSI d H/Lf
POWER INPUT
(%)
SIKLUS WAKTU LAMPU INDIKATOR 24 VAC
( DETIK) AMPEREMETER
(mA)HIDUP
(Sekon)MATI (Sekon)
( HIDUP-MATI-
HIDUP)
0 FULLY OFF FULLY OFF 10 0
10 FULLY OFF FULLY OFF 10 0
20 0,50 9,02 10 0
30 1,69 7,91 10 0
40 2,77 6,70 10 0,2
50 3,78 5,57 10 0,6
60 4,94 4,69 10 1,4
70 6,17 3,50 10 1,9
80 7,18 2,25 10 2,5
90 8,19 1,35 10 3,1100 8,75 0,98 10 3,3
VII. ANALISA PERCOBAAN
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 21/24
Pada percobaan pengendalian on/off secara otomatis ini dilakukan kalibrasi harga Prop,
Int, dan Der pada process controller di setting pada harga nol. Sedangkan CY-t dan histerisisnya
akan diatur. Hysterisis adalah kecenderungan instrument untuk memberikan output yang berbeda
terhadap input yang sama. Ketika set point diatur 50%, bila histerisisnya 1% maka pada
pembacaan process controller 0 - 51% lampu akan tetap menyala. Namun tepat pada 51% lampu
akan mati. Setelah diturunkan kembali hingga 49% maka lampu akan hidup kembali. Artinya
hysteritis adalah nilai yang diberikan kepada set point dan dijadikan sebagai batas ketika lampu
On dan Off. Lalu untuk pengaturan CY-t nya di ubah untuk mengetahui perbedaan dan
membandingkan waktu siklusnya (waktu lampu hidup ke mati dan hidup kembali).
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
- Hysteritis ialah daerah batas saat lampu On/Off ketika nilai hysteritis diberikan
terhadap nilai set point
- Pengendalian on/off otomatis PCT 10 dipengaruhi oleh nilai hysterisis, set point,
waktu siklus (waktu proses)
- Cycle Time dimaksudkan sebagai waktu siklus yang digunakan waktu lampu hidup
ke mati dan hidup kembali.
- Pada CY-t aksi r, power input % berbanding terbalik dengan waktu lampu On.
- Pada CY-t aksi d, power input % berbanding lurus dengan waktu lampu On.
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 22/24
DAFTAR PUSTAKA
..............Jobsheet. 2012. Petunjuk Praktikum Pengendalian Proses. Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 23/24
GAMBAR ALAT
PCT – 10
7/16/2019 lap PCT 10
http://slidepdf.com/reader/full/lap-pct-10 24/24