Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan...

7
KPA Nasional sebagaimana tertuang dalam Perpres 75/2006 memiliki tugas dan fungsi me- netapkan kebijakan, menetap- kan langkah strategis, mengkoor- dinasikan pelaksanaan kegiatan, melakukan penyebarluasan in- formasi, melakukan kerja sama regional dan internasional, pengelolaan data dan informasi, mengendalikan dan memantau penanggulangan AIDS dan mem- berikan arahan kepada KPA daerah. Pada bulan Maret 2012 telah dilakukan berbagai kegiatan koordinasi dalam upaya penang- gulangan AIDS secara nasional, antara lain Rakor Menteri bidang Kesra dan Pertemuan Kesepaka- tan Kemenenterian dan Lembaga dalam mendorong Peningkatan Kualitas Penanggulangan HIV dan AIDS. Kegiatan lain yang dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas ang- gota KPA Nasional adalah Pelatihan Pengelolaan Program PE untuk GWL dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelaporan untuk Sektor dan Masyarakat Sipil. Sementara itu, upaya pengemba- ngan untuk mendukung program pencegahan HIV pada laki-laki be- risiko tinggi juga terus dikembang- kan, yaitu melalui Lokakarya Penyusunan Panduan PMTS Pari- purna (Program LBT). Disusul juga dengan pengembangan Rencana Aksi Nasional pada Remaja.** Kabar Menara Topas 9 Laporan Kegiatan Maret 2012 Kilas laporan Rakor Menteri bidang Kesra Membahas Penanggulangan AIDS Pertemuan Kesepakatan K/L dalam Mendorong Peningkatan Mutu Penanggu- langan HIV dan AIDS Lokakarya Penyusunan Panduan PMTS Paripurna (Program LBT) Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665 Menko Kesra, Bapak Agung Laksono didampingi Menkes, Ibu Endang Sedyaningsih dan Dirjen PMD Kemdagri, Bapak Ayip Muflich dalam Rapat Koordinasi Menteri bidang Kesra membahas Penanggulangan AIDS di Kementerian Kesehatan pada tanggal 2 Maret 2012. KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Pertemuan Kesepakatan Ke- menterian dan Lembaga Pelatihan Peningkatan Ka- pasitas Pelaporan

Transcript of Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan...

Page 1: Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif diband-ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ... Saat ini program harm reduction

KPA Nasional sebagaimana

tertuang dalam Perpres 75/2006

memiliki tugas dan fungsi me-

netapkan kebijakan, menetap-

kan langkah strategis, mengkoor-

dinasikan pelaksanaan kegiatan,

melakukan penyebarluasan in-

formasi, melakukan kerja sama

regional dan internasional,

pengelolaan data dan informasi,

mengendalikan dan memantau

penanggulangan AIDS dan mem-

berikan arahan kepada KPA

daerah.

Pada bulan Maret 2012 telah

dilakukan berbagai kegiatan

koordinasi dalam upaya penang-

gulangan AIDS secara nasional,

antara lain Rakor Menteri bidang

Kesra dan Pertemuan Kesepaka-

tan Kemenenterian dan Lembaga

dalam mendorong Peningkatan

Kualitas Penanggulangan HIV dan

AIDS.

Kegiatan lain yang dilakukan dalam

upaya peningkatan kapasitas ang-

gota KPA Nasional adalah Pelatihan

Pengelolaan Program PE untuk

GWL dan Pelatihan Peningkatan

Kapasitas Pelaporan untuk Sektor

dan Masyarakat Sipil.

Sementara itu, upaya pengemba-

ngan untuk mendukung program

pencegahan HIV pada laki-laki be-

risiko tinggi juga terus dikembang-

kan, yaitu melalui Lokakarya

Penyusunan Panduan PMTS Pari-

purna (Program LBT). Disusul juga

dengan pengembangan Rencana

Aksi Nasional pada Remaja.**

Kabar Menara Topas 9

Laporan Kegiatan Maret 2012

Kilas laporan

• Rakor Menteri

bidang Kesra

Membahas

Penanggulangan

AIDS

• Pertemuan

Kesepakatan K/L

dalam

Mendorong

Peningkatan

Mutu Penanggu-

langan HIV dan

AIDS

• Lokakarya

Penyusunan

Panduan PMTS

Paripurna

(Program LBT)

Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta

Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665

Menko Kesra, Bapak Agung Laksono didampingi Menkes, Ibu Endang Sedyaningsih dan Dirjen

PMD Kemdagri, Bapak Ayip Muflich dalam Rapat Koordinasi Menteri bidang Kesra membahas

Penanggulangan AIDS di Kementerian Kesehatan pada tanggal 2 Maret 2012.

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Pertemuan Kesepakatan Ke-

menterian dan Lembaga

Pelatihan Peningkatan Ka-

pasitas Pelaporan

Page 2: Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif diband-ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ... Saat ini program harm reduction

PADA tanggal 2 Maret 2012, bertempat di Kan-

tor Kementerian Kesehatan RI dilakukan Rapat

Koordinasi Menteri dipimpin oleh Menteri

Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat se-

laku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Na-

sional/KPAN, Bapak HR. Agung Laksono

didampingi oleh Ibu Endang Rahayu

Sedyaningsih, Menteri Kesehatan selaku Wakil

Ketua I KPAN dan Bapak Ayip Muflich, Direktur

Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kementerian Dalam Negeri yang mewakili

Mendagri, selaku Wakil Ketua II KPAN.

"Saat ini upaya penanggulangan AIDS telah

menunjukkan banyak kemajuan, tetapi tantan-

gan juga semakin berat", Menkokesra me-

nyampaikan dalam sambutannya. “Upaya pen-

capaian target MDG ke 6, khususnya yang ter-

kait dengan HIV dan AIDS, jelas membutuhkan

kerja yang lebih efektif dan cerdas”.

Sementara itu, salah satu keberhasilan yang

disampaikan oleh Menkes adalah dengan me-

ningkatnya peran tenaga kesehatan dalam me-

lakukan deteksi dini, sehingga lebih banyak

kasus HIV yang terungkap.

Ibu rumah tangga dilaporkan sebagai pen-

duduk yang paling banyak terinfeksi HIV

sepanjang 2011. Survei tahun 2011 menun-

jukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang

memiliki pengetahuan komprehensif diband-

ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ini yang

ditekankan oleh Menkes untuk mendapat

perhatian khusus.

Sekretaris KPAN,

Dr. Nafsiah Mboi

m e m a p a r k a n ,

posisi Indonesia

yang naik pering-

kat dari Low in-

come country

menjadi lower

middle income

country. Hal ini amat berpengaruh pada jum-

lah dan prioritas duku-ngan luar negeri. Indo-

nesia tidak dapat lagi bergantung 100% dari

bantuan asing. Karena itu, diperlukan exit

strategy untuk menjamin program penanggu-

langan AIDS berkelanjut-an. Untuk itu, pen-

danaan dalam negeri, nasional dan daerah

harus ditingkatkan.

Sekretaris KPAN, juga menuturkan bahwa tan-

tangan program pencegahan HIV ke depan

adalah pada laki-laki berisiko tinggi yang jum-

lahnya diperkirakan 3,1 juta orang. Kelompok

inilah yang harus terjangkau oleh program

pencegahan yang tepat. Untuk itulah, KPAN

mengembangkan program PMTS secara pari-

purna.

Rapat Koordinasi Menteri Bidang Kesejahteraan Rakyat

Hal 2 KPA Nas iona l Laporan Maret 2012

PERENCANAAN STRATEGIK

Menkokesra selaku Ketua KPAN bersama Men-

kes/Wakil Ketua II KPAN dan Dirjen PMD

Kemdagri yang mewakili Mendagri/Wakil Ketua

I KPAN

Page 3: Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif diband-ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ... Saat ini program harm reduction

Pertemuan Kesepakatan Kementerian dan Lembaga dalam Mendorong Peningkatan Kualitas Penanggulangan HIV dan AIDS

PENCEGAHAN HIV pada pengguna napza

suntik atau penasun melalui program harm

reduction(Pengurangan Dampak Buruk)

dimulai sejak tahun 1999 dalam skala terbatas

di Bali. Saat ini program harm reduction telah

dikenal dan tersebar merata di Indonesia.

Dalam hal dukungan kebijakan, upaya

penanggulangan AIDS di Indonesia ditandai

dengan dibentuknya kelompok kerja di

Departemen Kesehatan yang bertugas

memantau perkembangan HIV/AIDS.

Kemudian melalui Perpres 75/2006, makin

diperkuat posisi Komisi Penanggulangan AIDS

Nasional, yang ditindaklanjuti dengan

pengembangan strategi dan rencana aksi

nasional.

Untuk memperkuat hal tersebut, serta

membangun komitmen dan memastikan

keberlanjutan program, 5 sektor Pemerintah

yaitu, Kementerian Koordinator Kesejahteraan

Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian

Sosial, Kementerian Hukum dan HAM dan

Badan Narkotika Nasional, membuat ke-

sepakatan untuk meningkatkan kualitas

Penanggulangan HIV dan AIDS, khususnya pada

Penasun.

Pertemuan kesepakatan dilakukan secara mara-

ton pada tanggal 1 dan 14 Maret 2012 di Ja-

karta. Pertemuan tersebut dihadiri oleh per-

wakilan sektor.

Beberapa butir kesepakatan yang dihasilkan

antara lain:

1. Memperkuat seluruh upaya penanggu-

langan HIV dan AIDS dan perawatan keter-

gantungan napza yang komprehensif dan

meningkatkan cakupan dan efektifitas jenis

layanan yang tersedia, termasuk penguatan

jejaring komunitas dan proses rujukan.

2. Membentuk atau memperkuat kelompok

kerja untuk mengembangkan dan mening-

katkan kualitas data pengguna napza dan

mereka yang berisiko terinfeksi HIV.

Selain itu dalam pertemuan ini juga dihadiri

perwakilan mitra pembangunan internasional,

lembaga non pemerintah dan perwakilan jari-

ngan populasi kunci.##

Laporan Maret 2012 Hal 3 KPA Nas iona l

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Sekretaris KPAN memimpin

diskusi dalam Lokakarya

yang menghadirkan perwaki-

lan Kemkes, Kemsos, BNN

dan Kemhukham di Jakarta

Page 4: Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif diband-ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ... Saat ini program harm reduction

TIM Penulis KPAN dibentuk

sejak tahun 2009, beberapa

output yang telah

dihasilkan antara lain

adalah Dokumen

Pembelajaran dan Best

Practice program yang

masuk dalam laporan GARP

2012.

Di tahun 2012 ini, Tim Penulis kembali

memperoleh pembekalan dan peningkatan

kapasitas, yaitu terutama dalam bidang

fotografi melalui Pelatihan selama 4 hari di

Bandung.

Dalam pelatihan yang digelar pada tanggal 26-

29 Maret 2012 ini, para peserta yang berasal

dari perwakilan sektor, masyarakat sipil dan

populasi kunci diberikan pengetahuan dan

keterampilan dasar dalam pengambilan gambar.

Para peserta juga melakukan

praktek pengambilan gambar

di lokasi yang telah ditentukan

fasilitator.

Melalui pelatihan ini, para

peserta diharapkan mampu

menampilkan gambar yang

bisa memperkuat penulisan.

Selain itu dalam pelatihan kali ini para peserta

juga telah mempersiapkan diri untuk

melakukan peliputan lapangan, yaitu dengan

menyusun draft liputan.

Tindak lanjut pelatihan adalah para peserta

akan melakukan dokumentasi beberapa

program, antara lain, Penanggulangan AIDS di

Lingkungan Lapas/Rutan, Pencegahan HIV

pada dunia kerja, serta KPA mandiri. Kegiatan

liputan akan dilakukan bulan Juni hingga

Agustus 2012.**

Kegiatan lokakarya yang dilakukan pada

tanggal 20-22 Maret 2012, dilakukan

penyampaian pengalaman program LBT yang

sudah pernah dijalankan oleh LSM (Best

Practice). Kegiatan diikuti oleh perwakilan

LSM, mitra internasional dan juga sektor

pemerintah.

Beberapa pengalaman yang disampaikan

meliputi program LBT dengan setting

konstruksi, pelabuhan, lokalisasi,

pertambangan hingga pabrik.

Masukan yang diperoleh dalam lokakarya ini

selanjutnya akan menjadi draft pedoman pe-

laksanaan program PMTS Paripurna. Yang se-

lanjutnya akan disempurnakan melalui perte-

muan tim kecil.

PROGRAM Pencegahan HIV Melalui Transmisi

Seksual (PMTS) Paripurna yang secara spesifik

me-nyasar pada Laki-laki Berisiko Tinggi (LBT),

telah dimulai oleh KPAN sejak tahun 2010. Na-

mun demikian, dalam tahun-tahun sebelumnya

juga telah dilakukan rintisan program oleh be-

berapa LSM.

Untuk itu KPAN mengadakan pertemuan lo-

kakarya yang bertujuan untuk mendapatkan

masukan dari para pihak pemangku kepentin-

gan dan LSM terkait. Karena panduan PMTS

paripurna ini diharapkan kompherensif dan

operasional.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelaporan Sektor dan Masyarakat

Hal 4 KPA Nas iona l Laporan Maret 2011

KOORDINASI

Lokakarya Penyusunan Panduan PMTS Paripurna

Peserta dan Fasilitator Pelatihan

Page 5: Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif diband-ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ... Saat ini program harm reduction

PENANGGULANGAN AIDS pada

Gay, Waria dan LSL* lainnya

(GWL), adalah bagian penting

dari Program PMTS paripurna

yang diharapkan mampu

mengubah jalannya epidemi di

Indonesia.

Program PMTS paripurna adalah

pemberian layanan pencegahan

serta perawatan, pengobatan dan dukungan

yang komprehensif dan terpadu untuk mampu

menjangkau semua orang yang diidentifikasikan

memiliki risiko tertular dan menularkan agar

segera mengakses berbagai layanan. Dengan

demikian, diharapkan program ini dapat secara

efektif menekan serendah mungkin penularan

HIV baru.

Untuk itu pelaksanaan program yang efektif pada

LSL harus didukung oleh kapasitas SDM yang baik

dalam mengelola program, mengelola komunitas

yang mendukung maupun dalam membangun

pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan tersebut termasuk

dalam program Peer Education

atau pendidikan oleh teman

sebaya untuk pelaksanaan

penanggulangan HIV dan AIDS

pada LSL. Program PE ini

berpegang pada pemenuhan

hak azasi manusia serta

berkeadilan gender.

Pelatihan yang diadakan di Yogyakarta pada

tanggal 12-16 Maret 2012 ini diikuti oleh 30

peserta yang berasal dari 10 Provinsi.

Dalam pelatihan, para peserta diberikan materi

tentang HIV dan AIDS, komunikasi, peer

education, penjangkauan, hingga pemaparan

singkat komponen PMTS.

Pasca pelatihan diharapkan para pengelola

program ini mampu melatih dan merekrut PE-

PE baru di daerah masing-masing. ##

melakukan pemetaan.

Pelatihan pemetaan dilakukan dengan tujuan

meningkatkan kapasitas pelaksana program

dalam melakukan pemetaan remaja dan me-

manfaatkan hasil pemetaan untuk perencanaan

dan implementasi program remaja risiko tinggi.

Pelatihan diadakan di Bandung pada 27-29 Ma-

ret dengan melibatkan Pengelola Monev KPA

Provinsi dan PKBI dari 8 Provinsi (DKI, Jabar,

Jateng, Jatim, DIY, Bali, Kaltim dan Sumsel).

Hal menarik dalam pelatihan ini adalah para

peserta juga melakukan praktek lapangan cara

pemetaan di lokasi, sehingga peserta bisa

merasakan kendala secara langsung.

Tindak lanjut pelatihan, tiap pengelola program

(PP) KPA Provinsi melakukan pemetaan hingga

memperoleh angka dan lokasi yang akurat.

PROGRAM Pencegahan HIV pada remaja sejati-

nya telah dilakukan sejak lama, namun demikian,

hasil rapid survei Kemkes tahun 2011 menunju-

kan bahwa tingkat pengetahuan remaja terhadap

informasi HIV masih amat rendah. Padahal re-

maja menempati urutan tertinggi kelompok usia

yang rawan terinfeksi HIV.

Untuk itu, KPAN menganggap perlu untuk mene-

mukan upaya yang efektif dan jitu untuk men-

jangkau remaja. Salah satu upaya yang tengah

dilakukan adalah dengan mengembangkan

Strategi Penanggulangan HIV pada Remaja. Seba-

gai bagian dari upaya tersebut adalah dengan

Pelatihan Pengelolaan Program PE pada GWL di Kabupaten/Kota

Hal 5 KPA Nas iona l Laporan Maret 2011

KOORDINASI

Pelatihan Pemetaan Remaja Resiko Tinggi

Salah satu simulasi dalam Pelatihan

Fasilitator

memandu

diskusi Pelati-

han Pemetaan

Page 6: Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif diband-ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ... Saat ini program harm reduction

JARINGAN populasi kunci memegang peran

penting dalam upaya penanggulangan AIDS di

Indonesia. Karena itu jaringan harus terlibat penuh

dalam tiap langkah upaya yang dilakukan. Salah

satu bagian penting dalam penanggulangan AIDS

adalah kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev).

Melalui pemantauan inilah kemajuan program

dapat diukur.

Untuk itulah dilakukan pelatihan Monev bagi

Jaringan populasi kunci. Tujuan pelatihan

adalah meningkatkan kapasitas jaringan atau

komunitas populasi kunci agar memiliki

pemahaman tentang Monev dan terlibat dalam

kegiatan Monev. Sehingga jaringan atau

komunitas populasi kunci memiliki perwakilan

yang memahami kerangka dan rencana kerja

Monev.

Pelatihan dilaksanakan di Bogor pada tanggal

25-28 Maret 2012 diikuti oleh 30 peserta yang

berasal dari Jothi, IPPI, PKNI, GWL Ina, OPSI dan

beberapa kelompok dukungan sebaya.

Dengan kemampuan pengelolaan program,

monitoring dan evaluasi yang baik, diharapkan

program yang dijalankan oleh jaringan atau

komunitas populasi kunci dapat lebih terukur

dan berdampak sesuai diharapkan. Selain itu,

data yang dihasilkan pun lebih berkualitas dan

menjadi bahan analisis yang sistematis.

Pelatihan Monev untuk Jaringan Populasi Kunci

selaku Sekretaris KPAN. Selain

itu juga dipaparkan tentang

The multisectoral response to

Scale up Harm Reduction to

Achieve MDG goal 6.

Dalam kunjungan ini dibahas

beberapa hal di antaranya

adalah peran dan fungsi KPAN

dan kemajuan program harm

reduction di Indonesia.

Disampaikan Ibu Nafsiah bahwa program AIDS di

Indonesia didukung penuh oleh Pemerintah me-

lalui kebijakan dan penganggaran. Indonesia juga

mengalami perkembangan yang positif dalam Pro-

gram harm reduction, yaitu menurunkan preva-

lensi HIV dari 52% pada tahun 2007 menjadi 42%

di tahun 2011.

TANGGAL 12 Maret 2012, Sekre-

tariat KPAN mendapat kunjungan

Delegasi dari Afganistan. Delegasi

Afganistan dipimpin oleh Dr. Pathon

(Kementrian Kesehatan) dan para

peserta yang terdiri dari perwakilan

dari Parlemen, Kementerian Pendidi-

kan, Kementerian Pengungsi, Ke-

menterian Perempuan, Kementerian

Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan dua

orang dari Komisi Penangulangan AIDS Afganistan.

Sedangkan dari KPAN, yang menerima kunjungan

oleh Ibu Nafsiah Mboi, Dr. Suryadi, Inang Winarso,

Mashadi Mulyo, dan perwakilan jaringan populasi

kunci dan LSM, yaitu PKNI, Jangkar dan IKAI.

Dalam acara yang berlangsung hangat ini, Ibu Naf-

siah membuka dengan perkenalan dan sambutan

Hal 6 KPA Nas iona l Laporan Maret 2012

PENGELOLAAN DATA

KERJASAMA REGIONAL DAN INTERNASIONAL

Kunjungan Delegasi Afganistan untuk Program Penanggulangan AIDS

Diskusi Kelompok dalam Pelatihan Pemetaan

Page 7: Lap KPA Maret 2012 - · PDF filejukkan bahwa hanya 20,6% remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif diband-ing target 2011 yaitu 75%. Kondisi ... Saat ini program harm reduction

Laporan Maret 2012 Hal 7 KPA Nas iona l

RENCANA KEGIATAN BULAN APRIL 2012

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Rencana Hasil

1 Lokakarya Pengembangan Pedo-

man dan Alat Pengumpulan Data

Informasi Strategis (IS)

Mengembangkan pedoman dan

alat pengumpulan data informasi

strategis.

Pedoman dan alat pen-

gumpulan data yang

akan dikembangkan

adalah untuk mengako-

modir proses pengum-

pulan data.

2 Lokakarya Advokasi Kebijakan

Pencegahan Penularan HIV

Pada Remaja

Melakukan kajian serta upaya

advokasi terkait penyusunan ke-

bijakan pencegahan HIV pada

kelompok remaja rentan

Usulan kebijakan dan

rekomendasi dalam

upaya

penanggulangan HIV

dan AIDS pada

penduduk muda yang

rentan.

3 Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Kab/Kota dalam Implementasi

Pemantauan Kualitas Data

Program HIV dan AIDS

Tahun 2009, dilakukan pengem-

bangan modul dan alat MKD, di-

lanjutkan dengan ujicoba MKD di

4 provinsi dan 8 Kab/Kota pada

tahun 2010. Berdasarkan hasil

tersebut, implementasi MKD sa-

ngat penting bagi daerah untuk

menjamin agar data yang dikum-

pulkan valid dan akurat.

Staf KPA Provinsi yang

paham dan dapat

menjalankan MKD ke

KPA Kabupaten/Kota,

serta mampu melatih

Pengelola Program KPA

kabupaten/kota dalam

melakukan MKD di level

layanan.

4 Pertemuan Tim Pelaksana KPA

Nasional

Merupakan pertemuan rutin 3

bulanan anggota Tim Pelaksana

KPAN yang dipimpin oleh Ketua

dan Wakil Ketua KPAN.

Adanya informasi kema-

juan upaya penanggu-

langan AIDS di Sektor

serta tindak lanjut per-

siapan HAS 2012.

5 Pelatihan peningkatan ke-

mampuan fasilitator perte-

muan penasun di PKM

Membangun kapasitas penasun

tersebut melalui pengayaan

materi dengan topik-topik yang

bisa membangun kepercayaan

penasun bukan hanya sebagai

penerima layanan tetapi juga

menjadi penggerak komunitas

agar Penanggulangan AIDS bisa

berjalan optimal.

Tenaga fasilitator yang

berasal dari kelompok

pengguna napza suntik

dan puskesmas sebagai

penyedia layanan Alat

Suntik Steril serta

pengelola program di

KPA Kab/Kota.