Lap Individu PPL

31
LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 6 BANDUNG SEMESTER GENAP TAHUN 2013/2014 oleh: Ristanti Utami S.S (0909020) Jurusan Pendidikan Ekonomi

description

Laporan PPL

Transcript of Lap Individu PPL

LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL) DI SMA NEGERI 6 BANDUNG

SEMESTER GENAP TAHUN 2013/2014oleh:

Ristanti Utami S.S(0909020)Jurusan Pendidikan Ekonomi

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN

DIREKTORAT AKADEMIK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SMA NEGERI 6 BANDUNG

SEMESTR GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013Menyetujui, Dosen Pembimbing PPL,

Guru Pamong PPL,Dra. Neti Budiwati, M.Si

Hj. Neni Kurniasih, S.Pd NIP.196302211987032001

NIP. 195408311980032003

KATA PENGANTARAlhamdulillah Puji dan syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan, atas izinnya penulis mampu menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini merupakan laporan kegiatan praktek pengalaman lapangan dalam keguruan yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bandung selama kurang lebih 4 bulan, yaitu terhitung sejak akhir bulan Agustus hingga Desember 2013. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai syarat dalam menempuh ujian Program Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam laporan ini terdapat seluruh kegiatan orientasi terhadap sekolah berupa masalah kependidikan dan keguruan yang dihadapi penyusun selaku praktikan di SMA Negeri 6 Bandung. Adapun masalah tersebut berupa masalah dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Keberhasilan penyusun dalam pelaksanaan PPL di SMA Negeri 6 Bandung tentunya tidak terlepas dari peran serta dari pihak-pihak yang turut membantu terselenggaranya Program Pengalaman Lapangan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ade Suryaman, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Bandung

2. Ibu Dra. Neti Budiwati, M.Si selaku Dosen Pembimbing PPL

3. Ibu Hj. Neni Kurniasih, S.Pd selaku Guru Pamong PPL dan Guru Ekonomi di SMA Negeri 6 Bandung

4. Bapak dan Ibu guru staf pengajar SMA Negeri 6 Bandung

5. Seluruh staf dan karyawan SMA Negeri 6 Bandung6. Ibu dan Bapak tercinta7. Seluruh rekan Praktikan PPL Ekonomi UPI dan rekan-rekan PPL dari berbagai jurusan UPI

8. Dan seluruh siswa SMA Negeri 6 Bandung

Semoga dukungan, bantuan maupun kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini dapat membawa perubahan dan manfaat, baik bagi penyusun maupun pihak-pihak yang bergerak dalam bidang pendidikan, khususnya Pendidikan Ekonomi. Kritik dan saran penyusun harapkan demi perbaikan, dan masukan bagi pelaksanaan PPL, di masa yang akan datang.

Bandung, Desember 2013Penyusun

DAFTAR ISI

iKATA PENGANTAR

iiiDAFTAR ISI

1BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

4A.Penyusunan Rencana Pengajaran (Skenario Pembelajaran)

4B.Proses Penampilan

6C.Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler

6D.Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah

7E.Proses Bimbingan

8BAB II FAKTOR PENYEBAB MASALAH YANG DIALAMI

8A.Penyusunan Rencana Pengajaran

8B.Proses Penampilan

9C.Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler

9D.Partisipasi Dalam Kegiatan Sekolah

E.Proses Bimbingan1011BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

11A.Penyusunan Rencana Pengajaran

11B.Proses Penampilan Mengajar dan Penyampaian Materi

12C.Bimbingan Belajar/ekstrakulikuler

13D.Partisipasi Dalam Kehidupan sekolah

13E.Proses Bimbingan

14BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

14A.Kesimpulan

14B.Saran

16DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 17

BAB IMASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

Pendidikan adalah hal penting bagi setiap individu karena pendidikan bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang lebih baik, oleh karena itu pendidikan harus selalu diperhatikan karena melalui pendidikan suatu Negara dapat mencapai tujaun-tujuannya baik untuk mengambangkan kepribadian maupun memajukan kehidupan bangsa sehingga suatu Negara mampu untuk menghadapi tuntutan zaman yang semakin berkembang. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan mengedepankan pentingnya pendidikan tidak terlepas dari yang namanya tenaga pendidik atau sering kita sebut dengan Guru. Guru sebagai tenaga kependidikan yang bertugas di lembaga pendidikan formal dituntut untuk bekerja secara profesional agar tujuan pendidikan yang maksimal mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas sehingga SDM yang akan terjun di dalam masyarakat memiliki kemampuan untuk meningkatkan mutu kehidupan.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru yang lebih baik, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk dalam kelompok mata kuliah profesi pada program studi kependidikan yang bertujuan untuk mengembangkan profesi kependidikan. Melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan, para mahasiswa tidak hanya dituntut menggunakan pengetahuan dan keterampilan akademik yang telah diperoleh melalui perkuliahan sebagai dengan tuntutan nyata dalam situasi kerja, tetapi para mahasiswa juga dituntut untuk mendapat pengalaman mengajar secara professional serta mengintegrasikan pengalamannya ke dalam pola perilaku dirinya sebagai pribadi yang efektif dan produktif.Melalui Program Pengalaman Lapangan Mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan responsive terhadap perkembangan dunia pendidikan yang semakin berkembang.

Secara umum Program Pengalaman Lapangan (PPL) mengharapkan mahasiswa dapat :

1. Pengalaman kependidikan secara faktual dilapangan dan sebagai wahana untuk mempersiapkan tenaga pendidika dan kependidikan yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab.2. Mengenal secara cermat lingkungan sekolah / tempat latihan dalam hal akademik, sosial, fisik, dan administrasi.3. Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruan/kependidikan secara utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya.4. Memperoleh pengalaman mengajar dalam situasi nyata di sekolah5. Dapat berbagai pengalaman belajar dan penghayatan dalam upaya pencapaian keutuhan kompetensi akademik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh program studi masing-masing.

Dalam pelaksanaan kegiatan PPL semester genap tahun ajaran 2013/2014 Universitas Pendidikan Indonesia dilaksanakan dari akhir bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2013. Dimana lokasi PPL tersebar di sekolah-sekolah lanjutan di Bandung. Salah satu diantaranya adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung tempat praktikan melaksanakan kegiatan PPL. SMA Negeri 6 ini beralamat di Jl. Pasir Kaliki No. 51 Kota Bandung.

Selama mengikuti kegiatan PPL yang di selenggarakan di SMA Negeri 6 ini, tentunya banyak sekali pengalaman yang didapatkan oleh praktikan. Pengalaman tersebut tentunya sangat bermanfaat misalnya cara pengelolaan kelas, berinteraksi dengan siswa, penyampaian materi dan tugas-tugas kependidikan yang lainnya. Pada kenyataannya, praktikan menyadari bahwa mengajar itu bukan hanya menyampaikan materi saja, akan tetapi bagaiman kita bisa menerapkan nilai-nilai yang berhubungan dengan materi pelajaran serta bagaimana mempelajari karakter siswa dan membentuknya sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa. Menjadi seorang guru diharapkan bisa menjadi tauladan bagi para siswanya. Program Pengalaman Lapangan sangat dibutuhkan bagi calon pendidik sebagai media kegiatan melatih kematangan penguasaan pengetahuan dan emosi dalam menghadapi anak didiknya.Adapun jadwal kegiatan praktikan PPL yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 adalah sebagai berikut:

Jadwal kegiatan PraktikanNoWaktuKegiatanTempat

1Senin

Pukul 06.45 07.30Upacara BenderaLapangan Upacara

2Selasa

Pukul 14.15 15.15Ekstrakurikuler KewirausahaanRuang Kelas

2Rabu

Pukul 06.30 14.45

Pukul 10.45 12.15Piket KBM/ Piket Bimbingan Konseling

Mengajar kelas XI IPS 3Ruang Piket/ Bimbingan Konseling

Ruang Kelas XI IPS 3

3KamisPukul 06.30 14.45Pukul 08.15 09.00Pukul 12.15 13.00Perpustakaan/ PiketMengajar XI IPS 3

EkstrakurikulerPerpustakaan/ RuangRuang Kelas XI IPS 3

Ruang Kelas

Dalam pelaksanaan program PPL ini tentunya banyak sekali permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh praktikan baik itu berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar maupun masalah seputar lingkungan sekolah yang begitu beragam. Tantangan umum yang dirasakan praktikan adalah dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah baik dengan siswa, guru, warga sekolah lainnya.

Selain tantangan ada juga permasalahan yang sering dihadapi oleh praktikan. Adapun masalah-masalah tersebut dikelompokkan ke dalam hal-hal berikut:

A. Penyusunan Rencana Pengajaran (RPP)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Namun pada kenyataannya, praktikan dalam menyusun Rencana Pengajaran ini mengahadapi beberapa kendala. Berikut kendala-kendala yang dihadapi oleh praktikan dalam penyusunan Rencana pembelajaran:1. Pada pembuatan RPP pertama praktikan merasa kesulitan karena baru pertama kali membuat rencana pengajaran yang langsung akan diterapkan dalam proses mengajar terhadap siswa, praktikan sedikit merasa ragu dan belum mengetahui kondisi kelas yang harus disesukan dengan RPP.

2. Dalam pembuatan RPP pertama praktikan masih belum bisa membedakan kegiatan inti antara eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

3. Rencana pembelajaran yang telah direncanakan dan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaannya sering tidak sesuai dengan pelaksanaannya. Karena kondisi kelas dan lain sebagainya.

4. Kesulitan memilih metode pembelajaran yang tepat. Karena praktikan mengajar pada dua kelas yang mempunyai karakteristik siswa yang mood-moodan terkadang strategi pembelajaran yang sudah di rencanakan dalam RPP harus berubah, siswa pada kesempatan tertentu aktif dan terkadang juga pasif. Dalam hal ini membuat praktikan harus mampu menguasai kelas yang siswanya berkarakter unik.B. Proses Penampilan

Proses penampilan dalam kelas merupakan modal penting memahami pembelajaran yang dilakukan, transformasi materi dan ilmu terjadi, hal ini sangat penting dalam penampilan kelas, hal ini praktikan secara lahiriah dan psikologis harus memiliki kesiapan dan kecerdikan dalam penguasaan kelas. Tetapi dalam prakteknya, praktikan banyak menemui masalah-masalah yang dihadapi dalam penampilan di depan kelas.

Adapun masalah-masalah yang dialami praktikan selama proses penampilan di dalam kelas adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan Kelas

Dalam proses pembelajaran praktikan dihadapkan pada keadaan kelas dan karakteristik siswa yang berbeda-beda. Pertemuan pertama setiap hari Rabu masuk ke kelas XI IPS 3 praktikan melihat bahwa siswanya aktif dalam pembelajaran selalu bertanya maupun mengemukakan pendapatnya, namun semakin mendekati jam istirahat ke 2 kadang siswa merasa kelelahan dengan alasan ingin istirahat dan makan siang, dan hal ini membuat siswa tidak berkonsentrasi untuk belajar. Pada pertemuan selanjutnya setiap hari Kamis pada kelas XI IPS 3 praktikan melihat siswa kurang aktif atau dapat dikatakan pasif dikarenakan waktu pembelajaran yang hanya satu jam. 2. Sikap Para Siswa

Dalam proses pembelajaran setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menyerap materi yang disampaikan.

Terkadang ada siswa yang tidak dapat memahami pelajaran yang disampaikan sehingga praktikan harus menjelaskannya berulang kali.

Praktikan sering menemui siswa yang ngobrol, mengerjakan tugas pelajaran lain, tidur, bahkan ada yang membuka laptop dan Hp untuk mengakses internet dan mendengarkan musik menggunakan handset pada saat proses pembelajaran dan banyak juga siswa yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas yang diberikan.

Banyak siswa yang tidak mencatat dalam pembelajaran, sehingga ketika ditanya siswa tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Ketika dalam strategi pembelajaran yang menggunakan metode permainan siswa malah asyik bermain dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan.

3. Alokasi WaktuAlokasi waktu untuk hari Rabu sebanyak 2 jam, pada jam ini tidak banyak kendala. namun pada jam pelajaran ekonomi berikutnya. yaitu hari Kamis dengan waktu pembelajaran satu jam ketika harus menyampaikan materi mengunakan infokus banyak waktu yang terbuang karena harus bersiap-siap menggunakan infokus. Dengan demikian materi yang harus mengunakan infokus harus menunggu pada jam pelajaran ekonomi minggu berikutnya. yaitu hari Rabu. Setiap hari Rabu setelah memasuki jam 12.00 siswa biasanya meminta istirahat 15 menit lebih awal untuk oersiapan sholat dan makan siang. C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler

Kegiatan belajar dan ekstrakurikuler di lingkungan SMA Negeri 6 Bandung cukup beragam yang dikembangkan, untuk kegiatan ekstar kurikuler praktikan hanya mengikuti Dewan Remaja Islam (DRI) dan Kewirausahaan.

Ekstrakurikuler Dewan Remaja Islam (DRI) dilaksanakan pada hhari Jumat setiap 2 minggu sekali. Program yang praktikan ikuti adalah keputrian. Pada program itu semua paserta diberi materi dan diskusi. Materi yang diberikan adalah tentang muslimah, fiqih, sikap terhadap orang tua, dan lain-lain. Sedangkan pada ekstrakurikuler kewirausahaan, kumpulan rutin dilaksanakan pada hari selasa setiap 2 minggu sekali. Ekstrakurikuler kewirausaan memiliki program kumpulan rutin, mengikuti bazar di event-event sekolah, memfasilitasi siswa untuk belajar berdagang, dan menyediakan kantin Kejujuran.D. Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah

Peran dan partisipasi praktikan dalam kehidupan sekolah sangat penting dan menjadi kewajiban yang harus praktikan laksanakan. Karena selain kegiatan belajar mengajar di kelas praktikan juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 6 Bandung yang diantaranya:

1. Melaksanakan piket harian KBM, piket harian perpustakaan, dan piket harian bimbingan konseling sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok guna menjaga kedisiplinan dan ketertiban sekolah.

2. Selain itu praktikan juga ikut berpartisipasi dalam pembuatan soal untuk UKK (Ujian Kenaikan Kelas). Pada kesempatan ini terkadang praktikan kurang merasa percaya diri dalam membuat soal karena takut salah dan takut siswa merasa kesulitan dalam mengisi soal sehingga nilai yang dicapai menjadi kurang memuaskan. Dan takut soal yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator.E. Proses Bimbingan

1. Guru Pamong PPL

Proses bimbingan dengan Guru Pamong PPL sangat membantu praktikan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dikelas, karena guru pamong sering memberikan masukan agar praktikan lebih mengetahui bagaimana cara membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik dan proses penampilan dikelas.

Selain pengarahan atau proses bimbingan yang selalu terus diberikan secara kontinyu kepada praktikan, pemantauan serta koreksi dari Guru Pamong PPL pun terus berjalan, agar kelancaran proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Bimbingan dilakukan setiap sebelum dan sesudah proses pengajaran. Sehingga manfaat dari konsultasi itu semua memang sangat bermanfaat dan berarti bagi praktikan untuk bekal nanti. Pada praktiknya praktikan tidak mengalami kesulitan untuk melakukan bimbingan dengan Guru Pamong PPL.

2. Dosen Pembimbing PPLSelain Guru Pamong PPL praktikan juga mendapat bimbingan dari Ibu Dra. Neti Budiwati, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing PPL. Bimbingan dengan dosen pembimbing dilakukan baik di kampus ataupun dosen pembimbing PPL yang ketika datang mengunjungi praktikan dan memantau praktikan yang sedang mengajar di kelas.

BAB IIFAKTOR PENYEBAB MASALAH YANG DIALAMIA. Penyusunan Rencana Pengajaran

Faktor penyebab dari permasalahan yang di hadapi praktikan selama penyusunan rencana pengajaran antara lain :

1. Pada pembuatan RPP pertama kalinya praktikan merasa ragu-ragu dan tidak percaya diri karena belum berpengalaman antara membuat RPP dan harus di praktikan dikelas. Dan untuk pemisahan kegiatan inti praktikan masih belum memahami benar.

2. Kurangnya kemampuan praktikan untuk pengalokasian waktu sehingga terkadang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

3. Kesulitan menyesuaikan indikator dengan tujuan yang harus dicapai dalam proses belajar mengajar karena situasi dan kondisi siswa dan keadaan kelas.B. Proses Penampilan

Faktor-faktor penyebab dari masalah yang muncul dalam proses penampilan adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan Kelas

Pada praktiknya, praktikan sulit untuk mengelola kelas karena baru pertama kali tampil didepan siswa dengan berbagai karakter. Selain itu dalam proses penampilan juga praktikan sulit untuk mengatur power suara berbicara saat menjelaskan materi. Ketika masuk ke kelas praktikan mendapat masukan dari siswa bahwa terlalu kecil suaranya. Sehingga siswa terkadang merasa kurang memahami apa yang praktikan sampaikan.2. Sikap Para Siswa. Dalam proses pembelajaran praktikan banyak menemui kendala sikap para siswa:

a. Banyaknya siswa yang kurang memperhatikan

b. Masih ada siswa yang mengerjakan tugas pelajaran lain

c. Masih ada siswa yang mendengarkan musik menggunakan handset dalam pembelajaran

d. Masih ada siswa yang tidur dikelas

e. Masih banyak siswa yang minta ijin untuk keluar

f. Masih ada siswa yang suka jalan-jalan dikelas

g. Masih ada siswa yang suka makan dikelas

h. Banyak siswa yang mengobrol dan menggunakan HP dikelas

3. Alokasi Waktu.

Kurangnya pengalaman praktikan dalam mengelola waktu pembelajaran membuat alokasi waktu dengan rencana pengajaran tidak sesuai pada pelaksanaannya. Sehingga terkadang praktikan terlalu cepat dalam menyampaikan materi karena takut materi tidak tersampaikan.C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler

Kurang maksimalnya Praktikan dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler dalam mengikuti kegiatan ekstarakurikuler, lebih didasari oleh padatnya kegiatan akademik yang dilakukan Praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Praktikan.D. Partisipasi Dalam Kegiatan Sekolah

Selama praktik kependidikan di SMA Negeri 6 Bandung dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah tidak banyak mengalami kendala, bisa dilaksanakan dengan lancar.

Melaksanakan piket harian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok guna menjaga kedisiplinan dan ketertiban sekolah. Praktikan mendapat jadwal piket awalnya pada hari senin lalu pindah ke hari rabu.

Selain piket kegiatan belajar mengajar, praktikan juga terlibat dalam piket harian perpustakaan dan juga bimbingan konseling.E. Proses Bimbingan

1. Proses bimbingan dengan Guru Pamong PPL

Untuk proses bimbingan dengan Guru Pamong, Guru Pamong Biasanya menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan-masukan dalam mengontrol pembelajaran dan sikap siswa dalam kelas.

2. Proses Bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL

Untuk proses bimbingan dengan Dosen Pembimbing biasa dilakukan dikampus, dan ketika Dosen Pembimbing melakukan kontroling ke SMA, dosen pembimbing yang mudah untuk dihubungi dalam melakukan sharing juga mempermudah praktikan dalam mealakukan diskusi mengenai PPL.BAB IIIUPAYA PENANGGULANGAN MASALAHDari faktor-faktor penyebab terjadinya permsalahan tetntunya ada solusi atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Upaya-upaya tersebut dilakukan oleh praktikan dengan bimbingan Dosen Luar biasa PPL, maupun dengan sesama praktikan. Upaya-upaya penanggulangan masalah tersebut meliputi :A. Penyusunan Rencana Pengajaran

1. Lebih meningkatkan kualitas frekuensi bimbingan dengan Guru pamong baik sebelum maupun sesudah proses pembelajaran sehingga dapat menambah pengetahuan untuk meyusun rencana pengajaran dan dari sanalah praktikan dapat mengambil evaluasi yang dilakukan guru pamong yang sangat membantu praktikan dalam penampilan kelas berikutnya

2. Selalu melakukan komunikasi dan diskusi dengan rekan praktikan yang dalam bertukar ide dan informasi.

3. Meminta pendapat guru pamong dan rekan praktikan yang lain dalam memilih media dan strategi mengajar, agar kondisi kelas tidak membosankan para siswa dan dapat menarik perhatian siswa.

4. Lebih banyak berlatih lagi dalam belajar penyusunan rencana pengajaran.B. Proses Penampilan Mengajar dan Penyampaian Materi

Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah dalam proses penampilan dan penyampaian materi adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan Kelas.

a. Lebih mempersiapkan penguasaan materi agar lebih bisa menguasai kelasb. Memberikan contoh-contoh yang bisa menarik perhatian siswa.c. Pemberian penghargaan kepada siswa berupa pujian untuk meningkatkan motivasi siswa dan penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa.

d. Ketika didalam kelas, seketika situasi kelas mengalami perubahan, maka praktikan dituntut untuk mengelola kelas serta cerdik dalam menyesuaikan rencana dengan kondisi kelas.

e. Selalu meminta pendapat baik mahasisiwa PPL lainnya tentang penampilan saat dikelas sehingga praktikan dapat mengetahui kesalahannya.

f. Selalu mengusahakan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh para siswa

g. Meminta bantuan siswa juga untuk mengingatkan ketika praktikan menjelaskan dengan suara yang kurang keras..

2. Sikap Para Siswa. a. Melakukan pendekatan personal kepada siswa agar lebih mengetahui karakteristik setiap siswa, sehingga praktikan dapat mengungkapkan apa dan bagaimana kondisi yang diinginkan oleh siswa pada proses kegiatan belajar mengajar.b. Melakukan konsultasi dengan guru pamong ataupun dengan rekan-rekan praktikan yang lain bagaimana cara menghadapi sikap para siswa yang berlebihan.3. Alokasi Waktu.

Sebelum tampil dikelas, praktikan terlebih dahulu mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa terjadi karena masalah waktu. Praktikan juga selalu memberikan tugas disaat libur, agar materi tetap berjalan meskipun dengan jalan memberikan tugas kepada siswa. Lebih banyak belajar lagi cara memanfaatkan waktu agar tetap berjalan sesuai yang direncanakan dalam rencana pembelajaran.

4. Melakukan evaluasi setiap selesai tampil mengajar di kelas juga merupakan suatu penanggulangan kesulitan yang dihadapi PraktikanC. Bimbingan Belajar/ekstrakulikuler

Upaya untuk menanggulangi masalah ekstrakulikuler adalah dengan selalu berusaha menyediakan waktu luang untuk mengikuti kegiatan ekstakulikuler. Sedangkan untuk bimbingan belajar praktikan selalu beruasaha untuk pendekatan kepada siswa agar siswa tidak canggung dan banyak bertanya.D. Partisipasi Dalam Kehidupan sekolah

Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah partisipasi dalam kegiatan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Selalu beruasaha mengikuti upacara bendera 2. Praktikan berusaha untuk menjalankan jadwal piket dengan baik, dan berusaha untuk melaksanakan tugas non keguruan.

3. Berusaha keras menjalin sosialisasi dengan unit kegiatan siswa yang ada di sekolah.

4. Menjalin komunikasi dengan guru pamong

5. Berusaha menjalin sosialisasi dan rasa kekeluargaan dengan seluruh personil sekolah.E. Proses Bimbingan

Seperti yang telah diungkapakan sebelumnya kalau praktikan tidak menemui kendala yang berarti dalam proses bimbingan dengan guru pamong, dosen pembimbing karena selalu menyediakan waktu kepada praktikan untuk bimbingan.BAB IVKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

Praktikan dapat menyimpulkan hasil Program Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 6 Bandung, diantaranya :

1. Program Pengalaman Lapangan merupakan program yang penting dan wajib dilakukan mahasiswa kependidikan UPI

2. PPL di SMA Negeri 6 Bandung telah memberikan suatu pengalaman, pengetahun dan gambaran tentang situasi pendidikan di lapangan.3. Kualitas praktikan tidak hanya didukung hanya menggunakan kemampuan dan intelektual praktikan, akan tetapi harus didukung oleh kualitas interaksi sosial dengan warga sekolah yang baik, sehingga membuka wawasan praktikan dalam dunia nyata.

4. Praktikan sebagai calon guru haruslah dapat mengenali karakter siswa secara kesluruhan sebelum menerapkan suatu metode pembelajaran.B. Saran

Adapun saran yang dapat praktikan sampaikan berupa masukan dan harapan, sehingga dapat menjadi cermin dan bermanfaat bagi semua pihak, diataranya :

1. Kegiatan PPL adalah kegiatan yang tidak bisa dilakukan sembarangan, yaitu harus benar-benar terencana, bagi lembaga UPI kegiatan PPL sebagai wahana praktikan untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dengan sekolah, karena PPL ini merupakan identitas lembaga UPI sebagai lembaga pencetak calon pendidik.2. Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan lembaga universitas, dosen tetap, dan juga dengan mahasiswa praktikan demi kelancaran program PPL.3. Peningkatan disiplin siswa agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan menerapkan pengarahan kepada setiap siswa bahwa praktikan juga adalah seorang guru yang harus dihormati sama dengan guru yang ada di SMA Negeri 6 Bandung juga.4. Agar melakukan telaah kembali terhadap tata tertib dan prosedur teknis pelaksanaan PPL, sehingga proses yang harus dilakukan Praktikan tidak berbenturan antara mekanisme yang digariskan dalam prosedur PPL dengan kepentingan sekolah.DAFTAR PUSTAKADirektorat Akademik UPI. (2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan. Universitas Pendidikan Indonesia.

LAMPIRAN