Lap Fishew Suhu Labirin Clo

5
PRAKTIKUM 7 Kegiatan 2. Subjektivitas Reseptor Suhu Tangan di rendam dalam air es ( 5 ˚C) Tangan di rendam dalam air panas ( 5 0˚C) Tanga di rendam dalam air ledeng (28˚C) Tangan terasa dingin, semakin lama semakin ngilu dan seperti kesemutan. Setelah 3 menit diangkat, tangan terlihat berwarna kemerahan Tangan terasa panas, namun semakin lama panasnya semakin berkurang. Setelah 3 menit diangkat, tangan terlihat berwarna lebih pucat. Tangan yang sudah direndam di air dingin, saat direndam di air ledeng terasa lebih panas. Tangan yang sudah direndam di air panas, saat direndam di air ledeng terasa lebih dingin. Kulit sebagai indera peraba yang terdiri dari 3 lapisan (epidermis, dermis, dan subkutan) memiliki banyak reseptor, salah satunya termoreseptor. Termoreseptor merupakan reseptor yang berfungsi mendeteksi perubahan suhu dan terletak di lapisan kulit dermis. Termoreseptor terdiri dari reseptor ruffini untuk reseptor panas dan reseptor end krause reseptor untuk mendeteksi dingin. Berdasarkan hasil percobaan yang ditunjukka pada tabel subjektivitas reseptor suhu, tangan yang di rendam dalam air es terasa dingin dan semakin lama terasa nyeri dan seperti kesemutan. Sensasi dingin dapat dirasakan

description

fishew

Transcript of Lap Fishew Suhu Labirin Clo

PRAKTIKUM 7

Kegiatan 2. Subjektivitas Reseptor Suhu

Tangan di rendam dalam air es (5C)Tangan di rendam dalam air panas (50C)Tanga di rendam dalam air ledeng (28C)

Tangan terasa dingin, semakin lama semakin ngilu dan seperti kesemutan.

Setelah 3 menit diangkat, tangan terlihat berwarna kemerahan Tangan terasa panas, namun semakin lama panasnya semakin berkurang.

Setelah 3 menit diangkat, tangan terlihat berwarna lebih pucat. Tangan yang sudah direndam di air dingin, saat direndam di air ledeng terasa lebih panas.

Tangan yang sudah direndam di air panas, saat direndam di air ledeng terasa lebih dingin.

Kulit sebagai indera peraba yang terdiri dari 3 lapisan (epidermis, dermis, dan subkutan) memiliki banyak reseptor, salah satunya termoreseptor. Termoreseptor merupakan reseptor yang berfungsi mendeteksi perubahan suhu dan terletak di lapisan kulit dermis. Termoreseptor terdiri dari reseptor ruffini untuk reseptor panas dan reseptor end krause reseptor untuk mendeteksi dingin. Berdasarkan hasil percobaan yang ditunjukka pada tabel subjektivitas reseptor suhu, tangan yang di rendam dalam air es terasa dingin dan semakin lama terasa nyeri dan seperti kesemutan. Sensasi dingin dapat dirasakan karena ada reseptor suhu dingin, krause. Saraf krause di dermis kulit tangan merespon suhu mulai 20 C atau dibawahnya. Selain merespon suhu rendah (dingin) reseptor krause juga menyumbang sensasi nyeri-dingin jika suhu turun sampai dibawah 10C atau terlalu lama terpapar benda dengan suhu rendah. Oleh karena itu, praktikan merasakan nyeri setelah direndam air es selama 3 menit. Sensasi kesemutan dirasakan karena aliran darah tidak mengalir lancar sebagai akibat vasokontriksi pembuluh darah dan adanya bagian darah yang membeku.

Untuk tangan yang direndam air hangat, praktikan merasakan sensasi panas di tangannya namun semakin lama semakin berkurang. Sensasi panas tersebut berasal dari respon saraf Ruffini di dermis kulit tangan. Saraf Ruffini mulai merespon suhu diatas 45C. Waktu awalnya praktikan akan merasakan panas namun panas tersebut mulai berkurang kerana terdapat beberapa tangan praktikan lain sehingga panas berpindah ke tangan dan lingkungan dengan cepat. Sementara itu, masing-masing tangan yang telah direndam air panas atau air dingin direndam kembali ke air ledeng (28C) dan merasakan sensasi yang berlawanan. Tangan yang telah direndam di air es akan terasa panas ketika direndam di air ledeng sebaliknya tangan yang direndam air hangat terasa dingin saat direndam di air ledeng. Hal ini karena ada perpindahan panas (kalor) pada tangan yang direndam di air hangat ke air ledeng dan saraf krause mulai merespon suhu yang lebih rendah di air ledeng. Pada tangan yang direndam air es, terjadi perpindahan dari air ledeng ke tangan karena suhu air ledeng yang lebih tinggi sehingga tangan terasa hangat.KESIMPULAN

1. Tangan dapat merasakan suhu panasatau dingin karena terdapat termoreseptor yangberadadi lapisan demis.

2. Tangan akan merasakan sensasi dingin ketika direndam dari air hangat (50C) ke air ledeng (28C) karena adanya perpindahan panas dari tangan ke air ledeng yang di rasakan oleh saraf krause.

3. Tangan akan merasakan sensasi panas ketika direndam dari air es (5C) ke air ledeng (28C) karena adanya perpindahan panas dari air ledeng ke tangan.

PRAKTIKUM 8

Kegiatan 2. Keseimbangan pada KatakPerlakuanArah/BagianEfek yang terjadi

Papan digerakkanMemutar ke segala arahKepala lebih menunduk, napasnya semakin cepat

Naik turunKepala lebih mendongak dan tangannya melebar

Otak ditusukBagian kananBerenangnya oleng, tubuh membalik

Bagian kiriTubuh bagian kiri masih aktif, sehingga berenangnya ke kanan

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa dalam keadaan normal saat papan bedah digerakkan ke segala arah (kanan-kiri) dan dinaikturunkan, katak memperlihatkan gerakan yang selalu mengikuti arah gerakan dari papan bedah tersebut. Hal ini disebabkan karena pada struktur telinga dalam terdapat macula akustika (organ keseimbangan statis) dan krista akustika (organ keseimbangan dinamis) melakukan koordinasi penyampaian impuls sarafnya masing-masing. Sel reseptor pada macula akustika yang berupa sel-sel rambut dan sel-sel penunjang melekat pada membran yang mengandung butir-butiran kecil kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith. Macula di sakulus dan utrikulus peka terhadap gaya berat otolith ini.

Pada saat diputar kesegala arah terjadi perubahan posisi kepala pada katak yaitu menjadi lebih menunduk sedangkan saat gerakkan naik-turun kepala katak lebih mendongak. Perubahan posisi kepala tersebut akan menimbulkan tarikan gravitasi yang menyebabkan pergerakan otolith dan otolith merangsang sel-sel rambut sehingga menyebabkan depolarisasi sel reseptor yang berjalan ke otak kecil sebagai organ keseimbangan. Sedangkan sel-sel reseptor dalam krista akustika yang juga berupa sel-sel rambut dan sel-sel penunjang tidak melekat pada otolith. Sel-sel reseptor disini distimulasi oleh gerakan endolimfe. Ketika kepala katak bergerak akibat terjadinya perputaran tubuh, endolimfe yang berasal dari saluran membranosa (labirin) akan mengalir di atas sel-sel rambut. Sel-sel rambut menerima rangsangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf. Sebagai responnya, otot-otot berkontraksi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh pada posisi yang baru seperti yang terjadi saat katak digerakkan naik turun, kaki depan katak posisinya menjadi lebih melebar untuk mempertahankan kesimbangan tubuhnya.

Pada perlakuan kedua, yaitu menusuk otak katak. Otak yang ditusuk terlebih dahulu adalah otak yang berada dibagian kiri, kemudian otak yang berada dibagian kanan. ketika katak berenang memperlihatkan respon yang berbeda. Katak masih bisa berenang saat otak bagian kiri ditusuk atau dirusak karena organ tubuh bagian kiri masih berfungsi. Namun, setelah otak kanan juga ditusuk atau dirusak, katak berenang dengan posisi miring ke kanan dan ke kiri atau tidak teratur sehingga tubuhnya terbalik berulang-ulang. Hal ini disebabkan karena terjadi ganguan fungsi pada otak katak.

Pada otak katak terdapat cerebrum yang berfungsi sebagai pusat penglihatan dan pengendali gerak tubuh khususnya gerak sadar, sehingga apabila otak ini rusak maka katak tidak dapat mengendalikan gerak tubuhnya dan menyebabkan terganggunya penglihatan katak. Selain itu,batang otak di otak belakang yang terdiri dari medulla, pons, dan otak tengah merupakan organ penghubung penting bagi otak lainnya dengan medulla spinalis. Apabila terjadi kerusakan pada bagian tersebut mengakibatkan sistem spinal tidak berfungsi lagi dan mengakibatkan terjadinya disorientasi posisi katak dan komplikasi lain seperti terganggunya mekanisme denyut jantung, dan pernapasan sehingga katak mengalami kematian akibat kerusakan total pada sistem koordinasi tersebut. Hal inilah yang menyebabkan katak berenang ke satu arah dengan salah satu bagian organ tubuh ketika otak kiri ditusuk atau dirusak dan katak berenang dengan posisi yang tidak teratur sehingga tubuhnya terbalik ketika otak bagian kanan juga ditusuk.KESIMPULAN

1. Kerusakan otak pada katak akan mempengaruhi keseimbagannya. 2. Pada otak katak terdapat cerebrum yang berfungsi sebagai pusat penglihatan dan pengendali gerak tubuh khususnya gerak sadar.3. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith,yaitu butiran kalsium karbonat