Lap Eva Spn Polda Bali 2013

25
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN LAPORAN HASIL EVALUASI PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR POLRI SPN POLDA BALI T.A. 2013 TANGGAL 22 s.d. 25 OKTOBER 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Salah satu faktor penting untuk efektifitas pembelajaran adalah evaluasi karena evaluasi dapat mendorong untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan mendorong lembaga pendidikan untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaan program belajar. 2. Evaluasi adalah suatu proses sistematis dan berlanjut untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterprestasikan, dan menyajikan informasi secara akurat dan obyektif yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, penyusunan kebijakan dan penyusunan program selanjutnya. 3. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar peserta didik (Serdik) namun juga penilaian terhadap input, output maupun kualitas proses belajar. Dengan demikian makna evaluasi adalah evaluasi yang dapat memberikan informasi secara optimal dan manfaat yang dicapai dari hasil evaluasi.

Transcript of Lap Eva Spn Polda Bali 2013

MARKAS BESAR

MARKAS BESARKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIALEMBAGA PENDIDIKAN

LAPORAN HASIL EVALUASI PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BRIGADIR POLRISPN POLDA BALI T.A. 2013TANGGAL 22 s.d. 25 OKTOBER 2013

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

1. Salah satu faktor penting untuk efektifitas pembelajaran adalah evaluasi karena evaluasi dapat mendorong untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan mendorong lembaga pendidikan untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaan program belajar.

2. Evaluasi adalah suatu proses sistematis dan berlanjut untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterprestasikan, dan menyajikan informasi secara akurat dan obyektif yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, penyusunan kebijakan dan penyusunan program selanjutnya.3. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar peserta didik (Serdik) namun juga penilaian terhadap input, output maupun kualitas proses belajar. Dengan demikian makna evaluasi adalah evaluasi yang dapat memberikan informasi secara optimal dan manfaat yang dicapai dari hasil evaluasi.

4. Biro Jianbang Lemdikpol selaku pengemban tugas pengkajian, evadasi, pengendalian dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan Polri menganggap perlu melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran guna mengetahui sampai sejauhmana pencapaian programdan kegiatan belajar Diktukbrig Polri T.A. 2013 yang sedang berjalan, sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan yaitu menghasilkan Bintara Polri yang profesional, bermoral, modern dan unggul yang mampu melaksanakan tugas selaku pelaksana langsung di lapangan.

B. Dasar....B. Dasar

1. Keputusan Kapolri Nomor: Kep/785/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 tentang Program pendidikan Polri T.A. 2013;

2. Keputusan Kalemdikpol Nomor: Kep/285/VI/2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang rencana kerja Satker Lemdikpol dan Jajaran T.A. 2013; dan

3. Surat Perintah Kalemdikpol Nomor: Sprin/941/IX/2013 tanggal 20 September 2013 tentang penunjukan tim evaluasi proses pembelajaran (PBM) Diktukbrig Polri T.A. 2013.

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud :a. Mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran peserta didik (Serdik) Diktukbrig Polri di SPN Polda Bali T.A. 2013;b. Mengetahui hambatan/kendala selama pelaksanaan pembelajaran; danc. Mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran di SPN Polda Bali T.A. 2013.

2. Tujuan :Memperoleh masukan/informasi tentang proses pembelajaran Diktukbrig Polri SPN Polda Bali T.A. 2013 dan permasalahannya serta untuk perbaikan pendidikan di tahun berikutnya.

D. Tata Urut :BAB IPENDAHULUAN;BAB IIMETODOLOGI EVALUASI;BAB IIIHASIL EVALUASI; DANBAB IVPENUTUP

BAB II.

BAB IIMETODOLOGI EVALUASI

A. Sasaran EvaluasiSasaran evaluasi secara kelembagaan adalah SPN Polda Bali sedangkan sasaran yang dievaluasi adalah proses pembelajaran dan standar pendidikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Diktukbrig Polri T.A. 2013.Adapun standar pendidikan yang menjadi sasaran evaluasi, terdiri dari: 1. standar kompetensi lulusan;2. standar isi;3. standar proses;4. standar pendidik dan tenaga kependidikan;5. standar sarana dan prasarana;6. standar pengelolahan;7. standar penilaian; dan8. standar pembiayaan.

B. Waktu dan Tempat1.Waktu :pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran dan standar Diktukbrig Polri T.A. 2013 dilakukan pada tanggal 22 s.d 25 Oktober 2013.2.Tempat:kegiatan evaluasi berlokasi di SPN Polda Bali.

C. Metode EvaluasiMetode yang digunakan dalam proses evaluasi standar pendidikan ini adalah metode survei, observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD). Penggunaan metode ini memungkinkan evaluator untuk mendapatkan informasi yang beragam dan relatif lengkap, baik data yang bersifat kuantitatif maupun deskriptif kualitatif. Di samping itu, metode survei juga memberi keleluasaan pada evaluator untuk menggunakan berbagai macam instrumen pengumpulan data.

Adapun ..Adapun penjelasan tentang metode evaluasi adalah sebagai berikut:1. Survei, dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendapat responden tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan;

2. FGD (Focus Group Discussion), dilakukan dalam bentuk diskusi yang fokus pada permasalahan tertentu (berdasarkan hasil kuesioner) dengan tujuan untuk mengetahui dari permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proses pembelajaran;

3. Wawancara, dilakukan untuk memperdalam pencarian fakta, permasalahan dalam pelaksanaan pendidikan pengembangan spesialisasi; dan

4. Observasi, dilakukan untuk mengidentifikasi secara langsung beberapa permasalahan atau kendala yang terlihat pada saat observasi selama pelaksanaan survei. Pada metode ini tim akan bertindak sebagai observer dan melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan proses Pembelajaran selama periode waktu tertentu.D. Tim Pelaksana Evaluasi:

1. Brigjen Pol Drs. R. Budi Winarso (Peninjau);2. KBP Drs. Heri Sulistianto;3. AKBP Tiurma Nainggolan;4. Kompol Happy Triyanti, S.H.; 5. Penda I T. Stevia, S.Sos, M.Si; dan

E. Informan dan Responden:

1. Informan dalam kegiatan wawancara adalah pejabat di lingkungan SPN Polda Bali terdiri dari:a. Ka SPN;b. Kabag Jarlat;c. Kakorsis;d. Korgadik; dane. Pejabat SPN lainnya yang diperlukan.2. Responden dalam penyebaran angket/kuesioner dan FGD adalah:a. Pendidik sebanyak 15 orang;b. Pengasuh sebanyak 15 orang; dan c. Serdik sebanyak 30 orang;

3. Sasaran ..3. Sasaran/obyek observasi adalah:a. Kondisi standar pendidikan.b. Kondisi lingkungan satuan pendidikan.c. Kondisi pelayanan terhadap serdik.

F. Teknik Pengumpulan Data:Teknik pengumpulan data dalam evaluasi dilakukan dengan cara:1. instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data evaluasi terdiri dari angket dan pedoman wawancara;2. data yang diperoleh dilengkapi dengan hasil pengamatan lapangan, studi dokumen dan hasil diskusi dalam forum FGD (Focus Group Discussion);3. instrumen berupa angket diberikan kepada serdik, pendidik dan pengasuh;4. wawancara dilakukan terhadap pejabat SPN.

G. Teknik Analisis Data:

1. data yang diperoleh dari kegiatan evaluasi Diktukbrig Polri terdiri dari data-data yang bersifat kuantitatif dan deskriptif kualitatif;2. data kuantitatif diperoleh dari angket yang diberikan kepada serdik, Pendidik serta Tenaga kependidikan/pengasuh;3. data deskriptif kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan pejabat lembaga pendidikan;4. data ini juga dilengkapi dari hasil pengamatan kegiatan dan studi dokumen serta FGD; dan5. Proses pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan cara:

BAB III..

BAB IIIHASIL EVALUASIA. Hasil Hasil evaluasi proses pembelajaran Diktukbrig Polri T.A. 2013 dengan menggunakan teknik penyebaran angket/kuesioner, wawancara, FGD dan observasi dapat diperoleh hasil pada standar pendidikan sebagai berikut:

1. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi yang terdapat dalam kurikulum Diktuk Brigadir Dalmas T.A 2013 sudah sesuai dengan tuntutan tugas lapangan sebagai Brigadir Polisi Dalmas, karena rumusan kompetensi sudah menyebutkan semua kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik misalnya kemampuan dalam gerakan dalmas dan formasi baik awal dan lanjut, penguraian massa, pemakaian alat-alat dalmas, eskalasi dan lain-lain. Standar kompetensi lulusan sangat jelas dan mudah dimengerti untuk direalisasikan dan dijabarkan dalam kompetensi dasar serta dirinci dalam indikator-indikator yang dituangkan dalam silabus dapat dicapai dan dilaksanakan karena telah dijabarkan dengan mata pelajaran yang ada rangka pelajaran pokok;

2. Standar Isi a. KurikulumPelaksanaan proses belajar mengajar mempedomani kurikulum sesuai dengan Keputusan Kalemdikpol Nomor: Kep/123/III/2013 tanggal 27 Maret 2013 tentang Kurikulum Pendidikan dan Pembentukan Brigadir Polisi Tugas Umum dan Dalmas. Pengoperasionalan kurikulum Diktuk Brigadir Dalmas T.A 2013 di SPN Polda Bali telah dilaksanakan sesuai dengan penjabaran kurikulum tersebut dengan menyusun:1) Rangka pelajaran teruraiRangka pelajaran terurai disusun dengan mengacu pada rangka pelajaran pokok dalam kurikulum dan disesuaikan dengan kalender pendidikan yang telah diterbitkan oleh Lemdikpol ditambah dengan kalender Pemda setempat berkaitan dengan adanya libur upacara keagamaan di Bali, namun tidak merubah pentahapan pemberian mata pelajaran (Mapel) yang telah ditentukan dalam kurikulum Diktuk Brigadir Dalmas T.A 2013.

2) Jadwal pelajaran

3). Pembagian..Jadwal pelajaran telah disusun setiap minggunya namun belum dengan blok sistem dikarenakan keterbatasan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang merangkap sebagai pendidik. Proses pembelajaran (PBM) di kelas dan di luar kelas/lapangan dilaksanakan secara bergantian guna mengatasi kejenuhan peserta didik dalam proses PBM. 3) Pembagian pendidik pengampu mata pelajaranPembagian pendidik yang mengampu mata pelajaran sudah dilaksanakan dan tertuang dalam Sprin Kapolda Nomor: Sprin/965/V/2013 tanggal 17 Mei 2013 tentang penunjukan sebagai Gadik, Pengasuh/Pembina siswa Diktukbrig Gasum Polri di SPN Polda Bali T.A. 2013 dan penunjukan pendidik tersebut disesuaikan dengan kompetensi pendidik dan latar belakang.

b. Hanjar

1) Untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar para Pendidik mempergunakan Hanjar yang ditentukan Lemdikpol dengan jumlah 52 (lima puluh dua) materi pelajaran. Sesuai dengan arahan Kalemdikpol pada tanggal 16 Januari 2013 untuk pembuatan Hanjar Diktuk dalam bentuk modul yang ditindak lanjuti melalui Surat Telegram Kalemdikpol nomor ST/30/II/2013 tanggal 18/02/2013 tentang Hanjar Diktuk Brigadir Polri telah dirumuskan dalam bentuk Modul oleh Lemdikpol sebanyak 45 (empat puluh lima) modul;

2) Penyusunan Modul tersebut disusun oleh kelompok kerja (Pokja) yang terdiri dari tim Lemdikpol, pendidik pengampu pelajaran yang mewakili oleh SPN tertentu dan Pembina fungsi dari Mabes Polri. 45 (empat puluh lima) Master Modul tersebut sudah di terima sesuai jumlah Mapel dan telah digandakan serta direalisasikan kepada seluruh peserta didik (Serdik);

3) Mapel yang belum tersedia Hanjar/modulnya yaitu Mapel anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dan psikologi massa.

3. Standar Proses

a. Jumlah Serdik pada saat pembukaan sebanyak 1100 Serdik berasal dari Polda Bali 330 orang, Metro Jaya 510 orang, Polda Jawa Timur 260 orang;

b. terdapat 1 (satu) Serdik a.n. Adam Yubu yang dikeluarkan pada saat PBM, asal pengiriman Polda Metro Jaya dengan Keputusan Kapolda Bali Nomor: Kep/300/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013 dikarenakan nilai mental dan akademik (tidak berminat mengikuti PBM);

c. d. kegiatan..Terdapat 1 (satu) orang Serdik mengalami sakit jantung bawaan a.n. Adriyana Eka Putra dan telah dikonsultasikan oleh dr. Susila spesialis jantung pada RS Purnamha Sidhi dengan hasil rekomendasi bahwa Serdik a.n. Adriyana Eka Putra tidak diperbolehkan mengikuti latihan fisik yang berat. Tindakan yang diambil oleh SPN Polda Bali yaitu memberikan tanda pita, melakukan pengawasan secara intensif serta tidak mengikutsertakan pada PBM di lapangan pada Mapel tertentu antara lain SAR dan PBB, sedangkan untuk Mapel menembak dan beladiri Serdik diikutsertakan.

d. Kegiatan pembelajaran di kelas dilaksanakan dalam bentuk kelas kecil (sesuai standar/ideal) dengan jumlah sebanyak 25 orang Serdik setiap kelasnya.

e. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran bervariatif seperti ceramah, diskusi, bermain peran, penugasan, tanya jawab, pemecahan masalah dan praktek yang disesuaikan dengan mata pelajaran (Mapel) yang diajarkan;

f. Pada setiap proses pembelajaran sudah ada pengawasan dari Personel SPN yang ditunjuk dengan Sprin Ka SPN dengan mencatat dan melaporkan setiap hasil pengawasannya kepada Kakorgadik.

g. Pemahaman dan penerapan IPS telah dilaksanakan oleh Serdik, hal ini terlihat pada saat Serdik bertanya dan menjawab ketika dilaksanakan FGD;

h. Mapel yang telah diujikan sebanyak 19 Mapel, Naskah ujian digandakan oleh staf Jarlat sedangkan pengawasan dan koreksi ujian oleh tim yang ditunjuk sesuai Sprin Ka SPN dan hasilnya diberikan kepada Serdik paling lama 3 (tiga) hari;

i. Guna transparansi hasil nilai ujian tulis, Serdik dapat melihat hasilnya secara langsung sehingga Serdik dapat melakukan koreksi/sanggahan kepada pendidik karena lembar jawaban ujian tulis dibagikan kepada Serdik;

j. Program pengasuhan disusun dalam bentuk Rengiat mingguan yang disusun oleh Korsis yang telah memuat pembentukan sikap perilaku Serdik yang penjabarannya melalui 5 komponen yaitu mental spiritual, mental idiologi, mental kejuangan, kepemimpinan dan kepribadian (watak) yang materi pola pengasuhannya mengacu kepada modul pola pengasuhan yang diterbitkan oleh Lemdikpol pada tanggal 1 Juli 2013;

k. Selain pola pengasuhan tersebut di atas, dilakukan juga pola pengasuhan untuk penguatan beberapa Mapel antara lain PBB dan pengaturan serta penjagaan sedangkan untuk Mapel yang lain belum terakomodasi pada saat pola pengasuhan;

l. Belum adanya kejelasan tata cara penulisan ijazah Diktukbrig, Skep Kapolri nomenklatur Diktukbrig Polri sedangkan kurikulum Diktukbrig Pol gasum/Dalmas dan kebijakan Kapolda Bali nomenklaturnya Diktukbrig Sabhara;

m. 4. standar......Proses pembentukan perubahan sikap, perilaku dan fisik dari masyarakat menjadi calon anggota Polri dilaksanakan pada bulan puasa sehingga kurang maksimal.

4. Standar Pendidik/Tenaga Kependidikan

a. Jumlah personel SPN Polda Bali DSPP 124 (seratus dua puluh empat) personel sedangkan riilnya 121 (seratus dua puluh satu) sehingga mengalami kekurangan 3 (tiga) personel yang jumlahnya bervariatif berdasarkan jenjang kepangkatan;

b. Jumlah pendidik yang dilibatkan pada PBM sebanyak 247 orang yang terdiri dari pendidik organik 121 orang dan non organik 126 orang (pembina fungsi Polda);

c. Mapel yang melibatkan pendidik non organik yaitu Mapel fungsi teknis (Lantas, Serse, Intel dan Binmas), tipiring, Polmas, KUHP, Kapita selekta per UU, dasar-dasar kepemimpinan, antropologi budaya,

d. Kualifikasi akademik dan kompetensi yang dimiliki pendidik SPN kurang memadai sesuai Perkap 4 Tahun 2010 tentang Sisdik Polri hal ini terlihat pada data :1)kualifikasi akademik, S-2 = 3 orang, S-1 = 33 orang dan SLTA/Sederajat 60 orang;

2) kompetensi sebagai pendidik AKTA III = 1 orang, AKTA IV= 12 orang, Tot Ham/ToT = 12 orang, Pa/Ba instruktur 31 orang, dan Katpuan pendidik 7 orang;

e. Proses penunjukan pendidik dilakukan berdasarkan kualifikasi dan latar belakang penugasan dan sebelum proses PBM dimulai dilakukan pembekalan yang bersifat refresher/penyegaran kepada seluruh pendidik yang dilibatkan pada PBM Diktukbrig Polri T.A. 2013, yang materinya mengacu kepada Peraturan Kalemdiklat (Perkal) Nomor 3 Tahun 2009 tentang pelatihan peningkatan kemampuan tenaga pendidik;

f. Setiap Pendidik mengampu maksimal 3 (tiga) Mapel dengan pentahapan PBM yang berbeda;

g. Tenaga kependidikan dilibatkan sebagai pendidik dan pengasuh, hal ini disebabkan keterbatasan jumlah pendidik dan jumlah Serdik yang cukup banyak;

h. Pengasuh berjumlah 72 (tujuh puluh dua) orang yang terdiri dari organik SPN dan BKO dari Polres 16 orang ( Res Tabanan 2 orang, Badung 2 orang dan Buleleng 12 orang) dan telah diterbitkan Surat Perintah Kapolda Bali Nomor : Sprin/965/V/2013 tanggal 17 Mei 2013;

i. j. kualifikasi......proses penunjukan pengasuh berdasarkan seleksi dan kesiapsediaan personel tersebut, mengingat tugas pengasuh selalu melekat kepada Serdik;

j. kualifikasi BK yang dimiliki pengasuh sangat kurang hanya 12 orang, sedangkan jumlah pengasuh sebanyak 72 (tujuh puluh dua) orang;

k. sebelum pelaksanaan pengasuhan para pengasuh diberikan pembekalan tentang tugas, fungsi dan peran pengasuh serta materi BK. Khusus pengasuh yang BKO dari Polres dilakukan pembimbingan secara intensif;

5. Standar Sarana dan Prasarana

a. Jumlah kelas sebanyak 44 ruangan, terdiri dari 14 kelas melekat pada dormitori/barak yang belum dilengkapi infocus, dan 30 kelas sudah dilengkapi dengan infocus, namun pada saat PBM dikelas seluruhnya menggunakan infocus (digunakan secara bergantian);

b. Alins untuk Mapel Dalmas antara lain tameng rotan/fiber, tameng sekat, tongkat rotan/listrik/lecut, masker, helm, rompi, pelindung tangan/kaki dan lain-lain mengalami kekurangan namun pada saat PBM melakukan pinjam pakai ke Polres/Polda;

c. Sarana ibadah tersedia sedangkan kolam renang belum tersedia;

d. Kondisi jalan rusak berat, untuk mengantisipasi Serdik jatuh/keseleo maka pada saat lari pagi dan sore sebagian besar dilakukan di luar ksatrian;

e. Barak berjumlah 14 unit yang dihuni oleh Serdik antara 75 s.d. 80 serdik. 2 (dua) dari 14 barak yakni barak I dan J untuk ketersediaan air kurang hal ini disebabkan adanya musim kemarau sehingga debit air ke barak mengalami penurunan;

f. Kaporlap sudah diterima Serdik secara lengkap namun untuk kualitas sepatu PDL perlu ditingkatkan (mudah rusak);

6. Standar Pengelolaan

a. Sebelum proses PBM dilaksanakan rapat koordinasi yang diikuti oleh seluruh personel SPN selanjutnya ditindak lanjuti dengan pengorganisasian/pembentukan kepanitiaan serta pembagian tugas sesuai dengan Tupoksinya;

b. RPT disusun selama 1 (satu) periode pendidikan yang dituangkan dalam jadwal Mapel beserta pendidik pengampu selama 1 (satu) minggu;

c. Rengiat Pola pengasuhan telah tersusun selama 1 (minggu) oleh Korsis, yang selanjutnya dilaksanakan oleh para pengasuh;

d. disusun......Penunjukan pendidik pengampu mengacu kepada Perkal 2 tahun 2009 tentang Proses Penunjukan Gadik dan penentuan pengampu Mapel disusun berdasarkan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki;

e. Pentahapan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang diterbitkan oleh Lemdikpol;

f. Pengawasan kepada pengasuh dan pendidik dalam bentuk absensi;

g. Pemberian menu makanan oleh pihak ketiga berdasarkan menu yang telah ditentukan oleh panitia (lelang bukan berdasarkan harga namun berdasarkan kalori/gizi);

h. Menu makanan sudah sesuai standar dan berkalori serta bergizi namun kurang bervariatif selama 1 (satu) minggu, menu makanan pun belum ditempel pada dinding ruang makan. Setiap hari Serdik sudah menerima extra fooding sebanyak 2 (dua) kali dan susu;

i. Menu makanan yang disediakan oleh pihak ketiga dilakukan pengecekan sesuai dengan daftar menu yang ada, sehingga apabila ada perubahan/tidak sesuai dengan daftar menu yang ada Paur Manage melakukan koordinasi kepada pihak penyedia barang (wasdal menu terlampir);

7. Standar Pembiayaan

a. anggaran yang tersedia untuk pengadaan makan/extra fooding masih terdapat sisa anggaran lebih kurang Rp. 500 juta dan untuk mengoptimalkan anggaran sisa tersebut dalam bentuk peningkatan gizi tidak bisa dilaksanakan dikarenakan menu yang dikontrakan sudah memenuhi standar;

b. upaya untuk melakukan perubahan kode akun dari Opsdik pengadaan makanan ke kode akun belanja barang memerlukan persyaratan khusus yang harus disiapkan dan maksimal penggunaannya 10 persen. Dengan keterbatasan waktu yang ditetapkan oleh Kanwil Polda Bali bulan Oktober 2013 untuk merevisi anggaran serta penerbitan anggaran APBNP pada bulan Juli 2013, sehingga sisa anggaran belum dapat diserap secara maksimal.

8. Standar Penilaian

a. Proses penilaian Serdik mengacu kepada Peraturan Kalemdiklat Nomor 6 Tahun 2009 yang dilaksanakan oleh pendidik pengampu Mapel;

b. Penilaian mental spiritual, ideologi, kejuangan, kepemimpinan dan watak kepribadian dilaksanakan secara berjenjang oleh pengasuh berdasarkan hasil pengamatan indikator yang kemudian diserahkan ke staf Korsis untuk diberikan nilai.

B. Analisa......

7

B. C. Analisa terhadap Hasil Evaluasi

NONOSTANDAR KOMPONENMASALAH UTAMAAKAR PERMASALAHANRENCANA TINDAK LANJUT

1IsiAdanya kejenuhan Serdik dalam PBM dan keterbatasan jumlah pendidikProses pembelajaran belum menggunakan block system.Jadwal Mapel dibuat dengan block system.

Kurangnya ketercapaian PBM pada Mapel ABH dan psikologi massa.Hanjar/modul ABH dan psikologi massa belum tersediaTersusunnya Hanjar/modul Mapel ABH dan psikologi massa.

2.ProsesPembentukan sikap, perilaku dan fisik kurang maksimal. Pelaksanaan Dasbhara dilaksanakan bertepatan pada bulan puasa. Pentahapan Dasbhara tidak dilaksanakan pada bulan puasa

Terdapat 1 Serdik mengalami sakit jantung bawaan a.n. Adryana Eka Putera asal pengiriman Polda Metro Jaya. Proses rekruitmen pada pemeriksaan kesehatan kurang maksimal.Memberikan saran masukan proses rekruitmen pada Rikes agar lebih selektif.

a. Belum adanya kejelasan tentang penulisan ijazah Diktukbrig. b. Adanya kerancuan pada nomenklatur Diktukbrig Polri (Skep Kapolri), Diktukbrig Gassum dan dalmas (kurikulum) dan kebijakan Kapolda Bali Diktukbrig Sabhara.Kejelasan penulisan nomenklatur pada ijazah.

3.Pendidik/ Tenaga KependidikanSebagian besar Pendidik belum memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai pendidik AKTA dan Latkatpuan pendidik.Penempatan personel SPN blm berdasarkan kualifikasi dan kompetensi.Penempatan personel SPN harus berdasarkan kompetensi dan kualifikasi mengacu kepada Perkap 4 Tahun 2010 tentang Sisdik Polri.

Kompetensi BK sangat minim (14 org). Latkatpuan BK dilaksanakan terakhir pada tahun 2009 serta Keterbatasan kuota utk mengikuti Latkatpuan BK Mengalokasikan dan melaksanakan Latkatpuan BK

4. Sarana......

4.Sarana dan PrasaranaKurangnya tercapainya kompetensi pada Mapel di kelas.Masih terdapat 14 kelas melekat pada dormitori/barak yang belum dilengkapi infokus Mengajukan kebutuhan penambahan infokus

Masih ada Ruang kelas yang kipas anginnya rusakMengajukan kebutuhan penambahan penambahan kipas angin

Kurangnya ketercapaian kompetensi untuk Mapel fungsi teknis Lantas dan Dalmas.Keterbatasan alins/alongins lantas dan peralatan Dalmasa. (pinjam pakai ke Polres/Polda);

Menggajukan kebutuhan alins/alongins Lantas &peralatan dalmas

Untuk latihan dan pembentukan fisik dan disiplin serdik masih kurang maksimalKondisi jalan di lingkungan SPN rusak berat belum di aspal sehingga berdebuMembuat usulan pengaspalan jalan.

Kaporlap sepatu PDL untuk serdik kualitas masih kurang karena mudah rusak/ jebol.Menginformasikan dan Mengusulkan peningkatan kualitas sepatu PDL yang baik kualitasnya

Ketersediaan air untuk minum dan mandi serdik masih kuranga. barak I dan J ketersediaan air kurang hal ini disebabkan adanya musim kemarau sehingga debit air kebarak mengalami penurunan;Mengusulkan penambahan persediaan air melalui sumur Bor/Jet pump.

b. pada malam hari ketersediaan air minum untuk Serdik masih kurang.Perlu ditambahkan ketersediaan air pada malam hari.

5. PengelolaanMenu makan pagi kurang variatifc. setiap pagi serdik diberikan telur sehingga membuat serdik d. bosanPenyajian menu makan bervariatif.

6. Pembiayaan......

6.Pembiayaan.Anggaran pengadaan makan/extra fooding masih terdapat sisa anggaran lebih kurang 500 juta.Menu makan/extra fooding sudah sesuai standar gizi, namun perubahan kode akun memerlukan persyaratan khusus dan keterbatasan waktu revisi bulan Oktober 2013.Memaksimalkan anggaran yang ada dengan meningkatkan kembali gizi dan kalori menu makanan/extra fooding.

D. Kendala-kendala dalam pelaksanaan evaluasi

1. Kendala secara prinsip yang menghambat pelaksanaan evaluasi tidak ada.

2. Adanya libur upacara keagamaan sesuai kalender Pemda Bali, sehingga mengakibatkan jumlah Responden yang hadir pada saat FGD kurang maksimal.

BAB IV.

BAB IVPENUTUPA. KesimpulanPelaksanaan Diktukbrig Polri T.A. 2013 dapat terlaksana dengan baik walaupun terdapat beberapa kendala pada standar pendidikan, seperti :1. Secara umum pelaksanaan PBM di SPN Polda Bali cukup baik yang pentahapan pembelajarannya sesuai dengan Kalender pendidikan;2. Proses pembelajaran telah mengacu kepada kurikulum yang diterbitkan oleh Lemdikpol;3. Jadwal Mapel selama 1 (satu) minggu secara bergantian untuk Mapel di kelas dan di lapangan, namun belum menggunakan blok sistem;4. Hanjar/modul telah digandakan sebanyak 45 Mapel dan sudah disitribusikan kepada Serdik;5. Mapel yang belum adanya ada Hanjar/modulnya yaitu ABH dan psikologi massa;6. Pembentukan Dasbhara pada Tahap I kurang maksimal, dikarenakan pelaksananaanya bertepatan pada bulan puasa;7. Kondisi kesehatan Serdik secara umum cukup baik, walaupun terdapat Serdik yang mengalami sakit bawaan jantung a.n. Adryana Eka Putera namun tidak menggangu pada saat PBM;8. Pendidik belum sepenuhnya memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik (Perkap 4 tahun 2010 tentang Sistem Pendidikan Polri);9. Kegiatan pengasuhan dan aspek penilaiannya sudah memuat 5 (lima) aspek yaitu mental spritual, ideologi, kejuangan, kepemimpinan dan watak kepribadian;10. Penggunaan IPS dalam PBM cukup baik namun perlu ditingkatkan dan pengawasanannya oleh pendidik/tenaga kependidikan pada tahap PBM di kelas maupun di lingkungan barak;11. Masih terdapat beberapa Fasdik yang perlu penambahan antara lain;kipas angin, kolam renang, halang rintang, matras Yudo, dan alins/alongins yang perlu penambahan yaitu untuk Mapel fungsi teknis Lantas dan Dalmas.

B. Rekomendasi

1. Biro Kurikulum, perlunya melakukan penyusunan Hanjar/modul ABH dan psikologi masa;

2. 3. Biro......Biro kurikulum dan Bindiklat, pada proses pembentukan fisik (Tahap I) agar menyesuaikan dengan kalender yg ada terutama pada bulan-bulan hari besar agama maupun libur nasional ( puasa, natalan dsb);

3. Biro Bindiklat dan Biro Kurikulum, melakukan rapat koordinasi dengan SSDM Mabes Polri tentang nomenklatur penulisan ijazah;

4. SPN Polda Bali, melakukan penyusunan jadwal Mapel dengan blok sistem;

5. SPN Polda Bali, melakukan pengajuan/usulan penambahan fasdik/alins alongins antara lain; kolam renang, kipas angin, alins Dalmas/Lantas, infokus/LCD dan sumur bor/jet pump;

6. SPN Polda Bali, melakukan pengecekan dan pengawasan untuk penyajian menu makan khusunya makan pagi yang kurang variatif serta memaksimalkan penyediaan air minum diwaktu malam hari;

7. Panitia pengadaan, memaksimalkan menu makanan/extra fooding untuk Opsdik periode Diktukbrig T.A. 2014;

8. Polda Bali, perlunya menambah jumlah pendidik/tenaga kependidikan organik SPN berdasarkan kualifikasi dan kompetensi (mengacu Perkap 4 Tahun 2010 tentang Sistem Pendidikan Polri);

9. Perlu adanya pendampingan dari personil SDM Polda Bali dalam rangka pengawasan pada tahap Dasbhara guna mengetahui secara langsung.

Demikian laporan evaluasi proses pembelajaran pada pelaksanaan Diktukbrig Polri T.A. 2013 di SPN Polda Bali ini dibuat sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

Denpasar, Oktober 2013

KA TIM EVALUASI

Drs. HERI SULISTIANTO KOMBES POL NRP. 65080672