lantai

5
BAB VIII LANTAI VIII.I Pengertian Merupakan bidang alas suatu ruangan sebagai tempat melaksanakan aktivitas untuk : Bekerja Bermain / rekreasi Istirahat Tidur Dari segi konstruksi lantai dibagi atas 2 macam : Lantai dasar Dibuat berhubungan langsung dengan tanah. Lantai tingkat Tidak berhubungan langsung dengan tanah. VIII.2 Syarat – Syarat Lantai Structural Harus mampu memikul beban-beban yang bekerja dan cukup kaku. Fisikal Harus mampu memanfaatkan dan memelihara kondisi lingkungan yang terjadi untuk kebutuhan penghuni. Arsitektural Harus mampu menampilkan aspek fungsional, estetik visual dan emosional sebagai salah satu elemen bangunan.

Transcript of lantai

Page 1: lantai

BAB VIII

LANTAI

VIII.I Pengertian

Merupakan bidang alas suatu ruangan sebagai tempat melaksanakan aktivitas untuk :

Bekerja

Bermain / rekreasi

Istirahat

Tidur

Dari segi konstruksi lantai dibagi atas 2 macam :

Lantai dasar

Dibuat berhubungan langsung dengan tanah.

Lantai tingkat

Tidak berhubungan langsung dengan tanah.

VIII.2 Syarat – Syarat Lantai

Structural

Harus mampu memikul beban-beban yang bekerja dan cukup kaku.

Fisikal

Harus mampu memanfaatkan dan memelihara kondisi lingkungan yang terjadi

untuk kebutuhan penghuni.

Arsitektural

Harus mampu menampilkan aspek fungsional, estetik visual dan emosional

sebagai salah satu elemen bangunan.

VII.3 Konstruksi Lantai Dasar

Kondisi dan syarat-syarat :

Beban langsung dihantarkan kelapisan tanah.

Landasan harus cukup padat / keras dan stabil.

Diadakan pemadatan atau perbaikan tanah yang memadai.

Lapisan tanah harus yang asli.

Konstruksi

Page 2: lantai

A)

B)

C)

D) Untuk beban berat : Gerasi atau jalan kendaraan

E) Untuk beton balok

Page 3: lantai

F) Untuk pelapis : keramik ( ubin )

4 Konstruksi lantai tingkat ( loteng )

Kondisi dan syarat – syarat

Beban tidak langsung disalurkan ketanah

Beban dipikul oleh elemen lantai itu sendiri, dapat disebarkan melalui balok

( balok anak dan balok induk ) dan disalurkan langsung melalui kolom atau

dinding

.5 Bahan Penutup Lantai

Bahan penutup lantai disini adalah lapisan akhir dari lantai atau finishing lantai. Sebelum

kita memilih bahan penutup, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal misalnya

akustikal, nilai estetik, dan fungsional karakteristik yang diinginkan. Ada berbagai

macam jenis penutup lantai, diantaranya:

A. Dari Bahan kayu

Ada beberapa macam lantai dari bahan kayu, 

Lantai Parket

Merupakan lapisan lantai dari kayu tipis  dengan ketebalan berkisar 3,7 – 10 mm

dengan panjang satuannya antara 10 – 15 cm. Dilem pada lantai beton kedap air yang

benar-benar halus dan rata, dengan perekat khusus dengan pola pemasangan yang

beragam seperti sejajar, mozaik, tulang ikan, blok, dll. 

B. Dari Bahan Beton dan Plesteran

Page 4: lantai

Merupakan finishing lantai dengan cor beton dan dilapisi dengan plesteran semen

kurang lebih setebal 2 mm. Lebih baik menggunakan semen portland. Lapisan yang lain

selain cor beton dan semen terkadang ditambah kapur-tras dan tanah stabilisasi (atau

puing bongkaran). Untuk menjadikan kedap air, biasanya dilapisi dengan lapisan aspal

cair. Mutu beton yang biasa digunakanadalah mutu beton K175 – K225. 

C.  Dari Bahan Ubin, Batu Alam dan Batu Buatan

Yang dimaksud dengan lantai ubin dan lantai buatan adalah lantai yang

pembuatannya menurut cetakan dan ukuran tertentu seperti lantai keramik, semen

portland, beton, conblok.

Ubin keramik

Adalah ubin yang terbuat dari tanah liat yang dibakar sedemikian rupa, dengan

atau tanpa bahan tambahan dan pewarnaan. Ubin porselen adalah ubin keramik yang

diberi lapisan gelas dibagian permukaannya. 

Ubin Batu Alam

Diantaranya adalah ubin yang berasal dari bahan marmer, granit, andesit, dan batu

alam lainnya.