Landasan Teori Lbm 4

download Landasan Teori Lbm 4

of 5

description

sgd mata kuning

Transcript of Landasan Teori Lbm 4

FUNGSI HATI1. Hati berfungsi sebagai penyimpan darah Karena hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas, sejumlah besar darah dapat disimpan di dalam pembuluh darah hati. Volume darah normal hati, meliputi yang di dalam vena hati dan yang di dalam jaringan hati, adalah sekitar 450 mililiter atau hanpir 10 persen dari total volume darah tubuh. Bila tekana tinggi di dalam atrium kanan menyebabkan tekanan baik di dalam hati, hati meluas dan oleh karena itu 0,5-1 liter cadangan darah kadang-kadang disimpan di dalam vena hepatika dan sinus hepatika. (Guyton dan Hall.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.903)2. Hati memiliki aliran limfe yang sangat tinggiKarena pori dalam sinusoid hati sangat permeabel dan memungkinkan segera berlalunya cairan dan protein ke ruang disse, aliran limfe dari hati biasanya mempunyai konsentrasi protein sekitar 6 g/dl, yang hanya kurang sedikit daripada konsentrasi protein plasma. Selain itu, permeabilitas ekstrem dari epitelium sinusoid hati memungkinkan terbentuknya limfe dalam jumlah besar. Oleh karena itu, kira-kira setengah dari limfe yang dibentuk dalam tubuh di bawah kondisi istirahat muncul di dalam hati.(Guyton dan Hall.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.903)3. Pengaturan massa hati regenerasiHati mempunyai kemampuan yang menakjubkan untuk mengembalikan dirinya sendiri setelah kehilangan jaringan hati yang bermakna akibat hepatektomi parsial atau jelas hati akut. Selama regenerasi hati, hepatosit diperkirakan mengalami replikasi sebanyak satu atau dua kali, dan setelah tercapai ukuran dan volume hati sebelumnya, hepatosit kembali kepada keadaannya semula.4. Sistem makrofag hepatik berfungsi sebagai pembersih darahDarah yang melalui kapiler usus mengangkut banyak bakteri dari usus. Sesungguhnya, suatu contoh darah yang diambil dari vena porta sebelum masuk ke hati hampir selalu membutuhkan kuman basilus kolon bila dibiakkan, sedangkan pertumbuhan kuman basilus kolon dari darah di dalam sirkulasi sistemik sangat jarang sekali. Film berkecepatakan tinggi yang khusus mengenai kerja sel Kupffer, makrofag fagositik besar yang membatasi sinus venosus hati, menunjukkan bahwa sel-sel ini secara efisien membersihkan darah sewaktu darah melewati sinus; bila satu bakteri berhubungan sementara dengan sel Kupffer, dalam waktu kurang dari 0,01 detik bakteri akan masuk menembus dinding sel Kupffer dan menetap permanen di dalam sampai bakteri tersebut dicernakan.

5. Fungsi metabolik hatiHati merupakan suatu kumpulan besar sel reaktan kimia dengan laju metabolisme yang tinggi, saling memberikan substrat dan energi dari satu sistem metabolisme ke sistem yang lain, mengolah dan menyintesis berbagai zat yang diangkut ke daerah tubuh lainnya, dan melakukan berbagai fungsi metabolisme lain. Fungsi metabolik hati yang lain: Hati merupakan tempat penyimpanan vitamin Hati menyimpan besi dalam bentuk ferritin Hati membentuk zat-zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah banyak Hati mengeluarkan atau mengekskresikan obat-obatan, hormon dan zat lain(Guyton dan Hall.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.904)

PEMBULUH DARAHPermukaan posterior hati berbentuk cekung yang terdapat celah tranversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem portayang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu.

Bagian luar hati diselaputi oleh kapsul hepatika. Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah yaitu arteri hepatika dan vena portal hepatika. 30% darah di hati yang diangkut arteri hepatika merupakan darah kaya oksigen. Sedangkan 70% sisanya diangkut oleh vena portal hepatika mengangkut sari-sari makanan dari usus halus.Pertemuan antara pembuluh arteri hepatika dan vena portal hepatika membentuk sinosoid dimana spesialisasi sel terjadi sehingga membentuk sel kupffer.

METABOLISME BILIRUBINMetabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau eritropoesis yang tidak efektif. Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain. Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau bilirubin IX alfa. Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam lemak, karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak. Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan dibawa ke hepar. Di dalam hepar terjadi mekanisme ambilan, sehingga bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hati dan masuk ke dalam sel hati. Segera setelah ada dalam sel hati, terjadi persenyawaan dengan ligandin (protein-Y) protein Z dan glutation hati lain yang membawanya ke retikulum endoplasma hati, tempat terjadinya proses konjugasi. Prosedur ini timbul berkat adanya enzim glukotonil transferase yang kemudian menghasilkan bentuk bilirubin indirek. Jenis bilirubin ini dapat larut dalam air dan pada kadar tertentu dapat diekskresikan melalui ginjal. Sebagian besar bilirubin yang terkonjugasi ini dikeskresi melalui duktus hepatikus ke dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urobilinogen dan keluar dengan tinja sebagai sterkobilin. Dalam usus sebagian diabsorbsi kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorbsi enterohepatik.(Kowalak, Jennifer P.2012. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.)

GANGGUAN BILIRUBINa. Ikterus Prahepatik Karena produksi bilirubin yang meningkat yang terjadi pada hemolisis sel darah merah. Peningkatan pembentukan bilirubin dapat disebabkan oleh: Kelainan sel darah merah. Infeksi seperti malaria, sepsis. Toksin yang berasal dari luar tubuh seperti: obat obatan, maupun yang berasal dari dalam tubuh seperti yang terjadi pada reaksi transfusi dan eritroblastosis fetalis.b. Ikterus Pascahepatik Bendungan pada saluran empedu akan menyebabkan peninggian bilirubin konjugasi yang larut dalam air. Akibatnya bilirubin mengalami akan mengalami regurgitasi kembali kedalam sel hati dan terus memasuki peredaran darah, masuk ke ginjal dan di eksresikan oleh ginjal sehingga ditemukan bilirubin dalam urin. Sebaliknya karena ada bendungan pengeluaran bilirubin kedalam saluran pencernaan berkurang sehingga tinja akan berwarna dempul karena tidak mengandung sterkobilin.c. Ikterus Hepatoseluler Kerusakan sel hati menyebabkan konjugasi bilirubin terganggu sehingga bilirubin direk akan meningkat dan juga menyebabkan bendungan di dalam hati sehingga bilirubin darah akan mengadakan regurgitasi ke dalam sel hati yang kemudian menyebabkan peninggian kadar bilirubin konjugasi di dalam aliran darah. Kerusakan sel hati terjadi pada keadaan: hepatitis, sirosis hepatic, tumor, bahan kimia, dll.