Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

9
Landasan Kependidikan Konsep Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya Disusun oleh : Miftachul Choir (135974006) Arya Putra Kusumawardana (135974021) Rendy Adi Wibowo (135974050) S1 Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

description

Materi ini membahas Makul Landasan Kependidikan tentang Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Transcript of Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Page 1: Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Landasan Kependidikan

Konsep Pendidikan Seumur Hidup

dan

Implikasinya

Disusun oleh :

Miftachul Choir  (135974006)

Arya Putra Kusumawardana (135974021)

Rendy Adi Wibowo (135974050)

S1 Pendidikan Teknologi Informasi

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya

2014

Page 2: Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Konsep Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya

A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh pakar pendidik dari  zaman ke zaman. Di dalam (Garis Besar Haluan Negara) GBHN 1978, dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Prinsip ini mengartikan bahwa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.

Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinyu) dari bayi sampai meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-benuk belajar secara informal maupun formal, baik yang berlangsung dalam keluarga, sekolah dalam pekejaan dan kehidupan masyarakat.

Secara umum, pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Adapun tujuan pendidikan seumur hidup adalah sebagai berikut :

1.      Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kudrat dan hakikanya.

2.      Dengan meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia hidup dan dinamis.

Di samping itu, ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting. Adapun dasar pemikiran ditinjau dari berbagai aspek, antara lain:

1.      Tinjauan ideologis

Mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan adalah hak asasi bagi setiap manusia. Keberadaan pendidikan seumur hiup memberikan jalan bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

2.      Tinjauan ekonomis

Pendidikan adalah sebuah bentuk investasi diri. Manusia yang ingin keluar dari kebodohan dan kemiskian harus terus belajar sepanjang hayatnya agar bisa selalu menjadi sebuah pribadi yang produktif.

3.      Tinjauan sosiologis

Page 3: Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Beberapa orang tua masih kurang menyadari kepentingan dari pendidikan sekolah bagi anaknya. Konsep pendidikan seumur hidup dapat menjadi salah satu jalan keluar dari masalah tersebut.

4.      Tinjauan Filosofis

Pendidikan seumur hidup akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

5.      Tinjauan teknologis

Manusia harus mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi sehingga mereka dapat selalu menambah pengetahuan maupun keterampilan.

6.      Tinjauan psikologis dan paedagogis

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dan tekhnik penyampaian. Oleh karena itu, perkembangan ilmu dan teknologi menjadi semakin luas dan kompleks sehingga kebutuhan pendidikan tidak dapat tercukup hanya dengan mengandalkan pendidikan sekolah.

Adapun konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup ada 4, yaitu:

1. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiriSebagai suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.

2. Konsep belajar seumur hidupDalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respon terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.

3. Konsep pelajar seumur hidupPelajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup. Melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar diseluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.

4. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidupKurikulum, dalam hubungan ini didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

Pendidikan seumur hidup menekankan bahwa tiap individu adalah objek dan subjek pendidikan. Sebagai Objek karena ia merupakan orang yang dikenai pengaruh oleh lingkungan  dalam pandangan pendidikan, oleh karenanya hendaklah ia selalu waspada untuk memanfaatkan setiap informasi pengalaman positif dari tempat lingkungannya hidup. Sebagai Subjek karena ia dituntut untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik dan berkualitas sesuai dengan tuntutan ilmu secara adil dan ideal.

Page 4: Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jalur pendidikan sekolah meliputi pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dan jenis pendidikan ini mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.

Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah meliputi pendidikan nonformal dan informal. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembalikan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta mengembangkan sikap keprobadian hidup. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan peserta didik. 

Pendidikan informal yaitu kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan keluarga termasuk jalur pendidikan luar sekolah merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup. Pendidikan keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, ketrampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota keluarganya yang bersangkutan. peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar pada setiap saat dalam perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masing-masing. 

B. Implementasi Pendidikan Seumur Hidup

Implikasi disini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut atau follow up suatu kebijakkan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup. Implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program- program pendidikan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ananda W. P. George dalam bukunya Toward Better Educational Management, dapat dikelompokkan dalam kategori berikut:

1.      Pendidikan Baca Tulis Fungsional

Realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu:

Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung yang fungsional bagi anak didik.

Menyediakan bahan-bahan bacaan yang yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan telah dimilikinya. 

Page 5: Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

2.      Pendidikan Vokasional

Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan diluar sekolah bagi anak diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting.

3.      Pendidikan Profesional

Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup,dalam kiat-kiat profesi telah tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya. Sebab bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi professional, bahkan tantangan buat mereka lebih besar.

4.      Pendidikan ke Arah Perubahan dan Pembangunan

Diakui bahwa diera globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik, sampai dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinue (lifelong education).Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup. 

5.      Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik

Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat.Yang semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga Negara.Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinue dalam koteks ini merupakan konsekuensinya.

6.      Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Senggang

Bagaimanapun bagi orang-orang terpelajar diharapkan mampu memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan, filsafat hidup, seni, dan musik bangsanya sendiri.Pengetahuan tersebut dapat memperkaya hidupnya, terutama segi pengalaman yang mengingingkannya untuk mengisi waktu senggangnya dengan menyenangkan. Oleh karena itu, pendidikan cultural dan pengisian waktu senggang secara konstruktif akan merupakan bagian penting dari long life education.

Sementara itu implementasi pendidikan seumur hidup ini pada sasaran pendidikan, juga diklasifikasikan dalam enam kategori, yaitu:

a. Para buruh dan petani.b. Golongan remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya.c. Para pekerja yang berketerampilan.

Page 6: Landasan Kependidikan - Konsep Pendidikan Seumur Hidup

d. Golongan teknisi dan professional.e. Para pemimpin dalam masyarakat.f. Golongan masyarakat yang sudah tua.

C. Kesimpulan

Proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.

Dari pembahasan Konsep Pendidikan Seumur Hidup, Dasar Pemikiran Dan Implikasi dapat kami simpulkan sebagai berikut  :

1. Tujuan pendidikan seumur hidup adalah mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya. Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis.

2. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus dari bayi sampai meninggal dunia.

3. Dasar pemikiran konsep pendidikan seumur hidup  dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu tinjauan ideologis, yuridis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis dan pedagogis.

4. Bentuk-bentuk pendidikan seumur hidup: pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non- formal

5. Implikasi bidang pendidikan meliputi : implikasi program pendidikan yang terdiri dari pendidikan baca tulis, pendidikan kejuruan, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pengembangan, pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, perubahan kultural dan pengisian waktu luang

6. Implikasi pada sasaran pendidikan yang meliputi para petani, remaja putus sekolah, pekerja terampil, para teknisi dan golongan profesional, para pemimpin masyarakat dan para anggota masyarakat yang sudah tua.