Land Reform Di Indonesia

18
LAND REFORM DI INDONESIA Landasan Idiil : Pancasila Landasan Konst. : UUD 45 ( ps 33 ayat 3 ) Landasan Politis : GBHN, Tap MPR seperti : - Tap No XVI/MPR/1998 dan - Tap No IX/MPR/2001. Landasan Hukum : - UU No.1 Thn 1958 ttg Penghapusan Tanah Partikelir, - UU No. 2 Thn 1960 ttg Perjanjian Bagi Hasil, - UU No. 5 Thn 1960 ttg Peraturan dasar Pokok-Pokok Agraria,(uupa) - UU No. 56 Prp Thn 1960 ttg Penetapan LuaS Tanah Pertanian, 1

description

Bahan Kuliah

Transcript of Land Reform Di Indonesia

LAND REFORM DI INDONESIA Landasan Idiil : Pancasila

Landasan Konst. : UUD 45 ( ps 33 ayat 3 )

Landasan Politis : GBHN, Tap MPR seperti :

-Tap No XVI/MPR/1998 dan -Tap No IX/MPR/2001. Landasan Hukum :

UU No.1 Thn 1958 ttg Penghapusan Tanah Partikelir,

UU No. 2 Thn 1960 ttg Perjanjian Bagi Hasil,

UU No. 5 Thn 1960 ttg Peraturan dasar Pokok-Pokok Agraria,(uupa) UU No. 56 Prp Thn 1960 ttg Penetapan LuaS Tanah Pertanian,

Peraturan pemerintah No.224 Thn 1961 ttg Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Rugi jo. PPNo. 41 Thn 1964 ttg Perubahan dan Tambahan PP N0.224 Thn 1961.

Peraturan Pemerintah No.4 Thn 1977 ttg Pemilikan tanah Absentee bagi para pegawai negeri,

Dsb, berupa ketentuan peraturan yg lebih teknis.LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PELAKSANAN LAND REFORM Latar Belakang LR Pada awalnya kegiatan LR meliputi penertiban

penguasan/pemilikan tanah dgn pemberlakuan :

UU No.1 Thn. 1958 ttg Penghapusan Tanah-tanah Partikelir,

UU No.2 Thn.1960 ttg Perjanjian Bagi Hasil,

UU No.56 Prp Thn.1960 ttg Penetapan Luas Tanah Pertanian,

PP No.224 Thn. 1961 ttg Pelaksanan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Rugi. Peraturan Menteri Pertanian dan agraria No. 20/1963 ttg Pedoman penyelesaian masalah Gadai.

(ps 7 UU No.56 Prp Thn 1960 memuat ketentuan ttg pengembalian dan penebusan tanah pertanian yang digadaikan).

Muara dari pelaksanaan LR tsb adalah utk memberi kesempatan kpd petani ( sbg gol. mayoritas ) agar dapat memiliki tanah pertanian sendiri dlm luas layak utk hidup bersama keluarga. Tujuan LR. a. Secara umum :Mempertinggi taraf hidup dan penghsilan petani penggarap, menuju masyarakat adil dan makmur.

b. Secara khusus ( 3 aspek )1) Tujuan Sosial Ekonomi :

-Memperbaiki keadaan sosial ekonomi rakyat

(perkuat HM dan beri isi dan fungsi sosial HM)

-Memperbaiki prod.nasional sektor pertanian

( guna pertinggi pengh.dan taraf hidup rakyat)

2)Tujuan Sosial Politis :

-Akhiri sistem tuan tanah (feodalisme)

( dan penghapusan pemilikan tanah yg luas )

-Pembagian yang adil atas sumber pengh.tani (yg brp tanah agar didpt pembag.yg adil pula)

-Menciptakan demokratisasi Negara.

3)Tujuan Mental Psikologis :

-Meningkatkan gairah kerja petani penggarap

(dgn member kepastian HAT yang digarap ) -Memperbaiki hub.kerja pemilik & penggarap Jadi sasaran LR adalah : Pengayoman kpd petani penggarap dgn memberi kepastian hak dgn mem

beri hak milik atas tanah yg telah digarapnya. LAND REFORM-AGRARIAN REFORM DAN PEMBAHARUAN AGRARIA ( Lihat Pembaharuan Agraria dan UUPA )PELAKSANAAN REDISTRIBUSI TANAH PERTANIANDasar Hukum :

UU No.5 Tahun 1960, ps 7, 10, 13, dan 17

UU No.56 Prp Tahun 1960,

PP No.224 tahun 1961 jo. PP No.41 Tahun 1964,

Dsb.( ketentuan2 ttg Pemberian HAT dan PT )Obyek LR :

Tanah tanah obyek LR (PP 224/1961) :

1. Tanah-tanah kelebihan dr batas pemilikan maks.

2. Tanah-tanah yg terkena ketentuan absentee,3. Tanah-tanah swapraja dan bekas swapraja yg dgn berlakunya UUPA, hapus & beralih kpd Negara,

4. Tanah-tanah lain yang langsung dikuasai oleh negara ( bekas tanah partikelir, HGU yg telah berakhir,dihentikan atau dibatalkan ),

5. Tanah-tanah lain,tidak termasuk tanah wakaf dan tanah utk peribadatan.Sebelum diredistribusikan/dibagikan, tanah-tanah obyek LR terlebih dahulu harus dinyatakan sebagai tanah-tanah yang dikuasai langsung oleh negara dan ditegaskan sbg tanah obyek LR/PPT melalui Surat Keputusan Menteri Agraria ( seka-rang Kepala BPN).Jika Tanah Obyek LR dr Absentee &kelebih maks, maka pemilihan bagian tanah yg tetap dipruntukkan bagi bekas pemilik harus : memungkinkan efisiensi dlm meng-garap, satu komplek & seimbang kesuburannya antara yg tetap dimiliki dan yang diserahkan.Subyek LR /Penerima Redist :Pasal 8 ayat (1) PP No.224 Thn 1961 ,

petani penggarap penerima Redistribusi adl yang tergolong dlm prioritas sbg berikut :a. Penggarap yang mengerjakan tanah ybs,

b. Buruh tani tetap pada bekas pemilik, yg menger

jakan tanah ybs,

c. Pekerja tetap pada bekas pemilik tanah ybs,

d. Penggarap yg belum sampai 3 tahun mengerja

kan tanah ybs,

e.Penggarap yg mengerjakan tanah hak pemilik, f. Penggarap tanah-tanah yang oleh pemerintah

diberi peruntukan lain berdasarkan ps 4 ayat

(2) dan (3),

g.Penggarap yang tanah garapannya kurang dari

0,5 Ha.,

h. Pemilik yang luas tanahnya kurang dari 0,5 Ha. i. Petani atau buruh tani lainnya. Diantara petani yang mendapat prioritas tsb terdapat petani yang diberikan pengutamaan diatas petani-petani lain yang ada dalam satu

golongan prioritas yang sama, yaitu :1. Petani yang mempunyai ikatan keluarga sejauh tidak lebih dari dua derajat dengan bekas pemilik, dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 5 orang,

2. Petani yang terdaftar sbg Veteran,

3. Petani janda pejuang kemerdekan yang gugur,

4. Petani yang menjadi korban kekacauan.

Persyaratan Penerima Redistribusi Pasal 9 PP No.224 Tahun 1960 :1. Syarat Umum,

a. Warga Negara Indonesia,

b. Bertempat tinggal di kecamatan letak tanah,

c. Kuat kerja dalam pertanian. 2.Syarat Khusus, ...2. Syarat Khusus ,a. Bagi petani prioritas a,b,e,f,dan g , dimana telah mengerjakan tanah ybs sekurang-kurangnya tiga tahun berturut-turut,

b. Bagi petani prioritas d, dimana telah mengerjakan tanah dua musim berturut-turut,

c. Bagi para pekerja tetap yang tergolong dlm prioritas c, dimana telah bekerja pada bekas pemilik tanah selama tiga tahun berturut-turut. Proses Pemberian Hak :

- Kepastian Obyek,

- Sudah ditegaskan sbg Tanah Negara Obyek LR

- Sudah dilakukan pemetaan/penguk.kadasteral

atas batas-batas persil/bidang tanah,

- Sudah ditentukan persil/bidang tanah mana

untuk subyek siapa,

-Kepastian Subyek,

- Identitas dan domisili jelas, sesuai ketentuan

yang berlaku ( ps 8 dan 9 PP No.224/1961 ),

- Subyek siapa mendapat persil mana,-SK Pemberian HAT melalui program Redistribusi

dibuat secara kolektif, dengan mencantumkan

kewajiban-kewajaiban penerima HAT yang harus

dipenuhi, -Penerima harus mendaftar HATnya, setelah

memenuhi semua kewajibannya -Beban Biaya yang harus dibayar penerima Redist

meliputi : - biaya Administrasi,

- uang Ganti rugi ( jika tanah yang

diterima berasal dari kelebihan maksimum atau absentee ), -Biaya Operasional proses Redistribusi (untuk Redistribusi Swadaya ).

Penentuan besarnya Ganti Rugi atas Tanah Obyek Land Reform dari Kelebihan Maksimum dan Absentee Bahan informasi yang perlu disiapkan :- Jenis tanah ( sawah atau tanah kering ),- Keadaan tanah ( klas dan peruntukan ),

- Luas tanah,

- Hasil panen selama 5 tahun tanah ybs,..rata2/th ?- Hasil bersihnya, yaitu seperdua hasil kotor bagi

tanaman padi dan sepertiga hasil kotor bagi polo

wijo,

- Hasil rata-rata satu tahun tiap hektar Dasar Penghitungan :

-Pasal 6 dan 7 PP No.224/1961 yaitu :

10 x hasil bersih setahun untuk 5 Ha. pertama,

9 x hasil bersih setahun untuk 15 Ha.berkutnya,

7 x hasil bersih setahun untuk selebihnya.

-Harga Umum/Pasar

-Kep.Kepala Badan Pertanahan Nasional No.4/1992 - harga tertinggi perHa. = Rp.3.500.000,-

- harga pasar < Rp.3.500.000,- , dipakai harga psr

PR ( berikan jawaban secara singkat dan jelas )1. Apa yang saudara ketahui mengenai LR DI INDONESIA ?2. Berikan contoh mengenai program-program LR yang sudah dilaksanakan di Indonesia !

3. Bagaimana menurut pandangan saudara mengenai program-program LR dan program Pembaharuan Agraria di Indonesia ?

4. Pengaturan Pembagian Hasil tanah pertanian(UU No. 2 Thn. 1960) dan pelaksanaan Redistribusi Tanah (PP No. 224 Tahun 1961) adalah kegiatan-kegiatan LR yang telah dilaksanakan di Indonesia.Apakah kegiatan diatas mencerminkan juga mengenai tujuan Pembaharuan Agraria(berikan pendapat saudara dgn alasan yg relevan !)1