lanarls. - SIMBIsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/edisi-v-juli-2013.pdf · revitalisasi...

8
sebagai complementary' dengan tugas Pemerintah, ujatnya. WakilSekretarisBAZNASitu melanjutkan, "Penerimaan zakat BAZNASdan lembaga amil zakat lainnya paling besar di bulan Ramadhan. Bahkan ada lembaga amil zakat yang pengumpulan dananya di bulan Ramadhan memenuhi 60 pers;€n dari keseluruhan penerimaan. BAZNASmenargetkan pengumpulan zakat infak clan sedekah pad£lRamadhan tahun ini sebesar Rp 70Milyar atau 35persen dari target pengumpulan zakat 2013yaitu Rp 200 Milyar. Hampir sernua lembaga zakat memanfaatkan momen Ramadhan untuk kampanye zakat. Memasang iklan melalui multimedia, menggelar berbagai kegiatan guna mengajak para muzakki supaya berzakat dan rnendukung program-program yang ditawarkan. Setiap Ramadhan, energi dan biaya yang besar dikeluarkan untuk menggalang pengumpulan dana", tambanya, Dalam kaitan itu, Fuad mengingatkan, "Kegiatan penyaluran yang rutin dan pelayanan mustahik' tidak beleh tergan,ggu selama Ramadhan dan seterusnya. Di samping itu, setiap lembaga zakat, BAZNASdan LAZ, wajib menerapkan transparansi dan tertib keuangan. Setiap rupiah yang dikeluarkan dalam kegiatan Ramadhan harus dapat dipertanggungjawabkan secara syariah, mora] dan akuntabilitas keuangan. Adalah menyalahi prinsip amanah dan melanggar aturan, andaikata dana zakat infak dan sedekah yang mestinya disalurkan kepada fakirmiskindigunakan atau dipinjam untuk membiayaiiklanzakat ditelevisidan sebagainya", tutupnya. (mfn/foto:bimasislam) 7 7 Jakarta, bimasislam-- "Semarak kampanye zakat di bulan Ramadhan dilihat dari aspek syiar dal<wah patut diapresiasi, tetapi jangan mengganggu aktivitas rutin dan tugas utama amil terutama pelayanan mustahik dan penyaluran zakat kepada yang berhak. Demikian dikatakan oleh M. Fuad Nasar, Kasubdit. Fengawasan Lembaga Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat, ketika ditemui bimasislam di Jakarta (15/7). Dalam Undang- Undang Pengelolaan Zakat, sosialisasi bukan tugas utama lembaga zakat, melainkan tugas Pemerintah. Jika kita lihat sekarang lembaga zakat aktif melakukan sosialisasi zakat di tengah masyarakat, kami melihatnya Kampanve Zakat Tidak Boleh Mengganggu Togas RUlin Amil Wisata Halal: Ajang Meningkatkan Wawasan Anak Terhadap Produk Olahan Teknologi Opini: "Selamat Datang ParaAlumnus Ramadhan" Jurnal Kegiatan Bulanan- Edisi V,[uli 2013/Ramadhan 1434 Sekretariat Ditjen Bimas Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Infonnasi JI. MH. Thamrin No.6 Jakarta 10340Hunting (+6221) 3812871 Teleport (+6221)31924509-3193056-3920774 Ext. 376 Faks. 3800175 PO BOX 3733 JKP 10037 Web.site :.www .bimasislam.kemenag.go.id 'Email: bimaslslamsakemenag.go.id www.bimasislam.kemenag.go.id lanarls. KampanyeZakatTidak Boleh Mengganggu TugasRutin Amil 1 Profil: Dr. H. Muchtar Ali, M. Hum 2 Dirjen Bimas Islam: JanganMembuat Perencanaanyang Hanya Berorientasi "dl slnl" dan "saat lnl" 2-3 Ini Nama-nama Jawara Musabaqah BacaKitab dan KaryaTulis IImiah Penghulu Nasional 2013 3 Penyuluhan Agamadi LAPASMembantu Pemulihan Sebelum Kembali keMasyarakat 3-4 Abdul Djamil: Jurnalis KeagamaanMengemban TugasMulia 4-5 Ormas Islam Berharap Pemerintah TerusMelakukan Upaya Penyatuan Kalender Islam 5 PegawaiKemenag SebagaiPewaris Nabi yang Bertugas Membina, Membimbing dan Melayani Umat 5-6 Pengelolaan Aset Wakaf di Kabupaten Bogor Ada yang Mencapai Rp.30 Milyar Setahun 6

Transcript of lanarls. - SIMBIsimbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/edisi-v-juli-2013.pdf · revitalisasi...

sebagai complementary' dengan tugas Pemerintah,ujatnya.WakilSekretarisBAZNASitu melanjutkan, "Penerimaanzakat BAZNASdan lembaga amil zakat lainnya palingbesar di bulan Ramadhan. Bahkan ada lembaga amilzakat yang pengumpulan dananya di bulan Ramadhanmemenuhi 60 pers;€n dari keseluruhan penerimaan.BAZNASmenargetkan pengumpulan zakat infak clansedekah pad£lRamadhan tahun ini sebesar Rp 70Milyaratau 35persen dari target pengumpulan zakat 2013yaituRp 200 Milyar. Hampir sernua lembaga zakatmemanfaatkan momen Ramadhan untuk kampanyezakat. Memasang iklan melalui multimedia, menggelarberbagai kegiatan guna mengajak para muzakki supayaberzakat dan rnendukung program-program yangditawarkan. Setiap Ramadhan, energi dan biaya yangbesar dikeluarkan untuk menggalang pengumpulandana", tambanya,Dalam kaitan itu, Fuad mengingatkan, "Kegiatanpenyaluran yang rutin dan pelayanan mustahik' tidakbeleh tergan,ggu selama Ramadhan dan seterusnya. Disamping itu, setiap lembaga zakat, BAZNASdan LAZ,wajib menerapkan transparansi dan tertib keuangan.Setiap rupiah yang dikeluarkan dalam kegiatanRamadhan harus dapat dipertanggungjawabkan secarasyariah, mora] dan akuntabilitas keuangan. Adalahmenyalahi prinsip amanah dan melanggar aturan,andaikata dana zakat infak dan sedekah yang mestinyadisalurkan kepada fakirmiskin digunakan atau dipinjamuntuk membiayai iklan zakat di televisi dan sebagainya",tutupnya. (mfn/foto:bimasislam)

7

7

Jakarta, bimasislam-- "Semarak kampanye zakat di bulanRamadhan dilihat dari aspek syiar dal<wah patutdiapresiasi, tetapi jangan mengganggu aktivitas rutindan tugas utama amil terutama pelayanan mustahik danpenyaluran zakat kepada yang berhak. Demikiandikatakan oleh M. Fuad Nasar, Kasubdit. FengawasanLembaga Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat, ketikaditemui bimasislam di Jakarta (15/7). Dalam Undang­Undang Pengelolaan Zakat, sosialisasi bukan tugasutama lembaga zakat, melainkan tugas Pemerintah. Jikakita lihat sekarang lembaga zakat aktif melakukansosialisasi zakat di tengah masyarakat, kami melihatnya

Kampanve Zakat Tidak BolehMengganggu Togas RUlin Amil

Wisata Halal: Ajang Meningkatkan Wawasan Anak Terhadap Produk Olahan Teknologi

Opini: "Selamat Datang ParaAlumnus Ramadhan"

Jurnal Kegiatan Bulanan- Edisi V, [uli 2013/Ramadhan 1434

Sekretariat Ditjen Bimas IslamBagian Perencanaan dan Sistem InfonnasiJI. MH. Thamrin No.6 Jakarta 10340Hunting (+6221) 3812871Teleport (+6221) 31924509-3193056-3920774 Ext. 376 Faks. 3800175PO BOX 3733 JKP 10037Web.site :.www .bimasislam.kemenag.go.id'Email: bimaslslamsakemenag.go.id

www.bimasislam.kemenag.go.id

lanarls.

KampanyeZakat Tidak Boleh Mengganggu TugasRutin Amil 1

Profil: Dr. H.Muchtar Ali, M. Hum 2

Dirjen Bimas Islam: JanganMembuat Perencanaanyang Hanya Berorientasi "dl slnl" dan "saat lnl" 2-3

Ini Nama-nama JawaraMusabaqah BacaKitab dan KaryaTulis IImiah Penghulu Nasional 2013 3

Penyuluhan Agama di LAPASMembantu Pemulihan Sebelum Kembali ke Masyarakat 3-4

Abdul Djamil: Jurnalis KeagamaanMengemban TugasMulia 4-5

Ormas Islam Berharap Pemerintah TerusMelakukan Upaya Penyatuan Kalender Islam 5

PegawaiKemenagSebagaiPewaris Nabi yang Bertugas Membina, Membimbing dan Melayani Umat 5-6

PengelolaanAset Wakaf di Kabupaten Bogor Ada yang Mencapai Rp.30 Milyar Setahun 6

Jakarta, bimasislam-Di masa turbulensi atau tidakmenentu seperti saat ini kita dituntut untuk merubahmindset dalam perencanaan program/ anggaran denganbaik. "Iangan membuat perencanaan program/kegiatanyang berorientasi di sini dan saat ini. Perencanaan itu jugaharus mempertimbangkan kepada masa depan".Demikian dikatakan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr.Abdul Djamil, MA, dalam sambutan pembukaankegiatan Sosialisasi Aplikasi RKA-KLTahun 2014 Pusatdan Daerah yang diadakan oleh BagianPerencanaan danSistern Informasi, Ditjen Bimas Islam, di hotelAryadhuta.Iakarta (19/7).

Lebih lanjut Djamilmenegaskan, di saat kalangan swastatelah membuktikan bekerja secara pro£esionaI dengananggaran yang minim, kita dituntut harus berubahdalam pengelolaan anggaran secara efektif dan efisien."Jangan melaksanakan kegiatan dengan semangat cudgudang, Asal ada kegiatan, ada nara sumber, entah darimana, ada peserta, entah tepat atau tidak, selesai",urainya.

Setidaknya ada empat pilar sukses Bimas Islam, yaitu:sukses perencanaan, sukses pelaksanaan, suksespelaporan. dan sukses pemeriksanaan. Suksesperencanaan harus dipastikan bahwa perencanaan telahdilakukan dengan baik, bukan capy paste kegiatan tahunsebelumnya atau asal-asalan. Memang selama ini yangsering jadi problem adalah masalah waktu yang sempit,sehingga membuat perencanaan tidak maksimal.Karenanya, perencanaan harus disiapkan jauh-jauh haridan jangan nunggu surat dari Pusat, baru kelabakan,harapnya.

Sukses pelaksanaan juga harus menunjukkan adanyasemua instru:men pelaksanaan kegiatan yang baik.Jangan rnelaksanaan kegiatan dengan semangatmenghabiskan a,nggaran. Demikian juga suksespelaporan harus dipastikan bahwa secara administrasidan kinerja harus sinkron, taat aturan dan betul-betulnampak cutputnya. Sedangkan sukses pemeriksaanmenjadi konsekuensi dari sukses pelaporan yang telah

Profil edisi kali ini mengangkat sosok Dr.H.Muehtar Ali, M. Hum. Di lingkunganDirelctorat Jenderal Simas Islam, "PakMuehtar", begitu beliau biasa dipanggil,adalah sosok yang eukup dikena!.Jabatannya saat ini adalah Direktur UrusanAgama Islam dan Pembinaan Syariah.

Karirnya di Kementerian Agama dimulaisejak tahun 1986, dari staf pada SubditKepenghuluan, Kasi Pengendalian NTCR,Kasi Simbingan Kemasjidan, KasubditKepenghuluan dan Kasubdit Produk Halal.

Dari sini nampak bahwa beliau mengabdi dan berkembang di lingkunganUrusan Agama Islam. Menteri Agama, Suryadharma Ali, memberikanamanah kepada Pak Muehtar tepat pada Jum'at, 3 Agustus 2012 sebagaiDirektur UrusanAgama Islam dan Pembinaan Syariah.

Di awal kepemimpinannya, Direktorat Urusan Agama Islam danPemblnaan Syariah sedang mengalami masa transisi yang harus segeradituntaskan. Banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan untukmemulihkan nama baik Kementerian Agama yang sempat menjadi sorotanpublik karena kasuspengadaan AI-Quran yang bermasalah. Dengan bebantugas yang begitu berat, Pak Muehtar diminta untuk menyelesaikanpermasalahan yang ada, dan melanjutkan roda organisasi dl DirektoratUrusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah sekaligus mengembalikaricitra Kementerian Agama.

untuk menjalankan tugas berat tersebut, Bapak 5 (lima) orang anakkelahiran Jakarta, 56 Tahun yang lalu ini, pada Senin, 6 September 2012,langsung menggelar rapat koordinasi dengan bawahannya. Dalam rapattersebut disampaikan bahwa ada 4(empat) prinsip yang harus dlpedomanldalam menerapkan budaya kerja di Direktoratnya, yaitu: Pertama,Tanamkan prinsip kerja sesuai aturan, jangan bekerja tidak sesuai ataumelanggar aturan yang ada; Kedua, bersifatlah jujur, insyaAllah kalau kitajujur oko» d/ jaga aleh Allah; Ketiga, Rahasia, ada pekerjaan kita yangberstjat rahosia, yang harus dijaga kerahasiaannya, oleh kareno itu dalamhal menerima tamu,tidak di dalam ruang kerja, akan tetapi cukup diterimadi ruang tamu yang sudah disiapkan, hal ini untuk menghindari hal-halyang tidak di inginkan; dan Keempat adalah budaya tertib, dalam artiansetiop pekerjoan harus diselesaikan secara tuntas, dari hulu sampai htltr;sehingga tidak ada temuan-temuan yang akan terjadi dikemudian hari.Jangan sampai pekerjaan atau kegiatan yang satu belum tuntaspelaporannya, sudah melanjutkan del1gan pekerjaan atau kegiatan yangbaru, tegasnya kala itu.

Di sisi lain Doktor lulusan IImu syariah UIN Syarif Hdayatullah inl, sangatmenghargai waktu dan menguasai bidangnya dengan balk,pembiearaannya selalu bernilai religius, tapi tidak fanatik. Beliau orangyang toleran, membuktikan bahwa beliau pemimpin yang berwawasanterbuka. Cara pandangnya begitu optimis, pekerja keras, dan sangatdisiplin waktu, seperti selalu lebih dahulu, serta selalu ingin selangkahlebih maju ke depan. Demikian juga integritas dan dedikasinya terhadappekerjaan tergolong sangat tinggi.

Dari sisi pembawaan, Pak Muehtar adalah orang yang sangat bersahaja.Nyaris tidak ada jarak antara pimpinan dengan bawahan. Dengangayanyayang low-profile, beliau mampu membangun komunikasi kepemimpinanyang positif. Bahkan kadang keluar eandaan-candaan segar yangmencairkan suasana.

Diantara program prioritas yang beliau canangkan secara bertahap adalahrevitalisasi KUA, yang meneakup perbaikan sarana, alokasi operasionalKUA, tunjangan bagi para penghulu, ketahanan keluarga, revitalisasimasjid, produk halal, modernisasi hisab dan rukyat, dan penyelesaian isu­isu besar keumatan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi DirektoratUrusanAgama Islamdan Pembinaan Syariah.

Harapan besar yang ingin beliau capai adalah mewujudkan KUA yangprofesional, transparan dan akuntabel; mengoptimalkan perlindungan danjaminan produk halal, kemasjidan, hisab rukyat dan pembinaan syariah;dan meningkatkan kemampuan jajaran Urusan Agama Islam danPembinaan Syariahdalam memberikan pelayanan prima padamasyarakat.(JML)

••••••••••••••••••••••••••...' ..... .••• v. ••••.. ~.,~\... ') ....••••.. ,.. \

Dr. H. Ali Muehtar Ali, M.Hum

www.bimasislam.kemenag.go.id

-Yogyakarta, bimasislam-: Penyuluh Agama Islammerupakan ujung tombak Kementerian Agama dalampembina an umat. Penyuluh Agama Islam, baik yangfungsional maupun honorer, bertugas memberikanpenyuluhan keagamaan kepada masyarakat di tingkatgrassroot. Kini, mereka bukan hanya bergerak dari masjid

tegasnya.

Dalam catatan bimasislam, MBK kali ini merupakankegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan sejak rigatahun laln, Sedangkan KTImerupakan kali pertama yangdigelar untuk para penghulu tingkat nasional.Musabaqah ini diikuti oleh 33 peserta untuk kategoriMEK dan 23 peserta untuk KTI. Masing-masing pesettaadalah saringan terbaik dari setiap provinsi yang ada diIndonesia.

Serrrentara hasil penilaian dari Tim Juri MBKmenetapkan pemertang sebagai berikut : [uara I diraiholeh Saudara Opin, S.Ag., utusan Provinsi [awa Barat,Muhammad Ulil Absher, SH., S.Sy., penghuluKabupaten Kendal wakil dari Provinsi [awa Tengahdapat meraih juara II, sementara juara III diraih olehsaudara Yaser, Lc., dati Provinsi Sulawesi Tengah,selanjutnya menempati juara harapan I diraih olehsaudara Memori Susandi, Lc., dari Provinsi Bengkulu,harapan II diraih saudara Ridwan Husain, S.Hi dariProvinsi NTB, .harapan III diraih saudara Drs. H. Masturperwakilan dari Provinsi DKIJ akarta.

Sedangkan hasil dari Lomba Karya Tulis Ilmiah,berdasarkan keputusan dewan juri menetapkanpemenang sebagai berikut: Juara I diraih oleh Saudara H.Wahyudin Ukoli, S.Hi., utusan Provinsi Sulawesi Utara,Moh. Mukson, S.t\g., wakil dari Provinsi Jawa Tengahmeraih juara II, sernentara juara III diraih oleh saudaraNofri Yendra, S.Hi., MH., dari Provinsi Sumatera Barat,selanjutnya menempati juara harapan I diraih olehsaudara Erson Effendi, 5.Ag., MAP., dari Provinsi Bali,harapan II diraih saudara Kamalludin, S.Ag., MA dariProvinsi Sumatera Utara, harapan III diraih saudaraAbdul [alil. perwakilan dari Provinsi DKI Jakarta.(idham/foto:bimasislam)

Jakarta, bimasislam - Dalam rangka meningkatkankualitas Penghulu, Subdit Kepenghuluan DirektoratUrusan Agama Islam dan Pembina an Syariah DitjenBimas Islam telah menggelar Musabaqah Baea Kitab(MBK) dan Karya Tulis I1miah (KTI) Penghulu TingkatNasional Tahun 2013pada 4-7 Juli 2013 di HotelMillenium Kebon Sirih Jakarta Pusat.

Kegiatan Musabaqah dibuka oleh Dirjen Bimas Islam,Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MAyang dihadiri oleh jajaranpejabat di lingkungan Ditjen Bimas Islam, para juri,utusan KUA seluruh provinsi di Indonesia dan pesertamusabaqah sendiri.

Direktur Urais dan Binsyar, Dr. H. Muchtar Ali, M.Humdalam laporannya menegask.an bahwa tugas penghuludi KUA memiliki eakupan yang sangat luas. Untukmengemban tugas-tugas tersebut diperlukanlah sumberdaya manusia (SDM) yang profesional, berintegritas,berkomitmen dan memiliki kompetensi yang memadai,Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut, makaMusabaqah Baea Kitab (MBK) dan Karya Tulis Ilmiah(KTI)Penghulu se-Indonesia ini digelar.

Lebih lanjut ditegaskan, musabaqah inibertujuan untukmeningkatkan kemampuan penghulu dalampengembangan profesi dan pendalaman pengetahuandari sumber-surnber kitab yang mu'tabarah,meningkatkan wawasan penghulu dalam menjawabtantangan zaman serta menumbuhkan budaya jujur,kompetitif dan sportif dalam pengembangan karir,

dilakukan, "Iangan melakukan kesalahan berulangdengan adanya temuan karena penyelewengan atauketeledoran. Tahun 2012 adalah tahun duka buat BimasIslam, saatnya bangkit dan membuktikan bahwa kitatelah berubah", tegasnya.

Dalam pantauan bimasislam, kegiatan berskala nasionalinidiikuti oleh pelaksana pereneanaan tingkat pusat dandaerah. Masing-masing provinsi menghadirkan 3peserta (99 orang) dan pusat sebanyak 35 orang.(bieb/foto:bimasislam)

masing-masing. Mereka bekerja mengkomunikasikanberita dan ide-ide untuk diketahui orang lain. Takbanyak orang tiba-iba po puler gara-gara diangkat dimedia terlepas apakah seseorang berkualitas atau tidak.Sebaliknya orang berkualitas tapi jarang diberitakan dimedia, maka tidak akan menjadi populer. Oleh karenaitu, jurnalis adalah kunci untuk mempengaruhi publik,demikian diungkapkan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI,Prof. Dr. Abdul Djamil, MA saat memberikan sarnbutanpad a acara Workshop [urnalis Keagamaan yangdiselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam diHotel Santika JemursariSurabaya, Kamis (11/7).

Lebih lanjut Prof. Djamil menjelaskan, bahwa jurnalisterdiri dari berbagai jenis, diantaranya jurnalis umumdan jurnalis khusus, yang salah satunya jurnaliskeagamaan. [ika jurnalis umum bebas menuangkangagasannya kedalam sebuah berita agar berita tampakmenarik untuk dibaca, sedangkan jurnalis keagamaanberbanding terbalik. Dalam jurnalis keagamaan tidakbisa sebebas jurnalis pada umurnnya karena dibatasi olehaturan yang ada dalarn agarna tersebut. Salah satu ciriberita keagamaan adalah sesuatu yang berkenaandengan hal-hal positif, nilai-nilai kebajikan dan akhlak.

Masih menurut Prof. Djamil, berbagai batasan yangharus ditaati oleh jurnalis keagamaan seharusnya tidakmembatasi dalam mengkreasi sebuah berita ataugagasan, yang terpenting adalah bagaimana mengikutiritme publik. Prof. Djamil optmus, kelebihan yangdimiliki oleh para penyuluh agama Islam menjadi modalutama, contoh kelebihan yang dimaksud adalah terbiasamemberikan ceramah pada audien yang heterogen.Karena tugasnya yang berat, jurnalis keagamaan dinilaimerupakan tugas mulia.

"[urnalis keagamaanitu tugas mulia karenamenjadikan orangyang tadinya tidak tau menjadi tau, apalag: persoalan yangdisampaikan adalan persoalan agama", ujar Prof. Djamildihadapan para penyuluhse-kab/kota di Iawa Timur.

Ditempat yang sama, Direktur Penerangan AgamaIslam, Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd, mengungkapkanbahwa workshop kali ini dilaksanakan sebagai responatas kemajuan teknologi yang terus berkembang di eraglobalisasi seperti sekarang. "Workshop ini menjadipenting dalam rangka pengembangan bakai para penuuluh. dibidang jurnalistik untuk menghasilkan karya jurnalistik yanglebih mengedepankan ioleransi dan menciptakan kedamaianbagi publik", ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prop.Jawa Timur, Drs. H Sujak, MM mengatakan, pihaknyamemberikan apresiasi atas diadakannya workshopjurnalis keagamaan yang baru pertama kalidiselenggarakan khusus untuk para penyuluh. Sujakpun berharap akan segera hadir para jurnalis keagamaanyang profesional untuk memberikan citra positifterhadap kegiatan keagamaan. "Tugas peserta workshopadalah untuk menyeimbangkan berbagai isu di masqarakat",pungkasnya.

Surabaya, bimasislam-- [urnalis merupakan orang-orangpenting dalam kehidupan sehari-hari dilingkungannya

melainkan dari satu LAPAS ke LAPAS untukmemberikan pembinaan kepada para penghuninya.

Direktur Penerangan Agama Islam, Dra. Hj. Euis SriMulyani, M.Pd, dalam sambutannya pada kcgiatanOrientasi Penyuluh Agama pada Warga Lapas diYogyakarta, Senin (1/7) menyatakan, Penyuluh AgamaIslam menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembinaanwarga LAPAS. Warga LAPAS tidak hanyamembutuhkan pembinaan keahlian, melainkan jugapembinaan rohani. Hal ini bertujuan agar merekamemiliki ketahanan mental-spiritual sehiriggamemudahkan saat kembali ke masyarakat.

"Kami akan terus mendorong peran penyuluh lebih luaslagi, termasuk dalam pembinaan warga LAPAS. Kimberharap para penghuni LAPAS memiliki ketahananmental-spiritual yang kuat, sehingga dapat membantusaat mereka kembali ke masyarakat dan memulaikehidupan yang baru", tuturnya.

Salah seorang penyuluh yang bertugas di LP Cebongan,Subagyo menuturkan, warga LAPAS sangatmembutuhkan bimbingan agama diantaranya mengaji,tata cara ibadah dan bimbmgan mental spiritual.Subagyo menambahkan, dengan kehadiran penyuluhanagama di LAPAS, hal ini sang at membantu pemulihansebelum mereka kembali ke masyarakat.

Kegiatan Orientasi Penyuluh Agama pada Warga Lapasini diikuti oleh 50 orang Penyuluh Agama Islam, baikyang honorer maupun fungsionaL Selama tiga hari, parapenyuluh dibekali wawasan keislaman, metode dakwahserta isu-isu aktual pembangunan nasional bidangagarna. Sebagai catalan, para Penyuluh Agama Islam(PAl) di Provinsi Yogyakarta memiliki 13LAPASbinaan,terdiri dari 8 LAPAS Umum dan 5 LAPAS Narkotik.Materi yang disampaikan diantaranya membaca al­Qur'an, bimbingan ibadah, dan bimbingan mental­spiritual. (kangjejelfoto:bimasislam)

Jakarta, bimasislam - Demikian ditegaskan oleh SekjenKementerian Agama dalam Rapat Koordinasi Peneta panIndikator Kinerja Bidang Birnas Islam (27/6) di HotelMillenium. "Tugas Kementerian Agarna, terlebih jajaranBimas Islam memang berat, kompleks akan tetapi mulia.Oleh karena itu jangan pesimis menjadi pegawai di

Tidak ketinggalan perwakilan NU KH. Abdul MalikMadani mengungkapkan, bahwa jika sudah jelas posisihilal yang tidak mungkin bisa dilihat, maka langsung sajatentukan waktunya, karena wilayah tirnur dengan makinlarut malam kasihan menantikan Sidang Itsbat ini.Perwakilan dari LAPAN juga mengungkapkan halserupa, karena hilal tidak tampak maka bulan Sya'bandiistikkrnalkan jadi 30 hari, dan 1Ramadan jatuh 10Juli).

Pada kesempatan yang sama, Ormas Wahidah Islarniyahmenyampaikan harapannya agar Menag jangan raguuntuk rriengambil keputusan dan harus ada upayamenyatukan umat. Demikian juga DDII (Dewan DakwahIslamiyah), berharap agar pemerintah meningkatkanseminar-seminar terkemuka, sebagai upaya untukmempersatukan kalender Islam. Harapan Alwasliyahjuga sarna bahwa ke depan ada upaya-upaya intensifagar persautuan umat didahulukan dan tidakmembesar-besarkan perbedaan. Namun pihaknyameminta agar bagi pihak yang berbeda denganpemerintah tidak mengumurnkan sebelum pernerintahmemutuskan.

Untuk menertibkan penentuan kalender hijriyyah,sebagian peserta berharap bahwa Hisab dan Rukyatadalah hak semua orang. Namun, demi ketertiban, danmenghindari kekacauan, pemerintah harus ambil peran.Pada zaman nabi, orang Badui bisa menyampaikankepada nabi, dan nabi yang menentukan. Maka,kewajiban UIiI Amri untuk mendidik dan membinaelemen masyarakat agar semua keputusan melalui satupintu, yaitu Kementerian Agama. Dalam kata akhirsidang, Menag berharap agar masyarakat dan pers tidakmernbesar-besarkan perbedaan, tetapi mendahulukanpersatuan. (asfan/foto:bimasislam)

Jakarta, bimasislam-: Ormas Islam melalui Sidang Itsbatyang juga dihadiri oleh ketua Komisi VIII DPR-RI,anggota Badan Hisab Rukyat seluruh tanah air, danperwakilan duta besar asing menginginkan adanyaupaya pemerintah secara terus menerus dalampenyatuan kalender Islam. Sidang Itsbat dibuka olehMenteri Agama, Suryadharma Ali, pukul16.30 (8/7) diauditorium HM. Rasyidi Gdg Kemenag Pusat, [l. MH.Thamrin6 Jakarta.

Dalam sidang terse but, Direktur Urais dan PembinaanSyariah, Dr. H. Muchtar Ali, M. Hum menyampaikanbahwa data hisab yang dihimpun berdasarkanKeputusan Negara-negara MABIMS, Ormas, danrukyatul Hilal di 33 lokasi pada sore hari tanggal 8 [uli2013dilaporkan tidak rnelihat hila!.

Ketika diminta pendapatnya, Ormas Islammenyampaikan beberapa pendapat. Al-Irsyadmenyampaikan perhitungan hisabnya bahwa posisi hilal0,39 derajat, sehingga tidak mungkn dilihat walaupunpakai teropong. Menurutnya, 1 Ramadhan jatuh padahari Rabu, 10 Juli 2013. Lebih lanjut, jika ada perbedaan,mari jadikan rahrnat, dahulukan persatuan, bukanperbedaan.

Sedangkan Lutfi Attamimy dari LPUI, bahwa pihaknyaakan tunduk kepada keputusan pemerintah, dalam halini Kementerian Agama. Jika salah bisa dikritik, dan jikabenar maka perlu mendapat dukungan. Dalam Syariattelah diungkapkan, jika tidak terlihat hilal, maka bulanSya'ban perlu disempumakan dan 1 Ramadhan jatuhpada hari rabu, 10[uli 2013.

Workshop diikuti oleh 50 peserta yang merupakanperwakilan penyuluh agama Islam (PAl) se-kabj'kotaProvinsi Jawa Timur. Selama workshop pesertadidampingi oleh fasilitator dari Universitas Islam NegeriSayarif Hidayatullah, Jakarta, Ala'i Najib, MA. Salah satupoint yang dihasilkan dari workshop tersebut adalahpraktek menulis berita keagamaan diberbagai mediasosial seperti twitter, blog, website dan facebook.(syam/foto:kanwil-jatim).

Demikian juga Nazhir Muhammadiyah di Ciulengsimemaparkan bahwa hasil usaha pengelolaan lembagapendidikan dan usaha-usaha wakafnya telah mencapaisekitar 30 milyar rupiah. Beberapa skim usaha telahdilakukan, diantaranya usaha meubel, dan lain-lain.

Menanggapi hal terse but, Dr. H. Thobib Al-Asyhar, M.Si., dosen di PPs Universitas Indonesia, ini berharap .agarpara Nazhir yang belum mengelola asset-aset wakaf bisabelajar dengan Nazhir-nazhir yang telah sukses.Diharapkan, Nazhir yang telah berhasil dapat berbagiilmunya kepada yang lain agar perkembangan wakafsemakin cepat dan member manfaat kepada umat."[adikan momentum pertemuan ini untuk membangunspirit berwirausaha dalam memberdayakan wakafsecara produktif", harapnya.

Terkait dengan kegiatan tersebut, Drs. H. Zamroni,melaporkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untukmendorong kepada Nazhir agar memiliki wawasan yangcukup dalam menggali potensi asset wakaf untukdiberdayakan secara produktif. "Sebagaimanadiketahui, banyak harta benda wakaf, khususnya tanah,yang belum dikelola secara produktif karenaketerbatasan Nazhir dalam mengelolanya. Mayoritasazhir masih tradisional, paradigm berfikirnya masih

konsumtif, sehingga Direktorat Wakaf mernfasilitasi

Kabupaten Bogor dalam kegiatan PembinaanKewirausahaan Wakaf Produktif di Hotel Parama,Cisarua, Puncak Bogor (18/7) terungkap bahwapengelolaan wakaf telah mencapai omset yang cukupbesar. Beberapa Nazhir ketika ditanya nara sumbertentang perkembangan pengelolaan asset wakafnya, KH.Ahmad Rodja, pengasuh pesantren Darul Muttaqin,Parung menyampaikan bahwa omset pengelolaanwakafnya dalam setahun telah mencapai 18,5 milyarrupiah. Menurutnya, usaha yang dikembangkan berupatambak ikan lele, perkebunan, mini market, dan lain-lain.Hasil dari pengelolaan tersebut untuk membiayai parasantri kiurang mampu, gaji guru, dan santunan orang­orang dhuafa.

Bogor, bim as i sl am - Dalam kegiatan yangdiselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Wakafbekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama

Pengelolaan Aset Wakaf di Kabupaten BogorAda vang Mencapai Rp. 30 Milvar Setahun

Kementerian Agama." Jelas Bahrul ketika menjawabpertanyaan salah seorang peserta yang mengungkapkanbe tapa ironinya menjadi pegawai di KementerianAgama. "Kita (pegawai Kementerian Agama) adalahmerupakan pewaris para Nabi dan Rasul, suatukemuliaan yang Tuhan berikan kepada kita. Ini yangpatut kita syukuri, karena kita mengemban amanatuntuk membina, membimbing dan melayani umat Islam.Hal ini juga diamanati oleh para pejuang kemerdekaanyang telah mendahului kita. Bagaimana kita menjadipewaris Nabi dan mengemban amanat para pejuangkemerdekaankalau kita pesimis?

Lebih lanjut Bahrul menegaskan bahwa banyakkeberhasilan yang telah kita torehkan untukperkembangan umat Islam di Indonesia, semisalMadrasah Insan Cendikia menjadi nomor satu diIndonesia dalam hal indeks prestasi, ban yak PerguruanTinggi Agama Islam (UIN) yang lebih maju dalampengembangan kurikulum pendidikan, terutama dibidang Kedokteran, dan saat iniUIN Malang mendidikmahasiswa dari 22 negara di dunia." ujarnyabersemangat.

Bahrul, menambahkan, "Tanamlah kebaikan mulai hariini, karena semua agama mengajarkan pesan kebaikandan kedamaian. Lakukanlah pekerjaan kita dengan niatyang baik dan penuh keikhlasan, itu 2 (dua) kunci utamayang harus kita pedomani. Dengan demikian masalahberat yang akan kita hadapi akan menjadi ringan, yangkompleks akan menjadi sederhana dan Tuhan pun akanhadir memberikan pertolongannya kepada kita."

Di akhir paparannya, Bahrul, berpesan, dalam setiappertemuan, saya terus menyemangati ternan-ternanuntuk bekerja baik dan ikhlas, karena kita sama-samaorang biasa, akan tetapi kalau orang biasa dengansemangat yang luar biasa akan menghasilkan hasil yangluar biasa, dengan semangat dan motivasi yang kuatsetengah pekerjaan kita akan selesai."

Rapat Koordinasi yang diselenggarakan rnulai tanggal26-28 Juni 2013 di Hotel Millenium, Jakarta ini dihadirioleh 139 peserta yang terdiri para pejabat eselon illdanIV di lingkungan Kantor Wilayah kementerian AgamaProvinsi dan Pejabat di lingkungan Direktorat JenderalBimas Islam. Narasumber pad a Rapat Koordinasi inimenghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama,Direktur Jenderal Bimas Islam, Pejabat dari KementerianPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi, Pejabat dari Bappenas RI, Sekretaris dan paraDirektur di lingkungan Direktorat [enderal Bimas Islam.ljml/foto:bimasislam)

www.bimasislam.kemenag.go.id

disambut baik oleh Public Relation PT. Indofood CBPSukses Makmur. Setibanya di lokasi, peserta kunjunganlangsung disambut di ruang audio visual, disana pihakperusahaan memberikan penjelasan tentang CompanyProfile, kegiatan produksi, pemasaran dan distribusi.Tak hanya itu, Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatandan Kosmetika (LPPOM) MUI melalui Dr. Ir. Ali[umiono, M.Si, juga memberi paparan mengenaibagaimana sebuah produk bisa dikatakan halal,termasuk hukum produk olahan teknologi yangdisebutnya adalah subhat.

Dalam kesempatan itu, Ali [umino menjelaskan bahwateknologi pangan begitu kompleks, karenanyamasyarakat harus memberi perhatian khusus, Kepadabimasislam, [unimo mengatakan edukasi halal yangdilakukan melalui media telah membuahkan hasil,terutama sektor produk pangan yang sudah menjaditrend dan juga kosmetik. Namun, untuk obat-obatan,menurutnya, masih kurang. "Produk yang ada turunanheuuinharus di check", pesan Iumino denganserius.

Dalam kesempatan yang sarna, Tim dari PT. IndofoodCBPSukses Makmur memberi trik bagaimana mengenaliproduk yang masih bagus atau sudah kadaluarsa. Takketinggalan, peserta kunjungan yang notabene masihkanak-kanan diberikan berbagai rnacam game dandoorprize sehingga suasana tampak riang gembira.Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan, SitiAfwa, mengutarakan kegernbiraannya atas kunjunganini."Sayci.menja.diyakin untuk men:gkonsumsi produk-pr:oduJ<yang sudah. oerlabei halal setelan. mendengar penjelasan danmelihai langsung proses pembuutannqa", ujar perempuanyang dikenal akan kelembutannya itu.

Setelah sekitar 40 menit acara pengenalan teori melaluiaudio visual acara dilanjutkan dengan melihat prosespembuatan produk olahan PT. Indofood secaralangsung. Para santri Sanlat sangat senang melihatproses pernbuatan makanan terse but, kareriakesempatan seperti ini jarang bisa mereka dapatkan didalarn pembe1ajaran sehari-hari.

Sanlat merupakan wadah yang potensial untukmembentuk kesiapan generasi muda dengan bekalkompetensi yang berkualitas, Kunjungan industri dinilaisebagai langkah tepat unttik meningkatkan kualitaspembelajaran dan pemahaman sekaligus praktek nyatasebagai hakekat kornpetensi itu sendiri. Manfaatkunjungan industri bagi anak-anak adalah gunameningkatkan wawasan serta pengetahuan mengenaiperkembangan dunia industri. Sekali lagi, menarikbukan? (syam/joto:bimasisitlm)

Jakarta, bimasislam-- Peserta Pesantren Kilat (SanIat)Dharma Wanita Persatuan Ditjen Bimas IslamKementerian Agama sukses melakukan kunjungan yangdiberi nama Wisata Halal ke PT. Indofood C6P SuksesMakmur, Bandung Jawa Barat, Senin, (2/7). Kunjunganini merupakan bagian dari kegiatan Sanlat 2013, sebagaiwujud komitmen untuk rnernberikan pengetahuan yangmemadai dalam bidang produk halal. Kunjungan idustridilkuti oleh peserta Sanlat yang merupakan putra puteripegawai Ditjen Bimas Islam. Kunjungan ini bertujuanagar peserta Sanlat dapat mengenal dan mengetahuikondisi riil mengenai proses produksi prod uk halal yangtelah mendapatkan sertifikasi dari Majelis UlarnaIndonesia (MUI~.

Kunjungan yang didampingi oleh Ketua Dharma WanitaPersatuan, Dra. Hj. Siti Afwah, Ketua Panitia Pelaksana,Dra. Hj. Andy Yasri, MH dan beberapa pengurus ini

acara pembina an seperti ini", tegasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut beberapa narasumber, diantaranya adalah Kepala KandepagKabupaten Bogor, Dr. H. Suhendra, MM, Motivator danentrepreneur muslim, Valentino Dinsi, Ketua MDIKabupaten Bogor, Dr. KH. Mukri Aji, dan TrainerPerwakafan serta Dosen PPs Universitas Indonesia, Dr.H. Thobib Al-Asyhar, M. Si. Sedangkan peserta terdiridari para Nazhir se-Kabupaten Bogor.

Dalam pantauan bimasislam, kegiatan serupa juga telahdilakukan di Kota Depok, yang diselenggarakan di hotelBumiWiyata (15-17/7). (asyl1ar/foto:bimasislam)

]

Bagi unit yang ingin peliputan benta dapat SMS di 08164817993atau email: [email protected] I

[email protected]

FotograferAsfan Shabri (Koord)

EditorYoesni, Barokah Indah SariFarhan Muchalik, HastomoAji

Ihsan Bayu Merdeka, EndahTri FahriatiRahmania, Myrna Yulianti

Penanggung JawabMuhammadiyahAmin

RedakturAlatief

Thobib A:I-AsyharAndy Pabenteng, M. Fuad Nasar, Yayat Supriyadi,

M Nakip, Edi Junaedi,Ahmad Syamsudin, Jaja Zarkasy,

Jarnaluddln Marky

PengarahAbdul Djamil

Redaksi www.bimasislam.kemenag.go.id menerima kiriman artikelpembaca yang mengandung unsur keilmuan, hasil penelitian,

aktual, menarik, dan tidak pernah dipublish di media lain. Panjangtulisan maksimal 2 halamanA4 dengan spasi 1.

moralitas kebangsaan berup.a kejujuran, keteguhan,keber-samaan, musyawarah dna saling menghormati. Merekainilah yang berada di garis terdepan dalam menjaga keragamanbangsa untuktetap harmoni.

Di saat pemerintah mencanangkan pembangunan nasional, tentuini menjadi tantangan tersendiri bagi kita para alumnusRamadhan. Kita dapat mengambil peran yang lebih besar danlebih luas dalam berbagai bidang: pendidikan, ekonomi, sosialbudaya, politik dan bidang lalnnva, Berikankah sentuhan inspiratifguna terbangunnva tara kehidupan yang lebih baik. Karenakeberhasilan pembangunan sesungguhnya adalah hasilkerjasama semua pihak, bukan hanya tugas segelintir orang dankelompok. Untuk itulah, klta harus bergerak lebih cepat, berpikirlebih kreatif dan melakukan terobosan-terobosan prgresif demiterlaksananya pembangunan nasional ini.

Pada initinya, para alumnus Ramadhan tidak hanya dituntutmampu menjaga kualitas dan konsistensi peribadatan, namunjuga mampu memberikan lnspirasi dalam kehidupan berbangsadan bernegara. Siapapun dan dimanapun posisinya, hendaklahmemberikan yang terbaik bagi lingkungan, sehingga akan terciptanegeri yang aman, damai dan diridhoi Allah SWT.

Selamat berkarya para sahabatku. Mari kita dedikasikan seluruhhidup kita untuk mengaktualisasikan Islam sebagal agamarahmatan lil'alamin. Amin. Wallahu a 'lam bishawab.

Penulis odatah Konseptor dan Pemerhati Masalah Sosial

Keagamaan.

Dalam beberapa hari ke depan bulanRamadhan akan meninggalkan kita.Bulan penuh hikmah, sekaliguswahana bagi kita menempuhpelatihan, baik ruhani maupunjasmani. Suka, duka, senang danbahagia, tentu kita rasakan hampirselama 30 harl, Dan di hari Idul Fitrinanti, kita merayakan kelulusan darisekolah Ramadhan itu dengan penuhsuka cita.

Bahagia. Bahkan mungkin jugabangga. Karena tak semua orang dapat melewati berbagalpelatihan dan pendidlkan Ramadhan. Namun, apakah Idul Fitri ituakhirdari rangkaian dan pendidikan Ramadhan?

Seperti halnya mereka yang lulus dari jenjang pendidikan semisalS2 atau S3, wisuda adalah perayaan yang sangat dinanti. Namun,kelulusan tersebut juga menjadi awal untuk berkiprah danmengamalkan apa yang telah dipelajari selama menempuhjenjang pendidikan. Para sarjana, magister dan juga dektor,memiliki tugas berat untuk mengimplementasikanpengetahuannya di masyarakat.

Begitu pula bagi kita semua vang telah lulus dari Ramadhan. PascaIdul Fitri, inilah awalbagi kita semua untuk mengaktualisasikannilai-nilai yang telah dipelajari selarna Rarnadharr, SpiritRamadhan dengan berbagai nilai-nilai di dalamnya, harus terusdiamalkan sekaligus ditransformasikan kedalam kehidupan nyata.Dalam kata lain, spirit Ramadhan tidak boleh terputus denganberakhirnya Ramadhan. Namun, amaliah dan perilaku terpujiselama Ramadhan harus terus dijaga dan dikembangkan sehinggasuasana Ramadhan tetap terjaga sepanjang waktu.

Inspirasi Ramadhan, begitu saya menyebutnya. Ramadhan telahrnengajarkan arti penting konsistensi dalam berlbadah, sebuahtotalltas kepatuhan kepada Allab, sekallgus pengakuan akanketiadaan diri, bahwa manusia dan makhlu]; lainnya tiada talnhanyalah hamba Allah yang tldak memiliki hak abadi atas duniaini, karena semuanya akan menemukan kehancuran dan kembalike sisi-Nya. Inilah insptrasi tertinggi dari Ramadhan yang akanmerubah paradigma ki'ta dalam memandang kehidupan.

lnspirasi Ramadhan ini bukan hanya berimplikasi pada penguatanrelasi antara manusia dengan Allah sang pencipta, namun jugaakan menumbuhkembangkan kualitas relasl sosial yang lebihbaik. Dalam peribadatan, kita menginternalisasikan nilai-nilalketuhanan ke dalam diri. Begitu pula dengan ajaran-ajaran yangterkandung dalam Alquran dan Hadits, adalah mutiara kehidupanyang penuh dengan inspirasi hldup dan akan mernberikanpencerahan. Dan internalisasi nilai-nilai ketuhanan bersertaaJaran-ajarannya ini kemudian kita externalisasikan kedalamkehidupan sosial kemasyarakatan, membangun harmeni danmemperkuat persaudaraan dalam berbagai bentuk kesalehansosial.

Maka, para alumnus Ramadhan harus mernberikan inspirasi bagipembangunan kualitas kehidupan berbangsa dan heregara. Paraalumnus Ramadhan harus bahu membahu memperkuatnilai-nilai

Selamat Datang PaeraAlumnus RamadhanJaja Zarkasyi, MA

o~

www.bimasislam.kemenag.go.id