Lampu Clap

10

Click here to load reader

Transcript of Lampu Clap

Page 1: Lampu Clap

LAMPU CLAP

NINA YUNIA HASANAHACENG SAMBAS

Page 2: Lampu Clap

A.TUJUAN

• Memahami cara kerja lampu clap.• Mampu menggunakan rangkaian transistor

sederhana sebagai penguat arus dan tegangan.

Page 3: Lampu Clap

B. ALAT DAN BAHAN

• PCB• Resistor• Transistor• Dioda• Kapasitor• Solder dan timah

• LED• Potensiometer• Mikrofon• Relay• Catu daya

Page 4: Lampu Clap

C. DASAR TEORIKetika resistor pada rangkaian dirangkai secara paralel maka arus

akan terbagi pada setiap resistor yang di lewatinya tetapi tegangan akan sama di setiap titik. Ketika diberi tegangan masukan 12 V maka harus menghasilkan tegangan keluaran sebesar 12 V juga tetapi karena melewati beberapa hambatan maka tegangannya akan semakin berkurang. Oleh sebab itu diperlukan transistor untuk menghasilkan tegangan keluaran yang sama dengan tegangan masukannya.

Tegangan yang dihasilkan akan dikuatkan oleh transistor. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Page 5: Lampu Clap

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

Page 6: Lampu Clap

Ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transitor (BJT atau transistor bipolar) dan field effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakandepletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

Page 7: Lampu Clap

Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).

Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

Page 8: Lampu Clap

Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.

Page 9: Lampu Clap

D. PEMBAHASANRangkaian ini menggunakan sensor berupa mikrofon. Ketika ada

suara, misalnya tepukan, maka rangkaian akan menghasilkan cahaya kemudian setelah beberapa saat cahaya tersebut akan mati sendiri. Mengapa bisa seperti itu?

Suara tepuk tangan kita atau suara apapun akan direkam oleh mikrofon. Pada saat itu hambatannya kecil maka arus dapat mengalir tapi arus yang dihasilkan kecil maka akan dikuatkan oleh transistor. Arus tersebut akan mengalir sampai ke relay. Relay tersebut berfungsi sebagai saklar otomatis. Ketika ON, maka lampu akan menyala. Saklar akan off secara otomatis.

Rangkaian ini diberi tegangan masukan sebesar 12V dan harus menghasilkan tegangan keluaran sebesar 12 V juga. Tetapi karena melewati beberapa hambatan maka tegangannya akan semakin berkurang. Oleh karena itu diperlukan transistor untuk menguatkannya.

Page 10: Lampu Clap

E. SIMPULAN

• Lampu clap tersebut dapat menyala karena ada suara yang berasal dari luar dan setelah beberapa saat lampunya akan mati sendiri. Kemudian suara tersebut ditangkap oleh mikrofon sebagai sensor.

• Ketika diberi tegangan maka akan ada arus yang mengalir tapi arusnya kecil. Arus tersebut akan dikuatkan oleh transistor. Arus akan terus mengalir sampai ke relay. Relay tersebut berfungsi sebagai saklar otomatis.