Lampiran TAK Selvi

6
Lampiran PROSES KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN A. TUJUAN 1. Pasien dapat menyebutkan stimulus penyebab kemarahan. 2. Pasien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala marah). 3. Pasien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku kekerasan). 4. Pasien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan. 5. Pasien dapat memilih salah satu cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik, verbal, spritual atau melalui minum obat. 6. Pasien dapat mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan yang dapat mencegah perilaku kekerasan. B. SETTING 1. Pasien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang C. ALAT

description

TAK RPK

Transcript of Lampiran TAK Selvi

Page 1: Lampiran TAK Selvi

Lampiran

PROSES KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA PASIEN

DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A. TUJUAN

1. Pasien dapat menyebutkan stimulus penyebab kemarahan.

2. Pasien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda

dan gejala marah).

3. Pasien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku

kekerasan).

4. Pasien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.

5. Pasien dapat memilih salah satu cara mengontrol perilaku kekerasan

dengan cara fisik, verbal, spritual atau melalui minum obat.

6. Pasien dapat mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan

yang dapat mencegah perilaku kekerasan.

B. SETTING

1. Pasien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang

C. ALAT

1. Laptop dan multi media (speaker)

2. Bola Tenis

3. Karton dan Spidol Besar

4. Jadwal kegiatan pasien

5. Papan nama

D. METODE

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/ simulasi

Page 2: Lampiran TAK Selvi

E. LANGKAH KEGIATAN

1. Persiapan

a. Memilih pasien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif

b. Membuat kontrak dengan pasien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam Terapeutik

1) Salam dari terapis kepada pasien

2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai) papan nama

3) Menanyakan nama dan panggilan semua pasien (beri papan

nama)

b. Evaluasi/Validasi

1) Menanyakan perasaan pasien saat ini

2) Menanyakan masalah yang dirasakan

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu, mengenal perilaku

kekerasan yang biasa dilakukan dan mencegah perilaku

kekerasan melalui kegiatan fisik, sosial, spiritual dan melalui

minum obat.

2) Menjelaskan aturan main sebagai berikut:

a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus minta

ijin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 40 menit.

c) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap kerja

SESI II : Mencegah Perilaku Kekerasan Melalui Kegiatan Fisik

a. Memilih dua orang peserta untuk diskusi bersama dan

mendemonstrasikan kegiatan fisik dengan cara peserta bermain

domekado sambil bernyanyi bersama, kemudian saat lagu berhenti

tangan peserta yang bersentuhan terakhir adalah peserta yang

terpilih untuk dilakukan tahap kerja selanjutnya.

b. Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasanya dilakukan oleh pasien.

Page 3: Lampiran TAK Selvi

1) Tanyakan kegiatan: rumah tangga, harian, olah raga yang biasa

dilakukan oleh pasien.

2) Tulis dipapan tulis.

c. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk

menyalurkan kemarahan secara sehat: tarik napas dalam,

menjemur/memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi, main

bola, senam, memukul gendang.

d. Membantu pasien memilih dua kegiatan yang dapat dilakukan

e. Bersama pasien mempraktekan dua kegiatan yang dipilih

f. Terapis mempratekkan.

g. Pasien melakukan redemontrasi

h. Menanyakan perasaan pasien setelah mempraktekkan cara

mengontrol marah

i. Memberikan pujian pada peran serta pasien

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.

2) Memberikan reinformennt positif terhadap perilaku pasien

positif.

3) Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku

kekerasan.

4) Memberitahukan kemajuan masing-masing pasien dalam

mencapai hasil tiap sesi.

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan pasien menilai dan mengevaluasi jika terjadi

penyebab marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan

yang terjadi, serta akibat perilaku kekerasan.

2) Menganjurkan pasien mengingat penyebab, tanda dan gejala,

perilaku kekerasan dan akibat yang belum diceritakan.

3) Menganjurkan pasien menggunakan cara yang telah dipelajari

jika stimulus penyebab perilaku kekerasan.

Page 4: Lampiran TAK Selvi

4) Menganjurkan pasien melatih secara teratur cara yang telah

dipelajari.

5) Memasukkan pada jadwal kegiatan harian pasien.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu interaksi

sosial yang asertif.

2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

F. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada

tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien untuk melakukan tak. Aspek

yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan tak. Untuk

tak sesi 1, dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal

dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.

2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada

catatan proses keperawatan tiap pasien. Misalnya, pasien mengikuti sesi 1

TAK, pasien mampu menyebutkan penyebab dan memberi pendapat tentang

tanda dan gejala, contoh perilaku kekerasan dan akibat perilaku kekerasan.