LAMPIRAN doang
-
Upload
deas-ra-saputra -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
Transcript of LAMPIRAN doang
LAMPIRAN
i
Lampiran 1. Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan Metalografi, suatu tekstur struktur fasa akan muncul
setelah sample dietsa, mengapa hal ini dapat terjadi? Jelaskan
mekanismenya!
Jawab :
Etsa dilakukan untuk mengikis daerah batas butir sehingga struktur
bahan dapat diamati dengan jelas dibawah mokroskop optik. Apabila tidak
dilakukan etsa maka kita akan kesulitan dalam hal pengamatan benda uji
karena benda uji hasil polishing belum tentu kelihatan benar-benar halus oleh
karena itu masih perlu dilakuakn etsa.
Mekanismenya adalah sebagai berikut : menyelupkan benda uji
yang akan diteliti kedalam larutan etsa selama kurang lebih 5 detik, kemudian
diangkat dan dibersihkan dengan blower.
2. Apa yang dimaksud dengan Mounting? Mengapa diperlukan proses
Mounting!
Jawab :
Mounting (pembingkaian) adalah suatu proses yang dilakukan pada
uji metalografi yang hanya bisa dilakukan untuk benda uji yang kecil dan tipis
sehingga memudahkan kita pada saat pemegangan benda uji. Karena benda
pada pengamatan ini mengunakan benda uji yang kecil maka kita memerlukan
proses mounting sebagai proses pembantunya.
3. Apa manfaat pengujian metalografi dan bagaimana aplikasinya dalam
dunia industri?
Jawab :
ii
Ilmu metalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur
makro dan mikro dari suatu logam, dan bisa juga diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang sifat mekanik dan sifat fisik dari suatu material atau
logam, manfaatnya kita bisa melihat struktur apa yang terkandung dalam suatu
material logam dan tahapan apa yang harus kita lakukan untuk memproduksi
suatu material logam dengan kekuatan yang kita inginkan sesuai dengan
pengujian.
Aplikasi dalam dunia industri pada pengujian metalografi adalah
bisa digunankan untuk mengetahiu kadar kekuatan dari suatau material logam
dan unsur atau paduan apa yang harus digunakan untuk menghasilkan logam
dengan kekuatan yang kita inginkan, karena tujuan pada uji metalografi disini
adalah untuk mendapatkan struktur mikro dari suatu logam maka aplikasi
yang sering dipakai dalam dunia industri adalah bagaimana mendapatkan
suatu material dengan kekuatan yang diinginkan.
4. Sebutkan hasil metalogarafi jenis-jenis besi tuang dan bagaimana sifat
mekanisnya:
Jawab :
Besi tuang kelabu adalah besi tuang kelabu mempunyai bidang
patah berwarna abu-abu dan didalam besi tuang sebagian dari karbon (C)
merupakan karbon bebas atau disebut grafit yang berbentuk pelat-pelat tipis
yang tersebar. Lamel-lamel grafit ini sebetulnya merupakan retak–retak halus
sehingga mengurangi sifat-sifat mekanis, kuat tariknya rendah dan
regangannya hampir tidak ada. Besi tuang kelabu lebih mudah dituang dari
pada baja, oleh karena temperatur tuangnya lebih rendah dan sifat
pengerutannya lebih kecil.
Besi tuang malabel : besi tuang ini mempunyai garfit berbentuk
bundar-bundar atau berbentuk bola seperti pada besi tuang nodular dan
mempunyai sifat mekanis yang lebih baik.
iii
Besi tuang nodular : besi tuang nodular adalah jenis besi tuang yang
mampu tempa yang kuat dan ulet.
5. Bagaimana pembentukan struktur martensite dan bainite?
Jawab:
Mekanisme pembentukan bainit
Bainit tidak berbentuk lamellar seperti perlit tetapi berupa sementit
platelet yang terperangkap dalam ferrit yang sangat halus. Bainit memiliki
kekerasan 40-60 HRB, lebih kuat dari perlit lebih tangguh dan lebih ulet dari
martensit. Bainit terbentuk dimulai, pada pendinginan setelah melewati
temperature A1 austenit (FCC) akan mengalami transformasi allotropik
menjadi besi alpha (BCC) dan karena besi alpha tidak bisa melarutkan karbon
dalam jumlah banyak maka karbon yang sebelumnya diaustenit akan keluar
dari larutan dan membentuk inti sementit dibatas butir austenit. Semakin
banyak karbon yang keluar dari austenit membentuk sementit, austenit
disekitar sementit makin sedikit karbon dan akan menjadi ferrit.
Ada gaya dorong yang mendorong atom-atom besi gamma untuk
merubah posisinya agar menjadi besi alpha. Makin rendah temperaturnya
dibawah A1 makin besar gaya dorongnya, sehingga sebagian austenit akan
membentuk ferrit.
Karena austenit kaya akan karbon sedang ferrit sebaliknya maka
karbon yang terperangkap secara difusi akan keluar membentuk sementit pada
arah bidang kristallografi tertentu dari ferrit yang terbentuk, struktur ini
disebut bainit. Cara pembentukan bainit dilakuakn dngan memanaskan baja
sampai temperatur austenit kemudian didinginkan dengan cepat sampai
dibawah hidung diagram TTT dan diatas garis Ms, serta dibiarkan pada
temperatur tersebut sampai transformasi selesai.
Mengenai hal ini dibawah dijelaskan dan digambarkan diagram
TTT dari mekanisme pembentukan bainit, bainit terbentuk dari austenit yang
langsung bertransformasi dengan austenit membentuk bainit. Ingat bainit
iv
terbentuk karena adanya proses transformasi dari pearlite menjadi austenite
dan langsung bertransformasi membentuk bainit, begitu pula dengan
pembentukan yang dialami oleh martensite akan sama mekanismenya tetapi
akan berbeda dalam hal bertransformasi.
Gambar 1 Diagram TTT
Mekanisme pembentukan martensit
Karena austenit kaya akan karbon sedang ferrit sebaliknya maka
karbon yang terperangkap secara difusi akan keluar membentuk sementit pada
arah bidang kristallografi tertentu dari sementit yang terbentuk, struktur ini
disebut martensit. Cara pembentukan martensit dilakukan dengan
memanaskan baja sampai temperatur austenit kemudian didinginkan dengan
cepat sampai diatas hidung diagram TTT dan diatas garis Ms, serta dibiarkan
pada temperatur tersebut sampai transformasi selesai.
Transformasi dari austenit menjadi martensite berlangsung dengan
mengeluarkan sejumlah panas sehingga reaksi eutektoid berlangsung secara
isothermal. Temperatur akan turun lagi bila reaksi eutektoid sudah selesai.
v
Pada temperatur yang lebih rendah lagi maka sudah tidak lagi ada
perubahan fase pada garis A1 yang terjadi adalah reaksi eutektoid yaitu
austenit menjadi martensite, sedang ferit yang sudah ada (ferrit proeutektoid)
tidak mengalami perubahan. Semakin tinggi kadar karbon (dalam range baja
hipoeutektoid) maka jumlah martensitnya akan semakin banyak dibandingkan
dengan perlit.
Mekanisme pembentukan martensit bisa langsung dilihat dari
diagram dibawah ini.
Gambar 2 Mekanisme pembentukan martensit
Pada temperature dibawah garis A1 tidak akan terjadi lagi
transformasi dari austenit menjadi martensite, dimana pada temperature kamar
struktur terdiri dari perlit yang terbungkus jaringan sementit.
6. Sebutkan macam-macam larutan etsa dan sebutkan penggunaannya dari
larutan etsa tersebut?
Jawab :
Nital, banyak digunakan untuk mengetsa daerah batas butir
sehingga struktur bahan dapat diamati dengan jelas dibawah mikroskop optik.
vi
Alkohol, banyak digunakan untuk membersihkan daerah bekas
pemolesan yang kelihatannya tidak teratur dan masih bergelombang, sehingga
didapatkan benda uji yang memiliki daerah/struktur bahan yang mengkilap
atau licin.
7. Zat etsa apa yang digunakan untuk pengamatan material berikut :
a. Kuningan
b. Besi tuang putih
c. Baja 0,2 %
Sebutkan pula fasa-fasa yang diharapkan terbentuk setelah ditambah zat
etsa!
Jawab :
a. Kuningan
Zat etsa yang digunakan adalah nalkohol. Zat yang diharapkan adalah
austenit.
b. Besi tuang putih
Zat etsa yang digunakan adalah nital. Zat yang diharapkan adalah
pearlit.
c. Baja 0,2 %
Zat etsa yang digunakan adalah nital. Zat yang diharapkan adalah
martensit
vii
Lampiran 2. Gambar Alat
Gambar 3. Polishing dan Abrasive
Gambar 4. Ampelas
Gambar 5. Mikroskop
viii
Gambar 5. Mounting
Gambar 6. Nital
Gambar 7. Alkohol
ix