Lampiran 6

7
Lampiran 6 LAPORAN KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN KHUSUS (PAPS SMEAR, Ca MAMMAE, Ca SERVIKS) 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KESEHATAN Seiring dengan perkembangan zaman di indonesia belakangan ini seringkali kita mendengar mengenai “kanker serviks”. Kanker ini memang sangat berbahaya kaum perempuan. Menurut data, di Indonesia ini diperkirakan setiap satu am orang yang meninggal akibat dari kanker serviks. !emi"u mun"ulnya kanker ser adalah gaya hidup yang kurang sehat. #agi $anita yang menderita kanker servi terkadang tidak mengetahui dirinya ika terkena kanker serviks, karena kanke padaa$alnya tidak memun"ulkan sebuah geala, sehingga banyak menimbullkan kematian karena keterlambatan dalam penanganan. %al ini sangat menakutkan sa menakutkan bagi kaum perempuan. Menurut data &epartemen Kesehatan 'I, penyakit kanker leher rahim saat menempati urutan pertama da(tar kanker yang diderita kaum $anita Indonesia. ada sekitar )** kasus per )** ribu penduduk atau +** ribu kasus setiap tahun serviks yang sudah masuk ke stadium lanut sering menyebabkan kematian dalam $aktu relati( "epat. Selain itu, lebih dari * persen kasus yang datang ke ru ditemukan dalam keadaan stadium lanut. Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang penting, karena morta dan morbiditasnya yang tinggi. -umlah kasus kanker payudara di duni peringkat kedua setelah kanker servkis, di samping itu kanker payudara men satu pembunuh utama $anita di dunia dan adanya ke"enderungan peningkatan kas baik di dunia maupun di Indonesia. &iperkirakan , uta orang meninggal di tahun +** karena kanker, ),/ uta kasus baru dan diperkirakan 01.*** dila meninggal pada tahun +**1 dan ika hal ini berlanut maka pada tahun +*)0, 1/,+ uta orang akan meninggal karena kanker. Insidens kanker payudara di 2sia meningkat dengan "epat ika dibanding dengan daerah #arat. #erdasarkan International 2gen"y on 'esear"h in 3an"er, payudara lebih banyak ditemukan pada $anita di Indonesia dan Malaysia. 4mur rat rata pada kedua negara tersebut hampir sama yakni /6,+ per )**.*** Indonesia berbanding dengan / per )**.*** penduduk di Malaysia deng )

description

aaa

Transcript of Lampiran 6

Lampiran 6

LAPORAN KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN KHUSUS (PAPS SMEAR, Ca MAMMAE, Ca SERVIKS)

1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KESEHATAN

Seiring dengan perkembangan zaman di indonesia belakangan ini seringkali kita mendengar mengenai kanker serviks. Kanker ini memang sangat berbahaya bagi kaum perempuan. Menurut data, di Indonesia ini diperkirakan setiap satu jam ada satu orang yang meninggal akibat dari kanker serviks. Pemicu munculnya kanker serviks ini adalah gaya hidup yang kurang sehat. Bagi wanita yang menderita kanker serviks ini terkadang tidak mengetahui dirinya jika terkena kanker serviks, karena kanker serviks ini pada awalnya tidak memunculkan sebuah gejala, sehingga banyak menimbullkan kematian karena keterlambatan dalam penanganan. Hal ini sangat menakutkan sangat menakutkan bagi kaum perempuan.Menurut data Departemen Kesehatan RI, penyakit kanker leher rahim saat ini menempati urutan pertama daftar kanker yang diderita kaum wanita Indonesia. Saat ini ada sekitar 100 kasus per 100 ribu penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya Kanker serviks yang sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka waktu relatif cepat. Selain itu, lebih dari 70 persen kasus yang datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut.Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang penting, karena mortalitas dan morbiditasnya yang tinggi. Jumlah kasus kanker payudara di dunia menduduki peringkat kedua setelah kanker servkis, di samping itu kanker payudara menjadi salah satu pembunuh utama wanita di dunia dan adanya kecenderungan peningkatan kasus baik di dunia maupun di Indonesia. Diperkirakan 7,4 juta orang meninggal di dunia pada tahun 2004 karena kanker, 1,3 juta kasus baru dan diperkirakan 458.000 dilaporkan meninggal pada tahun 2008 dan jika hal ini berlanjut maka pada tahun 2015, 83,2 juta orang akan meninggal karena kanker.Insidens kanker payudara di Asia meningkat dengan cepat jika dibandingkan dengan daerah Barat. Berdasarkan International Agency on Research in Cancer, kanker payudara lebih banyak ditemukan pada wanita di Indonesia dan Malaysia. Umur rata-rata pada kedua negara tersebut hampir sama yakni 36,2 per 100.000 penduduk di Indonesia berbanding dengan 37 per 100.000 penduduk di Malaysia dengan angka kematian 18,6 per 100.000 di Indonesia berbanding 14,7 per 100.000 di Malaysia. Penyebab kanker payudara belum diketahui, diperkirakan mutifaktorial. Selain adanya defek pada gen BRCA dan BRCA masih banyak kelainan yang pada prinsipnya meningkatkan aktifitas proliferasi sel serta kelainan yang menurunkan atau menghilangkan regulasi kematian sel. Selain itu terdapat juga faktor usia, riwayat keluarga, hormon, terekspose radiasi, penggunaan terapi pengganti hormon yang lama setelah menopause. Sekitar 40% pasien dengan kanker payudara akan berkembang dan bermetastasae. Kebanyakan metastase baru bermanifestasi pada lima tahun pertama setelah didiagnosis, tetapi kekambuhan dapat terjadi pada 10-20 tahun setelah didiagnosis penyakit primernya. Munculnya kekambuhan berkaitan dengan ukuran lesi primer dan nodul yang muncul. Untuk itu diperlukan terapi yang optimal di mana dibutuhkan pendekatan multidispliner yang meliputi, operasi, radiasi dan ahli bedah tumor, diagnostik radiologi dan patologi serta terapi pendukung lainnya seperti terapi psikososial.2. TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTAa. Tempat: Poliklinik Umum Puskesmas Batohb. Waktu Kegiatan : Senin, 22 Juni 2015c. Peserta : Pasien yang berobat di Puskesmas Batohd. Pelaksana : Dokter Muda Fakultas Kedokteran Unsyiah

3. METODE EDUKASIAdapun metode edukasi melalui beberapa tahap yaitu:1. Tahap introduksi pemateri dan penggalian pengetahuan peserta Menyampaikan maksud dan tujuan diberikan edukasi serta melihat pengetahuan dasar dari peserta tentang materi. 2. Penyampaian Materi Materi disampaikan dengan interaksi langsung ke peserta. Waktu yang digunakan berkisar 5-10 menit.3. Sesi tanya jawabMembuka sesi tanya jawab yang berkenaan dengan materi edukasi

4. Penutup Setelah penyampaian materi, pemateri mengucapkan terima kasih kepada peserta atas antusias dan perhatiannya mendengarkan edukasi dan berpesan supaya infromasi ini bisa dilanjutkan ke orang lain dan diharapkan ikut menjalani tes paps smear.

4. MATERI EDUKASIA. Definisi ScreeningScreening adalah Proses yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyakit-penyakit yang tidak diketahui/tidak terdeteksi dengan menggunakan berbagai test atau uji yang dapat diterapkan secara tepat dalam sebuah skala yang besar. Uji Tapis atau Screening adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang mungkin tidak menderita penyakit.Uji tapis bukan untuk mendiagnosis tapi untuk menentukan apakah yang bersangkutan memang sakit atau tidak kemudian bagi yang diagnosisnya positif dilakukan pengobatan intensif agar tidak menular. Screening pada umumnya bukan merupakan uji diagnostic dan oleh karenanya memerlukan penelitian follow-up yang cepat dan pengobatan yang tepat pula.Skrining Kesehatan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: Skrining untuk Preventif Primer - Skrining Riwayat Kesehatan Skrining Riwayat Kesehatan merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit yang berdampak biaya besar dan menjadi fokus pengendalian BPJS Kesehatan yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi. Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif (Peserta RISTI penyakit kronis berdasarkan hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan Deteksi Kanker) Deteksi Kanker merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit Kanker Leher Rahim pada wanita yang sudah menikah dan Kanker Payudara.

B. Tujuan Screening Mendeteksi faktor risiko penyakit kronis dalam rangka mendorong peserta untuk sadari dini, deteksi dini, dan cegah risiko secara dini terhadap penyakit kronis. Mendeteksi penyakit Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara pada peserta yang memiliki faktor risiko tinggi penyakit tersebut secara lebih dini.C. Sasaran Screening Sasaran Skrining Riwayat Kesehatan adalah semua peserta BPJS Kesehatan yang berusia 30 tahun ke atas. Sasaran Deteksi Kanker adalah pada wanita peserta BPJS Kesehatan, meliputi semua wanita yang pernah menikah dan wanita yang berisiko yang berusia 30 tahun ke atas.

D. Manfaat Screening Ca Servix (Paps Smear)Pap Smear atau tes Pap adalah suatu prosedur untuk memeriksakanker serviks pada wanita. Pap Smear meliputi pengumpulan sel-sel darileher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksilesi kanker atau prakanker. Tes Pap merupakan tes yang aman, murah dantelah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainanyang terjadi pada sel-sel leher rahim.Tujuan dan manfaat pap smear, yaitu:1. Evaluasi sitohormonal, Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melaluipemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaannya adalah sekret vagina yang berasal dari dinding lateral vagina satu per tiga bagian atas 2. Mendiagnosis peradangan, Peradangan pada vagina dan serviks pada umumnya dapat didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear. Baik peradangan akut maupun kronis. Sebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khaspada sediaan pap smear sesuai dengan organisme penyebabnya. Walaupun terkadang ada pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khaspada sediaan pap smear.3. Identifikasi organisme penyebab peradangan, Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya.4. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kankerleher rahim dini atau lanjut (karsinoma/invasif). Pap smear paling banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher rahim.Pap smear yang semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi didiagnostik sitologi tidak dapat menggantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi leher rahim, sebelum dilakukan tindakan selanjutnya

E. Screening untuk Ca Payudara (SADARI/Periksa Payudara Sendiri)Pemeriksaan payudara untuk memastikan bahwa payudara ibu masih normal. Pemeriksaan payudara juga membantu petugas kesehatan menemukan kondisi medis tertentu (seperti infeksi ataupun tumor) yang dapat menjadi serius jika tidak diobati. Banyak petugas kesehatan menyarankan agar ibu melakukan pemeriksaan payudara secara rutin sejak seorang ibu / klien mulai aktif secara seksual atau sejak usia 30-50 tahun. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan sendiri oleh ibu seetiap saat. Akan lebih baik apabila dilakukan juga pemeriksaan klinis untuk ibu / klien usia 20-30 tahun setiap 3 tahun satu kali dan yang di atas 40 tahun satu tahun satu kali, kecuali apabila ibu memiliki faktor resiko, pemeriksaan dilakukan 1 tahun sekali Adanya pertumbuhan sel liar pada payudara hampir tanpa gejala. Tidak ada rasa sakit sama sekali pada awal pertumbuhannya. Namun jika sel-sel tersebut sudah cukup banyak jumlahnya dan mulai menyebar ke bagian tubuh lain yang lebih luas maka akan terlihat beberapa perubahan pada daerah di sekitar payudara.Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian.Meskipun angka kejadian kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat pentinguntuk diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua. Wanita premenopause (belum memasuki masa menopause) sebaiknya melakukan SADARI setiap bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya selesai. Cara pemeriksaan SADARI: 1. Buka baju Anda dan berdiri tegak di depan cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-tidaknya perubahan ukuran dan bentuk dari payudara Anda, seperti lekukan atau kerutan dari kulit 2. Angkat tangan Anda di atas kepala dan lihat ada-tidaknya perubahan ukuran atau bentuk dari payudara Anda. 3. Pijat daerah sekitar putih, perhatikan ada yang berbeda atau tidak, seperti keluar cairan yang tidak normal 4. Tekan payudara memutar searah jarum jam dengan bidang datar dari jari-jari anda yang dirapatkan. Dimulai dari posisi jam 12.00 pada tepi luar payudara, putar perlahan ke bagian dalam dan di akhiri pada bagian putting susu. Ketika menekan, periksa perlahan ada benjolan atau tidak 5. Baringkan tubuh dengan punggung disangga bantal dan salah satu tangan di bagian kepala. Gunakan tangan yang bebas untuk merasakan seluruh permukaan payudara dengan menekan. Lakukan untuk payudara yang satunya.

5. TANYA JAWAB1. Apakah faktor utama penyebab kanker rahim?Jawab: Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.2. Apakah perempuan yang tidak pernah melakukan hubungan seksual dapat terkena kanker leher rahim?Jawab : Perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual memiliki peluang yang lebih sedikit untuk terkena kanker leher rahin. Karena penyebab yang paling utama dari kanker leher rahim adalah melalui hubungan seksual dan infeksi yang menular dari kegiatan seksual.

6. PENUTUPSegala puji dan syukur kepada Allah atas segala ilmu yang dapat diamalkan, dan shalawat salah kepada Muhammad SAW, telah dilakukan promosi kesehatan berupa edukasi/informasi mengenai kanker serviks, kanker payudara dan screeningnya untuk mendeteksi kedua jenis penyakit ini yang masih merupakan dua penyakit yaang banyak menimbulkan kematian. Diharapkan pemberian informasi seperti ini dapat meningkatkan ksadaran kepada masyarakat untuk mengetahui jenis penyakit dan dapat melakukan tindakan deteksi dini terhadap penyakit tersebut karena telah terbukti dengan penelitian bahwa program skrining dapat menurunkan angka kematian sekitar 50 -60 %.

Daftar Hadir Edukasi PasienNoNamaNo CM/BPJSUmurAlamatNo. HPTanggal

1Saudah Puteh1461/15/ 000143726219846 tahunLamcot Batoh-23 Juni 2015

2Fenita Primadewi1210/42/000000121042137 tahunPanteriek08136064976223 Juni 2015

3Zubaidah1456/13/000000130875653 tahunLamdom-23 Juni 2015

4Lismawati 000111080904652 tahunCot Mesjid08236897123924 Juni 2015

5Siti Wardiati000022933632338 tahunBlang Cut-24 Juni 2015

Mengetahui,Bagian Family MedicineDivisi Edukasi/ Promosi Kesehatan

Dr. Zahratul AiniNIP. 19840527 201404 2 0023