Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, memberdayakan masyarakat dan keluarga, dan memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.

description

puskesmas

Transcript of Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Page 1: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang

mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang

melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan

terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas

merupakan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan

menyeluruh bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha

kesehatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah

pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan, memberdayakan masyarakat dan keluarga, dan memberikan pelayanan

kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan

yang bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar

masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan

Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.

Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke IV tercantum tentang tujuan bangsa

Indonesia yakni untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program

pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana, dan terarah.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

pembangunan nasional.

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional

diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat pada setiap

Page 2: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan

pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya

saing sumber daya manusia Indonesia.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan

sumber dayanya, harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna

mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang ke arah

keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan

kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotive),

pencegahan (preventive), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan

kesehatan (rehabilitative) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan

berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Puskesmas

adalah penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas

merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting.

Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan puskesmas adalah

sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini dikarenakan

peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai sarana pelayanan

kesehatan terdepan, maka puskesmas selain bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertanggung jawab

dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

Untuk mencapai cakupan pelayanan kesehatan yang luas dan merata

secara organisatoris Puskesmas ditunjang oleh Puskesmas Pembantu, Puskesmas

Keliling, Posyandu, dan Bidan di Desa. Berdasarkan “ Buku Pedoman Kerja

Puskesmas “ yang terbaru ada 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan

oleh Puskesmas, itupun sangat bergantung kepada faktor tenaga, sarana dan

prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap

Puskesmas.

Page 3: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

1.2. Pengertian Puskesmas

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat kesehatan masyarakat disamping memberikan pelayanan secara

menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan

pokok. Pembinaan kesehatan puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai kesatuan

masyarakat terkecil. Dengan kata lain, kegiatan pokok puskesmas ditujukan untuk

kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya.

Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan promotif (promosi peningkatan

kesehatan), preventif (upaya pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif

(pemulihan kesehatan).

1.3. Kedudukan dan Wilayah Kerja

Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, letak geografis dan keadaan

infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja

puskesmas. Untuk perluasan wilayah jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas

perlu di tunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas

pembantu dan puskesmas keliling ditambah dengan polindes.

1.4. Fungsi Puskesmas

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai:

1. Pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di unit kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberi pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di unit kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilaksanakan dengan cara :

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta dalam melaksanakan

kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.

2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana

menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan

efesien.

3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan

Page 4: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan

ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.

4. Memberi pelayanan kesehatan, langsung kepada masyarakat.

5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam

melaksanakan program puskesmas

1.5. Visi Puskesmas

Masyarakat Ulee Kareng Sehat Mandiri.

1.6. Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional, yaitu:

1.1.1.1.1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya.

1.1.1.1.2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

di wilayah kerjanya.

1.1.1.1.3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan jangkauan

pelayanan kesehatan.

1.7. Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas

Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Service) adalah bagian dari

pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan

mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Tujuan pelayanan

kesehatan oleh Puskesmas adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan

mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehatbagi setiap orang yang bertempat

tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud masyarakat Ulee kareng sehat mandiri.

1.8. Tujuan Penulisan

Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada

masyarakat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada

bagian family medicine, salah satu tugasnya adalah ditempatkan di Puskesmas.Tujuan

penulisan laporan ini adalah:

Page 5: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

1. Merupakan pertanggungjawaban dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik

Senior pada bagian family medicine Fakultas Kedokteran UNSYIAH.

2. Melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang bertugas

sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu puskesmas.

3. Mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

puskesmas.

Page 6: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

BAB II

DEMOGRAFI DAN GAMBARAN UMUM

PUSKESMAS ULEE KARENG

1. Demografi

Puskesmas Ulee Kareng terletak di dusun pusara Habib desa Ceurih Kecamatan

Ulee Kareng kota Banda Aceh, yang terletak + 4 km dari pusat kota dan + 30 meter dari

pasar Ulee Kareng.

Batas wilayah Puskesmas Ulee Kareng secara geografis adalah:

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten

Aceh Besar.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.

4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

Gambar 2.1 Puskemas Ulee Kareng

Puskesmas Ulee Kareng memiliki luas bangunan lebih kurang 320 m2 dengan

luas tanah lebih kurang 1500 m2 yang terdiri dari:

Page 7: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

1. Bangunan Induk 1 (satu) unit.

2. Perumahan Medis 2 (dua ) unit.

3. Perumahan Paramedis 1 (satu) unit.

Wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng seluas 615 hektar yang meliputi 2

kemukiman, 9 desa dan 30 dusun, dengan jumlah penduduk 23.735 jiwa. Penduduk

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12.151 jiwa dan perempuan sebanyak 11.553 jiwa

dengan jumlah KK 6.417 jiwa.

Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2012

No Nama Desa Jumlah Dusun

Kepala Keluarga

Jenis Kelamin JumlahLaki-laki Perempuan

1 Ceurih 4 1.293 1.868 1.773 3.6412 Lamglumpang 3 1.395 1.364 1.318 2.7593 Ie masen Ulee

Kareng2 523 1.059 974 2.003

4 Doy 4 569 1.430 1.302 2.7325 Lamteh 4 669 1.190 1.101 2.2916 Lambhuk 4 1.293 2.776 2.472 5.2487 Llie 4 753 1.382 1.471 2.8538 Pango Deah 2 134 204 229 4339 Pango Raya 3 478 878 867 1.745

Jumlah 30 6.417 12.151 11.553 23.735Sumber data: Kantor Camat Ulee Kareng, 2012

Gambar 2.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Di Puskesmas UleeKareng Tahun 2012

Page 8: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Berdasarkan gambar diagram diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

terbanyak ada di Desa Lambhuk dengan jumlah penduduk 5248 jiwa sedangkan desa

dengan jumlah penduduk yang paling sedikit ada di desa Pango Deah dengan jumlah

penduduk 433 jiwa.

Wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng memiliki fasilitas polindes dan posyandu

di setiap desanya. Jarak yang harus ditempuh ke puskesmas di setiap desa tidak terlalu

jauh dan masih bisa dijangkau oleh masyarakat.

Tabel 2.2 Data Luas Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Tahun 2012

No Nama DesaLuas Desa(Ha)

Jarak dari Puskesmas

(Km)

Fasilitas Kesehatan yang Ada

1 Ceurih 55,5 0 1 Polindes, 1 Posyandu2 Lamglumpang 59,5 0,5 1 Polindes, 1 Posyandu3 Ie Masen Ulee

Kareng47,1 0,5 1 Polindes, 1 Posyandu

4 Doy 67,8 1 1 Polindes, 1 Posyandu5 Lamteh 56,8 1 1 Polindes, 1 Posyandu6 Lambhuk 116,5 1,5 1 Pustu,1 Posyandu,

1 Polindes 7 Ilie 76,5 1,5 1 Polindes, 1 Posyandu8 Pango Deah 44,1 2 1 Polindes, 1 Posyandu9 Pango Raya 91,2 2,5 1 Pustu, 1 Posyandu

Sumber data: Kantor Camat Ulee Kareng 2012

Tabel 2.3 Data Jumlah Institusi Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng tahun 2012

No Jenis Institusi Pendidikan Jumlah Keterangan1 Taman Kanak-kanak dan PAUD 112 SD/ MIN/ MIS 83 SMP/ MTSN 24 Pesantren 35 SMA/ MAN/MAS 16 Akademi -7 Universitas -

Jumlah 25Sumber data: Kantor Camat Ulee Kareng, 2012

Page 9: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

1.9. Gambaran Umum Puskesmas Ulee Kareng

a. Organisasi dan Karakteristik Pegawai

Struktur organisasi Puskesmas Ulee Kareng terdiri dari: Unsur

Pimpinan (Kepala Puskesmas), Unsur Pembantu Pimpinan (Tata Usaha), Unsur

Pelaksana terdiri dari 7 unit kegiatan yang melaksanakan 9 kegiatan pokok

puskesmas. Jumlah tenaga di Puskesmas Ulee Kareng sebanyak 48 orang dengan

perincian seperti terlihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Jumlah dan Karakteristik Pegawai Puskesmas Ulee Kareng Tahun 2012

No PendidikanPuskesmas Induk Pustu Jumlah

PNS PTT Honor Kontrak PNS

a MEDIS1 S1Profesi Kedokteran umum 2 1 - 32 S1 Profesi Kedokteran gigi 1 - - - 1b PARAMEDIS1 Akademi Keperawatan 3 - - - 32 Sekolah Perawat Kesehatan

(SPK)5 - 6

3 Akademi Kebidanan 3 6 - 1 104 Program Pendidikan Bidan A

(PPB - A)3 - 3 6

5 Program Pendidikan Bidan C (PPB - C)

1 2 3

6 Akademi Keperawatan Gigi ( AKG)

2 2

7 Sekolah Perawat Gigi (SPRG) 2 - - - 2c PARAMEDIS NON PERAWAT

DAN BIDAN1 Akademi Gizi (AKZI) 2 - - - 22 SAA/ SMF 2 - - - 23 Sekolah Menengah Analis

Kesehatan ( SMAK )2 - - - 2

4 SPPH 1 - - - 15 Akademi Perekam Medis

Kesehatan ( APIKES )1 - - - 1

6 SMA - - 1 - 1d TATA USAHA1 Sarjana Kesehatan Masyrakat 2 2e PRAMU HUSADA

1 SMP 1 1

Jumlah 33 8 1 1 4 47

Page 10: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Sumber data: Puskesmas Ulee Kareng, 2012

b. Fasilitas Penunjang

Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah, sarana perhubungan dan

pendapatan penduduk dalam wilayah Puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan

mudah mendapatkan pelayanan dari puskesmas.

Agar jangkauan pelayanan Puskesmas Ulee Kareng tersebut lebih merata dan

luas, Puskesmas Ulee Kareng memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:

1. 2 unit Pustu (Puskesmas Pembantu) yaitu: Pustu Lambhuk dan Pustu Pango Raya

2. 7 orang bides yang terletak di desa: Ilie, Ie Masen Ule Kareng, Ceurih, Doy,

Lamglumpang, Lambhuk dan Lamteh.

3. 7 unit Polindes yang terletak di desa: Ilie, Ceurih, Lamglumpang, Doy, Ie Masen Ulee

Kareng, Lambhuk dan Pango Deah.

4. 2 unit Pusling (Puskesmas Keliling) dan 14 kendaraan roda dua yang kegiatannya:

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui posyandu-

posyandu

Melakukan penyuluhan kesehatan

Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat

Melakukan penyelidikan tentang KLB

Melakukan konsultasi ke Dinas Kesehatan kota Banda Aceh

Page 11: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

DI PUSKESMAS ULEE KARENG

Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada, maka pelaksanaan

pelayanankesehatan yang dilaksanakan terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya

kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib terdiri dari promosi kesehatan,

kesehatan lingkungan, kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana, Perbaikan

Gizi masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan.

Puskesmas Ulee Kareng melaksanakan 9 kegiatan pokok puskesmas, yang

pelaksanaannya dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas. Kegiatan

pokok puskesmas tersebut meliputi: Kegiatan Pelayanan Kesehatan, yaitu:

1.1. Upaya Kesehatan Keluarga Termasuk Kesehatan Reproduksi

dan KB

Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu

menyusui, bayi, anak balita serta anak prasekolah, Meliputi :

Upaya Kesehatan Maternal

Upaya kesehatan Balita dan anak Pra sekolah

Upaya kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja

Pelayanan Keluarga Berencana ( KB)

Perawatan Kesehatan masyarakat

Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan

bagi ibu, bayi dan anak sekolah adalah memberikan pelayanan pemeliharaan yang cukup

baik pada waktu hamil dan dimulai sedini mungkin. Penurunan angka kematian ibu dan

anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam

pembangunan di bidang kesehatan. Dalam pengertian ini ditambah juga pendidikan

kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah ketrampilan para

dukun bayi seta pembinaan kesehatan anak ditaman kanak-kanak.

Untuk tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat

Page 12: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju NKKBS serta

meningkatnya derajat kesehatan anak-anak menjamin proses tumbuh kembang optimal

yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya, Puskesmas

Ulee Kareng melakukan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Kegiatan KIA di Puskesmas Ulee Kareng, meliputi :

a. Didalam gedung, kegiatan yang dilakukan :

Pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui

Pemeriksaan balita melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Pemberian imunisasi TT

Deteksi dini perkembangan anak prasekolah

Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan pemberian vitamin A serta tabelt

besi (Fe) pada ibu nifas

Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan PWS

b. Luar gedung :

1. Di posyandu/ Polindes, kegiatan yang dilakukan meliputi :

Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui

Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita

Pemberian imunisasi TT

Pemberian tabelt besi (Fe)

Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam

menunjang program kesehatan ibu dan anak

2. Di Taman Kanak-Kanak, kegiatan yang dilakukan meliputi:

Deteksi dini perkembangan anak prasekolah

Kunjungan dan pemeriksaan kesehatan anak pada Taman Kanak-Kanak di

wilayah kerja puskesmas

Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang

dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama untuk

meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai sikap dan

tingkah laku menuju hidup sehat.

Page 13: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Gambar 3.1 Ruang Poli MTBS Puskesmas Ulee Kareng

Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang meliputi :

1. Mempertinggi nilai kesehatan bagi siswa

2. Mencegah dan memberantas penyakit

3. Mendiagnosa dan memulihkan kesehatan

4. Usaha rehabilitasi

Dengan demikian setiap anak di beri kesempatan untuk tumbuh dan

berkembang dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya.

Hal ini dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Penimbangan berat badan

2. Mengukur tinggi badan

3. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, gigi dan mulut serta

personal Higiene secara keseluruhan

4. Penyuluhan sanitasi lingkungan

5. Pelatihan/pembinaan dokter kecil bila perlu

6. Kegiatan perbaikan gizi

7. Rujukan

Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik ataupun ekonomi, pada

hakikatnnya tergantung pada unsur manusianya. Perkembangan penduduk yang tinggi

dapat menghambat pertumbuhan hasil pembangunan, termasuk pembangunan

kesehatan. Oleh karenanya pembangunan pengendalian pertumbuhan jumlah

penduduk melalui program keluarga berencana dirasakan sangat penting.

Keberhasilan Keluarga Berencana (KB) akan berpengaruh secara timbal balik

Page 14: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

dengan penurunan angka kematian bayi, angka kematian anak balita, dan angka

kematian ibu maternal. Ini berarti diperlukan peningkatan program Keluarga Berencana,

terutama melalui upaya pelestarian pemakaian alat kontrasepsi efektif, terpilih yang

diikuti dengan pengayoman medis bagi peserta/ akseptor KB yang memerlukan.

Di Puskesmas Ulee Kareng kegiatan upaya KB meliputi kegiatan di dalam dan di

luar gedung puskesmas yaitu :

1. Komunikasi, informasi dan edukasi

2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan melalui

puskesmas, Pustu, Polindes dan posyandu

3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB.

4. Pencatatan dan pelaporan

Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan subsistem dari pelayanan,

kesehatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan

kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat serta aktif dan

mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan secara berkesinambungan

tanpa mengabaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan.

Tujuan program ini antara lain :

1. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit.

2. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus, masyarakat,

untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.

3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan

keperawatan.

4. Terlayaninya kelompok khusus yang memerlukan pembinaan dan asuhan

keperawatan dasar.

5. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan

asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah.

Kegiatan perawatan kesehatan di puskesmas meliputi:

1. Penyuluhan di dalam dan diluar gedung puskesmas.

2. Perawatan dan pengobatan langsung ke masyarakat.

1.2. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Meliputi :

TB Paru

Page 15: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Malaria

Kusta

Imunisasi ( Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan Hepatitis)

Diare

Ispa

Demam Berdarah Dengue

Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS

Sistem kewaspadaan dini dan penyakit menular lainnya

Pemindahan penyakit atau penularan itu suatu cara bagaimana orang yang

rentan dapat memperoleh penyakit atau infeksi dari orang lain atau hewan yang sakit.

Adapun pemberantas penyakit menular atau infeksi, cara-cara tersebut bisa melalui :

a. Penularan langsung dari manusia ke manusia.

Contoh : Tuberculosis, penyakit kelamin.

b. Penularan tidak langsung

1. Dengan perantaraan benda yang kotor

Contoh : kolera, disentri

2. Dengan perantaraan serangga atau gigitan binatang

Contoh : Malaria, demam berdarah dengue, rabies, filariasis.

Untuk mengantisipasi masalah di atas upaya pencegahan yang dilakukan

meliputi :

1. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular, sebab dan akibatnya.

2. Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak, ibu hamil dan calon

pengantin.

3. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular.

1.3. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak

Menular

Meliputi :

Perbaikan Gizi

Pencegahan dan Penanggulangan penyakit gigi

Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka penyakit

gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah

terutama pada anak balita dan wanita.

Page 16: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, melalui program gizi ini di lakukan

beberapa usaha yang antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang makin

beraneka ragam, seimbang dan gizi bermutu.

Sasaran pelaksanaan program gizi antara lain:

1. Penurunan prevalensi KKP (Kurang Kalori Protein) pada balita.

2. Penurunan prevalensi KVA (Kurang Vitamin A) di daerah rawan dengan pemberian

Vitamin A dosis tinggi.

3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui Usaha Perbaikan Gizi

Keluarga (UPGK)

Puskesmas Ulee Kareng melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi

melalui:

1. Kegiatan di dalam puskesmas, meliputi :

b. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita

c. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita

d. Membuat balok SKDN

e. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita setiap bulan Februari dan

Agustus dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bulin.

f. Memberikan tabelt Fe untuk Ibu hamil dan Ibu Menyusui

g. Pencatatan dan pelaporan

2. Kegiatan di luar gedung puskesmas meliputi :

a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu

b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik secara perorangan atau kelompok

c. Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus untuk anak balita

dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk Ibu Nifas

d. Pemberian tablet Fe untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

e. Melaksanakan PMT pemulihan, PMT bumil KEK (Kekurangan Energi Kalori)

Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah upaya kesehatan gigi dasar

paripurna yang di tujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja

puskesmas. Kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pencegahan dan pengobatan

serta melakukan pendidikan dasar gigi secara menyeluruh.

Prioritas kesehatan gigi dan mulut terutama di berikan kepada ibu hamil /

menyusui, anak-anak (prasekolah dan sekolah dasar), dan perawatan gigi emergency

dengan tujuan untuk mencapai kesehatan gigi masyarakat yang setinggi-tingginya.

Page 17: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Upaya yang di lakukan di puskesmas meliputi :

1. Pembinaan / pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada

masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

2. Perawatan gigi secara kontinyu.

3. Pelayanan kepada penderita yang berobat.

4. Rujukan.

Di samping kegiatan di dalam lingkungan puskesmas juga di lakukan usaha

kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD)

antara lain :

1. Penyuluhan gigi dan mulut.

2. Pemeriksaan gigi dan mulut.

3. Pelayanan kepada masyarakat yang berobat.

4. Perawatan gigi atas permintaan.

5. Rujukan.

Gambar 3.2 Poliklinik Gigi dan Mulut

Page 18: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Gambar 3.3 Poliklinik KIA

1.4. Pengobatan dan Pemulihan

Upaya pengobatan di puskesmas adalah segala bentuk kegiatan pengobatan

yang di berikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit/gejala-gejalanya,

dilakukan oleh tenaga kesehatan, meliputi :

Pengobatan dan Perawatan

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang

Bentuk pelayanan pengobatan di puskesmas di arahkan kepada

kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan yang sederhana.

Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Ulee Kareng sebagian besar adalah pasien

berobat jalan. Pasien berobat tersebut dilakukan pemeriksaan dan pemberian obat-

obatan selama tiga hari.

Bila penderita memerlukan pengobatan dan therapy lebih lanjut, penderita akan

dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana lebih lengkap. Pasien yang

berkunjung ke Puskesmas Ulee Kareng adalah pasien umum, pasien peserta Askes,

Page 19: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

pasien pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan pasien

pemegang kartu Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).

Gambar 3.4 Ruang poli Umum dan Ruang Apotek

Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan laboratorium

secara cepat dan mudah. Semua itu untuk menunjang pemberantas penyakit menular,

penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui kegiatan :

1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan di puskesmas.

2. Mengirim persediaan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat lebih tinggi dalam sistem

pelayanan kesehatan.

1.5. Kesehatan Lingkungan

Keadaan lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh dikatakan

belum baik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan

fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan

kematian karena berbagai penyakit, meliputi :

Penyehatan Air

Higiene dan sanitasi Makanan dan Minuman

Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah

Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga

Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industri

Pengamanan tempat Pengelolaan Pestisida

Klinik Sanitasi

Pengendalian Vektor

Page 20: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Sebagai program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan

memegang peranan penting upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit. Adapun

tujuan dari program kesehatan lingkungan antara lain upaya untuk meningkatkan

kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi, pengawasan mutu lingkungan

dan tempat umum untuk terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, indah serta tidak

memberikan pegaruh jelek terhadap kesehatan mereka.

Tempat Pengolahan Makanan/ minuman (TPM), Tempat Tempat Umum (TTU),

pembinaan rumah sehat serta Tempat Pembuangan Sampah (TPS) menjadi perhatian

utama dari program kesehatan lingkungan.

Selain upaya penyuluhan yang di lakukan secara periodik setiap bulan, juga

dilakukan pengawasan terhadap TPM dan TPU.

1.6. Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya di sebabkan karena kuman tetapi

juga kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar, gosok gigi,

cuci makanan dan lain-lain. Oleh karena itu program penanggulangan masalah

kesehatan harus mencakup aspek edukatif yang menangani perilakunya dan aspek

medis yang melakukan penanggulangan epidemilogis, meliputi :

Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ,makanan bergizi dan gizi

seimbang pada berbagai tatanan

Meningkatkan klarifikasi sasaran potensial

Mengingat apa yang dilakukan di atas penyuluhan kesehatan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang

berhubungan langsung dengan masyarakat memiliki tugas penyuluhan untuk dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas puskesmas harus memiliki

pengetahuan dan kerampilan di bidang medis, tehnis serta di bidang penyuluhan.

Penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi :

Makanan ibu hamil / menyusui

Keluarga Berencana

Gizi pada anak balita

Kebersihan Lingkungan dan personal Higiene

Dalam pelaksnaannya, Puskesmas Ulee Kareng melakukan kegiatan

program penyuluhan kesehatan yang di bagi di dua tempat :

Page 21: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

1. Di dalam gedung (Puskesmas)

2. Di luar gedung (Posyandu, Sekolah, Meunasah, dll), yang pelaksanaannya

bisa melibatkan perorangan atau kelompok.

1.7. Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Kemandirian Hidup

Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan

dalam penelaahan masalah, penentu rencana pelaksanaan kegiatan dengan upaya hidup

sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya kesehatan

selanjutnya, meliputi :

Mendorong terbentuknya pemimpin masyarakat berwawasan kesehatan

Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat

Bina Kesehatan Tradisional

Bina kesehatan kerja

Bina peran serta swasta

Mendorong kepesrtaan masyarakat dalam salah satu bentuk program JPKM

Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan, pencegahan,

peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang

dimilikinya.

Tujuan dari program PSM ini antara lain adalah :

1. Meningkatkan kemampuan pemimpin / tokoh masyarakat dalam merintis dan

menggerakkan upaya kesehatan dimasyarakat.

2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan.

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam

menggali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya

kesehatan.

4. Merangsang dan memotifasi masyarakat untuk dapat menggali potensi yang ada

pada desa dan masyarakat setempat.

Sasaran dari program ini :

1. Individu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal.

2. Keluarga .

3. Kelompok Masyarakat.

4. Organisasi Masyarakat.

Page 22: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

. Sampai dengan saat ini telah dilaksanakan pengembangan dan pembinaan

upaya pengobatan tradisional yang mencakup metode, tenaga dan kesehatan, dan

masyarakat para pengobat tradisional. Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam

pembangunan kesehatan berperan dalam membina serta mengembangkan berbagai

upaya peningkatan mutu pelayanan pengobatan tradisional. Pembinaan upaya

pengobatan tradisional terutama ditujukan pada upaya peningkatan mutu pelayanan

pengobatan tradisional.

Sasaran program pembinaan upaya pengobatan tradisional yaitu pembinaan

terhadap:

1. Pengobatan tradisional.

2. Petugas kesehatan.

3. Masyarakat.

Juga dilaksanakan upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan,

petugas kesehatan serta para kader dan tokoh masyarakat dalam peningkatan,

pemanfaatan dan penyebaran taman obat keluarga (TOGA) / apotik hidup.

Program upaya kesehatan kerja ditujukan terutama pada masyarakat pekerja

informal di wilayah kerja puskesmas dalam rangka upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan

lingkungan kerja.

Tujuan dari program ini:

1. Meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit dan kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan

lingkungan kerja.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya yang

belum terjangkau selama ini.

3. Meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah penggunaan bahan-bahan yang

dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat.

Sasaran dari program ini diutamakan pada sektor informal yang merupakan

lebih dari separuh angkatan kerja, misal : tenaga kerja lepas, terutama petani,

nelayan, penyelam mutiara, perajin industri kecil / rumah tangga, pekerjaan

bangunan, kaki lima, usaha angkutan dan sebagainya.

Peningkatan upaya kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran akfif masyarakat

dengan penggunan pendekatan PKMD melalui pertemuan tingkat kecamatan (lintas

Page 23: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

sektoral).

Penyelenggaraan untuk dipuskesmas meliputi :

1. Penyuluhan sebagai tindakan promotif dan preventif

2. Pelayanan kesehatan

3. Rujukan

4. Pelatihan kader

5. Pembentukan pos UKK setempat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8. Upaya Pelayanan Penduduk Miskin dan Kelompok Masyarakat Khusus

Berdasarkan undang-undang no. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan

setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya maka

dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia

dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif,

mandiri dan berguna, meliputi:

Pelayanan kesehatan pada keluarga miskin

Pelayanan kesehatan pada kelompok masyarakat khusus

Kegiatan upaya kesehatan usia lanjut di tingkat puskesmas ialah :

1. Penyuluhan.

2. Deteksi dan diagnosa dini usia lanjut.

3. Diognosa kelainan usia lanjut.

4. Proteksi dan tindakan khusus pada usia lanjut.

1.

Page 24: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

1.8. Upaya Pengembangan Kegiatan Program Inovatif

Upaya pengembangan kegiatan program inovatif meliputi:

Rawat inap

Upaya kesehatan usia lanjut

Upaya kesehatan mata

Upaya keesehatan telinga

Upaya kesehatan jiwa

Upaya kesehatan olah raga

Kecelakaan dan ruda paksa

Hipertensi, penyakit jantung & pembuluh darah

Penyakit kencing manis

Neoplasma

Upaya kesehatan mata/pencegahan kebutaan telah ditentukan dalam program

pemerintah sebagai salah satu kegiatan pokok puskesmas. Hal tersebut dikaitkan

dengan pengembangan/peningkatan fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan

kesehatan paripurna. Pembinaan peran serta masyarakat serta pengembangan

kesehatan masyarakat setempat. Usaha kesehatan mata di laksanakan secara terpadu

antar program yang ada. Kegiatan yang di lakukan di Puskesmas Ulee Kareng

meliputi :

1. Pencegahan terhadap kebutaan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6

(enam) bulan sekali, pemberian obat cacing pada balita dan anak sekolah, serta

pemberian vitamin A dosis tinggi kepada Ibu Nifas

2. Pengobatan kepada penderita penyakit mata ringan di puskesmas.

3. Melayani / memberikan rujukan mata ke RSUZA dan rumah sakit lainnya yang

menerima Akes, Jamkesmas dan JKA bagi yang memerlukannya.

Page 25: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang di

laksanakan di tingkat puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan program

puskesmas lainnya. Kegiatan upaya kesehatan jiwa di puskesmas Ulee Kareng meliputi :

1. Pengenalan dini gangguan jiwa.

2. Konseling

3. Memberikan upaya pertolongan pertama dan pengobatan pada pasien-pasien

gangguan jiwa.

4. Kegiatan rujukan

BAB IV

KARAKTERISTIK PASIEN

Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior bagian Family Medicine ini dijalankan di

Puskesmas Ulee Kareng dari tanggal 27 Mei – 08 Juni 2013 Selama periode tersebut

data-data dari setiap poli, baik poli umum dan MTBS dikumpulkan. Adapun distribusi

frekuensi dari setiap bagian akan dijelaskan dibawah ini.

4.1 Distribusi Penyakit di Poli Umum Puskesmas Ulee Kareng

Sebanyak 441 pasien telah mengunjungi Poli Umum Puskesmas Ulee

Kareng untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Distribusi 10 jenis penyakit

terbanyak pasien yang berkunjung ke Poli Umum Ulee Kareng periode 27 Mei-

05 Juni 2013 ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Poli Umum Puskesmas Ulee Kareng periode 27 Mei- 05 Juni 2013

No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%)1. Common Cold 82 22.02. Hipertensi 64 17.23. Diabetes Melitus 54 14.54. Penyakit jar. otot dan skeletal 52 13.95. Penyakit mata 33 8.8

Page 26: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

6. Penyakit lambung 24 6.47. ISPA 22 5.98. Tonsilitis 17 4.69. Penyakit kulit dan jaringan subkutan 16 4.310. Kecelakaan dan ruda paksa 9 2.4

Jumlah 373 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien berkunjung

ke puskesmas Ulee Kareng dengan penyakit common cold yaitu sebesar 22,0%.

4.2 Distribusi Pasien yang Berkunjung ke Poli Umum Puskesmas Ulee Kareng

Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Distribusi pasien berdasarkan jaminan kesehatan yang berkunjung ke Poli Umum

dan MTBS di UPTD Puskesmas Ulee Kareng periode 27 Mei- 05 Juni 2013 dapat dilihat

Page 27: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Pasien Berdasarkan Jaminan Kesehatan di UPTD Puskesmas Ulee Kareng Periode 27 Mei-05 Juni 2013

Jenis Jaminan Jumlah Persentase (%)1. Jaminan Kesehatan Aceh 254 38.52. Jamkesmas 179 27.13. ASKES 227 34.4

Jumlah 660 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pasien yang berkunjung ke

puskesmas Ulee Kareng berdasarkan jaminan kesehatan, yang terbanyak adalah pasien

yang menggunakan jaminan kesehatan aceh (JKA) yaitu sebesar 38,5 %.

4.3 Distribusi Penyakit di Poli MTBS Puskesmas Ulee Kareng

Jumlah pasien yang berkunjung ke Poli MTBS periode 27 Mei – 05 Juni 2013

yaitu sebanyak 73 pasien. Distribusi jenis penyakit pasien yang berkunjung ke Poli MTBS

Ulee Kareng periode 27 Mei – 05 Juni ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Distribusi Penyakit di Poli MTBS Puskesmas Ulee Kareng periode 27

Page 28: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Mei – 05 Juni 2013No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%)1. Common Cold 48 60.02. ISPA 14 17.53. Urtikaria 9 11.34. Diare 7 8.755. Cacingan 2 2.5

Jumlah 80 100Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien berkunjung

ke poli MTBS puskesmas Ulee Kareng dengan penyakit common cold yaitu sebesar 60%.

Perubahan cuaca yang tidak menentu dan imunitas tubuh bisa menjadi salah satu faktor

predisposisi terjadinya penyakit ini.

4.5 Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Imunisasi di UPTD Puskesmas Ulee Kareng

Periode 27 Mei- 05 Juni 2013

Distribusi pasien berdasarkan jenis imunisasi di poliklinik imunisasi di UPTD

Puskesmas Ulee Kareng periode 27 Mei- 05 Juni 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Imunisasi di UPTD Puskesmas

Ulee Kareng Periode 27 Mei-05 Juni 2013

No. Imunisasi Jumlah Persentase (%)1. Polio 18 30

Page 29: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

2. TT 11 18,33. Hepatitis B 10 16,74. BCG 8 13,35. DPT 7 11,76. Campak 6 10

Jumlah 60 100

Page 30: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

4.6 Distribusi Kunjungan KIA Berdasarkan Jaminan Kesehatan di UPTD Puskesmas

Ulee Kareng Periode 27 Mei- 05 Juni 2013

Distribusi kunjungan poliklinik KIA berdasarkan jaminan kesehatan di UPTD

Puskesmas Ulee Kareng periode 27 Mei - 05 Juni 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6. Distribusi Kunjungan KIA Berdasarkan Jaminan Kesehatan di UPTD

Puskesmas Ulee Kareng Periode 27 Mei- 05 Juni 2013

Jenis Jaminan Jumlah Persentase (%)1. Jaminan Kesehatan Aceh 24 70.62. Jamkesmas 6 17.63. ASKES 4 11.8

Jumlah 34 100

Page 31: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat

Page 32: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat

disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Puskesmas Ulee Kareng terletak di dusun pusara Habib Desa Ceurih Kecamatan

Ulee Kareng Kota Banda Aceh, yang mempunyai jarak lebih kurang 4 km dari pusat kota

dan lebih kurang 30 meter dari pasar Ulee Kareng ini sangat mudah di akses oleh

penduduk sekitarnya dan jaraknya cukup dekat dengan RSUDZA ini serta telah mampu

melaksanakan fungsinya serta telah mampu memberikan pelayanan (promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif) secara baik.

Peningkatan disiplin terhadap staf Puskesmas, pengertian dan kesadaran akan

fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus diupayakan agar

pelayanan kesehatan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan

baik.

Dalam pencapaian sebuah keberhasilan dalam pelaksanaan program-

programnya, tentu masih dijumpai kendala-kendala yang memerlukan perbaikan dan

perhatian untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan

datang.

4.2 Hambatan

Secara umum, dalam pelaksanaan program kerja Puskesmas Ulee Kareng

dijumpai beberapa permasalahan/hambatan diantaranya:

Penyediaan jenis-jenis obat yang terbatas sehingga pengobatan pasien

hanya berdasarkan obat-obat yang tersedia di puskesmas.

Banyak peserta ASKES maupun JAMKESMAS yang langsung meminta

rujukan ke rumah sakit tanpa berkeinginan untuk dilakukan pengobatan dahulu

di puskesmas.

Masih terbatasnya peralatan medis yang dibutuhkan guna menunjang

pelayanan medis untuk masyarakat, seperti lampu kepala untuk pemeriksaan

THT, sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang optimal.

Kurangnya tenaga kesehatan untuk mengoperasikan peralatan yang

tersedia.

4.3 Saran

Page 33: Profil Puskesmas Lampiran 6 Baru Edit

Perlunya perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas Kesehatan dan

Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat agar program-program kesehatan di

Puskesmas Ulee Kareng dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana mestinya

sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja

puskesmas.

Perlunya sarana dan dana yang memadai serta mencukupi untuk

menjaga kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja

puskesmas.

Peserta ASKES dan JAMKESMAS sebelum dirujuk dianjurkan agar

berobat di puskesmas terlebih dahulu.

Meningkatkan disiplin dan kinerja petugas agar dapat memberikan

pelayanan optimal.

Memberikan pelatihan bagi petugas puskesmas.

Banda Aceh, 5 Juni 2013

Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II

dr. Nur Amilawaty Lubis dr. Rosa Wardini NIP. 19651018 200604 2 002 Peg.800/SPK/056/2013

DisetujuiKepala Puskesmas Ulee Kareng

Elfira Wahyuni, SKMNIP. 19630620 198303 2 001