Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) -...

93
1 Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian)

Transcript of Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) -...

Page 1: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

1

Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian)

Page 2: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

2

Lampiran 2 (Surat telah melaksanakan pengumpulan

data)

Page 3: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

3

Lampiran 3 (Jadwal Penelitian)

No Uraian Kegiatan Feb Mar Apr Mei

1 Menyusun Proposal

2 Menyusun instrumen Penelitian

3 Pengumpulan data

4 Analisis Data

5 Pelaksanaan tindakan

6 Penyusunan Laporan Dan revisi laporan

Page 4: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

4

Lampiran 4 (Instrumen wawancara)

INSTRUMEN WAWANCARA (Sebelum Tindakan)

Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai keadaan yang

sebenarnya !

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang sistem kenaikan

tingkat yang sudah menggunakan aturan sesuai

Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ?

2. Apakah Bapak/Ibu sudah siap menerapkan sistem

kenaikan pangkat dengan Permenpan R&B No 16 Tahun

2009 ?

3. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang kegiatan Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan?

4. Jika belum, apa yang menjadi kendala Bapak/Ibu dalam

pelaksanaan Kenaikan tingkat sesuai Permenpan R&B No

16 Tahun 2009?

5. Salah satu kegiatan PKB adalah Penenlitian Tindakan

Kelas/Sekolah, apakah Bapak/Ibu sudah menguasai?

6. Apakah untuk mengatasi masalah itu perlu diadakan

pelatihan?

7. Apakah Bapak/Ibu sudah bisa membuat proposal

penelitian tindakan kelas?

Page 5: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

5

Lampiran 5 ( Program pendidikan dan pelatihan)

PROGRAM PELATIHAN PENYUSUNAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SD

NEGERI WATES WONOBOYO TEMANGGUNG

A. Latar Belakang

Guru adalah faktor utama yang menentukan

berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran di setiap

jenjang sekolah.Pembelajaran merupakan kegiatan yang

menumbuhkan pemahaman, kreativitas, daya pikir,

potensi, dan minat siswa. Kegiatan pembelajaran

senantiasa diarahkan pada kegiatan yang mendorong

siswa aktif, baik fisik, sosial, maupun psikis dalam

rangka memahami konsep. Hal tersebut terjalin dalam

satu bentuk komunikasi dua arah antara guru dan siswa,

dalam hal ini guru sebagai fasilitator sangat dituntut

untuk lebih kreatif dan inovatif menciptakan

pembelajaran yang asyik dan menyenangkan.

Ada banyak fenomena yang sering dialami guru

yaitu ketidak mampuan guru membuat proposal

Penelitian Tindakan Kelas. Kondisi ini membebankan

guru enggan untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas

sekalipun di kelasnya sering kali menghadapi berbagai

masalah. Jika keadaan ini dibiarkan terus seperti apa

adanya maka terjadi yang dikatakan pembelajaran

berjalan di tempat.

Dalam proses pembelajaran guru perlu

mengadakan evaluasi terhadap siswa untuk mengetahui

apakah materi yang telah disampaikan ke siswa sudah

Page 6: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

6

dipahami dengan baik ataukah belum? Berdasarkan dari

hasil evaluasi itu guru dapat memperbaiki metode

pembelajaran dengan melakukan tindakan penelitian

kelas (Penelitian Tindakan Kelas) guna memperbaiki

pembelajaran yang masih mendapat masalah tadi. Hal ini

dapat dilakukan oleh guru yang mempunyai kemampuan

untuk melakukan perbaikan dan kepedulian terhadap

peningkatan mutu pembelajaran.

Berdasarkan Permenpan R&B 16 tahun 2009,

penulisan karya tulis ilmiah kini menjadi persyaratan

penting untuk guru dalam kenaikan golongannya dalam

bidang pengembangan profesi. Ada beberapa macam

karya tulis ilmiah, salah satunya yang cukup diminati

adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian.

Dalam hal ini yang cukup diminati para guru

adalah karya tulis ilmiah dengan menggunakan

pengalaman guru sendiri yaitu dengan Penelitian

Tindakan Kelas (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian

Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di

kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,

melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara

kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki

kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas

dapat memfasilitasi guru untuk mengembangkan

pemahaman pedagogi dalam rangka memperbaiki

pembelajarannya.

B. Tujuan Pelatihan

Page 7: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

7

1. Tujuan Umum

Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah sebagai upaya

untuk meningkatkan mutu pendidikan, mempersiapkan

guru dalam rangka melaksanakan Permenpan R&B 16

Tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan dari sun unsur Publikasi Ilmiah/Karya

Inovatif dan menciptakan tenaga pendidik yang

professional.

2. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pemahaman guru tentang hakikat,

karakteristik, tujuan, manfaat, prosedur, dan sisematka

proposal Penelitian Tindakan Kelas (Penelitian

Tindakan Kelas),

2. Peserta termotivasi untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas,

3. Peserta mengetahui landasan teori/pemikiran dan

landasan hukum Penelitian Tindakan Kelas,

4. Peserta mengetahui tahap perencanaan Penelitian

Tindakan Kelas: mengidentifikasi dan menetapkan

masalah, menganalisa dan merumuskan masalah,

merencanakan tindakan perbaikan,

5. Peserta mengetahui langkah-langkah pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas: perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi,

6. Peserta mengetahui kriteria penulisan karya tulis

ilmiah,

7. Peserta mampu membuat sistematika Penelitian

Tindakan Kelas,

Page 8: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

8

8. Peserta mampu membuat bab pendahuluan yang

memuat latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat pelatihan,

9. Peserta mampu membuat bab tinjauan pustaka

yang memuat kerangka konseptual dan hipotesa

tindakan.

C. Sasaran/Peserta

Sasaran/peserta pelatihan ini adalah Kepala Sekolah

guru di SD Negeri Wates Kecamatan Wonoboyo

Kabupaten Temanggung.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelatihan ini akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Minggu/ 12 April 2015

Waktu : 09.00 – 15.00 WIB

Tempat : SD Negeri Wates Wonoboyo TMG

E. Materi pelatihan dan Pembicara

No Materi Instruktur

1 Melakukan Tindakan Reflektif

untuk Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Berbasis

Penelitian Tindakan Kelas

Kepala SDN Wates

2 Hakikat, Karakteristik, Tujuan,

dan Manfaat Penelitian

Tindakan Kelas

Pengawas TK/SD

Kecamatan

Wonoboyo

3 Prosedur Penelitian Tindakan

Kelas dan Penyusunan Laporan

Penelitian Tindakan Kelas

Pengawas TK/SD

Kecamatan

Wonoboyo

Page 9: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

9

4 Sisematika Proposal Penelitian

Tindakan Kelas

Pengawas TK/SD

Kecamatan

Wonoboyo

F. Metode Pelaksanaan

Pelatihan dan Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas

Berbasis Teknologi Informasi ini menggunakan metode

sebagai berikut:

1. Sebelum melaksanakan pelatih berdo’a bersama dan

menyayikan lagu kebangsaan.

2. Pengukuran kemampuan peserta pelatihan dilakukan

dengan wawancara kepada guru sebelum pelatihan

dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk untuk

mengetahui kemampuan masing-masing guru tentang

Penelitian Tindakan Kelas.

3. Setelah memperoleh sejumlah kebutuhan belajar baik

dari satu atau beberapa peserta maka pelatih perlu

menetapakan prioritas kebutuhan belajar.

4. Penetapan prioritas dilakukan pelatih bersama peserta

pelatihan, atau dilakukan sendiri kemudian

diinformasikan lebih lanjut kepada peserta.

5. Pengembangan materi pelatihan dilaksanakan setelah

mendapatkan priporitas kebutuhan, setelah tahapa ini

selesai dilanjutkan proses pelatihan.

6. Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas yang

dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Pelatihan ini

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas intelektual

dan keterampilan perencanaan Penelitian Tindakan

Kelas. Hasil pelatihan ini adalah draft rencana

Penelitian Tindakan Kelas.

Page 10: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

10

7. Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian

Tindakan Kelas yang dilaksanakan selama 1 (satu)

minggu. Hasil pendampingan ini adalah Proposal

Penelitian Tindakan Kelas.

G. Panitia

Adapun struktur panitia adalah:

PANITIA PELAKSANA

KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SD NEGERI WATES WONOBOYO TEMANGGUNG

Ketua Panitia : Hadi Santosa, S.Pd

Sekretaris : Slamet Hidayat, S.Pd

Bendahara : Giyono

Anggota : 1. Tulus Hariadi, S.Pd

2. Joko Santoso, S.Pd

3. Yoga Istanto, S.Pd

4. Mawariyah

5. Heri Prajoko, S.Pd

6. Fransisca Suwanti, S.Ag

7. Dwi Suryani, S.PdI

8. Surasa, S.Pd

H. PENUTUP

Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan pola

pelatihan yang sistmatis. Hasil akhir yang diharapkan

dari pelatihan tersebut adalah meningkatnya motivasi dan

kinerja guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran.

Sehingga kompetensi yang diharapkan dalam

rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia

terdidik bisa terpenuhi.

Page 11: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

11

Lampiran 6 ( Bahan ajar pendidikan dan pelatihan)

Oleh :

YUDHI SUSETYANTO

Pengawas TK/SD Kecamatan Wonoboyo

PENELITIAN TINDAKAN

KELAS (PTK)

1

Page 12: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

12

Macam Publikasi Ilmiah = KTIBerdasarkan Permenpan RB No 16 2009

1. presentasi di forum ilmiah

2. hasil penelitian

3. tinjauan ilmiah

4. tulisan ilmiah populer

5. artikel ilmiah

6. buku pelajaran

7. Modul/diktat

8. buku dalam bidang pendidikan

9. karya terjemahan

10.Buku pedoman guru

2

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

� Laporan hasil penelitian di bidang pendidikan,dilaksanakan di sekolah, sesuai dengantupoksinya ( BIASANYA PTK )

� Pengertian PTK

Menurut Sanjaya (2009) PTK diartikan sebagaiproses pengkajian masalah pembelajarandidalam kelas melalui refleksi diri dalam upayauntuk memecahkan masalah tersebut dengancara melakukan berbagai tindakan yangterencana dalam situasi nyata serta menganalisissetiap pengaruh dari perlakuan tersebut

3

Page 13: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

13

Manfaat PTK Untuk Guru

1. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya

2. Menumbuhkan kepuasan dan rasa percaya diri yang dapat dijadikan sebagai modal meningkatkan kemampuan dan kinerja

3. Keberhasilan PTK dapat berpengaruh terhadap guru lain4. PTK mendorong guru untuk memiliki sikap profesional5. Guru akan selalu mengikuti kemajuan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi6. Akan membawa perubahan baik sosial maupun psikologi

yang dapat memberikan alternatif baru yang lebih baik dalam pengelolaan pembelajaran

4

Alur Penyusunan PTK

5

A. Refleksi Awal, PTK hanya mungkin dilakukan manakala guru merasakan adanya masalah (gap / kesenjangan)

B. Melakukan Studi Pendahuluan, proses pengkajian dan analisis permasalahan hasil dari refleksi awal ( cari solusi yang diyakini bisa memcahkan masalah)

C. Merancang Pelaksanaan PTK, yang meliputi penetuan model PTK yang akan digunakan, penyusunan desain dan langkah-langkah

D. Laksanakan PTK, Rancangan tidak akan memiliki arti apa-apa tanpa diimplementasikan dalam kegiatan atau tindakan nyata.

Page 14: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

14

PROPOSAL DAN LAPORAN PTK

6

� BAB I PENDAHULUAN

JUDUL PENELITIAN

Judul sesuai dengan masalah yang ditemui, meliputi tiga unsur

1. Bentuk Permasalahan

2. Cara yang akan ditempuh/gunakan untuk menyelesaikan masalah

3. Lokasi penelitian

“ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui PenggunaanMetode Diskusi Bervariasi Pada Mata Pelajaran IPA Materi....... Kelas V SDN Wates Wonoboyo Semester Gasal TahunPelajaran 2014/2015”

A. LATAR BELAKANG MASALAH

7

� Latar belakang masalah berisi tentang segala sesuatu yangmendorong kita tertarik dengan masalah yang akan kita teliti

� Alinea 1, menulis kondisi awal siswa berdasarkan pengamatandan hasil belajar

� Alinea 2, menulis kondisi awal peneliti pada pembelajaranKD 1, misal Guru belum menggunakan Metode dalammengajar

� Alinea 3, menulis kondisi akhir siswa yang akan diharapkan

� Alinea 4, menulis kondisi akhir peneliti. Misal dengan metodediskusi bervariasi akan meningkatkan......... ( spt angan-angan penulis )

Page 15: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

15

Lanjutan

8

� Alinea 5, menuliskan masalahnya----- masalahnya seperti apa dan kenyataan apa yang diharapkan

� Alinea 6, tulis cara penyelesaian masalah dengan perlu adanya tindakan/ action yang dilakukan oleh peneliti ( misal, penggunaan diskusi bervariasi pada siklus I siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, sedangkan pada siklus II siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang lebih kecil

B. IDENTIFIKASI MASALAH

9

Umumnya berbentuk kalimat tanya yangbersifat umum, tidak perlu dijawab danmengacu pada masalah yang dipilih

Contoh :

�Mengapa hasil belajar siswa masih rendah

�Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswameningkat

Page 16: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

16

C. PEMBATASAN MASALAH

10

� Alinea 1. Menulis variabel yang diteliti, contoh : Dalampenelitian ini yang dibahas adalah masalah yang berhubungandengan hasil belajar mata pelajaran IPA Materi Gaya .

� Alinea 2. Menuliskan definisi operasional Variabel 1(definisimenurut penulis , boleh dengan berdasarkan sumber tetapipengarangnya tidak disebutkan). contoh Hasil belajaradalah.......

� Alinea 3. Menuliskan definisi operasionalVariabel 2

� Alinae 4. menuliskan definisi operasional Variabel 3 ( kalauvariabelnya ada 3 )

D. RUMUSAN MASALAH

11

Umumnya bebentuk kalimat tanya yangmengacu pada masalah yang dipilih darijudul ( harus dijawab pada bab 2-5 )

Contoh :

�Apakah melalui penggunaan diskusibervariasi dapat meningkatkan hasilbelajar siswa ?

Page 17: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

17

E. TUJUAN PENELITIAN

12

� Tujuan Umum

- Untuk meningkatkan hasil belajar Matapelajaran IPA pada Materi Gaya.

� Tujuan Khusus

- Melalui penggunaan metode diskusi bervariasiuntuk meningkatkan hasil belajar Matapelajaran IPA pada Materi Gaya

F. MANFAAT PENELITIAN

13

1. Manfaat bagi siswa, mengacu pada tujuan penelitian,contoh meningkatknya hasil belajar Mata pelajaranIPA pada Materi Gaya

2. Manfaat bagi Guru, dengan PTK dapatmeningkatkan kreativitas guru dalammengembangkan model pembelajaran

3. Manfaat Bagi teman sejawat

4. Manfaat bagi Sekolah

Page 18: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

18

BAB II KAJIAN TEORI

14

A. KAJIAN TEORI

Menjelaskan terori yang kita pakai, contoh hasil belajar menurut Slameto (2012) adalah ....... , Diskusi bervariasi adalah......

B. PENELITIAN YANG RELEVAN (bila ada)

C. KERANGKA BERFIKIR

Berisi deskripsi kondisi awal, guru belum menerapkan metode diskusi bervariasi maka masih banyak siswa prestasi hasil belajar rendah

D. HIPOTESIS TINDAKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

15

A. SETTING PENELITIAN

berisi tempat dan waktu penelitian, Kenapa dikelas itu

B. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

siswa kelas V L=.... P =....

C. SUMBER DATA

Dapat berasal dari subyek penelitian (dpt berasal dari siswa, guru dan kolabotor)

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Tes ( tertulis, lisan perbuatan)

Non Tes ( pengamatan, dokumentasi, cheklist)

Page 19: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

19

Lanjutan BAB III

16

E. VALIDASI DATA

Upaya untuk mengecek data itu benar /tidak

F. ANALISIS DATA

Bisa menggunakan diskriptif kwalitatif (rendah, sedang, tinggi)

rendah ( pencapaian kurang dr 40% )

sedang ( Pencapaian 40-70 % )

tinggi ( Pencapaian lebih dari 70 %)

G. INDIKATOR KINERJA

target /harapan yang ingin dicapai

LANJUTAN BAB III

17

H. PROSEDUR PENELITIAN

Merupakan langkah yang digunakan peneliti dalampenelitian, meliputi :

- Menentukan metode penelitan yaitu metode PTK

- Menetukan banyaknya siklus , minimal 2 siklus

- Menetukan tahapan dalam setiap siklus yang terdiridari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi

- Menjelaskan kegiatan disetiap tahapan disetiap siklus

Page 20: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANBAB IV HASIL DAN PEMBAHASANBAB IV HASIL DAN PEMBAHASANBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

18

A. Deskripsi Kondisi Awal

B. Deskripsi Hasil Siklus I

Perencanaan tindakan, pelaksanaan ( foto2 diambil dan dikasih lampiran), hasil pengamatan dan refleksi

C. Deskripsi Hasil Siklus II ( sama seperti siklus I)

D. Pembahasan

Dibahas dan dicocokkan dengan teori yang didepan

E. Hasil Tindakan

Secara keseluruhan, dipapmpang dalam bentuk tabel hampir seperti menyimpulkan menuju BAB V

BAB V PENUTUP

19

A. SIMPULAN

B. SARAN

TERIMA KASIH

SEMOGA

BERMANFAAT

Page 21: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

21

Lampiran 7 (Rubrik setelah pelaksanaan diklat)

No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah keterampilan instruktur dalam menyampaikan materi mudah dimengerti ?

2 Apakah instruktur selalu memotivasi Bapak/Ibu untuk dapat mempraktikkan subjek yang telah diajarkan?

3 Apakah Materi pelatihan yang telah diajarkan oleh instruktur dapat menunjang pekerjaan Bapak/Ibu?

4 Apakah Pelatihan yang Bapak/Ibu ikuti dapat meningkatkan pengetahuan dalam pekerjaan Bapak/Ibu?

5 Apakah metode pelatihan telah sesuai dengan subjek yang diajarkan?

6 Apakah metode pelatihan yang digunakan mudah dimengerti?

7 Apakah metode yang digunakan pada program pelatihan telah sesuai dengan gaya belajar Bapak/Ibu?

8 Apakah kondisi ruang yang digunakan Bapak/Ibu gunakan sudah kondusif ?

9 Apakah peralatan yang digunakan pelatihan sudah memenuhi standard layak?

10 Apakah instruktur sudah memberikan pelayanan yang sama terhadap semua peserta pelatihan?

Page 22: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

22

Lampiran 8 ( Instrumen Penilaian) INSTRUMEN PENILAIAN

LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Nama Pendidik : No Peserta :

No

Indikator dan skor maksimal

Kriteria Penilaian Skor

1 Mampu menulis

laporan yang memiliki

struktur laporan

pengamatan (judul,

pendahuluan dan isi)

Skor Maksimal 20

1. Menggunakan pola

organisasi laporan.

Terdapat judul,

pendahuluan

(mencantumkan waktu,

lokasi, dan objek

pengamatan) dan isi.

2. Memiliki kalimat-kalimat

yang saling terkait dan

logis

3. Terdapat detil yang

menjelaskan topik

4. Menyinggung topik

permasalahan dengan

simpulan dan kalimat

penutup

2 Mampu membuat

laporan tertulis

berdasarkan fakta di

lapangan

Skor Maksimal 30

5. Ide berkembang sesuai

dengan tujuan penelitian

pengamatan.

6. Ide sesuai dengan topik

disertai alasan-alasan

logis

7. Ide sesuai dengan sumber

yang diamati

3 Mampu memberikan 8. Tulisan mengemukakan

Page 23: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

23

pandangan nilai

karakter terhadap

hasil pengamatan

Skor Maksimal 25

pemikiran yang lengkap

dan masuk akal serta

tanggap terhadap nilai-

nilai karakter.

4 Mampu menggunakan

beragam kosakata

Skor Maksimal 5

9. Penggunaan dan

pemilihan kata bervariasi

sesuai dengan sasaran

pembaca.

5 Mampu menulis laporan sesuai dengan kaidah kebahasaan

Skor Maksimal 20

10. Tulisan menggunakan

kaidah ejaan yang

disempurnakan dan isi

tulisan tersampikan

dengan baik melalui

kalimat sederhana yang

efektif.

TOTAL

KATEGORI

Page 24: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

24

Lampiran 9 (Daftar hadir pendidikan dan pelatihan)

Page 25: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

25

Lampiran 10 (Hasil Wawancara)

Page 26: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

26

Page 27: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

27

Lampiran 11 (Hasil setelah diklat)

Page 28: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

28

Page 29: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

29

Lampiran 12 (Penilaian Hasil Penyusunan PTK)

Page 30: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

30

Page 31: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

31

Page 32: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

32

Page 33: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

33

Lampiran 13 (Hasil Proposal Penelitian Tindakan Kelas)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

KATHOLIK DENGAN METODE

PICTURE AND PICTURE MATERI LINGKUNGAN

KELAS 3 SD N WATES WONOBOYO TEMANGGUNG

Oleh

F

NIP. -

SD NEGERI WATES WONOBOYO TEMANGGUNG

2015

Page 34: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu belajar disekolah yang dapat

membentuk manusia Indonesia yang bertaqwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa adalah pendidikan agama yang

didalamnya termasuk pendidikan agama katolik.

Pendidikan agama katolik disekolah merupakan usaha

untuk memperkuat iman dan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

Moral bangsa terletak salah satunya dalam

pendididkan agama terlepas dari itu. Kompetensi peserta

didik dalam pendidikan agama sekarang dinilai kurang,

itu semua terbukti dengan banyaknya siswa yang kurang

minat belajar dan kurang memperhatikan disaat

pelajaran agama sehingga materi pelajaran kurang

terserap oleh peserta didik.

Dalam pembelajaran agama katolik diharapkan

dapat menarik dan membangkitkan minat siswa. Namun

pada kenyataan banyak alasan yang diungkapkan oleh

siswa antara lain dalam pemberian materi menjenuhkan

karena banyak ceramah, banyak cerita sehingga banyak

siswa yang mengatuk dan bosan. Dalam memberikan

materi dengan banyak cerita dan ceramah mulai bosan

dan tidak menarik sehingga siswa cenderung untuk

mencari perhatian lain yang menurut mereka lebih

menarik, seperti cerita dengan teman, bermain, tidur dan

aktifitas lainnya yang mereka sukai.

Dengan alasan itu maka dalam proses

peningkatan kompetensi justru akan mengalami

Page 35: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

35

kendala pada akhirnya menyebabkan prestasi siswa

menjadi rendah. Kondisi pelajaran agama yang

demikian perlu dirubah dan diperbaiki. Salah satunya

adalah menggunakan metode pembelajaran picture atau

gambar. Metode pembelajaran ini adalah salah satunya

teknik pembelajaran dengan mengunakan gambar.

Kebanyakan anak dinegeri kita ini lahir dan

tumbuh berkembang ditengah alam yang belum terlalu

terjamah oleh tangan manusia dan polusi berbagai pabrik

atau kendaraan. Dari satu pihak kehidupan anak-anak

kita begitu dekat dan peka terhadap alam. Namun

dipihak lain anak-anak kita begitu dekat dan peka

terhadap alam. Namun di pihak lain anak-anak sudah

terlalu biasa dengan alam sehingga mungkin tidak terlalu

rutin mengalaminya. Keadaan seperti itu dapat

menyebabkan mereka tidak berusaha untuk mencintai

dan melestarikannya.

Dalam pembelajaran tentang lingkungan siswa

diajak untuk melihat dan menyadarinya:

a. Keindahan alam lingkungan yang dapat dinikmati,

dialami, dan dicintai.

b. Keindahan alam merupakan karunia Tuhan bagi kita

kebesaran dan cinta Tuhan kepada kita. Alam dapat

mengatar kita lebih dekat dengan Sang Pencipta.

c. Alam yang indah ini anugerah Tuhan bagi kita untuk

dimiliki, dipelihara, dan dikembangkan kita patut

bersykur kepada Tuhan diwujudkan pada perbuatan

yang nyata.

1.2 Identifikasi Masalah

Page 36: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

36

a. Apakah ada strategi tertentu untuk menyiasati kondisi

siswa seperti tersebut diatas, sehingga siswa lebih

tertarik akhirnya ada peningkatan prestasi belajar

untuk materi lingkungan.

b. Apakah hasil belajar, siswa dapat ditingkatkan melalui

strategi Picture and Picture?

c. Apakah minat siswa dapat meningkatkan melalui

strategi Picture and Picture?

d. Efektifikah metode Picture and Picture untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam PAK materi

Lingkungan.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah

yang akan diteliti agar fokusnya lebih jelas. Masalah yang

akan diteliti adalah “apakah minat belajar dan prestasi

belajar PAK kelas 3 SDN Wates, Wonoboyo, Temanggung

dengan tema lingkungan materi ini dapat ditingkatkan

melalui pendekatan Picture and Picture.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi seperti

tersebut diatas maka dapat dimunculkan rumusan

masalah sebagai berikut :

a. Apakah pembelajaran PAK materi lingkungan dengan

metode Picture and Picture atau gambar dapat

meningkatkan minat belajar siswa di SD N Wates,

Wonoboyo, Temanggung tahun ajaran 2014/2015?

b. Apakah pembelajaran PAK materi lingkungan dengan

metode Picture and Picture atau gambar dapat

meningkatkan jumlah siwa yang tuntas di SD N Wates

Wonoboyo Temanggung?

Page 37: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

37

1.5 Tujuan Penelitian

a. Meningkatkan minat belajar siswa dengan materi

lingkungan dengan metode pembelajaran Picture and

Picture di SDN Wates Kelas 3 Wonoboyo, Temanggung

b. Meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam prestasi

belajar dengan metode pembelajaran Picture and Picture

di SDN Wates Kelas 3 Wonoboyo, Temanggung

1.6 Manfaat Penelitian

Harapan dari hasil penelitian ini dapat memberi

manfaat bagi :

a. Pembaca, lahirnya suatu strategi pembelajaran baru

yang dapat memberi nuansa siswa siap menghadapi

masalah, memecahkannya dan siap menghadapi

masalah baru dengan starategi Picture and Picture

b. Bagi siswa :

1. Akan tumbuh pribadi yang tanguh dan dapat di

pertangung jawabkan

2. Meningkatkan kualitas belajar

3. Meningkatkan minat belajar

4. Proses belajar mengajar akan lebih menarik dan

efisien

c. Guru :

1. Memperoleh suatu kreativitas pembelajaran yang

menekankan pada tuntutan KTSP aktif pada peserta

didik

2. Meningkatkan efisiensi dan kreatifitas siswa

3. Menambah pengalaman dalam hal Picture dan Picture

4. Meningkatkan kualitas dalam pembelajaran

Page 38: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

38

5. Tidak monoton dalam mengajar sehinga cepat bosan

dan jenuh karena rutinitas

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

2.1.1 Pengertian Pendidikan Secara Umum

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila

dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Page 39: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

39

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

Maha Esa, berakhla mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

tanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu system pendidikan

Nasional sebagaimana tercantum dalam undang-undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan

Nasional.

Pendidikan Nasional harus mampu menjamin

pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu

dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.

Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam

program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu

pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas

manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah

piker, olah rasa dan olah raga. Agar memiliki daya saing

dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan

relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan

lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebuTuhan

berbasis kompetensi sumber daya alam Indonesia.

Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan

melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan

pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana,

terarah, dan berkesinambungan.

Implementasi undang-undang Nomer 20 tahun

2003 tentang system pendidikan nasional dijabarkan ke

dalam sejumlah peraturan antara lain peraturan

pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar

Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah ini

Page 40: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

40

memberikan arahan tentang perlunya disusun dan

dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan yaitu

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,

standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Dalam dokumen ini dibahas standar isi

sebagaimana dimaksud oleh peraturan pemerintah Nomor

19 tahun 2005, yang secara keseluruhan mencangkup :

a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang

merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum

pada tingkat satuan pendidikan.

b. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan

pendidikan dasar dan menengah.

c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan

dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan

panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian

tidak terpisahkan dari standar isi, dan

d. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan

pendidikan pada satuan pendidikan jenjang

pendidikan dasar dan menengah.

Standar isi dikembangkan oleh badan standar

nasional pendidikan (BNSP) yang dibentuk berdasarkan

peraturan pemerintah, Nomor 19 tahun 2005 Mendiknas

Bambang Sudibyo.

2.1.2 Pendidikan Agama Katolik di sekolah

Agama memliiki peran yang amat penting dalam

kehidupan untuk manusia. Agama menjadi pemandu

dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang

bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran

Page 41: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

41

agama sangat penting bagi kehidupan umat manusia

maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi

menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui

pendidikan baik pendidikan dilingkungan keluarga,

sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan agama dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berkhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual.

Akhlak mulia mencangkup etika, budi pekerja, dan moral

sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan

potensi spiritual mencangkup pengenalan, pemahaman,

dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan

individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan

potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada

optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang

aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya

sebagai mahluk Tuhan.

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang

dilakukan secara terencana dan berkesinambungan

dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk memperteguh iman dan taqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran gereja Katolik

dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat

beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan

persatuan nasional.

Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang

diketahui (Pengetahuan Ilmu) tidak selalu membuat hidup

sekarang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan,

Page 42: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

42

keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan

dan mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup

nyata., akan membuat hidup seseorang sukses dan

bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama.

Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa

yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh

pergumulannya bagaimana ia menginterprestasikan dan

mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam kehidupan

nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang

yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan

menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan

berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi

dirinya dalam konteks hidup nyatanya.

Oleh karena itu pendidikan agama disekolah

merupakan salah satu usaha untuk memampukan

peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan

dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya.

Dengan demikian proses ini mengandung unsur

pemahaman iman, pengumuman iman, penghayatan,

iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan

semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta

didik.

2.1.3 Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dengan tema lingkungan

1. Standar kompetensi

Memahami pribadi dan lingkungannya serta

kedatangan Yesus Kristus sebagai bukti kebaikan Allah,

sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu

mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa.

2. Kompetensi dasar

Page 43: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

43

Mengenal diri dan lingkungannya dalam

mensyukurinya sebagai karunia Allah.

Materi pokok dari tema lingkungan diantaranya :

a. Saya tumbuh dan berkembang

b. Saya membutuhkan air, api dan udara

c. Saya dan alam sekelilingku

Dalam materi 1 saya tumbuh dan berkembang ini di

berikan siswa untuk kelas III SD pasti sudah mulai

menyadari bahwa dirinya bertumbuh dan berkembang.

Keadaan diri yang sebelum ia bersekolah perkembangan

diri seseorang terjadi, baik pada aspek badani (fisik)

maupun pada aspek jiwani (psikologi). Perkembangan

badani adalah perkembangan diri manusia yang

menyangkut badannya. Misalnya badannya bertambah

tinggi dan bertambah besar atau gemuk. Perkembangan

jiwani adalah perkembangan yang menyangkut

kemampuan-kemampuan dan sifat-sifat manusia.

Perkembang kemampuan atau bakat manusia itu

sendiri dapat dibedakan lagi menjadi dua segi yakni:

a. Perkembangan kemampuan atau bakat itu yang lebih

bersifat jasmani misalnya kemampuan berolah raga,

kemampuan menyanyi dan menari dan sebagainya.

b. Kemampuan yang lebih bersifat rohani, misalnya

kemampuan untuk berdoa, kemampuan untuk

mencintai Tuhan dan sesamanya, kemampuan untuk

beriman dan sebagainya. Kemampuan ini dapat

dikembangkan.

Selain kemampuan-kemampuan tersebut didalam

diri manusia terdapat pula sikap-sikap atau sifat-sifat

seperti sifat atau sikap baik, ramah, sopan murah hati

Page 44: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

44

dan sebagainya. Sikap-sikap dan sifat-sifat ini juga dapat

dikembangkan. Perkembangan disegala segi ini dapat

menjadikan manusia lebih sempurna dan lebih

menyerupai citra Tuhan sendiri.

Tuhan menghendaki manusia berkembang agar

bermanfaat bagi diri kita sendiri dan bagi masyarakat. Ini

semua merupakan tujuan dari karya ciptaan Tuhan. Di

dalam injil Matius (Mat 25 : 14-30) Yesus mengajak kita

supaya mengembangkan segala yang berada di dalam diri

kita, sebab semua itu merupakan talenta yang harus

dikembangkan talenta yang berada di dalam diri kita

dapat berupa ketampanan fisik, kemampuan atau bakat,

sikap-sikap atau sifat-sifat. Semua itu harus

dikembangkan untuk diri kita sendiri untuk sesama, dan

untuk kemuliaan Tuhan.

Didalam pelajaran ini siswa diajak untuk melihat

dan menyadari talenta-talenta yang ada didalam diri

mereka dan mencari jalan untuk mengembangkannya.

Keberhasilan mengembangkan diri tentu sangat

bergantung pada banyak faktor, antara lain kesungguhan

hati untuk belajar, motivasi yang kuat, cara belajar yang

tepat dukungan dan sarana yang memadai dan

sebagainya.

Dalam materi 2 ini saya membutuhkan air, api

dan udara. Akan diuraikan sebagai berikut :

Manusia adalah bagian dari alam. Hidup manusia tidak

mungkin terlepas dari alam manusia membutuhkan

benda-benda alam untuk hidup semua benda alam

tersedia untuk kebahagiaan manusia, asal digunakan

dengan baik. Dari antara benda-benda alam yang penting

Page 45: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

45

untuk hidup manusia adalah air, api dan udara. Tanpa

benda-benda itu manusia akan mati.

Air ada air sungai, air hujan, air laut, air sumur

dan sebagainya. Kita tahu manfaat dari semua jenis air

itu tidak dapat dibayangkan jika tahu manfaat dari

semua jenis air itu. Tidak dapat dibayangkan jika

kehidupan kita tanpa air. Selain membersihkan, air dapat

menghidupkan berbagai jenis kehidupan sebagian tubuh

kitapun terdiri atas air.

Api sumber dan dapur api yang paling besar

adalah matahari. Matahari menerangi dan memanaskan

seluruh alam sekitar kita, manusia, hewan dan tumbuh-

tumbuhan membutuhkan sinar Matahari untuk hidup

dan tumbuh. Selain Matahari sebagai dapur api terbesar,

kita juga mengenal listrik. Selain dapat menerangi kita,

listrik dapat menggerakkan seluruh alat elektronik,

seperti TV, Radio, computer dan sebagainya. Tanpa udara

kita tidak dapat bergerak dan hidup.

Tiga unsur alam (air, api dan udara) tersebut

merupakan ciptaan dan kerunia Tuhan yang sangat

penting bagi kebahagiaan dan kehidupan manusia. Dalam

materi 3 ini saya dan alam sekelilingku akan diuraikan

sebagai berikut :

Kebanyakan anak di negeri kita ini lahir dan

tumbuh berkembang ditengah alam yang belum terlalu

dijamah oleh tangan manusia dan potensi berbagai pabrik

atau kendaraan. Dari satu pihak, kehidupan anak-anak

kita begitu dekat dan peka terhadap alam. Namun

dipihak lain anak-anak sudah terlalu menyadari lagi nilai

nilai keindahan dan kebesarannya. Mereka sudah terlalu

Page 46: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

46

rutin mengalaminya. Keadaan ini dapat menyebabkan

mereka tidak berusaha untuk melestarikannya.

Dalam pelajaran ini, anak-anak akan diajak untuk

melihat dan menyadari :

a. Keindahan dan kelebatan alam. Alam yang indah

dapat dinikmati, dialami dan dicintai. Alam yang

indah dapat menambah pengetahuan kita,

menghaluskan perasaan kita. Alam yang indah dapat

meningkatkan ketrampilan kita menguatkan sikap

serta kehendak kita.

b. Alam yang indah adalah karunia Tuhan bagi kita,

kebesaran dan cinta Tuhan dapat dialami pada alam.

Alam dapat mengantar kita lebih dekat kepada sang

pencipta.

c. Alam yang indah ini dianugerahkan Tuhan kepada

kita untuk dimiliki, dipelihara dan dikembangkan

karena ini patut mengucapkan terimakasih kepada

Tuhan.

2.2 Teori Belajar

Menurut aliran Behavioristik, belajar merupakan

akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon

(Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar

sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan

perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting

adalah input yang berupa stimulus dan output yang

berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan

guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi

atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang

diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara

stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan

Page 47: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

47

karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang

dapat diamati dan respon, oleh karena itu apa yang

diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh

pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori

ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran

merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau

tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Dalam pikiran kebanyakan praktisi pendidikan,

makna dan hakikat belajar seringkali hanya diartikan

sebagai penerimaan informasi dari sumber informasi

(guru dan buku pelajaran). Akibatnya, guru masih

memaknai kegiatan mengajar sebagai kegiatan transfer

informasi (baca: penuangan ‘air’ informasi) dari guru ke

peserta didik. Untuk keperluan implementasi KBM yang

bernuansa KBK, guru perlu melakukan pembalikan

makna dan hakikat belajar. Pada pandangan dan

paradigma ini, makna dan hakikat Belajar diartikan

sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap

informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun

makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh peserta

didik atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan

persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan

peserta didik. Belajar bukanlah proses menyerap

pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru.

Peserta didik memerlukan kemampuan belajar

sepanjang hayat untuk bisa bertahan (survive) dan

berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah

sambil menjalani proses kehidupan sehari-hari. Karena

itu, peserta didik memerlukan fisik dan mental yang

kokoh. KBM perlu mendorong peserta didik untuk dapat

Page 48: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

48

melihat dirinya secara positif, mengenali dirinya baik

kelebihan maupun kekurangannya untuk kemudian

dapat mensyukuri apa yang telah dianugerahkan Tuhan

YME kepadanya. Demikian pula KBM perlu membekali

peserta didik dengan keterampilan belajar, yang meliputi

pengembangan rasa percaya diri, keingintahuan,

kemampuan memahami orang lain, kemampuan

berkomunikasi dan bekerjasama supaya mendorong

dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di

sekolah maupun secara informal di luar kelas.

Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M.

Purwanto ( 1990 : 84 ) menyatakan bahwa: “Belajar

terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi

ingatan mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa

hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia

mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami

situasi tadi“, sementara itu Edward Thorndike (1973)

berpendapat, bahwa belajar adalah proses orang

memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan

sikap.

Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan

dapat dilihat dengan nyata, proses yang tidak dapat

dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam diri

seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi belajar

bukan merupakan tingkah laku yang nampak tetapi

merupakan proses yang terjadi secara internal dalam diri

individu dalam usahanya memperoleh hubungan yang

baru. Hubungan baru dapat berupa antara reaksi-reaksi,

perangsangan-perangansangan dan reaksi.

Page 49: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

49

Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil

kesimpulan betapa pentingnya proses belajar dan

kehidupan manusia. Untuk itu perlu kiranya kita

menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar.

Dalam hal ini Slameto (1991:27-28) mengemukakan

prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut:

a. Dalam belajar setiap peserta didik harus diusahakan

berpartisipasi aktif meningkatkan minat dan

membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki

struktur, penyajian yang sederhana sehingga peserta

didik mudah menangkap pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan

motivasi yang kuat pada peserta didik untuk

mencapai tujuan instruksional.

d. Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi

tahap menurut discovery;

e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi

dan discovery;

f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan

tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang

harus dicapai;

g. Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga

peserta didik dapat belajar dengan tenang;

h. Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana

peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya

ber-eksplorasi dan belajar dengan efektif;

i. Belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan

lingkungannya;

Page 50: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

50

2.3 Teori Hasil Belajar

2.3.1 Minat Belajar

Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk

meraih sukses dalam studi. Penelitian-penelitian di

Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari

kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa

penyebabnya adalah kekurangan minat (Gie, 1998).

Menurutnya, arti penting minat dalam kaitannya dengan

pelaksanaan studi adalah :

a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta

b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

c. Minat mencegah gangguan dari luar

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran

dalam ingatan

e. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri

sendiri.

Minat melahirkan perhatian spontan yang

memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu

yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan

bagi konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain

tidak bisa menumbuhkannya dalam diri peserta didik,

tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu,

serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal

sebagai wakil dari masing-masing peserta didik (Gie,

1995).

Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai

hubungan yang erat sekali. Seseorang yang menaruh

minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung

untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut.

Page 51: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

51

Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara

kontinyu baik secara sadar maupun tidak pada objek

tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada

objek tersebut. Kalau seorang peserta didik mempunyai

minat pada pelajaran tertentu dia akan

memperhatikannya. Namun sebaliknya jika peserta didik

tidak berminat, maka perhatian pada mata pelajaran yang

sedang diajarkan biasanya dia malas untuk

mengerjakannya. Demikian juga dengan peserta didik

yang tidak menaruh perhatian yang pada mata pelajaran

yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan peserta didik

tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu

mempengaruhi hasil belajarnya (Kartono, 1995).

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu

pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih

menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula

dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu

aktivitas. Peserta didik yang memiliki minat terhadap

subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian

yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh

kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir

melainkan diperoleh kemudian.

Slameto (2003 : 180) menyatakan bahwa : Minat

adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterakaitan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan

antara diri sendiri dan suatu diluar diri. Semakin kuat

atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.

Page 52: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

52

Minat adalah keinginan jiwa terhadap suatu objek

dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-

citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak

akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila

didalam diri orang utnuk mencapai tujuan yang dicita-

citakannya itu. Dalam hubungannya dengan kegiatan

belajar, minat menjadi motor penggerak dengan minat

tujuan belajar tidak akan tercapai. Penulis dapat

menyimpulkan bahwa minat belajar adalah kedaan

mental atau kondisi jiwa ang m,enjadi motor pengerak

dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan, tanpa

dengan minat tujuan belajar tidak akan tercapai.

2.3.2 Prestasi Belajar

Menurut S. Nasution (1990 : 17) Prestasi adalah

kesempurnaan seseorang dalam aktif berfikir merasa dan

berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila

memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi

target dalam ketiga tesebut. Berdasarkan pengertian

diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar

merupakan tingkat kemanusiaan yang memiliki siswa

dalam menerima, menolak dan menilai informasi-

informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran

yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap

bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan

Page 53: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

53

evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan

tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

2.4 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan

praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau

metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara dalam

menyajikan isi pembelajaran kepada siswa untuk

mencapai kompetensi tertentu.

Beberapa metode pembelajaran yang biasa

digunakan di dalam pembelajaran PAK diantaranya:

ceramah, diskusi, demonstrasi dan eksperimen selain itu

ada beberapa metode yang dapat digunakan seperti

simulasi, bermain peran, Picture and Picture dan games.

Metode ceramah merupakan metode dimana guru lebih

banyak memberikan informasi pada siswa, sehingga siswa

menjadi pasif dalam pembelajaran. Metode demonstrasi

adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan

siswa dengan cara menceritakan dan memperagakan

suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Metode

diskusi merupakan situasi dimana diantara siswa, siswa

dengan guru terjadi tukar menukar informasi, ide atau

pendapat untuk memecahkan suatu masalah.

Pada pembelajaran yang menggunakan metode

Picture and Picture diupayakan tidak hanya menyajikan

informasi dari guru, karena pada setiap pembelajaran

harus diusahakan siswa yang aktif. Setiap metode

memiliki keunggulan dan kelemahan sehingga guru harus

memilih metode yang tepat dan sesuai dengan topik atau

Page 54: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

54

materi yang akan disajikan, juga sesuai dengan

kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.

2.5 Metode Picture and Picture

2.5.1 Picture and Picture

Menurut Sadiman 2007 bahwa “Pembelajaran

model Picture and Picture/ gambar adalah proses belajar

yang menggunakan media gambar sebagai alat belajar”.

Tersebut dapat diartikan sebagai suatu metode belajar

yang menggunakan gambar dan dipasangkan (diurutkan)

menjadi logis. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

tidak akan mencapai tujuaan yang di cita-citakan apabila

didalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau

keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang di cita-

citakannya itu.

Model Picture and Picture /gambar ini dapat di

kembangkan dengan cara belajar siswa sendiri ,siswa

dapat menganalisis materi dengan pemahaman sendiri

berdasarkan gambar yang di lihat.siswa dapat menangkap

materi yang di sampaikan guru melalui indranya (mata

dan telinga) karena proses pembelajarannya yang

melibatkan banyak indra maka jauh lebih efektif.

Model pembelajaran ini tidak hanya guru yang

memiliki referasi melainkan siswa dapat juga mencari

berdasarkan materi yang di pelajari nya. Siswa dapat

menceritakan pengalaman materinya melalui gambar

sehingga siswa aktif, krektif dan inovatif .melalui gambar

dapat diterapkan. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,

efektif dan menyenangkan. Melalui metode ini siswa

belajar tidak monoton karena siswa tidak hanya

mendengar guru ceramah/ cerita saja, tetapi dengan

Page 55: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

55

metode ini ini dapat memberikan materi guru lebih

dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswa,

serta dapat dilatih untuk berfikir secara logis dan

sisitematis

2.5.2 Langkah-langkah Picture and Picture

Langkah-langkah dalam metode gambar adalah:

1. Guru menyampaikan kompentesi yang ingin di capai

2. Menyajikan materi sebagai pengantar

3. Guru menunjukan gambar-gambar yang ada kaitanya

dengan materi

4. Guru menujukan satu persatu bergantian memasang/

urutan gambar menjadi logis(benar)

5. Guru menanyakan alasan urutan gambar tesebut

6. Dari alasan siswa tersebut guru memulai

menanamkan konsep/materi sesuai dengan

kompetensi yang ingin di capai

7. Kesimpulan/rangkuman.

2.6 Kerangka Pikir

Pembelajaran materi PAK untuk pokok pembahsan

lingkungan di ajarkan dikelas 3 dengan alokasi 9 jam

pelaskasanaan 3 siklus. Standar kompetensi ; Memahami

tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan

Gereja yang turut ambil bagian dalam karya

penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk makin

mengenal dan terlibat dengan sesama dan lingkungan

pembelajaran materi lingkungan dengan metode Picture

and Picture PAK adalah menanamkan kesadaran diri para

siswa baik dalam kelompok maupun dsalam kelas

supaya merasa dirinya pemimpin yang mempunyai sifat–

sifat rela berkorban di maksudkan bahwa setiap siswa

Page 56: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

56

merasa dirinya adalah pemimpin yang menyadari dirinya

dalam memilih cara hidup pandang bersifat berkorban

maka setiap siswa sadar akan dirinya mau

mengembangkan potensi menambah kertampilan, melihat

kelemahan ,mengambil nilai manfaat dan kesdaran

menentukan pendirian untuk menyemangati diri sendiri

dan teman.

Kegiatan di mulai dengan di berikannya tugas

terstruktur dalam bentuk tugas terstruktur untuk

mempelajari materi yang belum di ajarkan di kemas

dalam bentuk gambar-gambar. Tugas tersebut

diharapkan untuk mengaktifkan siswa belajar mereka di

beri tugas membuat rangkuman, membuat pertanyaan

dari bahan yang dirasakan tidak tau mengerjakan soal

yang berhubungan dengan gambar-gambar yang sesuai

dengan materi yang di berikan untuk mengugah minat

siswa dalam belajar di lakukan reviewe tentang semua

tugas yang siswa kerjakan di dalam kelas maupun di

luar kelas, untuk lebih menumbuhkan minat belajar dan

prestasi belajar siswa di lakukan pembelajaran Picture

and Picture dalam PAK. Apabila minat belajar siswa

sudah terbentuk dan dapat di tingkatkan akibatnya

prestasi belajar akan meningkat pula.

KERANGKA PIKIR

PRESTASI BELAJAR PAK METODE

KONVENSIONAL MINAT SISWA RENDAH PRETASI

SISWA RENDAH

Siswa :

kurang jelas, bingung, tidak punya inisiatif,

tidak fokus, malas belajar

Siklus I

Metode Picture and picture hasil

masih rendah siswa pasif belum

aktif

Guru :

Kurang fareasi Statis

mengandalkan buku sumber

Page 57: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

57

2.7 . Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut :

a. Dengan menggunakan metode Picture and Picture

dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi

Page 58: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

58

lingkungan di kelas 3 pada mata pelajaran PAK di

SDN Wates, Wonoboyo, Kab Temanggung.

b. Dengan menggunakan metode Picture and Picture

dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas

belajar pada materi lingkungan di kelas 3 pada mata

pelajaran PAK di SDN Wates, Wonoboyo, Kab

Temanggung.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Prosedur yang di gunakan Berdasarkan

pengalaman dan pengamatan guru selama ini

mendampimgi para siswa dalam pembelajaran lingkungan

Page 59: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

59

dengan mengunakan metode Picture and Picture.

Kegiatan ini di rancang dengan penilitian tindakan kelas

dalam 3 siklus kegiatan diterapkan dalam meningkatkan

minat belajar siswa dengan memberi contoh-contoh

gambar. Tahapan langkah disusun dalam siklus

penelitian. setiap siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sesuai dengan

topik masalah yang di angkat pada bagian ini yaitu

bagaimana meningkatkan minat belajar siswa dengan

pembelajaran mengunakan picture/ gambar maka

pelaksanaan yang di tempuh sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan kompetensi yang akan di capai

b. Guru membuat rancangan pembelajaran, instrument

evaluasi, scoring evaluasi

c. Mengunakan pertanyaan tentang materi sebelumnya

sebagai kegiatan awal

d. Membahas materi pembelajaran dengan memberi

contoh tentang lingkungan alam

e. Memberi tugas untuk mengembangkan materi

Lingkungan

f. Membimbing siswa dalam mendiskusikan

lingkungan

g. Merefleksikan kegiatan pembelajaran

3.2 Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di

Sekolah Dasar Negeri Wates, Kecamatan Wonoboyo,

Temanggung. Penelitian di laksanakan pada tahun ajaran

2014/2015 untuk kelas 3 adalah jumlah siswa

Page 60: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

60

seluruhnya ada 4 orang yang terdiri dari 3 laki-laki dan 1

perempuan.

Dalam penelitian ini mengambil tema diri dan

lingkungannya ada 3 topik yang ingin diajarkan

diantaranya :

a. Saya tumbuh dan berkembang

b. Saya membutuhkan air, api dan udara

c. Saya dan alam sekelilingku

Pelaksanaan pembelajaran ini akan di laksanakan

dengan waktu 9 jam yang di rancang 3 siklus dan 3 kali

tatap muka, 1 kali tatap muka (3 X 35 menit) Pemilihan

siswa ini sebagai subyek penelitian yang sebagai dasar

adalah beberapa alasan :

a. Rendahnya minat belajar siswa di SDN Wates

kecamatan Wonoboyo, Temanggung

b. Berdasarkan nilai ulangan harian yang dinilai

kurang (rendah).

3.3 Variabel Penelitian

Dengan memperhatikan karisteristik ini sebagai obyek

penelitian adalah ;

a. Minat belajar siswa

b. Prestasi belajar siswa

Dalam pembelajaran lingkungan dengan metode

Picture and Picture di kemas dalam gambar

pembelajaran.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Page 61: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

61

b. Test

Dalam pengumpulan data berdasarkan hasil dari

alat pengumpul data yang berupa catatan maupaun

dokumen yang dulu. Hasil yang diperoleh merupakan

ekspresi atau hasil pengamatan/ perhitungan/

pengukuran dari suatu variabel.

a. pengamatan/ observasi (nontes), untuk memperoleh

data pada variabel ketrampilan proses.

b. variabel prestasi belajar diambil dengan tes, data yang

diperoleh diolah dengan analisis deskriptif.

3.4.2 Alat Pengumpul Data

Sedangkan alat pengumpul data pada penelitian tindakan

ini adalah :

a. Lembar kusioner minat siswa belajar PAK

b. Lembar pengamatan kolaborator pada tiap siklus

(observer)

c. Lembar minat siswa

d. Nilai ulangan harian pada siklus I – III

- Kisi-kisi soal (3 X) Set

- Soal 20 Soal PG (3 X) Set

- Jumlah siswa

e. Lembar daftar hadir siswa

f. Jurnal harian penelitian pada siklus I – III

3.5 Tindakan

3.5.1 Siklus I

3.5.1.1 Perencanaan

a. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang di

siapkan untuk siklus. Penekanaan perencanaan di

sini adalah menyiapkan siswa benar-benar pada

Page 62: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

62

suasana keinginan untuk belajar dan mau

bekerjasama dengan yang lain

b. Menyiapkan tugas yang akan di berikan siswa berupa

tugas rumah maupun soal yang akan di kerjakan

siswa melalui pembelajaran nanti

c. Menyiapkan tugas untuk di bahas pada pertemuan

siklus kedua

3.5.1.2 Pelaksanaan

a. Guru memberi penjelasan tentang materi saya

tumbuh dan berkembang setelah siswa mempelajari

buku yang diberikan sebelumnya

b. Guru menunjukan gambar tentang pertumbuhan dan

perkembangan baik manusia dan tumbuhan .

c. Guru menunjukan contoh-contoh gambar yang ada

kaitanya dengan materi

d. Guru menunjukan siswa satu persatu bergantian

memasang/ urutan gambar menjadi benar.

e. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar.

f. Guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya tentang gambar.

g. Guru memulai menanamkan konsep/ materi sesuai

dengan kompetensi yang ingin dicapai.

h. Guru bersama siswa merangkum mengumpulkan

materi yang dipelajari.

5.3.1.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat Joko

Santoso, S.Pd pada saat peneliti melaksanakan

pembelajaran pada hari Kamis, 14 Juli 2011, aspek yang

diamati adalah aspek minat siswa, perilaku guru, perilaku

Page 63: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

63

siswa dan sarana prasarana yang menunjang

pembelajaran pada materi saya tumbuh dan berkembang.

Dalam menjalankan tugasnya posisi tempat duduk

pengamat berada di belakang terpisah dengan tempat

duduk siswa, supaya dapat mengamati proses

pembelajaran. Pengamat bertugas melakukan observasi

dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan

yaitu yang berupa lembar observasi apek minat siswa dan

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

Menurut pengamat, pembelajaran yang peneliti

laksanakan dalam kategori kurang sehingga minat siswa

kurang dan pencapaian hasil belajar tidak maksimal.

Peneliti sudah menggunakan peraga yang tepat namun

kurang bervariasi. Siswa juga kurang aktif dalam

pembelajaran.

3.5.1.4 Refleksi

a. Secara kolaboratif guru dan teman sejawat

menganalisa hasil pengamatan selanjutnya membuat

simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I

b. Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan indikator

pengamatan dan indikator soal evaluasi.

3.5.2 Siklus II

3.5.2.1 Perencanaan

a. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang

disiapkan untuk siklus II dengan melakukan revisi

sesuai hasil refleksi siklus I. Dimungkinkan pada

siklus I masih ada siswa yang bingung, maka siklus II

intenstif dalam latihan mengerjakan soal.

Page 64: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

64

b. Menyiapkan tugas rumah maupunsoal untuk

dilaksanakan pada siklus III.

3.5.2.2 Pelaksanaan

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

oleh siswa dan indikatornya.

b. Guru menyajikan materi tentang air, api, dan udara

sebagai pengantar.

c. Guru menunjukkan gambar yang berkaitan dengan

materi.

d. Guru menunjuk satu persatu bergantian memasang/

urutan gambar menjadi benar.

e. Guru meminta siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya tentang gambar tersebut

f. Guru memulai menanamkan konsep/ materi sesuai

dengan kompetensi yang ingin dicapai

g. Guru bersama siswa merangkum/ menyimpulkan

materi yang dipelajari

3.5.2.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu

Joko Santoso, S.Pd, aspek yang diamati adalah aspek

minat siswa, perilaku guru, perilaku siswa dan sarana

prasarana yang menunjang pembelajaran pada materi

Saya membutuhkan Api, Air dan Udara.

Dalam menjalankan tugasnya posisi tempat duduk

pengamat berada di belakang terpisah dengan tempat

duduk siswa, supaya dapat mengamati proses

pembelajaran. Pengamat bertugas melakukan observasi

dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan

Page 65: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

65

yaitu yang berupa lembar observasi apek minat siswa dan

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

Menurut pengamat, pembelajaran yang peneliti

laksanakan dalam kategori baik sehingga membangkitkan

minat siswa dan pencapaian hasil belajar maksimal.

Peneliti menggunakan peraga yang tepat dan bervariasi.

Dan sangat menarik perhatian siswa, sebagai indikasinya

begitu guru memasuki ruang kelas dengan membawa

media yang akan digunakan dalam pembelajaran banyak

siswa yang bertanya apa yang akan dilakukan dengan

membawa barang-barang tersebut. Rasa ingin tahu siswa

menumbuhkan minat siswa sehingga aktif dalam

pembelajaran. Harapannya dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

3.5.2.4 Refleksi

a. Secara kolaboratif guru dan teman sejawat menganalisa

hasil pengamatan, selanjutnya membuat simpulan

sementara terhadap siklus II.

b. Mendiskusikan hasil analisis berdassarkan individu atas

pengamatan dan indikator soal evaluasi.

3.5.3 Siklus III

3.5.3.1 Perencanaan

a. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang

disiapkan untuk siklus III. Disini benar-benar disiapkan

lebih terarah pada indikator percapaian, penekanan pada

siswa yang masih mengalami kesulitan karena pada final

akan dilakukan evaluasi terakhir untuk mengetahui

Page 66: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

66

apakah ada pengaruh pemberian latihan dan contoh,

keaktifan terhadap minat belajar siswa.

b. Menyiapkan instrumen tes terakhir dan meninjau

lebih detail tentang indikator keaktifan.

c. Mempersiapkan bantuan lebih khusus pada yang

mengalami kesulitan mengerjakan soal.

3.5.3.2 Pelaksanaan

a. Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai oleh

siswa dan indikatornya

b. Guru menyajikan materi aku dan sekelilingku sebagai

pengantar

c. Guru menunjukkan gambar yang berkaitan dengan

materi

d. Guru menunjuk siswa satu persatu bergantian

memasang / urutan gambar menjadi benar

e. Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya

tentang gambar tersebut

f. Guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai

dengan kompetensi yang ingin dicapai

g. Guru bersama siswa merangkum / menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

3.5.3.3 Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu

Joko Santoso, S.Pd, aspek yang diamati adalah aspek

minat siswa, perilaku guru, perilaku siswa dan sarana

prasarana yang menunjang pembelajaran pada materi

saya, alam dan lingkunganku.

Menurut pengamat, pembelajaran yang peneliti

laksanakan dalam kategori baik. Minat siswa dan

Page 67: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

67

pencapaian hasil belajar maksimal. Peneliti menggunakan

peraga yang tepat dan bervariasi. Minat siswa sudah

terbentuk.

3.5.3.4 Refleksi

a. Secara kolaboratif guru dan teman sejawata

menganalisa hasil pengamatan hasil tes. Selanjutnya

membuat kesimpulan terhadap pencapaian

indikator.

b. Mendiskusikan hasil analisis berdasar indikator

pengamatan.

c. Merefleksikan membuat simpulan bagaimana

langkah yang baik guru meningkatkan minat belajar

dan hasil belajar siswa melalui pemberian contoh

dan latihan yang baik.

3.6 Analisa Data

Setelah data diperoleh baik dari hasil wawancara, learning

log, observasi/ pengamatan maupun tes tertulis,

selanjutnya data dianalisis dengan analisis deskriptif

kualitatif. Pada prinsipnya analisis data untuk mencari

dan mengatur secara sistematis data yang terkumpul

untuk kemudian disimpulkan. Analisis data secara

deskriptif kualitatif, dilakukan dengan memperhatikan

indikator-indikator yang terdapat dalam panduan

observasi, panduan pedoman wawancara, pedoman

penilain yang merujuk pada permendiknas No. 20 tahun

2007 tentang pedoman penilaian.

Page 68: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

68

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN

MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI

SDN WATES WONOBOYO TEMANGGUNG

Oleh

T

Page 69: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

69

SD NEGERI WATES KECAMATAN WONOBOYO

KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah

satu bidang ilmu yang ditetapkan sebagai mata pelajaran

pada Sekolah Dasar (SD) juga tidak lepas dari berbagi

kendala tersebut dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajarannya. Salah satunya adalah masih

berlakunya penggunaan pendekatan yang terpusat pada

guru dalam proses pembelajaran. Padahal dalam kegiatan

belajar mengajar, siswa dituntut aktif dan mandiri. Proses

belajar mengajar yang masih tradisional dan kurang

memadai menyebabkan siswa tenggelam dalam pelajaran

yang kurang merangsang aktivitas belajar yang optimal.

Siswa pasif menerima informasi dari guru, dimana guru

Page 70: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

70

tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan gagasan dan ide-idenya.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

yang berlangsung di SDN Wates saat ini menurut

pengamatan peneliti di kelas VI masih belum maksimal.

Hal ini terlihat dari beberapa indikator antara lain yaitu

dari hasil nilai ulangan pada materi Nilai-nilai Juang

dalam Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

yang masih rendah, nilai rata-rata yaitu 63,96. Nilai KKM

untuk mata pelajaran PKn kelas VI adalah 70. Siswa yang

mendapat nilai 70 atau lebih sebesar 44,00%, sisanya

sebesar 54,00% belum memenuhi KKM.

Kenyataan di kelas dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar PKn masih terdapat siswa yang tingkah

lakunya tidak sesuai dengan harapan guru. Siswa kurang

semangat dalam proses belajar mengajar, siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru, keaktifan siswa kurang,

beberapa siswa tidak mau mengerjakan tugas yang

diberikan guru, dan seringkali siswa berbicara dengan

temannya saat pelajaran berlangsung. Masih banyak

siswa yang merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-

soal PKn yang diberikan oleh guru sehingga prestasi

belajar mereka menjadi rendah. Perilaku yang

ditunjukkan sebagian anak tersebut merupakan suatu

tindakan yang dapat menghambat pencapaian prestasi

belajar. Hal tersebut dikarenakan guru belum mampu

menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan

motivasi, keaktifan, dan prestasi belajar siswa serta

merangsang siswa untuk berpikir kritis.

Page 71: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

71

Menurut Tan (2003) Pembelajaran berbasis

masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena

kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalkan

melalui kerja kelompok atau tim yang sistematis,

sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah,

menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya

secara berkesinambungan. Oleh karena itu peneliti ingin

mencoba dan menerapkan pembelajaran PKn materi Nilai-

nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai

Dasar Negara melalui metode pembelajaran problem

based learning pada siswa kelas VI SDN Wates Tahun

Pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,

maka penelitian ini dirumuskan dengan judul

“Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas

VI SDN Wates Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka

permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

”Apakah Penggunaan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dapat meningkatkan Prestasi

Belajar PKn Pada Siswa Kelas VI SDN Wates Tahun

Pelajaran 2014/2015”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan

prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran Problem

Page 72: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

72

Based Learning pada siswa kelas kelas VI SDN Wates

Tahun Pelajaran 2014/2015”.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka

diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,

dan Seni (IPTEKS), khususnya dalam bidang

pendidikan, termasuk dalam pemilihan model

pembelajaran Problem Based Learning yang tepat

dalam kegiatan pembelajaran.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan

untuk menambah wawasan tentang model

pembelajaran problem based learning dan sebagai

bahan referensi peneliti lain yang akan meneliti

permasalahan yang berhubungan dengan model

pembelajaran problem based learning.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Dapat memberikan kontribusi dalam

meningkatkan prestasi belajar PKn siswa dengan

menggunakan model pembelajaran problem

based learning.

b. Bagi guru

1) Diharapkan agar dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih

model pembelajaran Problem Based

Page 73: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

73

Learningyang akan digunakan dalam Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM).

2) Untuk memberikan informasi kepada guru

mengenai model pembelajaran problem based

learning, serta agar guru dapat merancang

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran problem based learning sebagai

salah satu alternatif dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).

c. Bagi sekolah.

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan

dalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam

kelas, peningkatan kualitas sekolah yang diteliti,

dan bagi sekolah-sekolah lainnya.

Page 74: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

74

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian teori

1. Hakikat Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2003), “Belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan

Menurut Siddiq (2008) menyatakan bahwa belajar adalah

suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu

agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar

anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu,

menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang

tadinya tidak trampil menjadi trampil.

Lebih lanjut Pribadi (2009) mengemukakan, “Belajar

adalah kegiatan yang dilakukan seseorang agar memiliki

Page 75: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

75

kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang

diperlukan” (hlm. 6). Belajar juga dapat dipandang

sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian

makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada

dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

atau kompetensi personal. Sejalan dengan pengertian

tersebut, Syah (2008) berpendapat, “Belajar dapat

dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah

laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif” (hlm. 92).

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa Belajar adalah perubahan tingkah laku pada

seseorang secara menyeluruh sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi

secara sadar, menyeluruh, relatif menetap, dan

mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang progresif.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari

perbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu

proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari

proses pembelajaran tersebut. Belajar merupakan suatu

aktivitas yang menghasilkan perubahan bagi siswa.

Perubahan yang dimaksud adalah berupa pengetahuan

dan kecakapan baru maupun penyempurnaan dari hasil

belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil dari kegiatan

belajar sering disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi

belajar merupakan kemampuan yang telah dicapai siswa

selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 76: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

76

Mengenai pengertian prestasi belajar, Hamdani

(2011) berpendapat, “Prestasi adalah hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah

dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan”

(hlm. 137). Prestasi belajar dibidang pendidikan adalah

hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi

faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah

mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan instrument tes atau instrumen yang

relevan. Sejalan dengan pengertian tersebut, Arifin (1990)

berpendapat, “Prestasi belajar merupakan suatu masalah

yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia

karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu

mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuannya

masing-masing”.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah

dicapai melalui pengukuran dan penilaian terhadap

penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar yang

dinyatakan dalam simbol, angka, huruf atau kode.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang

diharapkan perlu diperhatikan beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar, Hamdani (2011)

menyatakan:

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

dibedakan menjadi dua, yaitu:

Page 77: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

77

a) Faktor Internal terdiri dari:

(1) Faktor kecerdasan (intelegensi)

(2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

(3) Faktor sikap

(4) Faktor minat

(5) Faktor bakat

(6) Faktor motivasi

b) Faktor Eksternal terdiri dari :

(1) Keadaan keluarga

(2) Keadaan sekolah

(3) Lingkungan masyarakat (hlm. 139)

2. Hakikat Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn)

a. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn)

Menurut Somantri (2001:154) mengemukakan bahwa

PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik

dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang

berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan

negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar

menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa

dan negara.

Dalam lampiran Permendiknas No 22 tahun 2006 di

kemukakan bahwa “ mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan mata Pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukkan warga negara yang

memahami dan mampu melakssanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarekter yang diamanatkan

Page 78: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

78

oleh Pancasila dan UUD 1945” Sedangkan tujuannya

digariskan dengan tegas adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam

menaggapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,

dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti

korupsi.

3. Berkembang secara fositif dan demokratis untuk

membentuk diri berdasarkan karekter-karekter

masyarakat Indonesia agar dpa hidup bersama

dengan bangsa-bangsa lain.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

peraturan dunia seccara langsung atau idak

langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi.

b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

Berdasarkan Pemendiknas No. 22 tahun 2006 Ruang

lingkup Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

untuk Pendidikan Dasar dan Menengah secara umum

meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa

2. Norma, Hukum dan Peraturan

3. Hak Asasi Manusia

4. Kebutuhan Warga Negara

5. Konstitusi Negara

6. Kekuasaan dan Politik

Page 79: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

79

7. Pancasila dan Globalisasi

3. Model Pembelajaran Problem Based learning

a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based

Learning

Model pembelajaran problem based

learning (pembelajaran berbasis masalah), awalnya

dirancang untuk program graduate bidang kesehatan oleh

Barrows, Howard (1986) yang kemudian diadaptasi dalam

bidang pendidikan oleh Gallagher (1995). Problem based

learning disetting dalam bentuk pembelajaran yang

diawali dengan sebuah masalah dengan menggunakan

instruktur sebagai pelatihan metakognitif dan diakhiri

dengan penyajian dan analisis kerja siswa.

Model pembelajaran problem based

learning berlandaskan pada psikologi kognitif, sehingga

fokus pengajaran tidak begitu banyak pada apa yang

sedang dilakukan siswa, melainkan kepada apa yang

sedang mereka pikirkan pada saat mereka melakukan

kegiatan itu. Pada problem based learning peran guru

lebih berperan sebagai pembimbing dan fasilitator

sehingga siswa belajar berpikir dan memecahkan masalah

mereka sendiri. Belajar berbasis masalah menemukan

akar intelektualnya pada penelitian John Dewey (Ibrahim,

2000). Pedagogi Jhon Dewey menganjurkan guru untuk

mendorong siswa terlibat dalam proyek atau tugas yang

berorientasi masalah dan membentu mereka menyelidiki

masalah-masalah tersebut. Pembelajaran yang

Page 80: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

80

berdayaguna atau berpusat pada masalah digerakkan

oleh keinginan bawaan siswa untuk menyelidiki secara

pribadi situasii yang bermakna merupakan

hubungan problem based learning dengan psikologi

Dewey. Selain Dewey, ahli psikologi Eropa Jean Piaget

tokoh pengembang konsep konstruktivisme telah

memberikan dukungannya. Pandangan konstruktivisme-

kognitif yang didasari atas teori Piaget menyatakan bahwa

siswa dalam segala usianya secara aktif terlibat dalam

proses perolehan informasi dan membangun

pengetahuannya sendiri (Ibrahim, 2000).

b. Karakteristik Problem Based Learning

Barrows (1996) dalam tulisannya yang

berjudul Problem Based Learning in Medicine and

Beyond juga mengemukakan beberapa

karakteristik Problem Based Learning sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran bersifat Student Centered.

2. Proses pembelajaran pembelajaran berlangsung pada

kelompok kecil. Setiap kelompok biasanya terdiri dari

5-8 orang.

3. Guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing.

4. Permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam

setting pembelajaran diorganisasi dalam bentuk dan

fokus tertentu dan merupakan stimulus

pembelajaran.

5. Informasi baru diperoleh melalui belajar secara

mandiri (self directed learning).

c. Langkah-langkah Problem Based Learning

Page 81: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

81

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam

merancang program pengajaran yang berorientasi

pada problem based learning sehingga proses

pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa (student

centered) adalah sebagai berikut:

1. Fokuskan permasalahan (problem) sekitar

pembelajaran konsep-konsep esensial yang strategis.

2. Berikan kesempatan kepada siswa untuk

mengevaluasi gagasannya melalui eksperimen atau

studi lapangan.

3. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola

data yang mereka miliki yang merupakan proses

metakognisi.

4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan solusi-solusi yang mereka

kemukakan.

C. Kerangka Berpikir

Problem Based Learning merupakan suatu model

pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan

masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga

siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan

dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki

ketrampilan untuk memecahkan masalah. Model

pembelajaran Problem Based Learning belum pernah

digunakan pada siswa kelas VI di SDN Wates, khususnya

pada mata pelajaran PKn. Dengan penggunaan model

pembelajaran Problem Based Learning ini siswa akan

lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Siswa lebih mudah memahami materi yang sulit. Dengan

Page 82: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

82

menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning oleh guru pada kegiatan pembelajaran mata

pelajaran PKn ini, tentunya prestasi belajar siswa dapat

mengalami peningkatan.

Dari pemikiran di atas dapat digambarkan

kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 1. Gambar Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Pada Penelitian Tindakan kelas ini hipotesis yang

diajukan yaitu:

”Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

dapat meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa

kelas VI SDN Wates tahun ajaran 2014/2015”.

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Belum diterapkan

model Problem Based

Learning

Penerapan model

Problem Based Learning

Setelah diterapkan

model Problem Based

Learning

Siklus I

Siklus II

Prestasi belajar PKn

siswa rendah

HASIL

TINDAKAN

Page 83: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

83

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Wates yang

beralamatkan di desa Wates, Kecamatan Wonoboyo,

Kabupaten Temanggung yang berjarak sekitar 44 km

ke arah utara dari pusat Kabupaten. Alasan peneliti

melakukan penelitian di SDN Wates dengan

pertimbangan bahwa di SDN Wates, khususnya kelas

VI belum pernah dilaksanakan penelitian sejenis

sehingga terhindar dari kemungkinan adanya

penelitian ulang.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa

kelas VI SDN Wates yang berjumlah 13 siswa, terdiri

dari 5 siswa putra dan 8 siswa putri. Siswa kelas VI

sebagai subjek yang akan diamati kegiatan

pembelajarannya dan dikenai tindakan.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi

tentang proses pembelajaran PKn, kemampuan siswa

pelajaran PKn, motivasi siswa terhadap mata pelajaran

PKn, serta kemampuan guru dalam menyusun

rencana pembelajaran dan melaksanakan

pembelajaran (termasuk penggunaan strategi

Page 84: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

84

pembelajaran) di kelas. Data penelitian itu

dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi :

1. Informan atau nara sumber, yaitu siswa dan guru.

2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas

pembelajaran PKn pada materi Nilai-nilai juang

dalam perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Indonesia dan aktivitas lain yang bertalian.

3. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa

Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

hasil ulangan siswa, dan buku penilaian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan

data di atas meliputi pengamatan, wawancara atau

diskusi , angket, dan tes .

E. Teknik Pemeriksaan Validitas Data

Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji

kevalidan data menggunakan uji validitas data teknik

trianggulasi data atau sumber dan review informan kunci,

yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data seperti

dokumen, hasil wawancara, hasil observasi atau juga

dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang

dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda untuk

menguji keabsahan hasil penelitian. Dari uji trianggulasi

data terhadap hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa

dari hasil wawancara guru, wawancara siswa, dari lembar

observasi, serta dari hasil evaluasi siswa menunjukkan

hasil yang sama yaitu siswa semakin mudah dalam

memahami materi setelah digunakannya model

pembelajaran Problem Based Learning.

Page 85: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

85

F. Teknik Analisis Data

Data yang berupa tes diklasifikasikan sebagai data

kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara deskriptif

komparatif, yaitu membandingkan nilai tes antar siklus

dengan indikator ketercapaian.

Data yang berupa pengamatan atau observasi dan

wawancara diklasifikasikan sebagai data kualitatif. Data

ini diinterprestasikan kemudian dihubungkan dengan

data kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk

mendiskripsikan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.

Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis. .

G. Indikator Kinerja/Keberhasilan

Kriteria yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan perbaikan pembelajaran adalah :

1. Perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil jika

anak yang memperoleh nilai 70 lebih dari 80%

2. Nilai rata-rata PKn siswa meningkat (dari 63,96

menjadi ≥ 70)

H. Prosedur Penelitian

Arikunto (2009) mengatakan, bahwa ada beberapa

ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar

terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: (1)

perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; dan (4)

refleksi.

Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap

adalah sebagai berikut

Page 86: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

86

Gambar 3. Model Penelitian Tindakan

(Suharsimi Arikunto, 2009: 16)

Setiap tindakan peningkatan prestasi pembelajaran

dirancang ke dalam satu siklus yang terdiri dari empat

tahap, yaitu: (1) Perencanaan tindakan; (2) Pelaksanaan

tindakan; (3) Observasi tindakan; dan (4) Refleksi

tindakan untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam

penelitian ini, direncanakan akan dilaksanakan dalam

tiga siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan tindakan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

?

SIKLUS I I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Refleksi

Page 87: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

87

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian

tindakan kelas meliputi:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning

2) Merancang pembelajaran PKn pokok bahasan

Nilai-nilai Juang dalam Proses Perumusan

Pancasila dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning

3) Menyusun lembar observasi untuk guru dan

siswa dengan tujuan agar dapat mengamati

kondisi belajar di kelas pada saat pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learningditerapkan.

4) Menyusun format catatan hasil refleksi untuk

mendokumentasikan penemuan hasil refleksi.

5) Mempersiapkan lembar kerja siswa.

6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran, baik pre

tes, kuis, dan tes akhir.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam

rangka pemecahan masalah sebagaimana yang

telah direncanakan. Keseluruhan tindakan yang

dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran

PKn yang sebelumnya dirasakan kurang menarik

dan kurang maksimal.

Pada tahap ini dilakukan suatu tindakan

untuk mengefektifkan proses pembelajaran,

mengaktifkan siswa, meningkatkan minat belajar

Page 88: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

88

siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Tindakan yang dilakukan berupa pembelajaran

mata pelajaran PKn pokok bahasan Nilai-nilai

Juang dalam Proses Perumusan Pancasila dengan

menerapkan pembelajaran menggunakan media

Audio Visual Powerpoint. Pelaksanaan tindakan ini

merupakan implementasi dari semua rencana

tindakan yang telah dibuat, yaitu dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Apersepsi

b) Motivasi

c) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan

dicapai

2) Kegiatan inti

a) Memberikan penjelasan apakah kegiatan

pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning

b) Mempresentasikan informasi pokok bahasan

Nilai-nilai Juang dalam Proses Perumusan

Pancasila dengan menayangkan tayangan

model pembelajaran Problem Based Learning

c) Penayangan Powerpoint diselingi penjelasan

singkat guru mengenai maksud gambar dan

video.

d) Mempersilahkan siswa untuk bertanya

apabila ada hal yang belum dimengerti.

e) Guru melakukan evaluasi hasil kerja dan

memastikan bahwa seluruh siswa telah

memahami materi yang dibahas.

Page 89: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

89

3) Penutup

a) Guru memberikan rangkuman atas materi

apa yang telah disampaikan dalam

pertemuan tersebut.

b) Guru memberikan tes individu.

c) Guru memberi tugas kegiatan pada

pertemuan berikutnya.

c. Observasi

Observasi merupakan proses perekaman

dengan mengamati semua peristiwa dan kegiatan

yang terjadi selama penelitian tindakan kelas

berlangsung. Tujuan dari observasi tersebut adalah

untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan

tindakan yang sedang berlangsung dapat

diharapkan menghasilkan perubahan yang

diinginkan.

d. Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis atau data

hasil observasi dan interprestasi sehingga diperoleh

kesimpulan bagian mana yang memerlukan

perbaikan dan bagian mana yang sudah sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai. Setelah itu,

ditarik kesimpulan apakah penelitian yang

dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat

menentukan langkah berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan

dengan hasil yang telah dicapai pada siklus I sebagai

Page 90: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

90

upaya perbaikan dari siklus tersebut, dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran PKn,

termasuk tahap pelaksanaan, observasi dan interprestasi

dan refleksi juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 91: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

91

Lampiran 14 (Check Plagiarism)

BAB I

BAB II

Page 92: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

92

BAB III

BAB IV

Page 93: Lampiran 1 ( Surat ijin penelitian) - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/.../123456789/15855/8/T2_942013184_Lampiran.pdf · Permenpan R&B no 16 Tahun 2009 ? ... Minggu/ 12 April

93

BAB V