lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

71
7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 1/71 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tahun terakhir RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008-2013 serta sesuai dengan dokumen APBD Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2013. Dalam LAKIP ini kami berusaha melaporkan apa yang direncanakan sesuai dokumen perencanaan (RKPD 2013) dan sejauhmana strategi yang dilaksanakan dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, sekaligus sebagai wujud komitmen Kepala Daerah dan segenap instansi serta aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang dimiliki. LAKIP yang disusun ini memiliki dua fungsi utama. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Presiden, DPRD dan masyarakat). Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Sebagai informasi bahwa pada tahun 2013 dan awal tahun 2014 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menerima beberapa penghargaan antara lain : 1. Penghargaan LAKIP dari Menteri PAN dan RB dengan Kategori Penilaian “B” yang diserahkan Wakil Presiden RI dan diterima Wakil Gubernur Kalbar pada tanggal 2 Desember 2013 di Jakarta.

Transcript of lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

Page 1: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 1/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

i

KATA PENGANTAR 

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2013  sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tahun terakhir RPJMD

(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi Kalimantan Barat Tahun

2008-2013 serta sesuai dengan dokumen APBD Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Anggaran 2013.

Dalam LAKIP ini kami berusaha melaporkan apa yang direncanakan sesuai dokumen

perencanaan (RKPD 2013) dan sejauhmana strategi yang dilaksanakan dapat mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat, sekaligus sebagai wujud komitmen Kepala Daerah dan segenap

instansi serta aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam

melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab serta kewenangan

yang dimiliki.

LAKIP yang disusun ini memiliki dua fungsi utama. Pertama, laporan akuntabilitas

kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk

menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders  (Presiden, DPRD

dan masyarakat). Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas

pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebagai upaya untuk

memperbaiki kinerja di masa yang akan datang.

Sebagai informasi bahwa pada tahun 2013 dan awal tahun 2014 Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat telah menerima beberapa penghargaan antara lain :

1. Penghargaan LAKIP dari Menteri PAN dan RB dengan Kategori Penilaian “B” yang

diserahkan Wakil Presiden RI dan diterima Wakil Gubernur Kalbar pada tanggal

2 Desember 2013 di Jakarta.

Page 2: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 2/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

ii

2. Penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) Tahun 2013 oleh Wapres di Gedung

Dharmapala Kementerian Keuangan RI;

3. Penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Pratama dari Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA).

4. Penghargaan Regional Champions “Nominasi Provinsi Terbaik Bidang Investasi”

Tahun 2013.

5. Penghargaan Best Practise dalam penerapan PATEN Tahun 2013.

6. Dekranas Award Tahun 2013 oleh Dekranas RI.

Akhirnya semoga informasi kinerja di dalam LAKIP ini, dapat memberikan masukan

berharga dan bermanfaat yang secara internal diharapkan sebagai umpan balik untuk

melakukan perbaikan manajemen dan peningkatan akuntabilitas kinerja guna

mewujudkan kepemerintahan daerah yang baik (good local governance) di lingkungan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu mengiringi segala upaya kita dalam

mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

Drs. CORNELIS, MH

Page 3: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 3/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

iii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013 menyajikan berbagai keberhasilan capaian sasaran strategis Pemerrintah Provinsi

Kalimantan Barat dan beberapa hal yang perlu perbaikan. Berbagai capaian sasaran strategis

tersebut tercermin dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja

berdasarkan tujuan dan sasaran. Untuk itu, seluruh program kerja yang telah ditetapkan

dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Penetapan Kinerja Tahun 2013 yang selaras

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013 akan

dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.

Berdasarkan RKPD dan Penetapan Kinerja Tahun 2013, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat melaksanakan pembangunan yang mengacu pada 8 (delapan) sasaran.

Capaian kinerja selama tahun 2013 menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat telah berhasil memenuhi 8 sasaran strategis. Sasaran strategis Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat tahun 2013 dapat disajikan sebagai berikut:

1. Sasaran 1, “Meningkatnya Sumberdaya Manusia Yang Beriman, Cerdas dan Berbudaya”.

2. Sasaran 2, “Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Masyarakat Dengan Pendapatan

Perkapita di Atas Rata-Rata Kebutuhan Hidup Minimum”.

3. Sasaran 3, “Meningkatnya Kemampuan dan Keterampilan Masyarakat Dalam Mengelola

Lapangan Pekerjaan Serta Meningkatnya Produktivitas Usaha Yang Efisien dan Efektif”.

4. Sasaran 4, “Meningkatnya Kemampuan Aparatur Dalam Memberikan Pelayanan Publik”.

5. Sasaran 5, “Meningkatnya Pembangunan Wilayah Pedalaman, Perbatasan, Pesisir, dan

Kepulauan, Termasuk Meningkatnya Pembangunan Kawasan Pedesaan dan Perkotaan”.

6. Sasaran 6, “Terciptanya Kehidupan Masyarakat Yang Rukun, Aman dan Damai”.

7. Sasaran 7, “Meningkatnya Kemampuan Pembiayaan Pembangunan Dengan Mendorong

Masuknya Investor Dalam dan Luar Negeri”.

8. Sasaran 8, “Meningkatnya Kemandirian Masyarakat Dalam Mewujudkan Kalbar Sehat”.

Capaian kinerja dari 8 (delapan) sasaran strategis tersebut merupakan upaya riil dariPemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, pengurangan

kesenjangan antar wilayah dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

peningkatan kualitas sumberdaya aparatur dan manajemen pemerintahan, peningkatan

pelayanan publik dan restrukturisasi organisasi dan perangkat daerah.

Page 4: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 4/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

iv

Untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan

peningkatan produktivitas dan pengembangan di bidang pertanian tanaman pangan,

perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan. Hal ini dilakukan dalam upayameningkatkan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Barat.. Di sisi lain, juga dilakukan

peningkatan produktivitas dan pengembangan di bidang sumberdaya kehutanan,

sumberdaya energi dan pertambangan serta perindustrian dan perdagangan. Secara

keseluruhan upaya tersebut diarahkan untuk mengurangi angka kemiskinan dan penyediaan

lapangan pekerjaan serta pengembangan wilayah strategis.

Capaian sasaran strategis untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat

pada tahun 2013 secara signifikan mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari

peningkatan jumlah produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan,

sumberdaya energi dan pertambangan. Sementara itu, nilai neraca perdagangan (ekspor-

impor) Kalbar juga cukup menggembirakan. Tercapainya target indikator kinerja eksporsebesar hampir 100% dan terjadinya penurunan nilai impor di tahun 2013 jika dibandingkan

dengan tahun 2012.

Realisasi capaian persentase penduduk miskin di Kalimantan Barat pada tahun 2013

sebesar 8,74% jauh melampaui target yakni sebesar 7,69%. Hal ini merupakan hasil positif 

dari berbagai program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan di Provinsi

Kalimantan Barat. Program kemiskinan yang dilaksanakan, selain memperluas lapangan kerja,

memberikan bantuan modal melalui kredit mikro, juga terkait dengan pelaksanaan program

penanggulangan kemiskinan nasional di tingkat daerah dan desa, seperti antara lain program

bantuan langsung tunai dan beras miskin (raskin), pembangunan desa tertinggal,pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PAUP) dan program nasional pemberdayaan

masyarakat (PNPM) mandiri.

Selanjutnya, untuk capaian kinerja peningkatan kecerdasan sumberdaya manusia

dan derajat kesehatan masyarakat, capaian Indeks Pembangunan Manusia Provinsi

Kalimantan Barat sebesar 70,31 meningkat dari tahun 2012 yakni sebesar 70,22. Peningkatan

Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat tersebut secara kumulatif mengalami

kenaikan yang cukup baik secara nasional. Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari upaya

peningkatan program pendidikan dan kesehatan. Hal ini tercermin dari capaian kinerja

pendidikan yang tergambar dari APK (Angka Partisipasi Kasar) jenjang pendidikan SD/MI

semakin meningkat dan mencapai 116,15%. Begitu pula APK SMP/MTs menjadi 92,15%. APKuntuk jenjang pendidikan SD/MI yang melebihi angka 100% mengindikasikan anak usia

sekolah pada jenjang Sekolah Dasar berada pada batasan usia yang lebih baik. Demikian

halnya dengan APM (Angka Partisipasi Murni), capaian APM Kalbar tahun 2013 telah

melampaui target yang ditetapkan. Kinerja pembangunan di bidang pendidikan yang

semakin membaik ini terlihat dari capaian APM yang telah mencapai 99,04% untuk jenjang

pendidikan SD/MI dan sebesar 69,15% untuk jenjang pendidikan SMP/MTs.

Page 5: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 5/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

v

Upaya yang terus akan dilakukan di bidang pendidikan ini antara lain adalah melalui

penambahan jumlah guru yang layak mengajar dan bersertifikasi disertai dengan

pemerataan penyebarannya ke seluruh kecamatan dan desa. Di samping meningkatkan aksespendidikan kepada penduduk miskin dan pengembangan sekolah di daerah pedalaman dan

tertinggal.

Di bidang kesehatan, Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi Kalimantan Barat

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 Angka Harapan Hidup

Kalimantan Barat sebesar 66,92 tahun meningkat dari tahun 2012 yakni sebesar 66,75 tahun.

Hal ini tentunya merupakan hasil positif dari program pembangunan di bidang kesehatan.

Namun untuk kasus gizi buruk di Kalimantan Barat sampai saat ini masih merupakan masalah

yang sangat perlu diperhatikan dibandingkan dengan masalah-masalah lainnya. Berdasarkan

laporan gizi buruk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 sebesar 239 kasus, meninggal

sebanyak 7 kasus. Meningkat dari tahun 2012 sebanyak 215 kasus dengan jumlah kematianyang sama. Tahun 2013, jumlah kasus gizi buruk di Provinsi Kalimantan Barat cenderung

meningkat sebesar 21 kasus dibanding tahun sebelumnya.

Di samping itu, data tahun 2013 menunjukkan bahwa data Posyandu di Provinsi

Kalimantan Barat sebesar 32% masih di bawah target yang diharapkan yakni sebesar 47%.

Posyandu merupakan wadah yang diharapkan menjadi ujung tombak kesehatan masyarakat

yang dapat menyentuh lapisan masyarakat terbawah. Oleh sebab itu perlu adanya dukungan

dari semua pihak terkait dan masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan dan

mengaktifkan kembali Posyandu.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja di bidang pembangunan kesehatan iniakan ditempuh berbagai upaya antara lain menyusun suatu strategi pelayanan kesehatan

yang bermutu, murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan

mempertimbangkan berbagai aspek seperti geografis, ekonomi dan sosial budaya

masyarakat. Melakukan sosialisasi secara terus menerus untuk meningkatkan kesadaran dan

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan bahaya dari kebiasaan buruk yang

berdampak timbulnya gangguan terhadap kesehatan. Dan yang lebih utama lagi adalah

peningkatan koordinasi dengan instansi terkait dalam memberikan penyuluhan dan

pemahaman yang mendalam kepada masyarakat untuk pentingnya hidup sehat dan berobat

sedini mungkin.

Terhadap sasaran strategis yang masih dijumpai adanya kelemahan-kelemahansebagaimana dipaparkan di atas, telah dirumuskan beberapa langkah penting sebagai

strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan dasar memperbaiki kebijakan dan program

yang dapat memacu pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu dalam jangka pendek,

untuk meningkatkan implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP)

guna mendorong terciptanya good and clean governance, melalui berbagai upaya:

Page 6: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 6/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

vi

Melakukan penajaman kembali strategi kebijakan pembangunan yang harus

terjabarkan dalam program kerja dinas/instansi daerah agar lebih fokus dan realistis

dalam mencapai sasaran-sasaran kebijakan pembangunan khususnya dalampeningkatan Indeks Pembangunan Manusia dan peningkatan derajat kesejahteraan

masyarakat Kalimantan Barat.

Konsisten melakukan perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan

dan pelabuhan dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas di berbagai

sektor pembangunan termasuk upaya peningkatan ekspor-impor dan investasi di

Provinsi Kalimantan Barat.

Secara terus menerus melakukan peningkatan sumber-sumber pendapatan

daerah untuk peningkatan pembiayaan pembangunan, sekaligus meningkatkan

akuntabilitas keuangan dan kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui

peningkatan kulaitas SDM aparatur, manajemen pemerintahan, sistem AKIP dan

peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat.

Melakukan percepatan langkah dan akselerasi dalam pencapaian target

kinerja prioritas sesuai dengan dokumen RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun

2013-2018 sekaligus pembahasan secara intensif dengan SKPD dalam penetapan

target dan pencapaian target kinerja sesuai sasaran strategis dan indikator kinerja

utama.

Page 7: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 7/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

vii

  Halaman

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … i

RINGKASAN EKSEKUTIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . …. Vii

BAB I : PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1

  A. GAMBARAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT

B. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP 2013 . . . . . . . . . . . . . ..

  1

5

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA . . . . . . . . . 8

A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

DAERAH (RPJMD) PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2008 – 2013 DAN TAHUN 2013-2018

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PEMERINTAH

PROVINSI KALIMANTAN BARAT……….………........

8

12

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 16

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA . . . . . . . .. . . . .

B. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR 

KINERJA UTAMA ……...........................………….

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN …………….…………

16

19

59

BAB IV : PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . …………….…………………..

A. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . …………….………………

B. SARAN . . . . . . . . . . . . . . . …………….…………………..

60

60

60

LAMPIRAN PENGUKURAN KINERJA A

Page 8: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 8/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

1

AA.. GGAAMMBBAAR R AANN UUMMUUMM PPR R OOVVIINNSSII K K AALLIIMMAANNTTAANN BBAAR R AATT

1. Kondisi Geografis,Topografis dan Iklim

Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas wilayah mencapai 146.807,00 km2  (14,68

 juta Ha) atau sekitar 7,53% dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas Pulau Jawa.

Kalbar termasuk Provinsi terbesar keempat setelah pertama Irian Jaya (421.891

km2), kedua Kaltim (202.440 km2) dan ketiga Kalteng (152.600 km2).

 Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 Km

dan sekitar 850 km dari Timur ke Barat. Di bagian Barat berbatasan dengan Selat

Karimata dengan lebar 400 km dan kedalaman perairan laut natuna sampai

dengan 200 m, sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan

Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah. Bagian Utara berbatasan langsung dengan

Sarawak (Malaysia Timur) dan Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan bagian

selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi Kalimantan Tengah.

Kalimantan Barat termasuk salah satu yang dijuluki Provinsi “Seribu Sungai”.

Beberapa sungai besar sampai dengan saat ini masih digunakan sebagai sarana

transportasi terutama ke daerah pedalaman. Sungai besar utama adalah Sungai

Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia (1.086 km), Sungai Melawi

(471 km), Sungai Sambas (233 km), Sungai Sekayam (221 km), dan Sungai Pawan

(197 km).

Iklim di Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari 2 musim, yaitu musim kemarau dan

musim penghujan, dengan curah hujan tahunan di atas 3.000 milimeter dan

hampir merata diseluruh wilayah. Secara umum suhu udara cukup normal dengan

variasi rata-rata sekitar 25   C sampai dengan 28C.

Page 9: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 9/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

2

Kalimantan Barat secara astronomis berada pada posisi 205’ LU serta 305’ LS

serta diantara 10830’ - 11410’ BT, dengan demikian garis khatulistiwa (garis

lintang 0) melintasi provinsi ini dan menjadikan Kota Pontianak sebagai satu-

satunya kota di Indonesia yang di atasnya tepat dilalui oleh garis tersebut.

Provinsi Kalimantan Barat masih relatif terisolir terhadap provinsi lainnya yang ada

di Kalimantan (Kalteng, Kaltim, dan Kalsel) baik ditinjau dari aspek transportasi,

ekonomi, dan komunikasi, bahkan dalam hal pembagian waktu. Namun

memperhatikan letak batas-batas tersebut di atas terlihat bahwa wilayah

Kalimantan Barat mempunyai karakteristik geografis yang relatif terbuka dan

memiliki akses yang lebih luas terhadap wilayah-wilayah potensial selain tiga

provinsi lainnya di Kalimantan, yaitu ke wilayah Jawa dan Sumatera, wilayah

kepulauan lainnya di Laut Natuna, dan ke luar negeri yaitu Serawak. Bahkan

sebagai salah satu wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara

tetangga, Kalimantan Barat merupakan satu-satunya provinsi yang secara resmi

memiliki akses jalan darat untuk masuk dan keluar ke/dari negara tetangga

tersebut (Serawak/Malaysia Timur) sepanjang 874 km.

2. Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengganti PP No. 8 Tahun 2003, maka

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyesuaikan SOPD-nya dengan

menetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Adapun Susunan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2012  tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 10: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 10/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

3

SEKRETARIAT  : 

1. Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat

Dibawah Sekretaris Daerah terdapat 3 (tiga) orang asisten, yaitu:

a. Asisten Administrasi Pemerintahan (Asisten I) membawahi 3 (tiga) Biro

yaitu Biro Pemerintahan, Biro Kependudukan dan Catatan Sipil dan Biro

Hukum;

b. Asisten Administrasi Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial (Asisten II)

membawahi 2 (dua) Biro yaitu Biro Perekonomian dan Pembangunan

dan Biro Kesejahteraan Sosial; dan

c. Asisten Administrasi dan Umum (Asisten III) membawahi 3 (tiga) Biro

yaitu Biro Organisasi, Biro Umum dan Biro Humas dan Protokol.

2. Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Barat

D INAS D AERAH  P ROVINSI : 

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Pemuda dan Olahraga

3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Sosial

5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

6. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

7. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 

8. Dinas Pekerjaan Umum

9. Dinas Perindustrian dan Perdagangan10. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

11. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

12. Dinas Perkebunan

13. Dinas Kehutanan

14. Dinas Kelautan dan Perikanan

Page 11: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 11/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

4

15. Dinas Pertambangan dan Energi

16. Dinas Pendapatan Daerah

17. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Selain itu, sesuai dengan kebutuhan melalui analisis beban kerja, dengan Peraturan

Gubernur Provinsi Kalimantan Barat telah dibentuk 59 Unit Pelaksana Teknis yang

berada di bawah dinas terkait.

LEMBAGA T EKN IS D AERAH  : 

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

3. Badan Lingkungan Hidup Daerah

4. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

5. Badan Perpustakan, Kearsipan dan Dokumentasi

6. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB

7. Badan Pendidikan dan Pelatihan

8. Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal

9. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

10. Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah

11. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

12. Inspektorat Provinsi

13. Badan Kepegawaian Daerah

14. Kantor Perwakilan Daerah Provinsi

15. Kantor Penelitian dan Pengembangan

16. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso

17. Rumah Sakit Jiwa Provinsi

18. Rumah Sakit Khusus Provinsi

Sesuai dengan kebutuhan melalui analisis beban kerja, dengan Peraturan Gubernur

Provinsi Kalimantan Barat telah dibentuk 6 Unit Pelaksana Teknis yang berada di

bawah LTD terkait.

Page 12: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 12/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

5

LEMBAGA LAIN  : 

1. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi

2. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Lembaga lain tersebut diatas merupakan bagian dari perangkat daerah

S ATUAN  P OLISI  P AMONG P RAJA

3. Dukungan SDM

Struktur organisasi perangkat daerah Pemprov Kalbar didukung oleh sumber daya

manusia dengan jumlah per 31 Desember 2013 sebanyak 5.827 orang.

4. Kabupaten dan Kota

Dengan luas 1,13 kali luas pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat sekarang terbagi

menjadi 14 Pemerintahan Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Sambas dengan luas

6.394,70 km2  (4,36%), Kabupaten Bengkayang luas 5.397,30 km2  (3,68%),

Kabupaten Landak luas 9.909,10 km2  (6,75%), Kabupaten Pontianak luas 1.276,90

km2 (0,87%), Kabupaten Kubu Raya luas 6.985,20 km2  (4,75%), Kabupaten Sanggau

luas 12.857,70 km2  (8,76%), Kabupaten Ketapang luas 31.240,74 km2  (21,28%),

Kabupaten Kayong Utara luas 4.568,26 km2  (3,11%), Kabupaten Sintang luas

21.635,00 km2  (14,74%), Kabupaten Kapuas Hulu luas 29.842,00 km2  (20,33%),

Kabupaten Sekadau luas 5.444,30 km2  (3,71%), Kabupaten Melawi luas 10.644,00

km2  (7,25%), Kota Pontianak luas 107,80 km2  (0,07%), dan Kota Singkawang luas

504,00 km2 (0,34%).

Page 13: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 13/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

6

Adapun SDM Kab/Kota se Kalbar adalah sebagai berikut :

NO KAB/KOTA JUMLAH PNS/CPNS

1. KAB. SANGGAU 6.2972. KAB. SAMBAS 7.715

3. KAB. BENGKAYANG 4.393

4. KOTA PONTIANAK 6.955

5. KAB. KAPUAS HULU 5.572

6. KAB. KUBU RAYA 5.788

7. KAB. SEKADAU 3.148

8. KAB. SINTANG 6.166

9. KAB. KETAPANG 6.670

10. KAB. MELAWI 3.714

11.KAB. PONTIANAK 4.837

12. KAB. LANDAK 5.044

13. KOTA SINGKAWANG 4.520

14. KAB. KAYONG UTARA 2.212

JUMLAH 73.031

BB.. MMAAK K SSUUDD DDAANN TTUUJJUUAANN LLAAK K IIPP 22001133

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah dan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta telah

ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2011

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah di Lingkungan Provinsi Kalimantan Barat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang kami susun ini memilikidua fungsi utama. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk menyampaikan pertanggungjawaban

kinerja kepada seluruh   stakeholders  (Presiden, DPRD dan masyarakat). Kedua, laporan

akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan

Page 14: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 14/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

7

datang datang. Dua fungsi utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan

tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah.

Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP 2013

Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 mencakup hal-hal berikut ini:

Aspek Akuntabilitas Kinerja  bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan

LAKIP 2013 sebagai sarana pertanggung jawaban Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2013. Esensi

capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi dan

tujuan/sasaran strategis telah dicapai selama tahun 2013.

Aspek Manajemen Kinerja  bagi keperluan internal organisasi, LAKIP 2013

sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja manajemen oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat bagi upaya perbaikan kinerja di masa datang. Apabila terdapat

persoalan kinerja yang ditemukan, maka akan segera ditindaklanjuti dan dikaji

serta dirumuskan strategi pemecahan masalah agar capaian kinerja dapat

ditingkatkan secara berkelanjutan.

 AkuntabilitasKiner a

ManajemenKiner a

LAKIP

Page 15: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 15/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

8

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2008-2013

Beranjak dari potensi dan kondisi wilayah baik dari aspek geografi, demografi, sosial-

ekonomi, dan lingkungan serta isu aktual yang berkembang seperti perubahan

paradigma dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Daerah,

maka untuk menyatukan komitmen para pihak pemangku kepentingan dan seluruh

masyarakat perlu ditentukan arah,kebijakan dan strategi pembangunan jangka

menengah daerah. Arah kebijakan dan strategi pembangunan dimaksud mengacu

kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kalimantan Barat

Tahun 2008-2028 dan amanat konstitusional Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Pada tahun 2014, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memasuki tahun pertama

periode kedua masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode

2008 – 2013 yang terpilih kembali untuk memimpin Kalimantan Barat periode 2013 –

2018.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013 – 2018 juga telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5

Tahun 2013. Namun demikian, meskipun RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013– 2018 telah ditetapkan pada pertengahan tahun 2013 yang lalu, sebagai tolok ukur

pertanggungjawaban kinerja Kepala Daerah tahun 2013, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat masih menggunakan dokumen RPJMD tahun 2008-2013, RKPD 2013

dan APBD Tahun 2013 sebagai dokumen perencanaan.

RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018 merupakan pelaksanaan periode

lima tahunan kedua dari RPJPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008-2028 dalam

rangka mewujudkan visi jangka panjang “Kalimantan Barat Bersatu dan Maju”.

Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat diawali dengan penyusunan draft

Rancangan Awal yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki

tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di bidang perencanaan pembangunan daerah denganmelibatkan para ahli baik dari lembaga pemerintah tingkat pusat, akademis, praktisi,

maupun pejabat pemerintah daerah sesuai dengan bidang keahlian dan tupoksi

masing-masing.

Dengan telah dilantiknya Drs. Cornelis, MH dan Drs.Christiandy Sanjaya, SE, MM

sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2013 - 2018 pada

tanggal 14 Januari 2013, maka draft Rancangan Awal RPJMD tersebut diselaraskan

Page 16: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 16/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

9

dengan visi dan misi Kepala Daerah terpilih sehingga menghasilkan suatu Rancangan

Awal RPJMD yang menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD.

Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat melibatkan partisipasi stakeholder

pembangunan secara luas melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrembang) Pembangunan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018.Masukan atau saran yang disampaikan didalam Musrembang tersebut menjadi bahan

penyempurna Rancangan RPJMD menjadi dokumen RPJMD yang difinitif untuk

selanjutnya ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018 memperhatikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 agar terwujud

sinergi antara kebijakan, strategi, program dan kegiatan didalam RPJMD ini. Selain

itu,penyusunan RPJMD ini juga memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Kalimantan Barat yang memberikan acuan mengenai pola dan struktur ruang terkait

dengan rencana pelaksanaan program-program pembangunan.

RPJMD dijabarkan kedalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang berfungsi sebagai

dokumen perencana teknis operasional untuk memberikan arah kebijakan

pembangunan yang disertai indeksi program dan kegiatan untuk setiap bidang/fungsi

pemerintah dalam jangka waktu 5 tahun.

Selanjutnya masing-masing komponen RPJMD Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2008-2013 adalah sebagai berikut :

1. VISI PEMBANGUNAN DAERAH

Visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:

“MEWUJUDKAN MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT YANG BERIMAN, SEHAT,

CERDAS, AMAN, BERBUDAYA DAN SEJAHTERA”

Motto Pembangunan

Motto pembangunan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat adalah PERSATUAN DAN

DEMOKRASI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN BARAT. Persatuan adalah

keyakinan bahwa rakyat Kalbar terdiri dari elemen-elemen masyarakat yang bhineka atau

beranekaragam, yang sudah bersatu sebagai elemen dan disatukan dalam satu ikatan yang

sama dan tunggal, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun Demokrasi

merupakan gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan

kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Persatuan rakyat Kalimantan

Barat dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan hal yang absolut,

namun persatuan tersebut diimplementasikan secara sehat, dinamis, dan konstruktif atas

dasar persamaan hak dan kewajiban semua rakyat. Jadi, motto ini bermakna bahwa dengan

Page 17: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 17/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

10

semangat persatuan yang dilandasi oleh sistem demokrasi yang sehat, dinamis dan

konstruktif akan dicapai kesejahteraan bagi rakyat Kalimantan Barat. Pada akhirnya, daerah

dan rakyat yang sejahtera juga akan membawa persatuan dan kesejahteraan bagi Negara

dan Bangsa Indonesia secara keseluruhan.

2. MISI PEMBANGUNAN DAERAH

Guna mewujudkan dan merealisasikan Visi Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan

Barat, berikut perubahan visi antara RPJMD 2008-2013 dan RPJMD 2013-2018

2008-2013 2013-2018

1) Melaksanakan peningkatan sistem

pelayanan dasar dalam bidang sosial,kesehatan, pendidikan, agama,

keamanan, dan ketertiban melalui

sistem kelembagaan manajemen yang

efisien dan transparan.

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas

sumberdaya manusia melalui

peningkatan kualitas tenaga

kependidikan dan penyediaan

prasarana dan sarana pendidikan serta

pemerataan pendidikan.

3) Meningkatkan kemampuan kapasitas

dan akuntabilitas aparatur pemerintah

daerah guna meningkatkan pelayanan

publik, serta menempatkan aparatur

yang profesional dan berakhlak sesuai

dengan kapasitas dan kemampuan

yang dimiliki serta sesuai dengan

peraturan jenjang karir kepegawaian

yang berlaku.

4) Menegakkan supremasi hukum,

meningkatkan keadilan sosial, danperlindungan hak asasi manusia guna

mendukung terciptanya kehidupan

masyarakat yang rukun, aman, dan

damai.

1) Melaksanakan peningkatan sistem

pelayanan dasar dalam bidang sosial,kesehatan, pendidikan, agama,

keamanan, dan ketertiban melalui

sistem kelembagaan manajemen yang

efisien dan transparan.

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas

sumberdaya manusia melalui

peningkatan kualitas tenaga

kependidikan dan penyediaan

prasarana dan sarana pendidikan serta

pemerataan pendidikan.

3) Meningkatkan kemampuan kapasitas

dan akuntabilitas aparatur pemerintah

daerah guna meningkatkan pelayanan

publik, serta menempatkan aparatur

yang profesional dan berakhlak sesuai

dengan kapasitas dan kemampuan

yang dimiliki serta sesuai dengan

peraturan jenjang karir kepegawaian

yang berlaku

4) Menegakkan supremasi hukum,

meningkatkan keadilan sosial, danperlindungan hak asasi manusia guna

mendukung terciptanya kehidupan

masyarakat yang rukun, aman, dan

damai.

Page 18: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 18/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

11

5) Melaksanakan peningkatan

pembangunan infrastruktur dasar

guna memperlancar mobilitas

penduduk dan arus barang sertamempercepat pembangunan dan

pengembangan pariwisata di Wilayah

Pedalaman, Perbatasan, Pesisir dan

Kepulauan sebagai sumber potensi

ekonomi.

6) Melaksanakan pengendalian dan

pemanfaatan tata ruang dan tata guna

wilayah sesuai dengan peruntukan

dan regulasi, guna menghindari

kesenjangan wilayah dan terwujudnya

pembangunan yang berkelanjutan.

7) Melaksanakan pemerataan dan

keseimbangan pembangunan secara

berkelanjutan untuk mengurangi

kesenjangan antar wilayah dengan

tetap memperhatikan aspek ekologi

dalam pemanfaatan sumberdaya alam.

8) Menggali dan mengembangkan nilai-

nilai dan keragaman budaya serta

memanfaatkan keindahan alam untuk

kepentingan kepariwisataan.9) Mengembangkan sumberdaya lokal

bagi pengembangan ekonomi

masyarakat melalui sistem

pengelolaan yang profesional, efektif,

dan efisien serta akuntabel, dengan

didukung sistem dan sarana investasi

yang baik melalui penyediaan data

potensi investasi guna menarik dan

mendorong masuknya investasi.

10) Mengembangkan jaringan kerjasama

antara pemerintah daerah dengan

pihak swasta baik dalam tataran lokal,

regional, nasional, maupun

internasional melalui penyediaan

sarana dan prasarana infrastruktur

serta SDM yang memadai.

5) Melaksanakan peningkatan

pembangunan infrastruktur dasar

guna memperlancar mobilitas

penduduk dan arus barang sertamempercepat pembangunan dan

pengembangan pariwisata di Wilayah

Pedalaman, Perbatasan, Pesisir dan

Kepulauan sebagai sumber potensi

ekonomi.

6) Melaksanakan pengendalian dan

pemanfaatan tata ruang dan tata guna

wilayah sesuai dengan peruntukan dan

regulasi, guna menghindari

kesenjangan wilayah dan terwujudnya

pembangunan yang berkelanjutan.

7) Melaksanakan pemerataan dan

keseimbangan pembangunan secara

berkelanjutan untuk mengurangi

kesenjangan antar wilayah dengan

tetap memperhatikan aspek ekologi

dalam pemanfaatan sumberdaya alam.

8) Mengembangkan sumberdaya lokal

bagi pengembangan ekonomi

masyarakat melalui sistem pengelolaan

yang profesional, efektif, dan efisien

serta akuntabel, dengan didukung

sistem dan sarana investasi yang baik

melalui penyediaan data potensi

investasi guna menarik dan

mendorong masuknya investasi.

9) Mengembangkan jaringan kerjasama

antara pemerintah daerah denganpihak swasta baik dalam tataran lokal,

regional, nasional, maupun

internasional melalui penyediaan

sarana dan prasarana infrastruktur

serta SDM yang memadai.

Page 19: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 19/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

12

11) Memperluas lapangan kerja dan usaha

dengan berbasis ekonomi kerakyatan,

melalui pemberdayaan potensi dan

kekuatan ekonomi lokal terutamapengusaha kecil, menengah, dan

koperasi, dengan membuka akses ke

sumber modal, teknologi dan pasar

untuk meningkatkan daya saing, serta

menggali, mengembangkan dan

melestarikan nilai-nilai budaya,

kekayaan budaya daerah dan

tradisional guna mempertahankan

ketahanan budaya sekaligus

mewujudkan pariwisata berbasis

budaya dan kerakyatan.

10) Memperluas lapangan kerja dan usaha

dengan berbasis ekonomi kerakyatan,

melalui pemberdayaan potensi dan

kekuatan ekonomi lokal terutamapengusaha kecil, menengah, dan

koperasi, dengan membuka akses ke

sumber modal, teknologi dan pasar

untuk meningkatkan daya saing, serta

menggali, mengembangkan dan

melestarikan nilai-nilai budaya,

kekayaan budaya daerah dan

tradisional guna mempertahankan

ketahanan budaya sekaligus

mewujudkan pariwisata berbasis

budaya dan kerakyatan.

B. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun 2013, telah

ditetapkan Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam periode 01 Januari

2013 sampai dengan 31 Desember 2013. Adapun sasaran dan indikator sasaran beserta

targetnya yang dilaksanakan pada tahun 2013 yang telah disesuaikan Prioritas RPJMN

adalah sebagai berikut :

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1. Pendidikan Meningkatkan

Kecerdasan

SDM

Meningkatnya

sumberdaya

manusia yang

beriman, cerdas

dan berbudaya

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 77

2. Angka Partisipasi Kasar (APK)

a. SD/MI 118.02%

b. SMP/SMPT/MTs 92.50%

c. SMA/MA/SMK 57.40%

3. Angka Partisipasi Murni (APM)

a. SD/MI 99.30%

b. SMP/SMPT/MTs 72%

c. SMA/MA/SMK 55%

4. Angka Melek Huruf 92.50%

5. Angka rata-rata lama sekolah 7,10 tahun

6. Persentase Guru yang memenuhi kualifikasiS1/D-IV

a. SD/MI 36.00%

b. SMP/SMPT/MTs 60.00%

c. SMA/MA/SMK 90.00%

7. Jumlah sekolah yang mengembangkan

kurikulum pendidikan budaya/ KTSP

a. SD/MI 55.5%

b. SMP/SMPT/MTs 50.00%

c. SMA/MA/SMK 86.50%

Page 20: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 20/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

13

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

2 . a. Penanggulangan

Kemiskinan

b. Ketahanan

Panganc. Energi

d. LingkunganHidup dan

Penanggulangan

Bencana

Meningkatkan

derajat

kesejahteraan

masyarakat

1.Meningkatnya

derajat

kesejahteraan

masyarakatdengan

pendapatan perkapita di atas

rata-rata

kebutuhan

hidup minimum

1. Jumlah produktivitas pertanian TPH

a. Tanaman Pangan

1) Padi 31.59 ku/ha

2) Jagung 37.75 ku/ha

3) Kedelai 13.75 ku/ha

4) Kacang Tanah 12.73 ku/ha

5) Kacang Hijau 7.96 ku/ha

6) Ubi Kayu 161.50 ku/ha

7) Ubi Jalar 85.00 ku/ha

2. Luas panen pertanian

a. Tanaman Pangan

1) Padi 465.409 Ha

2) Jagung 43.709 Ha

3) Kedelai 1.455 Ha

4) Kacang Tanah 1.100 Ha

5) Kacang Hijau 785 Ha

6) Ubi Kayu 11.000 Ha

7) Ubi Jalar 2.000 Ha

3. Jumlah produksi pertanian

a. Tanaman Pangan1) Padi 1.470.000 Ton

2) Jagung 165.000 Ton

3) Kedelai 2.000 Ton

4) Kacang Tanah 1.400 Ton

5) Kacang Hijau 625 Ton

6) Ubi Kayu 177.650 Ton

7) Ubi Jalar 17.000 Ton

b. Tanaman Holtikultura

1) Buah-buahan 403,648 ton

2) Sayur-sayuran 76,840 ton

3) tanaman Obat (biofarmaka) 7,797,536 kg

4) tanaman hias 1.068.295 tangkai

4. Jumlah produksi komoditas unggulan

perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 255.415 ton

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 998.193 ton

c. Produksi Kebun Kelapa 77.138 tond. Produksi Kebun Lada 4.782 ton

e. Produksi Kebun Kakao 2.785 ton

5. Luas produksi komoditas unggulan perkebunan

a. Kebun Karet 318.917 ha

b. Kebun Kelapa Sawit 456.075 ha

  c. Kebun Kelapa 75.407 ha

d. Kebun Lada 5.831 ha

e. Kebun Kakao 5.101 ha

6. Jumlah produksi rata-rata komoditas unggulan

perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 801 kg/ha

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 2.189 kg/ha

c. Produksi Kebun Kelapa 1.023 kg/ha

d. Produksi Kebun Lada 820 kg/ha

  e. Produksi Kebun Kakao 546 kg/ha

7. Jumlah hasil produk peternakan

a. Daging 60.804 ton

b. Telur 52.607 ton

c. Susu 430 ton

8. Angka penyakit hewan menular strategis

a. Bakteri 161 kasus

b. Virus 9.597 kasus

c. Parasit 64.032 kasus

9. Luas rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) 20.062 Ha

10. Jumlah penerimaan negara bukan pajak sektor

kehutanan

- PSDH Rp. 232.584.331.685

Page 21: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 21/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

14

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

- DR Rp. 192.441.109.082

11. Ratio elektrifikasi 68 %

12. Volume produksi tambang 6,5 juta ton

13. Volume produksi perikanan

  a. Perikanan Tangkap 89.710 ton

b. Perikanan Budidaya 32.443 ton

14. Luas areal budidaya 20.673.65 ha

15. Volume ekspor perikanan 3.361.000 kg

16. Jumlah armada penangkapan ikan 19.635 unit

17. Persentase industri sesuai perijinan 3,50%

18. Jumlah IKM Unggulan 1 unit

19. Jumlah ekspor (Devisa) 1.583.86 US$

20. Persentase Pertumbuhan nilai ekspor impor 12%

21.Inflasi 5,47%

22 . Nilai perdagangan antar pulau/daerah Rp. 12 .479.029 .336

3. 2. Meningkatnya

kemampuan dan

keterampilan

masyarakat dalam

mengelola

lapangan

pekerjaan serta

meningkatnya

produktivitas

usaha yang efisien

dan efektif 

1. Tingkat pengangguran terbuka 3,45 %

2.Persentase Penduduk Miskin 7,69%

3. Angka partisipasi angkatan kerja 69.75%

4. Jumlah penempatan transmigrasi 583 KK/5 kabupaten5. Nilai/ omzet koperasi per tahun Rp. 2,579 T

4 . Reformasi Birokrasi

dan Tata Kelola

Meningkatkan

Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur,

Manajemen

Pemerintahan,

dan Pelayanan

Publik

Meningkatnya

kemampuan

aparatur dalam

memberikan

pelayanan publik

Persentase temuan di Provinsi dan Kab/kota yang

telah di Tindak Lanjuti

80%

5. Infrastruktur MeningkatkanPembangunan

Infrastruktur

Dasar

Meningkatnyapembangunan

wilayah

pedalaman,

perbatasan, pesisir

dan kepulauan,

termasuk

meningkatnya

pembangunan

kawasan pedesaan

dan perkotaan

1. Panjang jalan yang dibangun 45.33 km2. Persentase panjang jalan nasional dalam

kondisi baik

92.80%

3. Ratio jaringan rawa 0.18%

4. Ratio jaringan irigasi 13.00%

5. Persentase panjang jalan provinsi dalam kondisi

baik

80 %

6. Prosentase Provinsi, Kab.dan Kota yang RPJMD,

Renstra dan Program Tahunannya sesuai

dengan RTWP dan RTWK /RTW Kota.

70%

7. Persentase Prov/Kab/Kota yang RPJM dan

program tahunannya mengikuti RTRWN dan

RTR Kawasan Strategis Nasional

70%

8. Panjang jembatan yang dibangun 303m

9. Ruas jalan nasional yang dipelihara 1.30km

10. Ruas jalan provinsi yang dipelihara 188.57km

6. a. DaerahTertinggal,

Terdepan, Terluardan Pasca Konflik

b.Kebudayaan,

kreatifitas dan

inovasi teknologi

MeningkatkanPemerataan

Pembangunan,Keadilan,

Keamanan,

Kedamaian,

serta

Ketahanan

Budaya

Terciptanyakehidupan

masyarakat yangrukun, aman, dan

damai

1. Persentase penurunan pelanggaran ketertibanumum

90%

2. Jumlah fakir miskin yang diberdayakan 2325 kk

3. Jumlah komunitas adat terpencil (KAT) yang

diberdayakan

20 kk

4. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS) yang diberdayakan

400 kk

5. Jumla h kunj ungan Wisatawan mancanegara 32.000 orang

6. Jumlah wisatawan Nusantara 1.600.000 orang

7. J umlah pengeluaran wisatawan per tahun Rp. 32 Trilyun

8. Jumlah pentas seni dan budaya daerah 12 kali

Page 22: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 22/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

15

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

7. Iklim Investasi dan

Iklim usaha

Meningkatkan

Kemampuan

Pembiayaan

Pembangunan

Meningkatnya

kemampuan

pembiayaan

pembangunandengan

mendorongmasuknya investor

dalam dan luar

negeri

1. PDRB

a. Harga Berlaku Rp. 73,61 T

b. Harga Konstan 2000 Rp. 32,69 T

c. Per Kapita Rp. 18,50 Jt

2. Jumlah PAD Rp.

1.376.087.889.228

3. Kebutuhan investasi 7,28 %

a. Investasi Pemerintah 141 Proyek

b. Investasi Swasta 88 Proyek

4.Pertumbuhan ekonomi

5. Jumlah PMDN yang berinvestasi 73,6 tahun

6. Jumlah PMA yang berinvestasi 90 %

5 per mil

8. Kesehatan Meningkatkan

Derajat

Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya

kemandirian

masyarakat dalam

mewujudkan

Kalbar sehat

1. Angka harapan hidup 29 kasus

2. Prosentase Angka kesembuhan penderita TB

Paru BTA+

<10 per 100.000

pnddk

3. Angka penemuan kasus malaria per 1.000

penduduk

47 %

4. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) pada anak

usia <15th per 100.000 anak

45 %

5. Angka kesakitan demam berdarah dengue

(DBD) per 100.000 penduduk

<10 per 100.000

pnddk

6. Persentase posyandu aktif 47%

7. Persentase rumah sakit yg menyelenggarakan

4 pelayanan kesehatan spesialis dasar

45%

Target dari setiap indikator pencapaian sasaran tersebut diatas diharapkan dapat dicapai

melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013

sebagaimana terdapat dalam APBD tahun 2013 dan penetapan kinerja (PK) tahun 2013

yang merupakan komitmen kinerja antara Gubernur dengan Kepala SKPD secara

berjenjang.

Page 23: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 23/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

16

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Tahun 2008-2013, Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat telah menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Tahun 2013 sebagai dasar Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD)

Tahun 2013 yang telah disahkan oleh DPRD menjadi APBD. APBD ini pada hakekatnya

merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelaksanaan anggaran.

Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian kinerja sasaran PemerintahProvinsi Kalimantan Barat tahun 2012 dan 2013 berdasarkan 8 (delapan) sasaran dapat

disajikan berikut ini.

Tabel

Perbandingan Target dan Realisasi

Indikator Kinerja Utama Tahun 2012 dan Tahun 2013

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

2012 2013

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

1. Meningkatnya

sumberdayamanusia yang

beriman, cerdas

dan berbudaya

1. Indeks Pembangunan Manusia

(IPM)

76,50 70,22 77 70,31

2. Angka Partisipasi Kasar (APK)

a. SD/MI 117,45% 117,52% 118.02% 116.15%

b. SMP/SMPT/MTs 70,25% 90,17% 92.50% 92.15%

c. SMA/MA/SMK 63,50% 63,18% 57.40% 66.36%

3. Angka Partisipasi Murni (APM)

a. SD/MI 98,50% 98,91% 99.30% 99.04%

b. SMP/SMPT/MTs 59,81% 68,64% 72% 69.15%

c. SMA/MA/SMK 49% 51,16% 55% 52.67%

4. Angka Melek Huruf 97,40% 96,24% 92.50% 93.59%

5. Angka rata-rata lama sekolah 6,94 tahun 6,91 tahun 7,10 tahun 7,14 tahun

6. Persentase Guru yang

memenuhi kualifikasi S1/D-IV

a. SD/MI 20% 29,18% 36.00% 31.34%

b. SMP/SMPT/MTs 58,00% 71,00% 60.00% 72.49%

c. SMA/MA/SMK 80,55% 80,99% 90.00% 83.35%

7. Jumlah sekolah yang

mengembangkan kurikulum

pendidikan budaya/ KTSP

a. SD/MI 47,50% 100% 55.5% 60.00%

b. SMP/SMPT/MTs 96,85% 100% 50.00% 25.00%

c. SMA/MA/SMK 79,50% 100% 86.50% 60.00%

2. Meningkatnya

derajat

kesejahteraan

masyarakat

dengan

pendapatan per

kapita di atas

rata-rata

kebutuhan hidup

minimum

1. Jumlah produktivitas pertanian

TPH

a. Tanaman Pangan

1) Padi 32,00 ku/ha 30,58 ku/ha 31.59 ku/ha 31.62 ku/ha

2) Jagung 40,00 ku/ha 35,56 ku/ha 37.75 ku/ha 38,06 ku/ha

3) Kedelai 13,75 ku/ha 13,07 ku/ha 13.75 ku/ha 14,04 ku/ha

4) Kacang Tanah 12,00 ku/ha 11,53 ku/ha 12.73 ku/ha 11,82 ku/ha

5) Kacang Hijau 7,50 ku/ha 7,49 ku/ha 7.96 ku/ha 7,52 ku/ha

6) Ubi Kayu 155,00 ku/ha 155,15 ku/ha 161.50 ku/ha 160,21 ku/ha

7) Ubi Jalar 81,48 ku/ha 79,77 ku/ha 85.00 ku/ha 81,92 ku/ha

Page 24: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 24/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

17

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

2012 2013

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

2. Luas panen pertanian

a. Tanaman Pangan

1) Padi 461.902 Ha 451,280 Ha 465.409 Ha 478,943 Ha2) Jagung 50.000 Ha 45,062 Ha 43.709 Ha 42,466 Ha

3) Kedelai 2.698 Ha 1,150 Ha 1.455 Ha 1,286 Ha

4) Kacang Tanah 2.429 Ha 1,323 Ha 1.100 Ha 1,062 Ha

5) Kacang Hijau 2.265 Ha 1,196 Ha 785 Ha 767 Ha

6) Ubi Kayu 16.129 Ha 10,965 Ha 11.000 Ha 10,642 Ha

7) Ubi Jalar 2.086 Ha 1,797 Ha 2.000 Ha 1,890 Ha

3. Jumlah produksi pertanian

a. Tanaman Pangan

1) Padi 1.458.291 ton 1.380.143 Ton 1.470.000 Ton 1,514,654 Ton

2) Jagung 200.000 ton 160.226 Ton 165.000 Ton 161,632 Ton

3) Kedelai 3.750 ton 1.503 Ton 2.000 Ton 1,806 Ton

4) Kacang Tanah 2.899 ton 1.526 Ton 1.400 Ton 1,255 Ton

5) Kacang Hijau 1.697 ton 896 Ton 625 Ton 577 Ton

6) Ubi Kayu 250.000 ton 170.124 Ton 177.650 Ton 170,495 Ton

7) Ubi Jalar 17.000 ton 14.335 Ton 17.000 Ton 15,482 Ton

b. Tanaman Holtikultura

1) Buah-buahan 413.658 ton 520.987 Ton 403,648 ton 664,929 Ton

2) Sayur-sayuran 58.181 ton 64.216 Ton 76,840 ton 82,845 Ton

3) tanaman Obat(biofarmaka)

7.380.206 kg 7.186.276 Kg 7,797,536 kg 12,129,954 Kg

4) tanaman hias 2.443.099 tangkai 724.055 tangkai 1.068.295 tangkai 1,337,007 tangkai

4. Jumlah produksi komoditas

unggulan perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 236.421 ton 251.252 Ton 255.415 ton 260.379 Ton

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 993.530 ton 973.534 Ton 998.193 ton 1.008.377 Ton

c. Produksi Kebun Kelapa 70.916 ton 76.709 Ton 77.138 ton 78.148 Ton

d. Produksi Kebun Lada 6.395 ton 4.203 Ton 4.782 ton 3.346 ton

e. Produksi Kebun Kakao 2.631 ton 2.602 Ton 2.785 ton 2.835 Ton

5. Luas produksi komoditas

unggulan perkebunan

a. Kebun Karet 310.578 ha 308.631 Ha 318.917 ha 308.534 Ha

  b. Kebun Kelapa Sawit 416.229 ha 424.560 Ha 456.075 ha 587.793 Ha

c. Kebun Kelapa 76.530 ha 74.693 Ha 75.407 ha 74.730 Ha

d. Kebun Lada 6.699 ha 5.362 Ha 5.831 ha 4.436 Ha

e. Kebun Kakao 4.606 ha 4.513 Ha 5.101 ha 5.087 Ha

6. Jumlah produksi rata-rata

komoditas unggulan perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 761 kg/ha 814 kg/ha 801 kg/ha 844 kg/ha

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 2.387 kg/ha 2.293 kg/ha 2.189 kg/ha 1.714 kg/ha

c. Produksi Kebun Kelapa 927 kg/ha 1.027 kg/ha 1.023 kg/ha 1.060 kg/ha

  d. Produksi Kebun Lada 954 kg/ha 784 kg/ha 820 kg/ha 754 kg/ha

e. Produksi Kebun Kakao 571 kg/ha 577 kg/ha 546 kg/ha 557 kg/ha

7. Jumlah hasil produk peternakan

a. Daging 57.146 ton 73.771 Ton 60.804 ton 85.049 Ton

b. Telur 46.712 ton 30.205 Ton 52.607 ton 30.924 Ton

c. Susu 359 ton 181 Ton 430 ton 36 Ton

8. Angka penyakit hewan menular

strategis

a. Bakteri 192 Kasus 424 kasus 161 kasus 81 kasus

  b. Virus 10.019 Kasus 12.227 kasus 9.597 kasus 46.470 kasus

c. Parasit 72.859 Kasus 26.232 kasus 64.032 kasus 10.880 kasus

9. Luas rehabilitasi hutan dan

lahan (RHL)

1752 ha 387,4 ha 20.062 Ha 20.995.48 Ha

10. Jumlah penerimaan negara

bukan pajak sektor kehutanan

- PSDH Rp 27.629.196.260 Rp. 25.292.433.856 Rp. 232.584.331.685 Rp. 26.219.679.142.61

- DR $ 7.473.461,00 $7.669.352,59 Rp. 192.441.109.082 Rp.129.274.786.946.29

11. Ratio elektrifikasi 62,12 68 % 69.25%12. Volume produksi tambang 4 juta Ton 14,5 juta ton 6,5 juta ton 33.054.026,50 ton

13. Volume produksi perikanan

a. Perikanan Tangkap 88.220,00 Ton 97.494,40 Ton 89.710 ton 124.269.60 ton

b. Perikanan Budidaya 21.102,00 Ton 32.042,47 Ton 32.443 ton 44.743.32Ton

14. Luas areal budidaya 17.149,78 Ha 64.202,45 Ha 20.673.65 ha 4.652.547 ha

15. Volume ekspor perikanan 1.980.000,00 kg 1.583.964,05 kg 3.361.000 kg 4.461.470 kg

16. Jumlah armada penangkapan

ikan

18.750 unit 20.296 unit 19.635 unit 19.668 unit

17. Persentase industri sesuai

perijinan

3,50% 3,48% 3,50% 1.40%

18. Jumlah industri kecil dan

menengah (IKM) unggulan

2 unit 2 unit 1 unit 2 unit

19. Jumlah ekspor (Devisa) 753,87 juta US$ 1.867,80 juta US$ 1.583.86 US$ 1.350.69 US$

Page 25: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 25/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

18

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

2012 2013

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

20. Persentase Pertumbuhan nilai

ekspor impor

12% 102,57% 12% 11.52%

21.Inflasi 4,22 % 4,91 % 5,47% 9.48%22. Nilai perdagangan antar

pulau/daerah

Rp. 11.353.968,578 Rp. 13.934.415,982 Rp. 12 .479.029.336 Rp. 12.524 .122.535

3. Meningkatnya

kemampuan dan

keterampilan

masyarakat dalam

mengelola

lapangan

pekerjaan serta

meningkatnya

produktivitas

usaha yang efisien

dan efektif 

1. Tingkat pengangguran terbuka 6, 91% 3,88% 3,45 % 3,48%

2. Persentase Penduduk Miskin 11,08% 8,6% 7,69% 8,74%

3. Angka partisipasi angkatan kerja 2.233.195 orang 2.146.572 orang 69.75% 77,64%

4. Jumlah penempatan

transmigrasi

6 kabupaten 6 kabupaten 583 KK/5 kabupaten 613/6 kabupaten

5. Nilai/ omzet koperasi per tahun Rp. 0,071 T Rp. 0,071 T Rp. 2,579 T Rp. 2,579 T

4. Meningkatnya

kemampuan

aparatur dalam

memberikan

pelayanan publik

1.Persentase temuan di Provinsi

dan Kab/kota yang telah di T indak

Lanjuti

85 % 51,67% 80% 74.02%

5. Meningkatnya

pembangunan

wilayah

pedalaman,

perbatasan,

pesisir dan

kepulauan,

termasuk

meningkatnya

pembangunan

kawasan

pedesaan dan

perkotaan

1. Panjang jalan yang dibangun 48,44 km 23,07 km 45.33 km 64.01 km

2. Persentase panjang jalan

nasional dalam kondisi baik

90 % 89,95% 92.80% 92.64%

3. Ratio jaringan rawa 1 % 0,58 % 0.18% 15.59%

4. Ratio jaringan irigasi 1,25 % 0,67 % 13.00% 7.21%

5. Persentase panjang alan

provinsi dalam kondisi baik

75,00 % 75,85 % 80 % 79.32%

6. Prosentase Provinsi, Kab.dan

Kota yang RPJMD, Renstra dan

Program Tahunannya sesuai

dengan RTWP dan RTWK /RTW

Kota.

50 % 46,5 % 70% 80%

7. Persentase Prov/Kab/Kota yang

RPJM dan program tahunannya

mengikuti RTRWN dan RTR

Kawasan Strategis Nasional

50 % 47,70 % 70% 70%

8. Panjang jembatan yang

dibangun

0 m 56,30 m 303m 229m

9. Ruas jalan nasional yangdipelihara

241,08 km 218,32 km 1.30km 241.20km

10. Ruas jalan provinsi yang

dipelihara

1.287,2 km 1.310, 15 km 188.57km 1.293.10km

6. Terciptanya

kehidupan

masyarakat yang

rukun, aman, dan

damai

1. Persentase penurunan

pelanggaran ketertiban umum

100% 94 % 90% 85%

2. Jumlah fakir miskin yang

diberdayakan

2.573kk 2573 kk 2325 kk 2395 kk

3. Jumlah komunitas adat terpencil

(KAT) yang diberdayakan

140 kk 140 kk 20 kk 20 kk

4.Jumlah penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) yang

diberdayakan

360 kk 360 kk 400 kk 400 kk

5. Jumlah kunjungan Wisatawan

mancanegara

30.000 org 2.327 org 32.000 orang 27.030 orang

6. Jumlah wisatawan Nusantara 1.500.000 org 1.480.139 org 1.600.000 orang - orang

7. Jumlah pengeluaran wisatawan

per tahun

Rp 35 trilyun Rp. 30 Trilyun Rp. 32 Trilyun Rp. 317.602.500.000

8. Jumlah pentas seni dan budaya

daerah

10 kali 7 kali 12 kali 22 kali

7. Meningkatnya

kemampuan

pembiayaan

pembangunan

dengan

mendorong

masuknya

investor dalam

dan luar negeri

1. PDRB

a. Harga Berlaku Rp 63,55 T Rp 66,78 T Rp. 73,61 T -

b. Harga Konstan 2000 Rp 33,67 T Rp 32,10 T Rp. 32,69 T -

c. Per Kapita Rp 13,87 Jt Rp 15,10 Jt Rp. 18,50 Jt Rp. 18,30 Jt

2. Jumlah PAD Rp.

958.878.183.816,07

Rp.

1.079.604.558.452,91

Rp. 1.376.087.889.228 Rp. 1.340.784.568.677

3.Pertumbuhan ekonomi 6,89 % 5,90 % 7,28 % 6,08 %

4. Jumlah PMDN yang berinvestasi Rp 5,15 trilyun Rp. 10,005 T 141 Proyek 144 Proyek

5. Jumlah PMA yang berinvestasi 572,62 Jt US$ 1.390.30 Jt US$ 88 Proyek 91 Proyek

Page 26: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 26/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

19

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA

2012 2013

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

8. Meningkatnya

kemandirian

masyarakat dalammewujudkan

Kalbar sehat

1. Angka harapan hidup 72,3 tahun 66,75 tahun 73,6 tahun 66,92 tahun

2. Prosentase Angka kesembuhan

penderita TB Paru BTA+

87 % 51,43% 90 % 91.8%

3. Angka penemuan kasus malaria

per 1.000 penduduk

20 per mil 31,8 per mil 5 per mil 3.10 per mil

4. Angka “Acute Flaccid Paralysis”

(AFP) pada anak usia <15th per

100.000 anak

28 Kasus 30 kasus 29 kasus 39 kasus

5. Angka kesakitan demam

berdarah dengue (DBD) per

100.000 penduduk

30 per 100.000

pddk

16 per 100 .000 pnddk <10 per 100.000

pnddk

17.20 per 100.000

pnddk

6. Persentase posyandu aktif 40% 34,7% 47 % 32%

7. Persentase rumah sakit yg

menyelenggarakan 4

pelayanan kesehatan spesialis

dasar

40% 20% 45 % 55%

B. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Berikut ini perolehan capaian IKU Tahun 2013 beserta penjelasan, evaluasi dan analisisnya :

Tabel Sasaran Strategis 1

Sasaran ini ditujukan untuk mencapai misi ”M ENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS 

SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PEN INGKATAN KUALITAS TENAGA KEPENDID IKAN DAN PENYEDIAAN 

PRASARAN A DAN SARANA PENDID IKAN SERTA PEMERATAAN PENDID IKAN ”.

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

1. Pendidikan Meningkatkan

Kecerdasan SDM

Meningkatnya

sumberdayamanusia yang

beriman, cerdas

dan berbudaya

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 77 70,31 91,31

2. Angka Partisipasi Kasar (APK)a. SD/MI 118.02% 116.15% 98.42

b. SMP/SMPT/MTs 92.50% 92.15% 99.62

c. SMA/MA/SMK 57.40% 66.36% 115.61

3. Angka Partisipasi Murni (APM)

a. SD/MI 99.30% 99.04% 99.74

b. SMP/SMPT/MTs 72% 69.15% 96.04

c. SMA/MA/SMK 55% 52.67% 95.76

4. Angka Melek Huruf 92.50% 93.59% 101.18

5. Angka rata-rata lama sekolah 7,10 tahun 7,14 tahun 100,56

6. Persentase Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

a. SD/MI 36.00% 31.34% 87.06

b. SMP/SMPT/MTs 60.00% 72.49% 120.82

c. SMA/MA/SMK 90.00% 83.35% 92.61

7. Jumlah sekolah yang mengembangkan kurikulum

pendidikan budaya/ KTSP

a. SD/MI 55.5% 60.00% 108.11

b. SMP/SMPT/MTs 50.00% 25.00% 50.00

c. SMA/MA/SMK 86.50% 60.00% 69.36

Pencapaian sasaran 1  : Meningkatnya sumberdaya manusia yang beriman, cerdas dan

berbudaya, dengan capaian target dan realisasi sebagai berikut :

APM SD merupakan perbandingan antara jumlah siswa SD dan setara umur 7-12

tahun dan jumlah penduduk usia 7-12 tahun. APM SMP merupakan perbandingan antara

 jumlah siswa SMP dan setara umur 13-15 tahun dan jumlah penduduk usia 13-15 tahun.

Page 27: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 27/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

20

APM SMA merupakan perbandingan antara jumlah siswa SMA dan setara umur 15-17 tahun

dan jumlah penduduk usia 15-17 tahun.

Berdasarkan RPJMD Kalbar tahun 2008-2013, target APM SD/MI sebesar 99,30%, dan

SMP/MTs sebesar 72 %, sedangkan target nasional APM SD/MI sebesar 99,15%, danSMP/MTs sebesar 60,58%. Dengan demikian capaian APM tahun 2013 telah melampaui

target yang ditetapkan. Kinerja pembangunan bidang pendidikan yang semakin membaik ini

terlihat dari capaian APM yang telah mencapai 99,04 % untuk jenjang pendidikan SD/MI dan

sebesar 69,15 % untuk jenjang pendidikan SMP/MTs.

Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan diartikan sebagai perbandingan antara

 jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD,SLTP,SLTA dan sebagainya) dengan

penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Hasil

perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu

 jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin tinggi APK berarti semakin

banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah.

Pada tahun 2013 APK jenjang pendidikan SD/MI semakin meningkat dan mencapaisebesar 116,15 %, begitu pula APK SMP/MTs menjadi 92,15 %. APK untuk jenjang pendidikan

SD/MI yang melebihi angka 100 persen mengindikasikan bahwa program wajib belajar 7

tahun telah tuntas tetapi belum mencapai wajib belajar 9 tahun. Hal ini tidak terlepas dari

kebijakan pemerintah melalui program BOS.

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan bidang pendidikan bukan hanya berkaitan dengan jumlah guru dan ruang

kelas, namun masalah yang lebih penting adalah tidak meratanya persebaran guru dan

gedung sekolah antar daerah. Peningkatan jumlah siswa untuk tiap jenjang pendidikan

tidak diikuti dengan penambahan ruang kelas, bahkan cenderung terjadi penurunan

ruang kelas.

2. Masih ada daerah yang belum memiliki gedung sekolah sehingga siswa harus bersekolah

ke daerah lain. Hal ini mengindikasikan adanya penumpukan guru khususnya di wilayah

perkotaan, sehingga menyebabkan penyebaran guru menjadi tidak merata. Akibatnya

pada daerah terpencil/pedalaman dan perbatasan terjadi kekurangan guru.

3. Sebagian para orangtua belum memiliki kesadaran yang baik untuk menyekolahkan

anaknya meskipun sudah kategori usia sekolah. Kondisi di wilayah perbatasan Kalimantan

Barat-Sarawak (Malaysia) tidak jauh berbeda, anak usia sekolah kurang berminat sekolah

karena dirasakan “lebih enak” melakukan aktivitas ekonomi yang dapat segera

memperoleh uang dari pada duduk di bangku sekolah. Di sisi lain, para guru yang

mengajar di perdesaan dan daerah terpencil/ tertinggal jumlahnya sangat terbatas.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam

pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah jumlah guru yang layak mengajar dan bersertifikasi disertai dengan

pemerataan persebarannya ke seluruh daerah kecamatan dan desa.

Page 28: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 28/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

21

2. Meningkatkan akses pendidikan kepada penduduk miskin hingga ke jenjang Perguruan

Tinggi.

3. Pengembangan sekolah di kawasan pedalaman dan perbatasan serta diprioritaskan untuk

melengkapi keperluan peralatan dan peningkatan prasarana pendidikan.

4. Lebih mengoptimalkan perbaikan dan penambahan USB, RKB dll, dalam mencapai APKdan APM yang semakin Meningkat.

Tabel Sasaran Strategis 2

Sasaran ini ditujukan untuk mencapai Misi ”M ENGEMBANGKAN SUMBERDAYA LOKAL BAGI 

PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI SISTEM PENGELOLAAN YANG PROFESIONAL, EFEKTIF 

DAN EFISIEN SERTA AKUNTABEL DENGAN DIDUKUNG SISTEM D AN SARAN A IN VESTASI YANG BAI K 

MELALUI PENYEDIAAN DATA POTENSI INVESTASI GUNA MENARIK DAN MENDORONG MASUKN YA

INVE STASI”.

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

2. a.

Penanggulangan

Kemiskinan

b. Ketahanan

Pangan

c. Energi

d. Lingkungan

Hidup dan

Penanggulangan

Bencana

Meningkatkan

derajat

kesejahteraan

masyarakat

1.Meningkatnya

derajat

kesejahteraan

masyarakat

dengan

pendapatan per

kapita di atas

rata-rata

kebutuhan

hidup minimum

1. Jumlah produktivitas pertanian TPH

a. Tanaman Pangan

1) Padi 31.59 ku/ha 31.62 ku/ha 100.09

2) Jagung 37.75 ku/ha 38,06 ku/ha 100.82

3) Kedelai 13.75 ku/ha 14,04 ku/ha 102.11

4) Kacang Tanah 12.73 ku/ha 11,82 ku/ha 92.85

5) Kacang Hijau 7.96 ku/ha 7,52 ku/ha 94.47

6) Ubi Kayu 161.50 ku/ha 160,21 ku/ha 99.20

7) Ubi Jalar 85.00 ku/ha 81,92 ku/ha 96.38

2. Luas panen pertanian

a. Tanaman Pangan

1) Padi 465.409 Ha 478,943 Ha 102.91

2) Jagung 43.709 Ha 42,466 Ha 97.16

3) Kedelai 1.455 Ha 1,286 Ha 88.384) Kacang Tanah 1.100 Ha 1,062 Ha 96.54

5) Kacang Hijau 785 Ha 767 Ha 97.71

6) Ubi Kayu 11.000 Ha 10,642 Ha 96.74

7) Ubi Jalar 2.000 Ha 1,890 Ha 94.50

3. Jumlah produksi pertanian

a. Tanaman Pangan

1) Padi 1.470.000 Ton 1,514,654 Ton 103.03

2) Jagung 165.000 Ton 161,632 Ton 97.96

3) Kedelai 2.000 Ton 1,806 Ton 90.3

4) Kacang Tanah 1.400 Ton 1,255 Ton 89.64

5) Kacang Hijau 625 Ton 577 Ton 92.32

6) Ubi Kayu 177.650 Ton 170,495 Ton 95.97

7) Ubi Jalar 17.000 Ton 15,482 Ton 91.07

b. Tanaman Holtikultura

1) Buah-buahan 403,648 ton 664,929 Ton 164,73

2) Sayur-sayuran 76,840 ton 82,845 Ton 107,81

3) Tanaman Obat (biofarmaka) 7,797,536 kg 12,129,954 Kg 155,56

4) Tanaman hias 1.068.295 tangkai 1,337,007 tangkai 125.15

4. Jumlah produksi komoditasunggulan perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 255.415 ton 260.379 Ton 101.94

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 998.193 ton 1.008.377 Ton 101

c. Produksi Kebun Kelapa 77.138 ton 78.148 Ton 101.31

d. Produksi Kebun Lada 4.782 ton 3.346 ton 69.97

e. Produksi Kebun Kakao 2.785 ton 2.835 Ton 101.80

5. Luas produksi komoditas unggulan

perkebunan

a. Kebun Karet 318.917 ha 308.534 Ha 96.74

b. Kebun Kelapa Sawit 456.075 ha 587.793 Ha 128.88

c. Kebun Kelapa 75.407 ha 74.730 Ha 99.10

d. Kebun Lada 5.831 ha 4.436 Ha 76.07

e. Kebun Kakao 5.101 ha 5.087 Ha 99.73

Page 29: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 29/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

22

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

6. Jumlah produksi rata-rata

komoditas unggulan perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 801 kg/ha 844 kg/ha 105.37

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 2.189 kg/ha 1.714 kg/ha 78.30

c. Produksi Kebun Kelapa 1.023 kg/ha 1.060 kg/ha 103.61

d. Produksi Kebun Lada 820 kg/ha 754 kg/ha 91.95

e. Produksi Kebun Kakao 546 kg/ha 557 kg/ha 102.01

7. Jumlah hasil produk peternakan

a. Daging 60.804 ton 85.049 Ton 139.87

b. Telur 52.607 ton 30.924 Ton 58.78

c. Susu 430 ton 36 Ton 8.37

8. Angka penyakit hewan menular

strategis

a. Bakteri 161 kasus 81 kasus 50.31

b. Virus 9.597 kasus 46.470 kasus 484.21

c. Parasit 64.032 kasus 10.880 kasus 16.99

9. Luas rehabilitasi hutan dan lahan

(RHL)

20.062 Ha 20.995.48 Ha 104.65

10. Jumlah penerimaan negara bukan

pajak sektor kehutanan

- PSDH Rp. 232.584.331.685 Rp. 26.219.679.142.61 11.27

- DR Rp. 192.441.109.082 Rp.129.274.786.946.29 67.17

11. Ratio elektrifikasi 68 % 69.25% 101.84

12. Volume produksi tambang 6,5 juta ton 33.054.026,50 ton 508.82

13. Volume produksi perikanan

a. Perikanan Tangkap 89.710 ton 124.269.60 ton 138.52

b. Perikanan Budidaya 32.443 ton 44.743.32Ton 137.91

14. Luas areal budidaya 20.673.65 ha 4.652.547 ha 22.50

15. Volume ekspor perikanan 3.361.000 kg 4.461.470 kg 132.74

16. Jumlah armada penangkapan ikan 19.635 unit 19.668 unit 100.17

17. Persentase industri sesuai perijinan 3,50% 1.40% 40.00

18. Jumlah industri kecil dan

menengah (IKM) unggulan

1 unit 2 unit 200.00

19. Jumlah ekspor (Devisa) 1.583.86 US$ 1.350.69 US$ 85.28

20. Persentase Pertumbuhan nilai

ekspor impor

12% 11.52% 96%

21.Inflasi 5,47% 9.48% 173.31

22. Nilai perdagangan antar

pulau/daerah

Rp. 1 2.479.029.336 Rp . 12.52 4.122.535 100 .36

Berdasarkan RPJMN 2010 – 2014, maka program prioritas yang dapat di sejajarkan

dengan program prioritas meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat yaitu Prioritas 4

(Penanggulangan kemiskinan); Prioritas 5 (Ketahanan Pangan); Prioritas 8 (Energi); serta

Prioritas 9 (Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana).

Pencapaian sasaran 2 :  Meningkatnya derajat kesejahteraan masyarakat dengan

pendapatan per kapita di atas rata-rata kebutuhan hidup minimum, dengan capaian target

dan realisasi sebagai berikut :

a. Capaian Produktivitas Pertanian

- Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 31.59 Ku/Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2013 terealisasi sebesar 31.62 Ku/Ha atau 100.09%. Jikadibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 sebesar 30.39 Ku/Ha

produktivitas padi tahun 2013 meningkat 4.05%.

- Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 37.75 Ku/Ha, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2013 terealisasi sebesar 38.06 Ku/Ha atau

100.82%. Jika dibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 sebesar 38.11

Ku/Ha produktivitas jagung tahun 2013 menurun 0.13%.

Page 30: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 30/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

23

- Secara keseluruhan produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka Ramalan

(ARAM) II tahun 2013 dari tujuh komoditi mengalami kenaikan sebesar 1.89%.

Kenaikan ini disumbang paling besar dari komoditi ubi kayu.

b. Capaian Luas Panen

- Tingkat capaian luas panen padi dengan target 465.409 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2013 terealisasi sebesar 478.943 Ha atau 102.91%. Jika

dibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 sebesar 427.798 Ha luas

panen padi tahun 2013 meningkat 11.96%.

- Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 43.709 Ha, berdasarkan Angka

Ramalan (ARAM) II tahun 2013 terealisasi sebesar 42.466 Ha atau 97.16%. Jika

dibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 sebesar 44.642 Ha luas

panen jagung tahun 2013 menurun 4.87%.- Jika dilihat dari tabel diketahui kenaikan luas tanaman terjadi pada komoditi

strategis yaitu padi sehingga diharapkan rangking Kalimantan Barat dapat

dipertahankan dalam rangka pencapaian produksi beras nasional.

Page 31: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 31/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

24

c. Capaian Produksi Pertanian

- Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.470.000 Ton GKG, berdasarkan

Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2013 terealisasi sebesar 1.514.654 ton GKG atau

103.04%. Jika dibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 sebesar1.300.000 ton GKG, produksi padi tahun 2013 meningkat 16.50%.

- Tingkat capaian produksi jagung dengan target 165.000 ton pipilan kering,

berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2013 terealisasi sebesar 161.632 ton

pipilan kering, atau 97.96%. Jika dibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP) tahun

2012 sebesar 170.124 ton pipilan kering, produksi jagung tahun 2013 menurun

4.99%.

d. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura

Page 32: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 32/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

25

Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target 403.648 ton, berdasarkan

Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2013 terealisasi sebesar

664.929 ton atau 164.73%. Jika dibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP) tahun 2012

sebesar 431.053 ton, produksi buah-buahan tahun 2013 meningkat 54.26%.

Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target 76.840 ton, berdasarkan Rekap

Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2013 terealisasi sebesar 82.845 ton

atau terealisasi melebihi dari target sebesar 107.81%. Jika dibandingkan dengan

Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 sebesar 62.301 ton, produksi sayur-sayuran tahun

2013 meningkat 32.98%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.068.295 tangkai,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2013 terealisasi

sebesar 1.337.007 tangkai atau 125.15%. Jika dibandingkan dengan Angka Tetap

(ATAP) tahun 2012 sebesar 1.453.203 tangkai, produksi Tanaman Hias tahun 2013

menurun hingga 8%.

Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 7.797.536 Kg,

berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2013 terealisasi

sebesar 12.129.954 Kg atau 155.56%. Jika dibandingkan dengan Angka Tetap (ATAP)

tahun 2012 sebesar 12.744.399 Kg, produksi Tanaman Biofarmaka tahun 2013

menurun 4,82%.

Untuk tanaman hortikultura capaian sasarannya di tahun 2013 lebih baik

dibandingkan dengan tahun 2012, dimana produksi tanaman buah-buahan dan sayur-

sayuran meningkat dibanding tahun sebelumnya tetapi untuk tanaman biofarmaka atau

tanaman obat-obatan dan tanaman hias lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan bila dibandingkan antara target tahun 2013 dengan realisasi tahun 2013

semua komoditi tanaman hortikultura sudah dapat mencapai target yang telah

ditetapkan.

Page 33: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 33/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

26

e. Jumlah Produksi Komoditas unggulan perkebunan

Ada 5 (lima) komoditas unggulan, yaitu karet, kelapa sawit, kelapa, lada dan kakao, hasil

pencapaiannya pada tahun 2013 sebesar 95,19 %. Jumlah produksi komoditas

perkebunan belum mencapai target yang ditetapkan adalah pada produksi lada.Persentase nilai capaian jumlah produksi komoditas yang lain melampaui target yang

ditetapkan.

Capaian IKU “Jumlah Produksi Komoditas Unggulan

Perkebunan Tahun 2013

 -

 200,000

 400,000

 600,000

 800,000

 1,000,000

 1,200,000

Karet Klp

Sawit

Kelapa Lada Kakao

Target (ton) 255,415 998,193 77,138 4,782 2,785

Realisasi (ton) 260,379 1,008,327 78,148 3,346 2,835

Nilai capaian IKU Jumlah Produksi Komoditas unggulan perkebunan tahun 2013

lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai capaian tahun sebelumnya.

Perkembangan Capaian IKU “Jumlah Produksi Komoditas Unggulan

Perkebunan” Tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan Tahun 2013

0

20

40

60

80

100

120

Nilai Capaian (%) 87.2 82.76 77.89 103.16 95.19

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Penurunan jumlah produksi ini dipengaruhi oleh : (1) Pengembangan komoditas lada

relatif kecil karena terbatasnya swadaya masyarakat; (2) Berkurangnya produktivitas

tanaman karena umur tanaman bertambah; dan (3) Adanya serangan OPT yang belum

mampu dikendalikan oleh petani.

Page 34: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 34/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

27

f. Luas Areal Produksi Komoditas unggulan perkebunan

IKU Luas Areal Produksi Komoditas unggulan perkebunan diarahkan pada 5 (lima)

komoditas unggulan, yaitu karet, kelapa sawit, kelapa, lada dan kakao. Nilai capaian

indikator kinerja utama diperoleh 100,10 %. Luas areal produksi yang melampaui targetyang ditetapkan adalah kebun kelapa sawit, yang dipengaruhi oleh bertambahnya

tanaman menghasilkan (TM) pada perkebunan besar. Persentase nilai capaian tertinggi

pada jumlah produksi kebun kelapa sawit, sedangkan yang terendah pada jumlah

produksi kebun lada.

Capaian IKU “Luas Areal Produksi Komoditas Unggulan

Perkebunan Tahun 2013

 -

 100,000

 200,000

 300,000

 400,000

 500,000

 600,000

Karet Klp

Sawit

Kelapa Lada Kakao

Target (Ha) 318,917 456,075 75,407 5,831 5,101

Realisasi (Ha) 308,534 587,793 74,730 4,436 5,087

Nilai capaian indikator kinerja utama ini cenderung mengalami peningkatan

dibandingkan nilai capaian empat tahun sebelumnya (tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan2013).

Perkembangan Capaian IKU “Luas Areal Produksi Komoditas

Unggulan Perkebunan” Tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013

88

9092

94

96

98

100

102

Nilai Capaian (%) 94.67 92.56 96.1 96.55 100.1

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Page 35: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 35/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

28

g. Jumlah Produksi Rata-rata Komoditas unggulan perkebunan

Nilai capaian indikator kinerja utama yang diperoleh sebesar 96,25 %. Jumlah Produksi

Rata-rata yang melebihi target adalah pada kebun karet, kebun kelapa dan kebun kakao.

Peningkatan ini dipengaruhi oleh : a) meningkatnya pemahaman petani memeliharakebunnya; dan b) meningkatnya penggunaan bahan tanaman unggul oleh sebagian

petani. Persentase nilai capaian tertinggi pada jumlah produksi rata-rata kebun kelapa,

sedangkan yang terendah pada jumlah produksi rata-rata kebun kelapa sawit.

Capaian IKU “Jumlah Produksi Rata-rata

Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2013

Nilai capaian indikator kinerja utama (IKU) Produksi Rata-rata Komoditas

unggulan perkebunan tersebut, lebih rendah dibandingkan nilai capaian tahun 2012,

tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai capaian tahun 2009, 2010 dan 2011.

Perkembangan Capaian IKU “Jumlah Produksi Rata-rata Komoditas Unggulan

Perkebunan” Tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013

85

90

95

100

105

Nilai Capaian (%) 91,49 92,15 93,08 102,35 96,25

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

 -

 500

 1.000

 1.500

 2.000

 2.500

Karet Klp Sawit Kelapa Lada Kakao

Target 801 2.189 1.023 820 546

Realisasi 844 1.715 1.046 754 557

Page 36: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 36/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

29

Rendahnya jumlah produksi rata-rata kebun kelapa sawit disebabkan pertanaman belum

mencapai produktivitas optimum karena kebanyakan relatif baru mulai berproduksi, pada sisi

lain tanaman kelapa sawit yang dikembangkan melalui pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR)

produktivitasnya sudah mulai menurun karena umur tanaman kebanyakan diatas 20 tahun.

Sedangkan pada tanaman lada rendahnya produktivitas kebanyakan disebabkan oleh

serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan/OPT serta belum baiknya penanganan panen

dan pengolahan.

h. Hasil produk kelautan dan perikanan

Perkembangan Luas Areal, Produksi dan Tenaga Kerja di Bidang Perikanan Budidaya

Tahun 2012 –2013 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Indikator Kinerja UtamaCapaian 2012 Capaian 2013 Peningkatan (+/-)

Realisasi % Realisasi % Jumlah %

Volume Produksi Budidaya(Ton)

40.309,30 154,33 44.743,32 137,91 4.434,02 11,00

- Produksi Budidaya

  Perikanan Laut

90,75 1,54 100,73 3,91 9,98 11,00

- Produksi Budidaya

  Perikanan Air Payau

23.699,45 1.349,63 26.306,39 388,86 2.606,94 11,00

- Produksi Budidaya

  Perikanan Air Tawar

16.519,10 89,39 18.336,20 79,38 1.817,10 11,00

Luas Areal Budidaya (Ha) 1.143.771,94 6.074,59 4.652.547,00 22.504,72 3.508.775,06 306,77 

- Areal Budidaya Perikanan

  Air Payau

7.038,54 44,87 18.839,00 109,42 11.800,46 167,65

- Areal Budidaya Perikanan

  Air Tawar

1.136.733,40 36.168,87 4.633.708,00 134.040,74 3.496.974,60 307,63

 Jumlah Produksi Benih (Ekor) 1.090.100.000 264,96 1.050.000.000 217,01 (40.100.000) (3,68)

- Benih Budidaya

  Perikanan Laut

0 0,00 0 0,00 0 0,00

- Benih Budidaya

  Perikanan Air Payau

700.000.000 223,32 1.000.000.000 277,41 300.000.000 42,86

- Benih Budidaya

  Perikanan Air Tawar

390.100.000 418,77 50.000.000 42,94 (340.100.000) (87,18)

Jika dibandingkan dengan tahun 2012 maka capaian IKU pada tahun 2013 sebagaimana

dimaksud di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Meningkatnya  volume produksi budidaya yaitu sebesar 11,00%  atau sebanyak

4.434,02 ton dari 40.309,30 ton (2012) menjadi 44.743,32 ton (2013).

-Peningkatan yang cukup signifikan atas Luas areal budidaya (dalam Ha) sebesar306,77%.

- Produksi benih (dalam ekor) mengalami penurunan sebesar (3,68%) atau sebanyak

40.100.000 ekor.

Page 37: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 37/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

30

Perkembangan Armada Penangkapan dan Produksi di Bidang Perikanan Tangkap

Tahun 2012 –2013 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Indikator Kinerja UtamaCapaian 2012 Capain 2013 Peningkatan (+/-)

Realisasi % Realisasi Realisasi % Jumlah Armada Penangkapan Ikan

(Unit)

18.994 98,63 19.668 100,17 674 3,55

- Perairan Laut 13.771 137,19 14.341 152,55 570 4,14

- Perairan Umum 5.223 56,65 5.327 52,05 104 1,99

Volume Produksi Perik. Tangkap (Ton) 112.751,40 127 ,06 124.269 ,60 138,52 11.518,20 10,22

- Perairan Laut 101.990,90 134,90 112.749,70 147,51 10.758,80 10,55

- Perairan Umum 10.760,50 81,93 11.519,90 86,77 759,40 7,06

Jika dibandingkan dengan tahun 2012 maka capaian IKU pada tahun 2013 sebagaimana

dimaksud di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Adanya peningkatan  jumlah armada penangkapan ikan secara keseluruhan sekitar

3,55 % atau bertambah sebanyak 674 unit.

-Meningkatnya  volume produksi perikanan tangkap sekitar 10,22% atau bertambah

sebanyak 11.518,20 ton.

Perkembangan Ekspor Perikanan dari Tahun 2012 –2013 dapat dilihat pada Tabel di

bawah ini.

Indikator Kinerja UtamaCapaian 2012 Capain 2013 Peningkatan (+/-)

Realisasi % Realisasi Realisasi %

Volume Ekspor Perikanan (Ton) 2.655,40 102,72 4.461,47 132,74 1.806,07   68,01

- Ekspor Perikanan 2.655,40 102,72 4.461,47 132,74 1.806,07 68,01

Nilai Ekspor Perikanan (Ribu USS) 15.730,73 44,46 26.429,98 57,45 10.699,25   68,01

- Ekspor Perikanan 15.730,73 44,46 26.429,98 57,45 10.699,25 68,01

Jika dibandingkan dengan tahun 2012 maka capaian IKU pada tahun 2013 sebagaimana

dimaksud di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Volume ekspor perikanan mengalami peningkatan  sekitar 68,01% atau bertambah

sebanyak 1.806,07 ton.

- Nilai ekspor perikanan juga mengalami peningkatan yang sama sekitar 68,01% atau

bertambah sebesar 10.699,25 Ribu US$.

i. Laju Inflasi

Laju inflasi Kalimantan Barat pada tahun 2013 tumbuh sebesar 9,45 % jauh diatastarget sebesar 5,47 %. Penilaian inflasi didasarkan pada data dua kota di Kalbar yaitu

Pontianak dan Singkawang. Kelompok perumahan, air, Listrik, gas, dan bahan bakar

memberi kontribusi terbesar dengan laju inflasi mencapai 12,21% pada tahun 2013, disusul

oleh sektor bahan makanan dengan laju inflasi sebesar 9,82%.

Sebagai negara kepulauan, peranan perdagangan antar pulau akan semakin krusial,

terutama dalam menghadapi AEC 2015. Khusus nya Kalimantan Barat, yang realisasi PAP nya

sebesar Rp. 12.524.122.515 hanya sedikit di atas target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp.

Page 38: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 38/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

31

12.479.029.336 sangat jauh jika dibandingkan dengan Jawa Timur yang mencapai 30 triliun

rupiah menjadi tantangan yang lumayan berat.

Nilai ekspor Kalimantan Barat pada tahun 2013 sebesar USD 1.350,69 juta atau naik

sebesar 3,83 % dibandingkan pada tahun 2012 yang berjumlah USD 1.300,86 juta. Daritarget yang ditetapkan sebesar USD 1.583,86 juta atau pertumbuhan sebesar 12 %,

persentase capaian target indikator kinerja sebesar 31,92 %.

Sementara itu, terhadap Indikator kinerja Provinsi “Nilai Neraca Perdagangan

(ekspor-impor) Kalbar”, dari target kinerja sebesar USD 852,88 juta atau sekitar 12 %

terhadap nilai tahun 2012, pencapaian di tahun 2013 sebesar USD 852,57 juta atau sebesar

11,96 %. Sehingga dengan demikian persentase pencapaian target indikator kinerja sebesar

hampir 100 %. Ekspor Kalimantan Barat pada tahun 2013 didominasi oleh tiga golongan

barang seperti terlihat pada tabel di bawah.

Tabel golongan barang penyumbang ekspor terbesar Kalbar 2013

no Gol Barang (HS) Ekspor 2012

USD Juta

Ekspor 2013

USD Juta

pertumbuhan

(%)

komposisi

ekspor 2013

1 Bijih, kerak dan Abu 377,03 537,69 42,61 41,73

2 Karet dan barang dari 667,77 568,38 -14,88 39,49

3 Kayu, barang dari kayu 199,57 178,29 13,23 13,58

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa ketiga golongan barang tersebut sangat

mendominasi dengan menyumbang sebesar 97,69 % dari total nilai ekspor Kalbar tahun

2013. Menariknya, terjadi peningkatan nilai ekspor yang cukup signifikan pada golongan

barang Bijih, kerak dan Abu logam yaitu sebesar 42,61 %.Sementara itu, nilai impor Kalimantan Barat tahun 2013 berjumlah USD 498,12 juta. Angka

tersebut cukup menggembirakan mengingat pada tahun 2012, nilai impor Kalbar mencapai

USD 539,36 juta. Sehingga dengan demikian pada tahun 2013 terjadi penurunan nilai impor

terhadap nilai tahun 2012 sebesar 7,65 %. Golongan barang penyumbang impor terbesar

bagi Kalbar adalah seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel golongan barang penyumbang impor terbesar Kalbar 2013

no Gol Barang (HS) Impor 2012

USD Juta

Impor 2013

USD Juta

pertumbuhan

(%)

komposisi

Impor 2013

1 Bahan bakar mineral 191,49 273,94 43,06 41,90

2 Bangunan terapung 81,50 56,56 -30,60 21,92

3 Mesin-mesin/pesawat

mekanik

159,64 76,15 -52,30 15,53

Page 39: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 39/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

32

Hambatan pencapaian sasaran ”Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Masyarakat 

Dengan Pendapatan Perkapit a Dia tas Rata-Rata Kebutuh an Hid up Min imum” adal ah 

sebaga i beriku t : 

1) Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan sawah di

Kalbar seluas 546.594 Ha yang sudah dimanfaatkan untuk pertanaman padi baru seluas310.102 Ha (56,47%), dan masih terdapat seluas 236.492 Ha yang belum dimanfaatkan.

2) Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran Drainase,

Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga kurang memberi

kontribusi dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan.

3) Sebagian pelaku usaha perkebunan rakyat belum mampu meningkatkan dan

mempertahankan jumlah dan mutu produksi kebunnya, disebabkan kebanyakan kebun

tidak terawat, pemberian agroinput terbatas, sehingga pertumbuhan tanaman tidak

optimal; Adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) belum mampu

dikendalikan oleh kebanyakan petani;

4) Sebagian petani belum terampil dan disiplin dalam budidaya tanaman perkebunan, disisi

lain kemampuan penyediaan sarana produksi (benih, pupuk, pestisida) untukekstensifikasi, rehabilitasi maupun peremajaan tanaman kurang, sehingga pencapaian

umur produktif menjadi lebih lama dan masa produktif menjadi lebih pendek;

5) Keterbatasan infrastruktur (jalan, listrik, air bersih, kios saprodi) di sentra produksi

perkebunan menghambat pengembangan produktivitas kebun.

6) Kalimantan Barat mengalami puncak inflasi pada awal triwulan III tahun 2013. Hal itu

dipicu oleh kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah diberlakukan penuh pada akhir

triwulan II. Puncak inflasi juga dipengaruhi oleh even keagamaan seperti puasa, lebaran,

sembayang kubur serta pilkada. Selain itu tingginya inflasi juga dipengaruhi oleh kurang

menunjangnya sistem jaringan infrastruktur di Kalimantan Barat terutama jalan raya yang

berakibat pada kondisi harga-harga distribusi (pengangkutan) yang berefek pada harga-

harga barang atau produk (terkendalanya sistem distribusi logistik Kalbar). Hal lain yangtidak kalah penting adalah Kurang maksimalnya pengawasan secara menyeluruh, barang

pokok dan strategis dikarenakan keterbatasan data jalur distribusi/logistik, seperti :

Jumlah Distributor, Keagenan dan Sarana Gudang. Dan kurang lancarnya informasi stock

dan harga bahan pokok dan barang strategis di daerahnya masing-masing secara

kontinyu

7) Belum tersedianya kawasan industri yang dapat mengakselerasi perkembangan sektor

industri Kalimantan Barat dan terjadinya krisis energi listrik di Kalimantan Barat.

8) Kinerja Ekspor Kalbar masih sangat didominasi oleh produk-produk industri hulu karet,

perkayuan (yang bahan bakunya semakin terbatas) dan hasil tambang utamanya bauksit

dengan nilai tambah produk relatif masih rendah. Walaupun pada tahun 2013 terjadi

kenaikan pertumbuhan ekspor, namun masih jauh dari target yang ditetapkan. Kenaikanekspor bijih, kerak dan abu logam sebesar 42,61 % belum dapat membawa kepada

pencapaian target. Hal tersebut dipengaruhi oleh masih terus turunnya nilai ekspor

karet dan barang dari karet.

Page 40: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 40/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

33

Upaya untuk mengatasi hambatan :

1. Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan cetak

sawah serta optimalisasi lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.

2. Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan pembangunan danrehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan pengairan makro seperti saluran,

pintu air maupun bendungan.

3. Membangun UPH baru di sentra produksi perkebunan yang potensial, dan konsolidasi

UPH yang belum operasional serta Membenahi kelengkapan bahan dan peralatan

panen di sentra-sentra perkebunan;

4. Memfasilitasi kebutuhan sarana produksi bagi pelaku usaha perkebunan khususnya

petani melalui bantuan/subsidi benih atau pupuk secara terbatas, serta Membantu

mengatasi bencana yang mengganggu kebun petani, berupa kebanjiran, kekeringan,

maupun serangan hama penyakit yang eksplosif;

5. Mengoptimalkan kinerja pencapaian sasaran program aksi pengembangan komoditi

perkebunan unggulan sehingga memberikan kontribusi yang nyata dalam memacu

peningkatan luas areal, produksi dan produktifitas usaha perkebunan.

6. Pengendalian Inflasi Kalimantan Barat tentunya tidak dapat diatasi oleh Dinas Perindag

sendiri. Di Kalimantan Barat sendiri sudah dibentuk Tim Pengendali Inflasi daerah yang

berkoordinasi dengan asosiasi pedagang, KADIN, Bank Indonesia, Bulog, Pelindo,

produsen bahan pokok, Kepolisian, serta pertamina. Kedepannya penguatan koordinasi

tersebut perlu diperkuat. Selain itu, pembenahan sistem logistik daerah Kalbar perlu

terus digiatkan, dan perlu dimulai dengan melakukan Pemetaan Jalur Distribusi Bahan

Pokok dan barang strategis dan meningkatkan peran serta Kabupaten/Kota dalam

kegiatan Monitoring Stock dan Perkembangan Harga Bahan Pokok dan Barang Strategis.

Dan perlu dikembangkan sistim deteksi dini (EWS) untuk mengantisipasi gejolak stok

dan harga komoditi-komoditi tersebut. Sebagai tambahan, pengembangan sistem resi

gudang Kalbar diharapkan dapat serta menghambat laju inflasi.

7. Peningkatan koordinasi antar stakeholder Kelautan dan Perikanan dalam rangka

peningkatan sinergisitas kebijakan/ Program Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan baik UPT Pusat, Daerah maupun Pemda Kabupaten/ Kota.

8. Untuk mengantisipasi penurunan nilai ekspor Kalbar akibat pemberlakuan UU Minerba,

perlu upaya koordinasi dan konsultasi intensif Pemda Kalbar dengan Kementerian

Terkait, untuk pelaksanaan UU minerba dan Permen ESDM terkaitdi Kalbar,dengan

pertimbangan industri CGA (Chemical Grade alumina yang mempunyai industri turunan

obat, kosmetik dan pasta gigi) Tayan (ANTAM) dan Industri SGA (Smelter Grade alumina

dengan industri turunan alumunium) Ketapang baru mulai beroperasi penuh pada

tahun 2017. Dalam rangka mengantisipasi gejolak investasi dan tenaga kerja yang

bersentuhan langsung dengan keberadaan industri pertambangan tersebut saat ini danbelum adanya pengganti nilai ekspor komoditi bauksit yang mencapai 25-27 % nilai

ekspor Kalbar 3 (tiga) tahun terakhir.

Page 41: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 41/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

34

Tabel Sasaran Strategis 3

Sasaran ini ditujukan untuk mencapai misi ”M EMPERLUAS LAPANGAN KERJA DAN USAHA DENGAN 

BERBASIS EKONNOM I KERAKYATAN , MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI DAN KEKUATAN EKONOM I 

LOKAL TERUTAMA PENGUSAHA KECIL MENENGAH , DAN KOPERASI DENGAN MEMBUKA AKSES KE 

SUMBER MODAL, TEKNOLOGI DAN PASAR UNTUK MEN INGKATKAN DAYA SAING , SERTA MENGGALI ,

MENGEMBANGKAN DAN MELESTARIKAN NILAI - N ILAI BUDAYA , KEKAYAAN BUDAYA DAERAH DAN 

TRAD ISINASIONAL GUNA MEMPERTAHAN KAN KETAHAN AN BUDAYA SEKALIGUS MEWUJUDKAN 

PARAW ISATA BERBASIS BUDAYA DAN KERAKYATAN ” .

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

3. a.

Penanggulangan

Kemiskinan

b. Ketahanan

Pangan

c. Energi

d. Lingkungan

Hidup dan

Penanggulangan

Bencana

Meningkatkan

derajat

kesejahteraan

masyarakat

2. Meningkatnya

kemampuan dan

keterampilan

masyarakat

dalam mengelola

lapangan

pekerjaan serta

meningkatnya

produktivitas

usaha yang

efisien dan efektif 

1. Tingkat pengangguran terbuka 3,45 % 3,48% 100,86

2. Persentase Penduduk Miskin 7,69% 8,74% 113,65

3. Angka partisipasi angkatan kerja 69.75% 77,64% 111.31

4 . Jum lah pene mpat an tr an smig rasi 583 KK /5k abu paten 613/6 ka bupate n 105 / 120

5. Nilai/ omzet koperasi per tahun Rp. 2,579 T Rp. 2,579 T 100

Pencapaian sasaran 3 : Meningkatnya kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam

mengelola lapangan pekerjaan serta meningkatnya produktivitas usaha yang efisien dan

efektif sebagai berikut :

Gambaran Umum Ketenagakerjaan Tahun 2012 dan Tahun 2013

No Uraian 2012 2013

1

2

3

4

Angkatan Kerja

- Bekerja

- Pengangguran

Bukan Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka

2.182.524

 2.106.572

75.952

858.476

71,77 %

3,48 %

2.140.166

 2.053.823

86.343

927.965

69.75 %

4,03 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka pengangguran pada tahun 2013

mengalami kenaikan hal ini disebabkan karena adanya lonjakan lulusan SMTA yang

Page 42: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 42/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

35

tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, lulusan perguruan tinggi yang belum

mendapatkan pekerjaan, belum sesuainya job yang ada dengan permintaan, selain

itu faktor makro juga mempengaruhi kenaikan angka pengangguran yaitu kenaikan

BBM pertengahan Tahun 2013.

Penanganan Kasus Perselisihan Hubungan Industrial yang dapat terselesaikan

di 14 Kabupaten/Kota Tahun 2013

No. Kabupaten / KotaKasus yang dicatatkan / 

terdaftar

Kasus diselesaikan dengan

Perjanjian Bersama

1. Kota Pontianak 39 Kasus 10 Kasus

2. Kabupaten Kubu Raya 28 Kasus 23 Kasus

3. Kabupaten Pontianak 11 Kasus 10 Kasus

4. Kabupaten Sambas 9 Kasus 2 Kasus

5. Kota Singkawang 13 Kasus 13 Kasus6. Kabupaten Bengkayang 2 Kasus 1 Kasus

7. Kabupaten Landak 4 Kasus 3 Kasus

8. Kabupaten Sanggau 6 Kasus 4 Kasus

9. Kabupaten Sekadau 19 Kasus 19 Kasus

10. Kabupaten Sintang 15 Kasus 15 Kasus

11. Kabupaten Kapuas Hulu 2 Kasus 1 Kasus

12. Kabupaten Kayong Utara 32 Kasus 28 Kasus

13. Kabupaten Ketapang 72 Kasus 65 Kasus

14. Kabupaten Melawi - -

J u m l a h 252 Kasus 194 Kasus

Perbandingan Besaran Upah Minimum Bagi Pekerja yang ada pada

Kabupaten/Kota dan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012 dan Tahun 2013

No. Kabupaten/Kota/Prov. UMP/UMK 2012 UMP/UMK 2013

1. Kota Pontianak 995.000,- 1.165.000,-

2. Kabupaten Kubu Raya 945.000,- 1.166.000,-

3. Kabupaten Pontianak 910.000,- 1.143.000,-

4. Kabupaten Sambas 945.000,- 1.122.500,-

5. Kota Singkawang 925.000,- 1.135.000,-

6. Kabupaten Bengkayang 975.000,- 1.255.000,-

7. Kabupaten Landak 940.000,- 1.125.000,-8. Kabupaten sanggau 925.000,- 1.118.000,-

9. Kabupaten Sekadau 910.000,- 1.180.000,-

10. Kabupaten Sintang 950.000,- 1.126.000,-

11. Kabupaten Kapuas Hulu 986.500,- 1.260.000,-

12. Kabupaten Kayong Utara - -

13. Kabupaten Ketapang 1.050.000,- 1.500.000,-

14. Kabupaten Melawi - 1.180.000,-

15. Provinsi 900.000,- 1.060.000,-

Page 43: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 43/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

36

Dari tabel diatas bahwa pada tahun 2013 UMP maupun UMK Provinsi/ 

Kabupaten/kota mengalami kenaikan dari tahun 2012 hal ini dalam upaya untuk

menyesuaikan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat dan dalam upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Penempatan Transmigrasi Daerah Asal dan Setempat

di 6 Kabupaten / 7 Lokasi Penempatan Tahun 2013

NO. Daerah Asal Kabupaten Tujuan Realisasi

1. a. Jawa Barat

b. Jawa Tengah

c. Daerah Istimewa Yogyakarta

d. Banten

Kayong Utara 200 KK

2. a. Jawa Tengahb. Jawa Barat

c. Daerah Khusus Ibu Kota

Kapuas Hulu 105 KK

3. a. Banten

b. Jawa Barat

c. Jawa Tengah

d. Jawa Timur

Kubu Raya 100 KK

4. a. Jawa Barat

b. Banten

c. Jawa Tengah

Ketapang 50 KK

5. Trans Penduduk Setempat Sambas 25 KK

6. Trans Penduduk Setempat Sanggau 133 KK

J u m l a h 613 KK  

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 6 Kabupaten, 7 lokasi penempatan

transmigran baik penduduk asal maupun setempat terealisasi sebanyak 613 KK, dilihat dari

target penempatan 2013 melebihi dari target yang ditentukan yaitu 583 KK walaupun

penempatannya lebih rendah dari tahun 2012 hal ini dalam rangka untuk membenahi segala

permasalahan menyangkut transmigrasi yang ada seperti legalitas lahan yang belum clear

and clean.

Realisasi capaian persentase penduduk miskin yang jauh melampaui target

merupakan hasil positif dari berbagai program penangggulangan kemiskinan yang

dilaksanakan di Provinsi Kalbar. Program kemiskinan yang dijalankan, selain memperluas

lapangan kerja, pemberian bantuan modal melalui kredit mikro, juga menjalankan programpenanggulangan kemiskinan nasional ditingkat daerah (desa), seperti program bantuan

langsung tunai dan beras miskin (Raskin), pembangunan desa tertinggal, pengembangan

usaha agribisnis pedesaan (PAUP), dan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM)

mandiri. Perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN turut andil dalam mengurangi penduduk

miskin melalui corporatesocial responsibility (CSR). Peran serta masyarakat tampak dari

pertumbuhan kredit UNION (CU) yang tersebar di tiap-tiap kecamatan.

Page 44: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 44/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

37

Perkembangan Jumlah Koperasi

No Uraian SatuanKondisi Koperasi Perkembangan

Tahun 2012 Tahun 2013 %

1. Jumlah Koperasi Unit 4.461 4.537 1,70

- Aktif Unit 2.617 2.765 5.66

- Tidak Aktif Unit 1.844 1.905 3.31

2 Jml Kop yang RAT Unit 688 736 6,98

Dari data tabel diatas, dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah koperasi pada tahun 2013

mengalami peningkatan sebesar 1.70 % jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2012. Pada

tahun 2012 jumlah koperasi sebanyak 4.461 unit, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi

sebanyak 4.537 unit. Jika dilihat dari kondisi koperasi yang aktif maupun yang tidak aktif,maka perkembangan jumlah koperasi aktif mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2012

koperasi aktif 2.617 unit, sedangkan pada tahun 2013 menjadi 2.765 unit koperasi.

Sedangkan koperasi yang tidak aktif mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2012 koperasi

tidak aktif 1.844 unit, sedangkan pada tahun 2013 menjadi 1.905 unit koperasi. Jumlah

Koperasi yang melaksanakan RAT pada tahun 2012 sebanyak 688 unit, sedangkan pada

tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 736 ( 698 % ).

Perkembangan Jumlah Anggota dan Tenaga Kerja Koperasi

No Uraian SatuanKondisi Koperasi Perkembangan

Tahun 2012 Tahun 2013 %1. Jumlah Anggota Orang 1.225.082 1.252.962 2,28

2. Jumlah Tenaga Kerja Orang 12.740 12.917 1,39

Seiring dengan bertambahnya jumlah koperasi juga berdampak pada bertambahnya jumlah

anggota koperasi maupun terhadap tenaga kerja koperasi. Dari data pada tabel di atas

terlihat bahwa jumlah anggota koperasi yang pada tahun 2012 sebanyak 1.225.082 orang,

maka pada tahun 2013 telah mencapai 1.252.962 orang, atau meningkat sebanyak 27.880

orang ( 2.28 %). Sedangkan jumlah tenaga kerja koperasi, dimana pada tahun 2012 sebanyak

12.740 orang, dan pada tahun 2013 menjadi 12.917 orang (1,39 %).

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Masih enggannya Perusahan Pengguna Tenaga Kerja melaporkan Lowongan yang

tersedia pada Dinas yang membidangi ketenagakerjaan, sehingga banyak lowongan

yang tidak terisi akibat kurangnya informasi pasar kerja.

2. Masih ada pekerja yang tidak melaporkan kondisi kesehatannya pada perusahaan, masih

terdapat pihak pengusaha yang enggan membayarkan upah kepada pihak pekerja

berdasar UMP yang telah ditetapkan.

Page 45: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 45/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

38

3. Penempatan warga transmigrasi tidak tepat pada jadwal keberangkatan ke lokasi trans

dikarenakan faktor alam, sehingga bantuan pangan non beras dan angkutan beras tidak

terealisir sepenuhnya.

4. Terbatasnya sumber daya yang tersedia baik itu dari segi finansial, SDM, maupun

fasilitas dan infrastruktur terutama dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis, PublikasiKegiatan Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah, Kerjasama, Promosi, dan Investasi serta

Penyusunan Database Koperasi dan UKM.

5. Kurangnya dukungan dan pemahaman akan pentingnya fungsi koordinasi dalam

mensinkronisasikan kegiatan pembinaan koperasi dan UKM, kerjasama, promosi, dan

investasi dari Dinas/ Instansi terkait baik itu dari lingkungan Pemerintah Kabupaten/ 

Kota maupun Provinsi.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi :

1. Melaksanakan pendataan lowongan keperusahaan yang ada di Kalimantan Barat serta

menghimbau kepada perusahaan agar melaporkan data lowongan kepada Dinas yang

membidangi Ketenagakerjaan.

2. Mengadakan kegiatan sosialisasi kepada perusahaan,pekerja dan masyarakat mengenai

masalah ketenagakerjaan. Pihak perusahaan / pengusaha yang memberikan upah tidak

berdasarkan besaran upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota

(UMK) yang telah ditetapkan, disarankan agar mengajukan penangguhan pembayaran

sesuai UMP/UMK yang telah ditetapkan.

3. Mengadakan sosialisasi penempatan TKI dan mengadakan Pembinaan terhadap PJTKI.

4. Upaya sinkronisasi program dan kegiatan baik antara instansi di Provinsi dan antara

provinsi dengan kota/kabupaten dan melakukan sosialisasi tentang arti penting

koordinasi dan sinkronisasi program pembinaan koperasi dan UKM.

5. Perlu dilakukan koordinasi / komitmen pihak pemangku kegiatan Kabupaten bersama

lintas sektor terkait di daerah dan pusat.

Tabel Sasaran Strategis 4

Sasaran ini di tujukan untuk mencapai misi ”M EN INGKATKAN  K EMAMPUAN  K APASITAS 

AKUNTABILITAS  APARATUR  P EMERIN TAH  D AERAH GUNA M ENINGKATKAN  P ELAYANAN 

P UBLIK ,SERTA M ENEMPATKAN  APARATUR YANG P ROFESIONAL DAN  B ERAKHLAK SESUA I D ENGAN 

K APASITAS DAN K EMAMPUAN YANG DIM ILIKI SERTA SESUAI DENGAN P ERATURAN J ENJANG KARIR 

K EPEGAW AIAN YANG BERLAKU ”.

NO

PRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

4. Reformasi

Birokrasi dan Tata

Kelola

Meningkatkan

Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur,

Manajemen

Pemerintahan,

dan Pelayanan

Publik

Meningkatnya

kemampuan

aparatur dalam

memberikan

pelayanan publik

1. Persentase temuan di Provinsi dan

Kab/kota yang telah di Tindak Lanjuti

80% 74.02% 92.53

Page 46: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 46/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

39

Pencapaian sasaran 4 : Meningkatnya kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan

publik sebagai berikut :

Pada Tahun 2013, Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil pemeriksaan dibagi menjadi tindak

lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi, TLHP Itjen Kemendagri, dan TL BPK-RI. Daripemantauan TL yang dilakukan baik secara jemput bola ke daerah maupun melalui Gelar

Pengawasan Daerah, Kabupaten/Kota banyak telah merespon positif walaupun masih banyak

 juga yang kurang aktif yaitu dengan segera melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan Itprov

dengan tingkat penyelesaian telah mencapai kurang lebih sebanyak 74,02% dari target

indikator kerja utama yang ditentukan di Rencana Strategis yaitu sebesar 80% atau telah

mencapai 92,53%.

Untuk TL BPK-RI dan TL Itjen Kemendagri, Inspektorat Provinsi telah mengupayakan

melalui Fasilitasi TL-BPK-RI dan TL Itjen Kemendagri. Dari hasil fasilitasi BPK-RI ini, telah ada

upaya tindak lanjut oleh SKPD terkait sebesar kurang lebih 67,28% dari target indikator kerja

utama yang ditentukan di Rencana Strategis yaitu sebesar 55% atau telah melampaui target

122,33 %, sisanya adalah temuan aset dan kerugian daerah yang memerlukan proses yang

panjang dalam rangka penyelesaiannya.

Begitu juga dengan hasil TL Itjen Kemendagri yang mencapai 65,68% dimana

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 76,83%. Namun tingkat

persentase tersebut termasuk tinggi dari target indikator kerja utama yang ditentukan di

Rencana Strategis yaitu sebesar 82,1 % dari 80% yang ditargetkan.

Persentase Penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi  yang mencapai 92,53 %  dari

target yang ditentukan, jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami kenaikan cukup

signifikan karena tahun lalu pencapaiannya hanya sebesar 74,12%. Kenaikan ini tidak lepas

dari usaha seluruh unsur Pemerintah Daerah Provinsi Kalbar yang proaktif dalam melakukan

tindak lanjut hasil temuan demi mendorong terciptanya opini WTP dari BPK – RI. Walaupunmasih ada SKPD tertentu yang sedikit lambat dalam menindaklanjuti temuan dari Inspektorat

Prov. Kalbar. Selain itu juga dikarenakan belum adanya sanksi yang memberi efek jera

terhadap SKPD yang bersangkutan sehingga penyelesaian TLHP masih sangat lambat.

Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengetahui perkembangan hasil dari Tindak

Lanjut Inspektorat Provinsi Kalbar terhadap SKPD di lingkungan Pemprov. Kalbar. Oleh

karena itu, dengan selesai ditindaklanjutinya hasil temuan tersebut diharapkan dapat

mendorong konsistennya opini WTP terhadap Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang

telah diperoleh pada tahun 2013 yang lalu.

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Kurang responnya SKPD untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan, pejabat yang mutasi,

pejabat yang meninggal dunia hingga pejabat yang telah memasuki usia pensiun.

Terutama untuk temuan-temuan yang pending tahun sebelumnya.

2. Masih kurangnya tenaga auditor yang ahli di bidang keuangan, konstruksi, hukum dan

lainnya, sehingga hasil pemeriksaan dilapangan masih belum optimal.

Page 47: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 47/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

40

3. Masih ada beberapa obrik yang telah disepakati batal diperiksa karena telah diperiksa

oleh Inspektorat Kabupaten ataupun telah diambil alih oleh BPK – RI atau Irjen

Kementerian Dalam Negeri, hal ini tentunya akan berdampak pada capaian target

pemeriksaan reguler yaitu berkurangnya jumlah obrik dalam PKPT Tahun 2013.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi :

1. Pemprov Kalbar segera mengeluarkan payung hukum yang tegas mengatur tentang Tata

cara Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, sehingga diperlukan penerapan sanksi

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Harus ada upaya dari tim tindak lanjut Inspektorat Provinsi Kalbar ke masing – masing

SKPD karena kurang responnya SKPD dalam melakukan tindak lanjut hasil temuan

pengawasan.

3. Fasilitasi pertemuan antara SKPD dengan Tim TL BPK-RI dan Tim TPKD, karena banyak

permasalahan yang belum dimengerti oleh SKPD untuk menindaklanjuti dan dapat segera

disampaikan untuk memperoleh kejelasan.

4. Diberikan tambahan pegawai yang kompeten dibidang teknis, untuk mengoptimalkan

hasil pengawasan Inspektorat Provinsi Kalbar, disamping itu perlu adanya koordinasi dan

komitmen terhadap Inspektorat Kabupaten agar menjunjung tinggi hasil kesepakatan

yang telah disepakati dalam rapat pembahasan PKPT yang disepakati dalam Nota

Kesepakatan Bersama PKPT Inspektorat Provinsi Kalbar.

Page 48: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 48/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

41

Tabel Sasaran Strategis 5

Sasaran ini ditujukan untuk mencapai misi ”M ELAKSANAKAN PEN INGKATAN PEMBANGUNAN 

INFRASTRUKTUR DASAR GUNA MEMPERLAN CAR MOBILITAS PENDUDUK DAN ARUS BARANG SERTA

MEMPERCEPAT  P EMBANGUNAN DAN  P ENGEMBAN GAN  P ARIWISATA DI  W ILAYAH  P EDALAMAN ,P ERBATASAN , P ESISIR DAN   K EPULAUAN SEBAGAI SUMBER  P OTENSI   E KONOMI ”  DAN MISI

”M ELAKSAN AKAN PENGENDALIAN DAN PEMAN FAATAN TATA RUANG DAN TATA GUNA W ILAYAH 

SESUAI DENGAN PERUN TUKAN DAN REGULASI , GUNA MENGH INDA RI KESEN JANGAN W ILAYAH DAN 

TERWUJUDN YA PEMBAN GUNAN YANG BERKELANJUTAN ” .

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

5. Infrastruktur Meningkatkan

Pembangunan

Infrastruktur

Dasar

Meningkatnya

pembangunan

wilayah

pedalaman,

perbatasan,

pesisir dan

kepulauan,

termasukmeningkatnya

pembangunan

kawasan

pedesaan dan

perkotaan

1. Panjang jalan yang dibangun 45.33 km 64.01 km 141.21

2. Persentase panjang jalan nasional

dalam kondisi baik

92.80% 92.64% 99,83

3. Ratio jaringan rawa 0.18% 15.59% 866

4. Ratio jaringan irigasi 13.00% 7.21% 55.46

5. Persentase panjang jalan provinsi

dalam kondisi baik

80 % 79.32% 99,15

6. Prosentase Provinsi, Kab.dan Kotayang RPJMD, Renstra dan Program

Tahunannya sesuai dengan RTWP

dan RTWK /RTW Kota.

70% 80% 114,28

7. Persentase Prov/Kab/Kota yang

RPJM dan program tahunannya

mengikuti RTRWN dan RTR Kawasan

Strategis Nasional

70% 70% 100

8. Panjang jembatan yang dibangun 303m 229m 75.58

9. Ruas jalan nasional yang dipelihara 1.30km 241.20km 18.553.85

10. Ruas jalan provinsi yang dipelihara 188.57km 1.293.10km 685.74

Pencapaian sasaran 5 : Meningkatnya pembangunan wilayah pedalaman, perbatasan, pesisir

dan kepulauan, termasuk meningkatnya pembangunan kawasan pedesaan dan perkotaan

sebagai berikut :

Pada Tahun 2013 capaian indicator diatas dicapai melaui pelaksanaan program

pembangunan jalan dan pemeliharaan, panjang jalan yang dibangun sepanjang 64.01 Km

dan panjang jembatan sepanjang 229 m. Dari kegiatan tersebut tercapai kondisi jalan

mantap pada tahun 2013 sebesar 79.31% apabila dibandingkan dengan capain kondisi jalan

mantap sebesar 78.11% (Tahun 2012) terjadi kenaikan sebesar 1.2%.

Program pembangunan yang dilaksanakan yang tersebar di lima wilayah terjadi peningkatan

kondisi jalan dalam kondisi mantap (kondisi baik + sedang) sebesar 6.25% dari Tahun 2010

sampai dengan Tahun 2012. Dengan capaian kondisi mantap pada Tahun 2010 sebesar

72.06% (Baik 42.76% dan sedang 29.3%) pada Tahun 2012 sebesar 78.11% (Baik 48.60% dan

sedang 29.51%). Pada Tahun 2013 kondisi jalan mantap sebesar 79.31% (Baik 40.43% dan

sedang 38.88%).

Secara umum gambaran capaian indikator sasaran sebagaimana diuraikan diatas dapat

dilihat dari kondisi jalan dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 pada grafik dibawah ini

:

Page 49: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 49/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

42

Kondisi Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi Kalimantan Barat dengan kondisi

baik mengalami kenaikan sebesar 1.05%, dengan capaian kondisi baik pada tahun 2012

sebesar 40,00 % sedangkan pada tahun 2013 sebesar 41.05 %. Kondisi daerah rawa

Kewenangan Provinsi Kalimantan Barat dengan kondisi baik mengalami penurunan

sebesar 2.71% dengan capaian pada tahun 2012 sebesar 71,43 % sedangkan pada

tahun 2013 sebesar 68.72 %. Terjadinya penurunan kondisi baik karena berkurangnya

 jumlah dan luasan daerah irigasi dan rawa yang menjadi kewenangan pemerintah

provinsi Kalimantan Barat beralih menjadi kewenangan pemerintah pusat dan

pemerintah kabupatenkota berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2013

tentang Rawa.

Target rasio jaringan irigasi tahun 2013 adalah 13 %, terealisasi 13 %. Pada tahun

ini untuk lahan budidaya seluas 4.020 Ha dinas PU telah berhasil merehabilitasi saluran

irigasi sepanjang 522,6 KM.

Target rasio jaringan rawa tahun 2013 adalah 0,18 %, terealisasi 1,09 %. Pada

tahun ini untuk lahan budidaya seluas 27.536 Ha dinas Pu telah berhasil merehabilitasi

saluran irigasi sepanjang 300 KM. Terjadinya peningkatan rasio rawa disebabkan

meningkatnya dana DAK tahun 2013 untuk kegiatan rehabilitasi pemeliharaan jaringan

daerah rawa sehingga panjang saluran meningkat menjadi 300 KM

Luas cakupan layanan irigasi dan rawa kewenangan Pemprov. yang dijaga / 

dipelihara 95.089 Ha terealisasi 60.861Ha karena berkurangnya jumlah dan luasan

 jaringan DI dan DR yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi beralih menjadi

kewenangan pemerintah pusat dan kabupaten/kota.

Secara umum gambaran capaian indikator sasaran sebagaimana diuraikan diatas dapat

dilihat dari kondisi jaringan irigasi dan rawa dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun

2013 pada grafik dibawah ini :

Page 50: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 50/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

43

Kondisi jaringan irigasi dengan kondisi baik 40% pada Tahun 2012 dan pada Tahun

2013 mengalami kenaikan 41.05%. Kondisi jaringan irigasi baik mengalami kenaikan

dari tahun ke tahun.

Peningkatan kondisi jaringan rawa dengan kondisi baik pada tahun 2012 sebesar

71.43% dan pada Tahun 2013 sebesar 68.72. Kondisi ini mengalami penurunan sebesar 2.98%

dikarenakan ada perubahan kewenangan daerah rawa semula menjadi kewenangan

pemerintah provinsi menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Page 51: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 51/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

44

Penyelesaian Perda RTRW Kawasan Tahun 2013 dalam 4 (empat) kegiatan

penyusunan RTRW Kawasan dan mendorong Kabupaten untuk menyelesaikan RTRW

Kabupaten melalui kegiatan pendampingan dalam penyusunan RTRW dan konsultasi publik

minimal 2 kali. Sampai pada akhir Tahun 2013 sebagian besar progres penyusunan revisi

RTRW Kabupaten/Kota berada pada tahap pembahasan Raperda RTRW bersama DPRD yaitusebanyak 5 kabupaten/kota (35,7 %). Selain itu, untuk RTRW Kota Singkawang dan Pontianak

sudah di-PERDA-kan.

Provinsi / Kab / Kota yang RPJM dan program tahunannya mengikuti RTRWN dan

RTR Kawasan Strategis Nasional tercapai sebesar 70 %. Pencapaian indicator ini dapat

terlaksana dikarenakan dalam penyusunan RPJMD sudah mengacu kepada Rencana RTRWP

dan RTR Kawasan Strategis Nasional.

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar ruas-ruas jalan provinsi sudah melampaui umur rencana dan

penanganannya terbatas pada pemeliharaan sementara anggaran terbatas sehingga

penanganan tidak sesuai dengan kebutuhan teknis dilapangan.2. Semakin meningkatnya abrasi pantai sehingga panjang pantai kritis akan semakin

bertambah sementara kemampuan untuk merehabilitasi dan pembangunan penahan

abrasi tidak seimbang dengan kerusakan alam.

3. Belum ditetapkannya perubahan peruntukan/fungsi kawasan hutan di Provinsi

Kalimantan Barat melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan sehingga penyusunan

revisi RTRWP dan RTRW Kabupaten/Kota belum bisa ditetapkan dengan peraturan

daerah.

4. Masih terbatasnya alokasi dana untuk menangani peningkatan maupun pemeliharaan

 jalan secara berkala sesuai manajemen pengelolaan penanganan jalan, sehingga pola

dan tingkat kerusakan jalan semakin bervariatif, dan komulatif yang akibatnya

penanganan perbaikan memerlukan dana semakin besar.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam

pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar ruas-ruas jalan provinsi sudah saatnya ditangani dengan program

peningkatan, baik karena umur pelayanan sudah melampaui umur rencana 10 tahun juga

karena masih banyak ruas-ruas jalan yang berlum beraspal.

2. Meningkatkan dan memelihara saluran irigasi yang dapat mengairi lahan budidaya

pertanian yang mempunyai potensi yang besar.

3. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Penataan Ruang yang dipimpin oleh Sekretaris

Daerah Provinsi Kalimantan Barat selaku Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah

Provinsi Kalimantan Barat pada 9 Desember 2013 mengarahkan agar penyelesaian revisiRTRW Provinsi Kalimantan Barat mengacu Pasal 30 dan Pasal 31 Peraturan Pemerintah

Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Instruksi Presiden

Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelesaian Penyusunan RTRW Provinsi dan

Kabupaten/Kota sehingga tidak harus menunggu selesainya substansi kehutanan. Hal ini

dilakukan dengan pertimbangan keterlambatan penyelesaian RTRW berimplikasi pada

terhambatnya investasi di daerah dan terbukanya potensi konflik dalam pemanfaatan

ruang.

Page 52: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 52/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

45

Tabel Sasaran Strategis 6

Sasaran ini ditujukan untuk mencapai misi ”M EN EGAKKAN  S UPREMASI  H UKUM , M ENINGKATKAN 

K EADILAN  S OSIAL, D AN  P ERLINDUNGAN  H AK  ASASI  M ANUSIA G UN A M ENDUKUNG  T ERCIPTANYA

K EHIDUPAN  M ASYARAKAT  Y ANG  R UKUN , AMAN  D AN  D AMAI ; M ELAKSAN AKAN  P EMERATAAN  D AN 

K ESEIMBANGAN  P EMBANGUNAN  S ECARA B ERKELAN JUTAN  U NTUK  M ENGURANGI  K ESENJANGAN 

ANTAR  W ILAYAH  D ENGAN  T ETAP  M EMPERHATIKAN  ASPEK  E KOLOGI  D ALAM  P EMAN FAATAN 

S UMBER  D AYA ALAM ; M ENGGALI  D AN  M ENGEMBAN GKAN  N ILAI -N ILAI  D AN  K ERAGAMAN  B UDAYA

S ERTA M EMANFAATKAN  K EINDAHAN  ALAM  U NTUK  K EPENTINGAN  K EPARIWISATAAN .

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

6. a. Daerah

Tertinggal,

Terdepan, Terluar

dan Pasca Konflik

b.Kebudayaan,kreatifitas dan

inovasi teknologi

Meningkatkan

Pemerataan

Pembangunan,

Keadilan,

Keamanan,Kedamaian, serta

Ketahanan

Budaya

Terciptanya

kehidupan

masyarakat yang

rukun, aman, dan

damai

1. Persentase penurunan pelanggaran

ketertiban umum

90% 85% 94,44%

2. Jumlah fakir miskin yang

diberdayakan

2325 kk 2395 kk 103,01

3. Jumlah komunitas adat terpencil(KAT) yang diberdayakan

20 kk 20 kk 100

4. Jumlah penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) yang

diberdayakan

400 kk 400 kk 100

5. Jumlah kunjungan Wisatawan

mancanegara

32.000 orang 27.030 orang 84.47

6. Jumlah wisatawan Nusantara 1.600.000 orang - orang -

7. Jumlah pengeluaran wisatawan per

tahun

Rp. 32 Trilyun Rp. 317.602.500.000 0,99

8. Jumlah pentas seni dan budaya

daerah

12 kali 22 kali 183,33

Pencapaian sasaran 6 : Terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, aman, dan damai

sebagai berikut :

Keterkaitan program prioritas meningkatkan pemerataan pembangunan, keadilan,

aman dan damai serta ketahanan budaya dengan RPJMN yaitu pada program prioritas ke 10

dan 11 yaitu program prioritas daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca-konflik dan

program prioritas kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi.

Arah kebijakan program prioritas (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca-

konflik untuk mengutamakan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan,

terluar serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pasca konflik. Sedangkan arah

kebijakan program prioritas (11) kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi di arahkan

pada pengembangan dan perlindungan kebhinekaan budaya, karya seni, dan ilmu serta

apresiasinya, untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuhmapannya jatidiri dan kemampuan adaptif kompotitif bangsa yang disertai pengembangan inovasi, ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dilandasi oleh keunggulan indonesia sebagai negara

maritime dan kepulauan.

Program prioritas ini dalam RPJMD diarahkan pada penegakan hukum, ketentraman

dan ketertiban umum; pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal,

Page 53: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 53/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

46

peningkatan ketahan budaya, pembangunan dan pendidikan politik masyarakat; peningkatan

kemampuan kelembagaan legislatif; serta penataan PERDA.

Pencanangan Tahun Kunjungan Wisata pada tahun 2010 yang lalu belum begitu

banyak memberi dampak terhadap pembangunan kebudayaan & pariwisata di KalimantanBarat, terutama pembangunan sarana prasarana Destinasi Pariwisata. Hal iniTerbukti belum

adanya kualitas standart destinasi unggulan yang ditunjang dengan sarana prasarana

lengkap lainnya, selain Kota Singkawang.

Jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan

mancanegara yang berkunjung atau berwisata ke Kalimantan Barat terus mengalami

peningkatan periode 2012 – 2013, secara tidak langsung berimbas pada kenaikan pada PAD

Kalimantan Barat. Meski tidak terlalu besar, kenaikan tersebut dapat dijadikan sebagai tolok

ukur untuk kemajuan Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Barat ke arah yang lebih baik.

Hal ini bisa menjadi bahan evaluasi apabila kepariwisataan di Kalimantan Barat benar – benar

di proyeksikan sebagai asset pendapatan daerah untuk meningkatkan perekonomianmasyarakat Kalbar.

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya mutu program bidang keamanan dan ketertiban umum.

2. Masih banyak daerah di Provinsi Kalimantan Barat yang sulit/belum terjangkau untuk

pelayanan prima bidang hukum.

3. Pemahaman keluarga PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dalam

pemanfaatan bantuan (stimulan) yang kurang maksimal. Hal ini disebabkan tingkat

pendidikan yang kurang serta bimbingan yang diberikan.

4. Daya tampung Shelter bagi pekerja migran bermasalah dan orang terlantar yangmasih kurang mencukupi sehingga tidak dapat menampung jumlah pekerja migran / 

orang terlantar yang akan dikembalikan kedaerah asal.

5. Belum optimalnya kegiatan promosi pariwisata baik promosi ke luar daerah maupun

dalam penyediaan bahan-bahan promosi.

6. Belum terbentuk kelembagaan yang menangani kepemudaan dan keolahragaan

disetiap kab/kota, sehingga menyulitkan dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas

7. Masih lemahnya penanganan isu-isu strategis seperti   trafficking, KDRT karena

menyangkut lintas sektor pemerintah, LSM dan lintas negara.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi sasaran

ini adalah sebagai berikut:

1. Lebih meningkatkan mutu penyusunan program bidang keamanan dan ketertiban

umum dengan mengacu pada ketentuan.

2. Meningkatkan koordinasi ke Kabupaten/Kota dalam menangani kasus–kasus

pelanggaran Hukum dan HAM.

Page 54: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 54/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

47

3. Memberikan bimbingan bagi keluarga untuk peningkatan pemahaman dalam

pemanfaatkan stimulan serta peningkatan kerjasama dari tingkat

Provinsi,Kabupaten,dalam memacu pelaksanaan program.

4. Melakukan koordinasi dengan pemda provinsi agar diupayakan membangun shelter

yang memadai (rekomendasi dari DPRD) adalah pembangunan RPTC (RumahPerlindungan Trauma Center).

5. Mengupayakan agar Dinas/Badan Provinsi menginformasikan data, baik itu terkait

kegiatan ataupun jumlah dana yang tersedia secara transparan.

6. Meningkatkan promosi kebudayaan dan pariwisata melalui promosi kedalam dan luar

daerah/luar negeri, media massa dan elektronik dan asosiasi pariwisata serta

perusahaan-perusahaan penerbangan.

7. Mengoptimalisasikan lembaga/instansi yang telah terbentuk dan diikuti oleh sosialiasi

perlunya dibentuk lembaga/instansi yang menangani masalah kepemudaan dan

keolahragaan.

8. Meningkatkan koordinasi antar dinas/Instansi terkait dalam lingkup Provinsi

Kalimantan barat dan dengan Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Pusat dalampenanganan kasus terhadap perempuan dan anak.

Page 55: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 55/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

48

Tabel sasaran Strategis 7

Sasaran ini ditujukan untuk mencapai misi “M ENGEMBAN GKAN  J ARINGAN  K ERJASAMA ANTARA

P EMERIN TAH  D AERAH DENGAN   P IHAK  S WASTA  B AIK DALAM  T ATARAN   LOKAL, R EGIONAL,

N ASIONAL MAUPUN   I NTERNASIONAL MELALUI   P ENYEDIAAN   S ARANA DAN   P RASARANA

I NFRASTRUKTUR SERTA SDM  YANG  M EMADAI ” .

NO PRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGIS 7

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

7. Iklim Investasi

dan Iklim usaha

Meningkatkan

Kemampuan

Pembiayaan

Pembangunan

Meningkatnya

kemampuan

pembiayaan

pembangunan

dengan

mendorong

masuknya

investor dalam

dan luar negeri

1. PDRB

a. Harga Berlaku Rp. 73,61 T - -

b. Harga Konstan 2000 Rp. 32,69 T - -

c. Per Kapita Rp. 18,50 Jt Rp. 18,30 Jt 98,92

2. Jumlah PAD Rp. 1.376.087.889.228 Rp. 1.340.784.568.677 97.43

3.Pertumbuhan ekonomi 7,28 % 6,08 % 83,52

4. Jumlah PMDN yang

berinvestasi

141 Proyek 144 Proyek 102,13

5. Jumlah PMA yang

berinvestasi

88 Proyek 91 Proyek 103,41

Pencapaian sasaran 7 :  Meningkatnya kemampuan pembiayaan pembangunan dengan

mendorong masuknya investor dalam dan luar negeri sebagai berikut :

Realisasi Investasi merupakan indikator kunci capaian kinerja penanaman modal.

Mengingat bahwa realisasi investasi menunjukkan realibilitas/kondisi yang sebenarnya terjadi

dilapangan. Realisasi Investasi didasarkan pada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

yang disampaikan dan menjadi kewajiban semua investor yang telah memperoleh izin prinsip

penanaman modal (Pendaftaran Penanaman Modal, Izin Prinsip dan Izin Usaha) dari

Pemerintah. LKPM itu sendiri merupakan sumber informasi atas tahapan kegiatan nyata yang

dilakukan oleh perusahaan/investor dalam merealisasikan rencana investasinya baik dalam

bentuk administratif (berbagai jenis perizinan) maupun dalam bentuk fisik (pengadaan lahan,

gedung, mesin dan peralatan) sampai perusahaan tersebut siap melakukan produksi

komersial.

Kumulatif Rencana Nilai Investasi secara umum terus meningkat, dimana capaian

kinerja penanaman modal diukur berdasarkan kumulatif realisasi PMDN dimana sampai

tahun 2013 naik sebesar 2,75 %, dimana pada tahun 2012 rencana investasi sebesar Rp

63.733.290540.000,- meningkat menjadi sebesar 65.483.314.630.000,- pada tahun 2013.

Demikian halnya dengan realisasi investasi PMDN, tercatat pada tahun 2013 meningkat

sebesar 31,03 %, yaitu dari realisasi investasi sebesar Rp. 13.177.576.050.000,- pada tahun

2012 meningkat menjadi sebesar Rp 17.266.076.950.000 yang merealisasikan investasinya

ditahun 2013.

Perkembangan rencana dan realisasi proyek investasi PMDN setiap tahunnya terus

menunjukan peningkatan. Kumulatif rencana proyek investasi PMDN tahun 2013 naik

sebesar 1,89 %, dimana pada tahun 2012 rencana proyek sebanyak 212 proyek meningkat

menjadi sebanyak 216 proyek pada tahun 2013. Demikian halnya dengan realisasi proyek

PMDN, tercatat pada tahun 2013 meningkat sebesar 3,60 %, yaitu dari 139 proyek yang

realisasi pada tahun 2012 meningkat menjadi 144 proyek yang merealisasikan investasinya

ditahun 2013.

Page 56: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 56/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

49

Rencana dan realisasi kumulatif perkembangan investasi PMDN di Kalimantan Barat

tahun 2008 s/d 2013 dapat di lihat pada tabel dan grafik sebagai berikut:

TABEL RENCANA DAN REALISASI KUMULATIF PERKEMBANGAN PMDN

DI PROVINSI KALIMANTAN BARATTAHUN 2008 – 2013

NO TAHUN

PMDN

RENCANA REALISASI PERSENTASE %

JUMLAH

PROYEK 

INVESTASI

(Rp. Juta)

JLH

PRY

INVESTASI

(Rp.Juta)

JLH

PRY

INVESTASI

1 2008 168 43.613.640,96 118 5.201.254,75 70,24 11,93

2 2009 181 50.094.936,00 129 6.339.179,61 71,27 12,64

3 2010 189 53.247.668,00 137 8.381.741,96 72,49 15,75

4 2011 201 57.233.586,71 138 10.004.669,43 68,66 17,48

5 2012 212 63.733.290,54 139 13.177.576,05 65,57 20,68

6 2013 216 65.483.314,63 144 17.266.076,95 66,67 26,37

Page 57: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 57/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

50

Capaian kinerja penanaman modal diukur berdasarkan kumulatif realisasi PMA

tahun 2012, nilai rencana investasi PMA sebesar US $.5.681.305,93 dan di tahun 2013 menjadi

sebesar US $. 5.980.338,25 atau meningkat sebesar 5,26 %. Selanjutnya kumulatif nilai

realisasi investasi PMA secara umum juga menunjukkan peningkatan dimana pada pada

tahun 2013 telah meningkat sebesar 30,50 % atau senilai US $ 2.067.252,81 pada tahun 2012

dan meningkat pada tahun 2013 senilai US $.2.697.816,72.

Perkembangan rencana dan realisasi proyek PMA setiap tahunnya juga terus

menunjukan peningkatan. Kumulatif rencana proyek PMA pada tahun 2013 naik sebesar

2,16 % dimana pada tahun 2012 rencana proyek sebanyak 232 proyek meningkat menjadi

sebanyak 237 proyek pada tahun 2013. Demikian halnya dengan realisasi proyek PMA,

tercatat pada tahun 2013 meningkat sebesar 7,06 %, yaitu dari 85 proyek yang realisasi

pada tahun 2012, meningkat menjadi 91 proyek yang terealisir pada tahun 2013.

Rencana dan realisasi kumulatif perkembangan investasi PMA di Kalimantan Barat

tahun 2008 s/d 2013 dapat di lihat pada tabel dan grafik sebagai berikut :

TABEL RENCANA DAN REALISASI KUMULATIF PERKEMBANGAN PMA DI KALIMANTAN

BARAT TAHUN 2008 s/d 2013

NO TAHUN

PMA

RENCANA REALISASI PERSENTASE

JLH

PRY

INVESTASI

(US$ RIBU)

JL

H

PR 

Y

INVESTASI

(US$ RIBU)

JLH

PRY

INVE

STASI

1 2008 154 2.492.407,12 53 786.297,15 34,42 31,55

2 2009 173 2.778.897,07 58 944.177,87 33,53 33,98

3 2010 198 3.882.133,67 66 1.122.749,15 33,33 28.92

4 2011 216 4.135.482,60 77 1.390.304,22 35,65 33,62

5 2012 232 5.681.305,93 85 2.067.252,81 36, 84 36,39

6 2013 237 5.980.338,25 91 2.697.816,72 38,39 45,11

Page 58: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 58/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

51

Berdasarkan sektor usaha, dari 144 proyek-proyek PMDN yang direalisasikan Sektor

Primer dengan Bidang Usaha Perkebunan menduduki peringkat terbanyak yakni 61 proyekdengan nilai realisasi mencapai 13,05 Trilyun rupiah yang direalisasikan. Sementara dari 91

proyek–proyek PMA yang direalisasikan Sektor Primer dengan Bidang Usaha Perkebunan

 juga menduduki peringkat terbanyak yakni 53 proyek dengan nilai realisasi mencapai 1,94

milyar US dollar yang direalisasikan. Data tersebut menunjukkan Sektor Primer dengan

bidang usaha perkebunan masih mendominasi bidang usaha yang paling diminati di Provinsi

Kalimantan Barat. Peningkatan secara signifikan di sektor Sekunder diperlukan percepatan

infrastruktur (Jalan, Listrik, Pelabuhan) yang memadai.

Page 59: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 59/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

52

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten/ Kota belum seluruhnya memiliki data dan informasi Penanaman Modal di

wilayahnya yang dapat dipromosikan dan dikerjasamakan sehingga menyulitkan dalam

memberikan informasi kepada calon investor.2. Data yang diterima dari kabupaten/kota dan instansi terkait masih perlu dimutakhirkan

secara berkala.

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam

pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Menghimbau serta mendorong Kabupaten/Kota untuk menganggarkan dana untuk

penyusunan data dan informasi penanaman modal di wilayahnya dapat dipromosikan

dan dikerjasamakan kepada calon investor.

2. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam

perencanaan investasi makro dan kerjasama dunia usaha yang berorientasi pada

unggulan daerah serta mengintegrasikan program antar sektor dan antarInstansi/Institusi.

Tabel Sasaran Strategis 8

Sasaran ini ditujukan untuk mencapai misi “M ELAKSANAKAN  P EN INGKATAN  S ISTEM  P ELAYANAN 

D ASAR DALAM  B IDANG  S OSIAL, K ESEHA TAN , P END IDIKAN , AGAMA, K EAMAN AN DAN  K ETERTIBAN 

M ELALUI  S ISTEM  K ELEMBAGAAN  M ANAJEMEN YANG E FISIEN DAN  T RAN SPARAN ” 

NO PRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGIS 8

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

8. Kesehatan Meningkatkan

Derajat Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya

kemandirian

masyarakat dalam

mewujudkan

Kalbar sehat

1. Angka harapan hidup 73,6 tahun 66,92 tahun 90,92

2. Prosentase Angka kesembuhan

penderita TB Paru BTA+

90 % 91.8% 102

3. Angka penemuan kasus malaria

per 1.000 penduduk

5 per mil 3.10 per mil 62

4. Angka “Acute Flaccid Paralysis”

(AFP) pada anak usia <15th per

100.000 anak

29 kasus 39 kasus 134.48

5. Angka kesakitan demam

berdarah dengue (DBD) per

100.000 penduduk

<10 per 100.000

pnddk

1,20 per 100.000

pnddk

12

6. Persentase posyandu aktif 47 % 32% 68.09

7. Persentase rumah sakit yg

menyelenggarakan 4

pelayanan kesehatan spesialis

dasar

45 % 55% 122,22

Pencapaian sasaran 8 : Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mewujudkan Kalbar

sehat sebagai berikut :

Gizi buruk di Kalimantan Barat sampai saat ini masih merupakan masalah gizi

yang sangat perlu diperhatikan dibandingkan dengan masalah-masalah gizi yang lainnya.

Berdasarkan laporan gizi buruk provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 sebesar 239 kasus,

meninggal sebanyak 7 kasus. Meningkat dari tahun 2012 sebanyak 215 kasus dengan

Page 60: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 60/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

53

 jumlah kematian yg sama. Tahun 2013, jumlah kasus gizi buruk di Provinsi Kalimantan

Barat cenderung meningkat sebesar 21 kasus dari tahun 2012.

Di dalam Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan sasaran

program Perbaikan Gizi Masyarakat diantaranya adalah ditanganinya kasus gizi buruk

yang ditangani sesuai standar tatalaksana gizi buruk. Dari jumlah kasus yang berhasil di

temukan oleh petugas sebanyak 100% kasus sudah ditangani sesuai standar operasional

tersebut. Namun masih ada ditemukan kasus yang meninggal sebanyak 7 orang, hal

tersebut dikarenakan kasus gizi buruk dengan penyakit penyerta (komplikasi) yang berat

antara lain balita dengan HIV/AIDS, TBC /Pneumonia Berat dan kelainan/cacat bawaan.

Data tahun 2013, menujukan bahwa Data Posyandu di Provinsi Kalimantan Barat

sebesar 32% masih di bawah target yang di harapkan sebesar 47%. Posyandu

merupakan lembaga yang dikonsepkan menjadi ujung tombak kesehatan masyarakat

diharapkan dapat menyentuh lapisan masyarakat terbawah. Oleh sebab itu perlu adanya

dukungan dari semua pihak terkait dan masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan

dan mengaktifkan kembali posyandu.

Adapun permasalahan yang ditemui di tingkat Posyandu antara lain:

1. Kader yang belum terlatih masih banyak dan Dropout kader juga sangat tinggidikarenakan masalah ekonomi.

2. Balita dengan umur diatas 1 tahun (setelah selesai masa imunisasinya) mereka jarang yang

berkunjung ke Posyandu.

3. Kesadaran untuk mengembangkan dana sehat maupun usaha produktif masih sangat

kurang.

Page 61: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 61/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

54

Untuk Capaian AFP rate (Acute Flaccid Paralysis ) pada anak dibawah 15 tahun

per 100.000 penduduk adalah 37 Kasus dengan target rencana pencapaian 29 kasus lebih

tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 yang menemukan 28 kasus dengan target 30

kasus. Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus lumpuh

layuh akut pada anak usia <15 tahun yang merupakan kelompok rentan terhadap

penyakit polio, dengan indikatornya adalah AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

dengan target capaian adalah 2. AFP rate tingkat Provinsi Kalimantan Barat dalam lima

tahun terakhir hanya pada tahun 2010 yang tidak mencapai target yaitu sebesar 1,9.

Untuk pencapaian tahun 2012 merupakan capaian tertinggi selama lima tahun dari 2008

s/d 2012 sebesar 2,8 dengan jumlah kasus AFP yang ditemukan sebanyak 37 kasus.

Kabupaten dengan capaian tertinggi tahun 2012 adalah Kota Singkawang dengan

capaian AFP rate sebesar 8 sedangkan yang belum menemukan kasus AFP tahun 2012

ada 2 Kabupaten yaitu Kapuas Hulu dan Kayong Utara.

Tujuan dari Surveilans AFP adalah :

1. Mengidentifikasi daerah resiko tinggi, untuk mendapatkan informasi tentang adanya

transmisi Virus Polio Liar (VPL), Vaccine Derived Polio Virus (VDPV) dan daerah

dengan kinerja surveilans AFP tidak memenuhi indikator.

2. Memantau kemajuan program eradikasi polio.

3. Mendeteksi setiap kasus polio paralitik yang mungkin terjadi.

Pencapaian indikator sasaran ”AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun” dilaksanakan

antara lain melalui kegiatan berikut ini:

1. Menemukan semua kasus AFP yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

2. Melacak semua kasus AFP yang ditemukan dengan segera agar spesimen terjaga

adekuatnya.

3. Mengumpulkan dua spesimen untuk semua kasus AFP yang ditemukan.

4. Memeriksa spesimen kontak terhadap Hot Case untuk mengetahui adanya sirkulasi

VPL.

Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2013 adalah 17,20 per

100.000 penduduk dari yang ditargetkan <10 per 100.000 penduduk.

Situasi DBD tahun 2013 ini tercatat 775 kasus ( IR=17,20 / 100.000 penduduk)

dengan kematian 13 (CFR=1,68) walau terjadi penurunan kasus namun kita harus tetap

meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan kasus yangdiperediksi tahun 2014.

Pada tahun 2013 angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk sebanyak

3,10 per 1.000 penduduk, sedangkan target rencana pencapaian 5 per 1.000 penduduk.

Dilihat dari target indikator yang ditetapkan di Provinsi Kalimantan Barat penemuan

kasus menderita malaria, tetapi secara pencapaian kinerjanya mengalami peningkatan

dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 50%.

Page 62: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 62/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

55

Angka kesakita malaria di Kalimantan Barat yang dilaporkan terus meningkat

secara signifikan dalam tiga tahun terakhir, jumlah kasus malaria secara kumulatif pada

tahun 2008 (67.540), tahun 2009 (104.029) dan tahun 2010 (142.812), pada tahun 2011

(146.929) serta tahun 2012 (90.421).

CAPAIAN ANNUAL PARASITE INSIDEN (API) TAHUN 2013

Untuk menentukan peta stratifikasi daerah malaria, maka digunakan indikator

API (Annual Parasite Incidence) sebagai dasar menentukan suatu wilayah dengan besaranincidence yaitu malaria. Berdasarkan jumlah API (Annual Parasite Incidence) Kalimantan

Barat termasuk daerah dengan kategori Moderatte Case Incidence yaitu terletak 1 - <

5%. Pada tahun 2013 stratifikasi endemisitas malaria di Kalimantan Barat sudah

berdasarkan indikator API karena sebagian besar kasus malaria di Kalimantan barat

sudah melakukan penegakan diagnose berdasar laboratorium. Dari stratifikasi

endemisitas dengan menggunakan indikator API ini, pada tahun 2012 terdapat 3

Kabupaten masuk dalam kategori MCI (Moderate Case Incidence) yaitu Kabupaten

Bengkayang, Kabupaten Sintang dan Kab. Kapuas Hulu. Selebihnya Kabupaten/Kota

masuk dalam kategori LCI (Low Case Incidence). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Page 63: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 63/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

56

Annual Parasite Incident (API) tahun 2013 sebesar 1,01 per 1.000 penduduk dari target

1,5 per 1.000 penduduk, hal ini berarti bahwa pada masyarakat Kalimantan Barat terjadi

penurunan resiko penularan malaria sebesar 0,29 per 1.000 penduduk sementara

idealnya 1%. Dengan demikian Provinsi Kalimantan Barat berada pada Low Case Insiden

karena API < 1.

Di tingkat global, Stop TB Partnership sebagai bentuk kemitraan global,

mendukung negara-negara untuk meningkatkan upaya pemberantasan TB,

mempercepat penurunan angka kematian dan kesakitan akibat TB serta penyebaran TB

di seluruh dunia. Stop TB Partnership telah mengembangkan rencana global

pengendalian TB Tahun 2011-2015 dan menetapkan target dalam pencapaian Tujuan

Pembangunan Milenium untuk TB.

Berdasarkan angka prevalensi kejadian tuberkulosis di propinsi Kalimantan Barat

yaitu 210 per 100.000 penduduk, maka estimasi penderita tuberkulosis yang harus

ditemukan tahun 2013 adalah 9.760 orang dengan target cakupan penemuan BTA (+) 70

% yaitu 6.832 kasus, hal ini berdasarkan populasi penduduk Kalimantan Barat 4,647,407penduduk.

Dengan adanya Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 tentang

Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomo 147 tentang perizinan Rumah

Sakit, Peraturan Menteri Nomor 340 tentang klasifikasi Rumah Sakit, maka setiap Rumah

Sakit harus mempunyai izin Operasional dan harus ditentukan klasifikasinya, hal ini

adalah syarat wajib untuk sebuah Rumah Sakit.

Untuk tahun 2012 target Rumah Sakit yang sudah mempunyai izin operasional

dari 34 Rumah Sakit adalah 60%, tetapi realisasinya baru tercapai 73,53%. Untuk tahun

2013 ditargetkan 75% dan realisasinya dari yang ditargetkan baru mencapai 65%. Artinya

terjadi penurunan dari target yang ditetapkan, hal ini terjadi dimana target indikatornya

tahun 2013 meningkat, sementara jumlah rumah sakit tidak berubah yang

mempergunakan perizinan kesehatan selama tahun 2013.

Kondisi ini disebakan oleh masih ada Rumah Sakit yang persyaratan belum

terpenuhi, terutama masalah administrasi dan manajemen, sumber daya manusianya,

pelayanannya, sarana-prasarananya dan alat kesehatan. Melalui program dan kegiatan

yang ada seksi pelayanan kesehatan rujukan telah berusaha melakukan pembinaan,

pengawasan dan pembimbingan supaya setiap Rumah Sakit bisa mempunyai izin

operasional.

Page 64: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 64/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

57

Rumah Sakit di Provinsi Kalbar yang Sudah Mendapatkan izin operasional tahun

2013

NO NAMA RUMAH SAKIT KLS

IZIN

OPERASIONAL

PENETAPAN

KELAS KET

I. PROVINSI & KOTA PTK  ADA BELUM ADA BELUM

1 RSU.dr.Soedarso B Ada Ada Pendidikan

2 RSU St. Antonius B Ada Ada

3 RSU Yarsi D Ada Ada

4 RS Pro Medika D Ada Ada

5 RSB. Jeumpa C Ada Ada

6 RSIA ABK C Ada Ada

7 RS. Bayangkara D Ada Ada

8 RSB Nabasa - Ada Belum

9 RS Khusus Prov - Belum Belum

10 RSU Kota Pontianak - Ada Belum

II. KAB KUBU RAYA

11 Rumkit.TK.III C Ada

12 Rumkit Lanud Supadio - Belum Belum

13 RSIA Anugerah - Ada Belum

III. KAB PONTIANAK 

14 RSUD Dr. Rubini C Ada Ada

IV. KOTA SINGKAWANG

15 RSUD Dr.A.Azis C Ada Ada

16 RS. Kusta - Belum Ada

17 RS.Jiwa Prov B Ada Ada

18 RS.St. Vincetius D Ada Ada

19 RS.Harapan Brsma - Ada Ada

20 Rumkit TK.IV D Ada Ada

V. KAB. SAMBAS

21 RSUD Pemangkat D Belum Belum

22 RSUD Sambas D Belum Belum

23 RSU Elisabeth D Ada

VI. KAB. BENGKAYANG

24 RSUD Bengkayang D Belum Belum

25 RSU Bethesda Serukam D Ada Ada

VII KAB LANDAK 

26 RSUD LANDAK D Belum Belum

VIII KAB SANGGAU

27 RSUD Sanggau C Ada Belum

28 RSU Parindu D Ada Belum

IX. KAB SEKADAU

29 RSUD Sekadau D Belum Belum

X. KAB SINTANG

Page 65: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 65/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

58

NO NAMA RUMAH SAKIT KLSIZIN

OPERASIONAL

PENETAPAN

KELASKET

30 RSUD Ade M. Djoen C Ada Ada

XI KAB MELAWI

31 RSUD Melawi D Belum BelumXII KAB KAPUAS HULU

32 RSUD Dr.A.DiPonegoro D Ada Belum

XIII KAB. KETAPANG

33 RSUD dr. Agoesdjam C Ada Ada

34 RSU Fatimah C Ada Ada

JUMLAH 26 9 19 14

Tahun 2012 target Rumah Sakit terakreditasi adalah 40,77%, realisasinya baru

mencapai 47,06%, artinya realisanya target tahun 2012 sudah tercapai 100%. Sedangkan

tahun 2013 target capaian rumah sakit terakreditasi 75% dan realisanya capaiannya 60%.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan, akan tetapi dilihat dari

target tahun 2013 penurunan realisasi ini diikuti pula dengan kenaikan target di tahun

2013 sebesar 75%. Untuk tahun 2014 semua Rumah Sakit harus menerapkan system

akreditasi model terbaru versi 12.

Ditargetkan tahun 2012 Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 Pelayanan

Keshatan Rujukan Spesialis Dasar adalah sebesar 40,77%, tetapi realisasinya baru

mencapai 32,40%. Sedangkan tahun 2013 ditargetkan 50% dan mencapai 55%, artinya

tahun 2013 Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Rujukan

Spesialis Dasar sudah mencapai target sesuai yang ditetapkan. Walaupun realisasinya

sudah mencapai dari target yang ditetapkan namun secara keseluruhan rumah sakitmasaih ada yang belum mampu untuk menyediakan 4 pelayanan 4 pelayanan spesialis

dasar. Hambatannya adalah tenaga spesialis masih banyak yang tidak mau ditugaskan di

RSUD dengan berbagai alasan antara lain : sarana prasarana tidak lengkap, insentif yang

tidak sesuai dan lain sebagainya.

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya koordinasi antara Pengelola surveilans Kabupaten dengan pengelola

surveilans RS sehingga sering terjadi keterlambatan laporan kasus.

2. Masih kurangnya pemahaman tentang kriteria kasus lumpuh layuh yang harus

diambil sampel spesimennya di Rumah Sakit atau di Puskesmas.3. Surveilans aktif masih belum bisa berjalan secara maksimal sehingga sering ada

kasus yang terlambat ditemukan.

Page 66: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 66/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

59

Upaya Pemecahan dalam mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam

pencapaian kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

1. Menyusun suatu strategi pelayanan kesehatan yang bermutu, murah dan terjangkau

oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mempertimbangkan berbagai aspek sepertigeografis, ekonomi serta sosial budaya.

2. Dengan adanya perubahan pola penyakit menjadi suatu tantangan untuk sedini

mungkin melakukan suatu tindakan pencegahan/preventif dengan deteksi dini faktor

resiko agar prevalensi penyakit tidak menular (PTM) tidak semakin mehingkat, sehinnga

menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat PTM di Kalimantan Barat.

3. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya dari

kebiasaan buruk yang berdampak timbulnya gangguan terhadap kesehatan melalui KIE,

dan sosialisasi.

4. Untuk mencegah peningkatan KLB perlu dilakukan SKD – KLB dengan menggunakan

PWS KLB di puskesmas dengan melibatkan berbagai pihak baik lintas program, lintas

sektor, tokoh masyarakat, LSM, Organisasi masyarakat dan profesi serta peran

masyarakat itu sendiri.

5. Diperlukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam hal kemudahan proses

pengadaan obat dan perbekalan kesehatan serta penyediaan makanan dan minuman

pasien.

6. Berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan penyuluhan dan pemahaman

yang mendalam kepada masyarakat untuk pentingnya hidup sehat dan berobat sedini

mungkin.

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan

Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan anggaran

pendapatan dan belanja dalam APBD Tahun 2012 sebesar Rp 3.469.973.034.774,13 dan

terealisasi sebesar Rp 3.286.006.792.820,82.

Untuk tahun anggaran 2012 yang lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah

mencapai target yang sangat baik yaitu Opini BPK berupa Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP). Untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013 ini, masih menunggu keputusan dari

BPK yang biasanya baru terbit pada bulan Juni atau Juli 2014 dengan target yang sama yaituWajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Page 67: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 67/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

60

A. KESIMPULAN

LAKIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 merupakan laporan

akhir RPJMD Kalimantan Barat 2008-2013 yang disusun sebagai dokumen rencana

strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat terpilih sebelumnya. Dokumen

RPJMD 2013-2018 selanjutnya akan menjadi payung hukum dalam mekanisme dan

proses penyusunan rencana untuk lima tahun ke depan yang dituangkan dalam RencanaTahunan Daerah atau Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RPJMD Kalimantan

Barat menggunakan RPJM Nasional sebagai pedoman utama. Arahan RPJM nasional

yang berkaitan dengan prioritas dan sasaran pembangunan nasional diadaptasikan

dalam skala lokal, dijabarkan dalam RPJMD Kalimantan Barat. Dapat disimpulkan bahwa

selama tahun 2013 dari sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja sebagian

besar dapat terpenuhi.

Dengan demikian, pembangunan Provinsi Kalimantan Barat yang mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2008-2013 telah dapat diwujudkan. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya

komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk mewujudkan Visi dan Misi-nya.

B. SARAN

Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran tersebut di atas, telah

memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Oleh karenanya, kami telah

merumuskan beberapa langkah penting sebagai upaya pemecahan masalah yang akan

dijadikan dasar memperbaiki kebijakan dan program yang dapat memacu pembangunan

di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu dalam jangka pendek, untuk meningkatkan

implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) guna mendorongterciptanya good and clean governance, melalui:

1. Melakukan penajaman kembali strategi kebijakan pembangunan yang harus

terjabarkan dalam program kerja dinas/instansi daerah agar lebih fokus dan realistis

dalam mencapai sasaran-sasaran kebijakan pembangunan khususnya dalam

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dan peningkatan derajat kesejahteraan

masyarakat.

Page 68: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 68/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

61

2. Konsisten melakukan perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan dan

pelabuhan dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas di berbagai sektor

pembangunan termasuk upaya peningkatan ekspor-impor dan investasi di ProvinsiKalimantan Barat.

3. Secara terus-menerus melakukan peningkatan sumber-sumber pendapatan daerah

untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan, sekaligus meningkatkan

akuntabilitas keuangan dan kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui

peningkatan kualitas SDM aparatur, manajemen pemerintahan, sistem AKIP dan

peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat.

4. Melakukan percepatan langkah dan akselerasi dalam pencapaian target kinerja

prioritas sesuai dengan dokumen RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018

sekaligus pembahasan secara intensif dengan SKPD dalam penetapan target dan

pencapaian target kinerja sesuai sasaran strategis dan indikator kinerja utama.

5. Memperbaiki mekanisme pengumpulan data kinerja sehingga pencapaian kinerja

dapat didukung dengan data yang lebih akurat. Untuk itu beragam informasi dan

indikator pembangunan daerah yang tersedia di beberapa instansi akan lebih

diberdayagunakan

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Drs. CORNELIS, MH

Page 69: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 69/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

a

LAMPIRAN : FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

PROVINSI : KALIMANTAN BARATTAHUN ANGGARAN : 2013

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

1. Pendidikan Meningkatkan

Kecerdasan SDM

Meningkatnya

sumberdaya

manusia yang

beriman, cerdas

dan berbudaya

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 77 70,31 91,31

2. Angka Partisipasi Kasar (APK)

a. SD/MI 118.02% 116.15% 98.42

b. SMP/SMPT/MTs 92.50% 92.15% 99.62

c. SMA/MA/SMK 57.40% 66.36% 115.61

3. Angka Partisipasi Murni (APM)

a. SD/MI 99.30% 99.04% 99.74

b. SMP/SMPT/MTs 72% 69.15% 96.04

c. SMA/MA/SMK 55% 52.67% 95.76

4. Angka Melek Huruf 92.50% 93.59% 101.18

5. Angka rata-rata lama sekolah 7,10 t ahun 7,14 tahun 100,56

6. Persentase Guru yang memenuhikualifikasi S1/D-IV

a. SD/MI 36.00% 31.34% 87.06

b. SMP/SMPT/MTs 60.00% 72.49% 120.82

c. SMA/MA/SMK 90.00% 83.35% 92.61

7. Jumlah sekolah yang

mengembangkan kurikulum

pendidikan budaya/ KTSP

a. SD/MI 55.5% 60.00% 108.11

b. SMP/SMPT/MTs 50.00% 25.00% 50.00

c. SMA/MA/SMK 86.50% 60.00% 69.36

2. a.

Penanggulangan

Kemiskinan

b. Ketahanan

Pangan

c. Energi

d. Lingkungan

Hidup danPenanggulangan

Bencana

Meningkatkan

derajat

kesejahteraan

masyarakat

1.Meningkatnya

derajat

kesejahteraan

masyarakat

dengan

pendapatan per

kapita di atas

rata-ratakebutuhan

hidup minimum

1. Jumlah produktivitas pertanian TPH

a. Tanaman Pangan

1) Padi 31.59 ku/ha 31.62 ku/ha 100.09

2) Jagung 37.75 ku/ha 38,06 ku/ha 100.82

3) Kedelai 13.75 ku/ha 14,04 ku/ha 102.11

4) Kacang Tanah 12.73 ku/ha 11,82 ku/ha 92.85

5) Kacang Hijau 7.96 ku/ha 7,52 ku/ha 94.476) Ubi Kayu 161.50 ku/ha 160,21 ku/ha 99.20

7) Ubi Jalar 85.00 ku/ha 81,92 ku/ha 96.38

2. Luas panen pertanian

a. Tanaman Pangan

1) Padi 465.409 Ha 478,943 Ha 102.91

2) Jagung 43.709 Ha 42,466 Ha 97.16

3) Kedelai 1.455 Ha 1,286 Ha 88.38

4) Kacang Tanah 1.100 Ha 1,062 Ha 96.54

5) Kacang Hijau 785 Ha 767 Ha 97.71

6) Ubi Kayu 11.000 Ha 10,642 Ha 96.74

7) Ubi Jalar 2.000 Ha 1,890 Ha 94.50

3. Jumlah produksi pertanian

a. Tanaman Pangan

1) Padi 1.470.000 Ton 1,514,654 Ton 103.03

2) Jagung 165.000 Ton 161,632 Ton 97.96

3) Kedelai 2.000 Ton 1,806 Ton 90.3

4) Kacang Tanah 1.400 Ton 1,255 Ton 89.64

5) Kacang Hijau 625 Ton 577 Ton 92.32

6) Ubi Kayu 177.650 Ton 170,495 Ton 95.97

7) Ubi Jalar 17.000 Ton 15,482 Ton 91.07

b. Tanaman Holtikultura

1) Buah-buahan 403,648 ton 664,929 Ton 164,73

2) Sayur-sayuran 76,840 ton 82,845 Ton 107,81

3) Tanaman Obat (biofarmaka) 7,797,536 kg 12,129,954 Kg 155,56

4) Tanaman hias 1.068.295 tangkai 1,337,007 tangkai 125.15

4. Jumlah produksi komoditas

unggulan perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 255.415 ton 260.379 Ton 101.94

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 998.193 ton 1.008.377 Ton 101

  c. Produksi Kebun Kelapa 77.138 ton 78.148 Ton 101.31

d. Produksi Kebun Lada 4.782 ton 3.346 ton 69.97

  e. Produksi Kebun Kakao 2.785 ton 2.835 Ton 101.80

Page 70: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 70/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

b

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

5. Luas produksi komoditas unggulan

perkebunan

a. Kebun Karet 318.917 ha 308.534 Ha 96.74

b. Kebun Kelapa Sawit 456.075 ha 587.793 Ha 128.88c. Kebun Kelapa 75.407 ha 74.730 Ha 99.10

  d. Kebun Lada 5.831 ha 4.436 Ha 76.07

e. Kebun Kakao 5.101 ha 5.087 Ha 99.73

6. Jumlah produksi rata-rata

komoditas unggulan perkebunan

a. Produksi Kebun Karet 801 kg/ha 844 kg/ha 105.37

b. Produksi Kebun Kelapa Sawit 2.189 kg/ha 1.714 kg/ha 78.30

c. Produksi Kebun Kelapa 1.023 kg/ha 1.060 kg/ha 103.61

d. Produksi Kebun Lada 820 kg/ha 754 kg/ha 91.95

e. Produksi Kebun Kakao 546 kg/ha 557 kg/ha 102.01

7. Jumlah hasil produk peternakan

a. Daging 60.804 ton 85.049 Ton 139.87

b. Telur 52.607 ton 30.924 Ton 58.78

c. Susu 430 ton 36 Ton 8.37

8. Angka penyakit hewan menular

strategis

a. Bakteri 161 kasus 81 kasus 50.31

b. Virus 9.597 kasus 46.470 kasus 484.21

c. Parasit 64.032 kasus 10.880 kasus 16.999. Luas rehabilitasi hutan dan lahan

(RHL)

20.062 Ha 20.995.48 Ha 104.65

10. Jumlah penerimaan negara bukan

pajak sektor kehutanan

  - PSDH Rp. 232.584.331.685 Rp. 26.219.679.142.61 11.27

- DR Rp. 192.441.109.082 Rp.129.274.786.946.29 67.17

11. Ratio elektrifikasi 68 % 69.25% 101.84

12. Volume produksi tambang 6,5 juta ton 33.054.026,50 ton 508.82

13. Volume produksi perikanan

a. Perikanan Tangkap 89.710 ton 124.269.60 ton 138.52

b. Perikanan Budidaya 32.443 ton 44.743.32Ton 137.91

14. Luas areal budidaya 20.673.65 ha 4.652.547 ha 22.50

15. Volume ekspor perikanan 3.361.000 kg 4.461.470 kg 132.74

16. Jumlah armada penangkapan ikan 19.635 unit 19.668 unit 100.17

17. Persentase industri sesuai perijinan 3,50% 1.40% 40.00

18. Jumlah industri kecil dan

menengah (IKM) unggulan

1 unit 2 unit 200.00

19. Jumlah ekspor (Devisa) 1.583.86 US$ 1.350.69 US$ 85.28

20. Persentase Pertumbuhan nilaiekspor impor 12% 11.52% 96%

21.Inflasi 5,47% 9.48% 173.31

22. Nilai perdagangan antar

pulau/daerah

Rp. 12.479.029.336 R p. 12.524.12 2.5 35 1 00.36

3. 2. Meningkatnya

kemampuan dan

keterampilan

masyarakat

dalam mengelola

lapangan

pekerjaan serta

meningkatnya

produktivitas

usaha yang

efisien dan efektif 

1. Tingkat pengangguran terbuka 3,45 % 3,48% 100,86

2. Persentase Penduduk Miskin 7,69% 8,74% 113,65

3. Angka partisipasi angkatan kerja 69.75% 77,64% 111.31

4. Jum lah pene mpat an tr an smigrasi 583 KK/5 kabu paten 6 13/6 kabu pat en 1 05 / 120

5. Nilai/ omzet koperasi per tahun Rp. 2,579 T Rp. 2,579 T 100

4. Reformasi

Birokrasi dan Tata

Kelola

Meningkatkan

Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur,

Manajemen

Pemerintahan,

dan Pelayanan

Publik

Meningkatnya

kemampuan

aparatur dalam

memberikan

pelayanan publik

1. Persentase temuan di Provinsi dan

Kab/kota yang telah di Tindak Lanjuti

80% 74.02% 92.53

Page 71: lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

7/23/2019 lakip_pemprov_2013 kalbar.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/lakippemprov2013-kalbarpdf 71/71

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2013

NOPRIORITAS

RPJMN

PRIORITAS

RPJMD

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

5. Infrastruktur Meningkatkan

Pembangunan

InfrastrukturDasar

Meningkatnya

pembangunan

wilayahpedalaman,

perbatasan,

pesisir dan

kepulauan,

termasuk

meningkatnya

pembangunan

kawasan

pedesaan dan

perkotaan

1. Panjang jalan yang dibangun 45.33 km 64.01 km 141.21

2. Persentase panjang jalan nasional

dalam kondisi baik

92.80% 92.64% 99,83

3. Ratio jaringan rawa 0.18% 15.59% 866

4. Ratio jaringan irigasi 13.00% 7.21% 55.46

5. Persentase panjang jalan provinsi

dalam kondisi baik

80 % 79.32% 99,15

6. Prosentase Provinsi, Kab.dan Kota

yang RPJMD, Renstra dan Program

Tahunannya sesuai dengan RTWP

dan RTWK /RTW Kota.

70% 80% 114,28

7. Persentase Prov/Kab/Kota y ang

RPJM dan program tahunannya

mengikuti RTRWN dan RTR Kawasan

Strategis Nasional

70% 70% 100

8. Panjang jembatan yang dibangun 303m 229m 75.58

9. Ruas jalan nasional yang dipelihara 1.30km 241.20km 18.553.85

10. Ruas jalan provinsi yang dipelihara 188.57km 1.293.10km 685.74

6. a. Daerah

Tertinggal,

Terdepan, Terluar

dan Pasca Konflikb.Kebudayaan,

kreatifitas dan

inovasi teknologi

Meningkatkan

Pemerataan

Pembangunan,

Keadilan,Keamanan,

Kedamaian, serta

Ketahanan

Budaya

Terciptanya

kehidupan

masyarakat yang

rukun, aman, dandamai

1. Persentase penurunan pelanggaran

ketertiban umum

90% 85% 94,44%

2. Jumlah fakir miskin yang

diberdayakan

2325 kk 2395 kk 103,01

3. Jumlah komunitas adat terpencil

(KAT) yang diberdayakan

20 kk 20 kk 100

4. Jumlah penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) yang

diberdayakan

400 kk 400 kk 100

5. Jumlah kunjungan Wisatawan

mancanegara

32.000 orang 27.030 orang 84.47

6. Jumlah wisatawan Nusantara 1.600.000 orang - orang -

7. Jumlah pengeluaran wisatawan per

tahun

Rp. 32 Trilyun Rp. 317.602 .500.000 0,99

8. Jumlah pentas seni dan budaya

daerah

12 kali 22 kali 183,33

7. Ikl im Inv est asi dan

Iklim usaha

Meningkatkan

Kemampuan

Pembiayaan

Pembangunan

Meningkatnya

kemampuan

pembiayaan

pembangunan

dengan

mendorong

masuknya

investor dalam

dan luar negeri

1. PDRB

a. Harga Berlaku Rp. 73,61 T - -

b. Harga Konstan 2000 Rp. 32,69 T - -

c. Per Kapita Rp. 18,50 Jt Rp. 18,30 Jt 98,92

2. Jumlah PAD Rp.

1.376.087.889.228

Rp. 1 .340.784.568.677 97.43

3. Pertumbuhan ekonomi 7,28 % 6,08 % 83,52

4. Jumlah PMDN yang berinvestasi 141 Proyek 144 Proyek 102,13

5. Jumlah PMA yang berinvestasi 88 Proyek 91 Proyek 103,41

8. Kesehatan Meningkatkan

Derajat

Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya

kemandirian

masyarakat

dalam

mewujudkan

Kalbar sehat

1. Angka harapan hidup 73,6 tahun 66,92 tahun 90,92

2. Prosentase Angka kesembuhan

penderita TB Paru BTA+

90 % 91.8% 102

3. Angka penemuan kasus malaria per

1.000 penduduk

5 per mil 3.10 per mil 62

4. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP)

pada anak usia <15th per 100.000

anak

29 kasus 39 kasus 134.48

5. Angka kesakitan demam berdarah

dengue (DBD) per 100.000

penduduk

<10 per 100.000

pnddk

1,20 per 100.000

pnddk

12

6. Persentase posyandu aktif 47 % 32% 68.09

7. Persentase rumah sakit yg

menyelenggarakan 4 pelayanan

kesehatan spesialis dasar

45 % 55% 122,22