laicet (1)

download laicet (1)

of 7

description

mmmmmm

Transcript of laicet (1)

  • Pemisahan Antara Agama dan Negara di Prancis(Laiet)SERI KULIAH

    PENGANTAR SEJARAH PRANCIS

    PROGRAM STUDI PRANCIS

    FIB-UI(Kuliah 11)

  • KONFLIK AGAMA DAN POLITIK

    Selama 4 abad lamanya, Prancis mengalami berbagai konflik yang terkait dengan agama dan politik. Faktor politik yang melatarbelakangi perang antaragama tak dapat dipungkiri. Agama Protestan berkembang pesat di Jerman karena banyak anggota masyarakat yang mengikuti ajaran Luther pada 1524. Mereka mengambil alih tanah dan bangunan milik gereja Katolik. Sebaliknya di Prancis pada 1516 disetujuinya perjanjian antara Paus Lon X dan Raja Prancis Franois I, yang mengikat Prancis menjalin hubungan baik antara raja Prancis dan Paus, sehingga Prancis pada saat itu tetap mempertahan-kan agama Katolik di berkembang dengan pesat.

    Pada abad XVI, beberapa perang agama terjadi antara kaum Protestan dan Katolik. Kaum Protestan menilai buruk hirarki institusi Katolik, selain itu mereka juga mengecam tradisi Prancis, seperti pesta rakyat, musik, komedi, dan patung-patung orang kudus di gereja.

  • Selama dua abad, XVII dan XVIII, muncul kritik sosial yang makin tajam yang membawa orang Prancis kepada revolusinya pada 1789. Contohnya datang dari dunia sastra. Pengarang terkenal Molire (1622-1673) menulis komedi sajak yang menghebohkan saat itu. Ia mengecam kaum munafik yang memakai agama untuk kepentingan sendiri dan atau kelompok.Waktu terjadi Revolusi Perancis (1789), agama Katolik adalah target kaum revolusioner. Kaum radikal, yang anti agama, mengambil alih parlemen dan kekerasan pun merajalela. Lebih dari 200 ribu orang mati selama represi kaum revolusi radikal terhadap mereka yang tidak mengikutinya. Ribuan pastor yang tak mau memisahkan diri dari gereka Katolik Roma dideportasi. Revolusi menyebabkan banyak perubahan, termasuk perpecahan antara kaum gereja dan negara pada tahun 1795, yang berakhir dengan ditegakkannya kembali institusi Gereja di Prancis oleh Napolon Bonaparte melalui kesepakatan antara Gereja Katolik Roma dan negara pada tahun 1801.

  • Setelah empat abad gejolak dalam hubungan antara agama dan negara, pada tanggal 9 Desember 1905 pemerintahan Prancis mengesahkan undang-undang pemisahan antara agama dan negara (loi du 9 dcembre 1905 concernant la sparation des glises et de ltat).

    Abad pencerahan, masa di mana gagasan-gagasan materialistik dan evolusionistik dapat diterima dengan baik dan secara luas dalam masyarakat Eropa, akhirnya berpengaruh dalam proses penjauhan masyarakat itu dari agama. Mereka menggambarkan masa pencerahan sebagai pencerahan terhadap kegelapan dan telah dikalahkan oleh agama sebagai penyebabnya, serta menegaskan bahwa Eropa mengalami pencerahan ketika disekulerkan (dibebaskan dari pengaruh agama).

  • Perang Melawan Agama di Perancis

    Mason adalah sebuah kelompok yang tujuan utamanya adalah menghancurkan Lembaga Kepausan atau mengambil alihnya. Hal ini diakui oleh Count Cagliostro.Makar perkumpulan Masonry di Prancis tidak berhenti dengan revolusi. Meskipun sempat sempat padam saat Napoleon berkuasa, tetapiu keadaan yang tenang ini tidak berlangsung lama. Di tahun 1881, Katolik tidak lagi menjadi agama resmi Prancis dan di tahun 1988 pelajaran agama dihilangkan sama sekali dari sistem pendidikan. Masonry di Perancis juga dijuluki Grand OrientDi tahun 1902, serangkaian undang-undang di Prancis memperluas ruang lingkup penentangan terhadap agama. Tiga ribu sekolah agam ditutup dan memberikan pelajaran agama apapun di sekolah dilarang. Para pendeta ditangkap, diasingkan, dan dianggap sebagai warga kelas dua. Karena alasan ini, pada 1904 Vatikan memutuskan seluruh hubungan kenegaraan dengan Prancis.

  • KESIMPULAN

    Konsep Laiet memang ada di Prancis dan sejak 1905, pemerintah Prancis secara legal menolak pengakuan agama apapun. Di luar itu, Prancis mengakui adanya organisasi religius yang sesuai dengan kriteria hukum formal yang tidak mengandung doktrin keagamaan. Sebaliknya, organisasi religius juga harus mengulang dari intervensi dalam pembuatan kebijakan.

  • PRINCIPESPasal 1Republik menjaga kebebasan atas kesadaran dan menjamin kebebasan menjalankan ibadah di bawah syarat-syarat di bawah ini demi kepentingan ketertiban masyarakat.Pasal 2Republik tidak mengakui gaji praktek keagamaan apapun, sehingga akan dihapuskan mulai 1 Januari setelah disahkan hukum ini.Pasal 28Dilarang di kemudian hari, menunjukkan tanda agama di tempat umum, kecuali tempat ibadah itu sendiri & di pemakaman, museum, dan pameran.Pasal 30Ajaran agama dilarang kepada anak-anak dari umur 6-13 tahun yang duduk di sekolah umum. Jika hendak mengambil kelas agama, harus dilakukan di luar jam sekolah.Pasal 35Jika terdapat pidato/ tulisan yang diberikan secara bebas di tempat ibadah, yang menyinggung langsung maupun tidak langsung tentang ketidaksetujuan terhadap kebijakan ini, maka pelaku akan dipenjara antara 3 bulan sampai 2 tahun

    *